JARINGAN KOMPUTER
SUBNETTING
[email protected]
http://blogriki.wordpress.com
Why ? • Apa dan kenapa harus dilakukan? • Pertanyaan ini bisa dijawab dengan analogi sebuah jalan. http://blogriki.wordpress.com
Why ?
http://blogriki.wordpress.com
Problem • Ketika rumah di wilayah itu makin banyak, Apakah yang terjadi..???? http://blogriki.wordpress.com
Solusi • Perlu pengaturan lagi. • Dibuat gang-gang, rumah yang masuk ke gang diberi nomor rumah baru • Masing-masing gang ada Ketua Rtnya. • Akan memecahkan kemacetan, efiesiensi dan optimalisasi transportasi. • Setiap gang memiliki previledge sendiri-sendiri dalam mengelola wilayahnya. http://blogriki.wordpress.com
Solusi
http://blogriki.wordpress.com
Subnetting • Konsep seperti inilah yang disebut subnetting
http://blogriki.wordpress.com
Subnetting • Disatu sisi mempermudah pengelolaan Jaringan • Misalnya suatu kantor membagi kerja menjadi 3 divisi • Setiap divisi memiliki komputer (host). http://blogriki.wordpress.com
Subnetting • Disisi lain juga untuk optimalisasi dan efisiensi kerja jaringan. • Karena jalur lalu lintas tidak terpusat di satu network. • Terbagi ke beberapa ruas-ruas gang. • Analogi Jl Gatot Subroto dengan rumah disekitarnya dapat diterapkan untuk jaringan • NETWORK ADDRESS (nama jalan) dan http://blogriki.wordpress.com HOST ADDRESS (nomor rumah).
Subnetting • Ketua RT diperankan oleh BROADCAST ADDRESS • Bertugas mengirimkan message ke semua host yang ada di network tersebut. http://blogriki.wordpress.com
Subnetting • Gang adalah SUBNET • Subnet memiliki HOST ADDRESS dan BROADCAST ADDRESS http://blogriki.wordpress.com
Subnetting • Teknik memecah network menjadi subnetwork yang lebih kecil. • Subnetting hanya dapat dilakukan pada kelas A, B dan C. http://blogriki.wordpress.com
Subnetting • Alamat IP terdiri dari netid dan hostid • Jadi jika akan menuju suatu host artinya harus mencari netidnya baru mencari hostidnya. • Mekanisme itu melalui 2 level hierarki. http://blogriki.wordpress.com
Konsep Subnetting
• Jaringan dengan 2 tingkat hierarki http://blogriki.wordpress.com
Konsep Subnetting
• Jaringan dengan 3 tingkat hierarki http://blogriki.wordpress.com
What Subnet Mask? • Subnet mask digunakan untuk membaca bagaimana membagi jalan dan gang, atau membagi network dan hostnya. • Address mana saja yang berfungsi sebagai SUBNET, mana yang HOST dan mana yang BROADCAST ? http://blogriki.wordpress.com
Why Subnet Mask? • Analogi Jl Gatot Subroto tanpa gang bisa kita ketahui dari SUBNET MASKnya. • Network tersebut tidak memiliki subnet (Jalan tanpa Gang) yang ditampilkan di awal adalah SUBNET MASK DEFAULT • SUBNET MASK DEFAULT ini untuk masing-masing Class IP Address adalah sbb: CLASS
OKTET PERTAMA
SUBNET MAS DEFAULT
PRIVATE ADDRESS
A
1-127
255.0.0.0
10.0.0.0-10.255.255.255
B
128-191
255.255.0.0
172.16.0.0-172.31.255.255
C
192-223
255.255.255.0 192.168.0.0-192.168.255.255 http://blogriki.wordpress.com
Subnet Mask
• Sebagai penentu Network dan Host • Identifikasi Subnet Mask, Bagian Network semua binernya = 1, dan bagian Host semua binernya = 0. http://blogriki.wordpress.com
Subnet Mask • Subnetting akan berkisar di empat masalah: • Jumlah Subnet • Jumlah Host per Subnet • Blok Subnet • Alamat Host- Broadcast. http://blogriki.wordpress.com
Case Study • Penulisan IP 192.168.1.2/24, apa ini artinya?. • /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). • Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT. http://blogriki.wordpress.com
Case Study Subnet Mask
255.128.0.0 255.192.0.0 255.224.0.0 255.240.0.0 255.248.0.0 255.252.0.0 255.254.0.0 255.255.0.0 255.255.128.0 255.255.192.0 255.255.224.0
Nilai CIDR
/9 /10 /11 /12 /13 /14 /15 /16 /17 /18 /19
Subnet Mask
255.255.240.0 255.255.248.0 255.255.252.0 255.255.254.0 255.255.255.0 255.255.255.128 255.255.255.192 255.255.255.224 255.255.255.240 255.255.255.248 255.255.255.252
Nilai CIDR
/20 /21 /22 /23 /24 /25 /26 /27 /28 /29 /30
Case Study • Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 ? • Analisa: 192.168.1.0 ada di kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti : 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192). http://blogriki.wordpress.com
Case Study • Jumlah Subnet = 2x • x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet • Jumlah Host per Subnet = 2y – 2 • y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 hosthttp://blogriki.wordpress.com
Case Study • Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. • Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192. http://blogriki.wordpress.com
Case Study Subnet
192.168.1.0 192.168.1.64
Host 192.168.1.1 Pertama
192.168.1.65
192.168.1.128 192.168.1.192
192.168.1.129 192.168.1.193
Host 192.168.1.62 192.168.1.126 192.168.1.190 192.168.1.254 Terakhir Broadcast 192.168.1.63 192.168.1.127 192.168.1.191 192.168.1.255 http://blogriki.wordpress.com
Variable Length Subnet Mask (VLSM) • Misalkan kita memiliki empat buah network dengan jumlah host yang berbeda-beda untuk tiap networknya. • Net-A (14 host), Net-B (30 host), Net-C (20 host) dan Net-D (6 Host). • IP yang digunakan adalah 192.168.100.xx . Bagaimana membuat subnet dengan menggunakan VLSM? http://blogriki.wordpress.com
Case Study • Langkah 1 • Tentukan terlebih dahulu urutan network dengan jumlah host terbanyak dan subnet yang akan digunakan. • Dalam kasus ini urutan network mulai dari host terbanyak adalah Net-B, Net-C, Net-A dan NetD. Bila dilihat jumlah host terbanyak yaitu pada Net-B, bandingkan dan pilihlah subnet yang memiliki selisih paling sedikit atau sama antara host per subnet dengan host terbanyak. http://blogriki.wordpress.com
Case Study • Gunakan rumus : 2n-2 25 – 2 = 30
http://blogriki.wordpress.com
Case Study • Langkah-2
• Buat blok-subnet dari subnet yang sudah dipilih
• Bila kita menggunakan subnet secara langsung, maka kita membutuhkan 4 blok-subnet untuk menghubungkan keempat network tersebut. Berbeda halnya bila kita menggunakan VLSM. http://blogriki.wordpress.com
Case Study • Langkah 3 • Bila menggunakan VLSM maka kita perlu untuk menentukan subnet yang akan digunakan untuk masingmasing network.
http://blogriki.wordpress.com
Case Study • Langkah 4 • Menentukan jumlah blok-subnet yang baru
• Berdasarkan blok-subnet pada langlah 2, kita memilih blok-subnet baru yang dapat menampung seluruh host dalam network A, B, C dan D. Perlu diingat bahwa satu blok-subnet dapat menampung 30 host. http://blogriki.wordpress.com
Case Study
• Net-B menempati satu blok-subnet karena jumlah host = jumlah host per subnet (30=30). • Net-C menempati satu blok-subnet karena jumlah host mendekati jumlah host per subnet (20 > 30). • Net-A dan Net-D menempati satu blok-subnet karena jumlah host dari kedua network tersebut hasilnya mendekati jumlah host per subnet (14 + 6 > http://blogriki.wordpress.com 30).
Case Study • Langkah 5 • Menentukan subnet untuk VLSM • Blok-subnet untuk net-B dan net-C sudah tidak perlu lagi dipersoalkan tinggal bagaimana blok-subnet untuk net-A dan net-D. Berdasarkan langkah 3 kita menggunakan /28 untuk net-A dan /29 untuk net-B. • Berikut blok-subnet yang digunakan oleh net-A. http://blogriki.wordpress.com
Case Study
• Perhatikan, lompatan blok-subnet untuk net-A langsung menggunakan 64 tidak menggunakan 0 , 16, 32, 48 karena sudah digunakan oleh net-B dan net-C. • Jumlah host per subnet yang digunakan untuk net-A pun sesuai dengan format subnet yang digunakan yaituhttp://blogriki.wordpress.com 14.
Case Study • Blok-subnet kedua dari /28 pada net-A digunakan oleh net-B dengan format berbeda yaitu /29, dengan alasan yang sama maka lompatan bloksubnet untuk net-B langsung 80, sehingga blok-subnet yang baru untuk net-B yaitu :
• Secara lengkap subnet yang dapat digunakan adalah sebagai berikut : http://blogriki.wordpress.com