JESTT Vol. 1 No. 9 September 2014 EFEKTIVITAS MEMBERDAYAKAN EKONOMI PADA PROGRAM KOMUNITAS USAHA MIKRO MUAMALAT BERBASIS MASJID DI MASJID MIFTAHUL JANNAH SURABAYA
Hanif Ardiansyah Mahasiswa Program Studi S1 Ekonomi Islam - Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga Email :
[email protected] Dr. Muhamad Nafik H.R. Departemen Ekonomi Syariah-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Unversitas Airlangga Email :
[email protected] ABSTRACT: The porpose of this research is to find out the effectiveness of Mosque-based Microbusiness Community Program to empowering mustahiq’s economy at Miftahul Jannah Mosque Surabaya. The research method of this research is a qualitative approach, case studies strategy, and descriptive analysis techniques which collecting data through interview, and observation. The informants are members of Mosque-based Microbusiness Community Program at Miftahul Jannah Mosque Surabaya, consist of seven people who had attanded the program and has recieved assistance zakat productive in the form venture capital from Baitul Maal Muamalat through Mosque-based Microbusiness Community Program (KUM3). Based on the results of the research is Mosque-based Microbusiness Community Program effective to empower mustahiq’s economy use productive zakat consist of venture capital, the mosque has a maximum role to facilitate the distribution of productive zakat from Baitul Maal Muamalat to mustahiq evidenced by increasing three indicators, namely ruhiyah, partisipation, and business. Keyword : KUM3 program, mosque, effective, empowerment, business
Indonesia yang berada di propinsi Jawa
I. PENDAHULUAN Kemiskinan utama
yang
masih
menjadi
menjadi
pembicaraan
ekonom-ekonom
untuk
dicarikan
segera
jalan
isu
Timur. Rencana Pembangunan Jangka
bahan
Menengah Daerah (RPJM) kota Surabaya
dunia
tahun
keluar.
2010-2015
tercatat,
tingkat
kemiskinan atau proporsi jumlah orang
Kondisi kemiskinan di Indonesia sendiri,
miskin
tercatat pada September 2013 jumlah
penduduk keseluruhan tahun 2005 sekitar
penduduk miskin tercatat sebesar 28,55
13,8% yang terus meningkat hingga 18,1%
juta orang atau 11,47 persen meningkat
pada tahun 2009 atau tercatat sebanyak
280 ribu orang dibandingkan pada bulan
118.225 RTM (Rumah Tangga Miskin) dan
Maret
tahun
2013
(Badan
Pusat
Statistika
dibandingkan
2010
dengan
sebanyak
jumlah
110.117
RTM.
Indonesia, 2013). Kemiskinan Indonesia
Banyaknya
tercermin
tersebut menjadi salah satu permasalahan
pada
kondisi
suatu daerah
tertentu. Sebut saja Surabaya, Surabaya
kota
merupakan
pemenuhan
kota
terbesar
kedua
di
647
jumlah
Surabaya
penduduk
khususnya
hak-hak
dasar
miskin
dalam manusia,
JESTT Vol. 1 No. 9 September 2014 walaupun masih ada permasalahan lain
"Ya Allah, Sesungguhnya aku berlindung
yang
kepadaMu dari kefakiran dan kekufuran
menjadi
perhatian
khusus
pemerintah kota Surabaya.
serta adzab kubur" (HR. Abu Dawud, Al-
Kemiskinan di dalam Islam juga
Nasai, dan Ahmad. Dishahihkan Syaikh
dianggap sebagai sesuatu yang harus
Al-Albani dalam dan Syu'aib al-Arnauth,
diperangi.
beliau berkata: sanadnya kuat sesuai
Sebab
kefakiran
terkadang
mendorong seseorang untuk melakukan
syarat Muslim)(Depag RI,2007).
tindakan-tindakan yang tak dibenarkan
Al-Munawi juga menambahkan dalam
dan diharamkan oleh agama. Tidak heran
Faudh al-Qadir berkata:"Digabungkannya
jika muncul ungkapan kekafiran atau kemiskinan
mendekatkan
kekufuran. Rasulullah
kefakiran
kepada
Shallallahu
dengan
kekufuran
karena
kefakiran terkadang menyeret kepada
'Alaihi
dari
kekufuran".(diambil
Wasallam bersabda:
www.voa-
islam.com pada 13/07/2014).
ﺎد ا ْ ْﺮ أ ْن ﻮْ ن ْﺮا و ﺎد ا ْ ﺴﺪ أ ْن ْﺴ
Kuncoro
ا ْ ﺪر
(1997
mendefinisikan
:
102-103),
kemiskinan
sebagai
ketidakmampuan
untuk
memenuhi
kada ‘lfaqru ayyakūnu kufraw wa kada
kebutuhan minimum. Kemudian diperjelas
‘lḥasadu ayyasbiqa ‘lqadra.
oleh
"Hampir-hampir
saja
kefakiran
konsep
Sumodiningrat
(1999:150),
yang terkenal dengan “lingkaran setan
akan
menjadi kekufuran dan hampir saja
kemiskinan”
yang
hasad mendahului takdir" (Didhaifkan
Keterbelakangan,
Kekurangan
Modal,
oleh Syaikh Al-Albani dan lainnya).
Investasi
Tabungan
rendah,
Pendapatan
Walaupun hadist ini tidak bisa dijadikan
hujjah
atau
dasar
Dewasa
dengan
terdapat
memohon
dalam
isti'adzah
perlindungan).
Seperti
lembaga-lembaga
bermacam-macam
program
Salah satunya lembaga keuangan syariah
(doa
tertua di Indonesia, yaitu Bank Muamalat
doa
yang membentuk lembaga pengelola
Nabi SAW:
ْ ا ْ ْﺮ وا ْ ْﺮ و ﺬاب ا ْ ْﺮ
ini,
pemberdayaan yang mereka tawarkan.
beberapa hadits yang menggabungkan keduanya
rendah,
pengelola ZIS mulai banyak bermunculan
yang terjadi saat ini. itu,
Produksi
dikategorikan sebagai orang miskin.
ada korelasi yang positif pada kenyataan
sebab
rendah,
yang akhirnya menjadikan orang tersebut
untuk
dijadikan pedoman, namun ungkapan ini
Oleh
rendah,
meliputi
dana ZISWAQ, dana sosial, dan dana
ا ﱠﮭ ﱠ إ ﱢﻲ أ ﻮذ
kebajikan sendiri yang dinamakan Baitul
Allahumma inni a’ūżubika mina ‘lkufri wa
Maal
Muamalat.Baitulmaal
Muamalat
‘lfaqri wa ‘adābi ‘lqabri.
(BMM) merupakan yayasan yang didirikan oleh Bank Muamalat pada 16 Juni 2000
648
JESTT Vol. 1 No. 9 September 2014 sebagai perpanjangan tangan perseroan
tujuan
dalam melaksanakan kegiatan CSR dan
mengetahui
kegiatan sosial lainnya. Selama tahun 2009
Baitul Maal Muamalat dalam pemenuhan
dan 2010 telah disalurkan 35% dari alokasi
kebutuhan modal mutahiq.
dana CSR yang telah ditetapkan dalam
bagi
pelaku
UMKM
usahanya untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan yang dinginkan
bankable, semakin mudah pula UMKM
sehingga menghasilkan hasil dan dampak
untuk mengakses modal. Semangat itulah
yang sesuai dengan harapan. Efektivitas
yang mendorong BMM untuk berinisiatif
seringkali
untuk
namun
membantu menyalurkan dana CSR bank
dinamakan Muamalat
Komunitas Berbasis
Program
yang
Usaha
Mikro
Masjid
(KUM3)
dimana
di
seluruh
dalam produktif,
pemberdayaan maka
penulis
zakat
tertarik
untuk
ini
dalam
rumusan
direncanakan.Sedangkan
resource
efisiensi
use
to
achieved
those
objecktives”. Pernyataan tersebut jelas
pemenuhan
bahwa orientasi efektivitas ada pada pencapaian
tujuan
program/kebijakan.Yakni
menjadi muzakki? masalah,
lebih
objecktive, whereas efficiency refers to the
masyarakat yang mandiri yang mampu
Berdasarkan
efektivitas
“Effectiveness refers to accomplishment of
kebutuhan modal mustahiq agar tercipta
merubah mustahiq
konsep
Loebbecke (2001:25) menyatakan bahwa
meneliti lebih jauh bagaimana efektivitas program
menekankan
Sementara itu menurut Arens dan
ini
dana
Drucker
dilakukan.
mustahiq
(KUM3)
bahwa
lebih menekankan bagaimana sebaiknya
pada program Komunitas Usaha Mikro Masjid
terlihat
yang
diselesaikan serta sangat dekatnya jarak
berbasis
hakikatnya
pada pencapaian sasaran sesuai dengan
merupakan masalah yang harus segera
Muamalat
pada
Disini
right).
Indonesia.
kelompok-kelompok
efektivitas
melakukan dengan benar (doing things
Kemiskinan yang dihadapi di Indonesia
dengan
efektivitas
riht thing) sedangkan efisiensi adalah
ini
dana sebesar Rp 10,69 M di seluruh UMKM masjid
penjelasanya
efisiensi,
melakukan sesuatu yang benar (doing the
selama tahun 2010 mampu menggulirkan
binaan
pada
dengan
efisiensi. Drucker (2001:15), menyatakan
dana lainnya kepada UMKM dengan Hasan.
dikaitkan
memiliki makna yang berbeda dengan
muamalat, dana ZIS, dana sosial dan
Qordul
KUM3
suatu kebijakan atau program dalam
dengan mustahiq atau pelaku UMKM non-
akad
program
dipahami sebagai tingkat keberhasilan
solusi. Semakin dekat unit permodalan
masjid
adalah
Efektivitas secara sederhana dapat
kemiskinan yang harus disegera dicarikan
dengan
efektivitas
ini
TEORI EFEKTIVITAS
ditengarai
sebagai salah satu penyebab masalah
bekerjasama
penelitian
II. LANDASAN TEORI
Rapat Umum Pemegang Saham. Akses modal
dari
berhasilkah
maka
649
suatu
dari
suatu seberapa
program/kebijakan
JESTT Vol. 1 No. 9 September 2014 dapat mencapai tujuan.Sedangkan Tyson dan
Jackson
menjelaskan
dari awal sebuah program dibuat yang
bahwa efektivitas dapat di definisikan
tentu saja dengan tujuan yang ingin
sebagai kecakapan untuk menyesuaikan
dicapai oleh sebuah lembaga, di gambar
diri terhadap lingkungan yang berubah
fase ini disebut sebagai input. Kemudian
serta
efektivitas
program
itu
adalah integrasi. Jadi apabila dikaitkan
gambar
4.1
dengan efektvitas kebijakan, tentunya
dalamnya terlibat subjek dan objek dari
melalui
kebijakan
program yang dijalankan. Pada akhirnya
diharapkan masalah-maslah yang terjadi
akan menghasilkan sebuah output yang
di masyarakat dapat berhasil direduksi
merupakan representasi dari tujuan awal
menyesuaikan
keinginan
yang dicapai, apakah hasilnya sesusai
masyarakat yang normatifnya tentu tanpa
tujuan awal atau tidak, secara otomatis
adanya suatu permasalahan di dalam
akan memberikan dampak pada subjek
lingkungan masyarakat.Atau jika di nilai
ataupun objek program itu sendiri.
yang
dari
(2000:18)
Gambar 4.1 menunjukkan proses
menjadi
program
dasar
atau
dengan
sudut
pandang
diharapkan
melalui
keputusan
masyarakat,
kebijakan/program
maka
Zakat
adanya
berarti
berarti
manfaat,
memiliki
subur,
dan
1976).Menurut
bagian
memenuhi
arti,
menurut
harta
syarat
baik
(Ash-
istilah,
zakat
yang
telah
tertentu,
yang
diwajibkan oleh Allah untuk diserahkan
yang digunakan untuk mencapai suatu pembangunan
suci,
Shiddieqy,
serta dampak yang dihasilkan. Proyek
program
beberapa
keberesan.Sedangkan
bersih,
program pembangungan dapat dilihat tujuan,
memiliki
kata “zaka” yang berarti berkah, tumbuh,
secara
sederhana menjelaskan bahwa efektivitas
pencapaian
di
etimologi (asal kata), zakat berasal dari
yang tidak bisa di hindari oleh masyarakat.
melalui
yang
yang berarti keberkahan, al-namma yang
lingkungan yang menjadi permasalahan
(2002:228)
proses,
dalam
ditinjau dari segi bahas, yaitu al-barakatu
masyarakat
mampu menyesuaikan dengan kondisi
Kuncoro
disebut
atau
TEORI ZAKAT
pengambilan
dengan
dijalankan
kepada
tiga
dengan
unsur dalam pelaksanaannya, yaitu input,
yang
berhak
persyaratan
menerimanya tertentu
pula
(Hafidhudin, 2002:18).
proses, dan ourput. Sebagaimana yang
Orang
dijelaskan dalam Gambar 4.1. berikut ini:
mengeluarkan
yang zakat
berkewajiban adalah
muzakki,
sedangkan pihak yang berhak menerima Input
Proses
Output
zakat disebut mustahiq.Golongan yang
Dampak sumber: Kunarjo, 2002
berhak mendapat zakat ini dijelaskan oleh Allah SWT dalam Q.S. At-Taubah ayat 60 :
Gambar 1 Pelaksanaan Program dan Dampak
650
JESTT Vol. 1 No. 9 September 2014
ۡو
۞إ ﱠ ﺎ ﺼﱠﺪ ﺖ ۡ ﺮ ٓاء و ۡ ﺴ ۡ ﮭﺎ و ۡ ﺆ ﱠ ﺔ ﻮ ﮭ ۡ و ﻲ ﺮﱢ ﺎب و ۡ ﻐﺮ ͉ Ϩ ِ ϭ Ϳ͉
Ϳ͉ ϭ Ϳ͉ Ϧϣ͋ Δம π ήϓ
d) Mengembangkan
tanggung
jawab sosial pada diri seseorang, terutama pada mereka yang punya
ϓϭ
kelebihan harta.
٠ innamā ‘lṡadaqatu
rasa
e) Mendidik manusia untuk berdisiplin
lilfuqarā-i
menunaikan
wa
kewajiban
dan
‘lmasākīni wa ‘l-'āmiliina 'alayhā wa ‘lmu-
menyerahkan hak orang lain yang
allafati
ada padanya.
qulūbuhum
wafīrriqābi
wa f)
‘lgarimīna wafī sabīli ‘llaahi waibnissabīli farīḍatamminallaahi
sarana
pendapatan
wallāhu
pemerataan
untuk
mencapai
keadilan sosial.
'alīmun ḥakīmun. 60.
Sebagai
Sesungguhnya
zakat-zakat
Sedangkan
itu,
a) Sebagai perwujudan iman kepada
orang miskin, pengurus-pengurus zakat,
Allah.
Para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk budak,
dari
ibadah zakat adalah :
hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-
(memerdekakan)
manfaat
b) Karena
orang-orang
zakat zakat
merupakan berfungsi
hak untuk
yang berhutang, untuk jalan Allah dan
mustahiq,
untuk
dalam
menolong, membantu dan membina
ketetapan
mereka, terutama fakir miskin kearah
mereka
perjalanan,
yang
sebagai
sedang suatu
kehidupan yang lebih baik.
yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha
c) Zakat untuk memasyarakatan etika
mengetahui lagi Maha Bijaksana.( Q.S.
bisnis yang benar. Sebab zakat itu
At-Taubah ayat 60)(Depag RI,2007)
bukan Setiap
kewajiban
membersihkan
harta
yang
yang
kotor, tetapi mengeluarkan bagian
diperintahkan Allah termasuk zakat pasti
dari hak orang lain dari kita yang kita
memiliki tujuan, manfaat, dan hikmah.
usahakan dengan baik dan benar.
Tujuan diperintahkannya zakat oleh Allah Zakat
menurut Djuanda (2006) adalah:
hidup serta penderitaan. pemecahan
menunjukkan
bahwa
ibadah
zakat
mempunyai
makna
yang
Dari sosial kemasyarakatan, baik zakat,
para mustahiq.
infaq, maupun shadaqah memberikan
c) Menjembatani jurang pemisah antara dan
Allah.Ini
mendalam bagi segala aspek kehidupan.
permasalahan yang dihadapi oleh
kaya
Islam
Al-Qur’an disebut berulang-ulang oleh
membantunya keluar dari kesulitan
si
rukun
ketiga setelah shalat fardu yang di dalam
a) Mengangkat derajat fakir miskin dan
b) Membantu
merupakan
si
miskin
hikmah yang besar dalam merealisasikan
dalam
nilai harta umat Islam (Inoed ,2000:80).
masyarakat.
Jadi, zakat adalah ibadah dalm bidang
651
JESTT Vol. 1 No. 9 September 2014 harta yang mengandung hikmah dan
peran
manfaat yang demikian besar, mulia, baik
menjaga kestabilan perekonomian.
yang berkaitan dengan dengan muzakki, yang
mustahiq,harta
yang
Akhirnya,
dikeluarkannya
dan
(Rahman, 1999:76).
penyakit zakat
signifikan
untuk
implementasi
sistem
zakat akan dapat mengurangi kemiskinan
maupun bagi masyarakat keseluruhan
Pendistribusian
cukup
menurut
pengangguran
yang
dalam
perekonomian
menjadi
pembangunan suatu
wilayah.
Mufraini (2006:113) pendistribusian zakat
Implementasi pengembangan ekonomi
dibagi
zakat
menjadi
tiga
yaitu
distribusi
membutuhkan
keterlibatan
dan
konsumtif, distribusi produktif, dan investasi.
kepedulian
Investasi yang tinggi akan meningkatkan
mustahiq.Jika tidak, berarti sama saja
pendapatan
membiarkan
berpengaruh
yang pada
kemudian
pemerintah,
muzakki,
ketidakadilan
dan
ekonomi
meningkatkan
terjadi. Pengelolaan secara profesional
konsumsi dasar mustahiq, sehingga zakat
dapat meningkatkan kesadarn muzakki
akan
dalam
meningkatkan
agregat
konsumsi
penunaian
zakat.Karena
masih
dasar, yaitu akumulasi konsumsi pokok. Hal
banyak
ini secara logis terjadi akibat akomodasi
menunaikan zakat bukan masalah belum
sistem ekonomi terhadap pelaku pasar
mampu
yang tidak memiliki daya beli atau mereka
kurangnya pengetahuan dan kesadaran
yang
berzakat.
tidak
memiliki
akses
pada
yang
muzakki
enggan
menunaikannya,
Penunaian
melainkan
zakat
akan
ekonomi.sehingga mereka memiliki daya
membangkitkan
beli yang memadai
mengurangi kesenjangan sosial, dan pada
kebutuhan
untuk memenuhi
dasar.Kegiatan
konsumsi
gilirannya
akan
solidaritas
mengurangi
sosial,
derajat
merupakan variabel yang sangat positif
kejahatan di tengah masyarakat. Untuk
bagi
(economi
itu, pemerintah, BAZ, atau LAZ harus
growth).Ketika perekonomian mengalami
memiliki database mengenai muzakki dan
stagnasi, seperti terjadi penurunan tingkat
mustahiq di wilayah kedudukannya.Hal ini
konsumsi, kebijakan utama yang diambil
menjadi
adalah bagaimana dapat menggerakkan
melakukan
ekonomi dengan menigkatkan daya beli
guna
masyarakat.Sehingga
dikatan
muzakki, mustahiq, dan masyarakat pada
beli
umummnya terhadap pengelolaan zakat
masyarakat menjadi sasaran utama dari
oleh Negara atau lembaga zakat (Asnaini,
setiap
2010:
kinerja
bahwa
perekonomian
dapat
kemampuan
kebijakan
daya
ekonomi
(Sakti,
sangat sosialisasi
memupuk
30).
dibutuhkan
Jadi,
dan
pembinaan,
kepercayaan
zakat,
untuk
infaq,
para
dan
2007:78).Dengan mekanisme zakat yang
shadaqah terutama infaq dan shadaqah,
baik, peningkatan daya beli masyarakat
dapat
tetap dapat stabil, maka zakat memiliki
produktif apabila terdapat usaha-usaha
dimanfaatkan
untuk
usaha
nyata yang berpeluang menguntungkan.
652
JESTT Vol. 1 No. 9 September 2014 Secara garis besar, dana zakat dapat
ia miliki, antara lain melalui transfer daya
didistribusikan pada dua jenis kegiatan,
dari lingkungan”
yaitu
kegiatan-kegiatan
yang
bersifat Menurut
konsumtif dan produktif (Nasution et al,
pemberdayaan
2008).
rentan
Pemberdayaan berasal dari kata yang
empowerment penguatan.Yaitu
upaya
sendiri
oleh
membentuk mandiri
sehingga
suatu
lokal
yang
sistem
yang
bebas
yang
yang
jasa
pendapat,
kelaparan,
melainkan
bebas
sumber-sumber
memungkinkan
yang
bahwa
dari
produktif
mereka
dapat
pendapatannya
mereka
perlukan;
dalam
dan
(c) proses
tidak
to use power and by transferring power
pada
yang
umumnya
adanya
tingkat
pengembalian
tertentu dari pokok pinjaman. Namun jika
from the environment to clients”
si
daya
peminjam
mengembalikan
untuk
tidak pokok
mampu
tersebut
maka
hukum zakat mengindikasikan bahwa si
mengambil keputusan dan menentukan
peminjam tersebut tidak dapat dituntut
tindakan yang akan ialakuakn terkait mereka,
produktif
suatu bentuk pinjaman yang menetapkan
increasing capacity and self confidence
daya
distribusi
mengambil skema qardul hasan yakni
block to exercising excisting power, by
memperoleh
pola
dikembangkan
reducingthe effect of sicial or personal
atas ketidakmampuan tersebut, karena
termasuk
pada dasarnya dana tersebut adalah hak
mengurangi efek hambatan pribadi dan
mereka.
sosial dalam melakukan tindakan. Hal ini melalui
kebebasan
Mufraini (2006 : 159) menjelaskan
and action over their own lives by
dilakukan
memiliki
yang mempengaruhi kehidupan mereka.
“To help client gian power of decision
diri
kemampuan
pembangunandan keputusan-keputusan
bahwa
pemberdayaan adalah :
dengan
dari
berpartisipasi
Menurut Payne yang dikutip oleh
mengambil
atau
mereka
memperoleh barang-barang dan jasa -
2007:4).
untuk
mereka
meningkatkan
sebagai subjek, bukan objek (Setiana,
“Membantu klien
kekuatan
menjangkau
diposisikan
menjelaskan
sehingga
kebodohan, bebas dari kesakitan; (b)
mengorganisir diri mereka.Pada akhirnya sendiri
lemah
mengemukakan
pentingnya
masyarakat
(2003:115)
pada
(freedom), dalam arti bukan saja bebas
masyarakat.Jadi,
pada
sebagai
masyarakat
menunjuk
dalam (a) memenuhi kebutuhan dasarnya
untuk
pendekatan pemberdayaan masyarakat penekanannya
dan
memiliki
berarti
mengaktualisasikan potensi yang sudah dimiliki
(2005:94)
kemampuan orang, khususnya kelompok
PEMBERDAYAAN
Adi
Suharto
Mufraini
menambahkan
peningkatan
bahwa
(2006: terlepas
160) dari
perdebatan pendapat dalam fiqih dan
kemampuan dan rasa percaya diri yang
653
JESTT Vol. 1 No. 9 September 2014 pola inovasi pendanaan yang diambil dari
dalam rangka pemberdayaan ekonomi
dana zakat, infaq, dan shadaqah, skema
umat di lingkungan masjid. Sejak mulai
yang dikedepankan dalam pola qardul
berdiri pada tahun 2006 hingga akhir
hasan sebenarnya sangat bagus.
tahun 2012, program KUM3 telah memiliki
STRATEGI
PEMBERDAYAAN
wilayah sebaran di 18 Provinsi, 114 masjid,
PROGRAM
219pendamping, 597 kelompok dengan
KUM3
jumlah peserta terbanyak 7.552 mustahiq.
Baitul Maal berasal dari bahasa
Dana zakat yang telah digunakan untuk
Arab yaitu bait berarti rumah, dan al-maal
modal program tersebut sebesar Rp. 12.43
yang berati harta. Jadi secara ma’na
Milyar.
lughawi baitul maal merupakan rumah ntuk
mengumpulkan
atau
perkembangannya
Dalam
sebagai
membantu
lembaga
mikro
permodalan
Muamalat
masyarakat
dalam
dengan
meningkatkan
mendorong
yang
BMM
Mustahiq
kemudian
dilakukan
BMT
data
melalui yang
ketidakmampuan
memenuhi
Program Komunitas Usaha Mikro
Kemudian
(KUM3)
e-
telah
kebutuhan diperjelas
untuk minimum.
oleh
konsep
Sumodiningrat (1999:150), yang terkenal
merupakan program bentukan Baitul Maal bersaama
oleh
(1997 : 102-103) mendefinisikan kemiskinan sebagai
(BMM)
dilakukan
kurangnya akses modal kerja. Kuncoro,
dana zakat.
Muamalat
ini
serta
adalah kurangnya lapangan kerja dan
pendayagunaan
Masjid
pengawasan
Faktor seseorang menjadi miskin
mengumpulkan,
berbasis
sukarelawan.Dalam
dana.
No. 23 Tahun 2011 merupakan lembaga
Muamalat
dan
kepada
lembaga zakat menurut Undang-Undang
serta
serta
yang disini berperan sebagai pemberi
Berbeda dengan Baitul Maal wa Tamwil,
menyalurkan,
pendamping
akan dapat diketahui oleh para muzaki
kegiatan ekonominya (Djazuli, 2002:183).
bertugas
menerapkan
masuk dalam e-Mustahiqnantinya juga
kegiatan
menabung dan menunjang pembiayaan
yang
strategi
bersama masjid dan untuk pelaporan
kualitas ekonomi pengusaha kecil antara lain
pengelolaan
pengelolaan
dengan
mengembangkan usaha-usaha produktif investasi
dengan
pelaksanaannya
terpadu yang isinya berintikan bayt al-
dan
diartikan
masjid
Tamwil (BMT) adalah balai usaha mandiri
al-tamwil
menggunakan
penanganan langsung dari pihak BMT,
Baitul Maal wa Tamwil. Baitul Maal Wa
wa
serta
partnership, dimana strategi ini dapat
untuk
sehingga dalam penamyaanya menjadi
maal
pengelolaan
pengawasan KUM3 pihak Baitul Maal
mempunyai
fungsi ganda selain mengelola dana sosial juga
www.baitulmaal.net
diakses pada 21-1-2014)
mengelola
harta, terutama dana sosial. Baitul Maal dalam
(sumber:
dengan)
654
dengan
“lingkaran
yang
meliputi
setan
kemiskinan”
Keterbelakangan,
JESTT Vol. 1 No. 9 September 2014 Kekurangan
Modal,
Investasi
rendah,
alamiah (Sugiyono, 2011:9). Metode yang
Tabungan rendah, Pendapatan rendah,
digunakan dalam penelitian ini adalah
Produksi
studi kasus deskriptif yang bertujuan untuk
rendah,
yang
akhirnya
menjadikan orang tersebut dikategorikan
menjelaskan
sebagai orang miskin.
kefektifan
meningkatnya
adalah
kemampuan
studi
dengan daya
hidup
why
yang
2006:184).
Zakat
rekreasi) akan
kurang
jika
merupakan pokok
strategi
yang
pertanyaan
suatu
dimana
peneliti
hanya
memiliki
peluang yang kecil sekali atau tidak memiliki peluang untuk melakukan kontrol
(makanan, pakaian, rumah, pendidikan, dan
masyarakat
penelitian berkenaan dengan how atau
meliputi kebutuhan primer dan sekunder
kesehatan
kasus
cocok
beli
(konsumsi) masyarakat untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
dalam
Menurut Yin (2011:1) secara umum
suatu metode pemberdayaan terhadap miskin
KUM3
mampu.
satu indikator kesuksesan
masyarakat
menggambarkan
program
memberdayakan
INDIKATOR KEBERHASILAN PEMBERDAYAAN Salah
dan
terhadap peristiwa tersebut.
(Rosyidi,
meningkat0kan
Ruang Lingkup Penelitian
permintaan barang dan jasa karena si
Ruang lingkup penelitian ini terbatas
miskin yang dulu tidak mampu membeli
pada program Komunitas Usaha Mikro
maka setelah menerima zakat menjadi
Muamalat Berbasis Masjid
mampu membeli kebutuhannya, sehingga
masjid Miftahul Jannah Surabaya.
jelaslah bahwa zakat tidak menurunkan konsumsi
melainkan
Jenis dan Sumber Data
meningkatkan
Jenis data yang dibutuhkan dalam
konsumsi dan mendorong pertumbuhan
penelitian ini adalah berupa data primer
ekonomi (Ryandono, 2008:26).
karena
bermaksud
menggali
informasi
secara luas dan mendalam pada objek
PROPOSISI Jika
(KUM3) di
program
Komunitas
Usaha
penellitian
dengan
melakukan
Mikro Muamalat berbasis Masjid (KUM3)
wawancara satu persatu dengan pihak
mampu
di
pengajar pondok pesantren. Penelitian ini
sekitar lingkungan masjid binaan, maka
menggunakan teknik purposive sampling
program ini efektif untuk dijadikan model
dalam mendapatkan informan. Menurut
pendayagunaan dana zakat.
Sugiyono (2012:218) purposive sampling
memberdayakan
mustahiq
III. METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian
metode penelitian yang berlandaskan sifat
postpositivisme,
teknik
sumber
data
pengambilan dengan
sampel
pertimbangan
tertentu.
Metode penelitian kualitatif adalah
pada
adalah
Teknik Keabsahan Data
digunakan
Triangulasi data menurut Moleong
untuk meneliti pada kondisi obyek yang
(2002:330), adalah
655
teknik
pemeriksaan
JESTT Vol. 1 No. 9 September 2014 keabsahan data yang memanfaatkan
Produksi
yang lain. Peneliti menyimpulkan bahwa
menjadikan orang tersebut dikategorikan
dalam meneliti dibutuhkan keabsahan
sebagai orang miskin. Teori lingkran setan
agar penelitian tersebut dapat dipercaya
kemiskinan Nurkse menyatakan bahwa
kredibilitasnya.Penulis
menggunakan
tingkat pendapatan yang rendah akan
triangulasi sumber karena penelitian tidak
menyebabkan permintaan rendah (pada
bisa diratakan seperti dalam penelitian
sisi
kuantitatif,
rendah (pada sisi penawaran), sehingga
tetapi
dideskripsikan,
rendah,
permintaan)
yang
dan
akhirnya
tabungan
yang
dikategorisasikan, mana pandangan yang
tingkat
sama, yang berbeda dan mana yang
investasi
spesifik dari ketiga sumber data tersebut.
kurangnya
Data yang telah di analisis oleh peneliti
menyebabkan produktivitas yang rendah
sehingga menghasilkan suatu kesimpulan,
(Jhingan, 2004).
selanjutnya
dimintakan
kesepakatan
yang
rendah
modal
Tingkat
menyebabkan dan
kembali
membuat komunitas kecil yang difokuskan di masjid, program tersebut bernama
Teknik analisis penelitian ini adalah
Komunitas Usaha MIkro Muamalat berbasis
pendekatan analisis kualitatif deskriptif.
Masjid (KUM3). Program ini memberikan
Analisis tersebut bertujuan menganalisis kasus
rendah.
model program pemberdayaan dengan
Teknik Analisis Data
studi
pun
Baitul Maal Muamalat membuat
dengan ketiga sumber data tersebut.
data
investasi
dengan
bantuan
membuat
modal
usaha
utamanya
mustahiq di sekitar masjid binaan.
penjelasan (naratif) dan menggambarkan
Baitul Maal Muamalat mempunyai
(deskripsi) kasus yang bersangkutan dan
indikator atau disebut parameter untuk
membuktikan proposisi teoritis yang telah
mengukur
dibuat.
keberhasilan
program
Komunitas Usaha Mikro Muamalat Berbasis IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Masjid (KUM3). Parameter ini kemudian
Faktor seseorang menjadi miskin
oleh
adalah kurangnya lapangan kerja dan
memenuhi
kebutuhan
Kemudian
diperjelas
tidak.
untuk
“lingkaran
yang
meliputi
Kekurangan
Modal,
setan
sebagai KUM3
kemiskinan”
ukuran
serta
keberhasilan
untuk
melihat
program
lebih
jauh
dampak yang diberikan.
Keterbelakangan, Investasi
Parameter tersebut antara lain
parameter ini juga digunakan oleh Peneliti
konsep
Sumodiningrat (1999:150), yang terkenal dengan
untuk
ruhiyah, keaktifan, dan usaha peserta,
minimum. oleh
acuan
diteruskan ke model selanjutnya atau
(1997 : 102-103) mendefinisikan kemiskinan ketidakmampuan
dijadikan
membuat keputusan apakah layak untuk
kurangnya akses modal kerja. Kuncoro,
sebagai
BMM
Peneliti
rendah,
melakukan
wawancara
pada peserta KUM3 yang telah mengikuti
Tabungan rendah, Pendapatan rendah,
program
656
di
masjid
MIftahul
Jannah
JESTT Vol. 1 No. 9 September 2014 Surabaya
dengan
mengambil
tujuh
sesudah mengikuti program KUM3 tidak
informan yang menjadi sumber informasi.
dapat
Hasil temuan dilapangan menunjukkan
Keseluruhan informan menganggap dana
dari
yang
keseluruhan
peserta
antusias
diteliti
diberikan
secara
tidak
mendalam.
terlalu
signifikan
mengikuti program KUM3. Terlihat dari
untuk mengangkat usahanya. Sehingga
keaktifan keseluruhan informan. Alasan
bantuan
mengikuti
dibelanjakan
yaitu
karena
masjid
yang
yang
untuk
digunakan untuk kegiatan KUM3 memang
kapasitas
berada
barang usaha.
di
dekat
rumah
keseluruhan
informan sehingga mudah untuk diakses serta
adanya
kepercayaan
produksi
Hasil
dan
diterima
tabel
bahwa
kedekatan pada pengurus KUM3 yang
dengan
membentuk
berasal dari pengurus masjid itu sendiri.
sangat
efektif
Alasan
mengakomodir
kedua
yang
menjadi
motivasi
penambahan
atau
dari
disimpulkan
langsung
persediaan
4.8
dapat
peranan
masjid
komunitas
peranannya
kecil untuk
kebutuhan
modal
informan adalah kemudahan pengurusan
mustahiq, hanya saja kurang maksimalnya
administrasi
program
jumlah dana bantuan yang diberikan
KUM3 serta sistem bantuan modal bergulir
kurang untuk ukuran perkotaan. Terlihat
yang tanpa bunga ataupun tambahan
dari peningkatan ruhiyah dan antusiasme
yang lain.
informan untuk mengikuti program KUM3
untuk
mengikuti
Parameter menunjukkan
juga
ruhiyah
keseluruhan
yang
memberikan
dampak
secara
informan
psikologis untuk bersemangat lagi dalam
mengalami perubahan setelah mengikuti
menjalankan usahanya. Namun kurang
program yaitu semakin giatnya dalam
maksimalnya parameter usaha karena
melakukan
informan
sholat
berjamaah, adanya
menganggap
dana
yang
peningkatan untuk membaca Al-Qur’an,
diterima
serta
kepekaan
laporan keuangan yang rapi. Sehingga
anggota
tidak bisa terlihat dampaknya secara
diketahui
langsung. Hal ini juga diperkuat dengan
secara mendalam kondisi ibadah setelah
informasi dari pendamping kelompok di
mengikuti program.
masjid Miftahul Jannah Surabaya.
adanya
pada
peningkatan sesama
kelompok.Sayangnya,
Namun, keseluruhan
tidak
parameter informan
usaha tidak
kurang
dan
tidak
adanya
dari
Apabila dikaitkan dengan teori
bisa
Dunn (2001), yang mempunyai enam
menunjukkan laporan keuangan bulanan
indikator
usahanya.
maka hasilnya dapat disajikan sebagai
Keseluruhan
informan
yang
kefektivan
merupakan pengusaha ini memang tidak
berikut :
terlalu memperhatikan berapa uang yang
1. Efektivitas
masuk ataupun yang keluar. Sehingga perubahan
keuntungan
sebelum
sebuah
program,
Program KUM3 di masjid Miftahul
dan
Jannah
657
Surabaya
mampu
merubah
JESTT Vol. 1 No. 9 September 2014 struktur
masyarakat
dari
menjadi
muzakki,
mustahiq
sebelumnya
Program KUM3 sangat cocok untuk
walaupun
menyelesaikan
masalah
kemiskinan
belum bisa dipastikan secara quantitatif,
karena sulitnya akses modal. Sebagai
tetapi Penulis mengacu pada konsumsi
mana teori kemiskinan yang menyebut
informan yang hampir keseluruhan dari
bahwa tingkat investasi yang rendah
hasil wawancara mengalami kenaikan
menyebabkan
tingkat konsumsi. Walapupun kenaikan
kembali menyebabkan produktivitas yang
konsumsi ini tidak bisa dikatakan mustahiq
rendah (Jhingan, 2004). Karena KUM3
tersebut menjadi muzakki, karena ada
menjadikan masjid sebagai media utama
masih
aktivitasnya,
ada
kemungkinan
beberapa
kurangnya
sehingga
modal
setiap
dan
orang
informan belum mencapai nishab. Selain
mampu mengakses modal dan akhirnya
itu ada juga perubahan status dari yang
kebutuhan
sebelumnya
terpenuhi.
menjadi
non-bankable yang
bankable,seperti
dialami
oleh
pemahaman
agama
lembaga resmi yang dimiliki oleh Bank Muamalat
2. Efisien
menghimpun KUM3
sangat
mereka
Baitul Maal Muamalat merupakan
terutama tentang membaca Al-Qur’an
Program
usaha
4. Pemerataan
informan ketiga. Dan yang terakhir adalah meningkatkanya
modal
efisien
dan
memiliki
dana
tugas
ZIS
dan
mendistribusikan secara merata melalui
dalam mewujudkan tujuan dari program
program-program
itu sendiri. Keefisienan ini dapat dilihat dari
satunya KUM3. Selama Peneliti melakukan
pembentukan kelompok usaha kecil, yang
pengambilan data di lapangan, peserta
terdiri 20 anggota untuk 1 kelompok,
yang dipilih memang layak mendapatkan
setiap kelompok memiliki 1 pendamping.
bantuan. Misalnya saja informan keenam
Sedikitnya anggota ini akan memudahkan
ibu yang harus menggantikan suami untuk
pendamping
menjadi
setiap
untuk
anggota
terus
mengawasi
kelompoknya,
tulang
yang
dimiliki
punggung
salah
keluarga,
seperti
kemudian ada juga informan pertama
yang dirasakan oleh informan 5 yang
yang membuka toko pracangan yang
merasa
memiliki tanggungan 4 anak yang masih
diperhatikan,
sehingga
menimbulkan kepercayaan diri untuk terus
sekolah semua, dan lain sebagainya.
berusaha.
5. Responsifitas
Selain
efisien
dalam
hal
kenggotaan kelompok, program ini juga
Keseluruhan
menghemat tenaga dan waktu bagi memang
sangat
antusias dalam mengikuti program KUM3
tidak
karena dari awal program ini menjadikan
memerlukan syarat yang menyusahkan
masjid sebagai tempat aktivitas, bantuan
dan jaraknya pun juga dekat dengan
modal tanpa agunan dan bunga.
rumah masing-masing mustahiq.
6. Ketepatan
mustahiq
karena
informan
3. Kecukupan
658
JESTT Vol. 1 No. 9 September 2014 Baitul Maal Muamalat membuat
sehingga
tidak
diketahui
secara
jelas
strategi yang tepat dengan bekerja sama
perkembangan usaha setelah mengikuti
dengan masjid sebagai pusat aktivitasnya.
program KUM3.
Sehingga, mustahiq bisa dijangkau dan tentu
saja
tepat
sasaran
DAFTAR PUSTAKA
karena
Al Qur’an Al Karim.
penentuan mustahiq dibantu oleh dewan
Antonio, M. Syafi’i. 1999. Bank Syaria:
takmir masjir yang tentu saja tahu kondisi
Wacana
lingkungan di sekitar masjid.
Peneliti
Institute.
yang
dirasakan
adalah
informanuntuk kesibukan
oleh
Arens,Alvin
kebersediaan
diwawancarai
informan
dan
Jakarta:Tazkia
Cendekiawan.
1.5. Kendala Penelitian Kendala
Ulama
dan
Auditing
karena
waktu
A.J.K
Loebbecke.2001.
Suatu
Pendekatan
Terpadu. Jakarta: Airlangga.
yang
Asnaeni.
2010.
Membangun
Zakat
dimiliki Peneliti juga terbatas. Sehingga
Sebagai
Peneliti memutuskan untuk mengambil
Masyarakat. Jurnal La_Riba. Volum
data dari 7 peserta dari total 20 peserta
IV, no. 1.
yang mengikuti program KUM3. Selain itu, peserta
KUM3
keuangan,
tidak
sehingga
memperdalam
memiliki
laporan
Peneliti
kesulitan
pengambilan
Djazuli,
A.
Upaya
2002.
Membangun
Lembaga-Lembaga
Perekonomian
Jakarta:
Umat.
PT.Raja Graindo Persada.
data
Hafidhudin, Didin. 1998. Panduan Praktis
tentang perubahan pendapatan setelah
Tentang Zakat, Infaq, Shadaqah.
mengikuti program KUM3.
Jakarta: Gema Insani. . 2006. Panduan Zakat Praktis. Jakarta:
V. SIMPULAN
. 2007. Agar Harta Berkahdan
Muamalat Berbasis Masjid (KUM3) yang dijalankan
oleh
Baitul
Bertambah
Maal
mustahiq.
Terlihat
dan
Kunarjo.
keseluruhan mustahiq mencapai target
2002.
Perencanaan
Pengendalian
ketiga indikator, hanya saja target usaha
: PT.
dan
Program
Pembangunan. Jakarta: UI press.
tidak maksimal karena bantuan modal
Mufraini, M. Arif. 2006. Akuntansi dan
yang diberikan jumlahnya kecil dan tidak yang
Perencanaan.Jakarta
Raja Grafindo Persada.
partisipasi, dan usaha mustahiq. Hampir
keuangan
Infaq,
Jhingan, M.I. 2004.Ekonomi Pembangunan
mencapai keberhasilan indikator ruhiyah,
laporan
Zakat,
Shadaqah. Jakarta: Gema Insani.
dari
peranan yang kuat Baitul Maal Muamalat
ada
Gerakan
Memberdayakan
Muamalat efektif digunakan untuk model pemberdayaan
Dhuafa
Republika.
Program Komunitas Usaha Mikro
telah
Dompet
Manajemen
rapi
659
Zakat:
JESTT Vol. 1 No. 9 September 2014 Mengkomunikasikan
Kesadaran
dan Mengembangkan Jaringan. Jakarta: Kencana. Qardhawi,
Yusuf.
1991.
Hukum
Zakat.
Jakarta: Lentera. .
1995.
Kiat
Islam
MengentaskanKemiskinan. Jakarta: GemaInsani Press. .
1996.
Hukum
Komparasi
Zakat
Studi
Mengenai
danFilsafat
Zakat
Status
Berdasar
Al-
Qur’an dan Hadist. Jakarta: Mizan. .
2005.
Spektrum
Zakat
dalamMengembangkanEkonomiK erakyatan
(terj.).
Jakarta:
Zikrul
Hakim. Ryandono, Muhamad Nafik Hadi. 2008. Ekonomi
Ziswaq(Zakat,
Infaq,
Shadaqah, dan Waqaf). Surabaya: IFDI dan cenforis. Sugiyono.
2011.
Metode
Kuantitatif,
Kualitatif,
Penelitian dan
R&D.
jakson.2000.
The
Bandung:Alfabeta. Tyson,Shaun&
Tony
Essence
of
Organizational.
Yogyakarta: ANDI Yin. 2002. Studi Kasus Desain & Metode. Jakarta: PT Grafindo Persada. Yuliana,
Indah.
2012.
Pendistribusian Infaq,dan Syariah
Implementasi Dana
Shadaqah Untuk
Zakat,
Perbankan
Pemberdayaan
Usaha Kecil Mikro di Malang.Artikel. Malang:
UIN
Maulana
Malik
Ibrahim.
660