Journal of Agroscience Vol. 6 No. 2 Tahun 2016_________________________________
PERAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN DAN PERDESAAN SWADAYA (P4S) MENARA TANI BAKTI MANDIRI DALAM PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN PENDAPATAN PETANI PADI Oleh : Rosda Malia, SP., M.Si * Hana Yuliandani, S.P **
ABSTRAK Upaya peningkatan kompetensi petani di antaranya melalui pelatihan atau permagangan di Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S). P4S Menara Tani Bakti Mandiri menawarkan beberapa pelatihan pertanian kepada petani, sehingga petani memperoleh pengetahuan, keterampilan dan mampu menganalisis situasi yang mereka hadapi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Peran P4S Menara Tani Bakti Mandiri dalam peningkatan pengetahuan petani. (2) Peran P4S Menara Tani Bakti Mandiri dalam peningkatan pendapatan petani. Penelitian ini dilaksanakan di P4S Menara Tani Bakti Mandiri bertempat di Desa Sukamanah, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai Mei 2016. Penentuan responden dilakukan secara purposif berjumlah 30 responden. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, usaha tani, analisis korelasi dan uji-t. Hasil pengujian menunjukan adanya hubungan sangat kuat antara peran P4S dengan tingkat pengetahuan. Terdapat hubungan yang kuat antara peran P4S dengan peningkatan pendapatan. Sehingga terdapat peran P4S dalam peningkatan pengetahuan dan pendapatan petani. Kata Kunci : P4S (Pusat Penyuluhan Pertanian & Pedesaan Swadaya), Petani, Pengetahuan dan Pendapatan.
ABSTRACT
The improvement of farmers’ competence can be achieved through the institution such he Center of Agricultural Training and Rural Self Fulfilment (Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya/P4S). The “Menara Tani Bakti Mandiri” offers some agricultural training to farmers, in doing so, the the farmers can improve their knowledge, skills, and their ability to analyze the enviromental situations they faced. The purpose of this study was to determine: (1) The role of P4S organization of “Menara Bakti Mandiri” in the improvement of their farmers’ knowledge, (2) The role of P4S organization “Menara Bakti Mandiri” in increasing the income of farmers. This research was conducted at the organization located in Sukamanah village, Karangtengah Cianjur since February to May 2016. The determination of respondents were conducted purposively, envolving all of 30 members. Then the data were analyzed using descriptive statistics, correlation analysis, and t-test. The results indicated very strong correlation between the role of P4S and the level of knowledge acquired. There are also powerful relationship between the role of P4S with the increment of members’ income. Keywords : The Role of Training Center for Agricultural and Rural Organization (P4S), Farmers, Knowledge, Income * Dosen Faster UNSUR ** Alumnus Faster UNSUR _____________________________________________ Peran Pusat Pelatihan Pertanian Dan Perdesaan Swadaya (P4s) Menara Tani Bakti Mandiri Dalam Peningkatan Pengetahuan Dan Pendapatan Petani Padi
ROSDA MALIA dan HANA YULIANDANI
146
Journal of Agroscience Vol. 6 No. 2 Tahun 2016_________________________________
PENDAHULUAN Undang-undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani mengamanatkan kepada pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, dan para pemangku kepentingan lainnya untuk mengupayakan peningkatan kapasitas petani sehingga menjadi petani mandiri dan berdaulat. Upaya peningkatan kompetensi petani menjadi sangat strategis mengingat peran sentral petani dalam memberikan kontribusi untuk mendukung keberhasilan pembangunan pertanian khususnya peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai. Upaya peningkatan kompetensi petani di antaranya melalui kegiatan pelatihan atau permagangan di lembaga yang dikelola dan dekat dengan petani yaitu Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S). P4S adalah lembaga pelatihan dan/atau permagangan di bidang pertanian dan perdesaan yang dimiliki oleh petani, baik secara perorangan maupun berkelompok (Anonimous, 2010). Sampai dengan saat ini, P4S telah tumbuh dan berkembang dengan sendirinya di Jawa Barat pada berbagai lokasi seperti : Lembang Bandung, Ciwidey Bandung, Bogor, Cianjur, Indramayu dan Subang (Badan Pengembangan SDM, 2002). Keberadaan P4S di Jawa Barat terdapat 117 P4S, sedangkan di Kabupaten Cianjur terdapat 21 P4S yang telah mendapat pembinaan tetapi hanya 13 P4S yang masih aktif sampai sekarang salah satunya terdapat di _____________________________________________ Peran Pusat Pelatihan Pertanian Dan Perdesaan Swadaya (P4s) Menara Tani Bakti Mandiri Dalam Peningkatan Pengetahuan Dan Pendapatan Petani Padi
Desa Sukamanah Kecamatan Karang Tengah Kabupaten Cianjur yaitu P4S Menara Tani Bakti Mandiri. P4S Menara Tani Bakti Mandiri menawarkan beberapa pelatihan kepada para petani, di antaranya : budidaya tanaman pangan, budidaya hortikultura, budidaya bunga potong, budidaya jamur, budidaya lele, pembuatan pupuk cair organik dan pupuk kompos, pelatihan pengolahan sari kelapa (nata de coco) dan lain sebagainya. Hal ini perlu dikembangkan lebih lanjut, karena ini merupakan proses di mana petani memperoleh pengetahuan, keterampilan dan keinginan untuk mengkritisi dan menganalisa situasi yang dihadapi serta mereka dapat mengambil tindakan yang tepat untuk merubah kondisi tersebut. Lembaga P4S Menara Tani Bakti Mandiri ini juga sangat berperan penting dalam pengembangan kelompok tani, karena dapat memberikan dorongan dan motivasi kepada para kelompok tani agar mau mengubah cara berpikir, cara kerja dan cara hidupnya yang lama dengan caracara yang baru yang lebih sesuai dengan perkembangan jaman, perkembangan teknologi pertanian yang lebih maju sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan pendapatan petani, khususnya pada petani padi. Adapun tujuan dari penelitian yaitu untuk : 1) Mengetahui peranan P4S Menara Tani Bakti Mandiri terhadap peningkatan pengetahuan petani. 2) Mengetahui peranan P4S Menara Tani Bakti Mandiri ROSDA MALIA dan HANA YULIANDANI
147
Journal of Agroscience Vol. 6 No. 2 Tahun 2016_________________________________
terhadap peningkatan pendapatan petani. TINJAUAN PUSTAKA Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) sebagai lembaga pelatihan yang didirikan, dimiliki dan dikelola oleh petani secara swadaya, baik perorangan maupun kelompok, secara langsung berperan aktif dalam pembangunan pertanian melalui pemberdayaan petani dalam benruk permagangan dari, oleh dan untuk petani serta masyarakat perdesaan (Prasastyawati, 2012). Sedangkan menurut Yandri (2012), Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan (P4S) adalah kelembagaan pendidikan di bidang pertanian di pedesaan yang dimiliki dan dikelola oleh petani baik secara perorangan maupun berkelompok, dan bukan merupakan instansi pemerintah sebagai perwujudan kemandirian di bidang pelatihan pertanian dan partisipasi aktif dalam mempercepat proses pencetakan jiwa agribisnis di perdesaan melalui penyebaran informasi teknologi khususnya dalam pembangunan pertanian. Hal ini merupakan wujud nyata partisipasi aktif peran, khususnya petani maju yang usahanya layak dicontoh dan ditiru oleh petani lainnya dalam mempercepat penerapan teknologi baru di bidang pertanian/agribisnis di tingkat petani dan masyarakat pedesaan di bidang pertanian dan pedesaan yang dimiliki dan dikelola langsung oleh petani baik secara perorangan maupun berkelompok, dan bukan merupakan _____________________________________________ Peran Pusat Pelatihan Pertanian Dan Perdesaan Swadaya (P4s) Menara Tani Bakti Mandiri Dalam Peningkatan Pengetahuan Dan Pendapatan Petani Padi
instansi pemerintah. Lembaga P4S perlu dikembangkan secara berkelanjutan, sehingga menjadi lembaga yang kuat dan mandiri, Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) adalah lembaga pelatihan (Anonimous, 2011). Ciri-ciri P4S adalah : (a) dikelola oleh seorang/kelompok tani yang usahataninya maju, (b) terletak di lingkungan usahatani milik pengelola pusat pelatihan, (c) dilaksanakan dengan metoda magang ("proses belajar mengajar berdasarkan pengalaman kerja pada suatu kegiatan usaha yang difasilitasi oleh seseorang yang telah berhasil menjalankan usahanya"), yaitu belajar sendiri sambil mengerjakan/praktek sendiri dan (d) mendapat dukungan dari masyarakat dan pemerintah daerah setempat (Badan Pengembangan SDM, 2004). Petani adalah perorangan warga negara Indonesia beserta keluarganya atau korporasi yang mengelola usaha di bidang pertanian (Anonim, 2012). Sedangkan menurut Rodjak (2006), petani sebagai unsur usaha tani memegang peranan yang penting dalam pemeliharaan tanaman atau ternak agar dapat tumbuh dengan baik, berperan sebagai pengelola usaha tani. Pendidikan adalah salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas SDM, peningkatan kualitas SDM dapat dilakukan melalui peningkatan kualitas pendidikan. Kualitas pendidikan dapat dilihat dari nilai tambah yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan, baik produk dan jassa maupun pelayanan yang mampu bersaing di lapangan kerja yang ada dan yang diperlukan (Rahmat, 2014). ROSDA MALIA dan HANA YULIANDANI
148
Journal of Agroscience Vol. 6 No. 2 Tahun 2016_________________________________
Menurut UU No. 20 tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu yang terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu (Notoatmodjo, 2007). Pelatihan sebagai bagian dari pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk memperolah dan meningkatkan keterampilan dalam waktu yang singkat dengan metode yang lebih mengutamakan praktek daripada teori. Dengan perbandingan praktek 70% dan teori 30% (Sukino, 2013). Pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diterima oleh penduduk atas prestasi kerjanya selama satu periode tertentu, baik harian, mingguan, bulanan maupun tahunan. Kegiatan usaha pada akhirnya akan memperoleh pendapatan berupa nilai uang yang diterima dari penjualan produk yang dikurangi biaya yang telah dikeluarkan (Sukirno, 2013). METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Menara Tani Bakti Mandiri di Desa Sukamanah, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur. Lokasi ini dipilih secara _____________________________________________ Peran Pusat Pelatihan Pertanian Dan Perdesaan Swadaya (P4s) Menara Tani Bakti Mandiri Dalam Peningkatan Pengetahuan Dan Pendapatan Petani Padi
sengaja (purposive) karena Pusat Pelatihan Pertanian dan Swadaya (P4S) Menara Tani Bakti Mandiri merupakan salah satu lembaga atau pelaku usaha agribisnis yang sukses dalam usahanya dan telah mendapat banyak penghargaan di Kabupaten Cianjur. Penelitian ini dilakukan selama sembilan bulan yaitu dari Bulan September Tahun 2015 sampai Bulan Mei Tahun 2016. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011). Dalam penelitian populasi yang diambil adalah petani yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan di Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Menara Tani Bakti Mandiri Desa Sukamanah Kecamatan Karangtengah Kabupaten Cianjur. Untuk menggali informasi dan data yang dibutuhkan, maka dalam penelitian ini yang dijadikan responden adalah petani yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan di P4S Menara Tani Bakti Mandiri khususnya adalah petani padi di Desa Sukamanah yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan yaitu berjumlah 30 orang. Metode penentuan responden adalah dengan menggunakan metode yang bersifat non probability sampling dengan teknik purposive sampling, yaitu teknik sampling yang digunakan peneliti jika memiliki pertimbangan-pertimbangan tertentu ROSDA MALIA dan HANA YULIANDANI
149
Journal of Agroscience Vol. 6 No. 2 Tahun 2016_________________________________
dalam pengambilan sampelnya (Idrus, 2009). Jenis variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel dependen dan independen. Menurut Sugiyono (2011) variabel dependen merupakan variabel yang tergantung dengan variabel yang lainnya atau
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas dan variabel independen merupakan variabel yang dapat mempengaruhi variabel terikat atau variabel yang tidak tergantung dengan variabel yang lain. Adapun definisi operasional dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Variabel Penelitian Variabel
Konsep Variabel
Indikator
Skala
Peran Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S)
P4S sebagai perwujudan kemandirian di bidang pelatihan pertanian dan partisipasi aktif dalam mempercepat proses pencetakan jiwa agribisnis di perdesaan melalui penyebaran informasi teknologi pertanian (Yandri, 2007).
Peran P4S dalam peningkatan pengetahuan dan pendapatan
Interval
Peningkatan Pengetahuan Petani
Pengetahuan merupakan hasil tahu yang terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu (Notoatmodjo, 2007).
Interval
Peningkatan Pendapatan Petani
Pendapatan petani yaitu selisih antara penerimaan dengan total biaya per usahatani dengan satuan Rp. (Suratiyah, 2006).
Penguasaan materi : 1. Pengolahan Lahan 2. Persiapan benih 3. Penanaman 4. Pemupukan 5. Penyiangan 6. Pengairan 7. Pengendalian OPT 8. Panen dan pasca panen 9. Kewirausahaan 1. Penerimaan 2. Biaya 3. Pendapatan
Sumber data dan jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Menurut Sugiyono (2011) : “Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data”. Data primer yang _____________________________________________ Peran Pusat Pelatihan Pertanian Dan Perdesaan Swadaya (P4s) Menara Tani Bakti Mandiri Dalam Peningkatan Pengetahuan Dan Pendapatan Petani Padi
Rasio
diperoleh dengan cara observasi dan wawancara responden secara langsung yang telah disiapkan sebelumnya. Sumber data sekunder ini dapat berupa hasil pengolahan lebih lanjut dari data primer yang disajikan dalam bentuk lain atau dari orang lain. ROSDA MALIA dan HANA YULIANDANI
150
Journal of Agroscience Vol. 6 No. 2 Tahun 2016_________________________________
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, pencatatan lapangan, kategori menjabarkan ke dalam unitunit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan maupun kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Analisis deskriptif adalah analisis yang menggambarkan suatu data yang akan dibuat, baik sendiri maupun secara kelompok. Tujuan analisis deskriptif untuk membuat gambaran secara sistematis data yang
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antar fenomena yang diselidiki atau ditulis (Riyanto, 2011).
Analisis korelasi adalah studi yang membahas tentang derajat hubungan antara variabelvariabel, berapa kuat hubungan antara variabel-variabel itu terjadi (Sudjana, 2006). Berdasarkan pendapat Riduwan dan Kuncoro (2007), korelasi Pearson Product Moment digunakan untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel independent (X) dengan variabel dependent (Y).
HASIL DAN PEMBAHASAN Profil Tempat Penelitian Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Menara Tani Bakti Mandiri berlokasi di Desa Sukamanah Kecamatan Karangtengah Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat. Wilayah kerja P4S Menara Tani Bakti Mandiri adalah Desa Sukamanah Kecamatan Karangtengah Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat, yang terdiri dari 1 Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), 5 Kelompok Tani dan 1 Kelompok Wanita Tani (KWT). P4S Menara Tani Bakti Mandiri dikukuhkan oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur atas dasar usulan Penyuluh Pertanian Kabupaten Cianjur beralamat Jl. KH. Saleh, Kp. Cikaja Rt 01/01 Desa Sukamanah Kecamatan Karangtengah Kabupaten Cianjur. Terbentuknya P4S Menara Tani Bakti Mandiri berawal dari _____________________________________________ Peran Pusat Pelatihan Pertanian Dan Perdesaan Swadaya (P4s) Menara Tani Bakti Mandiri Dalam Peningkatan Pengetahuan Dan Pendapatan Petani Padi
Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Bakti Mandiri yang telah maju dan berkembang baik dalam organisasi dan bisnis secara berkala dan berjenjang yang mempunyai arah dan tujuan untuk mendukung petani atau kelompok tani dalam menjalankan usaha dan mendukung sistem agribisnis berbasis pertanian yaitu tanaman pangan, holtikultura, peternakan, perikanan dan perkebunan. P4S Menara Tani Bakti Mandiri berusaha keras sedikit demi sedikit untuk memberikan gambaran dengan adanya inovasi mampu meningkatkan hasil pertanian dan juga berusaha untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh petani. Melalui P4S Menara Tani Bakti Mandiri ini maka akan membentuk pola pikir petani yang dinamis tidak statis, jauh berfikir ke depan dan juga petani menjadi lebih untung dan kesejahteraannya semakin ROSDA MALIA dan HANA YULIANDANI
151
Journal of Agroscience Vol. 6 No. 2 Tahun 2016_________________________________
meningkat. Beberapa cara telah dilakukan P4S Menara Tani Bakti Mandiri untuk meningkatkan pengetahuan petani dan merubah pola pikir petani agar petani mampu menerima inovasi yang selama ini berkembang dan juga memberikan keuntungan bagi petaninya, di antaranya membentuk program Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) atau permagangan salah satunya dengan mengadakan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Teknis Padi. Peserta diklat yaitu petani padi di wilayah P4S Menara Tani Bakti Mandiri dan juga merupakan petani binaan P4S Menara Tani Bakti Mandiri. Penggunaan kurikulum dan bahan ajar yang disiapkan disesuaikan dengan kebutuhan spesifikasi lokasi. Penggunaan metode diklat sesuai dengan kurikulum dan silabus (mata diklat) dengan komposisi teori 30%, praktek 70%. Penetapan narasumber dan fasilitator diklat sesuai dengan kompetensi. Fasilitator diklat teknis padi adalah widyaiswara/penyuluh pertanian/instruktur P4S/praktisi agribisnis/pejabat dinas/Badan Lingkup Pertanian Kabupaten dengan persyaratan ; memiliki pengalaman dan menguasai materi yang diajarkan; mampu menyusun bahan ajar; menguasai metodologi pembelajaran dengan pendekatan andragogi; mampu melakukan evaluasi hasil pembelajaran peserta; memiliki sikap tanggung jawab dan mampu bekerjasama dalam tim fasilitator. Diklat Teknis Padi diorganisasikan dan dilaksanakan oleh P4S yang terdaftar, terklasifikasi dan memiliki usaha tani padi. Tujuan utama dari diklat ini adalah peningkatan _____________________________________________ Peran Pusat Pelatihan Pertanian Dan Perdesaan Swadaya (P4s) Menara Tani Bakti Mandiri Dalam Peningkatan Pengetahuan Dan Pendapatan Petani Padi
produksi dalam pencapaian swasembada berkelanjutan padi. Profil Responden Dari hasil kuisioner yang dilakukan terhadap 30 orang responden, maka dapat diketahui karakteristik responden petani padi yang telah mengikuti Diklat di P4S Menara Tani Bakti Mandiri, di antaranya : umur, tingkat pendidikan, tanggungan keluarga dan luas lahan garapan. Umur responden sebagian besar berkisar antara 31 – 46 tahun yaitu sebanyak 13 orang (43%), kisaran umur <15 tahun tidak ada (0%), kisaran 15 – 30 tahun sebanyak 8 orang (27%), kisaran umur 31 – 46 tahun sebanyak 8 orang (27%), kisaran umur 47 – 64 tahun sebanyak 9 orang (30%) dan kisaran umur >64 tahun tidak ada (0%). Maka umur petani padi yang telah mengikuti Diklat di P4S Menara Tani Bakti Mandiri dikatakan umur produktif. Diungkapkan Nurhasikin (2013), penduduk atau masyarakat dikatakan usia produktif, ketika penduduk tersebut berusia pada rentang 15-64 tahun. Sebelum 15 tahun termasuk ke dalam usia belum produktif, atau setelah 64 tahun tidak lagi masuk ke dalam usia produktif. Penduduk yang produktif akan membantu dalam kelancaran segi perekonomian dan pembangunan dalam satu wilayah. Tingkat pendidikan responden : tingkat pendidikan SD sebanyak 8 orang (27%), tingkat pendidikan SMP sebanyak 14 orang (47%), tingkat pendidikan SMA/Sederajat sebanyak 7 orang (23%) dan pendidikan PT sebanyak 1 orang (3%). Terlihat bahwa ROSDA MALIA dan HANA YULIANDANI
152
Journal of Agroscience Vol. 6 No. 2 Tahun 2016_________________________________
tingkat pendidikan responden masih rendah. Hal ini merupakan salah satu faktor penghambat dalam pengembangan usaha tani. Sesuai pendapat Notoatmodjo (2007), bahwa tingkat pendidikan turut pula menentukan mudah atau tidaknya seseorang menyerap dan memahami pengetahuan yang mereka peroleh, pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang makin baik pula pengetahuannya. Jumlah tanggungan keluarga sangat mempengaruhi dalam kegiatan usaha agribisnis, karena berkaitan jumlah dana yang akan dialokasikan dalam menjalankan usaha agribisnis. Ilyas dalam Yamin (2010) mengemukakan bahwa jumlah tanggungan keluarga berkisar antara 3 orang sampai dengan 4 orang tergolong sedang, dan lebih dari 4 orang tergolong besar. Jumlah tanggungan keluarga petani padi yang telah mengikuti Diklat di P4S Menara Tani Bakti Mandiri mayoritas tergolong sedang (3-4 orang). Menurut Mubyato (1989) dalam Sutisna (2008), lahan merupakan faktor produksi yang mempunyai
kedudukan yang penting bila dibandingkan dengan faktor produksi lain. Semakin luas lahan yang diusahakan, maka hasil produksi pun semakin tinggi.Sebanyak 6 orang petani atau 20% mengusahakan lahan untuk budidaya padi seluas < 0,25 hektar dan termasuk ke dalam petani gurem, sebanyak 18 orang atau 60% mengusahakan lahan seluas 0,25 – 1 hektar dan termasuk ke dalam petani menengah dan 6 orang petani atau 20% petani yang mengusahakan > 1 hektar yang termasuk ke dalam petani yang mengusahakan lahan luas. Pengetahuan Petani Sebelum dan Setelah Diklat Teknis Padi Untuk mengetahui penguasaan materi petani maka sebelum pembelajaran diklat teknis padi dilakukan pre test. Dari hasil penelitian, tingkat pengetahuan petani tentang teknis padi sebelum diklat relatif rendah. Persentase jawaban benar ratarata sebesar 55,55% dengan persentase jawaban benar terendah petani sebelum mendapatkan pembelajaran adalah 33,33% dan persentase jawaban benar tertinggi adalah 77,78%.
Tabel 2. Nilai Maksimal, Minimal dan Rata-rata dalam Persentase Jawaban Persentase Jawaban Benar (%) Pre test Pos test
Rata-rata Peningkatan Pengetahuan Sesudah Diklat (%)
Maksimal
77,78
97,78
25,71
Minimal
33,33
71,11
113,35
Rata-rata
55,55
84,45
52,00
Sumber : data primer (olahan), 2016 Sedangkan untuk mengetahui peningkatan penguasaan materi petani _____________________________________________ Peran Pusat Pelatihan Pertanian Dan Perdesaan Swadaya (P4s) Menara Tani Bakti Mandiri Dalam Peningkatan Pengetahuan Dan Pendapatan Petani Padi
maka setelah pembelajaran diklat teknis padi dilakukan post test. Setelah ROSDA MALIA dan HANA YULIANDANI
153
Journal of Agroscience Vol. 6 No. 2 Tahun 2016_________________________________
dilakukan diklat, terdapat peningkatan pengetahuan petani tentang teknis padi dengan nilai yang tertera pada tabel 2. Persentase jawaban benar terendah petani setelah mendapatkan pembelajaran adalah 71,11% dan persentase jawaban tertinggi setelah mendapatkan pembelajaran sebesar 97,77%. Kemudian dapat dirataratakan persentase jawaban benar yang diperoleh petani setelah mendapatkan pembelajaran sebesar 84,45%. Ratarata peningkatan pengetahuan petani setelah mendapatkan pendidikan dan pelatihan mencapai 52,00%. Sehingga tingkat pengetahuan teknis padi setelah melakukan diklat menjadi baik. Materi diklat teknis padi yang diberikan mencakup aspek yang diperlukan oleh petani di wilayah Desa Sukamanah. Aspek yang diberikan meliputi pengolahan lahan, persiapan
benih, penanaman, pemupukan, penyiangan, pengairan, pengendalian OPT, panen dan pasca panen dan kewirausahaan. Parameter yang digunakan untuk mengukur tingkat penguasaan materi pada kegiatan diklat teknis padi sebagai berikut : a. Sangat Menguasai : > 81 b. Menguasai : 71 – 80 c. Cukup Menguasai : 61 – 70 d. Kurang Menguasai : 51 – 60 e. Tidak menguasai : < 50 Hasil evaluasi pre test dan post test dari kegiatan diklat teknis padi di P4S Menara Tani Bakti Mandiri dapat dilihat pada tabel 3. Sebelum pelatihan, tingkat pengetahuan responden berada pada kategori kurang menguasai. Setelah pelatihan tingkat pengetahuan responden berada pada kategori sangat menguasai.
No
Tabel 3. Hasil evaluasi pre test dan post test diklat teknis padi Aspek Pre test Post test
1.
Pengolahan Lahan
2. Persiapan Benih 3. Penanaman 4. Pemupukan 5. Penyiangan 6. Pengairan 7. Pengendalian OPT 8. Panen & Pascapanen 9. Kewirausahaan Jumlah Rata-rata Kesimpulan
73,67
94,67
61,67 53,67 61,33 65,33 50,00 58,33 49,67 62,67 462,67 57,83 Kurang Menguasai
82,00 79,67 91,67 85,67 87,67 90,67 85,67 93,00 696,02 87,00 Sangat Menguasai
Persentase (%) 33,02 47,35 69,20 74,33 49,30 105,02 95,00 94,72 84,00 618,92 77,36
Sumber : data primer (olahan), 2016
_____________________________________________ Peran Pusat Pelatihan Pertanian Dan Perdesaan Swadaya (P4s) Menara Tani Bakti Mandiri Dalam Peningkatan Pengetahuan Dan Pendapatan Petani Padi
ROSDA MALIA dan HANA YULIANDANI
154
Journal of Agroscience Vol. 6 No. 2 Tahun 2016_________________________________
Untuk mengetahui peran P4S Menara Tani Bakti Mandiri terhadap tingkat pengetahuan petani padi maka dilakukan dengan uji kolerasi dan uji–t menggunakan SPSS18.0. Hasil analisis korelasi sederhana (r) didapat sebesar r = 0,855 hal ini menunjukkan bahwa adanya hubungan yang sangat kuat antara peran P4S Menara Tani Bakti Mandiri dengan tingkat pengetahuan petani padi. Dari hasil perhitungan SPSS 18.0 diperoleh nilai t hitung sebesar 8,710 dan besarnya t tabel dengan taraf signifikan 5% dan derajat kebebasan (dk) = 28 sebesar 1,701. Berdasarkan data diatas, diperoleh bahwa nilai t hitung > t tabel yaitu 8,710 > 1,701. Sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya perbedaan tingkat pengetahuan antara sebelum dan sesudah mengikuti diklat teknis padi adalah signifikan, artinya P4S Menara Tani Bakti Mandiri berperan terhadap peningkatan pengetahuan. Hal ini terjadi karena pendidikan dan pelatihan menggunakan metode yang lebih mengutamakan praktek daripada teori, dengan perbandingan praktek 70% dan teori 30%. Sehingga sangat cocok sebagai wahana pendidikan orang dewasa, dan lebih praktis dengan pelaksanaan waktu yang relatif singkat
sehingga tidak membosankan. P4S Menara Tani Bakti Mandiri memberikan penyajian dan fasilitas yang baik dalam pelatihan yang mampu menciptakan perhatian, membantu pemahaman, membantu ingatan dan memberi kesenangan kepada peserta diklat. Hal diatas sesuai dengan pendapat Sukino (2013), orang paling banyak belajar dan menyimpan memori melalui observasi (pengamatan), 85% data yang anda kumpulkan dan anda simpan berasal dari penglihatan dan suara. Tingkat Pendapatan Petani Padi Pendapatan dalam pengertian teknisnya dikatakan sebagai selisih antara penerimaan dengan pengeluaran dalam produksi padi yang dihitung dalam jangka waktu tertentu. Dalam penelitian ini, pendapatan yang akan dihitung adalah pada masa produksi terakhir sebelum mengikuti pendidikan dan pelatihan (Diklat) di P4S Menara Tani Bakti Mandiri selama satu musim tanam dan masa produksi setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan (Diklat) di P4S menara Tani Bakti Mandiri selama satu musim tanam, hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Penerimaan, Biaya, Pendapatan Sebelum dan Setelah Pelatihan Sebelum Pelatihan penerimaan
biaya
Setelah Pelatihan pendapatan
penerimaan
biaya
Pendapatan
Max
45,500,000
41,155,111
4,344,889
50,400,000
42,259,111
8,140,889
Min
3,960,000
3,201,111
758,889
4,680,000
3,227,278
1,452,722
Rata-rata
19,769,969
18,325,337
1,444,632
22,833,399
18,002,734
4,830,665
Sumber : data primer (olahan), 2016. _____________________________________________ Peran Pusat Pelatihan Pertanian Dan Perdesaan Swadaya (P4s) Menara Tani Bakti Mandiri Dalam Peningkatan Pengetahuan Dan Pendapatan Petani Padi
ROSDA MALIA dan HANA YULIANDANI
155
Journal of Agroscience Vol. 6 No. 2 Tahun 2016_________________________________
29
R/C ratio 28
304,00
1
2
3,50
R/C ratio sebelum pelatihan
3 4
3,00
27 26
6
2,00 1,50
25
R/C ratio setelah pelatihan
5
2,50
7
1,00 0,50
24
1-30 = responden
8
-
23
9
22
10
21
11 20
12 19
13 18
17
16
15
14
Gambar 1 Nilai R/C Ratio Sebelum dan Setelah Pelatihan Sumber : data primer (olahan), 2016 Tabel 4. dapat dilihat pendapatan petani padi selama satu musim tanam, diperoleh dari hasil perkalian antara produksi padi x harga jual padi (Rp) atau hasil penerimaan (TR) dikurangi total biaya produksi (TC). Dengan rata-rata pendapatan pada petani sebelum mengikuti diklat di P4S Menara Tani Bakti Mandiri sebesar Rp. 1,444,632, sedangkan pada petani yang telah mengikuti diklat di P4S Menara Tani Bakti Mandiri sebesar Rp. 4,830,665 dan rata-rata peningkatan pendapatan petani setelah mengikuti diklat di P4S Menara Tani Bakti Mandiri sebesar Rp. 3.386.033 . Pendapatan petani sebelum mengikuti diklat lebih rendah dibandingkan dengan pendapatan petani yang telah mengikuti diklat di P4S. Hal ini disebabkan oleh, _____________________________________________ Peran Pusat Pelatihan Pertanian Dan Perdesaan Swadaya (P4s) Menara Tani Bakti Mandiri Dalam Peningkatan Pengetahuan Dan Pendapatan Petani Padi
kurangnya pengetahuan petani sebelum mengikuti diklat di P4S tentang cara berusahatani padi yang baik, juga penggunaan pupuk dan pestisida oleh petani sebelum mengikuti diklat di P4S tidak sesuai dengan takaran yang seharusnya. Selain itu, keuntungan petani yang mengikuti diklat di P4S adalah mendapatkan pendampingan PPL (praktek penyuluh lapangan) yang berfungsi mengarahkan, membimbing petani dalam usaha yang mereka kelola. Hal-hal diatas mempengaruhi produksi petani sehingga produksi, penerimaan serta pendapatan petani setelah mengikuti diklat di P4S lebih tinggi dibandingkan dengan sebelum mengikuti diklat di P4S. Faktor lain yang mempengaruhi tingkat pendapatan petani setelah mengikuti diklat di P4S ROSDA MALIA dan HANA YULIANDANI
156
Journal of Agroscience Vol. 6 No. 2 Tahun 2016_________________________________
sehingga lebih tinggi dari petani sebelum mengikuti P4S adalah, kesepakatan harga oleh asosiasi dimana harga petani yang mengikuti P4S stabil atau tidak mengalami penurunan atau kenaikan harga. Untuk bidang pemasaran, petani yang tergabung dalam P4S tidak akan kebingungan dalam memasarkan hasil tani padi mereka karena pihak asosiasi telah bekerja sama dengan pemerintah dan pihak asosiasi yang akan mengambil dan menjual langsung hasil tani padi dari petani yang mengikuti P4S. Hasil analisis korelasi sederhana (r) didapat korelasi sebesar r = 0,744 hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang kuat antara peran P4S Menara Tani Bakti Mandiri dengan peningkatan pendapatan petani padi. Dari hasil perhitungan SPSS 18.0 diperoleh nilai t penelitian sebesar 5,900 dan besarnya t tabel dengan taraf signifikan 5% dan derajat kebebasan (dk) = n-2 maka, dk = 30 – 2 = 28 sebesar 1,701. Berdasarkan data diatas, diperoleh bahwa nilai t hitung > t tabel yaitu 5,900 > 1,701. Sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya perbedaan tingkat pendapatan antara sebelum dan sesudah mengikuti diklat teknis padi adalah signifikan, di mana rata-rata pendapatan petani sesudah mengikuti pelatihan di P4S lebih besar dari pada sebelum mengikuti pelatihan di P4S. Artinya P4S Menara Tani Bakti Mandiri berperan terhadap peningkatan pendapatan. Beberapa pengetahuan tentang penerapan teknologi yang telah diterapkan oleh petani yang telah mengikuti diklat di P4S adalah efisiensi penggunaan pupuk yang digunakan dalam suatu kondisi tanah dan iklim _____________________________________________ Peran Pusat Pelatihan Pertanian Dan Perdesaan Swadaya (P4s) Menara Tani Bakti Mandiri Dalam Peningkatan Pengetahuan Dan Pendapatan Petani Padi
tertentu, bentuk pupuk, cara, waktu dan dosis diberikan dengan tepat. Pemupukan yang efisien akan menghemat penggunaan pupuk, karena dengan jumlah pupuk yang lebih sedikit akan diperoleh hasil yang sama atau lebih tinggi. Usaha peningkatan efisiensi ini akan penguntungkan banyak petani kecil (Abdulrachman dkk, 2007). Salah satu ukuran efisiensi pendapatan adalah penerimaan untuk setiap rupiah yang dikeluarkan (Revenue-Cost ratio atau R per C ratio). Rasio penerimaan atas biaya menunjukan berapa besarnya penerimaan yang akan diperoleh dari setiap produk dari setiap rupiah yang dikeluarkan dalam produksi usahatani. Dengan analisis ini dapat diketahui apakah suatu usahatani menguntungkan atau tidak. Jika nilai rasio R per C-nya lebih besar atau sama dengan satu, maka usahatani tersebut menguntungkan. Sebaliknya nilai rasio R per C-nya kurang dari satu berarti belum menguntungkan. Secara teoritis dengan rasio R per C = 1 artinya tidak untung dan tidak rugi (Soekartawi, 2006). Pada gambar 1 terlihat setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan, usahatani menjadi lebih efisien. Sebelum mengikuti pendidikan dan pelatihan, usahatani padi beberapa responden tidak efisien alias rugi. Penelitian yang serupa juga dilakukan oleh Ihwan Syamsuddin (2011) yang berjudul Pengembangan Kelompok Tani Melalui Pembinaan P4S (Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya). Hasil penelitian tersebut menunjukkan tingkat ROSDA MALIA dan HANA YULIANDANI
157
Journal of Agroscience Vol. 6 No. 2 Tahun 2016_________________________________
pendapatan petani setelah adanya lembaga P4S lebih besar jika dibandingkan dengan pendapatan petani sebelum adanya lembaga P4S. Perbandingan pendapatan ditunjukkan dengan analisis B/C Ratio sebesar 1,47 yang artinya bahwa setiap mengeluarkan biaya sebesar Rp. 1 akan memperoleh keuntungan sebesar Rp. 1,47. Dari hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan kalau P4S Menara Tani Bakti Mandiri berperan terhadap peningkatan pengetahuan dan pendapatan petani padi. Pendidikan dan pelatihan merupakan proses pembelajaran bagi petani, agar mau dan mampu dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumber daya lainnya sebagai upaya meningkatkan produktifitas usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya. Hal ini sesuai dengan tujuan pembentukan P4S yakni menghasilkan sumber daya manusia yang terdidik professional, kreatif dan inovatif baik bagi pembangunan pertanian (Anonimous, 2010). KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. P4S Menara Tani Bakti Mandiri berperan terhadap peningkatan pengetahuan petani padi. 2. P4S Menara Tani Bakti Mandiri berperan terhadap peningkatan pendapatan petani. Saran 1. Petani disarankan untuk mengikuti pelatihan di Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya agar petani dapat memiliki pengetahuan yang luas dan
membantu meningkatan pendapatan petani. 2. Petani perlu adanya bimbingan secara intensif karena dapat merubah pola pikir dan merubah pandangan anggota dari yang awalnya tidak tahu menjadi tahu dan intensitas penyuluhan lebih ditingkatkan menyangkut materi yang disampaikan agar petani mudah memahami dan dapat menerapkannya dengan baik. 3. Perlu dilakukan penelitian mengenai a. Analisis strategi pengembangan P4S Menara Tani Bakti Mandiri agar mampu mensejahterakan petani. b. Peran Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) dalam meningkatkan kesejahteraan petani. 4. P4S Menara Tani Bakti Mandiri diharapkan meningkatkan kegiatankegiatan yang dapat meningkatkan pendapatan petani, seperti : a. Memperluas kerjasama, agar pemasaran hasil pertanian bisa meningkat. b. Melakukan pelatihan pengolahan hasil pemasaran, serta membantu pemasaran produk tersebut.
DAFTAR PUSTAKA Abdulrachman, S. dkk. 2007. Pemupukan Tanaman Padi. Jurnal. BPP Padi Anonim. 2010. Pedoman Pembinaan Kelembagaan Pelatihan Pertanian Swadaya. Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian. Jurnal. Kementerian Pertanian, Jakarta.
_____________________________________________ Peran Pusat Pelatihan Pertanian Dan Perdesaan Swadaya (P4s) Menara Tani Bakti Mandiri Dalam Peningkatan Pengetahuan Dan Pendapatan Petani Padi
ROSDA MALIA dan HANA YULIANDANI
158
Journal of Agroscience Vol. 6 No. 2 Tahun 2016_________________________________
Anonim. 2011. Petunjuk Pelaksanaan Pembinaan P4S Serta Petunjuk Pelaksanaan Permagangan Petani di P4S. Jurnal. BPP SDM Pertanian, Kementerian Pertanian, Jakarta. Anonim, 2012. Petunjuk Pelaksanaan Peningkatan Kemampuan Kelompok Tani.Pusat Penyuluhan Pertanian : Badan Penyuluhan dan Pengembaqngan SDM Pertanian. Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia. 2002. Profil. Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S). Seri III. Jakarta. Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia. 2004. Pedoman Pengembangan Kewirausahaan Agribisnis Melalui Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) di Era Otonomi Daerah. Jakarta Idrus, Muhammad. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial : Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif. Erlangga, Yogyakarta. Nurhasikin. 2013. Penduduk Usia Produktif dan Ketenagakerjaan. Tersedia dalam http://kepri.bkkbn.go.id/Lists/Artik el/DispForm.aspx?ID=144 diakses pada tanggal 16 Desember 2013. Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta. Prasastyawati, Diana. 2012. Pemberdayaan Petani Melalui Permagangan di Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S). Ekstensia. Pusat Penyuluhan Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Kementerian Pertanian.
Rahmat, Abdul. 2014. Pengantar Pendidikan : Teori, Konsep dan Aplikasi. Ideas Publishing, Gorontalo. Republik Indonesia. 2013. UndangUndang No. 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani. Lembaran Negara RI Tahun 2013. Sekretariat Negara, Jakarta. Riduwan, dan Kuncoro. 2007. Analisis Jalur Path Analysis : Cara Menggunakan dan Memakai. Cetakan Kedua. Alfabeta, Bandung. Riyanto, Agus. 2011. Pengolahan dan Analisis Data Kesehatan. Nuha Medika, Yogyakarta. Rodjak, Abdul. 2006. Managemen Usaha Tani. Pustaka Gitaguna, Bandung. Sudjana, N. 2006. Metoda Statistika. Tarsito. Bandung Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sukino. 2013. Membangun Pertanian dengan Pemberdayaan Masyarakat Tani. Pustaka Baru, Yogyakarta. Suratiyah, Amus. 2006. Ilmu Usaha Tani. Penebar Swadaya, Depok. Sutisna, D. 2008. Analisis Usahatani Padi dan Tataniaga Beras. Tanjungsari : Fakultas Pertanian Universitas Winaya Mukti. Soekartawi, 2006. Analisis Usahatani. Jakarta: UI Press. Yamin, Martinis. 2010. Strategi pembelajaran berbasis kompetensi. Jakarta : Gaung Persade Press Yandri, Hendri. 2012. Bahan Ajar Kepemimpinan Pusat Pelatihan Pembinaan Petani Swadaya (P4S). Jurnal. (Diakses Tanggal 3 November 2015)
_____________________________________________ Peran Pusat Pelatihan Pertanian Dan Perdesaan Swadaya (P4s) Menara Tani Bakti Mandiri Dalam Peningkatan Pengetahuan Dan Pendapatan Petani Padi
ROSDA MALIA dan HANA YULIANDANI
159