MOPML PENGENDALIAN MATERIAL PADA INSUSTRI BETON READY MIX Mona Foralisa Toyfur
J'J#'ffiffiif#i#tr#f
l5-Yt';:l;HH',JJ;*
Email :
[email protected]
Ready mix concrete is chosen which project need large amount of concrete. For ready mix concrete producer, must have conholling sistem to give best quallty. The sistem has to control how much material has to be stored because it will influence ordering cost, carrying cost, shortage cost, set up cost. This study develop a model that analyze when the producer ordering materials and how much material they order. This model can be used to define optimum order, safety stock, reorder point, cyctre time of order and optimum safety capacity. Key words
:
material storage, safety stock" optimum order, reorder point
1.
mix dapat seiaiu tetpenuhi dengan biaya persediaan seminimal mungkin. Material yang ditinjau dalam penelitian ini adalah material komponen beton yaitu semen, pasir dan kerikil.
PENDi\I{ULU,4F{ Untuk membuat eampuran betm dengan kualitas baik di lapangan adalah cukup sulit karena banyak sekali faotor yeng kurang mendukung pada saat pembuatannya, terutama keterbatasan dalam
2. TINJAUAN PUSTAKA
pengontrolan kualitas" Apalagi untuk pekerjaan yang rnerntrutuhkan beton dalam jurnlah banyak, pembuatan beton dr iokasi dianggap tiCak efisien dan juga dari segi ki,ialiias tidak menjamin hasilnya
Definisi dan fungsi persediaan menurut Biegel (1992) persediaan didefinisikan sebagai bahan yang disimpan dalam gudang untuk kemudian digunakan. Persediaan bahan antara lain bertujuan untuk : a. mengurangi risiko keterlambatan datangnya bahan-bahan yang dibutuhkan untuk menunjang jalannya proses produksi b. mengurangi risiko penerimaan bahan yang
seperti yang aliharapkan"
Untuk mengantisipasi rnasaiah tersebut, para pelaksana proyek b*nyak menggunakan beton
ready rnix yang dibuat di pabrik
dengan
pengontrolan kualitas yang ketat. Salah satu aspek
penting dalam industri beton ready mix adalah persediaan rnaterial {in,"entory). Apabila perusahaan menanamkan terlalu banyak dananya dalam persediaan, laal ini akan menyebabkan biaya
dipesan
c. d. e.
penyimpanan menjadi berlebihan" Demikian pula apabila perusahaan tielak mempunyai persediaan yang mencukupi, rt;rpat rnengakibatkan timbulnyn biaya-biaya dari terj adi nya kekurangan bahan. Berdasarkan periinrbangan tersebut, maka perlu suatu sistem persedlaan material yang baik yang dapat mengendalikan dan memonitc,r tingkat persediaan dan menentrrkan tingkat persediaan yang harus dijaga, kapan persediaan yang harus disediakan dan berapa besar pesanan bahan baku yang harus dilakukan" Dengan sistem ini diharapkan kebufulran bahan baku untuk industri betort ready ISSN:
1907-4247
tantilever
f.
tidak sesuai dengan
pesanan
sehingga harus dikembalikan menghilangkan risiko bahan rusak mencapai penggunaan mesin yang optimal
mempertahankan stabilitas jalannya proses produksi
memberi pelayanan yang sebaik-baiknya bagi konsumen
(l) o.
Jenis-jenis persediaan menurut fungsinya: Menurut Rangkuti (2003) jenis-jenis persediaan dilihat dari fungsinya dibagi menjadi: Batch stack i Lot size inventory adalah persediaan yang diadakan karena pembelian bahan-bahan dalam jumlah yang lebih besar dari jumlah yang dibutuhkan saat itu.
@urnal Penelitian & Kajian Bidang Teknik Sipil), VoL2, No.l, 16
Apfl
2007
b. c.
tennasuk biaya kekurangan bahan antara lain biaya kehilangan langganan, biaya
Fluctuation stock
Adalah persediaan yang diaclakan
untuk
pemesanan khusus, biaya ekspedisi, seiisih h*gu, terganggunya operasi dan sebagainya. Biaya ini tidak mudah dihitung karena biaya ini sulit
menghadapai fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat dirarnalkan
Anticipation stock Adalah persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diramalkan, berdasarkan pola musiman yang terdapat dalam satu tahun dan untuk rnanghadapi penggunaan atau permintaan yang
(4)
ini terdiri dari biaya mesin-mesin menganggur, biaya persiapan tenaga kerja
meningkat.
langsung, braya penjadwalan,
perkiraan pemakaian bahan harga baharr biaya persediaan {inventory cost) (1) Biaya pemesanan (ordering cast) adalah
d.
bahan yang dipesan datang tepat
Untuk menghindari terjadinya kekurangan material maka harus dilakukan pengendalian persediaan.
Hal-hal yang berperan dalam
pengendalian persediaan yaitu: a. Pembelian dan penyimpanan bahan, pemesanan
bahan yang terlambat dapat berakibat buruk pada proses produksi, namun pemesanan yang dilakukan terlalu dini juga tidak terlalu berdampak baik. Bahan yang dipesan jauh sebelum diperlukan akan harus dibayar lebih awal semestinya. Selain itu, pengadaan bahan yang terlalu dini dapat menimbulkan masalah lain yaitu masalah penyimpanan. Kebanyakan masalah yang timbul dari penyimpanan barang yaitu masalah akomodasi, pengawetan, lokasi, penandaan, cara penanganan dan keamanan.
Biaya yang harus dikeluarkan dalam
penyimpanan persediaan antara lain biaya pemeliharaan bahan, biaya pembuatan gudang dan biaya kerusakan bahan.
b.
(1)
Asumsi dalam waktu satu
tahun
shortage)
Cantilever
out)
karena
meningkatnya permintaan. Akan tetapi makin besar jumlah cadangan pengzrman makin meningkat biaya penyimpanan, walaupun makin besar cadangan pengaman akan memperkecil biaya yang disebabkan stock out. Agar diperoleh
adalah biaya yang timbul apabila persediaan tidak mencukupi adanya permintaan bahan. Biaya-biaya yang
ISSN : 1907-4247
Cadangan pengaman (safety stock atau buffer stock), merupakan stok ekstra yang disimpan sebagai pengaman untuk menghindari terjadinya
kekurangan bahan (stock
terdapat 52 minggu
(3) Biaya kekurangan (cost of
pada
waktunya.
pengirirnan, dan biaya lain yang terkait dengan pemesanan bahan. Biaya pemesanan ini termasuk dalam biaya pembelian. Besar biaya pembelian adalah Kb I satuan material Biaya penyimpanan (carrying cosr) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menyimpan bahan-bahan di gudang. Biaya penyimpanan ini antara lain biaya gudang, biaya fasilitas penyimpanan termasuk penerangan, pendingin ruangan dsb, biaya kerusakan, biaya pengamanan dan lainlain. Biaya penyimpanan berkisar antara 12 40% dan harga barang. Biaya penyimpanan ini diperhitungkan sebagai bunga uang yang diinvestasikan dalam persediaan rata-ratz selama waktu pengendalian. Bunga yang diberlakukan selama waktu pengendalian : f/o lthn. Biaya penyimpanan per satuan material per waktu pengendalian adalah :
=yKb!! 52
Waktu menunggu pesanan (lead time) adalah waktu antara atau tenggang waktu sejak pemesanan dilakukan sampai saat pesanan masuk gudang. Waktu tenggang ini merupakan salah safu faktor yang perlu diperhatikan agar
rnemesan barang. Biaya pemesanan akan semakin keeil bila bahan yang dipesan semakin banyak jurnlahnya. Biaya yang temasuk dalarn biaya pemesanan antara lain biaya telepon untuk memesan, biaya bongliar masuk gudang, biaya
Hm
dan
sebagainya.
biaya yang dikeluarkan setiap kali
(2\
Biaya penyiapan (set-up cost) terjadi apabila bahan-bahan tidak dibeli tetapi diproduksi sendiri oleh perusahaan. Biaya
Faktor-faktor yang menentukan jurnlah persediaan menurut Taha (2003) yaitu :
a. b. c.
diperkirakan secara obyektif.
cadangan pengaman optimum harus ada keseimbangan antara jumlah biaya penyimpanan
(Jurnal Penelitian & Kajtur. Biclang Tekn:k Sipil), VoL2, No.l, Aptil 2007 17
dengan biaya karene stor:k oul. {"Jntuk mencapai jumlah cadangan pelrgaman yang optimum dapat dipergunakan konsep probabilitas i:ntuk nilai
Tin$at
persediaan
(untt) iumlah Pesanan
kemungkinan.
(maksimurn perserliaan )
Beberapa faktor yang menentukan besamya cadangan pengaman 1,aii,-r
:
1)
rata-rata tingkat permintaan dan rata-rata masa tenggang 2) variabilitas permintaan dan masa tenggang 3) keinginan ;irrgkat pelal,anan yang diherikan Ad#'kemungkinan bahrva pada satu minggu terjadi permintaan i,ang meiel:ihi rata-rata. Fcrhitungan
Rata-rata persediaan
cadangan pengaman dihitung dengen aara menentukan suatu trngkat nsiko aiau tingkat pelayanan yang dinginkan dalam mernproduksi beton. Secara matematis iirtuliskan sebagai berikut :
P(x>B+L0
Gambar. 1. Persediaan Dalam Model EOQ
Salah satu model pengendalian persediaan statis
adalah Economic Order Quantity (EOQ). ini paling sering
Pengendalian persediaan model
(2)
digunakan karena mudah dalam penggunaannya. Penerapannya harus memperhatikan asumsi -asumsi. Asumsi-asumsi tersebut antara lain : a. Kebutuhan bahan adalah konstan dan diketahui b, Biaya pemesanan dan biaya penyimpanan
Diperoleh
,= @:(p)= -o-'(p-1) (B+FL)*p*=o-t(t_p)
(3) (4)
cnt Brr, = /tp1.+
(;-r ii -
p)orr,
-
BL,
(5)
c.
Dimana tingkat nsiko yang diizinkan
d,
p :
konstan
B,,: cadangan pengaman pL: konsumsr material selama waktu L
L : I,h,
:
Nilai Q yang optimal dapat diperoleh dengan
lead tirne yaitu selang waktu antara pemesanan dan tibanya trarang ke
menggunakan rurnus sebagai berikut
lokasi penl'rmpanan rata-rata kebutuhan
o
:
E-A-D =.1_ \ c*t
(6)
f)imana Q : jun:lah pil:ri;.nan yang ekonomis
o,,, = standar.lcr tasi b.
diketahui Harga bahan tetap dan tidak tergantung dari jumlah yang dibeli Waklu tenggang (lead time) diketahui dan
A: biaya per:iianan per pesanan : kebutuhar :.etiap penode C: braya bah;:; irer unit I: persentase b:a;,za penvimpanan per periode
Trtrk pemesanan ker#ah (reorder point)
yaitu suatu titik dimana ditentukan
D
besarnya
pesanan untuk menggantikan persediaan yang dipergunakan. Variabie yang penting yaitu
jumlah persediaan yang dipergunakan dan waktu tunggu datangnya barang sebagai
pengganti barang persediaan
Fakior-fal.rrrr yang memengaruhi pemilihan beton ready ixl.t yaitu pada umumnya perbandingan biaya antara br:ton dicampur di lapangan dengan beton ready, r'r;.r menjadi alasan yang kua, dalam pemilihan per-:;:adaan beton. Pada banyak proyek, terutama pemi-'3ilgunan dr kota-kota besar, sangat kekurangan teii:pat sehingga tidak ada ruang untuk meletakkan aial pencampur di lapangan dan tempat untuk menimbl r agregat serta material lainnya.
yang
drpergunakan. Rersrtlcr point (r') dihitung dengan
jalan mengaHkan usuge (lJ') yang dinyatakan dalam jumlah
r-rni'L per han dengan waktu tunggu daiam hari" Akan tettpr reorder poirtt ini harus disesuaikan dengan jalan menambah cadangan pengamarl (,safet), .vtock atau bu-ffbr stock)
sebesar B. Persediaan dalarn model EOQ diperlihatkan pada
3. MtrTODIJ{,OGI
gambar berikul ini
Digunakan n:odel sistem pengendalian material pada industri beton rectdy ntix. Data-data yang digunakan paria pemodeian ini masih berupa
ISSN : 1907-4247
:
Cantilevey (Jurnal Perrelitian & Kojiar- Iidung l8
Teknik
,\ipt), Vol.2, No.l, April 2007
Fenelrtil,.c waktn p.:1rsendai :afl
variabel-vari;i L:el yang selanjufirya digunak-an u:ctuk menghitung persediaan material pada sturli iiasus.
(l)
Asumsi dan batasan yang dipakai
penelitian ini eclalah
a.
b. Dalam
d.
parla
:
Model persediaan yang dibuat adalaia mat*rial pembentr.lk beton yaitu semen, pasir, dan batu Pecah (sP'lrf)
c.
I.,:ir::t1.ukan (ir:ligan lnelihat fluktuasi kebu;.:,,i,;r; maillrrg.;nasingi material. Waktu pen€;rriri-liian teruta;na. dipiirh pada saat beban puneilr. ,Jengan asumsi hahrva model yang dihusi ircrdasarkair pada kebutuhan material yang ,..rrirp separ:rieng waktu pengendalian, scrne;;.rri'ii dalam meiakukan persediaan barang dibutl;i,t.r*. biaya. i.rlrrh kar*na itu strategi yang dilak*i;;,', adalah ;nemperkecil kemungkinan terjaelii'3,* pennini;raa rata-rata pada waktu
grengadaa* material
tidak
ada
perhitringair mengenai biaya akibat kei*uraragan material Biaya yang diperhitungkan hanya hia,va untuk penyirnpar-lan, biaya pemhelian dar biaya
pengr:riJ:riian
pernesanan Biaya per,"rtrelian eiiperhiturrgkan sesuai dengan harga kontrak yang dilakukan oleh petusahaan
dengan pihak pernasok, dengan harga konstan selanaa masa pengendalian
e. f. g. h. i.
Tidak ada potongan harga untuk
pernbelian
denga* jumtrah pesanan tert€ntu
Kebutuhan materiai dihitung dari kebutuiran beton bernasarkan jadwal pelaksanaan proyek Model persediaan yang dibuat adalah untuk pengendalian persediaan industri beton daiarn memasr:k i:eton pada suatu proyek tertentl Waktu pengendalian persediaan adalah selama waktu jadwal kehutuhan beton proyek yang ditangani perusahaan Ketersedi*an material di pasanrn dianggap cukup unt*k memenuhi pesanan.
gudang. Dalarn pemodelan
(2)
Florvchart pemodelan digunakan untuk memperrnudah pemahaman pada penelitian ini. Flowchart pemodelan dibuat dengan tahapan
I
ini,
hanya
invent i;r':' dapat rlig+icngkau
l)
2)
Data untuk pembuatan jadwal k*butuhan diperoleh ;Jari material jadwal kebutuhan beton, data desain campuran beton dan data lain yang dimiliki pemsahaan" Proporsi oampuran beton dalam terdiri dar-r :
kebutuhan
diperliaiikan bagiarr yang variable saja dari biaya per:sediaan terssbut. }:iiaya variable dari
sebagai berikut: Pembuatan jadwal kebutuhan rnaterial
a.
.jauh di atas
sebenr.;.:r1,s. Uirti-:k meinudahkan dalam fleneriil,..iir walctii pi.]llgendaiian maka diambil trany'a s;rt* jeni: lnErerial, yaitu semen. Interval waktu p*irgendalian drheri qanbol T. c. Anali,'; '-!aya pr-rse rii.ran Er,'r ;. perseriia;;lr rebagian merupakan biaya variai;i"' Jen sebagriar: lainnya merupakan biaya tatap" iir*1,a pel"cediF.in vang bersifat variabel adatral; i,,:_.ia yairg i.;;.r65u1-,-.,5* karena adanya perub;i:*r juml*.h l;(.i'cediaan 3'ang ada di dalam temp*t penyirup";::a'r" $edangkan biaya perseri,t:fi yang betsifat tetap adalah elemenelem*'. i;iaya per:rrdiaan yang relative tetap jumlafu irtalnya jangka pendek dengan 'Jal:rrn tidak iri,';inandang ar!*nya variasi yang normal dalan: iumlah persediaan yang disimpan, misall;',,'r penSrusutan ruangan yang digunakan, biaya 5:,;r':-reliharaan Sudang" pajak, dan penjaga
bi;iv* yang berubah sesuti dengan besarnya persr:iliaan rata-rata disebut dengan biaya pe i:!\.:irnpanan.
d.
m3 beton
Penentiri;n cadangan pcngaman
jumlah pesanan optimum
Fenenti:a.n
2xK*x(fr*xn)
: proporsi sernen untuk mutu beton j XP1 : proporsi pasir untuk mutu beton j XIi : |rroporsi split untuk mutu beton j
Ym :
jumlah pesanan optimum untuk
Data kobutuhan material untuk tiap minggu
n
:
jumlah minggu dalam satu waktu
Y*=
XSl
(minggu ke-i) oidapat dari data
masing-masing material
harian
f.
perusahaaa dalarn memasok kebutuhan beton
dalam sufltu proyek. Dari jadwal
(7)
Hm
pengendalian
Femeriksaankendalapenyimpanan
harian kebutuhavr beton tersebut kemudian dibuat tabel
2
\roao<,ts
dan grafik kebutuhan material untuk tiap minggu selama jadwal kebutuhan beton
(8)
A=1
AS
berlangsung.
l,
:
luas maksimum area yang tersedia untuk agregat, setelah dikurangi luas yang diperlukan untuh penyimpanan
ISSN : 1907-4247
Cantilever
(Jurnal Penelitian & K,eiis* Bidang Tei:xtk Sipil), Yol.Z, No.I, 19
Apil
2007
oa
:
luas area untuk masing-masing jenis
Pada penelitian
a$egatper unit jumlah agregat Penentuan jumlah pesanan optimum yang baru
Penentuan pesanan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut
1. Tentukan harga X,
rnix dengan waktu penelitian selama 45 r:tinggu. Pada Tabel 2 bei'ikut diperlihatkan kebutuhan
dengan
rnaterial dalarn satuan minggu.
:
(sembarang) yang
besarnya < 0 2.
Hitung besar Ya
b
.,
I
3.
:
ke
, :.K 1(0 e.n)
(e)
l"-
Periksa terhadep kendala yang diberikan dengan pers
(8i 2
-1. 'rla
- -{s = o .l:-ro n'n lar;rgi.ah 1 sampai
oi
memasukkan harga
3 dengan l" yang lain
sehingga pemeriksaan pada langkah
h.
Tabel 2. Jadwal Kebutuhan Materiai Pasir Semeii Batu pecah (m3i (ton) (m3)
Minggu
A ,r, - ZJ..a n 1 t =
ini rample diambil dari satu
perusaha"+.:i penyedia tref':rr ready
3
mencapai harga 6. Penentuan reorder poinr dan siklus pemesanan Reorder point :
I
45.31
38.53
66.56
2
93"49
79.5
t37.33
3
38.16
32.45
56.05
4
30.05
25.55
44.14
5
42.45
36.
I
62.36
6
65.1
1
55.36
95.64
7
91 .58
77.88
134.53
8
69.16
58.81
101.6
9
t4t.61
120.5
208.1
l0
132"6
it2.76
194.8
11
132.13
112.35
194.09
t2 t3
126.4
107.5
185.68
131.4i
i11.75
193.04 209.5
t4
142"6)
x21"28
(10)
r5
64.39
54"75
94.6
Kebutuhan materiai per waktu pengendalian
t6 t7
16.32
64.9
lt2.l
47.7
40.56
70.07
= B"n
l8
38.87
33.05
57.1 198.9
kP^=U*rV'ffm:
material semen, pasir. split
Siklus pemesanrrn:
0*.nr-B ' '.. _l_ kati -
(1I
Yopt
)
4.
HASIT DAN PEMBAIIASAN Dari prosedur penelitian, maka yang harus dilakukan adalah pembuatan jadwal kebutuhan material sehingga dapat diperkirakan jumlah
t9
135.45
115.2
20
28.62
24.33
42.04
2l
87.76
74.63
128.93
22
75"12
63.88
110.35
23
12.88
i0.95
18.92
24
95.64
81.32
140.5
25
36.73
31.23
53.95
26
40"3
34.5
59.56
27
73"93
62.87
108.6
28
3i
"2
3t.64
54.65
29
135.94
115.6
199.7
30
43.88
37.31
64.46
3l
33.39
28.4
49.05
kebutuhan masing-masing material dan waktunya. a. Pembuatan Jadwal Kebutuhan Material Pembuatan jadwal kebutuhan material akan
32
18.12
15.41
26.63
sangat berhubungan erat dengan jumlah material
33
86.34
73.42
126.82
yang dibutuhkan dan kapan material
84.08
tersebut
34
57.24
48.67
digunakan. Pada Tabel 1 diperlihatkan komposisi material yang dibutuhkan untuk membuat lm3
35
19.08
16.22
28.43
36
94.92
80.72
139.44
beton segar.
37
24.08
20.5
35.38
38
40.06
34.07
58.85
39
25.75
21.9
37.84
40
133.32
113.37
195.84
4t
35.29
30.02
51.85
42
7t.55
60.84
105.1
43
69.16
58.81
101.6
44
54.85
46.65
E0.58
45
37.92
32.25
55.7
Beton dalam I m3 Beton segar
: Pedoman Beton , Dept. PU
Pada penetitian ini berat isi pasir adalah 1600 kg/m3 dan berat isi batu pecah = 1450 kdm' ISSN : 1907-4247
Cantilever
(Jurnal Penelitian & Kajian Bidang Teknik Sipil), VoL2, No.l, 20
Apil 2M7
tt= fi = viasi
1n jFd nfi'
(11)
:
n-
/l
(t2)
ZW_ D,
\/,,-r, -l
I
Semen:
T1
:
ln :'x475,31= p=-z 59,41 fi 1
1 3 5 7 S y=-0.8031x
13 1517 19212325272531 333537394'14345
1'1
n
Mi n ggu ke
+87.671
i=l
l,
8
o=./ ' I@-r)'= \/r-17
Ganrbar 2. Jadwai Kebutuhan Semen
n
1.1 (4123,er1 ) 6-l ,, -
-- )a L t)L 17 t
140
120
Analisis hiaya satuan persediaan. Paci* s;iat penelitian ini biaya yang dihitung pada anaiisis a,Jalah sebagai berikut: 1) Eiays pemhelian material Pada penelitian ini biaya pembelian material menurut kontrak pihak perusahaan dengan pihak pemasok adalah sebagai berikut :
100
a
r
80
160 40
20 0
t
I 3 5 7 9 ll lt i5 t7 t92t232521293t J1t53739414345 y=-0.6828x+74.556
::= i-i1en
. pasir o L:atupecah
Minggu ke
Gambar 3. Jadwal Kebutuhan Pasir
:Rp 385.000/ton : Rp 32.000/m3
:Rp i23.000/m3
2) Biaya pemesanan G semen : Rp 45.000/pesanan . paslr :Rp 15.000/pesanan o batu pecah : Rp 60.000/pesanan 3) Braya penyimpanan Biaya penyimpanan adalah 20%
/tahun
sehirrgga untuk tiap minggu adalah 0,38oh. Hasil perhitungan untuk harga material pada tiap pengendalian dapat dilihat pada Tabel 3. 1 3 5 7 I
d.
11 13 15 17 19 21232527 293133 35 37 39 4143 45
Untuk menentukan cadangan pengaman, diasumsikan bahwa tingkat pelayanan yang diinginkan adalah sebesar 90"/o ata.u tingkat risiko sehesar lA%o. z: @-t (p) = -qD-'(l-p) dari table Diskibusi Normal didapat F 1,28 maka B* = lr* + 1,28 c*- 6L Untuk material batu pecah, keterlambatan yang terjadi sebesar 1 minggu, sedangkan untuk material semen dan pasir tidak terjadi keterlambatan dalam pengiriman, maka tidak diperhitungkan adanya lead time.
Nlinggu ke y
=1.1795\+128.79
Gambar 3. Jadr.val l:l.jirLituhan Batu Pecah
b.
Penentuan waktu ui:nrlendalian dan stan.lar deviasi
Dilihat dan diagrarn batang untuk mater;al semen, maka waktu p'-:ngendalian dibagi daiarr 3 tahap yaitu
o o e
:
i
(Tr) : M:tr1gu ke-l s.d minggu ke-B Tahap 2 (T2): Mirrqgu ke-9 s.d minggu ke-
Tahap 40
Tahap
-1
Penenfuan eadangan pengaman
(T.,) : miii;gu ke-41 s.d minggu ke-
45
Rata-rata kebutuhl,n semen
ISSN:
1907-4247
:
(sntilever
(")ttrnul Penelitictn
2t
& ii"t::.,
,,i,,i:g Teknik Sipil), VoL2, No.I, April 2007
Tabel 3. Hmga material pada tiap pengendalian
T, (Rp) Somen
tt.704
46.815
7.3t5
Pasir Batu pecah
972
3.891 14"956
608 2.337
3739
Sehingga didapatkan bahwa semakin tinggi
Tr (Rp)
T, (Rp'!
kebutuhan rata-rata dan waktu pengendalian maka jumlah pemnan optimum akan semakin besar.
f.
Pemeriksaankendalapenyimpanan Tiap I m3 pasir dan batu pecah diperlukan luas lahan penyimpanan 0,5 m'. Luas lahan yang tersedia
Tabel 4. Perhitungan Cadangan Pengaman Jenis Perhitungan
I
Semen
(ton)
p*nfaai* T'1
Kebutuhan rata-rata Standar
Cadangau pengaman
Batu
adalah 5000 m2 (Tabel6). Maka untuk pemeriksaan kendala penyimpanan didapat perhitungan sisa lahan untuk Tl : luas total
Pecah
(m3) 50.52
.)'
T2 T3
53.
TI
24,27
T2 1J :t
49,,)
16.9-i 9S.47
T2 T3
75,42
deviasi
Pasir (m3)
/i
137.3
52.98 45.71
87.27 108.8 78,96
lahan dikurangi dengan luas total untuk cadangan
pengaman T1 4900,47 m' sedangkan yang terpakai adalah 130,68 m2 seperti pada Tabel 7.
24,76 37,77
65,24
14,39
24,87
77.fig
121.99
I l 1.32 64,13
95
Berdasarkan luas lahan yang dipakai untuk penyimpanan pemesanan optimum di atas dapat dilihat bahwa luas sisa lahan yang tersedia masih mencukupi sehingga tidak perlu lagi menentukan jumlah pesanan optimum yang baru.
188-9
Maka perhitungan cadangan pengarnan untuk batu pecah
g.
r
Tl : B:87,27
'i-1,28x 35,65-1x87,27:121,99m3 T2:B: 108,E + 1,28 x65,24- lx 108,8 = 188,9 m3 T3: E:78,Ed + 1,28 x24,87-L x78,96:95 m3
Penentuan Reorder Point dan Siklus Pemesanan
Pada material semen jumlah
Sehingga eadangan pengaman akan semakin besar kebutuhan rataqata naik dan waktu pengendalian semakin besar. Cadangan pengaman juga dipengaruhi oleh standar deviasi dan tingkat pelayanan yang diinginkan.
bila
e.
Penentuan jumlah pesanan optimum Pada Tabel 5 adalah hasil perhitungan jumlah pesanan optimum yang dapat dilakukan pada setiap pemesanan.
Pada material semen
pesanan
optimum masing-masing 60,45; 67,49; dan 57,5 dengan tit* reorder point (pemesanan kembali) padra 90,47; 137,3 dan 75,42 dan pemesanan 6,3;33 dan 3,3 kali. Maka didapat bahwa semakin banyak jumlah pesanan optimum material yang dibutuhkan akan berbanding lurus dengan besar titik pemesanan kembali (reorder point) dart siklus pemesanan (Tabel 8). Tabel 6. Luas Lahan yang Dipakai
Tl
untuk kebutuhan rataruta 59,41 ton dan biaya penyimpanan Rp 11.704/ton maka jurnlah pemesanan optimum
Jenls
material & pengendalian
adalah 60,45 ton. Sedangkan untuk semen pada pengendalianT} dengan kebutuhan rata-rata74,06ton dan biaya penyimpanan Rp 46.816/ton maka jumlah pesanan
Cadangan p€ngaman
Pasir
TI
77,W
T2
ttt,32
JU,54 55,66
T1
64.13
7) 06
Sisa lahan
optimum adalah 67,49 ton.
Luas lahan yang dinakni
:
Batu pecah
Luas lahan yang dinqlrqi
rzt,w
60"99
188,9 q5
94,45 47,5
Luas total
l50,ll 79 76
t7q, 5000
-
329,2 = 4670,8 m
Tabel 5. Hasil Perhitungan Jumlah Pesanan Optimum
TabelT. Luas lahan dipakai untuk kendala penfmpanan Jenrs
(minggu)
Kc*ll,** iatr3. i$a
T1
I
59,4.i
1.704
T2
32
74,06
46.8 1 6
T3
5
TI
s
53,75 50,52
7.315 972
T2
32
62,98
T3
)
45,71
3.891 608
Material & Pengendalinn Semen
(ton) Pasir
(m')
N
Batu
TI
I
pecah (m3)
f1
32
108_8
T3
5
78,96
ISSN: 190?-4247
87,27
Hm
Km
Gp)
Gp)
3.739 14.956 2.337
pemesanan optimum Y Opt
Y 64,4s
45-000
67.49
15.000
57,5 11.68 24"65
TI T2 T3
*
Pasir
I I 1.68 124,65 146,2
Y
Luas temakai
opt
Batu pecah 149,69 167,14
130.68 145.89 124,29
r42.38
400,86
06.2 49.69
60.000
Cantilever
67.14 42.38
(Jurnal Penelitian & Kajian Bidang Teknik sipil), 22
vol2,
No.l,
April
2007
Tabel 8. Hasil perhitungan Reorder ii::ial dan Siklus
5. KESIMPULAN
Pemesanan Jenis Material dan
Y
Pensendalian
TI
Semen
T2 T3
(ton)
TI Pabh (m3)
Batu pecah
(m')
T2 T3
1)
Siklus
Reardes
or*'.
pemesanan
Polnt
60,45 67.49 57,5
I I1,68 t24,65
(kali)
90,47 IJ /.J
6.3
75.42 77,09 I I 1.32
J,5 2,9
2)
33
3)
15.3
106.2
&.13
1.5
TI
r49,69
1,32.89
3"8
T2 T3
t67,14
t92,3
19,7
142,38
110,8
2.1
Grafik jadwal kebutuhan material dibagi dalam 3 waktu pengendalian karena adanya fluktuasi yang besar yaitu T1, T2 dan T3. Selang pesanan rata-rata yaitu 14 hari, yang paling lama adalah 23 hari dan paling cepat adalah 6 hari Keputusan pengendalian pada material semen untuk waktu pengendalian T2. Tatal kebutuhan melebihi kapasitas penyimpanan (silo 150 ton)
sehingga diperlukan tambahan
tempat
penyimpanan semen agar pemesanan optimal dapat dilakukan.
Tabel 9. Hasil Perhitungan Awal Fesanan" A.-.riir Pesanan dan Seltng Wahtu pemesaliari
DAFTAR PUSTAKA .Ienis
Selang Ijesanan
1)
fhari)
2)
Awal
Laniutan
Akhir
pesanan
Pesanan
pesanan
TI
150,92
50,4.5
18,13
8
T2
2C 1,8
67.49
6
T3
TI
132.92 188,77
(*t)
T2
235,97
0 17.25 100,5 37,4
T3
Batu
TI
170,33 271"68
peeah
T2
Materiai & Fcnrzendalian Semen
iton) Pasir
(*')
T3
356,04 237,38
57
"5
I I i.6E 124,65 0
r49.69 157"14 142,38
53"
I
I 19,75 116,99 14.24
3)
10
4)
19
l5 t5
John. E. Biegel., 1992,PengendalianProduksi: Suatu Pendelutan Kuantitatij) Akademika Presindo, Jakarta Lock, Dennis dan E Jasfi, 1994, Manajemen ProyelgBdisi 3, Erlanggq Jakarta
Rangkuti, Freddy., 2003, Manajenen Persediaan, PT Raja Grafi ndo Persada, J akaria Taha Hamdy A.,2003, Operation Research : An Introduction, Tth ed. Macmillan & co., New York"
l5 I
t7
Pada hasil perhitungan di atas maka didapat selang pesanan untuk semen pada peiigendalian Tl adalah setelah 8 hari, kemudian T2 setelah 6 hari dan pada T3 setelah 10 hari mendatang. Pertimbangan pengendalian pesanan keurbali adalah pada T2 karena kapasitas silo i5t) ton sehingga perlu tambahan tempat penyimpanan sernen"
Untuk material pasir siklus pem€sanan adalah 19 hari, 15 hari dan 23 hari. Sedangkan untuk batu pecah siklus pemesanan adalah 15 hari, 11 hari dan 17
hari.
ISSN: 1907-4247
{lawidlever (Jurnal Penelitian & Kajian Bidnng 23
Teknik Sipil),
yol2,
No.l, Aprit 2007