Jurnal of Islamic Education Management
68
ISSN: 2461-0674
KINERJA GURU AQIDAH AKHLAK, SKI, AL-QUR’AN HADITS, FIQIH DI MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) AL-IKHLAS KEBAN II KEC. SANGA DESA KAB. MUBA M. Hasbi dan Yusman Prodi MPI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Fatah Email :
[email protected] Abstrak: Guru merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam menggerakkan suatu lembaga pendidikan seperti madrasah. guru juga dituntut profesional dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengajar. Kinerja guru sebagai bahan acuan untuk melihat apakah guru sudah menjalankan tugasnya dengan baik. Kinerja guru merupakan kemampuan seorang guru dalam melaksanakan tugas pembelajaran di sekolah/madrasah dan bertanggungjawab atas peserta didik di bawah bimbingannya dengan meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Indikatornya adalah 1) kemampuan seorang guru dalam melaksanakan tugasnya dan 2) kemampuan yang ditampilkan guru dalam atau selama melakukan aktivitas pembelajaran. Kinerja seorang guru sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor baik internal dan eksternal. Faktor internal berasal dari dalam diri guru, sedangkan faktor eksternal berasal dan berada di luar diri guru baik langsung maupun tidak langsung mempengaruhi perwujudan kinerja. Salah satu faktor internal itu adalah kompetensi yang dimiliki guru terkait dengan pelaksanaan tugasnya. Faktor eksternal kerap kali mempengaruhi dan membentuk faktor internal. Kata Kunci: Kinerja Guru, Pembelajaran, Faktor Internal Dan Eksternal. Abstract: The teacher is one very important component in moving an educational institution such as madrasas. Professional teachers are also required in performing their duties as a teacher. Teacher performance as a reference to see if teachers had done their job well. Teacher performance is the ability of a teacher to carry out the task of teaching in schools / madrasah and responsible for learners under his guidance with improving learning achievement of learners. The indicators are 1) the ability of a teacher in carrying out its duties and 2) the ability displayed in the teacher or during learning activities. The performance of a teacher himself is influenced by several factors, both internal and external. Internal factors come from the teachers themselves, while external factors coming and being outside of the teacher, either directly or indirectly affect the performance embodiment. One internal factor is the competency of teachers related to the performance of its duties. External factors often influencing and shaping the internal factors. Keywords: Teacher Performance, Learning, Internal And External Factors.
Pendahuluan
dan
menyesuaikan yang
diri ada
dengan
Perkembangan dunia pendidik-
lingkungan
an dewasa ini menjadi tantangan
lingkungan
tersendiri bagi lembaga pendidikan
Berbagai cara dapat dilakukan oleh
seperti madrasah untuk dapat bersaing
sekolah untuk dapat meningkatkaan
madrasah
El-Idare : http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/El-idare
disekitar tersebut.
Desember 2016, Vol. 2 No. 2 pp 67-85
69
kualitas pendidikan di lingkungannya
yang dihasilkan oleh seorang pegawai
secara khusus dan pendidikan di
dalam satuan waktu tertentu (Husaini
Indonesia
Guru
Usman, 2008: 457). Secara kuantitas,
merupakan komponen yang sangat
jumlah guru di Indonesia cukup
penting untuk dapat diperhatikan oleh
memadai. Namun secara distribusi
lembaga pendidikan seperti madrasah.
dan mutu, pada umumnya masih
Dapat dipahami bahwa guru
rendah. Menurut data Kemendiknas
merupakan faktor yang sangat penting
tahun 2010 akses pendidikan di
dalam kehidupan manusia. Tugas
Indonesia masih perlu mendapatkan
seorang guru yang pertama dan
perhatian. Lebih dari 1.5 juta anak
terpenting adalah mengajarkan. Hal
tiap tahun tidak dapat melanjutkan
ini sejalan dengan Firman Allah
sekolah. Sementara dari sisi kualitas
SWT. dalam surat al- Rahman (55)
guru dan komitmen mengajar terdapat
ayat 2-4: “Yang telah mengajarkan
lebih
Al-Quran. Dia menciptakan manusia.
standar kualifikasi yang perlu di
Mengajarkan pandai berbicara”.
tingkatkan. Usaha-usaha yang bisa
secara
Ayat
Al:Qur’an
menjelaskan bahwa
kepada
guru
mempunyai jawab
umum.
yang
mencerdaskan
di kita
sebagai
tugas sangat
dan
atas
kehidupan
dilakukan
untuk
meningkatkan
semua
kinerja guru adalah dengan cara
profesi
meningkatkan
kompetensi
kemampuan
profesionalitasnya.
tanggung
berat
dari 54 % guru memiliki
dalam
dan
(Hambali, 2015: 2-3).
bangsa
Beberapa hal yang berkaitan
untuk generasi penerus nantinya.
dengan kinerja guru, masih ada hal
Dalam
dan
yang harus diperhatikan kembali dan
tanggungjawab yang berat dibanding-
bahan evaluasi secara berkala oleh
kan dengan profesi-profesi lainnya.
MTs Al-Ikhlas Keban II. Hal ini
Maka diperlukannya suatu kinerja
terlihat dari observasi yang dilakukan
yang
oleh
menjelaskan
baik
pula
tugas
yang
harus
ditanamkan dalam diri seorang guru.
penulis
seperti
minimnya
prestasi akademik peserta didik di
Kinerja diartikan oleh Kotter
MTs Al-Ikhlas Keban II Kec. Sanga
dan Hesket adalah sebagai hasil kerja
Desa Kab, MUBA, tenaga pendidik
Jurnal of Islamic Education Management
70
ISSN: 2461-0674
masih mengalami kekurangan serta
pencapaian
fasilitas yang menunjang kinerja guru
kerja/unjuk kerja/penampilan kerja”.
belum
dalam
(Hambali, 2015: 12). Dalam kamus
pemanfaatan sumber daya yang ada
Bahasa Indonesia dikemukakan arti
belum dipergunakan secara maksimal.
kinerja sebagai “(1) Sesuatu yang
Dengan banyaknya peserta didik yang
dicapai;
bersekolah di sana, tentunya harus
diperlihatkan; (3) Kemampuan kerja”.
ada suatu pengaturan yang baik dalam
(Momon Sudarman, 2013: 134).
maksimal.
Juga
mengelolah kinerja guru tersebut hal
kerja
(2)
atau
hasil
Prestasi
Pengertian
kinerja
Amstrong
evaluasi kinerja guru. Orang tua
“performance is often defined simply
peserta didik menyekolahkan anaknya
in output terms-the achievement of
di sana bukan tanpa alasan, mereka
quantified
memberikan kepercayaan yang penuh
performance is a matter not only of
kepada
untuk
what people achieve but how they
mendidik anak mereka, sehingga
achive it”. Menurut kutipan Michael
mereka
Amstrong
madrasah
menggantungkan
harapan
2006,
menurut
ini bisa dilihat ketika dilakukannya
pihak
tahun
yang
objectives.
ini
dinyatakan
yakni
But
bahwa
yang tinggi agar anak mereka berhasil
kinerja itu bukan hanya hasil yang
setelah keluar dari madrasah tersebut.
dilihat, melainkan juga proses kinerja
Kinerja
guru
menyangkut
seluruh aktivitas yang dilakukan oleh
itu dengan melihat bagaimana orang mencapainya.( Kompri, 2015: 131).
seorang guru dalam mengembangkan
Salah satu para ahli Indonesia
amanat dan tanggung jawabnya dalam
yang juga mengemukakan pendapat-
mendidik, mengajar, membimbing,
nya adalah Prawirosentono, kinerja
mengarahkan, dan memandu siswa
atau performance adalah usaha yang
untuk mencapai tingkat kedewasaan
dilakukan dari hasil kerja yang dapat
dan kematangannya. (Kompri, 2015:
dicapai
131).
sekelompok
Kata
kinerja
merupakan
oleh
seseorang
orang
dalam
atau suatu
terjemahan dari performance (Bahasa
organisasi sesuai dengan wewenang
Inggris) yang sering diartikan sebagai
dan tanggungjawab masing-masing
“prestasi kerja, pelaksanaan kerja,
dalam
rangka
mencapai
El-Idare : http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/El-idare
tujuan
Desember 2016, Vol. 2 No. 2 pp 67-85
71
organisasi bersangkutan secara legal,
seorang guru dalam melaksanakan
tidak melanggar hukum dan sesuai
tugasnya dan 2) kemampuan yang
dengan moral dan etika. (Husaini
ditampilkan guru dalam atau selama
Usman, 2008: 457).
melakukan aktivitas pembelajaran.
Jika melihat dari pengertian
(Supardi, 2013: 54).
yang diungkapkan oleh para ahli di
Seorang guru dapat dikatakan
atas, penulis dapat mengambil suatu
memiliki kinerja yang baik jika guru
kesimpulan bahwa pada hakikatnya
dimaksud
kinerja memiliki arti yang sama.
tugasnya sebagai guru sebagaimana
Hanya saja dalam penyampaian dan
dijelaskan dalam Undang-Undang RI
batasan dari kinerja itu saja yang
No 20 Tahun 2002 Tentang Sistem
menjadi perbedaannya. Jadi, kinerja
Pendidikan Nasional Pasal 39 ayat 2
menurut penulis adalah suatu usaha
yaitu “merencanakan dan melaksana-
yang dilakukan dalam melaksanakan
kan proses pembelajaran, menilai
tugas
hasil
dan
tanggungjawab
dalam
melakukan
peran
pembelajaran,
dan
melakukan
rangka mencapai tujuan dan prestasi
pembimbingan dan pelatihan, serta
kerja yang baik. Kinerja
guru
melakukan penelitian dan pengabdian
merupakan
segala
aktivitas
yang
kepada masyarakat”. (Hambali, 2015:
berkaitan
dengan
tugas
dan
tanggungjawabnya dalam melaksana-
38-39). Sejalan dengan ungkapan yang
kan proses pembelajaran didalam
dimaksud
kelas yang berhubungan langsung
bukunya dinyatakan bahwa indikator
dengan peserta didik.
penilaian terhadap kinerja guru dalam
Kinerja kemampuan
guru seorang
merupakan guru
dalam
melaksanakan tugas pembelajaran di
diatas.
Rusman
hal inipun dilakukan tiga
dalam
kegiatan
pembelajaran di kelas, yaitu sebagai berikut.
sekolah/madrasah dan bertanggungjawab atas peserta didik di bawah bimbingannya dengan meningkatkan prestasi
belajar
peserta
didik.
Indikatornya adalah 1) kemampuan
Perencanaan Guru dalam Program Kegiatan Pembelajaran Menurut R. Ibrahim dan Nana Syaodih Sukmadimanata menyatakan
Jurnal of Islamic Education Management ISSN: 2461-0674
72
bahwa: “umumnya guru-guru hanya
disajikan; (c) Kegiatan pembelajaran;
dituntut
macam
(d) Alternatif penggunaan media dan
program
sumber belajar; (e) Alat evaluasi yang
program
menyusun
dua
pembelajaran,
pembelajaran untuk jangka waktu
digunakan.
yang cukup panjang seperti program sementeran (untuk SMP dan SMA), atau program catur wulan (untuk SD),
Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran
Pengelolaan Kelas Kemampuan
dan program untuk jangka waktu singkat, yaitu untuk setiap satu pokok bahasan”.(2015:
75-76).
Adapun
unsur/komponen yang dimiliki oleh program semesteran adalah terdiri atas: (a) Tujuan/kompetensi sesuai dengan kurikulum; (b) Pokok materi sesuai dengan materi yang akan diajarkan; (c) Alternatif metode yang akan digunakan; (d) Alternatif media dan
sumber
belajar
yang
akan
digunakan; (e) Evaluasi pembelajaran; (f) Alokasi waktu yang tersedia; (g)
Satuan
pendidikan,
kelas,
semester/cawu, topik bahasan. Sedangkan
untuk
program
pembelajaran jangka waktu singkat yang sering dikenal dengan istilah program
pokok/satuan
pelajaran,
merupakan penjabaran lebih rinci dan spesifik dari program cawu/ semester-
suasana
indikator; (b) Pokok materi yang akan
kondusif
mewujudkan
dikelas
proses
guna
pembelajaran
yang menyenangkan adalah tuntutan bagi seorang guru dalam pengelolaan kelas.
Kemampuan
guru
dalam
memupuk kerja sama dan disiplin siswa
dapat
pelaksanaan
diketahui piket
melalui
kebersihan,
ketepatan waktu masuk dan keluar kelas, melakukan absensi setiap akan memulai proses pembelajaran, dan melakukan pengaturan tempat duduk siswa. Kemampuan lainnya dalam pengelolaan kelas adalah pengaturan ruang/setting tempat duduk siswa dilakukan adalah
bergantian, memberikan
tujuannya kesempatan
belajar secara merata kepada siswa. Penggunaan Media dan Sumber Belajar Media adalah segala sesuatu
an, ditandai oleh adanya unsur-unsur: (a) Tujuan pembelajaran khusus/
menciptakan
yang
dapat
menyalurkan
digunakan pesan
El-Idare : http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/El-idare
untuk (materi
73
Desember 2016, Vol. 2 No. 2 pp 67-85
pembelajaran), merangsang pikiran,
kebutuhan siswa dan menghindari
perasaan, perhatian dan kemampuan
terjadinya kejenuhan yang dialami
siswa, sehingga dapat mendorong
siswa.
proses pembelajaran. Sedangkan yang dimaksud dengan sumber
belajar
Evaluasi dalam Kegiatan Penilaian hasil belajar adalah
adalah buku pedoman. Kemampuan menguasai sumber belajar di samping mengerti dan memahami buku teks, seorang guru juga harus berusaha mencari dan membaca buku-buku atau sumber-sumber lain yang relevan guna
meningkatkan
kemampuan
terutama untuk keperluan perluasan dari
pendalaman
pengayaan
materi,
dalam
dan proses
kegiatan atau cara yang ditujukan untuk
Penggunaan Metode Pembelajaran Kemampuan berikutnya adalah penggunaan metode pembelajaran. Guru diharapkan mampu memilih dan menggunakan metode pembelajaran
atau
tidaknya tujuan pembelajaran dan juga proses pembelajaran yang telah dilakukan. Pada tahap ini seorang guru dituntut memiliki kemampuan dan menentukan pendekatan dan caracara evaluasi, penyusunan alat-alat evaluasi, pengolahan dan penggunaan
yang
disampaikan. Idealnya seorang guru harus
menggunakan
multimetode,
yaitu
memvariasikan
penggunaan
metode pembelajaran di dalam kelas seperti metode ceramah, dipadukan dengan tanya jawab dan penugasan diskusi
dengan
pemberian tugas dan seterusnya. Hal ini dimaksudkan untuk menjembatani
dapat
melakukan belajar
digunakan
untuk
evaluasi/penilaian hasil
adalah
melalui
Penilaian
Acuan Norma (PAN) dan Penilai Acuan Patokan (PAP). Kemampuan lainnya yang perlu
sesuai dengan materi yang akan
metode
tercapai
hasil evaluasi. Pendekatan atau cara
pembelajaran.
atau
mengetahui
dikuasai guru pada kegiatan evaluasi hasil belajar adalah menyusun alat evaluasi. Alat evaluasi yang dapat digunakan adalah tes tertulis, tes lisan,
dan
tes
perbuatan
yang
mencakupi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Seorang guru dapat menentukan alat tes tersebut sesuai dengan materi yang disampaikan.
Jurnal of Islamic Education Management ISSN: 2461-0674
Penting
untuk
mengetahui
Kompetensi
bukan
74
merupakan
indikator kinerja guru untuk melihat
sesuatu yang datang atau sudah ada
sejauh mana kinerja guru dalam
dengan
melaksanakan
di
diperoleh melalui proses belajar dari
madrasah. Penulis dapat menyimpul-
luar diri. Pengetahuan, keterampilan,
kan bahwa indikator kinerja guru
dan perilaku mengajar seorang guru
sebagaimana yang dinyatakan dalam
diperoleh dari proses belajar, baik
Undang-Undang RI Nomor : 20
dari lembaga pendidikan tertentu atau
Tahun
sumber lainnya, sehingga pembentuk-
profesinya
2002
Tentang
Sistem
sendirinya,
melainkan
Pendidikan Nasional Pasal 39 ayat 2
kan
yaitu “merencanakan dan melaksana-
faktor eksternal
kan proses pembelajaran, menilai
dusir,
hasil
melakukan
membekali guru yang bersangkutan
pembimbingan dan pelatihan, serta
(Iskandar Agung dan Yufridawati,
melakukan penelitian dan pengabdian
2013:156).
pembelajaran,
dipengaruhi oleh kemampuan dalam mengintro-
mengkomunikasikan,
dan
kepada masyarakat”. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan di MTs
Faktor Kinerja Guru Kinerja seorang guru sendiri
Al-Ikhlas Keban II Kec. Sanga Desa,
dipengaruhi oleh beberapa faktor baik
yang berlokasi di Jl. Provinsi Mangun
internal dan eksternal. Faktor internal
Jaya-Ngulak Desa Keban II Kec.
berasal
guru,
Sanga Desa Kab. Musi Banyuasin.
sedangkan faktor eksternal berasal
Penelitian ini dilakukan pada Tahun
dan berada diluar diri guru tetapi
Pelajaran 2015/2016.
dari
dalam
diri
langsung maupun tidak langsung
Penelitian yang dilaksanakan ini
mempengaruhi perwujudan kinerja.
adalah
Salah satu faktor internal itu adalah
research) dan analisis data yang akan
kompetensi yang dimiliki guru terkait
digunakan peneliti adalah analisis
dengan pelaksanaan tugasnya. Faktor
data kualitatif. Informan kunci dalam
eksternal kerapkali
penelitian
dan
membentuk
mempengaruhi faktor
internal.
penelitian
ini
lapangan (field
adalah
tenaga
pendidik/guru mata pelajaran Aqidah
El-Idare : http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/El-idare
Desember 2016, Vol. 2 No. 2 pp 67-85
75
Akhlak, SKI, Al-Qur’an Hadits, Fiqih sebagai
tenaga
pendidik
yang
Verifikasi
(Conclusion
(Pawito, 2008: 104).
Drawing)
.
berhubungan dan mempunyai kontak langsung
kepada
Informan
peserta
didik.
selanjutnya
akan
Untuk memperoleh data yang relevan dengan permasalahan di atas data-data yang diambil adalah data yang langsung, misalnya data hasil observasi,
dan
dokumentasi. Sedangkan data tidak langsung diperoleh dari sumber lain seperti
dari
alumni
ataupun
masyarakat atau data yang diambil dahulu, dikumpulkan dan dilaporkan orang diluar peneliti sendiri meskipun yang dikumpulkan itu sesungguhnya data
asli.
(Winarno
Surahmad,
1975:71).
dalam penelitian ini terkumpul, maka langkah
selanjutnya
menganalisis
adalah
data,
sehingga
didapatkan kesimpulan yang ilmiah. Dalam menganalisis data peneliti menggunakan model Teknis Analisis
yakni:
Miles Reduksi
and
Huberman,
Data
(Data
Reduction), Penyajian Data (Data Display),
dilakukan
penelitian
yang didapatkan peneliti di lapangan. Maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisis terhadap Kinerja Guru Aqidah Akhlak, SKI, Al-Qur’an Hadits, Fiqih di MTs Al-Ikhlas Keban II Kec. Sanga Desa. Analisis Terhadap Kinerja Guru Aqidah Akhlak, SKI, Al-Qur’an Hadits, Fiqih di MTs Al-Ikhlas Keban II Kec. Sanga Desa Kab. MUBA Perencanaan Guru dalam Kegiatan Pembelajaran Proses perencanaan yang dibagi
Setelah data yang diperlukan
Interaktif
Setelah
kemudian disajikan data dan temuan
diberlakukan sistem snowball.
wawancara,
Hasil Penelitian
tahap
terakhir
yaitu
dalam
dua
macam
program
pembelajaran yaitu jangka panjang dan jangka pendek. Yang dimaksud dengan program pembelajaran jangka panjang
yaitu
seperti
tahunan
dan
prota
program semester.
Sedangkan jangka pendek yaitu sama seperti yang dibahas sebelumnya seperti RPP. Perencanaan ini
juga dapat
berupa pokok materi yang sesuai
Jurnal of Islamic Education Management ISSN: 2461-0674
76
dengan materi yang akan diajarkan,
mengingat hal ini sangat penting bagi
alternatif metode, media, sumber
seorang
belajar yang akan digunakan. Alokasi
direncanakan dengan baik, karena
yang
menjadi
dengan adanya perencanaan yang
pertimbangan dalam merencanakan
baik diharapkan perencanaan tersebut
kegiatan program pembelajaran. Dari
dapat berjalan sesuai dengan harapan.
hasil dokumentasi yang diperoleh
Jadi langkah yang ditempuh
oleh peneliti di MTs Al-Ikhlas Keban
oleh guru dalam perencanaan dalam
II dari guru mata pelajaran Aqidah
program
Akhlak, SKI, Al-Qur’an Hadits, dan
adalah menyusun dan mempersiapkan
Fiqih yang ada. Peneliti melihat
perangkat pembelajaran, Menyiapkan
bahwa Prota, Prosem dan Rencana
kelas, berdoa, mengabsen peserta
Pelaksanaan
yang
didik dan memulai pembelajaran,
disusun oleh guru sudah terbilang
serta memotivasi peserta didik untuk
sangat baik. Sebagaimana terpenuhi-
dapat belajar dengan baik.
tersedia
akan
Pembelajaran
nya unsur-unsur yang diungkapkan
guru
maka
kegiatan
ini
harus
pembelajaran
Berdasarkan hasil observasi dan
oleh Rusman diatas. Meskipun pada
hasil
dokumentasi
implementasinya oleh guru, guru
genap 2016 yang disusun, peneliti
tidak membawa sertakan RPP yang
melihat bagian RPP Sumber Belajar
disusun kedalam kelas. Selain itu,
dan Media Pembelajaran. Sumber
unsur yan erdapat dalam RPP yang
belajar dan media pembelajaran yang
disusun masih ada hal yang belum
disusun
berjalan dengan baik.
implementasi. Peneliti melihat bahwa
tidak
RPP
sesuai
semester
dengan
Dianyatakan juga oleh Hodijah,
sumber belajar yang ada di MTs Al-
Saturiyah, Rojiman (tanggal 29,30-
Ikhlas Keban II sangat terbatas. Guru
09
bahwa
yang ada hanya berpacu pada buku
juga
akan
paket yang ada, dan buku pinjaman
pada
awal
sekolah kepada siswa. Seperti VCD
Menyiapkan
tentang Sujud Syukur pada mata
kelas, berdoa, mengabsen peserta
pelajaran Fiqih, Ensiklopedia Islam
didik dan memulai pembelajaran.
pada mata pelajaran SKI, dan mata
dan
03-10-2016).
perencanaan
ini
diimplementasikan pembelajaran
dengan
El-Idare : http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/El-idare
Desember 2016, Vol. 2 No. 2 pp 67-85
77
pelajaran lainnya masih ada yang
Hanya saja bentuk RPP, Media dan
belum terwujud.
Sumber belajar kurang dipersiapkan
Hasil observasi yang dilakukan
dengan baik oleh guru.
oleh peneliti selama masa penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Peneliti mendapatkan
bahwa
perencanaan
yang diungkapkan tidak semuanya dilakukan. Seperti pada perencanaan yang
menyiapkan
RPP.
Pada
hakikatnya guru di MTs Al-Ikhlas Keban II tidak menyiapkan RPP yang telah disusunnya sebagaimana yang diungkapkan oleh informan diatas untuk dibawa ke dalam kelas ketika mengajar. Tetapi pada pelaksanaan pada
proses
pembelajaran
yang
dilakukan oleh para guru dikelas sudah berjalan dengan baik sesuai dengan perencanaan yang diungkap dalam
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran yang disusun oleh guru sesuai dengan dokumentasi yang ada. Jadi perencanaan guru dalam program kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sudah berjalan cukup baik, tetapi masih harus ada hal yang
benar-benar
diperhatikan
sebagaimana yang diungkapkan oleh para guru. Hal ini terlihat pada pelaksanaan
proses
pembelajaran
dikelas yang dilakukan oleh guru.
Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran
Dalam
sebuah
lembaga
pendidikan seperti MTs Al-Ikhlas Keban II akan terlihat berjalan atau tidaknya dari proses pelaksanaan pembelajaran
yang
berlangsung
selama masa satu tahun pelajaran. Pelaksanaan pembelajaran merupakan kegiatan
inti
dalam
proses
pendidikan. Dalam pelaksanaan ada proses
yang
dilakukan
untuk
menyampaikan appa yang manjadi kurikulum
dan
mencapai
tujuan
bertujuan
untuk
pendidikan
dan
merupakan prosespendewasaan diri bagi peserta didik. Pelaksanaan
kegiatan
pembelajaran dikelas oleh guru dalam hal ini dibagi menjadi dua komponen: Pengelolaan Kelas Pengelolaan kelas oleh guru sangat berpengaruh selama proses pembelajaran
berlangsung dikelas.
Pengelolaan kelas yaitu kemampuan seorang guru dalam menciptakan suasana
kondusif dengan peserta
didik dikelas. Hal ini bertujuan guna
Jurnal of Islamic Education Management
78
ISSN: 2461-0674
mewujudkan yang
proses
pembelajaran
menyenangkan.
dan kegiatan akhir. Berdasarkan hasil
Ketepatan
observasi
dan
waktu guru masuk dan keluar kelas
dilakukan
oleh
dan
mendapatkan
melakukan
absensi
setiap
dokumentasi peneliti,
bahwa
guru
yang
peneliti sudah
memulai proses pembelajaran dan
mengelola kelas dengan cukup baik
melakukan pengaturan tempat duduk
dengan
peserta didik juga merupakan bagian
kegiatan pembelajaran yang guru
dari pengelolan kelas.
susun. Ketiga tahap yang tersusun
Pengelolaan
kelas
yang
dalam
melewati
langkah-langkah
langkah-langkah
kegiatan
dilakukan oleh Guru Aqidah Akhlak,
pembelajaran berjalan dengan baik
SKI,
Al-Qur’an Hadits dan Fiqih
(Hasil Observasi Peneliti tanggal 29-
relatif sama. Seperti yang dinyatakan
30 September dan 01-05 Oktober
oleh
2016. Dokumentasi RPP Semester II
keseluruhan
guru
Aqidah
Akhlak, SKI, Al-Qur’an Hadits, dan Fiqih
yaitu
2016).
seperti mengucapkan
Tetapi pengaturan tempat duduk
salam, membaca doa, absen siswa,
seperti pernyataan yang diungkapkan
bahkan Marlin Junitri menmperjelas
oleh peneliti di atas tidak berlaku
bahwa hal yang dilakukan dalam
pada MTs Al-Ikhlas Keban II. Karena
pengelolaan kelas yang apersepsi atau
peserta
mengulangi
tempat
pelajaran
(wawancara
yang
tanggal
Septeember
dan
01-05
lalu
didik duduk
sudah yang
mempunyai bersifat
29-30
permanen. Guru hanya menertibkan
Oktober
peserta didik untuk dapat duduk pada
2016).
tempat mereka masing-masing. Hal
Pengelolaan
yang
ini sesuai dengan informan peserta
dilakukan oleh guru juga tersusun
didik yang diwawancara oleh peneliti.
dalam
Pelaksanaan
Seperti yang dinyatakan oleh Alan,
Pembelajaran (RPP) yang disebut
Aditya Prasetiyo peserta didik kelas
dengan Langkah-Langkah Kegiatan
VIII B, Anjeli, Naita Sari, Kurnia
pembelajaran.
Langkah-langkah
Devi Pratama peserta didik kelas VII
kegiatan pembelajaran ini terbagi
B, mereka menyatakan bahwa “guru
dalam kegiatan awal, kegiatan inti,
tidak merapikan tempat duduk kami,
Rencana
kelas
El-Idare : http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/El-idare
Desember 2016, Vol. 2 No. 2 pp 67-85
79
sebab kami yang telah merapikan
sumber
tempat duduk kami, membersihkan
disampaikan kepada peserta didik
kelas sesuai dengan jadwal piket dan
dapat sampai dan dimengerti serta
juga sekeliling kelas”. (Wawancara
dipahami oleh peserta didik.
dengan
Alan,
Aditya
Prasetiyo
belajar
agar
ilmu
yang
Media adalah segala sesuatu
peserta didik kelas VIII B, Anjeli,
yang
Naita Sari, Kurnia Devi Pratama
menyalurkan
peserta didik kelas VII B, Peserta
pembelajaran), merangsang pikiran,
didik
perasaan, perhatian dan kemampuan
MTs
Al-Ikhlas
Keban
II,
tanggal 30 September 2016).
peserta
Jika demikian, hal ini dapat mendukung kegiatan
proses
pelaksanaan
pembelajaran.
dapat
Karena
digunakan pesan
didik,
mendorong
untuk (materi
sehingga
proses
dapat
pembelajaran.
Sedangkan yang dimaksud dengan sumber belajar adalah buku pedoman.
dengan begitu bisa menghemat waktu
Kemampuan
dan
berjalan
belajar di samping mengerti dan
dengan efektif dengan suasana yang
memahami buku teks, seorang guru
menyenangkan dan bersih. Pernyata-
juga harus berusaha mencari dan
an yang diungkapkan diatas sejalan
membaca buku-buku atau sumber-
dengan observasi yang dilakukan oleh
sumber
peneliti.
meningkatkan kemampuan terutama
pembelajaran
dapat
Pelaksanaan
kegiatan
lain
menguasai
yang
relevan
untuk
yang dilaksanakan oleh guru.
pendalaman materi, dan pengayaan
Penggunaan Media dan Sumber
dalam proses pembelajaran. (Rusman,
Belajar
2015: 77). melaksanakan
perluasan
guna
pembelajaran berjalan dengan baik
Setelah
keperluan
sumber
dari
Dari hasil wawancara dengan
pengelolaan kelas yang baik, guru
bapak
pada
yaitu
tanggal 29-30 September dan 01-05
melaksanaan program pembelajaran
Oktober 2016 menyatakan media dan
yang efektif kepada peserta didik.
sumber belajar yang digunakan dalam
Pembelajaran yang diterapkan dikelas
mengajar di kelas yaitu buku paket,
tentunya
buku cetak, CD, alam sekitar dan
proses
selanjutnya
memerlukan
media dan
Rojiman,
Marlin
Junitri,
Jurnal of Islamic Education Management ISSN: 2461-0674
80
buku penunjang lainnya. (Wawancara
bahwa buku paket yang menjadi
dengan
Junitri,
pegangan guru merupakan buku yang
Guru, tanggal 03 dan 05 Oktober
sudah cukup lama dan bukan edisi
2016)
terbaru. Selain itu, buku yang menjadi
Rojiman,
Dan
Marlin
keseluruhan
guru
menjawab bahwa buku paket menjadi
pegangan
pedoman
mengajar.
dipinjamkan madrasah ke peserta
Selain itu guru juga menambahkan
didik juga terbatas. Karena masih ada
bahwa peserta didik juga sudah
peserta didik yang tidak memperoleh
mempunyai buku yang dipegang oleh
buku secara merata. Tetapi hal ini
peserta didik yang dipinjam madrasah
tidak menjadi kendala oleh guru yang
yang dapat dibawa pulang peserta
ada di MTs Al-Ikhlas Keban II,
didik.
karena penguasaan materi oleh guru
guru
dalam
peserta
didik
yang
Melihat dari hasil dokumentasi
sangat baik. Sehingga pelajaran yang
sarana dan prasarana yang ada di MTs
ada dikembang dengan baik oleh guru
Al-Ikhlas Keban II tahun pelajaran
mata pelajaran. Selain itu, guru dapat
2015-2016. Ketidaksediaannya sarana
dengan baik menguasai kelas yang
dan parsarana yang dapat mendukung
dengan berbagai karakter peserta
guru
didik yang dijadikan satu.
untuk
memanfaat
menggunakan
Video
Compact
/ Disk
Penggunaan Metode Pembelajaran
(VCD) sebagaimana yang diungkapkan
dalam
Pelaksanaan
penggunaan metode pembelajaran.
Pembelajaran. Selain itu terbatasnya
Guru diharapkan mampu memilih dan
ICT atau Teknologi Infromasi dan
menggunakan metode pembelajaran
Komunikasi yang ada, serta guru
sesuai dengan materi yang akan
yang
disampaikan. Idealnya seorang guru
belum
Rencana
Kemampuan berikutnya adalah
dan
tidak
terbiasa
mengajar dengan menggunakan ICT
harus
menggunakan
multimetode,
menjadi
yaitu
memvariasikan
penggunaan
kendala
yang
patut
diperhatikan.
metode pembelajaran di dalam kelas
Peneliti melihat dari observasi yang
dilakukan
Tanggal
29-30
September dan 01-05 Oktober 2016
seperti metode ceramah, dipadukan dengan tanya jawab dan penugasan atau
metode
diskusi
El-Idare : http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/El-idare
dengan
Desember 2016, Vol. 2 No. 2 pp 67-85
81
pemberian tugas dan seterusnya. Hal
banyak
ini dimaksudkan untuk menjembatani
Pernyataan ibu Marlin Junitri di atas
kebutuhan peserta didik dan meng-
sesuai dengan apa yang diungkapkan
hindari terjadinya kejenuhan yang
oleh peserta didik. Salah satunya
dialami peserta didik. (Rusman, 2015:
penyataan Widia Nopitasari peserta
78).
didik kelas VIII B tanggal 30 Setiap guru yang ada di MTs
Al-Ikhlas
Keban
September
yang
2016,
Ia
digunakan.
mengatakan
mempunyai
bahwa guru menggunakan cara yang
karakter yang berbeda-beda dalam
bervariasi dalam proses pembelajaran,
mengajar. Hal ini disebabkan dari
sepaya peserta didik semangat dan
jenis mata pelajaran yang diampu,
senang
jenis kelamin, sifat yang berbeda satu
informan
sama lain. Dari 7 Guru Aqidah
didik, peneliti memperoleh 7 dari 20
Akhlak, SKI, Al-Qur’an Hadits dan
peserta didik menjawab bahwa guru
Fiqih yang ada di MTs Al-Ikhlas
tidak menggunakan metode atau cara
Keban
yang
II
II
metode
peneliti
menemukan
dalam yang
belajar.
Dari
mewakili
bervariasi
dalam
20
peserta
proses
jawaban yang rata-rata sama dalam
pembelajaran. 3 dari 20 menjawab
metode
hanya
yang
digunakan
dalam
sebagian
guru
yang
mengajar dikelas yaitu Ceramah,
menggunakan metode atau cara yang
Tanya
Kerja
bervariasi dalam proses pembelajaran,
Ketika
sisanya menjawab “ya” dengan alasan
Jawab,
Kelompok,
Diskusi,
Demontrasi.
peneliti menanyakan kepada 23 guru
yang bermacan-macam.
yang ada tentang “apakah guru hanya menggunakan satu metode dalam mengajar
dikelas?”,
maka
jawabannya ke 7 guru yang ada
Sebagian menyatakan alasansebagian
Evaluasi yang dilakukan pada umumnya dilakukan secara bersamasama dan terjadwal yaitu UTS (ujian
adalah “Tidak”.
nya,
Evaluasi dalam Kegiatan
tidak.
Seperti
pernyataan ibu Marlin Junitri. Ia mengatakan bahwa kombinasi dari
tengah semester), US (ujian semester) baik ganjil atau genap. Evaluasi dalam kegiatan juga dapat dilakukan dengan dua metode yang berbeda,
Jurnal of Islamic Education Management ISSN: 2461-0674
yaitu dengan Penilaian Acuan Norma
Madrasah dan
(PAN) atau dengan Penilaian Acuan
Evaluasi dapat dilakukan di dalam
Patokan
kelas dengan tes tertulis atau di
(PAP).
Evaluasi
yang
Waka
82
Kurikulum.
dilakukan oleh Guru MTs Al-Ikhlas
lapangan
Keban II adalah metode Penilaian
Ditambahkan olehnya bahwa praktek
Acuan Patokan (PAP). PAP
ini
lapangan hanya beliau terapkan untuk
dilakukan dengan dua metode, yaitu
mendapatkan nilai Mid Semester
Lisan dan Tulisan.
sedangkan ujian semester dengan tes
Sebagai mana yang diungkapkan
oleh
Mahyudin
praktek.
tertulis.
01
Dengan demikian, peniliti dapat
Waka
menyimpulkan bahwa evaluasi dalam
Kurikulum metode evaluasi sistem
kegiatan yang dilakukan oleh Guru
lisan ini dibebaskan kepada guru yang
MTs
bersangkut. Sistem evaluasi lisan ini
berjalan dengan baik, proses yang
hanya
cukup
Oktober
2016
tanggal
dengan
sebagai
diperuntukkan
pada
UTS
(Ujian Tengah Semester) atau sering disebut
Mid
Semester.
evaluasi
tertulis
harus
dilakukan
yang diagendakan oleh pemerintah dan kebijakan madrasah pada ujian ganjil
dan
genap
dan
oleh
Suhairin
Tanggal 01 Oktober 2016 selaku madrasah
Faktor
sudah
yang
Mempengaruhi
Kinerja Guru Aqidah Akhlak, SKI, Al-Qur’an Hadits, Fiqih di MTs AlIkhlas Keban II Kec. Sanga Desa Kab. MUBA
sekaligus
guru
dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor Internal Faktor internal yang berasal
Penjaskes evaluasi yang dilakukan dengan
praktek.
Sejalan
dengan Saturiyah guru yang sama menyatakan
sudah
Kinerja Guru dipengaruhi oleh
Diungkap
adalah
serta
II
diaplikasikan oleh guru.
sifatnya harus.
kepala
tersusun
Keban
Sistem
secara serentak sesuai dengan jadwal
semester
Al-Ikhlas
evaluasi
Penjaskes
diberikan kebebasan oleh Kepala
dari dalam diri guru secara individu yaitu kemampuan yang dimiliki oleh guru,
seperti
pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku yang guru
El-Idare : http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/El-idare
83
Desember 2016, Vol. 2 No. 2 pp 67-85
kuasai, dan diaktualisasikan dalam
terus memantapkan rasa pengabdian
melaksanakan tugas/pekerjaan.
dan mencintai profesi yang ada dalam
Dari hasil wawancara dengan
diri guru. Selain itu menurut peneliti,
Rojiman, Marlin Junitri tanggal 03
dedikasi
dan 05 Oktober 2016 mengatakan
didukung oleh action yang nyata.
ikhlas dalam pekerjaan mengajar,
Faktor Eksternal
mencintai
pekerjaan
dan
pengabdian
harus
mengajar,
Faktor eksternal ialah yang
mencintai pelajaran yang diajar, serta
berasal dari luar diri guru secara
faktor dedikasi / pengabdian. Hal ini
individu. Faktor eksternal ini dapat
perlu
dapat
berupa kepemimpinan kepala sekolah,
dengan
motivasi dari dunia luar, perkembang-
ditanamkan
melaksanakan
untuk
perkerjaan
tanpa beban yang dihadapi. Peneliti
an zaman, guru sejawat satu profesi, dengan
lembaga pendidikan dan pelatihan
ungkapan yang dinyatakan diatas, hal
yang guru dapatkan dari luar, serta
ini terlihat dari beberapa guru dengan
peluang dan kesempatan yang bisa
masa kerja yang cukup lama di MTs
saja guru dapatkan kapanpun untuk
Al-Ikhlas Keban II. Mengingat dari
dapat mengembangkan dirinya.
informasi
sependapat
yang
diperoleh
oleh
Dari hasil wawancara dengan
peneliti, bahwa gaji yang diperoleh
Marlin
guru melalui dana BOS yang didapat
Sriwahyunani, Armin Lianto tanggal
oleh madrasah. Dalam jangka waktu
05 dan 03 Oktober 2016 mengatakan
tertentu, jadi perlunya dedikasi yang
bahwa sarana dan prasarana. Faktor
baik
untuk
financial yang didapatkan oleh guru.
mencerdaskan peserta didik tanpa
Menurut Suhairin tanggal 01 Oktober
memperhatikan faktor lain yang bisa
2016 kepala madrasah mengatakan
saja membuat guru menjadi lemah
sebagai
dalam kinerjanya.
mengusahakan memberikan dukung-
terhadap
Rasa
madrasah
pengabdian,
mencintai
profesi mengajar yang ada dalam dari guru sekarang ini harus di dukung oleh peran kepala madrasah untuk
Junitri,
kepala
sekolah,
Rojiman,
beliau
an apa saja yang dilakukan oleh guru untuk kebaikan MTs. Peneliti
berpendapat
bahwa
Kinerja Guru Aqidah Akhlak, SKI,
Jurnal of Islamic Education Management ISSN: 2461-0674
84
Al-Qur’an Hadits, Fiqih di MTs Al-
di MTs Al-Ikhlas Keban II Kec.
Ikhlas Keban II akan meningkat jika
Sanga Desa Kab. MUBA sudah
keseluruhan
di
dikategorikan cukup. Hal ini terlihat
madrasah sudah memenuhi standar
dari tiga indikator penelitian, yaitu
akademik
perencanaan
guru
yang
yang
ada
sebagaimana
jangka
panjang
dan
diungkapkan oleh undang-undang.
pendek yang sesuai, pelaksanaan
Karena di MTs Al-Ikhlas Keban II
kegiatan dengan pengelolaan kelas
dari 7 guru mata pelajaran Aqidah
dan penggunaan media, sumber dan
Akhlak, SKI, Al-Qur’an Hadits, dan
metode belajar yang sesuai dengan
Fiqih masih terdapat guru yang belum
perencanaan guru, serta evaluasi yang
memenuhi standar akademik yang
berjalan dengan baik. Faktor yang
ditetapkan undang-undang yaitu D-IV
mempengaruhi kinerja guru Aqidah
atau S-1 yaitu ibu Saturiyah, S.Ma.,
Akhlak, SKI, Al-Qur’an Hadits, Fiqih
ibu Aipah. Selain itu, fasilitas yang
di MTs Al-Ikhlas Keban II Kec.
menjadi faktor eksternal yang dapat
Sanga Desa Kab. MUBA yaitu faktor
meningkatkan Kinerja Guru Aqidah
internalnya
Akhlak, SKI, Al-Qur’an Hadits, Fiqih
pekerjaan, mencintai pelajaran, dan
juga
dedikasi/pengabdian.
patut
diperhatikan
oleh
keikhlasan,
mencintai
Sedangkan
madrasah. Sebagaimana yang pernah
faktor eksternalnya yaitu dukungan
diungkapkan oleh informan diatas,
sarana dan prasarana, finansial, dan
bahwa
latar belakang pendidikan.
fasilitas
yang
kurang
memadai. Hal ini tentu menunda guru untuk mengembangkan dirinya yang dapat berdampak pada meningkatnya kinerja guru dalam mengajar. Simpulan Berdasarkan pembahasan dan paparan di atas, maka dapatlah dibuat simpulan bahwa kinerja guru Aqidah Akhlak, SKI, Al-Qur’an Hadits, Fiqih
Daftar Pustaka Agung, Iskandar. dan Yufridawati. 2013. Pengembangan Pola Kerja Harmonis dan Sinergis antara Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas. Jakarta: Bestari Buana Murni. Hambali. 2015. Kinerja Guru dan Mutu Pembelajaran. Palembang: NoerFikri Kompri. 2015. Manajemen Pendidikan (Komponen-
El-Idare : http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/El-idare
85
Desember 2016, Vol. 2 No. 2 pp 67-85
Komponen Elementer Kemajuan Sekolah). Jakarta: Ar-Ruzz Media. Pawito. 2008. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: Lkis. Rusman. 2015. Model-Model Pembelajaran (Mengembangkan Profesionalisme Guru). Jakarta: RajaGrafindo Persada. Sudarman, Momon. 2013. Profesi Guru : Dipuji, Dikritisi, dan
Dicaci. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Supardi. 2013. Kinerja Guru. Jakarta Raja Grafindo Persada. Surahmad, Winarno. 1975. Methodologi Penelitian. Jakarta: Balai Pustaka. Usman, Husaini. 2008. Manajemen (Teori, Praktik, & Riset Pendidikan). Jakarta: Bumi Aksara.