digilib.uns.ac.id1
perpustakaan.uns.ac.id
KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS REM KOMPOSIT SERBUK BONGGOL JAGUNG SEBAGAI SUPLEMEN MATERI KAJIAN MATA KULIAH KOMPOSIT DI PRODI PTM JPTK FKIP UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Andi Priyanto, Ranto, & Budi Harjanto Prodi Pendidikan Teknik Mesin , Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan, FKIP, UNS Kampus UNS Pabelan, Jl. Ahmad Yani 200, Surakarta, Tlp/Fax (0271) 718419/ 716266 Email :
[email protected] ABSTRACT The aims of this research are : (1) To investigate the effect of variation composition corncob powder, brass powder, MgO and polyester resin on the value of the coefficient of friction on testing braking performance of brake lining is using the Prony Brake engine (2) To investigate the variation in the composition of the mixture of corncob powder, MgO, brass powder and polyester resin which the most optimal approaches of value of the coefficient of friction Indoparts brake lining. (3) To compile the results of this research into teaching materials in the composite course in Mechanical Engineering Education Program JPTK FKIP Sebelas Maret University Surakarta.This research is an experimental research and analysis data uses descriptive analysis techniques. Testing braking performance of brake lining is using the Prony Brake engine. The population in this research is composed of composite brake lining corncob powder, brass powder, MgO, and polyester resin. The Samples in this research is variation in the composition of the brake lining materials, namely: First composition with a composition 20% corncob powder, 40% brass powder, 20% MgO and 20% polyester resin, Second composition with a composition of 30% corncob powder, 30% brass powder, 20% MgO and 20% polyester resin, the third composition with a composition of 40% corncob powder, 20% brass powder, 20% MgO and 20% polyester resin.Based on this research the conclusion are: (1) The variation of the composition of the material brake lining effects of the value of the coefficient of friction brake lining. This is indicated by the differences of the value of the coefficient of friction brake lining. First composition with a composition 20% corncob powder, 40% brass powder, 20% MgO and 20% polyester resin of the value of the coefficient of friction brake lining is as big as 0,322. Second composition with a composition of 30% corncob powder, 30% brass powder, 20% MgO and 20% polyester resin of the value of the coefficient of friction brake lining is as big as 0,368. The third composition with a composition of 40% corncob powder, 20% brass powder, 20% MgO and 20% polyester resin of the value of the coefficient of friction brake lining is as big as 0,357. (2) The most optimal composition approaches the value of coefficient of friction of the brake lining Indoparts brand comparison with the value of the coefficient of friction of 0,378 is the second composition with a composition of 30% corncob powder, 30% brass powder, 20% MgO and 20% polyester resin. The value of the coefficient of friction on the composition is 0,368. (3) The teaching materials made from the research can add variety of teaching materials in the composite course in Mechanical Engineering Education Program JPTK FKIP Sebelas Maret University Surakarta. Keywords: composite, corncobs powder brake lining, braking performance, the coefficient of friction commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id2
Secara umum bahan friksi kampas rem memiliki tiga penyusun bahan Kebutuhan alat transportasi semakin yaitu bahan pengikat, bahan serat dan meningkat seiring perkembangan zaman. bahan pengisi. Bahan pengikat terdiri dari Salah satu jenis alat transportasi yang pada berbagai resin diantaranya phenolic, masa kini banyak dipergunakan adalah epoxy, polyester, silicone dan rubber. sepeda motor. Dalam perkembangannya Resin tersebut berfungsi untuk pengikat diciptakan motor dengan peforma mesin berbagai zat penyusun didalam friksi. yang kuat dan tangguh. Untuk menunjang Bahan pengikat dapat membentuk peforma mesin tersebut dibutuhkan gaya sebuah matriks pada suhu yang relatif pengereman yang stabil untuk menjaga stabil. Serat berfungsi untuk keselamatan pengendara kendaraan meningkatkan koefisien gesek dan bermotor. Sistem pengereman yang baik meningkatkan kekuatan mekanik bahan. harus dapat menunjang daya dan Bahan friksi pada komponen kampas rem kecepatan pada kendaraan tersebut dimana sepeda motor merupakan bahan habis bagian terpenting dari sistem pengereman setelah dipakai. Maka dari itu dalam adalah kampas rem, yaitu media yang pembuatan kampas rem, bahan yang bekerja untuk memperlambat atau digunakan harus mudah didapat dan mengurangi laju kendaraan. Kampas rem tersedia terus. yang mempunyai koeefisien gesek yang Kita tahu negara Indonesia merupakan baik akan mendapatkan proses negara agraris dengan banyak berbagai pengereman yang maksimal. lahan pertanian dan perkebunan, salah satu Bahan komposit merupakan salah satu perkebunan yang banyak digarap petani bahan alternatif yang dapat digunakan Indonesia adalah perkebunan jagung. untuk pembuatan kampas rem. Bahan Produksi jagung nasional dari tahun ke dasar kampas rem secara umum adalah tahun semakin meningkat. Sesuai data dari asbestos dilengkapi dengan bahan Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun inorganic dan dilekatkan dengan berbagai 2012 produksi jagung nasional sebesar resin organik, karet dan lain-lain. Kampas 18,32 juta ton pipilan kering. Panen jagung rem ini memiliki kelemahan pada saat nasional tersebut menghasilkan sekitar kondisi basah yag mengakibatkan efek 30% limbah berupa bonggol jagung. licin waktu pengereman (Haroen dan Pemanfaatan limbah bonggol jagung Waskito, 2009). Kampas asbestos ini juga selama ini sangat terbatas hanya digunakan dapat mengganggu kesehatan dan tidak sebagai campuran pakan ternak dan bahan ramah lingkungan. bakar. Bonggol jagung termasuk bahan Penggunaan bahan baku bukan asbes selulosa yang bisa menyerap air namun pada kampas rem ini sangat aman bagi mempunyai sifat cukup kesat (Purboputro, kesehatan dan ramah lingkungan, memiliki 2014). Sehingga bonggol jagung daya cengkram kuat pada suhu merupakan salah satu bahan yang ideal pengereman di atas 300o C dan faktor untuk pembuatan kampas rem. keamanan yang lebih baik. Pertimbangan Kegiatan belajar mengajar kampas rem berjenis non asbestos yang memerlukan adanya suatu media atau lebih memberikan dampak positif dalam sumber belajar yang akan membantu siswa pemakaiannya, maka sudah saatnya kita untuk memahami materi pelajaran. Bahan mengembangkan pemakaian bahan non ajar merupakan salah satu sumber belajar asbetos dan mengurangi pemakaian bahan yang dapat dimanfaatkan siswa dalam asbetos karena mempunyai dampak negatifcommit to memahami proses belajar, melatih tingkat user bagi pemakainya serta tidak ramah pemahaman siswa melalui evaluasi serta lingkungan. sebagai pedoman siswa dalam mempelajari
A. PENDAHULUAN
digilib.uns.ac.id3
perpustakaan.uns.ac.id materi secara urut dan runtut. Selain itu kurangnya bahan ajar yang up to date tentang Mata Kuliah Komposit, sehingga perlu adanya pembuatan bahan ajar agar kompetensi dasar yang diinginkan dapat tercapai dengan maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menyelidiki pengaruh variasi komposisi bahan serbuk bonggol jagung, serbuk kuningan, MgO dan resin polyester terhadap nilai koefisien gesek pada pengujian performansi kampas rem menggunakan mesin Prony Brake. (2) Menyelidiki variasi komposisi campuran bahan serbuk bonggol jagung, serbuk kuningan, MgO dan resin polyester yang paling optimal yang mendekati nilai koefisien gesek kampas rem indoparts. (3) Menyusun hasil penelitian ini menjadi kajian bahan ajar mata kuliah komposit di Prodi Pendidikan Teknik Mesin JPTK FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta. B. METODE PENELITIAN
kuningan, 20% MgO dan 20% resin polyester. b. Komposisi 2 dengan komposisi 30% serbuk bonggol jagung, 30% serbuk kuningan, 20% MgO dan 20% resin polyester. c. Komposisi 3 dengan komposisi 40% serbuk bonggol jagung, 20% serbuk kuningan, 20% MgO dan 20% resin polyester. Untuk mengetahui nilai koefisien gesek kampas rem menggunakan mesin uji performansi pengereman kampas rem yaitu mesin Prony Brake. Prinsip kerja mesin Prony Brake sama dengan pengereman pada rem cakram sepeda motor. Prony brake merupakan salah satu alat uji torsi dan daya dimana prinsip kerjanya adalah dengan melawan torsi yang dihasilkan dengan suatu gaya pengereman. Besarnya gaya pengereman diukur dengan menambahkan suatu lengan ayun, kemudian gaya pada ujung lengan ayun diukur dengan timbangan (massa). Besarnya torsi didapat dari mengalikan gaya pengereman dengan panjang lengan ayun. Pengambilan foto makro dimaksudkan untuk mengetahui kehomogenan bahan di dalam spesimen kampas rem dan untuk mengetahui rata atau tidaknya campuran semua bahan kampas rem. Pada pengujian foto makro ini digunakan kamera ponsel merk Cross tipe A7s dengan aplikasi Lenovo super camera 8 megapixcel dengan perbesaran 4x. Bagan alir dalam penelitian ini sebagai berikut :
Penelitian komposit kampas rem menggunakan metode eksperimen yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara membuat atau memanipulasi kondisikondisi tertentu pada spesimen uji, serta adanya kontrol terhadap produk spesimen. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu memaparkan dengan jelas keadaan penelitian dan hasil pengujian spesimen. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Otomotif, Pendidikan Teknik Mesin JPTK FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta. Jalan Ahmad Yani No. 200 Pabelan, Makamhaji, Kartasura. Sampel pada penelitian ini adalah komposit kampas rem bonggol jagung, serbuk Kuningan (Cu-Zn), Magnesium Oksida (MgO) dengan matrik penyusun berupa resin polyester, adapun sampel yang dibuat mempunyai komposisi penyusun kampas sebagai berikut : a. Komposisi 1 dengan komposisi 20%commit to user serbuk bonggol jagung, 40% serbuk
digilib.uns.ac.id4
perpustakaan.uns.ac.id
MULAI
STUDI LAPANGAN DAN STUDI PUSTAKA
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
PENCAMPURAN BAHAN BAKU
Komposisi 1 20 % bonggol jagung, 40 % Cu-Zn, 20 % MgO dan 20 % resin.
Komposisi 2 30 % bonggol jagung, 30 % Cu-Zn, 20 % MgO dan 20 % resin.
Komposisi 3 40 % bonggol jagung, 20 % Cu-Zn, 20 % MgO dan 20 % resin.
KOMPAKSI BEBAN TEKANAN 2 TON SINTERING SUHU 200OC 30 MENIT PEMASANGAN PADA SEPATU REM SPESIMEN KOMPOSIT KAMPAS REM
FOTO MAKRO
PENGUJIAN DENGAN PRONY BRAKE
HASIL PENGUJIAN
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
MENYUSUN KESIMPULAN DAN SARAN
SELESAI
Gambar 1. Diagram Alir commit toPenelitian user
KAMPAS PRODUK INDOPART
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id5
C. HASIL DAN PEMBAHASAN Spesimen 1 dengan komposisi 20% serbuk bonggol jagung, 40% serbuk kuningan, 20% MgO dan 20% resin menunjukkan bahan-bahan penyusun kampas rem sudah terlihat merata. Pada spesimen ini komposisi serbuk kuningan sebesar 40%, oleh karena itu pada hasil foto makro jumlah kuningan terlihat sangat dominan. Meskipun presentase komposisi serbuk bonggol jagung dan kuningan berbeda tetapi banyaknya hampir sama. Maka dari itu penyebaran bahan penyusun pada spesimen 1 ini terlihat merata. Spesimen 2 dengan komposisi 30% serbuk bonggol jagung, 30% serbuk kuningan, 20% MgO dan 20% resin terlihat serbuk kuningan semakin sedikit. Pada spesimen ini presentase komposisi Gambar 2. Foto makro Spesimen 1 serbuk bonggol jagung dan serbuk kuningan sama yaitu 30% tetapi jumlah diantara keduanya jelas berbeda. Sehingga pada hasil foto makro terlihat di sebagian titik tidak terlihat adanya serbuk kuningan dan menyebabkan campuran ini kurang merata. Spesimen 3 dengan komposisi 40% serbuk bonggol jagung, 20% serbuk kuningan, 20% MgO dan 20% resin menunjukan serbuk kuningan semakin sedikit dan serbuk bonggol jagung Gambar 3. Foto makro Spesimen 2 semakin banyak. Hal ini dikarenakan komposisi serbuk bonggol jagung sebesar 40%. Pada spesimen ini campuran juga kurang merata terlihat disebagian titik tidak adanya serbuk kuningan. Serbuk bonggol jagung terlihat terdapat pada semua bagian kampas rem. Dari hasil foto makro dari ketiga spesimen kampas rem, dapat disimpulkan bahwa spesimen 1 merupakan campuran yang paling merata. Meskipun pada Gambar 4. Foto makro Spesimen 3 spesimen 1 prosentase komposisi serbuk bonggol jagung dan serbuk kuningan Keterangan : berbeda yaitu sebesar 40% dan 20% tetapi banyaknya serbuk bonggol jagung dan : Serbuk Bonggol Jagung serbuk kuningan hampir sama. Pengujian performansi pengereman : Serbuk Kuningan commit to user kampas rem menggunakan alat uji mesin Prony Brake . Pengujian ini dilakukan : MgO
Berikut adalah hasil foto makro spesimen kampas rem dengan menggunakan yang digunakan adalah handphone merk Cross A7s dengan aplikasi Lenovo super camera 8 megapixcel.
digilib.uns.ac.id6
perpustakaan.uns.ac.id untuk mengetahui nilai koefisien gesek dari spesimen kampas rem serbuk bonggol jagung dan dibandingkan dengan kampas rem Indoparts. Prony brake merupakan salah satu alat uji performansi pengereman kampas rem dimana prinsip kerjanya sama dengan pengereman pada rem cakram sepeda motor. Pada Prony brake ini menggunakan motor penggerak berupa motor listrik bertenaga 1 HP. Putaran motor ditransmisikan dengan menggunakan gear dan rantai untuk menggerakan cakram. Pada komponen pengeremannya menggunakan komponen dari motor yamaha jupiter Z. Pada rumah kampas rem diberi tambahan lengan yang panjangnya 35 mm yang bertujuan untuk meneruskan gaya. Prinsip kerja Prony Brake adalah dengan melawan torsi yang dihasilkan dengan suatu gaya pengereman. Besarnya gaya berat diukur dengan menambahkan suatu lengan ayun, kemudian gaya pada ujung lengan ayun diukur dengan timbangan (massa). Besarnya torsi didapat dari mengalikan gaya berat dengan panjang lengan ayun. Jari-jari efektif pengereman dan diameter piston diukur dengan jangka sorong. Tekanan minyak rem dapat dibaca di manometer yang dipasang pada selang minyak rem. Setelah kita dapat data tersebut, kita masukan ke rumus untuk mengetahui koefisien gesek kampas rem.
Dimana w = m x g Untuk menghitung gaya efektif pengereman menggunakan persamaan ini :
T = Fµ x R Dimana Fµ = T / R Untuk menghitung gaya yang menekan kampas rem menggunakan persamaan, yaitu :
=
× 0,785 (D²+d²)
Serta koefisien gesek didapat dari :
Fµ = µ × Dimana µ = Fµ / Keterangan : T = Torsi ( Nm ) w = Gaya berat (N) m = Gaya pada timbangan (kgf) g = Percepatan grafitasi bumi (m/ ) L = Panjang lengan ( m ) Fµ = Gaya efektif pengereman ( N ) R = Jari-jari efektif pengereman ( m ) F = Gaya yang menekan kampas rem (N) Pe = Tekanan minyak rem (Pa) D = Diameter Piston besar (m) d = Diameter Piston kecil (m) µ = Koefisien gesek Sumber : Teguh Arif Prabowo (2008) Hasil pengujian performansi pengereman kampas rem dapat dilihat pada Tabel 1 dan Gambar 6. Tabel 1. Hasil Pengujian Performansi pengereman Spesimen Kampas Rem Bonggol Jagung
Gambar 5. Mesin Prony Brake
Komposisi bahan Magnesium Kuningan Oksida
Resin
Koefisien Gesek (µ)
Komposisi 1
20%
40%
20%
20%
0,332
Komposisi 2
30%
30%
20%
20%
0,368
40%
20%
20%
20%
0,357
Dari pernyataan berikut maka didapat Komposisi 3 rumus : commit to user T=w×L Indoparts Gaya berat yang terukur ditimbangan (w)
0,378
digilib.uns.ac.id7
perpustakaan.uns.ac.id Tabel 1 menunjukan hasil pengujian performansi pengereman spesimen kampas rem yang berbeda-beda. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 5, merupakan diagram pengaruh variasi komposisi bahan kampas rem terhadap performansi pengereman (koefisien gesek) kampas rem.
Koefisien Gesek (µ)
0,4 0,35 0,3
0,332
0,368
0,357
0,378
0,25 0,2 0,15 0,1 0,05 0 komposisi 1 komposisi 2 komposisi 3
Indoparts
Spesimen Kampas Rem
Gambar 6. Diagram Pengaruh Variasi Komposisi Bahan Kampas Rem Terhadap Koefisen Gesek
(komposisi 30% serbuk bonggol jagung, 30% serbuk kuningan, 20% MgO dan 20% resin polyester) yaitu 0,368. Pada penelitian ini yang dilakukan hanya sebatas mengetahui nilai koefisien gesek kampas rem serbuk bonggol jagung yang paling optimal dan mendekati nilai koefisien gesek dari kampas rem pembanding yaitu kampas rem merk Indoparts. Berdasarkan Tabel 1 nilai koefisien gesek kampas rem merk Indoparts adalah 0,378. Spesimen yang paling optimal yang mendekati nilai koefisien gesek kampas rem pembanding (Indoparts) yaitu spesimen 2 (komposisi 30% serbuk bonggol jagung, 30 % serbuk kuningan, 20% MgO dan 20% resin polyester) dengan nilai koefisen geseknya 0,368. Kesimpulannya variasi komposisi serbuk bonggol jagung dan serbuk kuningan yang sedang (tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil) mempunyai nilai koefisien gesek yang paling optimal dan mendekati nilai koefisien gesek kampas rem merk Indoparts.
Tabel 1 menunjukan hasil pengujian performansi pengereman (koefisien gesek) D. SIMPULAN DAN SARAN spesimen kampas rem yang berbeda-beda. Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat 1. SIMPULAN bahwa Spesimen 1 dengan komposisi 20% Dari penelitian yang telah serbuk bonggol jagung, 40% serbuk dilaksanakan dapat diambil kesimpulan kuningan, 20% MgO dan 20% resin sebagai berikut : polyester, nilai rata-rata koefisien 1. Variasi komposisi bahan kampas rem geseknya adalah 0,332. Spesimen 2 berpengaruh terhadap nilai koefisien dengan komposisi 30% serbuk bonggol gesek kampas rem. Hal ini ditunjukkan jagung, 30% serbuk kuningan, 20% MgO dengan nilai koefisien gesek yang dan 20% resin polyester, nilai rata-rata berbeda-beda. Komposisi 1 dengan koefisien geseknya adalah 0,368. komposisi 20% serbuk bonggol jagung, Spesimen 3 dengan komposisi 40% serbuk 40% serbuk kuningan, 20% MgO dan bonggol jagung, 20% serbuk kuningan, 20% resin polyester nilai koefisien 20% MgO dan 20% resin polyester, nilai geseknya sebesar 0,332. Komposisi 2 rata-rata koefisien geseknya adalah 0,357. dengan komposisi 30% serbuk bonggol Kampas rem pembanding merk Indoparts jagung, 30% serbuk kuningan, 20% nilai koefisien geseknya adalah 0,378. MgO, dan 20% resin polyester nilai Berdasarkan Gambar 6 dapat koefisien geseknya sebesar 0,368. diketahui bahwa nilai koefisien geseknya Komposisi 3 dengan komposisi 40% yang paling kecil adalah pada spesimen 1 serbuk bonggol jagung, 20% serbuk (komposisi 20% serbuk bonggol jagung, kuningan, 20% MgO dan 20% resin 40% serbuk kuningan, 20% MgO dan 20% commit to user polyester nilai koefisien geseknya resin polyester) yaitu 0,332 dan yang sebesar 0,357. paling besar terdapat pada spesimen 2
digilib.uns.ac.id8
perpustakaan.uns.ac.id 2. Komposisi yang paling optimal yang mendekati nilai koefisien gesek dari kampas rem pembanding merk Indoparts dengan nilai koefisien gesek sebesar 0,378 yaitu pada komposisi 2 dengan komposisi 30% serbuk bonggol jagung, 30% serbuk kuningan, 20% MgO dan 20% resin polyester. Pada komposisi tersebut nilai koefisien geseknya sebesar 0,368. 3. Bahan ajar yang dibuat dari penelitian yang telah dilakukan dapat menambah variasi bahan ajar pada mata kuliah komposit di Pendidikan Teknik Mesin JPTK FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dan implikasinya, maka dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut:
E. DAFTAR PUSTAKA Agus, S.Y. (2010). Pengaruh Penekanan Terhadap Sifat Fisis Dan Mekanis Pada Bahan Kampas Rem Sepeda Motor Dengan Serat Alam Serbuk Bonggol (Janggel) Jagung. Surakarta: UMS. Fitrianto, F.D. (2012). Pemanfaatan Serbuk Bonggol Jagung Sebagai Alternatif Bahan Friksi Kampas Rem Non-Asbestos Sepeda Motor. Surakarta: UNS. Gibson, R.F. 1994. Principles of Composites Material Mechanics. Singapore: Mc. Graw Hill. Haroen, W.K. & Waskito, A.T. (2009). “Peningkatan Standar Kanvas Rem Kendaraan Berbahan Baku Asbestos Dan Non Asbestos (Celulose) Untuk Keamanan” diperoleh pada tanggal 20 November 2014 dari http://www.bsn.or.id/files/@LItbang/P PIS%202008/PPIS%20Bandung/8%2 0%20PENINGKATAN%20STANDA R%20KANVAS%20REM%20%20K ENDARAAN%20BERBAHAN%20B AKU%20ASBESTOS%20DAN%20 NON%20ASBESTOS.pdf
1. Variasi komposisi bahan yang tepat akan menghasilkan performa kampas rem yang optimal. Komposisi 30% serbuk bonggol jagung, 30% serbuk kuningan, 20% MgO, 20% resin merupakan komposisi yang paling baik untuk dibuat kampas rem, karena memiliki nilai koefisien gesek yang paling optimal dan mendekati nilai koefisien gesek kampas rem Indoparts. Prabowo, T.A. (2008). Kaji Eksperimental 2. Dalam pemilihan bahan kampas rem Penentuan Torsi Dan Daya Pada sebaiknya dipertimbangkan bahan yang Sepeda Motor Honda Astrea Grand mudah didapatkan di lingkungan 1997 Dengan Sistem Prony Brake. sekitar, dapat menghasilkan kampas Semarang: Universitas rem dengan kinerja yang optimal dan Muhammadiyah Semarang. aman bagi kesehatan. 3. Untuk penelitian lanjutan sebaiknya Purboputro, P.I. (2014). Pengembangan mesin Prony Brake dikembangkan lagi Ketahanan Keausan Pada Bahan menggunakan sistem otomasi mesin Kampas Rem Sepeda Motor Dari sehingga didapatkan data yang lebih Komposit Bonggol Jagung. Jurnal akurat. MEDIA MESIN UMS, Vol. 15, No. 1, 4. Dalam proses penimbangan dan Januari 2014 : 41-48 pencampuran bahan agar selalu Utomo, Wahyu. (2013). Pengaruh diperhatikan dengan teliti agar Ketebalan Kampas Rem Terhadap campuran bahannya merata. commit to user Getaran Sistem Rem Cakram Pada
digilib.uns.ac.id9
perpustakaan.uns.ac.id Berbagai Kondisi Surakarta: UNS.
Pengereman.
Widodo, T. W., A. Asari, Ana N.dan Elita, R. (2007). “Bio Energi Berbasis Jagung dan Pemanfaatan Limbahnya” Diperoleh pada tanggal 20 November 2014 dari http://mekanisasi.litbang.deptan.go.id/ eng/index.php?option=com_docma &task=doc_download&gid=11&Itemi d=63
commit to user