KAPASITAS LENTUR KOLOM BETON BERTULANGAN BAMBU WULUNG DENGAN TAKIKAN SEJAJAR Flexural Capacity of Concrete Columns Reinforced Wulung Bamboo with Parallel Notches SKRIPSI Disusun sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta
Disusun Oleh :
FACHRI FERDIANSYAH PUTRA NIM. I 1107046
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014
HALAMAN PERSETUJUAN
KAPASITAS LENTUR KOLOM BETON BERTULANGAN BAMBU WULUNG DENGAN TAKIKAN SEJAJAR Flexural Capacity of Concrete Columns Reinforced Wulung Bamboo with Parallel Notches
Disusun Oleh :
FACHRI FERDIANSYAH PUTRA NIM. I 1107046
Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Pendadaran Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
Agus Setiya Budi, ST, MT N I P . 19700909 199802 1 001
Ir. Sunarmasto, MT NIP. 19560717 198703 1 003 ii
HALAMAN PENGESAHAN KAPASITAS LENTUR KOLOM BETON BERTULANGAN BAMBU WULUNG DENGAN TAKIKAN SEJAJAR Flexural Capacity of Concrete Columns Reinforced Wulung Bamboo with Parallel Notches
SKRIPSI Disusun oleh : FACHRI FERDIANSYAH PUTRA NIM. I 1107046 Dipertahankan dihadapan Tim Penguji Pendadaran Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima guna memenuhi persyaratan untuk mendapatkan gelar sarjana teknik. Pada Hari : Tanggal : Tim Penguji Pendadaran : 1.
Agus Setiya Budi, ST, MT NIP.19700909 199802 1 001
: ……………………………
2.
Ir. Sunarmasto, MT NIP. 19560717 198703 1 003
: …………………………… : ……………………………
3. NIP.
: ……………………………
4. NIP. Mengetahui, Ketua Jurusan Teknik sipil Fakultas Teknik UNS
Disahkan, Ketua Program S1 Transfer Teknik sipil Fakultas Teknik UNS
Ir. Bambang Santosa, MT NIP. 19590823 198601 1 001
Edy Purwanto, ST, MT NIP. 19680912 199702 1 001 iii
MOTTO
Hidup ini adalah ibadah, jalanilah sebaik mungkin sesuai dengan
kemampuanmu. Bersyukurlah, karena dengan bersyukur, ALLOH ‘Azza Wa Jalla akan
menambahkan nikmatmu. Peras tenaga, pikiran, waktu, dan semua sumber daya yang kamu miliki
untuk menorehkan hal terbaik dalam hidupmu, karena hidup cuma sekali. Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok harus lebih baik
dari hari ini. BERJUANGLAH!!! Belajarlah dari masa lalu, jadikan masa depan sebagai harapan, dan
jalanilah hari ini dengan kebaikan. Menuntut ilmu itu wajib bagi muslim dan muslimah dari lahir sampai ajal
menjemput.
iv
PERSEMBAHAN
Segala puji penulis haturkan kehadirat ALLOH Subhanahu Wa Ta ‘aala yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui semua urusan makhluknya, yang telah memberikan rahmat dan barokah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini saya persembahkan juga kepada : Mama, Bapak, Adik – adikku, Keluarga besar Abu Yamin, Sapawi, dan Mbah Darsono Terima kasih untuk dorongan semangat, nasehat, dan do’a yang diberikan. Dosen dan Staf FT UNS Pak Agus Setiya Budi dan Pak Sunarmasto, terima kasih untuk arahan dan bimbingannya selama ini. Pak Yoko, Pak Pardi, Mas Topo, Mas Maruto, terima kasih untuk bantuannya selama penelitian. Teman-teman Teman-teman kos Mbah Dar, Wisma Anugrah, dan Wisma Gemilang. Terima kasih untuk dukungannya. Teman-teman seperjuangan skripsi : Mas Seli, Mas Budi, Mas Rizal, Tika, dan Nanang, terima kasih untuk kerja sama, nasehat, dan dorongan yang diberikan. Mas seli, terima kasih untuk pinjaman komputer dan printernya. Mbak Ning, terima kasih untuk bantuannya mencari material. Teman-teman Sipil Non-Reguler 2007, 2005, 2006, Transfer 2008, 2009, 2010, 2011, Reguler 2007, 2008, 2009 terima kasih untuk diskusi, dan bantuannya selama kuliah dan penelitian. Saudara Imam Brata, terima kasih sudah membantu penelitian saya. Saudari Andriani, terima kasih untuk semangat yang diberikan. Semua pihak yang telah membantu saya selama kuliah dan penelitian, yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terima kasih untuk semua dukungannya. Semoga menjadi amal baik bagi semua. Aamiin. v
ABSTRAK
Fachri Ferdiansyah, 2014.“Kapasitas Lentur Kolom Beton Bertulangan Bambu Wulung dengan Takikan Sejajar”. Skripsi, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Semakin pesatnya pembangunan pemukiman akibat penduduk yang terus-menerus bertambah, memicu harga bahan bangunan terutama baja tulangan beton semakin naik dan mengalami kelangkaan, sehingga sangat memberatkan masyarakat kalangan menengah ke bawah. Mengatasi hal tersebut, maka dicari bahan alternatif baru sebagai pengganti tulangan baja pada beton diantaranya adalah menggunakan tulangan dari bilah bambu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar kapasitas lentur kolom beton bertulangan bambu wulung dengan takikan sejajar bila dibandingkan dengan kapasitas lentur kolom bertulangan baja dan kapasitas lentur kolom tanpa tulangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental laboratorium. Benda uji berupa kolom beton dengan ukuran 150 x 150 mm dan tinggi bersih 1.100 mm. Benda uji dibuat 3 jenis, yaitu kolom beton tulangan bambu wulung dengan takikan sejajar, kolom beton tulangan baja, dan kolom beton tanpa tulangan. Pengujian yang dilakukan dengan menguji kapasitas lentur kolom menggunakan alat loading frame, dengan eksentrisitas beban aksial 200 mm dari sumbu kolom. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, nilai rerata beban aksial maksimum kolom bertulangan bambu wulung takikan sejajar sebesar 14.250 N. Nilai rerata kapasitas lentur maksimum kolom bertulangan bambu wulung takikan sejajar sebesar 3.473.250 N.mm. Nilai rerata beban aksial maksimum kolom bertulangan baja sebesar 36.500 N. Nilai rerata kapasitas lentur maksimum kolom bertulangan baja sebesar 8.132.600 N.mm. Nilai rerata beban aksial maksimum kolom tanpa tulangan sebesar 10.750 N. Nilai rerata kapasitas lentur maksimum kolom tanpa tulangan sebesar 2.157.955 N.mm. Berdasarkan nilai kapasitas lentur maksimum, kolom beton bertulangan bambu wulung takikan sejajar dapat meningkatkan kapasitas lentur kolom sekitar 37,87 % bila dibandingkan dengan kolom beton tanpa tulangan. Kata kunci: bambu wulung, kolom, aksial, lentur, tulangan, takikan sejajar
vi
ABSTRACT
Fachri Ferdiansyah, 2014. “Flexural Capacity of Concrete Column’s Reinforced Wulung Bamboo with Parallel Notches”. Thesis, Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, Sebelas Maret University of Surakarta. Residential development due to the rapid population constantly increases, triggering the prices of building materials, especially steel concrete reinforcing growing up and experiencing scarcity, making it very burdensome to lower middle class society. To overcome this, then look for a new alternative materials as a substitute for steel reinforcement is using a reinforcement of bamboo slats. This study aims to determine the flexural capacity of concrete columns reinforced wulung bamboo with parallel notches when compared to flexural capacity of concrete columns steel reinforced and flexural capacity of the columns without reinforcement. This research need an experimental laboratory method. Specimens in the form of concrete columns with a size of 150 x 150 mm and 1,100 mm high net. Specimens made 3 types, namely wulung bamboo reinforcement of concrete columns with parallel notches, concrete column reinforcing steel, and concrete columns without reinforcement. Testing is done by testing the flexural capacity of the column using a loading frame, the eccentricity of the axial load of 200 mm from the axis of the column. Based on the test results, the average value of the maximum axial load of the column reinforcement wulung bamboo with parallel notches is 14,250 N. The Average value of the maximum flexural capacity of the column reinforcement wulung bamboo with parallel notches is 3,473,250 N.mm. The average value of the maximum axial load of the steel reinforcement column is 36,500 N. The Average value of the maximum flexural capacity of the steel reinforcement column is 8,132,600 N.mm. The average value of the maximum axial load of unreinforced column is 10,750 N. The Average value of the maximum flexural capacity of unreinforced column is 2,157,955 N.mm. Based on the value of the maximum flexural capacity, the concrete columns reinforcement wulung bamboo with parallel notches can increase the flexural capacity of the column about 37.87% when compared with unreinforced concrete columns. Key words: wulung bamboo, column, axial, flexural, reinforced, parallel notches vii
PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kehadirat ALLOH Subhanahu Wa Ta aa’la atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan skripsi dengan judul “Kapasitas Lentur Kolom Beton Bertulangan Bambu Wulung dengan Takikan Sejajar”. Laporan skripsi ini dibuat sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata 1 di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Alhamdulillah, pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi ini. Saya mengucapkan terima kasih kepada : 1. 2.
Pimpinan Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta beserta staf. Pimpinan Jurusan Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Surakarta beserta staf.
3.
Bapak Agus Setiya Budi, ST, MT., selaku Dosen Pembimbing I.
4.
Bapak Ir. Sunarmasto, MT., selaku Dosen Pembimbing II.
5.
Ibu Ir. Koosdaryani, MT., selaku Dosen Pembimbing Akademik.
6.
Semua staf pengajar di kampus Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
7.
Semua staf Laboratorium Bahan dan Struktur Jurusan Teknik Sipil, dan semua staf Laboratorium Bahan dan Material Jurusan Mesin Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
8.
Rekan-rekan satu kelompok yang telah membantu pelaksanaan penelitian ini.
9.
Rekan-rekan mahasiswa Teknik Sipil Non Reguler 2007, Transfer 2010, Reguler 2007 dan 2009, serta semua pihak yang telah membantu penulis secara langsung maupun tidak langsung, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
viii
Akhir kata penulis berharap masukan berupa kritik dan saran guna perbaikan laporan skripsi ini, sehingga penelitian selanjutnya dapat melengkapi kekurangankekurangan yang ada. Semoga laporan skirpsi ini dapat dimanfaatkan sebaikbaiknya sebagai referensi dalam pembelajaran maupun penelitian selanjutnya.
Surakarta,
Juli 2014
Fachri Ferdiansyah Putra
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .........................................................................
iii
HALAMAN MOTTO ......................................................................................
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................
v
ABSTRAK ......................................................................................................
vi
PENGANTAR ................................................................................................
viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................
x
DAFTAR NOTASI ..........................................................................................
xiii
DAFTAR TABEL ...........................................................................................
xiv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
xvi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
xx
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang .....................................................................................
1
1.2.
Rumusan Masalah ................................................................................
2
1.3.
Batasan Masalah ...................................................................................
2
1.4.
Tujuan Penelitian..................................................................................
2
1.5.
Manfaat Penelitian................................................................................
3
BAB 2. STUDI PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1.
Bambu secara umum ............................................................................
4
2.1.1. Penelitian tentang bambu .....................................................................
7
2.1.2. Sifat fisika dan mekanika bambu .........................................................
10
2.2.
Beton ....................................................................................................
17
2.2.1. Bahan-bahan penyusun beton...............................................................
18
2.2.2. Kuat tekan beton ...................................................................................
22
2.2.3. Modulus elastisitas beton .....................................................................
23
x
2.3.
Kolom ...................................................................................................
23
2.3.1. Jenis-Jenis Kolom ................................................................................
24
2.3.2. Anggapan dalam analisis ......................................................................
27
2.3.3. Kolom pendek dengan beban sentris ....................................................
30
2.3.4. Kolom pendek dengan beban eksentris ................................................
31
2.3.5. Ragam keruntuhan kolom ....................................................................
34
BAB 3. METODE PENELITIAN 3.1.
Umum ...................................................................................................
38
3.2.
Alat dan bahan pengujian .....................................................................
39
3.2.1. Alat pengujian ......................................................................................
39
3.2.2. Bahan pengujian ...................................................................................
51
3.3.
Tahap dan alur penelitian .....................................................................
54
3.4.
Standar penelitian dan spesifikasi bahan ..............................................
58
3.5.
Pengujian bahan dasar beton ................................................................
59
3.5.1. Pengujian agregat halus ........................................................................
59
3.5.2. Pengujian agregat kasar ........................................................................
66
3.6.
Pengujian material bambu dan baja .....................................................
70
3.7.
Mix Design.............................................................................................
77
3.8.
Pengujian benda uji silinder beton .......................................................
81
3.9.
Pembuatan benda uji kolom .................................................................
83
3.9.1. Persiapan material bambu ....................................................................
85
3.9.2. Perakitan tulangan bambu dan tulangan baja .......................................
88
3.9.3. Pembuatan cetakan (bekisting) .............................................................
89
3.9.4. Penempatan tulangan pada bekisting plat dan pemasangan tahu beton .....................................................................................................
89
3.9.5. Proses pembuatan benda uji kolom ......................................................
90
3.9.6. Perawatan beton (concrete curing) ......................................................
95
3.10. Pengujian kapasitas lentur kolom .........................................................
96
3.10.1. Tahap persiapan pengujian....................................................................
97
3.10.2. Tahap pengujian kapasitas lentur kolom .............................................. 102 xi
BAB 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1.
Hasil pengujian pendahuluan ............................................................... 105
4.1.1. Hasil pengujian pendahuluan agregat halus ......................................... 105 4.1.2. Hasil pengujian pendahuluan agregat kasar ......................................... 108 4.1.3. Hasil pengujian pendahuluan bambu wulung ...................................... 111 4.1.4. Hasil pengujian pendahuluan tulangan baja ......................................... 115 4.2.
Hasil dan analisis data pengujian silinder beton .................................. 115
4.3.
Hasil dan analisis data pengujian kapasitas lentur kolom .................... 116
4.3.1. Hasil pengujian kapasitas lentur kolom ............................................... 116 4.3.2. Perhitungan kapasitas lentur kolom bertulangan bambu wulung Takikansejajar........................................................................................ 122 4.3.3. Perhitungan kapasitas lentur kolom bertulangan baja....................... ... 125 4.3.4. Rekapitulasi beban aksial tekan (P) dan momen lentur (M) berdasarkan hasil analisis dan pengujian ............................................. 130 4.4.
Pembahasan .......................................................................................... 130
4.4.1. Kuat tarik tulangan baja dan kuat tarik tulangan bambu wulung.. ....... 131 4.4.2. Kapasitas momen lentur kolom ............................................................ 131 4.5.
Pola retak dan keruntuhan kolom.........................................................
134
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.
Kesimpulan........................................................................................... 135
5.2.
Saran ..................................................................................................... 137
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 139
xii
DAFTAR NOTASI
Δ,δ
= Perpindahan/lendutan (mm)
= tegangan (MPa)
= Diameter (mm)
%
= Persentase
π
= Phi (3,14285)
ASTM = American Society for Testing and Material A
= Luas permukaan benda uji tertekan
cm
= Centimeter
fc’
= Kuat tekan beton
fy
= Tegangan leleh baja
gr
= Gram
kN
= Kilo Newton
kg
= Kilogram
mm
= Milimeter
MPa
= Mega Pascal
P
= Beban aksial tekan
PBI
= Peraturan Beton Bertulang Indonesia
Es
= Elastisitas
ISO
= International Standart Organization
SNI
= Standar Nasional Indonesia
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Tegangan tarik bambu kering oven ..................................................
8
Tabel 2.2. Tegangan tarik bambu tanpa nodia (buku) kering oven ...................
9
Tabel 2.3. Kuat batas dan tegangan ijin bambu ................................................ 10 Tabel 2.4. Gradasi butiran agregat halus menurut ASTM C33-03 ................... 19 Tabel 2.5. Persyaratan gradasi agregat kasar menurut ASTM C33-03 ............. 20 Tabel 2.6. Jenis semen portland berdasarkan SNI 15-2049-2004 ..................... 21 Tabel 3.1. Pengaruh kadar zat organik terhadap penurunan kekuatan beton .... 61 Tabel 3.2. Jenis dan jumlah benda uji pendahuluan .......................................... 71 Tabel 3.3. Jumlah benda uji kapasitas lentur kolom ......................................... 85 Tabel 4.1. Hasil pengujian kadar lumpur dan kadar zat organik agregat halus ................................................................................................. 106 Tabel 4.2. Hasil pengujian spesific gravity agregat halus ................................. 106 Tabel 4.3. Hasil pengujian gradasi agregat halus .............................................. 107 Tabel 4.4. Hasil pengujian spesific gravity agregat kasar ................................. 109 Tabel 4.5. Hasil pengujian gradasi agregat kasar .............................................. 110 Tabel 4.6. Hasil pengujian kadar air, berat jenis dan kerapatan bambu wulung .............................................................................................. 112 Tabel 4.7. Hasil pengujian kuat tekan sejajar serat bambu wulung .................. 112 Tabel 4.8. Hasil pengujian kuat geser sejajar serat bambu wulung .................. 113 Tabel 4.9. Hasil pengujian kuat tarik sejajar serat bambu wulung.................... 114 Tabel 4.10. Hasil pengujian lentur bambu wulung ............................................. 114 Tabel 4.11. Hasil pengujian kuat tarik baja beton ............................................... 115 Tabel 4.12. Hasil pengujian kuat tekan silinder beton untuk pengecoran kolom ..................................................................116 Tabel 4.13. Beban hasil pengujian kapasitas lentur kolom ................................. 117 Tabel 4.14. Data beban dan lendutan hasil pengujian kapasitas lentur kolom................................................................................................ 117
xiv
Tabel 4.15. Nilai beban dan lendutan kondisi leleh, maksimum dan runtuh hasil pengujian.................................................................................. 121 Tabel 4.16. Data penghitungan momen lentur hasil pengujian ........................... 121 Tabel 4.17. Beban aksial tekan dan momen lentur berdasarkan hasil analisis ... 129 Tabel 4.18. Beban aksial tekan dan momen lentur kolom beton bertulangan bambu wulung takikan sejajar berdasaarkan hasil analisis setelah fybambu direduksi.... ............................................................................ 129 Tabel 4.19. Rekapitulasi aksial tekan dan momen lentur hasil analisis dan pengujian .......................................................................................... 130 Tabel 4.20. Rekapitulasi aksial tekan dan momen lentur hasil analisis setelah fybambu direduksi dan hasil pengujian.................................................130
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Bambu wulung.............................................................................
4
Gambar 2.2. Diagram tegangan-regangan bambu dan baja..............................
7
Gambar 2.3. Pengambilan spesimen bambu ....................................................
8
Gambar 2.4. Benda uji kadar air, berat jenis dan kerapatan bambu ................. 12 Gambar 2.5. Benda uji kuat geser sejajar serat ................................................ 13 Gambar 2.6. Benda uji kuat tekan sejajar serat ................................................ 14 Gambar 2.7. Benda uji kuat tarik sejajar serat ................................................. 15 Gambar 2.8. Benda uji kuat lentur tegak lurus serat ........................................ 16 Gambar 2.9. Jenis penampang kolom berdasarkan bentuk dan susunan tulangan ....................................................................................... 25 Gambar 2.10. Jenis kolom dengan eksentrisitas berbeda ................................... 26 Gambar 2.11. Distribusi tegangan dan regangan pada penampang kolom beton ............................................................................................ 28 Gambar 2.12. Tegangan dan regangan pada kolom dengan beban sentris......... 30 Gambar 2.13. Tegangan dan regangan pada kolom dengan beban eksentris ..... 32 Gambar 3.1. Timbangan neraca ....................................................................... 40 Gambar 3.2. Timbangan Bascule ..................................................................... 40 Gambar 3.3. Timbangan digital........................................................................ 40 Gambar 3.4. Ayakan / saringan ........................................................................ 41 Gambar 3.5. Mesin getar ayakan............................................................... ....... 41 Gambar 3.6. Oven listrik .................................................................................. 42 Gambar 3.7. Conical mould ............................................................................. 42 Gambar 3.8. Vernier caliper............................................................................. 43 Gambar 3.9. Mesin los angeles ........................................................................ 43 Gambar 3.10. Mesin pemotong kayu dan besi ................................................... 44 Gambar 3.11. Kerucut abrams ........................................................................... 44 Gambar 3.12. Cetakan benda uji silinder ........................................................... 45 Gambar 3.13. Concrete mixer ............................................................................ 45 xvi
Gambar 3.14. Vibrator (alat penggetar adukan)................................................. 46 Gambar 3.15. Universal testing machine ........................................................... 46 Gambar 3.16. Compression testing machine ...................................................... 47 Gambar 3.17. Loading frame ............................................................................. 48 Gambar 3.18. Loading cell dan tranducer indicator .......................................... 49 Gambar 3.19. Dial gauge ................................................................................... 49 Gambar 3.20. Abus Crane .................................................................................. 50 Gambar 3.21. Alat bantu .................................................................................... 51 Gambar 3.22. Portland composite cement (PCC) .............................................. 52 Gambar 3.23. Pasir dan kerikil............................................................................ 52 Gambar 3.24. Tulangan baja .............................................................................. 53 Gambar 3.25. Bambu wulung hasil penebangan ................................................ 54 Gambar 3.26. Prosedur pelaksanaan penelitian..................................................56-57 Gambar 3.27. Pengujian kadar lumpur agregat halus ........................................ 61 Gambar 3.28. Pengujian kadar zat organik agregat halus .................................. 62 Gambar 3.29. Pengujian SSD agregat halus....................................................... 63 Gambar 3.30. Pengujian specific gravity agregat halus .....................................64-65 Gambar 3.31. Pengayakan pada uji gradasi agregat halus ................................. 66 Gambar 3.32. Penimbangan kerikil pada container ........................................... 67 Gambar 3.33. Pengayakan pada uji gradasi agregat kasar ................................. 69 Gambar 3.34. Proses pengujian abrasi agregat kasar ......................................... 70 Gambar 3.35. Benda uji dan pengujian kadar air, berat jenis dan kerapatan bambu .......................................................................................... 72 Gambar 3.36. Benda uji dan pengujian kuat geser bambu ................................. 73 Gambar 3.37. Benda uji dan pengujian kuat tekan bambu ................................. 74 Gambar 3.38. Benda uji dan pengujian kuat tarik bambu .................................. 75 Gambar 3.39. Benda uji dan pengujian kuat lentur bambu ................................ 75 Gambar 3.40. Pengujian kuat tarik tulangan baja .............................................. 77 Gambar 3.41. Benda uji silinder ......................................................................... 82 Gambar 3.42. Penimbangan benda uji silinder................................................... 82 Gambar 3.43. Pengujian kuat tekan silinder beton ............................................. 83 xvii
Gambar 3.44. Penampang benda uji kolom bambu............................................ 84 Gambar 3.45. Proses pemotongan bambu .......................................................... 85 Gambar 3.46. Penyerutan bilah-bilah bambu ..................................................... 86 Gambar 3.47. Dimensi penampang tulangan bambu ......................................... 87 Gambar 3.48. Tulangan bambu dengan takikan ................................................. 87 Gambar 3.49. Pencucian tulangan bambu dengan detergent.............................. 88 Gambar 3.50. Perakitan tulangan bambu dan tulangan baja .............................. 88 Gambar 3.51. Pembuatan cetakan/bekisting ...................................................... 89 Gambar 3.52. Penempatan tulangan dan pemasangan tahu beton ..................... 90 Gambar 3.53. Persiapan agregat (pasir dan kerikil) ........................................... 91 Gambar 3.54. Persiapan pengecoran .................................................................. 92 Gambar 3.55. Proses pengadukan campuran beton ............................................ 92 Gambar 3.56. Proses pengecoran plat ................................................................ 93 Gambar 3.57. Perakitan bekisting kolom ........................................................... 94 Gambar 3.58. Penyiraman bekisting kolom ....................................................... 94 Gambar 3.59. Pengecekkan slump dan pembuatan beton silinder ..................... 95 Gambar 3.60. Proses pengecoran kolom ............................................................ 95 Gambar 3.61. Pembongkaran bekisting dan perawatan kolom .......................... 96 Gambar 3.62. Setting alat pengujian kapasitas lentur kolom ............................. 97 Gambar 3.63. Kolom setelah dicat dan digarisi ................................................. 98 Gambar 3.64. Setting alat loading frame, loadcell dan tranducer ..................... 99 Gambar 3.65. Benda uji kolom diletakkan pada loading frame ......................... 99 Gambar 3.66. Mengatur kolom agar sejajar dengan hydraulic jack ................... 100 Gambar 3.67. Plat kolom dikekang dengan balok kayu ..................................... 100 Gambar 3.68. Pemasangan loadcell ................................................................... 101 Gambar 3.69. Setting dial gauge ........................................................................ 101 Gambar 3.70. Pembacaan dial gauge dan plotting pola retak ............................ 102 Gambar 3.71. Benda uji kolom yang sudah diuji ............................................... 103 Gambar 3.72. Kondisi tulangan benda uji kolom beton bertulangan bambu wulung takikan sejajar setelah diuji ............................................ 104
xviii
Gambar 4.1. Hubungan persen lolos dengan ukuran saringan agregat halus.. . 108 Gambar 4.2. Hubungan persen lolos dengan ukuran saringan agregat kasar ... 111 Gambar 4.3. Grafik hubungan beban dan lendutan kolom bertulangan bambu wulung takikan sejajar (WS) .......................................... 118 Gambar 4.4. Grafik hubungan beban dan lendutan kolom bertulangan baja (BP) ...................................................................................... 119 Gambar 4.5. Grafik hubungan beban dan lendutan kolom beton kosong tanpa tulangan .............................................................................. 119 Gambar 4.6. Grafik hubungan beban dan lendutan kolom tulangan bambu wulung takikan sejajar, kolom tulangan besi dan kolom tanpa tulangan ....................................................................................... 120 Gambar 4.7. Penampang kolom tulangan bambu............................................. 122 Gambar 4.8. Penampang tulangan bambu wulung takikan sejajar................... 122 Gambar 4.9. Penampang kolom tulangan baja................................................. 125
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A. Data hasil pemeriksaan agregat halus. Lampiran B. Data hasil pemeriksaan agregat kasar. Lampiran C. Data pengujian sifat fisika, mekanika bambu dan kuat tarik baja. Lampiran D. Perancangan adukan (mix design) Metode SK SNI T-15-1990-03. Lampiran E. Data hasil pengujian kapasitas lentur kolom. Lampiran F. Penghitungan kapasitas aksial tekan dan momen lentur kolom. Lampiran G. Pola retak kolom. Lampiran H. Dokumentasi penelitian.
xx