K E H I D U P A N D E M O K R A S I I N D O N E S I A ………| 1
KEHIDUPAN DEMOKRASI INDONESIA DAN MASALAH GENDER (PERSPEKTIF SOSIOHISTORIS) M H. Sri Rahayu* Abstrak Stratifikasi sosial menyebabkan terjadinya tingkatan-tingkatan atau kelas-kelas dalam masyarakat di semua belahan bumi ini. Pengaruh jaman pencerahan (Aufklarung) hingga jaman refomasi membawa perubahan yang signifikan dalam perjalanan sejarah umat manusia. Sehingga munculah teori-teori sosial atau teori kelas yang dicetuskan oleh Karl Marx yang dapat membantu analisis sosial untuk memahami ketidakadilan dalam masalah gender. Perkembangan kehidupan demokrasi merupakan salah satu sarana guna memecahkan masalah gender, karena demokrasi memberikan peluang terhadap kesetaraan kehidupan manusia antara pria dan wanita tanpa ada pembedaan status, sehingga terjadilah apa yang dikenal dengan istilah kesejajaran atau mitra sejajar. Kata kunci : Demokrasi, Equality, Gender, Mitra sejajar tokoh wanita menyumbangkan pikirannya Pendahuluan
dalam buku ini salah satunya yakni Toeti
Peran wanita Indonesia semakin hari semakin pasti, seperti dalam pidato ilmiah Prof.Dr. Darsiti Soeratman dalam rangka pembukaan Pasca Sarjana semester I tahun akademik 1991/1992 di Universitas Gajah Mada diberi judul : Wanita Indonesia : Lampau, Kini dan Mendatang. Dalam pidato tersebut
dikutip
pendapat
Futorolog
Heraty
permasalahan
bahwa
pada
dasawarsa
1990-an
ada
sepuluh kecenderungan. Satu diantaranya tentang bakal tampilnya kaum wanita di atas pentas kepemimpinan (Program Pasca sarjana UGM 1991, p.13). Menjelang akhir abad 20 Pustaka Sinar Harapan juga menerbitkan buku berjudul : Perempuan Indonesia Pemimpin Masa Depan?, yang
yang
prospek
menyoroti
kepemimpinan
wanita tidak begitu cerah, karena budaya masyarakat yang masih dipengaruhi oleh kehidupan feodal dan penjajahan. Oleh sebab itu perlu ada terobosan tentang kepemimpinan, yang berarti pengembangan sifat androgini, baik pria maupun wanita (Tan, 1991, p.27).
Amerika Serikat Naisebitt dan istrinya, Arbudene dalam bukunya Megatrend 2000,
Noerhadi,
Negara Indonesia adalah Negara yang mengalami penjajahan Barat (Belanda) cukup lama di samping pemerintahan feodal yang budayanya boleh jadi merugikan kaum wanita
karena
ketertinggalan
dalam
pendidikan?. Berkaitan dengan masalah ini, sebenarnya
juga
negara-negara
pernah
yang
dialami
masih
oleh
terbelakang
(underdevelopment), maupun negara yang sedang berkembang atau bahkan negara
disunting oleh Mely G.Tan. Ada beberapa
* M H. Sri Rahayu adalah Dosen Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo
26 | JURNAL AGASTYA VOL 04 NO 02 JULI 2014
maju sekalipun pernah mengalami hal yang
sepenuhnya sama. Demikian halnya dengan
sama. Perubahan zaman dan perkembangan
bangsa Amerika dan Inggris yang sama
tekhnologi
sama
pencerahan
yang
dikobarkan
mungkin
sebagai
abad pertanda
digolongkan
terdapat
bangsa
perbedaan
Anglosaxon,
besar
dalam
adanya pergeseran kearah kemajuan, yang
pelaksanaan demokrasi. Jadi tidak ada
meliputi segala aspek kehidupan manusia.
pelaksanaan
Pengantar ini untuk memberikan arah
terhadap
kehidupan
pembahasan
demokrasi
yang
bersifat
universal atau berlaku bagi semua bangsa.
tentang
Pelaksanaan demokrasi tiap bangsa
dan
dapat terjadi perubahan sesuai dengan
masalah gender sebagai bahan kajian yang
perkembanganya termasuk dalam hak pilih
menarik. Sebagai pengantar, uraian ini
untuk kaum perempuan. Demokrasi Barat
berusaha menghindari analisis yang terlalu
memberikan kekuasaan pada yang kuat dan
teoritis
yang kaya atau dapat dikatakan liberal
serta
Indonesia
demokrasi
mengusahakan
implikasi
pemahaman teoritis terhadap persoalan-
individualistis
(Hazairin,1973,p.22).
persoalan yang lebih praktis disamping
Sebenarnya demokrasi bukan hal yang baru
tidak mengupas segala macam analisis
bagi bangsa dan masyarakat Indonesia
sosial dari perspektif gender.
apalagi dipertegas dalam Pancasila bahwa demokrasi sebagai Isi Jiwa Bangsa. Sebagai
Pancasila Sebagai Landasan Demokrasi Secara
dapat
demokrasi
bagi
bangsa
dikatakan
Indonesia tidak harus sama dengan yang
politik yang
dilakukan bangsa lain termasuk bangsa
memungkinkan semua warga negara atau
Barat, karena memang berbeda pandangan
bangsa
hidupnya.
demokrasi
umum
perwujudan
adalah sistem mempunyai
kesempatan
mewujudkan aspirasinya. Dalam sejarah
Dengan
menginsafi
terjadinya
umat manusia tampak bahwa demokrasi
kerancuan perilaku dan akhlak akibat
berkembang sesuai dengan kondisi bangsa
masuknya unsur-unsur kebudayaan Barat
yang bersangkutan dan didalamnya ada
yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia,
nilai budaya, pandangan hidup serta adat
maka demokrasi Indonesia ditingkatkan
istiadat (Muhadi,2003,p.20). Jadi tiap-tiap
dengan unsur-unsur dari sila Ketuhanan
bangsa
Yang Maha Esa, sehingga melinggkupi
memiliki
cara
sendiri
dalam
mewujudkan demokrasi. Sebagi contoh
semua
adalah bangsa Eropa Barat yang punya
(Hazairin,1973,p.23). Dari sila Ketuhanan
kesamaan budaya, pandangan hidup dan
Yang Maha Esa didalamnya terkandung
adat
yang
unsur keadilan sosial dan mengandung arti
berkembang di Perancis dan Inggris tidak
luas bukan saja tenggang menenggang
istiadat,
namun
demokrasi
kehidupan
negara
dan
bangsa
K E H I D U P A N D E M O K R A S I I N D O N E S I A ………| 27
perasaan dan kepentingan dalam pergaulan
mempengaruhinya
disamping
hidup antar manusia dan antar bangsa.
individu yang otonom.
factor
Demokrasi sebagai kata dan lembaga asing
Berbeda sekali dengan demokrasi
berasal dari lingkungan kebudayaan Eropa
Indonesi yang tidak dapat lepas dari factor
yang mengenal sistem Feodalisme sehingga
Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai sila
melahirkan
dalam
pertama Pancasila. Kendatipun Indonesia
yakni:
bukan Negara berdasarkan agama, namun ia
golongan
pembagian golongan
manusia
bertingkat
Golongan Bangsawan, golongan Pendeta,
bukan pula negara sekuler
golongan Hartawan, dan golongan Pekerja
menolak factor agama dalam kehidupan
serta Petani. Dalam Demokrasi Barat pada
bernegara, jadi demokrasi Indonesia tidak
dasarnya adalah merupakan perjuangan
pernah dan tidak boleh lepas dari faktor
panjang kaum tertindas menentang kaum
moral yang diwariskan oleh kehidupan
elit. Selain itu keterlibatan kaum Nasrani
budaya nenek moyang bangsa. Pelu diingat
yang didalamnya terdapat kaum Bolsyewik
bahwa Pancasila digali dari bumi pertiwi
yang kemudian malahan menjadi kaum
Indonesia oleh Bung Karno, itu berarti
atheis (Hazairin,1973,p.26).
nenek
Perkembangan zaman pencerahan
moyang
mewariskan
bangsa
nilai
nilai
juga memunculkan perubahan alam pikiran
seluruh
manusia dan mengarah pada ratio sebagai
tercermin
kebenaran,
(Notonegoro,1984,p.41).
ditandai
adanya
semangat
anak
yang
bangsa
dari
Indonesia
moral
kepada
Indonesia
ajaran
yang
Pancasila Selanjutnya
kemajuan. Namun demikian alam pikiran
Notonegoro
kaum Bolsyewik menjadi atheis merupakan
pentingnya ajaran nilai dan moral secara
suatu pertanyaan besar mengingat kaum ini
berkesinambungan
semula sebagi pengikut Nasrani. Nampak
menerus dari generasi ke generasi seperti
jelas bahwa pencerahan diterima secara
yang dipantulkan oleh nilai nilai Pancasila
rational karena timbulnya semangat ilmiah
(Notonegoro 1984,p.41).
dan membawa kemajuan guna membuka alam
kebenaran
(Muhadi,2003,p.21),
duniawi
sehingga
kaum
menekankan
tentang
diwariskan
terus
Dalam pandangan Barat individu adalah
makhluk
sepenuhnya
otonom
untuk
yang
mengejar
bebas semua
Bolsyewik berubah menjadi kaum atheis.
kehendaknya. Bahwa individu membentuk
Berkaitan
kehidupan bersama dengan individu lain,
menunjukkan
dengan bahwa
hal
tersebut
demokrasi
Barat
adalah karena dorongan rationya guna
menjadi sekuler dalam arti bahwa tidak
mendapatkan
factor
kesejahteraan yang terjamin, bukan karena
Ketuhanan
Yang
Maha
Esa
keamanan
serta
secara alamiah individu ditakdirkan hidup
28 | JURNAL AGASTYA VOL 04 NO 02 JULI 2014
bersama individu lain. Sebaliknya dalam
lima dalam Pancasila. Atau dengan kata lain,
pandangan Demokrasi Indonesia individu
sesuai dengan tujuan bangsa Indonesia
adalah secara alamiah bagian dari kesatuan
yakni
lebih besar yakni keluarga. Oleh sebab itu
kebahagiaan inklusif demokrasi ekonomi
pandangan demokrasi Indonesia adalah
dan demokrasi sosial (Sunardi,2004,p.21).
bahwa hidup merupakan kebersamaan atau kekeluargaan.
Individu
diakui
diperhatikan
kepentingannya
demokrasi
kesejahteraan
dan
Karena demokrasi Indonesia adalah
dan
demokrasi kesejahteraan maka wahana
untuk
pelaksanaannya tidak hanya partai politik
mengejar yang terbaik baginya, namun itu
tetapi
tidak lepas dari kepentingan kebersamaan
masyarakat
atau kekeluargaan (Hazairin,1973,p.32-33).
perannya
Dalam demokrasi Barat cenderung
juga
dilakukan
oleh
dengan
mengutamakan
dalam
membangun
masyarakat
kesejahteraan.
politik
dan
anggota masyarakat bergulat dalam partai
kekuasaan. Oleh sebab itu adalah normal
politik, oleh sebab itu muncul peran
jika parati politik mengejar kekuasaan agar
golongan
dengan kekuasaan itu dapat mewujudkan
daerah yang berperan dalam pelaksanaan
kepetingannya dengan sangat luas. Mereka
demokrasi.
fungsional
tidak
ini
disebabkan
kemenangan
rasa
Hal
guna
diekspresikan dalam urusan kepentingan mengejar
oleh
anggota
berminat
disamping
faktor
hanya mau mengakomodasi kepentingan pihak
lain
jika
sesuai
dengan
kepentingannya. Itulah bedanya dengan demokrasi
Indonesia
demokrasi
Matrifokalitas adalah suatu istilah
Pancasila yang dianut, yang menonjolkan
yang bukan berasal dari bahasa Indonesia
sikap win-win solution demi kebersamaan
melainkan dari bahasa Latin, merupakan
(Sunardi,2002,p.11).
gabungan dari kata matri dan fokal. Kata
pelaksanaan
yakni
Matrifokalitas dan Perspektif Gender
Namun
ada
matri berasal dari kata mater yang berarti
melalui
ibu, sedangkan fokal berpangkal pada kata
musyawarah untuk mufakat. Jika hal ini
focus berarti pusat. Jadi secara harafiah
tidak tercapai tidak tertutup kemungkinan
matrifokal berarti “ibu sebagai pusat”.
didasarkan penyelesaiannya dengan jumlah
Dalam hal ini ibu bukan semata mata
suara (voting).
sebagai ibu seorang anak tetapi lebih dari
penekanan
demokrasi
demikian
pelaksanaan
Pancasila yaitu
Dalam demokrasi Indonesia tidak
itu yakni kaum ibu atau wanita. Jika
hanya faktor politik yang ditegakkan, tetapi
membicarakan manusia sebagai anggota
juga
keluarga atau masyarakat, tidak akan lepas
faktor
kesejahteraan
bagi
orang
banyak, seperti yang dikehendaki sila ke
K E H I D U P A N D E M O K R A S I I N D O N E S I A ………| 29
dari masalah fungsi dan peran kaum ibu
Ada prinsip tentang kesetaraan antara laki
dalam berbagai bidang.
laki dan perempuan; (2) Adanya prioritas
Sejak lama para ahli antropologi
hubungan antara ibu, anak dan saudara
banyak terlibat dalam penelitian mengenai
sekandung;
manusia dalam sistem kekerabatan. Dari
masyarakat yang memungkinkan.
penelitian
penelitian
inilah
(3)
Struktur
dan
budaya
kemudian
muncul banyak istilah yang menyangkut
Kajian tentang Gender
peranan dan posisi wanita (kaum ibu)
Pemahaman tentang gender sering
dalam masyarakat seperti : matriakhat,
disalahtafsirkan dengan pemahaman gender
matrilineal, matrilokal, matrilateral dan lain
adalah jenis kelamin yakni wanita. Menurut
lain.( Sudarsono dkk, 1985,p.9). Namun
Yulia Clepes Masse, 1996 menyatakan
sistem matriakhat itu tidak pernah dapat
gender berbeda dengan jenis kelamin
diketemukan. Dalam pengertian matriakhat
biologis
ini diidentifikasi atau diartikan kekuasaan
hubungannya dengan interpertasi biologis
ditangan
Jadi
oleh kebudayaan (p.3). Selain itu dapat
pemahaman pemegang kekuasaan dalam
diartikan tentang peran yang bersifat
paham ini adalah menyangkut bidang sosial,
Feminim dan Maskulin. Menyangkut kajian
ekonomi, politik dan lain lain dalam lingkup
gender erat sekali dengan sejarah keluarga,
terbatas yakni keluarga, maupun lingkup
sejarah wanita, sejarah sosial, sejarah
luas ialah masyarakat atau pemerintahan.
ekonomi dan sejarah seksual. Di samping itu
ibu,
ibu
atau
kaum
ibu.
dan
Matrilineal berarti menurut garis
juga
artinya
demografi,
keanggotaan
kerabat
diperhitungkan menurut garis ibu, sedang diluar
itu
tidak
termasuk
dapat
pengertian
ini
dikaitkan dengan pembagian
kerja,
erat
masalah perilaku
individu dengan pranata sosial.
kerabat.
Dalam
masyarakat
tradisional,
Matriakhat berarti suatu adat dimana
ideologi gender telah lama ada yakni dapat
sesudah
harus
dilihat dalam sistem sosial dimana kaum
menetap di lingkungan pihak keluarga
laki laki mendapatkan hak hak istimewa
mempelai
1883
sehingga kaum perempuan menjadi korban.
menyatakan bahwa keluarga utamanya
Sistem sosial ini antara Barat dan Timur
wanita yang memegang otoritas karena
sangat berbeda karena sangat dipengaruhi
tanggung jawab melebihi laki laki atau
oleh pranata pranata sosial. Di dunia timur
suami,
(masyarakat Jawa) dalam hal ini kaum
menikah
pasangan
wanita(ibid).
dikenal
ini
Geertz,
adanya
penerapan
matrifokalis (p.82-83). Ada beberapa factor
priyayi
yang
tumbuhnya
terhadap kaum perempuan yang meliputi
matrifokalis dalam masyarakat ialah: (1)
bidang sosio cultural, politik dan religius
memungkinkan
laki
laki
memegang
dominasi
30 | JURNAL AGASTYA VOL 04 NO 02 JULI 2014
(Sartono
Kartodirdjo,
1987,p.192).
pembatasan pembatasan sosial, apalagi
Kelembagaan poligami dalam masyarakat
jaman
priyayi mendorong terjadinya kaum priyayi
seharusnya
memiliki istri lebih dari satu.
dilakukan
Masuknya laki laki dalam pihak wanita sesudah perkawinan, memberikan
sekarang
tugas
ditangani laki
menjahit,
laki
tugas wanita
seperti
merangkai
yang justru
memasak,
bunga
dsb
(Suryokusuma,1981,p.10).
gambaran jelas tentang pembagian peran
Dengan melihat contoh-contoh di
dan tugas laki laki serta perempuan atau
depan nampaknya posisi subordinate dan
berdasarkan jenis kelamin.Karena dalam
dependent kaum wanita terhadap kaum
tugas laki laki dapat memiliki alat alat
laki-laki
produksi, ini berarti hak milik pribadi laki
kalangan ,masyarakat Jawa yang lekat
laki bertambah banyak, sehingga tumbuh
dengan
pemahaman baru bahwa segala sesuatu
Faqih,1996,p.15).
diatur oleh dan untuk kaum laki laki, itu
kehidupan priyayi yang masih melekat bagi
menunjukkan
menjadi
masyarakat Jawa. Sisa bentuk stratifikasi
Budiman,
sosial menurut sistem feodal aristrokrat
pengabdi
bahwa
laki
wanita
laki.
(Arief
sulit
dihapus,
gaya
hidup Ini
khususnya
di
feodal.(Mansour tergambar
dalam
1982,p.21). Semenjak itulah pandangan
Jawa hingga kini masih ada
pandangan tentang perbedaan laki-laki dan
batas-batasnya semakin kabur. Masa lalu
perempuan menjadi semakin kuat dan
yang masuk golongan priyayi, priyagung,
tajam (Suryakusuma 1982, p.11).
bendara, adalah berdarah biru mengalami
Perampasan
dan
inflasi sebab banyak yang bukan darah biru
kekuasaan oleh kaum laki laki hingga jaman
tetapi punya kedudukan tinggi juga dikenal
modern ini terus berlanjut, sehingga terjadi
sebagai priyayi, akibatnya sitem feodal
anggapan stereotip bahwa wanita itu lemah,
aristrokat
berkemampuan rendah, emosional dll. Hal
Kayam,1984,p.5).
ini
sangat
pengaruh
meskipun
merugikan
kaum
wanita
menjadi
pudar
(
Umar
Kemajuan ilmu pengetahuan dan
(Mansour Fakih, 1996, p.12-13), kendatipun
tekhnologi
demikian kaum wanita terus berkarya dan
perubahan dan semangat zaman. Tampilnya
meningkatkan daya saing utamanya dalam
wanita
dunia pendidikan. Secara adi kodrati wanita
peningkatan
memang banyak memikul tanggung jawab
masuk dalam sektor kerajinan, sektor
antara
perdagangan
lain
mengandung,
melahirkan,
menghasilkan
lapisn
bawah
ekonomi
terjadinya
dalam
usaha
keluarga
seperti
mendominasi
kelompok
mengasuh anak dsb, sebaliknya laki-laki
pedagang kecil termasuk warung-warung di
lebih banyak mendapat kesempatan dalam
Jawa (Stoler, 1977,p.89). Perilaku wanita –
berkiprah. Jadi wanita justru dikelilingi oleh
wanita kelas bawah ini kadang-kadang
K E H I D U P A N D E M O K R A S I I N D O N E S I A ………| 31
penghasilannya jauh lebih tinggi daripada
dunia,
penghasilan suami. Mereka dapat hidup
super dalam arti menduduki posisi-posisi
mandiri
penting di bidang politik,sosial,ekonomi dan
dan
tidak
terlalu
menderita
sehingga
muncul
seandainya berpisah dengan suami, ini
budaya,
merupakan gejala baru tentang kemandirian
pemerintahan
wanita (Geertz, 1983,p.49). Jadi dalam
presiden,diplomat,menteri dan sebagainya.
bidang ekonomi prinsip kesetaraan cukup
Ini menunjukkan bahwa wanita sebenarnya
menonjol
tidak
dan
mengilhami
ini
berpengaruh
para
wanita
serta
golongan
menengah maupun atas terutama dalam hal menentukan
sikap
dan
menjadi
pemimpin seperti
kalah
berkiprah
kemampuannya
diberbagai
sektor
dalam
dibanding
dengan kaum laki-laki.
mengambil
tanggungjawab.
bahkan
wanita-wanita
Pada masa reoformasi/era modern superioritas
laki-laki
dalam
keluarga
semakin pudar dan menimbulkan dampak Dampak Modernisasi
makin meluasnya sikap egaliter (equality)
Salah satu ciri penting masyarakat petani
di
Jawa
kehidupannya
selalu
antara laki-laki dan perempuan baik secara structural maupun secara kultural.
berorientasi kepada masyarakat perkotaan yang meyangkut gaya hidup orang kota,
Penutup
sebagai model kemajuan zaman. Pandangan demikian
makin
masuknya
berkembang
pengaruh
dengan
pendidikan
dan
Dalam keluarga,
sejarah wanita
berkedudukan
perkembangan pada
tidak
berbeda
mulanya dengan
tekhnologi modern. Perkembangan yang
kedudukan laki-laki. Namun pada suatu
dialami
seluruh
ketika, terjadi perubahan dimana lai-laki
Indonesia dalam dunia pendidikan cukup
menjadi penguasa dan mendominasi wanita.
mencengangkan akibat modernisasi yang
Namun dalam perjalanan sejarah pula,
terjadi, seperti yang dikemukakan oleh Mely
wanita menjadi subordinat dihadapan laki-
G.Tan (1983,p.196-199). Jika pada tahun
laki.
1961
perkembangan zaman terutama di era
para
hampir
wanita
75%
hampir
wanita
belum
Seirama
dengan
wanita
perubahan
dapat
dan
mengenyam pendidikan, namun pada 1981
reformasi
menempatkan
jumlah wanita yang tak sempat bersekolah
dirinya sejajar lagi dengan kaum pria atau
tinggal sepertiganya. Bahkan sampai akhir
laki-laki, sehingga antara wanita dan laki-
abad 20 dan permulaan abad 21 pendidikan
laki memiliki posisi sejajar atau sering
untuk wanita ternyata sangat tinggi yakni
disebut mitra sejajar.
sampai tingkat sarjana S1,S2, dan S3.
Futorolog Amerika Serikat Naesbit
Modernisasi ini juga berkembang di seluruh
dan istrinya Abordene yang meramalkan
32 | JURNAL AGASTYA VOL 04 NO 02 JULI 2014
pada Megatrends 2000, kaum wanita akan tampil
dalam
kepemimpinan
bangsa,
mendekati atau bahkan menjadi kenyataan. Khususnya di Indonesia,kehidupan dan perkembangan demokrasi yakni demokrasi Pancasila
memberi
peluang
secara
signifikan kaum wanita tampil sejajar dengn
Notonagara.1971. Pancasila Secara Ilmiah Populer. Jakarta. Pancuran Tujuh. Sartono Kartodirdjo.1987. Perkembangan Peradaban Priyayi. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press. Soedarsana,
kaum laki-laki. Seiring dengan perkembangan dan kemajuan
zaman
(modernisasi)
memberikan dampak mengendornya ikatan aristokrasi dan mengembang sikap egaliter serta kesetaraan, sebagi salah satu syarat munculnya gejala matrifokalitas. Daftar Pustaka Arief
Budiman.1982. Pembagian Kerja Secara Seksual. Jakarta. Penerbit PT. Gramedia.
Darsiti Soeratman.1991. Wanita Indonesia : Lampau, Kini, dan Mendatang. Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada. Geertz, Hildred.1983. Keluarga Jawa. Edisi Indonesia. Jakarta. Grafiti Press. Hazairin.1973. Demokrasi Pancasila. Jakarta. Penerbit Tinta Mas. Mansour Faqih.1996. Analisis Gender dan Transformasi sosial. Pustaka Pelajar. Muhadi.2003. Makna Renaisance dan Aufklarung Dalam Pengembangan Ilmu dan Tekhnologi. Dalam Widyatama no.3/Tahun VII/2003. Masse, Yulia Crepes.1996. Gender dan Pembangunan. Edisi Indonesia. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Djoko Sukiman, Retno Astuti.1985. Penyunting. Wanita, Kekuasaan dan Kejahatan. Beberapa aspek kebudayaan Jawa. Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara (Javanologi) Direktorat Jendral Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Soenardi.2002. Kepemimpinan Nasional yang Berbudaya.Jakarta. LEMSTRA PDSB. --------------
2004. Memahami Pancasila Sebagai Ideologi Negara, Dasar Negara, Filosofi Bangsa dan Perekat Bangsa Indonesia. LEMSTRA PDSB.
Stoler, Ann ”Class, Structure and Female Outonomy in Rurar Java” dalam X. Bunster B.dkk, Women and National Development The Complexities Of Change. Chicago. The University of Chicago Press. Tanpa tahun. Tan, Melly G. 1983. Keadaan dan Hari Depan Perempuan Sebagai Sumber Daya Manusia Masyarakat Indonesia. No.2,Th ke X. Desember 1983. Umar Kayam.1984. Ditengah Himpitan Budaya, Dunia Kehidupan Pembantu Rumah Tangga Wanita. Dalam kumpulan makalah seminar nasional wanita Indonesia. Fakta dan Citra. Yayasan Ilmu Ilmu Sosial.