JESTT Vol. 2 No. 8 Agustus 2015
MEMBANDINGKAN EFISIENSI PEMBIAYAAN BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) 1) Ditta Feicyllia Sari Mahasiswa Program Studi S1 Ekonomi Islam-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga Email:
[email protected] Noven Suprayogi Departemen Ekonomi Syariah-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga Email:
[email protected] ABSTRACT: This study aims to determine and comparing the level of financing efficiency of Islamic Banks and Conventional Bank in Indonesia. This study uses a quantitative non-parametric approach With Data Envelopment Analysis (DEA) VRS assumption, and a statistical tool Mann-Whitney U-Test. The samples are 10 Islamic Banks and 13 Conventional Commercial Bank those comply with the specified sample criteria. During 2010 to 2014, Islamic Bank has efficiency level of financing relatively higher than Conventional Bank based on VRS assumption. Source of inefficiency in Islamic Banks finance more due to inefficiency on a scale of financing . While the hypothesis test showed there are significant differences in the level of scale financing efficiency, and no significant difference in the level of financing efficiency between Islamic Banks and Conventional Banks in Indonesia with CRS and VRS assumption. Keywords: Data Envelopment Analysis (DEA), Efficiency, Pure Technical Efficiency (VRS). I. PENDAHULUAN
dengan fungsi utama sebagai lembaga
Latar Belakang
intermediary menjadi bebas hambatan.
Perkembangan perbankan Syariah
Dari segi pendanaan, Bank Syariah
di Indonesia menjadi demikian pesatnya
dihadapkan pada tantangan terbatasnya
sejak didirikannya Bank Umum Syariah
daya saing dalam mendapatkan Dana
pertama di Indonesia pada tahun 1992.
Pihak Ketiga (DPK) yang “murah” dan
Dari segi kelembagaan, hingga Juni 2014
berjangka waktu relatif panjang. (Sumber:
tercatat ada 11 Bank Umum Syariah, 23
http:/www.ojk.go.id/laporan-
Unit Usaha Syariah, dan 163 BPRS dengan
perkembangan-keuangan-Syariah-2013,
total jaringan kantor sejumlah 2.582 kantor
diakses pada tanggal 31 Maret 2015). Dari
yang
segi
tersebar
Indonesia
di
seluruh
Indonesia.
(Sumber
:
pembiayaan,
Bank
dihadapkan
pada
http:/www.ojk.go.id/statistik-perbankan-
memperluas
pangsa
Syariah-november-2014,
dikarenakan masyarakat menilai bahwa
diakses
pada
tantangan
Syariah
pasar.
sulitnya Hal
ini
tanggal 22 Januari 2015). Namun dengan
tingkat
perkembangan
segi
ditetapkan oleh Bank Syariah kepada
menjadikan
nasabah pembiayaan lebih mahal bila
kelembagaan
yang tidak
pesat
dari
pertumbuhan operasional Bank Syariah
margin/fee/bagi
dibandingkan
dengan
hasil
tingkat
yang
bunga
yang ditetapkan oleh bank konvensional 1)
Jurnal ini merupakan bagian dari skripsi yang ditulis oleh Ditta Feicyllia Sari 041114033 yang diuji pada tanggal 7 Agustus 2015
673
JESTT Vol. 2 No. 8 Agustus 2015
(http:/www.m.detik.com/finance/read/20
‘innalmubażirīna-kā
14/11/05, diakses pada tanggal 1 April
‘ikhwānasysyayā ṭānu-lirabbihi kafūrā
2015).
Artinya:
dan
nū
berikanlah
kepada
Berdasarkan fakta tersebut di atas,
keluarga-keluarga yang dekat akan
maka penelitian ini akan difokuskan pada
haknya, kepada orang miskin dan
topik
orang yang dalam perjalanan dan
manajemen
pembiayaan
Bank
Umum Syariah yang efektif dan efisien.
janganlah
Manajemen
hamburkan (hartamu) secara boros.
pembiayaan
dan
kamu
menghambur-
pendanaan yang efektif dan efisien akan
Sesungguhnya
memberikan keunggulan kompetitif bagi
itu adalah saudara-saudara syaitan
Bank Syariah.
dan syaitan itu adalah sangat ingkar
Konsep
efisiensi
memang
kepada Tuhannya (QS.Al-Israa (17):26-
merupakan salah satu prinsip yang sangat
27).
penting dalam bisnis. Dari sudut pandang ekonomi
islam,
muslim
Definisi efisiensi itu sendiri secara
dalam
umum menurut Martic et.al (2009:37),
menjalankan bisnisnya haruslah memiliki
adalah kemampuan suatu unit bisnis untuk
keinginan yang kuat untuk meningkatkan
mencapai
efisiensi, yaitu dengan mengurangi biaya
menggunakan seminimal mungkin sumber
demi
daya
kebaikan
setiap
pemboros-pemboros
konsumennya
(Affandi
target
yang
bisnis
tersedia.
Ada
dengan
beberapa
(2002) dalam Kamaruddin,et.al 2008:33) ).
metode yang umum digunakan untuk
Konsep efisiensi ini sejalan dengan prinsip
mengukur efisiensi suatu unit analisis atau
Syariah yang bertujuan untuk mencapai
biasa disebut dengan Decission Making
dan menjaga maqashid Syariah yaitu
Unit
terpeliharanya al-maal (Kamaruddin,et.al
digunakan
2008:33).
Analysis (DEA).
Konsep
ini
sebagaimana
terkandung dalam Al-Qur’an Surat Al-
(DMU).
Data
Metode
adalah
Data
yang
umum
Envelopment
Anlysis
(DEA)
non-parametrik
yang
Envelopment
Israa’ (17) ayat 26-27:
adalah
didasarkan pada teknik pemrograman
metode
matematika
untuk
mengukur
tingkat
efisiensi dari Decision Making Unit (DMU)
atau Unit Pengambil Keputusan (UPK) “ relatif” terhadap DMU yang sejenis ketika
semua unit-unit ini berada atau di bawah
Wa‘āti-żalqurbā ḥaqqahu walmiskīna
metode DEA, suatu DMU dikatakan efisien
wabnassabīli
walā
tubażir
“kurva”
efficient
frontier-nya.
Dengan
ketika mampu menekan input pada level
tabżīrā.
minimalnya output 674
yang
tanpa
mengubah
dihasilkan
jumlah
(Input-oriented
JESTT Vol. 2 No. 8 Agustus 2015
measurement), atau ketika DMU mampu meningkatkan secara
output
proporsional
yang tanpa
Rumusan masalah dari penelitian ini
dihasilkan
adalah:
mengubah
1. Berapakah
jumlah input yang digunakan (Outputoriented
(Ascarya
Measurement)
dan
Bank
kredit
Umum
Konvensional
di
Indonesia?
input dan output yang digunakan dalam efisiensi
efisiensi
pembiayaan Bank Umum Syariah dan
Yumanita (2006:6-8)). Adapun faktor-faktor
mengukur
tingkat
2. Apakah terdapat perbedaan efisiensi
atau
pembiayaan
dengan
asumsi
CRS
dianalogikan sebagai pembiayaan pada
pada Bank Umum Syariah dan Bank
bank Syariah dijelaskan oleh Bastian, Indra
Umum Konvensional di Indonesia?
dan Suhardjono (2006: 286-287) Biaya
atas
penggunaan
adalah
Dana
3. Apakah terdapat perbedaan efisiensi
Pihak
pembiayaan
dengan
asumsi
VRS
Ketiga dan risiko pembiayaan sebagai
pada Bank Umum Syariah dan Bank
faktor
Umum Konvensional di Indonesia?
input
serta
pendapatan
yang
didapatkan dari pembiayaan atau kredit
4. Apakah terdapat perbedaan efisiensi
sebagai variabel output. Pengukuran
skala pembiayaan pada Bank Umum
tingkat
efisiensi
Syariah dan Bank Umum Konvensional
pembiayaan atau kredit pada BUS dan
di Indonesia?
BUK dengan metode Data Envelopment
Tujuan Penelitian
Analysis (DEA) pada dasarnya adalah pengkuran
tingkat
efisiensi
Tujuan dari penelitian ini adalah:
teknis
1. Mengetahui
tingkat
efisiensi
operasional kredit atau pembiayaan yang
pembiayaan
dalam perhitungannya dapat dilakukan
Syariah dan Bank Umum Konvensional
dengan dua asumsi, yaitu asumsi Constan
di Indonesia
Return to Scale (CRS) dan Variable Return
pada
Bank
Umum
2. Untuk mengetahui apakah terdapat
to Scale (VRS). Perbedaan atau gap pada
perbedaan
nilai Overall Technical Efficiency (CRS) dan
dengan asumsi CRS pada Bank Umum
(VRS
Syariah dan Bank Umum Konvensional
Pure
Technical
Efficiency
)menggambarkan tingkat efisiensi skala
ditunjukkan
dengan
rasio
pembiayaan
di Indonesia
pembiayaan (Scale Efficiency) suatu bank yang
efisiensi
3. Untuk mengetahui apakah terdapat
OTE
perbedaan
efisiensi
pembiayaan
terhadap PTE .Oleh karena itu pengukuran
dengan asumsi VRS pada Bank Umum
efisiensi
Syariah dan Bank Umum Konvensional
skala
pembiayaan
(Scale
Efficiency) pada BUS dan BUK hanya bisa dilakukan
dengan
menerapkan
di Indonesia
dua
4. Untuk mengetahui apakah terdapat
pengukuran efisiensi yaitu model CRS dan
perbedaan efisiensi skala pembiayaan
VRS pada saat yang sama.
pada Bank Umum Syariah dan Bank
Rumusan Masalah
Umum Konvensional di Indonesia. 675
JESTT Vol. 2 No. 8 Agustus 2015
Definisi kredit menurut UU No.7 Tahun
II. LANDASAN TEORI
1992 tentang perbankan sebagaimana
Pembiayaan Pada Bank Syariah Definisi
pembiayaan
Bank
telah diubah dengan UU No.10 Tahun 1998
Syariah menurut Siamat (2004:183) adalah
adalah penyediaan uang atau tagihan
sistem
yang dapat dipersamakan dengan itu,
pembiayaan
pada
dengan
prinsip
Syariah. Pembiayaan berdasarkan prinsip
berdasarkan
Syariah adalah penyediaan uang atau
kesepakatan
tagihan yang dipersamakan dengan itu
bank dengan pihak lain yang mewajibkan
berdasarkan
atau
pihak peminjam untuk melunasi utangnya
kesepakatan antara bank dengan pihak
setelah jangka waktu tertentu dengan
ketiga yang mewajibkan pihak ketiga
pemberian bunga.
yang
Analisa Efisiensi Operasional pada Bank
persetujuan
dibiayai
mengembalikan
tersebut uang
atau
untuk tagihan
persetujuan
atau
pinjam-meminjam
Pengukuran
efisiensi
antara
operasional
tersebut dalam jangka waktu tertentu
pada bank didasarkan pada aktivitas
dengan imbalan atau bagi-hasil.
utama bank sebagai lembaga keuangan
Berdasarkan
peraturan
Bank
yaitu memproduksi jasa penghimpunan
Indonesia No. 5/7/PBI/2003, pembiayaan
dana bagi depositor dan jasa penyaluran
adalah penyediaan dana atau tagihan
dana dalam bentuk kredit pembiayaan
yang dipersamakan dengan itu berupa:
dan atau jasa keuangan lainnya kepada
1. Transaksi
kreditor.
Bagi-hasil,
menggunakan
yaitu
prinsip
dengan
akad:
Pengelolaan
kegiatan
penghimpunan dan penyaluran dana ini
(i)
dikatakan efisien ketika bank mampu
Mudharabah, dan (ii) Musyarakah dengan
mendapatkan laba yang maksimal yang
menggunakan prinsip akad: (i) Ijarah;
bisa dicapai dari kegiatan operasionalnya
dan (ii) Ijarah Muntahiyah bit-Tamlik
(Bastian
2. Transaksi
sewa,
yaitu
dan
Suhardjono,2006:284-286).
Adapun jenis-jenis biaya yang dikeluarkan
3. Transaksi Jual Beli, yaitu dengan (i)
dalam rangka operasional bank, antara
Murabahah; (ii) Salam; dan (iii) Istishna.
lain (Bastian dan Suhardjono, 2006: 284-
menggunakan
4. Transaksi
prinsip
akad:
pinjam-meminjam,
285):
yaitu
a. Biaya Dana (biaya bunga), yaitu biaya
dengan menggunakan prinsip akad Qardh,
yaitu
diaplikasikan
yang
pada
multijasa,
yaitu
secara
langsung
dalam rangka penghimpunan dana
pelaksanaan akad rahn dan Hiwalah
5. Transaksi
dikeluarkan
masyrakat,
dengan
biaya
menggunakan prinsip akad: (i) Ijarah;
dana
(ii) Kafalah
termasuk
promosi,
di
biaya
(loanable
dalamnya kekurangan
fund),
dan
sebagainya.
Kredit Pada Bank Konvensional
b. Biaya Overhead (Overhead cost OHC), yaitu biaya yang secara tidak 676
JESTT Vol. 2 No. 8 Agustus 2015
langsung dikeluarkan dalam rangka
Artinya: dan berikanlah kepada keluarga-
operasional
keluarga
keseluruhan
kegiatan
bank.
yang
dekat
akan
haknya,
kepada orang miskin dan orang yang
c. Biaya lainnya di luar overhead, yaitu
dalam perjalanan dan janganlah kamu
biaya pencadangan aktiva produktif
menghambur-hamburkan
yang dibentuk untuk menutupi risiko
secara boros. Sesungguhnya pemboros-
kerugian dari aktiva produktif.
pemboros itu adalah saudara-saudara
(hartamu)
Sedangkan pendapatan yang diperoleh
syaitan dan syaitan itu adalah sangat
bank
ingkar
dari
kegiatan
operasionalnya
adalah: a.
Tuhannya.
(QS.Al-Israa
(17):26-27)
Pendapatan
operasional
utama
(pendapatan bunga). b.
kepada
Pendapatan
Makna kata ‘boros’ pada ayat di atas
operasional
lainnya
adalah berasal dari kata tabdzir yang
(pendapatan non-bunga).
merupakan kata kerja (fi’il) dari kata sifat (isim) mubadzir yang oleh Imam Syafi’i
Konsep Efisiensi Dalam Perspektif Islam Dari sudut pandang ekonomi islam,
diartikan sebagai membelanjakan harta
konsep efisiensi sejalan dengan prinsip
tidak
Syariah yang bertujuan untuk mencapai
dijelaskan oleh Mujahid bahwa walaupun
dan menjaga maqashid Syariah yaitu
seluruh harta dihabiskan untuk jalan yang
terpeliharanya al-maal (Kamaruddin,et.al
benar, maka tidak dikategorikan sebagai
2008:33). Konsep efisiensi pada dasarnya
mubadzir. Sebaliknya, walaupun hanya
adalah
bentuk
segantang padi tapi digunakan untuk hal
terkandung
yang tidak benar maka hal itu disebut
menghindari
pemborosan
segala
sebagaimana
dalam surat Al-Israa’ ayat 26-27:
pada
jalannya.
Lebih
lanjut
dengan mubadzir (Hamka, 2007: 48). Berdasarkan konsep tersebut di atas,
maka
konsep
efisiensi
operasional
pembiayaan pada perbankan Syariah merujuk
pada
keharusan
manajemen
bank untuk bisa mengelola pengeluaran untuk pos-pos penggerak biaya dengan
cara yang tepat guna dan benar, hemat, layak, dan wajar. Hal ini sebagaimana terkandung
dalam
hadits
yang
diriwayatkan oleh Ishaq bin Ibrahim Al
Wa‘āti-żalqurbā ḥaqqahu walmiskīna
Handlali telah dikabarkan kepadanya dari
wabnassabīli walā tubażir tabżīrā.
Jarir dari Manshur dari Asy Sya'bi dari
‘innalmubażirīna-kā nū
Warrad bekas budak Al Mughirah bin
‘ikhwānasysyayā ṭānu-lirabbihi kafūrā
Syu'bah, dari Mughirah bin Syu'bah dari 677
JESTT Vol. 2 No. 8 Agustus 2015
Rasulullah
wasallam,
Perbankan (2006:286-296), efisiensi dalam
sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi
pengelolaan dana dapat diukur dengan
wasallam bersabda:
menggunakan
ْ ْﯿ
shallallahu
'alaihi
ْﻦ ر ﻮل ﷲ ﺻ ﻰ ﷲ ﻮق ْاﻷ ﮭﺎت وو ْأد ا ْﺒﻨﺎت و ْﻨ ًﺎ وھﺎت و ﺮه
ﺎل إن ﷲ ﺰ وﺟ ﺣﺮم
ﯿْﮫ و
instrumen
Biaya
dana
(Cost of Fund), Cost of Loanable Fund,
ْ ﻼ ًﺎ ﯿ و ﺎل و ْﺮة ا ﺆال وإﺿﺎ ﺔ ا ْ ﺎل
Rasio biaya overhead, dan produktivitas kredit
atau
pinjaman.
Penggunaan
konsep teori tersebut pada perbankan ‘an rasūlullahu ‘alayhi wa sallama qāla
Syariah tentu saja bisa dilakukan dengan
innallāha ‘azza wa jalla harrama ‘alaykum
melakukan penyesuaian dalam beberapa
‘uqūqa al`ammahāti wa wa`adalbanāti
faktor, yaitu diantaranya penghapusan
wa man’awwahāti wa kariha lakum ṡalāṡā
konsep bunga dalam instrumen biaya
waqāla wa kaṡratassawli wa iḍhā’atalmāl
dana
Artinya:”Rasulullah
kredit/pembiayaan.
shallallahu
'alaihi
wasallam bersabda sesungguhnya Allah 'azza
wajalla
mendurhakai
mengharamkan seorang
ibu,
dan
produktivitas
Data Envelopment Analysis
kalian
Data Envelopment Analysis (DEA)
mengubur
pertama kali diperkenalkan oleh Charnes,
anak perempuan hidup-hidup, dan tidak
Cooper,
suka memberi dan suka meminta-minta.
metode untuk mengukur efisiensi relatif
Dan membenci atasmu tiga perkara;
suatu unit organisasi yang menggunakan
mengatakan sesuatu yang tidak jelas
multiple input untuk menghasilkan multiple
sumbernya,
output.
banyak
menyia-nyiakan
bertanya
dan
harta."(HR.
Muslim
dan
Rhodes
Secara
garis
(1978)
sebagai
besar
Data
Envelopment Analysis (DEA) adalah model
No.3237)
pemrograman
matematika
yang
Dimana pada hadits di atas, makna
diterapkan pada data observasional. DEA
idho’atul maal adalah menggunakannya
memberikan cara baru estimasi empiris
untuk selain ketaatan kepada Allah atau
seperti fungsi produksi dan atau efisiensi
membelanjakannya secara boros.
produksi yang menjadi landasan dalam
Konsep Efisiensi Operasional Pembiayaan
ekonomi modern.
pada BUS dan BUK
Dalam
Pengukuran efisiensi kegiatan kredit pada
bank
konvensional
metode
DEA,
ada
dua
bisa
model yang umum digunakan dalam
kegiatan
mengukur efisiensi relatif, yaitu model CCR
Syariah
dengan asumsi CRS (Constan Return to
didasarkan pada faktor-faktor operasional
Scale) dan BCC dengan asumsi VRS
bank.
(Variable Return to Scale) (Moussawi dan
dianalogikan
sebagai
pembiayaan
pada
Sebagai
pengelolaan dijelaskan Suhardjono
atau
penggunaan
perkembangan
bank
bagian dana
oleh
dari
sebagaimana
Bastian,
dalam
kegiatan
buku
Indra
Obeid,2011:13-14):
dan
1. CCR Model
Akuntansi 678
JESTT Vol. 2 No. 8 Agustus 2015
Model ini diperkenalkan oleh Charnes,
efisiensi dengan metode DEA ada dua
Cooper, dan Rhodes (1978). Asumsi
orientasi yang digunakan, yaitu:
yang
1. Output Orientation (Orientasi output)
digunakan
pada
model
ini
adalah Constant Return to Scale (CRS)
2. Input Orientation (Orientasi input)
yang artinya suatu DMU telah berada
Hipotesis Penelitian
pada kondisi optimalnya. Sehingga
Berdasarkan
latar
belakang,
rumusan
perubahan proporsional pada tingkat
masalah, tujuan penelitian, landasan
input akan menghasilkan perubahan
teori yang telah dikemukakan maka
proporsional yang sama pada tingkat
hipotesis dalam penelitian ini adalah :
Jadi
output.
bila
H1:
dilakukan
Terdapat
perbedaan
efisiensi
akan
pembiayaan yang signifikan dengan
1%
asumsi CRS pada Bank Umum Syariah
output. Pengukuran efisiensi dengan
(BUS) dan Bank Umum Konvensional
model CCR merupakan pengukuran
(BUK) di Indonesia .
penambahan
1%
menghasilkan
input
penambahan
H2:
overall technical efficiency (OTE) yang
Terdapat
perbedaan
efisiensi
merupakan hasil pengalian antara
pembiayaan yang signifikan dengan
efisiensi teknis dan efisiensi skala (TE x
asumsi VRS pada Bank Umum Syariah
SE).
(BUS) dan Bank Umum Konvensional (BUK) di Indonesia .
2. BCC Model Banker, Charnes, dan yang
H3: Terdapat perbedaan efisiensi skala
digunakan dalam model ini adalah
pembiayaan yang signifikan pada
Variable Return to Scale (VRS) yang
Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank
artinya DMU belum berada pada
Umum
tingkat
Indonesia .
Cooper
(1984).
Asumsi
optimalnya. Sehingga
rasio
Konvensional
pada setiap penambahan input dan
III. METODE PENELITIAN
output tidak sama. sehingga setiap
Pendekatan Penelitian
penambahan input akan
sebesar x tidak
menyebabkan
pendekatan
yang
(BUK)
di
digunakan
peningkatan
dalam penelitian ini adalah penelitian
pada output sebesar x, melainkan bisa
kuantitatif. Alat analisis kuantitatif yang
lebih kecil atau lebih besar (Moussawi
digunakan dalam penlitian ini adalah
dan Obeid,2011). Pengukuran dengan
Data Envelopment Analysis (DEA).
asumsi
Variabel Input
VRS
akan
memisahakan
pengukuran efisiensi menjadi dua nilai
1. Biaya Dana
efisiensi, yaitu Pure Technical Efficiency
Biaya yang telah dikeluarkan sebagai
(PTE)
akibat dari penggunaan Dana Pihak
dan
efisiensi
skala
(Scale
Ketiga
Efficiency). Charnes,et.al
(1981)
dalam
Yu
dalam
(1994) menguraikan bahwa pengukuran
untuk
bentuk
pembiayaan 679
penempatan
yaitu
dana
kredit
atau
berupa
biaya
JESTT Vol. 2 No. 8 Agustus 2015
bunga
pada
Bank
Umum
penelitian ini dilakukan dengan purposive
Konvensioanl dan Hak Pihak Ketiga
sampling.
atas Bagi Hasil pada Bank Umum
Jenis dan Sumber Data
Syariah. dalam
Satuan variabel
yang ini
digunakan
adalah
Data
jutaan
penelitian
rupiah.
ini
digunakan
adalah
data
dalam sekunder.
Sedangkan pengumpulan data dalam
2. Beban PPAP Terdiri
yang
dari
penelitian ini dilakukan dengan metode beban
dari
Penyisihan
kepustakaan atau library research.
Penghapusan Aktiva Produktif yang
Teknik Analisis Data
merupakan biaya PPAP yang telah
1. Data Envelopment Analysis (DEA)
digunakan untuk menutupi kerugian
Perhitungan nilai efisiensi ini didasarkan
aktiva produktif (Bastian, Indra dan
pada data-data dari variabel input
Suhardjono,2006:).
dan output sebagaimana ditentukan
Satuan
yang
digunakan dalam variabel ini adalah
sebelumnya
jutaan rupiah.
sebagai
dengan
berikut
dirumuskan
(Moussawi
dan
Obeid,2011):
Variabel Output 1. Pendapatan operasional utama
dalam hal ini adalah pendapatan
max ℎ =
bunga/bagi hasil yaitu pendapatan
3.1)
yang didapat dari penempatan dana
Dimana:
pada
ℎ = Nilai efisiensi pembiayan
Pendapatan
operasional
aktiva
pembiayaan
utama
produktif
yaitu
atau
kredit.
dan
=1
Pendapatan operasional utama ini yaitu
berupa
pendapatan
= Output terbobot (Pendapatan
=Input terbobot (Biaya dana dan Beban PPAP)
dan penjumlahan pendapatan bagi musyarakah,
mudharabah,
margin
bagi
.................................(
operasional utama)
bunga
kredit pada Bank Umum Konvensional
hasil
=1
Hasil
hasil
pengukuran
efisinsi
pembiayaan dengan model CRS dan
murabahah,
VRS akan menghasilkan nilai efisiensi
dan pendapatan sewa ijarah pada
teknis
Bank Umum Syariah. Satuan yang
dan
efisiensi
skala
yang
dirumuskan sebagai berikut:
digunakan dalam variabel ini adalah
ܧܱ = ܧൗ ܧ
jutaan rupiah.
........................................(3.2)
Populasi dan Sampel
Dimana:
Populasi dalam penelitian ini adalah
SE: Scale Efficiency
seluruh Bank Umum Syariah (BUS) dan
OE: Overall Efficiency (Model CRS)
Bank Umum Konvensional (BUK) yang ada
TE: Technical Efficiency (Model VRS)
di Indonesia. Pengambilan sampel dalam 680
JESTT Vol. 2 No. 8 Agustus 2015
: jumlah sampel grup sampel yang
Pengukuran efisiensi pada penelitian ini
akan
menggunakan
lebih besar
bantuan
: jumlah sampel grup sampel yang
perangkat aplikasi Data Envelopment
lebih kecil
Analysis Program (DEAP) 2.1 Version.
: Jumlah rank sampel grup sampel
DMU yang memiliki nilai efisiensi 1 (satu) merupakan DMU yang efisien,
yang lebih besar : Jumlah rank sampel grup sampel
sedangkan DMU dengan nilai efisiensi
yang lebih kecil
kurang dari 1 (satu) adalah DMU yang tidak
efisien.
Nilai
efisiensi
ini
Dalam penelitian ini perhitungan
merupakan nilai efisiensi relatif antar
model statistik Mann-Whitney U-Test
DMU
yang
paling
akan
efisiensi menjadi benchmark
acuan
menggunakan program aplikasi SPSS
dengan
DMU
bagi DMU yang lainnya.
dilakukan
dengan
20.
2. Uji Hipotesis
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Model yang digunakan untuk
Analisis Komparasi Nilai Efisiensi Model
menguji hipotesis adalah uji beda Mann-Whitney
CRS
Penggunaan
U-Test.
Berdasarkan
tabel
1
dapat
model statistik Mann-Whitney U-Test.
disimpulkan bahwa secara umum Bank
Jumlah data kelompok sampel I dan
Umum Konvensional relatif lebih efisien
kelompok sampel II tidak harus sama;
dengan asumsi Constan Return to Scale
iv. Data berskala ordinal, interval, atau
(CRS). Sebagaimana terlihat pada tabel 1
rasio.Perhitungan nilai uji statistik model
bahwa walaupun tidak berbeda terlalu
Mann-Whitney U-Test adalah :
jauh
=
( ା )
Atau
( ା )
Dengan
terlihat
bahwa
rata-rata
efisiensi dengan asumsi CRS pada Bank −
Umum
.....................(3.3)
Kovensional
lebih
tinggi
dibandingkan dengan rata-rata efisiensi pada Bank Umum Syariah.
=
namun
Tabel 1. Perbandingan Nilai Overall Tecnical Efficiency Pada BUS dan BUK
.......................(3.4) ketentuan
bahwa
yang diambil adalah nilai
nilai
CRS
Kelompok Bank
mean
0,674
yang terkecil. Dan untuk memeriksa
min
0,211
ketelitian
max
1
SD
0,203
mean
0,629
perhitungan
BUK
digunakan
rumus:
=
Dimana:
−
BUS
: Statistik uji
: Statistik uji
681
min
0,157
max
1
SD
0,207
JESTT Vol. 2 No. 8 Agustus 2015
B. Analisis Komparasi Nilai Efisiensi Model
Konvensional
VRS
efisiensi skala (Scale Efficiency) yang lebih Tabel 2. Perbandingan Nilai Pure Tecnical Efficiency Pada BUS dan BUK Kelompok Bank
BUS
rata-rata
nilai
baik bila dengan Bank Umum Syariah. Hasil ini menunjukkan bahwa secara umum
VRS
BUK
memiliki
dapat
disimpulkan
sumber
mean
0,771
ketidakefisienan pembiayaan pada Bank
min
0,212
Umum
Syariah
lebih
dikarenakan
max
1
SD
0,215
mean
0,817
min
0,437
max
1
dan Scale Efficiency pada BUS yang lebih
SD
0,199
rendah bila dibandingkan dengan bank
ketidakefisienan dalam skala atau size pembiayaan. Hal ini ditunjukkan dengan tingkat Overall Technical Efficiency (CRS)
Umum Konvensional, namun pada saat Berdasarkan tabel 2, secara umum dapat
yang sama BUS memiliki tingkat Pure
disimpulkan bahwa bahwa secara umum
Technical
Bank Umum Syariah relatif lebih efisien
tinggi bila dibandingkan dengan Bank
dalam
Umum Konvensional.
mengelola
menghasilkan
faktor
ouput
input
yang
untuk
optimal.
Efficiency
(VRS)
yang
lebih
Uji Normalitas
Sebagaimana terlihat pada tabel 4.8,
Berdasarkan
hasil
uji
normalitas
bahwa rata-rata nilai efisiensi pembiayaan
pada tabel 4, dapat disimpulkan bahwa
dengan
kelompok sampel Bank Syariah maupun
asumsi
VRS
(Pure
Technical
Efficiency) pada Bank Umum Syariah lebih
Bank
tinggi dibandingkan dengan rata-rata nilai
secara
efisiensi pada Bank Umum Konvensional.
signifikansi kurang dari nilai α=0,05. hanya
Analisis Komparasi Nilai Efisiensi Skala
kelompok Data nilai efisiensi CRS dari
Tabel 3. Perbandingan Nilai Pure Tecnical Efficiency Pada BUS dan BUK
kelompok sampel Bank Syariah saja yang
BUS
normal
tidak
karena
terdistribusi
memilki
nilai
terdistribusi secara normal karena memiliki
Scale
nilai signifikansi lebih dari nilai α=0,05. Oleh
mean
0,882
karena itu, model analisis yang digunakan
min
0,429
adalah
max
1
SD
0,126
mean
0,785
min
0,157
max
1
SD
0,209
Kelompok Bank BUK
Konvensional
model
non-parametrik
independent sampel Mann-Whitney UTest.
Berdasarkan tabel 3 secara umum dapat disimpulkan bahwa Bank Umum 682
JESTT Vol. 2 No. 8 Agustus 2015
Tabel 4. Hasil Uji Normalitas
Tabel 5. Hasil Uji Homogenitas
Tests of Normality Kode
Test of Homogeneity of Variance
Kolmogorov-
Shapiro-Wilk
Levene
Smirnova Stat
df
df1
df2
Sig.
Statistic Sig.
Stat
Sig.
Based on Mean
,045
1
113
,832
Bank Konvensional
,099
65
,187
,958
df 65
,026
Based on Median
,084
1
113
,772
Bank Syariah
,064
50
,200
,975
50
,374
Bank Konvensional
,174
65
,000
,887
65
,000
with adjusted df
,084
1
Bank Syariah
,280
50
,000
,806
50
,000
Based on trimmed mean
,038
1
113
,847
Sca
Bank Konvensional
,175
65
,000
,851
65
,000
Based on Mean
,020
1
113
,889
le
Bank Syariah
,157
50
,004
,873
50
,000
Based on Median
,049
1
113
,825
,049
1
CRS
VRS
CRS
VRS
*. This is a lower bound of the true significance.
Based on Median and
Based on Median and with adjusted df
a. Lilliefors Significance Correction
Based on trimmed mean
Uji Homogenitas
Based on Mean
Pada Tabel 4 terlihat bahwa untuk
Based on Median e
Based on Median and
dan VRS memiliki signifikansi lebih dari
with adjusted df
α=0,05
Based on trimmed mean
artinya
data
6
106,39 8
,772
,825
,034
1
113
,853
11,831
1
113
,001
7,373
1
113
,008
7,373
1 85,970
,008
1
,001
Scal
kelompok data nilai efisiensi model CRS yang
112,88
bersifat
10,721
113
homogen yang artinya memiliki varians Uji Beda Mann-Whitney U-Test
yang sama, sehingga asumsi homogenitas
Berdasarkan pada tabel 4.13 dapat
terpenuhi dan uji hipotesis dengan model statistik
Mann-Whitney
U-test
diketahui bahwa untuk nilai efisiensi asumsi
dapat
CRS (Overall Technical Efficiency) memiliki
dilanjutkan. Tetapi untuk kelompok data nilai
efisiensi
berdasarkan
skala
(scale
efficiency)
pada
tabel
5
nilai signifikansi 0,270 atau lebih dari nilai α=0,05 yang berarti H0 diterima dan H1
dapat
ditolak.
disimpulkan bahwa data tidak homogen
dengan asumsi CRS pada BUS dan BUK.
tidak sama sehingga asumsi homogenitas
Untuk
tidak terpenuhi. Oleh karena itu uji statistik tidak
disimpulkan
signifikan nilai efisiensi kredit/pembiayaan
α=0,05 yang artinya memiliki varians yang
U-Test
dapat
bahwa tidak terdapat perbedaan yang
karena memiliki signifikansi kurang dari
Mann-Whitney
Sehingga
nilai
Technical
dapat
efisiensi
asumsi
Efficiency)
VRS
(Pure
memiliki
nilai
signifikansi 0,206 atau lebih dari nilai α=0,05
dilakukan. Sebagai alternatif maka akan
yang berarti H0 diterima dan H1 ditolak.
dilakukan uji statistik two independent
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
sample Kolmogorov Smirnov Z-Test yang
terdapat perbedaan yang signifikan nilai
lebih sensitif pada mean dan varians.
efisiensi asumsi
kredit/pembiayaan VRS
pada
BUS
dengan dan
BUK.
Sedangkan untuk nilai scale efficiency nilai signifikansi 0,016 atau kurang dari α=0,05 yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima.
683
JESTT Vol. 2 No. 8 Agustus 2015
Sehingga
dapat
disimpulkan
bahwa
Asymp. Sig. (2-tailed) a. Grouping Variable: Kode
terdapat perbedaan yang signifikan nilai efisiensi
skala
(scale
H. Pembahasan Hipotesis
efficiency)
Hasil
kredit/pembiayaan pada BUS dan BUK.
hipotesis
penelitian
ini
tingkat efisiensi pembiayaan pada BUS
Test Statisticsa
dan BUK dengan asumsi VRS. Hal ini
CRS
VRS
Scale
Mann-Whitney U
1429,500
1407,000
1200,500
Wilcoxon W
2704,500
3552,000
2475,500
-1,104
-1,263
-2,398
,270
,206
,016
Asymp. Sig. (2-tailed)
uji
menunjukkan tidak terdapat perbedaan
Tabel 6. Hasil Mann-Whitney U -Test
Z
,023
menunjukkan
bahawa
secara
murni
antara BUS dan BUK pada tingkat ukuran perusahaan yang setara, tidak memiliki
a. Grouping Variable: Kode
perbedaan
dalam
kemampuan
managerial
pengelolaan
faktor
input
biaya dana dan beban PPAP menjadi
G. Uji Beda Kolmogorov-Smirnov Z-Test Kelompok data nilai efisiensi skala
output berupa pendapatan operasional
(Scale Efficiency) tidak memenuhi asumsi
utama. Sedangkan perbedaan tingkat
homogenitas yang artinya persebaran
scale efficiency antara BUS dan BUK yang
data tidak sama. Oleh karena itu untuk
ditunjukan pada hasil pengujian baik
menguji hipotesis pada kelompok data
Mann-Whitney
efisiensi skala (Scale Efficiency), maka
independent sample Kolmogorov-Smirnov
akan
Z-test pada data nilai scale efficiency
dilakukan
menggunakan
uji
uji
ulang
statistik
dengan
menunjukkan
Kolmogorov
perbedaan
Smirnov Z-Test.
maupun
U-test
bahwa skala
ukuran
two
terdapat operasional
kredit atau pembiayaan antara BUS dan
Berdasarkan tabel 4.14 maka dapat
BUK.
dilihat bahwa nilai signifikansinya adalah 0,023. Hasil ini kurang dari nilai α=0,05,
Terkait dengan hasil uji beda nilai
sehingga H0 ditolak yang artinya terdapat
efisiensi skala tersebut, berdasarkan hasil
perbedaan
(Scale
komparasi nilai rata-rata efisiensi skala
Efficiency) yang signifikan antara Bank
(Scale Efficiency) sebagaimana terdapat
Umum
dalam tabel 4.10 menunjukkan bahwa
nilai
Syariah
efisiensi
dan
skala
Bank
Umum
rata-rata
Konvensional.
nilai
efisiensi
skala
(Scale
Tabel 7
Efficiency) Bank Umum Syariah relatif lebih
Hasil Uji Kolmogorov Smirnov Z-Test
rendah bila dibandingkan dengan nilai
Test
Statisticsa
Scale Scale
Konvensional.
Hasil
ini
Bank
Umum
menunjukkan
,282
bahwa ketidakefisienan pada pembiayan
Positive
,000
Bank Umum Syariah lebih dikarenakan
Negative Kolmogorov-Smirnov Z
pada
Absolute Most Extreme Differences
Efficiency
-,282
ketidakefisienan secara skala atau ukuran
1,497
684
JESTT Vol. 2 No. 8 Agustus 2015
operasional
pembiayaan
pada
Bank
dana yang tinggi untuk bisa menarik
Umum Syariah.
likuiditas dari masyarakat. Situasi ini
Hasil penelitian ini secara umum
berimbas pada tingginya beban yang
mengkonfirmasi situasi yang dihadapi oleh
harus ditanggung bank Syariah dan
perbankan
tentu
Syariah
saat
ini.
Saat
ini
saja
juga
perbankan Syariah tengah mengalami
Syariah
five percent trap, dimana market share
margin/fee/bagi
perbankan Syariah sulit untuk menembus
tinggi.
angka 5% dari total pangsa pasar industri perbankan
Indonesia.
untuk
mendorong
menetapkan hasil
bank tingkat
yang
lebih
4. Rendahnya variasi produk pendanaan
Sulitnya
dan pembiayaan pada bank Syariah
mengembangkan pangsa pasar yang
yang
dialami perbankan Syariah ini didorong
modal, rendahnya kualitas Sumber
oleh berbagai permasalah strategis baik
Daya
dari segi pendanaan maupun dari segi
rendahnya teknologi informasi yang
pembiayaan.
Dari
dimiliki.
permasalah
strategis
menyebabkan
segi
pembiayaan, utama
Manusia
oleh
terbatasnya
(SDM),
dan
masih
V. SIMPULAN
Syariah
Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi
kesulitan untuk meningkatkan skala usaha
data yang dilakukan maka dapat diambil
pembiayaannya sebagaimana diuraikan
kesimpulan sebagai berikut:
dalam laporan perkembangan keuangan
1. Bank Umum Syariah memiliki tingkat
Syariah 2013 (diakses pada tanggal 31
efisiensi pembiayaan dengan asumsi
Maret
oleh
CRS dan Scale Efficiency yang relatif
Kepala Departemen Perbankan Syariah
lebih rendah namun memiliki tingkat
OJK (sumber: m.beritasatu.com/bank-dan
efisiensi pembiayaan dengan asumsi
–pembiayaan/288364-ojk-perbankan-
VRS
syariah-hadapi-7-persoalan-strategis.html,
dibandingkan dengan Bank Umum
diakses pada tanggal 2 Agustus 2015)
Konvensional.
adalah:
bahwa
1. Adanya fenomena pajak ganda pada
ketidakefisienan
2015)
perbankan
yang
didorong
dan
diungkapkan
yang
relatif
Hal
sumber
lebih
ini
tinggi
bila
menunjukkan
inefisiensi pembiayaan
atau pada
akad pembiayaan bank Syariah yang
Bank Umum Syariah adalah karena
menyebabkan
skala atau Size pembiayaan.
mahalnya
pembiayaan pada Bank Syariah.
2. Tidak terdapat perbedaan efisiensi
2. Terbatasnya modal yang dimiliki oleh bank
Syariah
sehingga
sulit
pembiayaan
untuk
dengan
asumsi
CRS
pada Bank Umum Syariah dan Bank
meningkatkan skala usahanya.
Umum Konvensional yang ditunjukkan
3. Rendahnya daya saing bank Syariah
dengan
nilai
signifikansi
uji
beda
di pasar pendanaan, sehingga bank
Mann-Whitney U-Test sebesar 0,270
Syariah
lebih dari nilai α=0,05 (H1 ditolak)
harus
menanggung
biaya 685
JESTT Vol. 2 No. 8 Agustus 2015
3. Tidak Terdapat perbedaan efisiensi pembiayaan
dengan
asumsi
dengan Data Envelopment Analysis.
VRS
TAZKIA Islamic Finance and Business
pada Bank Umum Syariah dan Bank
Review,Vol. 1(2),pp.1-27
Umum Konvensional yang ditunjukkan dengan
4.
nilai
signifikansi
uji
Ascarya dan Yumanita. 2008. Comparing
beda
the
Efficiency
of
Mann-Whitney U-Test sebesar 0,206
Malaysia
lebih dari nilai α=0,05 (H1 ditolak)
Ekonomi
Terdapat perbedaan efisiensi skala
Vol.11(2), pp.95-119
pembiayaan (Scale Efficiency) pada
Bastian,
Akuntansi
Konvensional
Salemba
ditunjukkan
dengan nilai signifkansi uji beda Mann-
Banks
Indonesia.
Moneter
Indra
Bank Umum Syariah dan Bank Umum yang
and
Islamic
dan
dan
in
Buletin
Perbankan,
Suhardjono.
2006.
Jakarta:
Perbankan.
Cooper, William W, et.al. 2011. Handbook
Whitney U-Test sebesar 0,16 dan juga
on
nilai signifikansi uji beda kolmogorov-
International
Smirnov Z-Test sebesar 0,023 kurang
Research and Management Sciencei,
dari nilai α=0,05 (H1 diterima)
Vol.124:
Data
Envelopment Series
in
Analysis. Operations
Chapter
1
(http://www.springer.com) Hadad, Muliaman D.,dkk. 2003. Analisis Efisiensi Industri Perbankan Indonesia:
DAFTAR PUSTAKA Arifin,
Zainul.
2005.
Manajemen
Bank
Penggunaan Metode Nonparametrik
Dasar-Dasar
Syariah.
Jakarta:
Data
Pustaka Alvabet
Buletin
Abidin, Zaenal. 2007. Kinerja Efisiensi Pada Bank
Umum.
Envelopment
Proceeding
PESAT
Ekonomi
Analysis dan
(DEA).
Perbankan,
Vol...(7), pp.1-28
,
Hamka.
Vol.2,pp.113-119
2007.
Tafsir
Al-Azhar
Juz
XV.
Jakarta:...................
Adikara, Yuan Ekananda Muhammad.
Hassan, Taufiq, et.al. 2009. Efficiency of
2014. Analisis Efisiensi Bank Islam di
Conventional
Inggris Sebelum dan Saat Terjadi Krisis
Banks:Evidence from the Middle East.
Ekonomi Zona Euro Berdasarkan Data
International Journal of Islamic Middle
Envelopment
Skripsi
Analysis.
tidak
pp.46-65
dan Bisnis Universitas Airlangga
Hidayat,
Antonio, Muhammad Syafi’i.2007. Bank dari
Jakarta:Gema
Teori Insani
ke bekerja
dan
Yumanita. 2006.
Anwar.
2013.
Metode
Uji
Normalitas Saphiro-Wilk.
(http://www.statistikian.com/2013/01/sa
Praktik. sama
phiro-wilk.html?m=1,
dengan Tazkia Cendekia Ascarya
Islamic
Eastern and Management, Vol.2(1),
diterbitkan. Surabaya Fakultas Ekonomi
Syariah
Versus
diakses
pada
tanggal 9 Mei 2015) Analisis
Israel, D. 2010. Data Analysis in Business
Efisiensi Perbankan Syariah di Indonesia
Research 686
:
A
Step-by-Step
JESTT Vol. 2 No. 8 Agustus 2015
Nonparametric Approach. New Delhi:
Efficiency of Islamic Banking in GCC: A
Vivek Mehra for SAGE Publications India
Non-Parametric
Pvt Ltd.
International Management Review, Vol
Jemric,
Igor
dan
Boris
Vujcic.
2002.
7(1) pp.10-21 Moussawi, Chawki EL dan Hassan Obeid.
Efficiency of Banks in Croatia: A DEA Approach.
Comparative
Approach.
2011.
Economic
Studies, Vol.44 (2), pp. 169-193
Evaluating
Non-Parametric
Approach.
Assesing Production Efficiency of Islamic
International
Banks and Conventional Bank Islamic
Vol.7(1), pp.10-21
in
Malaysia.
Productive
Efficiency of Islamic Banking in GCC: A
Kamaruddin, Badrul Hisham,et.al. 2008.
Windows
the
Management
Muhamad.2002.Manajemen Bank Syariah.
International
Journal of Business and Management
Yogyakarta:
Science, Vol 1(1), pp. 31-48
Percetakan (UPP) AMP YKPN.
Kristiyanto, Yahuda Eko. 2010. Pengukuran
Penerbit
dan
Syari’ah. Yogyakarta: Ekonisia Muharam, H dan Pusvitasari. 2007. Analisis
Indonesia (2000-2007): Aplikasi Data
Perbandingan
Envelopment Analysis (DEA) dan TOBIT
Efisiensi
Bank
Syariah
diterbitkan.
dengan Metode Data Envelopment
Surabaya Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Analysis (periode tahun 2005). Jurnal
Universitas Airlangga
Ekonomi dan Bisnis Islam, Vol.2 No.3
Analysis.
tidak
Unit
Muhammad.2005. Manajemen Dana Bank
Tingkat Efisiensi Bank-Bank Umum di
Skripsi
Review,
Kumar, Sunil dan Rachita Gulati. 2008. An Examination
of
Technical,
Oberholzer, M dan G Van der Westhuizen.
Pure
2004. An Empirical Study on Measuring
Technical, and Scale Efficiencies in
Efficiency
Indian Public Sector Banks Using Data
Regions.
Envelopment Analysis. Eurasian Journal
Research, Vol.12(1), pp.165-178
of Business and Economics, Vol. 1 (2),
Otoritas
pp.33-69
Laporan
Lind, Douglas A.,et.al. 2007.Teknik-Teknik
and
Profitability
Meditary
Jasa
Bank
Accountancy
Keuangan(OJK).2013.
Perkembangan
Syariah
of
Keuangan
Tahun
2013.
Statistika dalam Bisnis dan Ekonomi
(http://www.ojk.go.id/publikasi-
Menggunakan Kelompok Data Global:
laporan-perkembangan-keuangan-
Buku Satu Edisi Tiga Belas. Jakarta:
Syariah-2013, diakses pada tanggal 22
Salemba Empat
Januari 2015)
Martic
Milan
M.,
et.al.
2009.
Otoritas
Data
Jasa
Keuangan(OJK).2015. Syariah
Envelopment Analysis-Basic Models and
Statistik
Perbankan
Their Utilization. Organizacija, Vol.42(2),
2015.
(http://www.ojk.go.id/statistik-
pp.37-43
perbankan-Syariah-januari-2015,
Moussawi, Chawki EL dan Hassan Obeid. 2011.
Evaluating
the
Januari
diakses pada tanggal 22 Januari 2015)
Productive 687
JESTT Vol. 2 No. 8 Agustus 2015
Pratikno, Heri dan Iis Sugianto. 2011. Kineja Efisiensi Bank Syariah Sebelum dan Sesudah Krisis Global Berdasarkan Data Envelopment Analysis. Jurnal Ekonomi Bisnis,Vol.16(2), pp.108-117 Qureshi,
Muhammad
Azeem
dan
Madeeha Shaikh. 2012. Efficiency of Islamic and
Conventional
Banks in
Pakistan: A Non-Parametric Approach. International Journal of Business and Management, Vol.7(7), pp.40-50 Sherman, H.D dan Zhu,J. 2006. Service Productivity Service
Management
Performance
Envelopment
Improving
Using
Data
Analysis
(DEA)
(http://www.springer.com/978-0-38733211-6) Siamat,
Dahlan.
2004.
Manajemen
Lembaga Keuangan: Edisi keempat. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Subaweh,
Imam.
2008.
Analisis
Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional Periode 2003-2007. Jurnal Ekonomi Bisnis, Vol 13(2), pp.112-121 Sudarsono, Heri. 2007. Bank dan Lembaga Keuangan
Syaria’ah:
Deskripsi
dan
Ilustrasi. Condongcatur: Ekonosia Thanassoulis,
Emmanuel.
1999.
Data
Envelopment Analysis and Its Use in Banking.
Institute
Research
and
for
The
Operations Management
Sciences, Vol.29(3), pp.1-13 Yu,
Hong
Cynthia.
1997.
Financial
Efficiency Analysis: A DEA Approach. Thesis diterbitkan oleh UMI
688