Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
KINERJA BIROKRASI PEMERINTAHAN DI DESA LANGAN BARU KECAMATAN EMBALOH HULU KABUPATEN KAPUAS HULU Oleh: ALEXANDER IRWAN PUTRA NIM. E42011037 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat. Tahun 2015 E-mail :
[email protected]
Abstrak Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk mengetahui responsibilitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi pemerintahan di Desa Langan Baru Kecamatan Embaloh Hulu Kabupaten Kapuas Hulu. Penulisan skripsi ini didasarkan atas permasalahan Pemerintah Desa Langan Baru yang belum optimal dalam bekerja melaksanakan tugas dan fungsinya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Deskriptif dengan menggunakan pendekatan Kualitatif. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah, belum optimalnya kinerja birokrasi pemerintahan Desa Langan Baru dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Pada responsibilitas yang di tunjukan oleh Pemerintahan Desa Langan Baru terlihat masi belum optimal. Hal ini terlihat pada peran aparat pemerintah Desa Langan Baru belum sepenuhnya menjalankan Perda Kab. Kapuas Hulu No. 03 Tahun 2007 tentang Organisasi Pemerintahan Desa. Kemudian akuntabilitas dari Pemerintahan Desa Langan Baru masih belum optimal. Tampak dari akuntabilitas proses dan akuntabilitas kebijakan. Pada akuntabilitas proses, Pemerintah Desa Langan Baru dalam melaksanakan tugas dan fungsinya yaitu dapat memberikan informasi yang sejelas-jelasnya kepada masyarakat belum sepenuhnya dilakukan dengan baik. Kemudian pada akuntabilitas kebijakan, Pemerintah Desa Langan Baru belum sepenuhnya bertanggung jawab terhadap kebijakan yang dikeluarkannya dan belum mampu membuat kebijakan-kebijakan, yang menyebabkan minimnya dokumen-dokumen atau arsip desa di kantor desa. Sehingga rekomendasi untuk permasalahan ini ialah Aparatur Pemerintah Desa Langan Baru harus menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan Perda Kab. Kapuas Hulu Nomor 03 Tahun 2007 tentang Organisasi Pemerintah Desa sebagai apratur desa. Kemudian setiap Aparatur Pemerintah Desa Langan Baru perlu memiliki sikap tanggung jawab terkait dengan proses penyelenggaraan pemerintahan. Kata-kata kunci : Pemerintah Desa, Kinerja, Responsibilitas dan Akuntabilitas.
THE PERFORMANCE OF GOVERNANCE BUREAUCRACY IN LANGAN BARU VILLAGE EMALOH HULU SUB DISTRICT KAPUAS HULU REGENCY Abstract This essay aim to acknowledge about responsibility and accountability of governance bureaucracy in Langan Baru Villange Embaloh Hulu Sub District Kapuas Hulu Regency. This essay making is according to the matter of Langan Baru Villange Government in finishing their duties and their functions that still not optimal yet. This research include descriptive with qualitative approaching. The conclusion of this research is the performance of Langan Baru Governance’s Bureaucracy not doing their duties and functions optimally. First, about their responsibility, this case seen on the role of Langan Baru Village government who not implement regional rule No. 03/2007 about The Organization of Village Government fully. The last, about ther accountability, the matter can be seen on accountability of progress and accountability of policy. In accountability of progress, they do not do their duties and their functions in giving information to the community clearly. Then, in accountability of policy, they can not have a full responsibility of the policies they have made and they are incompetent in making policies therefore the documents and archives are less in the village office. The recomendation for this problem is every official of Langan Baru Villange Government must finishing their duties and their functions like regional rule No. 03/2007 about The Organization of Village Government fully. And then every official of Langan Baru Villange Government need to have responsibility attitude related with process of government implementation. Keywords : Village Government, Performance, Responsibility and Accountability. 1 ALEXANDER IRWAN PUTRA, NIM. E42011037 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
pemerintahan
A. PENDAHULUAN
terutama
kepala
desa
pimpinan pemerintah di tingkat desa, pada 1.
pasal 3 ayat 1 menyatakan bahwa: kepala
Latar Belakang Penelitian Penyelenggaraan pemerintah desa di
desa mempunyai tugas menyelenggarakan
Desa Langan Baru merupakan salah satu
urusan pemerintahan, pembangunan dan
bentuk penugasan dan pendelegasian yang
kemasyarakatan; kemudian pasal 13 ayat 1
diberikan
daerah
menyatakan bahwa: sekretaris desa dan
Kabupaten Kapuas Hulu kepada Pemerintah
perangkat desa lainnya membantu kepala
Desa
desa dalam tugas dan wewenangnya.
oleh
Langan
pemerintah
Baru,
dalam
rangka
penyelenggaraan otonomi desa agar dapat
Kemudian
memberikan
perangkat
terhadap
penggaruh
kemajuan
yang
daerah
positif
Kabupaten
pengurusan
terdapat desa
beberapa
yaitu
sekretaris
surat-menyurat,
fungsi desa:
kearsipan,
Kapuas Hulu, terutama dalam melakukan
rumah tangga dan protokol; melaksanakan
identifikasi
sumber-sumber
administrasi keuangan, perlengkapan dan
pendapat di daerah Kabupaten Kapuas Hulu
administrasi perangkat desa; pengumpulan
secara mandiri. Adapun otonomi desa ini
dan pengolahan rencana kegiatan masing-
diharapkan mampu untuk meningkatkan
masing kepala urusan dan pembuatan
kesejahteraan
laporan
Kapuas
potensi
masyarakat
Hulu,
terutama
Kabupaten
perkembangan
pelaksanaan
dalam
tugasnya. Kemudian setiap kepala urusan
menyelenggarakan pelaksanaan tugas-tugas
(kaur pemerintahan, kaur pembangunan,
pemerintahan yang berkaitan dengan tugas
dan
dan fungsi pemerintah di Desa Langan
fungsinya: menyusunan rencana kegiatan
Baru. Adapun pedoman penyelenggara
urusan masing-masing; pengumpulan dan
pemerintah desa di Kabupaten Kapuas Hulu
pengolahan
adalah Peraturan Daerah Nomor 03 Tahun
menyelenggarakan kegiatan administrasi
2007 tentang Organisasi Pemerintah Desa.
dibidang masing-masing dan membuat
Peraturan daerah tersebut merupakan tugas
laporan perkembangan.
dan fungsi pemerintah desa.
kaur
umum,
data
agama
pokok
dan
kesra)
dibidangnya;
Berdasarkan hasil terkait fenomena
Tugas dan fungsi di dalam Peraturan
responsibilitas dan akuntabilitas, terdapat
Pemerintah Daerah Nomor 03 Tahun 2007
fenomena yang terlihat dari Pemerintahan
ini merupakan pedoman pemerintah desa
Desa Langan Baru, fenomena-fenomena
dalam pelaksanaan tugas pemerintahan desa
yang ditemui oleh peneliti di Desa Langan
di Desa Langan Baru, yang mana di
Baru yaitu keterlambatan dalam pembuatan
dalamnya sudah jelas tugas dan fungsi
dan penyerahan laporan akhir pelaksanaan 2
ALEXANDER IRWAN PUTRA, NIM. E42011037 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
alokasi dana desa (ADD) dari kepala desa
belum
kepada bupati melalui camat setempat,
administrasi kependudukan desa. Penyebab
minimnya dokumen atau arsip di Kantor
terjadinya fenomena-fenomena ini yaitu
Desa Langan Baru berupa peraturan-
kesibukan aparat desa sebab mereka juga
peraturan desa, serta belum lengkapnya
mempunyai pekerjaan pokok selain menjadi
administrasi
data
aparat pemerintah desa. Ada yang bekerja
kependudukan dalam bentuk profil dan
sebagai swasta, bertani, berkebun serta
monografi desa.
penyadap karet.
desa
Mengacu
mengenai
pada
Peraturan
akurat dan lengkap
Pentingnya
profil
mengenai
desa
dalam
Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang
penyelenggaraan pemerintah desa, dapat
Desa, alokasi dana desa (ADD) adalah dana
berguna untuk mengetahui potensi-potensi
yang
mengenai desa agar dengan terbukanya
dialokasikan
Kabupaten/Kota
oleh
untuk
Pemerintah
informasi
tersebut
bersumber dari bagian dana perimbangan
pemerintah
dalam
proses
keuangan pusat dan daerah yang diterima
keputusan.
Profil
desa
oleh
bermanfaat dalam penyusunan rancangan
Kabupaten/Kota.
desa
yang
Pentingnya
dapat
pengambilan juga
maupun
yaitu untuk pemerataan pembangunan,
pembangunan di Kabupaten Kapuas Hulu.
pelaksanaan
kesejahteraan
Berkaitan dengan masalah yang
serta pelayanan masyarakat. Fenomena
telah digambarkan di atas maka peneliti
permasalahan yang ditemukan peneliti yang
perlu memfokuskan penelitian ini agar
menjadi penyebab keterlambatan dalam
sesuai dengan maksud dan tujuan dari
pembuatan dan penyerahan laporan alokasi
penelitian yang akan dilakukan. Untuk itu
dana
judul penelitian adalah Kinerja Birokrasi
desa
partisipasi,
pada
sangan
pembuatan alokasi dana desa (ADD) ini
meningkatkan
evaluasi
membantu
(ADD)
diantaranya
yaitu
kurangnya kerjasama antar kaur, Sekretaris
Pemerintahan
Desa juga terlambat dalam pengumpulan
Kecamatan
laporan kesetip kaur-kaur.
Kapuas Hulu.
di
Desa
Embaloh
Langan
Hulu
Baru
Kabupaten
Peneliti juga terjun secara langsung ke lapangan melihat kondisi di Kantor Desa Langan Baru, telihat minimnya dokumen
2.
Fokus Penelitian Berdasarkan
fenomena-fenomena
atau arsip berupa peraturan-peraturan desa
yang telah terlihat di Pemerintahan Desa
yang dimiliki kantor serta profil desa dan
Langan Baru, tentunya sudah menjadi tugas
monografi desa yang dimiliki oleh desa
dari akademika termasuk mahasiswa untuk
Langan Baru ternyata data yang dimiliki
memberikan solusi agar pelaksanaan tugas 3
ALEXANDER IRWAN PUTRA, NIM. E42011037 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
pemerintahan aparatur desa dapat berjalan
Baru
secara efektif dan efesien. Berdasarkan latar
Kabupaten Kapuas Hulu.
belakang
penelitian
dan
Kecamatan
Embaloh
Hulu
fenomena-
fenomena yang penulis paparkan dalam latar belakang serta agar penulisan ini tidak
5.
Manfaat Penelitian a) Manfaat Teoritis
meluas maka penulis mengambil fokus
Penelitian ini diharapkan berguna
penelitian pada: kinerja pelaksanaan tugas
untuk perkembangan dan menambah
pemerintahan desa belum optimal yang
ilmu pengetahuan, khususnya ilmu
dilihat
dari
indikator/aspek
kinerja:
pemerintahan
yaitu
yang
responsibilitas dan akuntabilitas
menurut
berhubungan
dengan
kinerja
Dwiyanto (dalam Sembiring, 2012:98-99).
birokrasi pemerintahan desa. b) Manfaat Praktis
3.
Adapun manfaat praktis yang dapat
Rumusan Permasalahan Berdasarkan
uraian
yang
diambil dan diterima dari adanya
dikemukakan pada latar belakang masalah,
penelitian ini adalah:
maka
1.
yang
akan
menjadi
rumusan
Dapat
mengaplikasikan
permasalahan dalam penelitian ini adalah
yang
“Bagaimana kinerja birokrasi pemerintahan
keadaan sebenarnya di lapangan
di Desa Langan Baru Kecamatan Embaloh
atau lokasi penelitian sehingga
Hulu Kabupaten Kapuas Hulu khususnya
dapat
dilihat
mengungkapkan
dari
aspek
responsibilitas
dan
akuntabilitas?”
didapatkan
teori
dengan
menilai
sebenarnya
dan
fakta
yang
yang
ada
di
lapangan. 4.
2.
Tujuan Penelitian Berdasarkan
permasalahan
yang
Sebagai bahan masukan bagi aparat pemerintah desa untuk
telah dirumuskan, maka yang menjadi
mengoptimalkan
tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian
pelaksanaan
ini yaitu:
pemerintahan.
a)
Untuk
mengetahui
responsibilitas
3.
kinerja tugas
Sebagai wacana untuk dapat
kinerja birokrasi pemerintahan di Desa
menjadi bahan referensi bagi
Langan Baru Kecamatan Embaloh
peneliti
Hulu Kabupaten Kapuas Hulu.
mengkaji
b) Untuk mengetahui akuntabilitas kinerja birokrasi pemerintahan di Desa Langan
lain
yang
masalah
ingin kinerja
paksanaan tugas pemerintahan secara mendalam. 4
ALEXANDER IRWAN PUTRA, NIM. E42011037 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
B. KAJIAN
PUSTAKA
DAN
yang dapat diukur dari organisasi dan dapat dipengaruhi oleh kinerja sebagai alat ukur,
METODELOGI
sehingga ukuran kinerja dapat bersifat 1.
kuantitatif atau kualitatif dan tidak dapat
Kerangka Teori Kinerja
berasal
dari
pengertian
mencerminkan
potensi
orang”.
Senada
performance. Ada pula yang memberikan
dengan hal tersebut Atmosudirjo (dalam
pengertian performance sebagai hasil kerja
Pasolong, 2007:176) menyebutkan bahwa,
atau prestasi kerja. Namun, menurt Lawler
“kinerja
dan Porte (dalam Sutrisno, 2010:170)
organisasi
menyatakan
adalah
kebutuhan yang ditetapkan dari setiap
kesuksesan seseorang dalam melaksanakan
kelompok yang berkenaan melalui usaha-
tugas”. Sehubungan dengan pernyataan
usaha
tersebut dijelaskan oleh, Miner (dalam
kemampuan
Sutrisno, 2010:170) menyatakan “kinerja
menerus untuk mencapai kebutuhan secara
adalah bagaimana seseorang diharapkan
efektif”. Penjelasan dari kinerja organisasi,
dapat berfungsi dan berprilaku sesuai
dapat diartikan sebagai alat ukur terhadap
dengan
dibebankan
hasil-hasil atau usaha dalam meningkatkan
kepadanya”. Dari pendapat para hali kinerja
kemampuan berorganisasi dalam mencapai
adalah
tujuan yang diharapkan.
bahwa:
tugas
yang
kesuksesan
“kinerja
telah
seseorang
dalam
melaksanakan tugas dan diharapkan dapat
organisasi
sebagai
secara
sistemik
menyeluruh
dan
untuk
meningkatkan
organisasi
Kinerja
efektifitas
secara
organisasi
yang
terus
baik
berfungsi dan berprilaku sesuai dengan
merupakan harapan bagi setiap organisasi.
tugasnya. Pemerintah Desa Langan Baru
Sehingga untuk mengetahui baik atau
merupakan tingkat struktur pemerintahan
tidaknya
yang terendah jadi sebagai ujung tombak
diperlukan
paling depan untuk menjalankan roda-roda
keberhasilan kinerja organisasi. Menurut
pemerintahan.
itu
Dwiyanto (dalam Sembiring, 2012:98-99)
pemerintahan desa harus melaksanakan
mengatakan bahwa, indikator yang bisa
tugas dan fungsinya berdasarkan dengan
digunakan
Peraturan Pemerintahan Daerah Nomor 03
birokrasi publik yaitu:
tahun 2007 yang telah ditetapkan. Dengan
1.
Oleh
karena
organisasi
tersebut,
indikator
untuk
Produktivitsas;
pengukuran
mengukur
yaitu
maka
tidak
kinerja
hanya
tercapainya tujuan tersebut, maka kinerja
mengukur tingkat efesiensi, tetapi juga
organisasi akan dianggap baik.
efektifitas
Menurut
Sudarto
pelayanan.
Produktivitas
(1999:3)
pada umumnya dipahami sebagai rasio
menjelaskan bahwa, “hasil kinerja konkrit
antara input dengan autput. Dalam hal 5
ALEXANDER IRWAN PUTRA, NIM. E42011037 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
ini konsep ukuran produktivitas dengan
2.
5.
Akuntabilitas; yaitu menunjuk seberapa
memasukan seberapa besar pelayanan
besar kebijakan dan kegiatan organisasi
public itu memberikan hasil yang
publik tunduk pada para pejabat publik
diharapkan.
yang dipilih oleh rakyat, asumsinya
Kualitas
layanan;
yaitu
kepuasan
adalah bahwa para pejabat politik
masyarakat bias menjadi parlemen
tersebut karena dipilih oleh rakyat,
untuk menilai kinerja organisasi public.
dengan
Keuntungan
merepresentasikan kepentingan rakyat.
utama
menggunakan
sedirinya
selalu
kepuasan masyarakat sebagai indikator kinerja karena informasi kepuasan masyarakat sering kali tersedia secara
3.
Metode Penelitian Dalam
melakukan
penelitian
mudah dan murah yang dapat diperoleh
mengenai kinerja birokrasi pemerintahan di
melalui media masa.
Desa Langan Baru Kecamatan Embaloh
Responsivitas;
adalah
kemampun
Hulu Kabupaten Kapuas Hulu, diperlukan
birokrasi untuk mengenali kebutuhan
pendekatan yang sesuai dengan gejala
masyarakat, menyusun agenda dan
penelitian.
prioritas
dan
berkaitan erat dengan penentuan bagaimana
mengembangkan
program-proram
data diperoleh. Adapun pendekatan yang
pelayanan
publik
sesuai
dengan
digunakan dalam penelitian ini adalah
kebutuhan
msyarakat
aspirasi
pendekatan metode kualitatif dengan jenis
pelayanan,
dan
Pendekatan
masyarakat. Resposivitas yang rendah
penelitian deskriptif.
menunjukan ketidakselarasan antara
Teknik
pelayanan
4.
2.
dengan
kebutuhan
ini
tentunya
pengumpulan
data
menggunakan teknik wawancara untuk
masyarakat. Organisasi yang memiliki
mengumpulkan
resposivitas
dengan
menggunakan pedoman wawancara dan
sedirinya memiliki kinerja yang jelek
dokumentasi dengan pengumpulan data
pula.
pelengkap dari dokumen-dokumen
yang
Responsibilitas;
rendah,
yaitu
menjelaskan
apakah pelaksanaan kegiatan birokrasi publik itu dilakukan sesuai dengan
data
primer
dengan
resmi
serta observasi ke Kantor Desa Langan Baru dan Kantor Camat Embaloh Hulu. Dalam
penelitian
ini
peneliti
prinsip-prinsip administrasi yang benar
menggunakan analisis domain. Analisis ini
atau sesuai dengan kebijakan birokrasi,
digunakan
baik yang ekspilit maupun implisit
memperoleh gambaran yang umum dan
karena
peneliti
ingin
(Levine, 1990). 6 ALEXANDER IRWAN PUTRA, NIM. E42011037 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
menyeluruh
dari
objek/penelitian
atau
berubah bila tidak ditemukan bukti-
situasi sosial.
bukti kuat yang mendukung pada tahap
Analisis
data
dalam
penelitian
pengumpulan data berikutnya. Tapi
kualitatif terdiri dari tiga tahapan yaitu:
bila didukung dengan data-data dan
a)
Peringkasan data/reduksi data ( data
bukti yang valid di lapangan selama
reduction )
pelaksanaan
Dalam melakukan penelitian dilokasi
kesimpulan yang dikemukakan dapat
penelitian, data yang didapatkan dan
menjadi kesimpulan yang kredibel.
penelitian
maka
diperoleh dari lapangan sudah pasti memiliki jumlah yang cukup banyak, kompleks dan rumit. Reduksi data dilakukan
dengan
tujuan
C. HASIL
untuk
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
merangkum data, memfokuskan pada hal-hal yang penting untuk mencari tema
dan
polanya,
Responsibilitas
memberikan
a) Prinsip-prinsip penyelenggaraan
gambaran yang jelas sehingga dapat
administrasi pemerintahan desa
mempermudah
dan
melakukan
peneliti
dalam
pengumpulan
data
kesesuaian
kegiatan
administrasi pemerintahan desa
berikutnya, dan mencari data tersebut
dengan prinsip administrasi desa
jika kembali diperlukan.
Hasil
b) Penyajian data (data displa )
penelitian
menunjukkan
bahwa Pemerintahan Desa Langang Baru
Dalam penelitan kualitatif penyajian
telah menjalankan tugas dan fungsinya
data dilakukan dalam bentuk uraian
sesuai dengan Perda Kabupaten Kapuas
singkat,
Hulu Nomor 03 Tahun 2007 tentang
bagan,
hubungan
antar
kategori, teks yang bersifat naratif dan
Organisasi
sejenisnya.
akan
semakin lama apa yang dilakukan oleh
untuk
Pemerintahan Desa Langan Baru tidak
mengetahui apa gambaran yang terjadi,
sesuai dengan apa yang menjadi tugas dan
merencanakan
fungsinya
Penyajian
memudahkan
c)
1.
data
peneliti
langkah
berikutnya
Pemerintahan
Desa.
berdasarkan
Tetapi
peraturan
dalam penelitian, dan memudahkan
pemerintahan daerah yang dibuat oleh
dalam mengambil kesimpulan.
Pemerintah
Penarikan kesimpulan (verification)
Pemerintah Desa Langan Baru kurang aktif
Kesimpulan
menjalankan
awal
yang
dilakukan
masih bersifat sementara dan akan
Kabupaten
Kapuas
kegiatan
Hulu.
administrasi
pemerintahan di kantor. 7
ALEXANDER IRWAN PUTRA, NIM. E42011037 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Kemudian observasi
berdasarkan
peneliti,
terlihat
hasil
tidak
ada
berupa
peraturan-peraturan
desa
dan
responsibilitas yang merupakan konsep
kegiatan administrasi yang dilakukan di
yang
berkaitan
Kantor Desa Langan Baru dengan kondisi
kegiatan yang dilakukan sesuai dengan
desa terlihat di dalamnya kosong dan
kebijakan
berdebu dan di luar sekitarnya ditumbuhi
berjalan dengan baik.
dengan semak-semak yang panjang. Jadi
c) Standar
dari
dengan
suatu
pelaksanaan
organisasi
kompetensi
teknis
peneliti menyimpulkan bahwa Pemerintah
kesesuaian
Desa
Pemerintah Desa Langan Baru
Baru
menjalankan
tugas
dan
fungsinya tidak sesuai dengan Perda Kab.
kondisi
Pemerintah
Desa
dan
aparatur
Langan
sudah
tentang Organisasi Pemerintah Desa.
menjadi aparatur atau perangkat pemerintah
b) Kesesuaian
desa. Peneliti juga membuktikan dengan
organisasi
kebijakan
dengan
kegiatan
penelitian
dokumen
data
dari
teknis
Aparatur
Pemerintah Desa Langan Baru yang sudah
administrasi pemerintah desa Hasil
melihat
persyaratan
Baru
Kapuas Hulu Nomor 03 Tahun 2007
antara
memenuhi
tidak
menunjukkan
memenuhi syarat. Kemudian
peneliti
bahwa Pemerintahan Desa Langang Baru
melakukan observasi terlihat perangkat desa
lemah dalam membuat dan menjalankan
seperti
kebijakan
mengoprasikan komputer/laptop. Peneliti
bahkan
dijelaskan
juga
kaur
masih
belum
Pemerintah Desa Langan Baru hanya sekali
berkesimpulan
membuat suatu kebijakan yaitu Keputusan
Langan Baru berdasarkan Perda Kab.
Kepala Desa Langan Baru Nomor 03 Tahun
Kapuas Hulu Nomor 03 Tahun 2007
2009
tentang Organisasi
Tentang Jadwal Masuk Kantor
bahwa
terampil
perangkat
Desa
Pemerintahan Desa
Aparatur Desa Langan Baru, Kecamatan
sudah sesuai memenuhi standar teknis, akan
Embaloh Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu
tetapi ketrampilan prangkat desa masih
yang dibuat pada awal pemerintahan kepala
belum optimal.
desa.
Berdasarkan
hasil
dokumentasi
peneliti, terlihat dokumen-dokumen atau arsip tentang peraturan desa yang sangat
2.
Akuntabilitas 1) Akuntabilitas
kejujuran
minim. Pernyataan dari wawancara dengan
akuntabilitas hukum
pihak pemerintahan desa dengan camat
Hasil
serta
melalui
mendapat
sebuah
dokumentasi kesimpulan
penelitian
dan
menunjukkan
peneliti
bahwa Pemerintahan Desa Langang Baru
bahwa
dalam mengemban perannya sudah dapat
minimya dokumen-dokumen atau arsip
bekerja
dengan
jujur
bisa 8
ALEXANDER IRWAN PUTRA, NIM. E42011037 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
mempertanggungjawabkan kejujuran. Pada
jelasnya
masa
sepenuhnya dilakukan dengan baik.
demokrasi
saat
ini
pentingnya
kepada
masyarakat
belum
akuntabilitas kejujuran di dalam organisasi pemerintahan sangat diperlukan untuk dapat
3) Akuntabilitas program
memberikan kinerja yang baik dalam penyelenggaraan pemerintahan. Akuntabilitas
Pemerintah berkaitan dengan
disini
juga
Desa
Langan
Baru
pelaksanaan tugas dan
fungsi tercapainya suatu program melihat
berhubungan dengan konsep kepatuhan
pertimbangan
terhadap
dalam
ditetapkan dapat dicapai atau tidak, dan
menjalankan tugas dan fungsinya. Hasil
apakah dalam mempertimbangkan alternatif
penelitian
bahwa
program yang memberikan hasil yang
Pemerintahan Desa Langang Baru sudah
optimal dengan biaya yang minimal sudah
baik dalam pertanggungjawaban terhadap
dilakukan dengan mengadakan pertemuan
hukum
atau rapat kepala desa dengan perangkat
hukum
menunjukkan
berkaitan
sumber
pemerintah
dana
dengan
publik.
penggunaan
peneliti
juga
apakah
tujuan
yang
desa. Dilaksanakan dengan pertemuan atau
melakukan dokumentasi dengan melihat
rapat
data keuangan Pemerintah Desa Langan
memperoleh dampak yang positif serta
Baru yaitu Laporan Akhir Pelaksanaan
dapat memberikan hasil yang baik terhadap
Alokasi Dana Desa (ADD Tahun Anggaran
pencapaian yang diharapkan.
2014.
Setelah
wawancara
dan
peneliti
para
perangkat
desa
maka
melakukan
dokumentasi
peneliti
4) Akuntabilitas kebijakan
mendapat kesimpulan bahwa Pemerintahan
Pemerintah
Desa
Langan
Baru
Desa Langan Baru sudah sepenuhnya dalam
belum mampu bertanggung jawab terhadap
bekerja sesuai dengan prinsip akuntabilitas
kebijakan yang dikeluarkannya. Hal ini
hukum.
tentu
berpengaruh
terhadap
penyelenggaraan pemerintahan di desa Langan Baru dimana masyarakat menjadi
2) Akuntabilitas proses Pemerintah berkaitan
dengan
Desa
Langan
Baru
sulit bertemu dengan perangkat desa di
pertangungjawaban
kantor. Jadi peneliti menyimpulkan bahwa
proses penyelenggaraan pemerintahan desa
untuk
terkait
untuk
Pemerintah Desa Langan Baru belum
melaksanakan tugas dan fungsinya yaitu
sepenuhnya bertanggung jawab terhadap
dapat memberikan informasi yang sejelas-
kebijakan yang dikeluarkannya dan belum
dengan
prosedur
mampu
aspek
akuntabilitis
membuat
kebijakan,
kebijakan-kebijakan 9
ALEXANDER IRWAN PUTRA, NIM. E42011037 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
lainnya terkait dengan penyelenggaraan
penyelenggaraan Pemerintah Desa
pemerintahan.
Langan
Baru
terkait
dengan
prosedur untuk melaksanakan tugas dan
fungsinya
yaitu
dapat
memberikan informasi yang sejelas-
D. KESIMPULAN DAN SARAN
jelasnya kepada masyarakat belum a.
Kesimpulan
sepenuhnya dilakukan dengan baik.
1. Responsibilitas yang di tunjukan
Penyampaian informasi dilakukan
oleh Pemerintahan Desa Langan
oleh perangkat desa hanya di dalam
Baru terlihat masih belum optimal
internal
atau kurang baik. Hal ini terlihat
Kemudian
pada peran aparat pemerintah Desa
kebijakan, Pemerintah Desa Langan
Langan Baru belum sepenuhnya
Baru
menjalankan Peraturan Pemerintah
bertanggung
Daerah Kabupaten Kapuas Hulu
kebijakan yang dikeluarkannya dan
Nomor 03 Tahun 2007 tentang
belum mampu membuat kebijakan-
Organisasi Pemerintahan Desa dan
kebijakan lainnya terkait dengan
ketidak sesuaian antara kegiatan
penyelenggaraan
administrasi
sehingga
pemerintahan
desa
perangkat
desa
pada
saja.
akuntabilitas
belum
sepenuhnya
jawab
terhadap
pemerintahan,
minimnya
dokumen-
dengan perinsip-prinsip administrasi
dokumen atau arsip desa di kantor
pemerintah desa. Contonya dalam
desa.
Pembuatan dan Penyerahan ADD. Kemudian minimnya dokumen atau
b. Saran
arsip desa seperti peraturan desa
Berdasarkan seluruh hasil penelitian
(Perdes), sehingga pemerintah desa
serta
berjalan
dikemukakan
tidak
sesuai
dengan
kebijakan organisasi. Serta tidak lengkapnya
data
kependudukan
berupa profil dan monografi desa. 2. Akuntabilitas
dari
kesimpulan
yang
beberapa
ada, saran
dapat sebagai
berikut : 1. Aparatur Pemerintah Desa Langan Baru harus menjalankan tugas dan
Pemerintahan
fungsinya sesuai dengan Perda Kab.
Desa Langan Baru masih belum
Kapuas Hulu Nomor 03 Tahun 2007
optimal. Tampak dari akuntabilitas
tentang Organisasi Pemerintah Desa
proses dan akuntabilitas kebijakan.
sebagai
Pada
pelaksanaan tugas pemerintahan di
akuntabilitas
proses
apratur
desa,
sehingga 10
ALEXANDER IRWAN PUTRA, NIM. E42011037 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
secara
Nasucha, Chaizi. 2004. Reformasi Administrasi Publik. Jakarta: Grasindo.
2. Masing-masing aparatur Pemerintah
Pasolong, Herbani. 2007. Teori Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta.
desa
dapat
berjalan
maksimal.
Desa
Langan
Baru
perlu
menanamkan sikap tanggung jawab, terkait
dengan
penyelenggaraan
proses pemerintahan
memberikan informasi yang sejelasjelasnya kepada masyarakat serta bertanggung jawab atas kebijakankebijakan yang telah dikeluarkan dan
mampu
membuat
suatu
kebijakan untuk tercapainya tujuan bersama dari organisasi tersebut.
Pedoman Penulisan Skripsi Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. 2013. Sembiring, Masana. 2012. Budaya & Kinerja Organisasi (Perspektif Organisasi Pemerintahan). Bandung: Fokusmedia. Sudarmanto. 2009. Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM (Teori, Dimensi, Pengukuran Dan Implementasi Dalam Organisasi). PT Raja Grafinda Persada. Sudarto, Aman. 1999. Analisis Kinerja. Surabaya: Diklat Prop. Dati I Jatim
E. DAFTAR PUSTAKA 1.
Buku-Buku:
Dharma, Agus. 2003. Manajemen Supervisi. Jakarta: Rajawali Pers. Mardiasmo. 2006. Akutansi Sektor Publik. Yogyakarta: ANDI. Makunegara, Anwar Perabu. 2012. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: PT. Rafika Aditama Moeheriono. 2012. Perencanaan, Aplikasi dan Pengembangan Indikator Kinerja Utama (IKU) Bisnis dan Publik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Moleong, Lexy J. 2013. Metode Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. -------. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. ------. 2009. Memahami Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Penelitian
Sutrisno, Endy. 2010. Budaya Organisasi. Jakarta: Kencana Widodo, Joko. 2011. Membangun Birokrasi Berbasis Kinerja. Malang: Bayu Media 3. Wibowo. 2011. Manajemen Kinerja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
2.
Linteratur Peraturan Perundangundang:
Peraturan Daerah Kabupaten Kapuas Hulu Nomor 3 Tahun 2007 tentang Organisasi Pemerintahan Desa.
11 ALEXANDER IRWAN PUTRA, NIM. E42011037 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa. Undang-Undang Nomor 06 Tahun 2014 tentang Desa. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
3.
Skripsi
Nabila Nurul Annisya. 2014. Kinerja Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) di Kelurahan Bangka Belitung Laut Kecamatan Pontianak Tenggara Kota Pontianak. Skripsi. Universitas Tanjungpura. Adrianus Irwantoto. 2014. Kinerja Organisasi Pemerintahan Desa dalam Pembangunan di Desa Benua Ujung Kecamatan Embaloh Hulu Kabupaten Kapuas Hulu. Skripsi. Universitas Tanjungpura
12 ALEXANDER IRWAN PUTRA, NIM. E42011037 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimatan Barat