KECAMATAN BALAESANG DALAM ANGKA
2 0 11
Kerjasama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal Kabupaten Donggala dengan Badan Pusat Statistik Kabupaten Donggala
KECAMATAN BALAESANG DALAM ANGKA TAHUN 2011
Katalog BPS
:
1102001.7205130
ISSN
:
0852.0874
No. Publikasi
:
7205.11.16
Ukuran Publikasi
:
20 cm x 15 cm
Jumlah Halaman
:
121 dan 11 Romawi
Naskah : Koordinator Statistik Kecamatan Balaesang Penyunting : Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Gambar Kulit : Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik Diterbitkan Oleh : Badan Pusat Statistik Kabupaten Donggala Dicetak Oleh Percetakan ”Alfa Beta”
:
Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya
JUMQABIL CAMAT BALAESANG
PETA WILAYAH KECAMATAN BALAESANG
SAMBUTAN Buku “Kecamatan Balaesang Dalam Angka Tahun 2011” ini adalah merupakan wujud kerja sama antara Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Donggala dengan Badan Pusat Statistik Kabupaten Donggala, yang senantiasa berupaya memenuhi kebutuhan akan data statistik baik untuk perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi hasil-hasil pembangunan di berbagai aspek. Dalam memasuki era globalisasi tentunya kita mengharapkan agar data statistik lebih berhasil guna, untuk itu baik ruang lingkup maupun keragaman dan kecermatannya akan menjadi prioritas utama. Pada kesempatan ini secara khusus saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Donggala yang telah berhasil menerbitkan buku ini, semoga kerjasama ini akan lebih dapat ditingkatkan khususnya dalam memenuhi kebutuhan akan data statistik bagi Bappeda Kabupaten Donggala. Wassalam dan Terima Kasih. Donggala, Agustus 2011 KEPALA BAPPEDA DAN PENDAL KABUPATEN DONGGALA
SIMON Y.S RATANNA, SE., MM. NIP. 195501251980031010
Balaesang Dalam Angka 2011
v
SAMBUTAN Peranan data statistik yang lengkap, jelas dan dapat dipercaya semakin dirasakan manfaatnya, lebih-lebih dengan semakin pesatnya perkembangan pembangunan dewasa ini. Penerbitan buku “Kecamatan Balaesang Dalam Angka 2011” yang secara rutin diterbitkan Koordinator Statistik Kecamatan Balaesang ini menghimpun
data
yang menggambarkan dan
mengevaluasi hasil-hasil
pembangunan yang telah dicapai selama ini, berbagai bidang sosial ekonomi masyarakat di Kecamatan Balaesang, sehingga diharapkan bermanfaat bagi para perencana dan pelaksana pembangunan. Kepada semua pihak terutama Dinas/Instansi, dalam wilayah Kecamatan Balaesang, saya harapkan meningkatkan kerjasamanya untuk menjamin kesinambungan penerbitan publikasi berikunya. Kepada Koordinator Statistik Kecamatan Balaesang kami sampaikan terima kasih atas terbitnya publikasi ini, semoga untuk waktu yang akan datang tetap berusaha meningkatkan mutu dan ragam data sajiannya.
Tambu, Agustus 2011 CAMAT BALAESANG
Drs. JUMQABIL M.Si Balaesang Dalam Angka 2011
vi
PENGANTAR Buku "Kecamatan Balaesang Dalam Angka Tahun 2011" adalah Publikasi tahunan yang diterbitkan oleh Koordinator Statistik Kecamatan, yang menyajikan data yang berasal dari Dinas/Instansi dan Kepala Desa serta data primer yang dikumpulkan secara langsung di lapangan. Publikasi ini merupakan lanjutan dari publikasi tahun sebelumnya, di dalamnya ada beberapa perubahan, perbaikan data dan penambahan sesuai gerak dan ragam pembangunan. Keberhasilan penyusunan publikasi ini berkat kerjasama yang baik dari berbagai pihak terutama dari Kepala Wilayah Kecamatan Balaesang serta seluruh jajarannya Dinas/Instansi serta seluruh Kepala-kepala Desa di wilayah Kecamatan Balaesang. Oleh karena itu, kami sampaikan ucapan terima kasih, semoga kerjasama ini tetap dapat dibina dan bahkan ditingkatkan pada waktuwaktu yang akan datang. Walaupun publikasi ini telah disiapkan sebaik-baiknya, kami sebagai Koordinator Statistik Kecamatan sangat menyadari masih banyak kekurangan, olehnya itu kami mengharapkan tanggapan dan saran yang sifatnya konstruktif dari semua pihak guna kesempurnaan penerbitan-penerbitan berikutnya. Akhirnya semoga publikasi ini bermanfaat untuk mendukung suksesnya pembangunan di Kecamatan Balaesang. Tambu, Agustus 2011 KOORDINATOR STATISTIK KECAMATAN BALAESANG
SUDIRMAN A. LASAKE NIP.195608101983011001 Balaesang Dalam Angka 2011
vii
DAFTAR ISI
SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA DONGGALA ...........................
Halaman v
SAMBUTAN CAMAT BALAESANG ...............................................
vi
PENGANTAR ...................................................................................
vii
DAFTAR ISI .....................................................................................
viii
PENJELASAN ..................................................................................
ix
STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHAN KECAMATAN .......
x
STRUKTUR ORGANISASI BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN ....................................................................................
xi
BAB
I
GEOGRAFIS ............................................................
1
BAB
II
PEMERINTAHAN ....................................................
15
BAB
III
PENDUDUK .............................................................
26
BAB
IV
SOSIAL ....................................................................
42
BAB
V
PERTANIAN ............................................................
63
BAB
VI
INDUSTRI, LISTRIK DAN AIR MINUM ................
85
BAB
VII
PERDAGANGAN ....................................................
95
BAB
VIII
PERHUBUNGAN DAN KOMUNIKASI ..................
99
BAB
IX
KEUANGAN DAN HARGA .....................................
105
Balaesang Dalam Angka 2011
viii
PENJELASAN Tanda-tanda, satuan-satuan dan lain-lainnya yang digunakan dalam publikasi adalah sebagai berikut : 1. Data belum tersedia …... Data tidak tersedia ……. Data dapat diabaikan …. Tanda Desimal ………..
: : : :
TANDA - TANDA … 0 .
2. bal ………………………………... barrel …………….………………. bata (untuk garam) ………………. batang (untuk sabun) …………….. botol ……………………………… kilometer (km) …………………… knots ……………………………... kwintal (kw) ……………………... liter (untuk beras) ………………... long ton ………………………….. lusin ……………………………… metercubic feet (mcl) ……………. metric ton (m.ton) ……………….. once (oz) …………………………. pound (lb) ………………………... sak (untuk semen) ………………... ton ………………………………...
Angka sementara ……… Angka sangat sementara Angka perbaikan ……… Angka perkiraan ……….
: : : :
*) **) r) e)
SATUAN : : : : : : : : : : : : : : : : :
1250 m³ = 180 kg 158,99 liter = 1/6,2898 m³ 500 gram 400 gram 700 cc 1000 meter (m) 1,8 km/jam 100 kg 0,80 kg 1016,50 kg 12 1/35,3 m³ 0,98421 long ton = 1000 kg 28,31 gram 0,454 kg 40 kg atau 50 kg 1000 kg
Satuan lain : buah, bungkus, butir, helai/lembar, kaleng, pulsa, ton kilometer (ton-km), jam, menit, persen (%)
3. B.R.T. C.I.F. D.W.T. F.O.B. M.T.O.W.
: : : : :
LAIN - LAIN
Bruto Regestered Ton. (Cost,insurance and freight) = Harga impor sampai ke pelabuhan. (Dead Weights Ton) = Bobot mati. (Free on board) = Harga ekspor sampai kepelabuhan muat. (Maximum Take Off Weights) = Kemampuan berat maksimum suatu pesawat untuk dapat terbang.
Balaesang Dalam Angka 2011
ix
STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHAN KECAMATAN (Sesuai Perda Kabupaten Donggala No. 50 Tahun 2001 tgl. 25 September 2001)
CAMAT
SEKRETARIAT
Kelompok Tenaga Fungsional
SEKSI PEMERINTAHAN
SEKSI KETENTRAMAN & KETERTIBAN
Balaesang Dalam Angka 2011
SEKSI PEMBANGUNAN
SEKSI KESEJAHTERAAN SOSIAL
x
STRUKTUR ORGANISASI BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN (Sesuai Keputusan Kepala BPS No. 121 Tahun 2001)
KEPALA
Subbagian Tata Usaha
Seksi Statistik Sosial
Seksi Statistik Produksi
Seksi Statistik Distribusi
Seksi Neraca Wilayah dan AnalisisStatistik
Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik
Tenaga Fungsional
Balaesang Dalam Angka 2011
xi
Geografis
BAB I GEOGRAFIS
Balaesang Dalam Angka 2011
1
Geografis
BAB I GEOGRAFIS
A. Sejarah Singkat Terbentuknya Kecamatan Balaesang Pada Zaman Kekuasaan
Maradika-Maradika (Kerajaan) Sebelum
Indonesia Merdeka, Wilayah kekuasaan Kerajaan Balaesang belumlah seluas Kecamatan Balaesang sekarang ini, wilayahnya hanya meliputi beberapa desa saja yang ada di Balaesang bagian tanjung. Desa pertama yang ada di Balaesang adalah Desa Rano yang merupakan desa leluhur Balaesang. Dengan pesatnya perkembangan jumlah penduduk dan tuntutan ingin mengembangkan kehidupan, maka menyebarlah sebagian penduduk dari Desa Rano ke daerah pesisir, sebagian ke Desa Ketong sehingga sekarang penduduk yang ada di Desa Malei. Selanjutnya kedudukan Kerajaan Balaesang menetap di Desa Ketong. Sedangkan penduduk yang ada di Desa Malei mencapai jumlah yang cukup banyak dan akhirnya menyebar ke arah barat dan membentuk sebuah desa baru yaitu Desa Kamonji. Demikianlah awal mulanya wilayah kekuasaan Kerajaan Balaesang di Tanjung Balaesang. Namun demikian dengan adanya empat desa di wilayah Tanjung Balesang yang merupakan wilayah Kerajaan Balaesang belumlah cukup bagi Sang Raja. Tetapi selalu tertanam niat untuk memperluas wilayah kekuasaan, sehingga akhirnya meletuslah pertempuran antara Kerajaan Balaesang dan Kerajaan Tawaili dengan tujuan memperluas wilayah. Pasukan Kerajaan Tawaili dikenal dengan sebutan pasukan Njabu. Pertempuran ini di menangkan oleh pasukan Kerajaan Balaesang dan tempat berakhirnya pertempuran di Parimpi Desa Lende (sekarang Kecamatan Sirenja). Di tempat inilah terjadi kesepakatan kedua belah pihak bahwa Balaesang Dalam Angka 2011
2
Geografis wilayah Kerajaan Balaesang selatan terbatas di Parimpi Desa Lende dan wilayah Kerajaan Tawaili Utara juga sampai di Parimpi Desa Lende yang merupakan batas wilayah Kecamatan Balaesang Sekarang. Selanjutnya perjuangan Kerajaan Balaesang di bagian Utara terjadi pertempuran sengit antara Pasukan Kerajaan Balaesang dengan Kerajaan Jogugu dari Damsol. Pertempuran ini terjadi dengan sengitnya yang berakhir dan di menangkan oleh pasukan Kerajaan Balaesang. Tempat berakhirnya pertempuran ini dikenal dengan nama
SALU PENGINUNONG dalam logat
Balaesang yang
artinya adalah sungai tempat minum dikala haus setelah bertempur, yaitu sungai antara Desa Sibualong dan Sibayu, maka disinilah batas wilayah kekuasaan Kerajaan Balaesang bagian utara. Namun batas wilayah dibagian utara tersebut tidak dijadikan sebagai batas wilayah Kecamatan Balaesang sekarang, hal ini terjadi karena Desa Sibayu yang awalnya
berada diwilayah Kerajaan Jogugu
Damsol menyatakan diri masuk ke wilayah Kecamatan Balaesang dengan pertimbangan jarak, serta jauhnya berurusan dengan pusat pemerintahan Kecamatan Damsol (Sabang). Akhirnya atas persetujuan
Kerajaan Jogugu Damsol dan
Kerajaan Balaesang, maka Desa Sibayu masuk di Wilayah Kecamatan Balaesang dengan batas Kecamatan Balaesang sebelah Utara bergeser hingga ke Tanjung Seng sampai sekarang. Demikian perjuangan Kerajaan Balaesang (Magau/Kerajaan) dalam merebut kekuasaan antara kerajaan yang satu dengan kerajaan yang lain. Akhirnya Kerajaan Balaesang telah mempunyai wilayah yang luas dengan batas batas sebagai berikut : -
Sebelah Utara berbatasan dengan Salu Panginunong sungai antara Sibayu dan Sibualong.
-
Sebelah Selatan berbatas dengan Parimpi Desa Lende.
-
Sebelah Barat dengan Perairan Selat Makassar .
Balaesang Dalam Angka 2011
3
Geografis Pada zaman penjajahan Portugis, Kerajaan Balaesang berhasil melucuti senjata–senjata tentara portugis yang kapalnya kandas dan tenggelam disebuah karang yang dikenal dengan nama Pasik Parumbian diperairan Selat Makassar. Sebagai saksi bisu atas peristiwa ini adalah beberapa buah meriam kuno yang telah menjadi besi tua yang kini terdapat di Desa Rano dan Desa Ketong. Selanjutnya pada zaman Penjajahan Belanda Kerajaan Balaesang ikut terjajah dan akhirnya mengadakan perlawanan, tetapi perlawanan dimaksud bukanlah perlawanan langsung terhadap tentara Belanda melainkan perlawanan secara tidak langsung karena yang berhadapan di medan perang adalah kerajaan dengan kerajaan yang diadu domba oleh Belanda yang dikenal dengan Politik Devide Et Impera. Dengan masuknya penjajah Belanda di Wilayah Banawa, maka melalui kerajaan Banawa diundanglah semua kerajaan-kerajaan diwilayah Distrik Banawa, namun kerajaan yang hadir hanya sebagian kecil yakni yang ada disekitar kerajaan Banawa. Hal ini menimbulkan amarah bagi penjajah Belanda, akhirnya Kerajaan Banawa mengambil keputusan dan menyampaikan kepada penjajah Belanda bahwa kerajaan-kerajaan yang tidak hadir adalah merupakan tanggung jawabnya. Maka pada saat itulah seluruh wilayah kekuasaan kerajaan dipantai barat dikuasai /dijajah oleh Belanda, pada saat itulah terjadi pembagian wilayah Distrik-Distrik, maka terdaftarlah Kerajaan Balaesang di Distrik Banawa Utara yang berkeduduakan di Sabang dengan Kerajaan Jogugu Damsol. Berbagai perjuangan yang telah dilalui oleh Kerajaan Balaesang akhirnya sampailah pada Indonesia Merdeka 17 Agustus’45 dan akhirnya pada tahun 1953 berembuglah Kerajaan Balaesang dengan tokoh masyarakat lainnya dan mencapai satu mufakat bahwa akan memisahkan diri dari Distrik Banawa Utara dan membentuk distrik sendiri yang akan diberi nama Distrik Balaesang dengan
Balaesang Dalam Angka 2011
4
Geografis mengukuhkan wilayah Kerajaan Balaesang dahulu sebagai wilayah Distrik Balaesang. Setelah cita-cita ini disosialisasikan dan akhirnya membentuk panitia kecil yang dikenal dengan nama Panitia Tujuh yang terdiri dari 7 orang pejuang berdirinya Kecamatan Balaesang yaitu: 1. Abd Hamid
: Ketua
2. Ahmad Lantera
: Anggota
3. Kode Maresu (Magau)
: Anggota
4. Taradauna (Pabisara)
: Anggota
5. Hi. Sosoran (Tokoh Masyarakat)
: Anggota
6. Hi. Intjeiya Hi.Sosoran (Khatib)
: Anggota
7. Towantja (Sobo-Ur Pertanian)
: Anggota
Ketujuh orang yang termasuk dalam Panitia Kecil perjuangan berdirinya Kecamatan Balaesang semuanya berdomisili di Desa Ketong. Sampai hari ini enam orang diantaranya telah wafat, tinggalah seorang kini yang dituakan dan ditokohkan dalam adat Balaesang Yakni ( Pabisara Balaesang ) Hi. Intjeiya Hi. Sosoran. Perjuangan ketujuh tokoh ini adalah perjuangan diplomasi kepada pihak Distrik Banawa Utara di Sabang. Setelah disampaikan maksud dan tujuan kunjungan belumlah mendapat restu sesuai harapan, namun sebaliknya hanya menimbulkan amarah. Maka ditahanlah ketua rombongan ini yakni Abd. Hamid.
Tetapi dengan
ditahannya ketua, semangat para tokoh tidaklah menjadi surut justru semakin gigih untuk memperjuangkannya. Pada saat itu tinggallah seorang ketua di Sabang sementara ke enam anggota lainnya kembali ke Ketong guna mengatur strategi lainnya untuk melanjutkan perjuangan tersebut. Kemudian keenam tokoh tersebut menghadap langsung di Distrik Induk di Donggala. Dengan melihat kegigihan ini, pimpinan Distrik Banawa memberi harapan dan menjanjikan akan menyampaikan hal ini kepada MENDAGRI
Balaesang Dalam Angka 2011
5
Geografis di Jakarta dan Akhirnya meyetujui permohonan tersebut dan merestui berdirinya Distrik Balaesang yang diresmikan di Labean pada tahun 1954 yang terdiri atas 13 Desa yakni: 1. Desa Sibayu
7. Desa Lombonga
2. Desa Sibualong
8. Desa Walandano
3. Desa Siweli
9. Desa Malei
4. Desa Tambu
10. Desa Kamonji
5. Desa Meli
11. Desa Rano
6. Desa Labean
12. Desa Ketong 13. Desa Pomolulu
Pejabat Distrik Balaesang yang pertama yaitu : 1. Yunus Lamboka
: Kepala Distrik Balaesang
2. Sardan
: Staf
3. Rauf Gandai
: Staf
4. Kodong
: Staf
Sedangkan tapal batas masing-masing desa tersebut tetap mengukuhkan tapal batas yang terdahulu yaitu penetapan Kerajaan Balaesang yang dikukuhkan penjajah Belanda di bawah naungan Distrik Banawa Utara dan khusus di daerah Tanjung Balaesang dengan batas-batas desa sebagai berikut: - Desa Pomolulu dengan batas Kekeong dengan Desa Labean Salu Durian dengan Desa Ketong. - Desa Ketong dengan batas wilayah Salu Durian dengan Desa Pomolulu sampai dengan Sungai Usu Desa Kamonji. Mengenai Pulau Pasoso yang sempat dilelang pemanfaatannya/hasilnya pada saat kekuasaan Distrik Balaesang dengan nama sekarang Kecamatan Balaesang, pada saat itu pulalah pulau PASOSO diserahkan Kerajaan Banawa kepada Kerajaan Balaesang yang disebut Magau yang berada di Desa Ketong.
Balaesang Dalam Angka 2011
6
Geografis Demikian Pemaparan tentang Sejarah berdirinya Kecamatan Balaesang serta keberadaan Pulau Pasoso yang berada diwilayah administrasi Desa Ketong Kecamatan Balaesang. Sumber :
Pemangku Adat Balaesang Magau Balaesang L.Lantera Pabisara Balaesang Hi.Intjeija Hi.Sosoran
Seiring dengan perkembangan pembangunan dan tuntutan masyarakat pada tahun 2004 telah terbit Peraturan Daerah Kabupaten Donggala No 5 tahun 2004 tentang pembentukan Kecamatan Balaesang Tanjung. Dengan terbentuknya Kecamatan Balaesang Tanjung yang secara resmi baru beropersi Tahun 2009, maka wilayah Kecamatan Balaesang mengalami penyempitan menjadi 10 desa yaitu: 1.
Desa Lombonga
2.
Desa Labean
3.
Desa Meli
4.
Desa Tambu
5.
Desa Siweli
6.
Desa Sibualong
7.
Desa Sibayu
8.
Desa Malino
9.
Desa Mapane Tambu
10. Desa Tovea Tambu
B. Letak, Luas dan Batas Wilayah Secara geografis Kecamatan balaesang berada pada posisi 0⁰08’27” LU 0⁰10’26” LS dan 119⁰58’22” - 119⁰46’13” BT. Letak wilayah Kecamatan Balaesang membujur dari arah selatan ke utara, dengan luas seluruhnya 313,43 Km2 .
Balaesang Dalam Angka 2011
7
Geografis Batas Wilayah Kecamatan Balaesang:
Sebelah Utara berbatasan dengan Kec. Damsol.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kec. Sirenja.
Sebelah Barat berbatasan dengan Kec. Balaesang Tanjung dan Selat Makassar.
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Parigi Moutong.
C. Keadaan Alam Persentase bentuk permukaan tanah dapat dilihat pada tabel 1.2 meliputi tanah subur dengan udara sejuk dan beriklim tropis.
D. Orbitasi Wilayah Jarak tempuh dari Ibukota Kecamatan Balaesang ke Ibukota Kabupaten Donggala 150 Km, dan ke Ibukota Propinsi 115 Km, dengan waktu tempuh antara 4,5 jam dan 3,5 jam dengan kendaraan roda empat. Pusat pemerintahan kecamatan Balaesang terletak di Desa Tambu, pada umumnya dapat dilalui kendaraan bermotor roda empat.
Balaesang Dalam Angka 2011
8
Geografis Tabel 1.1. Jarak Antara Ibu Kota Kecamatan Dengan Desa Di Kecamatan Balaesang Tahun 2010 Jarak
Alat Transportasi
Ibu Kota Kecamatan
Desa
(1)
(2)
(Km) (3)
(4)
01.
Lombonga
13
Darat
02.
Labean
10
Darat
03.
Meli
7
Darat
04.
Tambu
0
Darat
05.
Siweli
3,5
Darat
06.
Sibualong
10
Darat
07.
Sibayu
17
Darat
08.
Malino
21
Darat
09.
Mapane
1,5
Darat
10.
Tovia
0,3
Darat
Tambu
Sumber : Statistik Kecamatan Balaesang
Balaesang Dalam Angka 2011
9
Geografis Tabel 1.2
Keadaan Tanah Menurut Prosentase Bentuk PermukaanTanah Menurut Desa Di Kecamatan Balaesang Tahun 2010 Bentuk Permukaan Tanah
Ketinggi-an dari Permuka-an Laut (m)
Desa
Dataran (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Perbukit- Pegununga an (%) n (%)
01.
Lombonga
50
25
25
8
02.
Labean
30
25
45
17
03.
Meli
25
15
60
12
04.
Tambu
30
25
45
10
05.
Siweli
30
20
50
13
06.
Sibualong
35
20
45
12
07.
Sibayu
45
20
35
8
08.
Malino
45
20
35
11
09.
Mapane
30
25
45
8
10.
Tovia
30
25
45
29
Sumber : Podes
Balaesang Dalam Angka 2011
10
Geografis Tabel 1.3
Keadaan Curah Hujan Perbulan Di Kecamatan BalaesangTahun 2010
Bulan
Hari Hujan
Mili Meter
(1)
(2)
(3)
01.
Januari
-
-
02.
Februari
-
-
03.
Maret
5
200
04.
April
-
-
05.
Mei
-
-
06.
Juni
10
70
07.
Juli
7
215
08.
Agustus
14
1,056
09.
September
8
523
10.
Oktober
9
526
11.
November
16
801
12.
Desember
12
80,5
81 131 137 127 129
3.471,5 12.400 13.752 13.409 52
Jumlah
2010 2009 2008 2007 2006
Sumber : Dinas Pertanian Kecamatan Balaesang
Balaesang Dalam Angka 2011
11
Geografis Tabel 1.4
Nama dan Panjang Sungai Menurut Desa Di Kecamatan Balaesang Tahun 2010
Desa
Nama Sungai
Panjang (Km)
(1)
(2)
(3)
01.
Lombonga
-
02.
Labean
S. Makuni
7,5
03.
Meli
S. M e l i
6,0
04.
Tambu
S. Tambu 8 S. Potomua 05.
Siweli
S. Siweli
8
06.
Sibualong
S. Sibualong
07.
Sibayu
S. Sibayu
8
08.
Malino
S. Malino
6
09.
Mapane
-
-
10.
Tovia
S. Tovia
9,5
8,5
Sumber : Kantor Desa Masing-masing
Balaesang Dalam Angka 2011
12
Geografis Tabel 1. 6 Nama dan Luas Danau/ Waduk/Bendungan Menurut Desa Di Kecamatan Balaesang Tahun 2010
Desa
Nama Danau/ Waduk/Bendungan
Panjang
(1)
(2)
(3)
-
-
01.
Lombonga
02.
Labean
Bendungan Bosa
-
03.
Meli
-
-
04.
Tambu
Bendungan Tambu
-
05.
Siweli
-
-
06.
Sibualong
Bendungan Sibualong
-
07.
Sibayu
Bendungan Sibayu
-
08.
Malino
-
-
09.
Mapane
Bendungan punti
-
10.
Tovia
-
-
Sumber: Potensi Desa 2010
Balaesang Dalam Angka 2011
13
Pemerintahan
BAB II PEMERINTAHAN
Balaesang Dalam Angka 2011
14
Pemerintahan
BAB II PEMERINTAHAN Kecamatan Balaesang secara administrasi terdiri dari 10 desa, dimana berdasarkan klasifikasinya 3 desa tergolong desa Swakarsa, dan 7 desa tergolong desa swasembeda. Adapun desa-desa yang masuk dalam klasifikasi tersebut dapat dilihat pada Tabel II.1. Guna lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, maka semua desa di Kecamatan Balaesang membentuk organisasi kemasyarakatan seperti Dusun, RW dan RT.
Banyaknya Dusun, RW dan RT yang dibentuk
disesuaikan dengan kebutuhan desa masing-masing. Pada Tabel II.2 disajikan banyaknya Dusun, RW dan RT pada masing-masing desa. Disamping itu juga telah terbentuk lembaga pemerintahan desa dan organisasi kewanitaan seperti LPMD, BPD, Darma Pertiwi dan PKK. Data selengkapnya disajikan pada Tabel II.3. Dalam
menjalankan
administrasi
pemerintahan,
di
Kecamatan
Balaesang terdapat 337 pegawai negeri sipil baik pusat maupun daerah serta TNI dan Polri. Sementara itu, banyaknya PNS dan TNI serta Polri yang bertugas di Kecamatan Balaesang disajikan pada Tabel II.6. Untuk meningkatkan ketahanan desa khususnya dalam rangka menjaga dan memelihara keamanan desa, maka pada setiap desa di Kecamatan Balaesang telah dibentuk satuan-satuan keamanan seperti Hansip, Kamra dan Wanra. Data tentang jumlah personil masing-masing satuan tersebut disajikan pada Tabel II.7.
Balaesang Dalam Angka 2011
15
Pemerintahan
Tabel II.1.
Keadaan Klasifikasi Desa Di Kecamatan Balaesang Tahun 2010 Desa
Swadaya
Swakarsa
Swasembada
(1)
(2)
(3)
(4)
01.
Lombonga
-
-
02.
Labean
-
-
03.
Meli
-
-
04.
Tambu
-
-
05.
Siweli
-
-
06.
Sibualong
-
-
07.
Sibayu
-
-
√
08.
Malino
-
√
-
09.
Mapane
-
√
-
10.
Tovia
-
√
-
√ √ √ √ √ √
Sumber : Kasi Bangdes Kecamatan Balaesang
Balaesang Dalam Angka 2011
16
Pemerintahan
Tabel. II.2. Banyaknya Lingkungan, Dusun, RW, RT Menurut Desa Di Kecamatan Balaesang Tahun 2010 Desa
Lingkungan
Dusun
RW
RT
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
01.
Lombonga
-
5
-
10
02.
Labean
-
8
-
16
03.
Meli
-
7
-
14
04.
Tambu
-
5
-
10
05.
Siweli
-
7
-
14
06.
Sibualong
-
8
-
16
07.
Sibayu
-
7
-
14
08.
Malino
-
4
-
8
09.
Mapane
-
4
-
8
10.
Tovia
-
5
-
10
-
60 60 70 70 61
149 149 123
120 120 304 304 252
Jumlah
2010 2009 2008 2007 2006
Sumber : Kaur Pemerintahan Desa
Balaesang Dalam Angka 2011
17
Pemerintahan
Tabel II.3.
Banyaknya Lembaga Pemerintahan Menurut Desa di Kecamatan Balaesang Tahun 2010
Desa
PERTIWI
LPMD
BPD
PKK
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
-
1
1
1
-
1
1
1
-
1
1
1
3
1
1
1
-
1
1
1
-
1
1
1
-
1
1
1
-
1
1
1
-
1
1
1
-
1
1
1
Jumlah 2010
3
10
10
10
2009
3
10
10
10
2008
3
18
18
18
2007
3
18
18
18
01.
Lombonga
02.
Labean
03.
Meli
04.
Tambu
05.
Siweli
06.
Sibualong
07.
Sibayu
08.
Malino
09.
Mapane
10.
Tovia
Sumber : Kantor Desa
Balaesang Dalam Angka 2011
18
Pemerintahan
Tabel. II.4.
Banyaknya Pegawai Negeri Menurut Status dan Golongan Di Kecamatan Balaesang Tahun 2010
PUSAT
Desa (1)
I
II
III
IV
(2)
(3)
(4)
(5)
01.
Lombonga
-
21
9
1
02.
Labean
-
13
12
2
03.
Meli
-
9
11
2
04.
Tambu
-
56
49
5
05.
Siweli
-
16
17
2
06.
Sibualong
-
4
7
2
07.
Sibayu
-
3
3
3
08.
Malino
-
2
1
-
09.
Mapane
-
5
3
4
10.
Tovia
-
8
4
3
-
137 135 145 145 145
116 119 119 117 117
24 24 4 4 4
Jumlah
2010 2009 2008 2007 2006
Sumber : Instansi masing-masing
Balaesang Dalam Angka 2011
19
Pemerintahan
Lanjutan Tabel II.4
Desa
I
DAERAH II III
IV
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
01.
Lombonga
-
2
2
1
02.
Labean
-
2
2
1
03.
Meli
-
2
4
1
04.
Tambu
-
10
9
2
05.
Siweli
-
3
2
1
06.
Sibualong
-
1
1
1
07.
Sibayu
-
1
1
2
08.
Malino
-
1
1
1
09.
Mapane
-
-
2
-
10.
Tovia
-
-
2
2
-
22 22 35 35 35
26 26 35 35 35
12 12 1 1 1
Jumlah
2010 2009 2008 2007 2006
Sumber : Instansi Masing-masing
Balaesang Dalam Angka 2011
20
Pemerintahan
Tabel II.5.
Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Pada Kantor Camat Balaesang Menurut Golongan dan Jenis Kelamin Tahun 2010 Golongan
L
Jenis Kelamin P
Jumlah
(1)
(2)
(3)
(4)
I/a I/b I/c I/d II/a II/b II/c II/d III/a III/b III/c III/d IV/a IV/b IV/c IV/d
2 1 2 2 2 2 1 1 -
1 1 1 1 1 1 1 -
3 2 3 3 3 3 1 2 -
13 13 14 13 12
7 7 5 5 5
20 20 16 18 17
Jumlah
2010 2009 2008 2007 2006
Sumber : Sekretariat Kantor Camat Balaesang
Balaesang Dalam Angka 2011
21
Pemerintahan
Tabel II.6. Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Pada Kantor Pemerintah Menurut Intansi/Dinas Dalam Wilayah Kecamatan Balaesang Tahun 2010 Kantor Instansi No. (1)
(2)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.
Kantor Camat Kantor Cabang Dinas Kantor Urusan Agama Kantor Puskesmas Kantor Kehutanan & Perkebunan Dinas Pertanian TP & Peternakan Dinas Perikanan & Kelautan BKKBN PSK BPS BUMN PLN BUMD PDAM KUPTB Dan Ramil 1306-14 POLSEK BRI Pos dan Giro Kantor BPP SIWELI Jumlah
2010 2009 2008 2007 2006 Sumber : Instansi Masing-masing
Balaesang Dalam Angka 2011
Banyaknya Pegawai L P (3) (4)
Jumlah (5)
15 16 3 6 1 2 1 3 1 1 1 1 7 21 2 3
4 2 2 12 1 3 1
19 18 5 18 1 2 1 3
84 81 80 80 79
25 26 26 26 24
108 107 106 106 103
1 1 1 1 7 21 5 4
22
Pemerintahan
Tabel II.7.
Banyaknya Personil Hansip, Kamra dan Wanra Menurut Desa Di Kecamatan Balaesang Tahun 2010 Desa
Hansip
Kamra
Wanra
Jumlah
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
01.
Lombonga
4
3
5
11
02.
Labean
8
3
5
16
03.
Meli
4
4
4
12
04.
Tambu
7
7
4
18
05.
Siweli
4
2
4
10
06.
Sibualong
4
6
3
13
07.
Sibayu
6
6
6
18
08.
Malino
4
3
2
9
09.
Mapane
4
3
2
9
10.
Tovia
6
3
2
11
51 56 60 62 62
40 36 47 46 46
37 34 52 48 48
127 126 156 156 156
Jumlah
2010 2009 2008 2007 2006
Sumber : Kamawil Hansip Kecamatan Balaesang
Balaesang Dalam Angka 2011
23
Pemerintahan
Tabel II.8 Nama-nama Kepala Desa/Lurah Menurut Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan dan Statusnya di Kecamatan Balaesang 2010 Desa/Kelurahan
Nama Kades/Lurah
(1)
(2)
Pendidikan
Status Jabatan (4)
01.
Lombonga
Hi.Jawali
SLTA
Kades Definitif
02.
Labean
Nasarudin lamuhidin
SLTA
Kades Definitif
03.
Meli
Makmir Lamboka
SLTA
Kades Definitif
04.
Tambu
Naim.B.Hi.Mardan.SPdi
SI
Kades Definitif
05.
Siweli
Irham.S.Sos
SI
Kades Definitif
06.
Sibualong
Drs.Sardin Hi.Pai
SI
Kades Definitif
07.
Sibayu
Ahyar Karim
SLTA
Kades Definitif
08.
Malino
Mustakim Badrun
SLTA
Kades Definitif
09.
Mapane
Abjan Labatjo
SLTA
Kades Definitif
10.
Tovia
Ambotuo Hi.Made
SLTA
Kades Definitif
Sumber : Kasi Pemerintahan Kec.Balaesang
Balaesang Dalam Angka 2011
24
Penduduk
BAB III PENDUDUK
Balaesang Dalam Angka 2011
25
Penduduk
BAB III PENDUDUK Jumlah penduduk menurut hasil pencatatan registrasi pada akhir Tahun 2010 sebanyak 22.957 Jiwa, dengan luas wilayah 313.43 Km² maka kepadatan penduduk Tahun 2010 mencapai 73 jiwa/ Km². Sementara itu rata-rata jumlah jiwa per rumah tangga rata-rata 5 jiwa. Bila dilihat dari jenis kelamin maka akan tampak bahwa jumlah penduduk laki-laki jauh lebih banyak dari penduduk perempuan yang ditunjukan oleh sex rasio yang mencapai 104. Sebagian besar desa-desa di Kecamatan Balaesang menunjukan sex rasio di atas 100 kecuali Desa Lombonga, Desa Meli, dan Desa Malino dengan sex rasio masing-masing sebesar 96, 99, dan 98. Pertambahan penduduk di Kecamatan Balaesang dipengaruhi oleh kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk. Dari Tabel III.4. terlihat bahwa jumlah kelahiran penduduk pada tahun 2010 mencapai 97 jiwa, sementara jumlah kematian yang tercatat hanya sebanyak 23 jiwa.
Sementara itu
perpindahan penduduk baik yang masuk maupun keluar wilayah Kecamatan Balaesang tidak tercatat. Penduduk di kecamatan ini sangat heterogen bila dilihat dari kepercayaan/agama yang dianut masyarakatnya. Mayoritas penduduk di daerah ini memeluk Agama Islam (85,99 %), Agama Kristen 12,92 %, Agama Katolik 0,74 % dan selebihnya memeluk Agama Hindu (0,35 %). Bila dilihat dari pekerjaan utama, penduduk di kecamatan ini mayoritas sebagai petani, baik petani pemilik maupun penggarap, diikuti oleh yang berprofesi sebagai nelayan, dan selebihnya adalah pedagang, pegawai, angkutan, industri, peternakan dan buruh. Balaesang Dalam Angka 2011
26
Penduduk
Tabel III.1 Luas Wilayah, Jumlah dan Kepadatan Penduduk Menurut Desa Di Kecamatan Balaesang Tahun 2010
Desa
Luas (Km²)
Jumlah Penduduk
(1)
(2)
(3)
Kepadatan Penduduk/ Km² (4)
01.
Lombonga
13.04
1.958
150
02.
Labean
35.89
3.512
98
03.
Meli
40.33
1.791
44
04.
Tambu
31.22
2.169
69
05.
Siweli
48.76
2.974
61
06.
Sibualong
64.90
2.454
38
07.
Sibayu
41.82
3.421
82
08.
Malino
7.05
1.186
168
09.
Mapane
15.61
1.113
71
10.
Tovia
15.61
2.379
152
313.43 313.43 503,08 503,08 503,08
22.957 22.608 33.212 32.836 31.494
73 72 66 65 62
Jumlah
2010 2009 2008* 2007* 2006*
Sumber : Registrasi Penduduk Keterangan: * data masih tergabung dengan Kec. Balaesang Tanjung
Balaesang Dalam Angka 2011
27
Penduduk
Tabel III.2 Jumlah Rumah Tangga, Penduduk Dan Rata-rata Penduduk Per Kepala Keluarga Menurut Desa Di Kecamatan Balaesang Tahun 2010
Desa
Rumah Tangga
Jumlah Penduduk
(1)
(2)
(3)
Rata-rata Penduduk/ Rumah Tangga (4)
01.
Lombonga
421
1.958
5
02.
Labean
780
3.512
5
03.
Meli
406
1.791
4
04.
Tambu
462
2.169
5
05.
Siweli
622
2.974
5
06.
Sibualong
602
2.454
4
07.
Sibayu
808
3.421
4
08.
Malino
257
1.186
5
09.
Mapane
250
1.113
4
10.
Tovia
490
2.379
5
Jumlah 2010 5.098 22.957 2009 4.995 22.608 2008* 7.692 33.212 2007* 7.516 32.836 2006* 7.290 31.494 Sumber : Registrasi Penduduk Keterangan: * data masih tergabung dengan Kec. Balaesang Tanjung Balaesang Dalam Angka 2011
5 5 4 4 4
28
Penduduk
Tabel III.3 Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Seks Rasio Per Desa Di Kecamatan Balaesang Tahun 2010 Desa
Laki-Laki
Perempuan
Seks Rasio
(1)
(2)
(3)
(4)
01.
Lombonga
959
999
96
02.
Labean
1.805
1.707
106
03.
Meli
895
896
99
04.
Tambu
1.085
1.084
100
05.
Siweli
1.511
1.463
103
06.
Sibualong
1.261
1.193
106
07.
Sibayu
1.776
1.645
108
08.
Malino
588
598
98
09.
Mapane
562
551
102
10.
Tovia
1.240
1.139
109
Jumlah 2010
11.682
11.275
104
2009
11.490
11.117
103
2008*
17.474
15.738
111
2007*
17.191
15.645
110
2006*
16.168
15.326
105
Sumber : Registrasi Penduduk Keterangan: * data masih tergabung dengan Kec. Balaesang Tanjung
Balaesang Dalam Angka 2011
29
Penduduk
Tabel III.4 Jumlah Kelahiran dan Kematian Menurut Desa Di Kecamatan Balaesang Tahun 2010
Desa (1)
Lahir
Mati
L (2)
P (3)
L (4)
P (5)
01.
Lombonga
2
5
1
1
02.
Labean
6
4
-
2
03.
Meli
4
3
2
1
04.
Tambu
8
4
2
1
05.
Siweli
5
5
3
1
06.
Sibualong
4
5
2
-
07.
Sibayu
7
5
1
1
08.
Malino
2
4
1
-
09.
Mapane
5
6
1
1
10.
Tovia
5
8
1
1
Jumlah 2010 48 49 14 2009 154 44 45 2008* 138 110 11 2007* 232 181 14 2006* 110 68 7 Sumber : Registrasi Penduduk Keterangan: * data masih tergabung dengan Kec. Balaesang Tanjung
Balaesang Dalam Angka 2011
9 17 9 6 1
30
Penduduk
Tabel III.5
Penduduk Yang Berusia 7 – 12 Tahun Menurut Desa Dan Jenis Kelamin Di Kecamatan Balaesang Tahun 2010
Desa (1)
Yang Masih Sekolah L P (4) (5)
Banyaknya L (2)
P (3)
01.
Lombonga
196
198
190
192
02.
Labean
340
362
301
309
03.
Meli
190
178
182
168
04.
Tambu
269
193
237
173
05.
Siweli
301
273
280
264
06.
Sibualong
193
199
170
149
07.
Sibayu
370
387
351
362
08.
Malino
101
97
78
81
09.
Mapane
152
134
102
108
10.
Tovia
258
247
241
209
2.370 2,310 3.037 2.734 2.740
2.268 2,180 2.747 2.643 2.579
2.132 2,051 2.869 2.609 2.533
Jumlah 2010 2009 2008* 2007* 2006*
2.015 1,973 2.580 2.570 2.487
Sumber : Kepala Desa Keterangan: * data masih tergabung dengan Kec. Balaesang Tanjung
Balaesang Dalam Angka 2011
31
Penduduk
Tabel III.6
Penduduk Menurut Agama PerDesa Di Kecamatan BalaesangTahun 2010
Desa
Islam
Kristen
Katolik
Hindu
Budha
Jumlah
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
01.
Lombonga
1.853
105
02.
Labean
3.301
159
03.
Meli
1.311
04.
Tambu
05.
-
-
1.958
51
-
-
3.512
480
-
-
-
1.791
1.938
97
119
15
-
2.169
Siweli
2.543
431
-
-
-
2.974
06.
Sibualong
1.938
493
-
22
-
2.454
07.
Sibayu
3.006
373
-
42
-
3.421
08.
Malino
1.100
86
-
-
-
1.186
09.
Mapane
986
127
-
-
-
1.113
10.
Tovia
1.766
613
-
-
-
2.379
-
Jumlah 2010 19.742 2.965 171 79 2009 19.487 2.888 165 67 2008* 28.579 4.414 158 61 2007* 26.306 4.260 147 54 2006* 26.922 4.396 129 46 Sumber : Registrasi Penduduk Keterangan:* data masih tergabung dengan Kec. Balaesang Tanjung
Balaesang Dalam Angka 2011
22.957 22.607 33.212 30.767 31.493
32
Penduduk
Tabel III.7 Penduduk Usia Sekolah ( 5 – 24 ) Menurut Desa dan Jenis Kelamin Di Kecamatan Balaesang Tahun 2010 Banyaknya
Desa (1)
L (2)
P (3)
Jumlah (4)
01.
Lombonga
490
484
974
02.
Labean
697
710
1.407
03.
Meli
512
456
968
04.
Tambu
551
531
1.082
05.
Siweli
697
623
1.320
06.
Sibualong
613
613
1.226
07.
Sibayu
937
887
1.824
08.
Malino
498
471
969
09.
Mapane
377
357
734
10.
Tovia
532
419
951
5.551 5.509 8.440 8.210 7.887
11.455 11.373 17.555 17.031 16.192
Jumlah
2010 2009 2008* 2007* 2006*
5.904 5.864 9.115 8.821 8.305
Sumber : Potensi Desa Keterangan:* data masih tergabung dengan Kec. Balaesang Tanjung
Balaesang Dalam Angka 2011
33
Penduduk
Tabel III.8
Penduduk Menurut Desa dan Jenis Lapangan Pekerjaan Di Kecamatan Balaesang Tahun 2010 Petani Pemilik L P (2) (3)
Desa (1) 01.
Lombonga
02.
Labean
03.
Meli
04.
Tambu
05.
Siweli
06.
Sibualong
07.
Sibayu
08.
Malino
09.
Mapane
10.
Tovia
Jumlah
2010 2009 2008* 2007* 2006*
Petani Penggarap L P (4) (5)
Petani Penyadap L P (6) (7)
Nelayan L (8)
P (9)
395
-
-
-
-
-
73
-
688
-
44
-
-
-
129
-
337
-
31
-
-
-
47
-
418
-
41
-
-
-
89
-
532
-
25
-
-
-
61
-
476
-
61
-
-
-
70
-
557
-
73
-
-
-
51
-
253
-
19
-
-
-
29
-
367
-
37
-
-
-
26
-
411
-
22
-
-
-
23
-
4.434 4.385 6.546 6.474 6.130
-
353 317 319 393 387
-
-
-
598 556 723 805 767
-
-
Sumber : Potensi Desa Keterangan:* data masih tergabung dengan Kec. Balaesang Tanjung Balaesang Dalam Angka 2011
34
Penduduk
Lanjutan Tabel III.8 Pedagang Desa (1) 01.
Lombonga
02.
Pegawai
TNI / ABRI
L
P
L
P
L
P
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
57
12
15
4
1
-
Labean
131
23
17
4
1
-
03.
Meli
32
15
17
6
-
-
04.
Tambu
166
33
99
39
23
-
05.
Siweli
37
16
18
4
1
-
06.
Sibualong
64
24
9
8
1
-
07.
Sibayu
91
21
19
14
1
-
08.
Malino
72
10
3
3
-
-
09.
Mapane
21
13
9
3
-
-
10.
Tovia
43
17
11
6
2
-
714 714 852 746 676
184 184 185 155 155
217 217 267 233 229
91 91 118 103 97
30 30 27 28 27
-
Jumlah
2010 2009 2008* 2007* 2006*
Sumber : Potensi Desa Keterangan:* data masih tergabung dengan Kec. Balaesang Tanjung Balaesang Dalam Angka 2011
35
Penduduk
Lanjutan Tabel III.8 Angkutan
Desa (1)
Pengusaha
Pensiunan
L (2)
P (3)
L (4)
P (5)
L (6)
P (7)
01.
Lombonga
31
-
13
2
5
-
02.
Labean
64
-
28
5
5
-
03.
Meli
33
-
9
2
3
-
04.
Tambu
48
-
31
6
11
-
05.
Siweli
54
-
12
2
6
-
06.
Sibualong
36
14
7
3
-
07.
Sibayu
19
-
24
5
3
-
08.
Malino
24
-
11
2
3
-
09.
Mapane
24
-
13
2
-
-
10.
Tovia
33
-
27
9
2
366 366 488 488 515
-
182 182 230 206 178
42 43 -
41 41 49 46 45
Jumlah
2010 2009 2008* 2007* 2006*
-
2 2 1
Sumber : Potensi Desa Keterangan:* data masih tergabung dengan Kec. Balaesang Tanjung Balaesang Dalam Angka 2011
36
Penduduk
Lanjutan Tabel III.8 Peternakan
Desa (1)
L (2)
P (3)
Pengolahan/ Industri L P (4) (5)
L (6)
P (7)
Buruh
01.
Lombonga
71
-
29
21
24
-
02.
Labean
189
-
48
56
84
-
03.
Meli
132
-
26
29
28
-
04.
Tambu
79
-
53
66
57
-
05.
Siweli
219
-
38
33
36
-
06.
Sibualong
142
-
31
37
31
-
07.
Sibayu
146
-
42
34
42
-
08.
Malino
52
-
26
16
20
-
09.
Mapane
45
-
21
20
24
-
10.
Tovia
99
-
36
39
52
-
1.174 1.174 1.507 1.394 1.394
-
350 398 462 449 449
351 351 506 447 447
398 398 647 1.008 1.008
-
Jumlah
2010 2009 2008* 2007* 2006*
Sumber : Potensi Desa Keterangan:* data masih tergabung dengan Kec. Balaesang Tanjung
Balaesang Dalam Angka 2011
37
Penduduk
Tabel III.9
Penduduk Usia Kerja dan Usia Sekolah Di Kecamatan BalaesangTahun 2010 Desa
Usia Kerja
Usia Sekolah
(1)
(2)
(3)
01.
Lombonga
917
876
02.
Labean
1.820
1.406
03.
Meli
927
943
04.
Tambu
1.169
1.023
05.
Siweli
1.317
1.126
06.
Sibualong
1.252
1.191
07.
Sibayu
1.539
1.307
08.
Malino
653
432
09.
Mapane
567
553
10.
Tovia
1.261
993
Jumlah 2010 2009 2008* 2007* 2006*
11.422 11.381 16.023 15.698 15.497
9.850 9.688 15.148 14.810 14.648
Sumber : Dikjar Kecamatan Balaesang Keterangan:* data masih tergabung dengan Kec. Balaesang Tanjung
Balaesang Dalam Angka 2011
38
Penduduk
Tabel III.10 Jumlah Tenaga Kerja 10 Tahun Ke Atas Dan Jumlah Tenaga Kerja Di Luar Pertanian Menurut Desa Di Kecamatan Balaesang Tahun 2010 Desa (1) 01.
Lombonga
02.
Labean
03.
Meli
04.
Tambu
05.
Siweli
06.
Sibualong
07.
Sibayu
08.
Malino
09.
Mapane
10.
Tovia Jumlah 2010 2009 2008* 2007* 2006*
Tenaga Kerja 10 Tahun Keatas (2)
Tenaga Kerja Di Luar Pertanian (3)
959
69
1.832
92
934
242
1.180
91
1.341
105
1.290
129
1.564
247
6.673
82
580
96
1.279
136
17.632 11.558 17.395 16.459 16.261
1.289 12.53 1.824 1.733 1.581
Sumber : Potensi Desa Keterangan:* data masih tergabung dengan Kec. Balaesang Tanjung Balaesang Dalam Angka 2011
39
Penduduk
Tabel III.13 Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Yang Buta Huruf Menurut Desa Dan Jenis Kelamin Di Kecamatan Balaesang Tahun 2010 Desa
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
(1)
(2)
(3)
(4)
01.
Lombonga
9
18
27
02.
Labean
25
15
40
03.
Meli
13
13
26
04.
Tambu
12
12
24
05.
Siweli
14
31
45
06.
Sibualong
29
18
47
07.
Sibayu
18
21
39
08.
Malino
11
12
23
09.
Mapane
8
17
25
10.
Tovia
17
18
35
156 200 360
175 209 318
331 409 678
Jumlah
2010 2009 2008*
Sumber : Kepala Desa Keterangan:* data masih tergabung dengan Kec. Balaesang Tanjung Balaesang Dalam Angka 2011
40
Sosial
BAB IV SOSIAL
Balaesang Dalam Angka 2011
41
Sosial
BAB IV SOSIAL Pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa maka pendidikan tidak dapat lepas dari rangkaian proses peningkatan kualitas sumber daya manusia yang pada gilirannya akan merupakan modal investasi bagi kepentingan pembangunan nasional. Tersedianya data tentang pendidikan yang baik akan sangat membantu perencanaan yang dibuat menjadi lebih terarah pada sasaran yang diharapkan.
Keberadaan prasarana pendidikan didaerah ini dari
tahun ketahun menunjukan peningkatan.namun disisi lain pendidikan Agama belum mendapat perhatian yang serius. Banyaknya Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) didaerah ini pada tahun 2010 sebanyak 3 unit, Sekolah lanjutan tingkat pertama 5 unit, Sekolah dasar (SD) sebanyak 28 unit dan Taman Kanak-kanak
sebanyak 12 unit.
Partisipasi pihak swasta dalam membangun pendidikan di daerah ini cukup dirasakan, yaitu jumlah sekolah swasta sekitar 29,17 persen dari semua sekolah yang ada, dimana semua TK yang ada adalah merupakan partisipasi masyarakat/swasta, demikian pula untuk SLTP terdapat 2 sekolah swasta yaitu MTs.Alkhaerat Labean dan MTs.Alkhaerat Tambu. Yang masih perlu mendapat perhatian Pemerintah. Sampai saat ini belum ada pendidikan tinggi didaerah ini, namun penduduk yang melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi langsung ke Kota Palu atau mengikuti sistem belajar jarak jauh. Dari seluruh sekolah yang ada dibimbing oleh 431 orang tenaga pendidik (guru) dimana 61,72 persen adalah guru negeri dan selebihnya adalah guru swasta. Disamping kegiatan belajar mengajar yang dilakukan secara formal, juga dilakukan kegiatan ekstra kurikuler seperti kegiatan kepramukaan dan lain-lain. Balaesang Dalam Angka 2011
42
Sosial
Pada Tahun 2010 tercatat
Gugus Depan dengan
orang sumber didik dan
sasaran didik yang umumnya adalah siaga dan penggalang. Pembangunan di bidang kesehatan selain bertujuan meningkatkan kualitas masyarakat dengan mengurangi angka kematian akibat masalah kesehatan, juga bertujuan agar semua lapisan masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara merata. Sarana pelayanan kesehatan yang ada di kecamatan ini berupa 1 buah puskesmas, 3 buah puskesmas pembantu dan 11 pos KB. Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang baik kepada masyarakat didukung oleh petugas kesehatan yang terdiri dari 1 orang dokter, 6 orang para medis, 8 orang bidan dan 45 orang dukun bayi. Di Kecamatan Balaesang tercatat sebanyak 3.929 pasangan usia subur (PUS), namun dari jumlah tersebut hanya 1.985 orang yang merupakan peserta KB aktif (50,52 %). Dari sekian banyak alat/cara ber KB yang ditawarkan, nampak bahwa metode suntikan adalah yang paling diminati, diikuti oleh yang menggunakan pil KB, Implant, IUD dan MOW. Heterogenitas penduduk didaerah ini juga ditunjukan oleh sarana ibadah yang dibangun oleh masyarakat. Tempat-tempat ibadah tersebut berupa 28 buah Mesjid, 1buah Mushola dan 13 buah Gereja. Dibidang sosial lainnya yang masih perlu mendapat perhatian pemerintah dan stekholder yang ada di daerah ini adalah penyandang masalah sosial. Dari data yang berhasil dikumpulkan oleh petugas sosial kecamatan diketahui terdapat beberapa penyandang cacat seperti tuna netra, tuna rungu, cacat tubuh, cacat mental dan penyakit kronis lainnya (Tabel IV.4). Kondisi bangunan tempat tinggal penduduk masih didominasi oleh bangunan semi permanen dan bangunan sederhana,
sedangkan bangunan
permanen jumlahnya masih relatif kecil (10,19 %) seperti ditampilkan pada tabel IV.5 Balaesang Dalam Angka 2011
43
Sosial
Tabel IV.1.1
Banyaknya Sekolah Menurut Tingkat Pendidikan Di
Kecamatan Balaesang Tahun 2010
Desa
Tingkat Pendidikan
(1)
TK (2)
SD (3)
SLTP (4)
SLTA (5)
01.
Lombonga
1
2
-
-
02.
Labean
1
4
-
1
03.
Meli
1
3
1
-
04.
Tambu
3
3
1
1
05.
Siweli
1
4
-
-
06.
Sibualong
2
2
-
-
07.
Sibayu
2
5
1
-
08.
Malino
-
1
-
-
09.
Mapane
-
2
2
1
10.
Tovia
1
2
-
-
12 12 18 18 18
28 26 45 45 44
5 5 7 7 6
3 3 4 4 3
Jumlah 2010 2009 2008* 2007* 2006*
Sumber : Kepala Desa *Keterangan: data masih tergabung dengan Kec. Balaesang Tanjung
Balaesang Dalam Angka 2011
44
Sosial
Tabel IV.1.2
Banyaknya Gedung Sekolah Menurut Tingkat Pendidikan Di Kecamatan Balaesang Tahun 2010
Desa
Tingkat Pendidikan SD SLTP (3) (4)
(1)
TK (2)
01.
Lombonga
1
2
-
-
02.
Labean
1
4
-
1
03.
Meli
1
3
1
-
04.
Tambu
3
3
1
1
05.
Siweli
1
4
-
-
06.
Sibualong
2
2
-
-
07.
Sibayu
2
5
1
-
08.
Malino
-
1
-
-
09.
Mapane
-
2
2
1
10.
Tovia
1
2
-
-
12 11 17 17 18
28 `41 57 57 61
5 7 9 9 9
3 4 4 5 4
Jumlah 2010 2009 2008* 2007* 2006*
SLTA (5)
Sumber : Kepala Desa *Keterangan: data masih tergabung dengan Kec. Balaesang Tanjung
Balaesang Dalam Angka 2011
45
Sosial
Tabel IV.1.3
Banyaknya Sekolah Menurut Tingkat Pendidikan Dan Status Sekolah Di Kecamatan Balaesang Tahun 2010
Tingkat Pendidikan (1)
Status Sekolah Negeri Swasta (2) (3)
Jumlah (4)
01
TK
-
12
12
02
SD
28
-
28
03
SLTP
3
2
5
04
SLTA
3
-
3
05
UNIVERSITAS
-
-
-
34 31 51 51 50
14 20 22 22 22
48 51 73 73 72
Jumlah
2010 2009 2008* 2007* 2006*
Sumber: Kepala Desa *Keterangan: data masih tergabung dengan Kec. Balaesang Tanjung
Balaesang Dalam Angka 2011
46
Sosial
Tabel IV.1.4 Banyaknya Guru Menurut Tingkat Pendidikan Dan Status Sekolah Di Kecamatan Balaesang Tahun 2010
Tingkat Pendidikan (1)
Status Sekolah Negeri Swasta L P L P (2) (3) (4) (5)
Jumlah (6)
01
TK
-
12
-
22
34
02
SD
107
43
49
29
228
03
SLTP
38
41
24
27
130
04
SLTA
17
8
11
3
39
05
UNIVERSITAS
-
-
-
-
-
162 158 220 220 214
104 97 146 146 141
Jumlah 2010 2009 2008 2007 2006
84 92 104 104 49
81 90 136 136 71
431 437 606 606 475
Sumber : Dikjar Kec.Balaesang
Balaesang Dalam Angka 2011
47
Sosial
Tabel IV.1.5
Banyaknya Murid SD Di Kecamatan Balaesang Tahun 2010
Desa (1)
Jumlah Sekolah (2)
Guru
L (3)
Murid P (4)
Jumlah Murid (5)
01.
Lombonga
2
13
298
200
498
02.
Labean
4
23
278
280
498
03.
Meli
3
17
186
159
345
04.
Tambu
3
48
499
460
959
05.
Siweli
4
28
268
238
506
06.
Sibualong
2
9
157
155
312
07.
Sibayu
5
24
362
357
719
08.
Malino
1
5
66
79
145
09.
Mapane
2
4
90
101
191
10.
Tovia
2
9
207
219
426
180 180 276 169 132
2.411 2.365 3.212 2.869 2.609
2.248 2.206 2.938 2.580 2.570
Jumlah 2010 2009 2008 2007 2006
28 27 45 45 44
4.599 4.871 6.141 5.449 5.179
Sumber : Dikjar Kecamatan Balaesang
Balaesang Dalam Angka 2011
48
Sosial
Tabel IV. 1.6
Jumlah Siswa SLTP/MTS dan SLTA Menurut Sekolah Dalam Wilayah Kecamatan Balaesang 2010
Nama Sekolah (1)
Guru
I
(2)
L P (3)
Kelas II L P (4)
III P L (5)
Jumlah (6)
01. SLTP I Balaesang
21
61
42
54
43
69
79
369
02. SLTP 2 Balaesang
17
56
54
49
60
54
57
347
03. SLTP 4 Balaesang
10
49
40
46
51
35
52
283
04. MTS Tambu
9
12
13
16
20
12
10
92
05. MTS Labean
10
16
14
18
25
15
18
116
06. SMU 1 BALAESANG
25
54
49
63
60
56
55
362
07. SMK
21
31
44
45
53
40
53
287
08. SMU 2 Balaesag
11
46
48
46
54
38
49
292
124 118 173 173 150
325 302 396 376 269
304 292 417 435 348
337 417 374 310 267
366 374 434 375 274
319 474 310 282 216
373 434 377 315 238
2.148 1.853 2.308 2.093 1.612
Jumlah
2010 2009 2008 2007 2006
Sumber : Dinas DIKJAR Kecamatan Balaesang
Balaesang Dalam Angka 2011
49
Sosial
Tabel IV .1. 7 Jumlah Murid TK/RA Menurut Sekolah Dan Kelas Di Kecamatan Balaesang Tahun 2010 Kelas O Kecil O Besar L P L P (2) (3) (4) (5)
Nama Sekolah (1) 01. 02. 03. 04. 05. 06. 07. 08. 09. 10. 11.
TK. Bustanul Alfah Sibayu TK. PKK Sibayu TK. Al Ihwan Sibualong TK. PKK Sibualong TK. Melati Siweli TK .DWT. Tambu TK. Mawar Tambu TK. Bina Bersama Meli TK. Pertiwi Labean TK. Mapaga Indah Labean TK. DWT. Lombonga
Jumlah
Jumlah (6)
15 11 9 10 12 8 10 8 13 10 13
10 8 11 7 9 7 9 7 8 10 8
10 7 7 10 8 10 7 11 6 8 8
11 8 5 8 8 6 6 8 9 7 16
46 34 32 35 37 31 32 34 36 35 45
2010
119
94
92
92
397
2009
78
69
70
76
293
2008
144
142
172
174
632
Sumber : DIKJAR Kecamatan Balaesang
Balaesang Dalam Angka 2011
50
Sosial
Tabel IV.1.8.
Banyaknya Pramuka Menurut Gugus Depan Sumber Didik Di Kecamatan Balaesang Tahun 2010
Desa
Gugus Depan
(1)
(2)
Sumber Didik Majelis Ambalan Pembina Pembibing (3) (4) (5)
Dan
Jumlah (6)
01.
Lombonga
2
3
-
5
8
02.
Labean
4
5
1
8
14
03.
Meli
3
4
-
7
11
04.
Tambu
3
4
6
15
25
05.
Siweli
4
5
-
8
13
06.
Sibualong
2
3
-
4
7
07.
Sibayu
5
6
-
13
19
08.
Malino
1
2
-
3
5
09.
Mapane
1
2
-
3
5
10.
Tovia
2
3
-
7
10
Jumlah 2010 27 37 7 2009 27 37 7 2008 44 57 7 2007 44 57 7 2006 44 57 7 Sumber : Kwartir Ranting Pramuka Kecamatan Balaesang
Balaesang Dalam Angka 2011
73 71 110 110 110
117 115 174 174 174
51
Sosial
Tabel IV.1.9
Banyaknya Pramuka Menurut Sasaran Didik Di Kecamatan Balaesang Tahun 2010
Desa (1)
Sasaran Didik / Anak Didik Pendega Penegak Penggalang (2) (3) (4)
Siaga (5)
Jumlah (6)
01.
Lombonga
-
-
27
69
96
02.
Labean
-
-
31
78
109
03.
Meli
-
-
30
67
97
04.
Tambu
37
57
169
148
317
05.
Siweli
-
-
51
88
139
06.
Sibualong
-
-
28
47
75
07.
Sibayu
-
-
79
90
169
08.
Malino
-
-
`17
21
21
09.
Mapane
-
-
16
17
33
10.
Tovia
-
-
38
31
69
37 35 30 30
57 55 50 50
469 445 550 550
656 620 895 895
1.125 1.155 1.525 1.525
20
40
635
800
1.495
Jumlah 2010 2009 2008 2007 2006
Sumber : Kwartir Ranting Pramuka Kecamatan Balaesang
Balaesang Dalam Angka 2011
52
Sosial
Tabel IV.2.1
Banyaknya Fasilitas Kesehatan Menurut Desa Di Kecamatan Balaesang Tahun 2010
Desa
Puskesmas
(1)
(2)
Puskesmas Pembantu (3)
01.
Lombonga
-
-
1
02.
Labean
-
1
1
03.
Meli
-
-
1
04.
Tambu
1
-
1
05.
Siweli
-
-
2
06.
Sibualong
-
1
1
07.
Sibayu
-
1
1
08.
Malino
-
-
1
09.
Mapane
-
-
1
10.
Tovia
-
-
1
1 1 2 2 1
3 4 8 7 8
11 12 15 14 14
Jumlah
2010 2009 2008 2007 2006
Pos KB (4)
Sumber : Puskesmas Kecamatan Balaesang
Balaesang Dalam Angka 2011
53
Sosial
Tabel IV.2.2
Banyaknya Dokter/Mantri Kesehatan/Bidan Dan Dukun Bayi Dirinci Menurut Desa Di Kecamatan Balaesang Tahun 2010
L (2)
(1) 01.
Lombonga
02.
Labean
03.
Meli
04.
Tambu
05.
Siweli
06.
Sibualong
07.
Sibayu
08.
Malino
09.
Mapane
10.
Tovia Jumlah
Mantri Kesehatan L P (4) (5)
Dokter
Desa
2010 2009 2008 2007 2006
P (3)
Dukun Bayi L P (6) (7)
Bidan (8)
-
-
-
-
-
6
-
-
-
1
-
-
6
1
-
-
-
-
-
5
-
1
-
1
1
-
6
4
-
-
-
1
-
3
1
-
-
-
1
-
4
1
-
-
-
1
-
6
1
-
-
-
-
-
3
-
-
-
-
-
-
3
-
-
-
-
-
-
3
-
1 1 -
2 1 2
2 2 5 6 6
4 4 8 4 4
-
45 45 68 68 60
8 7 14 14 13
-
Sumber : Puskesmas Kecamatan Balaesang
Balaesang Dalam Angka 2011
54
Sosial
Tabel IV.2.3.
Banyaknya PUS Peserta Keluarga Berencana Menurut Desa Di Kecamatan Balaesang Tahun 2010
(2)
Peserta KB Baru (3)
Peserta KB Aktif (4)
Desa
PUS
(1) 01.
Lombonga
360
-
210
02.
Labean
637
-
301
03.
Meli
378
-
236
04.
Tambu
300
-
154
05.
Siweli
495
-
251
06.
Sibualong
459
-
157
07.
Sibayu
591
-
302
08.
Malino
230
-
101
09.
Mapane
229
-
97
10.
Tovia
250
-
176
-
1985 1.998 3.040 3.040 3.253
Jumlah
2010 3929 2009 3.893 2008 5.543 2007 5.816 2006 5.474 Sumber : PPLKB Kecamatan Balaesang
Balaesang Dalam Angka 2011
55
Sosial
Tabel IV.2.4
Banyaknya Peserta Keluarga Berencana Menurut Metode Kontrasepsi yang Digunakan Di Kecamatan BalaesangTahun 2010 Desa
PIL
KONDOM
IUD
(1)
(2)
(3)
(4)
01.
Lombonga
56
-
1
02.
Labean
151
-
4
03.
Meli
69
-
1
04.
Tambu
118
-
05.
Siweli
58
-
06.
Sibualong
119
-
8
07.
Sibayu
171
-
3
08.
Malino
-
-
-
09.
Mapane
57
-
-
10.
Tovia
127
-
-
2010
926
-
77
2009
892
-
77
2008
1.287
-
87
2007
1.269
-
87
Jumlah
4 9 1 1
Sumber : BKKBN/PPLKB Kecamatan Balaesang
Balaesang Dalam Angka 2011
56
Sosial
Lanjutan Tabel IV.2.4
Desa (1)
MOW (2)
SUNTIKAN (3)
IMPLANT (4)
01.
Lombonga
4
82
21
02.
Labean
9
174
4
03.
Meli
5
87
3
04.
Tambu
24
367
34
05.
Siweli
15
70
15
06.
Sibualong
2
131
35
07.
Sibayu
1
203
27
08.
Malino
-
-
-
09.
Mapane
-
-
-
10.
Tovia
-
-
-
2009
60 60
1.114 1.114
139 139
2008
71
1.659
167
2007
71
1.659
167
Jumlah
2010
Sumber : BKKBN/PPLKB Kecamatan Balaesang
Balaesang Dalam Angka 2011
57
Sosial
Tabel IV.3.1.
Banyaknya Rohaniawan Menurut Agama Di Kecamatan Balaesang Tahun 2010
Agama
Banyaknya Rohaniawan
(1)
(2)
01.
ISLAM
44
02.
KRISTEN
12
03.
KATHOLIK
2
04.
HINDU
-
05.
BUDHA
-
06.
LAINNYA
-
Jumlah
2010 2009 2008 2007 2006
58 58 92 88 88
Sumber : KUA Kecamatan Balaesang
Balaesang Dalam Angka 2011
58
Sosial
Tabel IV.3.2.
Jumlah Sarana Ibadah Menurut Agama Di Kecamatan Balaeasang Tahun 2010
Desa
Mesjid Musholah
(1)
(2)
Gereja
Pura
Whara
(3)
(4)
(5)
(6)
01.
Lombonga
2
-
-
-
-
02.
Labean
4
-
-
-
-
03.
Meli
2
-
1
-
-
04.
Tambu
5
1
1
-
-
05.
Siweli
3
-
2
-
-
06.
Sibualong
2
-
1
-
-
07.
Sibayu
4
-
2
-
-
08.
Malino
2
-
3
-
-
09.
Mapane
2
-
-
-
-
10.
Tovia
2
-
3
-
-
2009
28 28
1 1
13 10
-
-
2008
42
2
17
-
-
2007
42
6
17
-
-
2006
40
5
16
-
-
Jumlah
2010
Sumber : Potensi Desa
Balaesang Dalam Angka 2011
59
Sosial
Tabel IV. 4.
Banyaknya Penyandang Cacat Menurut Desa Dan Jenis Kelamin Di Kecamatan Balaesang Tahun 2010
Desa
Tuna Netra
(1)
(2)
Tuna Rungu/ Wicara (3)
Cacat Tubuh
Cacat Mental
(4)
(5)
Penderita Penyakit Kronis (6)
01.
Lombonga
3
3
3
2
3
02.
Labean
4
2
5
1
4
03.
Meli
3
-
2
2
5
04.
Tambu
-
2
-
1
2
05.
Siweli
2
3
6
2
29
06.
Sibualong
5
-
6
3
5
07.
Sibayu
2
-
12
2
14
08.
Malino
2
2
5
1
9
09.
Mapane
-
3
3
3
1
10.
Tovia
2
-
3
2
2
2009
23 10
15 15
45 48
19 14
74 80
2008
14
11
38
11
38
2006
14
11
36
11
39
2006
14
11
36
11
39
Jumlah
2010
Sumber : PSK Kecamatan Balaesang
Balaesang Dalam Angka 2011
60
Sosial
Tabel IV.5.
Jumlah Bangunan Tempat Tinggal Menurut Klasifikasi Di Kecamatan Balaesang Tahun 2010
Desa
Permanen
(1)
(2)
Semi Permanen (3)
Sederhana
Jumlah
(4)
(5)
01.
Lombonga
35
258
95
388
02.
Labean
67
518
188
733
03.
Meli
38
224
139
401
04.
Tambu
81
237
200
518
05.
Siweli
62
442
139
643
06.
Sibualong
72
378
236
686
07.
Sibayu
59
456
298
813
08.
Malino
27
216
64
307
09.
Mapane
32
198
52
282
10.
Tovia
63
368
59
490
536 498 427 299 278
3.295 3.248 4.100 3.807 3.746
1.470 1.371 2.930 2.426 2.357
Jumlah
2010 2009 2008 2007 2006
5.261 5.117 7.457 6.532 6.381
Sumber : Potensi Desa
Balaesang Dalam Angka 2011
61
Pertanian
BAB V PERTANIAN
Balaesang Dalam Angka 2010
62
Pertanian
BAB V PERTANIAN
Sektor pertanian merupakan tumpuan kehidupan perekonomian di Kecamatan Balaesang pada umumnya. Oleh sebab itu pembangunan di sektor pertanian masih merupakan hal yang penting dalam mendukung pembangunan ekonomi pada sektor yang lain. Sektor pertanian dimaksud terdiri dari: Sub Sektor Pertanian Tanaman Pangan Sub Sektor Perkebunan Sub Sektor Kehutanan Sub Sektor Peternakan Sub Sektor Perikanan Pada sub sektor pertanian tanaman pangan khususnya tanaman padi terdapat 1.425 ha luas panen dengan produksi 4.422 ton gabah. Untuk tanaman jagung terdapat 42 ha luas tananam dengan 443 ton produksi. Tanaman ubi kayu terdapat 43 ha luas tanam dengan 553 ton produksi. Sub sektor perkebunan merupakan salah satu sumber pendapatan penduduk yang cukup menjanjikan yang terdiri dari perkebunan kelapa, kopi, cengkeh coklat dan lada.
Pada table V.2.3. diketahui produksi dari kelima
komoditas perkebunan tersebut adalah masing-masing: kelapa 3.146 ton, kopi 30 ton, cengkeh 234 ton, coklat 2.362 ton dan lada 45,8 ton. Produksi pada sub sektor kehutanan tidak ada informasi akurat yang dapat dikumpulkan sehingga datanya tidak dapat disajikan. Sementara itu pada sub sektor peternakan diketahui jumlah ternak besar mencapai 3.066 ekor ternak yang terdiri dari Sapi, Kerbau dan Kuda.
Balaesang Dalam Angka 2010
63
Pertanian
Sedangkan ternak kecil meliputi kambing dan babi yang mencapai 2.279 ekor. Disamping itu juga tercatat sebanyak 14.191 ekor ternak unggas yang terdiri dari ayam dan itik. Pada sub sektor perikanan diketahui bahwa di Kecamatan Balaesang terdapat kurang lebih 59,50 ha tambak rakyat. Dan umumnya nelayan di daerah ini menangkap ikan di laut dengan menggunakan pancing, pukat, jala dan alat tangkap ikan lainnya.
Belum ada data yang valid tentang besarnya hasil
tangkapan ikan dari para nelayan didaerah ini.
Balaesang Dalam Angka 2010
64
Pertanian
Tabel V.1.1
Luas Panen Tanaman Bahan Makanan Di Kecamatan Balaesang Tahun 2010 (Ha)
Desa
Padi
Jagung
(1)
(2)
(3)
Ubi Kayu (4)
Kacang Kacang Kedele Tanah Hijau (5) (6) (7)
-
-
3
-
-
-
01.
Lombonga
02.
Labean
150
8
6
-
-
-
03.
Meli
191
3
2
-
-
-
04.
Tambu
59
5
3
-
-
-
05.
Siweli
150
6
7
-
-
-
06.
Sibualong
215
4
6
-
-
-
07.
Sibayu
400
12
7
-
-
-
08.
Malino
75
4
3
-
-
-
09.
Mapane
150
-
2
-
-
-
10.
Tovia
35
-
4
-
-
-
1.425 1.455 1.451 1.524 1.275
42 65 84 65 68
43,0 62,0 84.5 76,5 93,1
29,0 25,0 28,8 23,3
-
-
Jumlah
2010 2009 2008 2007 2006
Sumber : Survei Pertanian
Balaesang Dalam Angka 2010
65
Pertanian
Tabel V.1.2
Produksi Tanaman Bahan Makanan Di Kecamatan Balaesang Tahun 2010 (Ton)
Desa
Padi
Jagung
(1)
(2)
(3)
Ubi Kayu (4)
Kacang Kacang Kedele Tanah Hijau (5) (6) (7)
-
20
61
-
-
-
01.
Lombonga
02.
Labean
527
38
76
4
-
-
03.
Meli
487
-
36
-
-
-
04.
Tambu
440
68
67
6
-
-
05.
Siweli
164
56
36
-
-
-
06.
Sibualong
889
47
57
6
-
-
07.
Sibayu
1,194
109
84
22
-
-
08.
Malino
15
46
36
14
-
-
09.
Mapane
427
-
44
9
-
-
10.
Tovia
279
59
56
11
-
-
Jumlah 2010 2009 2008 2007 2006
4.422,0 4.380,0 5.063,5 6.663,0 4.650,5
443,0 553,0 409,0 517,0 169,0 1.009,0 385,5 586,5 660,0 487,0
72,00 60,00 39,12
-
-
Sumber : Survei Pertanian
Balaesang Dalam Angka 2010
66
Pertanian
Tabel V.1.3
Luas Tanah Sawah Menurut Sumber Pengairannya Di Kecamatan BalaesangTahun 2010 (Ha)
Desa
Irigasi Teknis
(1)
(2)
Irigasi 1/2 Teknis (3)
Irigasi Sederhana (4)
Tadah Hujan
Lainnya Jumlah
(5)
(6)
(7)
01.
Lombonga
-
-
-
-
-
-
02.
Labean
-
150
45
40
-
235
03.
Meli
-
191,5
-
28,5
-
220
04.
Tambu
-
-
39
20
-
59
05.
Siweli
-
150
-
-
-
150
06.
Sibualong
-
370,5
-
30
-
405
07.
Sibayu
365
-
35
50
-
450
08.
Malino
-
150
-
-
-
150
09.
Mapane
-
205
-
35
-
74
10.
Tovia
-
-
39
35
-
74
2009
365 365
1.217 1.217
158 158
238,5 238,5
- 1.817 - 1.978,5
2008
365
1.067
230
238,5
120 2.020,5
Jumlah 2010
Sumber : Survei Pertanian
Balaesang Dalam Angka 2010
67
Pertanian
Tabel V.2.1
Luas Tanaman Perkebunan Menurut Desa Di Kecamatan Balaesang Tahun 2010 (Ha)
Desa
Kelapa
Kopi
Cengkeh
Coklat
Lada
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
01.
Lombonga
106
2
39,5
121
-
02.
Labean
177
2,5
15
458
5
03.
Meli
142
3
11
248
3,5
04.
Tambu
842
3,5
35
220
6,5
05.
Siweli
473
2
16
327
4,5
06.
Sibualong
511
3,5
18
387
12,5
07.
Sibayu
446
4
19,5
3,5
8,3
08.
Malino
58
2
17
78
2,5
09.
Mapane
113
3
24
203
-
10.
Tovia
278
4,5
39
317
3
3.146 3.146 4.521 3.997 3.997
30.00 30,00 50,00 40,50 26,00
234,0 234,0 413,0 311,5 311,5
2.362,5 2.674,0 3.974,0 3.934,0 3.676,5
Jumlah 2010 2009 2008 2007 2006 Sumber : Podes
45,8 45,8 42,8 42,8 31,8
Lanjutan Tabel V.2.1 Balaesang Dalam Angka 2010
68
Pertanian
Jambu Mente (5)
Desa
Pala
Kapuk
Kemiri
Lainnya
(1)
(2)
(3)
(4)
-
-
-
-
-
(6)
01.
Lombonga
02.
Labean
5,3
-
-
-
-
03.
Meli
0,5
-
-
-
-
04.
Tambu
-
-
-
-
-
05.
Siweli
0,75
-
-
-
-
06.
Sibualong
1,3
-
-
-
-
07.
Sibayu
2,5
-
-
-
-
08.
Malino
0,5
-
-
-
-
09.
Mapane
-
10.
Tovia
-
-
-
Jumlah
2010 2009 2008 2007 2006 Sumber : Podes
10,85 10,85 20,85 20,85 20,85
Balaesang Dalam Angka 2010
-
69
Pertanian
Tabel V.2.2
Banyaknya Tanaman Perkebunan Menurut Desa Di Kecamatan BalaesangTahun 2010 (Pohon)
Desa (1)
Kelapa (2)
Jumlah Pohon Kopi Cengkeh Coklat (3) (4) (5)
Lada (6)
01.
Lombonga
15.900
1.306
5.925
136.125
-
02.
Labean
26.550
1.653
2.250
549.600
3.600
03.
Meli
21.300
1.875
1.650
279.000
2.100
04.
Tambu
126.300
2.187
5.250
247.500
-
05.
Siweli
70.950
1.250
2.450
367.875
3.000
06.
Sibualong
76.650
2.189
2.715
435.375
12.000
07.
Sibayu
66.900
2.503
2.925
354.370
4.500
08.
Malino
8.700
1.259
2.550
87.750
1.800
09.
Mapane
16.950
1.875
3.625
228.375
10.
Tovia
41.700
2.812
5.854
356.625
4.600
471.900 471.900 597.790 533.924 535.375
18.909 18.909 26.455 26.455 26.455
35.194 34.194 73.760 73.760 73.760
3.042.595 3.042.525 4.290.271 4.290.271 4.254.300
31.600 31.600 31.600 31.600 28.500
Jumlah 2010 2009 2008 2007 2006
-
Sumber : Potensi Desa
Balaesang Dalam Angka 2010
70
Pertanian
Tabel V.2.3
Produksi Tanaman Perkebunan Menurut Desa Di Kecamatan Balaesang TAhun 2010 (Ton)
Desa (1)
Kelapa (2)
Kopi (3)
Produksi Cengkeh (4)
Coklat (5)
Lada (6)
01.
Lombonga
123
015
11
8,25
02.
Labean
217
0,65
9,50
13
03.
Meli
121
090
7
12,87
-
04.
Tambu
502
0,75
9,50
15.48
-
05.
Siweli
253
0,35
6
8,54
-
06.
Sibualong
926
1,85
12,50
18,53
3,47
07.
Sibayu
465
2,50
10,5
18,47
-
08.
Malino
72
0,15
3
15,49
-
09.
Mapane
98
0,15
2,5
8,20
-
10.
Tovia
114
0,85
8,6
16,20
-
2.891,0 3.315,0 4.681,0 4.210,0 4.205,5
11,25 10,75 4,00 4,15 6,30
80,10 36,75 37,25 55,80 102,00
135,0 124,0 167,0 46,5 755,0
Jumlah
2010 2009 2008 2007 2006
1,86
5,33 9,25 7,80 7,80 7,30
Sumber : Potensi Desa
Balaesang Dalam Angka 2010
71
Pertanian
Tabel V.2.4
Luas Tanah Kering Menurut Desa Di Kecamatan Balaesang Tahun 2010 (Ha)
Desa
Bangunan
Kebun
(1)
(2)
(3)
01.
Lombonga
02.
Labean
03.
Meli
04.
Tambu
05.
Siweli
06.
Sibualong
07.
Sibayu
08.
Malino
09.
Mapane
10.
Tovia Jumlah 2010 2009 2008 2007 2006
Padang Rumput (4)
30,5
74
-
93
66
-
22
43
-
98
147
-
35
89
-
98
93
-
76
86
-
20
42
-
14,50
26
-
23
58
-
724,0 424,0 954,0 954,0 715,5
-
510,00 445,50 510,65 510,65 442,95
Tambak Kolam (5)
(6) -
-
-
-
-
-
55
0,50
-
-
-
-
0 , 2 1,50
-
0,50
-
-
-
57.25 57,25 57,25 57,25 57,25
0.5 0,5 2,0 2,0 2,0
Sumber : Potensi Desa
Balaesang Dalam Angka 2010
72
Pertanian
Lanjutan Tabel V.2.4
Desa
KayuTidak Diusahakan kayuan
(1) 01.
Lombonga
02.
Labean
03.
Meli
04.
Tambu
05.
Siweli
06.
Sibualong
07.
Sibayu
08.
Malino
09.
Mapane
10.
Tovia
Jumlah
2010 2009 2008 2007 2006 Sumber : Potensi Desa
(2)
28
Balaesang Dalam Angka 2010
(3)
PerkebuLainnya nan (4)
(5)
Jumlah (6)
-
-
560
639,5
1.199,5
-
-
737,5
2.457,5
3.195
-
-
407,5
3.340,5
3.748
-
-
1.407
1.355,5
2.762,5
-
-
1.152,5
3.449,5
4.602
-
-
909,25
4.984,75
5.894
-
-
792,8
2.776,95
3.569,75
-
-
157.5
334
4.915
-
-
738
906,5
1.644,5
-
-
941,5
464,5
1.406
-
7.803.55 7.803,55 13.394,50 13.394,50 11.812,50
20.709,20 20.709,20 38.300,10 38.300,10 41.656,00
32.936,25 28.512,75 55.873,50 55.873,50 55.907,50
73
Pertanian
Tabel V.3.1
Luas Panen dan Produksi Tanaman Sayur-sayuran Menurut Desa Di Kecamatan Balaesang Tahun 2010 Luas Panen (Ha) (2)
Jenis Tanaman (1) 01.
Bawang Merah
02.
Kacang Panjang
03.
Produksi (Ton) (3)
-
-
5,10
1,87
Cabe
13,00
8,49
04.
Tomat
9,46
5,59
05.
Ketimun
5,32
3,01
06.
Bayam
2,73
0,71
07.
Kangkung
3,01
1,03
08.
Sawi
0,76
0,56
09.
Terung
3,98
2,70
10.
Kentang
-
-
11.
Labu Siam
0,53
0,53
Jumlah
2010 2009 2008 2007 2006
43,89 44,05 47,25 32,85 30,75
24,49 22,70 22,20 18,20 24,00
Sumber : Survei Pertanian
Balaesang Dalam Angka 2010
74
Pertanian
Tabel V.3.2
Luas Panen dan Produksi Tanaman Buah-buahan Menurut Desa Di Kecamatan Balaesang Tahun 2010
Jenis Tanaman
Luas Panen (Ha)
Produksi (Ton)
(1)
(2)
(3)
01.
Alpokat
-
-
02.
Mangga
7,50
10,30
03.
Rambutan
0,28
0,82
04.
Duku/Langsat
-
-
05.
Jeruk
-
-
06.
Durian
3,00
9,00
07.
Pepaya
-
-
08.
Pisang
26,00
6,50
09.
Nenas
-
-
10.
Salak
-
-
11.
Lainnya / Manggis
-
-
Jumlah
2010 2009 2008 2007 2006
36,78 33,25 68,25 58,00 63,00
26,62 567,75 847,00 645,50 541,35
Sumber : Survei Pertanian
Balaesang Dalam Angka 2010
75
Pertanian
Tabel V.4.1
Banyaknya Ternak Besar Menurut Desa Di Kecamatan Balaesang Tahun 2010 Desa
Sapi
Kerbau
Kuda
(1)
(2)
(3)
(4)
01.
Lombonga
310
-
-
02.
Labean
401
12
5
03.
Meli
383
9
5
04.
Tambu
201
-
-
05.
Siweli
298
-
-
06.
Sibualong
471
-
-
07.
Sibayu
397
-
-
08.
Malino
212
-
-
09.
Mapane
168
-
-
10.
Tovia
194
-
-
Jumlah
2010
3.035
21
10
2009
2.944
33
13
2008
4.192
37
12
2007
4.081
31
8
2006
3.951
25
7
Sumber : Potensi Desa
Balaesang Dalam Angka 2010
76
Pertanian
Tabel V.4.2
Banyaknya Ternak Kecil Menurut Desa Di Kecamatan Balaesang Tahun 2010 Desa
Kambing
Domba
Babi
(1)
(2)
(3)
(4)
01.
Lombonga
247
-
-
02.
Labean
264
-
-
03.
Meli
230
-
50
04.
Tambu
369
-
-
05.
Siweli
201
-
57
06.
Sibualong
270
-
-
07.
Sibayu
267
-
-
08.
Malino
120
-
-
09.
Mapane
103
-
-
10.
Tovia
81
-
20
Jumlah
2010
2.152
-
127
2009
2.068
-
167
2008
3.057
-
193
2007
2.796
-
144
2006
2.464
-
208
Sumber : Potensi Desa
Balaesang Dalam Angka 2010
77
Pertanian
Tabel V.4.3
Banyaknya Ternak Unggas Menurut Desa Di Kecamatan Balaesang Tahun 2010 Desa
Ayam Buras
Ayam Ras
Itik
(1)
(2)
(3)
(4)
01.
Lombonga
718
-
246
02.
Labean
1.279
-
165
03.
Meli
1.637
-
108
04.
Tambu
1.947
-
180
05.
Siweli
1.139
-
78
06.
Sibualong
1.547
-
90
07.
Sibayu
2.635
-
296
08.
Malino
617
-
75
09.
Mapane
480
-
55
10.
Tovia
832
-
67
Jumlah
2010
12.831
-
1.360
2009
12.452
-
1.302
2008
15.287
-
1.426
2007
15.518
-
1.264
2006
14.113
-
1.561
Sumber : Potensi Desa
Balaesang Dalam Angka 2010
78
Pertanian
Tabel V.4.4
Banyaknya Ternak Besar yang Dipotong Menurut Desa Di Kecamatan Balaesang Tahun 2010 Desa
Sapi
Kerbau
Kuda
(1)
(2)
(3)
(4)
01.
Lombonga
4
-
-
02.
Labean
7
-
-
03.
Meli
7
-
-
04.
Tambu
13
-
-
05.
Siweli
10
-
-
06.
Sibualong
9
-
-
07.
Sibayu
7
-
-
08.
Malino
3
-
-
09.
Mapane
6
-
-
10.
Tovia
9
-
-
2010
75
-
-
2009
71
-
-
2008
99
-
-
2007
73
-
-
2006
67
-
-
Jumlah
Sumber : Petugas Peternakan Kecamatan Balaesang
Balaesang Dalam Angka 2010
79
Pertanian
Tabel V.4.5
Banyaknya Ternak Kecil yang Dipotong Menurut Desa Di Kecamatan Balaesang Tahun 2010 Desa
Kambing
Domba
Babi
(1)
(2)
(3)
(4)
01.
Lombonga
12
-
-
02.
Labean
18
-
-
03.
Meli
13
-
-
04.
Tambu
16
-
-
05.
Siweli
10
-
5
06.
Sibualong
13
-
-
07.
Sibayu
13
-
-
08.
Malino
9
-
-
09.
Mapane
5
-
-
10.
Tovia
11
-
9
Jumlah
2010
120
-
14
2009
114
-
11
2008
153
-
15
2007
106
-
14
2006
229
-
20
Sumber : Potensi Desa
Balaesang Dalam Angka 2010
80
Pertanian
Tabel V.5.1 Luas Kolam Ikan dan Tambak Menurut Desa Di Kecamatan Balaesang Tahun 2009 Kolam (Ha) (2)
Desa (1)
Tambak (Ha) (3)
01.
Lombonga
-
02.
Labean
-
03.
Meli
-
-
04.
Tambu
-
55
05.
Siweli
-
-
06.
Sibualong
-
0,25
07.
Sibayu
-
1,25
08.
Malino
-
-
09.
Mapane
-
-
10.
Tovia
-
-
2010
-
56,50
2009
-
56,50
2008
-
59,75
2007
-
59,75
2006
-
59,75
Jumlah
-
Sumber : Potensi Desa
Balaesang Dalam Angka 2010
81
Pertanian
Tabel V.5.2 Banyaknya Alat Penangkap Ikan Menurut Desa Di Kecamatan Balaesang Tahun 2009 Desa (1)
Jenis Alat Penangkap Ikan Pukat Bagan Sero Tagahu Jala Pancing Lainnya (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
01.
Lombonga
29
-
-
-
10
50
6
02.
Labean
60
5
-
-
18
42
4
03.
Meli
18
-
-
-
9
47
7
04.
Tambu
58
-
-
-
11
67
14
05.
Siweli
18
-
-
-
9
59
5
06.
Sibualong
26
-
-
-
12
77
8
07.
Sibayu
34
-
-
-
8
65
6
08.
Malino
17
-
-
-
9
45
3
09.
Mapane
14
-
-
-
7
30
5
10.
Tovia
10
-
-
-
5
39
-
Jumlah 2010 2009
284 256
5 5
-
-
98 82
521 445
58 48
2008
332
-
-
-
104
736
74
2007
302
-
-
-
90
892
62
2007
321
-
-
-
94
892
58
Sumber ; Potensi Desa
Balaesang Dalam Angka 2010
82
Pertanian
Tabel V.5.3
Banyaknya Kapal Penangkap Ikan Menurut Desa Di Kecamatan Balaesang Tahun 2009
Desa
Kapal Motor
Perahu Motor
(1)
(2)
(3)
Perahu Tidak Bermotor (4)
Perahu Motor Tempel (5)
01.
Lombonga
-
3
46
11
02.
Labean
-
6
71
16
03.
Meli
-
2
34
7
04.
Tambu
-
6
97
66
05.
Siweli
-
1
51
16
06.
Sibualong
-
1
62
15
07.
Sibayu
-
2
64
24
08.
Malino
-
1
36
7
09.
Mapane
-
2
21
6
10.
Tovia
-
-
15
-
497 497
168 158
Jumlah 2010
-
2009
-
24 24
2008
-
41
682
225
2007
-
38
656
254
2006
-
38
637
254
Sumber : Potensi Desa
Balaesang Dalam Angka 2010
83
Industri, Listrik, dan Air Minum
BAB VI INDUSTRI, LISTRIK, DAN AIR MINUM
Balaesang Dalam Angka 2010
84
Industri, Listrik, dan Air Minum
BAB VI INDUSTRI, LISTRIK, DAN AIR MINUM Perusahaan yang bergerak di sektor industri dibedakan atas Industri Besar, Industri Sedang, Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga. Pengelompokan tersebut semata-mata didasarkan atas banyaknya pekerja di perusahaan yang bersangkutan. Perusahaan yang memiliki jumlah pekerja 100 orang atau lebih digolongkan sebagai industri besar, jumlah pekerja antara 20-99 orang digolongkan sebagai industri sedang, pekerja antara 5-19 orang digolongkan sebagai industri kecil, dan yang jumlah pekerjanya lebih kecil dari 5 orang dikategorikan ke dalam industri kerajinan rumah tangga. Dari data yang berhasil dikumpulkan melalui potensi desa ternyata diketahui usaha industri yang ada di Kecamatan Balaesang adalah tergolong industri kecil dan kerajinan rumah tangga. Tahun 2010 jumlah industri kecil sebanyak 36 usaha dan kerajinan rumah tangga mencapai 369 usaha (tabel VI.1). Selain usaha industri juga terdapat usaha perbengkelan berupa bengkel motor sebanyak 27 buah dan servis barang elektronik sebanyak 4 buah. Usaha lainnya yang juga terdapat didesa desa adalah jasa menjahit pakaian sebanyak 23 usaha, tukang emas 2 usaha dan salon kecantikan sebanyak 5 usaha. Fasilitas listrik sebagai alat penerangan sudah merupakan kebutuhan utama masyarakat perkotaan dan pedesaan. Untuk daerah-daerah yang belum dapat atau belum terjangkau oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) dapat menikmati Listrik Non PLN (LTS) yang dikelola oleh pihak swasta (KUD). Jumlah pelanggan PLN di Kecamatan Balaesang tahun 2010 mencapai 3.010 pelanggan dan listrik non PLN sebanyak 197 orang. Sementara itu pelanggan
Balaesang Dalam Angka 2010
85
Industri, Listrik, dan Air Minum
PDAM hanya berjumlah 372 pelanggan yang seluruhnya hanya berada di ibu kota kecamatan yaitu Desa Tambu.
Sampai saat ini PDAM belum mampu
melayani kebutuhan air minum masyarakat karena terbatasnya jaringan dan kapasitas produksi air minum. Penduduk di desa-desa lainnya menggunakan air sumur/pompa dan air sungai sebagai bahan baku utama kebutuhan rumah tangga seperti air minum, mandi dan cuci.
Balaesang Dalam Angka 2010
86
Industri, Listrik, dan Air Minum
Tabel VI.1 Banyaknya Usaha Industri Menurut Golongan Per Desa Di Kecamatan Balaesang Tahun 2010
Desa
Besar
Sedang
Kecil
(1)
(2)
(3)
(4)
Kerajinan Rumah Tangga (5)
-
-
2
45
-
-
9
54
-
-
2
26
-
-
6
38
-
-
3
81
-
-
4
31
-
-
3
35
-
-
2
19
-
-
2
18
-
-
3
22
36 36 51 45 46
369 360 524 544 542
01.
Lombonga
02.
Labean
03.
Meli
04.
Tambu
05.
Siweli
06.
Sibualong
07.
Sibayu
08.
Malino
09.
Mapane
10.
Tovia
Jumlah 2010 2009 2008 2007 2006
-
-
Sumber : Potensi Desa
Balaesang Dalam Angka 2010
87
Industri, Listrik, dan Air Minum
Tabel VI.2 Banyaknya Usaha Perbengkelan dan Service Menurut Desa Di Kecamatan Balaesang Tahun 2010
(1) 01.
Lombonga
02.
Labean
03.
Meli
04.
Tambu
05.
Siweli
06.
Sibualong
07.
Sibayu
08.
Malino
09.
Mapane
10.
Tovia Jumlah
Motor (2) 2
Sepeda (3) -
Service Radio/ Tape (4) 1
6
-
1
4
-
-
4
1
1
1
-
1
2
-
-
2
-
-
-
-
-
2
-
-
Bengkel
Desa
3
2010 2009 2008 2007 2006
26 25 22 22 19
-
1 1 -
4 4 4 4 4
Sumber : Potensi Desa
Balaesang Dalam Angka 2010
88
Industri, Listrik, dan Air Minum
Tabel VI.3
Banyaknya Usaha / Jasa Menurut Desa Di Kecamatan Balaesang Tahun 2010 Tukang Batu / Kayu (2)
Desa (1) 01.
Lombonga
02.
Labean
03.
Meli
04.
Tambu
05.
Siweli
06.
Sibualong
07.
Sibayu
08.
Malino
09.
Mapane
10.
Tovia Jumlah
2010 2009 2008 2007 2006
Tukang Jahit (3)
Tukang Emas (4)
Salon (5)
9
2
-
-
12
6
1
2
8
1
-
1
17
4
1
1
13
2
-
1
9
3
-
-
13
2
-
-
8
1
-
-
7
1
-
-
12
1
-
108 103 143 143 138
23 24 32 31 31
2 2 2 2 2
5 6 5 6 6
Sumber : Potensi Desa
Balaesang Dalam Angka 2010
89
Industri, Listrik, dan Air Minum
Tabel VI.4 Banyaknya Usaha Menyulam / Menganyam Menurut Desa Di Kecamatan Balaesang Tahun 2010 Menyulam Tangan Mesin (2) (3)
Desa (1) 01.
Lombonga
02.
Labean
03.
Meli
04.
Tambu
05.
Siweli
06.
Sibualong
07.
Sibayu
08.
Malino
09.
Mapane
10.
Tovia Jumlah
2010 2009 2008 2007 2006
Menganyam Tangan Mesin (4) (5)
-
-
21
-
-
-
16
-
-
-
13
-
-
-
14
-
-
-
15
-
-
-
16
-
-
-
22
-
-
-
9
-
-
-
9
-
-
-
19
-
21 14 17
-
154 147 210 219 212
-
Sumber : Potensi Desa
Balaesang Dalam Angka 2010
90
Industri, Listrik, dan Air Minum
Tabel VI.5 Jumlah Pelanggan Listrik PLN dan Non PLN Di Kecamatan Balaesang, 2010 Pelanggan
Desa
PLN (2)
(1) 01.
Lombonga
02.
Labean
03.
Meli
04.
Tambu
05.
Siweli
06.
Sibualong
07.
Sibayu
08.
Malino
09.
Mapane
10.
Tovia Jumlah
Sumber
Jumlah
Non PLN (3)
(4)
271
15
286
467
19
486
254
8
262
378
42
420
249
18
267
362
16
378
479
25
504
69
14
83
142
11
151
339
29
368
2010
3.010
197
3.205
2009
3.210
197
3.407
2008
3.625
379
4.004
2007
3.444
317
3.761
297
2.567
2006 2.270 : PLN Wilayah VII Ranting Tambu
Balaesang Dalam Angka 2010
91
Industri, Listrik, dan Air Minum
Tabel VI.6 Jumlah Gardu Listrik PLN Menurut Desa Di Kecamatan Balaesang Tahun 2006-2010
Desa (1)
Gardu Listrik PLN 2006 (2)
2007 (3)
2008 (4)
2009 (5)
2010 (6)
01
Lombonga
1
1
1
1
1
02
Labean
1
1
1
1
1
03
Meli
2
2
2
2
2
04 .
Tambu
4
4
4
4
4
05
Siweli
2
2
2
2
2
06
Sibualong
2
2
2
2
2
07
Sibayu
4
4
4
4
4
08
Malino
-
-
-
-
-
09
Mapane
-
-
-
-
-
10
Tovia
-
-
-
-
-
Jumlah
16
16
16
16
16
Sumber : PLN Wilayah VII Ranting Tambu Balaesang Dalam Angka 2010
92
Industri, Listrik, dan Air Minum
Tabel VI.7 Jumlah Pelanggan PAM / PDAM Menurut Desa Di Kecamatan Balaesang Tahun 2010 Pelanggan PAM (2)
Pelanggan PDAM (3)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
372
372
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2010
-
372
372
2009
-
372
372
2008
-
372
372
2007
-
372
372
Desa (1) 01.
Lombonga
02.
Labean
03.
Meli
04.
Tambu
05.
Siweli
06.
Sibualong
07.
Sibayu
08.
Malino
09.
Mapane
10.
Tovia *
Jumlah
Jumlah (4)
Sumber : PDAM Wilayah Tambu
Balaesang Dalam Angka 2010
93
Perdagangan
BAB VII PERDAGANGAN
Balaesang Dalam Angka 2010
94
Perdagangan
BAB VII PERDAGANGAN Prasarana Pemasaran di Kecamatan Balaesang masih sangat kurang, sehingga merupakan kendala bagi masyarakat umum, demikian pula sarana transportasi yang belum sepenuhnya baik antar desa sehingga untuk memasarkan hasil komoditi pertanian/perkebunan ke desa yang memiliki sarana pemasaran masih belum lancar Jumlah desa yang memiliki pasar di Kecamatan Balaesang hanya tiga desa yaitu Desa Labean, Tambu dan Desa Sibayu seperti disajikan pada Tabel VII.1. Aktivitas pasar hanya terjadi seminggu sekali yaitu pada hari pasar yang telah ditetapkan. Umumnya para pedagang berkeliling dari satu pasar kepasar yang lainnya untuk menjajakan dagangannya. Demikian pula masyarakat yang ingin memasarkan produk hasil pertanian mereka. Disamping itu juga terdapat toko/kios kelontong yang menjual bahan kebutuhan pokok penduduk yang biasanya
juga membeli hasil bumi.
Sebaran toko/kios sarana perdagangan
secara rinci dapat dilihat pada Tabel VII.2. Mengingat jarak kecamatan ini dari ibu kota kabupaten atau provinsi cukup jauh, maka bagi mereka yang ingin bermalam di daerah ini juga telah tersedia 2 buah penginapan yang terletak di ibu kota kecamatan.
Balaesang Dalam Angka 2010
95
Perdagangan
Tabel VII.1
Banyaknya Prasarana Pemasaran Menurut Desa Di Kecamatan Balaesang Tahun 2009
(2)
Harian (3)
Frekwensi Minguan (4)
Bulanan (5)
Desa
Pasar
(1) 01.
Lombonga
-
-
-
-
02.
Labean
1
-
1
-
03.
Meli
-
-
-
-
04.
Tambu
1
-
1
-
05.
Siweli
-
-
-
-
06.
Sibualong
-
-
-
-
07.
Sibayu
1
-
1
-
08.
Malino
-
-
-
-
09.
Mapane
-
-
--
-
10.
Tovia
-
-
-
-
2010
3
-
3
-
2009
3
-
3
-
2008
5
-
5
-
2007
5
-
5
-
2006
4
-
4
-
Jumlah
Sumber : Potensi Desa
Balaesang Dalam Angka 2010
96
Perdagangan
Tabel VII. 2
Banyaknya Toko, Kios dan Warung Menurut Desa Di Kecamatan Balaesang Tahun
Desa
Toko
Kios
Warung
(1)
(2)
(3)
(4)
Penginapan
Jumlah (5)
01.
Lombonga
2
24
-
-
26
02.
Labean
8
76
7
-
91
03.
Meli
2
21
-
-
23
04.
Tambu
9
57
6
2
72
05.
Siweli
2
51
-
-
53
06.
Sibualong
2
53
-
-
55
07.
Sibayu
3
75
2
-
80
08.
Malino
-
18
-
-
18
09.
Mapane
-
26
-
-
26
10.
Tovia
-
40
-
-
40
2009
28 22
441 415
15 12
2 2
484 451
2008
21
570
13
2
606
2007
19
470
10
2
473
2006
19
452
10
2
483
Jumlah 2010
Sumber : Potensi Desa
Balaesang Dalam Angka 2010
97
Perhubungan dan Komunikasi
BAB VIII PERHUBUNGAN DAN KOMUNIKASI
Balaesang Dalam Angka 2011
98
Perhubungan dan Komunikasi
BAB VIII PERHUBUNGAN DAN KOMUNIKASI Untuk penunjang arus perekonomian di suatu tempat perlu tersedianya sarana perhubungan antar daerah dan desa itu sendiri, sehingga arus lalu lintas baik kendaraan bermotor maupun tidak bermotor dapat beroperasi dengan baik. Disamping prasarana jalan, jembatan sebagai penghubung tidak dapat diabaikan keberadaannya. Di Kecamatan Balaesang terdapat 9 buah jembatan permanen, 9 buah jembatan semi permanen. Keberadaan sarana angkutan seperti mobil barang ataupun penumpang semakin dirasakan manfaatnya untuk mempercepat arus lalu lintas barang dari daerah/tempat produksi menuju ke tempat-tempat pemasaran. Demikian pula halnya dengan angkutan umum untuk penumpang.
Jumlah mobil angkutan
penumpang tercatat sebanyak 18 buah, angkutan barang berupa truk sebanyak 23 buah dan Pick Up sebanyak 21 buah. Selain itu perkembangan jumlah kendaraan roda dua sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2010 telah tercatat sebanyak 1.061 unit sepeda motor baik yang digunakan secara pribadi maupun yang digunakan sebagai ojek.
Pesatnya perkembangan kendaraan
bermotor ternyata belum mampu menggeser peran dari angkutan tidak bermotor seperti gerobak, dimana pada tahun 2010 jumlahnya tercatat 251 buah. Pada sektor komunikasi telah terjadi perkembangan yang sangat menggembirakan, dimana hampir seluruh desa telah dapat menikmati akses komunikasi dengan telepon seluler sehingga arus informasi dari desa ke desa semakin mudah.
Balaesang Dalam Angka 2011
99
Perhubungan dan Komunikasi
Tabel VIII.1 Banyak dan Panjang Jembatan Dirinci Menurut Jenis dan Desa Kecamatan Balaesang Tahun 2009 Desa
Permanen
(1)
(2)
Semi Permanen (3)
(4)
Panjang (m) (5)
01.
Lombonga
-
3
-
15
02.
Labean
2
-
-
70
03.
Meli
-
2
-
30
04.
Tambu
2
-
-
80
05.
Siweli
1
-
06.
Sibualong
1
-
-
15
07.
Sibayu
2
-
-
45
08.
Malino
1
1
-
14
09.
Mapane
-
1
-
7
10.
Tovia
-
2
-
14
Jumlah 2010
9
9
-
305
2009
9
9
-
305
2008
9
14
7
417
2007
9
14
7
417
2006
9
12
7
417
Darurat
-
15
Sumber : Potensi Desa
Balaesang Dalam Angka 2011
100
Perhubungan dan Komunikasi
Tabel VIII.2 Banyaknya Angkutan Darat Menurut Jenis Kecamatan Balaesang Tahun 2010
Jenis Angkutan (1) 01.
Banyaknya Bukan Umum Umum (2) (3)
Jumlah (4)
Mobil Barang
1. Truk
23
-
23
1. Pick Up Terbuka
21
-
21
02.
Mobil Penumpang
18
-
18
03.
Sepeda Motor
1.047
14
1.061
04.
Dokar / Bendi
-
-
-
05.
Gerobak
251
-
251
06.
Becak
-
-
-
Sumber : Potensi Desa
Balaesang Dalam Angka 2011
101
Perhubungan dan Komunikasi
Tabel VIII.3
Jumlah Angkutan Laut, Sungai dan Danau menurut Desa Di kecamatan BalaesangTahun 2010 Perahu Tanpa Motor
(2)
Kapal Motor (M otor dalam) (3)
Desa
Perahu Motor Tempel
(1)
(4)
01.
Lombonga
13
6
18
02.
Labean
23
9
16
03.
Meli
11
1
-
04.
Tambu
12
2
-
05.
Siweli
13
-
-
06.
Sibualong
12
2
-
07.
Sibayu
16
-
-
08.
Malino
9
-
19
09.
Mapane
10
-
10
10.
Tovia
-
-
-
Jumlah 2010
119
20
63
2009
117
18
58
2008
160
45
145
2007
160
45
145
2006
132
40
87
Sumber : Potensi Desa
Balaesang Dalam Angka 2011
102
Perhubungan dan Komunikasi
Tabel VIII.4 Banyaknya Sarana Komunikasi Menurut Desa Di Kecamatan Balaesang Tahun 2010 Desa
Radio
TV
(1)
(2)
(3)
Parabola (4)
Telepon
SSB
(5)
(6)
01.
Lombonga
13
126
126
1*
-
02.
Labean
17
157
157
1*
-
03.
Meli
9
108
108
1*
-
04.
Tambu
22
201
201
1*
3
05.
Siweli
11
147
147
1*
-
06.
Sibualong
15
180
180
1*
-
07.
Sibayu
16
180
180
1*
-
08.
Malino
8
62
62
-
-
09.
Mapane
7
100
100
-
-
10.
Tovia
11
140
140
1*
-
2009
129 126
1.401 1.350
1.401 1.350
8 8
3 3
2008
103
1.454
1.454
13
6
2007
509
1.021
1.021
38
7
2006
659
896
896
38
7
Jumlah 2010
Sumber : Kades *) Telepon satelit non aktif
Balaesang Dalam Angka 2011
103
Keuangan dan Harga
BAB IX KEUANGAN DAN HARGA
Balaesang Dalam Angka 2011
104
Keuangan dan Harga
BAB IX KEUANGAN DAN HARGA Dalam pengelolaan rencana anggaran dan belanja daerah dianut suatu sistem berimbang dan dinamis. Sistem berimbang berarti terdapat keseimbangan antara penerimaan dan pengeluaran. Sedangkan dinamis berarti terjadi peningkatan tabungan pemerintah. Realisasi penerimaan rutin dan pembangunan desa-desa di Kecamatan Balaesang mencapai 701.850 juta rupiah, demikian pula halnya dengan realisasi pengeluarannya. Namun bila dilihat menurut desa akan nampak bahwa besarnya realisasi penerimaan dan pengeluaran sangat bervariasi antar desa. (tabel IX.1). Besarnya ketetapan pajak terhitung di Kecamatan ini sebesar Rp. 119.666.594,- namun realisasinya baru mencapai 62,57 % atau sebesar Rp. 74.872.979,-Mengingat masih rendahnya capaian pembayaran pajak oleh masyarakat maka sangat dibutuhkan kreatifitas pemungut pajak agar pada tahun berikutnya bisa mencapai target yang telah ditetapkan.
Disamping itu juga
sangat dibutuhkan kesadaran masyarakat sebagai wajib pajak untuk memenuhi kewajibannya dalam membayar pajak.disisi lain bahwa belum semuanya para wajib pajak terdata dengan baik,untuk memperoleh data yang akurat tentang jumlah wajib pajak solusinya adalah Pemutakhiran data Koperasi adalah merupakan soko guru perekonomian bagi masyarakat, baik di daerah perkotaan maupun masyarakat yang ada di daerah pedesaan. Peranan koperasi dalam pembangunan perekonomian adalah menghimpun usaha yang berskala kecil untuk menjadikannya lebih besar dengan segala aspeknya. Kenyataan menunjukkan bahwa masyarakat, khususnya masyarakat pedesaan belum memiliki kekuatan ekonomi yang cukup untuk mengembangkan usahanya
Balaesang Dalam Angka 2011
105
Keuangan dan Harga sendiri, karenanya mereka memerlukan bantuan dan bimbingan dari pemerintah melalui koperasi yang dikenal dengan Koperasi Unit Desa (KUD). Pada tahun 2010 tercatat jumlah KUD di Kecamatan Balaesang sebanyak 8 unit, namun terdapat sebanyak 5 KUD yang tidak aktif lagi.
Berbagai
kendala yang dihadapi oleh masyarakat dalam mengembangkan koperasi baik kendala teknis maupun keuangan. Rendahnya kualitas sumber daya manusia yang mengelola koperasi dapat menjadi salah satu penyebab lemahnya manajemen keuangan sehingga tidak jarang kita mendengar koperasi bubar karena dililit oleh hutang. Kenaikan harga bahan pokok yang tidak diimbangi dengan kenaikan pendapatan masyarakat seringkali dapat memicu timbulnya masalah sosial yang pada akhirnya juga berdampak pada masalah kesehatan dan gizi. Perkembangan harga bahan pokok di Kecamatan Balaesang dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 disajikan secara series pada tabel IX.2.1 sampai dengan tabel IX.2.9.
Balaesang Dalam Angka 2011
106
Keuangan dan Harga Tabel IX.1.1
Realisasi Penerimaan Rutin Dan Penerimaan Pembangunan Menurut Desa Di Kecamatan Balaesang Tahun 2010 Penerimaan (000 Rp) (2)
Desa (1)
Pengeluaran ( 000 Rp) (3)
01.
Lombonga
70.888
70.888
02.
Labean
80.835
80.835
03.
Meli
64.404
64.404
04.
Tambu
75.858
75.858
05.
Siweli
81.768
81.768
06.
Sibualong
70.549
70.549
07.
Sibayu
82.971
82.971
08.
Malino
57.634
57.634
09.
Mapane
55.725
55.725
10.
Tovia
61.218
61.218
701.850 701.850 608.034 826.000 180.000
701.850 701.850 608.034 826.000 180.000
Jumlah
2010 2009 2008 2007 2006
Sumber : Kasi PMD Kecamatan Balaesang
Balaesang Dalam Angka 2011
107
Keuangan dan Harga Tabel IX.1.2
Realisasi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Menurut Desa Di Kecamatan Balaesang Tahun 2010 (Rp)
Desa
Ketetapan Pajak Terhitung
Realisasi
Sisa Pajak Terhitung
Prosen tase (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
01.
Lombonga
16.259.426
9.896.536
6.362.890
60.87
02.
Labean
15.763.480
9.258.234
6.505.246
58.73
03.
Meli
9.080.446
9.080.846
.+400
100.04
04.
Tambu
22.708.526
11.280.536
11.427.990
49.68
05.
Siweli
15.529.358
7.868.123
7.661.235
50.67
06.
Sibualong
13.736.096
11.273.255
2.462.841
82.07
07.
Sibayu
23.120.176
12.746.363
10.373.813
55.13
08.
Malino
3.469.086
3.469.086
0
100
09.
Mapane *
-
-
-
-
10.
Tovia *
-
-
-
-
119.666.594 74.872.979 2010 2009 115.056.603 61.447.858 2008 130.948.402 86.933.269 2007 130.948.402 86.933.269 2006 129.398.809 54.527.851 Sumber : KUPTD Kecamatan Balaeang *) masih bergabung dengan Desa Induk Jumlah
Balaesang Dalam Angka 2011
44.793.615 53.385.757 45.160.845 45.160.845 74.870.958
62,57 52.00 66,34 66,34 42,14
108
Keuangan dan Harga Tabel IX.1.3
Realisasi Pengeluaran Rutin Dan Pengeluaran Pembangunan Di Kecamatan Balaesang Tahun 2010 ( 000 Rp) Pengeluaran
Desa (1) 01.
Lombonga
02.
Labean
03.
Meli
04.
Tambu
05.
Siweli
06.
Sibualong
07.
Sibayu
08.
Malino
09.
Mapane
10.
Tovia Jumlah
Pembangunan (3)
6.325
64.563
70.888
9.450
71.385
80.835
6.780
57.624
64.404
15.200
60.658
75.858
20.150
61.618
81.768
9.630
60.919
70.549
(4)
11.425
71.546
82.971
7.650
49.984
57.634
7.325
48.400
55.725
51.388
61.218
9.830 2010 2009 2008 2007 2006
Jumlah
Rutin (2)
103.765 103.765 119.500 104.500 104.500
598.085 598.085 459.549 826.000 313.000
701.850 701.850 579.049 889.200 417.500
Sumber : ADD Desa 2010
Balaesang Dalam Angka 2011
109
Keuangan dan Harga Tabel IX.1.4
Jumlah Wajib Pajak Bumi dan Bangunan /SPPT Menurut Desa Di Kecamatan Balaesang Tahun 2006 – 2010
Desa
2006
2007
2008
2009
2010
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
01. Lombonga
556
556
556
556
556
02. Labean
421
421
421
421
421
03. M e l i
633
633
633
633
633
04. Tambu
1.338
1.338
1.338
1.338
1.338
05. Siweli
453
453
453
453
453
06. Sibualong
431
431
431
431
431
07. Sibayu
981
981
981
981
981
08. Malino *
-
-
-
-
-
09. Mapane *
-
-
-
-
-
10. Tovea *
-
-
-
-
-
7.687
7.687
Jumlah
7.687
7.687
4.813
Sumber : KUPTD Kec. Balaesang *Data masih bergabung dengan desa induk
Balaesang Dalam Angka 2011
110
Keuangan dan Harga Tabel IX.1.5 Banyaknya Koperasi Unit Desa Menurut Desa Di Kecamatan Balaesang Tahun 2010 Nama Koperasi Unit Desa (2)
Desa (1) 01.
Lombonga
1. KUD.Mina Malino Indah* 2. Koptan* 3. KUD. Lambani*
Jumlah (3) 3
02.
Labean
03.
Meli
04.
Tambu
05.
Siweli
06.
Sibualong
07.
Sibayu
08.
Malino
-
09.
Mapane
-
-
10.
Tovia
-
-
Jumlah
-
8
-
1. KUD. Towea * 2. KOP.SLTP.1. Balaesang 3. KOP. Simpan Pinjam KOP. Simpan Pinjam* KOP.SLTP.2. Balaesang
3 1 1 -
Sumber : Potensi Desa *Non Aktif
Balaesang Dalam Angka 2011
111
Keuangan dan Harga Tabel IX.2.1
Rata-rata Harga Beras Menurut Desa Di Kecamatan Balaesang Tahun 2006-2010 (Rp./Ltr) Tahun
Desa
2006
2007
2008
2009
2010
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
01. Lombonga
3.750
4.000
4500
4500
4.750
02. Labean
3.750
4.000
4500
4500
4.750
03. M e l i
3.750
4.000
4500
4500
4.750
04. Tambu
3.750
4.000
4500
4500
4.750
05. Siweli
3.750
4.000
4500
4500
4.750
06. Sibualong
3.750
4.000
4500
4500
4.750
07. Sibayu
3.750
4.000
4500
4500
4.750
08. Malino
3.750
4.500
4500
4500
4.750
09. Mapane
-
4.000
4500
4500
4.750
10. Tovea
-
4.000
4500
4500
4.750
(1)
Sumber : Harga Setempat
Balaesang Dalam Angka 2011
112
Keuangan dan Harga Tabel IX.2.2
Desa
Rata-rata Harga Minyak Kelapa Menurut Desa Di Kecamatan Balaesang Tahun 2006-2010 (Rp./Botol) Tahun 2006 (2)
2007 (3)
2008 (4)
2009 (5)
2010 (6)
01. Lombonga
5.000
6.000
7.500
8000
8.500
02. Labean
5.000
6.000
7.500
8000
8.500
03. M e l i
4.500
6.000
7.500
8000
8.500
04. Tambu
4.500
6.000
7.500
8000
8.500
05. Siweli
4.500
6.000
7.500
8000
8.500
06. Sibualong
4.500
6.000
7.500
8000
8.500
07. Sibayu
4.500
6.000
7.500
8000
8.500
08. Malino
4.500
6.000
7.500
8000
8.500
09. Mapane
-
6.000
7.500
8000
8.500
10. Tovea
-
6.000
7.500
8000
8.500
(1)
Sumber : Harga Setempat
Balaesang Dalam Angka 2011
113
Keuangan dan Harga Tabel IX.2.3 Rata-rata Harga Ikan Asin Menurut Desa Di Kecamatan Balaesang Tahun 2006-2010 (Rp/Kg)
Desa
Tahun 2006 (2)
2007 (3)
2008 (4)
2009 (5)
2010 (6)
-
-
-
-
-
02. Labean
17.500
20.000
25.000
25.000
27.500
03. M e l i
-
-
-
-
04. Tambu
17.500
20.000
25.000
25.000
27.500
05. Siweli
-
-
-
-
-
06. Sibualong
-
-
-
-
-
07. Sibayu
17.500
20.000
25.000
25.000
27.500
08. Malino
-
-
-
-
-
09. Mapane
-
-
-
-
-
10. Tovea
-
-
-
-
-
(1) 01. Lombonga
Sumber : Harga Pasar Setempat
Balaesang Dalam Angka 2011
114
Keuangan dan Harga Tabel IX.2.4
Desa
Rata-rata Harga Gula Pasir Menurut Desa Di Kecamatan Balaesang Tahun 2006-2010 (Rp/Kg) Tahun 2006 (2)
2007 (3)
2008 (4)
2009 (5)
2010 (6)
01. Lombonga
7.500
7.500
8.000
10.000
12.500
02. Labean
7.500
7.500
8.000
10.000
12.500
03. M e l i
7.500
7.500
8.000
10.000
12.500
04. Tambu
7.500
7.500
8.000
10.000
12.500
05. Siweli
7.500
7.500
8.000
10.000
12.500
06. Sibualong
7.500
7.500
8.000
10.000
12.500
07. Sibayu
7.500
7.500
8.000
10.000
12.500
08. Malino
7.500
7.500
8.000
10.000
12.500
09. Mapane
-
7.500
8.000
10.000
12.500
10. Tovea
-
7.500
8.000
10.000
12.500
(1)
Sumber : Harga Setempat
Balaesang Dalam Angka 2011
115
Keuangan dan Harga Tabel IX.2.5
Desa
Rata-rata Harga Garam Bata Menurut Desa Di Kecamatan Balaesang Tahun 2006-2010 (Rp/Bata) Tahun 2006 (2)
2007 (3)
2008 (4)
2009 (5)
2010 (6)
01. Lombonga
500
550
550
550
7.50
02. Labean
500
550
550
550
7.50
03. M e l i
500
550
550
550
7.50
04. Tambu
500
550
550
550
7.50
05. Siweli
500
550
550
550
7.50
06. Sibualong
500
550
550
550
7.50
07. Sibayu
500
550
550
550
7.50
08. Malino
500
550
550
550
7.50
09. Mapane
-
550
550
550
7.50
10. Tovea
-
550
550
550
7.50
(1)
Sumber : Harga Setempat
Balaesang Dalam Angka 2011
116
Keuangan dan Harga Tabel IX.2.6
Desa
Rata-rata Harga Minyak Tanah Menurut Desa Di Kecamatan Balaesang Tahun 2006-2010 (Rp/Ltr) Tahun 2006 (2)
2007 (3)
2008 (4)
01. Lombonga
2.500
3.500
4.500
4.500
4.750
02. Labean
2.500
3.500
4.500
4.500 4.500
4750
03. M e l i
2.500
3.500
4.500
4.500 4.500
4750
04. Tambu
2.500
3.500
4.500
4.500 4.500
4750
05. Siweli
2.500
3.500
4.500
4.500 4.500
4750
06. Sibualong
2.500
3.500
4.500
4.500 4.500
4750
07. Sibayu
2.500
3.500
4.500
4.500 4.500
4750
08. Malino
2.500
3.500
4.500
4.500 4.500
4750
09. Mapane
-
3.500
4.500
4.500 4.500
4750
10. Tovea
-
3.500
4.500
4.500 4.500
4750
(1)
2009 (5)
2010 (6)
Sumber : Harga Setempat
Balaesang Dalam Angka 2011
117
Keuangan dan Harga Tabel IX.2.7 Rata-rata Harga Sabun Cuci Menurut Desa Di Kecamatan Balaesang Tahun 2006-2010(Rp/Batang)
Desa
Tahun 2006 (2)
2007 (3)
2008 (4)
2009 (5)
2010 (6)
01. Ketong
2.500
3.000
3.500
3.500
3750
02. Kamonji
2.500
3.000
3.500
3.500
3750
03. Malei
2.500
3.000
3.500
3.500
3750
04. Rano B
2.500
3.000
3.500
3.500
3750
05. Pomolulu
2.500
3.000
3.500
3.500
3750
06. Walandano
2.500
3.000
3.500
3.500
3750
07. Malino
2.000
3.000
3.500
3.500
3750
08. Mapane
-
2.500
3.500
3.500
3750
09. Tovea
-
2.500
3.500
3.500
3750
(1)
Sumber : Harga Setempat
Balaesang Dalam Angka 2011
118
Keuangan dan Harga Tabel IX.2.8 Rata-rata Harga Textil (Tetoron) Menurut Desa Di Kecamatan Balaesang Tahun 2006-2010 (Rp/Helai)
Desa
Tahun 2006 (2)
2007 (3)
2008 (4)
2009 (5)
2010 (6)
-
-
-
-
-
02. Labean
25.000
35.000
35.000
35.000
37.000
03. M e l i
-
-
-
-
-
04. Tambu
25.000
35.000
35.000
35.000
37.000
05. Siweli
-
-
-
-
-
06. Sibualong
-
-
-
-
-
07. Sibayu
25.000
35.000
35.000
35.000
37.000
08. Malino
-
-
-
-
-
09. Mapane
-
-
-
-
-
10. Tovea
-
-
-
-
-
(1) 01. Lombonga
Sumber : Harga Pasar Setempat
Balaesang Dalam Angka 2011
119
Keuangan dan Harga Tabel IX.2.9 Rata-rata Harga Batik (Kasar) Menurut Desa Di Kecamatan Balaesang Tahun 2006-2010 (Rp/Helai)
Desa
Tahun 2006 (2)
2007 (3)
2008 (4)
2009 (5)
2010 (6)
-
-
-
-
-
02. Labean
20.000
25.000
30.000
30.000
37.500
03. M e l i
-
-
-
-
-
04. Tambu
20.000
25.000
30.000
30.000
37.500
05. Siweli
-
-
-
-
-
06. Sibualong
-
-
-
-
-
07. Sibayu
20.000
25.000
30.000
30.000
37.500
08. Malino
-
-
-
-
-
09. Mapane
-
-
-
-
-
10. Tovea
-
-
-
-
-
(1) 01. Lombonga
Sumber : Harga Pasar Setempat
Balaesang Dalam Angka 2011
120