JESTT Vol. 2 No. 6 Juni 2015
PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI DAN VARIABEL SPESIFIK BANK TERHADAP NON PERFORMING FINANCING PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2003-2014 1) Daisy Firmansari Mahasiswa Program Studi S1 Ekonomi Islam-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga Email :
[email protected] Noven Suprayogi Departemen Ekonomi Syariah-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga Email :
[email protected] ABSTRACT: This research attempt to analyze the effect of variable gross domestic product (GDP), inflation and financing to deposit ratio (FDR) to non performing financing (NPF) of Islamic Commercial Bank and Islamic Business Unit in Indonesia. This research using quantitative methods. The study is based on quarterly data for the period 2003-2014. Typed of data used are the secondary data from official website Indonesian Bank and Bureau Statistic Center. The analytical methods used in this study is the method of multiple linear regression with a significance level of 0,05. The result of this research indicate that gross domestic product and inflation partially provide a significant influence to non performing financing. Only financing to deposit ratio have an insignificant influence to non performing financing. However, gross domestic product, inflation and financing to deposit ratio simultaneously provide a signification effect to non performing financing. Keywords: Non Performing Financing, Gross Domestic Product, Inflation and Financing to Deposit Ratio. 2010:6). Oleh karena itu, bank syariah di
I. PENDAHULUAN Perbedaan yang mendasar antara
Indonesia melakukan pertumbuhan yang
perbankan syariah dengan perbankan konvensional
adalah
sistem
luar biasa.
yang
Sama dengan bank konvensional,
digunakan, dengan tidak menggunakan
menjalankan
sistem
perantara keuangan artinya menjalankan
bunga
terbukti
pada
saat
peranannya
terjadinya krisis ekonomi pada tahun 1997,
dua
perbankan syariah tetap kokoh dan tidak
menghimpun
terpengaruh oleh krisis dan terbukti juga
memberikan
betapa
(Muhammad, 2004:42).
besar
ditimbulkan
oleh
efek
negatif
dana
bank
masyarakat
yaitu dan
kredit/pembiayaan
Portofolio pembiayaan (Financing)
memorak-
merupakan bagian terbesar dari aktiva
porandakan hampir semua aspek sendi
bank, karena pembiayaan merupakan
kehidupan
aktifitas utama dari usaha perbankan
hingga
ekonomi
dan
bunga
utama
bank
konvensional
sistem
yang
fungsi
selaku
sosial
politik
negara akibat penerapannya terhadap
syariah.
inflasi, investasi, produksi, pengangguran,
pendapatan bagi hasil atau keuntungan
dan kemiskinan (Machmud dan Rukmana,
jual
1)
beli
Dengan
yang
demikian
merupakan
maka
instrumen
Jurnal ini merupakan bagian dari skripsi Daisy Firmansari, NIM 041114047, yang diuji pada tanggal 15 April 2015.
512
JESTT Vol. 2 No. 6 Juni 2015
pembiayaan
perbankan
syariah
Non Performing Financing
merupakan sumber pendapatan yang 7,00% 6,00% 5,00% 4,00% 3,00% 2,00% 1,00% 0,00%
dominan (Arifin, 2009:243). Tidak ada istilah bebas risiko dalam ekonomi islam maka bank syariah dalam melakukan aktifitas utamanya juga akan menghadapi risiko yaitu risiko pembiayaan atau risiko kredit. Seperti yang dijelaskan pada ayat berikut:
Sumber: Statistik Perbankan Syariah, data diolah. Gambar 1. Perkembangan NPF Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah Tahun 2009–2013
Innallāha ‘indahū ‘ilmus sā‘ah(ti), wa yunazzilul gaiṡ(a), wa ya’lamu mā fil arḥām(i), wa mā tadrī nafsum māżā taksibu gadā(n), wa mā tadrī nafsum biayyi arḍin tamūt(u), innallāha ‘alīmun khabīr(un).
Rasio NPF pernah berada diatas 5%. Menurut Bank Indonesia apabila rasio NPF berada diatas 5% maka akan dapat
Artinya: ”...Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana Dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal” (QS Luqman:34)(DEPAG RI, 2001:916).
mengganggu kesehatan bank. Beberapa
Berdasarkan Surat Edaran OJK, risiko
mengkonfirmasi bahwa kedua variabel
kredit adalah risiko akibat kegagalan
yaitu variabel spesifik bank dan variabel
nasabah
makroekonomi
atau
pihak
lain
penelitian sebelumnya yang dikutip oleh Makri et al (2013) melakukan pengujian terhadap
penentu
Performing
Loans
bermasalah,
dalam
terjadinya (NPL)
dan
membuktikan
memberikan
Non kredit dan
pengaruh
yang kuat terhadap kredit bermasalah.
memenuhi kewajiban kepada bank sesuai
Kemampuan
dengan perjanjian yang disepakati. Risiko
dan
kredit atau pembiayaan ini dicerminkan
dalam
oleh rasio Non-Performing Financing (NPF)
dipengaruhi
pada bank syariah dan Non-Performing
masyarakat.
Semakin
Loans (NPL) pada bank konvensional.
pendapatan
total
kelancaran
mengembalikan oleh
tingkat
pinjaman pendapatan
tinggi
masyarakat
tingkat yang
dicerminkan oleh GDP (Mankiw et al., 2013:18), maka kemungkinan terjadinya pembiayaan karena
bermasalah
masyarakat
akan
mampu
kecil untuk
melunasinya (Faiz, 2010:4). Sehingga GDP diikutkan dalam penelitian ini.
513
JESTT Vol. 2 No. 6 Juni 2015
Maka
Inflasi
peneliti
melakukan
10,00% 8,00% 6,00% 4,00% 2,00% 0,00%
tertarik
penelitian
untuk
dengan
judul
“Pengaruh Gross Domestic Product, Inflasi dan Financing to Deposit Ratio Terhadap jan'09 jun'09 nov'09 apr'10 sep'10 feb'11 jul'11 des'11 mei'12 okt'12 mar'13 agt'13
Non Performing Financing Pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia Periode 2003–2014”. Adapun
Sumber: Badan Pusat Statistik, data diolah. Gambar 2. Perkembangan Inflasi di Indonesia Tahun 2009-2013
mengkaji
tujuan
penelitian
pengaruh
variabel
ini Gross
Domestic Product, Inflasi dan Financing to Deposit Ratio secara parsial dan simultan
Inflasi dan perekonomian sangat
terhadap Non Performing Financing Bank
saling berkaitan. Apabila tingkat inflasi
Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di
tinggi sudah pasti akan mempengaruhi
Indonesia.
pertumbuhan
ekonomi,
memperlambat
dimana
laju
akan II. LANDASAN TEORI
pertumbuhan
ekonomi. NPF yang berfluktuatif seperti mengikuti
pergerakan
inflasi
Risiko
yang
kredit
atau
pembiayaan
adalah risiko yang timbul sebagai akibat
berfluktuatif juga. Karena itu, variabel
kegagalan
inflasi juga akan diikutsertakan.
kewajibannya
Variabel spesifik bank yang akan
memenuhi
counterparty (Arifin,
2009:61).
Risiko
kredit/pembiayaan dicerminkan oleh rasio
diikutkan untuk melihat rasio NPF adalah
non performing financing.
Financing to Deposit Ratio (FDR). FDR Telah banyak literatur akademik
menunjukkan pertumbuhan pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah dengan
memberikan
mempertimbangkan dana pihak ketiga
hubungan yang kuat antara masalah
yang
kredit
dihimpun,
penyaluran
dengan
pembiayaan
adanya
maka
bukti
dengan
makroekonomi.
akan
menunjukkan
banyak Diantara
faktor-faktor
yang
apabila tidak dilakukan dengan tepat.
penentu yang signifikan, yaitu tingkat
yang
faktor-faktor
menyebabkan
performing penanaman
financing dana
terjadinya atas pada
literatur
sebagai
bunga riil, pertumbuhan PDB tahunan,
Menurut Machmud dan Rukmana analisis
oleh
variabel
menimbulkan pembiayaan bermasalah
(2010:106),
dikutip
yang
utama non
tingkat
inflasi
tahunan,
kredit,
nilai
tukar
pertumbuhan riil,
tingkat
pengangguran, dan pasokan uang (M2)
aset-aset
(Messai dan Jouini, 2013:2).
perbankan
syariah merupakan sesuatu yang sangat Gross
penting dan krusial. Produk
514
Domestic
Domestik
Product
Bruto
atau
mengukur
JESTT Vol. 2 No. 6 Juni 2015
pendapatan total dalam perekonomian
Dana
ataupun pengeluaran total barang dan
likuiditas
jasa dalam perekonomian (Mankiw et al.,
membuat perbankan syariah melakukan
2013:18). Škarica (2013:7), menyatakan
ekspansi
bahwa
akan
pembiayaan yang tercermin oleh rasio
dikaitkan secara negatif dengan NPL.
FDR akan meningkat. Menurut Antonio
Sebuah
yang
(2001:179) penyebab utama timbulnya
ditunjukkan oleh GDP riil yang meningkat
non performing financing adalah terlalu
akan
pendapatan
mudahnya bank memberikan pinjaman
peminjam dan kemampuan membayar
atau melakukan investasi karena terlalu
hutang peminjam sehingga umumnya
dituntut untuk memanfaatkan kelebihan
meningkatkan stabilitas keuangan secara
likuiditas.
pertumbuhan
GDP
pertumbuhan
riil
ekonomi
meningkatkan
Pihak
Ketiga
dan
atau
pola
kelebihan
pendekatan
pembiayaan.
FDR
Sehingga
total
keseluruhan. III. METODE PENELITIAN Sedangkan variabel makroekonomi
Definisi Operasional Variabel
lainnya yang paling berpengaruh menurut literatur
sebelumnya
Menurut
Boediono
adalah (1985:155),
1. Non
Performing
(NPF)
Financing
inflasi.
adalah presentase rata-rata dari
inflasi
perbandingan antara pembiayaan
adalah kecenderungan dari harga-harga
kolektibilitas
untuk meningkat secara umum dan terus
diragukan, macet) terhadap total
menerus. Menurut Bank Indonesia, inflasi
pembiayaan.
yang
Rasio NPF =
tinggi
akan
pendapatan
menyebabkan
riil
berpendapatan
masyarakat
tetap
akan
turun
menjadikan
semua
dan
akhirnya
orang,
terutama
ୣ
୷
× 100%
terus
2. Gross
menurun sehingga standar hidup dari masyarakat
(kurang
Domestic
ୣ
ୣ
lancar,
୷
Product
(
,ୈ, )
(GDP)
didefinisikan sebagai nilai pasar dari seluruh barang dan jasa jadi yang diproduksi di suatu negara pada
orang miskin bertambah miskin. Karena
periode tertentu.
pada umumnya kenaikan upah tidaklah
Y = C + I + G + NX
secepat kenaikan harga–harga (Sukirno,
3. Inflasi
2006:339). Sehingga dapat menyebabkan
didefinisikan
kecenderungan
pembiayaan bermasalah.
sebagai terjadinya
peningkatan harga produk-produk secara keseluruhan.
Loan to Deposit Ratio (LDR) atau
Inflasi =
dalam istilah bank syariah yaitu Financing
ି
× 100%
to Deposit Ratio (FDR) adalah rasio antara
4. Financing to Deposit Ratio (FDR)
seluruh jumlah kredit yang diberikan bank
adalah presentase rata-rata dari
dengan dana yang diterima oleh bank
perbandingan
(Dendawijaya, 2001:118). Meningkatnya
515
antara
total
JESTT Vol. 2 No. 6 Juni 2015
pembiayaan terhadap total dana
sebesar 0,487 atau sebesar 48,7%, artinya
pihak ketiga.
bahwa variabel Gross Domestic Product,
FDR =
Semua
ୈ
ୣ
୷
data
Inflasi dan Financing to Deposit Ratio
× 100%
ୣ
yang
dapat
digunakan
adalah data triwulanan selama periode Triwulan
I
diperoleh
2003–Triwulan dari
III
website
2014 resmi
dan
menjelaskan
Performing
Financing
sebesar
48,7%.
Sedangkan
sisanya
sebesar
51,3%
bebas yang digunakan dalam penelitian. Pengaruh
Teknik Analisis
Nilai
regresi linier berganda (Multiple Linier
2X2
+
3X3
GDP
+e
first
menyembuhkan sehingga merupakan
data
untuk
variabel
ini
penelitian
meningkat
3.657
ini
sehingga
berpengaruh
maka
NPF
juga
akan
meningkat begitu juga sebaliknya. Hal tersebut berbeda dengan pernyataan Skarica (2013) serta Messai dan Jouini (2013) yang mengatakan bahwa apabila GDP meningkat maka NPF menurun. Hubungan mendukung (1999)
menggunakan
yang
pernyataan
dalam
Faiz
positif
ini
Kittikulsingh
(2010:4)
yang
untuk
mengatakan bahwa bila kondisi GDP
autokorelasi
cukup bagus (dan cenderung naik) tetapi
difference gejala
sebesar
signifikan dan bernilai positif. Ketika GDP
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
metode
signifikansi
adalah
dalam
dimana : Yi = Non Performing Financing = Konstanta dari persamaan regresi 1 = Koefisien regresi dari variabel Gross Domestic Product X1 = Variabel Gross Domestic Product 2 = Koefisien regresi dari variabel Inflasi X2 = Variabel Inflasi 3 = Koefisien regresi dari variabel Financing to Deposit Ratio X3 = Variabel Financing to Deposit Ratio e = Residual atau kesalahan prediksi
Penelitian
Product
0,05 yaitu sebesar 0,001. Nilai uji t variabel
yang digunakan adalah: +
Domestic
Gross Domestic Product (GDP) dibawah
Regression Analysis). Persamaan regresi
1X1
Gross
terhadap Non Performing Financing
Penelitian ini menggunakan analisis
+
Non
dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel
Bank
Indonesia dan Badan Pusat Statistik.
Yi =
variabel
yang
tingkat
digunakan
NPL
disimpulkan
tabulasi data baru yaitu
tinggi terjadi
dapat
missmanagement
menjadi data pertumbuhan untuk setiap
pihak
variabelnya. Penggunaan metode first
kredit. Missmanagement pihak perbankan
difference yaitu dengan cara membuat
juga merupakan penyebab terjadinya
delta untuk setiap periode variabel yang
pembiayaan bermasalah sesuai dengan
artinya mengurangkan antara variabel
teori
periode t dengan periode sebelumnya (t-
(2004:175)
1)
penyimpangan
(Ghozali,
determinasi
2013:122). (R2)
dalam
Hasil
koefisien
penelitian
perbankan
maka
yang
dalam
dikemukakan salah
menyalurkan
oleh
satunya
dalam
Siamat yaitu
pelaksanaan
prosedur perkreditan, dapat dijelaskan
ini
516
JESTT Vol. 2 No. 6 Juni 2015
bahwa
pejabat
mengikuti
dan
bank kurang
sering disiplin
Pengaruh Inflasi terhadap Non Performing
tidak
Financing
dalam
menerapkan prosedur perkreditan sesuai dengan
pedoman
cara
yaitu sebesar 0,025. Nilai uji t variabel inflasi
pemberian kredit karena dalam kondisi ini
adalah sebesar -2.330 sehingga dalam
terlalu mengharapkan return yang besar
penelitian ini berpengaruh signifikan dan
ketika
keadaan
bernilai negatif. Ketika inflasi meningkat
yang baik seperti terlihat dari peningkatan
maka NPF akan menurun begitu juga
GDP. Sehingga meningkatkan penyaluran
sebaliknya.
perekonomian
dan
tata
Nilai signifikansi inflasi dibawah 0,05
dalam
pembiayaan tanpa dilakukan penilaian
Pembiayaan yang paling banyak
yang mendalam yang berakibat pada
disalurkan oleh Bank Umum Syariah dan
peningkatan
Unit Usaha Syariah adalah pembiayaan
mendukung
rasio
NPF.
penelitian
Hasil
Poetry
ini dan
akad
Sanrego (2011).
yang
tidak
menyalurkan berkualitas
Statistik
Perbankan Syariah periode 2003-2014).
Dari penjelasan tersebut, pihak perbankan
(sumber:
murabahah
Antonio (2001:106) menjelaskan bahwa
pembiayaan hanya
aplikasi
untuk
murabahah
dalam
dunia
perbankan pada umumnya diterapkan
mendapatkan return yang besar. Padahal
pada
dalam konsep Islam, Allah mewajibkan
pembelian barang-barang investasi, baik
agar berbuat ihsan (perbuatan terbaik
domestik maupun luar negeri, seperti
dan berkualitas) terhadap segala sesuatu.
melalui letter of credit (L/C). Pembiayaan
Sehingga, termasuk dalam penyaluran
investasi,
pembiayaan diharuskan agar diberikan
memenuhi
dengan cara yang ihsan:
modal
fasilitas yang erat kaitannya dengan itu
produk
pembiayaan
yaitu
pembiayaan
kebutuhan
(capital
untuk
goods)
untuk
barang–barang serta
fasilitas–
(Antonio, 2001:160).
Pembiayaan
yaitu peminjam
Innallaha ya’muru bil ‘adli wal iḥsāni wa ītā’i żil qurbā wa yanhā ‘anil faḥsyā’i wal munkari wal bagyi ya’iẓukum la’allakum tażakkarūn(a).
akad
akan
murabahah
mengembalikan
sebesar pokok pembiayaan ditambah margin murabahah yang telah ditetapkan nominalnya dan telah disetujui oleh kedua belah pihak dari awal persetujuan akad.
Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) Berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran (An Nahl:90) (DEPAG RI, 2001:592).
Pada saat terjadinya inflasi, akan ada pihak yang diuntungkan dan dirugikan. Bank karena
termasuk
pihak
pengembalian
meningkat, sebab
yang
dirugikan
nasabah
margin
tidak
murabahah
nilainya tetap walaupun dalam keadaan
517
JESTT Vol. 2 No. 6 Juni 2015
apapun. Pebisnis atau penjual yang nilai
menyebabkan pembiayaan bermasalah
kekayaannya tidak merosot akan merasa
karena tidak bertanggung jawab serta
diuntungkan
terus
terlalu memanfaatkan optimisme BUS dan
membayar pembiayaan pada bank yang
UUS ketika perekonomian membaik seperti
pada akhirnya dapat menurunkan rasio
yang terlihat dari peningkatan GDP.
sehingga
akan
non performing financing. Pengaruh Secara Simultan terhadap Non
Didukung oleh pernyataan Sukirno (2006:339)
bahwa
memperburuk yang
inflasi
pembagian
ditunjukkan
Performing Financing
akan
Nilai signifikansi secara simultan
kekayaan
oleh
dibawah
penerima
independen
kemerosotan dalam pendapatan riilnya
Makri,
kekayaannya, akan tetapi pemilik harta
juga sebagian penjual/pedagang dapat riil
penelitian
Deposit
Deposit
pada
analisis
bab
dan
sebelumnya,
dalam
penelitian
regresi berganda: Ynpf = -0,264 + 3.582E-5 (GDP) – 0,097 (INF) + 0,033 (FDR)
yang disalurkan yang akan menimbulkan NPF)
tetapi lebih mengarah terhadap pihak dan
pembiayaan
UUS
yang
yang
akan
pengaruh
BUS dan UUS dengan persamaan
bukan berasal dari total pembiayaan
(rasio
memiliki
terhadap Non Performing Financing
ini
positif. Tidak signifikan variabel FDR karena
bermasalah
Ratio
2. Secara simultan memiliki pengaruh
berpengaruh tidak signifikan dan bernilai
menyalurkan
hasil
Performing Financing BUS dan UUS.
Nilai uji t variabel FDR adalah sebesar
BUS
faktor
yang tidak signifikan terhadap Non
Ratio (FDR) diatas 0,05 yaitu sebesar 0,124.
pembiayaan
oleh
dipengaruhi
yang signifikan. Namun, Financing to
Ratio
Nilai signifikansi Financing to Deposit
pembiayaan
kredit
secara parsial memiliki pengaruh
terhadap Non Performing Financing
sehingga
bahwa
1. Gross Domestic Product dan inflasi
Poetry dan Sanrego (2011).
1.568
memiliki
maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Mutamimah dan Chasanah (2012) serta
to
(2013)
al
Berdasarkan pembahasan
Financing
simultan
V. SIMPULAN
pendapatannya. mendukung
secara
makroekonomi dan faktor spesifik bank.
menambah nilai riil kekayaannya dan
Pengaruh
et
bermasalah
tetap akan dapat mempertahankan atau
ini
0,000
dan hasil penelitian yang dilakukan oleh
juga mengalami penurunan dalam nilai riil
Hasil
sebesar
pengaruh. Sesuai dengan pernyataan
dan pemilik kekayaan bersifat keuangan
nilai
yaitu
sehingga dalam penelitian ini variabel
pendapatan tetap akan menghadapi
mempertahankan
0,05
DAFTAR PUSTAKA Al-Quran dan Terjemahannya.
518
JESTT Vol. 2 No. 6 Juni 2015
Antonio, Muhammad Syafi’i. 2001. Bank
Makri, Vasiliki, et al. 2013. Determinants
Syariah Dari Teori ke Praktik. Jakarta:
of Non-Performing Loans: The Case
Gema Insani Press.
of
Arifin, Zainul, Drs., MBA. 2009. Dasar– Dasar
Manajemen
Bank
Eurozone.
2014,
2,
PANOECONOMICUS,
pp.
193-206.
Original
Scientific Paper.
Syariah.
Jakarta: Azkia Publisher.
Mankiw,
N.
Gregory,
et
al.
2013.
Badan Pusat Statistik.
Pengantar Ekonomi Makro, Principles
Boediono Dr., 1985. Ekonomi Makro. Seri
Of Economics An Asian Edition-
Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.
Volume
2
Salemba Empat.
Edisi
4.
Yogyakarta:
BPFE-
YOGYAKARTA.
Manajemen
2013.
Perbankan.
Ekonomi
Bank
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis
Semarang:
Badan
Pertama.
Ekonisia.
Kampus
Fakultas Ekonomi UII. Mutamimah
Multivariate dengan Program IBM PLS
of
Edisi
Syari’ah.
Yogyakarta:
Update
Journal
Muhammad. 2004. Manajemen Dana
Islam: La_Riba.
21
Non-performing
3, No. 4, 2013, pp.852-860.
Keuangan Global. Volume IV, No. 2,
SPSS
of
Macro
Economics and Financial Issues Vol.
Perbankan Syariah Terhadap Krisis
Jurnal
and
International
Loans.
Faiz, Ihda A. 2010. Ketahanan Kredit
2010.
Micro
Determinants
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Desember
Penerbit
Messai, Ahlem Selma & Fathi Jouini.
Dendawijaya, Ir. Drs. Lukman, M.M. 2001.
Jakarta:
2.
&
Siti
Nur
Zaidah
Regresi.
Chasanah. 2012. Analisis Eksternal
Penerbit
Dan Internal Dalam Menentukan
Universitas Diponegoro.
Non
Performing
Financing
Bank
Hartono. 2007. Pengaruh Dana Pihak
Umum Syariah Di Indonesia. Maret
Ketiga dan Suku Bunga Sertifikat
2012, Hal. 49–64 Vol. 19, No. 1 ISSN:
Bank
1412-3126. Semarang: Jurnal Bisnis
Indonesia
Terhadap
Non
dan Ekonomi (JBE).
Performing Financing Pada Bank Muamalat Indonesia. Jakarta: Tesis
Poetry, Zakiyah Dwi & Yulizar D Sanrego.
S-2 Ekonomi dan Keuangan Syariah
2011. Pengaruh Variabel Makro Dan
Program Studi Timur Tengah dan
Mikro
Islam
Konvensional Dan NPF Perbankan
Program
Pascasarjana
Universitas Indonesia.
Syariah
Machmud, Dr. Amir & H Rukmana, S.E.,
Indonesia.
Dan
Studi
Jakarta:
Empiris
Vol.
Desember
dan M.Si. 2010. Bank Syariah, Teori, Kebijakan,
Terhadap
6
2011.
NPL
Perbankan
No.2 TAZKIA
AgustusIslamic
Finance & Business Review. Republik Indonesia. Undang–Undang
di
Penerbit
Nomor
Erlangga.
21
Tahun
Perbankan Syariah.
519
2008
Tentang
JESTT Vol. 2 No. 6 Juni 2015
Siamat,
Dahlan.
Lembaga
2004.
Manajemen
Keuangan.
Jakarta:
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Škarica, Bruna. 2013. Determinants of Non-Performing Loans in Central and Eastern European Countries. Paper No. 13-07. FEB-Working Paper Series. Faculty of Economics and Business University of Zagreb, Croatia. Statistik
Perbankan
Syariah,
Bank
Indonesia. Sukirno, Sadono. 2006. Makroekonomi Teori
Pengantar.
Edisi
Ketiga.
Jakarta: Rajawali Pers. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 10/SEOJK.03/2014.
520
