JESTT Vol. 2 No. 5 Mei 2015
EFEK HARI LIBUR LEBARAN PADA EMITEN YANG TERDAFTAR DALAM ISSI PERIODE 2011-20131) Venny Julia Utomo Mahasiswa Program Studi S1 Ekonomi Islam-Fakultas Ekonomi Dan Bisnis-Universitas Airlangga Email:
[email protected] Leo Herlambang Departemen Ekonomi Syariah-Fakultas Ekonomi Dan Bisnis–Universitas Airlangga Email:
[email protected] ABSTRACT: This research aims to analyze the market reactions of Eid Mubarak Holiday which is indicated by the presence of average abnormal return and average abnormal trading volume activity on issuers in ISSI list within 2011-2013 period, and especially for the issuers which engaged in the field of food and drinking product industries, also retail industries as well. The method used in this research is event study which will analyze the alteration of price movements and volume of stock trading before and after Eid Mubarak Holiday. The hypothesis of this research is the presence of trading reaction that indicated by average normal return and the difference of average abnormal trading volume activity before and after Eid Mubarak Holiday. This research testing uses one sample-test to seek if there are any average normal returns around Eid Mubarak Holiday, while paired sample-test is used to test the difference of average normal trading volume activity before and after Eid Mubarak Holiday. The writer did the research within 41 days, divided into two periods. 30 days before Eid Mubarak Holiday and 10 days after Eid Mubarak Holiday. The amount of sample in this research is 31 issuers which have met the sampling criteria using purposive sampling. The result of the first hypothesis indicates that there is insignificant average abnormal return, while the second hypothesis indicates the difference of significant average abnormal trading volume activity. Keywords : event study, abnormal return, trading volume activity, Eid Mubarak, ISSI dihadapkan pada dua pilihan yaitu untuk
I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
berinvestasi atau dikenakan zakat pada
Konsep investasi dalam Islam selain
uangnya
sebagai pengetahuan juga bernuansa spiritual
karena
menggunakan
yang
menganggur
(Lestari,
2008:174).
norma
Meningkatnya
kebutuhan
hidup
syariah, sekaligus merupakan hakikat dari
dan
sebuah ilmu dan amal, oleh karena itu
membuat masyarakat lebih selektif dalam
investasi sangat dianjurkan bagi setiap
memilih
muslim
dilakukan
(Huda,
2008:18).
Dalam
Islam
perlunya
jenis
jaminan
investasi
(Rakhmah,
di
hari
tua
yang
akan
2014).
Bagi
investasi merupakan kegiatan muamalah
masyarakat
yang sangat dianjurkan, karena dengan
berinvestasi tidak hanya terhadap return
berinvestasi harta yang dimiliki menjadi
dan risiko yang akan dihadapi, namun
produktif dan mendatangkan manfaat
dapat
bagi orang lain (Sutedi, 2009:33). Islam
aktivitas
memandang
kegiatan
Hadirnya berbagai instrumen pasar modal
muslim
syariah di Indonesia menjadi pilihan yang
berinvestasi
penting sehingga
seorang
1)Jurnal
muslim
memberikan investasinya
selektif
dalam
ketenngan (unsur
dari
spiritual).
ini merupakan bagian dari skripsi yang ditulis oleh (Venny Julia Utomo : 041114137), yang diuji pada 17 Februari 2015.
372
JESTT Vol. 2 No. 5 Mei 2015
tepat untuk mendapatkan bekal di dunia
akan
dan di akhirat bagi para investor muslim.
informasi yang dating bersifat negatif,
Manfaat
akan
maka akan memicu terjadinya tekanan
didapatkan oleh para investor muslim,
jual sehingga harga saham dan indeks
selain
akan mengalami penurunan.
masa
ganda
berinvestasi
mendapatkan depan
simpanan
mereka
untuk
bergerak
naik.
Sebaliknya,
jika
juga
akan
Pada saat menjelang hari raya,
akhirat
yaitu
konsumsi masyarakat Indonesia akan naik
berupa investasi halal dan amalan baik
beberapa kali lipat dibandingkan dengan
membantu
yang
hari-hari lainnya. Menurut Badan Pusat
membutuhkan dana. Instrumen-instrumen
Statistik jumlah penduduk beragama Islam
investasi syariah yang diperdagangkan di
di Indonesia tahun 2010 mencapai 87,5%
pasar modal syariah dapat berupa efek
dari
syariah,
Indonesia
mendapatkan
bekal
di
orang
sukuk
lain
(obligasi
syariah),
dan
instrumen-instrumen lainnya.
total
jumlah
seluruh
(sumber:
id.
penduduk
Wikipedia.org).
Dapat dipastikan konsumsi masyarakat
Secara garis besar, pasar modal
menjelang
hari
syariah
adalah
tempat
meningkat,
penduduk
modal
dimana
pihak
perdagangan
Idul
Fitri
akan
Indonesia
yang
memiliki
bergama
Islam
kelebihan dana (investor) dengan pihak
bondong
membeli
yang membutuhkan dana (issuer) untuk
menyambut hari raya. Perputaran uang
mengembangkan
bertemu
pada momen Idul Fitri banyak mengarah
tanpa saling bertatap muka. Berbeda
pada sektor konsumsi. Mulai dari produk
dengan pasar modal konvensional, pasar
makanan-minuman,
modal
transportasi.
syariah
pelarangan
yang
raya
investasi
memiliki
riba
prinsip
(bunga),
yaitu
akan
berbondong-
keperluan
pakaian,
untuk
hingga
gharar
Menjelang Idul Fitri tahun 2013,
dan
maysir
konsumsi rumah tangga mencapai Rp.
pasar
modal
110 triliun atau hampir 10% dari total
pasar
modal
Anggaran Pendapatan Belanja Negara
syariah, informasi memiliki peran penting
Perubahan 2013 yang mencapai Rp. 1.683
karena dapat mempengaruhi tingkah laku
triliun (sumber liputan6.com). Pada hari
investor
startegi
raya Idul Fitri tahun 2014 Bank Indonesia
bisnisnya. Oleh karena itu, informasi yang
(BI) mengungkapkan, uang kartal (uang
lengkap, relevan, akurat dan tepat waktu
kertas dan uang logam) yang beredar di
sangat dibutuhkan investor. Ibaratnya,
masyarakat
pasar modal tanpa informasi adalah judi.
mencapai Rp 453,1 triliun. Sebagian besar
Hartono (2010: 518) menyatakan bahwa
uang
pada ada umumnya, ketika informasi
masyarakat. Direktur Eksekutif Departemen
yang datang ke pasar modal bersifat
Pengelolaan Uang BI, Lambok Antonius
positif, maka harga saham dan indeks
Siahaan
(ketidakpastian/spekulasi), (judi).
Baik
konvensional
di
dalam
maupun
dalam
menentukan
373
sampai
kartal
23
tersebut
menjelaskan,
Juni
kemarin
dipegang
dari
oleh
jumlah
JESTT Vol. 2 No. 5 Mei 2015
tersebut,
uang
yang
dipegang
penurunan maka hal ini merupakan sinyal
masyarakat mencapai 85% atau sebesar
yang positif bagi investor yang seiring
Rp 385,2 triliun. Sedangkan sisanya sebesar
turunnya
Rp 67,9 triliun atau 15% berada di brankas
penurunan pendapatan rill.
risiko
daya
beli
uang
dan
industri perbankan di Indonesia. Jumlah
Informasi ini akan direaksi oleh
uang kartal yang beredar di masyarakat
investor yang secara metodologis disebut
akan
sebagai
bertambah
tinggi
menjelang
event
“Event
study.
study
Ramadan. Memperhatikan realisasi tahun-
merupakan studi yang mempelajari reaksi
tahun sebelumnya, pada Idul Fitri tahun ini
pasar terhadap suatu peristiwa (event)
diperkirakan uang kartal yang beredar
yang informasinya dipublikasikan sebagai
akan mencapai Rp. 580,3 triliun. Jumlah
suatu
tersebut meningkat 14,5% jika dibanding
Pada dasarnya investor di pasar modal
dengan
akan
realisasi
uang
beredar
di
pengumuman”
(Hartono,
mendasarkan
2010).
keputusan
masyarakat pada Ramadhan tahun lalu
investasinya
yang
yang dimilikinya, dengan mendasarkan
tercatat
Rp
506,6
triliun(sumber
okezone.com).
pada
Meningkatnya uang yang beredar di
masyarakat
sinyal
berbagai
yang
perusahaan,
informasi
diberikan
ramalan
oleh
keadaan
meningkatnya
perekonomian kedepan di suatu negara
menimbulkan
atau sinyal-sinyal lain. Rakhmah (2004)
kenaikan harga-harga secara menyeluruh
menyatakan bahwa kecepatan rekasi
yang dapat dikenal dengan istilah inflasi.
pasar
Inflasi
biaya
informasi, sedangkan ketepatan reaksi
perusahaan untuk membeli bahan baku
pasar terkait dengan efisiensi keputusan
produksi.
investasi..
jumlah
akibat
pada
konsumsi,
akan
akan
meningkatkan
Peningkatan
harga
produksi
yang lebih tinggi dari peningkatan harga
berhubungan
Untuk
dengan
mengukur
efisiensi
adanya
reaksi
yang dapat dinikmati oleh perusahaan,
pasar
maka profitabilitas perusahaan menjadi
abnormal
menurun. Tandelilin dalam Rakmah (2014)
tercermin dari perubahan harga saham.
menyatakan
Instrumen lain untuk mengukur rekasi pasar
bahwa
profitabilitas
menurunnya
perusahaan
dapat
dilihat
return,
melalui
karena
adanya
reaksi
pasar
akan
adalah aktivitas volume perdagangan
berdampak pada pendapatan dividen
saham (trading volume activity) melalui
yang akan diterima oleh para investor
parameter
sehingga investor akan beralih ke jenis
Dengan kata lain trading volume activity
investasi yang lain yang akan memberikan
dapat juga mengukur likuiditas saham
return yang lebih baik. Inflasi yang tinggi
selama sebelum hingga sesudah peristiwa
akan mengurangi tingkat pendapatan rill
terjadi.
yang diperoleh investor dari investasi. Sebaliknya,
jika
inflasi
volume
perdagangan.
Penelitian ini mengkaji lebih lanjut
mengalami
mengenai 374
reaksi
pasar
sebelum
dan
JESTT Vol. 2 No. 5 Mei 2015
sesudah hari raya Idul Fitri yang tercermin
sekali
dari
dan dipublikasikan pada
perubahan
harga
dan
volume
(Mei
dan
November) awal
bulan
ISSI
juga
perdagangan saham. Sampel penelitian
berikutnya.
diambil
perusahaan-perusahaan
dilakukan penyesuaian
dalam
ada saham syariah yang baru tercatat
yang
dari
terdaftar
Indeks
Saham
Konstituen
apabila
Syariah Indonesia (ISSI). ISSI merupakan
atau
indeks
pertama kali diluncurkan pada tanggal 12
saham
yang
mencerminkan
dihapuskan
dari
DES. Indeks
ISSI
keseluruhan saham syariah yang tercatat
Mei
di BEI. Konstituen ISSI adalah keseluruhan
menggunakan periode pengamatan dari
saham
tahun 2011 hingga tahun 2013.
syariah
tercatat
di
BEI
dan
terdaftar dalam Daftar Efek Syariah (DES).
2011,
untuk
itu
penilitian
ini
B. PERUMUSAN MASALAH
Konstituen ISSI di-review setiap 6 bulan Berdasarkan
latar
belakang
telah
C. TUJUAN PENELITIAN
dijelaskan di atas, maka rumusan masalah yang
diangkat
dalam
penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam
ini
penelitian ini adalah:
adalah sebagai berikut: 1. Apakah
1. Untuk
terdapat
reaksi
pasar
mengetahui
terdapat
reaksi
apakah
pasar
yang
yang ditunjukkan dengan adanya
ditunjukkan
average abnormal return saham
average abnormal return sebelum
sebelum dan sesudah Idul Fitri?
dan sesudah hari raya Idul Fitri.
dengan
adanya
2. Apakah terdapat perbedaan yang
2. Untuk mengetahui apakah ada
siginifikan antara abnormal TVA
perbedaan yang signifikan antara
(Trading Volume Activity) sebelum
trading volume activity sebelum
dan sesudah hari raya Idul Fitri?
dan sesudah hari raya Idul Fitri. DES.
II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESSIS A. Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)
ISSI
kapitalisasi
pasar.
Tahun
dasar
yang
digunakan dalam perhitungan ISSI adalah
mencerminkan keseluruhan saham syariah
awal penerbitan DES yaitu Desember
yang tercatat di BEI. Konstituen ISSI adalah
2007. Indeks ISSI diluncurkan pada tanggal
keseluruhan saham syariah tercatat di BEI
12 Mei 2011 (Sumber: Bursa Efek Indonesia,
dan terdaftar dalam Daftar Efek Syariah
diakses 30 September 2014).
(DES). Konstituen ISSI di-review enam bulan
B. Teori Efisiensi Pasar
(Mei
dipublikasikan
dan pada
indeks
indeks
yang
sekali
merupakan
perhitungan
menggunakan rata-rata tertimbang dari
Indeks saham syariah Indonesia (ISSI)
Metode
November) awal
dan
Kunci utama untuk mengukur pasar
bulan
yang efisien adalah hubungan antara
berikutnya. Konstituen ISSI juga dilakukan
harga
penyesuaian apabila ada saham syariah
(Hartono,
yang baru tercatat atau dihapuskan dari 375
sekuritas 2010:518).
dengan Profesor
informasi Eugene
JESTT Vol. 2 No. 5 Mei 2015
Fama (Samsul, 2006:270) membagi efisiensi
lalu, volume mas lalu, informasi yang
pasar dalam tiga tingkatan , yaitu:
dipublikasikan, dan informasi privat
1.
The Weak Efficient Market Hypothesis
yang
Efisiensi
lemah
umum. Kondisi dimana harga saham
proses
tidak hanya mencerminkan informasi
jual-beli
yang dipublikasikan saja, tetapi juga
saham investor menggunakan data
mencerminkan informasi yang tidak
harga
dipublikasikan yang dikenal dengan
pasar
(weak-form)
dikatakan
karena
pengambilan
dan
dalam
keputusan
volume
masa
lalu.
secara
indsider
lalu itu berbagai model analisis teknis
mempunyai informasi tersebut adalah
digunakan untuk menentukan arah
pihak
harga apakah akan naik atau akan
perusahaan.
The
information,
yang
karena
berada
yang
dalam
C. Pentingnya Informasi Semistrong
Efficient
Informasi merupakan kunci investasi
Market
Hypothesis
di bursa khususnya bursa efek. Informasi
Efisiensi pasar dikatakan setengah
yang relevan merupak sesuatu yang selalu
kuat (semistrong-form) dalam proses
dicari oleh pelaku pasar modal dalam
pengambilan
proses pengambilan keputusan investasi.
keputusan
jual-beli
saham investor menggunakan data
Informasi
harga masa lalu, volume masa lalu,
menjadi
dan
yang
mengandung berita baik (good news)
laporan
dan informasi yang mengandung berita
tahunan,
buruk (bad news). Adanya pengumuman
bursa,
informasi
berita buruk akan menyebabkan aksi
internasional,
peraturan
penjualan saham yang dilakukan oleh
semua
informasi
dipublikasikan keuangan,
seperti laporan
pengumuman keuangn
yang
dipublikasikan
dua;
informasi
terbagi yang
perundang-undangan,
peristiwa
para
politik,
peristiwa
peristiwa
harga saham yang bersangkutan menjadi
social,
dan
dapat
turun, begitu pula sebaliknya dengan
perekonomian
adanya pengumuman berita baik maka
nasional. Jadi di dalam kondisi ini
pasar akan merespon dengan melakukan
harga-harga
aksi pembelian saham sehingga dapat
mempengaruhi
3.
dipublikasikan
Berdasarkan harga dan volume masa
turun. 2.
tidak
hukum,
lain-lain
yng
tidak
hanya
investor
sehingga
menyebabkan
mencerminkan harga-harga di waktu
meningkatkan harga saham.
yang lalu, tetapi juga mencerminkan
D. Abnormal Return Saham
semua informasi yang dipublikasikan..
Adanya pengumuman hari libur
The Strong Efficient Market Hypothesis
keagamaan, terutama hari libur Idul Fitri,
Efisiensi dikatakan kuat (strong-form)
dapat
karena investor menggunakan data
investor dalam melakukan perdagangan
yang lebih lengkap, yaitu harga masa 376
mempengaruhi
perilaku
para
JESTT Vol. 2 No. 5 Mei 2015
saham. Abnormal return dapat dihitung
merupakan kelebihan dari return yang
dengan cara :
sesungguhnya
Return
saham
dapat
dihitung
terhadap
return
normal. Return normal merupakan return
dengan persamaan berikut: Rt =
terjdi
ekspetasian (return yang diharapkan oleh
ି
investor).
(2.1)
E. Trading Volume Activity (TVA)
Keterangan :
Volume
Pt = harga investasi sekarang
perdagangan
merupakan
salah satu indikator yang digunakan untuk
Po = harga investasi periode lalu pasar
melihat reaksi pasar terhadap kejadian
(market return) dapat dihitung dengan
atau informasi yang berkaitan dengan
persamaan
suatu
Sedangkan
ି
Rmt =
pendapatan
( ିଵ)
pasar akan membaik.
Rmt
: return ekspetasi
IHSGt
: indeks pasar pada periode
TVA= ⅀
ke-t IHSGt-1 : indeks pasar pada periode
Activity
Dengan demikian return taknormal
event
(abnormal return) adalah selisih antara return sesungguhnya yang terjadi dengan return ekspetasian (Hartono, 2011:579),
study.
merupakan Hasil
variasi
dari
perhitungan
TVA
yang
saham
suatu
menguji
antara
diperdagangkan
periode
hipotesis
belum
mencerminkan
tertentu.
pasar
efiensi
dengan informasi
yang
segera ada
sehingga investor hanya dapat mengmati
untuk
rekasi pasar modal melalui pergerakan
mengukur besarnya return yang diterima
volume perdagangan pasar modal yang
investor sehubungn dengan adanya hari
diteliti.
libur Idul Fitri, diukur dengan adsanya
F. HOLIDAY EFFECT
abnormal return yang diterima investor. excess
(TVA)
jumlah
harga
ke-t
atau
௪
efisiensi atau efisiensi lemah, perubahan
: return ekpetasi pada periode
return
ini dikarenakan pada pasar yang belum
terjadi pada periode ke-t
Abnormal
bentuk lemah (weak-form efficiency. Hal
: actual return saham yang
digunakan
perbandingan
untuk
periode ke-t
return
Pendekatan TVA ini juga dapat digunakan
: abnormal return saham pada
Abnormal
௬
mencerminkan
dalam
(2.3)
Keterangan :
Rmt
௬
dengan jumlah saham yang beredar
sebagai berikut: ARt = Rt – Rmt
⅀
Ditinjau dari fungsinya Trading Volume
sebelumnya
Rt
perdagangn
bursa akan ditafsirkan sebagai tanda
Keterangan :
Art
Kegiatan
dalam volume yang sangat tinggi di suatu
(2.2)
( ିଵ)
saham.
return 377
JESTT Vol. 2 No. 5 Mei 2015
adalah salah
Holiday effect
satu
G.
HUBUNGAN
HARI
LIBUR
IDUL
FITRI
DENGAN ABNORMAL RETURN
bagian dari event effect dan salah satu anomaly pasar yang terjadi di pasar
Hari
libur
keagamaan,
tidak
modal. Satu atau lebih liburan penting
terkecuali Idul Fitri adalah salah satu
dalam
holiday
bagian dari event effect dan salah satu
effect dimana pendapatan saham di hari-
anomali pasar yang terjadi di pasar
hari menjelang libur jauh lebih tinggi
modal. Hari libur Idul Fitri dalam kalender
dibanding hari-hari biasa (Marret dan
mengandung
Worthington dalam Sufany, 2010). Hari libur
pendapatan saham di hari-hari menjelang
nasional
yang
libur jauh lebih tinggi dibanding hari-hari
perdagangan
biasa menurut Marret dan Worthington
saham di bursa efek, sehingga dapat
(dalam Sufany, 2010). Hari libur Idul Fitri
menyebabkan return saham mengalami
disinyalir
abnormal return. Lakonishok dan Smidth
mempengaruhi
(1998)
saham di bursa efek, sehingga dapat
kalender
mengandung
adalah
mempengaruhi
even
aktifitas
(dalam
Rachmawati,
2005)
mendefinisikan arti Holiday Effect adalah:
holiday
dimana
effect,
sebagai
even
aktifitas
yang
perdagangan
menyebabkan return saham mengalami
Salah satu hari libur nasional yang
abnormal return.
berpengaruh adalah hari libur Idul Fitri,
Hari
libur
Idul
Fitri
akan
di
yang merupakan hari besar umat Islam
tangkap oleh investor sebagai informasi
yang
dan isyarat positif atau negatif untuk
menjadi
agama
terbesar
di
Indonesia. Hari libur Idul Fitri cenderung
berinvestasi.
lebih
mendorong
lama
nasional
dibandingkan
terjadinya
akan
perubahan
permintaan dan penawaran saham, dan
perdagngan saham di bursa efek berhenti
selanjutnya akan mempengaruhi tingkat
dengan jangka waktu yang cukup lama.
harga saham dan mengahsilkan return
Rachmawati (2005) menyatakan bahwa
atau
asumsi yang sering dipegang adalah
menyatakan dengan adanya peristiwa
bahwa return yang diperoleh untuk setiap
tertentu, seringkali return akan naik jika
akan sama baiknya pada setiap periode
peristiwa tersebut merupakan informasi
transaksi saham (Trading Days). Dengan
yang dipandang oleh investor baik (good
demikian pola perubahan return saham
news) dan akan turn jika merupakan
akan dapat dideteksi. Pada holiday effect
informasi yang buruk (bad news). Apabila
ini,
ini
terjadi
sehingga
libur
tersebut
aktifitas
yang
lainnya,
hari
Isyarat
adalah
terdapat
capital
terjadi
gain(loss).
maka
Anwar
informasi
(2004)
yang
kecenderungan return saham pada satu
diumumkan
hari sebelum libur (Pre-Holidays) dan return
informasi dan merupakan informasi yang
saham sehari setelah libur (Past Holidays)
bernilai ekonomis.
akan mengalami harga yang lebih tinggi
H.
akan
HUBUNGAN
memiliki
HARI
LIBUR
kandungan
IDUL
FITRI
DENGAN TRADING VOLUME ACTIVITY
dibandingkan return saham hari biasa. 378
JESTT Vol. 2 No. 5 Mei 2015
Hari
libur Idul
Fitri
memberikan
Studi
Peristiwa
(event
study)
sinyal yang akan di anggap oleh investor
merupakan
sebagai informasi dan isyarat baik atau
pasar terhadap suatu peristiwa (event)
buruk
yang informasinya dipublikasikan sebagai
untuk
informasi
berinvestasi. tersebut
Kandungan
tidak
hanya
yang
mempelajari
reaksi
suatu pengumuman (Hartono, 2011:555).
mempengaruhi perubahan harga saham
Event
dan return, tapi juga akan mempengaruhi
menguji kandungan informasi dari suatu
volume
pengumuman.
perdagangan
perdagangan
saham. Volume
merupakan
salah
satu
dapat
study
bertujuan
untuk
reaksi
antara
suatu
pasar
terhadap
kejadian
atau
untuk
Tandelilin
menambahkan
indikator yang digunakan untuk melihat
digunakan
bahwa
(2001)
event
mengukur
study
hubungan
peristiwa
yang
informasi yang berkaitan dengan suatu
mempengaruhi
saham (Fatimatuzzahra, 2014).
pendapatan (return) dari surat berharga
Meidawati dan Harimawan (2004) menyatakan
bahwa
tersebut.
surat
Event
berharga
juga
study
dan
dapat
volume
dikatakan sebagai suatu pengamatan
perdagangan dapat digunakan untuk
terhadap pergerakan harga saham di
melihat
dibeli
pasar modal untuk mengetahui apakah
aktif
terdapat tingkat pengembalian abnormal
diperdagangkan di pasar atau sebaliknya
return yang diperoleh investor akibat dari
oleh para investor. Saham yang memiliki
suatu peristiwa tertentu (Peterson, 1989).
apakah
merupakan
saham
saham
yang yang
volume perdagangan yang besar dapat
Pendekatan
secara
umum
yang
dipastikan bahwa saham tersebut aktif
dilakukan dalam melakukan penelitian
diperdagangkan,
event study dapat dirumuskan sebagai
dan
saham
yang
memiliki volume perdsgangan yang besar
berikut:
akan menghasilkan return yang tinggi
1.
Menentukan event yang akan diteliti
(Chordia, 2000). Volume perdagangan
2.
Menentukan
dapat dihitung dengan trading volume activity
(TVA), melalui
perhitungan
ini
3.
Menentukan event date (t0) dan menentukan
parameter
(event
perdagangan
saham.
volume
periode
windows)
pengamatan
serta
periode
kecilnya
estimasi (estimation period). Peterson
perubahan rata-rata TVA antara sebelum
(1994) memberi patokan umum yang
dan sesudah hari libur Idul Fitri merupakan
dapat digunakan sebagai periode
ukuran besar kecilnya akibat hari libur Idul
estimasi
Fitri
berkisar antara 100-200 hari untuk
terhadap
volume
Besar
kriteria
perusahaan yang akan diteliti
dapat melihat reaksi pasar modal dengan perubahan
batasan
perdagangan
(estimation
period)
yaitu
saham.
data harian dan 24 sampai 60 bulan
I.
untuk
data
untuk
priode
EVENT STUDY
379
bulanan.
Sedangkan
pengamatan
(event
JESTT Vol. 2 No. 5 Mei 2015
4.
windows) berkisar 3 sampai 121 hari
dianalisis.
untuk data harian dan 3 sampai 121
dapat dihitung dengan mengunakan
bulan untuk data bulanan.
rumus:
Mengukur
reaksi
pasar
yang
AARt =
ditimbulkan oleh event yang diteliti
AARt
dengan menghitung abnormal return. 5.
Art
return
⅀
(3.1)
: rata-rata abnormal return
:abnormal return saham
yang diperoleh.
pada periode peristiwa ke-t
III. METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN PENELITIAN Penelitain ini menggunakan
n
peristiwa
(event
:jumlah sampel/jumlah emiten yang diamati
3. Average Abnormal trading volume
pendekatan kuantitatif, dengan teknik studi
abnormal
pada periode ke-t
Menginterpretasikan hasil penelitian
analisis
Average
activity (ATVA)
study).
Penelitian ini mencoba melihat reaksi
Average abnormal trading volume
pasar atas pembagian dividen tunai pada
activity adalah rata-rata abnormal
saham-saham yang tergabung dalam
volume perdagangan saham oleh
Jakarta
Islamic
Index.
Uji
investor
hipotesis
yang
digunakan
untuk
dilakukan dengan alat statistik.
melihat adanya reaksi pasar modal
B.
terhadap
INDETIFIKASI VARIABEL
informasi
yang
dalam
dipublikasikan yang dapat dihitung
penelitian ini adalah peristiwa hari libur
mengunakan rumus sebagai berikut:
Variabel
yang
digunakan
Idul Fitri, AAR (Average Abnormal Return), AATVA
(
Average
Abnormal
AATVA =
Trading AATVA
Volume Activity). C.
dalam
penelitian
ATVA
ini
: abnormal TVA saham pada periode peristiwa ke-t
adalah : n
1. Event hari libur Idul Fitri
E. SAMPEL DAN POPULASI
event date dalam event study ini. ini
merupakan
:jumlah sampel/jumlah emiten yang diamati
Peristiwa hari libur Idul Fitri merupakan
Variabel
: average abnormal volume
pada periode ke-t
Adapun definisi dari variabel-variabel digunakan
(3.2)
perdagangan saham
DEFINISI OPERASIONAL
yang
⅀
Populasi adalah wilayah generalisasi
acuan
yang terdiri atas subyek yang mempunyai
pengukuran variabel lainnya dimana
kualitas dan karakteristik tertentu yang
harga saham dan return saat event
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
date dijadikan t-0.
dan
2. Rata-rata abnormal return (AAR
kemudian
ditarik
kesimpulannya
(Anshori dan Iswati, 2009; 92). Populasi
Average abnormal return merupakan
yang
rata-rata abnormal return yang sedang
digunakan
dalam
penelitian
ini
adalah emiten yang termasuk dalam 380
JESTT Vol. 2 No. 5 Mei 2015
sektor barang konsumsi, khusus makanan
1. Menghitung pendapatan Abnormal
dan minuman, dan perusahaan dalam
return (AR)
sektor retail, yang terdaftar dalam ISSI. Proses
pengumpulan
data
2. Menghitung Average Abnormal return
dalam
(AAR)
penelitian ini melalui tahap-tahap berikut: 1. Tahap
pertama
dilakukan
3. Menghitung
studi
4. Menghitung
teori-teori pendukung dan literature penelitian-penelitian
guna
mendapatkan
Average
Abnormal
Trading Volume Activity (AATVA)
terdahulu
literatur
Trading
Vovolume Activity (ATVA)
kepustakaan dengan mengumpulkan
dan
Abnormal
5. Melakukan
yang
uji
Hipotesis
dengan
metode one sample t-test untuk data
diperlukan dalam kajian teori sebagai
Average
alternative pemecahan masalah yang
harian selama periode pengamatan.
menjadi bahasan dalam penelitian ini. 2.
Tahap
kedua
pengumpulan
6. Melakukan
adalah
data-data
Abnormal
metode
sekunder
uji
paired
Hipotesis t-test
Activity
yang terdaftar dalam Indeks Saham
periode pengamatan
(AATVA)
untuk
harian
Syariah Indonesia (ISSI) sejak periode
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
2011-2013.
A. Analisis merupakan
dengan data
Average Abnormal Trading Volume
yang diperlukan yaitu data emiten
3. Emiten
(AAR)
return
perusahaan
Model
dan
selama
Pengujian
Hipotesis
yang bergerak di bidang barang
Tabel 1. Tabel Hasil Uji Statistik Average Abnormal Return (AAR) One Sample t-Test
konsumsi, khususnya makanan dan minuman, dan bergrak di bidang
Test Value=0
retail.
Periode Uji
AAR
Sig (2tailed)
t
Ket
t-30
0.02547
0.01376
2.61703
H0 ditolak
t-29
0.00114
0.77292
0.29118
H0 diterima
t-28
-0.00116
0.86802
-0.16762
H0 diterima
t-27
0.00439
0.39283
0.86699
H0 diterima
libur hari libur Idul Fitri. Pada saat
t-26
-0.00058
0.92019
-0.10104
H0 diterima
periode
(event
t-25
0.00383
0.53118
0.63354
H0 diterima
windows) tidak ada kejadian lain
t-24
0.00507
0.22183
1.24758
H0 diterima
yang sama waktunya seperti stock
t-23
-0.00503
0.33307
-0.98383
H0 diterima
split, saham bonus dan lain-lain, untuk
t-22
-0.01638
0.04245
-2.11936
H0 ditolak
menghindari
t-21
0.00905
0.28005
1.10008
H0 diterima
t-20
0.00027
0.94288
0.07225
H0 diterima
t-19
0.00079
0.84183
0.20129
H0 diterima
t-18
0.00222
0.56534
0.58137
H0 diterima
t-17
-0.00602
0.34015
-0.9693
H0 diterima
4. Penelitian periode
dilakukan
dengan
pengamatan
(event
windows) 30 hari aktif sebelum hari libur Idul Fitri dan 10 hari aktif setelah
pengamatan
confounding
effect
yang akan mempengaruhi harga dan volume perdagangan saham (trading volume activity). F. TEKNIK ANALISIS 381
JESTT Vol. 2 No. 5 Mei 2015
t-16
0.00449
0.35205
0.94531
H0 diterima
dan t-5 dengan nilai probabilitas sebasar
t-15
0.00306
0.53744
0.62384
H0 diterima
0.01113. Berdasarkan nilai probabilitas uji
t-14
0.00935
0.13604
1.53184
H0 diterima
hipotesis tersebut adalah H0 ditolak dan
t-13
-0.00082
0.90829
-0.11618
H0 diterima
H1 diterima. Kesimpulan dari hasil uji
t-12
0.00082
0.77508
0.28833
H0 diterima
t-11
-0.00426
0.25372
-1.16369
H0 diterima
t-10
0.00474
0.23429
1.21381
H0 diterima
t-9
0.00363
0.54101
0.61835
H0 diterima
t-8
-0.00038
0.95535
-0.05646
H0 diterima
t-7
-0.01703
0.00447
-3.07402
H0 ditolak
t-6
0.00869
0.21459
1.26791
H0 diterima
abnormal return signifikan berada pada
t-5
-0.01218
0.01113
-2.70582
H0 ditolak
periode sebelum hari libur Idul Fitri, hal ini
t-4
0.00059
0.85496
0.18437
H0 diterima
disebabkan
t-3
-0.00062
0.90081
-0.12571
H0 diterima
berjaga-jaga menghadapi libur panjang
t-2
0.00202
0.69267
0.39907
H0 diterima
yang
t-1
-0.00132
0.86011
-0.17784
H0 diterima
perusahaan di Indonesia. Aktifitas investor
t-0
0.00019
0.97373
0.03321
H0 diterima
t+1
0.00138
0.78811
0.27119
H0 diterima
t+2
-0.00432
0.24425
-1.18785
H0 diterima
t+3
0.00039
0.93376
0.08381
H0 diterima
t+4
0.01094
0.05539
1.99332
H0 diterima
t+5
0.00918
0.08327
1.79172
H0 diterima
t+6
-0.00734
0.26142
-1.14473
H0 diterima
Hal ini sesuai dengan penelitian yang
t+7
0.00243
0.67429
0.42441
H0 diterima
dilakukan oleh Ariel (1990) dalam Latifah
t+8
-0.00223
0.58317
-0.55482
H0 diterima
(2012)
t+9
0.00505
0.32882
0.99265
H0 diterima
perolehan
t+10
0.00531
0.46913
0.73324
H0 diterima
sebelum hari libur dikarenakan investor
tersebut
adalah
mayoritas
terdapat
average abnormal return yang tidak signifikan. Average abnormal return yang signifikan hanya terjadi pada periode pengamatan t-30, t-22, dan t-7. Average
investor
melakukan
merupakan
tradisi
motif
semua
akan meningkat dalam melakukan aksi jual dan beli saham, hal ini terjadi karena persepsi para investor bahwa saham sektor konsumsi dan retail mengalami kenaikan permintaan.
yang
menyatakan
return
saham
bahwa
yang
positif
akan melakukan aksi profit taking untuk Dari
hasil
perhitungan
statistik
mengantisipasi hari libur dimana pada hari
dengan alat bantu uji propgram SPSS
libur tidak terjadi perdagangan saham.
ver.16, diperoleh hasil output one sample
Terdapat average abnormal return
t-test pada average abnormal return
yang
selama periode pengamatan 41 hari (t30)
sampai
dengn
(t+10)
pengamatan
terdapat
Investor
beberapa data dengan nilai probabilitas
t-30
dengan
probabilitas
sebesar
0.04245,
t-4
pada
sampai
periode
dengan
banyak dengan
t0.
menutup melakukan
penjualan saham. Investor lebih memilih
nilai
berjaga-jaga dengan memegang uang
probabilitas sebesar 0.01376, t-22 dengan nilai
signifikan
lebih
investasinya
lebih kecil dari (α) = 5%. Pada periode pengamatan
tidak
tunai menjelang dan pada saat hari raya
t-7
Idul Fitri sehingga melakukan penjualan
dengan nilai probabilitas sebesar 0.00447,
saham. 382
Sedangkan
pada
periode
JESTT Vol. 2 No. 5 Mei 2015
pengamatan setelah hari libur Idul Fitri,
probabilitas tersebut adalah H0 ditolak
terdapat average abnormal return tidak
dan
signifikan, dapat dikatakan bahwa pasar
bahwa
tidak
periode
abnormal trading volume activity yang
pengamatan setelah hari libur Idul Fitri. Hal
signifikan pada sebelum dan sesudah hari
ini disebabkan karena investor di pasar
libur Idul Fitri. Hal ini berarti, secara
Indonesia
terpengaruh
kumulatif terjadi kenaikan dan penurunan
dengan periode setelah hari libur Idul Fitri.
trading volume activity yang signifikan
Para investor cenderung akan melakukan
selama
transaksi seperti biasa pada saat setelah
emiten sektor konsumsi khusus makanan
hari libur Idul Fitri.
dan minuman, serta emiten pada sector
bereaksi
selama
tidak
Dari
terlalu
hasil
perhitungan
statistik
H1
retail.
diterima. terdapat
Dapat
perbedaan
periode
Signifikasi
disimpulkan average
pengamatan
perbedaan
pada
abnormal
dengan alat bantu uji program SPSS
trading
ver.16,
paired
investor saham mengantisipasi kandungan
sample t-test pada Average Abnormal
dan risiko yang ditimbulkan atas libur
Trading Volume Activity disajikan dalam
panjang Idul Fitri.
diperoleh
hasil
output
tabel berikut.
Paired Differences 95% Confide nce Interval of the Std Differen . ce Err Std. or De Up Lo Me viat Me pe w an an ion r er
dimungkinkan
dilakukan
Kamaludin
(2012)
yang
menyatakan bahwa pada umumnya saat menjelang hari libur nasional seperti Idul Fitri, Idul Adha, Natal dan sebagainya, investor
lebih
investasinya penjualan
d f
t
Sig. (2tailed )
banyak dengan
saham.
menutup melakukan
Penelitian
ini
juga
sejalan dengan hasil Arnisa Rakhmah (2014)
yang
menyatakan
dalam
penelitiannya bahwa terdapat average
Sblm _hari _libur Ssdh _hari _libur
51.7 457 6
114. 925 55
20. 98 24 4
8.8 31 85
94. 65 96 6
2. 46 6
2 9
.020
abnormal trading volume activity yang signifikan sebelum dan sesudah hari libur Islam.
Pada diketahui sample
activity
Penelitian ini mendukung survei yang
Tabel 2, Tabel Hasil Uji Statistik Paired Sample tTest Pada Average Abnormal Trading Volume Activity (AATVA)
P a i r 1
volume
tabel
dari t-test
hasil
2.
diatas
dapat
pengujian
paired
menunjukkan
B. Pembahasan Pembahasan
bahwa
hasil
penelitian
didasarkan pada uji one sample t-test
average abnormal trading volume activity
untuk menguji hipotesis tentang reaksi
sebelum dan sesudah hari libur Idul Fitri
saham emiten sektor konsumsi khusus
memiliki nilai probabilitas 0.02 yang berarti
makanan dan minuman serta emiten
nilai probabilitasnya lebih kecil dari (α) =
sektor retail. Uji paired sample t-test untuk
5%. Hasil uji hipotesis berdasarkan nilai 383
JESTT Vol. 2 No. 5 Mei 2015
menguji hipotesis perbedaan aktivitas
lebih
volume
expected
perdagangan
saham
emiten
besar
dibandingkan Reaksi
return.
dengan
positif
cukup
pada sebelum dan sesudah hari libur Idul
besar terjadi pada periode pengamatan
Fitri.
t+4, menunjukkan mood para investor Penelitian
ini
mencoba
untuk melakukan perdagangan saham
menganalisis perilaku para investor untuk
mulai membaik pasca hari libur Idul Fitri.
menghadapi
Fitri,
Permintaan investor akan suatu saham
karena disaat libur panjang Idul Fitri,
akan mengakibatkan harga suatu saham
perdagangan di Bursa Efek jelas juga ikut
tersebut
libur.
setelah
libur
panjang
Idul
melaui
pada
0,02 AV ER A…
0,01
yang
tinggi
mengalami
reaksi
menujukkan
para
pengamatan negatif. investor
t+6
Hal
ini
melakukan
profit taking pada saat harga saham tinggi pada hari periode pengamatan dengan
menjual
saham.
Sehingga harga saham semakin turun
t+10
t+6
t+2
t-2
t-6
t-10
t-14
t-18
t-22
t-26
kenaikan
periode
sebelumnya 0 t-30
lebih tinggi. Namun
pasca hari libur Idul Fitri, abnormal return
AVERAGE ABNORMAL RETURN (AAR)
0,03
menjadi
yang akan mengakibatkan return menjadi
-0,01
negatif. Pada saat t0 yaitu pada saat hari libur Idul Fitri, pasar merespon negatif atas
-0,02
adanya hari libur Idul Fitri.
Gambar 1. Average Abnormal Return (AAR) Seluruh Emiten Selama Periode Pengamatan
bahwa periode
gambar
pergerakan
1.
nilai
pengamatan
menunjukkan AAR
cukup
15
selama fluktuatif
dengan range empat hari. Selama 41
5
(empat
0
puluh
satu)
hari
A V E…
10
periode
pengamatan, AAR dengan nilai positif
-5
t-30 t-27 t-24 t-21 t-18 t-15 t-12 t-9 t-6 t-3 t-0 t+3 t+6 t+9
Pada
20
AVERAGE ABNORMAL TRADING VOLUME ACTIVITY (AATVA)
terdapat pada 26 (dua puluh enam) hari Gambar 2. Average Abnormal Trading Volume Activity (AATVA) Seluruh Emiten Selama Periode Pengamatan
periode pengamatan dan AAR bernilai negatif terdapat pada 15 (lima belas) hari periode
pengamatan.
Hal
itu
Hasil penelitian terhadap abnormal
menunjukkan bahwa rata-rata abnormal
trading volume activity dengan melihat
return semua perusahaan yang dijadikan
hasil uji statistik paired t-test, terdapat
sampel, sebagian besar nilainya lebih
perbedaan yang signifikan pada trading
besar dari nol, yang berarti actual return 384
JESTT Vol. 2 No. 5 Mei 2015
volume activity saham pada sebelum dan
terhadap
sesudah hari libur Idul Fitri, dengan nilai
volume activity dengan uji statistik
probabilitas
paired t-test, terdapat perbedaan
sebesar
0.02.
Adanya
abnormal
trading
perbedaan volume dari hari ke hari pada
yang
periode
menunjukkan
volume activity saham sebelum
bahwa masih terdapat reaksi pada pasar
dan setelah hari libur Idul Fitri
yang ditunjukkan oleh abnormal trading
dengan nilai probabilitas 0.02.
pengamatan
signifikan
pada
trading
volume activity yang tidak sama dengan
Jadi kesimpulan yang dapat diambil
nol pada sebelum hari libur Idul Fitri. Hal ini
adalah terdapat average abnormal return
membuktikan
perbedaan
tidak signifikan dan terdapat perbedaan
trading volume activity pada sebelum
average abnormal trading volume activity
dan sesudah hari libur Idul Fitri, investor
yang signifikan sebelum dan sesudah hari
bereaksi
libur Idul Fitri.
masih
terhadap
ada
hari
libur
mengakibatkan
adanya
likuiditas
yang
saham
Idul
Fitri
perbedaan
signifikan
VI. DAFTAR PUSTAKA Anshori, Muslich, Iswati. 2009. Metodologi
yang
Penelitian Kuantitatif. Surabaya:
diakibatkan oleh kegiatan jual beli saham.
Airlangga University Press.
V. SIMPULAN
Anwar, Choirul. 2004. Studi Peristiwa Pasar
Berdasarkan hasil penelitian dengan judul Reaksi Pasar Modal Terhadap Hari
terhadap Pemilihan Umum tanggal 5
Libur Idul Fitri pada Emiten yang Masuk
April 2005 pada Bursa Efek Jakarta.
Dalam Daftar ISSI Periode 2011-2013, maka
Jurnal Ekonomi & Bisnis No.2 Jilid 9
dapat
diambil
beberapa
Bursa Efek Indonesia (BEI). 2007. Mengenal
kesimpulan
Pasar Modal. (Online) www.idx.co.id,
sebagai berikut: 1. Terdapat
Average (AAR)
Return
tidak
Abnormal
diakses pada 30 September 2014.
signifikan
Bursa Efek Indonesia (BEI). 2011. Investasi
selama periode pengamatan. AAR
Syariah dan Daftar Saham Syariah.
dengan nilai positif pada 26 hari
(Online) www.idx.co.id, diakses pada
periode pengamatan dan AAR
30 September 2014. Darwis, “Pengaruh Volume Perdagangan
dengan nilai negatif pada 15 hari periode
pengamatan.
Terhadap Return Saham LQ-45 Selama
AAR
Bulan Ramadhan di BEI ”, STIE MDP
dengan nilai positif menunjukkan bahwa
hari
libur
Idul
Fatimatuzzahra, Vita. 2014. Reaksi Pasar
Fitri
merupakan informasi positif (good
Atas
news) dan begitu pula sebaliknya.
Emiten Saham Penerbit Sukuk Periode
2. Terdapat Trading
perbedaan Volume
Idul
Fitri.
Hasil
Studi
Pada
Airlangga.
(ATVA)
Hidayat, Taufik. 2011. Buku Pintar Investasi
pada sebelum dan setelah hari libur
Sukuk
2008-2012. Program Sarjana Universitas
Abnormal
Activity
Penerbitan
Syariah. Jakarta: Mediakita..
penelitian 385
JESTT Vol. 2 No. 5 Mei 2015
Huda,
Nurul
dan
Nasution.Edisi
Mustafa
Revisi
2008.
Edwin
Program
Sarjana
Universitas
Islam
Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Investasi
Pada Pasar Modal Syariah. Jakarta:
Meidawati,
Neni
dan
Mahendra
Harimawan. 2004. The Impact of Bank
Kenacana. Husnan, Suad. 2005. Edisi Keempat. Dasar-
Restructuring Announcements on The
Analisis
Banking Stock Prices: The Cases of
Sekuritas. Yogyakarta: Unit Penerbit dan
Indonesia’s Bonds on May 28, 1999.
Percetakan
Gajah Mada International Journal of
Dasar
Teori
Portofolio
dain
Sekolah
Tinggi
Ilmu
Business. No I : 119-139
Manajemen YKPN. Hartono, Jogiyanto. 2010. Edisi Ketujuh.
Rachmawati, Rina. 2005. Pengaruh Hari
Teori Portofolio dan Analisis Investasi.
Libur Tahun Baru dan Libur Lebaran
Yogyakarata: BPFE-Yogyakarta.
Terhadap
Kamaludin,
“Reaksi
Pemain
Saham:
Abnormal
Perusahaan
Sektor
Return Industri
pada Barang
Implikasi Libur Nasional di Bursa Efek
Konsumsi (Studi Kasus di Bursa Efek
Indonesia”, Jurnal Ilmiah STIE
Jakarta Kurun Waktu Tahun 1998-2003
MDP,
Volume 1, Nomor 2, Maret, 2012 Latifah,
Uli.
2012.
Analisis
Periode
Setelah
Program
Perbedaan
Pascasarjana
Nasional (Studi Empiris pada Indeks
Manajemen
Harga Saham Gabungan (IHSG) di
Erlangga.
Jakarata:
Portofolio.
Sutedi, Adrian. 2011. Pasar Modal Syariah:
Bursa Efek Indonesia Periode 2007Sarjana
Universitas
Samsul, Mohamad. 2006. Pasar Modal dan
Hari Libur Keagamaan Serta Hari Libur
Program
Moneter).
Dipenogoro.
Return Saham Sebelum dan Sesudah
2011).
Krisis
Universitas
Sarana
Dipenogoro.
Investasi
Keuangan
Berdasarkan Prinsip Syariah. Jakarta
Lestari, Elly. 2011. Pengujian Reaksi Pasar
Timur: Sinar Grafika. Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi
Terhadap Perusahaan yang Melakukan Stock Split Berdasarkan Rasio Split di
dan
Bursa Efek Indonesia. Tesis. Universitas
Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Airlangga.
www.liputan6.com
Malasari, Arnisa Rakhmah Jis. 2014. Efek Hari
Libur
Abnormal
Islam
Terhadap
Return,
Perdagangan
dan Saham
Syariah
Periode
Portofolio.
(dikases
tanggal
6
(diakses
tanggal
5
Agustus 2014)
Return,
www.okezone.com
Volume
agustus 2014) www.id.wikipedia.org
Pada
Agustus 2014)
Perusahaan Yang Masuk Dalam Daftar Efek
Manajemen
2007-2013.
386
(diakses
pada
1