KESAN KESENIAN ISLAM DI SPANYOL: (Studi Historis di Istana al-Hambra) Wafirah Ilmi Mufidah (Pascasarjana di Jabatan Sejarah dan Tamadun Islam Akademi Pengajian Universiti Malaya, Kuala Lumpur, Malaysia, Email:
[email protected])
Abstract: The spreading of Islam has changed the world civilization since its early presence. It can be seen from many Islamic heritages that left in the centre of several Islamic countries between sixth to nineteenth centuries, when Islam almost ruled the whole of the world. Spain is one of it. Spain was known as a country where Islam achieved its golden age. Almost all of Islamic heritages in Spain were kept as its original and Alhambra was one of it. Alhambra was said as a legendary palace around eleventh century and it has a big influence both West and East poetry. Not only that, Alhambra was said as a great palace ever in the world at that time and inspired several monument in the West later. Keywords: Islamic Spain, History, Alhambra, Poetry, Architecture.
Pendahuluan Islam di Spanyol telah menyebar selama kurang lebih 8 abad. Dalam kurun waktu ini, Islam telah banyak memberikan kontribusi positif terhadap kehidupan Bangsa Spanyol yang meliputi sumbangan fisikal dan spiritual. Namun kontribusi spiritual Islam tidak nampak lagi pada zaman modern ini. Sisa-sisa kejayaan Islam di Spanyol hanya dapat dilihat dari perspektif peninggalan-peninggalan bersejarah yang masih nampak di Spanyol pada masa kini. Tetapi, hal ini sudah lebih daripada cukup untuk membuktikan kejayaan dan
Wafirah Ilmi Mufidah juga kebesaran Islam di Spanyol pada sekitar abad ke-8 sehingga abad ke-15 Masihi. Peninggalan Islam yang masih nampak di Spanyol saat ini banyak berupa peninggalan arsitektur Islam yang banyak dibina oleh khalifah-khalifah yang telah memerintah Islam di Spanyol pada masa tersebut. Arsitektur juga telah mendominasi peninggalanpeninggalan sejarah Islam yang ada di kota-kota besar dan menjadi pusat keagamaan di Spanyol terdahulu, seperti Cordoba, Granada, Seville, Toledo, dan lain sebagainya. Hal ini dapat dicontohkan dengan salah satu bangunan paling bersejarah peninggalan Islam di kota Granada. Salah satu kota bersejarah di Spanyol yang masih ada sehingga kini yaitu istana AlHambra. Al-Hambra merupakan salah satu bangunan peninggalan Islam yang terbaru di Spanyol, dimana istana tersebut dibangun pada zaman Muluk at Thawaif yaitu dinasti-dinasti Islam kecil yang memerintah di Spanyol, tepatnya pada masa dinasti Nasrid.1 Dinasti Nasrid merupakan dinasti Islam terakhir yang memerintah Spanyol pada masa tersebut. Pada masa ini Kristian telah banyak campur tangan dalam pemerintahan Islam. Hal ini disebabkan oleh melemahnya kekuasaan dan juga tata cara pengelolaan. Khalifah ada masa itu, selain itu juga dipengaruhi oleh pelbagai masalah internal kerajaan. Walau bagaimanapun, Istana Al-Hambra merupakan salah satu peninggalan yang masih kekal hingga saat ini, dalam arti lain tidak dimusnahkan oleh tentara Barbar yang ingin menduduki Andalus setelah kejatuhan pemerintahan Bani Umayyah. Tidak seperti Istana Madinat az-Zahra yang dipimpin oleh Abdur Rahman III (Abdur Rahman Ad-Dakhil) sebagai persembahan kepada salah satu kepada isterinya yang bernama Ez-Zahra.2 Bangunan Al-Hambra menyimpan banyak misteri yang hingga saat ini masih ada lagi yang belum dapat dipecahkan. Hal ini banyak W. Montgomery Watt & P. Chacia A History of Islamic Spain, (Edinburgh : Edinburgh University Press, 1965), 163 2 Stanley Lane-Poole, The Moors in Spain, (London : T. Fisher Unwin,1886),139 1
173 | Volume 5. No. 01. Maret 2013
Kesan Kesenian Islam di Spanyol (Kajian Historis di Istana al-Hambra) menarik minat para orientalis untuk mengkaji dan menyelidiki AlHambra secara lebih mendalam. Hal ini merupakan satu bukti bahwa bangunan peninggalan Islam yang ada di Spanyol mempunyai pengaruh yang sangat besar bagi masyarakat Barat. Hal ini juga dapat dibuktikan dengan adanya beberapa bangunan di barat yang menyerupai sebagian dari bangunan Al-Hambra yang masih terlihat sampai sekarang di Granada, Spanyol. Pembahasan: Islam di Spanyol Sebelum kedatangan Islam ke Spanyol, Spanyol telah diperintah/dijajah oleh beberapa Bangsa lain. Spanyol pada mulanya bernama Iberia, yaitu nama yang ditujukan kepada para penduduk yang mendiami tempat tersebut. Sampailah kemudian Spanyol disebut sebagai Asbania yaitu sebutan nama yang telah diberikan oleh Bangsa Rom yang pada masa itu mengusai Spanyol pada sekitar abad kedua masehi.3 Pada abad kelima masehi Spanyol ditaklukkan oleh Bangsa Vandal dari Jerman yang kemudian nama Asbania ini telah diganti menjadi Vandalucia sampai pada pemerintahan Visigoth. Sampai pada awal kedatangan Islam Vandalucia ini telah digantikan dengan nama Andalus untuk memudahkan orang Arab menyebutkannya.4 Pada masa pemerintahan Rom di Spanyol, Bangsa Spanyol telah mengenal undang-undang dan juga ketatanegaraan, yang mana pada zaman pemerintahan Rom ini pusat bandar terletak di kota kuno Taliqah yang mana saat ini /berdekatan dengan Seville.5 Namun, pada zaman pemerintahan Bangsa Visigoth, penduduk lokal Bangsa Spanyol mengalami banyak kemunduran dalam ketamadunan yang sebelumnya dapat dianggap layak bagi sesuatu Bangsa. Pada masa ini juga Bangsa Spanyol mulai terbagi ke dalam beberapa golongan. Reinhart Dozy Histoire des Musulmans d’ Espagne (terjm.), Francis Griffin Stokes, Spanish Islam : A History of The Moslems in Spain, (Pakistan : Karimsons,1861),17 4 Muruwiah Ahmat, Sejarah Bani Umayyah Di Andalus, (Shah Alam : Karisma Publication Sdn. Bhd, 2003),29 5 Salmah Omar, Andalus Semarak Tamadun Di Eropah, (Shah Alam : Karisma Publication Sdn. Bhd, 2009),3 3
|
174
Wafirah Ilmi Mufidah Hal ini menyebabkan rakyat hidup di bawah garis kemiskinan, sedangkan para pembesar yang tergolong dari keluarga kerajaan dan juga para pendeta agama hidup mewah tanpa memperhatikan kehidupan rakyat mereka. Pada awal abad ke 8 masehi, banyak terjadi pemberontakan terhadap pemerintahan Visigoth. Salah satunya telah dilancarkan oleh Raja Witiza6 dan dibantu oleh Count Julian.7 Julian merasa bahwa harga dirinya telah dijatuhkan oleh Roderick yang telah merampas kehormatan anak perempuannya yaitu Florinda. Anak perempuan Julian ini dikirim ke Toledo untuk mempelajari adat istiadat Bangsa Wan di Spanyol. Hal ini menyebabkan Julian ingin balas dendam atas perlakuan Roderick tersebut.8 Raja Witiza dan Julian meminta pertolongan pada Musa Ibn Nusayr untuk menggulingkan kuasa Roderick di Spanyol. Hal ini juga yang membuka jalan bagi orang-orang Islam di Afrika Utara untuk meneruskan ekspansi ke Spanyol. Bahkan Julian bersedia menyediakan kapal-kapal untuk menyeberang Selat Gibraltar menuju ke Spanyol. Sehingga pada 710 M, Musa Ibn Nusayr telah mengirim sebuah pasukan tentara kecil berjumlah 500 orang yang dipimpin oleh Tharif bin Malik untuk menyeberangi selat Gibraltar dengan menaiki empat buah kapal yang disediakan oleh Julian. Dalam penyeberangan yang pertama ini, tentara Tharif mendapat kemenangan dan pulang dengan membawa banyak harta rampasan.9 Pada 711 M pasukan kedua dikirim oleh Musa berjumlah 7000 orang yang terdiri dari Bangsa Arab dan juga Bangsa Barbar dan dipimpin oleh Thariq Ibn Ziyad. Salah seorang hamba Musa Ibn Nusayr yang berasal dari Bangsa Barbar kemudian diangkat sebagai pemimpin pasukan dan menjabat sebagai Gubernur di Tangier. Dengan empat buah kapal sebagai alat pengangkut yang juga disediakan Raja Spanyol sebelum bangsa Visigoth yang telah digulingkan oleh Roderick iaitu Raja bangsa Goth yang memerintah pada masa itu. 7 Gabenor Ceuta, Afrika Utara 8 Stanley Lane-Poole, The Moors in Spain..11 9 Abdul Halim bin Hj. Mat Diah Intisari Sejarah Islam Di Afrika Utara Dan Sepanyol, (Kuala Lumpur : Angkatan Belia Islam Malaysia,1989), 23 6
175 | Volume 5. No. 01. Maret 2013
Kesan Kesenian Islam di Spanyol (Kajian Historis di Istana al-Hambra) oleh Julian, Thariq dan tentaranya mendarat disebuah gunung yang hingga kini disebut “Jabal Thariq” atau Gibraltar.10 Namun, timbul kekhawatiran dalam diri Thariq akan jumlah tentara muslim yang tidak seimbang. Sehingga Thariq mengirim surat kepada Musa agar mengirimkan bantuan. Kemudian Musa mengirimkan bantuan tentara sebanyak 5000 orang dan kemudian bergabung dengan tentara yang telah dipimpin Thariq sebelumnya, sehingga seluruh pasukan umat muslim berjumlah 12.000 orang.11 Akhirnya terjadilah pertempuran antara kedua pasukan ini, dengan pasukan umat muslim yang berjumlah 12.000 orang dan dipimpin oleh Thariq bin Ziyad. Sedangkan dipihak musuh berjumlah 100.000 orang dan dipimpin oleh raja Roderick sendiri. Pertempuran ini terjadi di sebuah tempat bernama Bakka, di tepi sungai di Spanyol yang kemudian bermuara ke laut Atlantik. Dalam peperangan ini umat muslim berhasil menang sedangkan pasukan Kristen bercerai berai sedangkan raja Roderick terbunuh dalam pertempuran tersebut. Ada beberapa sebab yang menyebabkan kekalahan yang dialami oleh pasukan Kristen ini, diantaranya yaitu, tentara-tentara Kristen yang ikut berperang terdiri dari hamba-hamba sahaya yang dipaksa untuk ikut berperang, begitu juga dengan orang-orang Yahudi yang banyak ditindas sebelum itu, sehingga mereka bukan membantu tentara Kristen bahkan mereka berihak kepada tentara muslim.12 Thariq tidak hanya berhenti di situ saja, tetapi beliau meneruskan ekspansinya dan juga menakluki kota-kota lain seperti, Cordoba, Toledo, Granada, Archidona, dan juga Elvira. Kejayaan Thariq ini pula telah mendorong Musa Ibn Nuayr yang pada saat itu masih berada di Afrika Utara untuk bergabung bersama Thariq menaklukkan bahagian-bahagian Spanyol yang lain, dan diantara Shah Najeebabadi, The History of Islam Volume :3, (Lebanon : Darussalam, 2001),29 dan Gordon Kerr,Time Line History of the World, (London : Futura Book,2007),45 11 W. Montgomery Watt,The Influence of Islam on Medieval Europe, (Edinburgh : The University Press,1972), 2 12Abdul Halim bin Hj. Mat Diah,Intisari Sejarah Islam Di Afrika Utara Dan Sepanyol,25 10Akbar
|
176
Wafirah Ilmi Mufidah kota-kota yang mereka duduki yaitu Merida, Saragossa dan Barcelona. Sehingga mereka meneruskan penaklukan hingga ke Aragon,Castilia dan juga kawasan-kawasan di sekitar pegunungan Pyranees.13 Andalusia di Bawah Pemerintahan Islam Setelah ditaklukan oleh pasukan Islam yang dipimpin oleh Musa Ibn Nusayr dan Thariq bin Ziyad, Islam mulai berkembang pesat di Andalus. Namun, sebelum dapat menikmati kemanisan dari kejayaan dalam menaklukkan Andalus, Musa dan juga Thariq telah dipanggil untuk kembali ke Damaskus oleh Khalifah Al-Walid, dan pemerintahan di Andalus telah diserahkan kepada putera Musa Ibn Nusayr yaitu Abdul Aziz untuk memegang pemerintahan di pusat kota yaitu Seville.14 Sepeninggal Musa Ibn Nusayr dan juga Thariq bin Ziyad di Damaskus, umat Islam di Spanyol banyak mengalami pergolakan diantara umat Islam itu sendiri, yaitu perebutan untuk menduduki kekuasaan pemerintahan. Hal ini disebabkan karena masa penaklukan Andalus, umat Islam terdiri dari dua Bangsa yaitu Bangsa Arab dan Bangsa Barbar, dan kedua Bangsa ini saling berebut kekuasaan dalam pemerintahan Islam di Andalus. Sehingga pada sekitar tahun 750-755 M. Abdur Rahman, seorang keturunan Bani Umayyah datang ke Andalus dan mulai menyelesaikan pertikaian yang terjadi.15 Dalam kepemimpinannya, Abdur Rahman ad-Dakhil (Masuk ke Spanyol) telah banyak memberi kontribusi dalam memajukan kehidupan masyarakat Islam di Andalus. 16 Kemajuan ini telah banyak ditunjukkan dan juga nampak dari berbagai bidang, seperti keilmuan, kesenian, seni bina, sastera, bahasa, pendidikan dan lain sebagainya. Dapat dikatakan pula pada masa tersebut Andalus merupaW. Lomax, The Reconquest of Spain, (New York : Longman Inc., (1978),13 Abdul Halim bin Hj. Mat , Intisari Sejarah Islam Di Afrika Utara Dan Sepanyol..27 15 W. Montgoery Watt and P. Cachia, A History of Islamic Spain…29 16 Badri Yatim, M.A. Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta : P.T Raja Grafindo Persada,1998),95 13Derek 14
177 | Volume 5. No. 01. Maret 2013
Kesan Kesenian Islam di Spanyol (Kajian Historis di Istana al-Hambra) kan satu kota yang amat maju di Eropa, di mana wilayah Eropah yang lain masih lagi dalam masa kegelapan atau “The Dark Ages”. Abdur Rahman telah membuka sebuah Tamadun Islam baru di Barat yang dapat dibandingkan dengan kemajuan keilmuan di Baghdad, ibu kota kekhilafahan Bani Abbasiyah. Sehingga dapat dikatakan bahwa Andalus dapat menyaingi Baghdad yang berada di Timur. Salah satu bukti yang nampak dari keberhasilan Abdur Rahman ad Dakhil, adalah ketika beliau membangun bangunan paling bersejarah di Andalus, yaitu Masjid Cordoba, namun pada tahun 1513 M., masjid tersebut telah ganti/ ditukar menjadi sebuah gereja setelah Andalus direbut kembali oleh Kristen.17 Perkembangan ketamadunan di Andalus semakin pesat, apalagi pada zaman Khalifah Abdur Rahman III (an Nashir). Pada zaman ini tamadun Islam di Andalus terkenal sebagai zaman kejayaannya. Perkembangan ketamadunan ini tidak hanya bertumpu pada satu aspek saja, tetapi dari beberapa aspek lainnya. Cordova yang sebenarnya telah menjadi pusat pemerintahan kian ramai dikunjungi banyak ilmuwan dan juga Bangsa -Bangsa asing yang hendak menuntut ilmu di Cordova. Pada zaman ini pula satu universitas telah dibangun di Cordoba atas arahan Abdur Rahman an Nashir, dan pembangunan perpustakaanpun telah diperbanyak, begitu pula dengan jumlah buku-buku yang ada di dalamnya mencapai ribuan buku yang dapat dibaca oleh sesiapapun.18 Pada masa ini juga telah dibangun satu istana yang sangat terkenal dalam pensejarahan Islam, yaitu Istana Madinat az-Zahra, dimana istana ini sangat terkenal dengan kecantikannya, dengan berbagai tanaman bunga dan juga pohon-pohon buah yang menghiasi di luar ruangan. Sejarah mengatakan bahwa istana tersebut merupakan hadiah daripada Khalifah Abdur Rahman an Nashir yang dipersembahkan kepada salah satu isterinya yang beragama Kristen.19 Oleg Grabar, Elizabeth Ettinghausen, and Marilyn Jenkins-Medina The Art and Architecture of Islam 650-1250, (London : Yale University Press,2001),83-85 18 Drs. Badri Yatim, M.A. Sejarah Peradaban Islam…97 19 Akbar Shah Najeebabadi, The History of Islam Volume :3….133 17
|
178
Wafirah Ilmi Mufidah Meskipun kedaulatan bani Umayyah di Andalus banyak memberikan kontribusinya, catatan sejarah tetap menunjukkan adanya pemberontakan. Sehingga pada sekitar tahun 1037 M., kedaulatan Bani Umayyah di Andalus jatuh setelah kejayaan dalam masa kurang lebih selama 3 abad lamanya. Akibat dari kejatuhan daulat Bani Umayyah di Andalus ini, maka kepemimpinan Islam di Andalus telah terbagi kepada daerah-daerah dan juga wilayah-wilayah kecil, yang banyak dipimpin oleh gubernur, yang kemudian disebut Muluk at Thawaif (kerajaan-kerajaan kecil) diantaraya yaitu Almoravids, Almohads, dan Dinasti Banu Ahmar/Nasrid. Istana Al-Hambra Istana Al-Hambra merupakan salah satu bangunan peninggalan sejarah Islam yang terbaru di Spanyol. Dimana istana ini dibangun pada masa pemerintahan dinasti Nasrid, yaitu salah satu dinasti Islam terakhir yang ada di Spanyol dan menjadikan kota Granada sebagai pusat pemerintahannya.
Gambar: Pemandangan di Al-Hambra Dinasti Nasrid merupakan satu dinasti Islam yang mengadakan hubungan diplomatik dengan kerajaan Kristen. Hal ini disebabkan kerana pada masa tersebut Islam di Andalus telah mencapai masa kejatuhannya dan kerajaan Kristen telah banyak menduduki wilayahwilayah Islam. Granada merupakan kota terakhir yang masih berada di bawah pemerintahan Islam dan karena keadaan ini dengan terpaksa dinasti Nasrid harus menjalin hubungan diplomatik dengan kera-
179 | Volume 5. No. 01. Maret 2013
Kesan Kesenian Islam di Spanyol (Kajian Historis di Istana al-Hambra) jaan Kristen demi menjaga kesejahteraan umat Islam yang masih lagi berada di bawah kekuasaan muslim.20 Istana Al-Hambra pada mulanya dibangun oleh Muhammad Ibn Yusuf Ibn Nasr atau lebih dikenal dengan nama Ibn al-Ahmar. Seorang pangeran yang berasal dari Afrika Utara. Beliau banyak membawa tentara Barbar dan kemudian menduduki beberapa wilayah di Andalus dan menjadikan Granada sebagai pusat pemerintahan beliau. Beliau mendirikan Istana yang disebut dengan “AlHamra’”, yang berarti merah atau kemerah-merahan. Disebut demikian karena bangunan Istana Al-Hambra akan nampak kemerahmerahan pada waktu senja, karena bangunan ini diperbuat dari batu yang sedikit kemerah-merahan.21 Al-Hambra dibangun disebuah dataran tinggi yang bernama “Sabikah Hill”. Dataran tinggi ini berdekatan dengan pegunungan Sierra Nevada, yang merupakan deretan pegunungan yang paling tinggi di Spanyol.
Gambar: Pegunungan Sierra Nevada
Gambar: Dataran Tinggi Sabika
Berdasarkan kajian sebelumnya, dinyatakan bahwa pembangunan Istana Al-Hambra mempunyai bentuk yang amat unik. Para arsitek Al-Hambra telah membuat satu gabungan antara ilmu arsitektur dan ilmu matematika. Hasil dari gabungan ini para arsitek Al-Hambra menemukan satu keseimbangan yang tepat dalam struktur pembangunan Al-Hambra, yaitu sistem “ratio” yang merupakan hubungan seimbang antara tinggi dan juga lebar bangunan.
Ahmed Ibn Mohammed Al-Makkari, The History of The Mohammedan Dynasties In Spain, (New Delhi : Mohammad Ahmad For Idarah-I Adabiyyat-i Delli,2009),339 21 Oleg Grabar, The Alhambra, (London : Penguin Books Ltd, 1978),35 20
|
180
Wafirah Ilmi Mufidah Sehingga didapati keseimbangan ukuran pada keseluruhan bangunan Al-Hambra.22 Kesan Al-Hambra terhadap Barat Keindahan dan juga kecantikan Istana Al-Hambra telah banyak memikat hati para pelancong dan turis yang singgah ke Al-Hambra. Hal ini berlaku sejak dari awal pembinaan Al-Hambra hingga hari ini. Sehingga hal ini menjadi satu inspirasi bagi para pelancong untuk mengabadikan bangunan Istana Al-Hambra di tempat lain atau bahkan di negara asal para pelancong ini. Dengan kata lain, Istana AlHambra telah menjadi satu inspirasi penting dalam pembangunan beberapa bangunan lain di seluruh dunia. Pada awal perkembangannya, Istana Al-Hambra tidak banyak memberi kesan yang dalam terhadap Bangsa Barat. Namun AlHambra cukup dikenal sebagai salah satu simbol kebesaran tamadun Islam di Barat. Sebagian dari bangunan-bangunan Istana Al-Hambra mempunyai peran dan juga kesan yang amat mendalam bagi Bangsa barat, masyarakat sekitar dan juga umat Islam khususnya. Pembangunan Al-Hambra merupakan satu bukti tersebarnya kesenian Islam di Barat, khusunya arsitektur Islam. Pada awal pembangunan AlHambra, istana ini membawa banyak pengaruh yang membuat masyarakat Barat dan juga masyarakat setempat kagum atas hasil karya agung arsitektur Islam. Sejak dari awal pembangunannya, dinding-dinding Al-Hambra banyak dipenuhi puisi-puisi yang menceritakan kehidupan dan juga suasana sebuah istana. Diantara puisi-puisi ini banyak menceritakan tentang kehidupan para raja dan juga pembesar-pembesar istana. Namun tulisan puisi-puisi ini tidak hanya sebuah tulisan, ia juga merupakan dekorasi-dekorasi yang banyak menghiasi Al-Hambra di berbagai sudut.
22
Antonio Fernandez-Puertas, The Alhambra, (London : Saqi Books, 1997),16-17
181 | Volume 5. No. 01. Maret 2013
Kesan Kesenian Islam di Spanyol (Kajian Historis di Istana al-Hambra)
Gambar: The Hall of Kings
Gambar: Gate of Arms
Setelah kejatuhan Islam di Spanyol, Kristen tidak menghancurkan bangunan-bangunan bersejarah ini, karena menurut mereka bangunan-bangunan ini terlalu indah untuk dihancurkan meskipun mereka hendak menghilangkan seluruh jejak Islam yang ada di Spanyol. Mereka mengambil alih keseluruh bangunan peninggalan Islam yang ada termasuk Istana Al-Hambra. Al-Hambra menjadi satu inspirasi seni bina baru yang banyak digemari masyarakat barat pada masa itu. Salah satu daripada bangunan tersebut yaitu sebuah pavilion yang diilustrasikan oleh Johann Heinrich Muntz seorang warga negara Inggris pada tahun 1750 M. di sebuah taman bernama Kew Gardens di London yang mana pavilion ini menggunakan bentuk bangunan Istana Al-Hambra dan sangat serupa. Bahkan pavilion ini diberi nama yang sama, yaitu “AlHambra”, namun tidak ditemukan adanya kaitan diantara kedua nama ini.23 Pada sekitar tahun 1494 M., seorang Kristen bernama Hieronymus Munzer tercatat sebagai salah seorang Kristen pertama yang melawat Al-Hambra, dan dari beliau inilah banyak lahir cerita-cerita yang menggambarkan tentang Al-Hambra dikemudian hari. Salah satu dari tulisan pertama yang dibuat adalah The Story of the Abencerrage and the Beautiful Jarifa, tulisan ini merupakan sebuah novel yang dibuat oleh beliau yang berlatar belakang tentang kehidupan AlHambra yang kemudian banyak menginspirasi orientalis lain untuk datang dan juga berkunjung ke Al-Hambra.24
23 24
Nina Epton, Andalusia, (London : Weidenfeld and Nicolson,1968),157 Michael Jacobs, Alhambra, (London : Frances Lincoln Ltd,2000),156
|
182
Wafirah Ilmi Mufidah Sebagian dari sastrawan atau bahkan masyarakat umum menulis buku dan juga novel yang bertemakan kisah romantic di AlHambra. Diantaranya sebuah novel sejarah dua jilid karya Gines Perez de Hilta’s yang berjudul The Civil Wars of Granada (1593 M.), menceritakan tentang kisah-kisah romantis yang berunsur khayalan yang terjadi pada sekitar tahun 1569-1571 M. Kisah ini menjelaskan tentang puisi-puisi romantis Bangsa Moorish yang ada di Al-Hambra.25 Memasuki zaman modern, kesan dan juga pengaruh dari Istana Al-Hambra kian nampak dari beberapa sudut. Meskipun hal tersebut tidak jauh berbeda dengan kesan serta pengaruh seni bina pada zaman awal kejatuhan Islam di Spanyol. Kesan dan juga pengaruh Istana Al-Hambra pada zaman ini lebih difokuskan kepada kesan-kesan bangunan Istana Al-Hambra terhadap masyarakat Barat, masyarakat setempat dan juga umat Islam sendiri. Diantara contoh sastra-sastra yang dibuat pada zaman modern ini yaitu, sebuah buku yang dikarang oleh James Murphy yang bertajuk Arabian Antiquities of Spain (1813-1815 M), dalam buku ini beliau menceritakan tentang Istana Al-Hambra itu sendiri. Namun beliau juga banyak merubah struktur bangunan Al-Hambra, seperti salah satu bangunan yang bernama The Hall of Abencerrages yang telah beliau ubah fungsinya menjadi sebuah cathedral.26 Puncak pengaruh Istana Al-Hambra dari sudut seni sastra terhadap masyarakat Barat pada zaman modern ini diawali dengan kedatangan seorang pemuda bernama Washington Irving pada tahun 1829 M. Beliau merupakan seorang diplomat berBangsa Amerika yang datang ke Granada untuk mengkaji sebuah buku bertajuk The Conquest of Granada, bersama seorang rekan kerjanya yang berkeBangsa an Russia, Prince Dolgouriki. Irving tinggal di sebuah apartment berdekatan dengan Al-Hambra dan di sini lah beliau mula menulis pengalaman beliau tentang Al-Hambra. Salah satu buku yang beliau tulis adalah The Al-Hambra (1832 M.), yang kemudian judul
25 26
Michael Jacobs, Alhambra,156-157 Michael Jacobs, Alhambra,156
183 | Volume 5. No. 01. Maret 2013
Kesan Kesenian Islam di Spanyol (Kajian Historis di Istana al-Hambra) asal ini diganti kepada The Tales of the Al-Hambra, dan buku ini kini masih lagi dijual di Granada dan telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa.27 Banyaknya orientalis yang mengkaji tentang Al-Hambra menimbulkan banyak pertentangan diantara pengkaji-pengkaji ini. Pertentangan-pertentangan di antara orientalis mempermudah pengkaji dalam menyimpulkan bahwa Al-Hambra merupakan satu objek pertentangan yang menjadikan makin banyaknya ilmuwan yang ingin mengkaji Al-Hambra. Hal ini menunjukkan bahwa Al-Hambra mempunyai pengaruh yang amat besar dalam bidang penulisan dan juga pengkajian arsitektur binaannya. Kesan lain yang nampak yaitu terdapat pada bangunan Istana Kristal yang ada di London. Kesan ini nampak dari seni dekorasi pada istana tersebut yang diambil daripada seni dekorasi Arabesque28 yang ada di Al-Hambra. Seorang pelukis bentuk bernama Owen Jones telah melukis keseluruh dekorasi Arabesque yang ada di AlHambra yang kemudian beliau aplikasikan di Istana Kristal tersebut pada tahun 1851M.29
Gambar: Istana Kristal Gambar: Arabesque Kesan pembangunan Istana Al-Hambra begitu luas, hingga ke Alam Melayu sekalipun. Salah satu daripada kesan bangunan Istana Al-Hambra di Alam Melayu yaitu bangunan kampus International Institute of Islamic Thought and Civilization (ISTAC). Merupakan salah Michael Jacobs, Alhambra.163 Lihat juga, Washington Irving, The Text of Bracebridge Hall, Tales of a Traveler The Alhambra, United States of America : The Library of America,1991),756-757 28 Hiasan ukiran yang terdapat di hujung-hujung siling bangunan Istana Al-Hambra 29 Michel Jacobs, Al-hambra,171 27
|
184
Wafirah Ilmi Mufidah satu universitas cabang Universiti Islam Antar Bangsa Malaysia yang berada di Jalan Duta menggunakan arsitektur Islam Timur, khususnya arsitektur Al-Hambra. Halaman kampus ISTAC menggunakan pengaruh Court of Lions yang ada di Al-Hambra. Pemerintah telah memadukan hasil karya seni bina India, Eropah dan juga seni bina Timur dalam pembangunan kampus ISTAC ini. Hal ini bertujuan, pemerintah ingin membina sebuah pusat pembelajaran dengan menggunakan karya seni bina Islam terunggul yang telah digabungkan.
Gambar : ISTAC Secara keseluruhan dapat dipahami bahwa Istana Al-Hambra mempunyai kesan yang amat besar dalam setiap zaman, dan seiring dengan berkembangnya zaman maka seperti itu juga lah kesan-kesan Istana Al-Hambra berkembang diseluruh pelosok dunia. Kesimpulan Kedatangan Islam ke Spanyol banyak membawa perubahan terhadap masyarakat setempat. Tidak hanya itu, Islam yang memberikan toleransi dalam kepercayaan membawa satu nilai lebih di mata para penganut kepercayaan lain seperti Yahudi dan Kristen. Hal ini
185 | Volume 5. No. 01. Maret 2013
Kesan Kesenian Islam di Spanyol (Kajian Historis di Istana al-Hambra) karena Spanyol merupakan salah satu Negara yang terdiri dari berbagai Bangsa pada masa itu. Perkembangan ketamadunan yang diperkenalkan Islam secara tidak langsung telah merubah ketamadunan Barat. Dimana pada mulanya Bangsa Barat harus diakui masih lagi dalam masa kegelapan “Dark Ages” dan gereja mengambil alih semua kehidupan masyarakat. Namun, Islam memperkenalkan satu tamadun yang menyeimbangkan antara duniawi dan juga ukhrawi dan hal ini yang kemudian membawa Bangsa Eropa berusaha mengikuti jejak tamadun Islam khususnya di Spanyol. Peninggalan-peninggalan bersejarah Islam yang masih wujud di Spanyol nyata menunjukkan adanya sebuah tamadun Islam yang gemilang pada abad ke 8 masehi. Peninggalan-peninggalan ini tetap diabadikan dan dijaga. Bahkan tidak heran apabila banyak para sejarawan barat yang kagum akan kemajuan tamadun Islam pada masa tersebut. Karena berdasarkan fakta yang ada, belum didapati fasilitas dan juga kemajuan di Negara Eropa lain kecuali di Andalus pada masa pemerintahan Islam. Al-Hambra menjadi satu simbol nyata keagungan tamadun Islam, meskipun pemerintahan Islam sedang mengalami masa kritisnya. Ini membuktikan bahwa tamadun Islam tetap dapat berkembang meski dalam keadaan yang sulit. Sifat ini mendarah daging dalam setiap pemerintahan Islam dimanapun. Al-Hambra menjadi sebuah tempat idola bahkan disebut sebagai surga dunia yang mengaburkan mata para pelancong dan hal ini terbukti dengan banyaknya puisipuisi tentang Al-Hambra yang ditulis dari awal pembangunannya bahkan hingga saat ini. Daftar Pustaka Ahmat, Muruwiah, 2003. Sejarah Bani Umayyah Di Andalus, Shah Alam : Karisma Publication Sdn. Bhd.
|
186
Wafirah Ilmi Mufidah Ahmed Ibn Mohammed Al-Makkari, 2009. The History of The Mohammedan Dynasties In Spain, New Delhi : Mohammad Ahmad For Idarah-I Adabiyyat-i Delli Badri , Yatim, 1998. Sejarah Peradaban Islam, Jakarta : P.T Raja Grafindo Persada Dozy,Reinhart, 1861. Histoire des Musulmans d’ Espagne (terj.), Francis Griffin Stokes, Spanish Islam : A History of The Moslems in Spain, Pakistan : Karimsons Epton, Nina, 1968. Andalusia, London : Weidenfeld and Nicolson Fernandez-Puertas, Antonio, 1997. The Al-Hambra, London : Saqi Books Grabar,Oleg, 1978. The Al-Hambra, London : Penguin Books Ltd Halim, Abdul bin Hj. Mat Diah, 1989. Intisari Sejarah Islamd di Afrika Utara Dan Sepanyol, Kuala Lumpur : Angkatan Belia Islam Malaysia Irving,Washington, 1991. The Text of Bracebridge Hall, Tales of a Traveler The Al-Hambra, United States of America : The Library of America Jacobs, Michael, 2000. Al-Hambra, London : Frances Lincoln Ltd Kerr, Gordon. 2007. Time Line History of the World, London : Futura Book Lomax, Derek W, 1978. The Reconquest of Spain, New York : Longman Inc. Najeebabadi,Akbar Shah, 2001. The History of Islam Volume : 3, Lebanon : Darussalam Oleg Grabar, Elizabeth Ettinghausen, and Marilyn Jenkins-Medina, 2001. The Art and Architecture of Islam 650-1250, London : Yale University Press
187 | Volume 5. No. 01. Maret 2013
Kesan Kesenian Islam di Spanyol (Kajian Historis di Istana al-Hambra) Omar,Salmah, 2009. Andalus Semarak Tamadun Di Eropah, Shah Alam : Karisma Publication Sdn. Bhd. Stanley Lane-Poole, 1886. The Moors in Spain, London : T. Fisher Unwin W. Montgomery Watt & P. Chacia, 1965. A History of Islamic Spain, Edinburgh : Edinburgh University Press Watt, W. Montgomery, 1972. The Influence of Islam on Medieval Europe, Edinburgh : The University Press.
|
188