Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi
Volume 16 No. 01 Tahun 2016
PENGARUH CURRENT RATIO, PERPUTARAN MODAL KERJA, PERPUTARAN PIUTANG, DAN DAR TERHADAP ROI PERUSAHAAN (STUDI PADA PERUSAHAAN INDUSTRI ROKOK DI BURSA EFEK INDONESIA) THE INFLUENCES OF CURRENT RATIO, TURNOVER OF WORKING CAPITAL, RECEIVABLES TURNOVER AND ON ROI DAR COMPANY (A STUDY ON CIGARETTE INDUSTRY COMPANY IN INDONESIA STOCK EXCHANGE)
Eunike Lamia1, Tommy Parengkuan 2, Marjam Mangantar3 1,2,3
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sam Ratulangi, Manado, 95115, Indonesia E-mail :
[email protected]
ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perputaran modal kerja, perputaran piutang, current Ratio, dan DAR terhadap ROI pada perusahaan industri rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Populasi adalah 4 perusahaan industri rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sampel yaitu 4 perusahaan industi rokok. Analisis dengan menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan, secara simultan dan secara parsial perputaran modal kerja, perputaran piutang, current ratio, dan DAR terhadap ROI pada perusahaan Industri Rokok di Bursa Efek Indonesia berpengaruh signifikan. Saran dalam peran manajerial pada perusahaan haruslah lebih memperhatikan tentang perputaran modal kerja, perputaran piutang, likuiditas dan solvabilitas karena variabel ini berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Kata Kunci : Current Ratio, Perputaran Modal Kerja, Perputaran Piutang, DAR, ROI
ABSTRACT The study aims to determine the influences of Working Capital Turnover, Turnover Receivable, Current Ratio, and the DAR to the ROI to the cigarette industry company listed in the Indonesia Stock Exchange (IDX). Population is 4 cigarette industry company listed on the Indonesia Stock Exchange. Samples are 4 Companies Industry cigarettes. Analysis using multiple regression analysis. The results shows Working Capital Turnover, Turnover Receivable, Current Ratio, and the DAR, simultaneously and partially have significant influence to the ROI on the Cigarette Industry Company. Suggestions, a managerial role in the company should be more concerned about the turnover of working capital, accounts receivable turnover, liquidity and solvency since these variables have a significant effect on profitability. Keywords: Current Ratio, Working Capital Turnover, Accounts Receivable Turnover, DAR, ROI
Eunike Lamia
364
Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi
Volume 16 No. 01 Tahun 2016
1. PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan dunia usaha yang semakin cepat di era globalisasi yang disertai dengan teknologi berdampak pada perkembangan ekonomi dewasa ini yang menuju kearah integrasi ekonomi dunia. Akibatnya perekonomian suatu Negara tidak hanya dipengaruhi oleh kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh Negara lain, begitu pula Indonesia dimana situasi perekonomian nasionalnya sangat dipengaruhi oleh situasi dunia yang menyebabkan persaingan yang tajam diantara dunia usaha. Industri rokok merupakan salah satu penyumbang pendapatan negara cukup besar, baik negara berkembang atau negara maju.Industri tembakau di Indonesia telah ditetapkan pemerintah sebagai salah satu dari 10 industri prioritas.Ini mencerminkan tingginya daya serap tenaga kerja dan kontribusi industri terhadap pendapatan negara. Menurut data pemerintah, sektor tembakau memiliki lebih dari 6 juta tenaga kerja, termasuk petani, serta sektor manufaktur, penjualan dan distribusi. Meningkatnya permintaan rokok di pasar dapat meningkatkan penjualan rokok, dan memberikan kontribusi pada penerimaan bea dan cukai. Sehingga dengan adanya industri rokok dapat memberikan kontribusi untuk perekonomian nasional. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui Current Ratio, Perputaran Modal Kerja, Perputaran Piutang, dan DAR terhadap ROI pada Perusahaan Industi Rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Tinjauan Pustaka Pengertian Manajemen Keuangan Boone and Kurtz (2002) manajemen keuangan (financial management) yaitu merencanakan, memperoleh dan mengelolah dana perusahaan untuk mencapai tujuan dengan cara seefektif mungkin. Ernie Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah Dalam Pratiwi (2011) mengemukakan bahwa manajemen keuangan adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan mampu mencapai tujuannya secara ekonomis yaitu diukur berdasarkan profit. Beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen keuangan adalah seluruh aktivitas yang berhubungan dengan sumber-sumber pengolahan dana dalam kegiatan operasional. Laporan Keuangan Menurut Munawir (2001), laporan keuangan adalah daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir suatu periode, kedua daftar tersebut adalah daftar neraca dan posisi keuangan serta daftar pendapatan atau daftar laba rugi. Modal Kerja Menurut Brigham dan Houston (2006) modal kerja merupakan investasi sebuah perusahaan pada aktiva-aktiva jangka pendek. Dari pengertian tersebut maka unsur-unsur dari modal kerja adalah aktiva jangka pendek yang terdiri dari : kas, sekuritas, persediaan, dan piutang.
Eunike Lamia
365
Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi
Volume 16 No. 01 Tahun 2016
Perputaran Modal Kerja Bambang Riyanto (2008) mengungkapkan mengenai periode perputaran modal kerja dimulai dari saat dimana kas diinvestasikan dalam komponen-komponen modal kerja sampai saat dimana kembali lagi menjadi kas.
Perputaran Piutang Sutirsno Dalam Ahmad dkk (2014) Piutang adalah tagihan perusahaan kepada pihak lain sebagai akibat penjualn secara kredit. Likuiditas Perusahaan Likuiditas adalah berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban financial yang segera harus dipenuhi. Jumlah alat-alat pembayaran (alat likuid) yang dimiliki oleh suatu perusahaan pada suatu saat merupakan kekuatan membayar dari perusahaan yang bersangkutan.. Solvabilitas Perusahaan Menurut Munawir (2001) solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuiditaskan baik kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang. Sedangkan menurut Riyanto (2001) solvabilitas suatu perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya. Profitabilitas Perusahaan Profitabilitas merupakan bentuk kemampuan dari suatu perusahaan dalam hal menghasilkan laba selama periode tertentu. Profitabilitas dari suatu perusahaan diukur dengan demikian profitabilitas dari suatu perusahaan dapat diketahui dengan memperbandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode tertentu dengan jumlah aktiva atau jumlah modal perusahaan tersebut. Penelitian Terdahulu Novita Panca Rini (2012), dalam penelitian yang berjudul Pengaruh Perputaran Modal Kerja,Perputaran Kas,Perputaran Piutang dan Perputaran persediaan Terhadap Profitabilitas Pada Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Studi Kasus 2008-2012). Hasilnya bahwa penelitian yang menyatakan perputaran modal kerja (working capital turnover), perputaran kas (cash turnover), perputaran piutang (receivable turnover) dan perputaran persediaan (inventory turnover) secara simultan berpengaruh positif terhadap profitabilitas (ROI) dapat diterima. Sedangkan secara simultan mampu menjelaskan varians variabel terikatnya sebesar 48.6%, dimana sisanya yaitu sebesar 51.4% dijelaskan oleh faktor lain di luar penelitian ini.
Eunike Lamia
366
Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi
Volume 16 No. 01 Tahun 2016
Kerangka Konseptual Current Ratio (X1) Perputaran Modal Kerja (X2)
ROI (Y)
Perputaran Piutang (X3) DAR (X4)
Gambar 1. Kerangka Konseptual Sumber: Tinjauan pustaka, 2015
Hipotesis Penelitian H1 : Current Ratio diduga berpengaruh terhadap ROI H2 : Perputaran modal kerja diduga berpengaruh terhadap ROI H3 : Perputaran piutang diduga berpengaruh terhadap ROI H4 : DAR diduga berpengaruh terhadap ROI H5 : Current Ratio, Perputaran Modal Kerja, Perputaran Piutang, dan DAR diduga berpengaruh terhadap ROI
2. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian asosiatif dan deskriptif, yaitu menguji hubungan antar variabel serta menggambarkan suatu situasi (Sugiyono, 2013). Penelitian ini menganalisa hubungan antara variabel-variabel penelitian dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Dalam ruang lingkup objek yang diteliti. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang berupa laporan keuangan tahunan dari Bursa Efek Indonesia dari tahun 2010-2014. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat dan waktu penelitian ini adalah Perusahaan Industri Rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan penelitian ini direncanakan dilakukan selama 3 bulan. Populasi dan Sampel Populasi adalah semua nilai baik hasil perhitungan maupun pengukuran, baik kuantitatif ataupun kualitatif, dari pada karakteristik tertentu mengenai sekelompok objek yang lengkap dan jelas. Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan Perusahaan Industri Rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel merupakan himpunan objek pengamatan yang dipilih dari populasi dimana populasinya adalah total dari keseluruhan objek penelitian. Sugiyono (2003) menjelaskan bahwa sampel adalah bagian dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan Perusahaan Industri Rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Eunike Lamia
367
Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi
Volume 16 No. 01 Tahun 2016
Metode Pengumpulan Data
1. Metode dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditunjukan kepada subjek penelitian. Metode ini dilakukan dengan mencatat atau mengumpulkan datadata perusahaan yang tercantum di BEI berupa gambaran umum perusahaan, struktur organisasi perusahaan dan data laporan keuangan perusahaan yang terdiri dari laporan neraca dan laporan rugi-laba pada Perusahaan Industri Rokok. 2. Browsing Internet merupakan data-data yang diperoleh penjelajahan di internet. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
1. Rasio perputaran modal kerja (working capital turnover) menunjukkan banyaknya penjualan (dalam rupiah) yang dapat diperoleh perusahaan untuk tiap rupiah modal kerja.
2. Perputaran piutang, rasio ini menunjukkan efisiensi pengelolaan piutang perusahaan. Semakin tinggi rasio menunjukkan modal kerja yang ditanamkan dalampiutang rendah. 3. Variabel likuiditas dalam penelitian ini diukur dengan current ratio (CR). Ratio ini menunjukkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya. 4. Variabel solvabilitas dalam penelitian ini diukur dengan debt to total assets ratio. Debt to total assets ratio merupakan rasio yang menunjukkan berapa bagian dari aktiva yang digunakan untuk menjamin utang. 5. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah profitabilitas yang diwakili oleh return on investment (ROI). Return on investment Merupakan rasio yang digunakan untuk membandingkan hasil usaha yang diperoleh dari operasi perusahaan (net capital income) dengan jumlah investasi atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan tersebut (Rangkuti, 2004.80). Metode Analisis Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh perputaran modal kerja (working capital turnover), perputaran piutang (receivable turnover), likuiditas (current ratio), dan solvabilitas (debt to total assets) terhadap profitabilitas (return on investment) pada perusahaan industri rokok. Uji Asumsi Klasik Untuk memperoleh hasil regresi linier yang baik serta tidak bias maka digunakan uji asumsi klasik, yaitu: uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, uji normalitas, uji autokorelasi. Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi linear berganda diuji menggunakan program SPSS versi 21. Model analisis regresi linear berganda yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah sebagai berikut: Y = b0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 +εt Keterangan: b0 = Konstanta 1 = Koefisien regresi untuk x1 2 = Koefisien regresi untuk x2 3 = Koefisien regresi untuk x3 = Standar error Eunike Lamia
368
Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi
Volume 16 No. 01 Tahun 2016
Y = Dividen payout ratio X1 = Rasio Profitabilitas X2 = Rasio Likuiditas X3 = Rasio Hutang
3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Statistik Deskriptif
ROI Current Ratio Perputaran Modal Kerja Perputaran Piutang DAR
Mean 15.1405 6.3310 10.9755 1.8605 .5200
Std. Deviation 17.00251 5.70483 4.16750 .45060 .18215
N 20 20 20 20 20
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2015
Berdasarkan tabel 1 rata-rata dari variabel ROI dengan jumlah data yang valid sebanyak 20 data, dengan rata-rata (mean) 15.1405 dengan standar deviasi sebesar 17.00251. Variabel CR dengan jumlah data yang valid sebanyak 20 data, dengan rata-rata (mean) 6.3310 dengan standar deviasi sebesar 5.70483. Variabel Perputaran Modal Kerja dengan jumlah data yang valid sebanyak 20 data, dengan rata-rata (mean) 10.9755 dengan standar deviasi sebesar 4.16750. Variabel Perputaran Piutang dengan jumlah data yang valid sebanyak 20 data, dengan rata-rata (mean) 1.8605 dengan standar deviasi sebesar 0.45060. Variabel DAR dengan jumlah data yang valid sebanyak 20 data, dengan rata-rata (mean) 0.5200 dengan standar deviasi sebesar 0.18215. Berdasarkan tabel 1 baik variabel ROI, CR, Perputaran Modal Kerja, Perputaran Piutang, dan DAR memiliki standar deviasi yang kecil sedangkan rata-rata data sampel yang terendah adalah DAR dan yang tertinggi adalah ROI. Uji Normalitas Data Untuk mendeteksi normalitas data suatu model regresi dapat diidentifikasi dari gambar scatter plot yang dilakukan dengan melihat penyebaran data pada sumbu diagonal pada grafik 1 berikut.
Grafik 1. Uji Normalitas Data Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2015
Eunike Lamia
369
Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi
Volume 16 No. 01 Tahun 2016
Grafik 1 terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal serta penyebarannya 4 mengikuti arah garis diagonal (Scatter Plot data membentuk membentuk atau mengikuti garis diagonal). Hal ini berarti dalam penelitian ini adalah normal. Uji Asumsi Klasik Uji Multikolinearitas Tujuan dilakukannya uji asumsi multikolinearitas adalah untuk menguji apakah pada model regresi terdapat korelasi antar variabel independen X1, X2, X3 dan X4. Suatu model regresi yang baik seharusnya bebas dari masalah multikolinearitas dan tidak terdapat korelasi antar variabel independen. Tabel 2. Uji Multikolinearitas Variabel Independen Tolerance Value X1 0.481 X2 0.987 X3 0.349 X4 0.422 Sumber : Hasil Pengolahan Data
VIF 2.079 1.013 2.867 2.369
Dari tabel 2 diketahui bahwa seluruh variabel mempunyai nilai tolerance lebih besar dari 0,1 dan VIP (Variance Inflation Factor) lebih kecil dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini tidak mengalami gejala multikolinearitas. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi digunakan untuk mendeteksi adanya korelasi internal diantara anggota-anggota dari serangkaian pengamatan. Terjadinya autkorelasi atau tidak dapat dilihat pada nilai d (Durbin Watson). Dalam analisis regresi linier berganda, jika dU
R
R Square a
.765
.642
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
.262
14.60590
1.977
a. Predictors: (Constant), X4, X2, X1, X3 b. Dependent Variable: Y Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2015
Berdasarakan hasil uji autokorelasi dengan menggunakan program SPSS diketahui nilai Statistic Durbin-Waston sebesar 1.977 yang berada di daerah bebas autokorelasi, sehingga model regresi X1, X2, X3 dan X4 dan dependen Y bebas dari autokorelasi.
Eunike Lamia
370
Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi
Volume 16 No. 01 Tahun 2016
Uji Heteroskesdastisitas
Grafik 2. Uji Heteroskedastisitas Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2015
Gambar 2 terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar diatas dan dibawah angka nol (0) pada sumbu Y sehingga dapat dikatakan tidak terjadi heterokedastisitas. Berdasarkan hasil pengujian asumsi klasik secara keseluruhan dapat diambil kesimpulan bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini telah terbebas dari gejala multikolinearitas, autokorelasi dan heterokedastisitas. Koefisen Korelasi (r) Koefisien korelasi digunakan untuk mengukur besarnya Pengaruh X1, X2, X3 dan X4 Terhadap Y. Nilai Koefisien korelasi dapat dilihat dalam Tabel dibawah ini : Tabel 4. Uji Koefisien Korelasi (R) dan (R2) R
R Square .765a .642 Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2015
Berdasarkan hasil analisa korelasi ( R ) yaitu sebesar 0,765 hal ini menunjukkan bahwa hubungan X1, X2, X3 dan X4 Terhadap Y mempunyai hubungan yang kuat. Koefisien Determinasi (r2) Untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel X1, X2, X3 dan X4 Terhadap Y dapat dilihat dari koefisien determinannya (R2) dalam tabel diatas. Nilai R2 pada penelitian ini sebesar 0,642 dapat diartikan bahwa besarnya kontribusi variable X1, X2, X3 dan X4 Terhadap Y sebesar 64,2% sedangkan sisanya sebesar 35,8% dipengaruhi oleh variable lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Pengujian Hipotesis Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F). Pengujian dilakukan dengan cara membandingkan angka taraf signifikan hasil perhitungan dengan taraf signifikan 0,05 (5%) dengan kriteria sebagai berikut : Jika Fhitung (sig) > 0,05 maka Ho diterima dan Ha di tolak Jika Fhitung (sig) < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha di terima Eunike Lamia
371
Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi
Volume 16 No. 01 Tahun 2016
Tabel 5. Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F) ANOVAb Model Sum of Squares Df Mean Square F 1 Regression 2292.637 4 573.159 6.687 Residual 3199.986 15 213.332 Total 5492.623 19 a. Predictors: (Constant), X4, X2, X1, X3 b. Dependent Variable: Y Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2015
Sig. .007a
Nilai Fhitung sebesar 6.678 yang signifikan 0,000. Karena sig < 0.05 ini berarti H0 ditolak Ha diterima. Dengan demikian rumusan hipotesis yang menyatakan bahwa X1, X2, X3 dan X4 berpengaruh secara simultan Terhadap Y, diterima. Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t) Uji parsial digunakan untuk menguji pengaruh masing-msasing variabel bebas yaitu X1, X2, X3 dan X4 Secara Parsial Terhadap Y dengan cara melakukan perbandingan antara nilai-nilai thitung dengan nilai ttabel pada α = 0.05 atau membandingkan probabilitas pada taraf nyata 95% dari koefisien parsial (r) sehingga dapat diketahui pengaruh variabel bebas secara individu . dengan menggunakan kriteria uji hipótesis dengan uji t sebagai berikut: thitung < ttabel (0,05), maka Ho diterima sehingga Ha ditolak. thitung > ttabel (0,05), maka Ho ditolak sehingga Ha diterima. Adapun hasil pengujian hipotesis secara parsial dapat dilihat dalam tabel dibawah ini: Tabel 6. Hasil Uji Hipotesis Secara Parsial Variable t Sig. X1 2.493 .005 X2 2.577 .014 X3 -2.317 .048 X4 -2.601 .002 Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2015
Berdasarkan hasil perhitungan dalam tabel diatas diperoleh : 1. Nilai thitung untuk variabel X1 2.493 lebih besar dari nilai ttabel sebesar 2,042 artinya variabel X1 Secara Parsial berpengaruh terhadap Y ini berarti Ha diterima. 2. Nilai thitung untuk variabel X2 2,577 lebih besar dari nilai ttabel sebesar 2,577 artinya variabel X2 Secara Parsial berpengaruh terhadap Y ini berarti Ha diterima. 3. Nilai thitung untuk variabel X3 -2,317 lebih besar dari nilai ttabel sebesar -2,317 artinya variabel X3 Secara Parsial berpengaruh terhadap Y ini berarti Ha diterima. 4. Nilai thitung untuk variabel X2 -2,601 lebih besar dari nilai ttabel sebesar -2,601 artinya variabel X2 Secara Parsial berpengaruh terhadap Y ini berarti Ha diterima. Pembahasan Berdasarkan hasil pengolahan data diatas dapat dilihat bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara perputaran modal kerja (WCT), perputaran piutang, likuiditas dan solvabilitas terhadap profitabilitas perusahaan, baik secara simultan maupun secara parsial. Hal ini ditunjukan dengan nilai Fhitung yang lebih besar dari nilai Ftabel dan nilai thitung yang lebih besar dari ttabel dengan tingkat kepercayaan yang lebih besar dari 95%. Selain itu juga nilai koefisien korelasi dan koefisien Eunike Lamia
372
Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi
Volume 16 No. 01 Tahun 2016
determinasi menunjukan bahwa perputaran modal kerja (WCT), perputaran piutang, likuiditas dan solvabilitas mempunyai pengaruh yang kuat terhadap profitabilitas perusahaan dengan nilai koefisien determinasi sebesar 64,2%. Secara parsial perputaran modal kerja (WCT) dan perputaran piutang yang berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan sedangkan variabel likuiditas dan solvabilitas mempunyai pengaruh yang negatif terhadap profitabilitas perusahaan. Hal ini disebabkan data keuangan yang didapat masih kurang akurat dan pertanggung jawaban perusahaan yang masih belum diaudit. Selain itu juga perputaran modal kerja masih dirasa rendah menunjukkan adanya kelebihan modal kerja yang disebabkan rendahnya turnover persediaan dan piutang atau adanya saldo kas yang terlalu besar. Sedikit berbeda dengan perputaran modal kerja, perputaran piutang dianggap berada pada nilia yang baik karena merupakan unsur aktiva lancar yang relatif mudah di cairkan, dan likuiditas merupakan cerminan kinerja keuangan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek.
4.
PENUTUP
Kesimpulan Hasil pengolahan data dan pembahasan dalam penelitian ini dapat ditarik kesimpulan berupa: 1. Perputaran modal kerja berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas 2. Perputaran piutang berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas 3. Likuiditas berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas 4. Solvabilitas berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas 5. Perputaran modal kerja, perputaran piutang, likuiditas dan solvabilitas berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas Saran
1. Dalam peran manajerial pada perusahaan haruslah lebih memperhatikan tentang Perputaran modal kerja, perputaran piutang, likuiditas dan solvabilitas karena variabel ini berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. 2. Untuk peneliti selanjutnya mungkin perlu ditambahkan varibel yang lain ataupun menambah variable pemoderasi atau intervening untuk membuat penelitian ini menjadi lebih akurat dengan tingkat pendekatan yang berbeda – beda sehingga dapat membantu dalam proses penelitian selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA Paper dalam Jurnal [1] Ahmad, Fadliyan, Sri Murni dan Yunita Mandagie. (2014). Perputaran Piutang,
Perputaran Persediaan, Dan Struktur Modal Terhadap Laba Perlembar Saham Pada Industri Semen Yang Go Public Di BEI. Jurnal Akuntansi. Universitas Sam Ratulangi. Manado. [2] Brigham, F, Eugene, dan Houston, F, Joel. (2001). Manajemen Keuangan. Jakarta: Erlangga.
Eunike Lamia
373
Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi
Volume 16 No. 01 Tahun 2016
[3] Pratiwi, Ratih, (2012). Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Return Of Asset Perusahaan (Studi Kasus Pada Took Global Computer Periode 2006-2010), Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan. Bandung. [4] Putra, Lutfi Jaya, (2012). Pengaruh Perputaran Modal Kerja Tehadap Profitabilitas (Studi Kasus: PT. Indofood Sukses Makmur Tbk), Jurnal Ekonomi Gunadarma, Vol. 9. No. 1, hal, 1-10. [5] Riyanto, Bambang. (2001). Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan, Yogyakarta:
BPFE. Buku [6] Boone and Kuntz 2002. Pengantar Manajemen, Indeks Kelompok Gramedia. [7] Munawir, S. “Analisis Laporan Keuangan”, Edisi ke-4, Liberty. Yogyakarta, 2004. [8] Rangkuti, Freddy. 2004. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama. [9] Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisni, CV. Alfabeta. Bandung.
Eunike Lamia
374