JS.1.1

PT SUCOFINDO (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK/SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 DENGAN / WITH LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

Tanggal/ Dated Nomor/ Number

: 26 Maret 2012/ March 26, 2012 : 33/JSA-HO/LAI-SCF/III/2012/JS.1.1

Joachim Sulistyo & Rekan Registered Public Accountants A member of The Leading Edge Alliance, A world-wide organization of accounting firms and business advisers

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN INDEPENDENT AUDITOR'S REPORT

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DAFTAR ISI

TABLE OF CONTENTS Halaman / Page

SURAT PERNYATAAN DIREKSI

BOARD OF DIRECTORS' STATEMENT

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PT SUCOFINDO (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK

THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS PT SUCOFINDO (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian per 31 Desember 2011 dan 2010

1-2

The Consolidated Statements of Financial Position as of December 31, 2011 and 2010

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

3

The Consolidated Statements of Comprehensive Income For The Year Ended December 31, 2011 and 2010

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

4

The Consolidated Statements of Changes In Equity for The Years Ended December 31, 2011 and 2010

Laporan Arus Kas Konsolidasian untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

5

The Consolidated Statements of Cash Flows for The Years Ended December 31, 2011 and 2010

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

6-69

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT SUCOFINDO (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK

PT SUCOFINDO (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

THE CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

Per 31 Desember 2011 dan 2010 ASET

As of December 31, 2011 and 2010

31 December 2011

Catatan/

31 December 2010

(Rp)

Notes

(Rp)

ASSETS

ASET

ASSETS

ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha - Neto (Setelah dikurangi penyisihan piutang tak tertagih per 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp39.949.332.072 dan Rp34.094.847.737) Pendapatan Akan Diterima Piutang Lain-lain Pihak Berelasi Pihak Ketiga Uang Muka Kerja Persediaan Biaya Dibayar Dimuka Uang Muka Pajak Total Aset Lancar Aset Pajak Tangguhan Penyertaan dan Kerjasama Operasi ASET TIDAK LANCAR Aset Tetap (Setelah dikurangi akumulasi penyusutan per 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp389.056.617.429 dan Rp339.970.173.367) ASET LAIN-LAIN Aset Lainnya Total Aset Tidak Lancar TOTAL ASET

CURRENT ASSETS

232,600,179,484

2.d,2.f,3

90,942,342,236

Cash and Cash Equivalents Account Receivable - Netto (Less allowance for doubtful accounts as of Decembers 31, 2011 and 2010 Rp39,949,332,072 dan Rp34,094,847,737 respectively).

210,175,074,969 117,239,112,426 24,184,329,895 10,390,369,368 10,819,108,865 18,299,265,857 10,914,811,019 48,858,314,978

2.g,4 5 2.g,6

7 2.h,8 2.c,9 2.o,10.a

683,480,566,860

180,435,510,168 74,421,988,481 17,714,455,842 3,284,774,401 11,081,609,666 18,577,788,605 11,814,940,526 56,438,407,142 464,711,817,067

Accrued Income Other Receivables Related Parties Third Parties Advances Inventories Prepaid Purchases Prepaid Tax Total Current Assets

30,841,102,687

2.o,10.e

23,742,617,059

Deferred Tax Assets

2,072,192,224

2.i,11

2,072,192,224

Investments and Joint Operations

217,742,760,002

2.j,12

220,279,198,409

63,405,634,764

2.k, 13

50,653,326,287

314,061,689,678

296,747,333,979

997,542,256,538

761,459,151,046

NON CURRENT ASSETS Fixed Assets (After deducted by accumulated depreciation as of December 31, 2011 and 2010 amounting to Rp389,056,617,429 dan Rp339,970,173,367 respectively) OTHER ASSETS Other Assets Total Non Current Assets TOTAL ASSETS

The Accompanying Notes are an Integral Parts of The Consolidated of Financial Statements Taken as a Whole

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Merupakan Bagian Tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan Secara Keseluruhan

1

PT SUCOFINDO (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK

PT SUCOFINDO (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

THE CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

Per 31 Desember 2011 dan 2010 LAIBILITAS DAN EKUITAS

As of December 31, 2011 and 2010

31 December 2011 (Rp)

Catatan/ Notes


LIABILITY AND EQUITIES

LIABILITAS

LIABILITIES

LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Usaha Pinjaman Bank - Kredit Modal Kerja Pinjaman Bank - Kredit Investasi Uang Muka Penjualan Pendapatan Diterima Dimuka Biaya yang Masih Harus Dibayar Utang Pajak Premi Asuransi THT/JHT Yang Masih harus Dibayar Utang Lainnya Total Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Pinjaman Bank Imbalan Pasca Kerja Utang Jangka Panjang Lainnya Total Liabilitas Jangka Panjang

EKUITAS Modal Saham (Modal dasar 300.000 saham Per 31 Desember 2011 dan 2010 dengan nilai nominal saham Rp1.000.000 per saham dan telah ditempatkan dan disetor penuh 240.000 saham) Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak Kepentingan Nonpengendali Cadangan Laba Tahun Berjalan Total Ekuitas TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS

59,240,878,926 68,778,185,000 6,250,000,000 27,719,952,634 5,132,919,862 142,881,476,311 27,269,455,308

2.c,2.d,14 15 15 16 17 18 2.o,10.b

55,207,118,319 43,682,097,177 21,119,837,837 5,967,095,007 63,123,319,600 10,822,424,745

11,503,075,076 2,161,472,435

20 2.n,19

15,035,535,130 1,937,327,682

350,937,415,552

216,894,755,497

6,182,097,177 95,710,768,275 3,891,739,077

60,793,068,537 3,634,445,392

2.m,20 21

105,784,604,529

64,427,513,929

300,000,000,000

1.d,23

369,028,789 371,426,759 175,787,734,696 64,292,046,213

24 22 25

SHORT-TERM LIABILITIES Accounts Payables Short therm - Working Capital Short therm - Investment Advances Sales Unearned Revenues Accrued Expenses Tax Payables Accrued Premi Insurance THT/JHT Other Liabilities Total Short-Term Liabilities LONG TERM LIABILITIES Bank Loans Employee Benefit Obligation Other Long - Term Liabilities Total Long-Term Liabilities

EQUITIES Capital Stock Statutory capital for 300.000 shares as of December 31, 2011 dan 2010 with nominal value at Rp1,000,000 per share. Paid in Capital for 240,000 300,000,000,000 shares. Difference Arising from Transaction Resulting in Changes in 369,028,789 The Equity of a Subsidiary Non-Controlling Interest 765,154,429 Reserve 138,815,652,128 Net Income - Current Year 40,187,046,274

540,820,236,456

480,136,881,620

997,542,256,538

761,459,151,046

Total Equity TOTAL LIABILITIES AND EQUITIES

The Accompanying Notes are an Integral Parts of The Consolidated of Financial Statements Taken as a Whole

Catatan atas Laporan Keuangan Merupakan Bagian Tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan Secara Keseluruhan

2

PT SUCOFINDO (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

31 December 2011 (Rp) PENDAPATAN OPERASI

PT SUCOFINDO (PERSERO) AND SUBSIDIARIES THE CONSOLIDATED STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME For the Years Ended as December 31, 2011 and 2010

Catatan/ Notes

1,420,955,816,966

2.n,26

BEBAN OPERASI

31 December 2010 (Rp) 1,148,206,808,984

2.n

OPERATING INCOME COST OF OPERATING

Biaya Operasi Langsung

(941,616,775,698)

27

(764,894,362,440)

Direct Operating Costs

Biaya Operasi Tidak Langsung

(128,586,730,363)

28

(116,416,728,965)

Indirect Operating Costs

LABA KOTOR

350,752,310,905

266,895,717,579

GROSS PROFIT

LABA KEGIATAN

PROFIT

KERJASAMA OPERASI

58,659,749,394

2i,29

53,815,018,532

JOINT OPERATIONS

320,710,736,111

JOINT OPERATIONS

LABA KOTOR SETELAH KEGIATAN

PROFIT AFTER

KERJASAMA OPERASI

409,412,060,299

BEBAN USAHA

2.b,30

Beban Umum dan Administrasi

(15,606,890,081)

Marketing Expenses

(270,904,839,700)

(205,124,356,145)

General and Administrative Expenses

Beban Pengembangan Total Beban Usaha

OPERATING EXPENSES

(23,821,495,034)

Beban Pemasaran

(6,128,264,799)

(9,634,923,114)

(300,854,599,533)

(230,366,169,340)

108,557,460,766

90,344,566,771

LABA USAHA PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN LABA SEBELUM BEBAN BUNGA DAN PAJAK Beban Bunga Pinjaman LABA NETO SEBELUM PAJAK PENGHASILAN

5,945,985,415

2.b,31

114,503,446,181

(19,819,112,234) 70,525,454,537

(6,585,774,715)

(8,479,106,054)

107,917,671,466

62,046,348,483

TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN Beban Pajak Penghasilan Kini Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan

Kepentingan Nonpengendali Total Komprehensif Lain LABA NETO

OTHERT INCOME (EXPENSES) INCOME BEFORE INTEREST AND TAX Interest Expenses INCOME BEFORE TAX AND MINORITY

7,098,485,626

2.n,17.c

(21,034,304,846)

Current Tax

(678,721,101)

Deferred Tax

74,228,039,707

40,333,322,536

Current Income of Continued Operations

-

Profit (loss) from Defined Benefit Pension Plan Actuarial

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN: Untung (Rugi) Aktuarial dari Pensiun Manfaat Pasti

OPERATING INCOME

Estimated Income Tax (40,788,117,385) 2.n,17.c

Laba Tahun Berjalan dari Operasi yang Dilanjutkan

Development Expenses Total Operating Expenses

OTHER COMPREHENSIVE INCOME: (10,166,394,416) 230,400,921

(146,276,266) (146,276,266)

(9,935,993,495)

40,187,046,270

64,292,046,213

Non Controlling Interest Total Other Comprehensive NET INCOME

Catatan atas Laporan Keuangan Merupakan

The Accompanying Notes are an Integral Parts of The Consolidated

Bagian Tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan Secara Keseluruhan

of Financial Statements Taken as a Whole

3

PT SUCOFINDO (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN

PT SUCOFINDO (Persero) AND SUBSIDIARIES

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDATED

THE CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY For The Year Ended December 31, 2011 and 2010

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

Catatan/ Modal Notes Ditempatkan dan Disetor/ (Capital Stock)

(Rp)

Selisih Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan Kepentingan Nonpengendali Pembayaran Dividen Pembayaran Tantiem dan Gratifikasi Penyisihan Saldo Laba untuk Cadangan Umum Bina Lingkungan Laba Neto - 2010

Saldo Per 31 Desember 2011

Bertujuan/ Appropriated

Umum/ General

(Rp)

(Rp)

(Rp)

-

-

-

369,028,789

-

-

300,000,000,000


Kepentingan Nonpengendali Entitas Anak Selisih Perubahan Ekuitas Pembayaran Dividen Pembayaran Tantiem dan Gratifikasi Penyisihan Saldo Laba untuk Cadangan Umum Kemitraan Bina Lingkungan Penyisihan Saldo Laba untuk Cadangan Umum Laba Neto - 2011

Kepentingan Nonpengendali/ Non Controlling Interest

300,000,000,000


369,028,789

22 -

24 25 25 25 25 25 25

Cadangan/ Reserved

Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/ Difference arising from transaction resulting in changes in the equity of a subsidiary (Rp)

300,000,000,000

369,028,789

-

765,154,429 765,154,429

104,792,493,686

Saldo Laba (Rugi) Belum Ditentukan Penggunaannya/ Unappropriated Retained Earnings

Total Ekuitas/Equities

(Rp)

(Rp)

42,003,899,315

446,796,393,001

-

-

-

-

34,023,158,442 -

(6,300,584,897) (34,023,158,442) (1,680,155,972) 40,187,046,270

-

138,815,652,128

40,187,046,274

369,028,789 765,154,429 (6,300,584,897) (1,680,155,972) 40,187,046,270 480,136,881,620

(393,727,670)

-

-

-

(393,727,670)

-

-

36,972,082,568 -

(2,009,352,318) (401,870,463) (803,740,925) (36,972,082,568) 64,292,046,213

(2,009,352,318) (401,870,463) (803,740,925) 64,292,046,213

371,426,759

-

175,787,734,696

64,292,046,212

540,820,236,456

Balance as of December 31, 2009 Difference Arising from Transaction Resulting in Changes in The Equity of Subsidiary Non-Controlling Interest Dividen Cash Tantiem and Bonuses Appropriation for General Reserves Program for Environmental Development Net Income - 2010 Balance as of December 31, 2010

Non-Controlling Interest Difference Arising from Transaction Resulting in Changes in The Equity of Subsidiary Dividen Cash Tantiem and Bonuses Appropriation for General Reserves Partnership Program for Environmental Development Appropriation for General Reserves Net Income - 2011 Balance as of December 31, 2011

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Merupakan

The Accompanying Notes are an Integral Parts of The Consolidated

Bagian Tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian Secara Keseluruhan

of Financial Statements Taken as a Whole

4

PT SUCOFINDO (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN

PT SUCOFINDO (Persero) AND SUBSIDIARIES THE CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

For The Year Ended December 31, 2011 and 2010



ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Laba Bersih Sebelum Pajak Ditambah (dikurangi) pos-pos yang tidak mempengaruhi kas dan setara kas: Hak minoritas atas laba anak Perusahaan Penyusutan aset tetap Penyisihan/penghapusan piutang usaha Hak pemilik saham minoritas dalam Perusahaan Laba penjualan aset tetap Penyesuaian penyusutan aset tetap Koreksi/penghapusbukuan aset tetap Kewajiban lain-lain Kewajiban kontingensi Kewajiban manfaat pasca kerja Laba (rugi) tahun lalu Perubahan ekuitas Aset lain-lain Cadangan Total dari Aktivitas Operasi sebelum Perubahan Modal Kerja Penurunan (kenaikan) pos-pos sebagai berikut: Piutang usaha Pendapatan akan diterima Piutang lain-lain Uang muka Uang muka pajak Persediaan Biaya dibayar dimuka Utang usaha Uang muka penjualan Utang lancar lainnya Pendapatan diterima dimuka Biaya yang masih harus dibayar Biaya asuransi JHT/THT yang masih harus dibayar Utang pajak Pajak penghasilan Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi

CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES 107,917,671,466

62,046,348,480

230,400,922 53,344,617,150 5,854,484,335 4,972,355,070 257,293,685 (10,166,394,416) 34,917,699,738 (194,446,190) (12,752,308,477) (601,152,667)

(146,276,266) 46,454,091,655 3,076,369,869 (314,231,727) (266,822,122) 540,811,029 7,762,603,944 4,002,553,878 13,627,938,691 (34,023,238,446) 369,028,789 (17,929,218,091) 34,023,158,442

183,780,220,616

119,223,118,125

(35,594,049,136) (42,817,123,945) (13,575,469,020) 262,500,801 7,580,092,164 278,522,748 900,129,507 4,033,760,607 6,600,114,797 224,144,753 (834,175,145) 79,758,156,711 (3,532,460,054) 16,447,030,563 (40,788,117,385)

(24,058,187,840) 22,647,212,988 (2,165,435,255) (5,537,909,503) 7,076,563,684 (2,224,536,128) (2,299,012,586) (17,065,869,911) 6,676,715,592 (3,969,392,116) (844,176,489) (12,753,793,038) (3,055,353,240) (4,597,226,847) (21,034,304,846)

162,723,278,582

56,018,412,591

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTAS Penyertaan Penambahan aset tetap Penjualan aset tetap Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi

KENAIKAN KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN

Net Cash Flows From Operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTMENT ACTIVITIES

(55,780,533,815) -

5,650,000,001 (66,296,937,561) 272,322,773

(55,780,533,815)

(60,374,614,787)

-

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Dividen Bina lingkungan Pinjaman jangka pendek Pinjaman jangka Panjang Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan

Income Before Corporate Tax Added (deducted) items whose do not effect to cash and cash equivalents: Minority interest in net income of Subsidiaries Depreciation of fixed assets Allowance/ write off account receivables Minority interest in consolidated subsidiaries Gains of fixed assets disposal Adjusment of depreciation fixed assets Correction/ fixed asset written off Other liabilities Contingent liabilities Employee benefit obligation Income (loss) last year Changes in equity Other assets Reserve Total Amount from Operating Activities before Changes in Working Capital Decrease (increase) items as follows: Account receivables Accrued incomes Other receivables Prepayment Prepaid taxes Inventories Prepaid expenses Accounts payables Advanced Sales Others current payables Unearned revenue Accrued expenses Insurance premium due for THT/JHT plan Tax payables Corporate income tax payable

Investment in Associated Companies Purchase of fixed assets Disposal of fixed assets Net Cash Flows From Investment Activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES

(2,009,352,314) (803,740,205) 31,346,087,823 6,182,097,177 34,715,092,481

(6,300,584,897) (1,680,155,972) (51,595,040,750) (59,575,781,619)

Dividends Community development Short term liabilities Long term liabilities Net Cash Flows Used to Financing Activities

141,657,837,248

(63,931,983,816)

INCREASE DECREASE

154,874,326,051 CASH AND CASH EQUIVALENT, BEGINNING BALANCE

90,942,342,236 232,600,179,484

90,942,342,236

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Merupakan Bagian Tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian Secara Keseluruhan

CASH AND CASH EQUIVALENT, ENDING BALANCE

The Accompanying Notes are an Integral Parts of The Consolidated Financial Statements Taken as a Whole

5

PT SUCOFINDO (PERSERO) DAN ANAK entitas CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

1.

INFORMASI UMUM

PT SUCOFINDO (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2011 and 2010

1.

a. Pendirian dan Informasi Lainnya

a.

The Establishment and Other Information

PT Superintending Company of Indonesia (Persero) yang disebut pula dengan nama PT Sucofindo (Persero), selanjutnya disebut “entitas” didirikan dengan Akta No. 42 tanggal 22 Oktober 1956 yang dibuat dihadapan Notaris Johan Arifin Lumban Tobing Sutan Arifin, S.H., yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman berdasarkan Surat Penetapan No. J.A.5/100/8 tanggal 12 Desember 1957 dan telah diumumkan dalam Berita Negara tanggal 18 April 1958 Nomor 31 serta tambahan Berita Negara No. 293 tahun 1958. Dalam perkembangannya telah terjadi beberapa kali perubahan atas akta pendirian entitas dan terakhir diubah dengan Akta No.10 tanggal 8 Agustus 2008 yang dibuat dihadapan Notaris Indah Prastiti Extensia, S.H., di Jakarta, Nomor 10 tanggal 8 Agustus 2008 yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dengan surat Nomor AHU-80823.A.H.01.02 tanggal 31 Oktober 2008. Pengumuman atas perubahan Anggaran Dasar entitas yang tercantum dalam Berita Negara Republik Indonesia telah ditetapkan di Jakarta pada tanggal 31 Oktober 2008.

PT Superintending Company of Indonesia (Persero) which is also called by the name of PT Sucofindo (Persero), hereinafter called "the Company" was established by Deed No. 42 dated October 22, 1956 made by Notary Johan Arifin Lumban Tobing Sutan Arifin, S.H., which was approved by the Minister of Justice by virtue of Decision No. JA5/100/8 December 12, 1957 and was published in State Gazette dated 18 April 1958 No. 31 as well as additional State Gazette No. 293 in 1958. In its development has occurred several times over the deed of the Company, and lastly by Deed No. 10 dated August 8, 2008 the Notary Indah Prastiti Extensia, S.H., in Jakarta, Number 10, dated August 8, 2008 which was approved by the Minister of Justice with a letter Number AHU-80823.AH01.02 October 31, 2008. The announcement of the changes in the Articles of Association contained in the State Gazette of the Republic of Indonesia has been established in Jakarta on October 31, 2008.

Entitas merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan berkedudukan di Jakarta dan dalam kegiatan usahanya mempunyai unit-unit yang tersebar di seluruh Indonesia.

The Company is a State Owned Enterprise, having its head office in Jakarta, with branch representative office across the country.

Lingkup usaha pokok entitas adalah sebagai berikut :

The Company provides services in the following fields :

pengawasan, pemantauan, 1) Pemeriksaan, pengujian, penilaian, penaksiran, dan pemeliharaan yang berkenaan dan berkaitan dengan perbankan, industri, teknologi, komoditas dan perdagangan.

1) Inspection, supervision, monitoring, testing, evaluation, assessment, and maintenance in respect of and relating to banking, industry, technology, commodities and trade.

2) Sertifikasi dan audit yang berkenaan dengan sistem manajemen mutu, lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja. 3) Manajemen yang berkaitan dan berkenaan dengan logistik, pergudangan, property dan sistem informasi.

2) Certification and audit in relation to the quality management system, environmental, safety and occupational health. 3) Management-related and related to logistics, warehousing, property and information systems.

Sedangkan sektor usaha yang dicakup dalam lingkup usaha diatas meliputi 10 (sepuluh) sektor usaha sebagai berikut:

While the business sector who are covered within the scope of business covers over 10 (ten) business sectors as follows:

1) Sektor Pertanian (Agriculture ) atau disingkat AGRI.

1) Agriculture Sector (Agriculture) or abbreviated as AGRI. Includes general services of agricultural commodities

Meliputi kelompok pertanian.

1.

GENERAL INFORMATION

UMUM (Lanjutan)

jasa

komoditi

umum hasil

1.

GENERAL (Continued)

6



a. Pendirian dan Informasi Lainnya (Lanjutan)

a.

The Establishment and Other Information (Continued)

2) Sektor Industri dan Produk Konsumen (Industrial and Consumer Product ) atau disingkat INCO.

2) Industrial Sector and Consumer Products or abbreviated as INCO.

Meliputi kelompok Jasa Komoditi Umum (hasil industri, produk konsumen dan produk makanan) serta jasa Comprehensive Import Supervision Scheme (CISS).

Includes General Commodity Services (industrial, consumer, and food products) and Comprehensive Import Supervision Scheme Services (CISS).

3) Sektor Rekayasa dan Transportasi (Engineering and Transportation ) atau disingkat RKT. Meliputi kelompok Jasa Pemeriksaan Sarana Perdagangan (sebagai besar jasa Marine Insurance/Kelautan), Jasa Teknis (Uji tanpa rusak, Industri dan Rekayasa) Jasa Supervisi dan sebagian Jasa Otomotif.

3) Engineering and Transportation Sector. or abbreviated as RKT Includes Trade Facility Inspection Service (mostly for major Marine Insurance / Marine services), Technical Services (Test without damage, Industrial and Engineering) Services Supervision services and partly for automotive services. 4) Mineral Service Sector or abbreviated as MIN. Includes General Commodity Services (mining), Trade Facility Inspection services (Draft Survey Coal) and Laboratory Services (Coal and Gold Assay). 5) Oil and Gas Sector or abbreviated as MIGAS.

4) Sektor Mineral atau disingkat MIN. Meliputi kelompok Jasa Komoditi Umum (hasil tambang), Jasa Pemeriksaan Sarana Perdagangan (Draft Survey Batubara) dan Jasa Laboratorium (Batubara dan Gold Assay ). 5) Sektor Minyak dan Gas (Oil and Gas) atau disingkat MIGAS Meliputi kelompok Jasa Teknik (Migas dan Petrokimia) dan Jasa Laboraturium yang terkait. 6) Sektor Jasa Sertifikasi Internasional (Sucofindo International Certification Services) atau disingkat SICS.

6) International Certification abbreviated as SICS.

7) Sektor Jasa Pendukung Bisnis Finansial (Financial Business Support Services ) atau disingkat FINS.

7) Financial Business Support Services Sector or abbreviated as FINS

Meliputi kelompok Jasa Investment Advisory Services (IAI), Jasa Evaluasi Pemantauan Proyek Investasi (EPPI) dan Jasa Pemeriksaan Sarana Perdagangan (Manajemen Agunan).

Includes Investment Advisory Services (IAI), Evaluation Services for Monitoring Project Investment (EPPI) and Trade Facility Inspection Services (Collateral Management).

Services

Sector

or

dan and

8) Forestry, Marine Fisheries and Environment Sector or abbreviated as KKL.

Meliputi kelompok Jasa Bidang Kelautan Perikanan, Jasa Laboratorium (Lingkungan) dan Jasa Bidang Kehutanan.

Includes Division of Marine Fisheries Services, Laboratory Services (Environmental) and the Forestry Services Division.

9) Sektor Pemerintahan dan Institusi Internasional (Government and International Institution ) atau disingkat PII. Meliputi kelompok Jasa Verifikasi Fasilitas Ekspor (VFE), Jasa Verifikasi Masterlist (VML), Jasa Verifikasi Pemeriksaan Otomotif (VPO), Jasa Monitoring Kuota Tekstil (MKT), Jasa Verifikasi Kemampuan Industri (VKI) dan Jasa Lainnya yang berkaitan dengan Pemerintah Pusat dan Daerah serta Institusi Internasional.

9) Governance and International Institutions Sector or abbreviated as PII.

8) Sektor Kehutanan, Kelautan Perikanan Lingkungan (Forestry, Marine, Fisheries Environment ) atau disingkat KKL.

1.

Includes Technical Services (Gas and Petrochemicals) and related laboratory services.

UMUM (Lanjutan)

Includes Verification Services Export Facility (VFE), Masterlist Verification Service (VML), Automotive Inspection Service Verification (VPO), Service Monitoring of Textile Quotas (MKT), Service Capability Verification Industry (VKI) and Other Services relating to Central and Local Government and International Institutions.

1.

GENERAL (Continued)

7



a. Pendirian dan Informasi Umum (Lanjutan) 10)

a.

Establishment and General Information (Continued) 10) General Services Sector or abbreviated as JUM.

Sektor Jasa-jasa Umum (General Services ) atau disingkat JUM. Meliputi kelompok Jasa Komoditi Umum (Lainnya), Jasa Pemeriksaan Sarana Perdagangan (Pengendalian Hama), Jasa Property, Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (penyaluran tenaga dan sertifikasi alat pelindung perorangan), Jasa Rancangan Teknik (PES), Jasa Pengembangan Rekayasa Teknik (PRT), Jasa Logistik, Jasa Laboratorium, Jasa Appraisal dan Jasa lainnya.

Includes General Commodity Services (Other), Service Trade Facility Inspection (Pest Control), Property Services, Safety and Occupational Health Services (power distribution and certification of personal protective equipment), Engineering Design Services (PES), Engineering Development Services (PRT), Logistics Services, Laboratory Services, Appraisal Services and Other Services.

Maksud dan tujuan entitas adalah “Turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, serta pembangunan di bidang jasa Superintendence, mutu dan teknologi pada khususnya dengan menerapkan prinsip-prinsip entitas Terbatas”.

The Company’s purpose and objective is to Participate in implementing and supporting government policies and programs in economic and national development in general, and the Superintendence of development in the field of service, quality and technology in particular by applying the principles of Limited Liability Company.

Kantor pusat entitas berlokasi di Graha Sucofindo, Jl. Raya Pasar Minggu Kav. 34, Jakarta, Indonesia.

The Company’s office is located in Graha Sucofindo, Jl. Raya Pasar Minggu Kav. 34, Jakarta, Indonesia.

b. Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan

b.

Board of Commissioners, Directors and Employees

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan sebagai berikut:

As at December 31, 2011 and 2010, the members of the Company’s Board of Commissioners and Directors were as follows:

2011 Board of Commissioners

Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris

Gusmardi Bustami Sambas Mulyana Anjang Kusumah Pontas Tambunan

President Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner

Dewan Direksi Direktur Utama Direktur Komersial 1 Direktur Komersial 2 Direktur Keuangan dan Administrasi Direktur Pengembangan

1.

UMUM (Lanjutan)

Board of Directors Arief Safari Ganis Ramadhani Hidayat Hardian Hendi Kariawan Hadrian Sjah Razad

1.

President Director Director Commercial 1 Director Commercial 2 Director of Finance and Administration Director of Development

GENERAL (Continued)

8


b. Susunan Direksi, (Lanjutan)

Komisaris,

dan


b.

Karyawan

Composition of the Board, Commissioners and employees (Continued)

2010 Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris

Board of Commissioners Gusmardi Bustami Pontas Tambunan Sambas Mulyana Anjang Kusumah

President Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Board of Directors

Dewan Direksi Direktur Utama Direktur Komersial 1 Direktur Komersial 2 Direktur Keuangan dan Administrasi Direktur Pengembangan

President Director Director Commercial 1 Director Commercial 2 Director of Finance and Administration Director of Development

Arief Safari Ganis Ramadhani Hadrian Sjah Razad Hendi Kariawan Hidayat Hardian

The composition of the Company’s Audit Committee as of December 31, 2011 and 2010 was as follows:

Susunan Komite Audit pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota

Pontas Tambunan Muhdi Al Fajar

Chairman Member Changes in the composition of the Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2010 is based on the General Meeting of Shareholders (RUPSLB) dated 17 December 2010 and based on the letter of resignation No.0143/DKM-VIII/2010, Commissioner of PT Sucofindo (Persero) Mr. Marwanto Harjowiryono asdate August 16, 2010 effectively has resigned from the office of Commissioner PT Sucofindo (Persero) Salaries and allowances of the Board of Directors and Commissioners of PT Sucofindo (Persero) in 2011 and 2010 amounted to Rp5,868,549,375 and Rp7,078,586,651. Salaries of the directors is set at 90% of the salary of the president director. Salary commissioner assigned 40% of the salary of the president director and members of the commissioners assigned 36% of the salary of the president director On December 31, 2011 and 2010 the Company has a Human Resources (HR) of each of 2,749 people (2010: 2,707 people) consisting of permanent staff of 2,231 people (2010: 2,246 people) and temporary employees of 518 people (2010: 461 people).

Perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi per 31 Desember 2010 tersebut berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tertanggal 17 Desember 2010 dan berdasarkan surat pengunduran diri No.0143/DKM-VIII/2010, Komisaris PT Sucofindo (Persero) Bapak Marwanto Harjowiryono per tanggal 16 Agustus 2010 efektif telah mengundurkan diri dari jabatan Komisaris PT Sucofindo (Persero). Gaji dan tunjangan Direksi dan Komisaris PT Sucofindo (Persero) pada tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp5.868.549.375 dan Rp7.078.586.651. Gaji anggota direksi ditetapkan sebesar 90% dari gaji direktur utama. Gaji komisaris utama ditetapkan 40% dari gaji direktur utama dan anggota komisaris ditetapkan 36% dari gaji direktur utama. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 entitas mempunyai Sumber Daya Manusia (SDM) masingmasing sejumlah 2.749 orang (2010: 2.707 orang) yang terdiri dari pegawai tetap sejumlah 2.231 orang (2010: 2.246 orang) dan pegawai tidak tetap sejumlah 518 orang (2010: 461 orang). c.

c. Entitas Anak

Subsidiaries Company

Entitas melakukan investasi dalam bentuk penyertaan saham kepada beberapa entitas dengan komposisi kepemilikan sebagai berikut: 1.

UMUM (Lanjutan)

The Company invest in the from of share to the several companies with composition of the ownership as follow:

1.

GENERAL (Continued)

9



c.

c. Entitas Anak

Entitas Anak Entitas anak yang Dikonsolidasikan PT Sucofindo Advisory Utama PT Sucofindo Episi PT Sucofindo Logistics

Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership

Subsidiaries Subsidiaries Which Are Consolidated PT Sucofindo Advisory Utama PT Sucofindo Episi PT Sucofindo Logistics

91.43% 95% 80%

Metode Ekuitas PT Qualitech Perdana

40%

Equity Method PT Qualitech Perdana

Metode Biaya PT SPRINT Konsultan PT Surveyor Indonesia

19% 4.48%

Cost Method PT SPRINT Konsultan PT Surveyor Indonesia

1. PT Sucofindo Advisory Utama

1.

Subsidiaries Company (Continued)

1.

PT Sucofindo Advisory Utama

PT Sucofindo Advisory Utama semula bernama PT Sucofindo Appraisal Utama (selanjutnya disebut “entitas”) didirikan dengan nama PT Sucofindo Nissesa Appraisal berdasarkan Akta Notaris Sovyedi Andasasmita, SH., nomor 19 tanggal 31 Januari 2000. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Departemen Kehakiman dengan Keputusan Menteri Hukum dan PerundangUndangan Republik Indonesia Nomor C14684HT.01.01.Th 2000 tanggal 20 Juli 2000.

PT Sucofindo Advisory Utama formerly named PT Sucofindo Appraisal Utama (hereinafter called "Company") established under the name PT Sucofindo Nissesa Appraisal based on Notarial Sovyedi Andasasmita, S.H., number 19 dated January 31, 2000. This deed was approved by the Department of Justice with the Minister of Law and Legislation of the Republic of Indonesia Number C14684 HT.01.01.Th 2000 dated July 20, 2000.

Anggaran dasar entitas telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir berdasarkan akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas entitas Nomor 11 tanggal 21 Oktober 2010 yang dibuat dihadapan notaris Indah Prastiti Extensia, S.H. entitas telah merubah anggaran dasar yaitu mengenai penyesuaian anggaran dasar perseroan sesuai dengan Undang-undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta tersebut berisi perubahan modal dasar entitas dari semula 10.000.000 lembar saham atau sebesar Rp10.000.000.000 menjadi 14.000.000 lembar saham atau sebesar Rp14.000.000.000 serta berisi perubahan nama yang semula PT Sucofindo Appraisal Utama menjadi PT Sucofindo Advisory Utama. Akta perubahan ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusan Nomor AHU00949.AH.01.02 Tahun 2011 tanggal 7 Januari 2011.

Articles of association have been amended several times, most recently based on Deed of Statement of Limited Liability Company Meeting Number 11 dated October 21, 2010, prepared by a notary Indah Prastiti Extensia, S.H. The company has changed its articles of association of the company base budget adjustments in accordance with Law Number 40 of 2007 regarding Limited Liability Company. The deed contains a change in the authorized capital of the original 10,000,000 shares or Rp10,000,000,000 to 14,000,000 shares or Rp14,000,000,000 and also contains changes to the original name of PT Sucofindo Appraisal Utama become PT Sucofindo Advisory Utama. This amendment was approved by the Ministry of Justice and Human Rights Republic of Indonesia in Decree Number AHU-00949.AH.01.02 Year 2011 dated January 7, 2011.

UMUM (Lanjutan)

1.

GENERAL (Continued)

10



c.

c. Entitas Anak (Lanjutan)

Subsidiaries Company (Continued)

2. PT Sucofindo Episi

2.

PT Sucofindo Episi was established by Deed. Number 4 dated March 12, 2002, prepared by Notary Sovyedi Andasasmita, S.H. Last amendment is the Deed Number 14 dated June 18, 2002 with the same notary, and the deed has been approved by the Department of Justice and Human Rights by decision of the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia Number C-13 175 HT.01.01.TH. 2002 dated July 17, 2002. Episi is engaged in construction, trade, industry and service based in Jakarta. The authorized capital of the Company amounting to Rp4,000,000,000 and Rp2,000,000,000 issued, which are fully paid by Rp1,975,000,000, which amounted to Rp25,000,000 which becomes the obligation of Employee Cooperative Sucofindo additional paid-in capital has not been carried out by depositing Employees Cooperative Sucofindo. Total composition of ownership of their respective ownership interest of 95% to 5% of the Company and to Employee Cooperative Sucofindo.

PT Sucofindo Episi didirikan dengan Akta Nomor 4 tanggal 12 Maret 2002 yang dibuat dihadapan Notaris Sovyedi Andasasmita, S.H. Akta perubahan terakhir adalah Akta Nomor 14 tanggal 18 Juni 2002 dengan notaris yang sama, dan perubahan akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dengan keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor C-13175 HT.01.01.TH.2002 tanggal 17 Juli 2002. Episi bergerak dalam bidang pembangunan, perdagangan, perindustrian dan jasa yang berkedudukan di Jakarta. Modal dasar entitas sebesar Rp4.000.000.000 dan telah ditempatkan sebesar Rp2.000.000.000, yang telah disetor penuh sebesar Rp1.975.000.000, dimana sebesar Rp25.000.000 yang menjadi kewajiban Koperasi Pegawai Sucofindo atas tambahan modal disetor belum dilakukan penyetoran oleh Koperasi Pegawai Sucofindo. Jumlah komposisi kepemilikan dari masing-masing penyertaan saham sebesar 95% untuk entitas dan sebesar 5% untuk Koperasi Pegawai Sucofindo. 3. PT Sucofindo Logistics

3.

UMUM (Lanjutan)

PT Sucofindo Logistics PT Sucofindo Logistics was established based on Notarial Raden Ayu Tri Wahyuniati Subali Andi Firman, S.H., M.H., Number 01 dated 25 November 2002. Pengesahaan deed was received from the Department of Justice and Human Rights by decision of the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia Number C-14 684 HT.01.01.TH.2000. The articles of association have been amended, the last change that is based on the deed a statement the decision No. 15 dated August 11, 2008, prepared Indah Prastiti Extensia, S.H., notary in Jakarta on the basis of budget adjustments the Company in accordance with Law Number 40 of 2007 regarding Limited Liability Company. This deed was approved by the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia in his Decree Number AHU-05446.AH.01.02 dated February 27, 2009. Logistics is domiciled and headquartered in Jakarta..

PT Sucofindo Logistics didirikan berdasarkan Akta Notaris Raden Ayu Tri Wahyuniati Subali Andi Firman, S.H., M.H., Nomor 01 tanggal 25 Nopember 2002. Akta tersebut telah mendapat pengesahaan dari Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dengan keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor C-14684 HT.01.01.TH.2000. Anggaran dasar telah mengalami perubahan, perubahan terakhir yaitu berdasarkan akta pernyataan keputusan Nomor 15 tanggal 11 Agustus 2008 yang dibuat oleh Indah Prastiti Extensia, S.H., notaris di Jakarta mengenai penyesuaian anggaran dasar Perseroan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan Nomor AHU-05446.AH.01.02 tanggal 27 Februari 2009. Logistics berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta.

1.

PT Sucofindo Episi

1.

GENERAL (Continued)

11



3. PT Sucofindo Logistics (Lanjutan)

3.

Sehubungan dengan kondisi operasional entitas, Direktur Utama PT Sucofindo (Persero), selaku pemegang saham perseroan berdasarkan surat Nomor:1452/ DRU-XI/ SP/ 2010 tertanggal 30 November 2010 Perihal: Rencana Pembubaran PT Sucofindo Logistics, merencanakan untuk membubarkan Perseroan terhitung sejak tanggal 31 Desember 2010 apabila sampai dengan tanggal 30 Desember 2010 PT Sucofindo Logistics tidak berhasil secara nyata memperoleh pendapatan yang secara signifikan membuat Perseroan dapat melakukan revitalisasi dan menjaga kelangsungan hidupnya.

In connection with the operational condition of the Company, President Director of PT Sucofindo (Persero), as a shareholder company, based on letters Number: 1452/ DRU-XI/ SP/ 2010 dated 30 November 2010 Subject: Plan of Dissolution PT Sucofindo Logistics, plans to liquidate the Company effective as of December 31, 2010 if up to date December 30, 2010 PT Sucofindo Logistics obviously failed to obtain significant revenue enabled the Company to revitalize and maintain its survival.

Menanggapi hal tersebut Direktur PT Sucofindo Logistics menyampaikan surat Nomor: 042/SciLog0XII/DIR/2010 tertanggal 23 Desember 2010 perihal: Laporan Progres Kegiatan PT Sucofindo Logisitics, bahwa tidak ada kemungkinan akan diperolehnya pendapatan operasi dalam kurun waktu 1 Desember sampai denga 30 Desember 2010 dikarenakan rencana Kerjasama Operasi (KSO) dengan PT Selindo Pratama, ASEI Bina Pte Ltd, PT Pos Indonesia dan Puskud Jabar tidak terealisir disebabkan belum adanya kepastian kegiatan pekerjaan dimasing-masing calon partner tersebut, dan surat Komisaris PT Sucofindo Logistics Nomor: 14/ SciLog-XII/ DKM/ 2010 tanggal 27 Desember 2010 perihal Rencana Pembubaran PT Sucofindo Logistics, bahwa mengingat sampai batas waktu tanggal 30 Desember 2010 tidak dimungkinkan diperolehnya pendapatan yang signifikan, maka Komisaris PT Sucofindo Logistics sependapat dengan Pemegang Saham untuk dilakukannya pembubaran perseroan dan mengusulkan dilaksanakannya RUPSLB mengenai Pembubaran dan pemberhentian Pengurus PT Sucofindo Logistics.

Responding to the Director of Logistics submits Sucofindo Number: 042/SciLog-0XII/DIR/2010 dated December 23, 2010 subject: Report on Progress of Activity of PT Sucofindo Logisitics, that there is no possibility to obtain the operating income in the period December 1 through December 30, 2010 due to the planned Joint Operation (KSO) with PT Selindo Pratt, ASEI Development Pte Ltd, PT Pos Indonesia and Puskud Jabar is not realized due to the lack of certainty respective work activities of potential partners, and the letter of Commissioner of PT Sucofindo Logistics Number:14/SciLogXII/DKM/2010 dated December 27, 2010 regarding the Plan of Dissolution PT Sucofindo Logistics, that the recall until the deadline date of December 30, 2010 is not possible to obtain revenue significant, then the Commissioner of Sucofindo Logistics concurred with the Shareholders to do the dissolution of the company and the proposed implementation of the EGM on the dissolution and dismissal of Board of PT Sucofindo Logistics.

4. PT Qualitech Perdana

4.

UMUM (Lanjutan)

PT Qualitech Perdana PT Qualitech Perdana is an investment in equity shares amounting to Rp195,400,000 or 40% of the paid up share capital. Since 1997, the company has suspended its operations and is currently in the process of liquidation. Because the losses the company had exceeded the amount paid up capital, the investment shares were established allowance equal to 100%.

Penyertaan pada PT Qualitech Perdana merupakan penyertaan modal saham sebesar Rp195.400.000 atau 40% dari modal saham disetor. entitas tersebut sejak tahun 1997 telah menghentikan kegiatan operasionalnya dan pada saat ini sedang dalam proses likuidasi. Karena kerugian entitas tersebut telah melampaui jumlah modal disetor, maka atas penyertaan saham tersebut telah dibentuk penyisihan sebesar 100%.

1.

PT Sucofindo Logistics (Continued)

1.

GENERAL (Continued)

5. PT SPRINT Konsultan

5.

12

PT SPRINT Konsultan



Investments in PT SPRINT Konsultan in 1997 represents a capital investment amounting to Rp47,500000 or 19% of the total paid up share capital of the Company. The company was established by Deed Agus Hashim Ahmad, S.H., Number 9 dated February 9, 1997, and became operational in 1997

Penyertaan pada PT SPRINT Konsultan pada tahun 1997 merupakan penyertaan modal sebesar Rp47.500.000 atau 19% dari seluruh modal saham yang disetor entitas. entitas didirikan dengan Akta Notaris Agus Hashim Ahmad, S.H., Nomor 9 tanggal 9 Februari 1997, dan mulai beroperasi tahun 1997. 2.

KEBIJAKAN AKUNTANSI Penyusunan a. Dasar Konsolidasian

2. Laporan

ACCOUNTING POLICIES a.

Keuangan

1. Laporan keuangan konsolidasian entitas disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia. Laporan keuangan konsolidasian entitas disusun berdasarkan harga perolehan.

1. The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesia financial accounting standards. The consolidated financial statements are prepared based the historical cost concept.

2. Laporan keuangan konsolidasian disajikan sesuai klasifikasi untuk neraca dan multiple step untuk laporan laba rugi setelah mempertimbangkan jenis usaha entitas dan Anak entitas secara terkonsolidasi. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode tidak langsung (indirect method) dengan mengklasifikasikan arus kas menurut aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

2. The consolidated financial statements prepared in accordance to the balance sheet classification and multiple step income statement after considering the nature of the Company and its Subsidiaries' as consolidation. Statements of cash flows prepared using the indirect method (indirect method) by classifying cash flows from operating, investing and financing activities.

3. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah.

3. The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is Rupiah.

4. Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia, mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban dan pengungkapan aset dan kewajiban kontijen pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya dapat berbeda dari jumlah yang diestimasi.

4. The preparation of consolidated financial statements in conformity with Indonesian financial accounting standards, requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could differ from those estimates

b. Prinsip–prinsip Konsolidasian

b.

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan entitas dan entitas anak dengan pemilikan lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung. Penyertaan saham entitas dan entitas anak dengan pemilikan kurang dari 20% dicatat dengan metode biaya perolehan.

2.

Presentation of Consolidated Financial Statements

KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) b. Prinsip–prinsip Konsolidasian (Lanjutan)

The Principles of Consolidation The consolidated financial statements include the financial statements of the Company and its Subsidiaries with more than 50% ownership interest, directly or indirectly. Investments in shares of the Company and its Subsidiaries with the ownership of less than 20% are recorded at cost.

2.

ACCOUNTING POLICIES (Continued) b.

The Principles of Consolidation (Continued)

13



Saldo dan transaksi, termasuk keuntungan/ kerugian yang belum direalisasi, atas transaksi antar entitas terkonsolidasi dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha entitas dan Anak entitas sebagai satu kesatuan usaha. Apabila diperlukan, laporan keuangan Anak entitas disesuaikan agar sesuai dengan kebijakan akuntansi entitas dan Anak entitas. Hak minoritas atas laba (rugi) bersih dan ekuitas Anak entitas dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham minoritas atas laba (rugi) bersih dan ekuitas entitas anak tersebut.

Balances and transactions, including gains/ losses, arising from inter-company transactions are eliminated to reflect the financial position and results of operations of the Company and its Subsidiaries as a single entity. Where appropriate, the financial statements of subsidiaries are adjusted to conform with the accounting policies of the Company and its Subsidiaries. Minority interest in earnings (loss) and equity of subsidiaries are stated at the proportion of minority shareholders in net income (loss) and equity of these subsidiaries c.

c. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasian mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban, pengungkapan aset dan kewajiban kontijensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya (aktual) mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut.

Estimation The preparation of consolidated financial statements requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities, disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results (actual) may differ from those estimates.

d. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

d.

Foreign Currency Transactions and Balances

1. Pembukuan entitas diselenggarakan dalam satuan Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs standar yang berlaku pada periode mingguan berdasarkan kurs yang berlaku untuk pembayaran pajak yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.

1. The books of account maintained in Rupiah. Transactions in foreign currencies are recorded at the standard rates of exchange prevailing at the weekly period based on prevailing rates for tax payment set by the Minister of Finance.

2. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut, yang didasarkan pada kurs tengah mata uang asing yang diumumkan oleh Bank Indonesia. Keuntungan atau kerugian yang timbul, dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba (rugi) periode berjalan.

2. At balance sheet date, assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated at the exchange rates prevailing at that date, which is based on the middle rate of exchange published by Bank Indonesia. Gains or losses are credited or charged to the consolidated net income (loss) for the period.

3. Kurs mata uang asing utama yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 sebagai berikut:

3. The main foreign exchange rate wich is used at December 31, 2011 and 2010 are as follow: 2010

2011 1 Dolar Amerika Serikat 1 Dolar Singapura 1 Euro

2.

8,991.00 6,980.61 11,955.79

9,125.00 7,034.66 11,804.57

Mata uang yang digunakan oleh manajemen untuk pelaporan keuangan per 31 Desember 2011 menggunakan kurs tengah Bank Indonesia per 2 Januari 2012 yang telah ditetapkan sesuai dengan Keputusan Direksi. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) e. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Entitas dan entitas anak melakukan transaksi dengan

2.

1 United State Dollar 1 Singapore Dollar 1 Euro

Exchange rates used for converting foreign currencies in the consolidated financial statements as of December 31, 2011 were Bank Indonesia mid rates that prevailed on January 2, 2012 as stated in the Director's Resolution letters. ACCOUNTING POLICIES (Continued) e.

Transactions with Related Parties The Company and subsidiaries enter into transactions

14


f.


pihak berelasi sesuai dengan ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 7 mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.

with parties which are defined as related parties in accordance with Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) Number 7 regarding “Related

Jenis transaksi dan saldo dengan pihak berelasi, baik yang dilaksanakan dengan ataupun tidak dilaksanakan dengan syarat serta kondisi normal yang sama untuk pihak yang tidak berelasi, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.

The nature of transactions and balances of accounts with related parties, whether or not transacted on normal terms and conditions similar to those with third parties, are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.

Pihak-pihak yang berelasi dengan entitas adalah :

The affiliated companies are:

1) Societe General De Surveillance (SGS) Holding S.A., Geneva sebagai pemegang 5% saham entitas.

1) Societe General De Surveillance (SGS) Holding S.A., Geneva as a shareholder of the Company with 5% ownership.

2) Entitas asosiasi dimana entitas menanamkan sahamnya meliputi: PT Sucofindo Advisory Utama, PT Sucofindo Episi, PT Sucofindo Logistics, PT SPRINT Konsultan dan PT Surveyor Indonesia.

2) Associates company in which the Company has share investment, such as: PT Sucofindo Advisory Utama, PT Sucofindo Episi, PT Sucofindo Logistics, PT SPRINT Consultants and PT

Sifat dan besarnya transaksi dengan pihak-pihak yang mana entitas mempunyai kemampuan untuk mengendalikan, atau dengan pihak yang mana entitas mempunyai pengaturan khusus atau transaksi yang signifikan dan juga apakah transaksi telah dilakukan atau dengan kondisi dan syarat sebagaimana dilakukan dengan pihak yang berelasi telah diuraikan dalam laporan keuangan.

The nature and magnitude of transactions with related parties which the Company has the ability to control, or with which the Company has special arrangements or transactions that are significant and also whether the transaction was conducted or with the conditions and terms as those given to parties who had no special relationship has described in the financial statements.

Kas dan Setara Kas

f.

Kas adalah saldo kas (cash on hand ) dan atau rekening bank yang dimiliki untuk memenuhi komitmen jangka pendek bukan untuk investasi atau tujuan lain.

Cash is the cash balance (cash on hand) and bank accounts owned or to fulfill short-term commitments rather than for investment or other purposes.

Setara kas adalah deposito dan atau investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek, yang dapat segera diubah dan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehan dan dapat menjadi kas dalam jumlah yang telah diketahui tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan.

Cash equivalents and time deposits or investments are highly liquid, short term, which can be changed and a maturity of three months or less from the date of purchase and can be cash in the amount that has been known without facing the risk of a significant change in value.

g. Piutang Usaha dan Piutang Lain-lain

g.

KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) g. Piutang Usaha dan Piutang Lain-lain (Lanjutan)

Piutang usaha adalah tagihan entitas kepada para

Accounts Receivable and Other Receivables Accounts receivable and other receivables are recorded net of an allowance for doubtful accounts is determined based on a review of the level of collection experience accounts receivable balance at year end. Bad debts written off in the period when they are determined to not be billed.

Piutang usaha dan piutang lain-lain disajikan dalam jumlah bersih setelah dikurangi dengan penyisihan piutang tak tertagih yang ditentukan berdasarkan penelaahan terhadap tingkat ketertagihan saldo piutang pada akhir tahun. Piutang tak tertagih dihapuskan dalam periode ketika piutang tersebut dipastikan tidak dapat ditagih.

2.

Cash and Cash Equivalents

2.

ACCOUNTING POLICIES (Continued) g.

Accounts Receivable and Other Receivables (Continued) Trade receivables are claims of the Company to its

15



pelanggan yang timbul melalui transaksi penjualan jasa. Piutang usaha diakui setelah jasa selesai diberikan dan telah diterbitkan invoice.

customers arising through sales transaction services. Trade receivables are recognized when the service provided is complete and has been issued invoices.

Penyisihan piutang tak tertagih dibentuk pada akhir tahun berdasarkan penelaahan terhadap tingkat ketertagihan saldo piutang yang kemungkinan tidak tertagih dengan perhitungan sebagai berikut:

Allowance for doubtful accounts is established at the end of the year based on review of the level of outstanding receivables collection experience doubtful calculated as follows:

Umur Piutang

Tarif Penyusutan/ Percentage of Allowance

90 hari – 180 hari 180 hari – 1 tahun 1 tahun – 2 tahun > 2 tahun

90 days – 180 days 180 days – 1 year 1 year – 2 years > 2 years

10% 30% 60% 100%

Against bad debt (which is clearly not recoverable), although its age is less than one year due to address the debtor is not clear, death, bankruptcy and so immediately set aside for 100% of the value of the related receivables.

Terhadap piutang macet (yang sudah jelas tidak dapat ditagih) walaupun umurnya kurang dari satu tahun yang disebabkan alamat debitur tidak jelas, meninggal dunia, pailit dan sebagainya langsung disisihkan sebesar 100% dari nilai piutang yang bersangkutan. h. Persediaan

i.

h.

Inventory includes all material and equipment necessary to carry out operations and corporate administration services, which consist of operating materials and printed products.

Penilaian persediaan dilakukan berdasarkan metode harga perolehan rata-rata. Khusus untuk bahan operasi laboratorium dicatat terlebih dahulu dalam “biaya bahan operasi” (supplies expense ), dan pada akhir periode untuk kepentingan pelaporan dilakukan penyesuaian untuk barang-barang yang sisa ke dalam akun “Persediaan Bahan Operasi”.

Inventory valuation method is based on average cost. Special material for laboratory operations are recorded in advance in the "cost of operation" (supplies expense), and at the end of the period for reporting purposes to be an adjustment for the remaining items into account "Material Inventory Operations".

i.

Penyertaan dan Kerja Sama Operasi

KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) i.

Inventories

Persediaan meliputi semua barang/bahan perlengkapan yang dibutuhkan untuk melaksanakan jasa operasi dan administrasi entitas, yang terdiri dari bahan operasi dan barang cetakan.

Penyertaan dan Kerja Sama Operasi (Lanjutan) Penyertaan entitas pada saham yang diterbitkan entitas lain (entitas asosiasi) dicatat berdasarkan besarnya kepemilikan saham dan signifikannya pengaruh yang

Investments and Joint Operation Time deposits with maturities of more than three months are classified as temporary statement. Deposits in question are deposits with maturities over three months from the date of acquisition/ placement of the beginning of an extension of time.

Deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan disajikan sebagai pernyataan sementara. Deposito yang dimaksud adalah deposito yang jatuh tempo diatas waktu tiga bulan dari tanggal perolehan/penempatan awal suatu perpanjangan waktu.

2.

Aging

2.

ACCOUNTING POLICIES (Continued) i.

Investments and Joint Operation (Continued) Company's investment in shares issued by other companies (associates) are recorded based on the amount of shares and the significant influence that the

16



g Company. The amount of investment will determine the use of the method used by the Company, whereby the method consists of:

dimiliki entitas. Besaran penyertaan akan menentukan penggunaan metode yang digunakan oleh entitas, dimana metode tersebut terdiri dari: 1. Metode ekuitas (equity method ) diterapkan untuk penyertaan pada entitas asosiasi dimana entitas memiliki penyertaan sebesar 20% atau lebih atas modal ditempatkan dan entitas memiliki pengaruh yang signifikan. Penyertaan dinyatakan berdasarkan harga perolehan yang disesuaikan setiap tahun dengan bagian laba (rugi) entitas asosiasi sesuai dengan persentase kepemilikan. Dividen tunai (kas) dicatat sebagai pengurangan atas nilai penyertaan. Bagian atas laba (rugi) tiap tahun disesuaikan dengan amortisasi atas selisih antara harga perolehan dan bagian entitas atas nilai wajar neto yang dapat diidentifikasi.

1. Equity method (equity method) is applied to investments in associates where the Company holds an interest of 20% or more of the issued share capital and the Company has significant influence. Investments are stated at cost adjusted each year by the net income (loss) of associated companies in accordance with the percentage of ownership. Cash dividends (cash) is recorded as a reduction in the value of investments. Equity in earnings (loss) per year adjusted for the amortization of the difference between the cost of acquisition over the fair value of the identifiable net 2. Cost method (cost method) applied to the Company which the Company holds an interest of less than 20% of the issued or on temporary investments, and the Company has no significant effect. The acquisition costs include costs incurred for other professional services. If management believes there is a permanent decline in the value of investments in the provision for decline in value of shares will be established dividend income is recorded in the income (loss) for the period when the dividend is received.

2. Metode harga perolehan (cost method ) diterapkan pada entitas dimana entitas memiliki penyertaan kurang dari 20% dari modal ditempatkan atau pada penyertaan yang bersifat sementara, dan entitas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan. Harga perolehan mencakup biaya yang dikeluarkan untuk jasa profesional lainnya. Apabila menurut pendapat manajemen terdapat penurunan yang permanen atas nilai penyertaan maka penyisihan atas penurunan nilai saham akan dibentuk Pendapatan dividen dicatat dalam laporan laba (rugi) periode berjalan pada saat dividen diterima.

2.

Entitas melakukan Kerja Sama Operasi (KSO) dengan beberapa pihak dan perlakuan akuntansinya sebagai berikut:

Company conducted a joint operation (KSO) with several parties and their accounting treatment as follows:

Bagian partisipasi PT Sucofindo (Persero) dalam pengendalian bersama operasi dan aset dicatat menggunakan metode ekuitas, yaitu metode akuntansi dan pelaporan keuangan dimana bagian partisipasi (interest ) pada suatu KSO pada awalnya dibukukan sebesar biaya perolehan (cost ) dan selanjutnya disesuaikan terhadap perubahan dalam bagian entitas atas aset bersih (net asset ) dari KSO yang terjadi setelah perolehan (post acquisition ). Laporan laba rugi mencerminkan bagian entitas atas hasil usaha KSO dan disajikan pada baris antara laba kotor operasi dan beban usaha.

The participation of PT Sucofindo (Persero) in the joint control of operations and assets are accounted using the equity method, the method of accounting and financial reporting in which the participation (interest) in a joint operation initially recorded at cost (cost) and then adjusted to changes in the Company net assets (net assets) of the KSO that occurred after the acquisition (post acquisition). The income statement reflects the interest in the joint operation and results of operations presented on the line between gross profit and operating expenses.

KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) i.

Penyertaan dan Kerja Sama Operasi (Lanjutan) Metode ini diterapkan untuk KSO SCI-SI, kerjasama operasi antara PT Sucofindo (Persero) dan PT Surveyor Indonesia (Persero), dimana penyertaan kedua belah

2.

ACCOUNTING POLICIES (Continued) i.

Investments and Joint Operation (Continued) This method is applied to KSO SCI-SI, joint operation between PT Sucofindo (Persero) and PT Surveyor Indonesia (Persero), where the inclusion of both parties

17



( ) p respectively 50%, to conduct inspection/ verification within the scope of industry and trade facilities as well as other activities associated with service inspection/ verification within the scope of manufacturing and trading facilities.

pihak masing-masing 50%, untuk melakukan pemeriksaan/ verifikasi dalam lingkup fasilitas Industri dan perdagangan serta kegiatan lain yang terkait dengan jasa pemeriksaan/ verifikasi dalam lingkup fasilitas Industri dan perdagangan. j.

2.

Aset Tetap

j.

Fixed Asset

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutannya.

Fixed assets stated as accumulated depreciation.

Batas minimum kapitalisasi untuk pengadaan aset tetap sebesar Rp4.000.000 untuk aset tetap yang bermasa guna lebih dari satu tahun, sedangkan pengadaan barang bermasa guna kurang dari satu tahun dibebankan sebagai biaya.

The minimum capitalization for the procurement of fixed assets amounting to Rp4,000,000 for the mass of fixed assets to more than one year, while the mass procurement for less than one year are charged as expenses.

Kecuali hak atas tanah yang tidak disusutkan, aset tetap disusutkan secara bulanan dimulai sejak awal bulan berikutnya setelah dicatat. Penyusutan aset tetap dilakukan berdasarkan metode garis lurus dengan tarif penyusutan yang sesuai dengan taksiran masa manfaat ekonomis tanpa nilai sisa sejak tanggal aset tersebut siap digunakan dengan penjelasan sebagai berikut:

Except for land rights are not amortized, fixed assets are depreciated on a monthly basis since the beginning of next month dimukai after note. Depreciation of fixed assets is based on straight line method with depreciation rates based on the estimated useful lives with no salvage value from the date the asset is ready for use with the following explanation:

Aset Tetap

Masa Manfaat/ Useful Life

Bangunan Peralatan/ Mesin Peralatan Operasi Peralatan Operasi Laboratorium Tertentu Kendaraan Bermotor Peralatan/ Perabot Kantor Peralatan Sistem Informasi

20 tahun/years 8 tahun/years 4 tahun/years 4 - 6 tahun/years 4 tahun/years 4 tahun/years 3 tahun/years

cost

of

aquisition

less

Fixed Asset Building Equipment/ Machinery Operating Tools Particular Laboratory Operating Tools Vehicle Furniture and Office Equipment Information System Hardware

Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan.

Property and equipment are retired or sold are removed from the assets accumulated depreciation. Gains or losses from sales of fixed assets is recorded in the income statement for the year.

Entitas mengakui kerugian penurunan Aset jika nilai tercatatnya melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Pada tanggal neraca, entitas melakukan penelaahan untuk menentukan apakah terdapat indikasi pemulihan atas penurunan nilai Aset yang telah diakui sebelumnya.

The Company recognized impairment losses on assets if its carrying value exceeds the recoverable value. At balance sheet date, the Company conducts a review to determine whether there is any indication of impairment of asset recovery that has been recognized previously.

KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) k. Beban Ditangguhkan

2.

ACCOUNTING POLICIES (Continued) k.

Deferred Expenses

Beban ditangguhkan merupakan pengeluaran biaya yang memberi manfaat lebih dari satu tahun.

Deferred charges are expenditures that benefit more than one year.

Beban ditangguhkan diamortisasi dengan metode garis

Deferred charges are amortized using the straight-line

18



lurus berdasarkan masa manfaatnya. l.

method based on useful life. l.

Penurunan Nilai Aset

Impairment Asset If there is indication of a potential decline in the value of assets caused by the decrease in estimated economic value of benefits for the future, the Company will conduct a review of impairment of assets. When the review is concluded that an impairment of assets, the losses will be recognized during the period.

Apabila terdapat indikasi adanya penurunan potensial atas nilai aset yang disebabkan oleh penurunan estimasi nilai ekonomis yang manfaatnya untuk masa depan, maka entitas akan melakukan penelaahan atas terjadinya penurunan nilai aset. Bila hasil penelaahan tersebut menyimpulkan adanya penurunan nilai aset, maka kerugian yang timbul akan diakui pada periode berjalan. m. Imbalan Pasca Kerja

m.

Entitas mempunyai program imbalan pasca kerja berupa program Tunjangan Hari Tua (THT) dan Jaminan Hari Tua (JHT). THT adalah jaminan kesejahteraan pensiun dan atau keluarganya dalam bentuk pembayaran sekaligus, sedangkan JHT adalah jaminan kesejahteraan pensiun dan atau keluarganya dalam bentuk pembayaran berkala.

The Company has a defined benefit post-employment benefits program (THT) and Old Age Security (JHT). THT is a guaranteed pension and welfare or family in the form of lump sum payment, while the JHT is a guaranteed pension and welfare or family in the form of periodic payments.

Entitas membukukan kewajiban atas program manfaat kesejahteraan karyawan sesuai dengan UndangUndang Ketenagakerjaan Nomor 13/2003 sejak tahun 2003. Sesuai dengan PSAK Nomor 24 (Revisi 2004) mengenai Imbalan Kerja, kewajiban atas masa kerja lalu diestimasi dengan menggunakan metode Project Unit Credit Method . Penerapan pernyataan tersebut telah menyebabkan perubahan dalam kebijakan akuntansi entitas. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh entitas sehubungan dengan estimasi kewajiban tersebut

The Company recorded a liability for employee benefits program in accordance with the Employment Act Number 13/2003 since 2003. In accordance with SFAS Number 24 (Revised 2004) on Employee Benefits, of past service liabilities are estimated using the Project Unit Credit Method. The implementation has led to changes in accounting policies. No funding set aside by the Company in connection with the estimated liability.

Berdasarkan PSAK Nomor 24 (Revisi 2004), beban manfaat karyawan diakui langsung, kecuali keuntungan (kerugian) aktuaria dan biaya jasa lalu (non vested ).

Under PSAK Number 24 (Revised 2004), employee benefit costs are recognized immediately, except for gains (losses) actuarial and past service costs (nonvested).

n. Pengakuan Pendapatan dan Beban

2.

Employee Benefit Obligation

n.

Revenue and Expense Recognition

Pendapatan dicatat berdasarkan invoice atau Debet Nota/ Kredit Nota Intern yang telah diterbitkan.

Revenues are recorded based on the invoice or Debit Note/ Credit Note of Intern that have been published.

Pada akhir periode pembukuan (bulanan/ triwulan/ tahunan) terhadap tingkat penyelesaian pekerjaan yang telah diselesaikan sampai dengan akhir periode pembukuan, pendapatannya dicatat berdasarkan Daftar Perhitungan Pendapatan yang dibuat berdasarkan Laporan Lapangan.

At the end of accounting period (monthly/ quarterly/ yearly) on the level of completion of work completed by the end of accounting period, revenues recorded pursuant to Revenue Calculation made based on Field Report.

KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) n. Pengakuan Pendapatan dan Beban (Lanjutan) Pendapatan yang belum dibuat invoice pada akhir periode dibukukan dalam rekening Pendapatan Akan Diterima. Pendapatan untuk pekerjaan jangka panjang yang diikat dengan surat perjanjian/kontrak, diakui

2.

ACCOUNTING POLICIES (Continued) n.

Revenue and Expense Recognition (Continued) Revenue that has not made an invoice at the end of the period recorded in the income account will be Accepted. Revenues for the long-term jobs are tied with the agreement/ contract, are recognized based on the

19



y g g p j j berdasarkan metode tingkat/persentase penyelesaian (percentage of completion method ). Pada akhir periode akuntansi, untuk pekerjaan yang masih dalam pelaksanaan dibuat perhitungan persentase tingkat penyelesaian pekerjaan untuk menentukan pendapatan operasi yang diakui dan beban operasi yang harus diakui sampai dengan penutupan buku. Sedangkan untuk pendapatan yang tidak diikat dengan kontrak atau bersifat spot order, pengakuan pendapatan melalui invoice yang sudah terbit.

g , g method level/ percentage of completion (percentage of completion method). At the end of the accounting period, to work still in progress was made in calculating the percentage of completion of work to determine the level of operating income recognized and operating expenses which shall accrue until the closing of books. As for the revenue that is not bound by the contract or the nature spot orders, recognition of revenue through the invoices that have been published.

Beban diakui pada periode dimana beban tersebut memberikan manfaat. Pendapatan dan beban rutin yang bukan berkenaan dengan usaha pokok entitas ditampung dalam rekening “Pendapatan dan Biaya Lainlain Diluar Usaha”.

Expenses are recognized in the period in which the cost provide benefits. Income and expenses not related to the routine business of the Company subject to accommodated in the account of "Income and Other Costs Business Beyond".

o. Perpajakan

o.

Taxation

Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya telah diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode kewajiban (liability ). Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini.

All temporary differences between the carrying amounts of assets and liabilities and their tax bases has been recognized as deferred tax liability method (liability). Deferred tax is calculated at tax rates prevailing at present time.

Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi.

Retained loss carry forward are recognized as deferred tax assets if it is probable that taxable profit in future will be available against.

Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against, when the decision of the appeal is determined.

Jumlah tambahan pokok dan denda pajak yang ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak (SKP) dibebankan sebagai pendapatan atau beban lain-lain pada Laporan Laba Rugi periode berjalan, kecuali apabila diajukan keberatan dan atau banding.

Principal amount of additional tax and penalties determined by the Tax Assessment Letter (SKP) is charged as income or other expenses on the Statement of Income for the period, except if objection and or appeal.

p. Aset dan Liabilitas Keuangan

p.

Assets and Financial Liabilities

Aset keuangan adalah setiap aset yang berbentuk:

Financial assets are any assets that form

- Instrumen keuangan yang diterbitkan oleh entitas lain;

- Financial instruments issued by other entities; - Contractural rights, (i) to receive cash or another financial asset from another entity (ii) to exchange financial assets or financial liabilities with another entity with a potentially favorable conditions such entities;

- Hak kontraktural, (i) untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya dari entitas lain (ii) untuk mempertukarkan aset keuangan atau kewajiban keuangan dengan entitas lain dengan kondisi yang berpotensi menguntungkan entitas tersebut; 2.

KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) p. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan)

2.

ACCOUNTING POLICIES (Continued) p.

Assets and Financial Liabilities (Continued)

- Kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan menggunakan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh entitas dan merupakan: (i) non-derivatif dimana entitas harus atau mungkin diwajibkan untuk menerima suatu jumlah yang bervariasi dari instrumen

- Contract that will or may be resolved by using the equity instruments issued by entities and are: (i) nonderivative in which the entity must or may be required to receive an amount that varies from equity instruments issued by entities, or (ii) derivatives that

20



j y g ekuitas yang diterbitkan oleh entitas, atau (ii) derivatif yang akan atau mungkin diselesaikan selain dengan mempertukarkan sejumlah tertentu kas atau aset keuangan lain dengan sejumlah tertentu instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas.

y , ( ) will or may be settled other than by exchanging a certain amount of cash or other financial assets with a certain amount of equity instruments issued by entities.

Aset keuangan dikelompokkan menjadi empat kategori berikut:

Financial assets are grouped into four categories:

- Aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yaitu aset keuangan atau kewajiban keuangan yang memenuhi salah satu kondisi berikut:

- Financial assets and financial liabilities measured at fair value through profit and loss,ie financial assets or financial liabilities that meet one of the following conditions: - Classified as trading. - At the time of initial recognition has been established by the company to be measured at fair value through profit or loss.

- Diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan. - Pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh entitas untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laporan laba rugi. - Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, yaitu aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jumlah jatuh temponya telah ditetapkan serta entitas mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo;

- Investments held to maturity, ie non-derivative financial assets with fixed payments or have been determined and the amount of maturity has been established and the company has the positive intention and ability to hold the financial assets to maturity;

- Pinjaman yang diberikan dan piutang, yaitu aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif;

- Loans and receivables, ie non-derivative financial assets with fixed payments or have been determined and has no quotation in active market;

- Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual.

- Financial assets classified as available forsale.

Entitas menetapkan ketentuan sebagai berikut:

2.

The Company provides the following provisions:

-

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajarnya. Untuk kelompok aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut;

- At the time of initial recognition, financial assets are measured at fair value. For the group of financial assets that are not measured at fair value through profit and loss,fair value is plus transaction costs that aredirectly attributable to the acquisition or issuance of such financial assets;

-

Setelah pengakuan awal, entitas akan mengukur aset keuangan pada nilai wajarnya, tanpa harus dikurangi biaya transaksi yang mungkin timbul pada saat penjualan atau pelepasan lainnya, kecuali:

- After initial recognition, the company willmeasure financial assets at fair value, without deducting the transaction costs that may arise upon the sale or other disposition, except:

KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) p. Aset dan Kewajiban Keuangan (Lanjutan)

2.



- Pinjaman yang diberikan atau piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif;

- Loans or receivables are measured at amortized cost using the effective interest rate;

- Investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan

- Investments held to maturity are measured at acquisition cost is amortized using the effective interest

21



menggunakan suku bunga efektif dan;

-

2.

rate and;

- Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, diukur pada biaya perolehan.

- Investments in equity instruments that do not have quoted prices in active market and their fair value can not be measured reliably, are measured at cost.

Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar aset keuangan diakui sebagai berikut:

Gains or losses arising from changes in fair value of financial assets are recognized as follows:

- Keuntungan atau kerugian atas aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai instrumen yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui pada laba rugi;

Gains or losses on financial assets are classified as instruments measured at fair value through profit and loss recognized in earnings;

- Keuntungan atau kerugian atas aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui secara langsung dalam ekuitas. Deviden atas instrumen ekuitas yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi ketika hak entitas untuk memperoleh pembayaran atas dividen tersebut sudah ditetapkan;

Gains or losses on financial assets classified as available for sale are recognized directly in equity. Dividends on equity instruments classified as available for sale are recognized in the income statement when the entity's right to obtain payment of the dividend was already established;

- Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi, keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi ketika aset keuangan dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai dan melalui proses amortisasi. Jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif dari aset tersebut. Nilai tercatat tersebut dikurangi, secara langsung maupun menggunakan pos cadangan. Jumlah kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi. Jika pada periode berikutnya, terjadi pemulihan nilai maka kerugian tadi dapat diakui sebagai keuntungan pada laporan laba rugi, tapi pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan penurunan nilai;

For financial assets carried at cost which is amortized, gains or losses are recognized in earnings when the financial asset is derecognized or impaired, and through the amortization process. Total loss is measured as the difference between the carrying value of assets with a present value of estimated future cash flows discounted using the effective interest rate of the asset. The carrying amount is reduced, either directly or by post backup. Total loss is recognized in earnings. In the next period, there was recovery of the value of the loss can be recognized as gain in earnings, but the recovery may not result in the carrying value of financial assets exceeds the cost or amortized prior to the recognition of impairment;

KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) p. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan, yaitu instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi dan tidak diukur pada nilai wajar maka kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset

2.



For financial assets carried at cost, is equity instruments that do not have the quotation and not measured at fair value, the impairment loss is measured as the difference between the carrying value of financial assets with the present value of estimated future cash flows discounted at the prevailing rate of return in the market for a similar financial asset. The impairment loss is not recoverable.

22



p g y g p keuangan yang serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dipulihkan.

financial asset. The impairment loss is not recoverable.

q. Segmen Usaha

q.

Informasi pelaporan segmen usaha disajikan untuk menunjukkan hasil usaha grup yang berasal dari tiap segmen berdasarkan bidang usaha.

3.

KAS DAN SETARA KAS

Information on business segments is presented to show the results of operations of the group originating from each segment based business field.

3.

Rincian dari kas dan setara kas sebagai berikut : 31 Desember 2011 Rp Kas: Kas Rupiah Kas US Dollar Sub Total Bank Rupiah: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT Citibank Indonesia PT Bank Niaga Tbk. Bank Pembangunan Daerah Bank Lainnya Sub Total Bank US Dollar: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Citibank Indonesia PT Bank Niaga Tbk. Sub Total

3.

Transfer Bank Droping Transfer dalam Perjalanan Sub Total KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan)

CASH AND CASH EQUIVALENTS Details of cash and cash equivalents as follows:

31 Desember 2010 Rp

2,245,270,764 378,646,164 2,623,916,928

1,600,604,521 460,801,966 2,061,406,487

In Cash: Cash Rupiah Cash in US Dollar Sub Total

6,046,856,512 96,503,616,345

15,241,467,613 25,919,148,124

706,819,214 803,213,539 833,304 5,339,173,850 2,186,640,438 111,587,153,202

2,538,721,425 1,982,090,527 32,146,625 1,987,235,400 2,825,816,192 50,526,625,906

Bank In Rupiah: PT Bank Negara Indonesia Persero) Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT Citibank Indonesia PT Bank Niaga Tbk. Bank Pembangunan Daerah Other Bank Sub Total

2,061,537,293 18,097,704,908 5,407,763,543 383,608,837 25,950,614,581

Bank in US Dollar: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Citibank Indonesia PT Bank Niaga Tbk. Sub Total

3,186,957,468 19,824,336,067 3,882,043,092 145,624,050 27,038,960,677 (101,025,123) 26,248,037,800 26,147,012,677 3. 31 Desember 2011 Rp

Deposito Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Bukopin Tbk Sub Total

Business Segment

200,000,000 Transfer Bank Droping 793,695,262 Deposit in transit 993,695,262 Sub Total CASH AND CASH EQUIVALENTS (Continued)

31 Desember 2010 Rp

22,500,000,000

2,000,000,000

36,060,000,000 2,000,000,000 10,000,000 60,570,000,000

3,900,000,000 5,500,000,000 10,000,000 11,410,000,000

23

Time Deposit in Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Bukopin Tbk. Sub Total


Deposito USD PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Sub Total Total Bunga Deposito Jangka Waktu


3,849,321,000 783,815,000 4,633,136,000 232,600,179,484

90,942,342,236

6% 1-3 Bulan

6% 1-3 Month

PIUTANG USAHA

4.

a. Menurut Sektor

Sektor AGRI Sektor INCO Sektor MIN Sektor MIGAS Sektor FINS Sektor RKT Sektor KKL Sektor SICS Sektor PII Sektor JUM PT Sucofindo Advisory Utama PT Sucofindo Logistics PT Sucofindo Episi Pos Silang Piutang Usaha Pos Silang PPh Psl 23 Pos Silang Virtual Account Total Piutang Usaha Kotor Penyisihan Piutang Usaha Total 4.

ACCOUNT RECEIVABLES a. Business Sector

31 Desember 2011 Rp 8,186,019,473 13,240,651,048 67,945,838,057 16,529,888,785 8,381,958,340 75,247,752,279 10,848,892,612 9,452,736,863 1,916,438,483 30,722,959,985 6,401,625,001 773,118,218 1,341,668,277 (50,186,760) 40,450,505 (855,404,125) 250,124,407,041 (39,949,332,072) 210,175,074,969

PIUTANG USAHA (Lanjutan)

31 Desember 2010 Rp 11,190,772,268 12,250,385,197 65,369,028,683 14,301,132,881 9,509,147,306 47,961,275,211 6,235,022,719 6,140,012,811 1,748,105,742 34,893,062,659 4,105,278,020 773,118,218 2,489,723,459 (2,435,707,269) 214,530,357,905 (34,094,847,737) 180,435,510,168 4.

b. Menurut Umur Piutang

0 - 180 hari 180 hari - 1 tahun 1 tahun - 2 tahun Lebih dari 2 tahun Dikurangi : Penyisihan Piutang Tidak Tertagih

Interest Rate Tenor

Balance Transfer Bank Dropping due to different periods between the time of printing through the AP application at the end of the month which is already formed and the entry journal in GL application while the process of dropping from the Head Office was made in the following period. The Balance Transfer Process was caused by the time differences contribution of the Head Office to the Branch Transfers in transit amounting to Rp26,248,037,800 is contributed by the Branch to Head Office which is received in the early of January 2012.

Saldo Transfer Bank Dropping disebabkan adanya perbedaan periode yaitu pada saat penerbitan BPUK diaplikasi AP pada akhir bulan dan telah membentuk jurnal diaplikasi GL sedangkan proses dropping dari Kantor Pusat dilakukan pada periode berikutnya. Saldo Transfer Dalam Proses disebabkan karena perbedaan waktu kontribusi ke Cabang oleh Kantor Pusat. Transfer dalam perjalanan sebesar Rp26.248.037.800 merupakan kontribusi dari Cabang ke Kantor Pusat yang diterima awal bulan Januari 2012. 4.

Time Deposit in Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Sub Total Total

AGRl Sector INCO Sector MIN Sector MIGAS Sector FINS Sector RKT Sector KKL Sector SICS Sector PII Sector JUM Sector PT. Sucofindo Advisory Utama PT. Sucofindo Logistics PT. Sucofindo Episi Cross Post Trade Receivables Cross Post Income Tax Article 23 Cross Post Virtual Account Gross Total Allowance for Doubtful Accounts Total

ACCOUNT RECEIVABLES (Continued) b. Presented as per Age

31 Desember 2011 Rp 197,685,552,418 17,070,621,871 9,928,522,594 25,439,710,158 (39,949,332,072)

31 Desember 2010 Rp 169,426,395,163 12,268,747,856 10,707,971,353 22,127,243,533 (34,094,847,737)

24

0 – 180 days 180 days – 1 year 1 year - 2 years More than 2 years Less: Allowance for Doubtful Accounts


Total

210,175,074,969 31 Desember 2011 Rp

Saldo Awal 1 Januari Penambahan/Penyesuaian: Entitas Anak entitas Total

5.


180,435,510,168

Total

31 Desember 2010 Rp

34,094,847,737

31,018,477,868

5,680,991,571 173,492,764 39,949,332,072

2,995,963,230 80,406,639 34,094,847,737

Beginning Balance January 1 Addition/ Adjustment: Company Subsidiaries Company Total

Piutang usaha ini dipergunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman diterima Perseroan dari Bank Mandiri dan Bank Rakyat Indonesia (Catatan15). Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang tidak tertagih kepada pihak ketiga adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut.

Trade receivables are used as collateral for loans received by the Company from Bank Mandiri and Bank Rakyat Indonesia (Note 15). Management believes that the allowance for doubtful accounts to third parties is adequate to cover possible losses from uncollectible accounts.

Merujuk pada PSAK 50 & 55, piutang usaha yang berumur lebih dari 1 (satu) tahun harus diamortisasi sebesar tingkat bunga efektif yang dalam hal ini ditetapkan 10%. Manajemen melakukan penyisihan lebih besar daripada yang dipersyaratkan oleh PSAK 50 & 55.

Referring to the aplication of PSAK 50 & 55, accounts receivable outstanding for more than one year are amortised at the effective interest rate 10%. Management determined the provision of uncollectible accounts more than the one mandated by PSAK 50 & 55.

PENDAPATAN AKAN DITERIMA

5.

Rincian pendapatan akan diterima berdasarkan sektor adalah sebagai berikut:

Sektor AGRI Sektor INCO Sektor MIN Sektor MIGAS Sektor FINS Sektor RKT Sektor KKL

31 Desember 2011 Rp 126,773,534 2,320,842,291 18,821,629,783 3,679,616,041 65,032,459,295 856,540,500

ACCRUED INCOME Details of the revenue will be accepted by sector were as follows:

31 Desember 2010 Rp 309,039,335 2,012,866,255 13,172,573,450 4,133,685,144 33,145,302 33,212,528,662 1,254,742,357

25

AGRl Sector INCO Sector MIN Sector MIGAS Sector FINS Sector RKT Sector KKL Sector


Sektor SICS Sektor PII Sektor JUM PT Sucofindo Logistics PAD lainnya Total

6.


720,900,000 11,818,899,995 2,653,637,080 11,207,813,907 117,239,112,426

1,005,782,969 7,851,076,665 4,288,155,755 7,148,392,587 74,421,988,481

SICS Sector PII Sector JUM Sector PT Sucofindo Logistics Other Accrued Income Total

Pendapatan akan diterima dari operasi Sektor RKT per 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp65.032.459.295 dan Rp33.212.528.662 yang sebagian pendapatan berasal dari proyek e-KTP, PT Conoco Philips Inc, BP Berau, CNOOC Ltd, PT Pertamina Hulu Energy. Pendapatan akan diterima yang diterima dari sektor Mineral per 31 Desember 2011 dan 2010 masingmasing sebesar Rp18.821.629.783 dan Rp13.172.573.450 yang sebagian besar pendapatan berasal dari PT Kaltim Prima Coal atas pekerjaan Borecore Analysis senilai Rp2.643.624.688. Pendapatan akan diterima yang diterima dari Sektor PII per 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp11.818.899.995 dan Rp7.851.076.665 yang sebagian besar pendapatan berasal dari PT PLN (Persero) sebesar Rp2.360.076.903 dan PT Inpex Masela, Ltd. sebesar Rp2.000.000.000 atas kegiatan pemeriksaan Tingkat Kandungan lokal Dalam Negeri (TKDN).

Accrued income from RKT Sector operations per December 31, 2011 and 2010 respectively Rp65,032,459,295 and Rp33,212,528,662 that part of revenue derived from project e-KTP, PT Conoco Philips Inc., BP Berau, CNOOC Ltd., PT Pertamina Hulu Energy. Accrued income from the sector Minerals per December 31, 2011 and 2010 respectively and Rp18,821,629,783 and Rp13,172,573,450 income comes mostly from PT Kaltim Prima Coal for Analysis Borecore job worth Rp2,643,624,688. Accrued income will be accepted from Sector PII per December 31, 2011 and 2010 respectively by Rp11,818,899,995 and Rp7,851,076,665, mostly derived from the income of PT PLN (Persero) amounting to Rp2,360,076,903 and PT Inpex Masela, Ltd.. amounting to Rp2,000,000,000 for activities of Domestic Local Content Inspection (TKDN).

Pendapatan akan diterima lainnya masing-masing sebesar Rp11.207.813.907 dan Rp7.148.392.587 merupakan bagi hasil yang belum dibayarkan atas kerjasama antara entitas dan PT Surveyor Indonesia dalam kegiatan verifikasi atau Penelusuran Teknis Import (PTI).

Other accrued income by Rp11,207,813,907 and Rp7,148,392,587 is for the results that have not been paid for the cooperation between the Company and PT Surveyor Indonesia in verification activities or Tracing Technical Import (PTI).

PIUTANG LAINNYA

6. 31 Desember 2011 Rp

Piutang Afiliasi: Piutang SGS Geneva Piutang SGS Singapore Piutang PT Qualitech Perdana Penyisihan Piutang PT Qualitech Perdana Piutang PT SPRINT Konsultan Piutang Koperasi Pegawai Piutang KSO Piutang Afiliasi Lainnya

OTHER RECEIVABLES

31 Desember 2010 Rp

11,686,207,829 2,331,270,421 1,999,860,864

9,186,034,210 2,057,267,573 1,999,860,864

(1,999,860,864) 5,440,814,451 1,745,547,520 2,980,489,674

(1,999,860,864) 5,687,727,642 1,402,887,536 50,395,760 24,280,382

26

Receivable to Related Parties: Receivable of SGS Geneva Receivable of SGS Singapore Receivable of PT Qualitech Perdana Allowance of PT Qualitech Perdana Receivable of PT SPRINT Konsultan Employee Cooperatative Receivable of Joint Operation Others Related Parties


7.


Penyisihan Piutang Afiliasi Sub Total

24,184,329,895

(694,137,261) 17,714,455,842

Piutang Non Afiliasi: Piutang Pegawai Piutang Pihak Ketiga Lainnya Sub Total Total

459,191,642 9,931,177,726 10,390,369,368 34,574,699,263

447,398,387 2,837,376,014 3,284,774,401 20,999,230,243

Allowance Sub Total Receivable Non Affiliation: Officer receivable Other third parties receivable Sub Total Total

Piutang SGS Geneva pada 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp11.686.207.829 dan Rp9.186.034.210 adalah piutang melalui hubungan Rekening Koran.

Receivables of SGS Geneva as per December 31, 2011 and 2010 respectively amounting to Rp11,686,207,829 and Rp9,186,034,210 is receivable from bank account transaction of related parties.

Piutang SGS Singapore pada 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp2.331.270.421 dan Rp2.057.267.573 adalah piutang melalui hubungan Rekening Koran .

Receivable of SGS Singapore as of December 31, 2011 and 2010 respectively amounting to Rp2,331,270,421 dan Rp2,057,267,573 are receivable from bank account transaction of related parties.

Piutang PT Qualitech Perdana (Entitas Afiliasi) pada 31 Desember 2011 sebesar Rp1.999.860.864 telah disisihkan 100% karena entitas telah menghentikan kegiatan operasinya dan pada saat ini sedang dalam proses likuidasi.

Receivables PT Qualitech Prime (Affiliated Company) at December 31, 2011 amounted to Rp1,999,860,864 has set aside 100% since the Company has suspended its operations and is currently in the process of liquidation.

Piutang PT SPRINT Konsultan pada 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp5.440.814.451 dan Rp5.687.727.642 adalah piutang yang timbul dengan PT SPRINT (entitas Afiliasi) dari hubungan kegiatan, diantaranya adalah tagihan biaya pegawai perbantuan, tagihan biaya pemakaian aset tetap dan sebagainya.

PT SPRINT Konsultan receivable on December 31, 2011 and 2010 respectively Rp5,440,814,451 dan Rp5,687,727,642 and are receivables arising with PT SPRINT (Affiliated Company) of the relationship of activities, such as billing Additional employee costs, charges of fixed assets and so forth.

UANG MUKA KERJA

7.

Saldo uang muka yang akan dipertanggungjawabkan/ diperhitungkan setelah selesainya pekerjaan bersangkutan, terdiri atas:

Uang muka kerja operasi Uang muka perjalanan dinas Uang muka pembelian Uang muka asuransi Uang muka lainnya Total

31 Desember 2011 Rp 8,200,896,636 977,059,099 1,641,153,130 10,819,108,865

ADVANCES The balance of advances that will be accounted/calculated after the completion it's work, consisted of:

31 Desember 2010 Rp 9,170,074,984 1,006,573,766 902,710,916 2,250,000 11,081,609,666

27

Advance payment for operational Advance payment for business travel Advance payment for purchasing Advance payment for insurance Other advance payment Total


8.

PERSEDIAAN


8.

Saldo persediaan bahan operasi dan barang cetakan per 31 Desember 2011 dan 2010 terdiri dari: 31 Desember 2011 Rp Bahan Operasi Sektor AGRI Sektor INCO Sektor MIN Sektor MIGAS Sektor FINS Sektor RKT Sektor KKL Sektor JUM Jasa lainnya Sub Total ATK dan Cetakan Barang Dalam Perjalanan Total

The balance of inventories and printed good as of 31 Decembe 2011 and 2010 are consist of: 31 Desember 2010 Rp

106,779,930 210,083,661 6,556,054,955 189,119,036 911,065,607 107,227,335 5,918,215,474 2,300,958 14,000,846,956 1,173,861,555 3,124,557,346 18,299,265,857

BIAYA DIBAYAR DIMUKA

Inventories are located at company work sites through out Indonesia. Based on a review of the condition of inventories at the end of the year, management believes that the carrying value of inventories does not exceed their net realizable value. 9.

BIAYA DIBAYAR DIMUKA (Lanjutan)

9. 31 Desember 2011 Rp

Biaya Pegawai: Tunjangan kendaraan Tunjangan hari raya Tunjangan cuti Asuransi pegawai Biaya Operasional: Biaya bahan operasi Biaya sub kontraktor Biaya operasi lainnya Biaya penunjang operasi Biaya fasilitas:

PREPAID EXPENSES The balance of prepaid expenses represent costs that have been paid in the current period and will be due next period. Balance as of December 31, 2011 and 2010 are as follows:

Saldo biaya dibayar dimuka merupakan biaya-biaya yang telah dibayar pada periode berjalan dan akan menjadi beban periode berikutnya. Saldo per 31 Desember 2011 dan 2010 terdiri atas:

9.

Operational Materials AGRl Sector INCO Sector MIN Sector MIGAS Sector FINS Sector RKT Sector KKL Sector JUM Sector Other service Sub Total Stationaries Goods in Transit Total

57,129,418 311,064,610 4,900,618,405 186,816,323 400,250 1,203,141,036 46,616,059 6,250,415,175 26,592,058 12,982,793,334 1,557,559,690 4,037,435,581 18,577,788,605

Persediaan tersebut berada pada lokasi-lokasi kerja entitas di seluruh Indonesia. Berdasarkan penelaahan terhadap kondisi persediaan pada akhir tahun, manajemen entitas berpendapat bahwa nilai tercatat persediaan tidak melebihi nilai realisasi bersihnya. 9.

INVENTORIES

PREPAID EXPENSES (Continued)

31 Desember 2010 Rp

188,339,025

159,798,439 48,206,362 27,542,304 16,565,771

127,130,008 832,061,958 819,529,040

166,969,040 264,128,053 3,058,160,272 3,254,366,194

28

Labor: Vehicle allowance Day allowance Leave allowance Insurance employees Direct Operating: Operating supplies Operating contact Other Operating expense Operating support Facilities expenses:


Biaya asuransi Biaya perawatan Biaya sewa Biaya Lainnya: PT Sucofindo Advisory Utama PT Sucofindo Episi Lainnya Total


397,204,607 617,416,858 2,572,047,978

180,272,416 1,201,818,388 2,541,912,818

676,345,108 1,476,480,000 3,208,256,437

88,290,745 806,909,724

Insurance Maintenance Rent Others Expenses: PT Sucofindo Advisory Utama PT Sucofindo Episi Others

10,914,811,019

11,814,940,526

Total

10. TAXATION

10. PERPAJAKAN a. Uang Muka Pajak

a. 31 Desember 2011 Rp

Uang Muka Pajak: Entitas Induk PPh Pasal 23 PPN Masukan PPh Pasal 28A (PPh Badan Tahun 2010) PPh Pasal 28A (PPh Badan Tahun 2006 – 2007) Sub Total Entitas Anak: PPN Masukan PPh Pasal 22 PPh Pasal 23 PPh Pasal 28A PPh Pasal 29 Sub Total Total

31 Desember 2010 Rp

26,063,022,778

3,457,835,278 29,471,427,684

-

17,016,422,741

22,568,787,134 48,631,809,912

6,230,502,592 56,176,188,295

2,725,385 34,423,636 138,419,484 47,844,909 3,091,652 226,505,066 48,858,314,978

71,175,425 191,043,422 262,218,847 56,438,407,142

10. PERPAJAKAN (Lanjutan) a. Uang Muka Pajak (Lanjutan) Saldo uang muka pajak entitas Induk terdiri dari uang muka PPh pasal 23 per tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp3.457.835.278 yang merupakan kredit pajak atas PPh 23 yang sudah dibayar namun belum dapat diperhitungkan dalam kredit pajak badan dikarenakan bukti potong belum diterima entitas. Sedangkan saldo untuk PPh Pasal 28A (saldo lebih bayar PPh Badan) sebesar Rp17.016.422.741 merupakan saldo lebih bayar PPh Badan tahun 2010 sedangkan saldo PPh Badan sebesar Rp6.230.502.592 merupakan saldo lebih bayar PPh Badan tahun 2006 – 2007. b. Utang Pajak

Prepaid Taxes

Prepaid Taxes: Parent Company Income Tax Article 23 VAT Input Income Tax Article 28A (Corporate Income Tax Year 2010) Income Tax Article 28A (Corporate Income Tax Year 2006 - 2007) Sub Total Subsidiaries Company: VAT Input Income Tax Article 22 Income Tax Article 23 Income Tax Article 28A Income Tax Article 29 Sub Total Total

10. TAXATION (Continued) a.

Prepaid Taxes (Continued)

The balance of tax advances consist of the Parent Company advances article 23 as at 31 December 2010 amounted to Rp3,457,835,278 which is a tax credit for income tax 23 which has been paid but not yet taken into account in corporate tax credits cut because the evidence has not been received by the Company. While the balance to income tax of Article 28A (the balance of over payment of corporate income tax) amounting to Rp17,016,422,741 represents the balance of income tax overpayments in 2010 while the balance of income tax amounting to Rp6,230,502,592 represents outstanding goverpayment of income tax year from 2006 to 2007 b. Tax Payables

29


31 Desember 2011 Rp


31 Desember 2010 Rp

Utang Pajak: Entitas Induk: PPh Pasal 21 PPh Pasal 23 PPh Pasal 26 PPh Pasal 29 PPN Keppres 56 Wapu Pajak Lainnya Sub Total

5,702,660,607 936,083,760 112,661,453 14,255,769,854 311,161,879 3,432,655,934 24,750,993,487

3,101,926,886 660,033,892 110,982,142 56,959,991 3,417,982,409 7,347,885,320

Tax Payables Parent Company: Income Tax Article 21 Income Tax Article 23 Income Tax Article 26 Income Tax Article 29 VAT Keppres 56 Wapu Others Tax Sub Total

Entitas Anak: PPh Pasal 21 PPh Pasal 23 PPh Badan PPh Pasal 25 PPN Keluaran Pajak Lainnya Sub Total Total

398,031,471 116,301,096 281,038,522 900,000 1,484,071,925 238,118,807 2,518,461,821 27,269,455,308

143,943,450 307,399,161 259,645,119 1,597,333,451 1,166,218,244 3,474,539,425 10,822,424,745

Subsidiaries Company: Income Tax Article 21 Income Tax Article 23 Corporate Income Tax Income Tax Article 25 VAT Output Others Tax Sub Total Total

c. Beban Pajak Kini

c. 31 Desember 2011 Rp

Entitas Induk: Pajak Kini Beban (Manfaat) Pajak Tangguhan Sub Total Entitas Anak: Pajak Kini Beban (Manfaat) Pajak Tangguhan Sub Total Total

31 Desember 2010 Rp

39,842,994,250

20,378,238,000

Parent Company: Current Tax

(8,315,657,499) 31,527,336,752

557,608,318 20,935,846,318

Deferred Tax Expense (Income) Sub Total

945,123,135

656,066,846

Subsidiaries Company: Current Tax

1,217,171,872 2,162,295,007 33,689,631,759

121,112,783 777,179,629 21,713,025,947

Deferred Tax Expense (Income) Sub Total Total

10. PERPAJAKAN (Lanjutan)

10. TAXATION (Continued)

d. Rekonsiliasi antara Laba sebelum PPh dan Taksiran Penghasilan Kena Pajak 31 Desember 2011 Rp Entitas Induk: Laba Induk Sebelum Pajak Perbedaan Waktu: Penyusutan aset tetap Penyisihan piutang tak tertagih Pencadangan beban manfaat pasca kerja Piutang yang dihapuskan

Current Tax Expenses

d.

The reconciliation between income before Tax and Taxable Income Estimation

31 Desember 2010 Rp Parent Company: Parent Income before tax Temporary Difference: Depreciation of fixed assets

108,197,965,876

60,762,430,672

(12,255,177,894)

(7,730,190,550)

5,680,991,571

2,087,819,542

Allowance for doubtful account

45,038,841,490

19,867,535,582 -

Allowance for post retirement Benefit Receivable written off

30


Pembayaran manfaat pasca kerja Jumlah Perbedaan Waktu Perbedaan Permanen: Pendapatan jasa property Bunga deposito dan jasa giro Biaya operasi dan usaha property Biaya rekreasi dan olah raga Biaya sanksi administrasi Biaya entertainment Biaya penyerahan Biaya dana sosial/ sumbangan Biaya canvassing Biaya penghargaan dan uang duka Biaya perayaan Biaya pajak final Biaya denda pajak Biaya keberatan pajak Biaya perawatan dan kendaraan direksi Biaya sewa dan perawatan rumah dinas Biaya representasi Biaya relasi Biaya poliklinik Biaya gaji direksi terkait penghasilan sewa final Total perbedaan tetap Penghasilan kena pajak Penghasilan Kena Pajak (dibulatkan)


(17,611,689,656) 129,050,931,387

(6,739,115,646) 7,486,048,928

(22,598,912,659) 643,896,515

(24,172,598,076) 646,036,631

15,189,669,386 9,357,468,761 2,897,300,347 2,598,497,155

17,178,567,066 2,842,743,017 10,718,016 2,300,782,273 2,333,349,759

2,635,695,651 9,547,418,021

1,790,659,469 3,847,612,954

3,201,757,074 1,093,488,217 2,177,628,878 101,039,759 428,609,038

998,640,722 823,937,134 1,816,905,572

860,750,067

837,634,684

855,239,455 1,208,213,282 123,287,293

52,280,459 777,939,506 840,775,348 272,018,602

30,321,046,240 159,371,977,627

66,469,410 13,264,472,546 81,512,952,146

Donation expense Canvassing expenses Appreciation and compassionate expense Celebration expense' Final tax expense Pinalty tax expense Objection tax expense Treatment and board of directors vehicle expense Rent and treatment of house on duty expense Representation expense Relation expense Polyclinic expense Related board of directors salary expense of final rental income Total of permanent differences Taxable income

159,371,977,000

81,512,952,000

Taxable income (rounded up)


-

Employee Benefit Obligation Total Time Difference Permanent Different: Income of service property Deposit Interest and giro service Operation and property expense Recreation and sport Expense Administration finalty expense Entertainment expenses Delivery expense


d. Rekonsiliasi antara Laba sebelum PPh dan Taksiran Penghasilan Kena Pajak (Lanjutan). Perhitungan beban pajak, utang pajak, dan pajak dibayar dimuka adalah sebagai berikut: 31 Desember 2011 Rp

d.

The reconciliation between income before Tax and Taxable Income Estimation (Continued).

The calculation of expenses, tax payables and prepaid tax is as follows: 31 Desember 2010 Rp

Tarif PPh Pasal 29, 25% Beban Pajak Kini

39,842,994,250 39,842,994,250

20,378,238,000 20,378,238,000

Income Tax Article 29, 25% Current Tax Expense

Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka: Pasal 23 Pasal 25

25,690,802,122 -

23,803,159,409 13,591,501,332

Less prepaid income taxes : Article 23 Article 25

31



Total

25,690,802,122

37,394,660,741

Pajak penghasilan kurang (lebih) bayar

14,152,192,128

(17,016,422,741)

e. Aset Pajak Tangguhan

e.

Saldo aset pajak tangguhan per 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

Keterangan/ Description

Underpayment (overpayment) of income tax

Deferred Taxes Asset Spring deferred taxes asset balance December 31, 2011 is as follows:

Saldo Akhir 2010/ Ending

Dibebankan Di Laporan Laba Rugi/ Benefit (Expense) deferred taxes

Penyesuaian Tarif/

Saldo akhir 2011/ Ending

Balance 2010

in year runs

Adjustment

Balance 2011

Entitas Induk : Peny. piutang tak tertagih/ Allowance for doubtful Imbalan pasca kerja/ Employee Benefit Obligation Selisih penyusutan/ Depreciation difference Sub Total Entitas Anak/ Subsidiaries Peny. piutang/ Allowance for doubtful Imbalan pasca kerja/ Employee Benefit Obligation Selisih penyusutan/ Depreciation difference Peny. aset sewa / Depreciation leasing Pembayaran aset sewa guna usaha/ Leasing payment Rugi fiskal/ Loss fiscal Amort. aset lain-lain/ Amort. of other asset Lain-lain/ Others Sub Total Total Konsolidasi :

10. PERPAJAKAN (Lanjutan) f.

Total

Surat Ketetapan Pajak (SKP) dan Surat Tagihan Pajak (STP)

8,059,834,698

1,636,987,547

-

9,696,822,245

14,904,015,967

8,771,742,303

-

23,675,758,270

(849,667,179)

(2,093,072,352)

-

(2,942,739,531)

22,114,183,486

8,315,657,499

-

30,429,840,985

174,874,494

(100,183,270)

-

74,691,224

470,895,587

(260,567,660)

-

210,327,928

63,820,437

1,629,727

-

65,450,164

22,289,605

1,083,269

-

23,372,874

(1,370,294)

-

(30,696,645)

(880,383,377)

-

71,893,542

(29,326,351) 952,276,919 217,709 (26,614,826) 1,628,433,574 23,742,617,059

-

-

22,619,735

-

(1,217,171,871) 7,098,485,627

217,709 (3,995,091)

-

411,261,703 30,841,102,687

10. TAXATION (Continued) f.

Tax Assessment Letter (SKP) and Letter of Tax Collection (STP)

Entitas Induk :

Parent Company

Pada tanggal 22 Juni 2010, entitas menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Nomor 00015/206/07/051/10 atas PPh Badan tahun pajak 2007 sebesar Rp2.798.095.020. Atas surat ketetapan kurang bayar tersebut entitas telah mengajukan keberatan melalui surat Nomor 1041/DRUVIII/KAK/2010 tanggal 22 Juni 2010 tentang permohonan Keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan Badan Tahun 2007 Nomor 00015/206/07/051/10.

On June 22, 2010, the Company received an Underpayment Tax Assessment Letter (SKPKB) Number 00015/206/07/051/10 for Corporate Income Tax year 2007 amounting to Rp2,798,095,020. Regarding to the tax underpayment letter, the Company has filed an objection through the letter Number 1041/DRU-VIII/KAK/2010 June 22, 2010 concerning to the Application of Objection of Underpayment Tax Assessment Letter (SKPKB) for Corporate Income Tax Year 2007 Number 00015/206/07/051/10

Kemudian pada tanggal 19 Oktober 2010, entitas menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak yang

Then on October 19, 2010, the company received several Tax Assessments Letter that result from tax

32



merupakan hasil dari pemeriksaan pajak atas Tahun Pajak 2008 dengan rincian sebagai berikut: No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20


Nomor Surat/ Letter Number

SKPLB PPh Badan/ SLPLB Corporate Tax SKPLB PPh Badan/ SLPLB Corporate Tax SKPKB PPh Pasal 21/ SKPKB Income Tax Art. 21 SKPKB PPh Pasal 23/ SKPKB Income Tax Art. 23 SKPN PPh Pasal 4 ayat (2)/ SKPKB Tax Art. 4 (2) SKPKB PPh Pasal 26/ SKPKB Income Tax Art. 26 SKPKB PPN Januari 2008/ SKPKB VAT January 2008 SKPKB PPN Pebruari 2008/ SKPKB VAT February 2008 SKPKB PPN Maret 2008/ SKPKB VAT March 2008 SKPKB PPN April 2008/ SKPKB VAT April 2008 SKPKB PPN Mei 2008/ SKPKB VAT May 2008 SKPN PPN Juni 2008/ SKPKB VAT June 2008 SKPKB PPN Juli 2008/ SKPKB VAT July 2008 SKPN PPN Agustus 2008/ SKPKB VAT August 2008 SKPKB PPN September 2008/ SKPKB VAT September 2008 SKPKB PPN Oktober 2008/ SKPKB VAT October 2008 SKPKB PPN Nopember 2008/ SKPKB VAT November 2008 SKPKB PPN Desember 2008/ SKPKB VAT December 2008 SKPKB PPN atas Pemanfaatan JKP dari LN/ SKPKB VAT on Taxable Services from Utilization of Foreign Affairs STP PPN atas Pemanfaatan JKP dari LN/ STP VAT onTaxable Services from Utilization of Foreign Affairs

Selain SKPKB tahun pajak 2008, Perusahaan juga telah menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) PPN Masa Maret 2010 Nomor 00030/10710/051/10 tanggal 19 Oktober 2010 sebesar Rp77.399.440.


examinations for Taxation Year 2008 with details as follows: Jumlah/ Total

00080/406/08/051/10 00111/406/06/051/09 00052/201/08/051/10 00060/203/08/051/10 00070/540/08/051/10 00021/204/08/051/10 00472/207/08/051/10 00464/207/08/051/10 00465/207/08/051/10 00466/207/08/051/10 00467/207/08/051/10 00107/507/08/051/10 00468/207/08/051/10 00108/507/08/051/10 00469/207/08/051/10 00470/207/08/051/10 00471/207/08/051/10 00472/207/08/051/10

9.333.438.712 10,263,132,600 (815.064.892) (563.839.734) (3.422.955.918) (291.443.780) (357.771.258) (366.498.062) (535.981.590) (1.600.000)

00472/207/08/051/10

(84.752.433)

00002/177/08/051/10

(11.771.171)

(1.237.112) (5.018.182) (567.684.414) (641.991.342) (656.109.662)

In addition to tax assessments for fiscal year 2008, the Company has received an Underpayment Tax Assessment Letter (SKPKB) for Value Added Taxperiod of March 2010 Number 00030/10710/051/10 October 19, 2010 amounted to Rp77,399,440.


Surat Ketetapan Pajak (SKP) dan Surat Tagihan Pajak (STP) (Lanjutan) Saldo SKPKB PPh pasal 26 yang masih dalam proses keberatan pajak. Sedangkan untuk saldo SKPKB yang tidak disetujui oleh Perusahaan masih dalam proses keberatan pajak. Adapun rincian atas surat keberatan yang diajukan oleh Perusahaan adalah sebagai berikut:

f.

Tax Assessment Letter (SKP) and Letter of Tax Collection (STP) (Continued)

Balance SKPKB PPh article 26 which is still in the process of tax objections. As for the balance SKPKB not approved by the Company is still in the process of tax objections.The details of the letter of objection filed by the Company as follows: Nomor Surat/ Letter Number

No


1

Permohonan Keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) Pajak Penghasilan Badan Tahun 2008 No. 00080/406/08/051/10 tanggal 19 Oktober 2010. Application of Objection of Overpayment Tax Assessment Letter (SKPLB) for Corporate Income Tax Year 2008 No. 00080/406/08/051/10 dated October 19, 2010.

0229/DRKXII/

29 Desember 2010/

KAK/2010

December 29, 2010

Permohonan Keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) Pajak Penghasilan Badan Tahun 2008 No. 00021/204/08/051/10 tanggal 19 Oktober 2010. Application of Objection of Overpayment Tax Assessment Letter (SKPLB) for Corporate Income Tax Year 2008 No. 00021/204/08/051/10 dated Oktober 19, 2010.

0230/DRKXII/

29 Desember 2010/

KAK/2010

December 29, 2010

2

33

Tanggal/ Date


3

4

5

6

7

8

9

10

Permohonan Keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Bulan Januari Tahun 2008 No. 00463/207/08/051/10 tanggal 19 Oktober 2010. Application of Objection of Underpayment Tax Assessment Letter (SKPKB) for Value Added Tax on Goods and Services of January 2008 No. 00463/207/08/051/10 dated October 19,

0231/DRKXII/

29 Desember 2010/

KAK/2010

December 29, 2010

Permohonan Keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Bulan Februari Tahun 2008No. 00464/207/08/051/10 tanggal 19 Oktober 2010./ Application of Objection of Underpayment Tax Assessment Letter (SKPKB) for Value Added Tax on Goods and Services of February 2008 No. 00464/207/08/051/10 dated October 19, 2010.

0232/DRKXII/

29 Desember 2010/

KAK/2010

December 29, 2010

Permohonan Keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Bulan Maret Tahun 2008No. 00465/207/08/051/10 tanggal 19 Oktober 2010./ Application of Objection ofUnderpayment Tax Assessment Letter (SKPKB) for Value Added Tax on Goods and Services of March 2008 No. 00465/207/08/051/10 dated October 19, 2010 Permohonan Keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) PajakPertambahan Nilai Barang dan Jasa Bulan April Tahun 2008No. 00466/207/08/051/10 tanggal 19 Oktober 2010./ Application of Objection of Underpayment Tax Assessment Letter (SKPKB) for Value Added Tax on Goods andServices of April 2008 No. 00466/207/08/051/10 dated October 19, 2010 Permohonan Keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Bulan Mei Tahun 2008No. 00467/207/08/051/10 tanggal 19 Oktober 2010./ Application of Objection ofUnderpayment Tax Assessment Letter (SKPKB) for Value Added Tax on Goods andServices of May 2008 No. 00467/207/08/051/10 dated October 19, 2010.

0233/DRKXII/

29 Desember 2010/

KAK/2010

December 29, 2010

0234/DRKXII/

29 Desember 2010/

KAK/2010

December 29, 2010

0235/DRKXII/

29 Desember 2010/

KAK/2010

December 29, 2010

Permohonan Keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN) Pajak PertambahanNilai Barang dan Jasa Bulan Juni Tahun 2008 No. 00107/507/08/051/10 tanggal 19Oktober 2010./ Application of Objection of Nil Tax Assessment Letter (SKPN) forValue Added Tax on Goods and Services of June 2008 No. 00107/507/08/051/10 dated October 19, 2010.

0236/DRKXII/

29 Desember 2010/

KAK/2010

December 29, 2010

Permohonan Keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Bulan Juli Tahun 2008No. 00468/207/08/051/10 tanggal 19 Oktober 2010./ Application of Objection of Underpayment Tax Assessment Letter (SKPKB) for Value Added Tax on Goods and Services of July 2008 No. 00468/207/08/051/10 dated October 19, 2010.

0237/DRKXII/

29 Desember 2010/

KAK/2010

December 29, 2010

Permohonan Keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN) Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Bulan Agustus Tahun 2008 No. 00108/507/08/051/10 tanggal 19 Oktober 2010./ Application of Objection of Nil Tax Assessment Letter (SKPN) forValue Added Tax on Goods and Services of August 2008 No. 00108/507/08/051/10 dated October 19, 2010.

0238/DRKXII/

29 Desember 2010/

KAK/2010

December 29, 2010




Surat Ketetapan Pajak (SKP) dan Surat Tagihan Pajak (STP) (Lanjutan)

f.

Tax Assessment Letter (SKP) and Letter of Tax Collection (STP) (Continued) Nomor Surat/ Letter Number

No


11

Permohonan Keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Bulan September Tahun 2008 No. 00469/207/08/051/10 tanggal 19 Oktober 2010./ Application of Objection ofUnderpayment Tax Assessment Letter (SKPKB) for Value Added Tax on Goods andServices of September 2008 No. 00469/207/08/051/10 dated October 19 2010

0239/DRKXII/

29 Desember 2010/

KAK/2010

December 29, 2010

Permohonan Keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Bulan Oktober Tahun 2008 No. 00470/207/08/051/10 tanggal 19 Oktober 2010./ Application of Objection of Underpayment Tax Assessment Letter (SKPKB) for Value Added Tax on Goods and Services of October 2008 No. 00470/207/08/051/10 dated October 19, 2010

0240/DRKXII/

29 Desember 2010/

KAK/2010

December 29, 2010

Permohonan Keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Bulan November Tahun 2008 No.00471/207/08/051/10 tanggal 19 Oktober 2010./ Application of Objection of Underpayment Tax Assessment Letter (SKPKB) for Value Added Tax on Goods and Services of November 2008 No. 00471/207/08/051/10 dated October 19 2010

0241/DRKXII/

29 Desember 2010/

KAK/2010

December 29, 2010

Permohonan Keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Pertambahan 2008 00 2/20 /08/0 1/10 19 O

0242/DRKXII/

29 Desember 2010/

12

13

14

34

Tanggal/ Date



Nilai Barang dan Jasa Bulan Desember Tahun 2008 No.00472/207/08/051/10 tanggal 19 Oktober 2010./ Application of Objection of Underpayment Tax Assessment Letter (SKPKB) for Value Added Tax on Goods and Services of December 2008 No. 00472/207/08/051/10 dated October 19 2010

Sampai dengan tahun 2011 Perusahaan masih dalam proses Pengajuan banding ke Direktorat Jendral Pajak kantor Wilayah DJP Wajib Pajak Besar.



Anak Perusahaan

In 2009, PT Sucofindo Logistics received a tax assessment, overpayment of tax assessment and a tax for tax years 2007, 2006 and 2005 are as follows:

Tahun Pajak 2007

Taxation Year 2007 Surat Ketetapan

Year

PPh Badan

2007



Pada tahun 2009, PT Sucofindo Logistics menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar dan Surat Tagihan Pajak untuk tahun pajak 2007, 2006 dan 2005 dengan rincian sebagai berikut:

Jenis Pajak

December 29, 2010

Until 2011 the Companyis still in the process of filing an appeal to the Direktorat Jendral Pajak Kantor Wilayah DJP Wajib Pajak Besar.


Tahun/

KAK/2010

Decision Letter

Jumlah Lebih/

Lebih (Kurang) Bayar/

Nomor

Tanggal

Over or Under

Number

Date

Payment

00023/406/07/ 061/09

14/04/2009

Bunga/Denda

(Kurang) bayar/

Interest/Penalty

Total over or under

Taxation Type

Payment

Corporate -

-

47,844,909 Income tax

35



Income tax

PPh Pasal 21

2007

0021/201/07/0 61/09

14/04/2009

(44,237,686)

(14,311,580)

(58,549,266)

PPh Pasal 23

Jan- Des 2007

0019/203/07/0 61/09

14/04/2009

(50,075,960)

(16,024,307)

(66,100,267)

article 23

PPN

Jan- Des 2007

0023/207/07/0 61/09

14/04/2009

(89,311,458)

(30,307,413)

(119,618,871)

VAT

(183,625,104)

(60,643,300)

(196,423,495)

Total

Income tax

Total

Surat Tagihan Pajak/ Jenis Pajak

Tahun/

PPN

Jan-Des 2007

Jumlah Lebih/

Tax Invoice Nomor

Tanggal/

Number

Date

0005/107/07/0 61/09

14/04/2009

Year

Denda/

Bunga/

(Kurang) bayar/

Penalty

Interest

Total over or under


15,286,509.00

-

15,286,509

VAT

15,286,509.00

-

15,286,509

Total


Surat Ketetapan Pajak (SKP) dan Surat Tagihan Pajak (STP) (Lanjutan) Tahun Pajak 2006



Jenis Pajak

Taxation Type

Payment

Total

f.

article 21

Tahun/

Decision Letter

Year

Lebih (Kurang) Bayar/

Nomor

Tanggal

Over or Under Payment

Jumlah Lebih/ Bunga/ Denda

(Kurang) bayar/

Interest/ Penalty

Total Over or

Taxation Type

Number

Date

PPh Pasal 21

Jan-Des 2006

00057/201/06/ 061/09

17/02/2009

(55,393,005)

(26,588,642)

(81,981,647)

Income Tax Article 21

PPN

Jan-Des 2006

00086/207/06/ 061/09

17/02/2009

(151,592,930)

(72,764,606)

(224,357,536)

Vat

PPh Psl 4 (2) Final

Jan-Des 2006

00072/240/06/ 061/09

17/02/2009

(65,032,650)

(31,215,672)

(96,248,322)

Income Tax Article 4(2) Final

(272,018,585)

(130,568,920)

(402,587,505)

Total

Total

Under Payment

Surat Tagihan Pajak/

Jumlah Lebih/

36


Jenis Pajak

Tax Invoice

Tahun/

Nomor

Tanggal/

Number

Date

00017/107/06/ 061/09

17/02/2009

Year

Jan-Des 2006

PPN


Denda/

Bunga/

(Kurang) bayar/

Payment

Interest

Total Over or Under Payment

Total

Tahun Pajak 2005

26,343,295

-

26,343,295

VAT

26,343,295

-

26,343,295

Total


Jenis Pajak

Tahun/

Jumlah Lebih/

Lebih (Kurang)

Decision Letter

Year

Bayar/

Nomor

Tanggal

Over or Under

Number

Date

Payment

Bunga/ Denda

(Kurang) bayar/

Interest/ Penalty

Total Over or

Taxation Type

Under Payment

PPh Pasal 21

Jan-Des 2005

00075/201/05/ 061/09

17/02/2009

(79,034,820)

(37,936,714)

(116,971,534)


PPh Pasal 23

Jan-Des 2005

00087/203/05/ 061/09

17/02/2009

(19,570,720)

(9,393,946)

(28,964,666)


PPN

Jan-Des 2005

00237/207/05/ 061/09

17/02/2009

(307,682,356)

(147,687,531)

(455,369,887)

VAT

PPh Psl 4 (2) Final

Jan-Des 2005

00038/201/05/ 061/09

17/02/2009

(82,117,541)

(39,416,420)

(121,533,961)

Income Tax Article 4(2)

(488,405,437)

(234,434,611)

(722,840,048)

Total

Total Surat Tagihan Pajak/ Jenis Pajak

Tax Invoice

Tahun/ Year

PPN

Jan-Des 2006

Nomor

Tanggal/

Number

Date

00002/107/05/ 061/09

17/02/2009

Total


Taxation Type

Bunga/ Denda

(Kurang) bayar/

Penalty

Interest/ Penalty

Total Over or

Taxation Type

Under Payment 25,622,931

-

25,622,931

VAT

25,622,931

-

25,622,931

Total


Surat Ketetapan Pajak (SKP) dan Surat Tagihan Pajak (STP) (Lanjutan) Pada tahun 2011, PT Sucofindo Episi menerima beberapa Surat Tagihan Pajak dan Surat Paksa dari Direktorat Jenderal Pajak dengan rincian sebagai berikut: No. Surat/ Letter Number

Jumlah Lebih/ Denda/

f.


In 2011, PT Sucofindo Episi received some Tax Collection Letters from the Directorate General of Taxation with the details as follows:

Tahun Pajak/

Jenis Pajak/ Tax Type

Tax Year

Jumlah/ Total

Jatuh Tempo/ Payment Date

SP-00519/WPJ.04/KP.0804/2011 00159/107/09/061/11-27/05/2011

STP PPN/STP VAT

2009

2,283,200

00160/107/09/061/11-27/05/2011

STP PPN/STP VAT

2009

2,047,225

26/06/2011 26/06/2011

00183/107/09/061/11-30/05/2011

STP PPN/STP VAT

2009

1,721,582

29/06/2011

00165/107/09/061/11-27/05/2011

STP PPN/STP VAT

2009

612,736

26/06/2011

00094/107/09/061/11-30/05/2011

STP PPN/STP VAT

2007

482,067

29/06/2011

STP PPN/STP VAT

2009

9,564,687

29/06/2011

SP-00528/WPJ.04/KP.0804/2011 00186/107/09/061/11-30/05/2011

37



00180/107/09/061/11-30/05/2011

STP PPN/STP VAT

2009

3,985,123

29/06/2011

00169/107/09/061/11-27/05/2011

STP PPN/STP VAT

2009

1,469,124

26/06/2011

00082/107/09/061/11-27/05/2011

STP PPN/STP VAT

2007

722,228

26/06/2011

00025/107/09/061/11-25/05/2011

STP PPN/STP VAT

2011

712,529

23/06/2011

00177/107/09/061/11-30/05/2011

STP PPN/STP VAT

2009

5,318,379

29/06/2011

00171/107/09/061/11-27/05/2011

STP PPN/STP VAT

2009

4,436,416

26/06/2011

00081/107/09/061/11-27/05/2011

STP PPN/STP VAT

2007

1,736,400

26/06/2011

00026/107/09/061/11-24/05/2011

STP PPN/STP VAT

2011

653,850

23/06/2011

00179/107/09/061/11-30/05/2011 SP-00517/WPJ.04/KP.0804/2011

STP PPN/STP VAT

2009

651,075

29/06/2011

00158/107/09/061/11-27/05/2011

STP PPN/STP VAT

2009

838,684

26/06/2011

00185/107/09/061/11-27/05/2011

STP PPN/STP VAT

2010

754,086

26/06/2011

00031/107/09/061/11-25/05/2011

STP PPN/STP VAT

2011

592,238

24/06/2011

00028/107/09/061/11-24/05/2011

SP-00520/WPJ.04/KP.0804/2011

STP PPh 21/STP Income Tax Art.21

2011

236,720

23/06/2011

00166/107/09/061/11-27/05/2011 SP-00517/WPJ.04/KP.0804/2011

STP PPN/STP VAT

2009

138,852

26/06/2011

00085/107/07/061/11-27/05/2011

STP PPN/STP VAT

2007

1,528,100

26/06/2011

00089/107/07/061/11-30/05/2011

STP PPN/STP VAT

2006

1,701,230

29/06/2011

00186/107/07/061/11-27/05/2011

STP PPN/STP VAT

2010

660,586

26/06/2011

00027/101/11/061/11-24/05/2011


2011

373,440

23/06/2011

00029/107/07/061/11-24/05/2011


2011

364,122

23/06/2011



Surat Ketetapan Pajak (SKP) dan Surat Tagihan Pajak (STP) (Lanjutan) No. Surat/ Letter Number

f.

Tax Assessment Letter (SKP) and Letter of Tax Collection (STP) (Continued) Tahun Pajak/

Jenis Pajak/ Tax Type

Tax Year

Jumlah/ Total

Jatuh Tempo/ Payment Date

SP-00529/WPJ.04/KP.0804/2011 00083/107/07/061/11-27/05/2011

STP PPN/STP VAT

2007

7,498,946

26/06/2011

00163/107/09/061/11-27/05/2011

STP PPN/STP VAT

2009

7,358,769

26/06/2011

00063/107/09/061/11-27/05/2011


2009

5,858,625

26/06/2011

00175/107/09/061/11-30/05/2011

STP PPN/STP VAT

2009

1,137,017

29/06/2011

00088/107/09/061/11-27/05/2011

STP PPN/STP VAT

2006

872,242

26/06/2011

00052/101/10/061/11-29/07/2011


2010

448,288

28/06/2011

00054/101/10/061/11-29/07/2011


2010

392,834

28/06/2011

00053/101/10/061/11-29/07/2011


2010

236,750

28/06/2011

00057/101/10/061/11-29/07/2011


2010

107,535

29/06/2011

STP PPN/STP VAT

2010

5,237,664

24/07/2011

SP-00346/WPJ.04/KP.0804/2011

SP-00529/WPJ.04/KP.0804/2011 00067/107/10/061/10-25/06/2011

38


00011/106/10/061/10-20/05/2011

STP PPh Badan/STP Corporate Income Tax

2010

100,000

19/06/2011

00009/106/10/061/10-20/05/2011


2010

100,000

19/06/2011

00010/106/10/061/10-20/05/2011


2010

100,000

19/06/2011

00173/107/09/061/11

STP PPN/STP VAT

Apr-2009

1,800,320

26/06/2011

00086/107/09/061/11

STP PPN/STP VAT

Juli-2007

2,346,445

29/06/2011

00087/107/09/061/11

STP PPN/STP VAT

Nov-2007

6,314,980

29/06/2011

00090/107/09/061/11

STP PPN/STP VAT

Agst-2007

1,142,700

29/06/2011

00186/107/09/061/11

STP PPN/STP VAT

May-2009

3,472,679

26/06/2011




Surat Ketetapan Pajak (SKP) dan Surat Tagihan Pajak (STP) (Lanjutan) No. Surat/ Letter Number

Tanggal Surat/

f.


Jenis Pajak/ Taxation Type

Letter Date

Tahun Pajak/

Total

Taxation Year

Tanggal Bayar/ Payment Date

00759/107/03/061/04

13/01/2010

STP PPN/STP VAT

Des-03/Dec-03

50,000

05/02/2010

00218/101/08/061/09

13/01/2010


2008

693,119

01/02/2010

00454/107/08/061/09

13/01/2010

STP PPN/STP VAT

2008

1,364,135

09/02/2010

00462/107/08/061/09

13/01/2010

STP PPN/STP VAT

2008

555,836

09/02/2010

00317/107/06/061/06

13/01/2010

STP PPN/STP VAT

2007

50,000

09/02/2010

00555/107/07/061/07

13/01/2010

STP PPN/STP VAT

2007

50,000

09/02/2010

00490/107/08/061/09

13/01/2010

STP PPN/STP VAT

2008

500,000

09/02/2010

01305/106/02/061/09

13/01/2010


Mar - Des 2002

500,000

09/02/2010

00494/107/08/061/09

13/01/2010

STP PPN/STP VAT

2008

635,572

09/02/2010

00652/107/07/061/07

13/01/2010

STP PPN/STP VAT

2007

416,274

09/02/2010

00487/107/08/061/09

13/01/2010

STP PPN/STP VAT

2008

583,754

09/02/2010

00620/107/07/061/07

13/01/2010

STP PPN/STP VAT

Mar-06

50,000

09/02/2010

00316/107/06/061/06

13/01/2010

STP PPN/STP VAT

Feb-06

503,944

09/02/2010

00210/101/08/061/06

13/01/2010


2008

214,918

05/02/2010

00209/101/08/061/09

13/01/2010


2008

444,754

05/02/2010

00211/101/08/061/09

13/01/2010


2008

215,701

05/02/2010

00217/101/08/061/09

13/01/2010


2008

423,122

05/02/2010

39



00432/107/04/061/04

13/01/2010


2005

100,000

05/02/2010

05824/101/03/061/04

13/01/2010


2003

100,000

05/02/2010

10205/106/03/061/04

13/01/2010


2003

100,000

05/02/2010

00220/101/08/061/09

13/01/2010


2008

215,918

08/02/2010

00214/101/08/061/09

13/01/2010


2008

261,074

08/02/2010

00216/101/08/061/09

13/01/2010


2008

577,695

08/02/2010

00213/101/08/061/09

13/01/2010

STP PPN/STP VAT

2008

526,427

08/02/2010

04385/101/05/061/09

13/01/2010


Sept-Okt 2004

100,000

08/02/2010

00230/101/08/061/09

13/01/2010

STP PPN/STP VAT

2008

261,561

08/02/2010

00136/107/04/061/09

13/01/2010

STP PPN/STP VAT

Jan-Mar 2004

150,000

08/02/2010

00491/107/08/061/09

13/01/2010

STP PPN/STP VAT

2008

531,150

08/02/2010

00489/107/08/061/09

13/01/2010


2008

1,238,101

08/02/2010

00635/101/06/061/09

13/01/2010


Jan-Juni 2006

184,702

08/02/2010

00212/101/08/061/09

13/01/2010

STP PPN/STP VAT

2008

419,820

08/02/2010

00493/107/08/061/09

13/01/2010

STP PPN/STP VAT

2008

544,551

08/02/2010

00495/107/08/061/09

13/01/2010

STP PPN/STP VAT

2008

745,806

08/02/2010

00488/107/08/061/09

13/01/2010

STP PPN/STP VAT

2008

527,918

08/02/2010

00194/107/08/061/09

13/01/2010

STP PPN/STP VAT

Apr-04

50,000

05/02/2010

00159/107/09/061/11-27/05/2011

STP PPN/STP VAT

2009

2,283,200

26/06/2011

00160/107/09/061/11-27/05/2011

STP PPN/STP VAT

2009

2,047,225

26/06/2011

00183/107/09/061/11-30/05/2011

STP PPN/STP VAT

2009

1,721,582

26/06/2011

00165/107/09/061/11-27/05/2011

STP PPN/STP VAT

2009

612,736

26/06/2011

00094/107/09/061/11-30/05/2011

STP PPN/STP VAT

2007

482,067

26/06/2011

00186/107/09/061/11-30/05/2011

STP PPN/STP VAT

2009

9,564,687

29/06/2011

00180/107/09/061/11-30/05/2011

STP PPN/STP VAT

2009

3,985,123

29/06/2011

00169/107/09/061/11-27/05/2011

STP PPN/STP VAT

2009

1,469,124

29/06/2011

00082/107/09/061/11-27/05/2011

STP PPN/STP VAT

2007

722,228

29/06/2011

00025/107/09/061/11-25/05/2011

STP PPN/STP VAT

2011

712,529

29/06/2011

SP-00519/WPJ.04/KP.0804/2011

SP-00528/WPJ.04/KP.0804/2011




f.


Tanggal Surat/ No. Surat/ Letter Number

Letter Date

Tahun Pajak/ Jenis Pajak/ Taxation Type

Taxation Year

Tanggal Bayar/ Jumlah/ Total

Payment Date

SP-00520/WPJ.04/KP.0804/2011 00177/107/09/061/11-30/05/2011

STP PPN/STP VAT

2009

5,318,379

29/06/2011

00171/107/09/061/11-27/05/2011

STP PPN/STP VAT

2009

4,436,416

26/06/2011

00081/107/09/061/11-27/05/2011

STP PPN/STP VAT

2007

1,736,400

26/06/2011

00026/107/09/061/11-24/05/2011

STP PPN/STP VAT

2011

653,850

23/06/2011

00179/107/09/061/11-30/05/2011

STP PPN/STP VAT

2009

651,075

29/06/2011

00158/107/09/061/11-27/05/2011

STP PPN/STP VAT

2009

838,684

26/06/2011

00185/107/09/061/11-27/05/2011

STP PPN/STP VAT

2010

754,086

26/06/2011

00031/107/09/061/11-25/05/2011

STP PPN/STP VAT

2011

592,238

24/06/2011

00028/107/09/061/11-24/05/2011


2011

236,720

23/06/2011

00166/107/09/061/11-27/05/2011

STP PPN/STP VAT

2009

138,852

26/06/2011

00085/107/07/061/11-27/05/2011

STP PPN/STP VAT

2007

1,528,100

26/06/2011

00089/107/07/061/11-30/05/2011

STP PPN/STP VAT

2006

1,701,230

29/06/2011

00186/107/07/061/11-27/05/2011

STP PPN/STP VAT

2010

660,586

26/06/2011

00027/101/11/061/11-24/05/2011


2011

373,440

23/06/2011

00029/107/07/061/11-24/05/2011


2011

364,122

23/06/2011

SP-00517/WPJ.04/KP.0804/2011

SP-00517/WPJ.04/KP.0804/2011

40



SP-00529/WPJ.04/KP.0804/2011 00083/107/07/061/11-27/05/2011

STP PPN/STP VAT

2007

7,498,946

26/06/2011

00163/107/09/061/11-27/05/2011

STP PPN/STP VAT

2009

7,358,769

26/06/2011

00063/107/09/061/11-27/05/2011


2009

5,858,625

26/06/2011

00175/107/09/061/11-30/05/2011

STP PPN/STP VAT

2009

1,137,017

29/06/2011

00088/107/09/061/11-27/05/2011

STP PPN/STP VAT

2006

872,242

26/06/2011

00052/101/10/061/11-29/07/2011


2010

448,288

28/06/2011

00054/101/10/061/11-29/07/2011


2010

392,834

28/06/2011

00053/101/10/061/11-29/07/2011


2010

236,750

28/06/2011

00057/101/10/061/11-29/07/2011


2010

107,535

29/06/2011

00067/107/10/061/10-25/06/2011

STP PPN/STP VAT

2010

5,237,664

24/07/2011

00011/106/10/061/10-20/05/2011


2010

100,000

19/06/2011

00009/106/10/061/10-20/05/2011


2010

100,000

19/06/2011

00010/106/10/061/10-20/05/2011


2010

100,000

19/06/2011

SP-00346/WPJ.04/KP.0804/2011

SP-00529/WPJ.04/KP.0804/2011

00173/107/09/061/11

27-May-11

STP PPN/STP VAT

Apr-2009

1,800,320

26/06/2011

00086/107/09/061/11

30-May-11

STP PPN/STP VAT

Juli-2007

2,346,445

29/06/2011

00087/107/09/061/11

30-May-11

STP PPN/STP VAT

Nov-2007

6,314,980

29/06/2011

00090/107/09/061/11

30-May-11

STP PPN/STP VAT

Agst-2007

1,142,700

29/06/2011

00186/107/09/061/11

27-May-11

STP PPN/STP VAT

May-2009

3,472,679

26/06/2011

101,996,325

11. PENYERTAAN DAN KSO

11. INVESTMENT AND JOINT OPERATION 31 Desember 2011 Rp

Metode Ekuitas : PT Qualitech Perdana (lihat catatan 1.c) Penyisihan Total

195,400,000 (195,400,000) 31 Desember 2011 Rp

Metode Biaya: PT SPRINT Konsultan (lihat catatan 1.c) PT Surveyor Indonesia (lihat catatan 1.c)

KSO (lihat catatan 2.i) Total

31 Desember 2010 Rp

195,400,000 (195,400,000) -

Equity Method: PT Qualitech Perdana See Note 1.c) Allowance Total

31 Desember 2010 Rp Cost Method PT SPRINT Konsultan (See Note1.c)

47,500,000

47,500,000

1,120,000,000 1,167,500,000

1,120,000,000 1,167,500,000

PT Surveyor Indonesia (See Note 1.c)

904,692,224 2,072,192,224

904,692,224 2,072,192,224

Joint Operation (See Note 2.i) Total

Penyertaan pada PT Surveyor Indonesia merupakan penyertaan entitas sebesar 4,48% dari modal disetor PT Surveyor Indonesia.

Investment in PT Surveyor Indonesia is a Company’s investment in share amounted to 4.48% of paid up capital of PT Surveyor Indonesia.

41



Penyertaan pada PT Qualitech Perdana merupakan penyertaan modal saham sebesar 40 % dari seluruh modal yang disetor. PT Qualitech Perdana sejak tahun1997 telah menghentikan kegiatan operasionalnya dan pada saat ini sedang dalam proses likuidasi. Karena kerugian PT. Qualitech Perdana telah melampaui jumlah modal PT Qualitech Perdana, atas penyertaan tersebut telah dibentuk penyisihan sebesar 100% dari jumlah Penyertaan.

Investment in PT Qualitech Perdana represents a investment in share of 40% of the total paid up capital. PT Qualitech Perdana since 1997 has suspended its operations and currently under liquidation process. Because the loss of PT. Qualitech Perdana has exceeded the total capital of PT Qualitech Perdana, the Company already established an allowance amounting to 100% of the total investment.

Penyertaan pada PT SPRINT Konsultan pada tahun 1997 merupakan penyertaan modal saham sebesar19,0% dari seluruh modal yang disetor. entitas ini didirikan dengan Akta Notaris Agus Hashim Ahmad,S.H., Nomor 9 tanggal 9 Pebruari 1997 dan beroperasi mulai tahun 1997.

The investment in PT SPRINT Consultants in 1997 represents a capital investment by 19.0% share of the total paid-in capital. The company was established by Notary Deed Agus Hashim Ahmad, SH, No. 9 dated February 9, 1997 and operated since 1997.

KSO SCI-SI adalah kegiatan yang dilaksanakan secara kerjasama antara entitas dan PT Surveyor Indonesia dalam kegiatan Verifikasi atau Penelusuran Teknis Impor (VPTI). Kegiatan tersebut terdiri dari 8 (delapan) jenis program, antara lain besi, tekstil dan produk tekstil, bus dan bukan bus, beras, garam dan lain-lain. Jangka waktu kerjasama untuk semua program adalah tidak dibatasi, sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Menteri Perindustrian dan Perdagangan. Jangka waktu berakhir apabila SK tersebut dicabut. Sesuai dengan Akta Perjanjian Kerjasama Operasi bahwa pembagian keuntungan untuk semua program tersebut ditetapkan 50:50

The KSO SCI-SI represents business actives held by the Company and PT Surveyor Indonesia in the Verification and Technical Import search (VTIS). The SCI-SI consistof 8 (eight) Kinds of programs, i.e: steel, textiles and textile products, bus and non-bus, rice, salt, etc. The SCI-SI has no definite time base as stated in decision letter from the Minister of Industry and Trade. It will terminated if the decision letter is cancelled. According to agreement, profit distribution between the parties is 50:50 for all programs.

12. ASET TETAP

12. FIXED ASSETS

Saldo aset tetap merupakan nilai buku aset tetap per 31 Desember 2011 dan 2010 dapat dirinci sebagai berikut:

The balance of fixed assets represents the net book value of fixed assets as of December 31, 2011 and 2010 can be detailed as follows:

2011 Saldo Awal/

Penambahan/

Pengurangan/

Saldo Akhir/

Beginning Balance

Additions

Deductions

Ending Balance

Harga perolehan Tanah Bangunan

Acquistion Cost 55,648,424,630

3,248,969,500

2,073,137,383

56,824,256,747

Land

160,147,268,212

6,990,694,072

5,846,400

167,132,115,884

Building

17,689,607,861

1,826,000,000

232,320,000

19,283,287,861

Machinery

227,500,808,484

35,647,165,901

3,106,850,040

260,041,124,345

Operation Tools

7,367,351,053

233,175,000

373,585,150

7,226,940,903

Peralatan/Perabot Mesin Peralatan Operasi Kendaraan

Equipment/

Peralatan/Perabot Kantor

28,446,536,697

2,264,552,526

916,422,122

29,794,667,101

Peralatan Sistem Informasi Peralatan Lain-lain Total

Equipment Information System

63,417,944,839

5,569,976,816

2,513,987,064

66,473,934,591

Hardware

31,430,000

-

8,380,000

23,050,000

Other

560,249,371,776

55,780,533,815

9,230,528,159

606,799,377,431

Total

Akumulasi

Accumulatted

Penyusutan Bangunan

Vehicles Furniture/ Office

Depreciation 100,831,465,026

8,401,691,711

5,846,400

42

109,227,310,337

Building



Peralatan/

Equipment/

Mesin Peralatan Operasi

12,530,746,090

763,372,293

-

13,294,118,383

Machinery

141,942,154,534

34,293,235,346

911,767,870

175,323,622,010

Operation Tools

6,067,405,692

760,308,675

575,835,141

6,251,879,226

Kendaraan Peralatan/Perabot


Kantor

23,947,797,096

2,981,661,406

569,714,445

26,359,744,057

Peralatan Sistem


Informasi

54,641,698,471

6,133,292,483

8,906,458

11,055,237

Total

339,970,173,367

53,344,617,151

Nilai Buku

220,279,198,409

Peralatan Lain-lain

12. ASET TETAP (Lanjutan)

2,195,009,233 4,258,173,089

58,579,981,721

Hardware

19,961,695

Other

389,056,617,429

Total

217,742,760,002

Book Value

12. FIXED ASSETS (Continued) 2010

Saldo Awal/

Penambahan/

Pengurangan/

Saldo Akhir/

Beginning Balance

Additions

Deductions

Ending Balance

Harga perolehan Tanah Bangunan

Acquistion Cost 54,878,820,149

769,604,481

-

55,648,424,630

Land

170,771,296,930

500,795,783

11,124,824,501

160,147,268,212

Building

14,485,031,961

3,204,575,900

-

17,689,607,861

Machinery

179,547,596,148

52,589,413,349

4,785,386,891

227,351,622,606

Operation Tools

8,052,721,511

889,934,774

1,575,305,232

7,367,351,053

Peralatan/ Mesin Peralatan Operasi Kendaraan

Equipment/


26,383,023,365

3,412,245,408

1,317,302,076

28,477,966,697

Peralatan Sistem Informasi Total

63,045,472,345 517,148,112,409

4,931,367,866 66,297,937,561

4,409,709,494

63,567,130,717

23,212,528,194

560,249,371,776

Kendaraan

8,692,393,300

7,354,703,696

100,831,465,018

12,140,033,788

724,234,478

333,522,176

12,530,746,090

Machinery

116,260,653,355

26,777,428,756

1,245,113,436

141,792,968,675

Operation Tools

5,383,137,052

1,338,995,453

654,726,813

6,067,405,692


23,134,506,733

1,957,403,011

1,134,101,182

23,957,808,562

Peralatan Sistem Informasi

Building Equipment/


Total Depreciation

99,493,775,414

Peralatan/ Peralatan Operasi

Hardware Accumulatted

Penyusutan

Mesin


Akumulasi Bangunan



52,840,984,164

6,963,636,656

5,014,841,490

43

54,789,779,330

Hardware


Total

309,253,090,506

Nilai Buku

207,895,021,903

46,454,091,654

Terdapat aset tetap tanah dan bangunan dijaminkan kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sehubungan dengan fasilitas kredit yang diberikan kepada entitas dengan rincian sebagai berikut : I. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk :

II PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk : Tanah dan bangunan Graha Sucofindo dengan bukti kepemilikan SHGB Nomor 596 dengan kondisi bangunan 16 lantai a/n PT Sucofindo (Persero).

13. ASET LAIN-LAIN

339,970,173,367

Total

220,279,198,409

Book Value

There are fixed assets of land and buildings pledged to PT Bank Mandiri (Persero) Tbk and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk in connection with credit facilities granted to the Company with the following details:

The land and buildings with proof of ownership Cibitung Laboratory SHGB Number 66 which is locatedin Cibitung a/n PT Sucofindo (Persero), and Building Branch of Surabaya by a certificate Sucofindo SHGB Number 248 And HGB No. 249, which tied with Encumbrance I. II. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk: Land and buildings with proof of ownership Graha Sucofindo SHGB Number 596 with a condition of the building 16 floors of a/n PT Sucofindo (Persero).

13. OTHERS ASSET 31 Desember 2011 Rp 22,483,242,590 24,235,850,424 10,376,797,876 (10,363,734,207) 887,578,832 275,476,585 244,031,400 14,883,756,766 382,634,498 63,405,634,764

Biaya ditangguhkan pada 31 Desember 2011 dan 2010 dapat dijelaskan sebagai berikut :

Keberatan kurang bayar pajak Tanah dan bangunan Belawan Lain-lain Sub Total Amortisasi

15,737,008,793

I. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk:

Tanah dan bangunan Laboratorium Cibitung dengan bukti kepemilikan SHGB Nomor 66 yang terletak di Cibitung a/n PT Sucofindo (Persero) dan Gedung Sucofindo Cabang Surabaya dengan sertifikat SHGB Nomor 248 dan SHGB Nomor 249 yang diikat dengan Hak Tanggungan I.

Biaya ditangguhkan – neto Aset dalam proses Aset tidak aktif Penyisihan aset tidak aktif Hak atas tanah dan bangunan Uang jaminan Bank garansi Sewa jangka panjang Jaminan jangka panjang Bukti potong PPh Pasal 23 yang belum diterima Lainnya Total


31 Desember 2011 Rp 19,788,246,425 2,669,243,747 7,447,486,265 29,904,976,437 (7,421,733,847)

31 Desember 2010 Rp 28,001,964,026 19,110,097,153 9,245,910,236 (9,241,358,110) 942,028,593 860,046,350 398,750,828 390,354,966 244,031,400 701,500,845 50,653,326,287

Deferred expenses-net Construction in process In-active assets Provision inactive assets Land and bulding rights Deposits Performance bond Long term rents Long term guarrantee Income tax Article 23 Unreceived Others Total

Deferred costs at December 31, 2011 and 2010 can beex plained as follows: 31 Desember 2010 Rp 24,123,996,215 2,669,243,747 5,171,168,987 31,964,408,949 (3,962,444,923)

44

Objection on tax underpaid year Land and building Belawan Others Sub Total Amortization


Total


22,483,242,590

Aset dalam proses sebesar pada 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp24.235.850.424 dan Rp19.110.097.153 dapat dijelaskan sebagai berikut: 31 Desember 2011 Rp Pembelian Tanah dan Renovasi di Cabang Samarinda Peralatan Pysycomentric Room di Cibitung Pembuatan Lab. di Cabang Bontang dan Padang Renovasi di Cabang Cilegon Peralatan operasi Lainnya Total

13,360,401,565

8,995,448,859 1,880,000,000 24,235,850,424

31 Desember 2010 Rp 12,901,164,300 404,476,923 2,398,134,151 2,563,344,979 842,976,800 19,110,097,153

Purchasing of Land and Renovation in Samarinda Branch Pysycomentric Room Equipment at Cibitung Preparation Lab. in Bontang and Padang Branch Renovation in Cilegon Branch Other Total

13. OTHERS ASSET (Continued)

Hak atas tanah per 31 Desember 2011 dan 2010 dapat dijelaskan sebagai berikut : 31 Desember 2011 Rp 942,028,593 (54,449,761) 887,578,832

14. UTANG USAHA

Rights to land by December 31, 2011 and 2010 can be explained as follows: 31 Desember 2010 Rp 1,081,563,913 (139,535,320) 942,028,593

Book value at beginning of year Amortization of current year Total

14. ACCOUNT PAYABLES

Saldo utang usaha yang berasal dari kegiatan usaha pokok entitas terdiri dari: 31 Desember 2011 Rp Pihak ketiga: Utang usaha invoice Utang aset tetap non-invoice Total

Total

Assets in the process of registration on December 31, 2011 and 2010 respectively amounting to Rp24,235,850,424 dan Rp19,110,097,153 can be explained as follows:

-

13. ASET LAIN-LAIN (Lanjutan)

Nilai buku awal tahun Amortisasi tahun berjalan Total

28,001,964,026

49,843,448,402 9,397,430,524 59,240,878,926

15. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK

Account payable balance coming from fundamental business activity entitas spring consisted: 31 Desember 2010 Rp 50,431,936,146 4,775,182,173 55,207,118,319

Third parties: Invoiced account payables Non-invoice payable Total

15. SHORT TERM BANK LOANS

Akun ini terdiri dari:

This Account consisted of: 31 Desember 2011 Rp

31 Desember 2010 Rp

Jangka Pendek :

Short Term:

45


PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Total


68,778,185,000 6,250,000,000 75,028,185,000

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

25,000,000,000 18,682,097,177 43,682,097,177

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Total

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Fasilitas pinjaman yang diberikan PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. kepada entitas terdiri dari Fasilitas Kredit Modal Kerja Revolving dan telah mengalami beberapa kali perpanjangan terakhir dengan surat dari PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. No. CBG.ONE/SPPK.RD1.01/2007 yang berakhir pada tanggal 13 Juni 2008.

Credit facility from PT Bank Mandiri (Persero), Tbk consists of Revolving Working Capital Credit Facility and has been extended several times, most recently with a letter from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, No. CBG.ONE/SPPK.RD1.01/2007 and ended in June 13, 2008.

Pada bulan Agustus 2008 entitas mengajukan kembali Permohonan Kredit Modal Kerja kepada PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. dan telah mendapatkan persetujuan pada bulan September dengan Surat No. CBG.ONE/SPPK.RD1.103/2008 tanggal 22 September 2008. Pada Addendum I mengenai Perjanjian Kredit Modal Kerja yang dibuat di Jakarta pada tanggal 6 Oktober 2009 dimana entitas mendapatkan jangka waktu fasilitas kredit dalam perjanjian ditetapkan untuk diperpanjang selama1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal 9 Oktober 2009 sampai dengan tanggal 8 Oktober 2010.

In August 2008, the Company already filed an Application for Working Capital Credit Facility to PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, and was approved in September by Letter No. CBG. ONE/ SPPK. RD1. 103/ 2008 September 22, 2008. In Addendum I of Working Capital Credit Agreement made in Jakarta on October 6, 2009 established that credit facility is extended for 1 (one) year starting from October 9, 2009 untilOctober 8, 2010.

15. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (Lanjutan) Pada bulan Oktober 2010 entitas mengajukan kembali Permohonan Kredit Modal Kerja kepada PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. dan telah mendapatkan persetujuan pada bulan Oktober dengan Surat No. KP.CRO/046/PKKMK/2008, Akta Nomor 1 tanggal 8 Oktober 2008 Fasilitas Treasury Line pada PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. sesuai Addendum II No. KP.CRO/004/PGB/2008 Akta Nomor 3. tanggal 8 Oktober 2008 yang ditandatangani tanggal 7 Oktober 2010. Fasilitas Bank Garansi pada PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. sesuai Addendum II No. KP.CRO/004/PGB/2008, Akta Nomor 3 tanggal 8 Oktober 2008 yang ditandatangani tanggal 7 Oktober 2010. Fasilitas pinjaman yang diberikan terdiri dari: (i) Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK)

15. SHORT TERM BANK LOANS (Continued) In October 2010 the Company filed back to the Working Capital Loan Application PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. and was approved in October by Letter No. KP.CRO/046/PKKMK/2008, Deed No. 1 dated October 8, 2008 Treasury Facility Line on PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. based on Addendum II No. KP.CRO/004/PGB/2008 Deed No. 3. dated October 8, 2008 which was signed on October 7, 2010. Bank Guarantee Facility in PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. based on Addendum II No. KP.CRO/004/PGB/2008, Act No. 3 dated October 8, 2008 which was signed on October 7, 2010. Loan facility consists of:

(i)

Working Capital Credit Facility ( KMK)

Pokok pinjaman Loan Rp50.000.000.000 Masa pinjaman Tenor 1 (satu) tahun/ 1 (one) year Revolving Sifat kredit Credit character Tingkat bunga Interest rate 10% Jaminan Collateral Fasilitas Jaminan KMK dijamin dengan jaminan sebagai The collateral of the credit facility is as follows: berikut: - Tanah dan bangunan Laboratorium Cibitung dengan bukti kepemilikan SHGB No. 66 yang terletak di Cibitung a/n PT Sucofindo (Persero), dan Gedung Sucofindo cabang Surabaya dengan sertifikat SHGB No. 248 dan SHGB No. 249, yang diikat dengan Hak

- Land and building of Cibitung Laboratory with certificate of owner ship of SHGB No.66 which located in Cibitung under the name of PT Sucofindo (Persero), and the Building of Sucofindo branch Surabaya with certificate SHGB No. 248 and SHGB No. 249, it was bounded under

46


y

g

g

Tanggungan I. - Piutang usaha yang diikat secara fiducia. (ii) Fasilitas Forex Line Pokok pinjaman: Masa pinjaman Sifat kredit Tenor per transaksi Underlying Transaction


, first degree hypothecation. - Trade receivables are bound by fiduciary. (ii)

Forex Line Facility

15. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (Lanjutan) (iii) Fasilitas Forex Line

Underlying transaction Collateral Related to the collateral of revolving working capital credit facility

15. SHORT TERM BANK LOANS (Continued) (iii)

Forex Line Facility

Rp10,000,000,000 Pokok pinjaman: 1 (satu/ one) tahun/ year Masa pinjaman Tujuan penggunaan: Penerbitan Tender Bond, Advance Payment Bond, Performance Bond dan Retensi Bond. Jaminan: Terkait dengan Jaminan Fasilitas KMK.

Loan Tenor The usage of loan: Issuing Tender Bond, Advance Payment Bond, Performance Bond and Retension Bond. Collateral: Related to the collateral of revolving working capital credit facility

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Pada tanggal 12 Juni 2008, entitas mendapat persetujuan fasilitas pinjaman dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. sesuai dengan Akta Perjanjian Kredit dari Notaris Yualita Widyadhari. SH.,No. 25 tanggal 12 Juni 2008, kemudian pada tanggal 11 September 2009 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. setuju untuk perpanjangan fasilitas kredit KMK dan terdapat penawaran perpanjangan kredit dengan Surat No. R.II.315ADK/DKR/08/2010, tanggal 24 Agustus 2010. Untuk fasilitas Bank Garansi terdapat penawaran kredit dengan Surat No. R.II.315-ADK/DKR/08/2010, tanggal 24 Agustus 2010 perihal dengan penjelasan sebagai berikut:

Pokok pinjaman

Tenor per transaction

Tagihan/piutang dalam US Dollar/ Receivable in US Dollar

Jaminan Terkait dengan agunan Fasilitas KMK Revolving

(i) Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK)

Loan Tenor Credit character

USD2,000,000 1 (satu/ one) tahun/ year Advised & Uncommitted Maksimal 2 (dua) bulan/ Maximum of 2 ( two) months

On June 12, 2008, the Company approved a loan facility from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Credit Agreement in accordance with the Deed of Notary Yualita Widyadhari. SH., No. 25 dated June 12, 2008, then on September 11, 2009 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. agreed to the extension of working capital credit facilities and there are bidding credit extension by Letter No. R.II.315-ADK/DKR/08/2010, August 24, 2010. For Bank Guarantee facilities are offering loans with Letter No.R.II.315ADK/DKR/08/2010, dated August 24, 2010 subject to the following explanation:

(i)

Working Capital Credit Facility ( KMK)

Rp130.000.000.000 1 (satu) tahun sejak tanggal 12

47

Loan Tenor


Juni 2009/ 1 (one) year commencing from the date of June 12, 2009 10%

Masa pinjaman

Tingkat bunga Jaminan

Fasilitas Jaminan KMK dijamin dengan jaminan sebagai berikut: - Tanah seluas 23.390 m2 berikut bangunan Graha Sucofindo yang digunakan untuk perkantoran terdiri dari 16 lantai dengan luas bangunan 28.601 m2 yang terletak di Jalan Raya Pasar Minggu Kavling 34,Kelurahan Pancoran, Kecamatan Mampang Prapatan, Kotamadya Jakarta Selatan dengan bukti kepemilikan SHGB Nomor 596/Pancoran. - Piutang usaha yang diikat secara fiducia.

Credit character Interest rate Interest rate Collateral

The collateral of the credit facility is as follows: - Land with total area of 23,390 m 2 ,including 16 floors office building of Graha Sucofindo with total area of building 28,601 m 2 which located in Jalan RayaPasar Minggu Kavling 34, Kelurahan Pancoran, Kecamatan Mampang Prapatan, Kotamadya Jakarta Selatan with certificate of ownership (SHGB) Number 596/Pancoran. - Account receivables are bound by fiduciary.

16. UANG MUKA PENJUALAN

16. ADVANCE SALES

Uang muka dari pelanggan merupakan uang muka yang diterima dari pelanggan. Jumlah tersebut secara proporsional akan dikompensasikan dengan tagihan yang didasarkan atas kemajuan fisik yang telah dicapai pada 31 Desember 2011 dan 2010 terdiri dari:

Sektor Pertanian Sektor Konsumen dan Industri Sektor Mineral Sektor Minyak dan Gas Sektor Financial Sektor Rekayasa dan Transportasi Sektor Kehutanan, Kelautan dan Lingkungan Sektor Pemerintah dan Institusi International Sektor Sertifikasi International Sucofindo Sektor Umum Lainnya Total


Advances from customers represents advances received from customers or owners of the project. The amount is in proportion with the bill will be compensated based on physical progress has been achieved.

31 Desember 2011 Rp 292,078,170 1,995,652,189 12,264,818,832 101,081,903 9,818,818

31 Desember 2010 Rp 373,930,366 1,282,934,225 6,847,719,835 135,272,349 141,497,654

3,812,088,077

1,596,646,678

102,041,604

299,328,301

20,314,500

19,614,500

709,634,199 5,718,438,679 2,693,985,663 27,719,952,634

928,049,579 5,395,723,635 4,099,120,715 21,119,837,837

17. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA Pendapatan diterima dimuka adalah penerimaan pendapatan atas jasa yang belum diberikan dan baru akan diberikan oleh entitas pada periode berikutnya. Saldo per 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

Agriculture Sector Industrial and Consumer Sector Mineral Sector Oil and Gas Sector Finance Sector Engineering and Transportation Sector Forestry, Marine-Fisheries and Environtmental Sector Goventmental, Institusion and International Sector Sucofindo International Certification Sector General Sector Other Total

17. UNEARNED REVENUES Unearned revenues are the revenue that receipt in advance from the service which has not been given and will be given by Company in the previous period. The balance of unearned revenue as of December 31, 2011 and 2010 are

48



g

, as follows:

31 Desember 2011 Rp 4,400,520,646 732,399,216 5,132,919,862

Sewa/ service charge diterima Lainnya Total

Sewa/service charge diterima dimuka merupakan pendapatan yang telah diterima atas sewa ruang kerja atau area di atas gedung untuk pendirian tower komunikasi dan atas service charge oleh entitas.

18. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR Saldo biaya tahun berjalan yang masih harus dibayar pada tahun berikutnya per 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

Biaya pegawai Biaya operasional Biaya fasilitas Biaya umum Biaya kantor Biaya perjalanan dinas Biaya diklat Biaya promosi Biaya lainnya Total

31 Desember 2011 Rp 45,220,423,025 67,931,974,104 3,224,904,360 3,962,378,918 3,211,671,850 368,080,758 143,005,000 102,153,000 18,716,885,296 142,881,476,311

31 Desember 2010 Rp 5,474,893,007 492,202,000 5,967,095,007

Rent/ accepted service charge Others Total

Rent/ service charges received in advance represents income received from rental of space or the area above the building for the establishment of communication towers and on service charges by the Company.

18. ACCRUED EXPENSES The balance of accrued expenses as of December 31, 2011 and 2010 are as follows: 31 Desember 2010 Rp 20,258,487,629 33,368,568,758 5,854,510,507 2,091,268,078 1,205,586,367 258,600,413 63,797,848 22,500,000 63,123,319,600

Employee expenses Operating expenses Facility expenses General expenses Office expenses Business trip expenses Education and training expenses Promotion expenses Other expenses Total

Biaya pegawai sebagian besar merupakan biaya cadangan insentif karyawan yang dihitung dari jumlah persentase laba usaha yang tersedia pada akhir tahun berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Pengesahan Rencana Anggaran.

The employee expenses most consists of allowances for employee incentive that is calculated from certain percentage of available operating income at the end ofthe year based on General Meeting of Shareholders Ratification of Budget Plan.

Biaya operasional antara lain adalah biaya bahan operasi, sub kontrak, analisa laboratorium dan operasi lainnya dalam rangka menunjang kegiatan operasional entitas.

Operating expenses are operation material expenses, subcontracts, laboratory analysis and other operation expenses in order to support operational activities of the Company.

Biaya lainnya yang masih harus dibayar antara lain adalah biaya cadangan operasional lainnya pada SBU Pemerintahan dan Institusi International sebesar Rp8.940.006.581, Cabang Jakarta sebesar Rp1.525.890.767, Proyek di Cabang Cibitung Rp893.006.009 dan biaya konsultansi reformulasi bisnis

Other accrued expenses include the operational reserve at the SBU Government and International Institute of Rp8,940,006,581, Jakarta Branch of Rp1,525,890,767, Projects Branch Cibitung Rp893,006,009 and cost consultancy reformulation of corporate business Rp6,005,327,180.

49


p y corporate Rp6.005.327.180.

Rp6,005,327,180.

19. UTANG LAINNYA

19. OTHER LIABILITIES 31 Desember 2011 Rp

Pihak Berelasi Koperasi pegawai Sub Total Pihak Ketiga Asuransi JHT/THT Jamsostek Utang Gratifikasi /Tantiem Utang Serikat Pekerja Sucofindo Utang jaminan Utang dividen Lainnya Sub Total Total

31 Desember 2010 Rp

413,187,058 413,187,058

389,376,208 389,376,208

568,508,272 118,703,110 169,500 174,166,426 176,058,127 710,679,942 1,748,285,377 2,161,472,435

661,670,273 380,977,805 144,954,526 7,939,500 137,901,453 59,771,999 154,735,918 1,547,951,474 1,937,327,682

19. UTANG LAINNYA (Lanjutan)

Related Parties Cooperation employee Sub Total Third Parties Insurance JHT/THT Jamsostek Gratifikasi /Tantiem Sucofindo Union Labor Guarantee debt Dividend Others Sub Total Total

19. OTHER LIABILITIES (Continued)

Asuransi THT/ JHT per 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp568.508.272 dan Rp661.670.273 yang merupakan biaya tambahan program THT/JHT tahun 2011 dan 2010 berdasarkan hasil rekonsiliasi data dengan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) mengenai kenaikan gaji dasar pensiunan dan penghargaan pegawai yang telah pensiun atau meninggal. Utang gratifikasi Rp144.954.526 per 31 Desember 2010 merupakan utang gratifikasi dan tantiem milik anak entitas yaitu PT Sucofindo Episi yang belum dibayarkan pada 31 Desember 2010. Utang dividen per 31 Desember 2011 dan 2010 sebesar Rp176.058.127 dan Rp59.771.999 merupakan utang dividen yang belum dibayarkan milik entitas anak yang merupakan bagian dari pemegang saham minoritas. 20. IMBALAN PASCA KERJA

Insurance THT/JHT as of December 31, 2011 and 2010 respectively amounting to Rp568,508,272 and Rp661,670,273 is an additional expenses of THT/JHT program for the year 2011 and 2010 based on data reconsiliation of with PT Insurance Jiwasraya (Persero) regarding the increase of retired base salary and appreciation to the retired employee Gratuity payable of Rp144,954,526 as of December 31, 2010 is the gratuities and bonus payable sowned by the Subsidiaries, which is PT Sucofindo Episi,unpaid. Dividends payable as of December 31, 2011 and 2010 amounting to Rp176,058,127 and Rp59,771,999 is an unpaid dividends payables that owned by the Subsidiaries as a part of the minority shareholders. 20. EMPLOYEE BENEFIT OBLIGATION

31 Desember 2011 Rp Premi Asuransi THT/JHT yang Masih Harus Dibayar Total


31 Desember 2010 Rp

11,503,075,076 11,503,075,076

a. Premi THT/JHT Jatuh Tempo Premi asuransi THT/JHT yang masih harus dibayar merupakan premi asuransi berdasarkan Perjanjian Pengelolaan Kesejahteraan Karyawan antara entitas dengan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Nomor 0194/DRU-X/PSDM/2002 dan Nomor 060.S.J.U.102002

15,035,535,130 15,035,535,130 a.

Accrued Premi Insurance THT/JHT Total

Maturity of Premium THT / JHT Insurance Premium for THT/JHT which still must be paid is insurance premium based on Agreement of Management of Prosperity of Employee between Company with PT (Persero) Insurance Jiwasraya Number 0194/DRU-X/PSDM/2002 and Number

50



tanggal 22 Oktober 2002 yang telah jatuh tempo tetapi belum sepenuhnya dibayar sebesar Rp69.842.660.852.

060.S.J.U.102002 date of October 22, 2002 which has matured but not yet fully paid amounted to Rp69 842 660 852

Pada tanggal 15 Agustus 2008 entitas mengadakan Amandemen terhadap Perjanjian Pengelolaan Kesejahteraan Karyawan antara entitas dengan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Nomor 114/DRUVI/PSDM/2008 dan Nomor 083a.SJ.U.0808. Dalam perjanjian dijelaskan jumlah kewajiban yang masih harus dibayar atas tunggakan premi sekaligus per 31 Mei 2008 yang terdiri dari hutang pokok premi dan hutang denda sebesar Rp72.890.054.569. Mulai bulan Juni 2008 entitas harus membayar tunggakan premi sekaligus setiap 3 (tiga) bulan.

In Augusts 15, 2008 the Company performs amendment to the Agreement of Management of Employee Prosperity between Company with PT (Persero) Insurance Jiwasraya Number 114/DRUVI/PSDM/2008 and Number 083a.SJ.U.0808. In this agreement is explained regarding company’s liabilities on unpaid premium as of Mays 31, 2008 which consist of premium principal and penalty that amounting to Rp72,890,054,569. Starting June 2008, the Company must pay in advance for 3 months.

Sebesar Rp4.000.000.000 dan akan berakhir pada tanggal 1 September 2014. Jumlah kewajiban yang telah jatuh tempo tetapi belum sepenuhnya dibayar sebesar Rp58.333.416.059 dengan rincian sebagai berikut:

Unpaid premium amounting to Rp4,000,000,000 and finish on September 1, 2014. Total liabilities which have matured but not yet fully paid amounted to Rp58,333,416,059 with details as follows:

20. IMBALAN PASCA KERJA (Lanjutan)

20. EMPLOYEE BENEFIT OBLIGATION (Continued) 31 Desember 2011 Rp

Utang premi: Utang premi awal Penambahan Pembayaran sampai dengan tahun berjalan Utang denda: Utang denda awal Penambahan Pembayaran sampai dengan tahun berjalan Utang bunga awal: Utang bunga awal Penambahan Pembayaran sampai dengan tahun berjalan Total

31 Desember 2010 Rp

31,736,791,842 -

39,818,522,638 -

(7,382,774,877) 24,354,016,965

(8,081,730,796) 31,736,791,842

14,990,163,621 -

18,807,388,361 -

(3,487,088,548) 11,503,075,073

(3,817,224,740) 14,990,163,621

11,606,460,596 -

19,707,505,060 -

(5,130,136,575) 6,476,324,021 42,333,416,059

(8,101,044,464) 11,606,460,596 58,333,416,059

Premium debt: Beginning premium debt Addition Payment over the year Interest payable: Beginning Penalty payable Addition Payment over the year Interest payable: Beginning interest payable Addition Payment over the year Total

Total kewajiban yang harus dibayar tersebut dicatat ke dalam rekening extra comptable entitas.

Total liabilities that must be paid by the Company is recorded into Company’s extra comptable account.

Perhitungan aktuaria dilakukan oleh PT Kompujasa Aktuaris Indonesia, aktuaria Independen sesuai Pernyataan Aktuaria Perhitungan Biaya untuk Program Tunjangan Hari Tua dan Jaminan Hari Tua Pegawai masing-masing per 31 Desember 2011 berdasarkan laporannya Nomor 015B/TEK-AI/I/2012 tanggal 9 Januari 2012 dan Nomor 127/TEK-AI/II/2011 tanggal 7 Januari 2011. Perhitungan aktuaris tersebut menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut :

The actuarial valuation was carried out by PT Kompujasa Aktuaris Indonesia, Independent Actuarial in accordance with Statement of Actuarial Cost Calculations for Retirement Benefits Scheme and Old Age Officer Security respective lyas of December 31, 2011 based on there port Number 015B/TEK-AI/I/2012 dated on January 9, 2012 and Number 127/TEKAI/II/2011 dated January 7, 2011. The actuarial calculations used the following assumptions:

51


Asumsi Aktuaria Tingkat diskonto Kenaikan gaji Basis tabel Peluang cacat Peluang keluar dan meninggal dunia Tingkat pengembalian aset program yang diharapkan Metode perhitungan


31 Desember 2011 Rp

31 Desember 2010 Rp

10.00% 10.00% CSO-80

10.50% 5% CSO-80 -

double decrement

double decrement

10.00%

10.50%

Projected Unit Credit

Projected Unit Credit


31 Desember 2011 Rp 16,325,102,794 20,476,226,390

6,880,605,091 33,091,734,905

5,127,923,642 24,214,231,199

(162,876,887,833)

62,291,934,082

31 Desember 2011 Rp 342,253,694 33,091,734,905 (12,512,911,452)

Expected return of asset program Unrecognized gain/ loss of actuarial Total

31 Desember 2010 Rp (195,011,679,905) 132,377,492,129 (62,634,187,776)

20,921,077,147

Current service expenses Interest expenses

Movements in benefit plan assets THT/ JHT recognized in the balance sheet are as follows:

330,256,675,572 (146,458,710,592) 183,797,964,980

Perubahan estimasi aset program THT/ JHT yang diakui di neraca adalah sebagai berikut :

Kewajiban pada awal periode Beban manfaat karyawan yang diakui pada tahun berjalan Pembayaran pasca kerja

31 Desember 2010 Rp 9,617,704,219 19,906,990,188 (10,438,386,850)

31 Desember 2011 Rp

Total

Calculation method

The calculation of employee benefit expense recognized in the income statement is as follows:

(10,590,199,370)

Mutasi aset program manfaat THT/ JHT yang diakui di neraca adalah sebagai berikut:

Nilai sekarang kewajiban awal periode Nilai wajar aset program Status pendanaan Keuntungan/kerugian aktuaria yang belum diakui

Exit opportunity and passaway Program asset rate of return expected ( Expected Return)

20. EMPLOYEE BENEFIT OBLIGATION (Continued)

Perhitungan beban imbalan kerja karyawan yang diakui di laporan laba rugi adalah sebagai berikut :

Biaya jasa kini Biaya bunga Pengembalian aset program yang diharapkan Keuntungan/kerugian aktuaria yang belum diakui Total

-

Assumption Aktuaria: Discount rate Increase of salary Tables basis Defect opportunity

(342,253,694)

Present value at the beginning period Fair value of asset program Financing status Unrecognized gain/loss of actuarial Total

Changes in the estimated plan assets THT/ JHT recognized in the balance sheet are as follows: 31 Desember 2010 Rp (3,871,977,504) 24,214,231,199 (20,000,000,000)

52

Balance at the beginning of the year Estimated employee benefit during the year Payment of employee benefit


Total Kewajiban (Aset) Akhir Periode


20,921,077,147

b. Imbalan Pasca Kerja yang Tidak Didanai

342,253,694 b.

Unfunded Employment Benefits

Imbalan pasca kerja yang tidak didanai terdiri dari: 31 Desember 2011 Rp Induk entitas : Kewajiban pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan Kewajiban imbalan THT/ JHT Anak entitas Total

Entitas Induk

59,616,063,870 342,253,694 834,750,973 60,793,068,537

Parent company: Pension obligations under the Labor Law Benefit obligation of THT/JHT Subsidiaries company Total

b.

Unfunded Employment Benefits (Continued) Parent Entity

Perhitungan aktuaria dilakukan oleh PT Kompujasa Aktuaris Independen sesuai Pernyataan Aktuaria Perhitungan Biaya untuk Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan Uang Penggantian masing-masing per 31 Desember 2011 dan 2010 berdasarkan laporannya Nomor: 015A/TEK-AI/I/2012 tanggal 9 Januari 2012 dan 127/TEK-AI/II/2011 tanggal 7 Januari 2011. Perhitungan aktuaris tersebut menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut: 31 Desember 2011 Rp

112,512,702,299 22,113,501,001

The actuarial valuation was carried out by PT Kompujasa Independent Actuarial in accordance with Statement of Actuarial Cost Calculations for Retirement Benefits Scheme and Old Age Officer Security respectively as of December 31, 2011 and 2010 based on the report Number: 015A/TEK-AI/I/2012 dated January 9, 2012 and 127/TEK-AI/II/2011 dated January 7, 2011. The actuarial calculations used the following assumptions: 31 Desember 2010 Rp

99,014,335,397 19,867,535,582

10.00% 7% CSO-80

10.50% 7% CSO-80

telah dihitung Project Unit Credit

telah dihitung Project Unit Credit

Perhitungan beban imbalan kerja sesuai dengan undang-undang ketenagakerjaan yang diakui dilaporan laba rugi adalah sebagai berikut :

Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi biaya jasa lalu non

31 Desember 2010 Rp


b. Imbalan Pasca Kerja yang Tidak Didanai (Lanjutan)

Nilai kini kewajiban imbalan pasti Beban tahun berjalan Asumsi aktuaria: Bunga aktuaria Kenaikan gaji Basis tabel Decrement (mengundurkan diri, cacat, meninggal dunia) Metode perhitungan

Unfunded post-employment benefit are as follows:

73,782,921,543 20,921,077,147 1,006,769,585 95,710,768,275


Total Liabilities (Asset) at The End of Period

31 Desember 2011 Rp 6,479,513,574 10,396,505,217

Current value of Post Service Benefit Obligation Current Year Expenses Actuarial Assumption: Discount rate per Annum Incremental rate of salary Tables basis Decrement ( resignment, disability ,death) Calculation method

Calculation of employee job activity reward burden confessed in balance report is as follows :

31 Desember 2010 Rp 5,853,137,092 9,277,273,597

53

Current service cost Interest expenses Amortization of past service cost-


vested yang belum diakui Keuntungan/kerugian aktuaria yang diakui Total beban yang diakui di laba/ rugi

1,952,393,215

1,952,393,215

3,285,088,995

2,784,731,678


b. Imbalan Pasca Kerja yang Tidak Didanai (Lanjutan) Mutasi kewajiban atas imbalan kerja yang diakui dineraca adalah sebagai berikut : 31 Desember 2011 Rp

b.

Unfunded Employment Benefits (Continued)

The movement in employee benefit obligation is as follows: 31 Desember 2010 Rp

112,512,702,299

99,014,335,397

(27,107,583,380)

(25,823,680,936)

(11,622,197,376)

(13,574,590,591)

73,782,921,543

59,616,063,870

Perubahan estimasi kewajiban atas imbalan kerja yang diakui di neraca adalah sebagai berikut :

Kewajiban pada awal periode Beban yang diakui laba/rugi Pembayaran pasca kerja aktual Total Kewajiban (Aset) yang diakui di neraca

31 Desember 2011 Rp 59,616,063,870 22,113,501,001 (7,946,643,328) 73,782,921,543

Present value of employee benefit obligation Unrecognized gain (loss) of actuarial Unrecognized past service cost unvested Total liabilities recognized in the balance sheet

Changes in the estimated liability for employee benefits recognized in the balance sheet are as follows: 31 Desember 2010 Rp 46,487,643,934 19,867,535,582 (6,739,115,646)

Beginning balance of liability Current expense period Actual employee benefit payment Total Liabilities (Assets) recognized in the balance sheet 59,616,063,870 Subsidiaries

Entitas Anak 31 Desember 2011 Rp Nilai sekarang kewajiban akhir periode Keuntungan/kerugian aktuaria yang belum diakui Amortisasi biaya jasa lalu non

Unvested

Unrecognized/gain loss of actuarial Total expense recognized in the profit / 19,867,535,582 Loss

22,113,501,001


Nilai kini kewajiban imbalan pasti Keuntungan (kerugian) aktuaria yang belum diakui Biaya jasa lalu non vested yang belum diakui Total kewajiban yang diakui di neraca


31 Desember 2010 Rp

841,054,801

728,471,696

236,142,549

205,063,001

54

Present value of employee benefit obligation Unrecognized gain (loss) of actuarial Amortization of past service cost



(70,427,765) 1,006,769,585

vested Total

(98,783,725) 834,750,972

Kewajiban pada awal periode Beban yang diakui di laba/rugi Total

21. UTANG JANGKA PANJANG LAINNYA

31 Desember 2010 Rp 677,485,906 157,265,066 834,750,972

Beginning balance of liability Current expense period Total

21. OTHER LONG TERM LIABILITIES

Saldo utang jangka panjang lainnya terdiri atas:

Utang Jaminan/Deposit Dana Pesangon Direksi/ Komisaris Lainnya Total

Total

Changes in the estimated liability for employee benefits recognized in the balance sheet are as follows:

Perubahan estimasi kewajiban atas imbalan kerja yang diakui di neraca adalah sebagai berikut : 31 Desember 2011 Rp 834,750,972 172,018,613 1,006,769,585

Unvested

The balance of other long-term debt consists of:

31 Desember 2011 Rp 3,049,380,323

31 Desember 2010 Rp 3,036,215,357

842,358,754 3,891,739,077

504,600,000 93,630,035 3,634,445,392

Saldo utang jaminan/deposito jangka panjang adalah penerimaan uang jaminan dari para tenant atas kegiatan jasa properti.

22. KEPENTINGAN NONPENGENDALI

Surety/ deposit payable Retirement allowance for Directors/Commissary Others Total

Long term loan guarantee/deposit payable represents deposit receipt from tenants relates to property service.

22. NON-CONTROLLING INTERESTS

Kepentingan non pengendali merupakan bagian modal, laba tahun berjalan dan cadangan umum entitas anak dengan rincian sebagai berikut:

Minority interest are part of capital, current profit and general reserve of subsidiary which details are as follows:

2011 Hak Minoritas Atas Laba Bersih Anak entitas/

Hak Minoritas Atas Aset

Bagian Pemilikan

Minority Interest To

Bersih/

Persentase Penyertaan/

Saham Minoritas/


Minority Interest To Net

Investment Percentage

Minority Portion of Share

Net Income

Assets

Koperasi Pegawai

8,57% di PT Sucofindo

Sucofindo/

Advisory Utama/ 8,57% in

Sucofindo Employee

PT Sucofindo Advisory

Cooperation

Utama

300,000,000

468,428,882

768,428,882

100,000,000

(139,427,212)

(39,427,212)

Koperasi Pegawai Sucofindo/ Sucofindo Employee

5% di PT Sucofindo Episi/

Cooperation

5% in PT Sucofindo Episi

Koperasi Pegawai Sucofindo/

20% di PT Sucofindo

55


Sucofindo Employee

Logistics/ 20% in PT

Cooperation

Sucofindo Logistics


400,000,000

22. KEPENTINGAN NONPENGENDALI (Lanjutan)

(357,574,911) (28,573,241)

(357,574,911) 371,426,759

22. NON-CONTROLLING INTERESTS (Continued) 2010 Hak Minoritas Atas Laba Bersih Anak entitas/

Hak Minoritas Atas Aset

Bagian Pemilikan

Minority Interest To

Bersih/

Persentase Penyertaan/

Saham Minoritas/


Minority Interest To Net

Investment Percentage

Minority Portion of Share

Net Income

Assets

Koperasi Pegawai

8,57% di PT Sucofindo

Sucofindo/

Advisory Utama/ 8,57% in

Sucofindo Employee

PT Sucofindo Advisory

Cooperation

Utama

300,000,000

187,312,702

688,655,723

100,000,000

(41,036,436)

76,498,706

400,000,000

146,276,266

765,154,429

Koperasi Pegawai Sucofindo/ Sucofindo Employee

5% di PT Sucofindo Episi/

Cooperation

5% in PT Sucofindo Episi

Koperasi Pegawai Sucofindo/

20% di PT Sucofindo

Sucofindo Employee

Logistics/ 20% in

Cooperation

PT Sucofindo Logistics

23. MODAL SAHAM

23. CAPITAL STOCK

Berdasarkan Salinan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham entitas No 10 tanggal 8 Agustus 2008 dari Notaris Indah Prastiti Extensia,S.H., Notaris di Jakarta. Modal Dasar entitas yang semula sejumlah 200.000 lembar saham menjadi sejumlah 1.200.000 lembar saham dengan nilai nominal masing-masing sebesar Rp1.000.000 per lembar saham sehingga komposisi modal saham sebagai berikut:

Based on the deed of Company’s Stockholder Decissions No. 10 date of August 8, 2008 of Notary Indah Prastiti Extensia, S.H., notary in Jakarta. The Company’s authorized capital that initialy amounting to 200,000 shares, was in creased into 1,200,000 shares with nominal value Rp1,000,000 per share, so the composition of the shareholder of the company are as follows: 2011 dan/ and 2010 Modal Saham Yang Modal Saham

Telah Ditempatkan dan

Total Modal

Yang Belum

disetor/

Pemegang Saham/

Saham/

Ditempatkan/

Issued and Fully Paid In

Stockholders

Autorized Capital

Unissued Capital

Capital

56



Negara Republik Indonesia/ Republic of Indonesia Societe Generale De Surveillance Holding S.A,Geneva Total

24. SELISIH TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS ENTITAS ANAK Saldo sebesar Rp369.028.789 per 31 Desember 2011 dan 2010 berasal dari adanya perubahan struktur permodalan pada anak entitas yaitu PT Sucofindo Advisory Utama. Pada mulanya kepemilikan saham entitas di PT Sucofindo Advisory Utama sebesar 80% akan tetapi ditahun 2010 kepemilikan entitas bertambah menjadi 91,43% disebabkan karena adanya penambahan modal disetor sebesar Rp2.000.000.000. 25. PENGGUNAAN LABA DAN CADANGAN Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tentang Persetujuan Laporan Keuangan Tahunan dan Pengesahan Perhitungan Tahunan Tahun Buku 2009 dan 2008 masing-masing pada tanggal 29 Juni 2010 dan 29 Juni 2009 dengan penjelasan sebagai berikut:

Laba Setelah Pajak Laba Penjualan Asset Laba Dibagi Penggunaan laba : Dividen Cadangan Bina lingkungan Pemberdayaan usaha kecil koperasi Saldo Sisa dari Alokasi Laba

31 Desember 2011 Rp 40,187,046,270 40,187,046,270

855,000,000,000

60,000,000,000

45,000,000,000

15,000,000,000

1,200,000,000,000

900,000,000,000

300,000,000,000

24.

285,000,000,000

DIFFERENCES DUE TO CHANGES IN EQUITY OF SUBSIDIARIES The balance amounting to Rp369,028,789 as of December 31, 2011 and 2010 derived from the change in capital structure of subsidiaries namely PT Sucofindo Advisory Utama. At first, the ownership of its shares in PT Sucofindo Advisory Utama by 80% but in 2010 the Company's ownership increased to 91.43% due to the addition of paid up capital amounting to Rp2,000,000,000.

25. THE USAGE OF PROFIT AND RESERVE Based on the General Meeting of Shareholders regarding Approval on Annual Report and Ratification of Annual Calculation for the period of 2009 and 2008, on June 29, 2010 and June 29, 2009, it is explained as follows:

31 Desember 2010 Rp 42,003,899,315 42,003,899,315

(2,009,352,314) (36,972,082,568) (803,740,925)

(6,300,584,898) (34,023,158,445) (840,077,986)

(401,870,463) -

(840,077,986) -

Alokasi dari penggunaan laba telah direalisasikan masingmasing pada tahun buku 2011 dan 2010 untuk laba tahun buku 2010 dan 2009 sesuai dengan penjelasan atas risalah rapat tersebut.

Profit After Tax Profit on Asset Sale Profit is Divided The usage of profit: Dividen Reserve Community development Development of small business and cooperative Balance

The allocation of profits us age has been realized from the fiscal year of 2011 and 2010 for income year 2010 and 2009 according to the explanation of the minutes of the meeting.

26. OPERATING REVENUE

26. PENDAPATAN OPERASI

Sektor Pertanian Sektor Konsumen dan Industri Sektor Mineral Sektor Minyak dan Gas Sektor Financial Sektor Rekayasa dan Transportasi Sektor Kehutanan,

1,140,000,000,000

31 Desember 2011 Rp 97,923,507,613 64,827,509,721 374,759,268,261 64,184,756,473 42,407,219,153

31 Desember 2010 Rp 107,543,756,866 73,380,740,651 313,769,897,112 64,683,625,240 35,977,050,821

362,462,941,633

240,242,196,145

57

Agriculture Sector Industrial and Consumer Sector Mineral Sector Oil and Gas Sector Finance Sector Engineering and Transportation Sector Forestry, Marine-Fishery and


Kelautan dan Lingkungan Sektor Sertifikasi International Sucofindo Sektor Pemerintah dan Institusi International Sektor Umum PT Sucofindo Advisory Utama PT Sucofindo Logistics PT Sucofindo EPISI Total

70,016,803,444

70,746,905,101

28,717,698,681

22,273,433,359

115,460,676,500 157,682,871,417 32,250,647,260 10,261,916,810 1,420,955,816,966

58,023,361,941 137,872,470,443 14,090,459,804 59,558,863 9,543,352,638 1,148,206,808,984

27. BEBAN OPERASI LANGSUNG

Direct operating expenses are the expenses that directly indentified to each type of service sector as follows:

31 Desember 2011 Rp 58,711,575,389 39,360,885,821 210,064,205,970 39,107,191,328 22,597,184,533

31 Desember 2010 Rp 71,096,441,926 48,250,652,711 176,111,588,048 36,407,341,916 21,099,709,277

287,874,065,862

183,900,786,722

50,488,816,854

52,128,739,701

13,559,696,221

11,765,914,210

84,656,216,885 93,224,335,955 26,571,353,707 15,401,247,173 941,616,775,698

42,804,487,977 105,406,636,123 8,357,561,669 50,903,815 7,513,598,345 764,894,362,440

Beban operasi langsung menurut sifat bebannya adalah sebagai berikut: 31 Desember 2011 Rp Beban operasional Beban gaji dan tunjangan pegawai Beban perjalanan dinas Beban fasilitas Beban kantor Beban penyusutan Total

Environmental Sector Sucofindo International Certification Service Sector Government and International Institution Sector General Service Sector PT Sucofindo Advisory Utama PT Sucofindo Logistics PT Sucofindo EPISI Total

27. DIRECT OPERATING EXPENSES

Beban operasi langsung adalah biaya-biaya yang dapat di identifikasikan langsung pada masing-masing dari jenis sektor usaha dengan penjelasan sebagai berikut:

Sektor Pertanian Sektor Konsumen dan Industri Sektor Mineral Sektor Minyak dan Gas Sektor Financial Sektor Rekayasa dan Transportasi Sektor Kehutanan, Kelautan dan Lingkungan Sektor Sertifikasi International Sucofindo Sektor Pemerintah dan Institusi International Sektor Umum PT Sucofindo Advisory Utama PT Sucofindo Logistics PT Sucofindo EPISI Total


Agriculture Sector Industrial and Consumer Sector Mineral Sector Oil and Gas Sector Finance Sector Engineering and Transportation Sector Forestry, Marine-Fishery and Environmental Sector Sucofindo International Certification Service Sector Government and International Institution Sector General Service Sector PT Sucofindo Advisory Utama PT Sucofindo Logistics PT Sucofindo EPISI Total

Direct operating expenses according to nature of the expenses are as follows: 31 Desember 2010 Rp

340,183,753,830

229,653,173,961

Operational expenses

268,383,513,036 78,979,587,554 94,571,926,752 118,351,449,189 41,146,545,338 941,616,775,698

233,041,586,877 66,592,620,314 82,209,023,139 118,248,982,163 35,148,975,986 764,894,362,440

Salary and benefit expenses Business travel expenses Facility expenses Office expenses Depreciation expenses Total

58


28. BEBAN OPERASI TIDAK LANGSUNG

28. INDIRECT OPERATING EXPENSES

Beban operasi tidak langsung adalah biaya-biaya yang terjadi pada bagian operasional (biaya operasi) yang tidak diidentifikasikan secara langsung pada masing-masing jenis jasa pada sektor usaha:

Sektor Pertanian Sektor Konsumen dan Industri Sektor Mineral Sektor Minyak dan Gas Sektor Financial Sektor Rekayasa dan Transportasi Sektor Kehutanan, Kelautan dan Lingkungan Sektor Sertifikasi International Sucofindo Sektor Pemerintah dan Institusi International Sektor Umum PT Sucofindo EPISI Total

29. LABA DARI KERJASAMA OPERAS

Indirect operating expenses are the operating expenses which can not be identified directly to the respective typeof service or respective business sector, which consists of:

31 Desember 2011 Rp 10,294,635,458 9,069,049,372 34,768,029,956 7,479,111,688 6,394,193,925

31 Desember 2010 Rp 11,842,395,462 8,972,563,598 34,154,561,307 6,993,963,790 5,887,743,056

24,042,982,016

21,678,500,917

7,001,423,711

6,938,642,699

2,990,048,287

2,454,349,381

3,988,071,954 22,559,183,996 128,586,730,363

6,717,712,950 10,699,305,925 76,989,880 116,416,728,965

Beban operasi tidak langsung menurut sifat bebannya adalah sebagai berikut:

Beban gaji dan tunjangan Beban perjalanan dinas Beban fasilitas Biaya penyusutan/ amortisasi Beban kantor Beban pendidikan/ latihan Beban umum Total


31 Desember 2011 Rp 60,338,819,551 4,430,348,129 9,615,702,175 6,268,884,544 16,437,161,104 5,242,161,456 26,253,653,404 128,586,730,363

Agriculture Sector Industrial and Consumer Sector Mineral Sector Oil and Gas Sector Finance Sector Engineering and Transportation Sector Forestry, Marine-Fishery and Environmental Sector Sucofindo International Certification Service Sector Government and International Institution Sector General Service Sector PT Sucofindo EPISI Total

Indirect operation expenses according to the nature of the expenses are as follows: 31 Desember 2010 Rp 63,533,875,135 5,661,146,591 9,203,633,602 6,173,023,486 16,195,530,835 4,727,446,840 10,922,072,476 116,416,728,965

Salary and allowance expenses Business travel expenses Facility expenses Depreciation/ amortization expenses Office expenses Education/ training expenses General expenses Total

29. JOINT OPERATIONS PROFIT

59


31 Desember 2011 Rp KSO SCI-SI Pendapatan Beban operasi Beban usaha Pendapatan (beban) di luar usaha Total

158,479,270,650 (94,154,165,234) (5,114,549,772) (550,806,251) 58,659,749,394

29. LABA DARI KERJASAMA OPERASI (Lanjutan Laporan keuangan atas akun laba rugi KSO SCI-SI untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 disajikan sesuai dengan proporsi kepemilikian PT Sucofindo (Persero) yaitu sebesar 50% (lihat Catatan 11). Laporan keuangan KSO SCI-SI tersebut telah diaudit oleh auditor independen dengan laporannya Nomor: LAGS/BTM/1201 tanggal 17 Februari 2012 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian untuk tahun buku 2011 dan Nomor LA.KSS-MA/280211 tanggal 28 Febuari 2011 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian untuk tahun buku 2010. 30. BEBAN USAHA

Beban pemasaran Beban umum dan administrasi Beban pengembangan Sub Total

31 Desember 2010 Rp KSO SCI-SI Revenue Operation expenses Non operation expenses Other revenue (expenses) Total

143,542,984,942 (84,117,241,096) (5,232,850,455) (377,874,860) 53,815,018,532

29. JOINT OPERATIONS PROFIT (Continued) The income statement of the KSO SCI-SI for the years ended December 31, 2011 and 2010 is presented in the ownership proposition of PT Sucofindo ( Persero), which is 50% (see Notes 11). The financial Statement of KSO SCI-SI has been audited by independent auditor,with report Number LAGS/BTM/1201 dated February 17, 2012 with unqualified opinion for the year 2011 and Number LA.KSS-MA/0120210 dated February 18, 2011 with unqualified opinion for the year 2010.

30. OPERATING EXPENSES 31 Desember 2011 Rp 23,821,495,034 270,904,839,700 6,128,264,799 300,854,599,533

31. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN

Laba (rugi) selisih kurs Jasa giro Bunga deposito Laba penjualan aset tetap Selisih lebih (kurang) kas Deviden Klaim asuransi Pendapatan lain-lain Beban lain-lain Biaya pinjaman Biaya pesangon Laba selisih kurs (forward) Total


31 Desember 2010 Rp 15,606,890,081 205,124,356,145 9,634,923,114 230,366,169,340

Marketing expenses General and administrative expenses Development expenses Sub Total

31. NON OPERATING INCOME (EXPENSES) 31 Desember 2011 Rp 2,591,217,961 408,845,519 306,742,484 195,868,000 2,053,262 392,236,309 4,343,696,721 7,491,202,660 (8,142,424,429) (2,101,686,740) (33,895,849) 492,129,516 5,945,985,415

Beban lain-lain untuk tahun 2011 sebesar Rp17.848.473.105 diantaranya sebesar Rp8.269.154.288

31 Desember 2010 Rp (7,134,505,590) 573,565,798 194,976,229 256,462,485 (42,502,503) 204,184,960 (305,041,968) 4,503,206,246 (18,050,792,584) (693,644,582) (55,544,422) 730,523,697 (19,819,112,234)

Gain(Loss)from foreign exchange Current account interest Time deposit interest Gain on sale of fixed assets Cash surplus(shortage)discrepancy Dividend Insurance claim Others earnings Others burden Loan expense Severance payment Profit of rate Difference ( Forward) Total

Other expenses for the year 2011 amounted Rp17,848,473,105 includes of amounting

60

to to


merupakan biaya bunga penundaan/ pembayaran premi JHT & THT.

reschedule

32. BEBAN BUNGA PINJAMAN 31 Desember 2011 Rp 3,219,307,349

31 Desember 2010 Rp 4,463,219,999

3,366,467,366 6,585,774,715

4,015,886,055 8,479,106,054

Beban bunga pinjaman untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 merupakan beban bunga atas kredit yang diberikan. (lihat Catatan15)

TRANSAKSI

Rp8,269,154,288 represents interest expense postponement/ rescheduling payment of premiums JHT&

32. INTERESTS EXPENSES

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Total

33. IKHTISAR BERELASI


DENGAN

PIHAK-PIHAK

Rincian sifat dan jenis transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

Interest loan expense for the years ended December 31, 2011 and 2010 represents interest charges on loans. (see Note 15)

33. SUMMARY OF RELATED PARTIES TRANSACTION

The nature and types of transactions whith related parties are as follows:

Pihak-pihak Berelasi/ Related Parties

Sifat Hubungan/ Nature of Relation Pihak Afiliasi/Affiliated Pihak Afiliasi/Affiliated

PT SPRINT Konsultan/ PT SPRINT Consultant PT Surveyor Indonesia (Persero)/ PT Surveyor Indonesia (Persero) SGS Singapore/ SGS Singapore SGS Jeneva/ SGS Geneva Koperasi Pegawai/ Employee Cooperation 31 Desember 2011 Rp Aset Piutang Lainnya (lihat Catatan 6) Kewajiban Utang Usaha (lihat Catatan 14) Total

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Total

Pihak Afiliasi/Affiliated Pihak Afiliasi/Affiliated Pihak Afiliasi/Affiliated 31 Desember 2010 Rp

24,184,329,895

18,408,593,103

24,184,329,895

18,408,593,103

Utang piutang yang timbul dari transaksi dengan entitas afiliasi diperlakukan sebagaimana transaksi kepada pihak ketiga secara normal.

Asset Other Receivables (see Note 6) Liabilities Account Payables (see Note 14) Total

Receivables and payables arising from related parties transaction are treated as arms length or normal transaction with third parties.

61


34. IKHTISAR ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING


34. SUMMARY OF ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCY DENOMINATION 2011 POUNDS

SGD Aset/ Assets Kas/ Cash Bank/ Cash in Bank Piutang Usaha/ Account Receivables

33,649.00 -

Kewajiban/ Liabilities Uang Muka Penjualan/ Advance Sales Utang Usaha/ Account Payables

-

Total

Aset/ Assets Kas/ Cash Bank/ Cash in Bank Piutang Usaha/ Account Receivables

Liabilitas/ Liabilities Uang Muka Penjualan/ Advance Sales Utang Usaha/ Account Payables Total

35. PERIKATAN DAN PERJANJIAN PENTING Entitas Induk : Entitas mengadakan Perjanjian Pelaksanaan Transaksi Valuta Asing dengan PT Danareksa (Persero). Perjanjian tersebut telah mengalami beberapa kali perpanjangan terakhir dengan perjanjian No. PJ32/328/LC dan 431/KAKVI/2008 tanggal 25 Juni 2008 terhitung sejak tanggal 12 April 2008 sampai dengan tanggal 12 April 2009. Perjanjian ini mengalami perpanjangan lagi pada tahun 2010 dengan No. PJ-34/88-A/LG dan 299A/KAK-IV/TREA/10. Perjanjian tersebut dipandang perlu untuk entitas dengan penjelasan

22,457.00 22,457.00

41,756.30 3,492,732.32 9,653,191.00 13,187,679.62

22,457.00

13,187,679.62

2010 EURO

SGD

USD

USD

51.153 51.153

8.850 8.850

51,251.47 2,876,096.43 8,417,819.79 11,345,167.69

1,204.80 1,204.80 49,948.20

8.850

96,415.23 923,645.31 11,608,636.04

35. AGREEMENTS Parent Entity: The Company made an Foreign Exchange Transaction Implementation Agreement with PT Danareksa (Persero). The agreement has been extended several times recently by agreement No. PJ32/328/LC and 431/KAK-VI/2008 dated June 25, 2008 commencing from April 12, 2008 to April 12, 2009. This agreement has been extended again in 2010 with No. PJ-34/88-A/LG and 299A/KAK-IV/TREA/10. The agreement was deemed necessary for the Company with the following explanation:

62


p sebagai berikut:

g p

g

p


j

- Terdapat sejumlah pendapatan dari entitas yang diperoleh dalam bentuk valuta asing; - Untuk mencegah dan/ atau mengurangi kerugian entitas yang disebabkan oleh terjadinya fluktuasi nilai tukar valuta asing untuk melakukan lindung nilai (hedging atas pendapatan yang diperoleh dalam valuta asing.

35. PERIKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)

following explanation: -

There are a number of revenue from the Company acquired in the form of foreign exchange; - To prevent and/ or reduce company losses caused by fluctuations foreign exchange to hedge on income earned in foreign exchange.

35. AGREEMENTS (Continued)

Fasilitas transaksi yang diberikan kepada entitas dengan jumlah keseluruhan tidak melebihi USD5,000,000 dengan persyaratan bahwa maksimum batas settlement dalam satu hari sebesar USD2,500,000 atau jumlah lain sebagaimana dimintaoleh entitas dan disetujui oleh Dana reksa sebagaimana tercantum dalam surat konfirmasi yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian.

Transaction facilities provided to the Company with an aggregate amount not exceeds than USD5,000,000,with the requirement that the maximum limit for settlement within one day is USD2,500,000 or other amounts as requested by the Company and approved by the Danareksa, as stated in the letter of confirmation which is an integral part of the agreement.

Entitas Anak (PT Sucofindo Advisory Utama):

Subsidiaries Company (PT Sucofindo Advisory Utama):

Perjanjian antara Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan Laut – Kementerian Perhubungan dan PT PPA Consultant in joint venture dan PT Sucofindo Advisory Utama dan Matsushita Gobel Foundation dengan No. IP507 tanggal 10 Juni 2010 mengenai Jasa Konsultasi untuk Pendidikan dan Pelatihan Kemaritiman. Total biaya atas jasa konsultasi tersebut sebesar ¥263,943,900 dan Rp13.198.990.000. Jangka waktu pelaksanaan adalah 12 bulan yaitu sejak diterimanya Surat Perintah Mulai Kerja tanggal 23 Juli 2010.

Agreement between Education and Training Center of Sea Transport - Ministry of Communications and PT PPA Consultants in joint venture and PT Sucofindo Advisory Utama and Matsushita Gobel Foundation No. IP-507 dated June 10, 2010 regarding Consulting Services for Maritime Education and Training. The total cost of consultancy services amounting ¥263,943,900 and Rp13,198,990,000. Exercise period is 12 months ofreceipt of Work Order Starting July 23, 2010.

36. KONTIJENSI 1. Pelaksanaan Perjanjian Agreement ("CMA")

36. CONTINGENCIES Collateral

Management

1.

Implementation of Agreement (“CMA”)

Collateral

Management

PT Sucofindo (Persero) (“SCI”) bersama dengan Deutsche Bank AG Jakarta (“DB”) dan PT Cideng Makmur Pratama (“CMP”) mengadakan Perjanjian Manajemen Agunan (“CMA”) untuk komoditi kopi.

PT SUCOFINDO (Persero) ("SCI") along withDeutsche Bank AG Jakarta ("DB") and PT Cideng Makmur Pratama ("CMP"), made an Collateral Management Agreement ("CMA") for commodity of coffee.

Pada tanggal 26 Juni 2009 DB melalui suratnya mengajukan klaim secara resmi kepada SCI dengan nilai klaim senilai USD5,470,815 (lima juta empat ratus tujuh puluh ribu delapan ratus lima belas dolar Amerika) sebagai akibat dari dugaan kekurangan jumlah kopi yang terdapat di gudang yang diawasi oleh SCI.

In June 26, 2009, DB through its letter, raise claim officially to SCI with claim value amounting to USD5,470,815 (five millions four hundred seventy thousand eight hundred fifteen American dollars), as consequence of suspect lacking of coffee amounts contained in the warehouse that observed by SCI.

Pada tanggal 24 Juli 2009 SCI menjawab surat klaim dari DB tersebut dan isinya meminta DB untuk terlebih dahulu mengajukan klaim kepada CMP karena berdasarkan CMA dan perjanjian-perjanjian lainnya bahwa kekurangan biji kopi menjadi tanggung jawab dari pihak lainnya dalam CMA yaitu CMP untuk

On July 24,2009, SCI answers claim letter from DB and its content is to asks DB for previousely submits claim to CMP, because based on CMA and the other agreements, that lacking of the coffee bean becomes responsibility from other parties in CMA which is CMP to complement it.

63


p y melengkapinya.


y

Pada tanggal 8 Oktober 2009 BT Partnership Law Firm (“BTP”) (sebagai kuasa DB) mengajukan klaim kepada SCI melalui surat No. BTP/DB4002/F12-C11DI8/2068/X/09.

36. KONTIJENSI (Lanjutan)

On October 8, 2009, BT Partnership Law Firm ("BTP") (as legal counsel of DB) submits claim to SCI through letter No. BTP/DB4002/F12-C11-DI8/2068/X/09.

36. CONTINGENCIES (Continued)

Terhadap klaim tersebut SCI melalui Kuasa Hukumnya Karim Syah Law Firm (“KS”) membalas surat tersebut pada tanggal 6 November 2009 melalui surat No. 0061HN09. Pada intinya surat dari KS tersebut tetap berpendapat sama sebagaimana tersebut pada paragraf 2 diatas.

Against the claim, SCI through Its Legal Consel,Karim Syah Law Firm ("KS"), replies the letter on November 6, 2009 through the letter No. 0061HN09. Essentially the letter from KS isstill think the same as mentioned in paragraph 2 above.

Pada tanggal 28 Desember 2009 BTP mengajukan surat terakhir kepada SCI melalui KS dengan surat No. BTP/DB4002/F12-CI1-NI12/2092/XII/09.

On December 28, 2009, BTP submit its last letter to SCI through KS by letter No. BTP/DB4002/F12-CI1NI12/2092/XII/09.

Surat tersebut kemudian dibalas KS pada tanggal11 Januari 2010 dengan surat No. 0002WHY10 yang pada intinya menyatakan KS atas nama SCI tetap berpendirian sama sebagaimana disampaikan dalam surat sebelumnya.

The letter then replied by KS on January 11, 2010 with letter No. 0002WHY10 which at the point express that KS on behalf of SCI still have the same opinion as the letter submitted before.

Sampai dengan tanggal pemeriksaan belum ada kelanjutan dari klaim yang diajukan oleh DB maupun kuasa hukumnya dari BTP.

Until the investigation date, there are no further claims from DB or its legal cousel from BTP.

2. Pelaksanaan PMA No. 5289/FINS-VII/2005

2. Execution of PMA No. 5289/FINS-VII/200

PT Sucofindo (Persero) (”SCI”) bersama PT Surya Hutama Sawit (’SHS”) dan Bank Mandiri sepakat untuk melakukan Perjanjian Manajemen Agunan (”CMA”) No. 5289/FINS-VII/2005 tertanggal 5 Juli 2005.

PT Sucofindo (Persero) ("SCI") and PT Surya Hutama Sawit ("SHS") and Bank Mandiri agreed todo the Collateral Management Agreement ("CMA") No. 5289/FINS-VII/2005 dated July 5, 2005.

Melalui Surat Panggilan dari Pengadilan Negeri Medan tertanggal 4 Juli 2006 SCI menerima Gugatan dari SHS (Penggugat) dimana SCI selaku Tergugat 2 dan Bank Mandiri sebagai Tergugat 1.

Through the Call Letter from the District Court of Medan, dated July 4, 2006, the SCI received a Lawsuit from SHS (Litigant), where the SCI asDefendants 2 and Bank Mandiri as a Defendant 1.

Gugatan yang diajukan oleh SHS dengan perkara No. 198/Pdt.G/2006/PN.Mdn adalah menyatakan Tergugat 1 (Bank Mandiri), Tergugat 2 (Sucofindo) dan Tergugat 3 (Noni Paimin sebagai salah satu Direksi dari SHS) telah melakukan perbuatan melawan hukum dan wajib mengganti kerugian SHS sebesar Rp10.000.000.000 secara tanggung renteng dan melakukan sita jaminan terhadap tanah dan bangunan Tergugat 1 (Bank Mandiri) di Jl.Imam Bonjol No.7 Medan.

The lawsuit filed by the SHS with the case No.198/Pdt.G/2006/PN.Mdn stated that Defendant 1 (Bank Mandiri), Defendant 2 (SUCOFINDO) and Defendants 3 (Noni Paimin as one of the Directors of the SHS) has perform unlawful act and shallreplace losses to SHS amounting to Rp10,000,000,000 jointly and severally and conduct confiscation of land and buildings of Defendant 1 (Bank Mandiri) locates in Jl Imam Bonjol No 7 Medan

Berdasarkan hasil seluruh pemeriksaan dalam persidangan maka pada tanggal 12 Desember 2006 Majelis Hakim memutuskan bahwa Pengadilan Negeri Medan tidak berwenang mengadili perkara No.

Based on the results of all examinations in the trial,on December 12, 2006, the Panel of Judges ruledthat the District Court of Medan has no jurisdiction to adjudicate cases No.198/Pdt.G/2006/PN.Mdn, because according to

64



g g p 198/Pdt.G/2006/PN.Mdn mengingat sesuai dengan CMA maka yang berwenang memeriksa dan mengadili sengketa antara pihak-pihak dalam CMA adalah Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) dan menyatakan gugatan dari SHS tidak dapat diterima.

36. KONTIJENSI (Lanjutan)

, g CMA, the authorized body to examine and adjudicate disputes between partiesto the CMA is the Indonesian National Arbitration Board (BANI) and stating a claim of SHS can not be accepted.

36.

CONTINGENCIES (Continued)

Terhadap putusan dari Majelis Hakim tersebut pada tanggal 12 Desember 2006 SHS mengajukan banding dengan Akta Banding Nomor 195/2006 dan menyerahkan Memori Banding pada tanggal 12 Juni 2007. Terhadap Memori Banding tersebut SCI juga telah menyerahkan Kontra Memori Banding pada tanggal 3 September 2007.

Against the decision of the Panel of Judges, on December 12, 2006 SHS filed an appeal with the Appeal Act Number 195/2006 and submitted a Memorandum of Appeal on June 12, 2007. Against the Memorandum of Appeal, the SCI has also submitted a Counter Memorandum of Appeal on September 3, 2007.

Sampai dengan tanggal pemeriksaan proses banding masih berlangsung dan belum diketahui hasil akhir dari proses banding.

Until the date of examination is ended, the apeal process is still take place and has not been known the result from apeal process .

37. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA

37.

SUBSEQUENT EVENTS

Dalam rangka memenuhi kebutuhan pengembangan usaha entitas serta meningkatkan kualitas jasa yang lebih efisien dan efektif, maka dipandang perlu untuk melakukan perubahan dan penyesuaian struktur organisasi PT Sucofindo (Persero).

In order to meet the requirement company,s business development as well as increase the quality of more efficient and effective service, than company considered to recognize its organitation structure.

Penyesuaian struktur organisasi tersebut diusulkan oleh Direktur Utama PT SUCOFINDO (PERSERO) melalui surat Nomor 1148/DRU-XII/2011 tanggal 27 Desember 2011 dan telah disetujui oleh Dewan Komisaris melalui surat Nomor 0144/DKM-XII /2011 tanggal 29 Desember 2011.

The re-organization structure was proposed by the President Director of PT SUCOFINDO (PERSERO) through us Letter Number 1148/DRU-XII/2011 dated December 27, 2011 and was approved by the board Commisioners by Letter Number 0144/DKM-XII/2011 dated December 29, 2011.

Pada tanggal 2 Januari 2012 dengan Nomor : 1/KD/2012 diputuskan Direksi PT SUCOFINDO (PERSERO) bahwa struktur orgasinasasi entitas PT SUCOFINDO (PERSERO) diberlakukan terhitung sejak tanggal 1 April 2012 dan untuk pembagian tugas Direksi ditetapkan melalui surat Direksi Nomor: 2/KD/2012 tanggal 2 Januari 2012.

On January 2, 2012 The Manajement of PT SUCOFINDO (PERSERO) issued decree of Directors Number 1/KD/2012 about the structure of the organisation of the Company put into effect since April 1, 2012 and decree of Directors Number 2/KD/2012 dated January 2, 2012 about division duties of directors.

38. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN Manajemen Risiko Keuangan Aktivitas entitas mengandung berbagai macam risiko-risiko keuangan yaitu: risiko pasar (termasuk risiko nilai tukar mata uang asing dan risiko tingkat suku bunga), risiko kredit dan risiko likuditas. Secara keseluruhan program manajemen risiko keuangan entitas berfokus pada ketidakpastian pasar keuangan dan untuk meminimalisasi potensi kerugian yang berdampak buruk pada kinerja keuangan entitas. entitas menggunakan instrumen keuangan derivatif seperti kontrak berjangka, kontrak forward valuta asing untuk mengantisipasi risiko-risiko yang

38.

ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES Financial Risk Management Company Activities contains a variety of financial risks such as: market risk (including risks of foreign currency exchange rates and interest rate risk), credit risk and liquidity risk. Overall financial risk management program focuses on the uncertainty of financial markets and tominimize the potential loss that adversely affects the financial performance of the Company. The Company uses derivative financial instruments such as futures contracts, foreign exchange forward contracts to anticipate the risks that might occur that are used for hedging and not as instruments for trading

65



o a d a uta as g u tu e ga t s pas s o s o ya g mungkin terjadi yang digunakan untuk aktivitas lindung nilai (hedging ) dan tidak sebagai instrumen yang diperdagangkan atau untuk spekulasi

38. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (Lanjutan) Fungsi manajemen risiko keuangan dijalankan oleh Divisi Keuangan dan Akuntansi di bawah kebijakan kebijakan yang disetujui oleh Direksi. Risiko nilai tukar mata uang asing

are used for hedging and not as instruments for trading orspeculation.

38.

ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES (Continued) Financial risk management function is run by the Division of Finance and Accounting under policies approved by the Board of Directors. Risk of foreign currency exchange rates

Perubahan nilai tukar telah dan diperkirakan akan terus memberikan pengaruh terhadap hasil usaha dan arus kas entitas. Beberapa kewajiban dan belanja modal entitas diperkirakan akan terus didenominasi dengan mata uang Dolar Amerika. Sebagian besar pendapatan entitas adalah dalam mata uang Rupiah.

Changes in exchange rates has been and is expected to continue to give effect to the results of operations and cash flows. Some of the liabilities and capital expenditure is expected to hold accounts denominatedin U.S. Dollars. Most of the Company’s revenues are denominated in Indonesian Rupiah.

Pada saat ini entitas melakukan aktivitas lindung nilai terhadap sebagian dari eksposur atas mata uang asing dikarenakan pendapatan usaha tahunan dalam mata uang Dolar Amerika lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah belanja modal. Sebagai bagian dari usaha entitas untuk mengelola eksposur atas mata uang asing. Entitas memasuki kontrak berjangka dan kontrak forward nilai tukar mata uang asing dengan lembaga-lembaga keuangan. entitas yakin bahwa entitas telah mengurangi beberapa risiko nilai tukar mata uang asing meskipun aktivitas lindung nilai yang dilakukan oleh entitas tidak mencakup seluruh eksposur mata uang asing dan terdapat kemungkinan bahwa perjanjian atas aktivitas lindung nilai tersebut tidak tersedia pada saat kontrak lindung nilai tersebut telah selesai.

At this time the Company made of hedge of a portion of its exposure to foreign currency due to annual operating revenues are denominated in U.S. Dollars less than the amount of capital expenditure. As part of its continuing efforts to manage its exposure to foreign currency. The Company entered forward contracts futures and foreign currency exchange rates with financial institutions. The Company believes that the Company has reduced some of the risk of foreign currency exchange rates despite hedging activities undertaken by the Company does not include all foreign currency exposures and there is apossibility that the agreement on the activities of the hedge is not available at the time of the hedge contracts have been completed.

Risiko tingkat suku bunga

Interest rate risk

Entitas melakukan pengawasan terhadap eksposur tingkat suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap entitas.

The Company makes a supervision of the exposure rate to minimize the negative impact for the Company.

Untuk mengukur risiko pasar atas pergerakan suku bunga, entitas melakukan analisa pada pergerakan marjin suku bunga dan pada profil jatuh tempo aset dan kewajiban berdasarkan jadwal perubahan suku bunga. entitas juga melakukan transaksi kontrak forward valuta asing dan kontrak swap tingkat bunga untuk melindungi kewajiban bunga dalam mata uang asing atas ketidak pastian suku bunga.

To measure the market risk of interest rate movements, the Company conducted an analysis on the movement of interest rates and margins on the maturity profile of assets and liabilities based on the schedule of interest rate changes. The Company is also engaged in transactions of foreign exchange forward contracts and interest rate swap contracts to protect the interest liabilities denominated in foreign currencies on the uncertainty of interest rate.

66


39. STANDAR AKUNTANSI BARU DI INDONESIA


39.

NEW ACCOUNTING STANDARDS IN INDONESIA

Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa standar akuntansi keuangan revisi yang akan berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 dan 2012 dan mungkin berdampak pada laporan keuangan konsolidasian Perseroan sebagai berikut:

The Indonesian Institute of Accountants has issued there vised financial accounting standards which will be effective on January 1, 2011 and 2012 and and may have an impact the consolidated financial statements of the Company and its Subsidiaries as follows:

No


PSAK/ISAK

1 2 3 4

PSAK No.1 PSAK No. 2 PSAK No. 3 PSAK No. 4

5 6 7 8 9 10

PSAK No. 7 PSAK No. 8 PSAK No. 10 PSAK No. 12 PSAK No. 15 PSAK No. 18

11 12 13 14 15

PSAK No. 19 PSAK No. 22 PSAK No. 23 PSAK No. 24 PSAK No. 25

16 17 18 19 20 21

PSAK No. 34 PSAK No. 46 PSAK No. 48 PSAK No. 50 PSAK No. 53 PSAK No. 57

22

PSAK No. 58

23 24

PSAK No. 60 PSAK No. 61

25

PSAK No. 63

26 27

ISAK No. 7 ISAK No. 9

Penyajian Laporan Keuangan/ Presentation of Financial Statements Laporan Arus Kas/ Cash Flow Statements Laporan Keuangan Interim/ Interim Financial Report Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri/ Consolidated Financial Statements and Parent Financial Statements Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi/ Disclosure of the Related Parties Peristiwa Setelah Periode Pelaporan/ Events after the Reporting Period Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing/ Effect of Changes in Foreign Exchange Rates Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama/ Section Participation in Joint Venture Investasi pada Entitas Asosiasi/ Investments in Associated Entities Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya/ Accounting and Benefits Program Full Work Reporting Aset Tak Berwujud/ Intangible Assets Kombinasi Bisnis/ Business Combinations Pendapatan/ Revenues Imbalan Pasca Kerja/ Employee Benefits Obligation Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan/ Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates, and Errors Kontrak Konstruksi/ Construction Contracts Pajak Penghasilan/ Income Tax Penurunan Nilai Aset/ Impairment of Assets Instrumen Keuangan: Penyajian/ Financial Instruments: Presentation Pembayaran Berbasis Saham/ Stock-Based Payments Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi/ Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan/ Held for Sale Noncurrent Assets and Discontinued Operations Instrumen Keuangan: Pengungkapan/ Financial Instruments: Disclosure Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah/ Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi/ Financial Reporting in Hyperinflation Economy Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus/ Consolidation of Special Purpose Entities Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi dan Liabilitas Serupa/ Changes in the Full Operation Liability Activities, Restoration and Similar Liabilities

67


28 29 30

ISAK No. 10 ISAK No. 11 ISAK No. 12

Program Loyalitas Pelanggan/ Customer Loyalty Program Distribusi Aset Nonkas kepada Pemilik/ Distribution of Non-cash Assets to Owners Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer/ Jointly Controlled Entities: Non-monetary Contributions by Venturers

39. STANDAR AKUNTANSI BARU DI INDONESIA No 31

PSAK/ISAK ISAK No. 13

32 33


34 35



39.

NEW ACCOUNTING STANDARDS IN INDONESIA

Keterangan/ Description Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri/ Hedging Net Investment in Foreign Operations Aset Tak Berwujud - Biaya Situs Web/ Intangible Assets - Website Costs Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya/ Asset Limit Certain Rewards, Minimum Funding Requirements and interactions Perjanjian Konsesi Jasa/ Service Concession Agreement Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai/ Interim Financial Statements and Impairment

40. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN Manajemen entitas bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang telah diuraikan dimuka dan diselesaikan pada tanggal 26 Maret 2012.

40.

COMPLETION OF FINANCIAL STATEMENTS Management of the Company is responsible for the preparation of consolidated financial statements that have been described above and completed on March 26, 2012.

68

JS.1.1

Recommend Documents