Jumlah rumah tan gga usaha pertanian di Kota Langsa Tahun 2013 sebanyak 7.341rumah tangga Jumlah perusahaan perta nian berbadan hukum Kota Langsa Tahun 2013 sebanyak 3Perusahaan Jumlah perusahaan tidak berbadan hukum atau bukan usaha rumah tangga usahapertanian di K ota Langsa Tahun 2013 sebanyak 11 Unit Jumlah sapi/kerbau di Kota Langsa pada 1 Mei 2013 sebanyak 5.597 ekor
Seuntai Kata Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun sekali sejak 1963. Pelaksanaan ST2013 merupakan amanat Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 Tentang Statistik dan mengacu pada sejumlah rekomendasi dari FAO yang menetapkan “The World Programme for the 2010 Around Agricultural Censuses Covering Periode 2006-2015”. Pelaksanaan ST2013 dilakukan secara bertahap, yaitu pencacahan lengkap usaha pertanian pada bulan Mei 2013, dilanjutkan dengan pendataan rinci melalui Survei Pendapatan Rumah Tangga Usaha Pertanian pada bulan November 2013 dan Survei Struktur Ongkos Komoditas Pertanian Strategis dalam setiap subsektor pertanian pada bulan Mei-Oktober 2014. Buku ini disusun untuk memberi gambaran awal hasil ST2013 mengenai jumlah rumah tangga usaha pertanian, jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum, dan jumlah perusahaan tidak berbadan hukum atau bukan rumah tangga usaha pertanian di Kota Langsa. Di samping itu, publikasi ini juga menyajikan jumlah sapi dan kerbau dari hasil Pendataan Sapi Potong, Sapi Perah, dan Kerbau (PSPK) 2011 dan hasil ST2013. Informasi lebih lanjut dapat dilihat pada website http:\\st2013.bps.go.id. Publikasi ini merupakan persembahan perdana dari berbagai publikasi yang akan diterbitkan BPS Kota Langsa terkait dengan pelaksanaan ST2013. Kami mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya atas bantuan semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah ikut berpartispiasi dalam menyukseskan Sensus Pertanian 2013. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penerbitan publikasi ini, kami juga mengucapkan terima kasih. Langsa, 17 Agustus 2013 Kepala Badan Pusat Statistik Kota Langsa
Ir. Amir Fadhli
Dukungan Kepala Daerah “….ST2013 merupakan kegiatan besar yang bertujuan untuk mendapatkan Data Pertanian yang lengkap dan akurat. Data tersebut merupakan Data Dasar tentang Pertanian yang sangat berguna untuk Perencanaan dan Evaluasi berbagai Program Pembangunanpembangunan Pertanian….”
“….Masyarakat harus memberikan jawaban apa adanya, agar data yang dihasilkan dapat digunakan secara tepat untuk perencanaan pembangunan….” (Sambutan Wakil Walikota Langsa pada acara pembukaan Sosialisasi Sensus Pertanian 2013) 2
Rangkaian Kegiatan ST2013
Diseminasi Angka Tetap ST2013
Pengolahan ST2013-L di Provinsi
Diseminasi Angka Sementara ST2013
1. Pelatihan Petugas Pengolah 2. Monitoring Kualitas 3. Evaluasi Pasca Survey 4. Editing/Coding (Coaching)
Pengolahan ST2013-P di Kabupaten Pelaksanaan Sensus Pertanian 1-31 Mei 2013 Pemutakhiran ST2013-P
Pencacahan ST2013-L
Pelatihan Petugas Pencacah Lengkap (PCL)
Pelatihan INDA Pengolahan
Pelatihan Instruktur Daerah (INDA)
Sosialisasi ST 2013 Tingkat Kab./Kota dan Kecamatan Koordinasi dan Konsultasi dengan Jajaran Pemko Langsa
Rangkaian Kegiatan ST2013
4
1973
1963 Sensus pertanian pertama. Cakupan wilayah: daerah perdesaan di seluruh Indonesia, kecuali Irian Jaya (Papua). Satuan wilayah sensus terkecil adalah lingkungan. Tujuan utama: mendapatkan data statistik di sektor pertanian yang dapat menggambarkan struktur pertanian di Indonesia. Data yang dikumpulkan: penggunaan lahan, irigasi, penggunaan pupuk, ternak, rumah tangga pertanian, tenaga kerja pertanian, fasilitas transportasi untuk menjual hasil pertanian, alat-alat pertanian. Hasil sensus belum sempura, disebabkan antara lain presisi sampling design rendah, response rate belum optimal, dan Landreform yang dilancarkan pemerintah dengan UndangUndang No.5 Tahun 1960 yang berpengaruh terhadap jawaban responden.
Sensus Pertanian yang kedua Cakupan wilayah: daerah perdesaan dan perkotaan di seluruh Indonesia, kecuali Irian Jaya. Satuan wilayah sensus terkecil adalah blok sensus. Pengumpulan data pada pertanian rakyat, perkebunan rakyat dan perkebunan besar, perikanan laut dan perikanan tambak dilakukan secara terpisah dan dalam waktu yang berbeda. Pencacahan perkebunan besar dilakukan secara lengkap, sedangkan untuk perikanan laut dan tambak hanya dilakukan pada blok sensus terpilih di Sumatera, Jawa, dan Bali. Data yang dikumpulkan: (a) struktur pertanian rakyat yang meliputi data penguasaan dan penggunaan lahan pertanian; struktur tanaman musiman dan tahunan; peternakan; perikanan laut dan darat; peralatan pertanian; pengairan; pemupukan; dsb. (b) Potensi pertanian masingmasing desa yang meliputi luas dan penggunaan tanah; keadaan pengairan dan potensi pengairan; fasilitas pengolahan; pemasaran; pengangkutan dan penggudangan; mekanisme pertanian; perikanan; koperasi; dsb. (c) Data perkebunan besar seperti struktur perkebunan; jenis tanaman; luas dan produksi; pengolahan hasil perkebunan dan pemasarannya; dsb. (d) Data perikanan laut yang meliputi rumah tangga perikanan; alatalat penangkap ikan; perahu/kapal perikanan; penanaman modal; dan jumlah nelayan.
1983 Sensus pertanian yang ketiga. Cakupan: semua kegiatan di sektor pertanian (kecuali kehutanan dan perburuan) di seluruh Indonesia, termasuk Irian Jaya dan Timor Timur, baik di daerah perdesaan maupun perkotaan. Satuan wilayah sensus terkecil adalah blok sensus. Data yang dikumpulkan: sama dengan Sensus Pertanian 1973. Konsep pertanian 1983 rumah tangga pertanian mencakup: - Rumah tangga pertanian pengguna lahan: Tanaman padi/palawija, tanaman hortilkultura, tanaman perkebunan, peternakan, budidaya ikan/biota lain di kolam air tawar/sawah, dan budidaya ikan/biota lain di tambak air payau. - Rumah tangga pertanian yang tidak menggunakan lahan: Budidaya ikan/biota lain di laut, budidaya ikan/biota lain di perairan umum, Penangkapan ikan/biota lain di laut, dan penangkapan ikan/biota lain di perairan umum Pengumpulan data pokok di sektor pertanian, baik di daerah perkotaan maupun perdesaan, dilakukan melalui pendaftaran rumah tangga pertanian pada blok sensus terpilih. Pengumpulan data dilakukan melalui dua cara, yaitu pencacahan lengkap untuk perusahaan pertanian, KUD, Podes dan pencacahan sampel untuk rumah tangga pertanian.
1993 Sensus pertanian yang keempat. Pendaftaran bangunan dan rumah tangga dilakukan di seluruh Indonesia, baik di daerah perdesaan maupun perkotaan. Pencacahan sampel untuk rumah tangga pertanian hanya dilakukan di wilayah kabupaten daerah perdesaan. Satuan wilayah sensus terkecil adalah wilayah pencacahan (wilcah). Sebagai persiapan pencacahan, setahun sebelumnya dilakukan pemutakhiran wilcah. Konsep rumah tangga pertanian mengalami perluasan dibanding Sensus Pertanian 1983, yaitu untuk konsep rumah tangga pertanian pengguna lahan ditambah dengan usaha budidaya kayu-kayuan kehutanan, dan setiap komoditas yang diusahakan harus memenuhi Batas Minimal Usaha |(BMU) sedangkan untuk rumah tangga pertanian tidak menggunakan lahan ditambah dengan usaha pemungutan hasil hutan dan atau penangkapan satwa liar serta usaha di bidang jasa pertanian.
2003 Sensus pertanian yang kelima. Pendaftaran bangunan dan rumah tangga, baik di daerah perdesaan dan perkotaan, dilakukan di seluruh Indonesia pada bulan Agustus 2003, kecuali di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) yang dilaksanakan pada bulan Mei 2004. Pendaftaran bangunan dan rumah tangga dilakukan secara lengkap di daerah perdesaan dan perkotaaan kecuali daerah perkotaan bukan pantai dan non konsentrasi pertanian dilakukan secara sampel. Pedaftaran bangunan dan rumah tangga dilakukan diseluruh Indonesia pada bulan Agustus 2003, kecuali Provinsi Aceh dilaksanakan pada bulan Mei 2004. Satuan wilayah sensus terkecil adalah blok sensus. Setahun sebelumnya dilakukan pemutakhiran blok sensus sebagai persiapan pencacahan. Beberapa perubahan mendasar dibanding Sensus Pertanian 1993: (a) perusahaan pertanian dan KUD tidak dicacah yang dilakukan dalam Sensus Pertanian hanya up dating direktori perusahaan pertanian, (b) kegiatan listing dilakukan secara lengkap di daerah perdesaan dan sampel di daerah perkotaan, (c) penarikan sampel untuk subsektor palawija, hortikultura, perkebunan, peternakan dilakukan per komoditas sedangkan perikanan menurut jenis budidaya atau sarana penangkapan, (d) jumlah komoditas yang dicakup diperluas. Konsep rumah tangga pertanian sama dengan 1993. Pengolahan data dilakukan dengan scanner.
2013
Sensus Pertanian keenam. Pelaksanaan di seluruh wilayah Indonesia pada bulan Mei 2013. Satuan wilayah sensus terkecil adalah Blok Sensus. Dalam pelaksanaan pencacahan lengkap, dilakukan dua kali kunjungan yaitu pertama melakukan pemutakhiran rumah tangga dan identifikasi rumah tangga pertanian pada kunjungan kedua melakukan pencacahan lengkap usaha pertanian. Dalam pelaksanaan pemutakhiran wilayah administrasi dikelompokkan berdasarkan konsentrasi pertaniannya. Untuk daerah konsentrasi usaha pertanian, dilakukan secara door to door, dan untuk daerah nonkonsentrasi secara snowball. Cakupan: usaha pertanian rumah tangga, perusahaan pertanian berbadan hukum, dan lainnya yaitu usaha pertanian yang dikelola bukan oleh perusahaan pertanian berbadan hukum dan bukan oleh rumah tangga. Konsep rumah tangga pertanian adalah rumah tangga yang salah satu atau lebih anggota rumah tangganya melakukan dan bertanggungjawab dalam kegiatan pembudidayaan, pemeliharaan, pengembangbiakan, pembesaran/penggemukan komoditas pertanian dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya untuk dijual, baik usaha pertanian milik sendiri, secara bagi hasil, atau milik orang lain dengan menerima upah, dan termasuk jasa pertanian. Pengolahan data dilakukan dengan scanner.
Konsep dan Definisi Sensus Pertanian 2013 Usaha Pertanian adalah kegiatan yang menghasilkan produk pertanian dengan tujuan sebagian atau seluruh hasil produksi dijual/ditukar atas risiko usaha (bukan buruh tani atau pekerja keluarga). Usaha pertanian meliputi usaha tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan, termasuk jasa pertanian. Khusus tanaman pangan (padi dan palawija) meskipun tidak untuk dijual (dikonsumsi sendiri) tetap dicakup sebagai usaha.
Rumah Tangga Usaha Pertanian adalah rumah tangga yang salah satu atau lebih anggota rumah tangganya mengelola usaha pertanian dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya untuk dijual, baik usaha pertanian milik sendiri, secara bagi hasil, atau milik orang lain dengan menerima upah, dalam hal ini termasuk jasa pertanian.
Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan jenis usaha di sektor pertanian yang bersifat tetap, terus menerus yang didirikan dengan tujuan memperoleh laba yang pendirian perusahaan dilindungi hukum atau izin dari instansi yang berwenang minimal pada tingkat kabupaten/kota, untuk setiap tahapan kegiatan budidaya pertanian seperti penanaman, pemupukan, pemeliharaan, dan pemanenan. Contoh bentuk badan hukum: PT, CV, Koperasi, Yayasan, SIP Pemda.
Perusahaan Tidak Berbadan Hukum atau Bukan Usaha Rumah Tangga Usaha Pertanian adalah usaha pertanian yang dikelola oleh bukan perusahaan pertanian berbadan hukum dan bukan oleh rumah tangga seperti, pesantren, seminari, kelompok usaha bersama, tanksi militer, lembaga pemasyarakatan, lembaga pendidikan, dan lain-lain yang mengusahakana pertanian.
Jumlah Sapi dan Kerbau adalah jumlah sapi dan kerbau yang dipelihara pada tanggal 1 Mei 2013 baik untuk usaha (pengembangbiakan/ penggemukan/pembibitan/pemacekan) maupun bukan untuk usaha (konsumsi/hobi/angkutan/perdagangan/ lainnya). Catatan: 1. Dalam publikasi hasil Sensus Pertanian 2003 yang diterbitkan BPS, rumah tangga pertanian adalah rumah tangga yang mengusahakan komoditas dimana setiap komoditas harus memenuhi batas minimal usaha (BMU). 2. Dalam tabel-tabel di booklet ini data rumah tangga pertanian 2003 menggunakan konsep ST2013 dan master wilayah 2013 untuk rumah tangga usaha pertanian.
Gambaran Umum Usaha Pertanian di Kota Langsa Berdasarkan angka sementara hasil pencacahan lengkap Sensus Pertanian 2013, jumlah usaha pertanian di Kota Langsa sebanyak 7.341 dikelola oleh rumah tangga, sebanyak 3 dikelola oleh perusahaan pertanian berbadan hukum dan sebanyak 11 dikelola oleh selain rumah tangga dan perusahaan berbadan hukum. Langsa Timur, Langsa Barӧ, dan Langsa Lama merupakan tiga Kecamatan dengan urutan teratas yang mempunyai jumlah rumah tangga usaha pertanian terbanyak, yaitu masing-masing 1.892 rumah tangga, 1.803 rumah tangga, dan 1.665 rumah tangga. Sedangkan Kecamatan Langsa Kota merupakan wilayah yang paling sedikit jumlah rumah tangga usaha pertaniannya, yaitu sebanyak 537 rumah tangga.
Sementara itu jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum dan usaha pertanian selain perusahaan dan rumah tangga di Kota Langsa untuk perusahaan sebanyak 3 unit dan lainnya 11 unit. Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum terbanyak berlokasi di Kecamatan Langsa Barӧ yaitu sebanyak 2 perusahaan sisanya di Kecamatan Langsa Lama yaitu sebanyak 1 perusahaan. Sedangkan jumlah perusahaan tidak berbadan hukum atau bukan usaha rumah tangga usaha pertanian terbanyak terdapat di Kecamatan Langsa Barat, yaitu sebanyak 6 unit dan paling sedikit di Kecamatan Langsa Lama, yaitu sebanyak 2 unit.
Perbandingan Jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian dan Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum di Kota Langsa Tahun 2009 dan 2013 Berdasarkan angka sementara hasil pencacahan lengkap Sensus Pertanian 2013, jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kota Langsa mengalami penurunan sebanyak 4.243 rumah tangga dari 11.584 rumah tangga pada tahun 2009 menjadi 7.341 rumah tangga pada tahun 2013, yang berarti menurun sebesar 9,16 persen per tahun . Penurunan terbesar terjadi di Kecamatan Langsa Kota dan Penurunan terendah terjadi di Kecamatan Langsa Lama, yaitu masing-masing sebesar 73,60 persen dan 2,47 persen selama empat tahun.
Bila dilihat komposisi rumah tangga usaha pertanian berdasarkan Subsektor, hasil ST2013 menunjukkan subsektor perkebunan merupakan yang terbesar, yaitu sebesar 28,01 persen, diikuti dengan subsektor peternakan dan tanaman pangan (padi palawija) masing-masing sebesar 23,51 persen dan 20,9 persen. Sedangkan kehutanan merupakan subsektor yang paling kecil kontribusinya yakni sebesar 1,93 persen. Berikut diagram perbandingan jumlah rumah tangga usaha pertanian dan jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum pada tahun 2009 dan tahun 2013.
Jumlah Usaha Pertanian
14 12
11.58 (ribu)
10 7.34 (ribu)
8 6 4
3
3
2 0 2009
2013
Rumah Tangga Usaha Pertanian Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum
Banyaknya Usaha Pertanian Berdasarkan PLUT 2009 dan ST2013 Menurut Kecamatan dan Cakupan Usaha 2009 Perusah RTP aan (3) (4)
(5)
2013 Perusah aan (6)
Lainny a (7)
0
1.892
0
0
(48)
(2,47)
0
0
3.365
1
1.665
1
2
(1.700)
(50,52)
0
0
Langsa Barat
2.596
0
1.444
0
7
(1.152)
(44,38)
0
0
4
Langsa Barӧ
1.649
2
1.803
2
2
154
9,34
0
0
5
Langsa Kota
2.034
0
537
0
0
(1.497)
(73,60)
0
0
Kota Langsa
11.584
3
7.341
3
11
(4.243)
(36,63)
0
0
No
Kecamatan
(1)
(2)
1
Langsa Timur
1.940
2
Langsa Lama
3
7
Bengkulu
8
Lampung
Catatan:
Keterangan:
RTP
RTP Absolut (8)
Pertumbuhan (2009−2013) Perusahaan % Absolut % (9) (10) (11)
Untuk tahun 2003 tidak dilakukan pendataan terhadap non-rumah tangga usaha pertanian Untuk tahun 2003 di Provinsi Aceh tidak dilakukan Sensus Pertanian, diganti dengan Pendataan Lengkap -Usaha Tani (PLUT2009) RTP (Rumah Tangga Pertanian), Perusahaan (Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum), Lainnya (Perusahaan Tidak Berbadan Hukum atau Bukan Usaha Rumah Tangga Usaha Pertanian)
Perbandingan Jumlah Sapi dan Kerbau di Kota Langsa Tahun 2011 dan 2013 Pelaksanaan Pendataan Sapi Potong, Sapi Perah, dan Kerbau (PSPK) 2011 yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia mulai 1-30 Juni 2011, mencatat populasi sapi dan kerbau kondisi 1 Juni 2011. Populasi sapi dan kerbau hasil PSPK di Kota Langsa mencapai 6.387 ekor. Sementara itu, dari hasil sensus pertanian 2013, populasi sapi dan kerbau mencapai 5.597 ekor turun 12,37 persen.
7 6
Berdasarkan hasil sensus pertanian 2013 apabila dirinci menurut wilayah, Kecamatan yang memiliki sapi dan kerbau paling banyak adalah Kecamatan Langsa Lama dengan jumlah populasi sebanyak 1.716 ekor, kemudian Kecamatan Langsa Barӧ (1.699 ekor), dan Kecamatan Langsa Timur (1.540 ekor). Sedangkan Kecamatan yang memiliki sapi dan kerbau paling sedikit adalah Kecamatan Langsa Kota dengan jumlah populasi sebanyak 219 ekor.
6,39
5,60
(Ribu Ekor)
5 4
3 2 1
12
0
2013
2011
Jumlah Sapi dan Kerbau Berdasarkan Hasil Pendataan Sapi Potong, Sapi Perah, dan Kerbau (PSPK) 2011 dan Sensus Pertanian 2013 Menurut Kecamatan (ekor) No
Kecamatan
(1)
(2)
2011*
2013**
Pertumbuhan 2011-2013 Absolut % (5) (6)
(3)
(4)
1
Langsa Timur
2.057
1.540
(517)
(25.13)
2
Langsa Lama
1.767
1.716
(51)
(2.89)
3
Langsa Barat
689
423
(266)
(38.61)
4
Langsa Barӧ
1.634
1.699
65
3.98
5
Langsa Kota
240
219
(21)
(8.75)
6.387
5.597
(790)
(12,37)
Langsa Keterangan :
*Jumlah Ternak Kondisi 1 Juni Tahun 2011 *Jumlah Ternak Kondisi 1 Mei Tahun 2013 Selain jumlah ternak sapi dan kerbau pada rumah tangga sesuai dengan table di atas, terdapat juga ternak sapi dan kerbau yang berada di Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Langsa pada tanggal 1 Mei 2013 sebanyak 12 ekor.
Penyebaran Rumah Tangga Usaha Pertanian di Kota Langsa Tahun 2013
Penyebaran Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum Di Kota Langsa Tahun 2013
Penyebaran Sapi dan Kerbau di Kota Langsa Tahun 2013
Penyebaran Non-Rumah Tangga Usaha Pertanian di Kota Langsa Tahun 2013
Lampiran 1 : Banyaknya Rumah Tangga Usaha Pertanian Berdasarkan Desa di Kota Langsa
18
No
Kecamatan
(1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
(2) LANGSA TIMUR
LANGSA LAMA
LANGSA BARAT
Desa 007 009 010 011 012 013 014 015 016 017 018 019 020 021 022 023 001 002 003 004 005 006 007 008 009 010 011 012 013 014 015 008 009 010
(3) BUKET MEUDANG ARA MATANG SEUTUI BUKET PULO MATANG PANYANG SIMPANG WIE BUKET RATA BUKET MEUTUAH ALUE MERBAU MATANG CEUNGAI SEUNEUBOK ANTARA ALUE PINEUNG SUKAREJO CINTA RAJA SUNGAI LUENG ALUE PINEUNG TIMUE KAPA PONDOK KEUMUNING SEULALAH PONDOK PABRIK SIDODADI SIDOREJO GAMPONG BARO MEURANDEH ASAM PEUTEK BAROH LANGSA LAMA SEULALAH BARU SUKA JADI KEBUN IRENG MEURANDEH TENGAH MEURANDEH DAYAH MEURANDEH ACEH BATE PUTEH LHOK BANIE PAYA BUJOK TEUNGOH PAYA BUJOK. BEURAMOE
Jumlah RT Usaha Pertanian
No
Kecamatan
(4) 68 114 41 103 23 28 157 269 121 100 113 215 166 170 133 71 293 41 59 25 23 73 166 265 187 50 68 133 89 35 158 164 84 67
(1) 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65
(2)
LANGSA BARO
LANGSA KOTA
Desa 011 012 019 020 021 022 023 024 025 026 001 002 003 004 005 006 007 008 009 010 011 012 001 002 004 005 006 007 009 010 011 013
(3) SIMPANG LHEE SEURIGET MATANG SEULIMENG SUNGAI PAUH KUALA LANGSA TELAGA TUJUH SERAMBI INDAH SUNGAI PAUH PUSAKA SUNGAI PAUH TANJONG SUNGAI PAUH FIRDAUS TIMBANG LANGSA ALUE DUA BIREM PUNTONG PAYA BUJOK SEULEUMAK PONDOK KELAPA KARANG ANYAR PAYA BUJOK TUNONG GEUDUBANG JAWA GEUDUBANG ACEH ALUE DUA BAKARAN BATEE LENGKONG SUKAJADI MAKMUR GAMPONG TEUNGOH PEUKAN LANGSA GAMPONG JAWA PAYA BUJOK BLANG PASE GAMPONG BLANG ALUE BERAWE GAMPONG DAULAT GAMPONG MUTIA BLANG SINIBONG TUALANG TEUNGOH
TOTAL KOTA LANGSA
Jumlah RT Usaha Pertanian (4) 128 191 181 99 152 46 19 93 141 79 128 141 130 197 69 155 177 143 224 97 247 95 136 8 71 46 21 140 4 26 45 40
7 341
Lampiran 2 : Jumlah Ternak Sapi dan Kerbau Pertanian Berdasarkan Desa di Kota Langsa No
Kecamatan
(1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
(2) LANGSA TIMUR
LANGSA LAMA
LANGSA BARAT
Desa 007 009 010 011 012 013 014 015 016 017 018 019 020 021 022 023 001 002 003 004 005 006 007 008 009 010 011 012 013 014 015 008 009 010
(3) BUKET MEUDANG ARA MATANG SEUTUI BUKET PULO MATANG PANYANG SIMPANG WIE BUKET RATA BUKET MEUTUAH ALUE MERBAU MATANG CEUNGAI SEUNEUBOK ANTARA ALUE PINEUNG SUKAREJO CINTA RAJA SUNGAI LUENG ALUE PINEUNG TIMUE KAPA PONDOK KEUMUNING SEULALAH PONDOK PABRIK SIDODADI SIDOREJO GAMPONG BARO MEURANDEH ASAM PEUTEK BAROH LANGSA LAMA SEULALAH BARU SUKA JADI KEBUN IRENG MEURANDEH TENGAH MEURANDEH DAYAH MEURANDEH ACEH BATE PUTEH LHOK BANIE PAYA BUJOK TEUNGOH PAYA BUJOK. BEURAMOE
Jumlah Sapi/Kerbau
No
Kecamatan
(4) 65 129 57 81 67 95 92 95 158 69 71 191 120 100 116 34 264 32 71 5 17 23 184 301 121 69 102 192 189 33 113 84 73 55
(1) 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65
(2)
LANGSA BARO
LANGSA KOTA
Desa 011 012 019 020 021 022 023 024 025 026 001 002 003 004 005 006 007 008 009 010 011 012 001 002 004 005 006 007 009 010 011 013
(3) SIMPANG LHEE SEURIGET MATANG SEULIMENG SUNGAI PAUH KUALA LANGSA TELAGA TUJUH SERAMBI INDAH SUNGAI PAUH PUSAKA SUNGAI PAUH TANJONG SUNGAI PAUH FIRDAUS TIMBANG LANGSA ALUE DUA BIREM PUNTONG PAYA BUJOK SEULEUMAK PONDOK KELAPA KARANG ANYAR PAYA BUJOK TUNONG GEUDUBANG JAWA GEUDUBANG ACEH ALUE DUA BAKARAN BATEE LENGKONG SUKAJADI MAKMUR GAMPONG TEUNGOH PEUKAN LANGSA GAMPONG JAWA PAYA BUJOK BLANG PASE GAMPONG BLANG ALUE BERAWE GAMPONG DAULAT GAMPONG MUTIA BLANG SINIBONG TUALANG TEUNGOH
TOTAL KOTA LANGSA
Jumlah Sapi/Kerbau (4) 48 36 89 19 0 0 7 2 10 0 394 150 43 223 107 155 98 94 126 92 181 36 32 0 30 6 35 78 0 3 16 19
5 597
19
Setiap pembangunan, termasuk pula pembangunan di bidang pertanian, bila diharapkan berhasil baik maka memerlukan perencanaan yang matang dan teliti serta didasarkan atas angka-angka statistik khususnya di bidang pertanian yang lengkap, aktual, dan dapat dipercaya. Oleh karena itu, dengan dilaksanakannya Sensus Pertanian 2013 ini, diharapkan dapat memberi solusi dan pencerahan dari berbagai kalangan baik pemerintah maupun swasta sebagai bahan untuk membuat kebijakan dan evaluasi program pembangunan pertanian. Semoga dengan tema “Menyediakan Informasi untuk Masa Depan Petani yang Lebih Baik”, kiranya dapat menjadi penyemangat bagi semua kalangan pengambil kebijakan demi terwujudnya masa depan petani yang lebih baik.
20
Ucapan Terima Kasih Seluruh jajaran Badan Pusat Statistik Kota Langsa mengucapkan ribuan terima kasih atas bantuan dan dorongan yang diberikan oleh berbagai pihak dalam rangka menyukseskan seluruh rangkaian kegiatan Sensus Pertanian 2013. Dalam kesempatan ini secara khusus kami sampaikan terima kasih kepada: • Walikota Langsa • Wakil Walikota Langsa • Para Kepala Dinas/SKPD terkait di Kota Langsa • Para !nggota DPR -K Kota Langsa • Para Camat seluruh Kota Langsa • Para Geuchik seluruh Kota Langsa • Koordinator Statistik Kecamatan di BPS Kota Langsa • Para Petugas Lapangan Sensus Pertanian 2013 • Seluruh Warga Kota Langsa yang telah membantu menyukseskan Sensus Pertanian 2013
Menyediakan Informasi untuk Masa Depan Petani yang Lebih Baik BADAN PUSAT STATISTIK KOTA LANGSA Jl. Tgk. Chik Ditunong No. 28 Langsa 24415 Telp./Fax : (0641) 21277 Homepage : http://langsakota.bps.go.id E-mail :
[email protected]