Annual Civil Engineering Seminar 2015, Pekanbaru ISBN: 978-979-792-636-6
KAJIAN NILAI BANDING DAYA DUKUNG TIANG PANCANG DARI DATA UJI CPT, SPT, PDA, LOG BOR DAN PILE DRIVING FORMULA DI LAHAN GAMBUT PEKANBARU Muhammad Shalahuddin1 1
Laboratorium Mekanika Tanah Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Riau
[email protected]
ABSTRAK Perencanaan dan pelaksanaan suatu pondasi tiang pancang pada lahan gambut untuk bangunan dengan beban yang lebih besar memerlukan data tanah seperti data CPT, SPT, PDA, Log bor dan Pile driving formula atau data yang lainnya. Data-data ini dengan formulanya menghasilkan nilai daya dukung yang berbeda-beda, maka diperlukan evaluasi untuk membandingkan nilai daya dukung ijin (Qall) yang dihasilkan. Membandingkan nilai daya dukung ijin tiang pancang (Qall), dari data daya dukung ujung tiang (Qp) dan daya dukung gesekan kulit tiang (Qs) pada lokasi pengujian Pasar Cik Puan Pekanbaru. Daya dukung ijin rata-rata dari uji CPT 36,27 ton, dari uji SPT 33, 29 ton, dari uji PDA 33,15 ton, dari uji log bor 46,3 ton dan dari uji pile driving formula dengan data kalendring 46,5 ton. Hal ini menunjukkan bahwa nilai daya dukung ijin rata-rata dari uji CPT, SPT, PDA, log bor dan pile driving formula variatif dan tidak dapat menjadi data cross-check. Nilai daya dukung ijin tiang pancang dapat di-cross check dari data CPT, SPT dan PDA atau dari data Kalendering dan Log Bor karena perbedaan nilai daya dukung ijinnya tidak signifikan. Kata kunci: CPT, SPT, PDA, Log bor, Pile driving formula, Daya Dukung, Tiang Pancang.
1.
PENDAHULUAN
Beberapa kondisi yang membutuhkan tiang pancang adalah tanah yang mempunyai kompressibilitas tinggi dan lemah seperti lahan gambut untuk mendukung beban yang disalurkan dari superstructure. Tiang Pancang menahan beban horizontal, bending momen dan gaya vertikal dari beban superstructure, pada bangunan tinggi, tower, offshore platform, basement mat yang berada di bawah muka air tanah dan abutmen/pilar jembatan. Peningkatan kuat geser tanah yang terjadi pada interface antara tiang dan tanah dapat disebabkan pula oleh aging. Sebagai gambaran untuk tiang pancang beton dari hasil penelitian Axellsson (2002), sebanyak 75% tiang uji, diakibatkan oleh masalah aging yang terjadi hingga 7 bulan setelah tiang dipancang. Soderberg (1962) berdasarkan data jumlah pukulan hammer pada waktu tertentu di tanah lempung menunjukkan peningkatan daya dukung yang signifikan terhadap waktu. Terzaghi & Peck (1967) kemudian melakukan penelitian besarnya friksi tiang pancang pada tanah lempung. Tanah lempung tersebut memiliki batas plastis (PL) sebesar 20 – 22% dan batas cair (LL) antara 37 – 45 %. Terjadi peningkatan friksi yang signifikan sebesar tiga kali lipat pada hari ke-25 setelah dilakukan pemancangan tiang. Alat pemancangan tiang pancang pile driver seperti Gambar 1 dan hasil uji PDA serta alat uji PDA seperti Ganbar 2. Untuk perencanaan tiang pancang, seringkali diperlukan data uji CPT, SPT, PDA, Log Bor dan Pile Driving formula sebagai cross check perhitungan daya dukung ijin pada tiang pancang. Masing-masing uji CPT, SPT, PDA, Log Bor dan Pile Driving Formula memerlukan biaya yang besar. Yang melatarbelakangi penelitian ini adalah, apakah pengujian-pengujian ini seluruhnya diperlukan untuk perencanaan daya dukung tiang pancang ataukah sebahagiannya saja.
1
Annual Civil Engineering Seminar 2015, Pekanbaru ISBN: 978-979-792-636-6
Gambar 1. Pemancangan Tiang Pancang
Gambar 2. Hasil uji PDA, alat uji PDA Pack , Transducers dan Accelerometer Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kedekatan nilai daya dukung ijin tiang pancang dari data uji CPT, SPT, PDA, Log Bor dan Pile Driving Formula pada tanah gambut. Jenis tiang pancang menurut karakteristik strukturnya adalah tiang pancang baja, tiang pancang beton, tiang pancang kayu atau bambu dan tiang pancang komposit. Tiang pancang baja yang biasa dipergunakan adalah jenis pipe piles, H-piles atau I-piles, biasanya disambung dengan welding atau riveting. Tiang pancang baja yang dibenamkan di lokasi rawa, gambut, tanah organik yang korosif dan tanah yang mempunyai PH > 7 harus ditambah ketebalannya dari ketebalan perencanaan atau diberi lapisan epoxy-coating atau lapisan beton. Tiang pancang beton terdiri dari precast-pile yang dicetak di pabrik dan cast-insitu pile yang dicetak di lapangan atau bor pile (Bor pile jenis cased atau uncased). Beberapa jenis bor pile adalah: Franki uncased pedestal, western uncased without pedestal, franki cased pedestal, western case, monotube or union metal dan raymont step-taper. Tiang pancang kayu atau bambu biasanya dipergunakan untuk bangunan sementara (temporary structure) atau bangunan dengan beban yang kecil. Tiang pancang komposit biasanya terdiri dari gabungan baja profil dan beton yang memikul beban horizontal, momen dan vertikal yang besar. Ada 3 kategori yang mempengaruhi panjang dan mekanisme transfer beban ke tanah, yaitu: daya dukung ujung tiang (point bearing pile), tahanan kulit tiang (friction pile) dan compacting pile. Pada kondisi tertentu tiang pancang dibenamkan di tanah granular yang berada pada ground surface, hal inilah yang disebut compacting pile. Panjang compacting pile dipengaruhi oleh nilai relative density tanah sebelum pemadatan, tanah setelah pemadatan dan kebutuhan tebal kepadatan. Tiang pancang jenis compacting pile biasanya pendek. Persamaan umum untuk estimasi daya dukung adalah Qall =
(1)
1). Data SPT, Qu = Qp + Qs
(2)
2
Annual Civil Engineering Seminar 2015, Pekanbaru ISBN: 978-979-792-636-6 Qp = qp Ap (3) (4) qp (KN/m2) = 40 Ncorr L / D ≤ 400 Ncorr Qs = Σ p ∆L f (5) Ncorr = rata – rata nilai SPT di ujung tiang (antara 10 D di atas dan 4 D di bawah ujung tiang), L= panjang tiang yang terbenam, D = diameter tiang pancang dan Ap = luas penampang tiang pancang, f (KN/m2) = 2N untuk driven high - displcement pile dengan tiang pancang beton dengan ujung tertutup (closed-ended pipe pile concrete) dan f (KN/m2) = N untuk driven low-displcement pile dengan tiang pancang baja profile H atau I. 2). Data log bor, Qu = Qp + Qs
(6)
Qp = qp Ap
(7)
Pada jenis tanah lempung jenuh φ = 0, Qp = Nc Cu Ap = 9 Cu Ap
(8)
Nc, Nq = faktor daya dukung tanah, φ = sudut geser tanah. Metoda Janbu untuk tanah dengan C > 0 dan φ > 0 Qp = Ap (Cu Nc + q’ Nq)
(9)
Nc = (Nq - 1) Cot φ
(10)
Nq =
(11)
q’ = γs’ h
(12)
Pada tanah jenis pasir C = 0. Nilai faktor daya dukung Nq’, Nc’ dan Nγ’ tergantung nilai sudut geser tanah φ seperti Gambar 3. Qp = Ap q’ Nq ≤ Ap . ql
(13)
ql = 50 Nq tan φ
(14)
Qs = Σ p ∆L fs
(15)
Pada tanah jenis pasir C = 0, fs = K σv’ tan δ
(16)
K = 1 – sin φ
(17)
Pada tanah jenis lempung fs = λ (σv’ + 2 Cu)
(18)
Gambar 3. Nilai faktor daya dukung Nq, Nc dan Nγ pengaruh sudut geser tanah φ
3
Annual Civil Engineering Seminar 2015, Pekanbaru ISBN: 978-979-792-636-6 Nilai λ dipengaruhi oleh kedalaman penembusan seperti pada Gambar 4.
Gambar 4. Nilai λ dipengaruhi oleh kedalaman penembusan 3). Data CPT,
(19)
dengan qc = daya dukung ujung, A = luas tiang, fs = daya dukung friksi kulit, P = keliling tiang dan L = panjang tiang. Klasifikasi tanah dari hasil uji sondir data friction ratio dan TSF seperti Gambar 5.
Gambar 5. Klasifikasi tanah berdasarkan hasil uji sondir (Braja M. Das, 1997). 4). Data pile driving formula,
(20)
dengan E = efisiensi, WR = berat tiang, h = tinggi jatuh hammer, S = kelendering, C = konstanta, n = koefisien restitusi dan Wp berat tiang pancang. 5). Data PDA, Qu = Qp + Qs
(21)
Qp = Rb dan Qs = Rs dari data uji PDA. Data hasil uji merupakan data analisa dinamis terhadap rekaman pengujian lapangan dengan software CAPWAP (case pile wave analysis program). CAPWAP adalah program aplikasi analisa numerik yang memasukkan data gaya (force) dan kecepatan (velocity) yang diukur oleh PDA. Kegunaan program ini adalah untuk memperkirakan distribusi dan besarnya gaya perlawanan tanah total sepanjang tiang berdasarkan model sistem tiang-tanah yang dibuat dan memisahkannya menjadi bagian perlawanan dinamis dan bagian statis.
4
Annual Civil Engineering Seminar 2015, Pekanbaru ISBN: 978-979-792-636-6 Program ini menggunakan model matematis sistem dengan menggunakan elemen hingga massa dan pegas seperti pada analisa pada persamaan gelombang (wave equation), dengan tanah dikondisikan dalam keadaan pasif, jadi hanya pergerakan fungsi tiang saja. Sehingga parameter yang perlu diketahui Ru (tahanan batas), perpindahan elastis dari tahanan tanah statis (quake), serta faktor redaman tanah Jc diperoleh. Analisa CAPWAP ini dikerjakan dengan cara mencocokkan kurva force dan velocity simulasi yang karakteristiknya diketahui dengan kurva hasil rekaman PDA secara iterasi (trial and error). Bilamana belum mendapatkan suatu kecocokan dapat diiterasi lagi dengan mengubah paraeter tanahnya. Bila sudah cocok, artinya model tanah yang dicari sudah sesuai maka perlawanan tanah Ru dapat dipisah menjadi bagian dinamis dan statis sehingga karakteristik bagian statisnya dapat didefenisikan.
2.
METODOLOGI
Bahannya adalah data tiang pancang beton ukuran 25 cm x 25 cm dengan kedalaman pemancangan yang dibandingkan dengan 12 m dan faktor keamanan 3 pada lokasi pembangunan Pasar Cik Puan Pekanbaru. Metoda yang dilakukan dengan membandingkan daya dukung ijin tiang pancang (Qall) dari data CPT pada 3 titik pengujian, data SPT, data log bor, data pile driving formula dan data PDA.
3.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Daya dukung ijin tiang pancang dari data SPT pada 3 titik seperti Gambar 6 dan Tabel 1.
Gambar 6. Grafik N dan daya dukung dari data SPT. Tabel 1. Data N daya dukung ujung tiang Depth m 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40
BH 1 0 2 6 6 17 18 18 23 13 14 12 13 20 19 18 26 27 32 38 70 70
Nvalue BH 2 0 6 7 5 6 8 24 26 19 16 21 14 14 16 41 63 60 45 60 63 66
BH 3 0 3 6 7 18 18 23 21 15 16 16 14 15 18 25 29 35 34 54 69 80
5
BH 1
Qall, ton BH 2
BH 3
1,93 6,60 7,40 23,23 27,00 29,40 40,63 24,70 28,47 26,00 29,90 48,67 48,77 48,60 73,67 80,10 99,20 122,87 235,67 245,00
5,80 7,70 6,17 8,20 12,00 39,20 45,93 36,10 32,53 45,50 32,20 34,07 41,07 110,70 178,50 178,00 139,50 194,00 212,10 231,00
2,90 6,60 8,63 24,60 27,00 37,57 37,10 28,50 32,53 34,67 32,20 36,50 46,20 67,50 82,17 103,83 105,40 174,60 232,30 280,00
Annual Civil Engineering Seminar 2015, Pekanbaru ISBN: 978-979-792-636-6 Dari Gambar 6 dan Tabel 2 terlihat bahwa pada kedalaman 12 m daya dukung ujung tiang pancang dari data SPT adalah 29,40 ton; 32,90 ton dan 37,57 ton dengan rata-rata 33,29 ton. Data uji SPT menghasilkan nilai N yang tidak terhalangi oleh butir batuan dan kayuan tetapi daya impact dinamis pada saat uji lapangan tidak sesuai dengan realisasi pembebanan pada tiang pancang. Daya dukung tiang pancang dari data CPT pada 3 titik seperti Gambar 7 dan Tabel 2.
Gambar 7. Grafik qc, fs dan daya dukung ijin tiang pancang dari data CPT. Tabel 2. Data qc, fs dan daya dukung tiang pancang dari data CPT. Depth m 0 0,2 0,4 0,8 1 1,2 1,4 1,8 2 2,2 2,6 2,8 3 3,2 3,4 3,6 3,8 4 4,2 4,4 4,6 4,8 5 5,2 5,4 5,6 5,8 6 6,2 6,4 6,6 6,8 7 7,2 7,4 7,6 7,8 8 8,2 8,4 8,6
S-1 0 0 6 8 14 14 10 7 10 8 9 10 8 8 15 11 8 24 22 32 38 36 32 34 40 30 36 52 53 16 12 20 24 48 76 82 62 81 58 76 126
qc, kg/cm2 S-2 S-3 0 0 2 10 2 10 2 3 6 3 10 2 42 5 7 7 8 6 12 7 10 12 8 8 8 6 10 12 8 15 12 17 14 8 18 12 16 21 12 24 8 32 10 40 2 21 16 18 20 20 26 24 32 30 56 31 66 21 41 26 47 30 56 34 35 21 58 29 52 56 48 71 71 78 94 91 86 86 42 76 37 81
S-1 0 0 3,6 10,8 16,2 27 30,6 39,6 46,8 50,4 57,6 61,2 64,8 68,4 73,8 79,2 82,8 90 95,4 102,6 103 104 106,2 111,6 118,8 127,8 135 142,2 147,6 151,2 156,6 162 169,2 176,4 181,8 187,2 194,4 201,6 208,8 216 223,2
fs, kg/cm2 S-2 0 1,8 3,6 9 12,6 16,2 21,6 34,2 37,8 38 40 41,4 48,6 55,8 63 70,2 75,6 81 86,4 91,8 99 106,2 131,4 135 140,4 147,5 154,8 162 169,2 176,4 185,4 192,6 199,8 205,2 210,6 214,2 221,4 228,6 235,8 243 248,4
6
S-3 0 7,2 14,4 25,2 28,8 32,4 37,8 54 61,2 68,4 84,6 90 97,2 104,4 115,2 124,2 136,8 145,8 156,6 163,8 171 181,8 192,6 203,4 212,4 223,2 232,2 241,2 250,2 259,2 270 280,8 291,6 302,4 311,4 320,4 331,2 340,2 347,4 356,4 363,6
S-1 0 0,00 0,43 0,61 1,08 1,19 0,98 0,96 1,32 1,29 1,62 1,84 1,85 2,01 2,71 2,66 2,65 4,07 4,20 5,23 5,80 5,83 5,76 6,23 7,05 6,85 7,72 9,30 9,78 7,56 7,72 8,73 9,56 11,80 14,25 15,18 14,41 16,38 15,44 17,37 21,55
Qall, ton S-2 0 0,14 0,15 0,19 0,50 0,82 3,12 0,90 1,06 1,39 1,39 1,33 1,53 1,88 1,98 2,52 2,89 3,41 3,53 3,53 3,59 4,09 4,52 5,79 6,44 7,31 8,21 10,37 11,58 10,37 11,42 12,62 11,75 13,88 14,00 14,19 16,44 18,72 18,86 16,52 16,81
S-3 0 0,70 0,73 0,34 0,40 0,40 0,70 1,13 1,23 1,49 2,30 2,24 2,36 3,06 3,65 4,16 4,02 4,72 5,84 6,47 7,47 8,60 7,88 8,30 9,04 10,00 11,06 11,80 11,80 12,86 13,96 15,09 15,07 16,53 19,25 21,16 22,64 24,46 24,96 25,24 26,47
Annual Civil Engineering Seminar 2015, Pekanbaru ISBN: 978-979-792-636-6 Tabel 2. Lanjutan Depth m 8,8 9 9,2 9,4 9,6 9,8 10 10,2 10,4 10,6 10,8 11 11,2 11,4 11,6 12 12,2 12,4 12,6 12,8 13 13,2 13,4 13,8 14 14,4 14,6 14,8 15 15,2 15,4 15,8 16 16,2 16,4 16,6
S-1 131 120 120 152 160 124 170 148 110 22 34 14 18 10 12 14 75 64 25 21 38 46 152 134 160 176 182 181
qc, kg/cm2 S-2 30 21 34 44 40 52 43 85 164 205 210
S-3 100 105 115 136 94 62 81 94 115 121 136 140 157 93 62 36 48 76 84 96 76 83 94 87 94 130 121 125 136 141 127 151 162 180 185 193
S-1 230,4 237,6 243 248,4 255,6 262,8 271,8 279 286,2 293,4 298,8 306 313,2 320,4 327,6 340,2 345,6 356,4 365,4 374,4 383,4 390,6 394,2 403,2 410,4 426,6 432 441
fs, kg/cm2 S-2 255,6 261 266,4 273,6 279 282,6 288 295,2 302,4 311,4 320,4
S-3 372,6 381,6 392,4 401,4 410,4 419,4 428,4 437,4 446,4 457,2 464,4 468 473,4 484,2 489,6 505,8 520,2 529,2 540 550,8 561,6 570,6 581,4 603 613,8 622,8 628,2 637,2 646,2 655,2 662,4 678,6 698,4 703,8 711 714,6
S-1 22,61 22,59 23,24 26,12 27,47 25,78 29,93 29,25 27,48 22,26 23,87 23,41 24,64 25,04 26,17 28,19 33,32 33,91 32,43 33,41 35,87 37,57 45,77 46,40 49,42 53,18 54,69 56,08
Qall, ton S-2 17,08 17,12 18,70 20,20 20,63 22,07 22,19 25,98 32,36 36,24 37,65
S-3 28,80 30,19 32,05 34,60 32,79 31,71 34,19 36,27 38,94 40,71 42,88 44,04 46,25 43,26 42,17 42,96 45,64 49,02 51,19 53,67 53,95 55,98 58,47 61,52 63,82 68,82 69,55 71,55 74,06 76,19 76,83 81,97 85,75 88,51 90,58 92,49
Dari Gambar 7 dan Tabel 2 terlihat bahwa pada kedalaman 12 m daya dukung ujung tiang pancang dari data CPT adalah 28,19 ton; 37,65 ton dan 42,96 ton dengan rata-rata 36,27 ton. Data uji sondir menjadi tidak valid apabila konusnya terhalang oleh batuan atau kayu-kayuan yang tidak mewakili kondisi asli lapangan. Daya dukung tiang pancang dari 5 titik uji PDA seperti Tabel 3. Tabel 3. Data uji PDA. No. Tiang As RD-R8 As R13-RF
PDA (RMX) 104 106
Daya Dukung Ultimate Tiang, ton CAPWAP Total Tahanan Kulit Tahanan Ujung 100,8 16,8 84,4 106,2 35,4 70,8
Qall, ton 33,6 35,4
Tabel 3. Lanjutan No. Tiang As R11-RB As R4-RA As F-3
PDA (RMX) 97 101 90
Daya Dukung Ultimate Tiang, ton CAPWAP Total Tahanan Kulit Tahanan Ujung 97,5 39,1 58,4 101,7 29,6 72 91 35,7 55,3
Qall, ton 32,5 33,9 30,3
Dari Tabel 3 terlihat bahwa pada kedalaman 12 m daya dukung ujung tiang pancang dari data PDA adalah 33,6 ton; 35,4 ton; 32,5 ton; 33,9 ton dan 30,3 ton dengan rata-rata 32,15 ton.
7
Annual Civil Engineering Seminar 2015, Pekanbaru ISBN: 978-979-792-636-6 Daya dukung tiang pancang dari 5 titik uji kalendering seperti Tabel 4. Tabel 4. Data uji kalendering. Ap, m2
L, m
, t/m3
Wp, ton
Wr, ton
E
C, cm
h, cm
n
0,0625
12
2,4
1,8
2
0,8
2,54
500
0,4
S, cm 1,25 0,3 1,1 1,2 0,9
Qu, ton 127,1 169,6 132,3 128,8 140,0
Qall, ton 42,4 56,5 44,1 42,9 46,7
Dari Tabel 4 terlihat bahwa pada kedalaman 12 m daya dukung ujung tiang pancang dari data kalendering adalah 42,4 ton; 56,5 ton; 44,1 ton; 42,9 ton dan 46,7 ton dengan rata-rata 46,5 ton. Data uji log bor pada 3 titik seperti Tabel 5. Tabel 5. Data uji log bor. Deskripsi Kedalaman, m Kadar air, % Specific gravity Unit weight, gr/cc Dry unit weight, gr/cc Derajat kejenuhan, % Sudut gesek tanah, 0 Kohesi, kg/cm2
BH-1 5 - 5,5 18 2,611 1,601 1,356 50,79 27,8 0,02
Titik Bor BH-2 7 - 7,5 18,39 2,619 1,616 1,365 52,4 27,1 0,019
BH-3 9,5 - 10 17,49 2,607 1,615 1,375 50,86 27 0,019
Daya dukung tiang dari data log bor seperti Tabel 6. Tabel 6. Daya dukung tiang dari data log bor. Ap, m2 0,0625 0,0625 0,0625
Cu, t/m2 0,2 0,19 0,19
φ 27,8 27,1 27
Nc 80 80 80
γ, t/m3 1,601 1,616 1,615
L, m 5 7 10
q, t/m2 8,005 11,312 16,150
Nq 40 40 40
Qp, ton 21,0 29,2 41,3
λ 0,4 0,3 0,25
fav 0,800 0,599 0,499
P, m 1,0 1,0 1,0
Qs, ton 4,0 4,2 5,0
Qu, ton 25,0 33,4 46,3
Dari Tabel 6 terlihat bahwa pada kedalaman 10 m daya dukung ujung tiang pancang dari data log bor adalah 46,3 ton. Dari data uji CPT, SPT, PDA, Log Bor dan Pile Driving Formula disimpulkan daya dukung ijin rata-rata pada Tabel 7, Gambar 3, Gambar 4 dan Gambar 5. Tabel 7. Nilai daya dukung ijin tiang pancang dari beberapa data uji. No 1 2 3 4 5
Nama Uji CPT SPT PDA Kalendering Log Bor
Dari Tabel 7 dibuat Gambar 8, Gambar 9 dan Gambar 10.
8
Qall, ton 36,27 33,29 32,15 46,50 46,30
Annual Civil Engineering Seminar 2015, Pekanbaru ISBN: 978-979-792-636-6
Gambar 8. Grafik daya dukung ujung tiang pancang dari data CPT, SPT, PDA, Kalendering dan Log Bor. Dari Gambar 8 terlihat bahwa nilai daya dukung tiang pancang tidak dapat di-cross check dari data CPT, SPT, PDA, Kalendering dan Log Bor karena nilainya yang jauh berbeda.
Gambar 9. Grafik daya dukung ujung tiang pancang dari data CPT, SPT dan PDA. Dari Gambar 9 terlihat bahwa nilai daya dukung tiang pancang dapat di-cross check dari data CPT, SPT dan PDA karena perbedaan nilainya tidak significan.
Gambar 10. Grafik daya dukung ujung tiang pancang dari data Kalendering dan Log Bor. Dari Gambar 10 terlihat bahwa nilai daya dukung tiang pancang dapat di-cross check dari data Kalendering dan Log Bor karena nilainya hampir sama. Nilai daya dukung ijin tiang pancang dari data uji CPT, SPT, PDA, log bor dan pile driving formula mendekati kesamaan. Kedekatan nilai ini menunjukkan bahwa dalam suatu project pelaksanaan pemancangan tidak harus melakukan pengujian keseluruhannya, tetapi sebahagiannya saja karena setiap pengujian memerlukan biaya yang mahal.
4.
KESIMPULAN
Kesimpulan dari tulisan ini adalah: -
Nilai daya dukung ijin tiang pancang tidak dapat di-cross check dari data CPT, SPT, PDA, Kalendering dan Log Bor karena nilainya sangat variatif. Nilai daya dukung ijin tiang pancang dapat di-cross check dari data CPT, SPT dan PDA atau dari data Kalendering dan Log Bor karena perbedaan nilai daya dukung ijinnya juga tidak significan.
-
Untuk keperluan perhitungan daya dukung ijin tiang pancang tidak harus melakukan pengujian keseluruhannya, sebahagiannya saja karena setiap unit pengujian memerlukan biaya yang mahal.
UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih kepada Seksi Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Riau yang telah memberikan data pendukung penelitian dan penulisan ini.
9
Annual Civil Engineering Seminar 2015, Pekanbaru ISBN: 978-979-792-636-6
DAFTAR PUSTAKA American Society for Testing and Materials, 2000, Annual Book of ASTM Standards, Philadelphia. Bowles, J.B, 1977, Foundation Analysis and Design, 2nd ed., McGraw-Hill, New York. Braja M. Das, 1990, Principles of Foundation Engineering, 2nd ed. PWS-KENT Publishing Company, Boston. Mayerhof, G. G, and Hanna, A. M, 1978, Ultimate Bearing Capacity of Foundation on Layered Soil Under Inclined Load, Canadian Geotechnical Journal, Vol. 15, No. 4, pp. 565-572. Terzaghi, K, 2000, Theoretical Soil Mechanics, Wiley, New York. Terzaghi, K. And Peck, R. B, 2000. Soil Mechanic in Engineering Practice, 2nd ed., Wiley. New York. Vanikar, S.N.1986. Manual on Design Construction of Driven Pile Foundations, U.S.Department of Transportation, Federal Highway Administration, Demonstration Project Division, Washington, D.C.
10