JESTT Vol. 2 No. 7 Juli 2015
PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH TERHADAP LIKUIDTAS INDUSTRI BANK SYARIAH DI INDONESIA 1) Aulia Ramadhani Mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga Email:
[email protected] Imron Mawardi Departemen Ekonomi Syariah-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga Email:
[email protected] ABSTRACT: This research aimed to know the influence of financing based on profit sharing against Islamic Banking Industry liquidity in Indonesia from January 2008 through June 2014. This research used the quantitative approach method. The analysis technique used was multiple linear regression and the equation was Y = 0,58 + 0,016 (PMUD) – 0,056 (PMUS) Based on the result of t-test, mudharabah financing and musyarakah financing partially did not influence significantly to liquidity with t test result consecutively 0,765 for mudharabah financing and 0,621 for musyarakah financing. The result of simultaneous test showed that mudharabah financing and musyarakah had significant effect to Islamic banking industry liquidity with siginificant value 0,000. And based on determination test result, the value of R Square is 0,593 or 59,3% that showed the ability of mudharabah financing and musyarakah financing in explaining liquidity of 59,3% and the remaining 40,7% was explained by other variables outside the model. Keywords: Mudharabah Financing, Musyarakah Financing, Liquidity, Cash Ratio, Islamic Banking Industry sehingga
I. PENDAHULUAN
ditimbulkan.
Krisis ekonomi diawali dengan gejolak di
sehingga
negara-negara
nilai
tukar
rupiah
kredit
macet
di
Imron ayat 130
melanda
satu
ۖ ﻔ ٗﺔ
sisi
(aktiva), dan bunga deposito di sisi lain (pasiva)
telah
menimbulkan
spread,
dan
satu-persatu
Indonesia
dilikuidasi. Pada
saat
di
bank
janganlah kamu memakan Riba dengan
mengalami kebangkrutan masih ada satu bank
yang
bertahan
yaitu
berlipat ganda dan bertakwalah kamu
Bank
kepada Allah supaya kamu mendapat
Muamalat, dengan menggunakan sistem bagi hasil.
bertujuan pemenuhan
keberuntungan.”
Kecenderungan masyarakat
menggunakan
sistem
untuk
bunga
Bank
lebih
syariah
mekanisme
mengoptimalkan
kepentingan
ْ ﻮا ﻻ ۡﺄ ْ ٓﺄ ﮭﺎ ﺬ ﻦ ءا ﻨ ﻮا ﺮ ٓﻮ ْا أ ۡ ٗﻔﺎ ْ و ﻘ ٣ ۡ ۡﻔ ﺤﻮن ͉ ﻮا ˴ͿԼ
Yā ayyuhāl lażīna ā manū la ta’kulūr ribā ad{’a fam mud{a ‘fahtan wattaqūlla ha la’ allakum tuflihūn Artinya: “Hai orang-orang yang beriman,
negative bank
Dalam panadangan islam
bunga adalah riba. Seperti pada surat Ali
tetangga,
Indonesia (1997-1999) tingginya angka presentase
kurang
mempertimbangkan dampak sosial yang
LATAR BELAKANG
moneter
dinilai
menggunakan
adalah
bank
kerjanya sistem
bunga,
yang tanpa
dengan
pribadi,
Jurnal ini merupakan bagian dari Skripsi yang ditulis oleh (Aulia Ramadhani; 041114171), yang diuji pada 4 Mei 2015.
598
JESTT Vol. 2 No. 7 Juli 2015
demikian
bagi
hasil
mekanisme
yang
merupakan
dominan
di
bank wajib melakukan kegiatan usaha
bank
sesuai dengan prinsip kehati-hatian.
syariah. Bagi hasil merupakan ciri khusus
Sifat dari pembiayaan mudharabah
yang membedakan antara bank syariah
dan
dan
Pembiayaan
uncertainty contract, yaitu suatu jenis
pembiayaan
kontrak transaksi dalam bisnis yang tidak
musyarakah adalah pembiayaan dengan
memiliki kepastian atas keuntungan dan
sistem bagi hasil.
pendapatan,
bank
konvensional. dan
mudharabah
Pembiayaan
musyarakah
adalah
baik
dari
natural
segi
jumlah
adalah
maupun waktu penyerahannya. Hal ini
akad antara dua atau lebih pihak dimana
disebabkan karena kondisi ini terkait oleh
satu
pemilik
kondisi di masa yang akan datang yang
dan
tidak dapat ditentukan atau dipastikan.
pihak
modal
mudharabah
berperan
sebagai
(shahibul
mempercayakan
maal)
sejumlah
modlanya
Akibatnya,
ketidakpastian
pada
asset
untuk dikelola oleh pihak kedua, yakni si
lancar di bank syariah. Taswan (2010:245)
pelaksana
dengan
menyatakan bahwa semakin besar dana
tujuan untuk mendapatkan keuntungan
mengendap di kas semakin likuid bank
(Karim,
tersebut. Sebaliknya bila didominasi aset
usaha
(mudharib)
2004:204-205).
musyarakah
adalah
Pembiayaan
kerjasama
antara
pada
aktiva
jangka
panjang,
maka
dua pihak atau lebih untuk suatu usaha
pendapatan bank akan tinggi namun
tertentu di mana masing-masing pihak
likuiditasnya rendah. Oleh karena itu perlu
memberikan
diteliti
kontribusi
sana
dengan
seberapa
besar
“pengaruh
keuntungan dan risiko akan ditanggung
pembiyaan berbasis bagi hasil terhadap
bersama
likuiditas
sesuai
dengan
kesepakatan
(Sudarsono, 2008:74). Likuiditas
industri
Bank
Syariah
di
Indonesia”.
merupakan
rasio
yang
RUMUSAN MASALAH
menggambarkan kemampuan perusaha-
Berdasarkan uraian latar belakang di atas,
an dalam memenuhi kewajiban (utang)
maka
jangka
diajukan pada penelitian ini adalah:
pendek
(Kasmir,
2013:129).
Berdasarkan UU No 10 Tahun 1998 tentang
rumusan
1. Apakah
masalah
pembiayaan
yang
dapat
mudharabah
perbankan pasal 29 menerangkan bahwa
dan musyarakah berpengaruh secara
bank wajib memelihara tingkat kesehatan
parsial terhadap likuiditas industri Bank
bank
Syariah di Indonesia?
sesuai
dengan
ketentuan
kecukupan modal, kualitas aset, kualitas manajemen, solvabilitas
likuiditas, dan
aspek
2. Apakah
pembiayaan
mudharabah
rentabilitas,
dan musyarakah berpengaruh secara
lain
simultan
yang
berhubungan dengan usaha bank, dan
terhadap
likuiditas
Bank Syariah di Indonesia?
599
industri
JESTT Vol. 2 No. 7 Juli 2015
usaha
TUJUAN PENELITIAN
secara
mudharabah
dibagi
Berdasarkan uraian latar belakang dan
menurut kesepakatan yang dituangkan
rumusan masalah diatas, maka tujuan
dalam kontrak, sedangkan apabila rugi
penelitian ini adalah:
ditanggung oleh pemilik modal selama
1. Untuk mengetahui pengaruh secara
kerugian itu bukan akibat kelalaian si
parsial pembiayaan mudharabah dan
pengelola,
musyarakah terhadap likuiditas industri
bertanggung
Bank Syariah di Indonesia.
tersebut. Kesediaan pemilik dana untuk
2. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan
pembiayaan
si
menanggung
mudharabah
pengelola
jawab
atas
risiko
kerugian
apabila
terjadi
kerugian menjadi dasar untuk mendapat
dan musyarakah terhadap likuiditas
bagian dari keuntungan.
industri Bank Syariah di Indonesia.
PEMBIAYAAN MUSYARAKAH Menurut
II. LANDASAN PUSTAKA
Antonio
(2005:90),
al
musyarakah adalah akad kerja sama
BANK SYARIAH Pengertian lembaga
harus
bank
syariah
keuangan
beroperasinya
yang
dalam
adalah
tata
antara dua pihak atau lebih untuk suatu
cara
tertentu
dimana
masing-masing
pihak
penghimpunan
memberikan
kontribusi
dana maupun dalam rangka penyaluran
kesepakatan
bahwa
dana,
resiko akan ditanggung bersama sesuai
memberikan
imbalan
dan
didasarkan
mengenakan
pada
tata
cara
dengan
diperbolehkan
syariah,
berdasarkan
mengacu
ketentuan-ketentuan
kepada
Al-Qur’an
dan
Dalam
Hadist atau dengan kata lain bank syariah
ۡﮭ
dalam
lalu
lintas
disesuaikan
dengan
prinsip syariat islam.
Antonio
Mudharabah
adalah
(2005:83) akad
dan
Al-hadits.
SWT
Berfirman
ْ إﻻ ﺬ ﻦ ءا ﻨ ﻮا و
ۡ ﻰ
orang-orang yang bersekutu itu berbuat
PEMBIAYAAN MUDHARABAH Menurut
Ulama’Fiqih,
Wa-inna kas|i>ran minalkhulat{a>-i layabgi> ba’d{uhum ‘ala> ba’din illallaz|i>na amanu> wa’ amilu>-ssalhati Artinya: “... memang banyak diantara
pembayaran dan peredaran uang yang pengoperasiannya
Allah
Syirkah
ۡ وإن ﺜ ٗﺮا ﻦ ۡ ﺨ ﻄﺎٓء ۡ ﻐﻲ..◌ۖ
ْ .. ﻮا ﺼ ﺤ
pokoknya memberikan pembiayaan dan lainnya
Al-quran
Akad
dan
dalam QS. Shaad: 24
adalah lembaga keuangan yang usaha
jasa-jasa
menurut
Al-qur’an
dengan
keuntungan
kesepakatan.
bermuamalat secara islami atau prinsip yakni
dana
zalim kepada yang lain, kecuali orang-
Al-
orang yang beriman dan mengerjakan
kerjasama
kerbajikan....”
usaha antara dua pihak dimana pihak
LIKUIDITAS
pertama (Shahibul Maal) menyediakan
Kasmir (2013:128) mengatakan bahwa
seluruh (100%) modal, sedangkan pihak
ketidakmampuan perusahaan membayar
lainnya menjadi pengelola. Keuntungan
600
JESTT Vol. 2 No. 7 Juli 2015
kewajibannya terutama hutang jangka
HUBUNGAN
pendek
TERHADAP LIKUIDITAS
(yang
BAGI
HASIL
jatuh
tempo)
berbagai
faktor.
Muhammad (2005:358) menernagkan
memang
bahwa “Risiko pembiayaan muncul jika
perusahaan sedang tidak memiliki dana
bank tidak bisa memperoleh kembali
sama sekali. Atau kedua, bisa mungkin
cicilan
saja
diberikannya atau investasi yang sedang
disebabkan Pertama,
sudah
PEMBIAYAAN
oleh
bisa
dikarenakan
perusahaan
tidak
memiliki
dana
pokok
dan/atau
bunga
yang
(tidak cukup) secara tunai sehingga harus
dilakukannya.
Penyebab
utama
mengunggu dalam waktu tertentu, untuk
terjadinya
pembiayaan
adalah
mencairkan
terlalu
menagih
aktiva
piutang,
lainnya menjual
seperti
surat-surat
risiko
mudahnya
pinjaman
atau
berharga, atau menjual sediaan atau
karena
terlalu
aktiva
memanfaatkan
lainnya.
(2011:143-146) likuiditas
Greuning menjelaskan
biasanya
dan
Iqbal
kebutuhan
ditentukan
bank
memberikan
melakukan
investasi
dituntut
untuk
kelebihan
likuiditas,
sehingga penilaian kredit kurang cermat
oleh
dalam
mengantisipasi
pembentukan jangka waktu yang terdiri
kemungkinan
dari arus kas masuk dan arus kas keluar
dibiayainya”.
yang diharapkan selama jangka waktu
Greuning
risiko
dan
berbagai
usaha
Iqbal
yang
(2011:143)
yang telah ditentukan. Perbedaan antara
menyatakan bahwa posisi likuiditas yang
arus kas masuk dan keluar dalam setiap
lebih tinggi biasanya diperlukan ketika
periode
atau
sebagian besar potofolio kredit terdiri dari
kekurangan dana) memberikan titik awal
pinjaman jangka panjang yang besar.
untuk
atau
Kebutuhan likuiditas biasanya ditentukan
kekurangan likuiditas bank di masa depan
oleh pembentukan jangka waktu yang
pada waktu tertentu.
terdiri dari arus kas masuk dan arus kas
CASH RATIO
keluar yang diharapkan selama jangka
(yaitu,
kelebihan
mengukur
kelebihan
Kasmir (2103:224) mengatakan bahwa cash
ratio
merupakan
rasio
waktu yang telah ditentukan. Permana
yang
(2008) tentang pengaruh tingkat risiko
digunakan untuk mengukur kemampuan
pembiayaan
bank dalam melunasi kewajiban yang
syariah pada PT. BPRS Ishlahul Ummah,
harus segera dibayar dengan harta likuid
diketahui bahwa terdapat pengaruh yang
yang
Menurut
besar antara tingkat risiko pembiyaan
Darmawi (2012:61) ukuran likuiditas yang
terhadap tingkat likuiditas yaitu sebesar
mencerminkan
persediaan
78%, sedangkan 22 % adalah merupakan
mengaitkan aset likuid terhadap total
pengaruh yang ditimbulkan oleh faktor-
deposit atau total aset.
faktor lain atau variabel lain yang di luar
dimiliki
bank
tersebut.
konsep
601
terhadap
likuiditas
bank
JESTT Vol. 2 No. 7 Juli 2015
tingkat risiko pembiayaan maupun tingkat
Pendekatan penelitian yang digunakan
likuiditas.
dalam penelitian ini adalah pendekatan
HIPOTESIS
kuantitatif.
1. Pembiayaan
mudharabah
musyarakah
berpengaruh
dan
IDENTIFIKASI VARIABEL
secara
Variabel
digunakan
dalam
parsial terhadap likuiditas industri bank
penelitian ini dibeadakan menjadi 2 jenis,
syariah di Indonesia.
yaitu:
2. Pembiayaan
mudharabah
musyarakah simultan
berpengaruh
terhadap
likuiditas
dan
1. Variabel Bebas (Independent Variable)
secara
X1 = Pembiayaan Mudharabah
indsutri
X2 = Pembiayaan Musyarakah
bank syariah di Indonesia.
2.Variabel Terikat (Dependent Variable) Y = Likuiditas Bank Umum Syariah dengan
MODEL ANALISIS Model analisis yang digunakan untuk rumusan
dalam
penelitian
ini
menggunakan cash ratio.
adalah
JENIS DAN SUMBER DATA
metode analisis linier berganda. Model analisis
yang
digunakan
dapat
Jenis data yang digunakan dalam
di
penelitian ini adalah data sekunder. Data
formulasikan sebagai berikut:
sekunder adalah data yang dikumpulkan lembaga
Pembiayaan Mudharabah (X1)
membutuhkan
yang
Gambar 2.1 Pengaruh Parsial dan Simultan
1X 1
diambil
Januari
+
2X
di
Data
sekunder
yang
dari
statistik
diterbitkan
perbankan
otoritas
jasa
2008-Juni
2014.
Data
pada
dengan skala nominal. POPULASI DAN SAMPEL
X1 = pembiayaan mudharabah
Populasi dalam penelitian ini adalah
X2 = pembiyaan musyarakah
industri
= intercept (konstanta) koefisien
data.
penelitian ini termasuk dalam time series
+ e ………. (2.1)
Y = Cash Ratio
=
dan
keuangan yang diambil pada periode
Persamaannya adalah : o+
data
dalam penelitian ini adalah data sekunder
syariah
Y=
pengumpulan
publikasikan kepada masyarakat yang Cash Ratio (Y)
Pembiayaan Musyarakah (X2)
regresi
masing
perbankan
syariah
baik
BUS
maupun UUS di Indonesia. Menurut data
masing
yang dikumpulkan oleh OJK (Otoritas Jasa
variabel
Keuangan)dan
e = variabel pengganggu/error III.
yang
BI
(Bank
Indonesia)
tercatat hingga tahun 2014 terdapat 11
METODE PENELITIAN
Bank Umum Syariah dan 23 UUS yang ada
PENDEKATAN PENELITIAN
di Indonesia.
602
JESTT Vol. 2 No. 7 Juli 2015
Metode
pemilihan
sampel
yang
bagi
hasil
dengan
akad
musyarakah
digunakan pada penelitian ini adalah
dihitung dari total rupiah pembiayaan
metode pemilihan sampel non acak (non
musyarakah
dibagi
probably
pembiayaan
yang
sampling),
Non
probability
dengan
total
didapatkan
nilai
sampling merupakan teknik pengambilan
desimal
sampel yang tidak memberi peluang atau
hingga Juni 2014.
kesempatan sama bagi setiap unsur atau
3.Likuiditas perbankan syariah
anggota populasi untuk dipilih menjadi
menggunakan Cash Ratio. Cash Ratio
sampel.
yang
Yaitu
tipe
sampel
bertujuan
pada
periode
digunakan
Januari
dalam
2008
dengan
penelitian
ini
(purposive sampling). Sampling purposive
diperoleh
adalah teknik penentuan sampel dengan
menggunakan satuan persentase dengan
pertimbangan tertentu. Kriteria pemilihan
periode Januari 2008 hingga Juni 2014
sampel pada penelitian ini adalah industri
yang tercatat pada neraca gabungan
perbankan syariah ada di Indonesia yang
BUS dan UUS. Rumus Cash Ratio adalah:
memiliki laporan keuangan dipublikasikan
Cash Ratio = Liquid Assets
dari
rumus
(3.1)
dengan
x 100%
Short Term Borrow
secara lengkap dari tahun 2008 hingaa 2014 dan merupakan gabungan dari BUS
TEKNIK ANALISIS Teknik analisis yang digunakan adalah
dan UUS periode Januari 2008-Juni 2014 sehingga sampel dalam penelitian ini
regresi linier berganda.
berjumlah 78 sampel.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
DEFINISI OPERASIONAL
Uji Normalitas
Definisi operasional variabel-variabel yang
Uji normalitas dapat ditempuh dengan
digunakan dalam penelitian ini adalah:
menggunakan
1.Pembiayaan mudaharabah (X1) adalah
test. Tujuannya adalah untuk mengetahui
pembiayaan yang disalurkan oleh bank
apakah data yang digunakan dalam
kepada nasabah dengan menggunakan
suatu penelitian terdistribusi secara normal
akad mudharabah. Data pembiayaan
atau tidak. Metode kolmogorov-smirnov ini
bagi hasil dengan akad mudharabah
untuk yang tidak normal. Sehingga jika
dihitung dari total rupiah pembiayaan
hasilnya signifikan atau < 0,05 maka
mudharabah
diambil
pembiayaan desimal
dibagi yang
pada
dengan didapatkan
periode
Januari
total
uji
kolmogorov-smirnov
kesimpulan
bahwa
data
terdistribusi secara normal.
nilai
Uji
2008
autokorelasi
yang
menggunakan
hingga Juni 2014.
metode lag untuk penyembuhan metode
2.Pembiayaan musyarakah (X2) adalah
tersebut menghasilkan tabulasi baru untuk
pembiayaan yang disalurkan oleh bank
pemrosesan sehingga dengan tabulasi
kepada nasabah dengan menggunakan
tersebut semua uji yang ada dalam
akad
penelitian ini pun harus menyesuaikan
musyarakah.
Data
pembiayaan
603
JESTT Vol. 2 No. 7 Juli 2015
dengan
tabulasi
memunculkan semua
uji
tersebut
hasil
yang
serta
baru
statistik termasuk
terjadi
untuk
pada
multikolinearitas
terdapat
uji
hubungan
independen
yang
antara
penelitian
berarti variabel
tersebut.
uji
normalitas, dan hasil yang digunakan
autokorelasi yang menggunakan metode
adalah hasil setelah metode lag. Berikut
lag
hasil uji normalitas setelah di-lag yang
tersebut menghasilkan tabulasi yang baru
disajikan melalui Tabel 4.5 di bawah ini
semua uji yang ada dalam penelitian ini
untuk
peyembuhannya
metode
Tabel 1. Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
pun harus menyesuaikan dengan tabulasi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
baru untuk semua uji statistik termasuk
Unstandardized
pada uji multikolinearitas, dan hasil yang
Residual
digunakan adalah hasil setelah metode 77
lag. Berikut hasil uji multikolinearitas setelah
.0000000
di-lag yang disajikan melalui Tabel 2
N Normal
Mean a,,b
Parameters
tersebut serta memunculkan hasil yang
Std.
dibawah ini
.01802482
Tabel 2. Uji Multikolinearitas
Deviation Most Extreme
Absolute
.105
Differences
Positive
.105
Negative
-.050
Kolmogorov-Smirnov Z
.918
Asymp. Sig. (2-tailed)
.368
Sumber: Hasil Uji SPSS 19 Tabel 1 menunjukkan hasil uji One sampe
Variabel Indepede n Pembiay aan Mudhara bah
Nila i VIF 1,7 30
Nilai Toleran ce 0,574
Pembiay aan Musyarak ah
1,7 11
0,585
Kolmogorov-smirnov di atas dieproleh nilai
bahwa
Tidak terjadi multikolinea ritas
Tidak terjadi multikolinea ritas
Berdasarkan Tabel 2, nilai tolerance dari
terdistribusi
masing-masing variabel nilainya lebih dari
normal.
0,10 dan VIF nya kurang dari 10 sehingga
Uji Multikolinearitas Cara umum
dpaat
yang digunakan oleh
problem
multikolinearitas adalah
tolerance
dan
dengan
pada
bahwa
variabel
ini sudah terbebas dan sembuh dari
model
melihat
dikatakan
independen yang ada dalam penelitian
peneliti untuk mendeteksi ada tidaknya
regresi
Nilai toleranc e > 0,10 Nilai VIF < 10 Nilai toleranc e > 0,10 Nilai VIF < 10
(data telah diolah)
nilai 0,260 lebih besar dari 0,05, maka disimpilkan
Keterangan
Sumber : Lampiran 4 , hasil uji SPSS 19
Asymp. Sig.(2-tailed) sebesar 0,260. Karena
dapat
Interpret asi Hasil
multikolinearitas, sehingga kedua variabel
nilai
tersebut
VIF (Variance Inflation
dapat
digunakan
untuk
menjelaskan variabel dependen dalam
Factor), jika nilai VIF lebih dari 10 dan
penelitian ini.
tolerance value nya kurang dari 0,1 maka
Uji Heteroskedastisitas
604
JESTT Vol. 2 No. 7 Juli 2015
Uji Heteroskedastisitas dapat ditempun dengan melihat grafik scatterplot. Model regresi yang kita inginkan adalah yang homokedastisitas
atau
problem
tidak
terjadi
heteroskedastisitas.
Homokedastisitas
pada
model
regresi
yang diteliti maka dapat disimpulkan bahwa variabel dependen benar-benar hanya
dijelaskan
independenya
atau
oleh
variabel
dapat
dikatakan
Gambar 1. Uji Heteroskedastisitas
tidak terjadi hubungan anatra variabel pengganggu independenya.
dengan Cara
variabel
mendeteksi
Sumber: Hasil uji SPSS 19 (data telah
ada
diolah)
atau tidaknya heteroskedastisitas dapat
Uji Autokorelasi
dilakukan
Uji
dengan
cara
melihat
pola
autokorelasi
ditempuh
dengan
tertentu pada grafik scatterplot. Jika tidak
melakukan
ada pola, serta titik-titik menyebar diatas
Untuk
dan dibawah angka 0 pada sumbu Y,
dibandingkan hasil DW ststistik dan DW
maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
tabel. Digunakan untuk menguji adanya
Uji autokorelasi menggunakan metode lag
korelasi
untuk
penganggu
penyembuhan
menghasilkan
metode
tersbut
baru
untuk
tabulasi
Nilai DurbinWatson
penelitian ini pun harus menyesuaikan
memunculkan semua
uji
hasil
tersebut yang
baru
statistik termasuk
heteroskedastisitas,
dan
serta untuk
pada
hasil
Durbin-Watson.
Durbin-Watson
antara
varian
pada
akan
error
periode
atau tertentu
Tabel 3. Uji Autokorelasi Durbin Watson
yang baru semua uji yang ada dalam
tabulasi
uji
statistik
dengan periode sebelumnya.
pemrosesan sehingga dengan tabulasi
dengan
uji
0,485
uji
yang
digunakan adalah hasil setelah metode
Nilai DU dan Nilai DL dL= 1.580 dU= 1.685
Interpretasi Hasil
Keterangan
DW
Terjadi Autokorelasi
Sumber: Lampiran 3 , hasil uji SPSS 19 (data
lag uji heteroskedastisitas. Berikut hasil uji
telah diolah)
heteroskedastistas yang disajikan melalui
Tabel 3 diatas menunjukkan bahwa nilai
Gambar 1
Durbin-Watson sebesar 0,507 dan jika dibandingkan dengan dU dna dL dengan = 5% didapat dU= 1,580 dan dL =1,685, sehingga tidak memenuhi syarat bebas
605
JESTT Vol. 2 No. 7 Juli 2015
autokorelasi sehingga dapat disimpulkan
Berdasarkan pola yang tersebar dalam
bahwa
Gambar 4.4, dapat dilihat bawa titik- titik
variabel
mengalami Terdapat
dalam
penelitian
masalah
autokorelasi.
beberapa
menyembuhkan
ini
cara
masalah
menyebar.
untuk
Titik-titik
data
tersebut
menyebar tidak beraturan diatas dana
autokorelasi,
dibawah
sumbu
salah satunya dengan cara lag. Cara
Sehingga
dapat
pemrosesan lag yaitu dengan melakukan
dalam
lag
data
0
pada
sumbu
disimpulkan
tersbut
Y.
bahwa
tidak
pada
variabel
Y,
setelah
kita
heteroskedastisitas.
melakukan
metode
lag
berarti
kita
Koefisien Determinasi (R-Squares)
terjadi
mendapatkan tabulasi data yang baru
Koefisien
berupa lagY. Dan dengan metode lag
seberapa
penelitian ini akan terbebas dari masalah
independen dalam menerangkan variasi
autokolinear. Berikut Tabel hasil yang telah
variabel dependen. Bila semakin tingggi
disembuhkan
nilai R2 suatu regresi tersebut semakin baik.
dengan
metode
lag
dengan SPSS.
determinasi besar
menunjukkan
kemampuan
variabel
Yang berarti bahwa variabel independen Tabel 4. Uji Autokorelasi
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
Setelah Penyembuhan dengan Metode
untuk
memprediksi
variasi
variabel dependen.
Lag
Berdasarkan
Nilai Interpretasi Keterangan Hasil dU dan nilai dL 1,696 dL= dU
uji
sebelumnya
yaitu
uji
autokorelasi yang menggunakan metode lag untuk penyembuhan metode tersebut menghasilkan
tabulasi
baru
untuk
pemrosesan sehingga dengan tabulasi tersebut semua uji yang ada dalam penelitian ini pun harus menyesuaikan dengan
tabulasi
tersebut
serta
telah diolah)
memunculkan
Tabel 4 diatas, nilai Durbin-Watson sebesar
semua
1,696 dan lebih besar dari nilai dU nya
normalitas, dan hasil yang digunakan
tetapi lebih kecil dari nilai 4-dU nya
adalah hasil setelah metode lag. Berikut
sehingga memenuhi prasyarar dan dapat
hasil dari koefisien determinasi berganda
dikatakan bahwa variabel yang ada
setelah di-lag yang disajikan melalui Tabel
dalam penelitian ini sudah terbebas dari
5 di bawah ini
masalah autokolinear, sehingga variabelvariabel tersebut dapat digunakan untuk mejelaskan
variabel
terikat
dalam
penelitian ini.
606
uji
hasil
yang
baru
statistik termasuk
untuk
pada
uji
JESTT Vol. 2 No. 7 Juli 2015
Tabel 5. Hasil Koefisien Dterminasi Berganda
menghasilkan
Mo del 1
Squar
dR
e
Square
R .770
a
.593
yang baru semua uji yang ada dalam
Std.
penelitian ini pun harua menyesuaikan dengan
the
e
tabulasi
memunculkan
Estimat Durbin-
.577
.01839
1.696
Tabel 6. Uji Regresi Linier Berganda
Variabel
Koefisien B 0,58 0,016
kembali)
Konstanta Pembiayaan mudharabah Pembiayaan Musyarakah
Tabel 5 ditunjukkan nilai hasil R Square yaitu sebesar 0,593 atau sebesar 59,3%, independen
pembiayaan
musyarakah
menjelaskan
variabel
yaitu dan
dependen
regresi linier berganda dapat diperoleh sebagai berikut: Ylik= 0,58 + 0,016 (PMUD) – 0,056 (PMUS)
yang digunakan dalam penelitian ini.
Penjelasan
Uji Regresi Linier Berganda
model
analisis
mengetahui
pengaruh
pembiayaan
mudharabah
dan
pembiayaan
apabila
berganda
olahan
terdapat
regresi
persamaan
musyarakah
uji
sebelumnya
pembiayaan
dan
pembiayaan
besarnya nol, maka nilai
b.Koefisien
linier
regresi
mudharabah
yang
yaitu
tersebut
likuiditas adalah sebesar 0,58. pembiayaan
sebesar 0,016 memiliki arti
jika variabel lain konstan maka, setiap
menunjukkan model regresi penelitian ini. Berdasrkan
variabel
mudharabah
likuiditas industri bank syariah di Indonesia. hasil
persamaan
a.Konstanta sebesar 0,58 menunjukkan
untuk
musyarakah secara simultan terhadap
dalam
dari
adalah sebagai berikut:
berganda
merupakan
Di
-0,056
Tabel 6 diatas menunjukkan persamaan
oleh variabel-variabel lain di luar variabel
linear
Konstanta Bernilai Positif Bernilai negatif
kembali)
yaitu
59,3% sedangkan sisanya 40,7% dijelaskan
regresi
Keterangan
Sumber: Lampiran 4, Hasil SPSS 19 ( diolah
dapat
likuiditas industri bank syariah sebesar
Analisis
untuk
lag.
Sumber: Lampiran 4, Hasil SPSS 19 (diolah
mudharabah
baru
digunakan adalah hasil setelah metode
b. Dependent Variable: cash ratio
pembiayaan
yang
serta
linier regresi berganda, dan hasil yang
musyarakah, pembiayaan mudharabah
variabel
hasil
tersebut
semua uji asumsi klasik termasuk pada uji
Watson
a. Predictors: (Constant), LagY, pembiayaan
artinya
untuk
pemrosesan sehingga dengan tabulasi
Error of Adjuste
baru
b
Model Summary
R
tabulasi
kenaikan
uji
pembiayaan
mudharabah
sebesar satu satuan akan meningkatkan
autokorelasi yang menggunakan metode
likuiditas sebesar 0,016 satuan. Begitu pula
lag untuk penyembuhan metode tersebut
607
JESTT Vol. 2 No. 7 Juli 2015
sebaliknya,
setiap
penurunan
autokolinear. Berikut hasil dari Tabel 7
pembiaayan mudharabah sebesar satu
yang menunjukkan hasil uji simultan.
satuan akan menurunkan likuiditas sebesar
Tabel 7. Uji Simultan (f-test)
0,016 satuan. c.Koefisien
regresi
pembiayaan
musyarakah sebesar -0,056 memiliki arti jika variabel lain konstan maka, setiap kenaikan
pembiayaan
Probab ility Value
Α
0,000
0,0 5
musyarakah
Penguji an Hipotesi s 0,000< 0,05
Inter pret asi
Keterangan
H0 ditol ak
H0 ditolak sehingga ariable independen secara simultan berpengaru h signifikan terhadap ariable dependen.
sebesar satu satuan akan menurunkan likuiditas
sebesar
sebaliknya,
0,056.
Begitu
setiap
pula
penurunan
pembiayaan musyarakah sebesar satu satuan akan menaikkan likuiditas sebesar
Sumber : Lampiran 4 , hasil SPSS 19 (diolah
0,056 satuan.
kembali)
Pengujian Hipotesis Berdasarkan
latar
belakang,
Hasil uji F pada Tabel 7 maka dapat
rumusan
dinyatakan bahwa H0 ditolak karena nilai
masalah, tujuan penelitian dan landasan teori,
berikut
adalah
hipotesis
signifikansinya < 0,05 sehingga dapat
yang
disimpulkan
digunakan dalam penelitian ini : H1
:
pembiayaan
mudharabah
mudharabah
dan
syariah di Indonesia pada = 0,05.
H2,3 : Pembiayaan mudharabah dan
H.Uji Parsial (t-test)
musyarakah berpengaruh secara parsial
Uji
terhadap likuiditas bank syaria
keseluruhan/simultan.
uji Uji
model F
variabel
secara
secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Hipotesis dari uji F adalah sebagai berikut : Nilai F hitung statistik yang digunakan adalah F hitung setelah metode lag menggunakan
tabulasi
dilakukan pengaruh
dalam
baru
dampak dari penyembuhan masalah uji
608
untuk
melihat
masing-masing
menerangkan
variabel dependen.
digunakan
untuk melihat pengaruh variabel bebas
karena
parsial
signifikansi
4.3.5.1 Uji Simultan (F-test) merupakan
pembiayaan
signifikan terhadap likuiditas industri bank
terhadap likuiditas bank syariah.
F
dan
pembiayaan
musyarakah secara simultan berpengaruh
musyarakah berpengaruh secara simultan
Uji
bahwa
variasi
JESTT Vol. 2 No. 7 Juli 2015
Tabel 8. Uji Parsial (t-test) T
Varia bel Bebas
pval ue
Mudh araba h ( X1)
0, 30 0
Musy araka h (X2)
0, 49 6
0, 7 6 5 0, 6 2 1
Α
0. 0 5 0, 0 5
Pen gujia n Hipo tesis 0,76 5> 0,05 0,62 1 >0,0 5
masalah autokorelasi, hal tersebut dapat ditunjukkan Inter pret asi
Keter ang an
dari
nilai
durbin-watson
sebesar 0,485 dan nilai tersebut berada dibawah
nilai
dU
tabel.
Terdapat
bebarapa cara untuk mengobati masalah H0 diter ima
Tidak signif ikan
tersebut. Peneliti lebih mengambil cara
H0 diter ima
Tidak signif ikan
menghilangkan
pengaruh
yang
dalam
mengobati
masalah
tersebut
dengan
metode lag. Firdaus (2004:100) cara untuk
terdapat
adalah
dengan
autokorelasi
model
memasukkan
regresi lag
ke
dalam variabel dependennya. Metode Sumber: Lampiran 4 , hasil SPSS 19 ( diolah
lag dilakukan dengan cara mentransform
kembali)
variabel
Berdasarkan uji parsial (t-test) yang dapat > .
Sehingga
independen.
variabel
berpengaruh
signifikan
dengan
tidak
Hasil
baru
untuk
dari
penelitian
ini
menunjukkan
bahwa pembiayaan mudharabah dan
dilihat pada Tabel 4.10, nilai t hitung
musyarakah
variabel musyarakah sebesar -0,496 dan Sehingga
yang
serta
Likuiditas Bank Syariah di Indonesia
Berdasarkan uji parsial t-test yang dapat
> .
hasil
tersebut
Musyarakah Secara Simultan Terhadap
signifikan terhadap likuiditas).
value
metode
Pengaruh Pembiayaan Mudharabah dan
2 ≠ 0, H0 ditolak (artinya variabel
p
dari
semua uji statistik.
musyarakah secara parsial berpengaruh
nilai
tabulasi
memunculkan
terhadap
likuiditas). H1 :
Dampak
variabel
penelitian ini pun harus menyesuaikan
2 = 0, H0 diterima (artinya variabel parsial
pada
Lalu
yang baru semua uji yang ada dalam
di Indonesia.
secara
Y.
pemrosesan sehingga dengan tabulasi
signifikan terhadap likuiditas bank syariah
musyarakah
lag
tersebut mengahsilkan tabulasi baru untuk
mudharabah tidak berpengaruh secara
H0 :
menjadi
menambahkanya
dilihat pada Tabel 8 , nilai p-value variabel mudharabah
Y
secara
bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap likuiditas
variabel
bank syariah di Indonesia Hal tersebut
musyarakah tidak berpengaruh secara
didukung dengan teori Taswan (2010:249)
signifikan terhadap likuiditas bank syariah
anticipated Income Theory dari lending.
di Indonesia
Teori
PEMBAHASAN
ini
secara
memungkinkan
Berdasarkan hasil pengolahan data dapat
prinsip
lebih
bahwa
cocok
bank
(properly)
untuk memberikan kredit jangka panjang
dianalisa bahwa model yang terdapat
dengan sekedul pembayaran kembali
609
JESTT Vol. 2 No. 7 Juli 2015
telah
Maha Melindungi) bagi dua orang yang
pembayaran
melakukan syirkah, selama salah seorang
kembali/angsuran ini akan menyediakan
diantara mereka tidak berkhianat kepada
sumber
mitranya. Apabila diantara mereka ada
(angsuran
dan
ditentukan.
bunga)
yang
Skedul
likuiditas
untuk
memenuhi
kebutuhan likuiditas bank.
yang berkhianat, maka Aku akan keluar
Pembiayaan mudharabah
pada bank
dari mereka (tidak melindungi)". Kaidah
syariah untuk membiayai usaha yang
dari hadist tersebut jika dikaitkan dengan
pendapatannya
penelitian
sudah
pasti
dan
ini
adalah
pembiayaan
marginnya sudah ditentukan di awal.
musyarakah (syirkah) memiliki risiko yang
Sebagai contoh bank syariah melakukan
lebih tinggi dengan banyaknya orang
executing dengan BMT. Executing adalah
yang
bank memberikan pembiayaan kepada
(syirkah).
perusahaan
kemudian
Pembiayaan merupakan salah satu aktiva
perusahaan mitra meneruskan kepada
produktif, aktiva produktif adalah aktiva
nasabah sebagai end user, sehingga
yang dimiliki bank yang digunakan untuk
perusahaan
memperoleh
mitra
dimana
mitra
tercatat
sebagau
berkhianat
pendapatan yang
kepada
pembiayaan
user
tercatat
sebagai
eksposur pembiayaan mitra. Sedangkan
likuiditas
pada
pembiayaan
pendapatan
yang
dihadapi
pendapatan ketidakpastian pembiayaan
musyarakah
lebih
bersifat
tinggi
tidak
karena
ini
ini
Dari
diterima dari hasil akan
bank
mengalami
pasti. Dari
pendapatan musyarakah
risiko
berserikat
pendapatan.
debitor bank sedangkan pembiayaan end
dalam
itu
mempengaruhi sendiri.
pembiayaan kenaikan
Ketika
bagi
maka
hasil
tingkat
likuiditas bank akan mengalami kenaikan,
pada
ketika
akan
hasil ini rendah maka tingkat likuiditas
pendapatan
pembiayaan
bagi
mempengaruhi likuiditas bank syariah. Hal
bank
tersebut sesuai dengan hadits qudsi yang
pengelolaan manajemen likuiditas harus
diriwayatkan Radhiyallahu
oleh anhu
juga
akan
rendah.
Tetapi
Abu
Hurairah
dijalankan dengan baik. Jika pembiayaan
bahwa
Rasulullah
yang tinggi akan meningkatkan laba bank
Shallallahu a’laihi wa sallam bersabda:
itu
sendiri,
melakukan pembiayaan
namun
bank
juga
pengawasan yang
harus agar
diberikan
tidak
berlebihan. Namun, rasio likuiditasnya jika
Innaallaha yaqu>lu innatalisussyari>kaini ma>lamyakhun ahaduhuma> s}a>hinahu khanahu kharajtu baihima>
terlalu rendah juga berakibat tidak baik
Sesungguhnya
dilakukan sedikit. Jika pendapatan sedikit
Allâh
Azza
wa
bagi bank itu, likuiditas rendah berarti pendapatan
Jalla
berkata, "Aku adalah pihak ketiga (Yang
maka
610
dari
pembiayaan
pertumbuhan
bank
itu
yang
akan
JESTT Vol. 2 No. 7 Juli 2015
semakin
lamban.
dikarenakan
Hal
ini
bisa
manajemen
terjadi
pembiayaan
operasional
mudharabah
tidak
berpengaruh signifikan terhadap likuiditas
bank yang kurang bagus dan manajemen
bank syariah di Indonesia.
likuiditas yang kurang agresif.
Menurut
Antonio
Hal tersebut di dukung oleh hasil penelitian
Mudharabah
adalah
dari Permana (2008) menjelaskan bahwa
usaha antara dua pihak dimana pihak
besar
pembiayaan
pertama (Shahibul Maal) menyediakan
menunjukkan kemampuan bank dalam
seluruh (100%) modal, sedangkan pihak
mengelola
dananya.
Timbulnya
kredit
lainnya menjadi pengelola. Keuntungan
bermasalah
dapat
diakibatkan
oleh
kecilnya
kurang
risiko
cermatnya
melakukan
bank
penilaian
penyaluran
salah
pembiayaan
satunya
sehingga
risiko
usaha
secara
(2005:83) akad
Al-
kerjasama
mudharabah
dibagi
dalam
menurut kesepakatan yang dituangkan
terhadap
dalam kontrak, sedangkan apabila rugi
dengan
ditanggung oleh pemilik modal selama
tersebut
kerugian itu bukan akibat kelalaian si
berdampak pada menurunnya tingkat
pengelola,
penghasilan bank serta mengakibatkan
bertanggung
bank mengalami kesulitan likuiditas.
tersebut.
Hal-hal tersebut sesuai dengan penelitian
memberikan
yang
bahwa
dikelola oleh nasabah, sehingga dana
dan
yang dikeluarkan lebih besar daripada
pembiayaan musyarakah secara simultan
pendapatan yang diterima. Pendapatan
berpengaruh signifikan terhadap likuiditas
bagi
bank syariah di Indonesia.
pembiayaan mudharabah sifatnya tidak
dilakukan
pembiayaan
penulis
mudharabah
si
jawab
Dari
hasil
pengelola atas
teori
kerugian
diatas,
kontribusinya
yang
harus
100%
diberikan
bank untuk
pada
Mudharabah
pasti, jika usaha yang dilakukan oleh
Secara Parsial Terhadap Likuiditas Bank
nasabah itu berhasil maka pendapatan
Syariah di Indonesia
bagi hasil yang diterima oleh bank tinggi,
Pengaruh
Pengaruh
Pembiayaan
pembiayaan
mudharabah
namun
jika
usaha
tersebut
tidak
secara parsial terhadap likuiditas industri
menghasilkan keuntungan maka tidak
bank syariah didapat dilihat dari hasil uji t
ada keuntungan yang dibagihasilkan. Hal
yang menyatakan bahwa pembiayaan
ini
mudharabah
pembiayaan
tidak
berperngaruh
berarti
pengeluaran
dana
mudharabah
untuk kurang
signifikan secara parsial terhadap likuiditas
berpengaruh terhadap ketersedian uang
bank syariah di Indonesia periode Januari
kas untuk menjaga likuiditas bank.
2008-Juni 2014. Berdasarkan uji parsial t-
Arifin
test yang telah dilakukan, hasilnya dari
ketika bank mendanai pinjaman jangka
nilai siginifikansinya adalah 0,765 , yang
panjang, maka ia juga menghadapi risiko
berarti lebih dari 0,05 maka kesimpulannya
likuiditas
611
(2005:123)
yang
mengatakan
tinggi.
bahwa
Pembiayaan
JESTT Vol. 2 No. 7 Juli 2015
mudharabah
merupakan
pembiayaan
Pembiayaan musyarakah termasuk dalam
dengan jangka panjang yang berarti
earning asset, atau yang sering disebut
bahwa
risiko
dengan aktiva produktif. Aktiva produktif
likuiditas yang tinggi. Kesulitan likuiditas
merupakan aktiva yang dimiliki bank yang
yang dialami oleh bank pada umumnya
digunkan
diakrenakan bank memiliki pembiayaan
pendapatan.
Jika
dilihat
dari
data,
dalam
pendapatan
musyarakah
jauh
lebih
mudharabah
memiliki
jangka
pendek
dan
untuk
menyalurkannya ke dalam pembiayaan
banyak
dengan
mudharabah.
jangka
Ketidaksesuaian
waktu
antara
panjang.
jangka
waktu
memperoleh
daripada
pendapatan
Antonio
musyarakah
(2005:83)
adalah akad kerjasama
penghimpunan dana dari masyarakat
antara dua pihak atau lebih untuk suatu
dan jangka waktu penempatan dana
usaha tertentu dimana masing-masing
tersebut
pihak
menyulitkan
bank
kewajiban-kewajiban
memenuhi
kepada
nasabah
memberikan
kontribusi
dengan kesepakatan bahwa keuntungan
dan pihak lainnya. Selain itu, dapat saja
dan
terjadi penarikan dana dalam jumlah
sesuai dengan kesepakatan.
yang
Mudharabah
sangat
sehingga
besar
juga
nasabah
risiko
akan
ditanggung
dan
merupakan
perjanjian
terhadap kegiatan dan prospek usaha
keuntungan
dan
bank tersebut.
menghadapi
Pembiayaan
bersama
musyarakah
berdampak
Pengaruh
dapat
oleh
dana
pembagian
kerugian
hilangnya
serta
modal
walau
dengan pengawasan yang memadai.
Musyarakah
Secara Parsial Terhadap Likuiditas Bank
Tingkat
Syariah di Indonesia
dibandingkan pada investasi lain. Dan
Pengaruh secara
pembiayaan
parsial
terdap
musyarakah likuiditas
risiko
relatif
lebih
tinggi
bank syariah harus sangat berhati-hati
bank
dalam mengevaluasi dan memilih proyek
syariah dapat dilihat dari hasil uji hipotesis t
untuk
yang menyatakan bahwa pembiayaan
(Greunning dan Iqbal, 2011:192).
musyarakah berpengaruh tidak signifikan
Berdasarkan data dari statistik perbankan
secara parsial terhadap likuiditas bank
syariah bahwa yang mendominasi justru
syariah di Indonesia periode Januari 2008-
murabahah,
Juni 2014. Hal tersebut ditunjukkan dari
besarnya komposisi pembiayaan yang
nilai signifikansi nya sebesar 0,621 yang
diberikan murabahah jauh lebih besar dari
lebih besar dari 0,05, maka dapat ditarik
pembiayaan bagi hasil yaitu mudharabah
kesimpulan
dan musyarakah.
bahwa
pembiayaan
mengurangi
hal
potensi
ini
musyarakah berpengaruh tidak signifikan
V. SIMPULAN DAN SARAN
terhadap likuiditas secara parsial.
SIMPULAN
612
kerugian
ditunjukkan
dari
JESTT Vol. 2 No. 7 Juli 2015
Berdasarkan pembahasan
hasil pada
analisis
bab
dan
Muhammad. 2005. Manajemen Dana Bank Syariah. Jakarta : Ekonisia Muhammad. 2001. Tehnik Perhitungan Bagi Hasil di Bank Syariah, UII Press, Yogyakarta Otoritas Jasa Keuangan. 2014. Statistik Perbankan Syariah Edisi Januari 2008 sampai Juni 2014. www.ojk.go.id Permana, Agung. 2008. Pengaruh Tingkat Risiko Pembiayaan terhadap Likuiditas Bank Syariah pada PT. BPRS Ishlahul Ummah. Skripsi. Universitas Komputer Indonesia. Bandung. Sudarsono, Heri. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah.Yogyakarta : EKONISIA Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Taswan. 2010. Manajemen Perbankan ( Konsep, Teknis & Aplikasi). Yogyakarta: UPP STIM YKPN
sebelumnya,
penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pembiayaan
mudharabah
musyarakah
secara
dan simultan
berpengaruh terhadap likuiditas bank umum syariah di Indonesia. Dengan persamaan regresi berganda: Ylik= 0,58 + 0,016 (PMUD) – 0,056 (PMUS) 2. Pembiayaan parsial tidak
mudharabah
mempunyai signifikan
secara
pengaruh
terhadap
yang
likuiditas
industri bank syariah di Indonesia. Dan pembiayaan
musyarakah
secara
parsial memiliki perngaruh yang tidak signifikan terhdap likuiditas industri bank syariah di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA Antonio, Muhammad Syafi’i. 2005. Bank Syari’ah Dari Teori Ke Praktek. Jakarta: Gema Insani Press Darmawi, Herman. 2012. Manajemen Perbankan. Jakarta: Bumi Aksara Djarwanto. 2004. Pokok-Pokok Analisis Laporan Keuangan. BPFE. Yogyakarta Firdaus, Muhammad. 2004. Ekonometrika Suatu Pendekatan Aplikatif. Jakarta: Sinar Grafika Offset. Greuning, Van dan Iqbal, 2011. Analisis Risiko Perbankan Syariah. Jakarta: Salemba Empat Karim, Adiwarman, 2004. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Kasmir .2013. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
613