Jurnal Perikanan dan Kelautan ISSN : 2088-3137
Vol. 3, No. 3, September 2012: 201-205
PENGKAYAAN PAKAN YANG MENGANDUNG MAGGOT DENGAN TEPUNG KEPALA UDANG SEBAGAI SUMBER KAROTENOID TERHADAP PENAMPILAN WARNA DAN PERTUMBUHAN BENIH RAINBOW KURUMOI (Melanotaenia parva) Hafizd Handi Prayogo*, Rita Rostika** dan Isni Nurruhwati** *) Alumni Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpad **) Staf Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpad ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis tepung kepala udang sebagai sumber karotenoid dalam pakan yang mengandung maggot yang dapat menghasilkan peningkatan warna terbaik pada benih rainbow kurumoi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas lima perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan tersebut adalah penambahan tepung kepala udang dengan dosis 0 % (tanpa penambahan), 2,5 %, 5 %, 7,5 %, dan 10 % per kilogram pakan. Benih rainbow kurumoi dengan bobot rata-rata 0,19 g dan panjang rata-rata 2,5 cm. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan 0 %, 2,5 %, 5 %, 7,5 %, dan 10 % tidak menghasilkan perubahan warna oranye kehijauan pada badan atas (ventral), warna oranye pada perut, dan ekor benih rainbow kurumoi serta tidak menghasilkan pertumbuhan panjang dan bobot yang signifikan. Kata kunci : maggot, pertumbuhan, rainbow kurumoi, tepung kepala udang, warna
ABSTRACT Enrichment of Feed Containing Maggot With Head Shrimp Meal As A Supplement of Carotenoid On Color Apperance and Growth of Rainbow Kururmoi Seed (Melanotaenia parva) This research was aimed to find out the best doses of shrimp head meal as a supplement of carotenoid in feed containing maggot to enhance pigmentation of rainbow kurumoi seeds. This research uses experimental methods with a Complete Randomized Design consisting of five treatments and three replications. The treatment are given were adding the shrimp head meal with doses of 0 % (without additions), 2.5 %, 5 %, 7.5 %, and 10 % per kilogram of feed. Seeds of rainbow kurumoi with average weight of 0.19 grams and average length of 2.5 cm. The results showed that the treatment of 0 %, 2.5 %, 5 %, 7.5 %, and 10 % were not increased orange-green color on upper body (ventral), orange color on the belly, and the fry of rainbow kurumoi seeds and it were not produced significantly of length and weight growth. Key words : color, growth, maggot, rainbow kurumoi, shrimp head meal
202
Hafizd Handi Prayogo, Rita Rostika dan Isni Nurruhwati PENDAHULUAN Ikan rainbow kurumoi merupakan salah satu ikan hias endemik Papua yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Menurut Mustofa (2009), pakan yang diberikan memberikan pengaruh terhadap tampilan warna, hal ini dikarenakan ikan tidak dapat membuat pigmen warnanya sendiri. Komponen utama pembentuk pigmen warna adalah karotenoid (Mathews-Roth, 1981). Seiring dengan perkembangan teknologi pembuatan pakan ikan, sumber karoten yang tadinya hanya diberikan dalam bentuk bahan mentah, sekarang bahan tersebut sudah dapat dimasukkan ke dalam pakan, salah satunya yaitu tepung kepala udang (Damuningrum, 2002). Formula pakan untuk ikan umumnya masih menggunakan tepung ikan sebagai sumber protein, akan tetapi tepung ikan ini berharga mahal. Alternatif bahan baku yang memiliki nilai nutrisi yang hampir sama namun dengan harga lebih murah dari tepung ikan adalah tepung maggot. Hasil penelitian dari Balai Riset Kelautan dan Perikanan (BRKP) menyebutkan bahwa maggot memiliki kadar protein yang sama dengan tepung ikan yaitu sekitar 40 - 50 %. Akan tetapi maggot tidak memiliki pigmen karetonoid sehingga harus ditambahkan dengan bahan lainnya, salah satunya yaitu tepung kepala udang yang merupakan limbah, jika tidak ditangani secara tepat akan menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai pengkayaan pakan yang berbahan baku maggot dengan tepung kepala udang sebagai sumber karotenoid dengan tujuan untuk meningkatkan warna tubuh ikan rainbow kurumoi. BAHAN DAN METODE PENELITIAN Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih rainbow kurumoi berusia 2 bulan dengan bobot dan panjang rata-rata 0,19 g dan 2,5 cm. Benih diperoleh dari Balai Riset Budidaya Ikan Hias (BRBIH) Depok, Jawa Barat. Benih yang digunakan sebanyak 180 ekor. Pakan yang digunakan adalah pakan buatan dalam bentuk pelet, menggunakan bahan baku tepung maggot, tepung ikan, kedelai, jagung, CPO, minyak ikan, vitamin, mineral,
binder, dan tepung kepala udang sebagai sumber karotenoid dalam berbagai persentase Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari lima perlakuan dan tiga kali ulangan, yakni : ● Perlakuan A = Pelet Maggot + 0 % Tepung Kepala Udang. ● Perlakuan B = Pelet Maggot + 2,5 % Tepung Kepala Udang. ● Perlakuan C = Pelet Maggot + 5 % Tepung Kepala Udang. ● Perlakuan D = Pelet Maggot + 7,5 % Tepung Kepala Udang. ● Perlakuan E = Pelet Maggot + 10 % Tepung Kepala Udang. Prosedur penelitian terdiri dari persiapan wadah pemeliharaan, pembuatan pakan uji sebanyak 500 g untuk tiap perlakuan, dan pelaksanaan penelitian selama 56 hari. Ikan uji diberi perlakuan maggot dan tepung kepala udang tiga kali sehari, selama pemeliharaan dilakukan penyiponan satu kali setiap hari, pengamatan warna dan pertumbuhan panjang dan bobot dilakukan setiap 14 hari. Pengamatan warna menggunakan Toca Color Finder (TCF) yang telah diberi skor. Bagian tubuh benih rainbow kurumoi yang diamati yaitu : warna oranye kehijauan pada badan atas (ventral), warna oranye pada perut, dan ekor. Pengukuran kualitas air meliputi suhu dilakukan setiap hari, dan pengukuran pH, oksigen terlarut, amoniak dilakukan pada awal, tengah, dan akhir penelitian Hasil pengamatan warna dianalisis secara deskriptif untuk menjelaskan secara detail masing-masing warna benih rainbow kurumoi pada saat sebelum dan perubahannya setelah penelitian sedangkan data pertumbuhan diuji analysis of dengan menggunakan variance (ANOVA) Uji F untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap parameter. Apabila terdapat pengaruh yang berbeda nyata, pengujian dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5 % (Gasperz 1995).
Pengkayaan Pakan yang Mengandung Maggot dengan Tepung Kepala epala Udang
Nilai warna oranye kehijauan pada TCF
HASIL DAN PEMBAHASAN Perubahan Warna Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian tepung kepala udang dalam pakan yang mengandung ma maggot memberikan peningkatan warna pada a.
setiap bagian tubuh benih ih namun bukan berupa warna oranye kehijauan pada badan atas (ventral) atau warna oranye pada perut dan ekor benih rainbow kurumoi (Gambar 1).
8
TKU 0 %
6
TKU 2,5 %
4
TKU 5 %
2
TKU 7,5 %
0 Hari ke 0
14
28
42
56
TKU 10 %
Nilai warna oranye pada TCF
b. 2.5
TKU 0 %
2
TKU 2,5 %
1.5 1
TKU 5 %
0.5
TKU 7,5 %
0 Hari ke
0
14
28
42
56
TKU 10 %
Nilai warna oranye pada TCF
c. 4
TKU 0 %
3
TKU 2,5 %
2
TKU 5 %
1
TKU 7,5 %
0 Hari ke
0
14
28
42
56
TKU 10 %
Gambar 1. Peningkatan Warna (a) Badan Atas (Vental); (b) Perut; (c) c) Ekor Benih Rainbow Kurumoi Selama Penelitian Keterangan : TKU = Tepung Kepala Udang U Pemberian pakan berbahan baku maggot yang diperkaya tepung kepala udang 5 %, 7,5 %, dan 10 %, mendapati hasil yang sama hingga hari ke-56 ke pada perubahan warna badan atas (ventral). Diduga peningkatan warna ini masih dapat terjadi dengan bertambahnya waktu pemeliharaan dan umur ikan mengingat ikan memiliki kemampuan yang berbedaberbeda beda, dalam hal ini penyerapan karotenoid total adalah spesifik untuk masing masing-masing jenis ikan. Menurut Storebaken dan No (1992), menyebutkan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hi pigmentasi pada ikan, antara lain ukuran ikan, umur
ikan, perkembangan seksual, dan faktor genetik. Pada penelitian Sulawesty (1997), mendapatkan bahwa warna ikan rainbow yang mendapatkan perlakuan karotenoid meningkat terus sampai usia pemeliharaan 40 hari. Pada penelitian Mara (2010), mendapatkan bahwa ikan rainbow yang diberi pakan sumber karotenoid terus meningkat warnanya sampai hari ke-50. 50. Tampaknya penampilan warna badan dipengaruhi oleh lamanya waktu perlakuan. Peningkatan rata rata-rata warna individu idu pada setiap perlakuan menunjukkan bahwa pakan yang diberikan dapat dimanfaatkan oleh benih namun
203
204
Hafizd Handi Prayogo, Rita Rostika dan Isni Nurruhwati akan meningkat cemerlang. Satyani (2005), menyatakan bahwa pada umumnya ikan yang masih amat muda (fase benih) warnanya mungkin belum timbul dan apabila sudah timbul pun, warna belum terlihat cerah atau jelas. Berdasarkan hasil perhitungan kandungan pakan memperlihatkan bahwa kandungan nutrisi pada pakan sudah dapat mencukupi kebutuhan benih Tabel 1.
efek pigmentasi yang dihasilkan bukan berupa warna oranye. Hal ini diduga pemberian tepung kepala udang dengan dosis maupun jenis untuk spesies rainbow kurumoi tidak berpengaruh signifikan terhadap performa ikan dalam meningkatkan warna, ini mungkin disebabkan ikan uji yang digunakan belum mencapai umur yang tepat dalam menyerap baik sumber karoten yang diberikan sehingga kualitas warna pun
Tabel 1. Kandungan Pakan Uji dengan Total Karotenoid yang Berbeda Kandungan Protein (%) Lemak (%) Abu (%) Serat (%) Betn (%) Karotenoid (µmol/g) Energi (mj/kg)
Pakan A
Pakan B
Pakan C
Pakan D
Pakan E
36 19,5 10,3 10 31 8,10 22
36,1 19,5 10,9 9 30,2 8,58 21
36,2 19,6 11,5 9 29,4 9,24 21
36,2 19,6 12,1 8 28,7 14,05 21
36,2 19,6 12,7 7 28 17,78 21
Kandungan nutrisi yang sesuai tidak saja dapat memacu pertumbuhan menjadi lebih baik tetapi juga dapat meningkatkan performansi warna menjadi lebih cerah. Namun bila dilihat kaitan antara kandungan pakan khususnya kandungan lemak yang terdapat pada maggot dengan perubahan warna yang terjadi diduga terdapat pengaruh. Subandiyono (2010), menyatakan bahwa absorbsi (penyerapan) karotenoid sangat meningkat bilamana dicampurkan bersama lemak dalam pakan atau suplemen. Artinya pengunaan maggot dalam penelitian ini yang memang memiliki kadar lemak tinggi sebesar 19 %
diduga juga menyebabkan peningkatan warna yang terjadi diantara semua pelakuan relatif sama baik perlakuan pakan maggot dengan penambahan tepung kepala udang maupun pakan tanpa penambahan tepung kepala udang. Pertambahan bobot dan panjang Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan tepung kepala udang dalam pakan yang mengandung maggot tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap rata-rata pertambahan bobot mutlak maupun rata-rata pertambahan panjang total benih rainbow kurumoi (Tabel 2 dan 3).
Tabel 2. Rata-rata Bobot Mutlak Benih Rainbow Kurumoi Yang Diberi Pakan Dengan Kandungan Karotenoid Berbeda Perlakuan A (TKU 0 %) B (TKU 2,5 %) C (TKU 5 %) D (TKU 7,5 %) E (TKU 10 %) Sama halnya dengan rata-rata pertambahan bobot mutlak, rata-rata pertambahan panjang total individu juga
Pertambahan Bobot Mutlak (g) 0,157 0,123 0,130 0,180 0,150 memperlihatkan bahwa perlakuan A, B, C, D, dan E tidak berbeda nyata.
Pengkayaan Pakan yang Mengandung Maggot dengan Tepung Kepala Udang Tabel 3. Rata-rata Panjang Tota Benih Rainbow Kurumoi Yang Diberi Pakan Dengan Kandungan Karotenoid Berbeda Perlakuan Pertambahan Panjang Total (cm) A (TKU 0 %) 0,663 B (TKU 2,5 %)
0,563
C (TKU 5 %)
0,417
D (TKU 7,5 %) E (TKU 10 %)
0,700 0,667
Penambahan karotenoid pada pakan tidak memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan benih rainbow kurumoi. Ikan hias yang diberi pakan sumber karoten diduga lebih memanfaatkan zat warna tersebut untuk meningkatkan warna tubuhnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Sutihat (2003), bahwa penambahan karoten dalam pakan tidak mempengaruhi pertumbuhan ikan rainbow bosmani (Melanotaenia boesemani). KESIMPULAN Penambahan tepung kepala udang 5 - 10 % memberikan peningkatan warna tertinggi pada badan atas (ventral) namun tidak menghasilkan warna oranye pada setiap bagian tubuh benih rainbow kurumoi serta tidak berpengaruh signifikan pada pertumbuhan panjang dan bobot. DAFTAR PUSTAKA Allen, G. R. 1991. Field Guide to The Freshwater Fishes of New guinea. Christensen Research Institute, Madang, Papua New Guinea Mara, K. L. 2010. Pengaruh Penambahan Tepung Kepala Udang Dalam Pakan Buatan Terhadap Peningkatan Warna Ikan Rainbow Merah. Skripsi. Jakarta; Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Jakarta
Nasution. 2000. Ikan Hias Air Tawar Rainbow. Penebar Swadaya. Jakarta. 96 Hlm. Satyani, D. 2002. Agar Ikan Hias Cemerlang. Jakarta: Penebar Swadaya. 66 hlm. Storebakken, T and H. K. No. 1992. Pigmentation of Rainbow Trout. Aquaculture. Amsterdam: Elsevier Science. Hlm. 209-299 Perbaikan Sulawesty, F. 1997. Penampilan Ikan Pelangi Merah (Glossolepsis insicus) Jantan Dengan Menggunakan Karotenoid Total Dari Rebon. LIMNOTEK Perairan Darat Tropis di Indonesia. Puslitbang Limnologi LIPI.
205