BAHANCERAMAH MENTERINEGARAPERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KETUABAPPENAS
Gi nandjar Kartasasmita
Disampaikanpada: PendiddikanKaderTingkat Nasional PartaiPersatuanPembangunan(P3) Bogor, 3 Februari1gg4
1.
2.
J.
RepelitaVI yangj,tga memuatproyeksiPJPII, dirancangdan disusun berdasarkan: a.
arahancBHN 1993,
b.
hasil pembangunan dalamPJPI sebagaimodaldasardan pangkal tolak,dan
c.
tantanganyang diperkirakanakandihadapi,kendalayang dapat menghambat danharusdiatasi,danpeluangyangdapatdimanfaatkan dalampelaksanaan pembangunan di masadepan.
Sebagaihasilpembangunan dalamPJPI dewasaini telah terciptastabilitas nasionalyang mantap;momentumpertumbuhandenganlaju yang cukup tinggi; strukturekonomiyanglebih seimbang;ketahananyangmakin kuat terhadapgejolakekonomibaik dari dalammaupundari luar; kebutuhan pokok ralcyattelahsemakinterpenuhisecarameluas;peranandan kemampuan swastadi berbagaibidangtelah meningkatsepertitercermindalam perkembangan dari porsi investasi,meningkatnya ekspordanpenerimaan pajak; pranatadan lembagaekonomitelahberkembang;kesejahteraan rakyatyangmakinmerata;jumlah pendudukmiskinjuga semakinberkurang. Kesemuanyaitu merupakanlandasanyang kuat untuk memasuki tahappembangunan berikutnya. Di balik keberhasilan itu kita menyadaribetapamasihjauhnyakita dari cita-citapembangunan yangberkeadilanyang menjadidambaankita.
4.
GBHN 1993mengingatkan bahwaupayauntuk menghilangkan kemiskinan danketerbelakangan perlu dilanjutkandanditingkatkandalamPJPII, dan bahwapertumbuhanekonomiharusdiarahkanuntuk meningkatkanpendapatanmasyarakat sertamengatasi ketimpangan ekonomidan kesenjangan sosial. Ini merupakan tantangan besarbagikita dalamPJPII.
5.
Berbicaramengenaiketimpangan ekonomidan kesenjangan sosial,maka kita berbicaramengenaiketimpangan yaitu dankesenjangan antardaerah, Jawadan luar Jawa,kawasantimur dengankawasanbatat, antaradaerah perkotaandanperdesaan.
c:ws6/samb-94/P-3, CeramahMENPPNpadaPendidikan KaderNasionalP-3, Bogor,3 Februari1994
6.
Kita juga berbicaramengenaiketimpangan strukturalantarsektor, khususnya antarasektorpertaniandengansektorindustridanjasa, antarasektor tradisionaldengansektormodern,antarasektorformal dengansektor informal.
7.
dengankesenjanganantaragolonganekonomi Kita juga harusberhadapan dan stratapendapatandalam masyarakat.Kita harus membuka mata pada kenyataanbahwa masih ada kesenjangandari apa yang telah kita capai sekarangdengancita-cita ekonomi kita, yaitu membangunekonomi berdasar atasdemokrasiekonomi. Kita melihat betapalapisan bawah ekonomi kita masih lemah dan lapisan menengahbelum mewujud secarakukuh. Mengatasiberbagaimasalahitu, dan memperkecilberbagai ketimpangan dan kesenjangan,sertamenyiapkanlandasanyang menuju ke arah perwujudan cita-cita ekonomi bangsa Indonesia, merupakan tantangan besar dalam PJP II.
8.
Secarakhususkita berhadapandenganmasalahkemiskinan, yang meskipun telah jauh berkurang, tetapi masih tetap merupakanmasalahbesar. Sekitar L5% atau27 juta pendudukmasih hidup di bawah garis yang layak bagi kemanusiaan.Ada 20 ribu desalebih yang potensinyasangattertinggal dan menjadi kanfung kemiskinanbagi jutaan rakyat. Mengatasi masalahkemiskinan dengansecepatnyadenganlangkah yang efektif merupakanpula tantanganyang besarbagi bangsaIndonesiadalam PJP II.
9.
Berkaitan erat denganmasalahitu kemiskinanadalahmasalahlapangan kerja. Jumlahpenganggurterbukabagi bangsayang besar sepertiIndonesia, relatif kecil, yaitu sekitar 3,2 % pada tahun 1990. Namun masalah yang lebih besar lagi adalahpengangguranterselubungyang mencapai37 % pada tahun 1990. Pengangguranterselubungini menunjukkanproduktivitas ekonomi kita yang rendah. Tingkat pendapatanyang rendah, menjadijuga salah satu sumber kemiskinan. Oleh karena itu, masalahpenciptaan lapangankerja yang produktif menjadi tantanganbagi setiap usaha pembangunan.
10.
Berkaitan denganitu kita berhadapanpula denganmasalahkependudukan, karenapertumbuhanangkatankerja disebabkanoleh pertumbuhanpendu-
c;ws6/samb-94/P-3, CeramahMENPPNpadaPendidikan KaderNasionalP-3,Bogor,3 Februari1994
pendudukkita makinterkendali,danhal itu menjadi duk. Pertumbuhan salahsatukunci keberhasilan kita dalamPJPI, dan dikagumioleh dunia. Tapi dalamangkaabsolutpertambahan pendudukmasihtetapbesar,dan masihtetapakanmenjadimasalahbagi.kitauntuk menyediakan lapangan kerja danlayanansosialyanglayak.Yangmembuattantangannya menjadi lebih berat adalahpenyebarannya yang tidak merata,yangjuga menjadi salahsatupenyebabterjadinyaproseskemiskinan.Sekitarseparuhpenduduk Indonesiapadaakhir PJPII akanQeradadi perkotaan. 1 1 . Masalahkependudukantidak hanyapersoalankuantitasnyasaja, tetapi juga kualitasnya.Kualitas sumberdaya manusiaIndonesiamasih rendah, yang menyebabkanpula rendahnyaproduktivitas. OIeh karenaitu GBHN meletakkan titik berat pembangunandalam PJP II seiring dengan bidang ekonomi adalahkualitas sumberdayamanusia.Dalam proseslepaslandas menuju bangsa yang maju dan mandiri, tidak dapat tidak kita harus mengandalkankepadasumberdaya manusiayang makin berkualitas. Hal ini telah diketengahkansecaratepat oleh rakyat, dalam GBHN L993, dalam rumusantitik berat, tetapi juga dalam pokok-pokok pikiran yang melandasi pembangunanitu sendiri mulai dari hakikat dan makna pembangunan, sampaikepadaasas-asas,modal dasar, faktor dominan serta kaidah penuntun. Hal itu juga menjelaskanmengapailmu pengetahuandan teknologi ditempatkansebagaibidang pembangunanyang sejajar denganbidangbidang lainnya sepertibidang ekonomi, sosialdan politik, karenamanusia yang berkualitasadalahyang memiliki kadar teknologi yang memadai.
12. Dengan sendirinyakualitas dasar sumber daya manusiaditentukanoleh taraf pendidikandan derajat kesehatannya.Demikian pula sisi spiritual dan idealismenya, yang membentuk moral dan etik serta semangat pembangunan.
1 3 . Tantanganuntuk mengembangkankemampuan sumber daya manusia menjadi lebih besar lagi, karenakita sudahmakin terdesakuntuk tidak mengandalkanterlalu banyak kepada sumber daya alam. Meskipun kita memiliki sumber daya alam yang cukup banyak dan beraneka ragam, namun untuk menunjangpembangunanjangka panjangjumlahnya relatif terbatas,bahkanuntuk beberapasumber dayasudahakan kritis, seperti
c:ws6/samb-94/P-3, CeramahMENPPNpadaPendidikan KaderNasionalP-3, Bogor,3 Februari1994
energi,lahandan air. Dayadukungalamkita juga makin terbatas,bahkan kualitaslingkungansudahbanyakmenurun. Dengandayadukungdan sumberdayaalamyangmakinterbataspadahalpendudukbertambahterus dan kegiatanpembangunan meningkatmaka perbenturankepentingan antarakebutuhanuntuk pembangunan dan pemeliharaan kelestariandan kualitaslingkunganakanmakinkerapterjadi. Di antaranyayang paling peka adalahpemanfaatanlahan, yang tidak bisa dihindari, selalu akan diliputi benturan-benturan kepentingan.Persoalannya bermula di bidang sosialekonomi,tetapiakanberdampaksosialpolitik. Kita harusbisa menanganiberbagaibenturankepentinganitu denganbaik-baik,dengan arif, sehinggatidak mengganggu pencapaian sasaran-sasaran pembangunan, tetapisenantias a memperhatikan rasakeadilanmasyarakat. 1 4 . Kita akanmenghadapitantanganpula dari duniayang makin menyatudan kehidupanbangsakita yangmakinterbuka.Gagasan-gagasan, nilai-nilai, pola hidup,polapikir, sertagayahiduptermasuksikapdanmoral, dari luar akanderasmasukke Indonesia.Tidak mungkinkita membendungnya. Di antaraberbagainilai itu, adayangbaik yangmemangkita perlukandalam prosespembangunan, dalamprosesmodernisasibangsakita, Namun banyakdi antaranyayang tidak sesuaidenganpandangan kita mengenaidiri kita sendiri,dengankepribadiandanjatidiri kita. Bahkanadadi antaranya yangmembahayakan sendi-sendi kehidupanbangsadannegarayangdiletakkanolehparapendiriRepublik. Jelasnyadi antaranitai-nilaipositif ada aspeknegatifdari pengaruhasingpadakehidupanbangsakita. Merupakan tantanganyang tidak ringan untuk menciptakankemampuanbangsakita untuk menyaringberbagaiunsurasingitu, menyerapyang baik dan menapis yangtidak baik. Ini merupakantantangandalamsegalaaspekkehidupan,ekonomi,sosialdanpolitik, terutamakalaukita ingin pembangunan kita tidak keluardari relnyacita-citaperjuangan. 1 5 . Kalausayakatakandemikian,tidak berartikita tidak memerlukanpembaharuan.Sebaliknyatidak adadiantarakita yang akanmengatakan apayang telah kita capaisampaisekarangadalahkeadaanyangideal. Kita sadari, sepertidi atastelahdikemukakan, sistemdan tatanansosialekonomikita harusdiperbaiki,kita sadaripula bahwasistemdan tatanansosialpolitik harusterusdisempurnakan. Justrudi sini letaknyatantangan,bagaimana
c:ws6/samb-941P-3, CeramahMENPPNpadaPendidikan KaderNasionalP-3, Bogor,3 Februari1994
kita mengupayakanpembaharuan,di atas landasandan dengancara yang sehinggatidak menghilangkandan membuat mundur yang setepat-tepatnya telah kita bangunselamaini, yang telah melalui proses yang panjang dan tidak mudah sertapenuh pengorbanan.Untuk itu dari kita dituntut kearifan dan kesabaran,di sampingkonsistensi.Segalasesuatuharus kita jalankan dalam kerangka sistem yang telah kita bangun meskipun untuk memperbaiki sistemitu sendiri.
1 6 . Oleh karena itu pula dalam PJP II, hukum sepertijuga ilmu pengetahuan dan teknologi tadi, telah menjadibidang pembangunansendiri karenakita menyadaribetapahakikinya peranandan fungsi hukum dalam kehidupan setiap bangsa. Kita juga menyadari bahwa pembangunanhukum agak tertinggal, dibandingpembangunanekonomi dan perkembangankemajuan, sehinggahukum tidak bisa berfungsi sebagairambu-rambuatau penerang jalan yang efektif bagi pembangunandan kehidupanbangsa. Berkaitan denganitu kita merasakanbetapadisiplin nasionaltidak berkembangsejalan dengandinamika kemajuan,sehinggakita rasakanbahwa gerak pembangunan kita belum optimal. Membangun, menegakkan dan membudayakan hukum serta disiplin nasionalmerupakantantanganpula bagi kita dalam PJP II, untuk menjaminprosespembangunanyang optimal.
T 7 , Secarakeseluruhanuntuk suksesnyapembangunanfaktor kepemimpinan adalahsangatpenting. Kepemimpinanmulai dari tingkat nasionalsampaidi tingkat perdesaan,di lingkunganpemerintahmaupun masyarakat,yaitu sosialpolitik, organisasikemasyarakatandan lembaga organisasi-organisasi kemasyarakatanlainnya sertadi kalangandunia usaha. Hasil dan kualitas pekerjaankita dalam segalabidang, ditentukanoleh kualitas kepemimpinan di segalajenjangnya. Maka menjaditantanganpula bagi bangsakita untuk membangun kepemimpinan yang tepat dan efektif, yang mampu menampung, memotivasi, meneladanidan membimbing masyarakatmenuju kemajuan, memenangkanpersaingan,mengatasimasalah-masalahdan memanfaatkanpeluang-peluang .
1 8 . Dengan pengantartersebut,rencanaPembangunanJangka Panjang25 tahun kedua atau PJP II disusunberdasarkanpetunjuk-petunjukpokok GBHN 1993, sebagaiberikut:
MENPPNpadaPendidikan c:ws6/samb-94/P-3,-Ceramah KaderNasionalP-3,Bogor,3 Februari1994
1)
Pertama-tama menjadipeganganadalahnilai-nilai dasaryang menjiwai GBHN 1993,yaitu maknadanhakekatpembangunan nasional, pembangunan asas-asas nasional, modal dasar, faktor dominan, 'Wawasan Nusantara,konsepsiketahanannasionalsertakaidahpenuntun kaidah dalampelaksanaan pembangunan.
2)
PJPII merupakanproseskelanjutan,peningkatan,perluasandan pembaruan dari PJPI.
3)
TujuanPembangunan JangkaPanjangKedua adalahmewujudkan bangsayangmaju danmandiri sertasejahteralahir batin sebagai landasan bagitahappembangunan berikutnya.
4)
Untuk mewujudkantujuantersebut,sasaranumum Pembangunan JangkaPanjangKeduaadalahterwujudnyakualitasmanusiadan kualitasmasyarakat Indonesiayangmaju dan mandiri dalamsuasana dan tenteram sejahteralahir batin.
5)
untuk mencapaisasarantersebut,titik berat Pembangunan Jangka PanjangKeduadiletakkanpadabidangekonomi,yang merupakan penggerakutamapembangunan, seiringdenganpeningkatankualitas sumberdayamanusiadandidorongsecarasalingmemperkuat,saling terkaitdanterpadudenganpembangunan bidang-bidang lainnya.
6)
PJPII tetapbertumpukepadaTrilogi Pembangunan. Pelaksanaan
1 9 . Dari berbagaipetunjuk GBHN 1993 kemajuan,kemandirian, dan kesej ahteraanmerupakankata-katakunci dalam Pembangunan.Jangka Panjang Kedua. Atas dasaritu sasaran-sasaran PJP II dikembangkanuntuk mencapai taraf kemajuan,kemandirian,dan kesejahteraanbangsayang meningkat sepertiyang dikehendakidalam GBHN 1993.
20.
Untuk mencapaikemajuan, kemandirian, dan kesejahteraanseperti yang diinginkan, kegiatan ekonomi harus berkembangdengan cepat. Sehubungan denganitu, dalam PJP II pertumbuhanekonomi diproyeksikan cukup tinggi, yairu rata-rarasekitar 7 persenper tahun. Laju pertumbuhan ekonomi ini bahkan lebih tinggi dari rata-ratalaju pertumbuhanekonomi selamaPJP I yang besarnyarata-rata 6,8 persen per tahun, yang oleh masyarakatinternasionaldinilai sebagaitingkat pertumbuhanyang tinggi. Pertumbuhanekonomi itu diiringi oleh upaya untuk menurunkan laju
c:ws6/samb-94/P-3, CeramahMENPPNpadaPendidikan KaderNasionalP-3,Bogor,3 Februari1994
pertumbuhan penduduk,di manamenjelangakhir PJPII sasaranperfumbuhannyaadalahkurangdari 0,9 persenper tahun.Apabilakeduasasaranini dapattercapaimakapadaakhir PJPII pendapatan per kapitaIndonesia dalamharganyata akanmeningkatmenjadihampir4 kali lipat dari tingkat yang sekarang,ataumenjadisekitarUS$ 2.600 yang dihitungberdasarkan hargakonstantahun1989/90.Dilihat dari nominalnyapeningkatan pendapatanper kapitaitu tentuakanjauh lebih tinggi lagi.
2t. Untuk mencapaiberbagaisasarantersebut,sektorindustriharussudah berfungsisebagaimotorpenggerak perekonomian. Olehsebabitu, selama PJPII sektorindustridiharapkantumbuhdengankecepatanrata-ratadi atas 9 persenper tahun.Selainitu, sektorindustrijuga diandalkansebagai penyeraputamalapangankerja produktif, secarabertahapmenggantikan sektorpertanian.Keterkaitanseklorindustridan seklorpertanianditingkatkan denganmakin mengembangkan agroindustridan agrobisnis.Demikian pula keterkaitansektorindustridengansektoryangmengelolasumberdaya alamlainnyasepertipertambangan, sehinggastrukturindustrimenjadi lebih kukuh.
22. Denganmakinmajunyasektorindustrimakasumbangan sektorpertanian dalamPDB diperkirakanterusmenurun.Namunpertanianmasihakan tetapmemegang perananstrategisdalamPJPII karenadi sampingfungsinya untuk memenuhikebutuhanpanganbagi pendudukyangjumlahnya besar,sektorpertanianjuga masihakanmenjadisumbermatapencaharian utamadari sebagian besarangkatankerja di Indonesia.OIehkarenaitu sektorpertanianmasihdiharapkantumbuhrelatif cukuptinggi, yaitu sekitar 3,5 persensetahunselamaPJPII. Padaakhir PJPII sumbangan sektor pertanianterhadap PDB hanyaakantinggal8,L9%dibanding20,17%pada akhir PJPI danindustrimenjadi32,457odibanding2A,S3%
23. Pembangunan sektorindustridanpertanianmemerlukandukungansektor lain sepertijasa perhubungan, perdagangan, dan pelayanankeuanganyang andaldan efisien.Sektor-sektor lain ini diharapkantumbuhdenganratarata lebih dari 7 persensetahun.Keterkaitanyangmakinkuat antarasektor industri, sektor pertaniandan sektorjasa sangatpentingdalammembangunjaringankegiatanekonomiyangefisiendanproduktif.
c:ws6/samb-94/P-3, CeramahMENPPNpadaPendidikan KaderNasionalP-3, Bogor,3 Februari1994
24. Seiringdenganpembangunan ekonomi,titik beratpembangunan dalam kualitassumberdayamanusia.Kebijaksanaan PJPII adalahpeningkatan di dankesempatan bidangpendidikan,kesehatan kerja adalahunsur-unsur utamadalampengembangan sumberdayamanusia.Semuaunsurtersebut danmemerlukanupayayangsungguh-sungguh sangateratketerkaitannya untukmeningkatkannya dalam25 tahunyangakandatang.
25. Di bidangpendidikan,programyangutamaadalahwajib belajarPendidikan DasarSembilanTahunyang akandimulai dalam tahun pertama RepelitaVI dan diharapk'ansudahtuntasselambat-lambatny a padaakhir PelitaVIII. Padaakhir PJP II diharapkanangkapartisipasikasarpendi.: dikanpadatingkatSLTA sudahmencapai80 persendari sekarangsekitar 33 persen,danpendidikantinggi sudahmencapai25 persendari sekarang sekitar10,5persen.Pendidikanjuga sudahharusmakin mengarahdan pasarkerja. tanggapterhadapkebutuhan 26.
Erat kaitannya denganpendidikan dan amat pokok peranannyabagi pembangunansumber daya manusiayang berkualitasadalahpembangunan dalam bidang ilmu pengetahuandan teknologi. Demikian pentingnya sehinggadalam GBHN 1993ilmu pengetahuandan teknologi ditempatkan sebagaisalah satu bidang pembangunansejajar dengan bidang-bidang pembangunanlainnya. Peningkatanpemanfaatan,pengembangandan penguasaanilmu pengetahuandan teknologi, akan tercermin dalam peningkatan kadar teknologi pada produk yang kita hasilkan sehinggamampu meningkatkandaya saing di pasar dunia, yang berarti pula meningkatkan ketahanannasionaldan kemandirianbangsa. Peran masyarakatdalam riset akan lebih besar. Apabila sekarang8A% kegiatanriset dilakukan oleh Pemerintah,pada akhir PJP II persentase-nyaakan terbalik. Biaya riset akan meningkatpula dari 0,3 % dari GDP menjadi 2% dafi GDP.
27.
Di bidang kesehatanpeningkatanpelayanankesehatandan perbaikan gizi masyarakatakan meningkatkanusia harapanhidup menjadi sekitar 71 tahun, dari sekarangsekitar 63 tahun. Tingkat kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup diupayakanturun dari 58 pada akhir PJP I menjadi sekitar 26 padaakhir PJP II.
c:ws6/samb-94/P-3, CeramahMENPPNpadaPendidikanKaderNasionalP-3, Bogor,3 Febnari 1994
28. Denganberbagaiupayatersebut,kita harapkantambahanangkatankerja yangberjumlahsekitar69 juta selamaPJPII yaitu dari 78,8juta padaakhir PJPI menjadiL47,9juta padaakhirPJPII, sebagian besardapatdiserap. kerja yangterciptatersebutjuga merupakanwahanapenting Kesempatan sumberdayamanusia. dalampengembangan 29.
Apabilaberbagaisasaranitu dapatdicapaimakamanusiadanmasyarakat Indonesiaakansemakinmaju, mandiridan sejahtera.Padaakhir PJPII diharapkanbangsaIndonesiasudahmenjadinegaraindustridanbangsa niagayangtangguh.
30.
Sasaran-sasaran tersebut secaraberiahapakan diwujudkan mulai dengan Repelita VI, sebagaibabak awal PJP II. Sejalan dengan sasaran umum PJP II, GBHN mengamanatkanbahwa sasaranumum Repelita VI adalah tumbuhnyasikapkemandiriandalamdiri manusiadan masyarakatIndonesia melalui peningkatanperan serta, efisiensi, dan produktivitas rakyat dalam rangka meningkatkantaraf hidup, kecerdasandan kesejahteraanlahir batin. Saya ingin menggarisbawahikata-kataperan serta, efisiensi dan produktivitas rakyat, yang akan merupakan benang merahnya upaya pembangunankita dalam Repelita VI. Sejalandengantitik berat pembangunandalam PJP II, prioritas RepelitaVI adalahpembangunansektorsektor di bidang ekonomi denganketerkaitanantaraindustri dan pertanian serta bidang pembangunanlainnya seiring denganpeningkatankualitas sumberdayamanusia.
3 1 . Masalah penyediaanlapangankerja produktif merupakantantanganyang sangatmendesakdalam RepelitaVI. Sebagianbesar dari pencari kerja baru adalah anak-anakmuda denganlatar belakangpendidikan yang makin baik tetapi belum memiliki pengalamandan keterampilan yang memadai, sehinggamenyebabkanmasalahkesempatankerja akan menjadi lebih rumit dan sangatpeka. Oleh karena itu, perencanaanpembangunanperlu dimulai denganrencanauntuk mengatasimasalahangkatankerja.
32.
Pada Repelita VI angkatankerja diperkirakan akan meningkat sekitar 12,6 juta orang. Pengertiankita mengenaiangkatankerja adalahpendudukyang berusia di atas 15 tahun dan mencari pekerjaan.SampaiRepelita V batas
CeramahMENPPNpadaPendidikan c:ws6/samb-94/P-3, KaderNasionalP-3,Bogor,3 Februari1994
I
pembangunan usiaangkatankerjamasih10 tahun.Tantangan yangpaling lapangankerja untuk bisa menampungangkatan besaradalahmenyediakan kerja sebanyakitu. 33.
Untuk itu, selamaRepelitaVI laju pertumbuhanekonomidiupayakan mencapairata-rata6,2 persenper tahun. Sumberpertumbuhanselain stok modal dan pemanfaatan berasaldari peningkatan tenagakerja, juga berasaldari peningkatanproduktivitasseluruhperekonomian.Dalam R e p e l i t aV I , d i h a r a p k a ns e k i t a r 2 2 % d a r i p e r t u m b u h a ne k o n o m i daii peningkatan produktivitasmasyarakat. merupakansumbangan
pendudukpada akhir RepelitaVI diharapkandapat 34. Laju pertumbuhan ditekanmenjadi1,5 persendibandingakhir RepelitaV berkisar 1,66 persen. Denganlaju pertumbuhanekonomidan pertumbuhanpenduduk yangdemikian,pendapatanperkapita Indonesiaakan menjadidi atas $ 1.000padaakhirRepelitaVI. 3 5 . Secarasekforal, selamaRepelita VI sasaranpertumbuhanpertanian adalah rata-rata sekitar 3 ,4 petsenper tahun, industri pengolahan rata-rata 9,4 persenper tahun dan di dalamnyaindustri pengolahannonmigasdiperkirakan meningkatdenganrata-rata10,3 persenper tahun, sedangkansektor lain pertumbuhannyadiperkirakan rata-rata6 persenper tahun.
36.
Denganlaju perfumbuhanekonomi di berbagaisektor pembangunanseperti tersebutdi atas,kesempatankerja diperkirakan akan bertambahdengan 11,9juta orang, yaitu di sektorpertanian1,9 juta dengantingkat pertumbuhan L,0 persenper tahun;di sektorindustripengolahansebesar3,0 juta orang, denganpertumbuhansebesar5,4 persenper tahun; di sektor perdaganganbesar, eceran,rumah makan, hotel dan restoran sebesat2,2 juta orang denganpertumbuhansebesar3,5 persenper tahun; di sektorjasa kemasyarakatansebesar2,3 juta dengan pertumbuhan 3,9 persen per tahun; dan sektor lainnya sebesar2,5 juta denganpertumbuhan5,3 persen per tahun. Dengan demikian tingkat pengangguranterbuka yang pada tahun 1,990sebesar3,2 persenakan dapatditurunkan menjadi 0,8 persen padatahun 1998.
c:ws6/samb-94/P-3, KaderNasionalP-3,Bogor,3 Februari1994 CeramahMENPPNpadaPendidikan
10
3 7 . Upaya untuk lebih memeratakanpembangunanserta menanggulangikemiskinan dalam Repelita VI makin ditingkatkan. Upaya ini didukung oleh kebijaksanaanmakro, baik kebijaksanaanfiskal, monetermaupun neraca pembayaranyang serasi dan dinamis. Dalam rangkapeningkatanpemerataan kesempatanberusaha,perhatianyang lebih besar diberikan untuk mengembangkanusahakecil termasuk pengusahasektor informal, tradisional dan koperasi melalui perluasanaksesnyaterhadapsumber daya ekonomi serta kemudahanmemasukipasar. Pemerataanpembangunan antarsektordiarahkanagar ketimpanganpendapatansecarabertahapdapat dikurangi. Upaya pemerataanpembangunandaerahdiwujudkan dengan mendoronginvestasidan mempercepatupayapeningkatansumber daya manusiadi wilayah yang belum berkembang.
38.
Untuk meningkatkanpenanggulangankemiskinan,berbagaikebij aksanaan dan program pembangunan,baik kebijaksanaandan program sektoral maupun regional akan dipadukan. Dalam RepelitaVI upaya ini diperkuat denganprogram khusus,yaitu Inpres Desa Tertinggal (IDT). Inpres ini dimaksudkanuntuk meningkatkanpenanganankemiskinansecaraberkelanjutan di desa tertinggal. Melalui Inpres ini akan dipadukan program sektoral ataupunregional yang mencakupdesa-desatersebut, sehingga secaraefektif akanberdampakbesar terhadappenanggulangan kemiskinan.
3 9 . Sasaranupayapenanggulangan kemiskinan ini adalahberkurangnyapenduduk miskin pada akhir Repelita VI menjadi sekitar L2 juta orang, atau 6 persen dari seluruhpendudukIndonesia.Dan pada Repelita VII masalah kemiskinan absolut, seperti tercermin dari jumlah pendudukyang hidup di bawah garis kemiskinandiharapkansebagianbesar sudahteratasi.
40. Pertumbuhanekonomi.danpemerataanpembangunanhanya dapat berjalan apabila didukung oleh stabilitasnasional yang sehatdan dinamis. Oleh karena itu kita tidak boleh lengah, dan membiarkan stabilitas nasional terganggu, baik stabilitaspolitik maupun ekonomi. Kita harus selalu berdaya upaya untuk memeliharadan mendorongpertumbuhanekonomi yang tinggi, pemerataanyang makin meluas, dan stabilitasyang mantap, secarasalingmemperkuat,serasi,selarasdan seimbang.
c:ws6/samb-94/P-3, CeramahMENPPNpadaPendidikan KaderNasionalP-3, Bogor,3 Februari1994
11
41. Untuk membiayaiberbagaikegiatanpembangunan tersebutdi atasdan mencapaisasaranpertumbuhan ekonoml6,2persendiperlukandanainvestasi yangmemadai,yangdiperkirakansekitarRp 660 triliun atausekitar80 persenlebih besardari realisasiinvestasiselamaRepelitaV atau 175 persenlebih besardari rencanainvestasiRepelitaV. Investasitersebut terdiri atasinvestasipemerintahsebesarRp 175,9triliun ataumeningkat rata-rata12,0persenper tahundan investasimasyarukatsebesarRp 484,2 triliun ataulebih dart73persenseluruhinvestasi,danmeningkatrata-rata sebesar12,6 persenper tahunnya.Persentase investasiterhadapproduk nasional diharapkan mencapai rata-tatasekitat 30,7 persenselama RepelitaVI.
42. Unfuk mencapaisasaranlaju pertumbuhanekonomi sebagaimanadiuraikan di depan,penghimpunandanainvestasiharus sejalandenganpeningkatan efisiensipenggunaannya.Inti dari permasalahannyaadalahmeningkatkan efisiensidan produktivitassecaramenyeluruhdi segalabidang. Untuk itu, perlu digali dan dikembangkansecaramaksimal sumber-sumberpertumbuhan pembangunanyang berasaldari dalam negeri.
4 3 . Langkah yang penting dalam rangka peningkatanefisiensi investasi adalah upaya penurunandana investasiyang dibutuhkanbagi setiapsatuanpeningkatan produksi. Hal ini sangatpenting dilakukan karena dengantingkat efisiensi investasiyang lebih tinggi maka sasaranpertumbuhanekonomi akan dapat dicapai melalui tingkat investasiyang lebih rendah, atau tingkat pertumbuhanekonomi yang lebih tinggi akan dapat dicapai melalui tingkat investasiyang tersedia.
44. Dalam mengupayakansasaranpertumbuhanyang cukup tinggi tersebut, kita tetap berpegangteguh pada kebijaksanaanmakro yang berhati-hati agarkesinambunganpembangunandapatterlaksana.Stabilitasekonomi tetap akan dipertahankandenganmantap. Hal ini diupayakanmelalui kebijaksanaanmoneter,fiskal dan neracapembayaraninternasionalyang serasi, dinamis dan berhati-hati.
4 5 . Selanjutnya akandiuraikan berbagaihal pokok dalam anggaranpembangunan Pemerintahdalam RepelitaVI.
c:ws6/samb-94/P-3, CeramahMENPPNpadaPendidikan KaderNasionalP-3, Bogor,3 Februari1994
12
46.
sesuaiamanatGBHN 1993upayapengembangan Pertama-tama, sumber dayamanusiayang antaralain tercermindalamsektorpendidikandan prioritasdalamanggaranpembangunan akanmemperoleh kesehatan dalam RepelitaVI. Di sampingkeduasektoritu pengembangan sumberdaya manusiadan peningkatan kualitashidup manusiameliputi kegiatandi hampirsemuasektor,sepertiagama,kependudukan, tenagakerja, politik, hukum,hankam,aparaturnegara,transmigrasi,perumahandan permukiman, ilmu pengetahuan danteknologi,lingkunganhidup, kesejahteraan sosial,kebudayaan, olahragasertapembinaananakdan remaja,pembinaan danpengembangan pemudadanperananwanita,danlain-lain.
47.
Perhatianbesar diberikan kepadapembangunanagama, dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sebagainilai luhur yang menjadi landasanspiritual, moral dan etik pembangunannasionalsebagaipengamalanPancasila. Diupayakanpula untuk meningkatkanpembangunandi berbagai bidang sosial unfuk meningkatkan ketahanansosialkita, sertamemperkuatdan memperkayabudayabangsa Indonesiadalam rangka meningkatkanmartabat kemanusiaanbangsa Indonesia.Demikian pula pembangunanhukum, karenadisadari betapa pentingnya perananhukum dalam membangunbangsayang maju dan modern. Juga dira'sakantuntutanrakyat akan keadilan sertaperlindungan dan pengayomanhukum.
48. Keberhasilanpembangunandi bidang ekonomi tidak terlepas dari keberhasilan kita di berbagaibidang lainnya termasukbidang politik. Terciptanya stabilitas yang mantap selamaPJP I merupakanmodal yang amat penting bagi pembangunandan telah memungkinkanterjadinya proses pertumbuhanyang cepat. Dalam-RepelitaVI pembangunanbidang politik dibahasdalam satu bab tersendiri. Sesuaiamanat GBHN 1993, sasaran pembangunanbidangpolitik dalam Repelita VI antaralain adalah tefiatanya kehidupan politik yang didukung oleh suasanayang memungkinkan berkembangnyabudayapolitik yang mengarahpada terwujudnya sikap keterbukaanyangbertanggungjawab dalam komunikasi antar dan antara suprastrukturdan infrastruktur politik berdasarkanPancasiladan UUD 1945.
c:ws6/samb-94/P-3, CeramahMENPPNpadaPendidikan KaderNasionalP-3, Bogor,3 Februari1994
13
pembangunanpolitik dalam RepelitaVI 49. Dalam rangka itu, kebUaksanaan pada pokoknya adalahmengembangkanetika, moral, dan budaya politik Pancasila;meningkatkanpemasyarakatandan pembudayaanP4; meningkatkan peran dan fungsi suprastukturpolitik; meningkatkankualitas penyelenggaraanpemilihan umum; meningkatkankualitas dan kemandirian organisasikekuatansosialpolitik dan organisasikemasyarakatan;serta mengembangkanotonomi daerahyang nyata, dinamis, serasi, dan bertanggung jawab.
50. Pembangunandi semuabidang memerlukan dukungan prasaranadan saranayang memadai.Oleh karenaifu, pembangunansaranadan prasarana ekonomi akan tetapmerupakanprioritas dalam Repelita VI. Pembangunan prasaranadan saranaekonomi meliputi transportasi, pos dan telekomunikasi, pengairan,tenagalistrik, dan prasaranaserta saranapenelitiandan pengembanganilmu pengetahuandan teknologi. Pembangunanprasarana dan saranaakan mendukungpembangunanindustri, pertanian,pertambangan, pariwisata dan kegiatanproduksi lainnya, serta berbagai sektor lainnya yang menyangkutkesejahteraanrakyat banyak sepertitransmigrasi, perumahandan permukiman,pembangunandaerahdan sebagainya.
51.
Di samping untuk membiayai program-program pembangunansektoral, anggaranbelanjapembangunandisediakanuntuk membantupembangunan daerah,sehinggatercipta keserasianantarapembangunansektoraldengan pembangunandaerah.Anggaran pembangunan untuk mendukungpembangunandaerahdimaksudkanpula untuk meningkatkanlaju pertumbuhan ekonomi antardaerahyang lebih merata dan mantap, serta diarahkanuntuk mendorongprakarsadan partisipasimasyarakatdi daerahdan secara khusus mempercepatupaya mengentaskanpenduduk-dari kemiskinan. Bagian terbesardari anggaranpembangunanbagi daerah tersebut dialokasikan dalam berbagaibentuk program Inpres. Selain melalui program bantuanpembangunandaerah(program Inpres), dalam rangka desentralisasi dan pemberianotonomi yang lebih luas kepada daerah, hasil pajak bumi dan bangunan(PBB) seluruhnyadikembalikankepadapemerintahdaerah, kecuali biaya yang dibutuhkan untuk pemungutan, yang mekanismenya akan terus disempurnakan.
c:ws6/samb-94/P-3, CeramahMENPPNpadaPendidikan KaderNasionalP-3, Bogor,3 Februari1994
14
52. Dalam rangka pembangunandaerah, perhatian khusus diberikan kepada daerahtransmigrasi,daerahterpencil, daerahminus, daerah kritis, daerah perbatasan,dan daerahterbelakanglainnya, yang disesuaikandenganprioritas dan potensidaerahyang bersangkutan.Pembangunankawasantimur Indonesia(KTI), sesuaidenganarahanGBHN 1,993,mendapatkanperhatian lebih besar dalam Repelita VI. PembangunanKTI dimaksudkanuntuk membangunkawasanyang rata-ratamasih tertinggal dibanding kawasan lainnya denganmemanfaatkansumberdaya setempatseoptimalmungkin.
53.
GBHN Ig93 mengamanatkan bahwa pembangunandilaksanakandari, oleh dan untuk rakyat. Keberhasilanpembangunanditentukanoleh peran serta rakyat.
5 4 . Maka selainmenjadi prasyaratkeberhasilannya,salah satu tujuan pembangunanadalahmendorong,menggairahkan,dan membuka kesempatan yang seluas-luasnya bagi peran sertarakyat dalam pembangunan.
5 5 . Peran serta rakyat dalam pembangunanharus berjalan di semuabidang dan sektor pembangunan,baik di bidang politik, ekonomi, sosial maupun hankam. RepelitaVI secarategasdan rinci menjabarkanperan sertarakyat dalam segalaaspekdan kegiatanpembangunan,yang harus makin meningkat bukan hanya kuantitasnya,tetapijuga kualitasnya.
5 6 . Yang menjadi kunci daripadapeningkatanperan serta rakyat yang makin nyata, efektif dan berkualitasdalam pembangunanadalahpeningkatan kualitas sumber dayamanusiaserta institusi-institusimasyarakat yang memungkinkanperan serta serupaitu terjadi.
c:ws6/samb-94/P-3, CeramahMENPPNpadaPendidikan KaderNasionalP-3,Bogor,3 Februari1994
15