JESTT Vol. 1 No. 7 Juli 2014 IMPLEMENTASI AKUNTABILITAS DALAM KONSEP METAFORA AMANAH DI LEMBAGA BISNIS SYARIAH (STUDI KASUS : SWALAYAN PAMELLA YOGYAKARTA)
Rahmah Yulisa Kalbarini Mahasiswa Program Studi S1 Ekonomi Islam - Fakultas Ekonomi dan Bisnis – Universitas Airlangga Email:
[email protected] Noven Suprayogi Departemen Ekonomi Syariah – Fakultas Ekonomi dan Bisnis – Universitas Airlangga Email:
[email protected] ABSTRACT: This study is aimed to find out accountability within Trustful metaphor concept and know the process also type of accountability in islamic business organization case study at Pamella Supermarket. The methods of this study is qualitative approach using research study. The analyze technique is domain and taxonomy. Data is collected by interview, passive participant observation, and secondary data. The informants of this research are an assistant manager, a marketing officer, an employee and costumers of the Pamella Swalayan in Yogyakarta. The results obtained, that the implementation of accountability with trustful metaphor concept in Pamella Supermarket based on pamella owner’s concept on accountability that the purpose of life is rahmatan lil alamin that is each muslim can give a benefit to of the muslims. The realization of that concept is there will be a separation of responsibility : business fund from social fund which is managed by Pamella. From the supermarket sight, the business fund is under the responsibility of the owner and to Allah SWT. While the social fund is under the responsibility of the society by holding some social humanity program, which are reported to the society as well as to the existing interrelated departments in Yogyakarta. Keywords: Accountability, Trustful metaphor, responsibility, business fund, social fund
I . PENDAHULUAN Bisnis merupakan salah satu ragam
Akuntabilitas
pekerjaan yang wajib dilakukan umat
dalam
muslim
accountability
untuk
memenuhi
kebutuhan
bahasa yang
secara
harfiah,
inggris
disebut
diartikan
sebagai
hidupnya. Allah SWT melapangkan bumi
keadaan untuk dipertanggungjawabkan
serta menyediakan berbagai fasilitas yang
atau
dapat digunakan manusia untuk mencari
accountable
rezeki. Bisnis dalam Islam tidak hanya
tanggung jawab. Al-Qur’an dan Sunnah
serangkaian
mencari
mendefinisikan akuntabilitas dengan apa
sebanyak-banyaknya,
yang benar, jujur, dan adil, apa preferensi
tetapi dibatasi dalam cara perolehan dan
dan prioritas masyarakat, peran serta
pendayagunaannya dengan aturan halal
tanggung jawab perusahaan.
aktivitas
laba/keuntungan
untuk
dan haram (Abdurrahman,2013:263).
506
dalam
kata yang
sifat
disebut
diartikan
sebagai
JESTT Vol. 1 No. 7 Juli 2014 Amanah
adalah
sesuatu
yang
Konsep Akuntabilitas dalam Islam
dipercayakan kepada orang lain untuk
Konsep akuntabilitas dalam Islam
digunakan sebagaimana mestinya sesuai
menyatakan bahwa manusia sebagai
dengan
pemegang
keinginan
yang
mengamanahkan.
syariah
bukan
sebagai
pemegang kuasa penuh yang mengatur
Lembaga bisnis yang menerapkan prinsip
amanah,
dalam
dunia.
Manusia
ditunjuk
sebagai
menjalankan
“khalifah” dalam bentuk amanah dan
bisnisnya adalah swalayan Pamella di
sebagai wakil Allah SWT. Sesuai dengan
Yogyakarta.
firman Allah dalam Surah Al-Baqarah:30.
Swalayan
mengadakan
kegiatan
melalui
dana
sosial
diambil
dari
Pamella kemanusiaan
konsumen
kembalian
Surah Al-An’am ayat 165 juga
yang
menjelaskan
konsumen.
sebagai
menjelaskan dan
“khalifah”
manusia bagaimana
Swalayan Pamella memberikan informasi
konsep pertanggungjawaban ditekankan
kepada konsumen mengenai dana sosial
dengan perintah dari Allah SWT melalui
konsumen yang mereka kelola tersebut.
istilah
II. LANDASAN
TEORI
“hisab”
atau
perhitungan/pengadilan (accountability)
DAN
di hari pembalasan. Hisab dalam arti
PENGEMBANGAN PROPOSISI
umum
Konsep Bisnis dalam Islam
berkaitan
dengan
kewajiban
seseorang untuk account kepada Allah
Setiap manusia memerlukan harta
SWT dalam segala hal yang berkaitan
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
dengan usaha manusia.
sehingga manusia akan selalu berusaha memperoleh harta kekayaan itu. Usaha
Konsep Metafora Amanah
yang dilakukan manusia adalah dengan
Morgan (1986) dalam Triyuwono
bekerja dan salah satu ragam pekerjaan
(2000:10) menyatakan bahwa metafora
adalah
adalah suatu cara berpikir dan melihat
berbisnis.
Allah
SWT
telah
melapangkan bumi serta menyediakan
yang
berbagai fasilitas yang dapat digunakan
melakukan interpretasi dan memahami
manusia
realitas sosialnya.
untuk
mencari
rezeki
(Abdurrahman, 2013:264-265). Bisnis
dalam
cara
seseorang
Amanah dalam konteks ekonomi bertujuan
menyatakan bahwa segala sumber daya
mencapai tiga hal utama utama yaitu: (i).
milik Allah dan manusia adalah seseorang
Target hasil: profit-materi dan benefit-
yang diberi amanah untuk menyebar misi
nonmateri (ii). Pertumbuhan, artinya terus
sakral
meningkat.
Tujuan organisasi menurut Islam adalah
(iii).
Islam
mempengaruhi
Keberkahan
atau
keridhaan Allah.
yang
menyebarkan
ditugaskan
rahmat
kepadanya.
bagi
semua
makhluk. Tujuan itu pada hakekatnya tidak terbatas pada kehidupan dunia
507
JESTT Vol. 1 No. 7 Juli 2014 individu, tetapi juga kehidupan setelah
nisab
dunia ini.
bagian dari kewajiban keagamaan yang
Tujuan organisasi
untuk yang
emansipatoris,
mewujudkan
lebih
kadar
tertentu
sebagai
harus ditunaikan (Nursani 2000 dalam
humanis,
transedental,
(suatu
Triyuwono 2001:29).
dan
Metafora amanah dalam bentuk
teologikal dikiaskan menjadi metafora
operasional
amanah (Triyuwono,2006:216). Metafora
metafora zakat atau realitas organisasi
amanah
yang dimetaforakan dengan zakat (zakat
memberikan
fundamental
implikasi
terhadap
yang konsep
bisa
metaphorized
diturunkan
menjadi
organisational
reality).
manajemen dan akuntansi. Metafora ini
Metafora
diturunkan dari sebuah “aksioma” yang
organisasi bisnis orientasinya tidak lagi
mengatakan
dasarnya
profit-oriented atau stockholders-oriented
manusia berfungsi sebagai Khalifatullah fil
tetapi zakat-oriented dan environment
ardhi (wakil Tuhan di bumi).
and
bahwa
Simpulan
pada
metafora
amanah
bentuk,
struktur,
merupakan
dan
digunakan
oleh
instrumen khalifah
bahwa
(Triyuwono,
stakeholders-oriented
Shari’ah
Enterprise
Theory
merupakan penyempurnaan teori yang
yang
mendasari enterprise teory sebelumnya.
untuk
Aksioma
menjalankan tugas mulianya dimuka bumi
penting
penetapan
yakni memberikan kesejahteraan (materi
Theory
dan nonmateri) bagi seluruh manusia dan
konsep
adalah
yang
mendasari
Shari’ah
Allah
Enterprise
sebagai
sumber
amanah utama dan sumber daya yang
alam semesta.
dimiliki para stakeholders. Sumber daya tersebut melekat suatu tanggungjawab
Konsep Metafora Zakat Zakat
arti
Shari’ah Enterprise Theory
manajemen organisasi dimana organisasi tersebut
memberikan
2006:352).
adalah konsep yang digunakan untuk mendesain
ini
secara
memiliki
dalam penggunaan, cara dan tujuan
makna ganda yaitu pertumbuhan dan
yang ditetapkan sang Pemberi Amanah.
juga pembersihan (Siregar 1999 dalam
Haryadi (2010:42) menyatakan bahwa
Triyuwono
2001:29).
terkandung
adalah
linguistik
Makna
yang
pihak yang menerima pendistribusian nilai
zakat
akan
tambah dalam teori ini diklasifikasikan
membawa pertumbuhaan kekayaan dan
menjadi
juga
participants
membawa
pahala
bagi
yang
dua
golongan
dan
yakni
indirect
direct
participant.
melakukannya. Zakat pada hakikatnya
Direct participants adalah pihak yang
adalah
kewajiban
terkait
muslim
untuk
kekayaan pertanian
membayar
bersihnya jika
finansial
atau
kekayaannya
seorang
langsung
dengan
bisnis
sebagian
perusahaan
hasil-hasil
stakeholders adalah pihak yang tidak
melebihi
508
sedangkan
indirect
JESTT Vol. 1 No. 7 Juli 2014 terkait
langsung
dengan
bisnis
Shariah
Enterprise
Theory.
Shariah
Enterprise Theory ini menyatakan bahwa
perusahaan. Theory
penerima pertanggungjawaban di dalam
mengajarkan bahwa hakekat kepemilikan
lembaga bisnis syariah terdiri atas dua
utama berada pada kekuasaan Allah,
yakni
sementara manusia hanya diberi hak
participant.
untuk
pihak-pihak yang secara langsung terlibat
Shariah
Enterprise
mengelola
(khalifa
Manusia
fil
ardhi).
dalam
diharuskan
mempertanggungjawabkan
direct
Direct
aktivitas
karyawan,
seluruh
perusahaan
kemudian dijabarkan lagi dalam bentuk
participant
pertanggungjawaban secara horizontal
secara
kepada umat manusia lain serta pada
aktivitas
lingkungan alam. Berdasarkan penjelasan
masyarakat,
tersebut penelitian ini didasarkan atas
lainnya.
menciptakan
dan
mulia
adalah
seperti
karyawan
sedangkan
indirect
pihak-pihak
tidak langsung bisnis
pemilik,
dan
adalah
alam
yang
terlibat dalam
yakni dan
Allah
SWT,
stakeholder
Konsep Metafora Amanah
Manusia sebagai khalifatullah fil misi
participant
bisnis
proposisi sebagai berikut:
memiliki
indirect
investor
aktivitas kepada Allah secara vertikal, dan
ardhi
dan
participant
yaitu
mendistribusikan
Shari’ah Enterprise Theory
kesejahteraan (materi dan nonmateri) bagi seluruh manusia dan alam semesta, untuk mempermudah tugas ini manusia dapat menciptakan organisasi (organisasi
Direct Participants - Pemilik - Investor - Karyawan - Konsumen
profit atau organisasi nonprofit) yang digunakan mengemban
sebagai tugas
instrumen tersebut
organisasi mempertanggungjawabkan
dalam
sehingga
Indirect Participants - Allah SWT - Alam - Masyarakat - Stakeholder
diharuskan seluruh
Konsep Akuntabilit as dalam Entitas Bisnis
aktivitas kepada Allah secara vertikal, dan kemudian dijabarkan lagi dalam bentuk pertanggungjawaban secara horizontal kepada umat manusia lain serta pada
Bentukbentuk Laporan Pertanggun gjawaban Entitas
lingkungan alam. Penelitian ini memiliki kerangka teoritis sebagaimana ditunjukkan dalam gambar 2.1. Konsep metafora amanah
Gambar 2.1 Kerangka Teoritis
yang merupakan obyek dari penelitian ini mempunyai konsep dasar teoritis yaitu
509
JESTT Vol. 1 No. 7 Juli 2014 Shariah
Enterprise
sumber
Theory
menghasilkan konsep akuntabilitas dalam
bentuk entitas
proses
digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Observasi partisipatif pasif
implementasi
Peneliti datang ke subyek penelitian
akuntabilitas yang dilihat dari bentukbentuk
laporan
dalam
Teknik pengumpulan data yang
bisnis
syariah. Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana
di
Teknik Pengumpulan Data
laporan
pertanggungjawaban
sekunder
penelitian ini.
entitas bisnis syariah yang diwujudkan dalam
data
yaitu Swalayan Pamella tetapi tidak
pertanggungjawaban
terlibat dalam kegiatan operasional
entitas bisnis syariah.
usaha tersebut. b. Wawancara/interview
III. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode
Pendekatan Penelitian Pendekatan
digunakan
wawancara terstruktur dimana peneliti
dalam penelitian ini adalah pendekatan
telah menyiapkan instrumen penelitian
kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan
berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis.
dalam
Kasus.
Wawancara ini ditunjukkan kepada
melihat
pimpinan, manajer operasional dan
skripsi
Penelitian
ini ini
yang
adalah
Studi
dilakukan
berkembangnya berbagai lembaga bisnis
manajer
di masyarakat yang berbasis syariah dan
swalayan Pamella.
salah
satu
fenomenanya
adalah
keuangan
c. Dokumentasi
dalam
swalayan pamella yang dikelola secara
adalah
syari’ah dan memiliki aktivitas syariah
swalayan pamella.
yang
dapat
dipertanggungjawabkan
serta
contoh
karyawan
penelitian
laporan
ini
aktivitas
Asisten Manajer Swalayan yakni
pada publik.
Bapak Wildan merupakan key informan
Jenis dan Sumber Data
dalam
a. Data primer di dalam penelitian ini
menjelaskan secara rinci konsep, proses
penelitian.
Bapak
Wildan
dari
hasil
wawancara
dan bentuk akuntabilitas yang ada di
pihak
yang
bertanggung
Swalayan Pamella. Manajer Pemasaran
akuntabilitas
yakni Bapak Walidi merupakan pihak
pimpinan,
yang bertanggung jawab atas seluruh
manajer operasional, dan manajer
aktivitas terkait dana sosial konsumen
keuangan serta karyawan Swalayan
yang ada di Swalayan Pamella.
diperoleh kepada jawab lembaga
terhadap bisnis
yakni
Manajer keuangan Pamella satu
Pamella. b. Observasi
dan
dokumentasi
yakni
yang
Ibu
Nani
adalah
yang
berisi bentuk dan cara akuntabilitas
bertanggungjawab
Swalayan Pamella menjadi salah satu
Swalayan Pamella satu dan berkewajiban memberikan
510
atas
pihak
informasi
keuangan
mengenai
JESTT Vol. 1 No. 7 Juli 2014 keuangan
Swalayan
Pamella
satu
Teknik Analisis Data
kepada pimpinan swalayan. Karyawan
Analisis data dalam penelitian ini meliputi :
swalayan
a.
pamella
yakni
Bapak
Agus
Analisis domain
adalah pihak yang bertanggungjawab
Analisis
ini
digunakan
untuk
melayani konsumen swalayan. Ibu Tjoko
memperoleh gambaran umum mengenai
dan Ibu Yuli adalah konsumen sekaligus
akuntabilitas di lembaga bisnis syariah.
masyarakat
yang
Gambaran umum meliputi konsep, proses
merasakan manfaat adanya Swalayan
dan bentuk akuntabilitas di Swalayan
Pamella
Pamella.
sekitar
dan
swalayan
program-program
yang
diadakannya.
b.
Analisis taksonomi Analisis
Validasi Data dan
metode validasi data yaitu. data
digunakan
untuk
memperoleh gambaran mengenai tujuan
Penelitian ini menggunakan dua
a. Triangulasi
ini
bentuk-bentuk
akuntabilitas
di
Swalayan Pamella.
adalah
menggabungkan beberapa data yang
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
didapat
Konsep Akuntabilitas
dari
wawancara
kepada
Konsep
berbagai pihak. Triangulasi data dalam penelitian
ini
adalah
peneliti
tidak
akuntabilitas
dalam
Swalayan Pamella memiliki arti sebagai
hanya melakukan wawancara kepada
bentuk
beberapa pihak tetapi peneliti juga
kepada
melihat berbagai dokumen atau arsip
Akuntabilitas
yang menunjang dalam penelitian ini.
amanah bagi lembaga bisnis syariah.
b. Triangulasi
pertanggungjawaban Allah
dan
juga
pemilik
masyarakat.
diartikan
sebagai
sumber
adalah
Akuntabilitas merupakan hal yang
hasil
wawancara
penting karena tujuan utama lembaga
antar narasumber. Triangulasi sumber
bisnis syariah adalah rahmatan lil alamin
dalam penelitian ini adalah peneliti
yaitu
melakukan
sesama manusia.
menggabungkan
wawancara
kepada
beberapa pihak yang berkepentingan di
dalam
penelitian
ini.
memberikan
Konsep
Proses
ditunjukkan
manfaat
kepada
akuntabilitas kepada
juga
konsumen
di
triangulasi sumber dalam penelitian ini
Swalayan
adalah peneliti melakukan wawancara
penggunaan
kepada key informan yaitu pimpinan
Swalayan Pamella juga mengeluarkan
swalayan pamella, kemudian peneliti
dana
juga
manajer
pertanggungjawaban kepada Allah yang
operasional, manajer keuangan dan
disalurkan melalui lembaga zakat maupun
karyawan
langsung kepada masyarakat.
mewawancarai
swalayan
Pamella
untuk
mendukung informasi yang diberikan.
511
ini
dengan dana
zakat
cara
sosial
sebagai
adanya
konsumen.
bentuk
JESTT Vol. 1 No. 7 Juli 2014 pertanggungjawaban setiap empat bulan
Proses akuntabilitas Proses Swalayan
akuntabilitas
Pamella
dijelaskan
dalam
disertai foto-foto dokumentasi dan bukti
melalui
lainnya yang diberikan kepada pihak
sumber dana yang ada di swalayan
yang berkepentingan dan masyarakat.
tersebut. Laporan keuangan yang baik
Pembahasan Konsep Akuntabilitas
adalah laporan keuangan yang tercatat secara
rapi
dan
sistematis
Hasil
sehingga
Pamella.
orang yang berpengalaman dan ahli serta
penelitian
dalam konsep akuntabilitas di Swalayan
pencatatan laporan keuangan kepada
keuangan
data
memperlihatkan fenomena gejala umum
pemilik Swalayan Pamella mempercayai
dibidang
analisis
Fenomena
pengertian
dapat
tersebut
akuntabilitas
adalah
dan
alasan
penting adanya akuntabilitas di Swalayan
dipercaya.
Pamella.
Swalayan
Pamella
memiliki
Pengertian
beberapa laporan keuangan sebagai
Islam
bentuk pertanggungjawaban swalayan. Laporan keuangan tersebut terdiri dari jurnal, neraca, laba rugi, penyaluran dana
telah
dalam
diketahui
dan
diimplementasikan
dengan baik oleh
Swalayan
Swalayan
Pamella.
menyatakan
sosisl konsumen dan penyaluran dana
akuntabilitas
Pamella
akuntabilitas
adalah
pertanggungjawaban apa yang dikelola
zakat.
kepada Allah. Tujuan organisasi menurut Islam
Bentuk-bentuk Akuntabilitas Bentuk akuntabilitas di swalayan ini
adalah menyebarkan rahmat bagi semua
terlihat dari cara pihak swalayan dalam
makhluk. Tujuan inilah yang dijadikan
memberikan informasi mengenai dana
alasan penting adanya akuntabilitas di
dana
Swalayan
yang
mereka
kelola.
Pamella.
Konsep
Pertanggungjawaban Swalayan Pamella
pertanggungjawaban
lainnya
diterapkan di Swalayan Pamella. Hal ini
dana
adalah zakat
adanya
pengeluaran
sebagai
ini
juga
telah
bentuk
terlihat dari lingkungan dan budaya yang
Allah.
ada di Swalayan Pamella telah sesuai
Bentuk pertanggungjawabannya adalah
dengan lingkungan dalam Islam seperti
dengan pembuatan laporan keuangan
penggunaan jilbab bagi karyawan wanita
yang ditunjukkan keoada pemilik sebagai
dan larangan merokok bagi karyawan
bahan evaluasi dana zakat kedepan.
laki-laki.
pertanggungjawaban
kepada
Pertanggungjawaban
kepada
Amanah
adalah
sesuatu
yang
masyarakat diwujudkan dalam bentuk
dipercayakan kepada orang lain untuk
dana
digunakan sebagaimana mestinya sesuai
sosial
konsumen.
pertanggungjawaban adalah
adanya
dari
bentuk dana
pembuatan
ini
dengan
laporan
keinginan
mengamanahkan
512
(Allah)
yang dan
tidak
JESTT Vol. 1 No. 7 Juli 2014 mengambil apa yang bukan menjadi
Shariah Enterprise Theory yakni adanya
haknya. Amanah inilah yang merupakan
pelaporan
arti
Nani
sebagai pemberi informasi yang lebih
sebagai manajer keuangan Swalayan
transparan mengenai pendistribusian nilai
Pamella satu.
tambah
akuntabilitas
menurut
Ibu
Swalayan Pamella telah berusaha
value
added
tambah
statement
yang
diciptakan
manusia
sebagai
perusahaan.
menjalankan amanah dengan sebaik-
Setiap
baiknya melalui adanya alokasi dana
khalifatullah
yang
mengelola kepemilikan dan otoritas di
berasal
diberikan
dari
kepada
melalui
konsumen
dan
masyarakat
sekitar
program-program
bermanfaat
dan
adanya
dunia
ini
amanat
sehingga
manusia
pemberian
dari harta yang dimilikinya dalam bentuk
yang
menerima.
kepada
seluruh
untuk
orang
yang
menyatakan
mengenai tunjangan karyawan.
habluminallah
bahwa
menyatakan bahwa hakekat kepemilikan
ditunjukkan kepada Allah.
vertikal
untuk
dijabarkan
fil
Manusia
hanya
Pertanggungjawaban
sementara manusia hanya diberi hak (khalifa
adalah yang
pertanggungjawabannya
utama berada pada kekuasaan Allah,
Pamella
zakat
Theory
Enterprise
berhak
Swalayan
karyawan Swalayan Pamella. Pernyataan
mengelola
(muslim)
diwajibkan untuk mengeluarkan sebagian
zakat
Shariah
untuk
yang
beberapa tunjangan dan gaji yang layak ditunjukkan
diberi
ardhi).
kepada
secara
Allah
lagi
kemudian
dalam
bentuk
diharuskan
pertanggungjawaban secara horizontal
seluruh
kepada umat manusia lain serta pada
aktivitas kepada Allah secara vertikal, dan
lingkungan alam. Pertanggungjawaban
kemudian dijabarkan lagi dalam bentuk
ini sebagai bentuk tugas mulia manusia
pertanggungjawaban secara horizontal
sebagai khalifah yaitu menciptakan dan
kepada umat manusia lain serta pada
mendistribusikan
lingkungan alam.
dan non materi) bagi seluruh manusia dan
mempertanggungjawabkan
Shariah diterapkan
Enterprise
di
Theory
Swalayan
juga
alam
Pamella.
kesejahteraan
semesta.
menjalankan
(materi
Swalayan
Pamella
mulia
kepada
tugas
ini
Swalayan ini mengeluarkan dana zakat
masyarakat
sebagai
program dana sosial konsumen. Program
bentuk
pertanggungjawaban
dengan
cara
membuat
vertikal kepada Allah kemudian terdapat
ini
dana sosial konsumen sebagai bentuk
Pamella
pertanggungjawaban secara horizontal
konsumen dan masyarakat yang tidak
kepada masyarakat. Walaupun demikian,
mampu.
dalam
bahwa dana sosial konsumen merupakan
bentuk
pelaporan
akuntansi,
Swalayan Pamella belum menerapkan
513
berasal
dari
dan
Bapak
konsumen
diperuntukkan
Wildan
Swalayan kepada
menyatakan
JESTT Vol. 1 No. 7 Juli 2014 bentuk
pertanggungjawaban
pemilik
beberapa pihak seperti dinas perijinan
kepada Allah dan masyarakat.
dan dinas sosial Yogyakarta. Swalayan Pamella sangat teliti dan
Pembahasan Proses Akuntabilitas
cermat dalam penyaluran dana sosial
Swalayan Pamella memiliki cara untuk
konsumen, hal ini dilakukan karena dana
mempertanggungjawabkan
kegiatan operasional yang dijalankannya salah satunya adalah dengan membuat beberapa
laporan
keuangan
dilanjutkan
Swalayan
dengan
diberikan
agar
menjadi didapat
yang
modal. disisihkan
yang
kemudian
dan
dana
dikumpulkan
dan
yang
dari
proses
umumnya
yang
penyaluran
Swalayan
dana
sosial
Pamella
juga
sosial konsumen danzakat dengan teliti dan cermat agar dana yang diberikan tepat sasaran.
ini dimulai dari dana yang diberikan oleh
sebagai
masyarakat
menyeleksi pihak-pihak penerima dana
Dana sosial yang ada di swalayan
masuk
pada
laporan
konsumen.
laporan
pihak swalayan kedepan.
yang
konsumen
seperti laporan penggunaan dana zakat
penggunaannya sebagai bahan evaluasi
konsumen
sosial
ditambah dengan beberapa laporan lain
untuk
telah dikeluarkan oleh pihak swalayan dibuat
oleh
keuangan
dikeluarkan zakatnya. Dana zakat yang
kemudian
dana
sesuai dengan prosedur standar laporan
untuk
dihitung
dengan
swalayan membuat laporan keuangan
operasional dan laba bersih. Laba bersih inilah
harus
akuntabilitas di swalayan ini adalah pihak
yang
kembali
swalayan
Kesimpulan
kembali
Keuntungan
dan
membutuhkan.
pemisahan
diputar
pihak
program
langsung
tersebut,
pendapatan sebagai keuntungan dan pendapatan
konsumen
amanah
tepat sasaran dan dirasakan manfaatnya
setoran kasir yang berasal dari kasir-kasir di
yang
merupakan
sebaik-baiknya. Pihak swalayan berusaha
Pencatatan dimulai dari laporan
ada
konsumen
dilaksanakan
guna
mencatat transaksi-transaksi yang ada.
yang
sosial
melalui
sosial
kasir
Pembahasan Bentuk-bentuk Akuntabilitas
kemudian
satu
fenomena
menarik
besarnya
lainnya yang ada di Swalayan ini dilihat
melalui sistim komputerisasi yang ada di
dari cara pemilik swalayan memberikan
swalayan.
ada
informasi kepada konsumen mengenai
kemudian disalurkan kepada masyarakat
dana sosial konsumen baik dari jumlah
yang membutuhkan melalui kegiatan-
dana
kegiatan yang bermanfaat, selanjutnya
yang telah dijalankan yakni dalam bentuk
dibuatlah laporan penyaluran dana sosial
poster dan spanduk yang ditempel di tiap
konsumen
Swalayan Pamella. Adanya poster dan
Dana
yang
dihitung
Salah
yang
telah
diberikan
kepada
maupun
dokumentasi
kegiatan
spanduk ini dilakukan Pamella sebagai
514
JESTT Vol. 1 No. 7 Juli 2014 bentuk pertanggungjawaban swalayan kepada
konsumen
memberikan
yang
dananya
telah
kepada
2. Pertanggungjawaban
rela
yang
pihak
dikelola
dana
bisnis
pihak
swalayan
dipertanggungjawabkan
kepada
swalayan melalui dana sosial konsumen
Allah melalui dana zakat dan laporan
yang diadakan pihak swalayan.
pertanggungjawabannya dibuat oleh
Namun
pemilik
merasa
media
pemilik
sebagai
bahan
evaluasi
cetak seperti poster dan spanduk kurang
peningkatan target zakat kedepan.
relevan saat ini untuk digunakan sebagai
Dana non bisnis yang dikelola pihak
alat informasi kepada konsumen dan
swalayan
masyarakat sehingga pemilik swalayan
kepada masyarakat melalui berbagai
berencana menggunakan media sosial
kegiatan
dan media elektronik selain media cetak
laporan
untuk
kepada
diberikan kepada masyarakat melalui
dana
sosial
berbagai media seperti poster dan
bertujuan
agar
spanduk.
masyarakat
luas
kepada beberapa dinas terkait yang
mengenai
ada di Yogyakarta sebagai pihak
memberikan
masyarakat
informasi
mengenai
konsumen.
Hal
ini
konsumen
dan
mengetahui
dengan
dana
sosial
jelas
konsumen
dan
yang
penyalurannya.
dipertanggungjawabkan
sosial
kemanusiaan
pertanggungjawabannya
Laporan
berwenang
pelaksanaan
juga
Simpulan yang didapat dari
dalam
kegiatan
1. Implementasi konsep
akuntabilitas
metafora
Abdurrahman,
dalam
amanah
Nana
Manajemen
di
Swalayan
Herdiana.
Bisnis
Kewirausahaan.
Swalayan Pamella didasarkan pada
Syariah
dan
Bandung:
CV.
Afifuddin dan Beni Ahmad Saebani. 2009.
tentang akuntabilitas bahwa tujuan
Metodologi
utama hidup di dunia rahmatan lil
Jakarta: Pustaka Setia.
yaitu
diharuskan
setiap
umat
memberikan
sesama
Allah. Perwujudan
muslim
makhluk
konsep
tersebut
dengan
Almath,
manfaat
sebagai
2013.
Pustaka Setia.
konsep akuntabilitas pemilik swalayan
dilakukan
perijinan
VI. DAFTAR PUSTAKA
penelitian ini adalah sebagai berikut :
kepada
diberikan
Pamella.
V. SIMPULAN
alamin
dan
Penelitian
muhammad
Hadits
Terpilih.
faiz.
Kualitatif.
1991.
Jakarta:
1100 Gema
Insani. Basri, Hasan dan Siti Nabiha Abdul Khalid.
pemisahan
April 2012. Examining Accounting
pertanggungjawaban dana bisnis dan
and
non bisnis yang dikelola oleh pihak
Accountability
Religious.
swalayan.
Aceh
Issues
in
International
Journal of Social Sciences. Volume 1, No. 1: 24-31.
515
JESTT Vol. 1 No. 7 Juli 2014 Departemen Agama. 2002. Mushaf Al-
Usaha
Islam
Terhadap
Qur’an Terjemah. Jakarta: Pena
Akuntabilitas Dan Moralitas. The
Pundi Aksara.
Indonesian
Harahap, Sofyan
Accounting
Review.
Volume 1, No. 2: 135 – 144.
syafri. 2001. Menuju
Perumusan Teori Akuntansi Islam.
Priansa Donni Juni dan Buchari Alma.
Jakarta: PT. Pustaka Quantum.
2009. Manajemen Bisnis Syari’ah. Bandung: Alfabeta.
Harahap, Sofyan syafri. 2004. Akuntansi Islam. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Shihab,M. Quraisy. 2009. Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-
Harahap, Sofyan Syafri. 2008. Kerangka
Qur’an. Jakarta: Lentera Hati.
Teori & Tujuan Akuntansi Syari’ah. Jakarta: Pustaka Quantum.
Soetedjo, Soegeng. 2009. Pembahasan Political
Pokok-pokok Pikiran Teori Akuntansi
Economy of Shariah Accounting
Vernon Kam. Surabaya: Airlangga
(Membangun Teori Ekonomi Politik
University Press.
Haryadi,
Bambang.
Akuntansi
2010.
Syari’ah).
Malang:
Sugiyono.
Pascasarjana Universitas Brawijaya.
Pembentukan
Perilaku
Keorganisasian Behavior)
Volume 15, No. 1: 63-72.
Bisnis.
dan
Hasan
Dan
Akuntabilitas.
(Organizing
Perspektif
Bogor:
Organisasi
Penerbit
Ghalia
Indonesia.
Mukhibad.
September 2011. Analisis Budaya Islam
Penelitian
Tampubolon, Manahatan P. 2008. Perilaku
Amanah dalam Masyarakat Islam.
Kiswanto
Memahami
Kualitatif. Bandung. Alfabeta.
Kholmi, masiyah. Juni 2012. Akuntabilitas dan
2012.
Triyuwono, Iwan dan Moh Mashudi. 2001.
Jurnal
Akuntansi
Syari’ah
Dinamika Akuntansi. Volume 3, No.
(Memformulasikan
2: 77-89.
dalam Konteks Metafora Zakat).
Syari’ah. Jakarta: Salemba Empat. Aji
dedi.2009.
Laba
Jakarta: Salemba Empat.
Muhammad. 2002. Pengantar Akuntansi
Mulawarman,
Konsep
Triyuwono, Iwan. 2000. Organisasi dan Akuntansi
Akuntansi
Syari’ah.
Yogyakarta:
LkiS.
Syariah (Teori, konsep, dan laporan keuangan). Jakarta: E-Publishing
Triyuwono, Iwan. 2006. Akuntansi Syari’ah
Company.
(Perspektif, Metodologi, dan Teori) edisi II. Jakarta: PT. Rajagrafindo
Noor, Ali Fikri.2014. Serial Akhlak Muslim:
Persada.
Amanah. Jakarta: e-book.
(www.suratpembaca.detik.com tanggal 6
Permatasari, Nurhidayah Chairany dan Nurul Hasanah Uswati Dewi. July
november
2011. Pandangan Pemilik Badan
tanggal 6 Juli 2014).
516
2013
diakses
pada
JESTT Vol. 1 No. 7 Juli 2014 (www.pamellagroup.blogspot.com)
pukul 20.12.
Diakses tanggal 4 februari 2013
517