JMP : Volume 4 Nomor 2, Desember 2012, hal. 279 - 288
MODUL FAKTOR YANG DIBENTUK DARI SUBMODUL β€π PADA MODUL βπ ATAS GAUSSIAN INTEGERS Ari Wardayani Universitas Jenderal Soedirman
[email protected] ABSTRACT. We prove that β2 is module over Gaussian Intergers and the set of all coset of submodule β€2 in module β2 over Gaussian Integers is a quotient module. We find the proof by showing that β2 is both a right module and a left module over Gaussian Integers and showing that the set of all coset of submodule β€2 in module β2 is both a right module and a left module over Gaussian Integers. Key word: module, submodule, coset, quotient module ABSTRAK. Pada makalah ini dibuktikan bahwa β2 adalah modul atas Gaussian Integers dan himpunan semua koset dari submodul β€2 pada modul β2 atas Gaussian Integers merupakan modul faktor. Bukti diperoleh dengan menunjukkan bahwa β2 adalah modul kiri sekaligus modul kanan atas Gaussian Integers dan menunjukkan bahwa himpunan semua koset dari submodul β€2 pada β2 merupakan modul kanan sekaligus modul kiri atas Gaussian Integers. Kata kunci: modul, submodul, koset, modul faktor
1. PENDAHULUAN Modul merupakan suatu struktur yang dibentuk dari suatu grup abel dan suatu ring dengan elemen satuan. Misalkan M adalah grup abel terhadap operasi penjumlahan dan R adalah ring dengan elemen satuan, modul kiri M atas ring R adalah struktur yang dibentuk oleh M dan R yang dilengkapi dengan operasi pergandaan skalar
ο¨ο’r ο R ο©ο¨ο’m ο Mο© , r m ο M dan memenuhi aksioma: 1. 2.
ο¨ο’r ο R ο©ο¨ο’m1, m2 ο Mο© , r ο¨ m1 ο« m2 ο© ο½ rm1 ο« rm2 ο¨ο’r1, r2 ο R ο©ο¨ο’m ο Mο© , ο¨ r1 ο« r2 ο© m ο½ r1m ο« r2m
280
3. 4.
Ari Wardayani
ο¨ο’r1, r2 ο R ο©ο¨ο’m ο Mο© , ο¨ r1r2 ο© m ο½ r1 ο¨ r2mο© ο¨ο’m ο M ο© , 1m ο½ m dengan 1 adalah elemen satuan R.
Definisi modul kanan M atas ring R analog dengan modul kiri, tetapi pada operasi pergandaan skalarnya, elemen-elemen r di R dituliskan disebelah kanan (Hartley, dkk., 1970). Himpunan bagian tak kosong dari suatu modul disebut submodul jika
himpunan bagian tersebut dilengkapi dengan operasi yang sama dengan operasi di modulnya, juga membentuk modul (Adkins, 1972). Sementara itu modul faktor adalah suatu modul yang dihasilkan oleh suatu submodul dari modul yang diberikan (Lang, 1995). Gaussian Integers merupakan himpunan bagian dari himpunan bilangan kompleks (Muchlisah, 2008) dan dinotasikan dengan β€(π) = {π + ππ | π, π β β€ dan π = ββ1 } Menurut Fraleigh (2000), Gaussian Integers β€(i) merupakan daerah integral, yaitu ring komutatif dengan elemen satuan yang tidak memuat pembagi nol. Himpunan β2 adalah himpunan dari semua elemen yang berbentuk 2-tupel dengan setiap tupelnya merupakan bilangan riil (Anton, 1993). Himpunan β2 dinotasikan dengan π₯ β2 = {[π¦] |π₯, π¦ β β}. Menurut Jacob (1990), β2 merupakan ruang vektor atas lapangan himpunan bilangan riil β. Hal ini mengakibatkan bahwa β2 adalah grup abel terhadap operasi penjumlahannya. 2. PEMBENTUKAN MODUL β2 ATAS GAUSSIAN INTEGERS β€(i) Sebelum membuktikan β2 adalah modul atas Gaussian Integers β€(i), terlebih dahulu didefinisikan operasi pergandaan skalar antara β€(i) dan β2 yakni:
Modul Faktor yang Dibentuk dari Submodul
281
π₯ π₯1 ππ₯ β ππ₯2 ππ₯ β ππ₯2 (π + ππ) [π₯1 ] β [ 1 ] dan [π₯ ] (π + ππ) β [ 1 ], ππ₯2 + ππ₯1 ππ₯2 + ππ₯1 2 2 π₯1 untuk setiap (π + ππ) β β€(π), [π₯ ] β β2 . Selanjutnya ditunjukkan bahwa dengan 2 operasi pergandaan skalar yang didefinisikan tersebut, β2 memenuhi aksiomaaksioma modul kiri dan modul kanan atas Gaussian Integers β€(i). Proposisi 1. Himpunan β2 adalah modul atas Gaussian Integers β€(i) dengan operasi pergandaan skalar π₯ π₯1 ππ₯ β ππ₯2 ππ₯ β ππ₯2 (π + ππ) [π₯1 ] β [ 1 ] dan [π₯ ] (π + ππ) β [ 1 ], ππ₯2 + ππ₯1 ππ₯2 + ππ₯1 2 2 π₯1 untuk setiap (π + ππ) β β€(π), [π₯ ] β β2 . 2
Bukti. Pembuktian diawali dengan menunjukkan
bahwa operasi yang
didefinisikan tersebut adalah well-defined. Ambil sembarang (π + ππ), (π + ππ) β π₯1 π¦1 π₯1 π¦1 β€(π) dengan (π + ππ) = (π + ππ) , dan [π₯ ] , [π¦ ] β β2 dengan [π₯ ] = [π¦ ]. Jika 2 2 2 2 π₯1 π¦1 (π + ππ) = (π + ππ) dan [π₯ ] = [π¦ ] maka 2 2 π₯ π¦1 ππ¦ β ππ¦2 ππ₯ β ππ₯2 (π + ππ) [π₯1 ] = [ 1 ]=[ 1 ] = (π + ππ) [π¦ ] dan ππ₯2 + ππ₯1 ππ¦2 + ππ¦1 2 2 π₯1 π¦1 ππ¦ β ππ¦2 ππ₯ β ππ₯2 [π₯ ] (π + ππ) = [ 1 ]=[ 1 ] = [π¦ ] (π + ππ). ππ₯2 + ππ₯1 ππ¦2 + ππ¦1 2 2 Jadi operasi pergandaan skalar yang didefinisikan tersebut well-defined. Selanjutnya ditunjukkan bahwa aksioma-aksioma modul kiri dipenuhi: π₯1 π₯1 (i). ((π + ππ) + (π + ππ)) [π₯ ] = ((π + π) + (π + π)π) [π₯ ] 2
2
=[
(π + π)π₯1 β (π + π)π₯2 ] (π + π)π₯2 + (π + π)π₯1
=[
ππ₯1 β ππ₯2 ππ₯ β ππ₯2 ]+[ 1 ] ππ₯2 + ππ₯1 ππ₯2 + πππ₯1
282
Ari Wardayani
π₯1 π₯1 = (π + ππ) [π₯ ] + (π + ππ) [π₯ ]. 2
2
π₯1 π¦1 π₯ +π¦ π(π₯1 + π¦1 ) β π(π₯2 + π¦2 ) (ii). (π + ππ) ([π₯ ] + [π¦ ]) = (π + ππ) [π₯1 + π¦1 ] = [ ] π(π₯2 + π¦2 ) + π(π₯1 + π¦1 ) 2 2 2 2 =[
ππ¦ β ππ¦2 ππ₯1 β ππ₯2 ]+ [ 1 ] ππ₯2 + ππ₯1 ππ¦2 + ππ¦1
π₯1 π¦1 = (π + ππ) [π₯ ] + (π + ππ) [π¦ ] 2
2
π₯1 π₯1 (iii). ((π + ππ)(π + ππ)) [π₯ ] = ((ππ β ππ) + (ππ + ππ)π) [π₯ ] 2
2
=[
=[
=[
(ππ β ππ)π₯1 β (ππ + ππ)π₯2 ] (ππ β ππ)π₯2 + (ππ + ππ)π₯1
(πππ₯1 β πππ₯2 ) β (πππ₯2 + πππ₯1 ) ] (πππ₯2 + πππ₯1 ) + (πππ₯1 β πππ₯2 )
π(ππ₯1 β ππ₯2 ) β π(ππ₯2 + ππ₯1 ) ] π(ππ₯2 + ππ₯1 ) + π(ππ₯1 β ππ₯2 )
= (π + ππ) [
ππ₯1 β ππ₯2 ] ππ₯2 + ππ₯1
π₯1 = (π + ππ) ((π + ππ) [π₯ ]) 2
π₯1 π₯1 π₯1 (iv). 1[π₯ ] = (1 + 0π) [π₯ ] = [π₯ ] 2
2
2
Karena β2 memenuhi aksioma-aksioma modul kiri atas Gaussian Integers β€(i), maka β2 adalah modul kiri atas Gaussian Integers β€(i). Secara analog diperoleh bahwa β2 adalah modul kanan atas Gaussian Integers β€(i). Kemudian karena β2 adalah modul kiri sekaligus modul kanan atas Gaussian Integers β€(i) maka β2 adalah modul atas Gaussian Integersβ€(i).β
Modul Faktor yang Dibentuk dari Submodul
283
Selanjutnya, struktur modul β2 atas Gaussian Integer β€(i) ini akan digunakan untuk membentuk submodul, koset, dan pada akhirnya digunakan untuk membentuk modul faktor yang diinginkan. 3. PEMBENTUKAN MODUL FAKTOR DARI SUBMODUL β€2 Pada makalah ini, pembentukan modul faktor menggunakan β€2 yaitu himpunan bagian dari β2. Pembentukan modul faktor
diawali dengan
menunjukkan bahwa β€2 adalah submodul dari β2. Hal ini dapat dibuktikan sebagai berikut. Dengan pendefinisian π§1 β€2 β {[π§ ] |π§1 , π§2 β β€} 2
jelas bahwa β€2 adalah himpunan bagian dari β2 yang tak kosong, sebab dengan π§1 mengambil z1, z2 sembarang elemen di β€ selalu dapat ditentukan [π§ ] β β€2 . 2 Kemudian, β€2 juga merupakan submodul dari modul β2 atas β€(i) karena untuk π§1 π¦1 setiap [π§ ] , [π¦ ] β β€2 dan π + ππ β β€(π) berlaku: 2 2 π§1 π¦1 π§1 β π¦1 π§1 ππ§ β ππ§2 [π§ ] β [π¦ ] = [π§ β π¦ ] β β€2 dan (π + ππ) [π§ ] = [ 1 ] β β€2 . ππ§2 + ππ§1 2 2 2 2 2 π₯1 π₯1 2 Selanjutnya didefinisikan himpunan β ββ€2 β {[π₯ ] + β€2 | [π₯ ] β β2 } 2 2 yaitu himpunan semua koset submodul β€2 pada modul β2 atas β€(i). Untuk π₯1 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π₯1 2 penyederhanaan penulisan, selanjutnya [π₯ ] + β€2 β β ββ€2 ditulis dengan [π₯ ]. 2
2
2 Proposisi 2. Himpunan β ββ€2 merupakan modul faktor yang dihasilkan oleh β€2
pada modul β2 atas Gaussian Integer β€(π) dengan operasi penjumlahan dan pergandaan skalar yang didefinisikan sebagai berikut: Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π₯1 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π¦1 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π₯1 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π¦1 2 untuk setiap [π₯ ] , [π¦ ] β β ββ€2 dan π + ππ β β€(π) berlaku [π₯ ] + [π¦ ] = 2
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π₯1 π¦1 [π₯ ] + [π¦ ], 2 2
2
2
2
284
Ari Wardayani
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π₯ Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π₯ Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π₯ Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π₯ (π + ππ) [π₯1 ] = (π + ππ) [π₯1 ] dan [π₯1 ] (π + ππ) = [π₯1 ] (π + ππ). 2
2
2
2
Bukti. Terlebih dahulu ditunjukkan bahwa operasi penjumlahan koset yang didefinisikan
tersebut
adalah
well-defined.
Ambil
sembarang
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π₯1 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π¦1 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π₯1 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π¦1 2 π¦β² π¦ β² π₯ β² Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π₯ β² [π₯ ] , [π¦ ] , [ 1 ] , [ 1 ] β β ββ€2 dengan [π₯ ] = [π¦ ] dan [ 1 ] = [ 1 ]. Jika π₯ β² π¦ β² π₯ β² π¦ 2 2 2 2 2 2 2 2β² Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π₯1 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π¦1 π₯1 π¦1 [π₯ ] = [π¦ ] maka [π₯ ] + β€2 = [π¦ ] + β€2 . Menurut sifat koset, jika 2 2 2 2
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π₯1 [π₯ ] = 2
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π¦1 π₯1 π¦1 π¦β² π₯ β² π₯ β² [π¦ ] mengakibatkan [π₯ ] β [π¦ ] β β€2 . Kemudian, jika [ 1 ] = [ 1 ] maka [ 1 ] + π₯2 β² π¦2 β² π₯2 β² 2 2 2 β€2 = [
π¦1 β² π¦β² π₯ β² ] + β€2 . Dengan demikian juga diperoleh [ 1 ] β [ 1 ] β β€2 . π¦2 β² π₯2 β² π¦2 β²
π₯1 π¦1 π₯1 π¦1 π¦β² π¦β² π₯ β² π₯ β² Kemudian, ([π₯ ] + [ 1 ]) β ([π¦ ] + [ 1 ]) = ([π₯ ] β [π¦ ]) + ([ 1 ] β [ 1 ]) β π₯2 β² π¦2 β² π₯2 β² π¦2 β² 2 2 2 2 π₯1 π¦1 π¦β² π₯ β² β€2 . Sebagai akibatnya ([π₯ ] + [ 1 ]) + β€2 = ([π¦ ] + [ 1 ]) + β€2 , yang π₯2 β² π¦2 β² 2 2 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π₯1 π¦1 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π₯1 π¦ β² π₯ β² mengimplikasikan bahwa [π₯ ] + [ 1 ] = [π¦ ] + [ 1 ]. Dengan kata lain, [π₯ ] + π₯2 β² π¦2 β² 2 2 2 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π¦1 π¦ β² π₯ β² [ 1 ] = [π¦ ] + [ 1 ]. π₯2 β² π¦2 β² 2
Berikut ini ditunjukkan bahwa operasi pergandaan skalar yang didefinisikan tersebut juga well-defined. π₯ π¦ π₯ βπ¦ π(π₯1 β π¦1 ) β π(π₯2 β π¦2 ) (π + ππ) ([π₯1 ] β [π¦1 ]) = (π + ππ) [π₯1 β π¦1 ] = [ ] π(π₯2 β π¦2 ) + π(π₯1 β π¦1 ) 2 2 2 2 =[
ππ¦ β ππ¦2 ππ₯1 β ππ₯2 ]β[ 1 ] ππ₯2 + ππ₯1 ππ¦2 + ππ¦1
π₯1 π¦1 = (π + ππ) [π₯ ] β (π + ππ) [π¦ ] β β€2 . 2
2
π₯1 π¦1 Hal ini mengakibatkan (π + ππ) [π₯ ] + β€2 = (π + ππ) [π¦ ] + β€2 , yakni 2
2
Modul Faktor yang Dibentuk dari Submodul
285
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π₯ Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π¦ (π + ππ) [π₯1 ] = (π + ππ) [π¦1 ]. 2 2 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π₯1 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π¦1 Dengan kata lain, (π + ππ) [π₯ ] = (π + ππ) [π¦ ]. Secara analog diperoleh bahwa 2
2
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π₯1 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π¦1 [π₯ ] (π + ππ) = [π¦ ] (π + ππ). 2 2 Jadi operasi penjumlahan dan pergandaan skalar yang didefinisikan tersebut adalah well defined. 2 Berikutnya ditunjukkan bahwa β ββ€2 dengan operasi penjumlahan dan
pergandaan skalar yang didefinisikan di atas merupakan modul atas β€(i). Langkah 2 pertama adalah menunjukkan bahwa β ββ€2 terhadap operasi penjumlahannya Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π₯1 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π¦1 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π₯1 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π¦1 2 merupakan grup abel. Untuk setiap [π₯ ] , [π¦ ] β β ββ€2 , berlaku [π₯ ] + [π¦ ] β 2 2 2 2
β2β . Hal ini berarti operasi penjumlahannya tertutup pada β2β . Selain itu, β€2 β€2 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π₯1 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π¦1 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π 1 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π₯1 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π¦1 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π 1 2 untuk setiap [π₯ ] , [π¦ ] , [π ] β β ββ€2 berlaku ([π₯ ] + [π¦ ]) + [π ] = 2 2 2 2 2 2 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π₯1 π¦1 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π 1 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π₯1 π¦1 π 1 ([π₯ ] + [π¦ ]) + [π ] = ([π₯ ] + [π¦ ]) + [π ] 2 2 2 2 2 2 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π₯1 π¦1 π 1 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π₯1 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π¦1 π 1 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π₯1 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π¦1 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π 1 = [π₯ ] + ([π¦ ] + [π ]) = [π₯ ] + ([π¦ ] + [π ]) = [π₯ ] + ([π¦ ] + [π ]) . 2 2 2 2 2 2 2 2 2 Selanjutnya, Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π₯1 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π¦1 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π₯1 π¦1 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π¦1 π₯1 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π¦1 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π₯1 [π₯ ] + [π¦ ] = [π₯ ] + [π¦ ] = [π¦ ] + [π₯ ] = [π¦ ] + [π₯ ]. 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Jadi operasi penjumlahan pada β ββ€2 bersifat assosiatif dan komutatif. Eksistensi Μ
Μ
Μ
Μ
2 0 elemen netral pada β ββ€2 juga dipenuhi, karena terdapat [ ] sedemikian sehingga 0 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π₯1 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π₯1 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π₯1 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π₯1 2 0 0 untuk setiap [π₯ ] β β ββ€2 berlaku [π₯ ] + [ ] = [π₯ ] + [ ] = [π₯ ]. Selanjutnya, 0 0 2 2 2 2 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π₯1 2 eksistensi invers dari setiap elemen di β ββ€2 dipenuhi, karena untuk setiap [π₯ ] β 2
β2β β€2
mempunyai
invers
yaitu
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π₯1 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
βπ₯1 β [π₯ ] = [βπ₯ ] 2
2
sedemikian
sehingga
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π₯1 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
βπ₯1 Μ
Μ
Μ
Μ
2 0 [π₯ ]+[βπ₯ ] = [ ]. Karena β ββ€2 terhadap operasi penjumlahannya memenuhi 0 2 2 2
aksioma-aksioma grup dan bersifat komutatif, maka β ββ€2 adalah grup abel. 2 Untuk membuktikan bahwa β ββ€2 adalah modul kiri atas β€(i), haruslah 2 dibuktikan bahwa dengan operasi pergandaan skalar yang didefinisikan, β ββ€2
memenuhi aksioma-aksioma modul. Ambil sembarang π + ππ , π + ππ β β€(π) dan Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π₯1 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π¦1 2 [π₯ ] , [π¦ ] β β ββ€2 . Kemudian 2 2 (i)
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π₯1 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π₯1 ((π + ππ) + (π + ππ)) [π₯ ] = ((π + π) + (π + π)π) [π₯ ] 2
2
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π₯1 = ((π + π) + (π + π)π) [π₯ ] 2
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
(π + π)π₯1 β (π + π)π₯2 ππ₯ β ππ₯2 ππ₯ β ππ₯2 =[ ]=[ 1 ]+[ 1 ] ππ₯2 + ππ₯1 ππ₯2 + ππ₯1 (π + π)π₯2 + (π + π)π₯1 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π₯1 π₯1 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π₯1 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π₯1 = (π + ππ) [π₯ ] + (π + ππ) [π₯ ] = (π + ππ) [π₯ ] + (π + ππ) [π₯ ] 2 2 2 2 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π₯1 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π¦1 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π₯1 π¦1 π₯ +π¦ (ii) (π + ππ) ([π₯ ] + [π¦ ]) = (π + ππ) ([π₯ ] + [π¦ ]) = (π + ππ) ([π₯1 + π¦1 ]) 2 2 2 2 2 2
Modul Faktor yang Dibentuk dari Submodul
287
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π(π₯1 + π¦1 ) β π(π₯2 + π¦2 ) ππ¦ β ππ¦2 ππ₯ β ππ₯2 =[ ]=[ 1 ]+[ 1 ] ππ₯2 + ππ₯1 ππ¦2 + ππ¦1 π(π₯2 + π¦2 ) + π(π₯1 + π¦1 ) Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π₯1 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π¦1 = (π + ππ) [π₯ ] + (π + ππ) [π¦ ]. 2
2
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π₯1 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π₯1 (iii) ((π + ππ). (π + ππ)) [π₯ ] = ((ππ + ππ) + (ππ + ππ)π) [π₯ ] 2
2
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
(ππ + ππ)π₯1 β (ππ + ππ)π₯2 =[ ] (ππ + ππ)π₯2 + (ππ + ππ)π₯1 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
ππ₯ β ππ₯2 = (π + ππ) [ 1 ] ππ₯2 + ππ₯1 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π₯1 ππ₯ β ππ₯2 = (π + ππ) [ 1 ] = (π + ππ)(π + ππ) [π₯ ] ππ₯2 + ππ₯1 2 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π₯1 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π₯1 Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
π₯1 (iv) 1[π₯ ] = (1 + 0π) [π₯ ] = [π₯ ] 2 2 2 2 2 Karena β β 2 memenuhi aksioma-aksioma modul kiri atas β€(i), maka β β 2 β€ β€
adalah modul kiri atas Gaussian Integers β€(i). Secara analog diperoleh bahwa β2β adalah modul kanan atas Gaussian Integesr β€(i). Karena β2β adalah β€2 β€2 2 modul kiri dan modul kanan atas Gaussian Integers β€(i), maka β β 2 adalah β€ 2 modul atas Gaussian Integers β€(i). Untuk selanjutnya β β 2 dinamakan modul β€
faktor atas Gaussian Integers β€(i). β
288
Ari Wardayani
4. KESIMPULAN 2 Himpunan β β 2 dengan operasi penjumlahan dan pergandaan skalar β€
yang didefinisikan tersebut memenuhi aksioma-aksioma modul atas Gaussian 2
Integers β€(i). Modul β β 2 atas Gaussian Integers β€(i) adalah modul faktor yang β€ dihasilkan oleh β€2 pada modul β2 atas Gaussian Integers β€(i).
5. DAFTAR PUSTAKA Anton, H. (1993). Aljabar Linier Elementer. Jakarta: Penerbit Erlangga. Adkins, W. (1972). Algebra: an Approach Via Module Theory. New York: Springer-Velberg. Fraleigh, J.B. (2000). A First Course in Abstract Algebra. New York: AddisonWesley Publising Company, Inc. Hartley, B. dan Hawkes, T.O. (1970). Rings, Modules and Linear Algebra. London: Chapman and Hall, Ltd. Jacob, B. (1990). Linear Algebra. New York: W. H. Freeman and Company. Lang, S. (1995). Algebra. New York: Addison-Wesley Publishing Company. Muchlisah, N. (2008). Teori Gelanggang dan Lapangan. Surakarta: LPP UNS.