JURNAL BAHASA INDONESIA KELOMPOK 1
Anang Widyapratama
5235122719
Arasy Zamanullail
5235122723
Bobi Paisal Baraba
5235120385
Dayu Indah Setyani
5235122721
Fitri Handayani
5235122708
Fitri Setyadewi
5235120391
Hanifa Fissalma
5235122734
Juannita
5235122707
M. Hanifah Nur S
5235122729
RM Firzatullah
5235127255
Ruby Eka Prawira
5235120385
Shindy Arti
5235122709
PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
DAFTAR ISI 1. Jurnal : Anang Widyapratama 5235122719 2. Jurnal : Arasy Zamanullail
5235122723
3. Jurnal : Bobi Paisal Baraba
5235120385
4. Jurnal : Dayu Indah Setyani
5235122721
5. Jurnal : Fitri Handayani
5235122708
6. Jurnal : Fitri Setyadewi
5235120391
7. Jurnal : Hanifa Fissalma
5235122734
8. Jurnal : Juannita
5235122707
9. Jurnal : M. Hanifah Nur S
5235122729
10.Jurnal : RM Firzatullah
5235127255
11.Jurnal : Ruby Eka Prawira
5235120383
12.Jurnal : Shindy Arti
5235122709
J2ME APPLICATION ON ACADEMIC INFORMATION SYSTEMS CASE STUDY USING GPRS NETWORK
Ade Fathurrohman Alumni Pendidikan Teknik Elektronika Universitas Negeri Jakarta Widodo Dosen Pendidikan Teknik Elektronika Universitas Negeri Jakarta Wisnu Djatmiko Dosen Pendidikan Teknik Elektronika Universitas Negeri Jakarta Anang Widyapratama Mahasiswa S1 Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Universitas Negeri Jakarta
ABSTRACT KRS (Card Plan Study), which plays an important part in academic information systems at the State University of Jakarta. however, in charging SIAKAD many students who complained would be hard to fill because KRS is online or lined up on the bridge of majors, academic information system using the GPRS network which aims to examine the work process of information system using J2ME and MIDP application using the GPRS network, build device features software that can run on operating systems that support J2ME.
PRELIMINARY KRS ( Card Study Plan ) , which plays an important part in academic information system at the University of Jakarta . Students must fill out the KRS to determine which courses will be taken in the next semester , making KRS as very important for the college students , because if a student does not fill up KRS , then the student is not allowed to follow the lectures , but the charging SIAKAD many students who will be hard to fill KRS complained about having to beonline or lined up on the bridge department . The demand for the development of an increasingly information so quickly and easily end up bringing every epoch of human life to a more advanced.
Aplikasi J2ME Pada SistemInformasi Akademik....(Ade Fathurrohman)
Page 1
BATASAN MASALAH
Dilihat dari luasnya cakupan masalah, dalam rangka untuk mendapatkan hasil yang optimal dan fokus penelitian, terbatas pada pembuatan aplikasi J2ME pada sistem informasi akademik. menggunakan kasus jaringan GPRS studi Jurusan Teknik Elektro, Universitas Negeri Jakarta. Batasan masalah dari aplikasi terdiri dari: 1. Aplikasi dibuat menggunakan J2ME (Java 2 Micro Edition) 2. Sistem informasi akademik yang diusulkan, hanya KRS. 3. Peralatan untuk pengujian perangkat lunak yang digunakan adalah ponsel Nokia N - 70. 4. Database menggunakan pemrograman PHP dan MySQL. Dengan melihat latar belakang dan pembatasan masalah, masalah dapat dirumuskan bagaimana merancang sebuah aplikasi J2ME untuk melihat sistem informasi akademik online melalui ponsel menggunakan program J2ME. Tujuan dari studi Sistem Informasi Akademik Aplikasi J2ME Pada Jaringan Menggunakan GPRS adalah: 1. Assessing proses kerja sistem informasi dengan menggunakan J2ME dan aplikasi MIDP menggunakan jaringan GPRS. 2. Creating fitur perangkat lunak. Dapat berjalan pada Sistem Operasi yang mendukung J2ME. 3. Creating fitur perangkat lunak yang dapat mengakses database melalui jaringan GPRS KRS. 4. Untuk mengembangkan sistem informasi yang ada di Universitas Negeri Jakarta. Tujuan dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut: Tujuan dari studi Sistem Informasi Akademik J2ME Aplikasi Pada Jaringan Menggunakan GPRS adalah: 1.Assessing proses kerja sistem informasi dengan menggunakan J2ME dan aplikasi MIDP menggunakan jaringan GPRS. Fitur 2.Built dari perangkat lunak yang dapat berjalan di Sistem Operasi yang mendukung J2ME. 1. Membangun fitur perangkat lunak yang dapat mengakses database melalui jaringan GPRS KRS. 2.Mengembangkan sistem informasi yang ada di Universitas Negeri Jakarta Kegunaan penelitian Aplikasi J2ME Pada SistemInformasi Akademik....(Ade Fathurrohman)
Page 2
Beberapa kegunaan dari penelitian aplikasi J2ME Dalam Sistem Informasi Akademik Menggunakan jaringan GPRS adalah: 1. Aplikasi yang akan dibuat diharapkan dapat mempermudah setiap siswa dalam proses KRS. 2. Menyediakan akses alternatif untuk KRS. 3. Meningkatnya mobilitas terbatas karena dapat digunakan tanpa tempat dan waktu sebagai bahan studi dalam studi masa depan
Pemahaman Aplikasi Menurut KBBI, aplikasi penggunaan; implementasi; menutupi. Dalam hal aplikasi adalah program siap pakai yang dimasak untuk melaksanakan fungsi bagi pengguna atau aplikasi dan dapat digunakan oleh sasaran yang dituju. Aplikasi J2ME Memahami Sun Java menurut definisi adalah nama untuk satu set teknologi untuk membuat dan menjalankan perangkat lunak pada komputer standalone atau dalam lingkungan jaringan. Java dikenal sebagai bahasa pemrograman tingkat tinggi yang berorientasi objek, atau yang biasa disebut sebagai Object Oriented Programming (OOP). Sejarah pembangunan Java dimulai pada tahun 1990 ketika James Gosling, seorang ahli pemrograman yang bekerja yang bekerja di Sun Microsystems, ditugaskan untuk membuat program untuk mengendalikan perangkat elektronik rumah tangga. Java dirancang untuk menjadi bahasa yang memiliki kemampuan tinggi dalam portabilitas dan pemanfaatan jaringan tanpa mengurangi stabilitas, keamanan, dan kenyamanan desain dan pemrograman aplikasi. Sebutan yang diberikan untuk Java Java 2 versi 1.2 dan versi berikutnya. Java 2 dibagi menjadi 3 kategori, yaitu: 1.Java 2 Standard Edition (J2SE). Kategori yang digunakan untuk menjalankan, mengembangkan aplikasi Java pada level komputer pribadi. 2.Java 2 Enterprise Edition (J2EE). Kategori yang dikhususkan untuk pengembangan aplikasi Java di perusahaan / server. 3.Java 2 Micro Edition (J2ME). Kategori yang digunakan untuk pengembangan aplikasi Java diimplementasikan pada jenis perangkat mobile, Palm, PDA, dan Pocket PC.
Aplikasi J2ME Pada SistemInformasi Akademik....(Ade Fathurrohman)
Page 3
Ruang lingkup keterhubungan J2EE, J2SE, dan J2ME dapat dilihat pada gambar.
Java 2 Micro Edition adalah lingkungan pengembangan yang dirancang untuk menempatkan perangkat lunak Java pada barang-barang elektronik dan perangkat pendukungnya. J2ME dirancang untuk dapat menjalankan program Java pada perangkat terbatas kemampuan misalnya dimiliki sejumlah kecil perangkat memori, kebanyakan jika perangkat lunak bekerja dengan baik pada perangkat Nokia N70 belum tentu juga bekerja dengan Nokia N81. J2ME adalah bagian dari J2SE, karena tidak semua perpustakaan yang ada pada J2SE dapat digunakan pada J2ME. Namun, J2ME memiliki beberapa perpustakaan khusus yang tidak dimiliki J2SE. Arsitektur J2ME dapat dilihat pada gambar
Aplikasi J2ME Pada SistemInformasi Akademik....(Ade Fathurrohman)
Page 4
METODE YANG DIGUNAKAN
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sistem informasi akademik menggunakan jaringan GPRS dengan memanfaatkan aplikasi J2ME. Produk yang dihasilkan terdiri dari perangkat lunak yang dapat diterapkan di nokia N70. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa fase yang merupakan bentuk metode rekayasa dan pengembangan perangkat lunak dapat diterapkan pada perangkat keras. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen. 3.1 Bahan dan Peralatan Dalam studi sistem informasi akademik menggunakan jaringan GPRS, dibutuhkan alat pengembang yang hardware dan software. 1.Notebook dengan spesifikasi: a) Processor Intel Core i3 CPU GHz 02:40 b) 1 GB RAM c) Hard Drive 320 GB 2. Ponsel Nokia N70, yang digunakan sebagai perangkat keras untuk menguji perangkat lunak. 3.1.1 Software 1. Sistem Operasi Windows 7 Ultimate Edition 2. J2ME Wireless Toolkit 3. Xampp untuk Windows digunakan sebagai fasilitator untuk membuat sistem database serta penghubung antara J2ME dan basis data. 4. Notepad + + digunakan sebagai editor dalam program mengetik. 5. Jcreator digunakan sebagai editor dalam mengetik program java. Hasil: Setelah kode dibangun, program yang diuji untuk memastikan bahwa semua kebutuhan dan masalah dapat diselesaikan dengan benar. Proses pengujian ditujukan logika perangkat lunak dan perangkat keras untuk memastikan bahwa tujuan dari proses input, pemrosesan, output dengan benar dan seperti yang diharapkan. Pengujian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kotak hitam untuk pengujian berbasis skenario.
Aplikasi J2ME Pada SistemInformasi Akademik....(Ade Fathurrohman)
Page 5
Adapun yang akan diuji adalah: a). Aplikasi dapat diterapkan untuk nokia N - 70 b). Pengguna yang sudah terdaftar bisa masuk ke aplikasi c). Pengguna yang telah masuk dapat membaca jadwal di ponsel d). Pengguna dapat mengisi KRS aplikasi mobile yang telah dibuat dengan menggunakan e). Pengguna dapat melihat ponsel menggunakan aplikasi KRS f). Data yang ditampilkan di telepon dengan data di web. g). Pengguna dapat log out dari aplikasi. Dari daftar tes yang akan dilakukan dicari sejumlah kondisi kritis. Kemudian dari masingmasing skenario tes yang dikembangkan kondisi kritis. Tabel daftar tes: a). Pengujian aplikasi perangkat lunak dapat diimplementasikan pada ponsel nokia N - 70, yang bertujuan untuk menentukan apakah kode tersebut telah dibuat sesuai dengan perangkat keras dan dapat berjalan dengan baik. b). Pengujian pengguna terdaftar dapat masuk ke program dengan tujuan mengetahui hubungan antara Java, PHP dan MySQL sudah baik c). Pengujian pengguna yang telah masuk dapat membaca jadwal kursus yang dibuka dengan tujuan untuk mengetahui jadwal kursus d). Pengujian pengguna dapat mengisi KRS dari menggunakan aplikasi mobile yang telah dibuat dengan tujuan untuk mengisi KRS via ponsel dengan GPRS e). Pengguna Pengujian dapat melihat KRS sudah diisi untuk mengethui apakah data telah dimasukkan dalam entri basis data f). Data pengujian ditampilkan bersama-sama dengan web dengan tujuan data sinkrinisasi antara ponsel dan web g). Pengujian pengguna dapat log out dari aplikasi untuk mengetahui log sinkronisasi dalam dan log out. Penelitian adalah untuk menghasilkan suatu pengembangan sistem informasi akademik dirancang sebagai alternatif dalam KRS di Universitas Negeri Jakarta. Untuk menghasilkan produk yang baik perlu melakukan beberapa tahap pengujian untuk memastikan semua fungsi bekerja dengan baik. Pengujian ini dibagi menjadi 7 bagian. Bagian ketujuh masing-masing adalah: Pengujian aplikasi perangkat lunak yang akan diterapkan pada ponsel Nokia N - 70, pengujian yang telah terdaftar dapat log in ke aplikasi, pengujian pengguna yang telah memasuki ponsel dapat membaca jadwal , pengujian pengguna dapat mengisi ponsel dengan aplikasi yang Aplikasi J2ME Pada SistemInformasi Akademik....(Ade Fathurrohman)
Page 6
telah dibuat, pengguna dapat melihat KRS pengujian penggunaan aplikasi mobile, pengujian data ditampilkan di telepon dengan data di web, pengguna dapat log out pengujian aplikasi. Untuk mengubah arah yang telah dimasukkan ke dalam KRS, KRS bisa mengklik pada perubahan menu atau del untuk menghapus, tetapi data dapat diubah hanya pada waktu yang ditentukan. Selain tes yang dilakukan di atas penulis juga menguji akses panjang untuk aplikasi yang dibuat dan respon siswa terhadap keandalan aplikasi J2ME dalam sistem informasi akademik menggunakan jalur distribusi jaringan GPRS menyusul data dengan jumlah data sebanyak 15 siswa . Deskripsi: 1 = akses panjang kurang dari 1 menit 2 = akses panjang antara 1-2 menit 3 = akses lama untuk lebih dari 2 menit Gambar 4.2 Aplikasi Grafik Keandalan Caption: 1 = sangat handal dan aplikasi perlu dibuat 2 = aplikasi normal dan tidak terlalu diandalkan diskusi: Pengujian pada url untuk men-download aplikasi. www.siakad - te.com pengguna ponsel harus mampu berkomunikasi dalam kasus menggunakan GPRS dan tentu saja memiliki pulsa harus mampu berkomunikasi dengan server. Berikut ini adalah contoh gambar ponsel harus dapat menggunakan jaringan GPRS Dalam menguji aplikasi ekstensi. Jar bekerja sempurna tetapi kehadiran ketidakcocokan dalam emualtor ukuran dengan nokia N70 untuk bab kedua sudah dijelaskan jika emulator berjalan dengan sempurna maka belum tentu pada perangkat asli, sebagai contoh pada Gambar. Uji data pada web dengan data pada ponsel, dengan memasukkan kode pada bagian yang sama dari telepon dan juga di web menghasilkan gambar yang sama, tetapi telepon tidak akan terpengaruh karena keseluruhan tampilan di layar telepon. Pengujian siswa yang sudah terdaftar bisa login dan menggunakan menu pada menu akadamik sistem informasi, teruatama di KRS. Sehingga dapat mengisi KRS dan melihat.
Kesimpulan:
Aplikasi J2ME Pada SistemInformasi Akademik....(Ade Fathurrohman)
Page 7
Berdasarkan penelitian yang bertujuan untuk membuat alternatif dalam KRS pada pemrograman Sistem Informasi Akademik menggunakan J2ME (Java Micro Edition) dan memanfaatkan jaringan GPRS, dapat disimpulkan bahwa: 1. Dari hasil pengujian seluruh sistem secara keseluruhan berjalan dengan baik tetapi pada aplikasi pengujian penerapaan pada ponsel Nokia N70, adanya ketidakcocokan dalam emualtor ukuran dengan nokia N70 karena emulator adalah contoh sempurna dari negara saat berada di perangkat asli berbeda. 2. Pengisian KRS menggunakan ponsel, dapat membantu dalam pengisian alternatif biasa untuk penggunaan web, karena tidak dibatasi oleh waktu. 3. Ponsel yang digunakan untuk pengisian KRS harus mampu berkomunikasi menggunakan GPRS dan dapat menerapkan ekstensi APKASI. Jar. 4. Untuk menghasilkan tampilan yang sangat baik pada ponsel yang menggunakan dimensi harus lebih besar dari contoh emulator menggunakan nokia 9500.
Saran 1. Pengembangan Aplikasi J2ME di Sistem Informasi Akademik menggunakan jaringan GPRS dapat diperluas dengan menambahkan menu seperti yang ditemukan pada KRS untuk menjadi sama seperti pada aslinya. 2. Untuk hasil yang lebih baik dapat menggunakan ponsel dengan layar yang lebih luas 3. Aplikasi juga dapat dikembangkan dengan menggunakan android.
Aplikasi J2ME Pada SistemInformasi Akademik....(Ade Fathurrohman)
Page 8
DAFTAR PUSTAKA M.Shalahuddin, pemograman J2ME BELAJAR CEPAT PEMOGRAMAN PERANGKAT TELEKOMUNIKASI MOBILE, INFORMATIKA, Bandung, 2010. pemograman java untuk Handphone dan Alat Telekomunikasi lainnya, INFORMATIKA, Bandung, 2010 Pressman, Roger S. Ph.D.Software Enginering A Practitioner’s Approach, McGraw-Hill Higher Education, New York, 2005 Leman, Metodologi pengembangan Sistem Informasi, PT Elex Media Komputindo 1998
Aplikasi J2ME Pada SistemInformasi Akademik....(Ade Fathurrohman)
Page 9
Aplikasi J2ME Pada SistemInformasi Akademik....(Ade Fathurrohman)
Page 10
SISTEM AKSES KONTROL KUNCI ELEKTRIK MENGGUNAKAN PEMBACAAN E-KTP Tadu Puasandi Mahasiswa Universitas Brawijaya Jurusan Teknik Elektro Arasy Zamanullail Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Informatika & Komputer 2012 5235127255
ABSTRACT e-ID card, including the type of smart card that is used as a transit public transport, health services, passport, etc. The access token. In this paper designed an electric locking system by utilizing NFC as an e-ID card reader with 13.56MHz working frequency. electric lock is equipped with a database module that is connected wirelessly UART. The database is used to store the unique ID of the e-ID card and logger presence enter the room. The working process of the system by reading the unique ID e-ID and match on the database and submit feedback on the key module. The results of a comparison of e-ID card unique ID recorded in the data logger containing accessor name, e-ID unique number, the date and time of access. Increase or decrease the space accessor can be done by changing the data in the files in the database without changing the program in the microcontroller. From the test results obtained NFC can detect the e-ID card with a maximum distance of 3 cm and the distance is reduced if the antenna is blocked non-metallic obstacle. Test results show that the system can be tested within a space separated between 2530 meters. Keywords: electric lock, e-ID, Database, NFC (near field communication)
SISTEM AKSES KONTROL KUNCI ELEKTRIK MENGGUNAKAN PEMBACAAN E-KTP
PENDAHULUAN
Pintu adalah sebuah bukaan pada dinding atau bidang yang memudahkan sirkulasi antara ruang yang dibatasi oleh dinding. Pada pintu mempunyai jenis pengaman yang berbeda tergantung dari kebutuhan dan fungsi, contohnya adalah kunci dan pembuka berupa anak kunci. Pada dasarnya kunci dibedakan menjadi dua yaitu kunci mekanik dan kunci elektronik. Kunci mekanik mulai ditinggalkan oleh penggunanya. Hal ini disebabkan karena dari segi keamanan yang kurang terjamin dan banyaknya pembuat kunci duplikat. Kunci elektronik dirancang untuk mengatasi kelemahan dari kunci mekanik. Harga kunci elektronik memang relatif lebih mahal dibanding kunci mekanik contohnya adalah sistem password, fingerprint, face detection, dan pembacaan smart card. Pada bulan Februari 2011 kartu tanda penduduk di Indonesia digantikan oleh electronic-KTP (e-KTP) dalam artian baik segi fisik maupun penggunaannya secara komputerisasi dan tidak dapat dipalsukan.
SISTEM AKSES KONTROL KUNCI ELEKTRIK MENGGUNAKAN PEMBACAAN E-KTP
Latar Belakang
Secara sederhana e-KTP merupakan kartu indentitas diri yang dimiliki oleh warga Indonesia berusia 18 tahun keatas yang populasinya mencapai lebih dari 150 juta penduduk. Dari penggunaan e-KTP yang termasuk dalam jenis kartu pintar (smart card) e-KTP dapat dimanfaatkan untuk angkutan public transit, layanan kesehatan, passpor, token akses dll. Token akses itu sendiri adalah objek/bukti untuk mengakses suatu sistem dalam kata lain adalah anak kunci elektronik. Adanya e-KTP membutuhkan pembaca standard berupa RFID reader/NFC (near field communication). Pemanfaatan e-KTP dengan pembaca standard NFC mewakilkan fungsi sebagai kunci yang memudahkan akses kontrol pintu dan menambah pemanfaatan dari e-KTP sebagai bawaan sehari-hari.
SISTEM AKSES KONTROL KUNCI ELEKTRIK MENGGUNAKAN PEMBACAAN E-KTP
TINJAUAN PUSTAKA A. RFID dan NFC NFC (Near field communication) merupakan standard protokol komunikasi dengan format pertukaran data yang didasarkan pada RFID termasuk mendukung perangkat RF untuk ISO / IEC 14443 A ( teknologi MIFARE misalnya NXP ) dan ISO / IEC 14443 B serta dengan Felica kartu Sony (JIS X 6319-4). NFC menggunakan prinsip kerja kopling induktif.
B. e-KTP KTP berbasis Nomor Induk Kependudukan atau disebut sebagai e-KTP menggunakan smart card. e- KTP mengacu pada standar ISO 14443 A/B bekerja dengan baik pada kisaran suhu antara -25oC sampai dengan 70oC dan dengan kisaran frekuensi operasional 13,56 MHz ± 7 KHz[3]. e-KTP mempunyai SAM (secure access module) berupa 4 bytes UIDs (Unique identifier) dalam range kombinasi 10 digit.
C. Zigbee Zigbee adalah spesifikasi WPAN (wireless personal area network) yang bekerja pada frekuensi 2,4 GHz, 868MHz dan 915MHz, dimana ketiga rentang frekuensi ini merupakan rentang frekuensi yang gratis yaitu 2,4-2.4835 GHz, 868 – 870 MHZ, dan 902-928MHz. dan tiap lebar frekuensi tersebut dibagi menjadi 16 channel[4]. Komunikasi wireless zigbee dapat membentuk topologi P2P, mesh, cluster tree, dll. Gambar 2 adalah Xbee yang merupakan komponen dengan standard Zigbee.
SISTEM AKSES KONTROL KUNCI ELEKTRIK MENGGUNAKAN PEMBACAAN E-KTP
D. Mikrokontroller Arduino Arduino adalah board berbasis mikrokontroler pada 8-bit Atmel AVR, atau 32-bit Atmel ARM. Salah satu jenis board Arduino adalah Arduino Uno yang berbasis mikrokontroler ATmega328. Arduino Uno memiliki 14 pin input / output digital (dimana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog.
E. Sensor Hall Effect A3144 Sensor Hall Effect adalah suatu sensor yang diaktifkan oleh pengaruh medan magnet eksternal. Keluaran dari Hall effect merupakan fungsi kerapatan medan magnet yang berada disekitar sensor. Sensor Hall effect A3144 mempunyai operate switch point pada 200 gauss dan release point pada 140 gauss.
F. Real Time Clock DS 1307 DS 1307 merupakan serial Real-Time Clock dengan konsumsi daya rendah, menggunakan basis BDC (binary –coded decimal) pada perhitungan jam atau kalender ditambah dengan 56 byte NV SRAM. waktu dan kalender menyediakan detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan, dan tahun. Perhitungan akhir tanggal bulan disesuaikan otomatis selama pada bulan tersebut kurang dari 31 hari, termasuk koreksi pada tahun kabisat.
SISTEM AKSES KONTROL KUNCI ELEKTRIK MENGGUNAKAN PEMBACAAN E-KTP
METODOLOGI A. Diagram Blok Sistem Cara kerja sistem terbagi menjadi 2 modul yaitu modul kunci (slave), dan modul database (master) terhubung secara wireless UART dan letaknya terpisah pada jarak tertentu ditunjukkan pada gambar 5. Penjelasan mengenai diagram blok sistem adalah sebagai berikut: 1. Blok modul kunci berfungsi sebagai reader e- KTP, memproses UID (Unique Identification) eKTP dan mengirimkan pada modul database(master) dan menerima umpan balik modul master sebagai perintah untuk membuka atau tidak membuka kunci. 2. Blog modul database (master) berfungsi melakukan parsing data kiriman modul slave dan mencocokkan data sekaligus melakukan logger presensi masuk. B. Spesifikasi Alat Spesifikasi alat secara keseluruhan ditentukan terlebih dahulu sebagai acuan dalam perancangan selanjutnya. Spesifikasi alat yang direncanakan adalah sebagai berikut : 1. Sistem menggunakan catu daya 12V. 2. Pembaca e-KTP adalah modul NFC dengan kontroler PN532 bekerja pada frekuensi 13.56 MHz dan jarak baca maksimal 3 – 4 cm. 3. Seperangkat KTP dan RF tag/card pada frekuensi kerja 13.56 MHz. 4. Kunci menggunakan Solenoid door dengan tegangan 12V dilengkapi relay. 5. Modul SDcard dilengkapi dengan SD card dengan kapasitas penyimpanan (<=2GB); Micro SD card(<=2GB) atau SDHC card(<=16GB). 6. Komunikasi antara modul master dan modul slave menggunakan standard Zigbee. 7. Dua buah mikrokontroler Arduino uno sebagai master dan slave.
SISTEM AKSES KONTROL KUNCI ELEKTRIK MENGGUNAKAN PEMBACAAN E-KTP
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT A. Perancangan Algoritma Blok Sistem Pembaca (slave). Blok sistem pengirim mempunyai tugas utama yaitu memproses data e-KTP yang terbaca, menerima umpan balik dari modul master dan melakukan interrupt. Modul slave membaca dan memproses 4 byte/32 bit UID (Unique Identification) e-KTP. Nilai integer dari UID diubah menjadi string tetap dan ditambahkan header untuk dikirim pada modul master. Modul slave kemudian menunggu umpan balik dari modul master. Umpan balik dapat berupa 1 karakter diikuti dengan 12 karakter nama pengakses atau 1 karakter tanpa diikuti dengan 12 karakter nama pengakses. Nama pengakses akan ditampilkan pada LCD dan solenoid akan aktif. Jika umpan balik tidak disertai dengan nama pengakses maka solenoid tidak akan aktif. Pada saat sensor Hall Effect mengalami pemicuan tepi turun (pintu terbuka dan kembali ditutup) solenoid non-aktif/ pintu terkunci kembali. B. Perancangan Algoritma Blok Sistem Logger/presensi (master). Blog sistem logger/presensi memiliki tugas utama yaitu memberikan umpan balik pada modul slave. Data dari modul slave yang diterima pertama diparsing terlebih dahulu lalu dibandingkan dengan barisan data yang terdapat di database pada SD card. Jika data tersebut cocok maka mikrokontroler pada modul master akan melakukan pencatatan/logging presensi dengan mengambil variabel waktu dan tanggal keluaran real-time clock. Mikrokontroler modul master lalu melakukan pembentukan string dan menyimpan data presensi masuk dengan format .csv (comma separated value) yang dapat dibuka dengan MS excel. Umpan balik yang diberikan untuk modul slave adalah 1 karakter dengan dengan 12 karakter nama pengakses atau 1 karakter tanpa diikuti dengan 12 karakter nama pengakses.
SISTEM AKSES KONTROL KUNCI ELEKTRIK MENGGUNAKAN PEMBACAAN E-KTP
C. Pengalamatan Xbee pro S1 Pada perancangan ini menggunakan dua buah mikrokontroler arduino yang saling terkoneksi satu sama lain secara wireless UART dengan Xbee. Parameter utama untuk membentuk komunikasi point to point adalah baud rate, PAN ID dan channel.
PENGUJIAN DAN ANALISIS DATA A. Pengujian Mikrokontroler Pengujian modul mikrokontroler Arduino bertujuan untuk mengetahui apakah perangkat UART yang digunakan untuk mengirim data dari mikrokontroler untuk modul Xbee maupun sebaliknya dapat berfungsi dengan baik dengan cara melihat keluaran data pada computer Pengujian menunjukkan komunikasi UART mikrokontrol pada PC dan XBee dengan baud rate 9600 memiliki nilai error 0% dan sesuai dengan format yang ditentukan. B. Pengujian Modul NFC Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah modul NFC dapat membaca 4 byte UID yang ada pada e-KTP, jarak baca modul NFC terhadap e-KTP, dan pemantauan data keluaran hasil pembacaan modul NFC. Hasil pengujian dengan table 1 menunjukkan semua e-KTP yang diuji berfungsi normal terdeteksi pada jarak kurang lebih 3 cm dengan toleransi 2 mm tanpa halangan. Hasil pengujian dengan table 2 menunjukkan bahwa halangan/obstacle berupa non logam hanya mengurangi jarak baca modul NFC terhadap e-KTP sehingga antenna NFC tidak boleh tertutup oleh bahan logam.
SISTEM AKSES KONTROL KUNCI ELEKTRIK MENGGUNAKAN PEMBACAAN E-KTP
C. Pengujian Real-time Clock Pengujian
Realtime-Clock
dilakukan
mengambil
keluaran
RTC
dengan
format
tahun/bulan/tanggal jam:menit:detik dan diberikan delay setiap 1000ms dan data ditampilkan pada serial monitor melalui UART pada Arduino. Hasil pengujian RTC menunjukan jeda setiap pengambilan variabel tanggal dan waktu tepat 1 detik dan baterai RTC bekerja dengan baik. D. Pengujian Database Pengujian modul SD card dilakukan untuk mengetahui apakah data logger presensi tersimpan dengan format .csv (comma separated value) dapat tersimpan pada SD card dan dapat dibuka oleh MS excel. Hasil pengujian pada gambar 12 menunjukkan data tersimpan pada SD card terdeteksi MS excel dengan format .csv (comma separated value) tetapi file logger tidak memiliki date modified dengan waktu realtime. Hasil penyimpanan string pada SD card menunjukkan data hasil gabungan string tersimpan dan terpisah antar kolom karena separator comma. ID card tercatat tidak memiliki tambahan karakter “0” untuk menetapkan panjang string karena aturan format penulisan angka terbaca pada MS excel. E. Pengujian Sensor Hall Pengujian sensor Hall Effect dilakukan untuk mengetahui jangkauan deteksi Hall Effect dan efisiensi penggunaan Hall Effect dalam perancangan kunci elektrik. Hasil pengujian pada gambar 14 menunjukkan daerah berwarna merah adalah operate point dan diluar titik area biru setelah Hall Effect terdeteksi adalah release point. Garis di depan sensor Hall Effect adalah rata-rata lintasan gerak ayun pintu. Pada pengujian didapatkan bahwa daerah deteksi sensor Hall Effect pada bagian frontal dan semakin kecil semakin idel diterapkan pada sistem kunci. F. Pengujian Keseluruhan Sistem
SISTEM AKSES KONTROL KUNCI ELEKTRIK MENGGUNAKAN PEMBACAAN E-KTP
Pengujian ini dilakukan untuk membuktikan bahwa sub-sub sistem yang telah teruji sebelumnya dapat dirangkai menjadi satu sistem yang utuh dan dapat beroperasi sesuai dengan perencanaan.
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil perancangan dan pengujian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Jarak maksimal e-KTP masih dapat terdeteksi oleh Modul NFC adalah 3 cm. Sedangkan apabila terdapat benda nonlogam yang menghalangi antenna NFC secara keseluruhan, maka jarak deteksi maksimal akan berkurang. 2. Komunikasi antara modul menggunakan UART Xbee pada kondisi Urban dengan jarak efektif 20-30 meter dalam gedung dari 300 ft/90 meter yang terdapat pada datasheet Xbee. 3. Komunikasi UART yang digunakan transmisi data antar blok modul dipantau serial monitor mengalami error 0% pada baud rate 9600 yang di set pada masing-masing modul Xbee terpasang pada mokrokontroler Arduino. 4. Sistem penerima telah berhasil melakukan pembacaan dan pemilahan data serial UART yang dikirim antar blok modul serta dapat menyimpan data tersebut ke dalam .csv yang digunakan untuk presensi masuk ruang. 5. Database card ID dan nama pemilik e-KTP dapat ditambahkan dan dikurangi dengan mengubah file yang terdapat pada SD card tanpa mengubah program pada mikrokontroler Arduino.
SISTEM AKSES KONTROL KUNCI ELEKTRIK MENGGUNAKAN PEMBACAAN E-KTP
B. Saran Saran dalam pengimplementasian maupun peningkatan unjuk kerja sistem ini dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Sistem dapat diimplementasikan untuk lebih dari 1 modul slave dengan membentuk topologi mesh yaitu membedakan alamat Xbee, dan menggunakan Xbee API(Application Programming Interface) mode. 2. Sistem dapat dikembangkan dengan menerapkan antarmuka NFC yang terdapat pada Smartphone untuk menggantikan fungsi smartcard pada e- KTP.
DAFTAR PUSTAKA
SISTEM AKSES KONTROL KUNCI ELEKTRIK MENGGUNAKAN PEMBACAAN E-KTP
1. Husni F, Hammam R, Gembong W. 2011. Rancangan TIK untuk Penerapan KTP Elektronik secara Nasional. PTIK BTTP. 2. Minihold, Roland. 2011. Near Field Communication (NFC) Technology and Measurements. White paper: Rohde & Schwards. 3. Priyasta, Dwidharma. 2012. Perangkat Pembaca KTP Elektronik Mandiri Untuk Industri Nasional. PTIK BPPT Serpong, Tangerang. 4. Kinney, Patrick. 2003. ZigBee Technology: Wireless Control that Simply Works. Communications Design Conference. 5. Arduino. 2013. arduino.cc/en/Main/ArduinoBoardUno. Diakses tanggal 14 Agustus 2013 6. Allegro. 2005. Sensitive Hall Effect Switches for High-Temperature Operation. Massachusetts : Allegro Microsystem. Inc 7. Maxim. 2005. DS1307 Serial Real-Time Clock Datasheet. San Jose: Maxim Integrated , Inc
SISTEM AKSES KONTROL KUNCI ELEKTRIK MENGGUNAKAN PEMBACAAN E-KTP
FIREWALL OPTIMIZATION ON BROAD SCALE NETWORK Nama Penulis : MARCO VAN BASTEN Jurnalis : Bobi Paisal Baraba Dosen Bahasa Indonesia : Bambang Dahrmaputra Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta e-mail :
[email protected]
ABSTRACT Computer networks are not new at this time. Almost every company there is a computer network to facilitate the flow of information within the company The. Internet is gaining popularity today is a giant computer network which is a computer network and can interact. It is may occur due to the development of network technology is very rapid. But in some way connected to the Internet can be a threat dangerous, many attacks can occur both within and outside such as viruses, trojans, and hackers. In the end the security of computers and computer networks will play an important role in this case. A good firewall configuration and optimized to reduce the threats The. Firewall configuration, there are 3 types of them are screened host firewall system (single-homed bastion), screened host firewall system (dual-homed bastion), and screened subnet firewall. And also configure the firewall to open portport right to have a connection to the Internet, because the configure the ports in a firewall can filter packets that entered in accordance with the policy or policies. The firewall architecture that will used to optimize a network firewall
CHAPTER I Preliminary 1.1. Background Internet is often referred to as a world without borders. Various information can be obtained at Internet and anyone can access the information. Along with the development information technology, the Internet not only make a positive contribution to the lives of but also a threat. More frightening threat is coming from the virtual world, ranging from viruses, trojans, phishing cracker biased to meddle with the security computer systems. Connected to the Internet proverbial open door to the computer can be accessed by anyone. Through the door is exactly, you can very easily explore whether it's the wilds of cyberspace for online shopping, read the latest news, send e-mail and so forth. But it is precisely through the door, hackers can enter and easily
FIREWALL OPTIMIZATION ON BROAD SCALE NETWORK, MARCO VAN BASTEN MARCO VAN BASTEN
meddle even take control of the system komputer.Pada many occasions, we need to determine which option is to be trusted and which are not. Even if something is coming from a trusted source and safe to run. You may receive e-mails from trusted sources in which is included a link and clicking on it. But who would have thought if it turns through the link, hackers to slip malicious program to spy on a computer without the knowledge You. For this reason, the computer requires a fortress that will protect the computer from malicious threats on the internet. In the virtual world, this fortress called firewall. Computer or computer network security, especially those connected to the Internet must be planned and coordinated properly in order to protect resources (Resource) and the investment in it. Information (data) and service (service) has been become a very important commodity. The ability to access and provide information quickly and accurately to be essential for a organization, either in the form of a commercial organization (company), universities, government agencies, and individual (personal).
1.2. Destination Based on the above background the purpose of this study is to be optimize firewall on the network so as to reduce ancamanancaman contained in the internet world and we become more comfortable explore the world of the Internet. 1.3. Research Methods The method used in the manufacture of writing this journal is to using literature. With this method, the authors collected a variety of information related to the subject matter of this journal article.
FIREWALL OPTIMIZATION ON BROAD SCALE NETWORK, MARCO VAN BASTEN MARCO VAN BASTEN
CHAPTER II Basis Theory 2.1. Computer Networks The computer network is a collection of computers, printers and other equipment connected. Information and data moving through wires allowing computer network users can exchange documents and data, print on and with the same printer using the same hardware / software connected with the network. Each computer, printer or peripherals connected to the network called nodes. A computer network can have two, tens, thousands or even millions of nodes. A network usually consists of 2 or more interconnected computers among one another, and share resources eg CDROM, Printers, exchange files, or allow it to communicate with each other electronics. 2.1.1. Type - Type Network There are 3 kinds of network types, namely: 1. The Local Area Network (LAN) LAN is a network that is limited by the relatively small area, generally bounded by the environment such as an office area in a building, or a school, and usually not much of approximately 1 sq. km. 2. Metropolitan Area Network (MAN) MAN typically covers a larger area than a LAN, for example between regions within a province. In this case the network linking several pieces small networks into a larger area environments, for example namely Bank network where several branches of a bank in a major cities are connected to one another. 3. Wide Area Network (WAN) Wide Area Networks (WAN) is a network whose scope is usually by means of satellite or submarine cable as an example of the overall BANK BNI networks that exist in Indonesia or in other countries.
FIREWALL OPTIMIZATION ON BROAD SCALE NETWORK, MARCO VAN BASTEN MARCO VAN BASTEN
2.2. Firewall The Internet is a computer network that is very open in the world, the consequences The responsibility is to be no guarantee of security for the network related to Internet. This means that if the operator is not careful in setting up the system, then most likely related to network Internetakan easily enter the were not invited from outside. It is the duty of the concerned network operators, to reduce these risks to a minimum. The selection of strategy and skill The network administrator, would be very easy to distinguish whether a network penetrated or not. Firewall is a tool to implement security policies (security policy). While the security policy, created by the balance between facilities supplied with its security implications. The more stringent security policies, increasingly complex service configuration information or the less facilities available in the network. Conversely, with more and more facilities are available or applied in such a simple configuration, the easier the person 'Nosy' from outside into the system (a direct result of the weakness of the security policy). In the real world, a firewall is a wall that separates the room, so fire on a room does not spread to other rooms. But the truth firewall on the Internet is more like a defense around the fort, which maintains against attacks from the outside. The point: • restrict the movement of people into the internal network • restrict the movement of people out of the internal network • prevent attackers layered defense approach So in and out of the firewall should be acceptable. A firewall is a combination of routers, servers, and software appropriate complementary. A firewall is a way / system / mechanism which is applied both to the hardware, software or system itself in order to protect both with filter, limit or even reject any or all relationships / activities a segment on a private network with external networks is not a space scope. These segments can be a workstation, server, router, or local area network (LAN).
FIREWALL OPTIMIZATION ON BROAD SCALE NETWORK, MARCO VAN BASTEN MARCO VAN BASTEN
CHAPTER III Discussion To perform the optimization of a firewall there are a few things to note. Among them: The first we need to define a firewall policy Policy or stretcher. Because they determination of policy or policies merupak very important thing, whether good or bad a firewall is largely determined by the policy or policies are implemented. Determination The policies include: • Determine what needs to be serviced. That is what will be policy that we will create. • Determining the individuals or groups that would be subject to policy or the policy. • Determine the services dibuthkan by each individual orgroups that use the network. • Under each service used by individuals or groupsThe best configuration will be determined bagaimanan which shall be made increasingly comfortable. • Applying all of the policy or policies. Next can analyze the list of ports that are used by various protocol and open the ports into the firewall and the ports must be stretcher appropriate. Web servers often identified through port 80, FTP (File Transfer Protocol) through port 21, through the SSH port 22. Port shows which ports are must be opened in the web server side. On the PC ports need to be opened is to making outgoing connections, the setting for it usually has been done by the firewall automatically when when we run a program that requires a connection to Internet. When we have to know which ports are needed by the program open the ports into the firewall. Basically, the more open ports on the firewall then the less The PC safe, especially on file and printer-sharing under Windows. Hackers often find and exploit weak points that exist. If we're using the notebook is connected to the hotspot umumtutup ports open. Modern firewall will automatically recognize and configure network self own seseuai with the situation. Most firewallmasa now offers function settings automatically for file and printer sharing. In another firewall like XP-firewall must each dikonfugurasi times manually. To enable file and printer sharing, open ports TCP 139 and 445 and UDP ports 137 and 138 for data entry. In addition we need allow ICMP echo requests. When we connect to the internet through a router is better if configure the router. Router settings that need to be changed is the function of Port Forwarding to be activated, because most routers Port function Forwarding normally have been turned off by default. With proper configuration, router will reject IP packets with spoofed sender. Optimizing the next firewall configuration adalahmenentukan a firewall appropriately. There are several firewall configuration: • Dual-homed host Dual homed host can be a router, but for being the firewall traffic IP in this architecture completely blocked. So if there is a package that is coming out entry, should be through a proxy. FIREWALL OPTIMIZATION ON BROAD SCALE NETWORK, MARCO VAN BASTEN MARCO VAN BASTEN
• Screened Host Using the bastion host is placed in the intranet, and the whole communication and out must go through a proxy on the bastion and then through screening router. Bastion host is the system / section considered the strongest in the network security system by administrator.atau can call the forefront which is considered the most powerful in resisting the attack, so it becomes part important in network security, usually a firewall component or the outer portion of the public system. Glance it appears that a dual-homed architecture is more secure, but in practice many system failures that allow packets passing from one side to the other in a dual homed architecture. So the main reason for using a screened host as a router architecture is more easily secured than a computers / hosts. The main evil is they both have a 'single point of failure '. • Screened Subnet The reason why Bastion hosts are often the target of attacks. Because the idea is if the bastion host has been compromised, the attacker not to enter into internal network. Therefore, the bastion host is placed in the perimeter network. To break into the network, hackers have to attack the exterior and interior routers router. There is also one that has a layered perimeter, where the condition to be effective is the defense system of each layer must be different. Perimeter networkyaitu if anyone managed to penetrate to the exterior router and bastion, then the attacker can only see packets that roam perimeter of the network only. So the communication traffic on the internal network (which relatively sensitive) can not be seen by the attacker from the network perimeter. Bastion host acts as an entry point connections from the outside, including SMTP, FTP and DNS. Meanwhile, to make the connection from the client to the server in the Internet can done in 2 ways: Allow routers so that the client can connect to the Internet server directly. Using a proxy server on the bastion. Interior routers protecting the internal network from the Internet and the perimeter network. Traffic should be allowed between the bastion with a client, is only the essentials only. For example, the relationship with the mail server SMTP antarabastion internally. Pay attention to any internal server computer that is connected to the bastion, because that will be the target of an attack if successful bastion destroyed by hackers. Exterior routers in practice allow many packages out, and only slightly filter incoming packets. However, usually for screening the internal network, same settings between internal and external routers. The main task of the external router is to block packets that have fake addresses from the outside (because tried to disguise the IP address of one of the hosts in the internal network). Because certainly from the Internet. Why not in the internal router? Because they can be of perimeter of the net a little more trusted.
FIREWALL OPTIMIZATION ON BROAD SCALE NETWORK, MARCO VAN BASTEN MARCO VAN BASTEN
CHAPTER IV Conclusion A security is a very important thing in the world of internet either computer security and network security that many are filled with a variety of threats both from within and from outside, and the firewall is a solution to be overcome the security. With a proper configuration on the firewall the possibility of securing a data or remote computer on the network becomes more secure. Konfigrasi a firewall first is the determination of policy or firewall policy is about what will be the policy, anyone who would subject to the policies and services that are required for each individual. Then specify the ports that are used by various protocols and open these ports into the firewall, and also open the ports used for file sharing and ping requests. Next is to determine an appropriate configuration and in accordance with the state of the network. A screened subnet configuration highest level of security, because in this configuration used 2 pieces pack filtering router, so that local networks become invisible (invisible) and can not be construct routing directly to the internet or in other words, the Internet became invisible due to external router that will serve the relationship between the Internet and the bastion host, yet it does not mean the local network can not connect to the internet. With this configuration allows us to boost firewall security much better than threats internet.Namun not rule that we fixed network can be attacked by hackers who attack highly directional. But a little better protected than not at all.
REFERENCES 1. Tanembaum, Andrew S. 1996. Jaringan Komputer Edisi Bahasa Indonesia Jilid 1. Prenhallindo : Jakarta. 2. Majalah CHIP edisi Mei 2007. Firewall Yang Sempurna. 3. http://www.erlangga.co.id/blog/viewtopic.php?t=188&sid=f9320f1898d08eba99484 54883072f1b 4. http://students.ukdw.ac.id/~22022807/kommasd.html 5. http://library.adisanggoro.or.id/Security/TransparanDigisec-5firewall.htm 6. http://www.klik-kanan.com/fokus/firewall.shtml 7. http://www.ictwatch.com/internetsehat/download/internetsehatmodulemanual/modul_personalfir ewall.pdf 8. http://www.ictwatch.com/internetsehat/download/internetsehatmodulemanual/modul_personalfir ewall.pdf 9. http://ilmukomputer.com
FIREWALL OPTIMIZATION ON BROAD SCALE NETWORK, MARCO VAN BASTEN MARCO VAN BASTEN
Nama
: Dayu Indah Setiyani
Prodi
: PTIK Reguler 2012
NIM
: 5235122721
e-mail
:
[email protected]
waktu kuliah : Kamis jam ke 4
PEMBELAJARAN MENGOPRASIKAN JARINGAN PC DENGAN SISTEM OPERASI MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DI SMKN 1 JAKARTA Verraselli – 5215072394 Alumni Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika Univeritas Negeri Jakarta Dayu Indah Setiyani – 5235122721 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Universitas Negeri Jakarta
Abstract - The research was aim at
characteristic, then made the product
developing interactive multimedia using
design start from design the layout until
flash animation and tutorial video which
the navigation structure, after that
integrated in, until could be used by
collecting the material such as picture,
student or teacher of KKPI subject in
audio, and video. Next step was making
SMKN
of
an interactive multimedia. After finished
operating PC network with operating
the product, then the next step was
system using interactive multimedia.
trying the product to the expert and
The research was conducted in the
respondents, this trial conducted to
multimedia
know the product feasibility.
1
Jakarta
in
laboratory
learning
electrical
engineering department at SMKN 1 Jakarta, on July 2011 until June 2012.
Product trial checked by expert that consisted of three teachers from SMKN
Development program which applied
1 Jakarta, two lecturers of media expert,
was determine the purpose and student
one IT practitioner, and 20 respondents
1
berupa buku dan modul KKPI. Akibatnya,
Jakarta. Trying result of the trial from
peserta didik tidak mendapatkan gambaran
the expert of material and media, and
realistis terhadap materi yang disampaikan.
also the respondents each showed 92%,
Penerapan media pembelajaran dengan
89%, and 87%, so the average was 89%.
multimedia merupakan solusi alternatif
It was indicated that the interactive
dalam memberikan variasi pembelajaran
multimedia
yang berbeda, karena pada dasarnya media
taken
from students
of
SMKN
showed
excellent
interpretation. The conclusion of this
tersebut
memiliki
research is interactive multimedia is
mengintegrasikan
very feasible for teachers and students
video,
and teaching activity of operating PC
Dengan
network with operating system using
menjadi lebih menarik, interaktif dan
interactive multimedia in SMKN 1
menyenangkan.
animasi adanya
sifat
teks,
dapat
grafik,
dalam
satu
media
audio,
kesatuan.
pembelajaran
Salah satu media yang dapat digunakan
Jakarta. Keyword : Interactive Multimedia,
pada
pembelajaran
Mengoprasikan
Jaringan PC dengan Sistem Operasi adalah
Flash, Computer Networking, KKPI
multimedia interaktif karena pada dasarnya I. Di
PENDAHULUAN
SMKN
1
Mengoperasikan khususnya
Jakarta,
PC
pada
Mengoprasikan
dalam
multimedia
memiliki
alat
pelajaran
pengontrol yang dapat diopersikan oleh
Jaringan
pengguna,
Kompetensi
Jarinagn
interaktif
Dasar
PC
dengan
sehingga
pengguna
dapat
memilih apa yang dikehendaki untuk proses
selanjutnya.
Selain
dapat
Sistem Operasi masih sering disampaikan
menumbuhkan semangat peserta didik
dengan metode konvensional. Metode
untuk meng-eksplor materi, multimedia
pembelajaran yang digunakan hanya buku
interaktif juga dapat membantu peserta
dan
didik memahami materi yang bersifat
modul
KKPI,
padahal
peralatan
penunjang pembelajaran seperti PC dan
praktik
LCD Proyektor sudah tersedia. Akibatnya,
terintegrasi didalamnya, sehingga peserta
peserta didik cepat bosan terhadap materi
didik mendapatkan gambaran realistis dari
yang disampaikan. Selain itu, materi
materi yang disampaikan.
Prosedur Membangun Jaringan Peer to Peer
yang
bersifat
praktik
juga
melalui
video
tutorial
yang
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan
multimedia
interaktif
disampaikan oleh pendidik dengan metode
dengan Animasi Flash dan video tutorial
ceramah
yang terintegrasi didalamnya, sehingga
disertai
media
pembelajaran
dapat dimanfaatkan oleh peserta didik maupun
pendidik
dalam
1.
Pengujian terhadap ahli materi
proses
Aspek
Skor
pembelajaran Mengoperasikan Jaringan PC dengan
Sistem
Operasi
pada
(%)
mata
Relevansi materi
pelajaran KKPI di SMKN 1 Jakarta.
90%
dengan silabus Komponen
II. METODE Metode
penelitian
yang
92%
pendukung materi digunakan
Navigasi
93%
adalah dengan metode kualitatif yaitu
Isi materi
92%
berupa pengisian kuisioner. Cara kerjanya berupa pemberian kuisioner kepada ahli media,
ahli
materi
dan
responden.
Keterangan : a.
Aspek relevansi materi dengan
Kemudian dilakukan perhitungan dengan
silabus mendapatkan skor 90%.
rumus. Dari rumus tersebut diperoleh
Dalam kriteria nilai, skor tersebut
angka dari 20-100, angka itu kemudian
berada pada kualitas “Sangat Baik”,
menjadi patokan kualitas.
hal ini menunjukan bahwa mater pada
Skor (%)
Kualitas
Multimedia
Interaktif
Mengoperasikan
Jaringan Operasi
PC
86-100
Sangat baik
dengan
71-85
Baik
mengacu pada silabus.
56-70
Cukup baik
41-55
Berkualitas rendah
materi mendapatkan skor 92%.
20-40
Tidak baik
Dalam kriteria nilai, skor tersebut
b.
Aspek
Sistem
komponen
telah
pendukung
berada pada kualitas “Sangat Baik”, hal
ini
menunjukan
bahwa
III. HASIL PENELITIAN
komponen pendukung kelengkapan
Hasil pengujian terhadap ahli materi,
materi telah digunakan dengan sangat tepat dan baik.
ahli media dan responden didapatkan hasil sebagai berikut.
c.
Aspek navigasi mendapatkan skor 93%. Dalam kriteria nilai, skor tersebut
berada
pada
kualitas
“Sangat Baik”, hal ini menunjukan bahwa alur materi sangat mudah untuk diikuti dan dipahami.
d.
Aspek materi mendapatkan skor
menunjukan
92%. Dalam kriteria nilai, skor
jenis dan ukuran huruf, warna,
tersebut
gambar, audio, video sudah tepat.
berada
pada
kualitas
“Sangat Baik”, hal ini menunjukan bahwa
e.
uraian
materi
b.
tersusun
bahwa
penggunaan
Aspek navigasi mendapatkan skor 91%. Dalam kriteria nilai, skor
secara sistematis dan sangat jelas.
tersebut
Hasil evaluasi terhadap ahli materi
“Sangat Baik”, hal ini menunjukan
untuk
materi
bahwa tombol navigasi yang dibuat
dengan silabus diperoleh skor 90%,
sangat sesuai dengan fungsinya,
komponen
materi
stuktur navigasinya juga sangat
navigasi
sesuai dengan fungsinya, sturktur
diperoleh skor 93%, isi materi
navigasinya juga sangat konsisten,
diperoleh skor 93%. Skor rata-rata
dan
yang diperoleh dari keempat aspek
Interaktif Mengoperasikan Jaringan
tersebut
PC dengan Sistem Operasi sangat
aspek
diperoleh
relevansi
pendukung skor
92%,
adalah
92%
hal
ini
menunjukan bahwa menurut ahli materi
Multimedia
Mengoperasikan
Interaktif
Jaringan
berada
pada
pengoperasian
kualitas
Multimedia
mudah. c.
PC
Aspek interaktivitas mendapatkan skor 93%. Dalam kriteria nilai, skor
dengan Sistem Operasi sangat baik
tersebut
digunakan
“Sangat Baik”, hal ini menunjkan
untuk
proses
pembelajaran.
berada
pada
kualitas
bahwa alat evaluasinya mampu memberikan umpan balik terhadap
2.
Pengujian Pada Ahli Media Aspek
hasil
dan
Multimedia
Interaktif Mengoperasikan Jaringan
Skor (%)
Desain audio
evaluasi
PC dengan Sistem Operasi sangat
84%
layak dikatakan sebagai multimedia
visual Navigasi
91%
Interaktivitas
93%
bersifat interaktif. d.
Hasil evaluasi terhadap ahli media untuk aspek desain audio visual diperoleh
Keterangan : a.
Aspek
desain
audio
visual
diperoleh
skor skor
84%,
navigasi
91%,
dan
mendapatkan skor 84%. Dalam
interaktivitas diperoleh 93%. Skor
kriteria nilai, skor tersebut berada
rata-rata yang diperoleh dari ketiga
pada
aspek tersebut adalah 89%, hal ini
kualitas
“Baik”,
hal
ini
menunjukan bahwa menurut ahli
video dapat diterima oleh peserta
media,
didik.
Multimedia
Mengoperasikan
Interaktif
Jaringan
PC
c.
Aspek navigasi mendapatkan skor
dengan Sistem Operasi sangat baik
89%. Dalam kriteria nilai, skor
dan
tersebut
dapat
multimedia
dikatakan
sebagai
pembelajaran
berada
bahwa
Multimedia
Mengoperasikan Pengujian Pada Responden Aspek Materi Desain
audio
dengan
Jaringan Operasi
PC sangat
mudah digunakan dan sederhana
84%
dalam pengoprasiannya. d.
88%
Aspek interaktivitas mendapatkan skor 88%. Dalam kriteria nilai, skor
Navigasi
89%
tersebut
Interaktivitas
88%
“Sangat Baik”, hal ini menunjukan bahwa
berada
pada
Multimedia
kualitas
Interaktif
Keterangan :
Mengoperasikan
Jaringan
Aspek materi mendapatkan skor
dengan
Operasi
84%. Dalam kriteria nilai, skor
memotivasi peserta didik dalam
tersebut
belajar
berada
pada
kualitas
Sistem
dan
sangat
PC dapat
membantu
“Baik”, hal ini menunjukan bahwa
peserta didik dalam penugasan
uraian
materi Mengoperasikan Jaringan
materi
dapat
dipahami
PC dengan Sistem Operasi.
dengan mudah oleh peserta didik. b.
Sistem
Interaktif
Skor (%)
visual
a.
kualitas
“Sangat Baik”, hal ini menunjukan
yang
bersifat interaktif.
3.
pada
Aspek
desain
audio
visual
e.
Hasil evaluasi terhadap respoden
mendapatkan skor 88%. Dalam
untuk aspek materi diperoleh skor
kriteria nilai, skor tersebut berada
84%, desain audio visual diperoleh
pada kualitas “Sangat Baik”, hal ini
skor 88%, navigasi diperoleh skor
menunjukan bahwa peserta didik
89%, interaktivitas diperoleh skor
sangat menyukai desain tampilan
88%, skor rata-rata yang diperoleh
Multimedia
Interaktif
dari keempat aspek tersebut adalah
Menggunakan Jarinagn PC dengan
87%, hal ini menunjukan bahwa
Sistem
itu
menurut peserta didik, Multimedia
penggunaan huruf, gambar, audio,
Interaktif Mengoperasikan Jaringan
Operasi,
selain
PC dengan Sistem Operasi sangat
baik, dapat membantu peserta didik
Saran :
dalam
Dari penelitian ini terdapat beberapa hal
memahami
materi
serta
dapat memotivasi peserta didik
yang
dapat
dalam belajar.
perancangan berikutnya, diantaranya : 1.
dijadikan
saran
dapa
Pada multimedia interaktif
IV. PEMBAHASAN
sebaiknya disertai suara narasi yang
Dari ketiga hasil instrumen (kuisioner)
ditampilkan oleh narator, sehingga
yang telah diberikan kepada ahli media,
peserta didik mudah memahami
ahli
materi yang disampaikan.
materi
Multimedia
dan
responden
Interaktif
tersebut,
Mengoperasikan
2.
Penggunaan warna, gambar,
Jaringan PC dengan Sistem Operasi dapat
audio, video dan animasi pada
dijadikan alat bantu untuk menyampaikan
multimedia
materi oleh pendidik dan menjadi sumber
disesuaikan
pemahaman materi bagi peserta didik.
peserta didik.
Oleh karena itu, Multimedia Interaktif Mengoperasikan
Jaringan
PC
3.
interaktif dengan
harus
karateristik
Materi yang disajikan pada
dengan
multimedia interaktif lebih baik
Sistem Operasi dapat digunakan sebagai
dibuat visualisasi berupa animasi
salah satu media pembelajaran dalam
maupun video agar peserta didik
kelas.
termotivasi untuk belajar.
V. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan :
VI. DAFTAR RUJUKAN 1. Adriyanto,
Bambang.
Dari hasil penelitian yang dilakukan,
Pembuatan
maka dapat disimpulkan bahwa hasil
Multimedia
evaluasi terhadap ahli materi diperoleh
Kemendiknas
skor 92%, ahli media diperoleh skor 89%
Animasi Flash.
Pembelajaran
rata-rata yang diperoleh dari ketiga penilai
Sekolah. Jakarta : ANDI
bahwa
Multimedia
Mengoperasikan
Jaringan
Interaktif PC
dengan
dengan Jakarta
:
2. Ariani Niken, Dany Haryanto. 2010.
dan responden diperoleh skor 87%. Skor
tersebut adalah 87%, hal ini menunjukan
2010.
3. Arifin Mudah
Zaenal.
Multimedia
di
2005.
Langkah
Membangun
Jarikan
Komputer. Yogyakarta : ANDI
Sistem Operasi dapat menjadi alat bantu
4. Arikunto Suharsimi. 2005. Dasar-
bagi peserta didik dan pendidik dalam
Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta
proses pembelajaran.
: Bumi Akasara
5. Arikunto Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta 6. BNSP. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum
Tingkat
Pendidikan.
Jakarta
Satuan :
Badan
Nasional Standar Pendidikan 7. Gumawang Atang. 2008. Belajar Merakit
Komputer.
Bandung
:
Informatika 8. Hidayatullah Making
Priyanto.
Educational
2008.
Animation
Using Flash. Bandung : Informatika 9. Kadir Abdul, Terra CH Triwahyuni. 2003.
Pengenalan
Teknologi
Informasi. Yogyakarta : ANDI 10. Madcoms. 2010. Sistem Jaringan Komputer
untuk
Pemula.
Yogyakarta : ANDI 11. Mulyono Pudji. 2004. Pengukuran dalam
Bidang
Pendidikan
Pendidikan. Jakarta : Universitas Negeri Jakarta 12. Pramono Gatot. 2010. Pemanfaatan Multimedia Pembelajran. Jakarta : Diknas 13. Suyanto
M.
2003.
Yogyakarta : ANDI
Multimedia.
Bahasa Indonesia “ Tugas Jurnal Bahasa Indonesia”
Nama
:
Fitri Handayani
NIM
:
5235122708
Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Universitas Negeri Jakarta 2014
SISTEM PEMANTAU KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR MENGGUNAKAN WEBCAM BERBASIS PC (Personal Computer) DI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FT-UNJ
M. Ficky Duskarnaen Dosen Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika
Audiba Rezkiningsun, S.pd Alumni Angkatan 2007 Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika
Fitri Handayani Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan komputer (Reguler) 5235122708
2
SISTEM PEMANTAU KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR MENGGUNAKAN WEBCAM BERBASIS PC (Personal Computer) DI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FT-UNJ (Audiba Rezkiningsun, S.pd)
SISTEM PEMANTAU KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR MENGGUNAKAN WEBCAM BERBASIS PC (Personal Computer) DI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FT-UNJ
Abstact This research aims to create a monitoring system that can monitor the order and the implementation of existing classes in electrical engineering majors ft UNJ so what is informed in writing through lecture schedule took place , by utilizing the camera as a web media and PC monitors . This is done in the laboratory peneliatian R.406 telecommunications electrical engineering faculty in the department of engineering universities. This research is experimental research using laboratory experiments . This study begins by using design programs that meet design objectives to be achieved , followed by the design of programming which consists of making a program for a computer servers , client computers , and the program 's own database . then after that do the testing program to display the resulting program as well as picture quality and recording monitored by two different webcam ( umax and logitech ) . This study uses borlan Delphi 7.0 as application programs as well as programs microsoft acces database and vlc 0.85 as the additional software . of the results of this study showed that it turns the webcam can be used and utilized as a means for monitoring the implementation of the system of teaching and learning that goes on in the classroom so that pengaplikasiaanya can minimize the void of teaching and learning that occurs in electrical engineering majors ft - UNJ . Kata kunci : webcam, program, software.
Pendahuluan
dicari solusi terbaik untuk meningkatkan
Proses kegiatan belajar mengajar adalah
proses kegiatan belajar mengajar.
sebuah proses dimana didalamnya terjadi begitu banyak kegiatan seperti proses pembelajaran, perubahan tingkah laku. Dengan adanya proses pembelajaran dan perubahan tingkah laku maka diperlukan suatu sistem pengawasan dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini diperuntukkan mengevaluasi
proses
kegiatan
belajar
mengajar yang sedang berlangsung, agar bila terjadi kekurangan didalamnya dapat 3
Di jurusan teknik elektro fakuktas teknik universitas
negeri
Jakarta,
banyak
aktivitas—aktivitas yang terjadi dari mulai kegiatan di dalam ruang belajar sampai di luar ruang belajar. Tidak akan jadi masalah apabila aktivitas mahasiswa berada di dalam ruang belajar karena aka nada pengajar (Dosen) yang akan mengawasi mahasiswa-mahasiswa nya tersebut, tetapi apabila dosen berhalangan hadir atau
SISTEM PEMANTAU KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR MENGGUNAKAN WEBCAM BERBASIS PC (Personal Computer) DI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FT-UNJ (Audiba Rezkiningsun, S.pd)
terlambat, biasanya mahasiswa memilih
diatas. Ada beberapa media pemantauan
untuk melakukan aktivitas di luar dari
yang
ruang belajar, misalnya seperti duduk-
memonitoring kegiatan, yaitu : CCTV
duduk di lorong atau tangga. Aktivitas ini
(Closed Circuit Television) dan Kamera
akan sangat mengganggu, mengingat di
Web (Webcam).
teknik elektro ruangan belajar belum kedap suara sehingga suara yang ada di lorong jurusan akan terdengar masuk ke dalam ruang belajar yang lain dan ini akan jadi masalah karena akan mengganggu konsentrasi dari mahasiswa dan dosen yang
sedang
melaksanakan
kegiatan
belajar mengajar di ruang belajar yang lain. Untuk itulah diperlukan adanya suatu sistem
pemantau
memperlihatkan
yang
kondisi
bisa
perkuliahan
secara real time dan visual.
apakah terjadi kegiatan belajar mengajar atau tidak di dalam ruang belajar, apabila seharusnya ada perkuliahan dan ternyata perkuliahan, pihak administrasi jurusan bersangkutan, menanyakan apakah masuk atau tidak atau menanyakan tugas untuk diberikan kepada mahasiswa sehingga mahasiswa tidak mengganggu mahasiswa
teknologi
sisi,
adanya
yang
Dibandingkan
untuk
dengan
CCTV,
menggunakan kamera web sebagau media pemantau akan lebih mengefisienkan biaya yang dikeluarkan karena pada dasarnya kamera web ini selain mudah didapat di pasarn juga harganya relatif terjangkau. Terbukti
dengan
makin
banyaknya
masyarakat yang menggunakan kamera web
sebagai
salah
satu
perangkat
elektronik. Tambahan untuk melengkapi kebutuhan akan akses teknologi informasi
Berdasarkan hal tersebut diatas maka perlu kiranya di jurusan teknik elektro dibuat suatu
perangkat
memonitoring
efektif
atau
yang
memantau
belajar mahasiswa dari tempat
bisa ruang yang
berbeda tetapi bisa dilihat melalui PC (Personal Computer) dan bisa untuk dijadikan bahan evaluasi. Tujuan Penelitian
lain yang sedang belajar. satu
digunakan
yang berkembang saat ini.
Sistem pemantau ini bisa memperlihatkan
Di
biasanya
perkembangan
semakin
dimanis,
Penelitian ini bertujuan untuk membuat suatu
sistem
pemantau
yang
bisa
memungkinkan begitu banyak cara dan
memantau ketertiban dari pelaksanaan
fasilitas
perkuliahan yang ada di jurusan teknik
yang
bisa
digunakan
untuk
menunjang dan mengatasi hal tersebut 4
elektro
Ft
unj
sehingga
apa
yang
SISTEM PEMANTAU KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR MENGGUNAKAN WEBCAM BERBASIS PC (Personal Computer) DI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FT-UNJ (Audiba Rezkiningsun, S.pd)
diinformasikan secara tertulis melalui jadwal perkuliahan terpadu sesuai dengan yang
ada
di
perkuliahan
lapangan
pada
berlangsung
saat
dengan
memanfaatkan web camera sebagai media pemantau dan PC. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam pembuatan
sistem
pemantau
kegiatan
belajar mengajar dengan memanfaatkan webcam
ini
menggunakan
metode
eksperimen laboratorium.
Diagram blog rancangan alat
Alat dan Bahan 1. Komputer
Pentium
4
dengan
sistem operasi Windows XP 2. Program Borland Delphi 7.0 3. Program Microsoft Access 2003 4. Program VideoLan 0.8.5 5. Web Camera USB dengan tipe Logitect QuickCam Web (0801) dan Umax AstraPix PC 230 6. Kabel Penghubung (USB) 7. Lan Card
Tabel rancangan data
8. Kabel UTP straight
5
SISTEM PEMANTAU KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR MENGGUNAKAN WEBCAM BERBASIS PC (Personal Computer) DI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FT-UNJ (Audiba Rezkiningsun, S.pd)
Rancangan data jadwal perkuliahan
otomatis sehingga pengguna bisa melihat hasil pantauan dari media pemantau Webcam. Implikasi Aplikasi ini dapat dijadikan sebagai sarana pemantauan ketertiban jawal kegiatan belajar mengajar yang ada di lingkungan jurusan teknik elektro ft unj dan aplikasi ini bisa juga digunakan untuk mencegah adanya tindakan kejahatan. Selain itu penelitian ini juga dapat dijadikan wahana pembelajaran
bagi
mahasiwa
jurusan
teknik elektro dalam mengembangkan Rancangan tabel pengujian program
pengetahuan khususnya
Kesimpulan
dan
kemampuannya
dalam
mata
kuliah
pemrograman komputer. Dengan
mengkombinasikan
program
Delphi 7.0 dan Microsoft access serta
Saran
program tambahan VLC akhirnya dapat
Dalam penelitian ini banyak kekurangan-
dibuatlah sistem pemantau yang dapat
kekurangan dan hambatan yang terjadi
menginformasikan keadaan ruangan dalam
selama proses pembuatan program ini.
PC (Personal Computer). Program sistem
Salah satunya yaitu dalam hal pemasangan
pemantau tersebut dapat digunakan untuk
webcam di dalam kelas, pastikan terlebih
melihat ketertiban beljaar mengajar yang
dahulu jarak panjang kabel USB antara
ada di jurusan teknik elektro. Dlaam artian
webcam dengan komputer, bila terlalu
program tersebut bisa memperlihatkan
panjang jarak kabel USB dapat dipastikan
situasi
saat
hasil tangkapan dari webcam tidak dapat
perkuliahan berlangsung didalam ruangan
dilihat pada komputer. Apabila jarak
kelas. Program sistem pemantau ini juga
panjang kabel USB antara webcam dengan
dapat digunakan untuk membuat data yang
komputer jauh, usahakan mempunyai USB
tersimpan
hub powered atau USB repeater karena
ruangan
(Microsoft 6
yang
didalam Access)
terjadi
program diakses
tersebut secara
akan
membantu
webcam
untuk
SISTEM PEMANTAU KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR MENGGUNAKAN WEBCAM BERBASIS PC (Personal Computer) DI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FT-UNJ (Audiba Rezkiningsun, S.pd)
mentransfer hasil capture ke komputer walaupun agak jauh. Penempatan webcam di dalam ruang belajar usahakan dapat melihat semua sisi yang ada, oleh karena itu
minimal
pemakaian
webcam
diperlukan sebanyak empat buah dan penempatan webcam
usahakan dalam
kondisi pencahayaan yang cukup terang. Daftar Pustaka Chaer, Abdul dan Agustina, Leoni. 1993. Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta. Dhofier, Zamakhsyari. 1985. Tradisi Pesantren: Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai. Jakarta: LP3ES. Djajasudarma, Fatimah. 1993. Metode Linguistik Ancangan Metode Penelitian dan Kajian. Bandung: PT Eresco.
7
SISTEM PEMANTAU KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR MENGGUNAKAN WEBCAM BERBASIS PC (Personal Computer) DI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FT-UNJ (Audiba Rezkiningsun, S.pd)
STUDI KEMAMPUAN PEMBEBANAN MAKSIMUM SISTEM INTERKONEKSI SUMBAGSEL Asdian, Lukmanul Hakim, Endah Komalasari, Herri Gusmedi Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung
Fitri Setiadewi Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Universitas Negeri Jakarta 2012
SOURCE : http://journal.eng.unila.ac.id/index.php/jitet/article/view/108/108
ABSTRACT An electric power system interconnection system is among a plant, transmission and load. In the event of disruption in one system due to overload and voltage instability, will affect other systems, it is necessary to attempt to prevent the occurrence of such disorders, one of them by knowing the maximum loadability of each load for voltage stability and minimalize cut off an electric. This study aimed to identify the load buses are approaching the limit of allowable operations based on the value of λ in the system interconnection South of Sumatera (Sumbagsel). Simulation is done using Predictor – Corrector Method Continuation Power Flow to obtain the value of λ in the system. From the simulation results, the value of the operating point and point load falls within any system.
Keywords : maximum loadability, load buses, point load falls
I.
PENDAHULUAN Pada saat ini, sebagian besar sistem tenaga listrik sudah merupakan sistem interkoneksi antara tanaman dengan tanaman lain dengan harapan jika salah satu tanaman atau jalur transmisi terganggu power supply masih bisa berjalan. Di sisi lain, interkoneksi sistem tenaga listrik juga memiliki beberapa kelemahan. Salah satu kelemahan adalah bahwa jika ada gangguan pada salah satu sistem karena over beban dan tegangan ketidakstabilan, akan mempengaruhi sistem lain. Gangguan awalnya bersifat sementara dan terjadi dalam sistem rusak, jika tidak ada tindakan perbaikan untuk memperbaiki gangguan interferensi masih akan berlangsung dan pelepasan bertingkat yang pada akhirnya akan mengarah pada kepunahan total. Hal itu perlu untuk mencoba untuk mencegah terjadinya gangguan tersebut, salah satunya dengan tetap menjaga stabilitas daya pada setiap bus beban dalam sistem dengan mengidentifikasi
kemampuan
beban
maksimum
(jumlah
maximum).
Contohnya adalah untuk menentukan batas daya maksimum beban bus yang terdapat dalam sistem interkoneksi Sumatera Bagian Selatan. Dengan mengetahui dan menjaga batas daya maksimum masing-masing bus beban dalam sistem interkoneksi Sumbagsel kemudian diharapkan untuk mengantisipasi
jatuhnya
tegangan
bus
dan
interkoneksi,
sehingga
meminimalkan kerugian - kerugian daya yang terjadi dan stabilitas sistem tenaga dapat dipertahankan. Dalam operasi sistem tenaga listrik, selain upaya untuk meminimalkan kehilangan daya, faktor penting lainnya adalah untuk menjaga sistem keamanan (security system) dalam operasinya. Keamanan sistem meliputi kegiatan yang direncanakan untuk mempertahankan sistem operasi dalam hal kegagalan komponen sistem. Sistem tenaga listrik memiliki variasi beban yang sangat dinamis di mana setiap detik akan berubah, dengan perubahan di power supply tetap dan harus diberikan dengan jumlah yang tepat kekuasaan. Jika pada saat tertentu lonjakan atau penurunan beban yang tak terduga, maka perubahan ini sudah dapat dikategorikan ke dalam gangguan dalam sistem kekuasaan yang keadaan ketidakseimbangan antara pasokan listrik dan permintaan energi listrik baik karena gangguan di pabrik atau di sistem transmisi, sehingga kerja dari tanaman lain menjadi lebih
parah. Untuk itu diperlukan sebuah kajian stabilitas sehingga daya tak terputus tidak terlepas dari sistem.
II. LITERATURE REVIEW - Maksimum Loadability dan PV Curves Jumlah maximum dapat dirumuskan sebagai masalah optimasi nonlinier statis. Tujuan dari masalah ini adalah untuk menentukan kenaikan beban maksimum dalam sistem kekuasaan (baik beban total sistem, atau beban pada area tertentu dari sistem, atau beban pada bus atau bus tertentu set), ketika sistem memadai dan peralatan yang terbatas. Masalah ini dapat dirumuskan secara matematis sebagai berikut:
dimana λ adalah beban parameter enhancer (parameter pertambahan beban), g (x, λ) adalah kendala ketimpangan (kendala ketimpangan), gx adalah persamaan aliran daya, h (x) adalah fungsi dari ketimpangan (ketidaksetaraan fungsional) pada sistem tenaga, l dan u adalah batas atas (upper) dan batas bawah (lower) ketidaksetaraan, dan D adalah vektor untuk meningkatkan beban. Parameter yang digunakan untuk mengkarakterisasi jumlah maximum margin loadability λmax, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1 di bawah ini. Ini hasil margin dan memodifikasi daya beban seperti pada persamaan berikut:
Gambar 1. Maksimum parameter loadability λmax = λ +1 Dimana PG1 merupakan Daya jelajah maksimum PADA Pembangkit, PG0 merupakan Daya Pembangkit PADA normal, PS merupakan value per share Sumber Daya, PL1 merupakan Daya jelajah maksimum PADA Beban, PL0 merupakan Daya yang normal Beban PADA suatu, Dan merupakan Daya Yang dibutuhkan. Persamaan Suami Biasa digunakan Dalam, Kelanjutan Power Flow untuk slack bus Tunggal. Didalam persamaan, PG0 Dan PL0 adalah Daya Generator Dan Daya Penghasilan Yang menentukan kondisi akhir (basis) Dan parameter λ (loading factor) menjadi Faktor pengali Bahasa Dari PS Dan PD, Yang disebut sebagai arah Daya (arah daya). Namun, jika arah Daya berada diarah vektor didefinisikan Diposkan oleh PG0 Dan PL0, Maka persamaan menjadi: 1
- Kestabilan Tegangan Sistem Tenaga Listrik Kestabilan tegangan sangat berhubungan dengan kemampuan system tenaga untuk tetap stabil pada semua bus, tidak hanya dibawah kondisi normal operasi, tetapi juga setelah terjadinya gangguan. Kebutuhan daya yang sangat besar memungkinkan terjadinya pendekatan batas titik tegangan jatuh dalam sistem. Dengan menurunnya nilai tegangan, perbedaan antara suplai daya reaktif dan permintaan menjadi meningkat, dan saat tegangan terus menurun maka akan menjadi nilai yang sangat kecil, kejadian ini biasa disebut sebagai tegangan jatuh. Dalam melakukan analisis kestabilan tegangan, terdapat metode yang digunakan secara umum, yaitu saddle-node bifurcations (SNB). 2 - Keamanan Sistem Tenaga Listrik Dalam operasi sistem tenaga listrik, selain upaya untuk meminimalisasi rugi-rugi daya, faktor penting lainnya adalah menjaga keamanan system 1 2
(security system) dalam operasinya. Keamanan sistem meliputi kegiatan yang direncanakan untuk mempertahankan operasi sistem apabila terjadi kegagalan
komponen
sistem. Dalam pembangkitan dan pengiriman
tenaga listrik, apabila suatu saluran transmisi mengalami kerusakan karena terkena badai sehingga menyebabkan saluran terputus, maka saluran transmisi yang tersisa akan memikul beban yang lebih besar namun masih berada pada batasan yang diijinkan. 3 III. METODE PENELITIAN Dalam paper ini, digunakan metode Continuation Power Flow. Metode ini diimplementasikan kedalam PSAT yang terdiri dari predictor step (tahap prediksi) yang direalisasikan dengan perhitungan tangen vektor dan corrector step (tahap koreksi) yang dapat diperoleh melalui suatu parameter atau persimpangan tegak lurus. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN - Data Penelitian Data penelitian yang digunakan pada paper ini terdapat pada tabel 1 dibawah ini:
- Hasil Simulasi dan Analisa Penelitian ini hanya akan membahas bagian bus-bus beban yang terdapat pada sistem interkoneksi Sumbagsel. Hasil yang diharapkan berupa kurva PV dan nilai λ maksimum yang didapat berdasarkan kesatuan system interkoneksi seperti pada single line diagram. Sehingga dapat memberikan 3
informasi lebih detail tentang besarnya daya maksimum yang dapat dioperasikan pada suatu bus tertentu yang ada di wilayah Sumbagsel. Berikut ini V bus pada sistem yang memiliki daya beban yang paling tinggi yaitu bus 193 daerah Teluk Betung :
Gambar 5. Kurva PV V Bus Beban 193 daerah Teluk Betung dengan keterangan titik operasi dan titik jatuh. Dari hasil iterasi program yang dijalankan, didapatkan nilai λ maksimum adalah sebesar 1,728 p.u dimana kemampuan pembebanan maksimum yang paling tinggi terdapat pada bus 193 yaitu bus Teluk Betung (area Lampung) dengan daya maksimum sebesar 82,1477 MW dan daya yang paling rendah terdapat pada bus 177 yaitu bus Ulubelu (area Lampung) dengan daya maksimum sebesar 4,0089 MW.
Gambar 6. Kurva PV V Bus Beban 177 daerah Ulubelu dengan keterangan titik operasi dan titik jatuh.
Dari gambar 5 dan 6 diatas apabila melebihi nilai λ maksimum, maka akan terjadi tegangan jatuh pada sistem. Dari kurva PV bus 193 bahwa nilai λ maksimum sebesar 1,728 p.u dengan tinggi tegangan sebesar 0,8879 p.u atau 17,7577 kV. Dimana dari titik tersebut dapat diketahui bahwa saat daya maksimum pada bus beban, tegangan menjadi semakin turun. Sehingga penting untuk tetap menjaga kestabilan daya dan tegangan pada bus tersebut untuk mencegah terjadinya tegangan jatuh pada sistem. Dari kurva tersebut juga dapat dilihat titik operasi dengan tegangan 0,9188 p.u atau 18,4942 kV. Dimana λ yang bernilai 1 p.u atau pada bus ini daya normal bernilai 47,5400 MW. Maka dari itu pada bus 193, besar daya yang dapat di operasikan adalah berkisar antara 1 p.u sampai 1.728 p.u atau 47,5400 MW sampai 82,1477 MW. Berlaku juga dengan bus-bus beban lain dalam sistem dengan besar daya operasi berdasarkan nilai λ antara 1 p.u sampai 1,728 p.u. Dari hasil simulasi, dapat kita lihat pada tabel 2 dibawah ini tentang perbandingan total daya normal dan daya maksimum pada tiap provinsi di Sumbagsel, dimana provinsi Lampung memiliki daya beban yang paling tinggi, sehingga membutuhkan suplai daya yang lebih besar daripada di provinsi Sumatera Selatan.
Dari gambar 7, dapat terlihat bahwa setelah daya pada tiap beban mencapai nilai maksimum, tegangan dari seluruh beban mengalami penurunan. Dimana tegangan yang paling rendah adalah pada bus 193 yaitu daerah Teluk Betung dengan nilai tegangan sebesar 17,7577 kV
dengan nilai tegangan normal sebesar 18,4942 kV. Akan tetapi, selisih turun tegangan yang paling tinggi berada pada bus 182 yaitu dari daerah beban New Tarahan, sebesar 0,8165 kV, serta daerah lain yang memiliki selisih turun tegangan yang cukup tinggi seperti pada bus 162, 172 dan 173. Dimana bus 162 merupakan beban didaerah Pekalongan dengan selisih tegangan sebesar 0,5716 kV, pada bus 172 yaitu daerah Adijaya, memiliki selisih tegangan sebesar 0,5508 kV, dan pada bus 173 yaitu daerah beban Tegineneng memiliki selisih tegangan sebesar 0,5652 kV.
V. SIMPULAN Dari Studi Kemampuan Pembebanan Maksimun Sistem Interkoneksi Sumbagsel, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Dari hasil program sebanyak 200 iterasi, nilai λ maksimum yang dihasilkan adalah sebesar 1,728 p.u, dimana bus yang memiliki daya maksimum tertinggi di Sumbagsel terdapat pada bus 193 yaitu bus Teluk Betung, sedangkan bus dengan daya maksimum terendah terdapat pada bus 177 yaitu bus Ulubelu. 2. Nilai daya maksimum yang dapat dioperasikan oleh masing-masing bus pada
sistem interkoneksi Sumbagsel dapat diketahui, sehingga dapat
dilakukan pencegahan terjadinya tegangan jatuh dengan mengidentifikasi bus-bus yang mendekati titik daya maksimum yang diijinkan.
DAFTAR PUSTAKA [1] A.A. Mario and C.A. Carlos. A Contingency Ranking Methode for Voltage Stability in Real Time Operation of Power System. IEEE Bologna Powertech Conference. Italy. 2003. [2] R.J. Mauricio and Rios A. Mario, Characterization of the Maximum Loadability in Power Systems Due to Contingencies in the Operative Planning Scenari. IEEE Paper 22. [3] Rosalina. Analisis Kestabilan Tegangan. Universitas Indonesia. Jakarta. 2010 [4] www.unhas.ac.id
BAHASA INDONESIA TUGAS JURNAL
Nama
: Hanifa Fissalma
No. Registrasi : 5235122734
PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
JURNAL BAHASA
TAFSIR AL-QURAN SEARCH ENGINE DESIGN YANG MAMPU MEMPROSES TEXT INDONESIA DENGAN METODE JACCARD SIMILIARITY
SOFI SILVIA SULISTIANI PURWANDARI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2012
HANIFA FISSALMA 5235122734 MAHASISWA PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2012
SOURCE
:
lib.uin-malang.ac.id
ABSTRACT
Al-Quran in the Holy book that contains many lessons, instructions and guideline in the world. Al-Quran has been growing at the time of Prophet Muhammad SAW. In those days, the Prophet Muhammad is the initial interpreter of the Book of Allah. Apostles themselves also bear the task of interpreting the Quran. After the Prophet’s death, then the friend who know the mysteries of the Quran and the direct guideance of the Prophet, felt the need to explain what they understand about the meaning of the Quran. It’s just a lot of trouble to find the interpretation of the Quran translation in accordance with the problem. It is also caused by the verses of the Tafseer, which contains different topics in one surah as well as similiarities in the surrah to another topic That problem is motivated to design and build an application that can alow a person to finding the equivalent interpretation of the verse translation of the Tafseer, which corresponds to a text specified. In looking for the equivalent clause in the interpretation of the Tafseer researchers measured the similiarity of related an Indonesian text. This data as an input through several processes before it is equated with the
interpretation of the Quran in Indonesian language. Tafseer of Al-Quran is in the form of a database and in this study, researchers used the method Extended Jaccard Similiarity in the process of finding the equivalent clause in accordance with the contents of the document Keyword : Text Mining, Search Engine, Jaccard Similiarity, Tafseer Jalalain, Normalization tf-idf
PENDAHULUAN Al-Quran adalah mukjizat dari Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad oleh malaikat Jibril perantara. Keajaiban adalah suatu hal yang luar biasa yang tidak akan bisa dilakukan oleh manusia. Keindahan bahasa, struktur dan semua isi Al-Quran tidak ada yang dapat cocok dan manusia tidak mungkin dapat membuat pengaturan yang sama Selain Al-Quran memiliki banyak pelajaran yang terkandung di dalamnya. Tidak ada keraguan bahwa Al-Quran adalah kitab yang telah diturunkan oleh Allah dan merupakan buku yang sempurna. Suci Buku yang memiliki banyak pelajaran berharga. Hanya saja banyak masalah untuk menemukan terjemahan dari penafsiran Al-Quran sesuai dengan masalah. Hal ini juga disebabkan oleh ayat-ayat Al-Quran yang berisi topik yang berbeda dalam surat lain Itulah yang memotivasi untuk merancang dan membuat sebuah aplikasi yang dapat memungkinkan seseorang untuk menemukan interpretasi setara dengan terjemahan ayat Al-Quran yang sesuai dengan teks / dokumen tertentu.
METODE Aplikasi yang dibangun dalam penelitian ini adalah mesin pencari komentar AlQuranverses sesuai teks bahasa Indonesia. Tahap pertama adalah tahap pengumpulan data. dalam fase ini dikumpulkan informasi berikut: pertama, mengumpulkan informasi tentang cara mengolah kata dan kalimat dalam Pemrograman Java dan informasi tentang penggunaan database. Kedua, interpretasi data pencarian Jalalain bahasa Indonesia. Ketiga, pengumpulan informasi tentang cara menghitung frekuensi kemunculan kata.
Tahap selanjutnya dari proses desain aplikasi terdiri dari primer, desain interface dan desain database Jalalain.
Diagram input user
Desain database
Desain antarmuka dirancang dengan menggunakan Java Netbeans pemrograman software 6.9 dengan JDK 1.6. netbeans karena kemudahan penggunaan dalam desain. Pada aplikasi mesin pencari ini adalah halaman utama bagi pengguna untuk membuka dokumen atau masukan secara manual dalam aplikasi. Setelah itu, proses kunci terdpaat dan
hasil
dari
proses
pencarian
yang
dilakukan
oleh
aplikasi
ini
Hal ini diperlukan untuk melakukan tes pada mesin yang dibangun adalah: 1. Mengumpulkan 30 dokumen yang akan diuji 2. Hilangkan dokumen terdpaat ayat 3. Menyiapkan komputer lengkap dengan sistem operasi Windows 4. Input dan teks proses 5. Pencatatan hasil pengolahan 6. Mengukur tingkat akurasi mesin pencari 7. Melakukan analisis uji
HASIL DAN PEMBAHASAN Pada menu utama terdapat tombol pencarian untuk mencari dokumen dan menampilkan isi dari dokumen di menu utama. Setelah isi dokumen ditampilkan maka tombol akan menyala proses sehingga proses penafsiran ayat-ayat pencarian dari Quran dapat dijalankan. Dismaping tombol adalah tabel hasil akan menampilkan interpretasi yang relevan dengan membaca teks yang telah dimasukkan. Selain itu ada tombol simpan untuk kembali teks
software dari 30 dokumen yang telah diuji, ada 77% atau dokumen yang ditemukan dan 23% atau 7 dikumen yang tidak dapat ditemukan. Pencocokan ayat yang ditemukan adalah karena dokumen memiliki paragraf dengan makna yang tersirat. Dalam
pencocokan ayat pada aplikasi ini menggunakan kata tertimbang dan mencocokkan dengan database. Sebagai Muslim dalam kehidupan sehari-hari dianjurkan berdasarkan Al-Quran. Al-Quran sebagai kitab yang penuh dengan pelajaran, instruksi dan harus digunakan sebagai pedoman dalam kehidupan. Penggunaan mesin pencari ini diharapkan dapat mempermudah dalam memahami isi Al-Quran itu sendiri
KESIMPULAN
Dari penelitian dan implikasi uji coba aplikasi ini, dapat disimpulkan bahwa aplikasi Search Engine dengan menggunakan metode Jaccard Similiarity ini dapat mencocokkan dokumen dengan tafsir Al-Quran yang berada dalam databse dan mencari padanan ayat yangs esuai dengan dokumen yang telah diinputkan tersebut. Dari uji coba diketahui bahwa dalam pencocokkan kata dapat ditemukan hasil padanan yang tepat apabila masukan teks adalah bukan berupa kiasan
SARAN
Ada beberapa hal yang perlu dikembangkan dari penelitian ini, antara lain : 1. Untuk aplikasi search engine ini jangka waktu pencarian masih relative lama karena teks yang begitu banyak. Sebaiknya ada proses optimasi waktu sehingga aplikasi lebih cepat dalam proses pencarian
DAFTAR PUSTAKA
1. http://vemby-yoel.blogspot.com/2011/05/text-mining.html Diakses pada 20 Agustus 2011 2. Intan,Rolly,et al.HARD:Subject-Based Engine menggunakan Tf-Idf dan Jaccard’s Coefficient. Universitas Kristen Petra Surabaya
3. Anonim.2009.Evaluation in Information Retrieval http://nlp.stanford.edu/TRbook/pdf/08eval.pdf Diakses pada 06 April 2012 4. Arifin,Agus Zainal dan Ari Setiono,Novan.Klasifikasi Dokumen Berita Kejadian Berbahasa Indonesia dengan Algpritma Single Pass Clustering. Institut Teknologi Sepuluh November (ITS). Surabaya http://www.its.ac.id/personal/files/pub/667agusza-SITIAKlasifikasiEvent.pdf Diakses pada 25 Juli 2011 5. Martin,Indrajani.2007.Pemograman Berbasis Objek dengan Bahasa Java. Jakarta : Elex Media Komputindo 6. Sanjaya,Ridwan,SE,S.Kom.2005.Penglahan database MySQL 5 dengan Java 2.Yogyakarta : Penerbit Andi
Bahasa Indonesia
oro
Juannita 5235122707
Pend.Teknik Informatika dan Komputer (reg) 2012 Teknik Elektro Universitas Negeri Jakarta
Tema
: Teknologi Informasi
Judul
: Implementasi Pengamanan Basis Data Dengan Teknik Enkripsi.
Penulis
: Bobi Gustiono , lulusan Sekolah Tinggi Teknik Harapan.
ABSTRACT
Security has become a very important aspect of an information system. A the information is generally only intended for a particular group. It is therefore very important to prevent it from falling to the other parties are not interested. The application of cryptography can be used to secure data. Therefore, the user database needs help to meet security needs will be the data that keeps real Cryptography is the study of mathematical techniques related to security aspects of an information system, such as confidentiality, data integrity, authentication, and encryption program design, the absence of denial at login application program using visual basic 6.0 software by utilizing the menu and many more.
PENDAHULUAN Berbagai organisasi, perusahaan, atau pun pihak – pihak lain telah memanfaatkan teknologi basis data untuk menyimpan dan mengelola data organisasi atau perusahaannya. Saat ini, keamanan terhadap data yang tersimpan dalam basis data sudah menjadi persyaratan mutlak. Pengamanan terhadap jaringan komputer yang terhubung dengan basis data sudah tidak lagi menjamin keamanan data karena kebocoran data dapat disebabkan oleh “orang dalam” atau pihak – pihak yang langsung berhubungan dengan basis data seperti administrator basis data. Hal ini menyebabkan pengguna basis data harus menemukan cara untuk mengamankan data tanpa campur tangan administrator basis data. Kriptografi dapat digunakan untuk mengamankan data. Oleh karena itu, pengguna basis data membutuhkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan keamanan akan data yang disimpannya. Penerapan kriptografi pada Tugas Akhir ini akan difokuskan bagaimana kriptografi dapat mengamankan data sampai pada level baris (row) dan kolom (field) dengan tetap memperhatikan integritas data dan kewenangan setiap pengguna basis data. Algoritma kriptografi yang akan digunakan ialah algoritma kriptografi simetris dan bersifat stream cipher sehingga data hasil enkripsi (cipherteks) mempunyai ukuran yang sama dengan data asli (plainteks). Teknik kriptografi simetris dipilih karena diharapkan dengan algoritma ini proses enkripsi – dekripsi data dapat dilakukan dengan waktu yang lebih cepat dibandingkan dengan algoritma kriptografi kunci publik (asimetris). Tujuan dari penulisan ini adalah : 1. Untuk membuat sistem keamanan login aplikasi program dengan menggunakan enkripsi. 2. Mempelajari teknik pengamanan enkripsi sebagai lanjutan dari mata kuliah kriptografi sekuriti.
PERANCANGAN SISTEM 3.1.
Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Analisa sistem yang sedang berjalan pada sebuah program distribusi kartu pada sebuah
perusahaan telekomunikasi di Medan menunjukkan bahwasanya dalam akses keamanan dalam program distribusi kartu tersebut sangat tidak terjamin dan semua pegawai ataupun orang lain dapat menggunakan program tersebut sehingga yang nantinya akan mengakibatkan kesalahan data dan kerusakan dalam program kerja dimana laporan-laporan yang akan dihasilkan tidak sesuai dengan fakta yang terjadi di lapangan. Misalnya jika ada pegawai atau orang luar yang dapat menggunakan program tersebut maka dia dapat melakukan transaksi permintaan kartu yang fiktif dari sebuah toko distributor maka data transaksi tersebut akan masuk kedalam laporan dan pihak perusahaan akan membuat laporan tersebut ataupun laporan permintaan tersebut langsung akan direalisasikan dan perusahaan akan mengirim barang permintaan toko distributor dan ketika diantar bahwasanya toko tidak pernah memesan barang tersebut. 3.2.
Sistem Yang Diusulkan Karena lemahnya sistem keamanan dan kerahasian data setelah penulis analis pada sistem yang
sedang berjalan, maka sehingga perlu dikembangkan lagi bentuk keamanan dan kerahasian data dengan melakukan pengenkripsian menu password tersebut sehingga orang dapat tidak dapat melakukan login dengan menggunakan user id dan password yang terdaftar karena walaupun orang tersebut dapat menembus dan masuk kedalam database login tetapi ketika orang yang dapat menembus database login program ini tetapi dia tidak akan menemukan password dari user-user id dan hanya akan terlihat user id
saja karena isi dari passwordnya telah berubah bentuk karena telah terenkripsi pada saat melakukan pendaftaran user id dan password. Bentuk pengenkripsian terotomatis pada saat pendaftaran user id dan password pertama sekali. Dan bila ingin
Input User ID & Password
1 Login Kedalam program
Pegawai
Melakukan transaksi data
Daftar User ID & Password 4 Jawaban login
Sesuaikan Input User ID & Password Pegawai dengan didatabase dan deskripsikan password
2 Transaksi data kartu prabayar
Administrator Input User ID & Password
D1
Login.
5 Enkripsi Password Pegawai Pegawai
3 Daftarkan User ID dan Password Pegawai
Terima input User ID & Password
Gambar 3.3. Diagram aliran data logis sistem diusulkan
Terlihat pada gambar diatas setiap pengguna/pegawai yang akan melakukan kegiatan menggunakan sistem informasi kartu harus melakukan input user id dan password. Setelah user id dan password program otomatis akan mengecek apakah user id dan password terdapat didalam database dan mencocokkannya. Saat pengguna selesai mengisi user id dan password dan mengenter ok otomatis program akan mendeskripsikan password didalam database. Jika user id dan password cocok maka pengguna dapat menggunakan program sistem informasi kartu dan jika tidak cocok maka pengguna diharuskan mengulang pengisian user id dan password.
Dan bagi pengguna yang belum memiliki user id dan password harus menghubungi super admin atau meminta kepada yang sudah memiliki user id dan password untuk mendaftarkan user id dan passwordnya kedalam database. Untuk mendaftar dan mengubah password digunakan menu user account. Pada saat pendaftaran user id dan password program otomatis akan mengenkripsikan password kedalam bentuk enkripsi didalam database login.
IMPLEMENTASI PROGRAM 4.1.
Kebutuhan Sistem Sistem pengolahan data merupakan satu kesatuan kegiatan pengolahan data atau informasi yang
terdiri dari prosedur dan pelaksana data. Penggunaan komputer sebagai alat pengolahan data haruslah menyediakan fasilitas-fasilitas pendukung dalam pengolahan data nantinya. Secara proporsional harus memenuhi aspek teknis yaitu : 1. Perangkat Keras (Hardware) 2. Perangkat Lunak (Software)
4.1.1. Perangkat Keras (Hardware) Dalam merancang dan menjalankan program perhitungan sistem informasi kartu sehingga program berjalan dengan lancar, dibutuhkan hardware dengan spesifikasi sebagai berikut : 1. Procesor minimum Pentium III 750 Mhz 2. Memory minimum 128 MB 3. Harddisk minimum 2 GB 4. Monitor SVGA dan Video Grafik minimum 8 MB 5. Keyboard an Mouse
4.1.2. Perangkat Lunak (Software) Sedangkan spesifikasi perangkat lunak (software) yang dibutuhkan untuk menunjang aktivitas berjalannya sistem dengan baik adalah : 1. Microsoft Visual Basic 6.0 2. Sistem operasi Windows XP
4.2.
Implementasi Program Pada tahap implementasi ini penulis mencoba melakukan percobaan pengamanan database login
pada sebuah program distribusi barang dengan menggunakan enkripsi pada data password pengguna sehingga pengguna yang berhak saja yang dapat menggunakan program sistem informasi kartu tersebut. Untuk dapat masuk ke dalam menu program sistem informasi kartu setiap pengguna harus melakukan login program dengan memasukkan User ID dan Password bila User ID dan Password sudah terdaftar dan sesuai dengan yang ada didatabase maka program sistem informasi kartu dapat terbuka (digunakan). Jika User ID dan Password tidak terdaftar dan salah maka program sistem informasi kartu tidak dapat digunakan (terbuka). Terlihat pada gambar berikut menu login untuk masuk ke dalam program sistem informasi kartu.
Gambar 4.1. Menu login
Untuk melakukan login pengguna harus memasukkan User ID selanjutnya memasukkan passwordnya kemudian tekan login. Dan bila pengisian User ID dan Password anda ada yang salah dapat menekan tombol batal. Setelah tombol login ditekan dan User ID dan password sesuai dengan didatabase maka pengguna dapat melihat menu utama program sistem informasi kartu seperti pada gambar 4.2. berikut.
Gambar 4.2. Menu utama program
Bagi pengguna yang ingin mendaftar atau mengubah password lamanya dapat menggunakan user manangement kemudian pilih user account.
Gambar 4.3. Menu user account Setelah masuk kedalam menu user account. Bagi pengguna yang mendaftar dapat mengklik tombol new kemudian isikan User ID dan Password dan isi ulang Password dan pilih statusnya. Pada gambar 4.3. ditampilkan contoh pengisian user account yang baru.
Gambar 4.5. Bentuk pengisian user account Setelah data-data yang harus diisi telah penulis isi dan penulis telah menyimpannya maka data penulis tampak pada tabel user id didalam user account dimana ditampilkan pada tabel tersebut seluruh pengguna yang telah terdaftar dengan statusnya. Selanjutnya kita dapat melihat bentuk basisdata pengenkripsian dari pengisian data-data pada menu user account pada tabel database login seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.6. berikut.
Gambar 4.6. Tabel database login Pada gambar diatas terlihat bentuk pengenkripsian daripada database dimana yang dienkripsi adalah data password dari user id. Dengan pengenkripsian tersebut seseorang yang ingin menggunakan program sistem informasi kartu tidak dapat menggunakan user id yang lain untuk masuk ke dalam program sistem informasi kartu karena data passwordnya telah terenkripsi.
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.
Kesimpulan Setelah penulis menguraikan semuanya tentang perancangan dan implementasi dari enkripsi data
login ini, maka penulis mengambil beberapa kesimpulan yaitu : 1. Dengan pengenkripsian database pada sebuah program dapat membantu pengamana program dari pengguna yang tidak bertanggung jawab. 2. Banyaknya bentuk-bentuk algoritma untuk metode enkripsi dan deskripsi sebagai pengembangan ilmu pengetahuan tentang kriptografi sekuriti sistem. 3. Salah satu upaya pengamanan sistem informasi yang dapat dilakukan adalah dengan kriptografi sekuriti sistem.
5.2.
Saran Adapun saran-saran yang penulis kemukakan adalah sebagai berikut :
1. Kiranya dalam pengajaran mata kuliah kriptografi dan sekuriti dapat dianjarkan tentang implementasi dari kriptografi tersebut. 2. Apikasi enkripsi yang penulis kerjakan kiranya dapat dikembangkan kedalam bentuk pengamanan yang lebih baik lagi.
TUGAS ARTIKEL JURNAL
Dibuat Oleh:
M.hanifah.Nurshafrudin (5235122729) PTIK REGULER 2012 Diperiksa Oleh:
Bambang Dharmaputra M.Pd. Bahasa Indonesia
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
TAHUN AJARAN 2014
SISTEM PERWALIAN BERBASIS WEB
MAWANDA RAMA R. (Alumni Poltek Pos indonesia Bandung)
Penyusun Artikel : Mohammad Hanifah Nurshafrudin
(Mahasiswa UNJ Fakultas Teknik Jurusan Elektro Prodi Pend Teknik Informatika Reguler 2012)
ABSTRACT Web Trusteeship represent an application of computer base on web used to process and saving data also give information about data of student and all activity of trusteeship of student. This application expected can give ease for administrator in proceed the datas and also in making report to be passed to part of majors.
One of duties of administrator is input files to an input file form. The compiler limits this web application that is filling of lecturer data, student data, and trusteeship data.
This Web application is made by using PHP because can connected with database Mysql and all medium which we require in developing this application programs for windows quickly and efficient. Using object oriented program with Macromedia Dreamwaver is also make esier user in usage this application.
Work method this application is administrator only input password enough to login and user can choose menus that already available in main menu to do process.
In administrator’s main menu there are menus used for input, searching, editing and deleting student data, lecturer data, and trusteeship data. While in user`s menu there are menu used for the registration of and searching data and limited by ID which is inputed.
So we have some conclusions that this application can help administrator to manage and save student files, lecturer files and trusteeship files easier. And this application is also can elp administrator and user to get information about that files.
perwalian dengan Latar Belakang
antara dosen
mahasiswa wali
secara
mandiri. Oleh karena itu, sistem yang
Perkembangan
ilmu
tepat
untuk
menjembataninya
adalah
pengetahuan dan teknologi telah
sistem
meningkatkan taraf hidup dan
Dengan
format
kemudahan
tercipta
kemudahan
aktivitas
manusia
yang
berbasis
web.
web
akan dalam
dalam berbagai aspek kehidupan.
mengakses data dengan tingkat
Salah
keamanan yang baik dengan
satu
dampak
teknologi
yang paling dirasakan saat ini
berbasiskan
adalah dalam bidang manajemen
MySQL.
dan
perwalian ini dikhususkan untuk
informasi,
dalamnya
pengolahan
penyimpanan Dengan
termasuk
sebuah
semakin
pengolahan
di dan
database
Adapun
sistem
Poloteknik Pos Imdonesia.
data.
pentingnya
dan
pada
penyimpanan
Pemahaman Sistem Berbasis Perwalian
sebuah data untuk menjembatani dan menjadi pengantar informasi
Percaya
dalam
antara pihak pengguna aplikasi
adalah
untuk
dan pengguna informasi.
tentang masalah yang terkait
Terus
berkembangnya
teknologi,
mendorong
peningkatan
taraf
hidup
dengan
dewan
proyek
ini
mengatasi
mahasiswa.
Dalam perwalian siswa dapat berkonsultasi
tentang
hal
masyarakat, kebutuhan hidup pun
tersebut kepada wali dewan
berubah,
satunya
mahasiswa fakultas. Dalam bab
kebutuhan akan media informasi
ini kita akan meninjau beberapa
dan
program
salah
komunikasi
pendidikan.
dalam
Dalam
dunia
yang
membentuk
sistem
dasar dari teori buku atau
pendidikan sudah dikenal sistem
internet atau bahkan pendapat
pendidikan
orang lain
“online”.
Sistem
tersebut bertujuan agar seorang mahasiswa
pada
semisalnya
dapat memiliki sistem informasi
web design
perintah atau sintaks-sintaks yang berhubungan dengan database. S ini Program Merancang Website
dapat berkaitan dengan halaman Web dengan membangun suatu sistem
Struktur program ini dirancang dalam
database didalam web. MySQL
aplikasi modular, program dipecah
memaksimumkan peningkatan,
menjadi modul yang lebih kecil yang
kestabilan dan penggunaannya, disisi
mudah untuk membuat, mudah untuk
lain dapat mengurangi ongkos
menguji, mudah untuk melacak
database sampai 90%. MySQL
kesalahan program, dan mudah
terdapat dalam semua OS Linux
dimodifikasi.
distributions di samping sistem operasi Unix, Mac OS X dan Windows
Database atau basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan
PHP dikenal sebagai sebuah
yang disimpan sedemikian rupa dan
bahasa
tanpa pengulangan (redudansi) yang
dengan tag-tag HTML, dieksekusi di
tidak perlu untuk memenuhi berbagai
server dan digunakan untuk membuat
kebutuhan agar kelak dapat
halaman WEB yang dinamis, seperti
dimanfaatkan kembali dengan cepat dan
halnya Active Server Pages (ASP)
mudah
atau Java Server Pages (JSP).
scripting
yang
menyatu
Flowchart ERD adalah model konseptual yang Bagan alir (Flowchart) adalah
mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan (dalam Flowchart) karena
bagan ( chart ) yang menunjukkan alir
itu, ERD berbeda dengan Flowchart.
(flow) di dalam program atau prosedur
ERD digunakan untuk membuat model
sistem
struktur data dan hubungan antar data,
digunakan terutama untuk program
karena kompleks. Dengan ERD kita
bantu
dapat menguji model dengan
dokumentasi.
mengabaikan proses yang harus
menggambar satu bagan alir, analisis
dilakukan
sistem
secara
logika.
Bagan
komunikasi
atau
Pada
alir
dan
untuk
waktu
akan
dapat
mengikuti
pedoman–pedoman sebagai berikut MySQL adalah sistem pengaturan database dengan menggunakan
ini:
1. Bagan alir sebaiknya digambarkan
yang
menjelaskan
secara
rinci
dari atas ke bawah mulai dari bagian
langkah-langkah dari proses program.
kiri dari suatu halaman.
Bagan
2. Kegiatan didalam bagan alir harus
alir
program
dibuat
dari
deriviasi alir sistem.
ditunjukkan dengan jelas. 3. Harus ditunjukkan dari mana akan
Conclusion
memulai dan dimana akan berakhirnya. 4. Masing-masing
5.1 Kesimpulan
kegiatan
didalam
bagan harus berada dalam urutan yang
semestinya.
Masing-masing
kegiatan
didalam
sebaiknya
digunakan
yang
mewakili
bagan
alir
suatu
kata
suatu
pekerjaan.
Berdasarkan
hasil
pembuatan
evaluasi
“Sistem
Informasi
Perwalian berbasis Web” a. Dengan
adanya
Web
ini,
pengolahan dan penyimpanan data
Kegiatan yang terpotong dan akan
Perwalian
disambung
ditempat
harus
tidak perlu dilakukan secara manual
ditunjukkan
dengan
jelas
menggunakan symbol penghubung. 5. Gunakan simbol-simbol bagan alir. Ada lima macam bagan alir, yaitu
melainkan secara komputerisasi. b. Memudahkan admin mengelola dan menyimpan data Perwalian. Dengan adanya aplikasi Web ini, admin dan user
sebagai berikut :
oleh admin dan user
dapat lebih mudah untuk
mengetahui informasi tentang data -
bagan
alir
sistem
(system
Perwalian.
flowchart) -
bagan
alir
dokumen
(document flowchart) -
bagan
alir
Adapun skematik
(schematics flowchart) -
bagan alir program (program flowchart)
-
Saran
bagan alir proses (procces flowchart)
Kami akan menggunakan bagan alir program. Bagan alir program merupakan
diharapkan
aplikasi dapat
tersebut memberikan
pelayanan serta kemudahan dalam pelaksanaan kegiatan perwalian, oleh sebab itu agar kedepannya aplikasi ini dapat berperan aktif dalam kegiatan perwalian maupun
dan
memberikan
keterangan
yang
data sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya untuk kelancaran kegiatan tersebut.
Daftar Pustaka
[1]
Juju,Dominkus.2006.Tip dan Trik Desain Web Untuk Pemula, Bogor: PT ElexMedia Komputindo,.
[2]
Setyawan,Andri.2006.26
TRIK
Manipulasi Objek dengan Photoshop, Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
[3]
Simarmata,Jannet.2005. Panduan Cepat
Menggunakan
Dreamwafer
MX , Yogyakarta :Andi Yogyakarta.
[4]
Zeebry.2006.
60
Efek
Animasi
Spektakler FLASH 8, Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
KOMPUTERISASI PENGOLAHAN DATA PEGAWAI PADA PERUSAHAAN “SURI MAS” CIKAMPEK DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM VISUAL FOXPRO 6.0 SRI WIYANTI MAHASISWA UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA 2003 9610013 R.M.FIRZATULLAH MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA & KOMPUTER 2012 5235127255
ABSTRACT Based on the background of the problems and limitations of the above problems, the data that is required in the research thesis here is associated with the data and salaries in enterprise management activities. Methods of data analysis and system design In this case I took the data and obtain information about the true purpose of the system that will be generated. From the data retrieved authors then formulate the design of a program or design theories is standard and is used by the professional system. is a diagram notation to describe the logic flow of the system. The advantage of using DFD is easier for users who are unfamiliar with computers to understand the system that will be done or developed. DFD is a graphical representation of a system that uses a number of forms of symbols to illustrate how data flows through a process of inter-related. In accordance with the extent of the problem, the data processing system in question is the entire employee data from companies listed as an employee until his salary data processing. This system will then be used as a tool in dealing with corporate management activities. Key word : Komputerisasi Data, Pengolahan Data Pegawai, Database
PENDAHULUAN
Latar Belakang Permasalahan Seiring dengan pesatnya perkembangan dunia bisnis dan usaha dewasa ini, berbagai strategi dan teknik telah banyak digunakan dalam upaya mendukung kemajuan bisnis dan usaha tersebut. Demikian juga dengan persaingan yang terjadi, banyak cara atau metode yang dapat digunakan suatu perusahaan pada lingkungan usaha yang tumbuh dan berkembang ini. Cara yang sering dilakukan oleh perusahaan agar tetap dapat bertahan dalam persaingan adalah dengan jalan meningkatkan efisiensi kerja. Salah satu langkah yang dapat ditempuh adalah dengan melakukan komputerisasi fungsi-fungsi dari usaha perusahaan untuk memperoleh suatu informasi mengenai keadaan dan perkembangan perusahaan tersebut.
Rumusan Permasalahan Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka akan diuraikan rumusan permasalahan dalam skripsi ini adalah : Bagaimana perusahaan mengolah data pegawai untuk memberikan informasi yang diperlukan pada perusahaan dan bagaimana sistem tersebut diterapkan.
Tujuan Penelitian Tujuan dari skripsi ini adalah :
1. Menerapkan secara langsung teori-teori yang telah diperoleh di bangku kuliah pada penerapan yang sebenarnya. 2. Membantu instansi/perusahaan/badan usaha yang bersangkutan dalam memecahkan permasalahan yang ada maupun yang akan datang. 3. Melatih penulis untuk membuat suatu tulisan ilmiah dan memberikan informasi yang benar.
Tujuan dari sistem komputerisasi pengolahan data pegawai pada perusahaan “Suri Mas” adalah sebagai berikut : 1. Mengefisienkan waktu bagi perusahaan dalam menangani masalah pengolahan data pegawai. 2. Data yang dihasilkan lebih akurat dan teliti.
Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian skripsi adalah sebagai berikut : 1. Bagi Mahasiswa a. Menambah wawasan pengetahuan di luar lingkungan kampus yang sesuai dengan program studi. b. Menambah bekal pengetahuan yang dapat dipergunakan guna persiapan menghadapi dunia kerja di masa mendatang.
c. Dapat dipergunakan sebagai bahan pembanding antara teori dan praktek di lapangan.
2. Bagi Perusahaan a. Membantu kampus menyiapkan tenaga kerja siap pakai. b. Memungkinkan penulis memberikan saran dan masukan terhadap sistem yang telah berjalan. Adapun manfaat dari sistem pengolahan data pegawai pada perusahaan “Suri Mas” adalah sebagai berikut : 1. Bagi perusahaan umumnya dan khususnya bagi pegawai/operator nantinya dapat mengenal/mengetahui program untuk mengolah data pegawai yang selama ini hanya menggunakan cara lama yaitu manual. 2. Diharapkan program komputerisasi pengolahan data pegawai berjalan sesuai dengan yang dikehendaki oleh perusahaan maupun peneliti dalam hal mengefisienkan waktu.
LANDASAN TEORI
Metodologi Penelitian 1. Data yang diperlukan Berdasarkan latar belakang permasalahan dan batasan permasalahan di atas maka data yang diperlukan dalam penelitian skripsi disini adalah yang berhubungan dengan data dan gaji pegawai dalam kegiatan manajemen perusahaan.
2. Metode pengumpulan data Dalam rangka menyusun skripsi ini, maka dilakukan penelitian dengan menggunakan metode pengumpulan data, antara lain : a. Metode observasi Dengan melakukan pengamatan langsung terhadap kegiatan perusahaan “Suri Mas” Cikampek khususnya dalam pengolahan data pegawai, seperti pendataan pegawai. b. Metode kepustakaan Metode pengumpulan data dengan membaca buku-buku literatur dan mempelajari dokumen-dokumen yang ada sesuai dengan obyek pengamatan. c. Metode Wawancara Pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab langsung kepada pihak perusahaan dalam hal ini peneliti meminta keterangan dari pegawai pada bagian administrasi dan personalia mengenai kegiatan manajemen perusahaan dalam hal ini pengolahan data pegawai.
3. Metode analisis data dan perancangan sistem Dalam hal ini penulis mengambil data dan mendapatkan informasi mengenai tujuan sebenarnya dari sistem yang akan dihasilkan. Dari data-data yang diambil penulis kemudian menyusun perancangan program atau disain dengan teori-teori yang sudah baku dan dipergunakan oleh para profesional sistem.
Sistem Pengolahan Data Pegawai
Sesuai dengan batasan masalah, maka sistem pengolahan data yang dimaksud adalah seluruh data pegawai mulai dari terdaftar sebagai pegawai perusahaan hingga pengolahan data gajinya. Sistem ini selanjutnya akan digunakan sebagai alat bantu dalam menangani kegiatan manajemen perusahaan.
Sistem Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (Jogiyanto,1999).
Konsep Dasar Informasi Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto,1999).
Data adalah kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu di dalam dunia bisnis, kejadiankejadian nyata yang sering terjadi adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut dengan transaksi.
Visual FoxPro 6.0 Microsoft Visual FoxPro, sering disingkat Visual FoxPro, merupakan salah satu perangkat lunak pendukung pemrograman visual. Pemrograman visual merupakan pemrograman yang akhir-akhir ini sangat populer, terutama sejak kehadiran Visual BASIC
(yang juga merupakan produk dari Microsoft Corporation). Dengan menggunakan Visual FoxPro maka aplikasi berbasis Windows dengan tampilan yang sangat menarik dapat dibuat dengan mudah.
Desain Database Secara Umum File database merupakan komponen dasar yang harus ada dalam pembuatan paket database. File ini sangat penting karena berhubungan dengan paket-paket lain, bila tidak ada file database, maka paket relasional database tidak dapat
dipergunakan secara
optimal. Database merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan disimpanan luar komputer dan digunakan perangkat lunak tertentu untuk memanipulasinya. Database merupakan salah satu komponen yang penting di sistem informasi, karena berfungsi sebagai basis penyedia informasi
bagi
para
pemakainya. Penerapan database dalam sistem informasi yang disebut dengan database system. Sistem basis data ini adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya.
Normalisasi Normalisasi dapat didefinisikan sebagai upaya pemodelan basis data dari bentuk yang tidak terstruktur hubungan datanya ke dalam bentuk basis data yang lebih terstruktur dan jelas hubungan antar datanya.
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Berdirinya Perusahaan Perusahaan “Suri Mas” adalah perusahaan menengah milik perseorangan yang berlokasi di Jalan Raya Dawuan No. 136 Cikampek. Perusahaan tersebut didirikan pada tahun 1991 atas nama Bapak Sarimun. Pada mulanya tahun 1989 Bapak Sarimun merintis suatu usaha kecil-kecilan berupa penyedia bahan-bahan bangunan serta peralatan rumah tangga yang terbuat dari kayu olahan, usaha tersebut berbentuk toko bangunan diberi nama toko “Suri Mas” yang beralamat di Jalan Raya Dawuan No. 128 Cikampek. Sejalan dengan adanya peningkatan dan pertumbuhan dari usahanya maka pada tahun 1991 Bapak Sarimun memperluas usahanya dengan mendirikan perusahaan “Suri Mas” yang bergerak dibidang penyedia peralatan rumah tangga yang lebih luas lagi.
Maksud dan Tujuan Didirikannya Perusahaan Tujuan perusahaan pada umumnya adalah menjamin kelangsungan hidupnya melalui pertumbuhan yang berarti mengoptimalkan laba. Adapun maksud dan tujuan didirikannya perusahaan “Suri Mas” ini adalah : 1. Mendapatkan laba atau keuntungan dari usahanya. 2. Dengan didirikannya perusahaan “Suri Mas” ini, maka secara langsung perusahaan ikut membantu pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja, sehingga sedikit banyaknya telah membantu pemerintah dalam mengurangi pengangguran.
Lokasi Perusahaan Lokasi perusahaan yang terletak di Jalan Raya Dawuan Cikampek ini sangatlah strategis, karena dalam hal pemasaran sangatlah lancar dikarenakan letak perusahaan berada di tepi jalan raya dan dari segi animo/keinginan masyarakat cukup baik.
Pemilihan lokasi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor pertimbangan dan alasan. Adapun alasan pemilihan letak perusahaan “Suri Mas” adalah sebagai berikut : 1. Dekat dengan jalan raya Dapat membantu kelancaran dibidang transportasi bagi perusahaan, sehingga produk yang dihasilkan perusahaan akan mudah didapat oleh konsumen, disamping itu perusahaan akan mudah dikenal karena setiap orang yang lewat dapat membaca papan nama perusahaan yang dipasang di depan perusahaan.
2. Kemudahan memperoleh tenaga kerja Salah satu faktor yang penting dalam kelangsungan hidup perusahaan adalah faktor tenaga kerja. Perusahaan “Suri Mas” memilih lokasi di daerah tersebut karena mudah memperoleh tenaga kerja yang potensial. 3. Informasi mudah didapat dan dihubungi Karena perusahan tersebut dekat dengan sentral bisnis serta jaringan telepon yang sudah ada sehingga informasi dapat diterima dengan cepat.
Struktur Organisasi
Struktur organisasi perusahaan merupakan kerangka yang menunjukkan bagianbagian serta menunjukkan tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian tersebut. Struktur organisasi setiap perusahaan berbeda-beda yang disesuaikan dengan besar kecilnya perusahaan. Struktur organisasi perusahaan juga dapat menunjukkan lengkap atau tidak bagian/departemen yang dimiliki oleh perusahaan yang bersangkutan. Sebuah perusahaan yang memiliki struktur organisasinya tidak lengkap atau hanya memiliki organisasi yang sederhana bukan berarti perusahaan tersebut kurang baik, karena struktur organisasi yang dimiliki tersebut disesuaikan dengan kebutuhan. Adapun struktur organisasi di perusahaan “Suri Mas” cukup sederhana, tetapi dengan kesederhanaan ini diharapkan dapat terciptanya hubungan yang baik antara unsurunsur atau bagian dalam organisasi. Struktur organisasi perusahaan dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Pemilik
Pimpinan/Direktur
Wakil Direktur
Bag. Umum
Bag. Keuangan
Bag. Pemasaran
Bag. Produksi
Gambar 3.1. Struktur Organisasi Pembagian tugas dalam struktur organisasi “Suri Mas” adalah sebagai berikut : Pemasaran 1. Daerah Pemasaran Daerah pemasaran untuk produk-produk yang dihasilkan perusahaan “Suri Mas” ini adalah meliputi daerah Cikampek sekitarnya, bahkan terdapat produk yang diminati sehingga pemasaran produk sampai ke luar daerah misalnya Jakarta. 2. Sistem Penjualan Sistem penjualan yang dilaksanakan oleh perusahaan adalah sistem tunai. Perusahaan “Suri Mas” tidak menerima pembelian dengan sistem kredit, kecuali untuk pembelian dalam jumlah besar.
3. Promosi Dalam usaha meningkatkan penjualan perusahaan “Suri Mas” Cikampek melakukan kegiatan promosi. Adapun kegiatan promosi yang telah dilakukan perusahaan ini adalah dengan cara memasang iklan pada surat kabar, menyediakan kalender dan stiker dalam jumlah terbatas yang diberikan kepada pembeli serta
memberikan potongan harga bagi pembelian dalam partai besar dengan para pelanggan.
ANALISIS, HASIL DAN IMPLEMENTASI
Analisis Analisis pembahasan dari penelitian ini adalah program aplikasi yang dikembangkan pada sistem ini merupakan program aplikasi pertama yang digunakan untuk kegiatan manajemen di Perusahaan “Suri Mas” Cikampek, karena selama ini kegiatan manajemen yang ada di Perusahaan “Suri Mas” Cikampek masih menggunakan cara lama yaitu dengan cara manual dan peralatan sederhana berupa alat tulis kantor berupa pena, kertas, mesin ketik, kalkulator yang dipergunakan untuk penghitungan gaji pegawai. Hasil uji coba sistem diharapkan lebih unggul dalam hal kecepatan dan keakuratannya daripada proses yang dilakukan secara manual sebelumnya.
Desain Database 1. Desain File Database Struktur file database dari sistem pengolahan data pegawai terdiri dari filefile sebagai berikut :
a. Struktur file IDENTITAS.DBF Kunci field : Nokary No 1 2
Nama Field Nokary Nama
Type Character Character
Lebar 5 25
Keterangan No. Induk Pegawai Nama Pegawai
3 4 5 6 7 8 9 10 11
Alamat Tempat_lhr Tgl_lhr Kode_pos Jns_klm Stat_k Jabatan Ijazah Lama
Character Character Date Character Logical Logical Character Character Character
25 20 8 6 1 1 15 10 10
Alamat Pegawai Tempat Lahir Tanggal Lahir Kode Pos Jenis Kelamin Pegawai Status Perkawinan Nama Jabatan Pendidikan Terakhir Masa Kerja
b. Struktur file KELUARGA.DBF Kunci field : Nokary No 1 2 3 4 5
Nama Field Nokary Jum_anak Tunj_istri Tunj_anak Pajak
Type Character Numeric Numeric Numeric Numeric
Lebar 5 1 6 6 8
Keterangan No. Induk Pegawai Jumlah Anak Tunjangan Istri Tunjangan Anak Pajak 5%
c. Struktur file GAJIKR.DBF Kunci field : Nokary No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Nama Field Nokary Gaji_pokok Tunj_jabt Transport Uang_makan Gaji_bersih Bulan Tahun Potongan
Type Character Numeric Numeric Numeric Numeric Numeric Character Numeric Numeric
Lebar 5 8 6 5 5 12 10 4 8
Keterangan No. Induk Pegawai Gaji Pokok Pegawai Tunjangan Jabatan 10% Uang Transport Uang Makan Gaji Bersih Pegawai Bulan Tahun Potongan Gaji
d. Struktur file JABATAN.DBF Kunci field : Jabatan No
Nama Field
Type
Lebar
Keterangan
1 2 3 4 5
Jabatan Gaji_pokok Tunj_jabt Transport Uang_makan
Character Numeric Numeric Numeric Numeric
20 8 6 5 5
Nama Jabatan Gaji Pokok Tunjangan Jabatan 10% Uang Transport Uang Makan
e. Struktur file ATRIKARY.DBF Kunci field : Nokary No 1 2 3
Nama Field Nokary Kode_bag Tgl_kerj
Type Character Character Date
Lebar 5 3 8
Keterangan No. Induk Pegawai Kode Bagian Mulai Kerja
Lebar 3 10
Keterangan Kode Bagian Nama Bagian
Lebar 5 5 20 8 50
Keterangan No. Keluar No. Induk Pegawai Nama Pegawai Tgl Keluar Catatan Pegawai
f. Struktur file BAGIAN.DBF Kunci field : Kode_bag No 1 2
Nama Field Kode_bag Nama_bag
Type Character Character
g. Struktur file MUTASI.DBF Kunci field : Nokeluar No 1 2 3 4 5
Nama Field Nokeluar Nokary Nama Tglout Catatan
Type Character Character Character Date Character
2. Hubungan Antar File Database Hubungan antara file database menggambarkan hubungan antara satu file database dengan file database yang lain.
Hasil Hasil dari penelitian di Perusahaan “Suri Mas” Cikampek adalah rancangan sistem baru untuk program komputerisasi pengolahan data pegawai dengan menggunakan program Visual Foxpro 6.0 dengan desain-desain sebagai berikut : a. Input data bagian Bagian-bagian yang ada pada Perusahaan “Suri Mas” Cikampek dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 1. Data Bagian di Perusahaan “Suri Mas” Cikampek Kode Bagian KEU UMM PMR PRD
Nama Bagian Keuangan Umum Pemasaran Produksi
Pertama-tama operator mengisi kode bagian kemudian nama bagian selanjutnya klik atau tekan tombol Simpan untuk menyimpan data, tombol Batal untuk membatalkan pengisian data bagian, tombol Hapus untuk menghapus data, tombol Lihat digunakan untuk melihat data keseluruhan, tombol Koreksi digunakan untuk mengoreksi data sehingga data tersebut dapat diubah, dan tombol Exit adalah untuk keluar dan kembali ke menu utama.
b. Input data tunjangan Hasil dari sistem pengolahan data pegawai pada Perusahaan “Suri Mas” untuk pengisian data tunjangan keluarga yang telah dibuat
Hal pertama yang dilakukan operator adalah mengklik atau menyorot no induk pegawai kemudian secara otomatis akan ditampilkan nama pegawai, jenis kelamin, status perkawinan, tunjangan istri jika pegawai tersebut pria dan status perkawinan kawin, tunjangan anak. Kemudian tekan tombol Simpan untuk menyimpan data, tombol Batal untuk membatalkan pengisian data tunjangan, dan tombol Exit adalah untuk keluar dan kembali ke menu utama.
c. Input data pegawai keluar Hasil dari sistem pengolahan data pegawai pada Perusahaan “Suri Mas” untuk pengisian data status pegawai yang telah dibuat dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Operator memilih no induk pegawai yang ada kemudian secara otomatis akan ditampilkan yaitu nama pegawai, jenis kelamin, serta jabatan yang dipegang, setelah itu isi catatan atau keterangan dari status pegawai kemudian klik atau tekan tombol Simpan untuk menyimpan data, tombol Batal untuk membatalkan pengisian data, dan tombol Exit adalah untuk keluar dan kembali ke menu utama. d. Input data jabatan Hasil dari sistem pengolahan data pegawai pada Perusahaan “Suri Mas” untuk pengisian data jabatan yang telah dibuat dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Operator memilih jabatan yang sudah tersedia, gaji pokok, selanjutnya klik atau tekan tombol Simpan untuk menyimpan data, tombol Batal untuk membatalkan pengisian data jabatan, tombol Hapus untuk menghapus data, tombol Browse
digunakan untuk melihat data keseluruhan, tombol Koreksi digunakan untuk mengoreksi data sehingga data tersebut dapat diubah, dan tombol Exit adalah untuk keluar dan kembali ke menu utama.
e. Input data gaji pegawai Untuk input data gaji pegawai operator hanya mengisi bulan, tahun pengambilan gaji pegawai serta memilih atau menyorot no induk pegawai dan mengisi jumlah hari pegawai tidak masuk kerja seperti tampak pada gambar di halaman berikut.
Operator atau user mengisi bulan, tahun serta nomor induk pegawai, apabila nomor induk pegawai dimasukan tersebut benar ada, maka secara otomatis layar monitor akan menampilkan data-data yang berhubungan dengan nomor induk pegawai tersebut, selanjutnya operator mengisi jumlah hari pegawai tidak hadir, dan monitor akan menampilkan berapa jumlah gaji bersih pegawai yang akan diterima, kemudian operator menekan tombol Simpan digunakan untuk menyimpan data pegawai tersebut. Selanjutnya untuk mencetak slip gaji pegawai maka operator menekan tombol Cetak untuk mengetahui berapa besar jumlah uang yang harus dibayar oleh perusahaan untuk pegawai tersebut. Tombol Batal untuk membatalkan transaksi tersebut, dan tombol Exit adalah untuk keluar dari pengisian data input data gaji pegawai selanjutnya kembali ke menu utama.
Implementasi Tahap implementasi sistem adalah tahap penerapan sistem supaya siap untuk dioperasikan. Langkah-langkah yang perlu dilakukan seandainya sistem ini akan diimplementasikan adalah sebagai berikut : a. Menyiapkan tempat untuk instalasi perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software). Tempat untuk instalasi perangkat keras (hardware) yang dimaksudkan pada penelitian ini adalah di Perusahaan “Suri Mas” Cikampek yang berlokasi di Jalan Raya Dawuan No. 136 Cikampek, adapun perangkat keras yang digunakan adalah berupa seperangkat komputer yang akan digunakan dalam mengaplikasikan program yang telah dibuat sehingga kegiatan manajemen di Perusahaan “Suri Mas” Cikampek dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan oleh peneliti maupun pihak manajemen perusahaan tersebut, sehingga dapat membantu menyelesaikan masalah yang ada didalam kegiatan manajemen di Perusahaan “Suri Mas” Cikampek. Sedangkan perangkat lunak (software) yang dimaksudkan adalah sistem dari program yang akan diimplementasikan kedalam kegiatan manajemen perusahaan adalah pengolahan data pegawai adapun pengolahan data pegawai tersebut yang telah dibuat menggunakan program aplikasi dari program Visual Foxpro 6.0.
b. Pelatihan pegawai Pelatihan pegawai dimaksudkan agar operator atau user dapat mengoperasikan komputer dengan baik sehingga dapat mengefisienkan waktu dalam menangani masalah pengolahan data pegawai serta kegiatan lain yang berhubungan dengan
pegawai Perusahaan “Suri Mas” Cikampek. Adapun pelatihan pegawai itu diantaranya pengenalan dasar dari komputer tersebut dan selanjutnya pengenalan dasar dari sistem yang telah dibuat atau mengimplementasikan dari sistem tersebut berupa pengolahan data pegawai yang ada di Perusahaan “Suri Mas” Cikampek. Pegawai yang akan diberi pelatihan adalah pegawai yang berada dibagian keuangan. Pelatihan pegawai keuangan ini diperlukan karena pegawai dari bagian ini yang berkaitan secara langsung dengan sistem yang dikembangkan. c. Pengujian program komputer Pengujian program komputer adalah pengujian dari sistem yang telah dibuat yaitu pengolahan data pegawai, meliputi pengolahan data pegawai, pengolahan data bagian, pengolahan data gaji pegawai, pengolahan data tunjangan, pengolahan data jabatan, dan pengolahan data keluarga.
Konfigurasi Sistem Sistem yang akan dikembangkan membutuhkan beberapa peralatan pendukung agar sistem dapat berjalan dengan baik secara optimal.
Keandalan dan Kelemahan Sistem a. Keandalan sistem Setiap program komputerisasi pasti mempunyai keandalan dan kelemahan baik itu secara manual maupun dengan menggunakan komputerisasi. Keandalan dari sistem yang akan dikembangkan pada program komputerisasi pengolahan data pegawai yang nantinya digunakan untuk kegiatan manajemen di Perusahaan “Suri Mas” Cikampek adalah dalam hal kecepatan waktu sehingga waktu yang
digunakan dalam kegiatan manajemen lebih singkat dan keakuratan data yang dihasilkan dari proses ini akan lebih sempurna sehingga data akan lebih teliti. b. Kelemahan sistem Setelah dilakukan beberapa uji coba muncul beberapa kelemahan dari sistem ini, kelemahan dari sistem ini adalah sebagai berikut : 1. Dalam proses backup, disket yang sudah berisi data lama apabila dilakukan backup sekali lagi dengan data baru (data lama sudah dipadatkan) maka data lama akan ditimpa dengan data baru tersebut. Untuk mengatasinya maka backup dilakukan pada disket yang berbeda, untuk menghindari terjadinya kehilangan dan kerancuan data. 2. Dalam proses restore, dikarenakan nomor pegawai dilakukan secara otomatis maka apabila dilakukan operasi restore maka data lama dan baru akan saling mempengaruhi. Akan tetapi hal ini bisa diatasi dengan cara setiap akan diadakan proses restore maka data baru harus di backup lebih dahulu dalam disket baru, kemudian database di update. sehingga data lama dan baru tidak akan saling mengacaukan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Perancangan aplikasi baru akan memberikan sarana proses pengolahan Data Pegawai di Perusahaan “Suri Mas” Cikampek. Meskipun perancangan ini masih bersifat sebagai
praktek bagi penulis dalam mengembangkan ilmu pemrograman namun tidak ada salahnya apabila nanti dapat dikembangkan lebih lanjut hingga dapat diterapkan bagi kegiatan manajemen perusahaan.
Saran Untuk pengembangan lebih lanjut mengenai program yang ada dalam laporan ini pembaca dipersilahkan untuk menilai sendiri sebab gaya pemrograman maupun selera programmer tidak sama. Adapun saran yang dapat penulis sampaikan setelah pembuatan program ini antara lain :
1. Penggunaan komputer sebagai peralatan bantu untuk mengolah data di Perusahaan “Suri Mas” Cikampek khususnya pada bagian keuangan secara teknis dan ekonomis adalah layak. 2. Karena program yang penulis buat menggunakan konsep siklus hidup pengembangan sistem, maka apabila terjadi perkembangan dan perubahan pada perusahaan khususnya di Perusahaan “Suri Mas” Cikampek program ini dapat dikembangkan tanpa harus mengubah dari awal.
DAFTAR PUSTAKA
Davis, Gordon, B, 1989, Sistem dan Konsep Sistem Informasi, PT. Pustaka Binaman Pressindo : Jakarta. Mahyuzir, T.D., 1999, Analisa dan Perancangan Sistem Pengolahan Data, Gramedia, Anggota IKAPI : Jakarta
Jogiyanto, HM., 1999, Analisis & Disain Sistem Informasi, Cetakan 1, Edisi 2, Andi Offset : Yogyakarta. Kadir, A., 2000, Pemrograman Basis Data dengan Visual Foxpro 5, Jilid 1, Ed. 1, Cet. 2, Andi Offset : Yogyakarta. Kadir, A., 2000, Pemrograman Basis Data dengan Visual Foxpro 5, Jilid 2, Ed. 1, Cet. 2, Andi Offset : Yogyakarta. Martina, Inge, 2001, 36 Jam Belajar Kompoter Visual Foxpro 6.0, PT Elex Media Komputindo, Gramedia : Jakarta. Pressman, Roger S., 1997, Software Engineering A Practitioner’s Approach, Fourth Edition, The McGraw-Hill Companies, Inc : New York. Wahana Computer, 1999, Panduan Praktis Pengoperasian Microsoft Visual Foxpro 6.0 Secara Interaktif, Jilid 1, Ed. 1, Cet. 1, Andi Offset : Yogyakarta. Zinsari, MM, 1999, Pedoman Microsoft Visual Foxpro 6.0, Andi Offset : Yogyakarta.
Ruby Eka Prawira 5235120383 Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Jurnal COMPUTER-BASED TEACHING; SUPPORTING TEACHING AND LEARNING PROCESS USING CD INTERACTIVE IN ISLAMIC JUNIOR HIGH SCHOOL Ruby Eka Prawira
[email protected] Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta Abstract Although students have studied English for years, they have not been able to use English communicatively. This is caused – one of them – by the lack of using teaching media and the disability of the teachers to use it. This paper is a “succes story” about succesfull of CD interactive as learning media. By in large, this study was underpinned by theory of media in teaching, computer based instruction and communicative language learning. In conducting the investigation, Research and Development (R&D) approach coined by Borg and Gall (1979) was applied. From this study it was found that (1) the process of English teaching- learning carried out in each Islamic Junior High School at Lombok Barat Regency was characterized by the use of traditional approach in which the teachers as the central of the process. (2) the teaching media which developed in this study was a 45 minutes Compact Disc (CD) of interactive teaching media, and (3) that CD interactive teaching media was found to be significant in increasing students’ communicative competence. It is recommended to (a) interrelated department to design such regulation which encourage the developing and taking the advantages of using of interactive teaching media, and (b) teachers to use and develop this media based on their needs to teach English more interesting and communicatively. Key words: communicative, interactive, English A. INTRODUCTION Experience of teachers in the learning process , is generally still feel that the product / process learning under expectations . Learning outcomes are generally low , the behavior of students who did not support the learning outcomes , such as : lazy , lack of attention , lack of motivation to learn and still a lot of discipline not found . Suryabrata ( in Ramainas : 1994) reveal low learning
outcomes are caused by two factors , namely : ( 1 ) external factors, self-learners ( external ) , composed of social factors and non – social , such as teacher qualifications , methods , media , equipment , and evaluation ; ( 2 ) factors of the learners ( internal ) , consisting of physiological factors and psychological , such as intelligence , interests , talents , motivation , perception , and learning . On the low learning outcomes , Hamalik (2006 : 156 ) states that in the past three decades the increase in education is felt only in terms of quantity not in quality . The main cause of this problem is related to the issues of effectiveness and relevance of education implemented . Effectiveness of education is closely related to the implementation of the educational process is done , while the relevance of education with regard to the suitability of interests , talents , and abilities of learners and the needs of society , science and technology . Various causes of low student learning outcomes is alleged to arise from the learning system is done in educational institutions . The main causes of the failure at the same time the success of a process of learning in a teacher education is the ability to manage resources with the help of instructional media . It was quite reasonable considering learning can be interpreted as an arrangement of information ( Heinich , 2005: 7 ) Learning includes the selection , preparation , and delivery of information in the right environment and is the way learners interact with that information . Many studies were conducted to see how the efforts to improve the conditions of teaching and learning outcomes . Research conducted by Entis Sutisna (2007 ) with the title ” Model -Based Learning Grammar Website ; Studies conducted on Student English Language Study Program Faculty of Teacher Training and Education Pakuan Bogor University ” found that low ability students grammar with an average value of 57.09 . This ability increases after therapy given grammar lessons through the website for one semester becomes 79.5 . Rambun Pamenan (2006 ) to study ” Interactive Learning Media Development in English Language Learning ; Implementation Approaches Learning Study Completed in SMP indicates that based on the assessment of students, teachers and experts claim that the model developed media received a positive response as a medium to improve the learning ability of students in learning English so as to make an alternative solution to improve the quality of learning that takes place during this . The use of media in teaching English is a national problem , in addition to various other problems . According to the Department of Education (1997 ) among these problems is not optimal use of appropriate learning media . Accordingly, as an alternative solution to the need for improvement of curriculum , teaching approaches and methodologies and the development of appropriate learning media that learning objectives can be achieved . No game . 23 Th . Article 45 of the 2006 SKL infrastructure is understood that teachers and students are in need of instructional media ; instructional media inadequate both quantitatively and qualitatively ; there are problems associated with the maintenance , repair or storage media and learning aids ; many media / props manufacturer defective and not used anymore because they do not know how to fix it , or obtain a defective component ; most media – props available already less relevant to learning materials ; and simple props began to demand and allow it to be developed . Prasurvey good results of a questionnaire distributed to teachers and students found some issues related to the importance of this research . The issue is the low frequency of use of the media , the main media computer ketersediaaan level low , and the results of learning English language and communication skills need to be improved . The issue is of course causing the learning process and the learning evaluation is not done to the fullest . For this reason the development of instructional media in the form of an interactive CD deemed to be an alternative solution to these problems . Based on the above rationale , it appears that instructional media is very important in learning English so that students are able to actively communicate both orally and in writing in a particular literacy .
The availability of media is important because the teacher is not the only source of learning while penyampainya media . To overcome these problems required the development of instructional media related research . One effort that is sufficient for it is by doing the development of interactive learning media that can improve oral and written communication skills of students . By using interactive learning media expected learning objectives can be improved . This study focused on the development of Interactive Learning Media to Improve English Communication Skills Students Class VIII junior secondary school in West Lombok . The development will also focus on the material writing and speaking for several units of learning . Research conducted aims to develop a CD ( Compact Disk ) computer -based interactive multimedia as alternative media in learning English to improve communication skills of learners Islamic. This study uses the approach of Research and Development, Borg and Gall ( 1979 : 626 ), which also refers to the theory of CALL ( Computer Assisted Language Learning ) Joy Egbert ( 2005 ) . Research subjects were in the province of West Nusa Tenggara , West Lombok regency , namely in three public and private junior secondary school with a third consideration that the school was able to describe the general condition of MTs in the province . This study is expected to be a source of information in the use of instructional media selectively primarily in learning English in junior secondary school . B. Serving Data Draft initial product development , Computer -Based Interactive Media CD has been through testing expert . Based on the results of expert assessment content , design experts and media specialists , Computer Based Interactive Learning Media are in good qualifications , with some revisions . The things that should be corrected are ( 1 ) the suitability of the command line with the task of learners , ( 2 ) improvement of the layout images are truncated so that connectedness becomes clear images and text . With regard to the media, product development required to be assessed by expert instructional media is Media Interactive Computer-Based Learning . Assessment includes sound , music , sound effects , text used , and the angle of the sound . Quality , composition , suitability , and accuracy into the assessment criteria . Draft II product development , based on expert advice and input both the content , design , and media , later tested . Limited trials conducted in MTsN Kediri . The test is done as many as four ( 4 ) times ( cycles ) . Before the test is done , the students are given tests ( pre-test ) to determine the ability of early learners before using Computer -Based Interactive Learning Media . Based on the statistical test t test ( paired sample test) , the average value was recorded pretest ( before the Computer Based Learning Media ) applied at 42.50 , while the average value of posttest 1 learners after this model applied is 52.57 . Means there is an increase in the average value of communication skills of students after learning media model is applied . In cycle 2 the average values obtained posttest 1 learners after this model applied is 61.00 . Means there is an increase in the average value of communication skills of students as compared to the pretest results of only 42.50 . In cycle 3 the average values obtained posttest 3 learners after this model applied is 74.50 . In cycle 4 the average values obtained posttest 4 learners after this model applied is 75.20 . The impact of the media on the results of the development of increased competence to speak and write the students gained through classroom assessment . Speaking and writing competence is the result of learners achieved through performance tests on a limited trial . In a limited test results appear the average scores improved competence to speak and write learners . When associated with the objectives to be achieved in the implementation of interactive media , it can improve speaking and writing competence of learners . The improvement of the phenomenon can
be drawn the conclusion that the media is developed , effective for enhancing communicative ability learners . From the results of this test can be interpreted that the model of interactive learning English media developed through the development of Computer -Based Interactive Learning Media is stable and can continue to test the product on a broad test . Draft III product development , based on the advice and input of learners in limited trials , further product development validated to sixty ( 60 ) persons learners and four ( 4 ) teachers to be carried out extensive trials . Ease , compatibility with learners , materials are in conformity with the good category , while the presentation and the sound quality is still quite good . The highest points gained in the assessment aspect of Interactive Computer-Based Learning Media is the formulation of the goals to be achieved . In general , respondents Media Interactive Computer-Based Learning in the same range seen from the percentage. The mean percentage of Interactive Computer-Based Learning Media = ( 76 % +80 % +73 % +73 % ) / 4 = 75.5 % . The mean percentage of Interactive Computer-Based Learning Media at 75.5 % , indicating that the Computer -Based Interactive Learning Media are in a good qualification . With good qualifications , not needed refinement Media ‘s Computer -Based Interactive Learning . Associated with Computer -Based Interactive Learning Media , learners generally considered that the Computer -Based Interactive Learning Media is still not good . The mean percentage of Interactive Computer-Based Learning Media = ( 57.1 % +53.3 % +64.5 % +68.1 % + 62.6 % +65.3 % +61.5 % +65.3 % ) / 8 = 62.21 % . The mean percentage of Interactive Computer-Based Learning Media of 62.21 % indicates that the Computer -Based Interactive Learning Media are in a poor qualifying . With qualifying less well , it is necessary improvements to the Media ‘s Computer -Based Interactive Learning . Discussion C. Model Development Model of instructional media developed first be tested on a limited basis . Limited trial involving teachers and learners in MTsN Kediri . Results of the trial is limited to material improvement model developed learning media . In view of learners developed instructional media products in enough categories so that the necessary repairs of all aspects . Ideally , learning media can stimulate more senses learners . Koehnert theory says that the more senses involved in the learning process , the learning process will be more effective . This theory explicitly suggest the use of more than one human senses . Therefore , the use of media in learning can be expected to improve communication skills . The above statements relating to Dale opinion stating that the acquisition of learning outcomes through the senses of view ranges from 75 % , through the senses of hearing about 13 % , and through other senses approximately 12 % . The same thing is confirmed by Baugh (1986 ) in Arsyad (2006 : 10 ) states that approximately 90% of the results obtained through the senses of a person learning perspective , 5 % is obtained through the sense of hearing , and 5 % again obtained through other senses . This improvement is also quite reasonable views of the increase in the average test score of students before and after the instructional media models are implemented . Improvements were made in terms of sound quality of audio media to produce better sound and clear . Associated with the presentation of the material in the form of repairs needed repairs Grammar , image accuracy , and evaluation. In connection with the appearance of the presenter , a necessary improvement conformity adjustments between the presenter with the command in it . Then required a more interesting animation that is capable of motivating students to learn through the media developed . Thus
developed instructional media are expected to have a degree of relevance to the purpose , content and characteristics of learners . The result of these improvements into the product further tested extensively in several schools . The media is an integral part of the learning program . Media also designed to achieve the expected learning objectives as well as instructional methods chosen also to facilitate the achievement of goals . One of the main goals of learning English is to be able to communicate orally and in writing . These capabilities at each level of education is packaged in a variety of literacy levels . In this study developed media is media oriented communicative abilities so that the resulting models are interactive media . It is based on the theory that communication is the interaction between the speaker and the listener , reader and writer in the delivery of the message . Therefore, communication is not just a one-way transfer but it is a transactional process , either in the form of action – reaction , feedback input , and so on . From the questionnaire results found that teachers have used varied methods of learning . Variations yanng method used will be the target when the teacher was also thinking about the right media to use in learning . Here the required paradigm of the model curriculum teacher – teacher – learners to curriculum – teacher – student – media . With the media ‘s role of teachers is reduced , but on the other hand the media can help teachers in the task of organizing learning . In certain cases, the media also can replace the role of the teacher . Maximum utilization of the computer lab does require the involvement of other parties outside of the teacher , therefore, the role of primary school principals are expected to provide laboratory support facilities and personnel required . The number of computers that are far from sufficiency ratio can be overcome by good scheduling . For teachers who use computer skill level is low they are expected to enhance its capabilities. Learning with computers of course there are drawbacks . This deficiency may be the cause of the low usage of this medium by the teacher . Barriers to the use of computers as a medium of learning include: budgetary constraints , the availability of computer software and hardware , limited technical knowledge and theorists and acceptance of the technology . The final reason the technical knowledge and theoretical limitations are cultural reasons which of course must be recognized by teachers and other education managers . D. Product Development Instructional media produced in this study is in the form of instructional media Compact Disk ( CD ) with a duration of 45 minutes running . The audiovisual media can help learners improve English language skills especially for communicative skills . Instructional media in the form of this CD is equipped with an audio text to facilitate understanding of the material , especially material that is difficult to understand when only using text and images or photos. These materials are materials about expressing opinion, adverb of frequency , seasons , and the phone call . The audiovisual media is a media that is needed to help students improve communication skills of learning English through speaking and writing , so that the expected level of literacy at this level can be achieved . . Creating instructional media program is not as easy ¬ to create media entertainment program . Morgan & Shade (1994 ) found that of the many programs on the market at only 20-25 % which can be considered eligible and fit for use for educational purposes . While the program has a level of 75-80 % to a high ¬ difficulties in access . In response to this Wright & Shade (1994 ) says , that the effectiveness of the learning process by using computer depends on the quality of the program ( software ) . Thus , the design required in accordance with the purpose of estab ¬ belajaran process in the manufacture of multimedia programs . Apart from the lack – weakness , multimedia interactive learning has some features that are not owned by other media . Among
the privileges that are:( 1 ) Interactive Media provides an interactive process and provide ease of feedback ,( 2 ) Interactive Media gives learners the freedom to determine the topics , processes , learning , and ( 4 ) Interactive Media to easily control the systematic the learning process . Influence of Media Communication Ability of Students Against Based on the analysis of data in a wide trials , it indicated that the developed learning media has an influence on the improvement of communication skills indicated on improving communicatio n competence English learners . It was seen in both trials at school categories of low, medium and high . At the trial in the lower category of school t – count of ≥ 9.571 t – table indicates that there is a significant difference between the average value of the test results of students before and after Media Interactive Computer-Based Learning applied . At the trial in the school category were , t – count equal to 12.333 ie ≥ t – table as well as at the high school category of 11.670 . From the post-test results showed three changes from the test results above . From the test results as a model of extensive test phase media models Computer -Based Interactive Learning for English subjects , suggesting that the model Computer -Based Interactive Learning Media developed an effective model to improve the communication skills of learners in the subjects of English at junior secondary school . The effectiveness of the media that was developed can be seen from the empirical evidence in the form of trials and also theoretical evidence mainly to do with the interactive side . Increasing Communicative Competence of Students Reform efforts in order to improve the ability of learning to speak with the media focused on providing opportunities for learners to practice speaking as directed in the media . Talking can be done in the form of a monologue or dialogue . Speaking monologues is where learners speak using English . Speaking Dialogic is his form learners in pairs or in a group conversation . This dialogic interaction is part of the joint education . This is because education is a social process that can not occur in the absence of interaction between learners ( Lee , 2000) . Learning activities and work cooperatively in small groups to accommodate the development of the ability to speak . In general, improvement of communication capabilities at each variable has increased , both in the schools category of low , medium high dam . The analysis showed three groups of school communication capabilities , a significant increase . This suggests that the media are developed sufficiently effective to enhance the communication skills of learners . The ability of the media in promoting inter ¬ active process has been tested because the media also have inter ¬ active ingredient . In this case Romiszowski (1993 ) look like as an interactive process of two- lane relationships between teachers with learners . Furthermore, Jacobs (1992 ) suggested that the relationship of two lines will create a situation of dialogue between two or more pe ¬ should learn . The relationship of this dialogue will be fostered through the use of a computer because a computer has the capacity of the media to be able to make the process of learning to be interactive . The effectiveness of the media is because teachers will answer the problem of fast learners in addition to overseeing the development of cognitive , affective and psychomotor me ¬ them . Stratfold (1994 ) describe how to measure the ability of an interactive media program . She advises that in order to produce media programs , media makers must first determine which of the type of feedback should be given to the learners . Because of the feedback it will form a two-way relationship between teachers and learners in the process of integration . In addition , the learning process involves a variety of senses and finesse . This includes the ability to respond and how to replicate because these works involve various senses which stimulates learners in the learning process . Feedback can be applied in learning through the use of media is the concept of modeling , training , support , articulation and reflection ( Collins , in Munir : 2008 : 235 ) .
The impact of the media on the results of the development of learners’ communication skills improvement is obtained through the measurement communication capabilities . Communication ability is the result of learners achieved through extensive test trials . On the results of extensive testing it appears the average scores improved communication skills of learners . When associated with the objectives to be achieved in the application of computer -based interactive media model , it can improve the communication skills of learners . The improvement of the phenomenon can be drawn the conclusion that the model developed media , effective communication to enhance the ability of learners . E. Conclusion Computer -Based Interactive Learning Media product development can be used as an alternative media that can be used to improve the learners’ communication . Media Computer -Based Interactive Learning outcomes of this development can be considered as an alternative medium of learning on related material in an effort to improve communication students in English Language subjects . Nevertheless , this study media in its use can be tailored to the needs . The results of this study can be used as an input in the development of instructional media appropriate for other subjects . Bibliography Main Source Egbert,Joy. (2005). CALL (Computer Assisted Language Learning). TESOL Inc. Source of Support Arsyad, A. (2006), Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, Borg, W.R.& Gall, M.D. (1979). Applying Education Research: A Practical Guide for Teachers. New York & London: Longman. Oemar, H. (2006). Implementasi Kurikulum. Bandung: Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Heinich, R., Molenda, M., dan Russell, J (2005). Instructional Technology and Media for Learning. New Jersey: Merril Prentice Hall. Lee, K. (2000). “English Teachers’ Barriers to the Use of Computer-assisted Language Learning”. The Internet TESL Journal, Vol. VI, No. 12, December 2000. http: /www.aitech.ac.jp/~iteslj/ Ramainas. (2006).” Motivasi Belajar dan Persepsi Peserta didik tentang Media Pembelajaran terhadap Hasil Belajar.” Jurnal Pembelajaran. 29 (1).79-85. Toha, M. (1996). Perilaku Organisasi, Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Tompkins, G.E. dan Hoskisson, K. (1995). Language Arts: Content and Teaching Strategies. New Jersey: Merrill.
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN E-LEARNING BERBASIS WEB PADA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KALASAN
Mawar Ramadhani 08520241028 Alumni Prodi S1 Pendidikan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta, 2012
Shindy Arti Mahasiswa Prodi S1 Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer, Universitas Negeri Jakarta 5235122709
ABSTRACT This study aims to determine the effectiveness of the use of instructional media webbased E-Learning in the Information and Communication Technology lessons on learning outcomes of students Class X SMA Negeri 1 Kalasan when compared with conventional learning. The method used in this study was a quasi-experimental research methods to study a sample class XA and XB are SMA Negeri 1 Kalasan. Based on this research can be concluded that the effectiveness of instructional media web-based E-Learning in the criteria being that the normalized index gain of 0:54, the effectiveness of conventional instructional media in the criteria being that the normalized index gain is 0:30 and improvement of learning outcomes with E-learning media Learning is better than the improvement of learning outcomes in the conventional instructional media materials Maker Software Presentation Class X SMA Negeri 1 Kalasan. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran
E-Learning
berbasis web
pada
penggunaan media
pelajaran Teknologi Informasi dan
Komunikasi terhadap hasil belajar siswa
Kelas X SMA Negeri 1 Kalasan
apabila
dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian quasi eksperimen dengan sampel penelitiannya adalah kelas XA dan XB SMA Negeri 1 Kalasan. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa efektivitas media pembelajaran E-Learning berbasis web masuk dalam kriteria sedang yaitu dengan indeks
normalized gain
sebesar 0.54,
efektivitas media
pembelajaran konvensional masuk dalam kriteria sedang yaitu dengan indeks normalized gainsebesar 0.30 dan peningkatan hasil belajar dengan media pembelajaran E-Learning lebih baik dibandingkan dengan peningkatan hasil belajar media pembelajaran konvensional pada materi Perangkat Lunak Pembuat Presentasi Kelas X SMA Negeri 1 Kalasan. Kata kunci : media pembelajaran, E-Learning, konvensional, hasil belajar.
PENDAHULUAN
bahan ajar dapat divisualisasikan dalam
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa perubahan yang sangat besar bagi kemajuan dunia pendidikan. Seiring dengan perkembangan tersebut metode pembelajaran juga banyak mengalami perkembangan, baik pembelajaran
secara
berbagai format dan bentuk yang lebih dinamis dan interaktif sehingga
atau murid akan termotivasi untuk terlibat lebih
media
jauh dalam proses pembelajaran
tersebut.
metode
personal,
learner
SMA Negeri 1 Kalasan, memberlakukan
masih
pembelajaran
pembelajaran ataupun proses pembelajaran.
konvensional. Pembelajaran konvensional
Bentuk
yang dimaksud di sini adalah pembelajaran
dari
informasi
perkembangan
yang
diterapkan
pendidikan adalah
teknologi di
E-Learning.
dunia
yang penyampaian materinya
diuraikan
E-
oleh guru dengan media pembelajaran
Learning merupakan sebuah inovasi yang
yang standar, misalnya powerpoint atau
mempunyai
tanpa
kontribusi
sangat
besar
media
pembelajaran
kemudian
terhadap perubahan proses pembelajaran,
memberikan
dimana proses belajar tidak lagi hanya
siswa
mendengarkan uraian materi dari guru
Berdasarkan
tetapi siswa juga melakukan aktivitas lain
beberapa
seperti
melakukan,
dengan guru TIK dan observasi di kelas,
mendemonstrasikan dan lain-lain. Materi
menunjukkan bahwa secara umum siswa
mengamati,
soal
dengan
(penugasan)
materi
yang
kepada terbatas.
data yang diperoleh dari
indikator
hasil
berbincang
kelas X SMA Negeri 1 Kalasan berada
sumber
dalam rentang minat belajar TIK rendah
meningkatkan hasil belajar siswa, sehingga
yang sangat berpengaruh pada hasil belajar.
peran
Memperhatikan hal tersebut, kemungkinan
dilaksanakan. Selain itu, keaktifan siswa
sistem
dalam
lebih ditekankan jika menggunakan media
sehingga
pembelajaran E-Learning karena langkah
yang
pembelajaran
digunakan kurang
tepat
berpengaruh pada hasil belajar.
yang dimiliki sekolah seperti jaringan internet kurang dioptimalkan. Hal ini terlihat pada kurang dimanfaatkannya internet sebagai sumber belajar. Sekolah E-Learning
namun
belum dimanfaatkan secara optimal oleh guru
mata
pelajaran,
terutama
Learning ini, diharapkan akan membuat pembelajaran
sebagai
fasilitator
untuk
dapat
sehingga budaya belajar yang diciptakan di sini menuntut siswa untuk mandiri dengan harapan mampu meningkatkan pemahaman
siswa
menjadi lebih
materi
dengan meningkatnya hasil belajar siswa tersebut.
TUJUAN DAN MANFAAT 1. Manfaat Teoritis Memberikan
dapat mempertinggi proses belajar siswa
ilmu
dalam pembelajaran yang pada gilirannya
pengembangan
diharapkan
berbasis
mempertinggi
terhadap
pelajaran yang akhirnya mampu sejalan
kondusif, meningkatkan minat siswa, serta
dapat
optimal
TIK.
Dengan adanya media pembelajaran E-
proses
guru
yang
pembelajaran yang runtut telah diberikan
Di sisi lain, sarana dan prasarana
sud ah memiliki
belajar
hasil
sumbangsih
pengetahuan
web
pada tentang
E-Learning sebagai media
ini
pembelajaran yang tepat, efektif,
dikarenakan E-Learning menuntut siswa
inovatif dan dapat digunakan dalam
untuk bisa berinteraksi dengan internet,
pembelajaran TIK, serta dapat
seperti mengakses informasi
meningkatkan hasil belajar siswa.
belajar
yang
dicapainya.
memunculkan
Hal
yang luas,
keaktifan siswa yang
disebabkan tantangan, serta ketersediaan
pemanfaatan
ini
a.
Bagi Guru 1. Membantu
materi untuk pembelajaran. Penelitian
2. Manfaat Praktis
mengkaji
media pembelajaran
E-
Learning yang telah ada di SMA Negeri 1 Kalasan untuk mata pelajaran TIK sebagai
guru
dalam
melaksanakan pembelajaran secara individual, interaktif, dan kreatif dengan sumber
belajar
yang
luas
(open
source). 2. Guru
eksperimental dapat
memfasilitasi
(treatment)
belajar,
penelitian
serta
kebutuhan
3. Guru
termotivasi
untuk
mengembangkan E-Learning. 4. Guru dapat berperan sebagai fasilitator
dalam
yaitu
penelitian
yang
dilakukan dengan memberikan perlakuan
pengembangan potensi, gaya
belajar siswa yang beragam.
b.
Penelitian ini termasuk dalam penelitian
tertentu yang
terhadap
subjek
bersangkutan
dengan
menggunakan desain eksperimen PretestPosttest Control Group Design. Kelompok eksperimen
diberikan
perlakuan
penggunaan media pembelajaran Learning
E-
dan pada kelompok kontrol
pembelajaran.
diberikan perlakuan konvensional yang
Bagi Siswa
diberlakukan di sekolah (media ceramah
1. Siswa
dapat
melakukan
oleh guru). Rancangan penentuan sampel
pembelajaran TIK di mana
ini
pun dan kapan pun jika E-
Sampling,
Learning ini dimanfaatkan
SMA Negeri 1 Kalasan, dengan jumlah
secara optimal.
224 siswa.
2. Siswa dapat belajar menurut kemampuan dan minatnya. 3. Siswa
memiliki
menggunakan
teknik
Random
dimana terdapat 7 kelas X
Tabel 2. Rencana Desain Penelitian Secara Umum
sumber
belajar yang luas. c.
Bagi Sekolah 1. Tersedianya sumber belajar alternatif digunakan
yang
dapat
dalam
kegiatan
pembelajaran
secara
KE : Kelas eksperimen
interaktif. 2. Mendukung teknologi sekolah.
Keterangan :
pengembangan di
KK : Kelas kontrol
lingkungan O1
:
Kemampuan kelas eksperimen
sebelum diberi perlakuan O2 METODE PENELITIAN
:
Kemampuan kelas eksperimen
setelah diberi perlakuan
O3 : Kemampuan kelas kontrol sebelum
skor posttest, dan skor gain. Skor gain
diberi perlakuan
diperoleh dari selisih antara skor pretest
O4 : Kemampuan kelas kontrol setelah diberi perlakuan X1
:
Perlakuan dengan media
:
dengan menggunakan media pembelajaran E-Learning maupun siswa yang belajar
pembelajaran E-Learning X2
dan skor posttest baik siswa yang belajar
Perlakuan
menggunakan
media
pembelajaran
konvensional. dengan
media
pembelajaran konvensional
Untuk melihat hasil belajar siswa sebelum dan sesudah diberi perlakuan (treatment), maka perlu dilakukan pengolahan dan analisis data terhadap skor pretest dan
HASIL DAN PEMBAHASAN
posttest. Rekapitulasi data ditunjukkan
Penelitian dilakukan terhadap dua
pada tabel berikut :
kelas, yaitu kelompok eksperimen (XA)
Tabel 11. Rata-rata Skor Tes Hasil Belajar
dengan jumlah siswa 32 orang diberikan
Siswa
perlakuan dengan media pembelajaran ELearning,
sedangkan
kontrol
(XB)
pada
sebagai
kelompok kelompok
pembanding dengan jumlah siswa
29
orang diberikan perlakuan dengan media pembelajaran terhadap
konvensional. sampel
masing-masing
Penelitian
dilakukan
empat
kali
selama
pertemuan
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata skor pretest dan posttest
pada kelas eksperimen adalah
67.03 dan 86.09. Sedangkan pada kelas
untuk 2 kompetensi dasar animasi transisi
kontrol diketahui rata-rata skor
sederhana dan hyperlink pada presentasi
dan posttest adalah sebesar 67.31 dan
Power Point 2007. Banyaknya pertemuan
80.34. Dari data tersebut terlihat bahwa
ini disesuaikan dengan standar kompetensi
terdapat peningkatan hasil belajar siswa
dan kompetensi dasar yang harus dicapai
pada kelas eksperimen dan kontrol.
siswa.
pretest
Hasil Analisis Data Gain
Analisis Data Hasil Belajar Siswa
Nilai gain didapat dari selisih nilai yang
posttest dan nilai pretest. Karena hasil
digunakan adalah berbentuk skor pretest,
belajar merupakan hasil yang diperoleh
Data
hasil
penelitian
siswa setelah pembelajaran,
maka hasil
Gambar 10. Nilai gain kelas
belajar yang dimaksud yaitu adanya
eksperimen dan kelas kontrol
peningkatan yang dialami siswa. Untuk mengetahui efektivitas penggunaan media pembelajaran eksperimen
E-Learning dan
pada kelas
penggunaan
media
pembelajaran konvensional pada kelas kontrol digunakan perhitungan
gain
ternormalisasi. Hasil dari perhitungan gain ternormalisasi (g) pada kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada tabel.
Setelah
proses
pembelajaran
dilaksanakan dengan memberi perlakuan dengan media pembelajaran
E-Learning
pada kelas eksperimen dan perlakuan dengan media pembelajaran konvensional pada kelas kontrol, menunjukkan bahwa hasil
belajar
akhir
kedua
kelompok
mengalami perbedaan. Perbedaan hasil belajar ditunjukkan oleh nilai rata-rata
Tabel 20. Hasil Indeks Gain Kelas
kelas eksperimen 86.09 sedangkan pada
Eksperimen dan Kontrol
kelas kontrol 80.34. Dari nilai rata-rata posttest terlihat bahwa hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Untuk
Berdasarkan data nilai pretest dan
mengetahui
keefektifan
penggunaan media pembelajaran web
E-
posttest pada kelas eksperimen, diperoleh
Learning berbasis
nilai gain ternormalisasi kelas eksperimen
eksperimen
sebesar 0.54 dan kelas kontrol sebesar
pembelajaran
0.30. Nilai tersebut diinterpretasikan ke
digunakan
dalam kriterium nilai
, diperoleh
ternormalisasi.
efektivitas media pembelajaran E-Learning
dengan menggunakan gain ternormalisasi
di kelas eksperimen tergolong sedang.
diperoleh nilai
dan
pada kelas
penggunaan
media
konvensional perhitungan Hasil
juga gain
perhitungan
tes
g untuk kelas kontrol
adalah sebesar 0.30
sedangkan nilai
g
untuk kelas eksperimen adalah sebesar 0.54. Berdasarkan nilai g di atas terlihat bahwa hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
menggunakan media pembelajaran
Berdasarkan permasalahan, tujuan penelitian, hasil analisis dan pembahasan yang
telah
dipaparkan,
maka
dapat
disimpulkan bahwa efektivitas penggunaan media pembelajaran E-Learning berbasis web lebih tinggi daripada menggunakan media pembelajaran konvensional. Hal ini
E-
Learning pada mata pelajaran yang lain dengan karakteristik sesuai dengan mata pelajaran
TIK
yang
diujicobakan
mana
dan
sudah
menghasilkan
kesimpulan bahwa media pembelajaran ELearning efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa
ditunjukkan oleh uji hipotesis posttet dan nilai
gain
ternormalisasi.
Hasil uji
hipotesis posttest dengan Uji t adalah
Saran
P(0.006) < ∝ (0.05), sehingga 𝐻𝐻𝑜𝑜 yang
Berdasarkan
berbunyi ‘Efektivitas penggunaan media
diperoleh,
pembelajaran E-Learning berbasis web
beberapa
sama
pertimbangan dan pemikiran antara lain ;
dengan
pembelajaran
penggunaan
media
konvensional
dalam
meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Kalasan pada mata pelajaran
Teknologi
Informasi
dan
Komunikasi’ ditolak dan 𝐻𝐻𝑎𝑎 ‘Efektivitas
penggunaan media pembelajaran Learning
berbasis web
E-
lebih tinggi
daripada penggunaan media pembelajaran konvensional dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Kalasan pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi’ diterima. Melihat kesimpulan yang didapat dari penelitian ini, menggunakan
seharusnya
dan
sekolah
mengoptimalkan
hasil
penelitian
peneliti hal
yang
merekomendasikan
untuk
dijadikan
bahan
1. E-Learning merupakan salah satu alternatif
media pembelajaran
interaktif yang mengembangkan sikap aktif, mandiri dan maka
sebaiknya
kreatif, media
pembelajaran ini dapat digunakan untuk setiap materi TIK maupun mata pelajaran yang lain. 2. Sebelum pelaksanaan pembelajaran menggunakan harus
dapat
komponen
media
ini,
guru
mempersiapkan
pendukung,
seperti
rencana pembelajaran yang lebih sistematis agar lancar serta jelas apa
yang
akan
dilakukan,
keberadaan E-Learning yang sudah ada
kemudian materi serta tugas di
tersebut, untuk meningkatkan hasil belajar
dalam
siswa. Selain itu,
sebaiknya
sekolah
E-Learning
harus sudah
3.
disediakan sebelum pembelajaran
terlaksana dengan baik.
dimulai.
pembelajaran dengan media
Media pembelajaran E-Learning
oleh
adanya
koneksi
internet,
persiapan,
ketersediaan
sebelum
memulai pembelajaran sebaiknya
sehingga ketika fasilitas jaringan
guru
mempersiapkannya
internet terganggu, maka proses
dengan sangat matang. Karena
pembelajaran pun dapat terganggu.
telah
sepanjang pembelajaran. Pengkondisian
belajar
ketika pembelajaran berlangsung
siswa
E-Learning
harus
lebih
diperhatikan karena siswa akan dituntut secara mandiri menggali materi yang diajarkan secara lebih mendalam,
sekaligus
mengembangkan
pengetahuan
seluas mungkin. 5. Untuk
penelitian
lebih
sebaiknya
lanjut,
melakukan
pengembangan
sejenis
tetapi
dengan
bahasan
yang
pokok
berbeda, bahwa
supaya
dapat
penerapan
pembelajaran
dilihat media
E-Learning
ini
sangat sesuai untuk diterapkan pada materi apapun yang menuntut keterampilan praktek siswa. 6.
sangat
tergantung
sehingga
E-
berbasis web
membutuhkan waktu ekstra dalam
media ini digunakan oleh guru
4.
Learning
Proses
Fasilitas laboratorium komputer dan koneksi internet sebagai faktor pendukung
penerapan
pembelajaran ini harus memadai, agar efektivitas pembelajaran dapat