JESTT Vol. 2 No. 10 Oktober 2015
PENGARUH EQUITY TO TOTAL ASSETS RATIO, NON PERFORMING RATIO DAN FINANCING TO DEPOSIT RATIO TERHADAP KINERJA KEUANGAN KOPERASI BMT NURUL JANNAH GRESIK TAHUN 2012-20141) Febby Karina Anastasia Mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga Email:
[email protected] Dina Fitrisia Septiarini Departemen Ekonomi Syariah-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga Email:
[email protected] ABSTRACT: This research aimed to know the influence of Equity to Total Assets Ratio, Non Performing Ratio and Financing to Deposit Ratio to Return on Assets Ratio in BMT Nurul Jannah Gresik. This research used the quantitative approach method. The analysis technique used multiple linear regression. Based on the result of t-test, Equity to Total Assets Ratio and Financing to Deposit Ratio partially did not influence significantly to Return on Assets Ratio, but Non Performing Financing influenced significantly to Return on Assets Ratio. The result of simultaneous test showed that Equity to Total Assets Ratio, Non Performing Ratio and Financing to Deposit Ratio had significant effect to Return on Assets Ratio with siginificant value 0,001. The ability of Equity to Total Assets Ratio, Non Performing Ratio and Financing to Deposit Ratio in explaining Return on Assets Ratio of 38,3% and the remaining 61,7% was explained by other variables outside the model. Keywords: Equity to Assets Ratio, Non Performing Financing, Financing to Deposit Ratio, Return on Assets I. PENDAHULUAN
ditumbuhkan atas prakarsa dan modal
Latar Belakang
awal
dari
tokoh-tokoh
masyarakat
setempat dengan berlandaskan pada
Director International Islamic Law and Finance Centre Singapore Management
sistem
University yang bernama Andrew White
keselamatan
menilai
kedamaian dan kesejahteraan.”
Indonesia
dalam
adalah
pengaplikasian
pemimpin
ekonomi
yang
salaam
(berintikan
:
keadilan),
Lembaga
Salah satu Baitul Maal Wattamwil (BMT)
Keuangan Mikro Syariah (LKMS) atau yang
di Gresik yaitu Koperasi BMT Nurul Jannah.
dikenal dengan Baitul Maal Wattamwil
Lembaga tersebut mendapatkan akta
(BMT) (Hapsari, 2013). Menurut Sholihin
pendirian
(2010:174), “Baitul Maal Wattamwil adalah
Pengusaha
lembaga
Kabupaten
keuangan
mikro
yang
dari
Departemen
Kecil Gresik
dan
Koperasi Menengah
dengan
No.
dioperasikan dengan prinsip bagi hasil,
489/BH/KWK.13/VII/98
menumbuhkembangkan
usaha
Koperasi Baitul Maal Wattamwil Nurul
mikro dalam rangka mengangkat derajat
Jannah. Selain itu dengan dikeluarkannya
dan
Undang-undang Pengelolaan Zakat No.
martabat
kepentingan
kaum
bisnis
serta fakir
membela miskin,
38
1) Jurnal
tahun
1999
dengan
dan
nama
peraturan
ini merupakan bagian dari skripsi yang ditulis oleh (Febby Karina Anastasia:041114128) yang diuji pada 3 Agustus 2015
812
JESTT Vol. 2 No. 10 Oktober 2015
pelaksanaannya
dengan
Keputusan
tertentu, hal ini merupakan salah satu
Menteri Agama Republik Indonesia No.
tindakan penting yang harus dilakukan
581 tahun 1999, maka Koperasi BMT Nurul
oleh Koperasi guna mengetahui prestasi
Jannah
dan
telah
Keputusan
mendapatkan
dari
Bupati
Surat
Gresik
450/3436/HK/403.14/2002
dicapainya
(Afandi, 2014:2). Rasio yang digunakan
tentang
untuk mengukur kinerja keuangan yaitu Return on Assets (ROA).
sebagai Lembaga Amil Zakat (LAZ). (2003:8)
yang
No.
pengukuhan Koperasi BMT Nurul Jannah
Sudarsono
keuntungan
Return
On
Assets merupakan
rasio
menyatakan
profitabilitas. Rasio ini juga sering disebut
bahwa “Baitul Maal Wattamwil didirikan
Return On Investment (ROI) (Gill dan
dengan
Chaton, 2005:52). Return on Investment
maksud
untuk
memfasilitasi
masyarakat bawah yang tidak terjangkau
pada
oleh pelayanan bank syariah atau BPR
kemampuan koperasi menghasilkan Sisa
syariah”. Selain itu, BMT tidak hanya
Hasil Usaha (SHU) melalui aset yang dimiliki
memberikan pembiayaan kepada para
koperasi.
Return
on
UMKM, namun BMT memberikan pula
maksimal
akan
memberikan
pembinaan, seperti yang dilakukan oleh
positif bagi keberlangsungan koperasi,
Koperasi
sehingga kesejahteraan anggota koperasi
BMT
memberikan
Nurul
Jannah
pembinaan
baik
yang berupa
koperasi
menggambarkan
yang
Investment
dampak
dapat tercapai (Candraeni, 2013:3).
mental spiritual Islam maupun pembinaan
Equity
manajemen usaha.
to
Total
Assets
Ratio
(EAR)
menunjukkan prosentase investasi dalam sebagai
total aktiva yang telah dibelanjai dengan
lembaga penghubung antara pihak yang
dana yang berasal dari modal sendiri
kelebihan
yang
(Jumingan, 2009:135). Tinggi rendahnya
kekurangan dana harus bisa menyalurkan
rasio ini akan mencerminkan pengelolaan
pembiayaannya dengan baik dan tepat.
modal sendiri perusahaan. Semakin tinggi
Oleh karena itu BMT harus mempunyai
Equity to Total Assets Ratio maka akan
kinerja
Kinerja
semakin rendah kebutuhan pendanaan
keuangan dapat diukur dengan analisis
eksternal yang diperlukan, begitu pula
rasio. Perhitungan rasio untuk menilai posisi
tingkat beban bunga akan rendah yang
kinerja suatu bank, akan memberikan
pada
gambaran yang jelas tentang baik atau
peningkatan laba (Candraeni, 2013:5).
Baitul
Maal
dana
Wattamwil
dengan
keuangan
yang
pihak
baik.
tidaknya operasional suatu bank, yang
dan
neraca
Pengukuran dilakukan
laba-rugi kinerja
pada
berdampak
pada
Non Performing Financing pada bank
dilihat dari posisi keuangannya dalam dan
akhirnya
perusahaan
konvensional
disebut
(Faisol,
2007).
Non Performing Loan (NPL). Rasio ini
keuangan
perlu
membandingkan antara total kredit yang
periode
bermasalah dengan total kredit yang
tiap
akhir
813
JESTT Vol. 2 No. 10 Oktober 2015
diberikan kepada debitur. Non Performing
pada Koperasi BMT Nurul Jannah Gresik Bulan November dan Desember 2012 (dalam persen)
Financing merupakan rasio pembiayaan bermasalah
dalam
perbankan
syariah
Grafik 1.1 menunjukkan perbandingan
(Wibowo, 2013). Semakin tinggi rasio NPF akan
menyebabkan
kesempatan
dalam
antara EAR, NPF, FDR dan ROA pada
hilangnya
Koperasi
memperoleh
pendapatan
dari
pembiayaan
yang
diberikan.
Hal
tersebut
akan
berpengaruh
buruk
pada
Jannah
Bulan
November
2012
Bulan Desember 2012 menurun apabila dibandingkan dengan Bulan November
pembiayaan
2012. Non Performing Financing pada
yang
Bulan November 2012 sebesar 0,04% dan
diberikan oleh bank dengan dana pihak
bank”.
pada
2012 menjadi 27,1%. Sehingga EAR pada
“Financing to Deposit Ratio (FDR) adalah
yang
Bulan
sebesar 28,8% dan pada Bulan Desember
ROA
Sholihin (2010:277) mengatakan bahwa
ketiga
Jannah
Total Assets ratio Koperasi BMT Nurul
(Wibowo, 2013).
perbandingan
Nurul
November dan Desember 2012. Equity to
mempengaruhi perolehan laba, sehingga akan
BMT
berhasil dikerahkan
Semakin
tinggi
rasio
pada Bulan Desember 2012 mengalami
oleh
kenaikan sebesar 0,01% sehingga menjadi
LDR
0,05%. Keadaan NPF yang mengalami
menunjukkan tingginya dana yang telah
kenaikan
disalurkan dibandingkan dengan dana
drastis
semakin besar rasio LDR, mengakibatkan
terbalik
pada
Bulan
Desember
2012.
Financing to Deposit Ratio pada Bulan
semakin besar pendapatan kredit yang
November 2012 sebesar 92,3% dan pada
diterima bank. Hal ini akan berdampak
Bulan Desember 2012 menurun sebesar
terhadap semakin tingginya rasio ROA
19,9% sehingga menjadi 72,4%. Return on
(Manikam, 2013:3).
Assets
Koperasi
BMT
Nurul
Jannah
mengalami penurunan, yang awalnya
92,3
80
berbanding
dengan FDR yang mengalami penurunan
pihak ketiga yang berada di bank. Jadi
100
tersebut
0,98% menjadi 0,94%.
72,4
Berdasarkan latar belakang masalah
60
diatas, ternyata aspek EAR, NPF dan FDR 40
28,8 27,1
mempunyai
20
karena 0,04 0,05
0,98 0,94
EAR NPF November
FDR ROA Desember
itu
melakukan
0
peran
dalam
peneliti penelitian
ROA.
tertarik yang
Oleh untuk
berjudul
“Pengaruh Equity to Total Assets Ratio, Non Performing Financing dan Financing to Deposit Ratio terhadap Kinerja Keuangan
Sumber : Koperasi BMT Nurul Jannah Grafik 1 Perkembangan EAR, NPF, FDR dan ROA
pada Koperasi BMT Nurul Jannah Tahun 2012-2014.”
814
JESTT Vol. 2 No. 10 Oktober 2015
3.
Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di
Mengetahui
on Assets
diajukan pada penelitian ini adalah:
Jannah.
1. Apakah Equity to Total Assets Ratio, Performing
4.
dan
Financing
simultan
Jannah.
terhadap
Return on Assets pada Koperasi BMT
terhadap
pada
Koperasi
Return BMT
mampu
melakukan
pengaturan,
on
Nurul
BMT
Nurul
penggalangan,
penyaluran
dan
penempatan dana dengan baik, teliti,
Jannah?
hati-hati, cerdik dan benar sehingga arus
3. Apakah Non Performing Financing berpengaruh
terhadap
pada
Koperasi
Return BMT
pendanaan dalam pengelolaan kegiatan usaha
on
Nurul
BMT
dampak
4. Apakah Financing to Deposit ratio berpengaruh
terhadap
Return
akan
menjadi
lancar.
Kelancaran tersebut akan mempunyai
Jannah?
yang
berkelanjutan
bagi
peningkatan keuntungan BMT (Sholihin, 2010:176).
on
pada Koperasi BMT Nurul
Assets
Koperasi
Kinerja keuangan dari BMT yaitu BMT
2. Apakah Equity to Total Assets Ratio
Assets
pada
II. LANDASAN PUSTAKA
Nurul Jannah?
Assets
pada Koperasi BMT Nurul
to Deposit ratio terhadap Return on Assets
berpengaruh
Non
Mengetahui pengaruh dari Financing
Financing to Deposit Ratio secara berpengaruh
dari
Performing Financing terhadap Return
atas, maka rumusan masalah yang dapat
Non
pengaruh
Analisis rasio kinerja keuangan bank
Jannah?
digunakan untuk mengetahui kinerja suatu
Tujuan Penelitian
bank (Leon dan Ericson, 2007:118). Kinerja
Berdasarkan uraian latar belakang dan
keuangan koperasi juga seperti bank yaitu
rumusan masalah diatas, maka tujuan
diadopsi dari rasio-rasio keuangan yang
penelitian ini adalah:
disesuaikan
dengan
1.
Mengetahui pengaruh Equity to Total
Pengukuran
kinerja
Assets
dilakukan
2.
Ratio,
Non
Performing
pada
kondisi
Koperasi.
keuangan
tiap
akhir
perlu periode
Financing dan Financing to Deposit
tertentu, dan pengukuran ini merupakan
Ratio secara simultan terhadap Return
salah satu tindakan penting yang harus
on Assets pada Koperasi BMT Nurul
dilakukan oleh Koperasi guna mengetahui
Jannah.
prestasi dan keuntungan yang dicapainya
Mengetahui pengaruh dari Equity to
(Afandi, 2014:2).
Total Assets Ratio terhadap Return on Assets
pada
Koperasi
BMT
Equity to Total Assets Ratio adalah rasio
Nurul
yang
Jannah.
membandingkan
antara
modal
sendiri dengan seluruh aset yang dimiliki dikalikan dengan 100%. Menurut Kurnia
815
JESTT Vol. 2 No. 10 Oktober 2015
(2012), “EAR merupakan indikator finansial
dengan baik karena semakin besar pula
yang
mengukur
kegagalan pengembalian oleh debitur.
keterikatan atau motivasi dari pemilik atas
Hal ini akan mengakibatkan kerugian
kelangsungan usaha dari bank. Rasio ini
karena profitabilitas yang diperoleh bank
menunjukkan
akan
digunakan
untuk
besarnya
modal
sendiri
menurun.
Apabila
profitabilitas
yang digunakan untuk mendanai seluruh
menurun, maka ROA juga ikut menurun.
aktiva perusahaan”. Rasio EAR digunakan
Sehingga Rasio Non Performing Loan (NPL)
untuk mengukur kemampuan keuangan
memiliki
atau solvency jangka panjang (Jumingan,
terhadap ROA (Manikam, 2013:3).
2009:136). Tinggi
pengaruh
signifikan
negatif
Sholihin (2010:277) mengatakan bahwa rendahnya
rasio
EAR
akan
“Financing to Deposit Ratio (FDR) adalah
mencerminkan pengelolaan modal sendiri
perbandingan
perusahaan. Semakin tinggi equity to total
diberikan oleh bank dengan dana pihak
assets ratio maka akan semakin rendah
ketiga
kebutuhan pendanaan eksternal yang
bank”.
yang
pembiayaan
yang
berhasil dikerahkan
oleh
diperlukan, begitu pula tingkat beban
Ketentuan Bank Indonesia untuk FDR
bunga akan rendah yang pada akhirnya
adalah 80% hingga 110%. Apabila rasio
berdampak
FDR kurang dari 80% menunjukkan bahwa
pada
peningkatan
laba
(Candraeni, 2013:5). Hendrayanti (2013)
bank
mengatakan bahwa EAR berpengaruh
fungsi intermediasinya antara pihak yang
signifikan terhadap ROA.
kelebihan dan kekurangan dana dengan
Non
Performing
membandingkan
belum
bisa
menjalankan
baik. Jika rasio FDR lebih dari 110% berarti
Financing
antara
masih
total
total
pembiayaan
yang
diberikan
pembiayaan yang bermasalah dengan
melebihi dana yang dihimpunnya. Oleh
seluruh
karena uang yang dihimpun bank sedikit,
jumlah
pembiayaan
yang
diberikan kepada debitur (Rafelia dan
maka
Ardiyanto, 2013). Semakin tinggi rasio NPF
menjalankan fungsinya dengan baik pula.
menunjukkan kualitas pembiayaan bank
(Suryani, 2011:13).
syariah semakin buruk. Bertambahnya NPF akan
mengakibatkan
kesempatan pendapatan diberikan
untuk dari
sehingga
masih
belum
bisa
“Imbal hasil atas aset atau Return on
hilangnya
Assets
memperoleh
pembiayaan
bank
(ROA)
merupakan
rasio
laba
sebelum dipotong pajak dibandingkan
yang
dengan total aset dikalikan 100 (Leon dan
mempengaruhi
Ericson,
2007:109).
Pada
koperasi,
perolehan laba dan berpengaruh buruk
keuntungan
bagi ROA (Wibowo, 2013).
sebagai Sisa Hasil Usaha (SHU) (Sitio dan
Tingginya rasio NPF menandakan bank tidak
bisa
yang
diperoleh
disebut
Tamba, 2001:28). Laba sebelum pajak
mengelola pembiayaannya
didefinisikan
816
oleh
UU
No.
:
JESTT Vol. 2 No. 10 Oktober 2015
35.3/Per/M.KUKM/X/2007 sebagai Sisa Hasil Sumber : Penulis Gambar 1. Model Analisis Hubungan Simultan
Usaha (SHU) sebelum nisbah, zakat dan pajak. Financing
to
membandingkan
Deposit
Ratio
antara
total
EAR
pembiayaan dengan total dana pihak
NPF
ROA
ketiga. Semakin tinggi FDR menandakan FDR
bahwa semakin tinggi pula dana atau pembiayaan
yang
masyarakat pihak
disalurkan
dibanding
ketiga
yang
kepada
dengan
berada
Sumber : Penulis Gambar 2. Model Analisis Hubungan Parsial
dana
di
bank
Persamaan yang digunakan dalam
(Suryani, 2011:13). Tingkat penghasilan dari pembiayaan yang disalurkan merupakan
penelitian ini adalah :
tingkat penghasilan tertinggi bagi bank.
Y=
Sehingga
Y
= Return on Assets (ROA)
maka
X1
= Equity to Asset Ratio (EAR)
semakin banyak pula penghasilan yang
X2
= Non Performing Financing (NPF)
akan didapat oleh bank (Muhammad,
X3
= Financing to Deposit Ratio (FDR)
apabila
pembiayaan
yang
semakin
banyak
disalurkan
1
2002:238).
+
2
1X 1
3=
+
2X 2
+
Koefisien regresi
dan FDR secara simultan berpengaruh
ei
signifikan terhadap ROA pada Koperasi
III. METODE PENELITIAN
BMT
Pendekatan Penelitian
Jannah,
EAR
+ ei ............(1)
= intercept
Hipotesis penelitian ini yaitu EAR, NPF
Nurul
3X 3
berpengaruh
= Variabel pengganggu
signifikan terhadap ROA pada Koperasi
Pendekatan penelitian yang digunakan
BMT
berpengaruh
dalam penelitian ini adalah pendekatan
signifikan terhadap ROA pada Koperasi
kuantitatif. Menurut Hermawan (2005:18)
BMT Nurul Jannah dan FDR berpengaruh
“Penelitian
signifikan terhadap ROA pada Koperasi
pendekatan
BMT Nurul Jannah.
obyektif, mencakup pengumpulan dan
Nurul
Jannah,
NPF
analisis
Model analisis yang digunakan terdiri dari
dua,
model
analisis
kuantitatif penelitian
data
menggunakan
hubungan
simultan dan paersial. Model analisisnya
statistik”.
dapat di formulasikan sebagai berikut:
pendekatan
adalah yang
kuantitatif metode
Penelitian
ini
suatu bersifat
serta pengujian
menggunakan
kuantitatif
karena
memerlukan perhitungan yang sistematis. EAR NPF
Penghitungan
sistematis
tersebut
digunakan untuk mengukur hubungan
ROA
antar FDR
817
variabel.
Pengukuran
tersebut
JESTT Vol. 2 No. 10 Oktober 2015
menggunakan menghasilkan
alat
statistik
kesimpulan
sehingga
yang
EAR = Modal Sendiri x 100%..............(1)
dapat
Total Aktiva
digeneralisasikan.
2.
Non Performing Financing adalah
Identifikasi Variabel Variabel
Non Performing Financing (NPF)
yang
digunakan
dalam
rasio yang membandingkan antara
penelitian ini dibedakan menjadi 2 jenis,
pembiayaan
yaitu:
total pembiayaan. Data NPF yang
1. Variabel Independen
berasal
“Variabel variabel
independen stimulus
atau
merupakan variabel
dari
bermasalah
laporan
dengan
keuangan
bulanan Koperasi BMT Nurul Jannah
yang
tahun 2012-2014 ini merupakan data
mempengaruhi variabel lain” (Soegoto,
rasio. NPF = Pembiayaan Bermasalahx 100% ....(2)
2008:55). Dalam penelitian ini variabel
Jumlah Pembiayaan
independen yang digunakan yaitu Equity 3.
to Total Assets Ratio (EAR), Non Performing
Financing to Deposit Ratio (FDR)
Financing (NPF) dan Financing to Deposit
Financing to Deposit Ratio adalah rasio
Ratio (FDR).
yang
2.Variabel Dependen
pembiayaan yang diberikan dengan
“Variabel yang
dependen
memberikan
dihubungkan
adalah
antara
dana pihak ketiga yang diterima. Data
variabel jika
FDR yang berasal dari laporan bulanan
variabel
Koperasi BMT Nurul Jannah tahun 2012-
reaksi/respons
dengan
membandingkan
independen” (Soegoto, 2008:55). Variabel
2014 ini merupakan data rasio.
dependen
FDR = Pembiayaan x 100% .................(3)
yang
digunakan
dalam
DPK
penelitian ini yaitu Return on Assets (ROA).
4. Return on Assets Ratio (ROA)
Definisi Operasional Variabel Definisi yang
operasional
digunakan
Return on Assets adalah rasio yang
variabel-variabel
dalam
penelitian
membandingkan antara laba sebelum
ini
adalah:
dikurang pajak dengan total aset yang
1.
Equity to Total Assets Ratio (EAR)
dimiliki dikalikan dengan 100 persen.
Equity to Total Asset Ratio adalah
Data ROA yang berasal dari laporan
rasio yang membandingkan antara
keuangan bulanan Koperasi BMT Nurul
modal sendiri atau ekuitas dengan
Jannah tahun 2012-2014 ini merupakan
seluruh aset yang dimiliki dikalikan
data
dengan
100%.
yang
Koperasi, laba sebelum pajak analog
berasal
dari
keuangan
dengan Sisa Hasil Usaha (SHU) sebelum
Data laporan
EAR
rasio.
Pada
KJKS
dan
UJKS
nisbah, pajak dan zakat.
bulanan Koperasi BMT Nurul Jannah
ROA = SHU sebelum nisbah,zakat,pajak x 100% ...(4)
tahun 2012-2014 ini merupakan data
Total aset
rasio.
Jenis dan Sumber Data
818
JESTT Vol. 2 No. 10 Oktober 2015
Data yang digunakan dalam penelitian
Kriteria
yang
ini adalah data sekunder. Data sekunder
pengambilan
dari penelitian ini berupa rasio keuangan
yaitu :
EAR, NPF, FDR serta ROA. Rasio tersebut di
1.
digunakan
sampel
pada
dalam penelitian
Laporan keuangan bulanan. Hal ini
dapat dari laporan keuangan bulanan
agar memenuhi persyaratan minimal
Koperasi Baitul Maal Wattamwil Nurul
kebutuhan
Jannah pada tahun 2012 - 2014.
Penelitian ini meneliti tahun 2012-2014,
Jenis data pada penelitian ini yaitu
hal
ini
dikarenakan
time series. Time series atau data berkala
tersebut
adalah
sedang
waktu
data ke
yang
waktu
dikumpulkan
(Supranto,
dari
2000:10).
pengelolaan
pada
pertumbuhan menurun
data.
tahun
ekonomi
(Sipendik
Team,
2014).
Penelitian ini mengamati satu subyek yaitu
2.
Ketersediaan dan kecukupan data.
Koperasi BMT Nurul Jannah yang diamati
Hal ini agar memenuhi persyaratan
dari waktu ke waktu mulai tahun 2012 -
minimal
2014.
data.
Populasi dan Sampel
kebutuhan
pengelolaan
Teknik Analisis
“Populasi adalah keseluruhan obyek
Teknik analisis yang digunakan pada
atau individu yang akan diteliti; memiliki
penelitian
karakteristik tertentu, jelas dan lengkap”
berganda. Metode yang digunakan yaitu
(Arifin, 2008:69). Populasi dalam penelitian
Ordinary Least Square (OLS). Terdapat
ini
keuangan
beberapa asumsi pada metode OLS yang
Koperasi Baitul Maal Wattamwil Nurul
harus dipenuhi agar hasilnya menjadi BLUE
Jannah sejak berdirinya yaitu tahun 1997
(Best Linier Unbiased Estimator).
hingga 2014.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
adalah
seluruh
laporan
“Sampel adalah bagian dari populasi
ini
adalah
regresi
linier
Uji Normalitas
yang dipilih melalui cara tertentu yang
Tujuan dari uji normalitas adalah untuk
mewakili karakteristik tertentu, jelas dan
mengetahui
lengkap
data mengikuti atau mendekati distribusi
yang
dianggap
mewakili
apakah
distribusi
sebuah
populasi” (Arifin, 2008:69). Sampel yang
normal,
digunakan
bentuk lonceng (bell shaped)(Santoso,
dalam
penelitian
ini
yaitu
laporan keuangan bulanan tahun 2012 –
distribusi
data
dengan
2010:43).
2014.
Cara untuk mendeteksi uji normalitas ini adalah
Metode Pengambilan Sampel Penelitian ini menggunakan Purposive Sampling.
yakni
Purposive
sampling
besaran
adalah
dengan
dan
melihat
Komogorov-Smimov.
Dasar
pengambilan
metode pengambilan sampling dengan
grafik
keputusan
uji
apabila
signifikansi dari masing-masing variabel
pertimbangan tertentu.
819
JESTT Vol. 2 No. 10 Oktober 2015
lebih dari 0,05 maka data berdistribusi
EAR
1,279
0,782
NPF
1,608
0,622
FDR
1,821
0,549
Nilai tolerance > 0,10 Nilai VIF 110 Nilai tolerance > 0,10 Nilai VIF 110 Nilai tolerance > 0,10 Nilai VIF 110
normal (Sujarweni, 2014:55). Tabel 1. Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Variable Asymp. Sig. (2tailed) EAR ,115 NPF ,799 FDR ,779 ROA ,790 Sumber: Hasil Uji SPSS 20
Tidak terjadi multikolinearitas Tidak terjadi multikolinearitas Tidak terjadi multikolinearitas
Sumber : Hasil uji SPSS 20 Berdasarkan Tabel 2 uji multikoinearitas,
Tabel 1 menunjukkan hasil uji normalitas menggunakan One sample Kolmogorov-
nilai
smirnov. Nilai Asymp. Sig.(2-tailed) masing-
variabel nilainya lebih dari 0,10 dan VIF
masing variabel sebesar 0,115, 0,799, 0,779
berada diantara 1-10 sehingga variabel
dan
independen penelitian ini terbebas dari
0,790.
Nilai
signifikan
keempat
tolerance
dari
variabel tersebut lebih besar dari 0,05,
masalah multikolinearitas.
maka
Uji Heteroskedastisitas
dapat
disimpulkan
bahwa
masing-masing
Uji heteroskedastisitas pada penelitian
terdistribusi normal. ini
Uji Multikolinearitas
menggunakan
Spearman
Tujuan dilakukannya uji multikolinearitas
Uji
Spearman.
merupakan
ukuran
Uji
asosiasi
variabel-
yang menuntut kedua variabel diukur
variabel bebas berkorelasi atau tidak.
sekurang-kurangnya dalam skala ordinal
Apabila
sehingga
yaitu
untuk
melihat
apakah
variabel
bebas
tersebut
obyek-obyek
atau
individu-
berkorelasi satu sama lain maka dikatakan
individu yang dipelajari dapat dalam dua
terjadi
rangkaian berurut (Siegel, 1986:250).
multikolinearitas
(Supranto,
Tabel
2001:277).
3
merupakan
hasil
dari
uji
Multikolinearitas dapat dilihat melalui
heteroskedastisitas. Pada Unstandardized
nilai VIF dan Tolerance. Dasar acuan atau
Residual, nilai Sig. (2-tailed) variabel EAR
kriteria pengambilan keputusan dapat
sebesar 0,592, nilai Sig. (2-tailed) variabel
disimpulkan jika nilai tolerance > 0,10 dan
NPF sebesar 0,545, nilai Sig. (2-tailed)
nilai
VIF
antara
disimpulkan
1-10,
bahwa
multikolinearitas independen
maka
dapat
variabel FDR sebesar 0,707. Nilai Sig. (2-
tidak
ada
tailed) ketiga variabel tersebut diatas 0,05
antar dalam
sehingga tidak terjadi heteroskedastisitas.
variabel
model
Tabel 3. Uji Heteroskedastisitas
regresi
(Sujarweni, 2014:185).
Variable
Tabel 2. Uji Multikolinearitas Variabel Independen
Nilai VIF
Nilai Toleranc e
Interpretasi Hasil
Keterangan
820
Unstandardized Residual Sig. (2-tailed)
EAR
0,592
NPF
0,545
JESTT Vol. 2 No. 10 Oktober 2015
menggunakan SPSS Statistics version 20.
FDR 0,707 Sumber : Hasil uji SPSS 20
Model yang terbentuk dari regresi linier
Uji Autokorelasi Tujuan
berganda adalah : untuk
ROA = 1,5 – 0,008 EAR – 7,38 NPF - 0,00035 FDR...(5)
mengetahui ada tidaknya korelasi antara
Interpretasi dari persamaan 5 sebagai
variabel
autokolinearitas
pengganggu
tertentu dengan Cara
pada
periode
mendeteksi
periode
berikut :
sebelumnya.
adanya
a.
Nilai konstanta sebesar 1,5. Apabila
masalah
variabel EAR, NPF dan FDR dianggap
autokolinearitas pada data yaitu melalui
konstan, maka nilai Y atau ROA
nilai Durbin Watson (DW). Bila nilai DW
sebesar 1,5.
terletak diantara batas atas atau upper
b.
Nilai koefisien regresi EAR yaitu -0,008.
bound (du) dan (4–du) maka koefisien
Apabila
autokorelasi = 0, hal ini menandakan tidak
konstan, maka kenaikan sebesar satu-
ada
satuan
autokorelasi
pengganggu
periode
pada
variabel
tertentu
dan
Interpretasi Hasil
c.
du < DW < dL= 4-du 1,2953 dU= 1,6539 Sumber: Hasil uji SPSS 20
FDR
menyebabkan
Nilai koefisien regresi NPF yaitu -7,38. Apabila
Keterangan
variabel
EAR
dan
FDR
konstan, maka kenaikan sebesar satusatuan
2,282
akan
dan
0,008 satuan.
Tabel 4. Uji Autokorelasi Durbin Watson Nilai DU dan Nilai DL
EAR
NPF
penurunan terhadap ROA sebesar -
periode sebelumnya (Sujarweni, 2014:186).
Nilai DurbinWatson
variabel
NPF
akan
menyebabkan
penurunan terhadap ROA sebesar -
Tidak terjadi Autokorelasi
7,38 satuan. d.
Nilai koefisien regresi FDR yaitu 0,00035. Apabila variabel EAR dan
Tabel 4 menunjukkan hasil dari uji
NPF konstan, maka kenaikan sebesar
autokolinearitas. Berdasarkan tabel DW,
satu-satuan FDR akan menyebabkan
nilai upper bound (dU) sebesar 1,6539
ROA turun sebesar -0,00035 satuan.
sedangkan lower bound (dL) sebesar
Pengujian Hipotesis
1,2953. Nilai DW tersebut harus berada
Pengujian hipotesis dilakukan agar
diantara du dan 4-du. Nilai dU yaitu 1,6539
dapat menginterpretasikan hasil regresi
sedangkan nilai 4-dU yaitu 2,3461. Jadi
dengan
nilai DW sebesar 2,282 berada diantar
dilakukan
1,6539
menggunakan uji F, serta secara parsial
dan
2,3461.
Sehingga
tidak
benar. secara
Pengujian
hipotesis
simultan
dengan
terdapat masalah autokolinearitas.
dengan menggunakan uji t.
Analisis Regresi Linier Berganda
Uji F
Hasil pengolahan data dalam analisis
Uji
regresi linier berganda dilakukan dengan
F
pengaruh
821
ini
bertujuan secara
untuk
melihat
menyeluruh
dari
JESTT Vol. 2 No. 10 Oktober 2015
variabel-variabel bebas atau independen
H1 =
terhadap variabel dependen (Atmaja,
antara
2009:113). Hipotesis dari uji F ini adalah :
independen.
H0 =
1=
2=
≠ 0, terdapat pengaruh signifikan variabel
dependen
dan
= 0, artinya tidak ada
Kriteria penerimaan dan penolakan H0
pengaruh secara signifikan dari variabel
maupun H1 yaitu dengan melihat nilai
bebas secara bersama-sama.
signifikansi. Jika signifikansi < 5% maka H0
H1 =
ditolak dan H1 diterima. Apabila signifikansi
1
≠
secara
2
3
≠
3
≠ 0, artinya ada pengaruh
signifikan
dari
variabel
bebas
> 5% maka H0 diterima dan H1 ditolak.
secara bersama-sama.
Tabel 6 Uji T
Kriteria pengambilan keputusan yaitu
Variabel Independen
apabila signifikansi < 5% maka H0 ditolak dan bila signifikansi > 5% maka H0 diterima. Kesimpulan yang didapat H0 ditolak, maka perlu dilakukan uji t, namun bila H0
α
Signifikansi
EAR
0,481
0,05
NPF
0,001
0,05
FDR
0,673
0,05
diterima maka tidak perlu dilakukan uji t. Tabel 5. Uji F Α Tingkat Pengujian Interpretasi Signifikansi Hipotesis H0 ditolak 0,001 0,05 0,001 < 0,05 Sumber : Hasil SPSS 20 Hasil uji F pada Tabel 5 maka dapat
Pengujian Hipotesis
Keterangan
0,481 > 0,05 0,001 < 0,05 0,673 > 0,05
Tidak signifikan Signifikan Tidak signifikan
Sumber: Hasil SPSS 20 Tabel 6 menunjukan variabel EAR dan FDR
berpengaruh
tidak
signifikan
terhadap ROA. Variabel NPF berpengaruh signifikan. Koefisien Determinasi (R2)
dinyatakan bahwa H0 ditolak karena nilai signifikansinya < 0,05 sehingga dapat
Tujuan
disimpulkan bahwa EAR, NPF dan FDR
determinasi
secara simultan berpengaruh signifikan
seberapa
terhadap ROA pada Koperasi BMT Nurul
dapat menjelaskan variabel dependen
Jannah Gresik.
atau dengan kata lain untuk mengetahui
Uji t
keakuratan hubungan variabel dependen
Uji
t
ini
digunakan
dari
perhitungan
adalah besar
koefisien
untuk
mengetahui
variabel
independen
dengan independen.
untuk
menguji
independen
secara
Pada Tabel 7 koefisien determinasi
menentukan
koefisien
sebesar 0,383 atau 38,3%. Angka tersebut
regresi yang bernilai 0 (Atmaja, 2009:115).
menunjukkan bahwa variabel ROA dapat
Hipotesis dari uji t sebagai berikut :
dijelaskan oleh variabel EAR, NPF dan FDR
variabel-variabel individual
H0
=
pengaruh
untuk
=
0, artinya signifikan
tidak terdapat antara
sebesar 38,3%. Besar kontribusi pengaruh EAR, NPF dan FDR terhadap ROA pada
variabel
Koperasi BMT Nurul Jannah tahun 2012-
dependen dan independen.
2014 yaitu 38,3%, sedangkan sisanya yaitu
822
JESTT Vol. 2 No. 10 Oktober 2015
Salah
61,7% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain
satu
indikator
ukuran
kinerja
yang tidak dimasukkan dalam penelitian
keuangan yaitu ROA. Semakin tinggi ROA
ini.
menunjukkan semakin baik kinerja BMT karena tingkat pengembalian atau return
Tabel 7. Hasil Koefisien Determinasi b
semakin besar.
Model Summary
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Hasil
DurbinWatson
dari
rasio
keuangan
akan
tercermin kelemahan dan kekuatan yang dimiliki perusahaan, sehingga kelemahan-
1
a
,619
,383
,326
,136359
kelemahan tersebut akan diperbaiki dan
2,282
kekuatan
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2 b. Dependent Variable: Y
ditingkatkan.
Sumber : Hasil SPSS 20 Pembahasan Pengaruh
EAR,
NPF
perusahaan Sehingga
mencerminkan dan
FDR
secara
akan hal
kondisi
terus
ini
serta
akan kinerja
(Kasmir, 2013:104).
Simultan terhadap ROA Koperasi BMT Nurul
Apabila rasio keuangan suatu bank
Jannah
baik maka hal ini juga mencerminkan
Rasio EAR, NPF dan FDR merupakan
kinerja
yang
baik
pula
rasio keuangan bank yang didapat dari
tersebut.
laporan
dengan tingginya ROA.
keuangan.
Rasio
keuangan
Kinerja
yang
pada baik
bank
ditandai
adalah angka yang diperoleh dari hasil
Pengaruh EAR terhadap ROA Koperasi BMT
perbandingan
Nurul Jannah
keuangan
dari
satu
Equity
mempunyai hubungan yang relevan dan
menunjukkan
signifikan (berarti). Rasio keuangan yang
yang digunakan untuk mendanai seluruh
digunakan oleh bank dengan perusahaan
aktiva perusahaan (Kurnia, 2012). Variabel
nonbank sedikit berbeda. Perbedaannya
EAR
terletak pada jenis rasio yang digunakan
terhadap ROA Koperasi BMT Nurul Jannah
oleh bank lebih banyak karena komponen
Gresik. Hal ini dikarenakan porsi modal
neraca dan laba rugi bank berbeda
sendiri
dengan perusahaan nonbank (Kasmir,
pembiayaan
2013:216).
dibandingkan dengan porsi dana pihak dari
pos
laporan yang
Fungsi
dengan
pos
rasio
lainnya
keuangan
yaitu
Total
besarnya
berpengaruh
ketiga
digunakan untuk mengevaluasi kondisi
to
yang
Ratio
modal
tidak
sendiri
signifikan
digunakan
hanya
yang
Assets
sedikit
untuk apabila
digunakan
untuk
pembiayaan.
keuangan dan kinerja perusahaan dari
Modal
sendiri
Koperasi
BMT
Nurul
tahun ke tahun. Sehingga akan terlihat
Jannah Gresik terdiri dari simpanan pokok,
perkembangan
keuangan
simpanan wajib, hibah serta cadangan.
perusahaan yang bersangkutan (Kasmir,
Simpanan pokok dan wajib yang berasal
2013:104).
dari anggota akan dikembalikan lagi
kondisi
823
JESTT Vol. 2 No. 10 Oktober 2015
apabila
anggota
keluar
dari
diterapkan
oleh
perbankan
syariah.
keanggotaan koperasi (Tohar, 2000:19).
Ketentuan tersebut diatur dalam Surat Al-
Maka koperasi harus bertanggung jawab
Maidah ayat 49 (Darwini, 2005:5).
akan
Pengaruh FDR terhadap ROA Koperasi BMT
harta
yang
diinvestasikan
oleh
anggota. Hal ini dijelaskan pada Surat Al-
Nurul Jannah
Isra’ ayat 26.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Pengaruh NPF terhadap ROA Koperasi BMT
variabel FDR memiliki pengaruh tidak
Nurul Jannah
signifikan terhadap ROA. Hal ini dapat
“Non
Performing
Financing
adalah
disebabkan oleh berbagai hal.
rasio yang digunakan untuk mengukur
Semakin meningkatnya FDR Koperasi
kemampuan manajemen bank dalam
BMT Nurul Jannah, seharusnya diikuti pula
mengelola kredit bermasalah” (Manikam,
kenaikan
2013:10).
Hasil
penelitian
penelitian ini ditemukan fakta lain yaitu
bahwa
NPF
mempunyai
menunjukkan pengaruh
pada
ROA,
namun
pada
kenaikan FDR tidak berpengaruh signifikan
signifikan terhadap ROA. Semakin rendah
terhadap
NPF maka BMT semakin bisa mengelola
terdapat variabel pengganggu. Variabel
pembiayaan dengan baik, sehingga hal
pengganggu tersebut yaitu NPF.
ini akan berdampak pada profitabilitas yang
akan
apabila
meningkat.
semakin
tinggi
Hasil
Sebaliknya, NPF,
Suryani
akan
ROA.
Hal
ini
penelitian
ini
(2011:26)
yang
dikarenakan
didukung
oleh
mengatakan
bahwa tidak adanya pengaruh yang
menyebabkan profitabilitas menurun. Hal
signifikan pada FDR terhadap ROA.
ini dikarenakan penyaluran pembiayaan
Dana pihak ketiga yang didapat dari
tidak didukung oleh kualitas pembiayaan
masyarakat, harus di olah sebaik mungkin,
yang
baik.
semakin
tinggi
karena dana pihak ketiga tersebut berarti
disalurkan
oleh
amanah yang diberikan oleh masyarakat
Koperasi BMT Nurul Jannah, semakin tinggi
kepada bank, BMT maupun lembaga
pula pembiayaan bermasalah BMT ini.
lainnya.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian
tercantum dalam Al-Qur’an Surat Al-Anfal
Manikam
ayat 27.
pembiayaan
Sehingga yang
(2013:8)
yang
mengatakan
Hal
bahwa Rasio Non Performing Loan (NPL)
V. SIMPULAN
memiliki
Simpulan
pengaruh
signifikan
terhadap
ROA.
ini
sesuai
dengan
yang
Berdasarkan hasil penelitian mengenai
Variabel
prinsip
pengaruh Equity to Total Assets Ratio, Non
kehati-hatian yang dilakukan oleh BMT.
Performing Financing dan Financing to
Hukum Islam banyak menjelaskan tentang
Deposit Ratio terhadap Return on Assets
prinsip kehati-hatian atau prinsip berusaha
Ratio pada Koperasi BMT Nurul Jannah
yang
NPF
berdasarkan
menunjukkan
etika
Islam
yang
824
JESTT Vol. 2 No. 10 Oktober 2015
tahun 2012-2014, dapat ditarik kesimpulan
pembiayaan dengan cara melakukan
sebagai berikut :
analisis kredit 5C, melakukan pengawasan
1.
terhadap nasabah pembiayaan.
Berdasarkan hasil uji F statistik (secara simultan) dengan tingkat error ( ) sebesar 0,05, menunjukkan bahwa secara
statistik
dapat
disimpulkan
DAFTAR PUSTAKA
bahwa EAR, NPF dan FDR secara bersama-sama
Afandi,
berpengaruh
Kecamatan
Berdasarkan hasil uji t statistik (secara
menunjukkan
bahwa
Performing
Financing
berpengaruh
signifikan
Atmaja, Lukas Setia. 2009. Statistika untuk
(NPF)
Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta : CV.
terhadap
Andi Offset. Candraeni,
Berdasarkan hasil uji t statistik (secara parsial)
menunjukkan
Financing
to
Deposit
berpengaruh
tidak
Volume
Kehati-hatian
(Online),
Maal
dalam
meningkatkan
(Prudent
Volume
Faisol, Ahmad.
pembiayaan
Banking
10
No.
2,
2007. Analisis Kinerja
Keuangan Bank pada Bank Muamalat Indonesia Tbk, (Online), Volume 3 No. 2,
agar profitabilitas BMT tidak menurun. bisa
diakses
cle.php, diakses pada 17 April 2015).
kurang lancar, diragukan dan macet,
Koperasi
1,
http://download.portalgaruda.org/arti
lebih
memperhatikan pembiayaan bermasalah tergolong
No.
Principle) dalam Pengelolaan Bank,
menunjukkan
diharapkan
5
Darwini, T. 2005. Urgensi Pengaturan Prinsip
dapat mempengaruhi profitabilitas BMT,
Baitul
2013.
pada 13 Desember 2014).
lebih memperhatikan faktor-faktor yang
bermasalah.
Mas.
(http://ojs.unud.ac.id/index.,
saran yang diberikan adalah agar BMT
yang
Ayu
pada Return on Investment, (Online),
signifikan
Berdasarkan simpulan diatas, maka
NPF
Gusti
Equity Ratio, Equity to Total Assets Ratio
(FDR)
Ratio
I
Pengaruh Receivable Turnover, Debt to
bahwa
terhadap Return on Assets (ROA).
yang
No.13,
PT Elex Media Komputindo.
Non
Return on Assets (ROA).
Wattamwil
Vol.7
dengan Microsoft Excel 2007. Jakarta :
Berdasarkan hasil uji t statistik (secara
pembiayaan
(Online),
Arifin, Johar. 2008. Statistik Bisnis Terapan
Assets (ROA).
rasio
Kabupaten
diakses pada 2 Februari 2015).
tidak signifikan terhadap Return on
seperti
Kinerja
(http://jurnal.stieama.ac.id/index.,
Total Asets Ratio (EAR) berpengaruh
4.
Bancak
Semarang,
parsial) menunjukkan bahwa Equity to
parsial)
Analisis
Keuangan Koperasi KSU BMT Arafah
Nurul Jannah tahun 2012-2014.
3.
2014.
Keuangan untuk Mengukur Kesehatan
signifikan terhadap ROA Koperasi BMT
2.
Pandi.
http://www.academia.edu/,
kualitas
pada 2 Februaru 2015).
825
diakses
JESTT Vol. 2 No. 10 Oktober 2015
Gill,
James
O
Memahami
dan Laporan
Memanfaatkan untuk
Chaton.
2005.
Keuangan
Informasi
Mengendalikan
Rafelia, Thyas dan Moh. Didik Ardiyanto. 2013. Pengaruh CAR, FDR, NPF, dan
:
Keuangan
Bisnis
BOPO terhadap ROE
Anda.
Mandiri
Jakarta : PPM.
Agustus
Hapsari, Endah. 26 Oktober, 2013. RI
Periode 2012,
Nomor
1,
s1.undip.ac.id,
Mikro Syariah. Republika Online.
September 2014).
Paradigma
Jakarta
Kuantitatif.
2008
Volume
1,
(http://ejournaldiakses
pada
4
Sholihin, Ahmad Ifham. 2010. Buku Pintar
:
Ekonomi Syariah. Jakarta : Gramedia
Grasindo.
Pustaka Utama.
Jumingan.
2009.
Analisis
Siegel,
Laporan
Keuangan. Jakarta : Bumi Aksara. Kurnia,
Desember
(Online),
Terbaik di Dunia dalam Keuangan
Hermawan, Asep. 2005. Penelitian Bisnis
Bank Syariah
Indra.
2012.
Analisis
Sidney.
1986.
Statistik
Nonparametrik untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta : Gramedia.
Pengaruh
Bopo, Equity To Total Assets Ratio, Loan
Sitio, Arifin dan Halomoan Tamba. 2001.
To Assets Ratio dan Firm Size Terhadap
Koperasi Teori dan Praktik. Jakarta :
Kinerja Keuangan (Studi Kasus Pada
Erlanggan.
Bank Umum Konvensional Go Public
Sujarweni, V. Wiratma. 2014. SPSS untuk
yang Listed di BEI tahun 2008 sampai
Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Baru
dengan tahun 2011), (Online), Volume
Press.
1
No.
2,
(http://eprints.undip.ac.id,
Sudarsono, Heri. 2003. Bank dan Lembaga
diakses 11 September 2014). Leon,
Boy
dan
Manajemen
Sony Aktiva
Keuangan
Ericson.
2005.
Pasiva
Bank
Soegoto, Eddy Soeryanto. 2008. Marketing Research The Smart Way to Solve a
Manikam, Johar. 2013. Analisis Pengaruh
Problem.
Persero di Indonesia Periode 2005-2012,
to
(Online),
Profitabilitas
4,
diakses
Deposit
Ratio
(FDR)
Perbankan
terhadap Syariah
(http://jurnal.walisongo.ac.id, Manajemen
di
Indonesia, (Online), Volume 19 No. 1,
11 Desember 2014). 2002.
Media
Suryani. 2011. Analisis Pengaruh Financing
dan BOPO terhadap Profitabilitas Bank
Muhammad.
Elex
Jakarta : Erlangga.
Ratio (LDR), Non Performing Loan (NPL)
(http://ejournal-s1.undip.ac.id,
:
Supranto. 2000. Statistik : Teori dan Aplikasi.
Interest Margin (NIM), Loan To Deposit
No.
Jakarta
Komputindo.
Capital Adequacy Ratio (CAR), Net
2
:
Ekonisia.
Nondevisa. Jakarta : Grasindo
Volume
Yogyakarta
Syariah.
diakses
pada 10 September 2014).
Bank
Syariah. Yogyakarta : UPP AMP YPKN.
Tohar. 2000. Permodalan dan Perkreditan Koperasi. Yogykarta : Kanisius.
826
JESTT Vol. 2 No. 10 Oktober 2015
Wibowo,
Edhi
Satriyo.
2013.
Analisis
Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, CAR, BOPO, NPF terhadap Profitabilitas Bank Syariah,
(Online),
(http://ejournal1-
s1.undip.ac.id,diakses pada 19 Maret 2015).
827