KABUPATEN BREBES Data Agregat per Kecamatan
Sekapur Sirih Bahwa Sensus Penduduk 2010 merupakan kegiatan berskala nasional bersifat masif yang memakan biaya sangat besar dan melibatkan petugas yang sangat banyak. karena cakupannya adalah meliputi seluruh penduduk yang tinggal di wilayah Indonesia yang sangat luas. Hasil Sensus Penduduk 2010 bersifat sangat strategis dalam hal penyediaan data kependudukan yang komprhehensif. SP2010 yang merupakan Sensus Penduduk yang ke-6 yang pernah diselenggarakan oleh pemerintah, harus bisa menghasilkan data kependudukan yang lebih baik dari Sensus Penduduk sebelumnya. Outputnya data SP2010 adalah berupa data by name by adress, sementara dari kegiatan SP sebelumnya hanya berupa data agregat. Keberhasilan pelaksanaan SP2010 tidak terlepas dari peran aktif dan antusiasme masyarakat terhadap kegiatan SP2010 yang sangat tinggi terlihat dari penerimaan yang baik kepada petugas dan kooperatif dalam menjawab pertanyaan. Di sisi lain dukungan dari Pemerintah Kabupaten Brebes sampai level RT/RW sangat membantu kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan SP2010, untuk itu kepada Pemerintah Kab. Brebes beserta seluruh jajarannya serta seluruh masyarakat Kab. Brebes disampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi tingginya. Penghargaan dan apresiasi yang tinggi diberikan kepada semua Petugas SP2010 Kab. Brebes atas kerja keras dan dedikasi dalam pelaksanaan SP2010. Laporan Eksekutif Hasil SP2010 ini menyajikan agregat data dasar penduduk yang diperoleh dari hasil olah cepat pencacahan lengkap SP2010. Cakupan data dasar yang dapat disajikan pada booklet ini adalah jumlah penduduk menurut jenis kelamin, wilayah administrasi, berikut parameter turunannya yaitu kepadatan penduduk, sex rasio, laju pertumbuhan dan distribusi antar kecamatan. Publikasi ini merupakan persembahan awal dari berbagai publikasi yang akan diterbitkan dari hasil SP2010. Kepada semua pihak yang telah membantu terbitnya publikasi ini, diucapkan terima kasih. Brebes, Agustus 2010 Kepala BPS Kab. Brebes Gunawan, SE.
SERBA SERBI KEGIATAN LAPANGAN SP2010 KABUPATEN BREBES
0
Dukungan dari Wakil Bupati Brebes diwujudkan dalam siaran langsung melalui RSPD berupa penyampaian seruan kepada masyarakat Brebes untuk ikut mensukseskan SP2010
Kegiatan Penelusuran wilayah SP2010 sebelum pelaksanaan lapangan SP2010
2
2
Petugas sedang melakukan wawancara dengan responden SP2010, menanyakan berbagai pertanyaan terkait data kependudukan.
Kegiatan pencacahan perdana SP2010 di kediaman Bapak Sekretaris Daerah Kab. Brebes
3
3
Kegiatan penempelan stiker SP2010 sebagai tanda sudah disensus
Dicacah di teras rumah sambil bertelanjang dadapun tidak masalah, yang penting informasi yang didapat lengkap, tepat dan benar
4
Rangkaian Kegiatan SP2010 Kegiatan SP2010 di Kabupaten Brebes dimulai dari persiapan, yaitu dengan menyiapkan keberadaan peta Blok
Sensus
Selanjutnya
dan
jumlah
perekrutan
petugas.
petugas
per
kecamatan. Petugas terdiri dari Korlap, Kortim dan PCL.
GUNAWAN, SE. Kepala BPS Kab. Brebes
Petugas yang telah direkrut selanjutnya dilatih. Pelatihan petugas Korlap terpisah dengan Kortim dan PCL. Pelaksanaan lapangan SP2010 diawali dengan apel siaga petugas SP2010. Pencacahan dilaksanakan mulai tanggal 1 s/d 31 Mei 2010. Penyisiran masyarakat yang belum terdata dilakukan hingga tanggal 30 Juni 2010. Di samping pertemuan petugas, serangkaian monitoring dilakukan oleh TF Kabupaten/Provinsi Jawa Tengah dan petugas pemantau kualitas dari STIS. Pelaporan hasil RBL-1 dilaporkan melalui SMS maupun Upload Olah Cepat RBL-1. Sedangkan dokumen yang sudah selesai selanjutnya dibatching dan dikirim ke pusat pengolahan di BPS Provinsi Jawa Tengah.
RI
4
5
“Sensus Penduduk, merupakan bagian terpadu dari upaya kita bersama, untuk mewujudkan visi besar pembangunan 2010-2014. Kita telah menetapkan visi pembangunan lima tahun ke depan, yaitu, "Terwujudnya Indonesia yang Sejahtera, Demokratis, dan Berkeadilan". Keberhasilan kita mencapai visi pembangunan itu, ikut ditentukan oleh kemampuan kita, dalam mengelola manajemen data dan informasi kependudukan yang memadai, akurat, lengkap, dan selalu termutakhirkan. Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mengamanatkan kepada setiap negara, untuk melakukan Sensus penduduk setiap sepuluh tahun sekali. Sensus Penduduk ini, merupakan wujud komitmen dan konsistensi kita terhadap agenda dunia. Secara berkesinambungan kita melaksanakan sensus penduduk setiap sepuluh tahun”. PIDATO PRESIDEN RI SUSILO BAMBANG YUDHOYONO Jum’at, 30 April 2010
56
Gambaran Umum Penduduk Kabupaten Brebes Dari hasil entri data daftar SP2010-RBL1 dan SP2010-L2 diketahui bahwa jumlah penduduk Kab. Brebes tahun 2010 (termasuk penduduk L2) adalah sebanyak 1.732.719 jiwa terdiri penduduk laki-laki sebanyak 872.135 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 860.584 jiwa. Sementara jumlah rumahtangga nya adalah 452.961 rumahtangga dengan rata-rata anggota rumahtangga sebanyak 3,83. Dalam kurun waktu antara tahun 1990=2000 dan tahun 2000-2010 rata-rata laju pertumbuhan penduduk per tahun adalah sebesar 1,09 % dan 0,22 %. Sex ratio tahun 1990 sebesar 97,20 %, tahun 2000 sebesar 99,80 % dan tahun 2010 sebesar 101,34 %. Apabila dilakukan perbandingan hasil Sensus Penduduk 1990, 2000 dan 2010 berdasarkan tabel-tabel pada lampiran VI-1 dan VI-5, diketahui bahwa laju pertumbuhan penduduk dan rata-rata anggota rumahtangga kecenderungannya semakin menurun. Penurunan laju pertumbuhan penduduk dan rata-rata anggota rumahtangga terjadi akibat tingginya migrasi penduduk keluar daerah untuk mencari nafkah di kota besar dan menjadi pekerja di luar negeri. Angka sex ratio antar ketiga sensus tersebut mengalami kecenderungan naik dari tahun 1990 sebesar 97,20 %, tahun 2000 sebesar 99,80 % dan tahun 2010 sebesar 101,34.%, hal tersebut terjadi salah satu penyebabnya adalah karena migrasi penduduk didominasi perempuan, baik menjadi TKW di luar negeri, pembantu rumahtangga, buruh pabrik dan pekerja di warteg. Jumlah TKW yang berasal dari Brebes dari tahun ke tahun semakin banyak sebagai dampak dari gencarnya promosi terkait keberhasilan TKW di luar negeri. Dampak dari banyaknya TKW bisa dilihat pada angka sex ratio yang umumnya diatas 100% pada beberapa desa di beberapa kecamatan sentra TKW seperti Kecamatan Losari, Tanjung, Banjarharjo, Songgom, Bulakamba dan Wanasari.
7
Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin KECAMATAN (1)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
(2)
SALEM BANTARKAWUNG BUMIAYU PAGUYANGAN SIRAMPOG TONJONG LARANGAN KETANGGUNGAN BANJARHARJO LOSARI TANJUNG KERSANA BULAKAMBA WANASARI SONGGOM JATIBARANG BREBES KABUPATEN
L (3 )
28.242 42.720 47.499 48.655 30.692 32.466 69.615 66.693 59.155 61.242 46.500 28.771 82.334 71.858 34.830 41.867 78.996 872.135
P
L+P
SEX RATIO
(4)
(5)
(6)
28.620 44.745 48.437 47.725 30.945 32.681 67.068 66.974 58.808 58.987 44.852 29.032 79.928 68.634 33.294 41.511 78.343 860.584
56.862 87.465 95.936 96.380 61.637 65.147 136.683 133.667 117.963 120.229 91.352 57.803 162.262 140.492 68.124 83.378 157.339 1.732.719
98,68 95,47 98,06 101,95 99,18 99,34 103,80 99,58 100,59 103,82 103,67 99,09 103,01 104,70 104,61 100,86 100,83 101,34
8
Sex Ratio Penduduk Kabupaten Brebes Sex ratio penduduk Kabupaten Brebes adalah sebesar 101,34, yang artinya jumlah penduduk laki-laki 1,34 persen lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan, atau setiap 100 orang perempuan terdapat 101 lebih orang laki-laki. Sex ratio terbesar terdapat di Kecamatan Bulakamba, Wanasari, Songgom, Larangan, Losari dan Tanjung, dan yang terkecil terdapat di Kecamatan Salem, Bantarkawung dan Bumiayu.
9
Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Brebes Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Brebes sejak tahun 1980 terus mengalami penurunan. Diterimanya Program Keluarga Berencana oleh masyarakat telah menjadi salah satu penyebab menurunnya tingkat kelahiran yang menjadi salah satu pemicu menurunnya LPP selama tahun 1980-2010 yaitu 2,04% selama 19801990; 1,14% selama 1990-2000 dan 0,22% selama 2000-2010. Selama tahun 19802000 LPP semua kecamatan turun kecuali Kecamatan Salem naik dari 0,93% periode 1980-1990 menjadi 1,06% periode 1990-2000. Kecamatan Salem merupakan daerah paling terpencil di Kabupaten Brebes dengan akses transportasi paling salit saat itu. Penurunan LPP terus berlanjut hingga tahun 2010, dimana selain berkurangnya jumlah kelahiran, fenomena sosial ekonomi tampak ikut memicu penurunan LPP ini. Booming penduduk usia muda di tahun 1995-2010 membawa konsekuensi di bidang ketenagakerjaan Kabupaten Brebes. Sempitnya lapangan kerja non pertanian menjadi penyebab mengalirnya tenaga kerja muda dari Kabupaten Brebes ke Kota besar (urbanisasi) hingga luar negeri. Keberhasilan imigran asal Brebes di Kota jakarta dan sekitarnya memotivasi penduduk usia muda untuk ikut serta bermigrasi. Tersedianya alat transportasi menuju Jakarta sekitarnya sampai tingkat kecamatan bahkan sampai tingkat desa menambah animo masyarakat Brebes mengadu nasib di Jakarta dan sekitarnya. Ada diantara mereka yang terus menetap dan ada yang menjadi menjadi penglaju bulanan dan mingguan. Kenyataan ini menjadi salah satu faktor penyebab berkurangnya jumlah penduduk usia produktif di Kabupaten Brebes. Fenomena sosial ekonomi menarik lainnya yang perlu dicermati yang bisa memperkuat jawaban semakin menurunnya LPP di Brebes, yaitu semakin derasnya arus perpindahan penduduk wanita dari Kab. Brebes ke luar negeri menjadi TKW selama 20 tahun terakhir, dapat dilihat dari kenaikan angka Sex Rasio selama 20 tahun terakhir di beberapa kecamatan tertentu yang menjadi sentra pengiriman TKW, yaitu Kec. Paguyangan, Kec.Larangan, Kec. Banj.arharjo, Kec. Losari, Kec. Tanjung, Kec. Bulakamba, Kec. Wanasari, Kec. Songgom, Kec. Jatibarang dan Kec. Brebes. Ini tantangan berat bagi Pemerintah Kab. Brebes untuk lebih meningkatkan daya tarik ekonomi wilaya
10
Grafik Laju Pertumbuhan Penduduk Kab. Brebes
11
12
Distribusi Penduduk Kabupaten Brebes per Kecamatan 1990 - 2010 NO
KECAMATAN
1990
2000
2010
1
SALEM
3,17
3,18
3,11
2
BANTARKAWUNG
5,45
5,40
5,39
3
BUMIAYU
6,03
5,71
5,74
4
PAGUYANGAN
5,28
5,42
5,38
5
SIRAMPOG
3,45
3,45
3,53
6
TONJONG
4,09
3,97
4,00
7
LARANGAN
8,02
7,92
7,80
8
KETANGGUNGAN
7,57
7,59
7,71
9
BANJARHARJO
6,74
6,70
6,80
10
LOSARI
7,00
7,07
7,09
11
TANJUNG
4,90
5,16
5,20
12
KERSANA
3,36
3,33
3,41
13
BULAKAMBA
8,86
9,15
9,00
14
WANASARI
7,52
7,73
7,63
15
SONGGOM
4,36
4,35
4,31
16
JATIBARANG
4,84
4,68
4,70
17
BREBES
9,36
9,20
9,21
KAB. BREBES
100,00
100,00
100,00
13
GRAFIK DISTRIBUSI PENDUDUK PER KECAMATAN DI KAB. BREBES TAHUN 2010
Penutup Sebagai negara dengan jumlah penduduk keempat terbesar di dunia, hasil SP2010 di Indonesia memiliki nilai yang sangat penting bagi dunia. Hasil Sensus Penduduk 2010, akan dapat membantu PBB dan lembaga-lembaga internasional lainnya mengetahui jumlah penduduk dunia secara otentik. Melalui SP2010 ini, kita ingin memperoleh data dasar kependudukan dan perumahan yang sangat penting dan strategis yang sangat diperlukan baik oleh pemerintah, dunia usaha, maupun masyarakat luas, untuk berbagai kepentingan pembangunan sepuluh tahun ke depan. Berbeda dengan SP sebelumnya. pada SP2010 setiap penduduk akan disensus secara lengkap yaitu nama, alamat, umur, jenis kelamin, pendidikan, dan kesehatan, hingga status ketenagakerjaan Juga akan dicatat informasi yang terkait dengan fasilitas perumahan, akses ke media komunikasi, dan berbagai informasi lainnya. Output data hasil SP 2010 nantinya akan ditampilkan data dalam bentuk by name dan by adress, artinya semua data terkait karakteristik kependudukan akan ditampilkan secara individual untuk setiap penduduk di seluruh indonesia. .
14