Reka Integra – ISSN: 2338-5081 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional
©Jurusan Teknik Industri Itenas |No.04|Vol.01 Maret 2014
Usulan Peningkatan Minat Konsumen dalam Pembelian Produk Handphone Samsung Berdasarkan Variabel-Variabel yang Mempengaruhinya Menggunakan Structural
Equation Modeling*
Martin, Hendang Setyo Rukmi, Hari Adianto Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Nasional (Itenas), Bandung Email:
[email protected]
ABSTRAK Penjualan suatu produk berkaitan erat dengan minat konsumen. Semakin tinggi minat konsumen akan membuat semakin tinggi juga penjualan produknya. Minat konsumen dipengaruhi oleh pengaruh sosial, pengalaman konsumsi, dan bauran pemasaran. Sebagai salah satu produsen handphone, Samsung ingin meningkatkan penjualan produknya melalui peningkatan minat konsumen. Penelitian ini bertujuan menghasilkan usulan peningkatan minat konsumen dalam pembelian handphone Samsung berdasarkan variabel-variabel yang mempengaruhinya. Metode yang digunakan adalah structural equational modeling. SEM (Structural Equational Modeling) merupakan metode yang terdiri atas analisis jalur, analisis faktor, dan regresi berganda. Metode structural equational modeling dilakukan dengan bantuan program Lisrel 8.80. Variabel yang memiliki pengaruh terbesar terhadap minat konsumen adalah harga, proses, dan promosi. Kata kunci: Minat Konsumen, Structural Equational Modeling, Lisrel ABSTRACT
Sell a product be related to consumer interest. Higher consumer interest will make product sold higher too. Consumer interest depend by consumption experience, social effect, and marketing mix. As one of handphone producer, Samsung will increase sale of it’s product by increase consumer interest. This research have a purpose to make suggestion to increase consumer interest on buying handphone Samsung depend by variable-variable which influence consumer interest. Method used is Structural Equational Modeling. SEM (Structural Equational Modeling) is a method which comprise with path analysis, factor analysis, and multiple regression. Structural Equational Modeling Method used by Lisrel 8.80. Variabel which have biggest influence to consumer interest are price, process, and promotion. Keyword: Consumer Interest, Structural Equational Modeling, Lisrel * Makalah ini merupakan ringkasan yang disusun oleh penulis pertama dengan pembimbingan
penulis kedua dan ketiga. Makalah ini merupakan draft awal dan akan disempurnakan oleh para penulis untuk disajikan pada seminar nasional dan/atau jurnal nasional. Reka Integra - 130
Usulan Peningkatan Minat Konsumen dalam Pembelian Produk Handphone Samsung Berdasarkan Variabel-Variabel yang Mempengaruhinya Menggunakan Structural Equation Modeling
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi telah mempengaruhi bisnis telekomunikasi. Salah satu bisnis di bidang telekomunikasi yang berkembang pesat adalah bisnis handphone. Hal tersebut ditandai dengan banyaknya bermunculan produsen handphone di dunia, seperti Nokia, Samsung, Sony, Apple, dan HTC. Tipe dan harga handphone yang ditawarkan di pasaran sangat beragam sehingga konsumen mempunyai banyak pilihan. Untuk meningkatkan minat konsumen dalam pembelian handphone, setiap produsen handphone berusaha untuk menerapkan strategi pemasaran yang menarik. Selain strategi pemasaran yang menarik, minat konsumen juga dipengaruhi oleh pengaruh sosial, sejarah masa lalu, dan pengalaman konsumsi (Boyd, dkk., 2000). Salah satu produsen handphone yang cukup terkenal di dunia adalah Samsung yang berasal dari Korea. Handphone yang dibuat oleh Samsung memiliki kualitas sekelas Nokia, Apple, Sony Ericson, dan HTC. Tipe dan harga handphone Samsung bervariasi. Salah satu tipe handphone samsung yang banyak diminati konsumen adalah tipe Galaxy S.Kekurangan Galaxy S sebelumnya diperbaiki oleh Samsung dengan meluncurkan Galaxy S yang baru. Pada bulan Maret 2013 Samsung telah meluncurkan Galaxy S4 yang lebih bagus teknologinya dari Galaxy S3. Manajeman Samsung berharap peluncuran Galaxy S4 dan tipetipe handphone lainnya di masa mendatang mampu menarik minat konsumen yang tinggi sehingga berimbas pada besarnya angka penjualan. Oleh karena itu manajemen Samsung ingin mengetahui hal-hal apa saja yang harus dilakukan untuk meningkatkan minat konsumen terhadap produk-produk handphonenya. 1.2 Perumusan Masalah Ada banyak variabel yang mempengaruhi minat konsumen dalam membeli suatu produk atau jasa. Dari latar belakang diketahui bahwa manajemen Samsung ingin mengkaji variabel- variabel apa yang paling mempengaruhi minat konsumen dalam pembelian produk Samsung. Upaya peningkatan minat konsumen terhadap handphone Samsung dapat dilakukan berdasarkan variabel-variabel yang paling berpengaruh. Penentuan variabelvariabel yang mempengaruhi minat konsumen terhadap pembelian produk Samsung dapat menggunakan pemodelan persamaan struktural (Structural Equation Modeling). Structural Equation Modeling (SEM) merupakan teknik analisis multivariat yang bertujuan untuk mempelajari hubungan struktural yang diekspresikan oleh seperangkat persamaan, yang serupa dengan seperangkat persamaan regresi berganda. 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan menghasilkan usulan peningkatan minat konsumen dalam pembelian handphone Samsung berdasarkan variabel-variabel yang mempengaruhinya. 1.4 Pembatasan Masalah Batasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Konsep bauran pemasaran (marketing mix) yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan teori yang dikutip dari Madura (2001). 2. Konsep minat konsumen yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan teori yang dibuat Boyd, Walker, dan Larreche (2000).
Reka Integra -131
Martin, dkk.
2. STUDI LITERATUR 2.1 Definisi Minat Konsumen Minat konsumen adalah hasil dari evaluasi terhadap merek atau jasa. Tahapan terakhir dari proses tersebut adalah pengambilan keputusan secara kompleks termasuk menggunakan merek atau jasa yang diinginkan, mengevaluasi merek atau jasa tersebut pada saat digunakan dan menyimpan informasi untuk digunakan pada masa yang akan datang. (Assael, 1998 dalam Ikhwan Susila dan Faturrahman, 2004) 2.2 Bauran Pemasaran Bauran pemasaran (marketing mix) merupakan salah satu elemen dalam strategi pemasaran jasa maupun produk. Berdasarkan Madura (2001), bauran pemasaran sebuah perusahaan adalah kombinasi dari strategi produk, penentuan harga, distribusi, dan promosi yang digunakan untuk menjual berbagai produk. Unsur-unsur bauran pemasaran tersebut adalah sebagai berikut: 1. Produk, merupakan bentuk penawaran yang ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan konsumen. 2. Harga, merupakan sesuatu yang diserahkan dalam pertukaran untuk mendapatkan suatu barang atau jasa. 3. Promosi, meliputi berbagai metode untuk mengkomunikasikan keunggulan, manfaat produk tertentu kepada pelanggan potensial dan aktual. 4. Lokasi, kemudahan akses terhadap lokasi usaha bagi semua para pelanggan dan calon pelanggan potensial. 5. Orang, peran orang cukup penting dalam bauran pemasaran. 6. Proses, merupakan gabungan semua aktivitas, umumnya terdiri dari prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, aktivitas, sehingga produk dapat ditawarkan dan diterima pelanggan atau calon pelanggan 7. Bukti Fisik, unsur ini digunakan untuk mempermudah pelanggan bertransaksi dengan perusahaan. 8. Customer Service, pada pemasaran produk pada dasarnya dilakukan oleh pemilik usaha maupun pegawai yang bekerja melayani pelanggan. 2.3 Pengaruh Sosial Pengaruh sosial merupakan perilaku seseorang yang mengakibatkan orang lain berubah pikiran dan melakukan sesuatu yang bukan keinginannya. Lingkungan sosial budaya masyarakat adalah semua orang/manusia yang dapat berpengaruh terhadap kehidupan (Dalyono, 2008). 2.4 Pengalaman Konsumsi Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1993) pengalaman memiliki arti sesuatu yang pernah dialami dan konsumsi memiliki arti pemakaian barang-barang hasil produksi sehingga pengalam konsumsi adalah sesuatu yang pernah dialami dalam pemakaian barang-barang hasil produksi. 2.5 Pemodelan Structural Equation Modeling Persamaan struktural (structural equation modeling) yang merupakan generasi kedua teknik analisis multivariate yang memungkinkan peneliti untuk menguji hubungan antara variabel yang kompleks baik recursive maupun nonrecursive untuk memperoleh gambaran menyeluruh mengenai suatu model. Tidak seperti analisis multivariate biasa (regresi berganda dan analisis faktor). Structural Equation Modeling (SEM) dapat melakukan Reka Integra -132
Usulan Peningkatan Minat Konsumen dalam Pembelian Produk Handphone Samsung Berdasarkan Variabel-Variabel yang Mempengaruhinya Menggunakan Structural Equation Modeling
pengujian secara bersama-sama (Bollen, 1989), yaitu: model struktural yang mengukur hubungan antara independent dan dependent construct, serta model measurement yang mengukur hubungan (nilai loading) antara variabel indikator dengan konstruk (variabel laten). Diagram lintasan (path diagram) dalam SEM digunakan untuk menggambarkan atau menspesifikasikan model SEM dengan lebih jelas dan mudah. Variabel-variabel dalam SEM adalah sebagai berikut. 1. Variabel laten (latent variable) Variabel laten merupakan konsep abstrak. Variabel laten ini hanya dapat diamati secara tidak langsung dan tidak sempurna melalui efeknya pada variabel teramati. Variabel laten dibedakan menjadi dua yaitu variabel eksogen dan endogen. Variabel eksogen setara dengan variabel bebas, sedangkan variabel endogen setara dengan variabel terikat. Notasi matematik dari variabel laten eksogen adalah (ksi) dan variabel laten endogen ditandai dengan (eta). 2. Variabel teramati (observed variable) atau variebel terukur (measured variable) Variabel teramati adalah variabel yang dapat diamati atau dapat diukur secara empiris dan sering disebut sebagai indikator. Variabel teramati merupakan efek atau ukuran dari variabel laten. Pada metoda penelitian survei dengan menggunakan kuesioner, setiap pertanyaan pada kuesioner mewakili sebuah variabel teramati. Variabel teramati yang berkaitan atau merupakan efek dari variabel laten eksogen diberi notasi matematik dengan label X, sedangkan yang berkaitan dengan variabel laten endogen diberi label Y. SEM memiliki dua elemen atau model, yaitu model struktural dan model pengukuran. 1. Model Struktural (Structural Model) Model ini menggambarkan hubungan diantara variabel-variabel laten. Parameter yang menunjukkan regresi variabel laten endogen pada eksogen dinotasikan dengan (gamma). Sedangkan untuk regresi variabel endogen pada variabel endogen lainnya dinotasikan dengan
(beta). Variabel laten eksogen juga boleh berhubungan dalam
dua arah (covary) dengan dinotasikan (phi). Notasi untuk error adalah . 2. Model Pengukuran (Measurement Model) Setiap variabel laten mempunyai beberapa ukuran atau variabel teramati atau indikator. Variabel laten dihubungkan dengan variabel-variabel teramati melalui model pengukuran yang berbentuk analisis faktor. Setiap variabel laten dimodelkan sebagai sebuah faktor yang mendasari variabel-variabel terkait. Muatan faktor (factor loading) yang menghubungkan variabel laten dengan variabel teramati diberi label (lambda). Error dalam model pengukuran dinotasikan dengan
.
3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Penentuan Metode Analisis Samsung merupakan salah satu produsen handphone. Tingginya minat konsumen terhadap samsung galaxy S mendorong pihak manajemen Samsung untuk mengkaji faktor-faktor apa yang mempengaruhi minat konsumen. Pada penelitian ini pengaruh sosial, pengalaman konsumsi, dan bauran pemasaran mempengaruhi minat konsumen. Untuk melihat kondisi tersebut bisa digunakan persamaan struktural (Structural Equation Modeling). Reka Integra -133
Martin, dkk.
3.2 Penentuan Variabel Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah bauran pemasaran, pengaruh sosial, pengalaman konsumsi, dan minat konsumen. Berikut uraian setiap variabel: 1. Bauran Pemasaran Menurut Madura (2001), bauran pemasaran meliputi: Produk dengan indikatornya adalah kualitas produk, fitur produk, desain produk, kemanfaatan produk, kemasan produk, merek produk, aksesoris produk. Harga dengan indikatornya adalah tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat diskriminasi harga. Promosi dengan indikatornya adalah daya tarik promosi, jangkauan promosi, frekuensi promosi dan efektifitas promosi. Lokasi dengan indikatornya adalah lokasi penjualan yang strategis. Orang dengan indikatornya adalah kemampuan karyawan, attitude karyawan, dan motivasi karyawan Samsung yang mengalami training. Proses dengan indikatornya adalah prosedur pembelian, arah aktivitas, dan kebijakan pembelian. Bukti Fisik dengan indikatornya adalah lingkungan penjualan, tata letak produk, dan fasilitas tambahan. Customer Service dengan indikatornya adalah kemudahan pengaduan keluhan dan waktu pelayanan perbaikan. 2. Pengaruh Sosial, indikator pengukuran yang digunakan adalah pengaruh langsung dari orang sekitar serta status konsumen. 3. Pengalaman Konsumsi, indikator pengukuran yang digunakan adalah pengalaman konsumsi sebelumnya. 4. Minat Konsumen, indikator pengukuran yang digunakan adalah kesediaan membayar, menceritakan hal yang positif, mencari tau, dan merekomendasikan. 3.3 Model Penelitian Menurut SEO consultant (2012) minat konsumen dipengaruhi oleh promosi yang merupakan salah satu elemen dari bauran pemasaran. Sedangkan minat konsumen juga dipengaruhi pengaruh sosial dan pengalaman konsumsi (Boyd dkk., 2000). Menurut Kotler dan Keller (2006) pengalaman konsumsi berhubungan timbal balik terhadap produk, promosi, dan orang. Hubungan antara minat konsumen, pengauh sosial, pengalaman konsumsi dan bauran pemasaran tersebut dapat dimodelkan seperti Gambar 1. Produk Harga Promosi
Pengaruh Sosial
Lokasi Minat Konsumen Orang
Proses
Bukti Fisik
Pengalaman Konsumsi Customer Service
Gambar 1. Model Penelitian Reka Integra -134
Usulan Peningkatan Minat Konsumen dalam Pembelian Produk Handphone Samsung Berdasarkan Variabel-Variabel yang Mempengaruhinya Menggunakan Structural Equation Modeling
3.4 Pembuatan Alat Ukur Alat ukur terdiri dari item-item pernyataan yang digunakan untuk mengukur level bauran pemasaran, level pengaruh sosial, level pengalaman konsumsi, dan level minat konsumen. Skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur level bauran pemasaran, level pengalaman konsumsi, level pengaruh sosial, dan level minat konsumsi adalah skala likert . 3.5 Pengujian Alat Ukur Sebelum digunakan alat ukur harus diuji kelayakannya. Uji alat ukur terdiri dari uji validitas menggunakan metode bivariate pearson, uji reliabilitas menggunakan metode alpha cronbach, dan uji linearitas menggunakan metode ANOVA (Analysis of Variance).Uji alat ukur dilakukan secara empiris dengan menyebarkannya ke 30 orang responden. 3.6 Penentuan Teknik Pengumpulan Data Pada tahap ini dilakukan identifikasi responden, teknik sampling dan jumlah responden. Responden dalam penelitian ini adalah pengguna handphone Samsung galaxy S yang berdomisili di kota Bandung. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Sampling dilakukan di pusat penjualan handphone dan kampus. Jumlah responden dengan rumus Mc Call diperoleh jumlah responden sebanyak 120 responden. 3.7 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, wawancara dan observasi lapangan. Kuesioner terdiri dari 4 jenis yaitu kuesioner untuk mengukur bauran pemasaran, kuesioner untuk mengukur pengaruh sosial, kuesioner untuk mengukur pengalaman konsumsi, dan kuesioner untuk mengukur minat konsumen. 3.8 Pengolahan Data Berdasarkan data kuisioner yang telah direkapitulasi maka dilakukan pengolahan data dengan urutan identifikasi model, estimasi hubungan antar variabel, dan evaluasi model 3.9 Analisis Pada tahap ini akan dilakukan analisis terhadap hasil pengolahan data. Analisis terdiri dari analisis terhadap besarnya hubungan antar variabel yang terdapat pada model penelitian beserta perbaikannya. 3.10 Kesimpulan Dan Saran Pada tahap ini akan dilakukan penarikan kesimpulan mengenai hubungan antara bauran pemasaran dan minat konsumen serta usulan perbaikan yang dapat Samsung lakukan. Selain itu, akan diuraikan pula saran bagi Samsung terkait masalah yang dibahas dalam penelitian. 4. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengujian Alat Ukur Sebelum digunakan alat ukur diuji secara empiris dengan menyebarkannya ke 30 responden. Pengujian yang dilakukan adalah uji validitas menggunakan metode bivariate pearson, uji reliabilitas menggunakan metode alpha cronbach, dan uji linearitas menggunakan metode ANOVA (Analysis of Variance). Hasil uji validitas menyatakan bahwa semua item pernyataan valid karena r hitung > rtabel sehingga semua item pertanyaan dapat digunakan. Hasil uji reliabilitas menyatakan bahwa Reka Integra -135
Martin, dkk.
alat ukur reliabel karena alpha yang dihasilkan sebesar 0,887 lebih dari 0,7. Hasil uji linearitas menyatakan bahwa antar variabel mempengaruhi secara linier karena F hit (5,495) > F tabel (1,441). 4.2 Pengumpulan Data Kuesioner Setelah diuji dan dinyatakan layak, alat ukur tersebut disajikan dalam bentuk kuesioner dan disebarkan ke 90 responden. Data 30 responden yang digunakan untuk pengujian validitas digunakan kembali sehingga total untuk pengolahan data sebanyak 120 responden. 4.3 Pengolahan Data Setelah melakukan pengumpulan data dengan kuesioner selanjutnya dilakukan pengolahan data dengan menggunakan metode SEM. 4.3.1 Transformasi Data Ordinal ke Interval Skala yang digunakan dalam kuesioner adalah skala ordinal, karena metode yang digunakan pada penelitian ini adalah SEM yang terdiri atas regresi berganda, diagram jalur, dan analisis faktor sehingga mengharuskan data berskala interval oleh karena itu dilakukan transformasi data menggunakan metode suksesif interval. Contoh perhitungan transformasi data dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Transformasi Data Ordinal ke Interval Skala Ordinal 1 2 3 4 ∑
Frekuensi 55 815 2461 869 4200
Proporsi Proporsi Komuliatif Nilai Z Densitas f(z) 0.013 0.013 -2.223 0.034 0.194 0.207 -0.816 0.286 0.586 0.793 0.817 0.286 0.207 1.000 tak hingga 0.000
Scale value -2.572 -1.299 0.000 1.380
Hasil Penskalaan 1.000 2.273 3.572 4.952
4.3.2 Pengolahan Data Dengan Structural Equation Modeling Pengolahan data dengan structural equation modeling terdiri atas 3 tahapan yaitu identifikasi model, estimasi hubungan antar variabel, dan evaluasi model. 1. Identifikasi Model Berdasarakan uraian pada model penelitian diperoleh model penelitian yang memperlihatkan hubungan antara bauran pemasaran, pengalaman konsumsi, pengaruh sosial dan minat konsumen. Model penelitian tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.
Simbol
Keterangan
(ksi)
Variabel laten eksogen
(eta)
Variabel laten endogen
(gamma)
Hubungan langsung variabel eksogen terhadap variabel endogen
(beta)
Hubungan langsung antara dua variabel endogen
(phi)
Hubungan dalam dua arah variabel laten eksogen Error dalam model pengukuran
Reka Integra -136
Usulan Peningkatan Minat Konsumen dalam Pembelian Produk Handphone Samsung Berdasarkan Variabel-Variabel yang Mempengaruhinya Menggunakan Structural Equation Modeling Gambar 2. Model Penelitian
2. Estimasi Hubungan Antar Variabel Setelah model diidentifikasi tahap selanjutnya adalah mengestimasi hubungan antar variabel dalam model. Rangkuman output lisrel dapat dilihat pada Gambar 3. MK = 0.21*Produk + 0.37*Promosi - 0.086*Orang - 0.48*Harga + 0.086*Lokasi 0.25* (0.092) (0.12) (0.11) (0.19) (0.058) 2.29 3.18 -0.81 -2.56 1.48 0.41*Proses + 0.13*Fisik - 0.054*CS + 0.25*PK + 0.068*PS, Errorvar.= 0.088 , R² = 0.46 (0.095) (0.062) (0.093) (0.075) (0.096) (0.020) -4.31 2.10 -0.58 3.39 0.71 4.30 Gambar 3. Output Estimasi Lisrel
3. Evaluasi Model Tahap selanjutnya setelah estimasi adalah tahap evaluasi model yaitu tahapan untuk melihat kelayakan model yang dihasilkan pada tahap estimasi. Berdasarkan hasil lisrel didapatkan parameter model yang dapat dilihat pada Gambar 4. Degrees of Freedom = 526 Minimum Fit Function Chi-Square = 712.96 (P = 0.00) Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 635.67 (P = 0.00071) Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 109.67 90 Percent Confidence Interval for NCP = (50.25 ; 177.31) Minimum Fit Function Value = 5.99 Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.92 90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.42 ; 1.49) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.042 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.028 ; 0.053) P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.87 Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 7.09 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (6.59 ; 7.66) ECVI for Saturated Model = 10.59 ECVI for Independence Model = 9.73 Chi-Square for Independence Model with 595 Degrees of Freedom = 1088.03 Independence AIC = 1158.03 Model AIC = 843.67 Saturated AIC = 1260.00 Independence CAIC = 1290.59 Model CAIC = 1237.57 Saturated CAIC = 3646.12 Normed Fit Index (NFI) = 0.34 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.57 Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.30 Comparative Fit Index (CFI) = 0.62 Incremental Fit Index (IFI) = 0.67 Relative Fit Index (RFI) = 0.26 Gambar 4. Parameter Model Reka Integra -137
Martin, dkk.
Critical N (CN) = 101.88 Root Mean Square Residual (RMR) = 0.062 Standardized RMR = 0.088 Goodness of Fit Index (GFI) = 0.77 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.72 Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.64 Gambar 4. Parameter Model (lanjutan)
4.3.3 Perbaikan Variabel yang Berpengaruh Setelah didapatkan model minat konsumen maka dilakukan perbaikan variabel yang berpengaruh besar terhadap minat konsumen sebanyak 3 variabel. Perbaikan dilakukan dengan melihat indikator variabel berdasarkan hasil kuesioner. Bila rata-rata kuesioner kurang dari 3 maka masih dibutuhkan perbaikan. Didapatkan variabel yang berpengaruh berupa harga, proses dan promosi. Indikator yang butuh perbaikan berupa tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran, prosedur pembelian, dan kebijakan pembelian. 5. ANALISIS 5.1 Analisis Hasil Structural Equation Modeling Dari hasil pengolahan data dengan SEM pada Gambar 3 diperoleh model persamaan sebagai berikut: MK = 0.21*Produk + 0.37*Promosi - 0.086*Orang - 0.48*Harga + 0.086*Lokasi 0.41*Proses + 0.13*Fisik - 0.054*CS + 0.25*PK + 0.068*PS, Errorvar.= 0.088 , R² = 0.46 Dari persamaan tersebut didapatkan dua jenis koefisien yaitu koefisien yang bernilai positif dan koefisien yang bernilai negatif. Koefisien yang bernilai positif terdiri atas variabel produk, promosi, lokasi, bukti fisik, pengaruh sosial (PS), dan pengalaman konsumsi (PK). Artinya semakin baik kualitas produk, semakin menarik promosi, semakin strategis lokasi, semakin besar pengaruh sosial, dan semakin baik pengalaman konsumsi akan meningkatkan minat konsumen terhadap handphone Samsung. Variabel promosi memiliki nilai koefisien yang paling positif, artinya variabel promosi yang memiliki pengaruh paling besar untuk terhadap minat konsumen. Alasan variabel promosi mempengaruhi secara positif karena semakin menarik promosi yang dilakukan manajemen Samsung akan mengakibatkan konsumen tertarik untuk mencoba dan membeli handphone Samsung. Koefisien yang bernilai negatif terdiri atas variabel harga, orang, proses, dan customer service (CS). Koefisien yang bernilai negatif berarti semakin tinggi harga, semakin jauh lokasi, semakin banyak orang, semakin panjang proses, dan semakin banyak customer service maka akan semakin mengurangi minat konsumen. Oleh karena itu variabel yang koefisiennya bernilai negatif harus dijaga agar tidak mengakibatkan kurangnya minat konsumen. Variabel harga merupakan variabel yang memiliki koefisien paling negatif, artinya variabel harga mengakibatkan minat konsumen berkurang karena semakin tinggi harga akan mengakibatkan konsumen malas ataupun tidak mampu untuk membeli produk sehingga minatnya berkurang. Dari hasil pengolahan data Gambar 3 didapatkan determinasi (R²) sebesar 46% artinya variabel produk, harga, promosi, lokasi, orang, proses, bukti fisik, dan customer service dalam bauran pemasaran serta pengalaman konsumsi dan pengaruh sosial mempengaruhi Reka Integra -138
Usulan Peningkatan Minat Konsumen dalam Pembelian Produk Handphone Samsung Berdasarkan Variabel-Variabel yang Mempengaruhinya Menggunakan Structural Equation Modeling
minat konsumen (MK) sebesar 46 %. Sisanya sebasar 54% minat konsumen dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dibahas pada penelitian ini. 5.2 Analisis Parameter Model Berdasarkan hasil lisrel pada pengolahan data (Gambar 4) didapatkan parameter-parameter model. Parameter tersebut diantaranya P Value for RMSEA (Root Mean Square Error of Approximation) sebesar 0,87 artinya model layak dikarenakan error yang kecil karena p value > 0,05. Root Mean Square Residual (RMR) sebesar 0,062 artinya model layak dikarenakan rata – rata residual yang kecil karena RMR < 0,08. GFI = 0,77 artinya model kurang layak dikarenakan kecocokan model dengan teori masih kurang karena GFI < 0,9. Berdasarkan parameter tersebut model yang dihasilkan cukup layak. 5.3 Usulan Variabel-Variabel yang Berpengaruh Dari model yang dihasilkan diketahui bahwa minat konsumen dipengaruhi oleh variabel promosi, proses, pengaruh sosial (PS), dan pengalaman konsumsi (PK) secara positif dan variabel produk, harga, lokasi, orang, bukti fisik, dan customer service (CS) secara negatif. Variabel - variabel yang memberikan pengaruh positif harus ditingkatkan kondisinya sedangkan variabel-variabel yang memberikan pengaruh negatif harus diturunkan level kondisinya. Pada penelitian ini usulan perbaikan didasarkan pada 3 variabel yang memiliki hubungan terbesar yaitu harga, proses, dan promosi. Berdasarkan indikator dari 3 variabel tersebut didapatkan hal-hal yang perlu diperbaiki adalah tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran, prosedur pembelian, dan kebijakan pembelian. Tingkat harga yang dimiliki handphone Samsung kompetitif dengan merk lainnya. Perbedaan harganya tidak terlalu jauh bila dibandingkan merk saingannya seperti Apple dan HTC. Harga yang kompetitif tersebut kurang diimbangi dengan pemberian diskon pada waktu atau kegiatan tertentu. Struktur diskon dan syarat pembayaran tidak diterapkan oleh Samsung secara langsung. Pemberikan diskon dan perlakuan syarat pembayaran adalah distributor dan penjual, bukan dari Samsung secara langsung. Saran yang dapat diberikan adalah Samsung memberikan diskon kepada pelanggan pada waktu / event tertentu seperti ulang tahun Samsung, hari libur nasional, serta waktu lainnya dan syarat pembayaran yang lebih beragam seperti menggunakan kartu kredit ataupun dengan cicilan. Proses pembelian yang sulit dapat menyebabkan seseorang malas untuk membeli produk tersebut. Prosedur pembelian handphone Samsung tidak jauh berbeda dengan handphone lainnya yaitu dengan memilih handphone yang diinginkan lalu pemeriksaan dan pembayaran. Tetapi terkadang proses pemeriksaan tidak dilakukan oleh penjual. Perbaikan yang dapat dilakukan berupa standarisasi prosedur penjualan seperti diawali dengan pemilihan produk diteruskan dengan pemeriksaan dan pengisian garansi lalu pembayaran dan dengan cara pembelian on-line. Pembelian ini mempermudah konsumen memilih dan memesan barang yang diinginkan tanpa perlu datang ke tempat penjualan, prosedur pembeliannya pun mudah yaitu pemilihan barang dilakukan secara on-line, pembayaran melalui ATM atau media lain, selanjutnya barang dikirimkan. Kebijakan pembelian berupa kebijakan - kebijakan yang melindungi konsumen dari kerugian sehingga perbaikan yang dapat dilakukan berupa pemeriksaan garansi dan pemeriksaan barang saat pembelian oleh penjual dan pembeli. Pemeriksaan garansi dimaksudkan agar kartu garansi diisi dengan sesuai dan membantu pada saat terjadi kerusakan sedangkan Reka Integra -139
Martin, dkk.
pemeriksaan barang diharapkan tidak ada barang yang rusak saat digunakan karena telah diperiksa bersama saat pembelian. 6. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah: 1. Minat konsumen dipengaruhi secara positif oleh variabel produk, promosi, lokasi, bukti fisik, pengaruh sosial (PS), dan pengalaman konsumsi (PK). Artinya semakin baik kualitas produk, semakin menarik promosi, semakin strategis lokasi, semakin besar pengaruh sosial, dan semakin baik pengalaman konsumsi akan meningkatkan minat konsumen terhadap handphone Samsung. 2. Minat konsumen dipengaruhi secara negatif oleh variabel harga, orang, proses, dan customer service (CS). Artinya semakin tinggi harga, semakin jauh lokasi, semakin banyak orang, semakin panjang proses, dan semakin banyak customer service maka akan semakin mengurangi minat konsumen. 3. Variabel produk, harga, promosi, lokasi, orang, proses, bukti fisik, customer service dalam bauran pemasaran serta pengalaman konsumsi dan pengaruh sosial mempengaruhi minat konsumen (MK) sebesar 46 %. Sisanya sebasar 54% minat konsumen dipengaruhi oleh variabel lain. 4. Model yang dihasilkan cukup layak berdasarkan parameter P Value for RMSEA, Root Mean Square Residual, dan GFI yang diperoleh dari program lisrel. 5. Hal-hal yang perlu diperbaiki adalah tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran, prosedur pembelian, dan kebijakan pembelian. 6. Usulan perbaikan untuk meningkatkan minat konsumen berupa penentuan harga yang lebih murah dan kompetitif, pemberian diskon, syarat pembayaran yang lebih banyak seperti melalui kartu kredit ataupun cicilan, standarisasi proses penjualan, penjualan on-line, pemeriksaan bersama produk yang dibeli, dan pengisian garansi. 6.2 Saran Saran bagi Samsung mengenai hubungan bauran pemasaran, pengalaman konsumsi, pengaruh sosial dan minat konsumen serta usulan perbaikan adalah: 1. Manajemen Samsung seharusnya membuat SOP (standard operating procedure) untuk penjualan. 2. Keamanan penjualan on-line harus diperhatikan agar tidak terjadi kecurangan ataupun kejahatan pada saat pembelian. 3. Manajemen Samsung sebaiknya memberikan diskon pada waktu atau event tertentu dengan ketentuan yang telah ditetapkan. 4. Manajemen Samsung sebaiknya melakukan penjualan dengan kartu kredit dan cicilan. 5. Penelitian selanjutnya dapat mengunakan variabel lain yang belum digunakan pada penelitian ini tetapi dianggap mempengaruhi minat konsumen. 6. Penelitian selanjutnya juga dapat menggunakan model ini tetapi dengan indikator yang lebih diperbanyak dan diperdalam lagi. 7. REFERENSI Boyd, Walker, dan Larreche. (2000). Manajemen Pemasaran : Suatu Pendekatan Strategis dengan Orientasi Global, Edisi Kedua.Jakarta : Erlangga. Dalyono. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Reka Integra -140
Usulan Peningkatan Minat Konsumen dalam Pembelian Produk Handphone Samsung Berdasarkan Variabel-Variabel yang Mempengaruhinya Menggunakan Structural Equation Modeling
Latan, Hengky. (2012). Structural Equation Modeling konsep dan aplikasi menggunakan program Lisrel 8.80. Bandung: Alfabeta. Ikhwan, Susila, dan Fatchurrahman. (2004). “Service Value: Sebuah Variabel Pemediasi Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Minat Beli” Empirika, Vol. 17, No. 1. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (1993). Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Cetakan keempat, Balai Pustaka. Madura, Jeff. (2001). Pengantar Bisnis. Jakarta : Penerbit Salemba Empat.
Reka Integra -141