JESTT Vol. 1 No. 12 Desember 2014
ANALISIS KEOPTIMALAN FUNGSI BAITUL MAAL PADA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO ISLAM (STUDI KASUS PADA BMT NURUL JANNAH DI GRESIK DAN BMT MUDA DI SURABAYA)
Rana Ayu Azizah Mahasiswa Program Studi S-1 Ekonomi Islam – Fakultas Ekonomi dan Bisnis – Universitas Airlangga Email:
[email protected] Noven Suprayogi Departemen Ekonomi Syariah – Fakultas Ekonomi dan Bisnis – Universitas Airlangga Email:
[email protected]
ABSTRACT: Basically Baitul Maal wa tamwil (BMT) have to run optimally both their business functions (Baitul tamwil) and social functions (Baitul Maal). Optimal can be seen from how the organization runs their operations effectively and efficiently. The aim of this research was to determine what causes of less-optimal from the social functions (Baitul Maal) on BMT. This research used qualitative approach and case study method with explanatory study. The informants in this research were managers and administrators of BMT. Based on that method, the selected informants were executive manager of BMT, menager of Baitul Maal, and management of BMT. Data collected by interviews with informants using validation method of sources and data triangulation. The results of this research indicate that their motivation cause disoptimal Baitul Maal function at Islamic microfinance institutions (case study at BMT Nurul Jannah Gresik and BMT Muda Surabaya). Keywords: Optimalization, Islamic Microfinance Institutions, BMT Functions I.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Krisis bangsa
yang
pernah
Indonesia
serta
melanda rendahnya
Masyarakat dan ekonomi adalah
kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) juga
salah satu kesatuan yang tidak dapat
menjadi salah satu faktor penting dalam
dipisahkan.
jatuhnya
Guna
memenuhi
perekonomian.
Sektor
membutuhkan
perekonomian menjadi landasan sebuah
bantuan orang lain. Dalam kegiatan ini,
negara dalam menghadapi segala krisis
ekonomi
yang ada sehingga ekonomi menjadi
kebutuhannya,
manusia
berperan
untuk
dapat
memudahkan transaksi tersebut. Kegiatan
faktor
ekonomi meliputi banyak hal seperti jual
sebuah negara tersebut dianggap maju
beli dan investasi. Jumlah masyarakat
atau tidak.
yang
banyak
ditambah
penting
dan
Perkembangan
dengan
penentu
ekonomi
apakah
syariah
kemampuan masyarakat dalam konsumsi
juga diikuti dengan lembaga keuangan
juga tinggi, memperbesar kesempatan
bukan bank (LKBB) yang juga semakin
lembaga-lembaga
banyak. Pada lembaga keuangan bank
keuangan
untuk
dikenal
mengembangkan potensinya. 841
sebagai
perbankan
syariah,
JESTT Vol. 1 No. 12 Desember 2014
sedangkan
pada
lembaga
keuangan
masyarakat dari kemiskinan. Usaha dalam
bukan bank mengacu pada Pasal 49
membantu permasalahan tersebut juga
huruf i Undang-undang Nomor 3 Tahun
termasuk salah satu produk penyaluran
2006 terdiri dari reksadana syariah, obligasi
dana yang disebut Al-Qardhul Hasan.
syariah dan surat berharga berjangka
Peran BMT dalam fungsi sosial ini
menengah syariah, lembaga keuangan
yang membedakan lembaga keuangan
mikro syariah, asuransi syariah, reasuransi
BMT dengan yang lainnya. Pada lembaga
syariah,
keuangan lainnya, tidak ada keharusan
pembiayaan
syariah,
sekuritas
syariah, pegadaian syariah, dana pensiun
yang
lembaga keuangan syariah, dan bisnis
menjalankan
syariah. Baitul Maal wa Tamwil (BMT)
masyarakat sedangkan pada BMT, fungsi
tercangkup
sosial dan fungsi bisnis harus berjalan
dalam
istilah
lembaga
keuangan mikro syariah.
terikat bahwa lembaga tersebut
Baitul
dengan dikembangkannya masjid Salman
menjalankan
oleh
prosentase
menggulirkan
pada
Fakta empiris menyatakan banyak
mulai pada tahun 1984 yang diawali
ITB
sosial
bersamaan dan optimal.
Perkembangan BMT di Indonesia di
mahasiswa
fungsi
untuk
wa
Tamwil
fungsi yang
(BMT)
sosialnya
tidak
yang dalam
sebesar
untuk
pembiayaan
fungsi bisnisnya bahkan ada yang tidak
berdasarkan syariah bagi usaha kecil
menjalankan fungsi sosialnya. Tidak jarang
yang dikenal dengan lembaga Teknoso,
Baitul
lembaga semacam BMT, yang kemudian
menjalankan fungsi sosial seperti yang
bubar. Koperasi Ridho Gusti pada tahun
seharusnya.
1988 juga menggunakan prinsip bagi hasil.
hanya
Pada bulan juni 1992 beroperasi BMT Bina
beberapa BMT juga tidak menjalankan
Insan Kamil di Jakarta ( Nanda, 2012: 12).
fungsi baitul maalnya dengan optimal.
Baitul
lembaga
mencoba
Maal
Maal
wa
Tamwil
(BMT)
Maal
wa
Tamwil
Fenomena
terjadi
pada
Penelitian
ini
(BMT)
tersebut
satu
BMT
bertujuan
tidak
tidak tetapi
untuk
memiliki fungsi sosial (Baitul Maal) dan
mengetahui apa penyebab keoptimalan
fungsi bisnis (Baitul Tamwil) yang harus
fungsi
dilakukankan
BMT
keuangan mikro Islam studi kasus pada
menjalankan usahanya berada di bawah
baitul maal wa tamwil (BMT). Subyek
pembinaan Pusat Inkibasi bisnis Usaha
penelitian ini adalah BMT Nurul Jannah di
Kecil
Gresik
(Pinbuk)
secara
dengan
optimal.
status
legal
baitul
dan
maal
BMT
pada
Muda
di
lembaga
Surabaya.
berbentuk koperasi . BMT memiliki peran
Berdasarkan uraian di atas maka rumusan
sebagai lembaga keuangan yang tidak
masalah
hanya menjankan bisnis yang berbasis
mengapa fungsi sosial (baitul maal) di
keuntungan (profit oriented) tetapi juga
baitul maal wa tamwil (BMT) kurang
lembaga yang turut serta mengentaskan
optimal?
842
dari
penelitian
ini
adalah:
JESTT Vol. 1 No. 12 Desember 2014
II.
A.
LANDASAN
TEORI
e.
DAN
Mendidik
masyarakat
Lembaga Keuangan Islam
secara ekonomi, perilaku bisnis
Rodhoni
dan
Hamid
dan
dalam Nanda (2012:17) tujuan berdirinya
Mengembangkan
untuk
berfikir
meningkatkan
kualitas
hidup mereka B.
lembaga keuangan syariah adalah:
Baitul Maal Wa Tamwil (BMT)
lembaga
BMT mulai mengalami peningkatan
keuangan syariah (bank dan non
signifikan padatahun 1995 yang ditamdai
bank
dengan
syariah)
yang
sehat
didirikannya
PINBUK
(Pusat
berdasarkan efisiensi dan keadilan,
Inkubasi Bisnis Usaha Kecil) oleh ketua MUI
serta
(Majelis Ulama Indonesia), ketua ICMI
mempu
meningkatkan
partisipasi
masyarakat
banyak
sehingga
menggalakkan
usaha-
(Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia) dan
direktur
utama
usaha ekonomi rakyat dengan cara
Indonesia.
memperluas
memperkenalkan
ke
daerah-daerah
terpencil. 2.
membimbing
PENGEMBANGAN PROPOSISI
Menurut
1.
dan
dan
kualitas
kehidupan
ekonomi
Indonesia,
dari dua istilah yaitu Baitut al-maal dan
kesenjangan akan
ekonomi
melestarikan
Meningkatkan
kualitas
Meningkatkan
dan
terutama ekonomi
usaha-usaha
dana
pengumpulan
pengumpulan
non
dan
penyaluran
dana
komersial. (Sudarsono, 2012:103). Dalam definisi operasional PINBUK, BMT adalah
penghasilan
Meningkatkan
poses
lebih pada
Sedangkan Baitul tamwil sebagai usaha
kesempatan
Meningkatkan
masyarakat
Baitut tamwil. Baitul maal
profit seperti zakat, infaq, dan shodaqoh.
lembaga
masyarakat banyak. d.
mempopulerkan
dapat
kerja. c.
itu
Baitul Maal wa Tamwil (BMT) terdiri
kuantitas usaha. b.
dan
saat
teknis dalam pengelolaan funsi BMT.
pembangunan nasional antara lain: a.
pada
masyarakat
sehingga
mengurangi yang
PINBUK
Muamalat
istilah BMT yang disertai dengan bantuan
Meningkatkan sosial
Bank
ekonomi
rakyat
kecil
beranggotakan satu orang atau badan partisipasi
banyak
hukum berdasarkan prinsip syariah dan
dalam
prinsip koperasi, yang diharapkan menjadi
pembangunan,
lembaga pendukung kegiatan ekonomi
dalam
bidang
keuangan
masyarakat kecil dengan berlandaskan
yang
prinsip syariah.
banyak dari masyarakat yang
Ilmi (2002: 65) berpendapat bahwa
masih enggan berhubungan
baitul maal (rumah harta) merupakan
dengan
lembaga
bank
ataupun
lembaga keuangan lainnya.
sosial
keagamaan
utamanya 843
keuangan
adalah
yang yang
berorientasi kegiatan
menampung
dan
JESTT Vol. 1 No. 12 Desember 2014
menyalurkan zakat, infaq dan shodaqoh
Fungsi
lain
dari
BMT
yang
sesuai dengan peraturan yang ada di Al-
membedakannya
Quran dan Sunnah Rasul-Nya, sedangkan
keuangan lainnya adalah penerimaan
baitut
dana sosial dari Zakat, Infaq, sedekah dan
tamwil
merupakan
(rumah
lembaga
pembiayaan)
keuangan
yang
dengan
lembaga
Waqaf dari anggota ataupun masyarakat
kegiatan utamanya menghimpun dana
yang
masyarakat dalam bentuk (simpanan)
masyarakat
maupun
deposito
sosial ini menjadikan BMT bukan hanya
kembali
kepada
dan
menyalurkan
masyarakat
dalam
berlebih
pada
yang
golongan
kekurangan.
Fungsi
sebagai
lembaga
bentuk pembiayaan berdasarkan prinsip
bergerak
dalam
syariah melalui mekanisme yang lazim di
melainkan pada sisi dakwah keagamaan
dunia perbankan.
bagi para nasabah pembiayaan. Tujuan
Baitul
Maal
Wa
Tamwil
(BMT)
dari
fungsi
keuangan sektor
ini
yang
ekonomi
untuk
menjadikan
merupakan salah satu lembaga ekonomi
masyarakat tidak hanya berfikir dunia saja
dan keuangan yang dikenal luas pada
tetapi
masa-masa awal Islam berkembang .
kepada sesama manusia melalui zakat
Baitul
infaq dan shodaqoh.
Maal
yang
berkembang
pada
masa-masa awal kejayaan Islam yang berfungsi
sebagai
institusi
C.
juga
dapat
memberi
manfaat
Motivasi
keuangan
Menurut
Stephen
P.
Robbins
publik, yang oleh sebagian pengamat
(Wibowo, 2013:378) motivasi merupakan
ekonomi disejajarkan dengan lembaga
proses
yang menjalankan fungsi perekonomian,
intensitas (intensity), arah (direction), dan
bank sentral.
usaha terus-menerus (persistance) yang
Baitul Maal Wa Tamwil merupakan
yang
dilakukan
menimbulkan
oleh
adanya
individu
menuju
lembaga keuangan yang memiliki fungsi
pencapaian tujuan. Jerald Greenberg
sebagai
lembaga
yaitu
dan Robert A. Baron (Wibowo, 2013:379)
lembaga
yang
dari
berpendapat bahwa motivasi merupakan
masyarakat yang memiliki harta berlebih
serangkaian proses yang membangkitkan
yang akan dikelola dan diperuntukkan
(arouse),
mengarahkan
bagi
menjaga
(maintain)
intermediari
menerima
masyarakat
yang
dana
kekurangan
modal. Sebagai lembaga keuangan mikro
dapat
memberi
manfaat
perilaku
dan
manusia
menuju pada pencapaian tujuan.
Islam, BMT bertujuan menjadi lembaga yang
(direct),
Adanya kebutuhan memunculkan
serta
manusia
bekerja
untuk
dapat
kesejahteraan tidak hanya pada anggota
memenuhinya.
BMT tetapi masyarakat sekitar cakupan
mencapai
BMT
kebutuhan pribadi ataupun kebutuhan
untuk
sehingga
dapat
hidup
kesenjangan
lebih
sosial
baik
semakin
organisasi.
menipis.
untuk 844
Manusia
tujuan
Manusia
mendapat
bekerja
yaitu
untuk
memenuhi
bekerja kompensasi
berharap nerupa
JESTT Vol. 1 No. 12 Desember 2014
upah, gaji, dan imbalan dari pekerjaan
terhadap
yang telah dilakukan. Seseorang yang
yang
telah
memiliki
muncul
motivasinya
untuk
saingan
berhasil
mereka.
adalah
Organisasi
mereka
yang
khusus
dan
kompetensi
memenuhi kebutuhan pribadinya maka
berkelanjutan
harus menjaga kinerja agar selalu lebih
Prahalad dan Hamel (dalam Beekun,
baik.
2006:28) Menurut Rivai (2009:863), sumber
dari
waktu
mendefinisan
ke
inti
waktu.
kompetensi
sebagai pembelajaran bersama di dalam
motivasi ada tiga faktor, yaitu:
organisasi, terutama
1.
Kemungkinan untuk berkembang.
mengkoordinasi bermacam-macam skill
2.
Jenis pekerjaan.
(kemampuan)
produksi
3.
Apakah
menggabungkan
bermacam-macam
mereka
bangga
dapat
menjadi
merasa
bagian
dari
kemajuan
perusahaan. Motivasi faktor
yang
melalui
melakukan mencapai
teknologi.
cara
dan
Organisasi
harus
mengenali kompetensi yang mana yang merupakan
salah
menggerakkan
proses
bagaimana
psikologi
aktivitas tujuan
satu
harus difokuskan kemudian meninggalkan
seseorang
pekerjaan yang mana relatif lemah dan
untuk
dapat
tidak efektif, dan yang tidak selaras
rangka
dengan visi dan misi organisasi tersebut.
diharapkan,
Satu kunci di dalam proses ini adalah
dalam yang
sedangkan motivasi bekerja merupakan
kemampuan
faktor pendorong yang tumbuh dari diri
persaingan
seseorang
persaingan yang ada sekarang dan di
untuk
menggerakkan
seseorang melakukan suatu pekerjaan
untuk yang
menghilangkan
berkelanjutan
dari
masa depan.
dengan semua kemampuan yang dimiliki
Islam juga melarang manusia untuk
dengan tujuan mendapatkan hasil yang
bersikap sombong terhadap apa yang
diinginkan.
telah dihasilkan dan meragukan serta
Motivasi merupakan suatu energi
merendahkan
kontribusi
Allah
SWT.
di dalam diri seseorang yang mendorong,
Berharap
membangkitkan,
dan
pemimpin dapat mejerumuskan organisasi
menjaga perilaku seseorang untuk dapat
mengingat sejarah Islam penuh dengan
mencapai
kematian
sebagai
tujuan hamba
mengarahkan,
tertentu. allah
yang
Manusia paling
lebih
dan
terhadap
akhir
kemampuan
organisasi
arogansi pemimpin serta tidak pernah
sempurna ditekankan untuk melakukan
melihat
segala sesuatu dengan sebaik-baiknya
organisasi sendiri (Beekun, 2006:29).
dan berlomba-lomba dalam kebaikan.
E.
D.
kemampuan
manajemen
strategik
organisasi
selain
Optimalisasi, Efisiensi, dan Efektivitas Menurut
Fokus Literatur
dari
Indonesia
(KBBI,
Kamus
Besar
2001:705),
Bahasa
optimalisasi
menunjukkan pengelompokan hasil yang
adalah suatu proses, cara atau perbuatan
maksimal dalam analisis SWOT organisasi
untuk menjadikan sesuatu paling baik dan 845
JESTT Vol. 1 No. 12 Desember 2014
paling tinggi. Kata optimalisasi dapat
Efektifitas
adalah
kemampuan
dilihat memiliki dari kata dasar optimal.
untuk memilih tujuan yang tepat atau
Untuk dapat mencapai hasil yang optimal
peralatan yang tepat untuk pencapaian
maka
tujuan
perlu
dilakukan
pengoptimalan maksudnya
atau
adalah
proses optimalisasi
memberikan
menyangkut
nilai
dapat
optimalisasi atau
menunjukkan
kegiatan
mencapai
disimpulkan
atau
yang
dilakukan
mendapatkan
(2011:
bahwa
efisien
proses
menyadari
untuk
mengukur
kondisi
sumber
daya
secara
tujuannya. sejauh
menyatakan
Efektivitas
mana
efisiensi
sempitnya
menggunakan bijaksana
melakukan
itu
tujuan-tujuan
yang ada di organisasi telah tercapai. Sedangkan
5-6)
adalah
bagaimana
adalah tingkat dimana organisasi mampu
yang terbaik dan tertinggi. Griffin
ditetapkan,
Menurut Daft (2001:26) efektivitas
bahwa
suatu
telah
pekerjaan yang benar (Handoko, 2003:7).
optimal pada suatu hal. Dari pengertian tersebut
yang
adalah
bagaimana
dan
dalam
internal
menjalankan
pengertian
menyinggung organisasi
tugasnya.
dalam
Efisiensi
dapat
dengan cara yang hemat sedangkan
diukur dengan melihat input ataupun
efektif berarti membuat keputusan yang
output dari organisasi. Jika dalam satu
tepat dan berhasil menerapkannya.
organisasi dapat mencapai produktifitas
Agoes (2013: 179), menyatakan
dengan
menggunakan
bahwa efisiensi adalah bertindak untuk
yang
membuat
dihasilkan
pengorbanan
yang
paling
lebih
sedikit maka
tepat dibandingkan dengan hasil yang
dikatakan efisien.
dikehendaki sedangkan efektivitas adalah
Dari
dari
sumber
daya
pada
yang
organisasi
pengertian
tersebut
mengenai
perbandingan
masukan-keluaran
optimalisasi,
berbagai
sampai
dengan
tersebut di atas, maka dapat dipahami
ditetapkan,
bahwa terdapat hubungan yang kuat di
ditinjau dari kuantitas atau volume hasil
antara ketiga dimensi tersebut. Setiap
kerja, kualitas hasil kerja, maupun batas
organisasi
waktu yang ditargetkan.
sasaran yaitu sebuah kondisi terbaik atau
kegiatan,
pencapaian
tujuan
yang
Menurut Agung (2005:109), dalam
tertinggi
efisiensi,
pasti
yang
dan
memiliki
ingin
efektivitas
tujuan
dicapainya.
atau
Dari
bukunya Transformasi Pelayanan Publik,
sinilah
mendefinisikan
sebagai
manajemen (aktivitas manajerial) yang
kemampuan melaksanakan tugas, fungsi
butuhkan oleh organisasi agar dapat
(operasi kegiatan program atau misi)
mencapai goals atau sasaran tersebut.
efektivitas
daripada suatu organisasi atau sejenisnya yang
tidak
adanya
tekanan
atau
ketegangan diantara pelaksanaannya.
846
terdapat
serangkaian
kegiatan
JESTT Vol. 1 No. 12 Desember 2014
F.
Metode yang digunakan adalah
Kerangka Berfikir
studi kasus menggunakan pendekatan kualitatif,
dengan
jenis
penelaahan
eksplanatoris yang berpedoman pada pernyataan
“bagaimana”
atau
“mengapa” yang akan diarahkan pada serangkaian
peristiwa
yang
bersifat
temporer, yaitu dimana kecil peluang atau tak memiliki peluang sama sekali untk melakukan kontrol terhadap peristiwa (Yin 2013:13). Ruang terbatas
lingkup
pada
penelitian
rumusan
ini
masalah
mengapa fungsi sosial (baitul maal) pada baitul maal wa tamwil (BMT) kurang
Gambar 1
optimal
Kerangka Berfikir
dalam
menjalankan
kedua
fungsinya yaitu fungsi bisnis (baitul tamwil) G.
Proposisi
dan fungsi sosial (baitul maal). Jenis dan
Penelitian
ini
didasarkan
atas
sumber data yang digunakan adalah
proposisi sebagai berikut, BMT adalah
data utama dan data penunjang. Data
lembaga keuangan mikro Islam yang
utama
secara bersamaan menjalan dua fungsi
wawancara pada key informan dan data
yaitu maal dan tamwiil dengan optimal.
penunjang
Optimal dapat diukur dengan melihat
dan laporan kegiatan sosial BMT Nurul
bagaimana BMT mengelola sumber daya
Jannah di Gresik dan BMT Muda di
yang dengan efektif dan efisien.
Surabaya.
yang
berupa
Teknik III.
METODE PENELITIAN Penelitian
ini
penelitian menggunakan
wawancara
pendekatan kualitatif yaitu pendekatan
kondisi
objek
alamiah
pengumpulan
secara triangulasi
data
menekankan
dari
ini
menggunakan
partisipasi
aktif
data teknik dimana
melakukan tanya jawab dengan key
dilakukan
informan dalam hal ini adalah pimpinan
(gabungan), analisis
makna
pengumpulan
kedua yaitu wawamcara dimana peneliti
dan manajer bagian maal BMT Nurul
data bersifat induktif, dan hasil penelitian lebih
keuangan
kegiatan operasional BMT. Teknik yang
dimana
peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik
laporan
berupa
peneliti tidak terlibat langsung dengan
penelitian yang digunakan untuk meneliti pada
digunakan
Jannah Gresik dan ketua BMT, pengelola
pada
BMT, pengawas BMT serta anggota BMT
generalisasi (Sugiyono,2011:8)
Muda 847
Surabaya. Teknik
yang
terakhir
JESTT Vol. 1 No. 12 Desember 2014
adalah dokumentasi berupa data laporan
atau bisnis dan baitu maal yang berarti
keuangan dan laporan kegiatan sosial
rumah harta atau sosial. Kedua fungsi
BMT.
tersebut Teknik
digunakan
validasi adalah
dengan lembaga keuangan Islam lainnya.
triangulasi
sumber
Fungsi sosial yang dilakukan BMT adalah
wawancara
antar
hasil
narasumber.
yang
penghimpunan
Teknik
kedua
adalah
bisnis
yang
data
BMT.
dari
beberapa
narasumber. Unit analisis menurut Yin (2003
3.
with
the
case
itself,
dana
untuk
BMT
adalah
masyarakat
sekitar
Kendala BMT
dalam Grunbaum, 2007) unit of analysis is identical
penyaluran
dijalankan
pembiayaan
diperoleh
dan
zakat, infaq, shodaqoh. Sedangkan fungsi
triangulasi data yaitu menggabungkan yang
BMT
yang
menggabungkan
data
pembeda
data
dengan
validasi
merupakan
Kendala merupakan hal yang pasti
dalam
dimiliki
setiap
organisasi
dalam
usahanya.
Kendala
penelitian ini penelitiannya adalah fungsi
menjalanjalankan
Baitul Maal dalam lembaga keuangan
organisasi dapat menjadi penghambat
mikro Islam.
untuk dapat berkembang. BMT memiliki
Teknik analisis penelitian ini
menggunakan
analisis
domain
yaitu
kendala kurangnya SDM untuk dapat
gambaran umum BMT meliputi kinerja dan
menghimpun dana baitul maal.
fungsi BMT. Teknik yang kedua yaitu
4.
analisis
komponensial
membandingkan
kinerja
dengan dan
Motivasi BMT Motivasi
fungsi
sebagai
suatu
dapat hal
didefinisikan yang
dapat
antara BMT Nurul Jannah Gresik dan BMT
menggerakkan
Muda Surabaya.
mencapai
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
mendasari berdirinya BMT Muda adalah
A.
Deskripsi Hasil Penelitian
keinginan
1.
Pengertian BMT
lembaga riset yang berorientasi pada
BMT adalah lembaga keuangan mikro
Islam
yang
organisasi
tujuan.
untuk
untuk
Motivasi
membentuk
yang
suatu
kemaslahatan umat disekitar BMT. Awal
pelaksanaannya
mula berdirinya BMT Nurul Jannah adalah
berdasarkan ajaran syariah-syariah Islam.
bertujuan
Lembaga ini menjalankan dua fungsi
pedagang di sekitar masjid Nurul Jannah
utama yang terdiri dari fungsi maal yaitu
agar dapat memperoleh pembiayaan
fungsi sosial, dan fungsi tamwil yaitu fungsi
sebagai modal usahanya. Hal inilah dapat
bisnis
disimpulkan bahwa motivasi BMT Nurul
dengan
pendapatan
untuk
dapat
membantu
keuntungannya melalui sistem bagi hasil.
Jannah didirikan memang lebih fokus
2.
kepada motivasi bisnis.
Fungsi BMT BMT memiliki dua fungsi
dengan
kepanjangannya
yaitu
sesuai
5.
baitu
Fokus BMT Fokus
tamwl yang berarti rumah pembiayaan
disini
merupakan
implementasi dari motivasi BMT. Apabila 848
JESTT Vol. 1 No. 12 Desember 2014
motivasi BMT lebih kepada aspek bisnis
Pada
Tabel
di
atas
dapat
maka fokus BMT tersebut tentu lebih
dijelaskan analisis mengenai keoptimalan
perhatian pada kegiatan bisnisnya. Fokus
fungsi
BMT Muda masih pada bidang bisnisnya
keuangan mikro Islam BMT disebabkan
karena
pondasi
oleh lebih dominannya motivasi bisnis dari
sebagai BMT baru. Begitu juga dengan
pendirian baitul maal wa tamwil (BMT)
fokus dari BMT Nurul Jannah, sama seperti
tersebut.
BMT Muda yaitu yang bermotivasi sebagai
tersebut cenderung mengarah kepada
lembaga yang orientasinya pada profit
aspek bisnis, maka tentu akan berdampak
maka perhatian dari fokus kerja BMT yaitu
pada fokus perhatian atas rencana kerja
lebih ke fungsi bisnisnya.
di
6.
dibandingkan dengan fokus perhatian
masih
mengukuhkan
Efektif dan Efisien BMT Kinerja ekonomi merupakan salah
baitul
maal
Apabila
bidang
pada
lembaga
motivasi
tamwil
dari
lebih
BMT
besar
disisi maalnya.
satu cara untuk dapat melihat apakah 7.
suatu organisasi dapat dikatakan efektif dan
efisien.
pertumbuhan organisasi efisien
Semakin kinerja
maka
tinggi
semakin
organisasi
tersebut
Menurut
suatu
efektif
ini
perbandingan
adalah
proses
dalam
asset,
lampiran pemasukan
BMT
Nurul
Stephen
P.
Robbins
(Wibowo, 2013:378) motivasi merupakan
dan
yang
menimbulkan
adanya
intensitas (intensity), arah (direction), dan
mengelola sumber daya yang dimilikinya. Berikut
Motivasi
Jannah dan BMT Muda
tingkat
ekonomi
Pembahasan
usaha terus-menerus (persistance) yang
tabel
dilakukan
dan
oleh
individu
menuju
pencapaian tujuan. Jerald Greenberg
penyaluran dana dari kegiatan maal,
dan Robert A. Baron (Wibowo, 2013:379)
laporan kegitan maal dan tamwil pada
berpendapat bahwa motivasi merupakan
BMT Nurul Janah dan BMT Muda.
serangkaian proses yang membangkitkan
Tabel 1 Analisis Domain dan Komponensial
(arouse),
mengarahkan
menjaga
(maintain)
(direct),
perilaku
dan
manusia
menuju pada pencapaian tujuan. Motivasi merupakan suatu energi di dalam diri seseorang yang mendorong, membangkitkan,
mengarahkan,
dan
menjaga perilaku seseorang untuk dapat mencapai sebagai
tujuan hamba
tertentu. allah
yang
Manusia paling
sempurna ditekankan untuk melakukan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya dan berlomba-lomba dalam kebaika. Hal
Sumber : Hasil Penelitian Diolah 849
JESTT Vol. 1 No. 12 Desember 2014
tersebut tercermin dalam surat Ar-Rahman
pekerjaan yang mana relatif lemah dan
ayat 33 sebagai berikut:
tidak efektif, dan yang tidak selaras
dengan visi dan misi organisasi tersebut. 9.
Pembahasan Efektif dan Efisien BMT Nurul Jannah dan BMT MUDA
Efisien
input ataupun output dari organisasi. Jika organisasi dapat menggunakan sumber dayanya dengan lebih sedikit dari pada outputnya maka organisasi tersebut dapat dikatakan efisien. Sedangkan efektifitas
Surat Ar-Rahman di atas dijelaskan
adalah tingkat dimana organisasi mampu
bahwa manusia hendaknya memotivasi
dengan
mencari
menggunakan
karunia
Allah
kekuatan
dari
menyadari
tujuannya.
Efektifitas
digunakan untuk mengukur sejauh mana tujuan-tujuan yang ada di organisasi telah
Allah. Kekuatan yang dimaksud adalah
tercapai (Griffin, 2011: 5-6).
ilmu. 8.
internal
Efisiensi dapat diukur dengan melihat
Artinya: “Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, Maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan”.
untuk
tentang
organisasi dalam menjalankan tugasnya.
Yâma’syaral jinni wal-insi inis tatha’tum an tanfudzû min aqthâris samâwâti walardli fanfudzû lâ tanfudzûna illâ bisulthân.
dirinya
adalah
Efektif dan efisien dalam Islam
Pembahasan Fokus BMT Nurul Jannah
tercermin pada ihsan dan itqan dalam
dan BMT MUDA
bekerja. Ihsan adalah optimalisasi dalam strategik
kebaikan atau kebaikan apapun yang
menunjukkan pengelompokan hasil yang
dilakukan seseorang harus optimal dalam
maksimal dalam analisis SWOT organisasi
persiapan dan pelaksanaannya. Itqan
terhadap
adalah kesungguhan dan kemantapan
Literatur
yang
manajemen
saingan
berhasil
memiliki
mereka.
adalah
kompetensi
berkelanjutan
dari
Organisasi
mereka
yang
khusus
dan
waktu
ke
dalam
mendefinisan
inti
suatu
tugas,
sehingga yang dikerjakan maksimal dan selesai dengan baik.
waktu.
Melakukan
Prahalad dan Hamel (dalam Beekun, 2006:28)
melaksanakan
pekerjaan
dengan
itqan tertulis pada Al-Quran surat An-Maml
kompetensi
sebagai pembelajaran bersama di dalam
ayat 88:
organisasi, terutama
bagaimana
cara
mengkoordinasi bermacam-macam skill (kemampuan)
produksi
menggabungkan
bermacam-macam
kemajuan
teknologi.
Organisasi
dan
harus
Watarāl
mengenali kompetensi yang mana yang
jibāla
tahsabuhā
jāmidatan
wahiya tamurru marrasahābi ṡu’allahilla żī
harus difokuskan kemudian meninggalkan 850
JESTT Vol. 1 No. 12 Desember 2014 ‘anqana kulla syai‘in ‘innahu khabīrun
Agoes, Sukrisno. 2013. Auditing: Petunjuk
bimā taf”alūna.
Pemeriksaan
Empat.
itu, kamu sangka Dia tetap di tempatnya,
Al-Qur’an
Padahal ia berjalan sebagai jalannya
sesuatu;
kokoh
Sesungguhnya
Terjemahan.
Beekun, Rafik Issa. 2006. Strategic Planning
tiap-tiap
Allah
Al-Karim.
Departemen Agama Islam
awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang dengan
oleh
Akuntan Publik. Jakarta: Salemba
Artinya: Dan kamu Lihat gunung-gunung
membuat
Akuntan
and Implementation For Islamic
Maha
Organizations.
mengetahui apa yang kamu kerjakan.
USA:
The
International Institute of Islamic Ayat tersebut menjelaskan bahwa segala
Thought
sesuatu harus diatur dan dibuat dengan
Buchari, Nur S. 2009. Koperasi Syariah.
indah untuk dapat memperoleh hasil yang sempurna
atau
menjelaskan bekerja
maksimal.
bahwa
dengan
Ayat
manusia
harus
untuk
dapat
ihsan
Sidoarjo:
lain Daft,
Edisi
penjelasan
hasil analisis pada
Kedua.
Tamwil
Essential
of
South-Western:
BMT-UGT
Pada Lembaga Keuangan Mikro Islam
baitul
dikarenakan
Griffin,
W.
2013.
di
Kota
and
Management Practice.
Kesebelas.
Edisi
South-Western:
Cengage Learning
bisnis yang mendasari maka fokus BMT
Grunbaum, Niels N. 2007. Identification of
lebih pada aktivitas bisnis, jika motivasi
Ambiguity in
sosial yang mendasari didirikannya maka
the
Case
Study
Research Typology: What is a Unit
fokus BMT tersebut pada aktivitas sosial.
of
DAFTAR REFERENSI
Berbasis
Ricky
Principles
motivasi
pendirian BMT tersebut. Apabila motivasi
Ma’ruf.
Sidogiri
Pada
Bisnis Universitas Airlangga.
maal
pada lembaga keuangan mikro Islam optimal
Anggota
Surabaya: Fakultas Ekonomi dan
Gresik dan BMT Muda di Surabaya) ” fungsi
Peningkatan
Surabaya. Skripsi tidak diterbitkan.
(Studi Kasus Pada BMT Nurul Jannah di
disimpulkan
Dalam
Kesejahteraan
“Analisis Keoptimalan Fungsi Baitul Maal
Abdullah,
2001.
Diola, Alfa. 2011. Peran Baitul Maal Wat
bab
empat, bahwa penelitian dengan judul
kurang
L.
Thomson Learning
Berdasarkan
dapat
Richard
Organozation Theory & Design.
SIMPULAN
pembahasan
Buana
Pustaka
menghasilkan kinerja yang optimal. V.
Masmedia
Analisis.Qualitative
Research:
An
Market
International
2012.
Manajemen
Journal Vol. 10 No.1 pp 79-97. DOI
Syariah.
Yogyakarta:
10.1108/13522750710720413
Aswaja Pressindo.
851
JESTT Vol. 1 No. 12 Desember 2014
Handoko,
T.
Hani.
2003.
Cetakan
Huda,
Manajemen.
Di
Kedelapanbelas.
Dan
BPFEYogyakarta: Yogyakarta.
Fakultas
Nurul,
Universitas Airlangga
Achmad
aliyadin,
Publik
Syariah:
Teoritis
dan
Agus
Jakarta:
Beberapa
Rivai,
dan
Dari
Islamic Teori
Ke
Human Praktik-
Edisi Pertama. Jakarta: Rajawali Pers.
Press
Robbins, Stephen P. 2003. Organizational
Karim, Adiwarman Azwar. 2010. Sejarah Pemikiran Ketiga.
Ekonomi Jakarta:
Islam.
Behaviour. Teenth Edition. New
Edisi
Jersey: Prentice.
RajaGrafindo
Sudarsono, Heri. 2012. Bank dan Lembaga
Persada
Keuangan Syariah: Deskripsi dan
Agung.
Pelayanan
2005.
Transformasi
Ilustrasi. Edisi Ketiga. Yogyakarta:
Publik.
Yogyakarta:
Ekonisia UII Yogyakarta
Pembaruan. Muhammad.
2009.
Manajemen Sumber Daya Islami.
Alternatif Solusi. Yogyakarta: UII
Kurniawan,
Veithzal. Capital
Syariah:
Permasalahan
Bisnis
Yogyakarta: UII Press
Ilmi, Makhalul. 2002. Teori Dan Praktek Keuangan
Dan
Baitul Maal Wat Tamwil (BMT).
Kencana Prenada Media Group
Mikro
Ekonomi
Ridwan, Muhammad. 2004. Manajemen
Pendekatran
sejarah.
Sekitarnya.
Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya:
Suprayogi, dkk. 2012. Keuangan
2007.
Yin. Prof. Dr. Robert K. 2013. Study Kasus Lembaga
Ekonomi
Desain & Metode.Cetakan Kedua
Syariah. Yogyakarta: Graha Ilmu Nanda,
Surabaya
Aditya
Surya
Nanda.
Belas.
2012.
Edisi
Pertama.
Jakarta:
RajaGrafindo Persada (Rajawali).
Keseimbangan Fungsi Baitul Maal Dan Fungsi Baitul Tamwil Pada Lembaga Keuangan Mikro Islam
852