JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS
STUDI TENTANG PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN PENJUMLAHAN BILANGAN ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SEKOLAH DASAR LUAR BIASA
Diajukan kepada Universitas Negeri Surabaya Untuk Memenuhi Persyaratan Penyelesaian Progran Sarjana Pendidikan Luar Biasa
Oleh: YULIANA NIM. 08010044044
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS PENDIDIKAN PRODI PENDIDIKAN LUAR BIASA 2015 1
PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN PENJUMLAHAN BILANGAN ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SEKOLAH DASAR LUAR BIASA Yuliana dan Siti Mahmudah (Pendidikan Luar Biasa, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya)
[email protected] ABSTRACT Mild mentally retardation children experiencing barriers to think abstractly, and thus require learning can help overcome the barriers experienced. Results of preliminary observations in SDLB Negeri Sambirejo Tanjunganom Nganjuk mild mentally retardation in children, demonstrated their ability to adding numbers are still low. The cause to the learning methods that are less attractive, so that children are easily bored mild mentally retardation, mild mentally retardation in addition to the children easily influenced by the environment, so that the child mild mentally retardation in SDLB Sambirejo Tanjunganon Nganjuk need for modification in learning. One of the modifications that need to be examined in the learning is cooperative learning make a match modification The purpose of this study was to prove the influence of cooperative learning make a match modification to the ability to match the adding of the numbers in the mild mentally retardation in children SDLB Negeri Sambirejo Tanjunganom Nganjuk. This study uses a quantitative approach, the type of research pre-experimental research design using pretestposttest design. Data collection techniques in the form of tests and documentation. Data were analyzed using analysis formulas sign test (test mark). Results of this study are before applying cooperative learning make a match modification of the average value of the sum of the child's ability mild mental retardation was 38.75 after applying cooperative learning make a match modification of the average value of the sum of the child's ability mild mental retardation is 75.625. The results also showed ZH count 2,475, while ZH table 5% ie 1.96. This means that the results showed "there was influence cooperative learning make a match modification to the ability to match the adding of the numbers in the mild mental retardation in children SDLB Sambirejo TanjunganomNganjuk". Keywords: cooperative learning, the sum of numbers, mild mentally retardation. keberhasilannya
PENDAHULUAN Mata
pelajaran
matematika
ditentukan
oleh
tingkat perkembangan berpikir siswa.
diberikan untuk membekali peserta
Alasan perlu belajar matematika
didik dengan kemampuan berpikir
karena
logis, analitis, sistematis, kritis dan
sarana berpikir jelas dan logis, (2)
kreatif, serta kemampuan bekerja sama.
sarana
Belajar
belajar
permasalahan hidup sehari-hari, (3)
tentang konsep dan struktur yang
sarana mengenal pola-pola hubungan
matematika
adalah
2
matematika
untuk
merupakan
(1)
memecahkan
dan
generalisasi
sarana kreatifitas,
pengalaman,
untuk
(4)
akan menghadapai kesulitan apabila
mengembangkan
dan
(5)
sarana
dihadapkan
untuk
meningkatkan
kesadaran
terhadap
perkembangan
budaya,
Cornelius
pada
bersifat abstrak
persoalan
(Rochyadi,
yang E dan
Alimin, Z 2003:76). Berdasarkan
(dalam Abdurrahman, 2010:253).
hasil
pengamatan
pada anak tunagrahita ringan kelas IV
Anak tunagrahita ringan kurang
di
SDLB
Negeri
Sambirejo
cakap dalam memikirkan hal yang
Tanjunganom Nganjuk yang berjumlah
abstrak, sulit dan berbelit-belit. Mereka
8 anak, menunjukkan bahwa nilai
kesulitan
dalam
hal
mengarang,
pelajaran matematika dengan materi
isi
bacaan,
penjumlahan bilangan masih di bawah
mengunakan simbol-simbol berhitung,
KKM, hal ini dapat dilihat pada hasil
dan menyerap semua mata pelajaran
ulangan harian anak.
yang bersifat teoritis (Abdurrahman,
Kompetensi dan Kompetensi dasar
2010:143)”.
untuk anak tunagrahita ringan kelas IV
menyimpulkan
Berkaitan
belajar
menyebutkan bahwa anak tunagrahita
berhitung, anak tunagrahita ringan
ringan dapat melakukan perhitungan
memiliki kesulitan dalam menguasai
bilangan sampai 200. Namun pada
konsep berhitung. Anak tunagrahita
kenyataan di lapangan tidak terjadi
ringan tidak dapat belajar berhitung
demikian. Hal itu dapat ditemukan
secara abstrak, tetapi harus belajar
pada anak tunagrahita ringan kelas IV
berhitung
dengan
di SDLB Negeri Sambirejo Tanjung
menggunakan media.Tahapan-tahapan
Anom Nganjuk, mereka mengalami
perkembangan kognitif yang dapat
kesulitan
dalam
dilalui anak tunagrahita hanya sampai
penjumlahan
bilangan.
pada tahapan berpikir konkret dan
pengamatan,
8 anak
semi konkret. Tahapan berpikir abstrak
mengenal
merupakan wilayah yang sulit untuk
kesulitan
dicapai anak tunagrahita, sebab mereka
penjumlahan dengan mandiri.
secara
dengan
Pada Standart
konkrit
3
bilangan
melakukan Berdasarkan sudah dapat 1-20,
namun
mengerjakan
soal
Berdasarkan
uraian
tersebut,
langkah pembelajaran yang digunakan
maka anak tunagrahita ringan perlu
disini
dicarikan metode pembelajaran yang
kemampuan, kondisi dan jumlah anak
cocok digunakan untuk pembelajaran
tungrahita ringan kelas IV yang ada di
berhitung materi penjumlahan bagi
SDLB Negeri Sambirejo Tanjung Anom
mereka.
Nganjuk.
Penulis
menggunakan
pembelajaran kooperatif make a match modifikasi
dalam
matematika
dengan
Media yang digunakan pada make a match modifikasi ini akan digunakan
pembelajaran bilangan.
kartu dengan berbagai macam warna
Pembelajaran kooperatif make a match
sebagai kartu soal sedangkan benda
modifikasi metode
penjumlahan
disesuaikan
merupakan
yang
salah
satu
konkrit dan kartu sebagai jawaban.
dikembangkan
dari
Kelompok yang mendapatkan jawaban
pendekatan pembelajaran kooperatif. Menurut
Suprijono,
terlebih
(2012:61)
dahulu
dan
benar
akan
mendapatkan reward.
kooperatif
Pembelajaran kooperatif make a
dikembangkan untuk mencapai hasil
match modifikasi ini, sesuai dengan
belajar
karakteristik anak tunagrahita ringan
“Model
pembelajaran
berupa
prestasi
akademik,
toleransi, menerima keberagaman, dan
yang
pengembangan
sosial.
berinteraksi dengan orang lain, selain
Pembelajaran kooperatif make a match
itu pembelajaran kooperatif make a
merupakan
pembelajaran
match modifikasi akan membantu anak
dengan cara mencari pasangan antara
tunagrahita ringan yang mengalami
soal
kesulitan
dan
keterampilan
metode
jawaban
dengan
menggunakan media kartu.
cenderung
berpikir
menggunakan
Pembelajaran kooperatif make a
konkrit
dan
sulit
abstrak
media konkrit.
yang
untuk
dengan semi
Pembelajaran
match modifikasi adalah pembelajaran
kooperatif make a match modifikasi ini
kooperatif make a match ini dimodifikasi
diharapkan akan memacu kerja sama
pada langkah-langkah pembelajaran
dan keaktifan anak sesuai dengan inti
dan media yang digunakan. Langkah-
dari pembelajaran kooperatif. 4
Berdasarkan penulis
uraian
dalam
mengambil
tersebut,
penelitian
judul
Pre tes O1
ini
Pos tes O2
“Pembelajaran
kooperatif make a match modifikasi terhadap
Perlakuan X
kemampuan
Dalam
penjumlahan
penelitian
menggunakan
teknik
ini
pengumpulan
bilangan pada anak tungrahita ringan
data tes (tes tulis dan tes lisan)dan
di
dokumentasi
SDLB
Negeri
Sambirejo
Tanjunganom Nganjuk”. Penelitian
teknik
pengumpulan data pendukung. Tes menggunakan
tulis dan tes lisan tersebut berupa soal
pendekatan kuantitatif, karena objek
matematika penjumlahan bilangan 1-
yang diteliti lebih bersifat sebab akibat.
20.
Jenis penelitian yang digunakan adalah
digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian
karena
analisis data statistik non parametrik
subjek yang diteliti dalam penelitian ini
karena subyek penelitiannya kurang
mempunyai
dari 10 dan datanya kuantitatif yaitu
pra
ini
sebagai
eksperimen,
karakteristik
yang
Teknik
analisis
dalam
kesulitan akademik yang sama, yaitu
menggunakan analisis sign test (uji
kesulitan
tanda). Adapun rumus sign tes (uji
menjumlahkan
bilangan sampai 20. Pada penelitian ini peneliti penelitian
menggunakan pra
bilangan,
yang
berbeda-beda, namun mempunyai jenis
dalam
bentuk
data
dengan
tanda) adalah sebagai berikut:
rancangan
eksperimen
dengan
desain penelitian pre test-post test design. “Desain penelitian pre test–post test
Keterangan:
design yaitu sebuah eksperimen yang
Zн: Nilai hasil pengujian statistik sign
dilakukan pada suatu kelompok tanpa
tes
adanya
X: Hasil pengamatan langsung yakni
kelompok
pembanding”
(Sukmadinata, 2009: 208). Rancangan
jumlah tanda plus (+) –p (0,5)
penelitian one group pre test–post test
µ: Mean (nilai rata-rata) = n.p
design adalah sebagai berikut: 5
p:
Probabilitas
untuk
Hasil Pre tes dan Hasil Pos tes Kemampuan Penjumlahan Bilangan Dalam Pembelajaran Kooperatif Make A Match Modifikasi
memperoleh
tanda (+)atau (-) = 0,5 karena nilai krisis 5% n : Jumlah sampel σ: Standart deviasi = √𝑛. 𝑝. 𝑞
Langkah-langkah sebagai berikut:
2.
Menentukan nilai X
3.
Menentukan mean (µ)
4.
Menentukan standart deviasi (σ)
5.
Pengujian 2 sisi (α = 5 % Z tabel =1,96) dengan uji tanda (sign test)
HASIL DAN PEMBAHASAN
peningkatan
penjumlahan
(O2)
RA
35
70
2.
RP
30
70
3.
BAR
45
85
4.
MEP
50
85
5.
JRS
35
70
6.
ARK
35
70
7.
EW
50
85
8.
KA
30
70
310
605
38,75
75,625
Rata-rata
Temuan penelitian menunjukkan bahwa
(O1)
1.
(Saleh,1996:5)
Membuat tabel probalitas tanda
Pos tes
Nama
q: 1 – p = 0,5
1.
Pre tes
No
Data-data
kemampuan
diperoleh
dianalisis
dengan
anak
menggunakan statistik non parametrik
dengan
dengan menggunakan sign test (uji
pembelajaran kooperatif make a match
tanda). Berikut adalah tahapan yang
modifikasi menunjukkan nilai rata-rata
dilakukan dalam analisis data:
pre tes dan pos tes sebagai berikut:
a.
tunagrahita
bilangan
kemudian
yang
ringan
Membuat tabel probalitas tanda atau tabel kerja perubahan. Tabel Kerja Perubahan Hasil Kemampuan Penjumlahan Bilangan pada Anak Tunagrahita Ringan dengan Pembelajaran Kooperatif Make A Match
6
Modifikasi
d.
N
Nilai
o
Pre tes
Menentukan standart deviasi (σ) σ
Peruba
= √𝑛. 𝑝. 𝑞 = √8. 0,5. 0,5
han
Pos tes
Nama
= √2
tanda
= 1,414
(X2e.
X1) 1.
RA
35
70
+
2.
RP
30
70
+
3.
BAR
45
85
+
4.
MEP
50
85
+
5.
JRS
35
70
+
6.
ARK
35
70
+
7.
EW
50
85
+
8.
KA
30
70
+
38,75
75,625
X=8
Rata-rata
b.
Menentukan
nilai
X
yaitu
pengamatan
langsung
yakni
=1,96) dengan uji tanda (sign test) Berdasarkan analisis pre tes dan pos
tentang
kemampuan
dan sesudah perlakuan dapat diketahui ada tidaknya pengaruh pembelajaran kooperatif make a match
modifikasi
kemampuan
terhadap penjumlahan
bilangan , jumlah tanda plus (X) = 8, µ = 4 dan standart deviasi (σ) = 1,414 karena X lebih besar dari mean
maka
nilai
X
terletak
disebelah kanan kurva normal
= Jumlah Tanda plus –
yaitu = 5,5 jika dirumuskan maka:
p
x-µ
= 8 – 0,5
ZH =
= 7,5 c.
tes
penjumlahan bilangan sebelum
jumlah tanda plus (+) –p (0,5) X
Pengujian 2 sisi (α = 5 % Z tabel
σ
Menentukan mean (µ) Mean (µ) = n.p
7,5 – 4
= 8. 0,5
=
=4
1,414 = 2,475 7
Hasil analisis pre tes dan pos tes tentang
kemampuan
bilangan
sebelum
perlakuan tidaknya
dapat
penjumlahan dan
Sambirejo Tanjunganom Nganjuk.
sesudah
diketahui
pengaruh
tunagrahita ringan di SDLB Negeri
SIMPULAN DAN SARAN
ada
Simpulan penelitian adalah ada
pembelajaran
kooperatif make a match modifikasi
pengaruh
terhadap
make a match modifikasi terhadap
kemampuan
penjumlahan
pembelajaran
kooperatif
bilangan, jumlah tanda plus (X) = 8, µ =
kemampuan
4 dan standart deviasi (σ) = 1,414
pada anak tunagrahita ringan di SDLB
karena X lebih besar dari mean maka
Negeri
Sambirejo
nilai X terletak disebelah kanan kurva
Nganjuk.
Hal
normal yaitu = 5,5 jika dirumuskan
sebelum
maka:
kooperatif make a match modifikasi nilai
Nilai kritis ᾳ
rata-rata
=5% (pengujian
penjumlahan
bilangan
Tanjunganom
ini
berdasar
menerapkan
kemampuan
nilai
pembelajaran
penjumlahan
dilakukan dengan dua sisi), Maka
anak tunagrahita ringan adalah 38,75
nilai kritis = ± Z½ α = ± 1,96.
sesudah
Ho diterima bila- 1,96 ≤ Zh
menerapkan
pembelajaran
kooperatif make a match modifikasi nilai
+
rata-rata
1,96.
kemampuan
penjumlahan
anak tunagrahita ringan adalah 75,625.
Ho ditolak bila Zh >+1,96 atau Zh
Hasil penelitian ini juga menunjukkan
<-1,96. Suatu kenyataan bahwa nilai Zh
ZH hitung 2,475, sedangkan ZH tabel 5%
yang diperoleh dalam hitungan adalah
yaitu 1,96, sehingga ZH hitung lebih
2,475 lebih besar dari pada nilai kritis ᾳ
besar dari ZH tabel. Sesuai
=5% yaitu 1,96 sehingga hipotesis nol
hasil
penelitian
dan
ditolak dan hipotesis kerja diterima.
kondisi di lapangan tempat penelitian
Hal ini berarti ada pengaruh yang
yang
penggunaan pembelajaran kooperatif
dengan hasil penelitian pembelajaran
make a match modifikasi pada anak
kooperatif make a match modifikasi
dilakukan
berpengaruh 8
peneliti,
terhadap
peneliti
kemampuan
penjumlahan
bilangan
anak
lebih luas agar semakin banyak
tunagrahita ringan, sebaiknya: 1.
Guru
dapat
alternatif yang dapat dilakukan memilih
untuk meningkatkan kemampuan
pembelajaran yang bervariasi dan
penjumlahan
menarik sesuai karakteristik dan
mata pelajaran matematika pada
kebutuhan
anak tunagrahita ringan dengan
anak
tunagrahita
ringan. Selain itu sebaiknya guru
menggunakan
menerapkan
kooperatif
pembelajaran
kooperatif make a match, untuk
Agil
dengan
2014.
Kooperatif
Tipe
Perkalian
Anak
biasa Unesa. Vol.4 (1):hal.5.8
banyak membantu guru dalam
Alwi, Hasan. 2003. Kamus Besar Bahasa
mengelola kegiatan pembelajaran
Indonesia. Jakarta.: Balai Pustaka
sarana
Amin, Moh. 1995. Orthopedagogik anak
prasarana dan media penunjang
Tunagrahita. Bandung: Departemen
pembelajaran sehingga suasana
Pendidikan dan kebudayaan
belajar lebih menyenangkan bagi
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
siswa.
Penelitian
Peneliti selanjutnya diharapkan mengadakan
Gesang.
Tunarungu”. Jurnal Pendidikan Luar
Kepala sekolah sebaiknya lebih
agar
Hatmaja,
BelajarOperasi
pembelajaran.
3.
2010.
Make A Match Terhadap Hasil
tujuan
menyediakan
Mulyono.
“Pembelajaran
pembelajaran matematika, serta
dengan
match
Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
pembelajaran anak tunagrahita
2.
a
Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan
memperoleh kemudahan dalam
tercapai
make
Abdurrahman,
lebih menarik dan efektif, dapat
dapat
pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA
kegiatan belajar mengajar menjadi
berkaitan
dalam
modifikasi.
tunagrahita yang lain. Sehingga
ringan
bilangan
Suatu
Pendekatan
Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
penelitian
serupa yang lebih dalam dan 9
dan
Arista,
Yeni.
2014.
“Model
Siswa,
Pembelajaran Kooperatif tipe Make
(online),
(,
diakses
29
November 2014)
A Match terhadap Hasil Belajar
Hariwijaya, M dan Surya, Sutan. 2007.
Matematika Anat Tuna Grahita
Adventures
Ringan”. Jurnal Pendidikan Luar
Matematika.
biasa Unesa. Vol.3 (3): hal. 5.
Publishe Huda,
Astati. 1995. Terapi Okupasi, Bermain,
in
math
tes
IQ
Yogyakarta:Tugu
Miftahul.
2014.
Cooperative
dan musik untuk Anak Tunagrahita.
Learning Metode, Teknik, struktur dan
Bandung: Departemen Pendidikan
Model
dan Kebudayaan.
Pustaka Pelajar.
Penerapan.
Yogyakarta:
Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran
BSNP. 2006. Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar Sekolah Dasar Luar
Kontekstual
Biasa Tunagrahita Ringan (SDLB-
Bandung: Refika Aditama.
C).Jakarta: BSNP
Kuniawan,
Delphie, Bandi. 2009. Matematika untuk
Konsep dan
Budi.
Aplikasi.
2013.
PembelajaranKooperatif,
Model (online),
Anak Berkebutuhan Khusus. Sleman:
(http://kurniawanbudi04.wordpre
KTSP
ss.com/2013/05/27/model-
Depdiknas. 2002. Kamus Besar Bahasa
pembelajaran-kooperatif-
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
cooperative-learning/, diakses 22
Fadhillah, M & dkk. 2014. Edutaiment Pendidikan
anak
Usia
Januari 2015).
Dini
Muhsetyo, G. dkk. 2007. Pembelajaran
menciptakan Pembelajaran menarik,
Matematika Sekolah Dasar. Jakarta:
Kreatif, da Menyenangkan. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Kencana Fitria.
Parwoto. 2007. Strategi Pembelajaran
2011.
Pembelajaran Make
A
Pengaruh
Model
Kooperatif Match
Anak Berkebutuhan Khusus. Jakarta:
Tipe
Departemen Pendidikan Nasional
Terhadap
Poerwadarminta, W.J.S. 1960. Kamus
Pemahaman Konsep Matematika
Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Dinas Penerbitan Balai Pustaka 10
Prastowo,
Andi.
2011.
Metode-metode Tinjauan
Memahami
Penelitian
Teoritis
Sukmadinata,
Suatu
dan
PenelitianI
Praktis.
Dini
Program
Suprijono,
Pendidikan Nasional.
Khusus.
Agus.
2012.
Cooperative
Suyanti, Retno Dwi. 2010. Strategi
Profesionalisme
Pembelajaran
Guru. Jakarta:rajawali Press.
Kimia.
Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Saleh, Samsubar. 1996. Statistik Non
Syah, Muhibbin. 2011. Psikologi Belajar.
Parametrik edisi 2. Yogyakarta: BPFE
Jakarta: Rajawali Press
Smart, Aqila. 2010. Anak Cacat Bukan
Tim Penulis. 2014. Pedoman Penulisan
Arr-Ruzz
Skripsi Unesa. Surabaya: Unesa
Media
Trisulo, Bambang & dkk. 2011. Panduan
Soemantri, Sutjihati. 2005. Psikologi anak Tunagrahita.
Bandung:
Asesmen Matematika untuk Siswa
Refika
dengan Kesulitan Belajar. Jakarta:
Aditama.
Kementrian Pendidikan Nasional
Sudjana, Nana dan Ibrahim. 2009.
Direktorat Pendidikan Dasar RI
Penelitian dan Penilaian Pendidikan.
Wardani. IG.A.K dkk. 2007. Pengantar Pendidikan Luar Biasa. Jakarta: Universitas Terbuka -. 2012. Jenis-jenis Kemampuan pada anak, (online), (http://pembelajaranpendidikan.blogspot.com/2012/04/jen is-jenis-kemampuan-pada-anak.html, diakses 29 Juni 2015
Bandung: Sinar Baru Algasindo. 2011.
Metode
Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
Berkebutuhan
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
bermutu-Model-model Pembelajaran-
Sugiyono.
anak
Learning Teori dan aplikasi PAIKEM.
Rusman. 2013. Seri menejemen sekolah
Yogyakarta:
Remaja
Nasional
Tunagrahita. Jakarta: Departemen
Kiamat.
Bandung.
Jakarta: Departemen Pendidikan
Pembelajaran Individual Bagi Anak
Mengembangakan
Metode
Sunardi dan Sunaryo. 2007. Intervensi
Rochyati, Endang dan Alimin Zaenal. Pengembangan
I.
2009.
Rosda Karya Offset
Yogyakarta: Ar Ruzz Media. 2005.
N.S.
dan
R&D.
Bandung:
Alfabeta
11