JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 850 JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 850 – 860 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts
PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI DENGAN BETON KONVENSIONAL DAN FLY SLAB (Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung Politeknik Madiun) Indah Purwaningsih, Kunil Murtachiyatin, Pranoto Samto Admojo*), M. Agung Wibowo*) Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof Soedarto, Tembalang, Semarang. 50239, Telp.: (024)7474770, Fax.: (024)7460060 ABSTRAK Metode pelaksanaan konstruksi menentukan besarnya biaya dan waktu yang dibutuhkan pada suatu pekerjaan pembangunan, serta mutu, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dan lingkungan yang dihasilkan pada akhir proyek. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besarnya biaya dan waktu yang dibutuhkanuntuk menyelesaikan pekerjaan gedung bertingkat, khususnya plat lantai dengan menggunakan beton fly slab dan dibandingkan dengan beton bertulang konvensional. Menganalisis mutu, K3 dan lingkungan yang dihasilkan dari penggunaan beton fly slab dan dibandingkan dengan beton bertulang konvensional. Metodologi yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan melakukan perhitungan ulang biaya dan waktu pada bangunan gedung Politeknik Madiun yang semula dibangun dengan menggunakan beton bertulang konvensional menjadi beton fly slab. Perhitungan ulang biaya dilakukan dengan cara menghitung ulang baik volume maupun harga satuan pekerjaan. Sedangkan waktu akan dilakukan perhitungan ulang dengan Microsoft Project. Analisis mutu dilakukan dengan cara meninjau mutu beton yang ada dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat, selanjutnya dibandingkan dengan mutu beton fly slab yang digunakan. Analisis K3 dan lingkungan dilakukan dengan cara meninjau penerapan K3 dan lingkungan di lokasi proyek kemudian dibandingkan antara beton bertulang konvensional dengan beton fly slab. Berdasarkan analisis, besarnya pengurangan biaya pelaksanaan pekerjaan pembangunan Gedung Politeknik Madiun dengan menggunakan beton fly slab adalah Rp. 16.740.000,00 atau 3% dari total harga pekerjaan plat lantai dengan menggunakan beton bertulang kovensional. Penghematan waktu pelaksanaan dengan menggunakan beton fly slab adalah 12 hari kalender atau 29% dari total waktu pekerjaan beton lantai 2 dan lantai 3 dengan menggunakan beton bertulang konvensional. Penggunaan beton fly slab tidak mengurangi mutu beton karena mutu beton fly slab yang digunakan lebih tinggi dari mutu beton bertulang konvensional. Penggunaan beton fly slab dapat meminimalisir kecelakaan kerja, selain itu penggunaan beton fly slab dapat menghemat pengggunaan kayu bekisting dan pengurangan sampah sisa pengecoran dalam proyek. kata kunci : fly slab, biaya, waktu, kecelakaan kerja
*)
Penulis Penanggung Jawab
850
JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 851
ABSTRACT The method of construction determines the cost and the time required to complete a construction, as well as quality, safety and health (K3) and the environment produced at the end of the project. This study aims to analyze the cost and time required to complete a storey building, specially a floor plate using a fly slab concrete and compared with the conventional reinforced concrete. Analyz quality, K3 and environment produced from the use of fly slab concrete and compared with the conventional reinforced concrete. The method of this tudy is by re-calculate of the cost and time in construction of Polytechnic Building Madiun which was changed from using the conventional reinforced concrete into the concrete fly slab. The cost recalculation is done by recalculate both the unit volume and price. While the time will be recalculated using Microsoft Project. Quality analysis is done by reviewing the existing concrete quality in the Work Plan and requirement, then compared with the quality of the fly slab concrete. K3 and environmental analysis done by reviewing the application of the K3 and the environment at the project location then compared between the conventional reinforced concrete slab with fly slab concrete. Based on the analysis of the magnitude of the reduction of the cost of implementing development work Polytechnic Building Madiun using fly slab concrete is Rp. 16.740.000,00 or 3 % of the floor plate work using the conventional reinforced concrete. Execution time savings by using fly slab concrete is 12 days or 29 % of the total concrete work timefor second and third floor using the conventional reinforced concrete.The using of fly slab concrete does not reduce the quality of the concrete slab due to the quality of the fly slab concrete that used is higher than the conventional reinforced concrete quality. The using of fly slab concrete can to minimize the work accidents, beside that, the using of fly slab concrete can reduce the wood as formwork and casting the rest of the waste reduction project. keywords: fly slab, cost, time, work accident PENDAHULUAN Salah satu metode pelaksanaan konstruksi yang dipilih akan menentukan besarnya biaya dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan konstruksi, serta mutu, K3 dan lingkungan yang dihasilkan pada akhir proyek. Pada pelaksanaan struktur bangunan gedung bertingkat, khususnya plat lantai dapat diterapkan dengan beton bertulang konvensional maupun beton fly slab. Kedua sistem tersebut memiliki perbedaan baik dari segi biaya, waktu, mutu, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dan lingkungan. Beton fly slab merupakan campuran beton dengan tulangan yang dibuat dengan menggunakan sistem precast/pracetak sehingga menghasilkan beton yang jauh lebih effektif, effisien dan ekonomis dari beton bertulang konvensional. Beton fly slab terbuat dari campuran bahan bangunan dengan berbagai ukuran sesuai standart yang ditentukan. Selain praktis, juga akan berdampak pada lingkungan serta penghematan biaya konstruksi bangunan. Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan biaya, waktu, mutu, K3 serta pengaruh lingkungan antara penggunaan beton bertulang konvensional dan beton fly slab pada gedung bertingkat.
851
JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 852
Tujuan penelitian ini adalah menganalisa besarnya biaya dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan konstruksi gedung bertingkat, khususnya plat lantai dengan menggunakan beton fly slab yang dibandingkan dengan beton bertulang konvensional. Menganalisis mutu, K3 serta lingkungan yang dihasilkan dari penggunaan beton fly slab dan dibandingkan dan beton bertulang konvensional. METODOLOGI Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan diperoleh: 1. Kurva S, Rencana Anggaran Biaya (RAB), Gambar kerja, Rencana Kerja dan SyaratSyarat di ambil dari data langsung dilokasi proyek, yaitu yang terkait langsung dengan pelaksanaan proyek dilapangan. 2. Daftar harga fly slab diambil dari pabrik fly slab yang berada di Jalan Wolter Monginsidi, Alastua, Tlogomulyo, Pedurungan, Semarang. Teknik Pengolahan Dan Analisis Data Penjadwalan proyek Pengolahan dan analisis penjadwalan proyek dilakukan dengan cara membuat uraian dan urutan setiap kegiatan dalam aktivitas proyek, kemudian menentukan durasi waktu untuk setiap aktivitas. Selanjutnya dibuat diagram jaringan proyek dengan metode PDM dengan bantuan software Microsoft Project. Setelah didapatkan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan menggunakan beton fly slab, selanjutnya waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan antara sistem beton bertulang konvensional dengan fly slab dibandingkan. Analisis biaya Analisis biaya dilakukan dengan cara menghitung volume pekerjaan plat lantai, selanjutnya perhitungan harga satuan pekerjaan beton fly slab. Setelah didapatkan harga satuan beton fly slab, kemudian dihitung Rencana Anggaran Biaya (RAB) pekerjaan dengan menggunakan beton fly slab. Setelah didapatkan total harga pekerjaan dengan menggunakan beton fly slab, selanjutnya dibandingkan antara biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan beton bertulang konvensional dan fly slab. Analisis mutu, K3, dan lingkungan Analisis mutu dilakukan dengan cara meninjau mutu beton yang ada dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat, selanjutnya dibandingkan dengan mutu beton fly slab yang digunakan. Selain itu analisis dilakukan dengan cara meninjau penerapan K3 dan lingkungan di lokasi proyek kemudian membandingkan antara beton bertulang konvensional dengan beton fly slab.
852
JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 853
Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Proyek Pembangunan Gedung Politeknik Madiun yang terdiri dari 3 lantai, dengan luas bangunan 2010,72 m2. DATA DAN PERHITUNGAN Data RAB Proyek Rencana Anggaran Biaya (RAB) pekerjaan pembangunan Gedung Politeknik Madiun dengan menggunakan beton bertulang konvensional sebesar Rp. 4.231.339.047,95 ditambah dengan PPN 10 % sebesar Rp.423.133.904,79, sehingga total Anggaran biaya pada pelaksanaan pekerjaan proyek pembangunan Gedung Politeknik Madiun dengan menggunakan beton bertulang konvensional yang didapatkan dari data proyek adalah Rp. 4.654.472.952,74 dibulatkan menjadi Rp. 4.654.472.000,00. Anggaran biaya untuk pekerjaan beton lantai 2 dan lantai 3 dengan menggunakan beton bertulang konvensional sebesar Rp. 632.106.000,00. Data Penjadwalan Proyek Berdasarkan data penjadwalan proyek yang didapatkan dari lokasi proyek, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan pembangunan Gedung Politeknik Madiun dengan menggunakan beton bertulang konvensional adalah 150 hari kalender. Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan beton lantai 2 dan lantai 3 dengan menggunakan beton bertulang konvensional adalah 42 hari kalender. Hasil penjadwalan proyek dengan diagram jaringan kerja (network planning diagram) dalam bentuk PDM (Precedence Diagram Method) proyek pembangunan Gedung Politeknik Madiun dengan menggunakan beton bertulang konvensionaldapat dilihat pada Gambar 1. Data Fly Slab Berdasarkan hasil dari tinjauan langsung di lokasi produksi beton fly slab yang berada di Jalan Wolter Monginsidi, Alastua, Tlogomulyo, Pedurungan, Semarang selain tipe yang tersedia, pihak pabrik juga akan memproduksi tipe sesuai dengan permintaan dari konsumen termasuk tipe yang ada dalam penelitian ini. Untuk mutu beton yang digunakan dalam setiap tipe hanya digunakan mutu beton K-400. Tipe dan daftar harga yang ada dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Daftar harga beton fly slab No. 1. 2. 3. 4.
TYPE “FLY SLAB” Beton Fly slab type 80 x 230 Beton Fly slab type 80 x 140 Beton Fly slab type 60 x 230 Beton Fly slab type 60 x 170
Harga/m2 400.000,00 400.000,00 400.000,00 400.000,00
Sumber : PT. Panel Beton Indonesia
853
JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 854
PRECEDENCE DIAGRAM METHOD ( PDM ) Beton Bertulang Konvensional AXII
SS=0
0 7
FS=0
14 21
14
AX
SS=63
AI
KETERANGAN :
0 0
7
7 7
FS=0
AII 7 7
14
21 21
FS=0
LANTAI 1 AI Pekerjaan Persiapan AII Pekerjaan Tanah AIII Pekerjaan Pasangan dan Plesteran AIV Pekerjaan Beton AV Pekerjaan Kusen Dan Pengunci AVI Pekerjaan Lantai AVII Pekerjaan Rangka Dan Penutup Plafond AVIII Pekerjaan Pengecatan AIX Pekerjaan Sanitasi/Instalasi Air Bersih Dan Kotor AX Pekerjaan Drainase AXI Pekerjaan Pedestrian AXII Pekerjaan Lain-Lain
63 14 70
70 70
AIII
SS=0
SS=28
BIII 49 49
28
49 56
AIX
AVIII
28
SS=7
SS=0
DI
FIVa
FVd
FIVb 98 119
FIVe
FS=0
105 126
7
105 126
105 126
EII
SS=0
FIVc
FS=7
98 119
105 126
7
SS=0
SS=0
SS=7
CIII PEKERJAAN PANEL LISTRIK FIVa Panel MDP Lengkap ATS T FIVb Panel Penerangan 1 (LP-1) FIVc Panel Penerangan 2 (LP-2) FIVd Panel Penerangan 3 (LP-3) FIVe Pekerjaan Panel AC Lt. 1 FIVf Pekerjaan Panel AC Lt. 2 FIVg Pekerjaan Panel AC Lt. 3 FIVh Panel Pompa Air Bersih/Transfer (ICL./WLC)
70 70
21
BII 70 77
21
BI 77 91
7
84 98
BIV
FS=0
84 98
21
BV
SS=0
77 98
91 91
91 91
AA LS
D
EF
earliest finish
LF
latest finish
21
lintasan kritis
7
7
SS=21
CIX 91 119 28 91 119
FF=0
FS=0
FVc 112 133
119 140
7
CVIII
FS=0
CIV
105 112
105 126 21 133 112
CV
FF=0
FF=0
133 112 21 133 112
FS=7
H 140 150 10 140 150
FF=0
FF=0
98 112 14 126 112
CVI
SS=0
98 112 14 112 126 FS=0
lintasan biasa
112 133
112 140
112 112
CI 98 105
FIVg
DIV 7
112 140
FF=0
112 140
7
105 126
105 133
7
FS=0
112 133
7
FS=0
105 126
SS=0
SS=7
FVIc 105 133
FIII 105 133
SS=14
duration
FS=0
112 133 21 119 140
EIII 105 126
CII
SS=0
ES
7
FF=0
FF=0
BVII
FS=0
FS=0
activity name
latest start
FIVd 98 119
119 140
7
FS=7
SS=0
SS=7
FF=0
FF=0
SS=0
FS=0
FVb 112 133 112 140
7
FS=0
98 119
21
105 119
119 140
7
FS=0
FVIb 105 133
98 112 14 126 140
91 105 14 98 112
112 133
FS=0
FII
BVI
FS=0
91 98
112 133
7
112 133
FS=0
PEKERJAAN LISTRIK ELEKTRIKAL LT.1-3 FI Pekerjaan Instalasi Listrik Lantai I FII Pekerjaan Instalasi Listrik Lantai 2 FIII Pekerjaan Instalasi Listrik Lantai 3
earliest start
105 126
FIVf
FS=0
105 126
7
FS=0
FF=0
112 133
7
FVa
FS=0
112 133
7
DIII
FS=0
G 126 140 14 126 140
FF=7
112 133
7
FS=0
126 112 14 126 112
EI 105 126
FS=0
98 119
7
FS=0
112 112
7
FS=0
105 112
7
FS=0
91 112
105 105
FI 98 105
91 105 14 91 105
SS=0
FIVh
105 105
7
SS=0
112 112
FS=0
112 112
7
DII 98 98
FVIa 84 84
105 105
FS=7
FS=0
98 112 14 105 119
F
FS=0
SS=7
126 112 14 119 133
FS=0
91 105 14 98 112 SS=7
FS=7
FS=0
112 119
21
AVII
SS=7
PEKERJAAN AIR KOTOR DAN KOTORAN EI Pekerjaan Instalasi Air Kotor, Kotoran Dan Vent Lantai - I EII Pekerjaan Instalasi Air Kotor, Kotoran Dan Vent Lantai - 2 EIII Pekerjaan Instalasi Air Kotor, Kotoran Dan Vent Lantai - 3 F Pekerjaan Instalasi STP Bio Filter
PEMINDAHAN TIANG LISTRIK PEKERJAAN PENANGKAL PETIR
91 98
FS=0
84 98 14 91 105
PEKERJAAN AIR BERSIH DALAM GEDUNG DAN TAMAN DI Pekerjaan Pompa Dan Instalasi Di Rumah Pompa DII Pekerjaan Instalasi Air Bersih Lantai - 1 DIII Pekerjaan Instalasi Air Bersih Lantai -2 DIV Pekerjaan Instalasi Air Bersih Lantai - 3
G H
AV
FS=21
70 77
21
AVI
FS=7
77 77
LANTAI 3 CI Pekerjaan Pasir CII Pekerjaan Pasangan Dan Plesteran CIII Pekerjaan Beton CIV Pekerjaan Kusen Dan Pengunci CV Pekerjaan Lantai CVI Pekerjaan Rangka Dan Penutup Plafond CVII Pekerjaan Pengecatan CVIII Pekerjaan Sanitasi/Instalasi Air Bersih Dan Kotor CIX Pekerjaan Rangka Dan Penutup Atap
PEKERJAAN CABEL TRAY FVIa Untuk Elektrikal Lt.1 FVIb Untuk Elektrikal Lt.2 FVIc Untuk Elektrikal Lt.3
FS=0
98 112 14 105 119
AIV 21 49 21
LANTAI 2 BI Pekerjaan Pasir BII Pekerjaan Pasangan Dan Plesteran BIII Pekerjaan Beton BIV Pekerjaan Kusen Dan Pengunci BV Pekerjaan Lantai BVI Pekerjaan Pengecatan BVII Pekerjaan Sanitasi/Instalasi Air Bersih Dan Kotor
PEKERJAAN KABEL AC FVa Kabel PP AC Lt 1 ke Outdoor FVb Kabel PP AC Lt 2 ke Outdoor FVc Kabel PP AC Lt 3 ke Outdoor FVd Pekerjaan Kabel Fedeer
AXI
FS=21
77 84
FF=0
CVII 105 126 21 112 133
FF=0
FF=14
Gambar 1. Precedence Diagram Method beton bertulang konvensional Sumber : Data diolah 854
JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 855
Perhitungan RAB Hasil perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) pekerjaan pembangunan Gedung Politeknik Madiun dengan menggunakan beton fly slab sebesar Rp. 4.216.120.432,32 ditambah dengan PPN 10% sebesar Rp. 421.612.043,23 sehingga total Rencana Anggaran Biaya (RAB) pekerjaan dengan menggunakan beton fly slab adalah Rp. 4.637.732.475,55 dibulatkan menjadi Rp. 4.637.732.000,00. Anggaran biaya untuk pekerjaan beton lantai 2 dan lantai 3 dengan menggunakan beton fly slab sebesar Rp. 615.366.000,00. Hasil perhitungan RAB beton konvensional dan beton fly slab dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Perhitungan RAB beton konvensional dan beton fly slab
No. 1. 2. 3. 4.
Jenis Pekerjaan Lantai 1 Lantai 2 Lantai 3 Pekerjaan Mekanikal & Elektrikal Lt.1-3 Jumlah Ppn 10% Total Dibulatkan
Nilai Harga Beton Konvensional (Rp) 1.165.633.269,43 1.090.636.007,41 1.452.566.604,44 522.503.166,67
Nilai Harga Beton Fly Slab (Rp) 1.165.633.269,43 1.101.504.176,74 1.426.479.819,48 522.503.166,67
4.231.339.047,95 423.133.904,97 4.654.472.952,74 4.654.472.000,00
4.216.120.432,32 421.612.043,23 4.637.732.475,55 4.637.732.000,00
Sumber : data diolah
Penjadwalan Proyek Penjadwalan pelaksanaan proyek pembangunan Gedung Politeknik Madiun dengan menggunakan beton fly slab disusun dengan menggunakan kurva “S”, diagram balok/batang (bar chart), dan diagram jaringan kerja (network planning diagram) berupa PDM. Untuk penjadwalan proyek, data kurva “S” yang di peroleh dari proyek dirubah menjadi kurva “S” dengan menggunakan beton fly slab. Dari kurva “S” tersebut dirubah dalam bentuk diagram balok/batang (bar chart) yang diolah dengan menggunakan Software Microsoft Project yang disusun dari identifikasi pekerjaan yang ada dan hubungan antar pekerjaan menggunakan Microsoft Project. Sedangkan penjadwalan PDM (Precedence Diagram Method), disusun berdasarkan hasil penjadwalan diagram balok/batang (bar chart) dengan menggunakan Software Microsoft Project kemudian menganalisis hubungan logika ketergantungan ke dalam bentuk metode penjadwalan PDM berdasarkan hubungan logika ketergantungan yang ada dan syarat-syarat metode PDM itu sendiri. Berdasarkan analisis PDM didapatkan durasi total pekerjaan pembangunan Gedung Politeknik Madiun dengan menggunakan beton fly slab yaitu 135 hari kalender, dimana pekerjaan beton lantai 2 dan 3 memerlukan waktu30 hari kalender. Hasil penjadwalan proyek dengan diagram jaringan kerja (network planning diagram) dalam bentuk PDM (Precedence Diagram Method) proyek pembangunan Gedung Politeknik Madiun dengan menggunakan beton fly slab dapat dilihat pada Gambar 2.
855
JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 856
PRECEDENCE DIAGRAM METHOD ( PDM ) Beton Fly Slab AXII
SS=0
0 7
FS=0
14 21
14
AX
SS=48
KETERANGAN :
AI 0 0
7
7 7
FS=0
AII 7 7
14
21 21
FS=0
LANTAI 1 AI Pekerjaan Persiapan AII Pekerjaan Tanah AIII Pekerjaan Pasangan dan Plesteran AIV Pekerjaan Beton AV Pekerjaan Kusen Dan Pengunci AVI Pekerjaan Lantai AVII Pekerjaan Rangka Dan Penutup Plafond AVIII Pekerjaan Pengecatan AIX Pekerjaan Sanitasi/Instalasi Air Bersih Dan Kotor AX Pekerjaan Drainase AXI Pekerjaan Pedestrian AXII Pekerjaan Lain-Lain
48 14 55
AIII
SS=0
SS=28
49 62
BIII 49 49
22
71 14 76
AIX
78 14 83
92 97
AVIII
83 83
SS=6
83 90
DI 77 14 77
FIVa 77 97
FVd
FIVb 84 104
FIVe
FS=0
91 111
7
FIVc 90 94
EII
BII
SS=0
PEKERJAAN LISTRIK ELEKTRIKAL LT.1-3 FI Pekerjaan Instalasi Listrik Lantai I FII Pekerjaan Instalasi Listrik Lantai 2 FIII Pekerjaan Instalasi Listrik Lantai 3
62 62
SS=7
SS=13
PEKERJAAN PANEL LISTRIK FIVa Panel MDP Lengkap ATS T FIVb Panel Penerangan 1 (LP-1) FIVc Panel Penerangan 2 (LP-2) FIVd Panel Penerangan 3 (LP-3) FIVe Pekerjaan Panel AC Lt. 1 FIVf Pekerjaan Panel AC Lt. 2 FIVg Pekerjaan Panel AC Lt. 3 FIVh Panel Pompa Air Bersih/Transfer (ICL./WLC)
CIII 62 18 62
80 80
21
BI 69 76
7
SS=0
76 83
76 83
21
BV 69 83
21
76 76
earliest start
ES
latest start
LS
D
EF
earliest finish
LF
latest finish
21
FIVd
FS=0
90 111
DIV 7
lintasan kritis
7
FVc
FS=0
97 118
CIV
90 97
CV 83 97 14 104 118 SS=0
90 97
21
111 118
SS=0
CIX 76 76
28
104 104
CVIII 97 97
21
118 118
FS=7
H 125 135 10 125 135
FF=0
FF=0
CVI
FF=0
83 97 14 104 118
CVII
FS=0
lintasan biasa
FF=0
104 125
7
FS=0
CI 83 90
FF=0
FF=0
97 125
97 97
SS=0
SS=7
97 125
FS=0
90 97 7 118 111
90 118
7
FF=0
97 125
FIVg
SS=14
duration
7
EIII
CII
AA
90 118
FIII 90 118
90 97 7 118 111
FS=0 SS=0
FVIc
SS=0
FS=0
activity name
FS=0
FS=0
7
FF=0
104 125 21 104 125
90 104
83 104
111 125
FF=0
104 125
7
7
BVII
FS=0
97 104
SS=0
SS=7
FF=0
FS=7
97 97
BIV
FS=0
105 125
FF=0
90 104 14 125 111
83 14 83
104 108
FVIb 97 108
FII
BVI
FS=0
83 83
7
FVb
FS=0
97 104 7 101 108
FS=0
SS=0
98 118
FS=0
97 104 7 101 108
FIVf
FS=0
97 101
7
FS=0
FF=0
97 104 7 101 108 SS=0
FS=7
FVa
FS=0
91 98 7 111 119
DIII
FS=0
G 111 125 14 111 125
FF=7
98 104
7
FS=0
97 111 14 97 111
EI 91 97
FS=0
84 104
7
FS=0
97 97
7
FS=0
90 97
7
FS=0
91 91
SS=0
90 90
FI
SS=0 99 99
FIVh
SS=0 90 90
7
FVIa
FS=0
97 97
7
DII
SS=6
71 28 71
90 90
FS=0
85 99 14 90 104
F
FS=0
FS=7
99 113 14 104 118
FS=0
SS=7
FS=0
FS=0
92 104
21
AVII
SS=7
PEKERJAAN AIR KOTOR DAN KOTORAN EI Pekerjaan Instalasi Air Kotor, Kotoran Dan Vent Lantai - I EII Pekerjaan Instalasi Air Kotor, Kotoran Dan Vent Lantai - 2 EIII Pekerjaan Instalasi Air Kotor, Kotoran Dan Vent Lantai - 3 F Pekerjaan Instalasi STP Bio Filter
PEMINDAHAN TIANG LISTRIK PEKERJAAN PENANGKAL PETIR
70 83
FS=0
85 90
PEKERJAAN AIR BERSIH DALAM GEDUNG DAN TAMAN DI Pekerjaan Pompa Dan Instalasi Di Rumah Pompa DII Pekerjaan Instalasi Air Bersih Lantai - 1 DIII Pekerjaan Instalasi Air Bersih Lantai -2 DIV Pekerjaan Instalasi Air Bersih Lantai - 3
G H
AV
FS=0
70 83
21
AVI
FS=0
71 71
LANTAI 3 CI Pekerjaan Pasir CII Pekerjaan Pasangan Dan Plesteran CIII Pekerjaan Beton CIV Pekerjaan Kusen Dan Pengunci CV Pekerjaan Lantai CVI Pekerjaan Rangka Dan Penutup Plafond CVII Pekerjaan Pengecatan CVIII Pekerjaan Sanitasi/Instalasi Air Bersih Dan Kotor CIX Pekerjaan Rangka Dan Penutup Atap
PEKERJAAN CABEL TRAY FVIa Untuk Elektrikal Lt.1 FVIb Untuk Elektrikal Lt.2 FVIc Untuk Elektrikal Lt.3
FS=0
83 97 14 90 104
AIV 70 21 49 70 21
LANTAI 2 BI Pekerjaan Pasir BII Pekerjaan Pasangan Dan Plesteran BIII Pekerjaan Beton BIV Pekerjaan Kusen Dan Pengunci BV Pekerjaan Lantai BVI Pekerjaan Pengecatan BVII Pekerjaan Sanitasi/Instalasi Air Bersih Dan Kotor
PEKERJAAN KABEL AC FVa Kabel PP AC Lt 1 ke Outdoor FVb Kabel PP AC Lt 2 ke Outdoor FVc Kabel PP AC Lt 3 ke Outdoor FVd Pekerjaan Kabel Fedeer
AXI
FS=21
62 69
90 97
21
111 118
FF=0
FF=14
Gambar 2. Precedence Diagram Method beton fly slab Sumber : Data diolah 856
JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 857
ANALISIS PERBANDINGAN Perbandingan Biaya Antara Beton Konvensional Dengan Beton Fly Slab Rencana Anggaran Biaya (RAB) pada pelaksanaan pekerjaan proyek pembangunan Gedung Politeknik Madiun dengan menggunakan beton bertulang konvensional yang didapatkan dari data proyek adalah Rp. 4.654.472.000,00. Setelah dilakukan perhitungan anggaran biaya dengan menggunakan beton fly slab didapatkan nilai sebesar Rp. 4.637.732.000,00. Besarnya pengurangan biaya pelaksanaan pekerjaan dengan menggunakan beton fly slab adalah sebesar Rp. 16.740.000,00 atau sebesar 0,4% dari nilai total pelaksanaan pekerjaan pembangunan Gedung Politeknik Madiun dengan menggunakan beton bertulang konvensional. Anggaran biaya untuk pekerjaan plat lantai dengan menggunakan beton bertulang konvensional adalah Rp. 632.106.000,00. Setelah dilakukan perhitungan anggaran biaya dengan menggunakan beton fly slab didapatkan nilai sebesar Rp. 615.366.000,00. Besarnya pengurangan biaya pelaksanaan pekerjaan dengan menggunakan beton fly slab adalah sebesar Rp. 16.740.000,00 atau sebesar 3% dari nilai pekerjaan plat lantai dengan menggunakan beton bertulang konvensional. Perbandingan Waktu Antara Beton Bertulang Konvensional Dengan Beton Fly Slab Waktu penyelesaian pekerjaan adalah waktu pelaksanaan pekerjaan paling awal hingga waktu pelaksanaan pekerjaan paling akhir. Jangka waktu penyelesaian pekerjaan pembangunan Gedung Politeknik Madiun dengan menggunakan beton bertulang konvensional secara kontrak adalah 150 hari kalender. Sedangkan dari hasil perhitungan dengan menggunakan beton fly slab, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan pembangunan Gedung Politeknik Madiun adalah 135 hari kalender. Penghematan waktu pelaksanaan pekerjaan antara menggunakan beton bertulang konvensional dan beton fly slab adalah 15 hari kalender atau 10 %dari keseluruhan waktu penyelesaian pekerjaan proyek pembangunan Gedung Politeknik Madiun dengan menggunakan beton bertulang konvensional. Jangka waktu penyelesaian pekerjaan beton lantai 2 dan lantai 3 pada pembangunan Gedung Politeknik Madiun dengan menggunakan beton bertulang konvensional secara kontrak adalah 42 hari kalender. Sedangkan dari hasil perhitungan dengan menggunakan beton fly slab, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan beton lantai 2 dan lantai 3 pada pembangunan Gedung Politeknik Madiun adalah 30 hari kalender. Penghematan waktu pelaksanaan pekerjaan antara menggunakan beton bertulang konvensional dan beton fly slab adalah 12 hari kalender atau 29 % dari waktu penyelesaian pekerjaan beton lantai 2 dan lantai 3 pada proyek pembangunan Gedung Politeknik Madiun dengan menggunakan beton bertulang konvensional. Perbandingan Mutu, K3, Serta Lingkungan Antara Beton Bertulang Konvensional Dengan Beton Fly Slab Mutu Sesuai dengan rencana kerja dan syarat-syarat, pada pelaksanaan Pembangunan Gedung Politeknik Madiun mutu beton yang digunakan untuk beton bertulang konvensional adalah 857
JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 858
beton dengan mutu K-300, sedangkan beton fly slab yang digunakan sebagai alternatif memiliki mutu beton K-400, sehingga mutu beton fly slab yang digunakan tidak lebih rendah dari beton bertulang konvensional. Selain itu beton fly slab diproduksi secara pabrikasi sehingga mutu beton yang dihasilkan lebih terjaga karena dalam pelaksanaannya tidak terpengaruh oleh cuaca/hujan. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Pada pelaksanaan Pembangunan Gedung dengan menggunakan beton bertulang konvensional secara umum memiliki tingkat resiko kecelakaan kerja yang lebih besar karena penggunaan tenaga kerja yang lebih banyak. Pelaksanaan pembangunan dengan menggunakan beton fly slab mengurangi resiko terjadinya kecelakaan kerja karena tenaga kerja yang digunakan lebih sedikit sehingga lebih mudah dalam melakukan pengarahan tenaga kerja. Lingkungan Pada pelaksanaan pembangunan gedung dengan menggunakan beton bertulang konvensional, banyak terdapat limbah/sisa-sisa campuran beton untuk pengecoran atau debu kimia lainnya di sekitar lokasi proyek. Sedangkan untuk penggunaan beton fly slab lebih ramah terhadap lingkungan karena lokasi pekerjaan bersih dan tidak banyak limbah yang terbuang karena sisa atau sampah sisa pengecoran dalam proyek relative sedikit. Pada pelaksanaan pembangunan gedung dengan menggunakan beton bertulang konvensional, untuk pekerjaan beton banyak menggunakan kayu sebagai alat bantu perancah/bekisting. Sedangkan untuk beton fly slab mampu menghemat dalam penggunaan kayu sebagai alat bantu perancah/bekisting. KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil analisis perbandingan pelaksanaan pembangunan gedung dengan menggunakan beton bertulang konvensional dan beton fly slab dapat dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : a. Dari hasil analisis perbandingan biaya pelaksanaan pembangunan dengan menggunakan beton bertulang konvensional dan beton fly slab, pada pelaksanaan pembangunan gedung Politeknik Madiun secara keseluruhan dengan menggunakan beton fly slab dapat mengurangi biaya sebesar Rp. 16.740.000,00 atau sebesar 0,4% dari nilai total pelaksanaan pekerjaan, atau 3% dari nilai pekerjaan plat lantai dengan menggunakan beton bertulang konvensional. b. Dari hasil analisis perbandingan waktu pelaksanaan, jangka waktu penyelesaian pekerjaan pembangunan Gedung Politeknik Madiun dengan menggunakan beton fly slab yaitu 135 hari kalender. Penghematan waktu pelaksanaan pekerjaan antara menggunakan beton bertulang konvensional dan beton fly slab adalah 15 hari kalender atau 10% dari total waktu penyelesaikan pekerjaan dengan menggunakan beton bertulang konvensional, atau 29% dari waktu pekerjaan beton lantai 2 dan lantai 3 dengan menggunakan beton bertulang konvensional. c. Mutu beton bertulang konvensional yang digunakan pada pekerjaan pembangunan Gedung Politeknik Madiun untuk plat lantai adalah K300, sedangkan mutu beton yang 858
JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 859
digunakan pada beton fly slab adalah K400 sehingga mutu yang dihasilkan lebih tinggi dari pada menggunakan beton bertulang konvensional. Dalam pelaksanaan pekerjaan dengan mengunakan beton fly slab, penggunaan pekerja lebih sedikit sehingga meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja. Dalam penggunaan beton fly slab, lokasi pekerjaan lebih bersih dan tidak banyak limbah yang terbuang karena sisa sampah dalam proyek relatif sedikit, penghematan dalam penggunaan kayu-kayu sebagai alat batu perancah atau bekisting. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan maka dapat disampaikan beberapa hal yang terkait dengan perbandingan penggunaan beton bertulang konvensional dan beton fly slab pembangunan Gedung Politeknik Madiun yaitu sebagai berikut : 1. Dalam perbandingan biaya dan waktu diharapkan dalam pengambilan studi kasus yang digunakan lebih dari satu proyek, sehingga dapat dilihat besarnya perbandingan antara bangunan bertingkat tinggi dan bangunan bertingkat rendah. 2. Untuk mendapatkan penurunan biaya yang maksimal, perlu dilakukan perhitungan ulang struktur secara keseluruhan, karena berat sendiri dari beton fly slab lebih kecil dari berat sendiri plat lantai dengan menggunakan beton bertulang konvensional. 3. Penggunaan produk beton fly slab akan sangat membantu dalam hal percepatan pelaksanaan proyek, dan mutu beton yang dihasilkan lebih terjamin karena merupakan hasil pabrikasi yang kontinuitas proses produksinya tetap terjaga. DAFTAR PUSTAKA Anggoro. A. S. P, 2008, Analisis Perencanaan Cash Flow Optimal (Studi Kasus Pembangunan Gedung Instalasi Rawat Jalan RS DR. Sardjito), Tugas Akhir Tidak Diterbitkan, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. Anonim, About Beton fly slab adalah beton produk pracetak dari plat beton panel seluler dalam http://betonflyslab.com/about Diakses pada Tanggal 21 Januari 2014. Anonim, Data Teknis Structures Of Plate Concrete Fly slab dalam http://betonflyslab.com/data-teknis Diakses pada Tanggal 21 Januari 2014. Anonim, Keunggulan Beton Pracetak Fly slab Dengan Beton Cetak Di Tempat dalam http://betonflyslab.com/news/keunggulan-beton-pracetak-flyslab-dengan-betoncetak-di-tempat.php Diakses pada Tanggal 21 Januari 2014. Anonim, Keunggulan Fly slab The Structures of the building is more efficient dalam http://betonflyslab.com/keunggulan-flyslab Diakses pada Tanggal 21 Januari 2014. Badan Standarisasi Nasional, Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Bertulang Untuk Bangunan Gedung SNI 03-2847-2002. Ervianto. W. I, 2005, Manajemen Proyek Konstruksi, Andi Yogyakarta, Yogyakarta. Ibrahim. B, 2008, Rencana Dan Estimate Real Of Cost, PT. Bumi Aksara, Jakarta. Mulyono. T, 2005, Teknologi Beton, CV. Andi Offset, Yogyakarta. Nurhayati, 2010, Manajemen Proyek, Graha Ilmu, Yogyakarta. Soeharto. I, 1995, Manajemen Proyek Dari Konseptual Operasional, Erlangga, Jakarta.
859
JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 860
Sulistyana, 2011, Penelitian Panel Beton Seluler Dengan Rib Sebagai Pengaku, Tesis Tidak Diterbitkan, Program Pasca Sarjana Jurusan Teknik Sipil Universitas Diponegoro, Semarang. Tim Dosen, 1998, Ilmu Manajemen Konstruksi Untuk Perguruan Tinggi, Universitas Tarumanegara, Jakarta. Wirawan.A dan Wicaksono. B, 2013, Studi Komparasi Antara Pracetak Masif Dan Fly Slab Studi Kasus : Struktur Gedung Rusunawa Surakarta, Jurnal Karya Teknik Sipil, Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013.
860