JURNAL KECENDERUNGAN ISI SITUS RESMI PEMERINTAH KOTA SURAKARTA (Studi Analisis Kecenderungan Isi Situs Resmi surakarta.go.id dalam Publikasi Informasi Kota Surakarta Periode Januari – Maret 2015)
Disusun oleh: YOHANNA INKE FLORENTINA D0211103
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016
0
KECENDERUNGAN ISI SITUS RESMI KOTA SURAKARTA (Studi Analisis Kecenderungan Isi Situs Resmi surakarta.go.id dalam Publikasi Informasi Kota Surakarta Periode Januari – Maret 2015)
Yohanna Inke Florentina Sofiah
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta
Abstract Government’s official website is an implementation of utilization of internet technology from the government agencies. Surakarta.go.id site is a new media used by Surakarta Municipal Government which have a collaboration with Transportation, Communication and Informatic Department of Surakarta Municipal Government as a tool to distribute informations about all of events or programs held in Surakarta City. In every single day surakarta.go.id site distributes the informations in various forms, kinds into big four topics, such as Culture, Tourism, Trading, and Education and Sport. Surakarta Municipal Government and Transportation, Communications and Informatic Department of Surakarta Municipal Government is the parties which has a main role as the source of loaded contents in this official website. This study will analyse the trends or tendency of Surakarta Municipal Government’s official website, surakarta.go.id, in period from January - March 2015 through the categories such as form of contents, type of contents, and source of contents. Month of February is chosen as research period because coinciding with Surakarta City’s Anniversary so then all of events or programs with all kinds of topics which held in Surakarta City will be a major attention from managers of this site which titled as an information portal of Surakarta City. Techniques which used to analyse the data is media content analysis using crossing frequency calculation among categories of contents topics to forms, types, and sources of contents. Results of the study indicate that in period from February 2015, contents of surakarta.go.id official website tends to the topic of Tourism. This result caused by there is a main purpose from Surakarta Municipal Government to publish the
1
informations before and during the big event which will invites the public interest to tour to Surakarta City to mark the 270th anniversary of Surakarta City. Keywords: Official Site, Surakarta City, Media Content Analysis
Pendahuluan Di dalam instansi pemerintah, kehadiran internet telah dimanfaatkan sebagai media untuk menyiapkan, mengolah, serta menyimpan data elektronik terkait sistem pemerintahan. Aktivitas administratif pemerintahan tersebut biasanya direpresentasikan melalui situs resmi pemerintahan (government official website). Situs resmi pemerintahan berfungsi sebagai sarana pengumpulan dan distribusi informasi kepada publik. Situs resmi juga dijadikan media komunikasi antar pihak pengelola website sebagai perwakilan dari pemerintah kepada khalayak yang menjadi situs tersebut. Sesuai Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government maka perubahan yang sedang dijalani terjadi pada saat dunia sedang mengalami transformasi menuju era masyarakat informasi. Kemajuan teknologi informasi yang demikian pesat serta potensi pemanfaatannya secara luas akan membuka peluang bagi pengaksesan, pengelolaan, dan pemanfaatan informasi dalam volume yang besar secara cepat, tepat dan akurat. Peraturan terkait dengan pengembangan e-Government tersebut di atas juga didukung oleh Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2001 tentang Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika di Indonesia yang menyatakan bahwa pemerintah Indonesia diwajibkan memanfaatkan keberadaan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung perkembangan kinerja pemerintah. Salah satu pemerintah daerah di Indonesia yang saat ini tengah menjadi sorotan publik adalah Pemerintah Kota Surakarta. Pandangan publik tertuju kepada Kota Surakarta karena kekentalan kota ini dengan nuansa kebudayaan. Citra Kota Surakarta yang terbentuk melalui aspek “Solo Kota Budaya” dan “Solo, The Spirit of Java” menjadikan Kota Surakarta berusaha mempertahankan nilai-nilai kebudayaan dalam potensi pariwisata, perdagangan, pendidikan, maupun olahraga.
2
Berbagai predikat bergengsi telah disematkan di dalam nama Kota Surakarta. Sebuah harian terkemuka di Kota Surakarta, Solopos, melalui portal digitalnya menyatakan bahwa Pemerintah Kota Surakarta berhasil memboyong sejumlah penghargaan tingkat nasional pada tahun 2015 (solopos.com) Penghargaan yang berhasil diraih oleh Pemerintah Kota Surakarta tersebut di antaranya Kota Peduli Hak Asasi Manusia (HAM), Wahana Tata Nugraha (WTN), dan Juara I Lomba Hari Habitat tingkat Provinsi Jawa Tengah. Sebelumnya Pemerintah Kota Surakarta menerima penghargaan Regional Marketing Award, Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), dan Peduli Cagar Budaya Terbaik (solopos.com). Selain penghargaan tersebut, pada 11 Agustus 2015 Kota Surakarta juga memperoleh predikat Smart City oleh Pemerintah Pusat melalui Badan Perencanaan Nasional. Predikat Smart City diperoleh Kota Surakarta berdasarkan nilai yang diambil dari indikator mampu melayani dan memenuhi kebutuhan warga secara efektif, efisien dan berkelanjutan, memiliki pengelolaan atau manajemen pemerintah yang baik, serta memiliki sistem pengaduan, transparansi, pelayanan kesehatan, dan sistem informasi yang mudah diakses oleh masyarakat (surakarta.go.id). Popularitas Kota Surakarta yang kian hari kian menjadi perhatian ini menjadikan Pemerintah Kota harus menyediakan informasi dalam volume besar secara tepat dan akurat. Maka dari itu Pemerintah Kota Surakarta bekerjasama dengan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kota Surakarta mengelola suatu situs resmi pemerintah yang beralamatkan di surakarta.go.id. Dirilisnya situs resmi ini merupakan representasi dari Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2001 tentang Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika di Indonesia, sekaligus sebagai implementasi dari pemanfaatan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi oleh lembaga pemerintahan. Pemerintah Kota Surakarta bersama dengan Dishubkominfo dalam website surakarta.go.id mengklasifikasikan seluruh konten yang dipublikasikan melalui situs tersebut ke dalam empat tema besar. Keempat tema tersebut adalah sektorsektor kehidupan yang citranya sangat lekat dengan Kota Surakarta dan merupakan
3
potensi yang menunjang terbentuknya Kota Surakarta sebagai Kota Budaya. Tema tersebut antara lain: Budaya, Pariwisata, Perdagangan, serta Pendidikan dan Olahraga. Pemilihan bulan Januari - Maret sebagai periode penelitian dikarenakan Hari Jadi Kota Surakarta jatuh pada bulan Februari. Bersamaan dengan bulan peringatan Hari Jadi Kota Surakarta, seluruh kegiatan yang dilaksanakan di Kota Surakarta akan menjadi sorotan publik. Peneliti kemudian menganalisis kecenderungan isi situs yang terdapat pada periode pra dan pasca diperingatinya Hari Jadi Kota Surakarta untuk menghindari bias kecenderungan apabila terdapat tujuan untuk menonjolkan tema tertentu dari pihak pengelola website karena berhubungan dengan Hari Jadi Kota Surakarta. Selain itu peneliti juga hendak mengidentifikasi apakah kecenderungan tema konten yang termuat dalam situs resmi surakarta.go.id sesuai dengan citra yang dibentuk oleh Pemerintah Kota Surakarta dalam visi dan misi Kota Surakarta yakni Kota Solo sebagai Kota Budaya.
Perumusan Masalah Apa kecenderungan isi berdasarkan tema dari konten dalam situs resmi surakarta.go.id sebagai media publikasi informasi Pemerintah Kota Surakarta pada bulan Januari - Maret 2015?
Tujuan Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisa kecenderungan isi berdasarkan tema dari konten dalam situs resmi surakarta.go.id sebagai media publikasi informasi Pemerintah Kota Surakarta pada bulan Januari Maret 2015.
4
Tinjauan Pustaka a. Website World Wide Web merujuk pada sebuah rangkaian teknologi yang menempatkan tatap muka secara grafis di dalam internet, yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan komputer mereka, di mana apabila teknologi internet dengan website dikombinasikan akan dapat menciptakan beragam jenis komunikasi (Foust, 2002: 165). Penemu situs web adalah Sir Timothy John “Tim” Berners-Lee, seorang ilmuwan pada European Organization for Nuclear Research. Ia menciptakan sebuah bahasa komputer bernama HTML (HyperText Markup Language) yang memungkinkan pengguna dengan sedikit atau tanpa kemampuan menggunakan komputer untuk memudahkan tukar menukar dan memperbarui informasi pada sesama peneliti di tempat ia bekerja. Pada tanggal 30 April 1993, CERN (tempat di mana Tim bekerja) mengumumkan bahwa layanan world-wide web dapat digunakan secara gratis oleh publik (Foust, 2002: 169). Fungsi atau kegunaan dari website seperti yang dikemukakan oleh Supriansyah dan Kartoyo (2006: 18) antara lain sebagai berikut: a. Wadah penyedia informasi b. Memperluas ruang promosi c. Mempermudah komunikasi d. Ruang interaksi khalayak e. Ruang hiburan.
b. e-Government Dalam Instruksi Presiden No 6 Tahun 2001 dinyatakan bahwa pemerintah Indonesia diwajibkan memanfaatkan keberadaan teknologi informasi dan komunikasi
untuk
mendukung
perkembangan
kinerja
pemerintah.
Pengembangan program e-Government merupakan sebuah upaya untuk membangun struktur, sistem, dan kegiatan administrasi yang efisien, efektif, transparan, dan bertanggung jawab (Hermana & Silfianti, 2011 : 156).
5
Menurut Bertot, Jaeger, dan McClure (2008), pengguna e-Government meliputi (1) khalayak yang membutuhkan pelayanan dan informasi dari pemerintah, (2) imigran yang membutuhkan informasi mengenai domisili barunya, (3) pegawai pemerintahan yang menggunakan e-Government untuk menampilkan kinerjanya, dan (4) warga asing yang membutuhkan informasi mengenai suatu negara (Hermana & Silfianti, 2011 : 156). Dimensi-dimensi umum yang digunakan untuk menilai kualitas dari situs pemerintahan adalah respon yang cepat, keterbaharuan, informasi yang akurat, alat pencarian yang efektif, dan transaksi yang aman. (Hasan & Abuelrub, 2011 : 16).
c. Pesan Pesan merupakan seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator untuk mendapatkan umpan balik (feedback) dari komunikan (Marhaeni, 2009 : 56). Terdapat tiga bentuk pesan yang dikemukakan oleh Widjaja (2000: 62) yang dapat digunakan sebagai komponen untuk mengamati isi dari suatu pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan. Bentuk-bentuk dari pesan tersebut antara lain: a. Informatif, merupakan bentuk pesan yang memberikan keterangan fakta dan data. b. Persuasif, merupakan bentuk pesan yang berisikan bujukan yakni membangkitkan pengertian dan kesadaran manusia bahwa apa yang kita sampaikan akan memberikan sikap berubah. c. Koersif, merupakan bentuk pesan yang bersifat memaksa dengan menggunakan sanksi-sanksi.
d. Analisis Isi Penelitian dengan menggunakan teknik analisis isi merupakan teknik penelitian alternatif bagi kajian komunikasi yang cenderung lebih banyak
6
mengarah pada sumber (source) maupun penerima pesan (receiver) (Gozali, 2005 : 84). Analisis isi harus didasarkan atas suatu masalah. Dengan kata lain, pada permulaan pengukuran kita harus merumuskan dengan tepat apa yang ingin kita ukur, dan semua tindakan harus didasarkan atas tujuan tersebut. Memilih satuan analisis harus didasarkan atas tujuan tersebut. Memilih satuan analisis (unit of analysis) ditentukan oleh masalah. Merumuskan parameter dan penarikan sampelnya pun tidak berbeda dengan pengukuran lain.
e. Teori Konstrukstivisme Konstruktivisme merupakan teori yang dikembangkan oleh Jesse Delia. Teori ini mengemukakan bahwa individu menginterpretasi dan berlaku sesuai dengan kategori konseptual yang berasal dari pikiran. Realitas tidak muncul dengan sendirinya, namun harus disaring melalui cara seseorang mengamati sesuatu (Littlejohn, 1999: 113). Teori konstruktivisme sebagian berdasar pada teori konstruksi personal yang dikemukakan oleh George Kelly. Teori ini mengatakan bahwa seseorang memahami pengalaman dengan mengelompokkan peristiwa menurut persamaan dan membedakan antara hal-hal dengan perbedaan mereka (Littlejohn, 1999: 113).
Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analisis isi kuantitatif, dengan obyek penelitian adalah konten yang dimuat dalam situs resmi Pemerintah Kota Surakarta, surakarta.go.id periode Januari – Maret 2015. Data diperoleh dengan mengumpulkan seluruh konten yang dimuat dalam periode tersebut yang kemudian diberikan kode-kode tertentu dalam proses pengumpulan data pada lembar koding yang digunakan. Jumlah keseluruhan data yang terkumpul adalah sebanyak 84 konten. Analisis data terdiri dari perumusan masalah, penarikan sampel, membuat alat ukur (koding), pengumpulan data, dan terakhir menganalisis data. Setelah data
7
terkumpul, dilakukan pengolahan data yang mencakup kegiatan mengkode (coding).
Sajian dan Analisis Data A. Sajian Data Kecenderungan Isi Situs surakarta.go.id Periode Januari – Maret 2015 Tabel 1. Distribusi Frekuensi Data Kategori Bentuk Konten Periode
Bentuk Konten
Total
Teks
%
Foto
%
Video
%
F
%
Januari
19
86,4
2
9,1
1
4,5
22
100
Februari
51
96,2
2
3,8
0
0
53
100
Maret
9
100
0
0
0
0
9
100
Sumber: Hasil Koding Peneliti Tabel distribusi frekuensi dan prosentase dari kategori bentuk konten dalam situs surakarta.go.id periode Januari – Maret 2015 di atas dapat diamati bahwa pengelola situs mayoritas menggunggah konten dengan bentuk teks. Konten dengan bentuk teks dinilai lebih mampu menjelaskan isi pesan yang hendak disampaikan kepada khalayak dibandingkan dengan konten yang berbentuk foto atau video, dengan demikian khalayak juga akan lebih mampu memahami isi pesan dalam konten tersebut. Tabel 2. Distribusi Frekuensi Data Kategori Jenis Konten Periode
Jenis Konten Ar- % Reltikel ease
%
Pn gm
%
Total F %
6
27,3
2
9,1
22
100
1,9
14
26,4
11
20,8
53
100
0
1
11,1
1
11,1
9
100
Beri -ta
%
Januari
14
63,6
0
0
Februari
27
50,9
1
Maret
7
77,8
0
Sumber: Hasil Koding Peneliti
8
Tabel distribusi frekuensi dan prosentase dari kategori jenis konten dalam situs surakarta.go.id periode Januari – Maret 2015 di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa selama periode tersebut jenis konten yang sering muncul adalah berita dan press release. Pemerintah Kota Surakarta menjadikan situs surakarta.go.id sebagai alternatif media untuk mendistribusikan informasi terkait dengan kegiatan atau event baik yang telah dilaksanakan maupun yang akan dilaksanakan. Laporan dari kegiatan atau acara yang terlaksana disajikan ke dalam konten berjenis berita, sedangkan informasi mengenai kegiatan atau acara yang akan diselenggarakan disajikan ke dalam konten berjenis press release. Tabel 3. Distribusi Frekuensi Data Kategori Tema Konten Periode
Tema Konten
Total
Bud
%
Par
%
Dagang
%
%
F
%
45,5
P & OR 5
Januari
8
36,4
11
50
10
22,7
34
154,5
Februari
22
41,5
33
62,3
21
39,6
10
18,9
86
162,3
Maret
5
55,6
1
11,1
1
11,1
3
33,3
10
111,1
Sumber: Hasil Koding Peneliti Adanya satu konten yang bertema ganda menjadikan perubahan jumlah konten sebab pencatatan jumlah konten berdasarkan jumlah tema yang diinput, bukan berdasarkan jumlah judul. Penambahan jumlah konten ini juga mempengaruhi besar prosentase yang menjadi lebih besar dari 100%. Tidak seperti kategori sebelumnya di mana masing-masing periode memiliki kecenderungan hasil distribusi frekuensi yang sama, pada kategori ini terdapat perbedaan hasil distribusi frekuensi. Letak perbedaan tersebut adalah pada periode Januari dan Februari 2015 tabel distribusi frekuensi tema konten menunjukkan frekuensi terbesar adalah tema pariwisata sedangkan pada periode Maret 2015 frekuensi terbesar justru terdapat pada tema budaya.
9
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Data Kategori Narasumber Konten Periode
Narasumber Konten Pihak Pemkot
Total
%
Pihak Lain
%
F
%
dan Dishub Januari
21
95,5
1
4,5
22
100
Februari
50
94,3
3
5,7
53
100
Maret
9
100
0
0
9
100
Sumber: Hasil Koding Peneliti Tabel di atas menunjukkan hasil yang sama, yakni sebagian besar konten memiliki narasumber dari pihak Pemerintah Kota Surakarta dan Dishubkominfo Kota Surakarta. Dari keseluruhan 84 konten, hanya 3 konten saja yang narasumbernya berasal dari pihak di luar Pemerintah Kota Surakarta dan Dishubkominfo Kota Surakarta. Temuan dari tabulasi distribusi frekuensi tersebut mengindikasikan bahwa Pemerintah Kota Surakarta benar-benar memanfaatkan keberadaan situs surakarta.go.id ini sebagai sarana publikasi informasi resmi dari pihak pemerintah kota sehingga dapat dijadikan destinasi utama bagi khalayak pengguna internet dalam pencarian informasi tentang Kota Surakarta. Tabel 5. Distribusi Frekuensi Data Kategori Isi Pesan dalam Konten Periode
Isi Pesan dalam Konten Infor-
%
matif
Per-
%
suasif
Koer-
Total %
F
%
sif
Januari
15
68,2
7
31,8
0
0
22
100
Februari
33
62,3
19
35,8
1
1,9
53
100
Maret
6
66,7
3
33,3
0
0
9
100
Sumber: Hasil Koding Peneliti Dari tabel distribusi frekuensi di atas dapat kita amati bahwa sebagian besar konten yang dimuat dalam situs surakarta.go.id periode Januari – Maret 2015
10
berisi pesan informatif. Besarnya frekuensi konten informatif yang berisi keterangan data dan fakta ini dipengaruhi oleh besarnya angka frekuensi konten berjenis berita. Seperti yang kita ketahui secara umum berita merupakan laporan dari kejadian di lapangan yang berisi data faktual dan bersifat informatif.
B. Analisis Kecenderungan Isi Situs surakarta.go.id Periode Januari – Maret 2015 1. Tabulasi Silang antara Kategori Tema dengan Bentuk Konten pada Situs surakarta.go.id Periode Januari – Maret 2015 Tabel 6. Tabulasi Silang antara Kategori Tema dengan Bentuk Konten pada Situs surakarta.go.id Periode Januari – Maret 2015 Tema
Bentuk Konten
Total
Teks
Foto
Video
Budaya
30
4
1
35
Pariwisata
41
4
0
45
Perdagangan
30
2
0
32
Pendidikan
18
0
0
18
98
10
1
109
& OR TOTAL
Sumber: Hasil Koding Peneliti Besarnya frekuensi konten berbentuk teks dengan tema pariwisata dan budaya pada Periode Januari – Maret 2015 menunjukkan bahwa pada periode tersebut Dishubkominfo Kota Surakarta selaku pihak pengelola situs surakarta.go.id berupaya untuk melakukan publikasi informasi tentang kegiatan yang diselenggarakan di Kota Surakarta melalui pesan tertulis daripada menggunakan pesan gambar sehingga informasi dapat disampaikan dengan jelas dan khalayak lebih mudah untuk memahaminya.
11
2. Tabulasi Silang antara Kategori Tema dengan Jenis Konten pada Situs surakarta.go.id Periode Januari – Maret 2015 Tabel 7. Tabulasi Silang antara Kategori Tema dengan Jenis Konten pada Situs surakarta.go.id Periode Januari – Maret 2015 Tema
Jenis Konten Berita
Artikel Release
Total Pengumuman
Budaya
22
0
9
4
35
Pariwisata
18
1
17
9
45
Perdagangan
13
1
11
7
32
Pendidikan &
12
0
1
5
18
65
2
38
25
130
OR TOTAL
Sumber: Hasil Koding Peneliti Dari hasil persilangan tabel (crosstab) antara kategori jenis konten dengan tema konten yang tertera dalam tabel distribusi frekuensi di atas mengindikasikan bahwa frekuensi terbesar jenis dan tema konten yang digunakan selama periode Januari – Maret 2015 adalah jenis berita dengan tema pariwisata. Besarnya frekuensi konten berjenis berita dengan tema pariwisata pada Periode Januari – Maret 2015 mengindikasikan bahwa situs surakarta.go.id dijadikan sebagai media untuk memberikan laporan atas terselenggaranya event-event di Kota Surakarta. Konten berjenis press release dan pengumuman juga memiliki frekuensi yang cukup besar, membuktikan bahwa Pemerintah Kota Surakarta dan Dishubkominfo Kota Surakarta memanfaatkan keberadaan situs ini sebagai media alternatif untuk memberikan pemberitahuan kepada masyarakat selain menggunakan media cetak atau media elektronik.
12
3. Tabulasi Silang antara Kategori Tema dengan Narasumber Konten pada Situs surakarta.go.id Periode Januari – Maret 2015 Tabel 8. Tabulasi Silang antara Kategori Tema dengan Jenis Konten pada Situs surakarta.go.id Periode Januari – Maret 2015 Tema
Narasumber Pihak Pemkot &
Total
Pihak Lain
Dishub Budaya
34
1
35
Pariwisata
43
2
45
Perdagangan
31
1
32
Pendidikan &
16
2
18
124
6
130
OR TOTAL
Sumber: Hasil Koding Peneliti Dari hasil persilangan tabel (crosstab) antara kategori narasumber konten dengan tema konten yang tertera dalam tabel distribusi frekuensi di atas mengindikasikan bahwa hampir seluruh konten yang termuat dalam situs surakarta.go.id periode Januari - Maret 2015 bernarasumber dari pihak Pemerintah Kota Surakarta dan Dishubkominfo Kota Surakarta dengan tema Pariwisata. Temuan yang dihasilkan dari analisis data di atas membuktikan bahwa Pemerintah Kota Surakarta menginginkan situs surakarta.go.id menjadi saluran informasi yang absah dari pihak pemerintah kota sendiri. Dimuatnya konten yang bernarasumber dari pihak pemerintah kota sendiri akan semakin mempermudah tujuan pemerintah untuk membentuk citra Kota Surakarta melalui situs resminya.
13
4. Tabulasi Silang antara Kategori Tema dengan Isi Pesan dalam Konten pada Situs surakarta.go.id Periode Januari – Maret 2015 Tabel 9. Tabulasi Silang antara Kategori Tema dengan Isi Pesan dalam Konten pada Situs surakarta.go.id Periode Januari – Maret 2015 Tema
Narasumber
Total
Informatif
Persuasif
Koersif
Budaya
22
12
1
35
Pariwisata
24
21
0
45
Perdagangan
20
12
0
32
Pendidikan
14
4
0
18
80
49
1
130
& OR TOTAL
Sumber: Hasil Koding Peneliti Dari hasil persilangan tabel (crosstab) antara kategori isi pesan dalam konten dengan tema konten yang tertera dalam tabel distribusi frekuensi di atas mengindikasikan bahwa hampir seluruh konten yang termuat dalam situs surakarta.go.id periode Januari – Maret 2015 berisi pesan informatif bertema Pariwisata. Dimuatnya konten berisi pesan informatif yang sebagian besar bertema Pariwisata dan Budaya ini juga membuktikan bahwa informasi yang dipublikasikan oleh pihak pengelola website sangat lekat dengan citra Kota Surakarta seperti yang tertera dalam visi dan misi Kota Surakarta.
Kesimpulan Berdasarkan hasil dari pengolahan dan analisa yang telah dilakukan terkait dengan kecenderungan isi situs resmi Pemerintah Kota Surakarta yakni surakarta.go.id, dapat ditarik kesimpulan bahwa asumsi peneliti di mana kecenderungan isi situs resmi Pemerintah Kota Surakarta surakarta.go.id periode Januari – Maret 2015 akan bermuara ke tema Budaya tidak terbukti dikarenakan
14
adanya hasil analisis data cenderung mengarah pada tema Pariwisata. Meskipun konten bertema pariwisata rata-rata juga mengandung tema budaya karena memiliki tema ganda, namun asumsi peneliti tidak terbukti karena jika diamati frekuensi dari masing-masing tema selama periode Januari – Maret 2015, frekuensi terbesar dimiliki oleh tema Pariwisata. Uraian kesimpulan di atas dapat diidentifikasikan benang merah dari penelitian ini bahwa pada isi situs surakarta.go.id pada periode Januari - Maret 2015 cenderung mengarah ke tema Pariwisata dikarenakan adanya publikasi informasi sebelum dan saat dilaksanakannya event besar yang mengundang animo masyarakat se-Soloraya untuk berpariwisata ke Kota Surakarta dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Surakarta yang ke-270. Terjadinya variasi dari kecenderungan isi berdasarkan tema konten dalam situs surakarta.go.id periode Januari – Maret 2015 tersebut merupakan hasil dari konstruksi ideologi Pemerintah Kota Surakarta bersama Dishubkominfo Kota Surakarta selaku pihak pengelola situs untuk menempatkan topik tertentu sebagai prioritas utama dalam kegiatan publikasi informasi tentang Kota Surakarta. Situs surakarta.go.id sebagai media massa yang dikelola Pemerintah Kota Surakarta sendiri menjadikan pihak pemerintah semakin leluasa untuk mengatur informasi mana yang hendak didistribusikan kepada masyarakat melalui situs resmi tersebut. Agenda Pemerintah Kota Surakarta yang tertera dalam media publikasi informasinya secara otomatis akan menjadi agenda publik pula.
Saran Dari
hasil
penelitian
tersebut,
peneliti
menganjurkan
kepada
Dishubkominfo Kota Surakarta selaku pihak pengelola situs surakarta.go.id untuk memperbarui informasi terkait dengan kegiatan yang terselenggara di Kota Surakarta, tidak hanya dalam bentuk teks saja namun juga dalam bentuk foto dan video. Selain itu peneliti menyarankan kepada pihak pengelola website supaya lebih memperhatikan bahasa penulisan konten berbentuk teks dikarenakan frekuensi ditemukannya kesalahan pengetikan (typographical error) cukup tinggi. Peneliti juga memberi saran supaya situs surakarta.go.id ditambahkan fitur forum diskusi 15
serta kolom untuk menampung berita dari jurnalisme warga sehingga sumber konten berasal dari seluruh lapisan masyarakat Kota Surakarta. Data dari penelitian ini hanya berdasarkan periode selama tiga bulan saja. Oleh karena itu peneliti berharap bagi penelitian terkait dengan situs surakarta.go.id selanjutnya, khususnya yang hendak melihat kecenderungan isi website tersebut, hendaknya mengambil sampel dari periode pemuatan konten yang lebih panjang misalnya pemuatan konten dalam periode selama satu tahun atau lebih. Hal tersebut disarankan oleh peneliti supaya kecenderungan isi situs surakarta.go.id dapat dipetakan setiap bulannya.
Daftar Pustaka http://solopos.com/2015/12/23/prestasi-solo-akhir-tahun-pemkot-banjirpenghargaan-673763 Diakses pada 29 Januari 2016, pukul 23.24 WIB http://surakarta.go.id/konten/solo-mendapat-penghargaan-smart-city-2015 Diakses pada 29 Januari 2016, pukul 22.53 WIB Fajar, Marhaeni. (2009). Ilmu Komunikasi: Teori & Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu. Foust, Jim. (2002). The Internet & The World Wide Web. USA: Focal Press. Gozali, Dodi M. (2005). Communication Measurement: Konsep dan Aplikasi Pengukuran Kinerja Public Relation. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Hasan, Layla, and Emad Abuelrub. (2011). Assessing the Quality of Web Sites. Applied Computing and Informatics Article, King Saud University. Hermana, Budi, and Widya Silfianti. (2011). Evaluating E-government Implementation by Local Goverment: Digital Divide in Internet Based Public Services in Indonesia. International Journal of Business and Social Science Vol. 2 No. 3 Special Issue – January 2011, www.ijbssnet.com. Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2001 tentang Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika di Indonesia Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government Littlejohn, Stephen W. (1999). Theories of Human Communication. California: Wadsworth. Supriansyah, Haris dan Kartoyo. (2006). 30 Menit Menjadi Webmaster. Bandung: OASE. Widjaja, A. W. (2000). Ilmu Komunikasi Pengantar Studi. Jakarta: Rineka Cipta. www.surakarta.go.id
16