1 KIMIA ANORGANIK RINGKASAN NAMA : TUTY INDRASWARI NIM : DOSEN PENGAMPU : DR.ISTADI TEKNIK KIMIA 2012 UNIVERSITAS DIPONEGORO2 A. Penggambaran ion dan ...
NAMA : TUTY INDRASWARI NIM : 21030112140148 DOSEN PENGAMPU : DR.ISTADI
TEKNIK KIMIA 2012 UNIVERSITAS DIPONEGORO
1
BENTUK-BENTUK MOLEKUL
A. Penggambaran ion dan molekul dengan sruktur lewis Langkah pertama untuk dapat melihatbentuk molekul seperti apa adalah dengan mengubah bentuk molekul kedalam srutktua lewis. Struktur lewis adalah struktur dua dimensi yang terdiri dari symbol dot electron dan yang menggunakan setiap atom serta atom yang betetanggan, pasangan ikatanyang saling terikat bersama dan pasangan electron bebas yang mengisi setiap tingkat terluar dari atom ( kulit electron valensi) Dalam banyak kasus aturan octet (mengarah pada pembagian electron dalam struktur lewis dalam kasus lainnya kita menyisihkan aturan octet. 1) Menggunakan aturan octet untuk menulis streuktur lewis. Untuk menulis struktur lewis dari suatu rumus molekul, tentukan tempat relative dari atom dalam molekul atau ion polyatomic- yang berdekatan dan dapat saling membentuk ikatan satu sama lain dan membagikan seluruh electron valensi sebagai electron ikatan dan pasangan electron bebas. Adapun struktur lewis memiliki aturan octet, yaitu dengan tiap atom mengisi level terluar dengan delapan electron Menggambarkan struktur lewis dengan beberapa cara, yaitu : a) Struktur lewis untuk molekul berikatan tunggal : 1. Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah tempatkan atom relative masingmasing. Untuk senyawa dari molekul dengan rumus ABn, tempatkan atom dengan group terendah sebagai pusat karena atom tersebut memerlukan banyak electron untuk mencapai kaidah octet, selain itu atom tersebut juga memiliki electronnegativitas yang rendah. Untuk atom dengan golongan yang sama, yang menjadi atom pusat adalah atom dengan nomer periode tertinggi. 2. Menjumlahkan seluruh electron valensi dari setiap atom. 3. Gambar ikatan tunggal dari masing-masing atom terhadap atom pusat. 4. Distribusikan electron tersisa sedemikian sehingga semua atom memiliki electron valensi delapan dan dapat mencapai kaidah octet. Sebagai contoh adalah struktru lewis dari NF3 : 1. N memiliki 5 elektron valensi dan F memiliki 7 elektron valensi, karena N lebih banyak membutuhkan electron untuk mencapai aturan octet maka N sebagai pusat atom. F
N
F
F 2. Menjumlahkan seluruh electron valensi dari NF3
1
BENTUK-BENTUK MOLEKUL
[ 1 x N(5 e) ] + [ 3 x F(7 e) ] = 5 e + 21e = 26 elektron valensi 3. Menggambar ikatan yang terbentuk antara N dan F F
N
F
F 4. Mendistribusikan electron ketiap atom agar memenuhi kaidah octet masing-masing atomnya.
b) Struktur lewis dengan ikatan rangkap 1. Langkah pertama sampai langkah ke empat sama dengan ikatan tunggal namun ada tambahan 2. Langkah ke lima jika atom pusat belum memiliki delapan electron valensi untuk memenuhi kaidah octet sesuai dengan struktur lewis maka ubah pasangan electron bebas dari atom sekitar dengan electron bebas pada atom pusat membentuk ikatan lagi. Sebagai contoh dalam C2H4
Sampai tahap ke empat atom C sebagai pusat masih kekurangan masing-masing dua electron, maka kedua atom pusat tersebut membentuk ikatan baru sehingga terjadi ikatan rangkap dalam atom pusat tersebut.
2) Resonansi : Ikatan Pasangan Elektron Terdelokalisasi 1. Seringkali terjadi satu ikatan rangkap bersebelahan dengan ikatan tunggal dan membentuk 2 struktur Lewis yang identik (sama persis), misalnya pada O2 (Ozon) 2. Struktur I dan II adalah identik
1
BENTUK-BENTUK MOLEKUL
3. Namun pada kenyataannya kedua struktur tersebut tidak ada yang benar karena panjang ikatan dua ikatan O ternyata memiliki nilai diantara panjang O-O dan O=O 4. Jika dilihat dari struktur sebenarnya lebih cocok disebut dengan hybrid resonandi yaitu bentuk rata-rata keduanya. 5. Contoh senyawa lainnya adalah benzene C6H6 dan ion karbonat CO32-
3) Muatan Formal : Seleksi Struktur resonansi yang lebih disukai Pada uraian sebelumnya resonansi dua senyawa identik terjadi ketika senyawa tersebut simetris dan tidak bias dibedakan namun jika senyawa asimetris maka slah satu resonansi lebih disukai denganmelihat muatan formal masing-masing atom. Muatan formal = jumlah e valensi- (jumlah e valensi sunyi = ½ jumlah electron berikatan), contoh nya dalam O3 3 kriteria muatan formal : 1. Muatan formal kecil (positif atau negative) lebih disukai daripada besar 2. Muatan sama yang bersebelahantidak disukai (gaya tolak) 3. Muatan formal dengan nilai lebih negative harus diposisikan ada pada atom yang elektronegatif Misalnya pada NCO4) Pengecualian Aturan Oktet Struktur lewis 1. Molekul kekurangan electron, senyawa dengan atom pusat Be atau B cenderung memiliki electron valensi kurang dari 8, misalnya pada BF3 2. Molekul dengan electron ganjil, beberapa molekul memiliki jumlah electron ganjil sehingga tidak mungkin mencapan 8 elektron 3. Kulit valensi ekspansi, beberapa molekul/ion memiliki lebih dari 8 elektron disekitarnya molekul ini mengikat kapasitas kulit valensi nya denganmemanfaatkan kulit d yang kosong untuk berikatan. 5) Bentuk Molekul : Teori valence – shell Electron Pair Respulsion 1. Penggambaran bentuk molekul denganbantuan VSEPR didasari oelah penggambaran struktur lewis sebagai model 2 dimensi
1
BENTUK-BENTUK MOLEKUL
2. Dalam teori VSEPR atom pusat akan menempatkan secara relative grup (bias berupaa atom atau pasangan electron) pada posisi tertentu. 3. Prinsip dasarnya : masing-masing grup electron valensi ditempatkan sejauh mungkin satu sama lain untuk meminimalkan gaya tolakan 4. Notasi yang dipakai : A= atompusat, X= atom sekitar yang berikatan dan E= grup elektroon valensi yang tidak berikatan (sunyi) 5 bentuk dasar molekul