www.bimasislam.kemenag.go.id
Sekretariat Ditjen Bimas Islam Bagian Perencanaan dan Sistem Infonnasi JI. MH. Thamrin No.6 Jakarta 10340 Hunting (+6221) 3812871 Teleport (+6221) 31924509-3193056-3920774 Ext. 376 Faks. 3800175 PO BOX 3733 JKP 10037 Web.site :.www .bimasislam.kemenag.go.id 'Email: bimaslslamsakemenag.go.id
Jurnal Kegiatan Bulanan- Edisi V, [uli 2013/Ramadhan 1434 Kampanye Zakat Tidak Boleh Mengganggu TugasRutin Amil
1
Profil: Dr. H. Muchtar Ali, M. Hum
2
Dirjen Bimas Islam: Jangan Membuat Perencanaanyang Hanya Berorientasi "dl slnl" dan "saat lnl" Ini Nama-nama Jawara Musabaqah Baca Kitab dan KaryaTulis IImiah Penghulu Nasional 2013
3
Penyuluhan Agama di LAPASMembantu Pemulihan Sebelum Kembali ke Masyarakat
3-4
Abdul Djamil: Jurnalis Keagamaan Mengemban Tugas Mulia
4-5
Ormas Islam Berharap Pemerintah Terus Melakukan Upaya Penyatuan Kalender Islam Pegawai Kemenag Sebagai Pewaris Nabi yang Bertugas Membina, Membimbing dan Melayani Umat
lanarls.
2-3
5 5-6
Pengelolaan Aset Wakaf di Kabupaten Bogor Ada yang Mencapai Rp. 30 Milyar Setahun
6
Wisata Halal: Ajang Meningkatkan Wawasan Anak Terhadap Produk Olahan Teknologi
7
Opini: "Selamat Datang ParaAlumnus Ramadhan"
7
Kampanve Zakat Tidak Boleh Mengganggu Togas RUlin Amil
Jakarta, bimasislam-- "Semarak kampanye zakat di bulan Ramadhan dilihat dari aspek syiar dal<wah patut diapresiasi, tetapi jangan mengganggu aktivitas rutin dan tugas utama amil terutama pelayanan mustahik dan penyaluran zakat kepada yang berhak. Demikian dikatakan oleh M. Fuad Nasar, Kasubdit. Fengawasan Lembaga Zakat Direktorat Pemberdayaan Zakat, ketika ditemui bimasislam di Jakarta (15/7). Dalam UndangUndang Pengelolaan Zakat, sosialisasi bukan tugas utama lembaga zakat, melainkan tugas Pemerintah. Jika kita lihat sekarang lembaga zakat aktif melakukan sosialisasi zakat di tengah masyarakat, kami melihatnya
sebagai complementary' ujatnya.
dengan tugas Pemerintah,
Wakil Sekretaris BAZNASitu melanjutkan, "Penerimaan zakat BAZNASdan lembaga amil zakat lainnya paling besar di bulan Ramadhan. Bahkan ada lembaga amil zakat yang pengumpulan dananya di bulan Ramadhan memenuhi 60 pers;€n dari keseluruhan penerimaan. BAZNAS menargetkan pengumpulan zakat infak clan sedekah pad£lRamadhan tahun ini sebesar Rp 70 Milyar atau 35persen dari target pengumpulan zakat 2013yaitu Rp 200 Milyar. Hampir sernua lembaga zakat memanfaatkan momen Ramadhan untuk kampanye zakat. Memasang iklan melalui multimedia, menggelar berbagai kegiatan guna mengajak para muzakki supaya berzakat dan rnendukung program-program yang ditawarkan. Setiap Ramadhan, energi dan biaya yang besar dikeluarkan untuk menggalang pengumpulan dana", tambanya, Dalam kaitan itu, Fuad mengingatkan, "Kegiatan penyaluran yang rutin dan pelayanan mustahik' tidak beleh tergan,ggu selama Ramadhan dan seterusnya. Di samping itu, setiap lembaga zakat, BAZNASdan LAZ, wajib menerapkan transparansi dan tertib keuangan. Setiap rupiah yang dikeluarkan dalam kegiatan Ramadhan harus dapat dipertanggungjawabkan secara syariah, mora] dan akuntabilitas keuangan. Adalah menyalahi prinsip amanah dan melanggar aturan, andaikata dana zakat infak dan sedekah yang mestinya disalurkan kepada fakir miskin digunakan atau dipinjam untuk membiayai iklan zakat di televisi dan sebagainya", tutupnya. (mfn/foto:bimasislam)
www.bimasislam.kemenag.go.id
Dr. H. Ali Muehtar Ali, M.Hum
... . .... . ••• •••• ..•• v.~.,~\. •• ....
•••••• •••••••••• •••••••••• '
')
....
Profil edisi kali ini mengangkat sosok Dr. H. Muehtar Ali, M. Hum. Di lingkungan Direlctorat Jenderal Simas Islam, "Pak Muehtar", begitu beliau biasa dipanggil, adalah sosok yang eukup dikena!. Jabatannya saat ini adalah Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah.
Karirnya di Kementerian Agama dimulai sejak tahun 1986, dari staf pada Subdit Kepenghuluan, Kasi Pengendalian NTCR, \ Kasi Simbingan Kemasjidan, Kasubdit Kepenghuluan dan Kasubdit Produk Halal. Dari sini nampak bahwa beliau mengabdi dan berkembang di lingkungan Urusan Agama Islam. Menteri Agama, Suryadharma Ali, memberikan amanah kepada Pak Muehtar tepat pada Jum'at, 3 Agustus 2012 sebagai Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah.
,
Di awal kepemimpinannya, Direktorat Urusan Agama Islam dan Pemblnaan Syariah sedang mengalami masa transisi yang harus segera dituntaskan. Banyak pekerjaan yang harus segera diselesaikan untuk memulihkan nama baik Kementerian Agama yang sempat menjadi sorotan publik karena kasus pengadaan AI-Quran yang bermasalah. Dengan beban tugas yang begitu berat, Pak Muehtar diminta untuk menyelesaikan permasalahan yang ada, dan melanjutkan roda organisasi dl Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah sekaligus mengembalikari citra Kementerian Agama. untuk menjalankan tugas berat tersebut, Bapak 5 (lima) orang anak kelahiran Jakarta, 56 Tahun yang lalu ini, pada Senin, 6 September 2012, langsung menggelar rapat koordinasi dengan bawahannya. Dalam rapat tersebut disampaikan bahwa ada 4(empat) prinsip yang harus dlpedomanl dalam menerapkan budaya kerja di Direktoratnya, yaitu: Pertama, Tanamkan prinsip kerja sesuai aturan, jangan bekerja tidak sesuai atau melanggar aturan yang ada; Kedua, bersifatlah jujur, insya Allah kalau kita jujur oko» d/ jaga aleh Allah; Ketiga, Rahasia, ada pekerjaan kita yang berstjat rahosia, yang harus dijaga kerahasiaannya, oleh kareno itu dalam hal menerima tamu,tidak di dalam ruang kerja, akan tetapi cukup diterima di ruang tamu yang sudah disiapkan, hal ini untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan; dan Keempat adalah budaya tertib, dalam artian setiop pekerjoan harus diselesaikan secara tuntas, dari hulu sampai htltr; sehingga tidak ada temuan-temuan yang akan terjadi dikemudian hari. Jangan sampai pekerjaan atau kegiatan yang satu belum tuntas pelaporannya, sudah melanjutkan del1gan pekerjaan atau kegiatan yang baru, tegasnya kala itu. Di sisi lain Doktor lulusan IImu syariah UIN Syarif Hdayatullah inl, sangat menghargai waktu dan menguasai bidangnya dengan balk, pembiearaannya selalu bernilai religius, tapi tidak fanatik. Beliau orang yang toleran, membuktikan bahwa beliau pemimpin yang berwawasan terbuka. Cara pandangnya begitu optimis, pekerja keras, dan sangat disiplin waktu, seperti selalu lebih dahulu, serta selalu ingin selangkah lebih maju ke depan. Demikian juga integritas dan dedikasinya terhadap pekerjaan tergolong sangat tinggi. Dari sisi pembawaan, Pak Muehtar adalah orang yang sangat bersahaja. Nyaris tidak ada jarak antara pimpinan dengan bawahan. Dengan gayanya yang low-profile, beliau mampu membangun komunikasi kepemimpinan yang positif. Bahkan kadang keluar eandaan-candaan segar yang mencairkan suasana. Di antara program prioritas yang beliau canangkan secara bertahap adalah revitalisasi KUA, yang meneakup perbaikan sarana, alokasi operasional KUA, tunjangan bagi para penghulu, ketahanan keluarga, revitalisasi masjid, produk halal, modernisasi hisab dan rukyat, dan penyelesaian isuisu besar keumatan yang berkaitan dengan tugas dan fungsi Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah. Harapan besar yang ingin beliau capai adalah mewujudkan KUA yang profesional, transparan dan akuntabel; mengoptimalkan perlindungan dan jaminan produk halal, kemasjidan, hisab rukyat dan pembinaan syariah; dan meningkatkan kemampuan jajaran Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah dalam memberikan pelayanan prima pada masyarakat. (JML)
Jakarta, bimasislam-Di masa turbulensi atau tidak menentu seperti saat ini kita dituntut untuk merubah mindset dalam perencanaan program/ anggaran dengan baik. "Iangan membuat perencanaan program/kegiatan yang berorientasi di sini dan saat ini. Perencanaan itu juga harus mempertimbangkan kepada masa depan". Demikian dikatakan oleh Dirjen Bimas Islam, Prof. Dr. Abdul Djamil, MA, dalam sambutan pembukaan kegiatan Sosialisasi Aplikasi RKA-KL Tahun 2014 Pusat dan Daerah yang diadakan oleh BagianPerencanaan dan Sistern Informasi, Ditjen Bimas Islam, di hotel Aryadhuta.Iakarta (19/7). Lebih lanjut Djamil menegaskan, di saat kalangan swasta telah membuktikan bekerja secara pro£esionaI dengan anggaran yang minim, kita dituntut harus berubah dalam pengelolaan anggaran secara efektif dan efisien. "Jangan melaksanakan kegiatan dengan semangat cud gudang, Asal ada kegiatan, ada nara sumber, entah dari mana, ada peserta, entah tepat atau tidak, selesai", urainya. Setidaknya ada empat pilar sukses Bimas Islam, yaitu: sukses perencanaan, sukses pelaksanaan, sukses pelaporan. dan sukses pemeriksanaan. Sukses perencanaan harus dipastikan bahwa perencanaan telah dilakukan dengan baik, bukan capy paste kegiatan tahun sebelumnya atau asal-asalan. Memang selama ini yang sering jadi problem adalah masalah waktu yang sempit, sehingga membuat perencanaan tidak maksimal. Karenanya, perencanaan harus disiapkan jauh-jauh hari dan jangan nunggu surat dari Pusat, baru kelabakan, harapnya. Sukses pelaksanaan juga harus menunjukkan adanya semua instru:men pelaksanaan kegiatan yang baik. Jangan rnelaksanaan kegiatan dengan semangat menghabiskan a,nggaran. Demikian juga sukses pelaporan harus dipastikan bahwa secara administrasi dan kinerja harus sinkron, taat aturan dan betul-betul nampak cutputnya. Sedangkan sukses pemeriksaan menjadi konsekuensi dari sukses pelaporan yang telah
dilakukan, "Iangan melakukan kesalahan berulang dengan adanya temuan karena penyelewengan atau keteledoran. Tahun 2012 adalah tahun duka buat Bimas Islam, saatnya bangkit dan membuktikan bahwa kita telah berubah", tegasnya. Dalam pantauan bimasislam, kegiatan berskala nasional ini diikuti oleh pelaksana pereneanaan tingkat pusat dan daerah. Masing-masing provinsi menghadirkan 3 peserta (99 orang) dan pusat sebanyak 35 orang.
(bieb/foto:bimasislam)
Jakarta, bimasislam - Dalam rangka meningkatkan kualitas Penghulu, Subdit Kepenghuluan Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembina an Syariah Ditjen Bimas Islam telah menggelar Musabaqah Baea Kitab (MBK) dan Karya Tulis I1miah (KTI) Penghulu Tingkat Nasional Tahun 2013pada 4-7 Juli 2013 di Hotel Millenium Kebon Sirih Jakarta Pusat.
tegasnya. Dalam catatan bimasislam, MBK kali ini merupakan kegiatan tahunan yang sudah dilaksanakan sejak riga tahun laln, Sedangkan KTI merupakan kali pertama yang digelar untuk para penghulu tingkat nasional. Musabaqah ini diikuti oleh 33 peserta untuk kategori MEK dan 23 peserta untuk KTI. Masing-masing pesetta adalah saringan terbaik dari setiap provinsi yang ada di Indonesia. Serrrentara hasil penilaian dari Tim Juri MBK menetapkan pemertang sebagai berikut : [uara I diraih oleh Saudara Opin, S.Ag., utusan Provinsi [awa Barat, Muhammad Ulil Absher, SH., S.Sy., penghulu Kabupaten Kendal wakil dari Provinsi [awa Tengah dapat meraih juara II, sementara juara III diraih oleh saudara Yaser, Lc., dati Provinsi Sulawesi Tengah, selanjutnya menempati juara harapan I diraih oleh saudara Memori Susandi, Lc., dari Provinsi Bengkulu, harapan II diraih saudara Ridwan Husain, S.Hi dari Provinsi NTB, .harapan III diraih saudara Drs. H. Mastur perwakilan dari Provinsi DKIJ akarta. Sedangkan hasil dari Lomba Karya Tulis Ilmiah, berdasarkan keputusan dewan juri menetapkan pemenang sebagai berikut: Juara I diraih oleh Saudara H. Wahyudin Ukoli, S.Hi., utusan Provinsi Sulawesi Utara, Moh. Mukson, S.t\g., wakil dari Provinsi Jawa Tengah meraih juara II, sernentara juara III diraih oleh saudara Nofri Yendra, S.Hi., MH., dari Provinsi Sumatera Barat, selanjutnya menempati juara harapan I diraih oleh saudara Erson Effendi, 5.Ag., MAP., dari Provinsi Bali, harapan II diraih saudara Kamalludin, S.Ag., MA dari Provinsi Sumatera Utara, harapan III diraih saudara Abdul [alil. perwakilan dari Provinsi DKI Jakarta.
(idham/foto:bimasislam)
Kegiatan Musabaqah dibuka oleh Dirjen Bimas Islam, Prof. Dr. H. Abdul Djamil, MAyang dihadiri oleh jajaran pejabat di lingkungan Ditjen Bimas Islam, para juri, utusan KUA seluruh provinsi di Indonesia dan peserta musabaqah sendiri. Direktur Urais dan Binsyar, Dr. H. Muchtar Ali, M.Hum dalam laporannya menegask.an bahwa tugas penghulu di KUA memiliki eakupan yang sangat luas. Untuk mengemban tugas-tugas tersebut diperlukanlah sumber daya manusia (SDM) yang profesional, berintegritas, berkomitmen dan memiliki kompetensi yang memadai, Dalam rangka memenuhi tuntutan tersebut, maka Musabaqah Baea Kitab (MBK) dan Karya Tulis Ilmiah (KTI) Penghulu se-Indonesia ini digelar. Lebih lanjut ditegaskan, musabaqah ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan penghulu dalam pengembangan profesi dan pendalaman pengetahuan dari sumber-surnber kitab yang mu'tabarah, meningkatkan wawasan penghulu dalam menjawab tantangan zaman serta menumbuhkan budaya jujur, kompetitif dan sportif dalam pengembangan karir,
Yogyakarta, bimasislam-: Penyuluh Agama Islam merupakan ujung tombak Kementerian Agama dalam pembina an umat. Penyuluh Agama Islam, baik yang fungsional maupun honorer, bertugas memberikan penyuluhan keagamaan kepada masyarakat di tingkat grassroot. Kini, mereka bukan hanya bergerak dari masjid
-
melainkan dari satu LAPAS ke LAPAS untuk memberikan pembinaan kepada para penghuninya. Direktur Penerangan Agama Islam, Dra. Hj. Euis Sri Mulyani, M.Pd, dalam sambutannya pada kcgiatan Orientasi Penyuluh Agama pada Warga Lapas di Yogyakarta, Senin (1/7) menyatakan, Penyuluh Agama Islam menjadi bagian tak terpisahkan dalam pembinaan warga LAPAS. Warga LAPAS tidak hanya membutuhkan pembinaan keahlian, melainkan juga pembinaan rohani. Hal ini bertujuan agar mereka memiliki ketahanan mental-spiritual sehirigga memudahkan saat kembali ke masyarakat. "Kami akan terus mendorong peran penyuluh lebih luas lagi, termasuk dalam pembinaan warga LAPAS. Kim berharap para penghuni LAP AS memiliki ketahanan mental-spiritual yang kuat, sehingga dapat membantu sa at mereka kembali ke masyarakat dan memulai kehidupan yang baru", tuturnya. Salah seorang penyuluh yang bertugas di LP Cebongan, Subagyo menuturkan, w arga LAPAS sangat membutuhkan bimbingan agama diantaranya mengaji, tata cara ibadah dan bimbmgan mental spiritual. Subagyo menambahkan, dengan kehadiran penyuluhan agama di LAPAS, hal ini sang at membantu pemulihan sebelum mereka kembali ke masyarakat. Kegiatan Orientasi Penyuluh Agama pada Warga Lapas ini diikuti oleh 50 orang Penyuluh Agama Islam, baik yang honorer maupun fungsionaL Selama tiga hari, para penyuluh dibekali wawasan keislaman, metode dakwah serta isu-isu aktual pembangunan nasional bidang agarna. Sebagai catalan, para Penyuluh Agama Islam (PAl) di Provinsi Yogyakarta memiliki 13 LAP AS binaan, terdiri dari 8 LAPAS Umum dan 5 LAPAS Narkotik. Materi yang disampaikan diantaranya membaca alQur'an, bimbingan ibadah, dan bimbingan mentalspiritual. (kangjejelfoto:bimasislam)
masing-masing. Mereka bekerja mengkomunikasikan berita dan ide-ide untuk diketahui orang lain. Tak banyak orang tiba-iba po puler gara-gara diangkat di media terlepas apakah seseorang berkualitas atau tidak. Sebaliknya orang berkualitas tapi jarang diberitakan di media, maka tidak akan menjadi populer. Oleh karena itu, jurnalis adalah kunci untuk mempengaruhi publik, demikian diungkapkan Dirjen Bimas Islam Kemenag RI, Prof. Dr. Abdul Djamil, MA saat memberikan sarnbutan pad a acara Workshop [urnalis Keagamaan yang diselenggarakan Direktorat Penerangan Agama Islam di Hotel Santika JemursariSurabaya, Kamis (11/7). Lebih lanjut Prof. Djamil menjelaskan, bahwa jurnalis terdiri dari berbagai jenis, diantaranya jurnalis umum dan jurnalis khusus, yang salah satunya jurnalis keagamaan. [ika jurnalis umum bebas menuangkan gagasannya kedalam sebuah berita agar berita tampak menarik untuk dibaca, sedangkan jurnalis keagamaan berbanding terbalik. Dalam jurnalis keagamaan tidak bisa sebebas jurnalis pada umurnnya karena dibatasi oleh aturan yang ada dalarn agarna tersebut. Salah satu ciri berita keagamaan adalah sesuatu yang berkenaan dengan hal-hal positif, nilai-nilai kebajikan dan akhlak. Masih menurut Prof. Djamil, berbagai batasan yang harus ditaati oleh jurnalis keagamaan seharusnya tidak membatasi dalam mengkreasi sebuah berita atau gagasan, yang terpenting adalah bagaimana mengikuti ritme publik. Prof. Djamil optmus, kelebihan yang dimiliki oleh para penyuluh agama Islam menjadi modal utama, contoh kelebihan yang dimaksud adalah terbiasa memberikan ceramah pada audien yang heterogen. Karena tugasnya yang berat, jurnalis keagamaan dinilai merupakan tugas mulia.
"[urnalis keagamaanitu tugas mulia karena menjadikan orang yang tadinya tidak tau menjadi tau, apalag: persoalan yang disampaikan adalan persoalan agama", ujar Prof. Djamil dihadapan para penyuluhse-kab/kota
di Iawa Timur.
Ditempat yang sama, Direktur Penerangan Agama Islam, Dra. Hj. Euis Sri Mulyani, M.Pd, mengungkapkan bahwa workshop kali ini dilaksanakan sebagai respon atas kemajuan teknologi yang terus berkembang di era globalisasi seperti sekarang. "Workshop ini menjadi
penting dalam rangka pengembangan bakai para penuuluh. di bidang jurnalistik untuk menghasilkan karya jurnalistik yang lebih mengedepankan ioleransi dan menciptakan kedamaian bagi publik", ungkapnya.
Surabaya, bimasislam-- [urnalis merupakan orang-orang penting dalam kehidupan sehari-hari dilingkungannya
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kemenag Prop. Jawa Timur, Drs. H Sujak, MM mengatakan, pihaknya memberikan apresiasi atas diadakannya workshop jurnalis keagamaan yang baru pertama kali diselenggarakan khusus untuk para penyuluh. Sujak pun berharap akan segera hadir para jurnalis keagamaan yang profesional untuk memberikan citra positif terhadap kegiatan keagamaan. "Tugas peserta workshop
adalah untuk menyeimbangkan berbagai isu di masqarakat", pungkasnya.
•
Workshop diikuti oleh 50 peserta yang merupakan perwakilan penyuluh agama Islam (PAl) se-kabj'kota Provinsi Jawa Timur. Selama workshop peserta didampingi oleh fasilitator dari Universitas Islam Negeri Sayarif Hidayatullah, Jakarta, Ala'i Najib, MA. Salah satu point yang dihasilkan dari workshop tersebut adalah praktek menulis berita keagamaan diberbagai media sosial seperti twitter, blog, website dan facebook.
(syam/foto:kanwil-jatim).
Jakarta, bimasislam-: Ormas Islam melalui Sidang Itsbat yang juga dihadiri oleh ketua Komisi VIII DPR-RI, anggota Badan Hisab Rukyat seluruh tanah air, dan perwakilan duta besar asing menginginkan adanya upaya pemerintah secara terus menerus dalam penyatuan kalender Islam. Sidang Itsbat dibuka oleh Menteri Agama, Suryadharma Ali, pukul16.30 (8/7) di auditorium HM. Rasyidi Gdg Kemenag Pusat, [l. MH. Thamrin6 Jakarta.
Tidak ketinggalan perwakilan NU KH. Abdul Malik Madani mengungkapkan, bahwa jika sudah jelas posisi hilal yang tidak mungkin bisa dilihat, maka langsung saja tentukan waktunya, karena wilayah tirnur dengan makin larut malam kasihan menantikan Sidang Itsbat ini. Perwakilan dari LAPAN juga mengungkapkan hal serupa, karena hilal tidak tampak maka bulan Sya'ban diistikkrnalkan jadi 30 hari, dan 1 Ramadan jatuh 10Juli). Pada kesempatan yang sama, Ormas Wahidah Islarniyah menyampaikan harapannya agar Menag jangan ragu untuk rriengambil keputusan dan harus ada upaya menyatukan umat. Demikian juga DDII (Dewan Dakwah Islamiyah), berharap agar pemerintah meningkatkan seminar-seminar terkemuka, sebagai upaya untuk mempersatukan kalender Islam. Harapan Alwasliyah juga sarna bahwa ke de pan ada upaya-upaya intensif agar persautuan umat didahulukan dan tidak membesar-besarkan perbedaan. Namun pihaknya meminta agar bagi pihak yang berbeda dengan pemerintah tidak mengumurnkan sebelum pernerintah memutuskan. Untuk menertibkan penentuan kalender hijriyyah, sebagian peserta berharap bahwa Hisab dan Rukyat adalah hak semua orang. Namun, demi ketertiban, dan menghindari kekacauan, pemerintah harus ambil peran. Pada zaman nabi, orang Badui bisa menyampaikan kepada nabi, dan nabi yang menentukan. Maka, kewajiban UIiI Amri untuk mendidik dan membina elemen masyarakat agar semua keputusan melalui satu pintu, yaitu Kementerian Agama. Dalam kata akhir sidang, Menag berharap agar masyarakat dan pers tidak mernbesar-besarkan perbedaan, tetapi mendahulukan persatuan. (asfan/foto:bimasislam)
Dalam sidang terse but, Direktur Urais dan Pembinaan Syariah, Dr. H. Muchtar Ali, M. Hum menyampaikan bahwa data hisab yang dihimpun berdasarkan Keputusan Negara-negara MABIMS, Ormas, dan rukyatul Hilal di 33 lokasi pada sore hari tanggal 8 [uli 2013 dilaporkan tidak rnelihat hila!. Ketika diminta pendapatnya, Ormas Islam menyampaikan beberapa pendapat. Al-Irsyad menyampaikan perhitungan hisabnya bahwa posisi hilal 0,39 derajat, sehingga tidak mungkn dilihat walaupun pakai teropong. Menurutnya, 1 Ramadhan jatuh pada hari Rabu, 10 Juli 2013. Lebih lanjut, jika ada perbedaan, mari jadikan rahrnat, dahulukan persatuan, bukan perbedaan. Sedangkan Lutfi Attamimy dari LPUI, bahwa pihaknya akan tunduk kepada keputusan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agama. Jika salah bisa dikritik, dan jika benar maka perlu mendapat dukungan. Dalam Syariat telah diungkapkan, jika tidak terlihat hilal, maka bulan Sya'ban perlu disempumakan dan 1 Ramadhan jatuh pada hari rabu, 10[uli 2013.
Jakarta, bimasislam - Demikian ditegaskan oleh Sekjen Kementerian Agama dalam Rapat Koordinasi Peneta pan Indikator Kinerja Bidang Birnas Islam (27/6) di Hotel Millenium. "Tugas Kementerian Agarna, terlebih jajaran Bimas Islam memang berat, kompleks akan tetapi mulia. Oleh karena itu jangan pesimis menjadi pegawai di
www.bimasislam.kemenag.go.id
Kementerian Agama." Jelas Bahrul ketika menjawab pertanyaan salah seorang peserta yang mengungkapkan be tapa ironinya menjadi pegawai di Kementerian Agama. "Kita (pegawai Kementerian Agama) adalah merupakan pewaris para Nabi dan Rasul, suatu kemuliaan yang Tuhan berikan kepada kita. Ini yang patut kita syukuri, karena kita mengemban amanat untuk membina, membimbing dan melayani umat Islam. Hal ini juga diamanati oleh para pejuang kemerdekaan yang telah mendahului kita. Bagaimana kita menjadi pewaris Nabi dan mengemban amanat para pejuang kemerdekaankalau kita pesimis? Lebih lanjut Bahrul menegaskan bahwa banyak keberhasilan yang telah kita torehkan untuk perkembangan umat Islam di Indonesia, semisal Madrasah Insan Cendikia menjadi nomor satu di Indonesia dalam hal indeks prestasi, ban yak Perguruan Tinggi Agama Islam (UIN) yang lebih maju dalam pengembangan kurikulum pendidikan, terutama di bidang Kedokteran, dan saat ini UIN Malang mendidik mahasiswa dari 22 negara di dunia." ujarnya bersemangat.
Kabupaten Bogor dalam kegiatan Pembinaan Kewirausahaan Wakaf Produktif di Hotel Parama, Cisarua, Puncak Bogor (18/7) terungkap bahwa pengelolaan wakaf telah mencapai omset yang cukup besar. Beberapa Nazhir ketika ditanya nara sumber tentang perkembangan pengelolaan asset wakafnya, KH. Ahmad Rodja, pengasuh pesantren Darul Muttaqin, Parung menyampaikan bahwa omset pengelolaan wakafnya dalam setahun telah mencapai 18,5 milyar rupiah. Menurutnya, usaha yang dikembangkan berupa tambak ikan lele, perkebunan, mini market, dan lain-lain. Hasil dari pengelolaan tersebut untuk membiayai para santri kiurang mampu, gaji guru, dan santunan orangorang dhuafa.
Bahrul, menambahkan, "Tanamlah kebaikan mulai hari ini, karena semua agama mengajarkan pesan kebaikan dan kedamaian. Lakukanlah pekerjaan kita dengan niat yang baik dan penuh keikhlasan, itu 2 (dua) kunci utama yang harus kita pedomani. Dengan demikian masalah berat yang akan kita hadapi akan menjadi ringan, yang kompleks akan menjadi sederhana dan Tuhan pun akan hadir memberikan pertolongannya kepada kita." Di akhir paparannya, Bahrul, berpesan, dalam setiap pertemuan, saya terus menyemangati ternan-ternan untuk bekerja baik dan ikhlas, karena kita sama-sama orang biasa, akan tetapi kalau orang biasa dengan semangat yang luar biasa akan menghasilkan hasil yang luar biasa, dengan semangat dan motivasi yang kuat setengah pekerjaan kita akan selesai." Rapat Koordinasi yang diselenggarakan rnulai tanggal 26-28 Juni 2013 di Hotel Millenium, Jakarta ini dihadiri oleh 139 peserta yang terdiri para pejabat eselon ill dan IV di lingkungan Kantor Wilayah kementerian Agama Provinsi dan Pejabat di lingkungan Direktorat Jenderal Bimas Islam. Narasumber pad a Rapat Koordinasi ini menghadirkan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Direktur Jenderal Bimas Islam, Pejabat dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Pejabat dari Bappenas RI, Sekretaris dan para Direktur di lingkungan Direktorat [enderal Bimas Islam.
ljml/foto:bimasislam)
Pengelolaan Aset Wakaf di Kabupaten Bogor Ada vang Mencapai Rp. 30 Milvar Setahun Bogor, bi m as i sl am - Dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan Wakaf bekerjasama dengan Kantor Kementerian Agama
Demikian juga Nazhir Muhammadiyah di Ciulengsi memaparkan bahwa hasil usaha pengelolaan lembaga pendidikan dan usaha-usaha wakafnya telah mencapai sekitar 30 milyar rupiah. Beberapa skim usaha telah dilakukan, diantaranya usaha meubel, dan lain-lain. Menanggapi hal terse but, Dr. H. Thobib Al-Asyhar, M. Si., dosen di PPs Universitas Indonesia, ini berharap .agar para Nazhir yang belum mengelola asset-aset wakaf bisa belajar dengan Nazhir-nazhir yang telah sukses. Diharapkan, Nazhir yang telah berhasil dapat berbagi ilmunya kepada yang lain agar perkembangan wakaf semakin cepat dan member manfaat kepada umat. "[adikan momentum pertemuan ini untuk membangun spirit berwirausaha dalam memberdayakan wakaf secara produktif", harapnya. Terkait dengan kegiatan tersebut, Drs. H. Zamroni, melaporkan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk mendorong kepada Nazhir agar memiliki wawasan yang cukup dalam menggali potensi asset wakaf untuk diberdayakan secara produktif. "Sebagaimana diketahui, banyak harta benda wakaf, khususnya tanah, yang belum dikelola secara produktif karena keterbatasan Nazhir dalam mengelolanya. Mayoritas azhir masih tradisional, paradigm berfikirnya masih konsumtif, sehingga Direktorat Wakaf mernfasilitasi
acara pembina an seperti ini", tegasnya. Hadir dalam kesempatan tersebut beberapa nara sumber, diantaranya adalah Kepala Kandepag Kabupaten Bogor, Dr. H. Suhendra, MM, Motivator dan entrepreneur muslim, Valentino Dinsi, Ketua MDI Kabupaten Bogor, Dr. KH. Mukri Aji, dan Trainer Perwakafan serta Dosen PPs Universitas Indonesia, Dr. H. Thobib Al-Asyhar, M. Si. Sedangkan peserta terdiri dari para Nazhir se-Kabupaten Bogor. Dalam pantauan bimasislam, kegiatan serupa juga telah dilakukan di Kota Depok, yang diselenggarakan di hotel BumiWiyata (15-17/7). (asyl1ar/foto:bimasislam)
disambut baik oleh Public Relation PT. Indofood CBP Sukses Makmur. Setibanya di lokasi, peserta kunjungan langsung disambut di ruang audio visual, disana pihak perusahaan memberikan penjelasan tentang Company Profile, kegiatan produksi, pemasaran dan distribusi. Tak hanya itu, Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika (LPPOM) MUI melalui Dr. Ir. Ali [umiono, M.Si, juga memberi paparan mengenai bagaimana sebuah produk bisa dikatakan halal, termasuk hukum produk olahan teknologi yang disebutnya adalah subhat. Dalam kesempatan itu, Ali [umino menjelaskan bahwa teknologi pangan begitu kompleks, karenanya masyarakat harus memberi perhatian khusus, Kepada bimasislam, [unimo mengatakan edukasi halal yang dilakukan melalui media telah membuahkan hasil, terutama sektor produk pangan yang sudah menjadi trend dan juga kosmetik. Namun, untuk obat-obatan, menurutnya, masih kurang. "Produk yang ada turunan heuuinharus di check", pesan Iumino denganserius. Dalam kesempatan yang sarna, Tim dari PT. Indofood CBP Sukses Makmur memberi trik bagaimana mengenali produk yang masih bagus atau sudah kadaluarsa. Tak ketinggalan, peserta kunjungan yang notabene masih kanak-kanan diberikan berbagai rnacam game dan doorprize sehingga suasana tampak riang gembira. Sementara itu, Ketua Dharma Wanita Persatuan, Siti Afwa, mengutarakan kegernbiraannya atas kunjungan ini. "Sayci.menja.diyakin untuk men:gkonsumsi produk-pr:oduJ<
yang sudah. oerlabei halal setelan. mendengar penjelasan dan melihai langsung proses pembuutannqa", ujar perempuan Jakarta, bimasislam-- Peserta Pesantren Kilat (SanIat) Dharma Wanita Persatuan Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama sukses melakukan kunjungan yang diberi nama Wisata Halal ke PT. Indofood C6P Sukses Makmur, Bandung Jawa Barat, Senin, (2/7). Kunjungan ini merupakan bagian dari kegiatan Sanlat 2013, sebagai wujud komitmen untuk rnernberikan pengetahuan yang memadai dalam bidang produk halal. Kunjungan idustri dilkuti oleh peserta Sanlat yang merupakan putra puteri pegawai Ditjen Bimas Islam. Kunjungan ini bertujuan agar peserta Sanlat dapat mengenal dan mengetahui kondisi riil mengenai proses produksi prod uk halal yang telah mendapatkan sertifikasi dari Majelis Ularna Indonesia (MUI~. Kunjungan yang didampingi oleh Ketua Dharma Wanita Persatuan, Dra. Hj. Siti Afwah, Ketua Panitia Pelaksana, Dra. Hj. Andy Yasri, MH dan beberapa pengurus ini
yang dikenal akan kelembutannya itu. Setelah sekitar 40 menit acara pengenalan teori melalui audio visual acara dilanjutkan dengan melihat proses pembuatan produk olahan PT. Indofood secara langsung. Para santri Sanlat sangat senang melihat proses pernbuatan makanan terse but, kareria kesempatan seperti ini jarang bisa mereka dapatkan di dalarn pembe1ajaran sehari-hari. Sanlat merupakan wadah yang potensial untuk membentuk kesiapan generasi muda dengan bekal kompetensi yang berkualitas, Kunjungan industri dinilai sebagai langkah tepat unttik meningkatkan kualitas pembelajaran dan pemahaman sekaligus praktek nyata sebagai hakekat kornpetensi itu sendiri. Manfaat kunjungan industri bagi anak-anak adalah guna meningkatkan wawasan serta pengetahuan mengenai perkembangan dunia industri. Sekali lagi, menarik bukan? (syam/joto:bimasisitlm)
www.bimasislam.kemenag.go.id
o~ Selamat Datang PaeraAlumnus Ramadhan Jaja Zarkasyi, MA Dalam beberapa hari ke depan bulan Ramadhan akan meninggalkan kita. Bulan penuh hikmah, sekaligus wahana bagi kita menempuh pelatihan, baik ruhani maupun jasmani. Suka, duka, senang dan bahagia, tentu kita rasakan hampir selama 30 harl, Dan di hari Idul Fitri nanti, kita merayakan kelulusan dari sekolah Ramadhan itu dengan penuh suka cita. Bahagia. Bahkan mungkin juga bangga. Karena tak semua orang dapat melewati berbagal pelatihan dan pendidlkan Ramadhan. Namun, apakah Idul Fitri itu akhirdari rangkaian dan pendidikan Ramadhan?
moralitas kebangsaan berup.a kejujuran, keteguhan, keber-samaan, musyawarah dna saling menghormati. Mereka inilah yang berada di garis terdepan dalam menjaga keragaman bangsa untuktetap harmoni. Di saat pemerintah mencanangkan pembangunan nasional, tentu ini menjadi tantangan tersendiri bagi kita para alumnus Ramadhan. Kita dapat mengambil peran yang lebih besar dan lebih luas dalam berbagai bidang: pendidikan, ekonomi, sosial budaya, politik dan bidang lalnnva, Berikankah sentuhan inspiratif guna terbangunnva tara kehidupan yang lebih baik. Karena keberhasilan pembangunan sesungguhnya adalah hasil kerjasama semua pihak, bukan hanya tugas segelintir orang dan kelompok. Untuk itulah, klta harus bergerak lebih cepat, berpikir lebih kreatif dan melakukan terobosan-terobosan prgresif demi terlaksananya pembangunan nasional ini.
Seperti halnya mereka yang lulus dari jenjang pendidikan semisal S2 atau S3, wisuda adalah perayaan yang sangat dinanti. Namun, kelulusan tersebut juga menjadi awal untuk berkiprah dan mengamalkan apa yang telah dipelajari selama menempuh jenjang pendidikan. Para sarjana, magister dan juga dektor, memiliki tugas berat untuk mengimplementasikan pengetahuannya di masyarakat.
Pada initinya, para alumnus Ramadhan tidak hanya dituntut mampu menjaga kualitas dan konsistensi peribadatan, namun juga mampu memberikan lnspirasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Siapapun dan dimanapun posisinya, hendaklah memberikan yang terbaik bagi lingkungan, sehingga akan tercipta negeri yang aman, damai dan diridhoi Allah SWT.
Begitu pula bagi kita semua vang telah lulus dari Ramadhan. Pasca Idul Fitri, inilah awalbagi kita semua untuk mengaktualisasikan nilai-nilai yang telah dipelajari selarna Rarnadharr, Spirit Ramadhan dengan berbagai nilai-nilai di dalamnya, harus terus diamalkan sekaligus ditransformasikan kedalam kehidupan nyata. Dalam kata lain, spirit Ramadhan tidak boleh terputus dengan berakhirnya Ramadhan. Namun, amaliah dan perilaku terpuji selama Ramadhan harus terus dijaga dan dikembangkan sehingga suasana Ramadhan tetap terjaga sepanjang waktu.
hidup kita untuk mengaktualisasikan Islam sebagal agama rahmatan lil'alamin. Amin. Wallahu a 'lam bishawab.
Inspirasi Ramadhan, begitu saya menyebutnya. Ramadhan telah rnengajarkan arti penting konsistensi dalam berlbadah, sebuah totalltas kepatuhan kepada Allab, sekallgus pengakuan akan ketiadaan diri, bahwa manusia dan makhlu]; lainnya tiada taln hanyalah hamba Allah yang tldak memiliki hak abadi atas dunia ini, karena semuanya akan menemukan kehancuran dan kembali ke sisi-Nya. Inilah insptrasi tertinggi dari Ramadhan yang akan merubah paradigma ki'ta dalam memandang kehidupan. lnspirasi Ramadhan ini bukan hanya berimplikasi pada penguatan relasi antara manusia dengan Allah sang pencipta, namun juga akan menumbuhkembangkan kualitas relasl sosial yang lebih baik. Dalam peribadatan, kita menginternalisasikan nilai-nilal ketuhanan ke dalam diri. Begitu pula dengan ajaran-ajaran yang terkandung dalam Alquran dan Hadits, adalah mutiara kehidupan yang penuh dengan inspirasi hldup dan akan mernberikan pencerahan. Dan internalisasi nilai-nilai ketuhanan berserta aJaran-ajarannya ini kemudian kita externalisasikan kedalam kehidupan sosial kemasyarakatan, membangun harmeni dan memperkuat persaudaraan dalam berbagai bentuk kesalehan sosial. Maka, para alumnus Ramadhan harus mernberikan inspirasi bagi pembangunan kualitas kehidupan berbangsa dan heregara. Para alumnus Ramadhan harus bahu membahu memperkuatnilai-nilai
Selamat berkarya para sahabatku. Mari kita dedikasikan seluruh
Penulis
odatah
Konseptor
dan
Pemerhati
Masalah
Sosial
Keagamaan.
Redaksi www.bimasislam.kemenag.go.id menerima kiriman artikel pembaca yang mengandung unsur keilmuan, hasil penelitian, aktual, menarik, dan tidak pernah dipublish di media lain. Panjang tulisan maksimal 2 halaman A4 dengan spasi 1.
Pengarah Abdul Djamil Penanggung Jawab Muhammadiyah Amin Redaktur Alatief Thobib A:I-Asyhar Andy Pabenteng, M. Fuad Nasar, Yayat Supriyadi, M Nakip, Edi Junaedi, Ahmad Syamsudin, Jaja Zarkasy, Jarnaluddln Marky Editor Yoesni, Barokah Indah Sari Farhan Muchalik, Hastomo Aji Ihsan Bayu Merdeka, Endah Tri Fahriati Rahmania, Myrna Yulianti Fotografer Asfan Shabri (Koord) Bagi unit yang ingin peliputan benta dapat SMS di 08164817993 atau email:
[email protected] I
[email protected]
]