Kali Ini, Peritel Hadapi Tantangan Tak Biasa Bisnis Indonesia 26 May 2017 Color Niaga & Jasa Circulation 26 Readership Indonesian ArticleSize Annisa Margrit AdValue Daily PR Value
Black/white 85,000 340,000 658 cm² IDR 88,489,655 IDR 265,468,966
ps
.g
o.
id
Headline MediaTitle Date Section Page No Language Journalist Frequency
.b
► OMZET Ml INSTAN HINGGA SAMPO TURUN
'ftnah Air.
Buktinya, warung mi instan bisa ditemukan dengan mudah di berbagai sudut kota dan desa di seluruh negeri. World Instant Noodles Association
kembali menyusut tahun ini. Direktur Eksekutif Nielsen In
donesia Yongky Susilo nienye butkan volume penjualan mi instan pada periode Januari
Sabun
Sampo
ternyata masih banyak produk FMCG yang mengalami kondisi serupa.
Susu bubuk, air mineral,
uk
4,5 (13,7)
(0,7)
5,2
8,5
(2.1)
4,1
5,4
(2,4)
0,8
8,3
(2.7)
(2,2)
6,8
(1,9)
(0,6)
(0,4)
(2,1)
2,6
5,6
er ib
Produk perawatan wajah
Deterjen Cologne
akan terlalu khawatir. Namun,
produk teh siap minum (ready to drink), produk perawatan wajah, sabun, sampo, deterjen, serta cologne adalah beberapa jenis FMCG lain yang konsum sinya juga menyusut dalam periode yang sama. Adapun produk kopi, susu kental manis, kaldu sup, permen, dan pasta gigi masih mencatatkan pertumbuhan meskipun angka nya di bawah 2%. Secara keseluruhan, peitum
ht
dan Hong Kong dengan 38,52 miliar porsi. Namun, porsi mi instan yang dikonsumsi masyarakat Indonesia ternyata mengalami penumnan. Pada 2015, jum lahnya mencapai 13,20 miliar porsi dan tahun sebelumnya sebanyak 13,43 miliar porsi. Bisa jadi angkanya akan
Air mineral
0,4 (1.5)
Sumber: Nielsen Indonesia
tp s: //
(WINA) menempatkan Indo nesia di peringkat kedua negara pengonsumsi mi instan dunia dengan jumlah 13,01 miliar porsi per 2016. Pering kat pertama diisi oleh China
sektor ritel Tanah Air tidak
(0,3)
ns
kanan yang seringkali disebut sebagai makanan anak indekost ini nyatanya dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat
(3,4)
ua
gara dengan konsumsi mi instan terbesar dunia. Ma
Mi instan Susu bubuk
kuartal 1/2017. Padahal, dalam periode yang sama pada tahun tahun sebelumnya, peningkatan penjualan FMCG setidaknya mencapai level 11%. Adapun, Asosiasi Pengusa ha Ritel Indonesia (Aprindo) menyasar peningkatan kinerja sebesar 10% sepanjang tahun ini, sama dengan 2016.
la
masuk dalam daftar ne
Penjualan FMCG JanuariApril 2017 yearonyear tertekan (%) Produk Volume penjualan Nilai penjualan Ratarata kenaikan harga
pu
Barangkali tidak meng herankan jika Indonesia
April 2017 berkurang 3,4% secara yearonyear (yoy). Mi instan merupakan salah satu dari 55 produk fast mo ving consumer goods (FMCG) yang menjadi perhatian utama dari peritel Indonesia. Ke55 produk itu dapat menggambar kan performa sektor ritel secara keselumhan karena bempa pro duk yang digunakan seharihari dan dipakai oleh semua orang. Barangkali jika hanya mi in stall yang penjualannya turun,
ke
Annisa Martini
arinisa.margrit<$>bisnis.com
ab
Kali Ini, Peritel Hadapi Tantangan Tak Biasa
buhan ritel Indonesia berda
sarkan penjualan 55 produk FMCG hanya mencapai 3,9% selama 4 bulan pertama 2017. Angka tersebut sama dengan kenaikan penjualan pada
"Kalau FMCG kena, berarti
[produk] lifestyle sudah kena duluan. Kalau ada recoveiy, mesti FMCG yang recover duluan," ujar Yongky, yang juga Staf Ahli Aprindo, belum
an terhadap besarnya peluang perbaikan kinerja tahun ini. Ketua Umum Asosiasi Pengu saha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicolas Mandey mengata kan heran terhadap turunnya konsumsi beberapa produk FMCG.
"Kami juga bingung kenapa volume sampo turun. Apakah orang yang tadinya keramas tiap hari sekarang jadi seming gu sekali?" ucap dia. Roy memproyeksi saat ini masyarakat lebih senang
dalam daftar 10 produk FMCG dengan pertumbuhan terbesar. Produkproduk tersebut penjual annya naik di atas 7% selama Januari—April 2017. Adapun air mineral botolan berkurang penjualannya karena sekarang masyarakat diperki rakan lebih senang membawa botol minum dari rumah. Jika
banyak lagi dibeli orang. Hal ini pun turut ditunjuk kan dengan masuknya bumbu masak, minyak goreng, saus
sudah kosong, mereka akan mengisinya kembali di kantor atau tempat lain. Belum membaiknya pertum buhan sektor ritel dipandang berbanding terbalik dengan kondisi makro Indonesia yang justru positif. "Saat ini, inflasi sangat terkendali. Rasio gini turun. Nilai tukar kita juga cukup stabil dibandingkan 2015 yang hampir Rpl5.000," papar
sambal, biskuit, dan sereal
Roy.
memasak sendiri untuk bisa
lama ini.
menghemat pengeluaran. Oleh
Lesunya industri ritel Tanah Air memang sudah dirasa kan oleh para pelaku usaha setidaknya sejak 2015. Namun, proyeksi positifnya ekonomi makro nasional memberi harap
karena itu, mi install tidak
Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan inflasi April 2017 adalah 0,09%, sedangkan ting
kat inflasi JanuariApril 2017 sebesar 1,28%. Rendahnya inflasi, lanjut dia, mestinya me ngerek daya beli masyarakat. Selain itu, masa tax amnesty pun telah berakhir pada Maret 2017 sehingga konsumen seha rusnya bisa kembali membelan jakan uangnya. Maka, para pelaku ritel meni lai ada faktor X yang membuat masyarakat menahan keingin annya untuk berbelanja. Situasi sosial dan politik akhirakhir ini diyakini berdampak negatif terhadap tingkat konsumsi. Pilkada DKI Jakarta disebut
sebagai salah satu peristiwa yang memiliki pengaruh besar karena efeknya dirasakan hing ga ke daerah lain, bahkan yang berada di luar Pulau Jawa.
Akan tetapi, performa yang tidak sesuai harapan pada beberapa bulan pertama 2017 diyakini bakal membaik pada kuartal 11/2017 karena ada Ramadan dan Idulfitri. Momen
tersebut menjadi puncak pen jualan bagi peritel di Indone sia.
"Kuartal kedua tahun ini
pasti tumbuh, tetapi, sebera pa besar pertumbuhannya itu yang masih harus dilihat lagi," ungkap Yongky.
Headline MediaTitle Date Section Page No Language Journalist Frequency
Pemprov Nilai Hambat Industri Bisnis Indonesia 26 May 2017 Regional 9 Indonesian ARIF GUNAWAN Daily
Color Circulation Readership ArticleSize AdValue PR Value
Black/white 85,000 340,000 230 cm² IDR 30,931,034 IDR 92,793,102
► RTRW RIAU
id
Pemprov Nilai
.g ps
uk
ab
.b
"Kami paham masalah RTRW yang menghambat ini, karena itulah kami gesa pengesahan bisa selesai di semester pertama tahun ini," katanya. Tidak hanya itu, bidang properti ikut terhambat akibat belum jelasnya
la
ua
ns
er ib
PEKANBARU — Belum tuntasnya pembahasan dan pengesahan rencana tata ruang dan wilayah atau RTRW Provinsi Riau dinilai menghambat tumbuhnya sektor ekonomi, khususnya industri. "Pengembangan sektor industri pasti berbicara soal kejelasan tata ruang. Ini tidak bisa jauh dari pembahasan tapak wilayah dan tata ruang. Pembahasan dan pengesahan RTRW belum tuntas menjadi penghambat," kata Ahmad Hijazi, Sekretaris Daerah Provinsi Riau, kepada Bisnis, Kamis (25/5).
o.
Hambat Industri
Menurut data Badan Pusat Statistik,
pu
hasil Sensus Ekonomi 2016 menun
ht
tp s: //
ke
jukkan jumlah usaha dan perusahaan kategori industri pengolahan hanya sebanyak 47.600 usaha, atau 9,03% dari total jumlah usaha dan perusahaan yang mencapai 526.747 unit. Jumlah ini menempatkan sektor industri pengolahan berada di posisi ketiga dari total kategori unit usaha Riau yang mayoritas didominasi sek tor perdagangan sebesar 52,07% dan sektor jasa akomodasi dan makan minum sebesar 18,47%. Ahmad menilai sektor industri se
tempat bakal tumbuh lebih cepat bila kejelasan RTRW Riau segera dituntas kan. Selain itu pengusaha yang akan menanamkan modal tentu tidak ingin kegiatan bisnisnya berjalan ilegal atau tanpa izin.
RTRW Provinsi Riau.
Ketua REI Riau Amran Tambi be
berapa waktu lalu mengatakan sudah banyak pengusaha yang berminat me ngembangkan properti di daerah itu. "Tetapi masalahnya masih sama yaitu soal RTRW, tentu pengusaha menjadi sulit untuk masuk bila belum ada kejelasan tata ruang, ini sangat berkaitan dengan bidang properti," katanya. Wakil Ketua Kadin Riau Bidang Ekonomi dan Pembangunan Viator Butarbutar menjelaskan sudah puluhan triliun potensi investasi ke Riau harus hilang karena belum sahnya RTRW. "Sudah banyak potensi investasi yang nilainya puluhan triliun. Misalnya di Dumai, Siak, Tembilahan, itu banyak yang mau menanamkan modal. Tapi masalahnya ya itu, belum selesai," katanya. Kadin Riau meminta pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk segera menuntaskan masalah ini. Karena bila
berlarutlarut, bukan tidak mungkin peng usaha menjadi enggan untuk berinvestasi ke daerah itU. (Arif Gunawan)
Headline MediaTitle Date Section Page No Language Journalist Frequency
Usaha Kecil & Besar Layak Bersinergi Bisnis Indonesia 26 May 2017 Color Regional Circulation 8 Readership Indonesian ArticleSize Linqga S. Wianqqa, Nirmala AdValue Daily PR Value
Black/white 85,000 340,000 619 cm² IDR 83,244,828 IDR 249,734,483
► SENSUS EKONOMI
Usaha Kecil & Besar o.
190.264 usaha dan Kebumen
dan Banyumas 2.231.
kan Sensus Ekonomi 2016
ps
7.794, disusul Surakarta 2.408
perdagangan sebesar 44,58% dari seluruh usaha/perusahaan yang ada. Kepala BPS Jatim Teguh Pramono mengatakan berdasar
181.365 usaha. Sementara itu
ab
.b
jumlah UMB terbanyak adalah kota Semarang yang mencapai
LONJAKAN USAHA
tersebut, secara kuantitas
di Jakarta.
lopment of Economics and Finance (Indef) Aviliani memberikan contoh kondisi
ht
Saat ini, kata Aviliani, adalah
masa mana kala pertumbuhan bisa dicapai dengan pengem bangan nilai tambah dan kola borasi berbagai skala usaha dari sektor yang berbeda untuk meningkatkan efisiensi dan keuntungan. Berdasarkan rilis terbaru Ba
dan Pusat Statistik (BPS) Jateng terkait Sensus Ekonomi 2016, di
provinsi tersebut terdapat 4,17 juta usaha atau perusahaan. Jumlah itu meningkat dari 10 tahun lalu yang sebanyak 3,69 juta usaha. Dari total jumlah usaha hingga tahun lalu, yang ter kategori usaha menengah
Thoman Pardosi, Kepala Ba
yang hasilnya dipublikasikan pada Rabu (24/5) tercatat jumlah usaha/perusahaan non pertanian yang ada di Jatim sebanyak 4,67 juta. Jumlah ini meningkat 10,94% dibandingkan dengan sensus ekonomi yang diadakan pada 2006 sebanyak 4,21 juta usaha/ perusahaan. "Hasil sensus tersebut me
aktivitas ekonomi paling banyak dijalankan adalah usaha
dan Pusat Statistik Provinsi
perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil serta sepeda motor dengan porsi 43,16%.
DKI Jakarta mengatakan dari hasil pendaftaran tersebut, BPS memperoleh data 1,16 juta usaha (93,46%) berskala UMK
atau 44,58% dari seluruh usaha
dan 80.000 UMB.
yang ada di Jatim," ujarnya di
Gajah Mada Mudrajad Kuncoro mengatakan pekerjaan rumah terbesar bagi pemerintah adalah pemerataan usaha di daerah yang masih tertinggal.
Secara total, jumlahnya me ningkat 8,82% dari 1,14 juta usaha yang tercatatpada Sensus
Surabaya, Rabu (24/5). Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Jatim Budi Setiawan menyebutkan
Hal itu bisa dilakukan de
ekonomi tahun ini terbagi
ngan perbaikan iklim bisnis, kemudahan perizinan, serta
menjadi dua tahap yaitu pendaftaran atau listing dan tahap pencacahan yang akan digelar pada AgustusSeptember
Ekonom dari Universitas
tp s: //
di Jawa Tengah yang mana pemerintah dituntut berperan agar perusahaan atau usaha yang lebih besar dapat 'meng gendong' yang kecil. Menurutnya, usaha mikro kecil menengah atau UMKM membutuhkan pembinaan agar dapat terintegrasi. "Kalau tidak, pembangunan yang ada bisa mematikan yang kecil," ujarnya, Rabu (24/5).
ua
Ekonom Institute for Deve
la
[email protected]
pu
& Annisa Sufistyo Rini
ns
er ib
besar (UMB) hanya 1,02%. Sisanya, skala usaha menengah kecil (UMK). Dari jumlah
Lonjakan populasi usaha juga terjadi di sejumlah daerah. Di Jakarta, dari hasil pendaftaran Sensus Ekonomi 2016 yang digelar pada MeiJuni 2016, diketahui ada sebanyak 1,24 juta usaha atau perusahaan non pertanian yang tersebar
ke
Lingga S. Wianqga, Nirmala Aninda
non pertanian di Jawa Timur didominasi oleh lapangan usaha
.g
adalah Banyumas 214.329. Disusul Cilacap sebanyak
uk
SEMARANG — Percepatan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi diharapkan dapat mendorong sinergi antara perusahaan besar, menengah, kecil dan mikro. Sinergi harus dipacu karena sejumlah daerah kini dibidik sebagai tempat investasi dan lahan industri baru.
id
Layak Bersinergi
menumbuhkan usahawan
muda. Menurutnya, jika hal itu didorong daerah yang re
Ekonomi 2006.
Dia menambahkan, sensus
2017.
latif tidak terdapat banyak perusahaan dan usaha bisa
Menurut Thoman, tahap pencacahan adalah pendataan
mengejar ketertinggalan "Bagaimana kita bicara pe
informasi tambahan mengenai
merataan dan pertumbuhan sehingga mengurangi ketim pangan," ujarnya. Hingga tahun lalu, BPS mencatat jumlah usaha dan perusahaan terbanyak ada
peroleh informasi detail di antaranya struktur ketenaga kerjaan, struktur permodalan, struktur biaya dan produksi, prospek usaha. Thoman menilai, peningkat an jumlah usaha di DKI cukup signifikan dengan berkembangnya jenis usaha baru seperti ecommerce dan transportasi online. Dari Surabaya, dilaporkan, jumlah usaha atau perusahaan
di Banyumas yang mencapai 216.560. Disusul kemudian oleh
Cilacap dan Kota Semarang masingmasing 191.847 dan 182.655 usaha.
Adapun kota dengan jumlah usaha menengah kecil terbanyak
UMK dan UMB untuk mem
nunjukkan bahwa jumlah usaha/perusahaan menurut lapangan usaha didominasi oleh usaha perdagangan besar dan eceran sebanyak 2,08 juta usaha
provinsi dengan Ibu Kota Surabaya ini mendominasi perdagangan secara nasional dengan porsi 21 % hingga 22%. Pada kuartal 1/2017 neraca
perdagangan antardaerah Jatim surplus senilai Rp45,15 triliun atau meningkat dibandingkan periode sama tahun sebelumnya
yang senilai Rp23,ll triliun. Adapun, untuk mendorong pengembangan UKM di wilayah Jatim, Budi mengatakan Pemprov memiliki program penyaluran pembiayaan murah dengan suku bunga sebesar 6% per tahun yang disalurkan oleh badan usaha milik daerah
(BUMD), yaitu Bank Jatim dan Bank UMKM. Saat ini, dana
pembiayaan UKM dengan bu nga 6% per tahun tersedia senilai Rp2,3 triliun. Pen/ widerti, Yanuarius Viodeoqo GJ
Headline MediaTitle Date Section Page No Language Journalist Frequency
Ekspor Banten Pada Maret Naik 9,30 Persen Harian Ekonomi Neraca 26 May 2017 Color Ekonomi Circulation 9 Readership Indonesian ArticleSize Neraca AdValue Daily PR Value
Black/white 32,635 130,540 132 cm² IDR 8,441,053 IDR 25,323,158
JEkspor Banten Pada jMaret Naik 9,30 Persen
id
f! I
.g
) SerangNilai ekspor Banten pada Maret 2pi7 naik
o.
NERACA
$,30 persen d&anding bulan sebelumnya,yakni dari
ps
?11,19 juta dolar As menjadi 995,96 juta dolar AS.
uk
ab
.b
} Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Agoes $oebeno di Serang, Rabu (24/5), mengatakan pen Jngkatan ekspor sebesar itu karena ekspor nonmigas jneningkat 9,51 persen dari 909,02juta dolar AS men jadi 995,44 juta dolar AS, meski ekspor migas turun 75,70 persen dari 2,17 juta dolar AS menjadi 0,53 juta dolarAS.
er ib
! Dibanding bulan sama tahun 2016, nilai ekspor Banten Maret 2017 mengalami peningkatan 31,45
ns
persen. Peningkatan ekspor tersebut lebih didorong oleh ekspor nonmigas yang meningkat 32,08 persen. Sementara itu, ekspor migas justru turun sebesar 86,90 persen.
pu
la
ua
* Nilai ekspor nonmigas untuk sepuluh golongan barang mencapai 721,01 juta dolar AS, sementara un tiuk golongan barang lainnya sebesar 274,43 juta dolar AS. Nilai ekspor nonmigas terbesar berasal dari golon disusul bahan kimia organik serta plastik dan
barang dari plastik dengan ekspor masingmasing
ht
tp s: //
ke
sebesar 111,03 juta dolar AS dan 80,25 juta dolar AS.
S Tujuh dari sepuluh golongan barang ekspor non Aiigas utama pada Maret 2017 mengalami pen
ingkatan, kecuali golongan bahan kimia organik, besi dan baja dan berbagai makanan olahan yang justru mengalami penurunan. Peningkatan tertinggi terjadi
jbada golongan barang alas kaki dan yang terendah be rasal dari kertas/karton, masingmasing 25,32 juta dolar AS dan 2,64 juta dolar AS. Kebalikan dari itu,
jienurunan terbesar terjadi pada golongan besi dan ba ja dan terkecil berasal dari bahan kimia organik, secara
tierturutturut sebesar 15,67 juta dolar AS dan 0,05 ju ta dolar AS.
Ekspornonmigassepuluhgolonganbarangutama untuk Januari Maret 2017 memberikan kontribusi
72,74persen terhadap total ekspor nonmigas. Nilai ek spor nonmigas untuk sepuluh golongan barang uta
ma tadi naik44,33 persen dibanding ekspor nonmigas pada periode yang sama tahun lalu yang mencapai 1.414,83 juta. Kesepuluh golongan barang ekspornon migas Januari Maret 2017 juga mengalami pen ingkatan dibanding periode yang sama tahun lalu. • am
Headline MediaTitle Date Section Page No Language Journalist Frequency
Puasa dan Lebaran Dongkrak Penjualan Mamin 30 persen Investor Daily Indonesia 26 May 2017 Color Black/white Industries, Trade & Services Circulation 50,000 5 Readership 200,000 Indonesian ArticleSize 284 cm² Ridho Syukra AdValue IDR 34,099,722 Daily PR Value IDR 102,299,167
BPOM PERKETAT PENGAWASAN
Manuver BPOM
Ridho Syukra
uk
^ JAKARTA Puasa dan Lebaran diperkirakan
ab
Oleh
.b
ps
.g
o.
id
Puasa dan Lebaran Dongkrak Penjualan Mamin 30%
ua
ns
er ib
mendongkrak penjualan makanan dan minuman (mamin) olahan hingga 30% menjadi Rp 120 triliun, dibandingkan bulanbulan biasa. Hal ini akan membantu industri mamin mencapai target omzet domestik tahun ini Rp 1.400 triliun, naik 8,5% dari
pu
la
2016.
Lebaran.
ht
tp s: //
ke
Ketua Gabungan Industri Pen gusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) Adhi Lukman mengatakan, Ramadan merupakan musim panen bagi pelaku industri mamin. Pada periode ini, masyarakat gencar membeli sejumlah produk mamin, seperti biskuit dan sirup untuk berbuka dan merayakan Alhasil, produksi biasanya diting katkan hingga tiga kali lipat sebelum Ramadan untuk mengantisipasi lon jakan penjualan. "Namun, setelah Lebaran, penjualan
kembali normal dan akan kembali naik
mendekati akhir tahun dan Natal,"
kata dia kepada Investor Daily di Jakarta, Kamis (25/5). Industri mamin olahan merupakan salah satu motor pertumbuhan pen golahan nonmigas (manufaktur) nasional. Kuartal 12017, manufaktur
tumbuh 4,71%. Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dari periode sama tahun lalu 4,51% sekaligus atas pertumbuhan
sepanjang 2016 sebesar 4,42%. Berdasarkan data Badan Pusat Stat
istik (BPS), sektor industri yang tumbuh tinggi pada periode itu adalah industri kimia farmasi dan obat tradisional
sebesar 8,34%, industri mamin 8,15%, industri karet, barang dari karet dan plastik 7,52%, serta industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki 7,41%. Manufaktur menjadi kontributor terbesar bagi pertumbuhan ekonomi nasional dibandingkan sektorsektor lainnya. BPS mencatat, industri pengo lahan nonmigas mampu memberikan sumbangan 18,08% kuartal 12017. Adapun kontribusi industri batubara dan pengilangan migas sekitar 2,39%, sehingga sumbangan industri pengo lahan (migas dan nonmigas) terhadap total PDB 20,48%.
Sementara itu, menjelang Bulan Puasa dan Lebaran tahun ini, pemer intah akan memperketat pengawasan mamin, terutama yang menggunakan bahan tambahan pangan (BTP). Direk tur Standarisasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Tepy Usia mengatakan, BTP banyak jenisnya, mu lai dari pcmanis, pengawet dan pewarna. BTP, kata dia, masih menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat karena dianggap berbahaya untuk kesehatan. Dia menilai, BTP seben arnya tidak berbahaya asalkan dio lah dengan proses yang memenuhi standar dan dosisnya tidak berlebihan. Oleh sebab itu, dia menyatakan, BPOM akan melakukan pengawasan terhadap makanan dan minuman yang mengandung BTP Jika BTPnya memenuhi standar BPOM, bebas dijual. Namun, jika tidak memenuhi standar, maka mamin tersebut segera ditarik dari peredaran. Produk mamin yang akan diawasi, tegas dia, adalah produksi lokal dan impor. Sementara itu, Ketua Umum Pusat Informasi Produk Industri Makanan dan
Minuman (PPIM) Suroso Natakusuma mengatakan, menurutUndangUndang No.18 Tahun 2012, BTP adalah bahan yang ditambahkan ke dalam makanan dan minuman untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan. BTP terdiri atas BTP alami dan buatan. "Penggun aan BTP harus sesuai dengan fungsinya dan memberikan manfaat bagi mutu produk," ujar dia.
Indeks Tendensi Konsumen di Banten Paling Tinggi Koran Kontan 26 May 2017 Color Black/white Makro Circulation 78,000 2 Readership 312,000 Indonesian ArticleSize 130 cm² Ghina Ghaliya Quddus AdValue IDR 9,124,773 Daily PR Value IDR 27,374,319
ps
.g
o.
id
Headline MediaTitle Date Section Page No Language Journalist Frequency
.b
Indeks Tendensi Konsumen
uk
ab
di Banten Paling Tinggi
JAKARTA. Kondisi ekonomi konsumen di Provinsi Banten
er ib
tercatat menjadi yang terbaik pada triwulan 12017 diban dingkan provinsi lainnya di Indonesia. Kondisi itu tergam bar dalam Indeks Tendensi Konsumen (ITK) yang dikeluar
ns
kan Badan Pusat Statistik (BPS). Menurut Kepala BPS Suhariyanto, Provinsi Banten men
catatkan nilai ITK tertinggi yaitu sebesar 108,42. Sementara
ua
Provinsi Sulawesi Utara memiliki nilai ITK terendah, yakni
100,33. Peningkatan kondisi ekonomi konsumen di tingkat
la
regional lainnya terjadi di 18 provinsi di Indonesia. Menu
pu
rut data BPS, sembilan provinsi di Indonesia memiliki in deks di atas nasional yang sebesar 102,27. Kepala BPS Banten Agoes Soebeno menambahkan, kon
ke
disi ekonomi konsumen di Banten terus membaik karena
ht
tp s: //
didorong oleh peningkatan pendapatan rumah tangga. Sa lah satunya berasal dari meningkatnya Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) 2017 minimal sebesar 8,25%. Dia menyebutkan kenaikan harga barang dan jasa triwu lan 12017 yang cukup tinggi dengan inflasi 1,28%, ternyata kurang berpengaruh terhadap tingkat konsumsi. Menurut Agoes ini mengkonfirmasi perbaikan kondisi ekonomi kon sumen. "Kurang berpengaruhnya inflasi terhadap tingkat konsumsi masyarakat Banten, setidaknya terlihat dari komponen laju inflasi selama triwulan 12017 yang lebih dipengaruhi oleh tarikan permintaan atau demandpull inflation," katanya, Jumat (24/5). Ghina Ghaliya Quddus
Headline MediaTitle Date Section Page No Language Journalist Frequency
Ekonomi DIY masih Timpang Media Indonesia 26 May 2017 Nusantara 24 Indonesian N-1 Daily
Color Circulation Readership ArticleSize AdValue PR Value
Black/white 250,000 1,000,000 142 cm² IDR 23,170,483 IDR 69,511,449
Ekonomi DIY
masih
Timpang PEMERINTAH Provinsi (Pem
id
prov) Daerah Istimewa Yogya
er ib
uk
.g ps .b
ab
solusi yang tepat untuk meng atasi ketimpangan ekonomi yang terjadi di daerah itu. "Merekomendasikan Pemprov DIY menyusun desain kebijakan terkait dengan tata ruang dan pengembarigan kawasan yang berorientasi pada pemerataan kegiatan perekonomian produk tif antarkabupaten/kota," kata Deputi Pengembangan Program dan Jaringan Institute for Re search and Empowerment (IRE) Yogyakarta Titok Hariyanto di Yogyakarta, Rabu (24/5).
o.
karla (DIY) didesak mencari
Berdasarkan data Badan Pusat
ua
ns
Statistik (BPS), pada 2015 kemiskin an di Kota Yogyakarta mencapai 8,67%, Kabupaten Sleman 9,5%, Kabupaten Bantul 15,89%, Gu nungkidul 20,83%, dan Kabupaten Kulonprogo 20,64%. Berdasarkan data itu, tingkat kemiskinan Sle
ht
tp s: //
ke
pu
la
man dan Kota Yogyakarta di ba wah 10%, sedangkan Kulonprogo dan Gunungkidul di atas 20%. Tenaga ahli kemiskinan Badan Perencanaan Pembangunan Dae rah (Bappeda) DIY Sangidu Umar mengamini, dari berita statistik pada Februari 2017, Gini ratio di DIY paling tinggi 0,425 dari rata rata nasional 0,394. "Persentase
penduduk miskin perkotaan, kata dia, 11,68% dan perdesaan men capai 16,27%," kata dia. Ketua Departemen PSDK UGM Krisdyatmiko menyebut ke timpangan di DIY disebabkan tiga rezim, yaitu desentralisasi, otonomi daerah, dan dana keis
timewaan yang belum diikuti perencanaan pembangunan un tuk mewujudkan pembangunan sosial berkeadilan.
Pihak yang menikmati pemba ngunan masih di kalangan elite.
"Pembangunan hotel dan mal bukan dinikmati masyarakat DIY, melainkan larinya ke investor," kata dia.
Ketimpangan, menurut dia, terjadi karena ketidakpedulian pada tata ruang. Walhasil, sambung dia, kerap terjadi alih fungsi lahan per tanian. Petani masih kesulitan
hidup meski memiliki lahan 2.000 meter persegi. Itu diperparah tidak di lindunginya lahan pertanian oleh 'nw/M11 kebiiakan. (AT/AU/BY/DW/N1)