JADWAL ACARA SEMIRATA JADWAL PARALLEL SESSION KUMPULAN ABSTRAK

BKS-PTN Barat

Semirata 2016 Bidang MIPA BKS-PTN Barat Graha Sriwijaya, Universitas Sriwijaya Palembang, 22-24 Mei 2016

KUMPULAN

ABSTRAK KELOMPOK BIOLOGI  JADWAL ACARA SEMIRATA  JADWAL PARALLEL SESSION  KUMPULAN ABSTRAK

JADWAL ACARA SEMIRATA Welcome Dinner dan Ramah Tamah Bersama Walikota Palembang (di Rumah Dinas Walikota) Minggu, 22 Mei 2016 Pukul 19.30 - 21.00 WIB

ACARA SEMINAR DAN RAPAT TAHUNAN Graha Sriwijaya UNSRI Bukit Besar Senin, 23 Mei 2016 Waktu (WIB)

Kegiatan

Pembicara

Keterangan

07.00 - 08.30

Registrasi Peserta Seminar

-

Graha Sriwijaya

08.30 - 09.00

Pembukaan

MC

Graha Sriwijaya

09.00 - 09.10

Laporan Ketua Panitia

Dr. Suheryanto, M.Si.

Graha Sriwijaya

09.10 - 09.15

Sambutan Dekan FMIPA UNSRI

Drs. Muhammad Irfan, M.T.

Graha Sriwijaya

09.15 - 09.20

Sambutan Ketua BKS PTN MIPA Wil. Barat

Dadan Kusnandar, Ph.D.

Graha Sriwijaya

09.20 - 09.30

Sambutan Rektor UNSRI

Prof. Dr. Ir. H. Anis Saggaff, MSCE.

Graha Sriwijaya

09.30 - 10.00

Foto Session & Coffee Break

MC

Graha Sriwijaya

10.00 - 10.40

Plenary Session 1

-

Graha Sriwijaya

10.40 - 11.20

Plenary Session 2

-

Graha Sriwijaya

11.20 - 12.00

Plenary Session 3

-

Graha Sriwijaya

12.00 - 13.00

Ishoma

-

Graha Sriwijaya

13.00 - 16.00

Rapat Tahunan Dekan FMIPA BKS Wil. Barat

-

Graha Sriwijaya

13.00 - 16.00

Rapat Tahunan Ketua Jurusan/Prodi

-

Gedung D3FE

13.00 - 16.00

Parallel Session

-

Gedung D3FE

16.00 - 16.30

Penutupan

-

Graha Sriwijaya

SEMIRATA Bidang MIPA 2016; BKS-PTN Barat

iii

Jadwal Acara

JADWAL PARALLEL SESSION Waktu Tempat

: Senin, 23 Mei 2016 : Gedung Diploma 3 Fakultas Ekonomi UNSRI Bukit Besar

(Lihat Jadwal Parallel Session)

WISATA "MUSI TOUR" Waktu : Selasa, 24 Mei 2016 Mulai Pukul 09.00 WIB Tempat berkumpul : ditentukan kemudian Rute Perjalanan dari Benteng Kuto Besak (BKB) menuju Pulau Kemaro dengan menggunakan Kapal Pesiar.

iv

Graha Sriwijaya UNSRI 22-24 Mei 2016

JADWAL PARALLEL SESSION KELOMPOK BIOLOGI BIOLOGI: RUANG 1 No

Waktu

No Reg.

Pemakalah

Asal Instansi

Judul Makalah

ALTERNATIVE POTASSIUM HYDROXIDE (KOH) WRAPPING MATERIAL Univ. Lampung IN ABSORBING O2 IN RESPIRATION EXPERIMENT ANALISIS LAMBUNG PENSI ( CORBICULA SUMATRANA CLESSIN) DI Univ. Andalas DANAU DIATAS, KABUPATEN SOLOK, SUMATERA BARAT EFEK TEMPERATUR TERHADAP LAJU KONSUMSI OKSIGEN KATAK POHON JAWA (RHACOPHORUS MARGARITIFER SCHLEGEL, 1837) Univ. Jambi DAN KATAK KONGKANG KOLAM (HYLARANA CHALCONOTA SCHLEGEL, 1837) Univ. Bangka PEMANFAATAN HEWAN SEBAGAI OBAT TRADISIONAL OLEH ETNIK LOM DI BANGKA Belitung IDENTIFIKASI JENTIK DAN TEMPAT PERKEMBANGBIAKAN NYAMUK DI KAMPUS MADANG FAKULTAS KEDOKTERAN UNIV. SRIWIJAYA Univ. Sriwijaya PALEMBANG POTENTIAL USE OF TAURINE AS ANTIDIABETIC ON MALE MICE Univ. Lampung INDUCED BY ALLOXAN PENGARUH INSEKTISDA DIAZINON TERHADAP PERTUMBUHAN Univ. Sriwijaya CACING TANAH PHERETIMA JAVANICA GATES PANTAI PASIR PADI (PADDY SAND BEACH)OF BANGKA ISLAND; CRABS (SCOPIMERA SP) POPULATION, FEEDING BEHAVIOUR AND Univ. Sriwijaya THEIR BIRD PREDATOR COMPOSITION OF CORAL REEF FISH IN THE AREA OF CORAL Univ. Andalas TRANSPLANTATION AT TAMAN NIRWANA COSTAL AREA, PADANG UIN Raden Fathah PEMBENTUKAN SARANG BARU DAN MOZAIK SARANG SEMUT RANGRANG (OECOPHYLLA SMARAGDINA) DENGAN METODE TANGLE Palembang FOOT

1

13.00 - 13.10

B-4

Ali Bakri

2

13.10 - 13.20

B-3

Aldo Artha Perdana

3

13.20 - 13.30

B-9

Anggit Prima Nugraha

4

13.30 - 13.40

B-22

Budi Afriyansyah

5

13.40 - 13.50

B-23

Chairil Anwar

6

13.50 - 14.00

B-41

Endang Linirin

7

14.00 - 14.10

B-44

Erwin Nofyan

8

14.10 - 14.20

B-55

Hanifa Marisa

9

14.20 - 14.30

B-62

Hidayatul Annisa

10 14.30 - 14.40

B-70

Irham Falahudin

11 14.40 - 14.50

B-94

Novia

Univ. Bengkulu

12 14.50 - 15.00

B-78

Mahmud Rudini

Univ. Lampung

13 15.00 - 15.10

B-81

Mairawita

14 15.10 - 15.20

B-223

Morina Riauwaty

15 15.20 - 15.30

B-92

Narti Fitriana

16 15.30 - 15.40

B-99

Putri Triningsih

Univ. Andalas

17 15.40 - 15.50

B-98

Puji Utari Ardika

Univ. Jambi

18 15.50 - 16.00

B-104

Rera Agung Syukra

Univ. Andalas

19 16.00 - 16.10

B-105

Resti Rahayu

Univ. Andalas

20 16.10 - 16.20

B-210

Sri Nita

Univ. Sriwijaya

KERAGAMAN ANURA DI KAWASAN KAMPUS UNIV. BENGKULU

ETHANOL EXTRACT OF COSTUS SPECIOSUS ON THE FERTILITY OF DIABETIC MALE MICE (MUS MUSCULUS) INVENTARISASI KUNANG-KUNANG (COLEOPTERA: LAMPYRIDAE) DI Univ. Andalas KAWASAN GUNUNG TUJUH, KABUPATEN KERINCI, PROVINSI JAMBI. STUDY HISTOLOGY GINJAL IKAN JAMBAL SIAM (PANGASIUS HYPOPTHALMUS) YANG DIRENDAM DALAM KURKUMIN DAN Univ. Riau DIINFEKSI AEROMONAS HYDROPHILA UIN Syarif Hidaya- POTENSI AZOLLA PINNATA SEBAGAI PAKAN ALTERNATIF IKAN LELE (CLARIAS GARIEPINUS BURCHELL, 1822) VARIETAS SANGKURIANG tullah Jakarta EFEKTIVITAS SARANG SEMUT (MYRMECODIA PENDANS) TERHADAP NILAI HEMATOKRIT MENCIT SWISS PASCA IRADIASI SINAR UV THE EFFECT OF WASTE COAL ACID MINE DRAINAGE ON ERYTHROCYTES NUMBER, HEMOGLOBIN AND CARP LEUKOCYTES (CYPRINUS CARPIO L.) THE GROWTH RATE OF TRANSPLANTED CORAL BY BOUNDING METHOD IN TAMAN NIRWANA, PADANG UJI REPELENSI EKSTRAK SEREH WANGI (CYMBOPOGON NARDUS (L.) RENDLE) TERHADAP BEBERAPA STRAIN KECOAK JERMAN (BLATTELLA GERMANICA L.) SAPONIN BIJI KLABET PADA ORGAN REPRODUKSI TIKUS JANTAN SPRAGUE DAWLEY?«


v

Jadwal Parallel Session Kelompok Biologi

BIOLOGI: RUANG 2 No

Waktu

No Reg.

Pemakalah

Asal Instansi

Judul Makalah

1

13.00 - 13.10

B-7

Ana Triana Maiyah

Univ. Lampung

ANTIDIABETIC EFFECTS OF COSTUS SPECIOSUS IN MALE MICE: PANCREATIC RESPONSE

2

13.10 - 13.20

B-150

Andi Arif Setiawan

Univ. Sriwijaya

UJI TOKSISITAS ION LOGAM PB2+ TERHADAP BERBAGAI JENIS IKAN

3

13.20 - 13.30

B-8

Anggi Trisna Risky

Univ. Sriwijaya

4

13.30 - 13.40

B-153

Arum Setiawan

Univ. Sriwijaya

5

13.40 - 13.50

B-158

Dahelmi

Univ. Andalas

6

13.50 - 14.00

B-159

Delfia Rahmadhani

Univ. Andalas

7

14.00 - 14.10

B-28

Dewi Imelda Roesma

Univ. Andalas

8

14.10 - 14.20

B-163

Doni Setiawan

Univ. Sriwijaya

9

14.20 - 14.30

B-165

Efrizal

Univ. Andalas

10 14.30 - 14.40

B-168

Eko Kuswanto

11 14.40 - 14.50

B-174

Faisal Hadi

12 14.50 - 15.00

B-175

Gita Fadhilah

Univ. Andalas

13 15.00 - 15.10

B-182

Henny Indah Pertiwi

Univ. Lampung

14 15.10 - 15.20

B-189

Martina Restuati

Univ. Negeri Medan

15 15.20 - 15.30

B-191

Mustafa Kamal

Univ. Sriwijaya

16 15.30 - 15.40

B-224

Windarti

Univ. Riau

17 15.40 - 15.50

B-220

Yunita Panca Putri

Univ. Pgri Palembang

18 15.50 - 16.00

B-121

Sulistiono

Univ. Sriwijaya

19 16.00 - 16.10

B-144

Zulfan Arico

Univ. Samudra

20 16.10 - 16.20

B-193

Nia Vardini

Univ. Andalas

IAIN Raden Intan Lampung Fmipa Univ. Andalas

JENIS-JENIS LEPIDOPTERA (RHOPALOCERA) DI KAWASAN KAMPUS UNIV. SRIWIJAYA, INDRALAYA, KABUPATEN OGAN ILIR SITOTOKSISITAS FRAKSI NON POLAR BRUCEA JAVANICA (L.) MERR. TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA T47D LIFE CYCLE OF CETHOSIA HYPSEA MOORE (LEPIDOPTERA: NYMPHALIDAE) REARED ON ADENIA MACROPHYLLA BLUME (PASSIFLORACEAE) VARIASI MORFOLOGI HAMPALA MACROLEPIDOTA KUHL & VAN HASSELT, 1823 DI DANAU MANINJAU DAN SINGKARAK VARIASI MORFOLOGI TOR DOURONENSIS (VALENCIENNES, 1842) DARI ENAM ANAK SUNGAI BATANG TORU, SUMATERA UTARA STUDI PENDAHULUAN : INVENTARISASI AMFIBI DI KAWASAN HUTAN LINDUNG BUKIT COGONG IINGGAU POLA PERTUMBUHAN RELATIF IKAN BILIH, MYSTACOLEUCUS PADANGENSIS BLKR, DI PERAIRANDANAU SINGKARAK, NAGARI GUGUK MALALO, SUMATERA BARAT TINJAUAN UPAYA PENGENDALIAN RAYAP (INSEKTA: ISOPTERA) OLEH PERUSAHAAN PENGENDALIAN HAMA DI KOTA BANDUNG TYPES OF SEAWEEDS IN NIRWANA BEACH PADANG CITY WEST SUMATRA INDONESIA HUMAN-SUMATRAN TIGER (PANTHERA TIGRIS SUMATRAE) CONFLICT, A STUDY IN NAGARI SIGUNTUR AND BARUNG-BARUNG BALANTAI, PESISIR SELATAN, WEST SUMATRA THE DIFFERENTIATION OF RESPONSES SUMATRAN SLOW LORIS (NYCTICEBUS COUCANG) TO SIGNS OF PREDATOR IN THE YIARI CAGE REHABILITATION PENGARUH EKTRAK ETANOL DAUN BUAS-BUAS (PREMNA PUBESCENS BLUME) SEBAGAI ANTIINFLAMASI PADA EDEMA KAKI TIKUS PUTIH (RATTUS NOVERGICUS) INVENTARISATION INSECT PEST ON TOMATO PLANTS (SOLANUM LYCOPERSICUM L.) IN AGRICULTURAL LAND KERINJING VILLAGE, SUB-DISTRICT NORTH DEMPO, PAGARALAM, SOUTH SUMATERA ASPEK BIOLOGI IKAN SELAIS (OMPOK HYPOPTHALMUS) YANG DIPELIHARA PADA FOTOPERIOD YANG BERBEDA IDENTIFIKASI BAKTERI PADA TUBUH LALAT (DIPTERA) DI PASAR INDUK JAKABARING PALEMBANG. JENIS-JENIS ODONATA (ANISOPTERA DAN ZYGOPTERA) DI KAWASAN KAMPUS UNIV. SRIWIJAYA, INDRALAYA, KABUPATEN OGAN ILIR POPULASI KERANG BAKAU (POLYMESODA EROSA) SEBAGAI BIOINDIKATOR KUALITAS PERAIRAN PESISIR KOTA LANGSA VARIASI POLA BIBIR PADA SUKU JAWA, BATAK DAN CINA DI SUMATRA BARAT

BIOLOGI: RUANG 3 No

Waktu

No Reg.

Pemakalah

Asal Instansi

Judul Makalah PERANAN BAMBU DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT DESA TABA TERUNJAM BENGKULU TENGAH AKTIVITAS ANTIOKSIDAN GOLONGAN SENYAWA FENOLIK PADA EKSTRAK KLOROFORM DAN METANOL TANAMAN DAUN DEWA (GYNURA PSEUDOCHINA (L.) DC.) PEMANFAATAN LIMBAH KUBIS SEBAGAI SUBSITUSI SUMBER HARA TANAMAN KEDELAI PADA TANAH ULTISOL

1

13.00 - 13.10

B-12

Ariefa Primair Yani

Univ. Bengkulu

2

13.10 - 13.20

B-17

Aulia Ulmillah

Univ. Jambi

3

13.20 - 13.30

B-18

Azwir Anhar

4

13.30 - 13.40

B-20

Betty Mauliya Bustam

5

13.40 - 13.50

B-116

Solfiyeni

Univ. Andalas

6

13.50 - 14.00

B-26

Des M.

Univ. Negeri Padang

MORFOLOGI SERBUK SARI TIGA SPECIES IXORA DI KOTA PADANG

7

14.00 - 14.10

B-53

Gardis Andari

Univ. Lampung

ANALISIS LIGNIN DAN INDEKS STOMATA ANGGREK TANAH (SPATHOGLOTTIS PLICATA) HASIL INDUCED RESISTANCE TERHADAP FUSARIUM OXYSPORUM SECARA IN VITRO

vi


Univ. Negeri Padang Univ. Syiah Kuala

MICROPROPAGATION AND CRYOPRESERVATION PROTOCOLS OF CALADENIA LATIFOLIA R.BR., AN AUSTRALIAN TERRESTRIAL ORCHID KOMPOSISI DAN STRUKTUR TUMBUHAN INVASIF DI CAGAR ALAM LEMBAH HARAU SUMATERA BARAT

Jadwal Parallel Session Kelompok Biologi 8

14.10 - 14.20

B-60

Herman

Univ. Riau

9

14.20 - 14.30

B-75

Kasrina

Univ. Bengkulu

10 14.30 - 14.40

B-93

Nike Anggraini

Univ. Bengkulu

11 14.40 - 14.50

B-101

Rahmadhani Fitri

Univ. Negeri Padang

12 14.50 - 15.00

B-103

Rendi Zulni Ekaputri

Univ. Bengkulu

13 15.00 - 15.10

B-107

Revis Asra

Univ. Jambi

14 15.10 - 15.20

B-109

Rochman Agustrina

Univ. Lampung

15 15.20 - 15.30

B-112

Sarno

Univ. Sriwijaya

16 15.30 - 15.40

B-115

Siti Mardiyah

Univ. Jambi

17 15.40 - 15.50

B-117

Sri Astuti

Univ. Bengkulu

18 15.50 - 16.00

B-127

Try Susanti

IAIN Sulthan Thaha S. Jambi

19 16.00 - 16.10

B-130

Upik Yelianti

Univ. Jambi

20 16.10 - 16.20

B-132

Wahyu Lestari

Univ. Riau

SEGREGASI KARAKTER KILAUAN BIJI, BENTUK BIJI, DAN WARNA KULIT POLONG VIGNA RADIATA GENERASI F3 PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT ETNIS MUKOMUKO BERBASIS SEJARAH DAN ADAT ISTIADAT KABUPATEN MUKOMUKO DI DUSUN BARU PELOKAN KABUPATEN MUKOMUKO PEMETAAN KERUSAKAN HUTAN MANGROVE AKIBAT KONVERSI LAHAN DI KAWASAN TAMAN WISATA ALAM (TWA) PANTAI PANJANG PULAU BAAI KOTA BENGKULU TAHUN 2000-2013 MORFOLOGI SERBUK SARI PADA BEBERAPA VARIASI WARNA MAHKOTA BUNGA CAESALPINIA PULCHERRIMA (L.) SWARTZ POTENSI DAUN HONJE HUTAN (ETLINGERA HEMISPHAERICA) TERHADAP BERAT BADAN MUS MUSCULUS YANG TERPAPAR MERKURI KLORIDA (HGCL2) SISTEM POLINASI DRAGONÂ€™S BLOOD PALM (DAEMONOROPS SPP.) DI TAMAN NASIONAL BUKIT DUABELAS, JAMBI PENGARUH MEDAN MAGNET 0,2MT TERHADAP PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN TOMAT (LYCOPERSICUM ESCULENTUM) YANG DIINFEKSI FUSARIUM SP. REPRODUCTION DEVELOPMENT STAGE OF SONNERATIA IN SEMBILANG NATIONAL PARK SOUTH SUMATRA PENGARUH KEKERINGAN DAN PUPUK ORGANIK TERHADAP JUMLAH STOMATA DAN TRIKOMA TANAMAN PADI GOGO (ORYZA SATIVA L. VAR. SITU BAGENDIT) PADA TANAH BERKAPUR INVENTARISASI LICHEN DI DESA KARANG JAYA REJANG LEBONG PROVINSI BENGKULU EKSPLORASI PENGETAHUAN TUMBUHAN OBAT PADA ETNIS MINANG DI KAMPUS IAIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI THE EFFECT OF ORGANIC FERTILIZER AND ARBUSCULAR MICORRHYZA FUNGI (AMF) TO THE GROWTH OF AGARWOODS (AQUILARIA MALACCENSIS LAM) ASEEDLING EFEK DEBU TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KANDUNGAN KLOROFIL TOTAL AMARANTHUS SP.

BIOLOGI: RUANG 4 No

Waktu

No Reg.

Pemakalah

Asal Instansi

Judul Makalah PEMANFAATAN PATI SAGU SEBAGAI SUMBER KARBON UNTUK MEMPRODUKSI BIOPLASTIK OLEH BAKTERI AMILOLITIK LOKAL ETNOBOTANI OBAT SUKU BESEMAH DI KECAMATAN PAJAR BULAN KABUPATEN LAHAT ETNOBOTANI PRAKTIK PENGOBATAN DUKUN DI CAGAR BIOSFER GIAM SIAK KECIL BUKIT BATU PROPINSI RIAU INDUKSI AKAR STEK TUNAS AKSILAR ANDROGRAPHIS PANICULATA DENGAN PERLAKUAN IAADAN IBA THE EFFFECT OF COW URIN AND COCONAT WATER ON GROWTH BETEL STEM CUTTING (PIPER BETLE L.)

1

13.00 - 13.10

B-95

Nur Arfa Yanti

Univ. Halu Oleo

2

13.10 - 13.20

B-194

Nina Tanzerina

Univ. Sriwijaya

3

13.20 - 13.30

B-197

Prima Wahyu Titisari

Univ. Islam Riau

4

13.30 - 13.40

B-200

Retno Prihatini

Univ. Andalas

5

13.40 - 13.50

B-204

Riza Linda

6

13.50 - 14.00

B-205

Rusmiati

7

14.00 - 14.10

B-207

Singgih Tri Wardana

Univ. Sriwijaya

8

14.10 - 14.20

B-208

Siti Hamidatul'aliyah

Stikes Harapan Ibu Jambi

VARIASI RASIO AMONIUM DAN NITRAT TERHADAP PERKEMBANGAN EMBRIO SOMATIK BAWANG PUTIH (ALLIUM SATIVUM L) SECARA IN VITRO STANDARISASI EKSTRAK DAUN UBI JALAR UNGU (IPOMEA BATATAS (L) LAM) ASAL DARITIGA KABUPATEN DI PROVINSI JAMBI

9

14.20 - 14.30

B-209

Sitti Wirdhana Ahmad

Univ. Halu Oleo

MODEL KONSERVASI AIR PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI KABUPATEN KONAWE UTARA SULAWESI TENGGARA

10 14.30 - 14.40

B-213

Suwirmen

Univ. Andalas

PENGARUH BEBERAPA KONSENTRASI ELISITOR ION CU2+ TERHADAP KADAR ARTEMISININ PADA KALUS ARTEMISIA VULGARIS L.

11 14.40 - 14.50

B-135

Winda Dwi Kartika

Univ. Jambi

12 14.50 - 15.00

B-137

Yekki Yasmin M.Si

Univ. Syiah Kuala

13 15.00 - 15.10

B-221

Syamsuardi

Univ. Andalas

14 15.10 - 15.20

B-143

Zozy Aneloi Noli

Univ. Andalas

Univ. Tanjungpura Univ. Lambung Mangkurat

POTENSI NUAH DURIAN MERAH BANYUWANGI SEBAGAI AFRODISIAK

KEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU (ORDO: LEPIDOPTERA) DI PERSAWAHAN DESA PULAU KAYU ARO KABUPATEN MUARO JAMBI INVENTARISASI JENIS LALAT BUAH (DIPTERA: TEPHRITIDAE) PADA BUAH YANG DIPERDAGANGKAN DI PASAR TRADISIONAL KOTA BANDA ACEH ANALISIS BEBERAPA KARAKTER REPRODUKSI HYBRID ALAM TUMBUHAN INVASIF ACASIA AURICULIFORMIS X ACASIAMANGIUM DI LIMAU MANIS, PADANG DAN IMPLIKASI TERHADAP DAYA INVASIFNYA INDUKSI AKAR STEK PULAI (ALSTONIA SHCOLARIS (L) R. BR) DENGAN PEMBERIAN EKSTRAK SARGASSUMCRASSIFOLIUM (J. AGARDH) SEBAGAI UPAYA PENYEDIAAN BIBIT UNTUK REKLAMASI LAHANLAHAN TERDEGRADASI


vii

Jadwal Parallel Session Kelompok Biologi 15 15.20 - 15.30

B-222

Zulyusri

Univ. Negeri Padang

16 15.30 - 15.40

B-199

Rani Maulani

Univ. Andalas

17 15.40 - 15.50

K-58/ B-235

Isnaini Nurwahyuni

Univ. Sumatera Utara

18 15.50 - 16.00

B-225

Fuji Astuti Febria

Univ. Andalas

19 16.00 - 16.10

B-226

Fici Engliani

Univ. Andalas

ANALISIS LITERASI SAINS BIOLOGI SISWA KELAS IX DI SMP N 37 PADANG KOMPOSISI DAN STRUKTUR KOMUNITAS ALGA EPILITIK DI DANAU DIATAS KABUPATENSOLOK SUMATERA BARAT TEKNIK IN VITRO MELALUI SUBKULTUR JERUK KEPROK BRASTAGI (CITRUS NOBILIS BRASTEPU) UNTUK MENGHASILKAN BIBIT BEBAS PENYAKIT CVPD APPLICATION OF SUPERIOR MERCURY RESISTANT BACTERIA CONSORSIUM IN REMEDIATING GOLD MINE TAILING EKSPLORASI POTENSI BAKTERI ENDOFITIK DARI TANAMAN SIGENDONG ANAK (EUPHORBIA HIRTA) SEBAGAI PENGHASIL ANTIBIOTIKA

BIOLOGI: RUANG 5 No

Waktu

No Reg.

Pemakalah

Asal Instansi

1

13.00 - 13.10

B-5

Alif Yanuar Zukmadini

Univ. Bengkulu

2

13.10 - 13.20

B-10

Anthoni Agustien

Univ. Andalas

3

13.20 - 13.30

B-14

Arzita

Univ. Jambi

4

13.30 - 13.40

B-15

Ashif Irvan Yusuf

Univ. Jambi

5

13.40 - 13.50

B-29

Dewi Indriyani Roslim

Univ. Riau

6

13.50 - 14.00

B-42

Endang Nurcahyani

Univ. Lampung

7

14.00 - 14.10

B-43

Erni Angraini

Univ. Muhammadiyah Palembang

8

14.10 - 14.20

B-48

Fadli

Univ. Andalas

9

14.20 - 14.30

B-50

Fajrin Nuraida

Univ. Lampung

10 14.30 - 14.40

B-51

Fitri Nurjannah

11 14.40 - 14.50

B-54

Gustina Indriati

12 14.50 - 15.00

B-57

Hasnaul Maritsa

Univ. Jambi

13 15.00 - 15.10

B-61

Hesti Riany

Univ. Jambi

14 15.10 - 15.20

B-63

Ibna Hayati

Univ. Riau

15 15.20 - 15.30

B-66

Ir. Salman Farisi

Univ. Lampung

16 15.30 - 15.40

B-77

Mades Fifendy

17 15.40 - 15.50

B-82

Meli Astriani

18 15.50 - 16.00

B-83

Melva Silitonga

Univ. Negeri Medan

19 16.00 - 16.10

B-190

Muharni

Univ. Sriwijaya

20 16.10 - 16.20

B-219

Yuni Ahda

Univ. Negeri Padang

viii


Univ. Muhammadiyah Palembang Stkip Pgri Sumbar

Fmipa Univ. Negeri Padang Univ. Muhammadiyah Palembang

Judul Makalah ANALISIS PROFIL PROTEIN MEMBRAN SPERMATOZOA KAMBING YANG MEMILIKI AKTIVITAS FOSFORILASI SEBAGAI SALAH SATU PENDEKATAN UNTUK MENGETAHUI KUALITAS SPERMA SECARA MOLEKULER KARAKTERISASI PARSIAL PROTEASE ALKALI TERMOSTABIL DARI BACILLUS SP. SR-09 PROFIL PERTUMBUHAN BACILLUS TERMOFILIK PENGHASIL PROTEASE ALKALI DARI SUMBER AIR PANAS SUNGAI ABU KERINCI JAMBI PEMURNIAN ENZIM MANANASE DARI ISOLAT BACILLUS PUMILUS MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI GEL FILTRASI DAN SDS-PAGE PERBANDINGAN SEKUEN DNA GEN LINAMARASE PADA UBI KAYU GENOTIPE VARIEGATA DAN KERITING IN VITRO SELECTION ON FUSARIC ACID OF SPATHOGLOTTIS PLICATA BL PLANTLETS FOR OBTAINING A RESISTANT CULTIVAR TOWARD TO FUSARIUM OXYSPORUM ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PENDEGRADASI HIDROKARBON DARI RIZOSFER LEUCAENA LEUCOCEPHALA (LAMK.) DE WIT PADA FITOREMEDIASI LIMBAH MINYAK BUMI BAKTERI SELULOLITIK DI LIMBAH TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT YANG BERPOTENSI SEBAGAI DEKOMPOSER DNA EXTRACTION OF SALMONELLA TYPHOID FROMPATIENT BLOOD SUSPECTED TYPHOID FEVER IN BANDAR LAMPUNG STUDI MORFOLOGI MIKROBA NOSOKOMIAL ASAL UDARA DI INSTALASI OBGYN SALAH SATU RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUMATERA SELATAN PH EFFECT ON THE ACTIVITIES PENICILLIN G ASILASE RESULTING FROM BACTERIA ISOLATE FECES ANIMALS DAYA HAMBAT DETERGEN CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN ASPERGILLUS FUMIGATUS DARI PAKAIAN BEKAS DI ARIZONA KOTA JAMBI DAYA HAMBAT DETERGEN CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI PADA PAKAIAN BEKAS DARI ARIZONA KOTA JAMBI MODIFIKASI EKSTRAKSI DNA DAUN MANGGA SECARA EFEKTIF DAN EFISIEN OPTIMASI MEDIUM PRODUKSI ENZIM SELULASE DARI BAKTERI PROBIOTIK LOKAL BACILLUS SP. EFFECT OF SOME CONCENTRATION SARI DRUG PLANT LEAF INHIBIT GROWTH IN ESCHERICHIA COLI ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PENDEGRADASI HIDROKARBON DARI RIZOSFER SALVINIA MOLESTA D.S.MITCHELL DALAM FITOREMEDIASI LIMBAH CAIR MINYAK BUMI IMMUNOMODULLATORY ACTIVITY OF AQUEOUS EXTRACT OF (PLECTRANTHUS AMBOINICUS LOUR SPRENG) ON RAT INDUCED BCG AS ANTIGEN PRODUKSI XILANASE TERMOSTABIL OLEH BAKTERI TERMOFILIK BACILLUS LICHENIFORMIS TS-10 MENGGUNAKAN SUBSTRAT AMPAS TEBU ANALISIS POLIMORFISME GEN RESEPTOR ESTROGEN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 ETNIS MINANGKABAU


BIOLOGI: RUANG 6 No

Waktu

No Reg.

Pemakalah

Asal Instansi

1

13.00 - 13.10

B-149

Ambar Prameswari

Univ. Lampung

2

13.10 - 13.20

B-154

Badruzsaufari

Univ. Lambung

3

13.20 - 13.30

B-155

Bernadeta Leni Fibriarti

Univ. Riau

4

13.30 - 13.40

B-161

Delitazul

Univ. Riau

5

13.40 - 13.50

B-166

Eka Haryati Yuliany

6

13.50 - 14.00

B-171

Endang Sulistyarini Gultom

Univ. Muhammadiyah Palembang Univ. Negeri Medan

7

14.00 - 14.10

B-178

Hary Widjajanti

Univ. Sriwijaya

8

14.10 - 14.20

B-179

Hasmiwati

Univ. Andalas

9

14.20 - 14.30

B-183

Irdawati

Univ. Negeri Padang

10 14.30 - 14.40

B-186

Linda Advinda

11 14.40 - 14.50

B-85

Moralita Chatri

12 14.50 - 15.00

B-87

Muhammad Yusuf Nasution

Univ. Negeri Padang Univ. Negeri Padang Univ. Negeri Medan

13 15.00 - 15.10

B-89

Muswita

Univ. Jambi

14 15.10 - 15.20

B-192

Nasril Nasir

Univ. Andalas

15 15.20 - 15.30

B-196

Nur Hikmah

AAS Manggala Yogyakarta

16 15.30 - 15.40

B-202

Rida Oktorida Khastini

Univ. Sultan Ageng Tirtayasa

17 15.40 - 15.50

B-206

Salni

Univ. Sriwijaya

18 15.50 - 16.00

B-211

Sri Pertiwi Estuningsih

Univ. Sriwijaya

19 16.00 - 16.10

B-216

Vivi Fitriani

STKIP Pgri Sumatera Barat

20 16.10 - 16.20

B-140

Yusfiati

Univ. Riau

Judul Makalah UJI EFEKTIVITAS ISOLAT BACILLUS THURINGIENSIS DARI TANAH NAUNGAN BERINLINGKUNGAN UNIV. LAMPUNG SEBAGAI LARVASIDA AEDES AEGYPTI IDENTIFIKASI DAN POTENSI BAKTERI PEREDUKSI KROMIUM DARI TANAH SERPENTIN KALIMANTAN SELATAN PRODUKSI BAKTERIOSIN BAKTERI ASAM LAKTAT LOKAL SEBAGAI AGEN BIOPRESERVATIF PRODUKSI BIOGAS DARI CAMPURAN LIMBAH CAIR PABRIK MINYAK KELAPA SAWIT DAN FESES SAPI:PENENTUAN VOLUME, JENIS DAN KADAR ASAM VOLATIL, SERTA POPULASI BAKTERI ANALISIS COLIFORM SEBAGAI INDIKATOR KUALITAS PERAIRAN DESA PENYANDINGAN KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR ISOLASI BAKTERI KITINOLITIK DARI SUMBER AIR PANAS HOT SPRING PANGURURAN KABUPATEN SAMOSIR SUMATERA UTARA PRODUCTION BIOSURFACTANTS BY PSEUDOMONAS ALCALIGENES HYDROCARBONOCLASTIC BACTERIA ON VARIATION OF PH AND TEMPERATURES SUSSEPTIBILITY TEST DAN RESISTENSI MOLEKULER INSEKTISIDA TERHADAP VEKTOR DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) AEDES AEGYPTI KARAKTERISTIK MAKROSKOPIK DAN MIKROSKOPIK ISOLAT BAKTERI TERMOFILIK DARI SUMBER AIR PANAS SAPAN SUNGAI ARO, KABUPATEN SOLOK SELATAN THE EFFECT OF GLYCEROL ADDITION ON VIABILITY OF PSEUDOMONAD FLUORESCENT FORMULATED USING TALC EFEKTIFITAS MINYAK ATSIRI HYPTIS SUAVEOLENS (L.) POIT TERHADAP JAMUR FUSARIUM DAN SCLEROTIUM ROLFSII AKTIFITAS EKSTRAK DAUN PEGAGAN(CENTELLA ASIATICA) SEBAGAI ANTIMIKROBA TERHADAP MIKROBA PATOGEN EFFECT OF GROWING MEDIA ON GROWTH AGARWOOD (AQUILARIA MALACCENSIS LAM.) JENIS JAMUR PADA BUAH KAKAO BERGEJALA SAKIT DI PT INANG SARI KABUPATEN AGAM SUMATERA BARAT KEMAMPUAN KAPANG KITINOLITIK SEBAGAI BIOLARVASIDA AEDES AEGYPTI STATUS ASOSIASI CENDAWAN MIKORIZA ARBUSKULA PADA TALAS BENENG (XANTHOSOMA UNDIPES K. KOCH) DI JUHUT PANDEGLANG BANTEN PENGARUH EKSTRAK BUNGA KENANGA (CANANGA ODORATA HOOK) TERHADAP MORTALITAS LARVA INSTRAR III AEDES AEGYPTI L. UJI POTENSI DAN SINERGISME BAKTERI PENGOKSIDASI SULFUR UNTUK BIODESULFURISASI BATUBARA ASAL TANJUNG ENIM SUMATERA SELATAN ISOLASI DAN PENGARUH PH TERHADAP AKTIVITAS PENISILIN G ASILASE (PGA) OLEH ISOLAT BAKTERI USUS HEWAN EFFECTS OF NATURAL AND ETANOL EXTRACT OF TRISTANIOPSIS OBOVATA R.BR LEAFS ON KIDNEY STRUCTURE OF MALE WISTAR RAT (RATTUS NORVEGICUS)

BIOLOGI: RUANG 7 No

Waktu

No Reg.

Pemakalah

Asal Instansi

1

13.00 - 13.10

B-97

Priyambodo

Univ. Lampung

2

13.10 - 13.20

B-106

Retni S Budiarti

Univ. Jambi

3

13.20 - 13.30

B-110

Rodesia Mustika Roza

Univ. Riau

4

13.30 - 13.40

B-111

Saleh Hidayat

Univ. uhammadiyah alembang

5

13.40 - 13.50

B-113

Siska Alicia Farma

Univ. Negeri Padang

Judul Makalah KETERKAITAN JUMLAH DAERAH TERMUTASI PADA GEN Î²-GLOBIN DENGAN INDEKS KORPUSKULAR PEMBAWA SIFAT Î²-THALASSEMIA THE INFLUENCE LACTOBACILLUS BULGARICUS GRIGOROV AND STREPTOCOCCUS THERMOPHILUS (EX ORLA- JENSEN) SCHLEIFER ET AL. OF FERMENTATATION MILK JACKFRUIT SEEDS (ARTOCARPUS INTEGRA MERR.) ON PRODUCTION YOGURT AKTINOMISETES LAHAN GAMBUT DESA RIMBO PANJANG RIAU SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP STAPHYLOCOCCUS AUREUS DAN STAPHYLOCOCCUS EPIDERMIDIS THE UTILIZATION OF MORINGA LEAVES EXTRACT (MORINGA LAMK.) AS THE TYROSINASE INHIBITOR OF HUMAN PIGMENTATION OPTIMIZATION OF THE ANNEALING TEMPERATURE ON AMPLIFICATION PROCESS OF HIF1Î±,CA9 AND ACE1 USING ONE STEP RT-PCR TECH.


ix


13.50 - 14.00

B-114

Siti Khotimah

Univ. Tanjungpura

AKTIVITAS HIDROLITIK EKSTRAK KASAR AMILASE DARI ISOLAT LOKAL ASPERGILLUS NIGER FGR1 PADA MEDIA UJI PATI SAGU (METROXYLON SAGU ROTTB)

7

14.00 - 14.10

B-124

Syamsurizal

Univ. Negeri Padang

ARCH AS GENETIC MARKER TYPE-2 DIABETES MELLITUS

8

14.10 - 14.20

B-125

Tetty Marta Linda

Univ. Riau

9

14.20 - 14.30

B-129

Ummi Mardhiah Batubara

Univ. Jambi

AKTINOMISETES DARI GAMBUT RIAU SEBAGAI BIOFUNGISIDA RHIZOCTONIA SOLANI KUHN. PENYEBAB PENYAKIT REBAH KECAMBAH PADA TANAMAN CABAI (CAPSICUM ANNUM L.) SKRINING BAKTERI AMILOLITIK DARI TANAH TAMAN NASIONAL GEOPARK MERANGIN JAMBI

10 14.30 - 14.40

B-131

Vivi Mardina

Univ. Samudra

PURIFICATION AND CHARACTERIZATION OF PROTEASE FROM BACILLUS LICHENIFORMIS IN SKIM LATEX SERUM FORTIFIED MEDIA

11 14.40 - 14.50

B-138

Yelbi Rizki Yulian

Univ. Lampung

12 14.50 - 15.00

B-139

Yonofrizal

Univ. Bengkulu

13 15.00 - 15.10

B-145

Zulfarina

Univ. Riau

14 15.10 - 15.20

B-227

Anizam Zein

Univ. Negeri Padang

15 15.20 - 15.30

B-228

Rochmah Supriati

Univ. Bengkulu

16 15.30 - 15.40

B-229

Melto Selvi

Univ. Sriwijaya

17 15.40 - 15.50

B-230

Siska Fajrin

Univ. Sriwijaya

18 15.50 - 16.00

B-231

Medyah Oktariza

Univ. Sriwijaya

19 16.00 - 16.10

B-126

Tia Wulandari

Univ. Jambi

THE INFLUENCE OF SHELF PURE ISOLATES OF BACILLUS THURINGIENSIS TO ADULT STAGE OF AEDES AEGYPTI LINNAEUS KARAKTERISASI BACILLUS LICHENIFORMIS RL-05 TERMOPROTEOLITIK DARI SUMBER AIR PANAS AIR PUTIH, REJANG LEBONG, BENGKULU POTENSI ISOLAT ACTINOMYCETES UNTUK BIOREMIDIASI LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT PENGGUNAAN MIND MAP DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR UJI FITOKIMIA DAN EFEKTIVITAS EKSTRAK LICHEN PARMOTREMA TINCTORUM (DESPR. KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI RUANG TERBUKA HIJAU PT. PUSRI PALEMBANG VARIASI KERBAU RAWA (BUBALUS BUBALIS) TANJUNG SENAI KABUPATEN OGAN ILIR SUMSEL BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGI DARAH POTENSI OBAT DARI BEBERAPA SPESIES SPERMATOPHYTA DI KAWASAN TAMAN NASIONAL SEMBILANG BANYUASIN SUMSEL: STUDI PENGAMATAN DI KAWASAN SOLOK BUNTU KEANEKARAGAMAN CAPUNG (ORDO: ODONATA) DI PERSAWAHAN DESA PULAU KAYU ARO KABUPATEN MUARO JAMBI

BIOLOGI: RUANG 8 No

Waktu

No Reg.

Pemakalah

Asal Instansi

Judul Makalah

1

13.00 - 13.10

B-151

Armein Lusi Zeswita

STKIP PGRI Sumatera Barat

2

13.10 - 13.20

B-152

Armen

Univ. Negeri Padang

3

13.20 - 13.30

B-156

Chairul

Univ. Andalas

4

13.30 - 13.40

B-172

Endri Junaidi

Univ. Sriwijaya

5

13.40 - 13.50

B-169

Elfis

Univ. Islam Riau

6

13.50 - 14.00

B-170

Emantis Rosa

Univ. Lampung

7

14.00 - 14.10

B-173

Erizal Mukhtar

Univ. Andalas

STUDI POPULASI KEONG TURBO (TURBO BRUNEUS) DI ZONA INTERTIDAL PANTAI BATU KALANG KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMBAR KAJIAN TINGKAT KUNJUNGAN PENDUDUK KE TAMAN NASIONAL KERINCI SEBLAT (TNKS) DI NAGARI LIMAU GADANG ANALISIS VEGETASI MANGROVE DI CAROCOK TARUSAN KAWASAN WISATA MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN KEANEKARAGAMAN HEWAN BENTHOS DALAM LOKASI KEGIATAN OPERASI PRODUKSI MIGAS DI KABUPATEN SAROLANGUN PROPINSI JAMBI REGENERASI ALAMI HUTAN RAWA GAMBUT TERBAKAR DI AREA INTI CAGAR BIOSFER GIAM SIAK KECIL BUKIT BATU PROPINSI RIAU SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP KONSERVASI KEANEKARAGAMAN PHYTOTELMATA DI BEBERAPA LOKASI PEMUKIMAN PENDUDUK DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN PROVINSI LAMPUNG PERTUMBUHAN DIAMETER POHON DAN KEKERASAN KAYU DI HUTAN SEKUNDER ULU GADUT, PADANG, SUMATERA BARAT

8

14.10 - 14.20

B-176

Gusmaweti

Univ. Bung Hatta Padang

STRUKTUR KOMUNITAS PERIFITON DI PERAIRAN BATANG PALANGKI KAB. SIJUNJUNG SUMATERA BARAT

9

14.20 - 14.30

B-177

Harmida

Univ. Sriwijaya

CADANGAN KARBON DAN SERAPAN CO2 PADA TEGAKAN AKASIA (ACACIA MANGIUM WILLD) DI KAWASAN KAMPUS UNSRI INDRALAYA

10 14.30 - 14.40

B-187

Lora Purnamasari


SHRIMP FRESHWATER DIVERSITY ON SEVERAL HABITAT IN SAROLANGUN REGENCY JAMBI PROVINCE

11 14.40 - 14.50

B-80

Maifairus Sahira

Univ. Andalas

12 14.50 - 15.00

B-195

Nita Aminasih

Univ. Sriwijaya

13 15.00 - 15.10

B-198

Rafdinal

Univ. Tanjungpura Pontianak

x


KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN ASING INVASIF DI KAWASAN TAMAN HUTAN RAYA DR. MOH. HATTA, PADANG, SUMATERA BARAT KAJIAN AKUMULASI TIMBAL (PB) PADA THALUS LICHEN SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN UDARA DI KABUPATEN OGAN ILIR SUMATERA SELATAN HUBUNGAN POLA SPATIAL NUTRISI TANAH TERHADAP STRUKTUR TEGAKAN DI KAWASAN HUTAN TROPIS ULU GADUT SUMATRA BARAT

Jadwal Parallel Session Kelompok Biologi 14 15.10 - 15.20

B-203

Riyanto

Univ. Sriwijaya

15 15.20 - 15.30

B-201

Rezi Harmanda Putri

Univ. Andalas

16 15.30 - 15.40

B-215

Syafrina Lamin

Univ. Sriwijaya

17 15.40 - 15.50

B-214

Suwondo

Univ. Riau

18 15.50 - 16.00

B-217

Wilson Novarino

Univ. Andalas

19 16.00 - 16.10

B-218

Yulianus


20 16.10 - 16.20

B-232

Yulminarti

Univ. Riau

KEANEKARAGAMN DAN KELIMPAHAN SERANGGA DI SEKITAR DAS MUSI KOTA PALEMBANG SUMATERA SELATAN KOMPOSISI DAN STRUKTUR KOMUNITAS KARANG (SCLERACTINIA) DI EKOSISTEM TERUMBU KARANG PULAU KASIAK GADANG LUBUK BEGALUNG KOTA PADANG INSECTS DIVERSITY IN THE AREA SUGAR CANE (SACCHARUM OFFICINARUM L) PLANTATION PTPN VIIDISTRICT CINTA MANIS, OGAN ILIR , SOUTH SUMATERA TINGKAT KERENTANAN AKIBAT PERUBAHAN IKLIM DI WILAYAH PESISIR RIAU: STUDI KASUS KABUPATEN BENGKALIS MAMMALS DIVERSITY IN OIL PALM PLANTATIONS KEPADATAN POPULASI DAN KARAKTER MORFOLOGI KERANG BAKAU (POLYMESODA BENGALENSIS) DI KAWASAN HUTAN MANGGROVE DESA SIRILOGUI KECAMATAN SIBERUT UTARA KABUPATEN MENTAWAI SUMBAR KEANEKARAGAMAN DAN KEPADATAN SEMUT ( HYMENOPTERA,FORMICIDAE ) DI LAHAN GAMBUT ALAMI DI SUNGAI PAGAR, KAMPAR, RIAU

BIOLOGI: RUANG 9 No

Waktu

No Reg.

Pemakalah

Asal Instansi Univ. Negeri Padang

Judul Makalah PENGARUH KABUT ASAP TERHADAP TUBUH SECARA BIOLOGIUGIS DAN VALUASI KERUGIAN AKIBAT ISPA KOMPOSISI JENIS DAN CADANGAN KARBON DI HUTAN MANGROVE KUALA LANGSA, ACEH KANDUNGAN KLOROFIL CANTIGI (VACCINIUM KORICHENSE RILD.) DISEKITAR EMISI GAS GUNUNG TALANG PRODUKTIVITAS PRIMER FITOPLANKTON DI EKOSISTEM TERUMBU KARANG PANTAI NIRWANA KOTAPADANG LUBUK LARANGAN; SUSTAINABLE ENVIRONMENTAL MANAGEMENT BASED ON LOCAL WISDOM FOR PRACTICE MODEL ON COURSE OF BIOETNOMELAYU BIODIVERSITY OF MICROALGAE FROM SOUTH SUMATERA (INDONESIA)LOWLANDS THE ALTERATION OF ZOOPLANKTON COMPOSITION IN PERMANENT POOL BEFORE AND AFTER TOTAL SOLAR ECLIPSE AT BUKIT LAMA VILLAGE, ILIR BARAT I SUBREGION, PALEMBANG CITY FEEDING GUILD DI TIGA STRUKTUR VEGETASI BEKAS TEBANGAN DI TAMAN WISATA ALAM SEBLAT (TWAS) BENGKULU UTARA, BENGKULU

1

13.00 - 13.10

B-1

Abdul Razak

2

13.10 - 13.20

B-2

Adi Bejo Suwardi

Univ. Samudra

3

13.20 - 13.30

B-6

Alponsin

Univ. Andalas

4

13.30 - 13.40

B-19

Bayu Afnovandra Perdana

Univ. Andalas

5

13.40 - 13.50

B-24

Darmadi

Univ. Riau

6

13.50 - 14.00

B-30

Dewi Jumiarni

Univ. Bengkulu

7

14.00 - 14.10

B-164

Effendi Parlindungan Sagala

Univ. Sriwijaya

8

14.10 - 14.20

B-39

Eki Susanto

Univ. Bengkulu

9

14.20 - 14.30

B-40

Elya Febrita

Univ. Riau

10 14.30 - 14.40

B-45

Evelyne Riandini

Univ. Bengkulu

11 14.40 - 14.50

B-49

Fahma Wijayanti

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

12 14.50 - 15.00

B-52

Fitri Wahyuni

Univ. Jambi

13 15.00 - 15.10

B-56

Harlis

Univ. Jambi

14 15.10 - 15.20

B-233

Hidayatul Annisa

Univ. Andalas

15 15.20 - 15.30

B-71

Irma Leilani

Univ. Negeri Padang

16 15.30 - 15.40

B-72

Izmiarti

Univ. Andalas

17 15.40 - 15.50

B-73

Jabang Nurdin

Univ. Andalas

18 15.50 - 16.00

B-74

Jani Master

19 16.00 - 16.10

B-76

Lily Surayya Eka Putri

Univ. Lampung UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

PRODUKSI DAN LAJU DEKOMPOSISI SERASAH PADA HUTAN MANGROVE DI LAGUNA PESISIR KOTA PARIAMAN KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN ZOOPLANKTON DI DANAU DIATAS SUMATERA BARAT KAJIAN KEANEKARAGAMAN MOLUSKA LAUT (KERANG DAN SIPUT) SEBAGAI POTENSI EKOWISATA BAHARI DI PERAIRAN PANTAI PULAU ANGSO DUO KOTA PARIAMAN DINAMIKA AVIFAUNA DI KAMPUS UNIV. LAMPUNG KEPADATAN ACANTHASTER PLANCI L. DAN HUBUNGANNYA DENGAN TUTUPAN KARANG KERAS DI PULAU AIR

20 16.10 - 16.20

B-79

Mahya Ihsan

Univ. Jambi

ANALISIS KEMAMPUAN POHON DALAM MEREDUKSI CO2 DARI KENDARAAN BERMOTOR DI KAMPUS UNIV. JAMBI

ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (PB) DAN KADMIUM (CD) PADA STROMBUS URCEUS DI PANTAI NONGSA KOTA BATAM KEANEKARAGAMAN KULTIVAR CANNA (CANNACEAE) DII KOTA BENGKULU KOMUNITAS ARTROPHODA GUA DI KAWASAN KARST GOMBONG KABUPATEN KEBUMEN JAWA TENGAH PERTUMBUHAN BEBERAPA TANAMAN HIPERAKUMULATOR PADA TANAH TERCEMAR MERKURI MICROALGAE SPECIES DIVERSITY IN KENALI LAKE JAMBI COMPOSITION OF CORAL REEF FISH IN THE AREA OF CORAL TRANSPLANTATION AT TAMAN NIRWANA COSTAL AREA, PADANG


xi


BIOLOGI: RUANG 10 No

Waktu

No Reg.

Pemakalah

Asal Instansi Univ. Negeri Padang

Judul Makalah TINJAUAN STANDARISASI LABORATORIUM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN PASAMAN BARAT

1

13.00 - 13.10

B-11

Ardi

2

13.10 - 13.20

B-13

Arnentis

Univ. Riau

3

13.20 - 13.30

B-16

Aty Mulyani

Univ. Jambi

4

13.30 - 13.40

B-25

Darmawati

Univ. Riau

5

13.40 - 13.50

B-27

Dewi Febrianty

Univ. Jambi

6

13.50 - 14.00

B-31

Dewi Lengkana

Univ. Lampung

7

14.00 - 14.10

B-32

Dodo Tomi

Univ. Jambi

8

14.10 - 14.20

B-46

Evi Suryawati

Univ. Riau

PENINGKATAN SIKAP ILMIAH SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI MODEL PEMBELAJAR BERBASIS PROYEK REVITALISASI EKSTRA-KURIKULER BIOLOGI MELALUI PBL UNTUK MENINGKATKAN PERFORMANCE SKILLS SISWA MAN INSAN CENDIKIA JAMBI PEMANFAATAN SAMPAH ORGANIK DALAM PEMBUATAN BIOGAS SEBAGAI PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA MAHASISWA BIOLOGI PADA MATAKULIAH BIOTEKNOLOGI PENTINGNYA PENILAIAN KINERJA (PERFORMANCE ASSESSMENT) DALAM PROSES PEMBELAJARAN IPA STUDY IDENTIFICATION OF REPRESENTATION PREFERENCY OF POTENTIAL MEMBRANE CONCEPT OF BIOLOGY TEACHER TRAINING STUDENT PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK MURDER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (TPCK) MASTERY OF RIAU UNIVERSITY BIOLOGY PRESERVICE TEACHER

9

14.20 - 14.30

B-47

Evita Anggereini

Univ. Jambi

DEVELOPMENT LEARNING MODULE OF ENVIRONMENTAL BASED MODEL EXPERIENTIAL LEARNING FOR JUNIOR HIGH SCHOOL

10 14.30 - 14.40

B-58

Hasruddin

11 14.40 - 14.50

B-59

Heffi Alberida

12 14.50 - 15.00

B-64

Idral Taufiq Azhary

Univ. Jambi

13 15.00 - 15.10

B-65

Imam Mahadi

Univ. Riau

14 15.10 - 15.20

B-67

Irda Sayuti

Univ. Riau

15 15.20 - 15.30

B-68

Irdam Idrus

Univ. Bengkulu

16 15.30 - 15.40

B-234

Mariani Natalina Linggasari

Univ. Riau

17 15.40 - 15.50

B-84

Mia Aina

Univ. Jambi

18 15.50 - 16.00

B-86

Muhammad Syukri Fadil

Univ. Andalas

19 16.00 - 16.10

B-90

Nanda Pratiwi

Univ. Negeri Medan

Univ. Negeri Medan Univ. Negeri Padang

ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KAMUS MIKROBIOLOGI BERBASIS KONTEKSTUAL ANALISIS SOAL UJIAN SEMESTER I KELAS VII SMPN 1 PADANG PANJANG PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE THE POWER OF TWO TERHADAP HASIL BELAJAR DI MTSS KAJIAN APLIKASI BIOAKTIVATOR EM-4 DAN BOISCA DALAM PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR SEBAGAI POTENSI LEMBAR KERJA MAHASISWA (LKM) BIOTEKNOLOGI LINGKUNGAN IMPLEMENTASI INVESTIGASI KELOMPOK DALAM PELAKSANAAN PRATIKUM UNTUK MENGEMBANGKAN LIFE SKILLS PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UR PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII3 SMPN 21 KOTA BENGKULU PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN CAMTASIA STUDIO 8 PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI KULTUR JARINGAN UNTUK SISWA KELAS XI MIA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS POTENSI TERIPANG PASIR (HOLOTHURIA SCABRA) SEBAGAI NUTRISI PENINGKAT KECERDASAN KOGNITIF OTAK ANAK PADA HEWAN UJI MENCIT PUTIH (MUS MUSCULUS L.) EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA PERKULIAHAN MIKROBIOLOGI TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH

BIOLOGI: RUANG 11 No

Waktu

No Reg.

Pemakalah

Asal Instansi

1

13.00 - 13.10

B-146

Adeng Slamet

Univ. Sriwijaya

2

13.10 - 13.20

B-147

Afreni Hamidah

Univ. Jambi

3

13.20 - 13.30

B-21

Bony Irawan

Univ. Maritim Raja Ali Haji

4

13.30 - 13.40

B-157

Choirul Muslim

Univ. Bengkulu

5

13.40 - 13.50

B-160

Delismar

6

13.50 - 14.00

B-162

Diana Susanti

Univ. Jambi STKIP PGRI Sumatera Barat

xii


Judul Makalah MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI PENGEMBANGAN BUKU POP UP SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATERI CRUSTACEA UNTUK SMA KELAS X PROBLEMS AND CHALLENGES IN TEACHING HUMAN REPRODUCTIVE SYSTEM IN RELIGIOUS SCHOOL PETUNJUK BAHASA DAN BUDAYA PADA KEISOLASIAN BIOGEOGRAFIS ORANG ENGGANO BENGKULU (LANGUAGE AND CULTURAL TRADITION AS AN INDICATION OF BIOGEOGRAPHICAL ISOLATION OF MEN OF ENGGANO, BENGKULU) IMPLEMENTATION OF INTEGRATED SCIENCE IN SMP/MTS JAMBI UJI PRAKTIKALITAS MEDIA INTERAKTIF BERORIENTASI KONSTRUKTIVISME PADA MATERI NEURULASI


14.00 - 14.10

B-167

Eka Putri Azrai

Univ. Negeri Jakarta

8

14.10 - 14.20

B-180

Helendra

Univ. Negeri Padang

9

14.20 - 14.30

B-69

Irdam Idrus

Univ. Bengkulu

10 14.30 - 14.40

B-188

Lufri

Univ. Negeri Padang

11 14.40 - 14.50

B-96

Nursal

Univ. Riau

12 14.50 - 15.00

B-102

Relsas Yogica

Univ. Negeri Padang

13 15.00 - 15.10

B-108

Risda Amini

Univ. Negeri Padang

14 15.10 - 15.20

B-122

Sumadi

Univ. Jambi

15 15.20 - 15.30

B-212

Suratmi


16 15.30 - 15.40

B-123

Suroso Mukti Leksono


17 15.40 - 15.50

B-133

Wan Syafii

Univ. Riau

18 15.50 - 16.00

B-134

Wenny Nureflia

Univ. Jambi

19 16.00 - 16.10

B-141

Yuslim Fauziah

Univ. Riau

20 16.10 - 16.20

B-142

Yustina

Univ. Riau

21 16.30 - 16.30

B-136

Yanto Sugiyanto

Univ. Jambi

PENGARUH ANALOGI DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI TERHADAP KETRAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS PENGARUH TUGAS RUMAH MEMBUAT MIND MAP SEBELUM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING TERHADAP KOMPETENSI BELAJAR SISWA PENERAPAN TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI BAGI SISWA SMP IT RABBI RADHIYAH REJANG LEBONG METODE DRILL UNTUK MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS KONSEP, PEMODELAN DAN PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI TERBIMBING DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA PRAKTI-KUM SISTEMATIKA TUMBUHAN TINGGI DI PROGRAM STUDIPENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIV. RIAU TAHUN AKADEMIS 2014/2015 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INSIDE-OUTSIDE CYCLE PADA MATA KULIAH BIOLOGI UMUM PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMPN 12 PADANG PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP HUKUM MENDEL DI KELAS XII PENGEMBANGAN LKS BERBASIS KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT BADUY SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI KEMAMPUAN CALON GURU BIOLOGI DALAM MAMBUAT RENCANA PEMBELAJARAN KONSERVASI BIODIVERSITAS BERBASIS KEARIFAN LOKAL BANTEN INQUIRY LEARNING IMPLEMENTATION THROUGH THE UTILIZATION ENVIRONMENT AS A LEARNING RESOURCE IN PRACTICAL PLANT SYSTEMATICS TO IMPROVE ACTIVITY AND STUDENT LEARNING OUTCOMES BIOLOGY EDUCATION PENGARUH METODE TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA DI SMPN 20 KERINCI PROFIL PENGELOLAAN LABORATORIUM DAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM BIOLOGI DI SMA NEGERI KOTA PEKANBARU CREATIVITY THINKING AND CONCEPTUAL UNDERSTANDING OF THE STUDENTS EDUCATIONAL OF BIOLOGY ON SCIENCE LEARNING THROUGH PROBLEM BASED LEARNING (PBL) IMPROVING STUDENT LEARNING OUTCOMES MODEL THROUGH THE MATTER OF COOPERATIVE STAD


xiii

KUMPULAN

ABSTRAK KELOMPOK BIOLOGI

B1 -

PENGARUH KABUT ASAP TERHADAP TUBUH SECARA BIOLOGIS DAN VALUASI KERUGIAN AKIBAT ISPA Abdul Razak FMIPA Universitas Negeri Padang; Email : [email protected]

Abstrak: Setiap tahun kabut asap menjadi masalah ekologis yang serius. Masalah tersebut perlu dicari solusinya. Ketika kabut asap terjadi, pada rentang waktu 4 Agustus sampai 30 September 2015, peneliti melaksanakan penelitian ini. Tujuannya untuk mengetahui pengaruh kabut asap terhadap tubuh secara biologis dan menilai kerugian akibat kabut asap akibat ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) di puskesmas Sungai Sarik, Kabupaten Padang Pariaman. Penelitian ini merupakan penelitian survey yang melibatkan 160 respionden. Responden terbagi dua, mahasiswa S2 Ilmu Lingkungan UNP dan warga yang tinggal disekitar rumah mahasiswa yang berada di beberapa kabupaten atau kota di Sumatera Barat sebanyak 70 responden mengisi angket.. Responden lainnya adalah warga yang berobat di Puskemas Sungai Sarik sebanyak 90 responden. Biaya yang dihitung ada tiga macam, yakni biaya transportasi ke puskemas, biaya jasa dokter dan biaya membeli obat. Hasil penelitian dari 70 orang responden menunjukkan bahwa pengaruh kabut asap yang signifikan terhadap tubuh secara biologis adalah kerongkongan kering sebanyak 88,57%. Mata terasa gatal-gatal 85.70%, kerongongan gatal 75.71%, penglihatan terganggu saat mengendarai motor 71,42%, hidung terasa terganggu 62,85%. Selanjutnya, valuasi kerugian yang ditunjukkan oleh 3 variabel biaya berobat ISPA rata-rata per orang akibat kabut asap dari 90 responden selama 10 hari adalah Rp. 33.855. Inilah simpulan penelitian ini. Keywords: smog, biological effect, and valuation of impact

B2 -

KOMPOSISI JENIS DAN CADANGAN KARBON DI HUTAN MANGROVE KUALA LANGSA, ACEH Adi Bejo Suwardi, Elfrida, dan Ari Nova Fransisca Program Studi P. Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Samudra, Kampus UNSAM Meurandeh, Aceh 24416; Email: [email protected]

Abstract: The mangrove forestis one type offorest ecosystemthat grows alongthe eastern coastof Aceh province. Mangrove forestshave an important rolein regulating theglobalcarbon cycle, but are vulnerable todamage. The aimed of this study is to determine species composition and carbon stock in mangrove forest, Kuala Langsa, Aceh. This study was conducted on December 2014 - February 2015 at mangrove forest Kuala Langsa. Sampling uses 10 pieces of plot squared with the size of each 10 m x 10 m and 10 m spacing between plots. In each plot, we made sub plot size of 5 m x 5 m and 2 m x 2 m. All trees in the plot were measured diameter and were recorded. As many as 1,720 individuals of plants which were consisting of 4 families and 8 species were recorded. Rhizophora apiculata Blume was dominant based on Importance Value Index (IVI). Trees biomass and carbon stock in the study site are around 384.81 ton ha-1 and 196.25 C ha-1 respectively. Keywords: Biomass, carbon stock, Kuala Langsa, species composition

B3 -

Analisis Lambung Pensi ( Corbicula sumatrana clessin) di Danau Diatas, Kabupaten Solok, Sumatera Barat Aldo Artha Perdana, Jabang Nurdin, Izmiarti Laboratorium Riset Ekologi Hewan, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam, Universitas Andalas, Kampus UNAND Limau Manis, PADANG, 25163; [email protected]

Abstrak: Kerang pensi (Corbicula sumatrana) merupakan salah satu biota perairan di Danau Diatas. Masyarakat sekitar memanfaatkan kerang Corbicula sumatrana sebagai salah satu sumber protein. Upaya pembudidayaan kerang pensi dilakukan untuk meningkatkan jumlah populasinya, maka dilakukan penelitian mengenai analisis lambung kerang ini. Penelitian mengenai analisis lambung kerang Corbicula sumatrana di Danau Diatas telah dilakukan pada bulan April – Juli 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makanan alami C. sumatrana. Penelitian ini dilakukan dengan metode Purposive sampling. Pengambilan sampel kerang dilakukan pada enam SEMIRATA Bidang MIPA 2016; BKS-PTN Barat

1

Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B) stasiun di zona litoral Danau Diatas. Sampel kerang diambil sebanyak 10 individu dewasa ukuran besar. Sampel kerang dibedah untuk diambil lambungnya. Isi lambung dikeluarkan untuk diamati dan di identifikasi genusnya. Dari hasil pengamatan dan identifikasi didapatkan jenis makanan alami berupa fitoplankton, zooplankton, detritus, partikel tak teridentifikasi dan lumpur. Kelompok fitoplankton terdiri dari didapatkan 3 kelas, yaitu Bacillariophyceae, Chlorophyceae, Cyanophyceae dan zooplankton didapatkan 2 kelas, yaitu, Monogononta, dan Oligochaeta. Pada seluruh stasiun didapatkan kepadatan tertinggi dari genus Denticula dengan kepadatan rata-rata 7,23 ind/kerang diikuti genus Gomphonema dengan kepadatan rata- rata 5,57 ind/kerang. Kepadatan terendah didapatkan dari kelas Oligochaeta dengan rata- rata 0,25 ind/kerang. Denticula merupakan pakan alami yang berpotensi untuk budidaya kerang pensi. Kata kunci: Analisis lambung, Danau Diatas, Kerang C. sumatrana, Makanan alami,

B4 -

ALTERNATIVE POTASSIUM HYDROXIDE (KOH) WRAPPING MATERIAL IN ABSORBING O 2 IN RESPIRATION EXPERIMENT Ali Bakri, Mohammad Kanedi, Endang Pujiliningsih Department of Biology, faculty of Mathematic and Natural Science, University of Lampung Jl. Soemantri Brojonegoro 1, Bandar Lampung 35145 E-mail : [email protected]

Abstract: In animal physiology teaching the gas exchange process frequently must be proved through an experiment. In order the consumed gas can be measured the gas remain of metabolism; carbon dioxide which is mixed with oxygen in the tube must be fixed. To fix CO2 from respiration chemical compound frequently used is potassium hydroxide (KOH). This research was conducted on January until February 2016 in Zoology laboratory, Department of Biology, faculty of Mathematic and Natural Science, University of Lampung. The objective of this research was to know the kinds of KOH wrapping material that could provide stabile oxygen consumption rate in respiration experiment. The method used was completely randomized design with 6 treatments and 3 replications. KOH wrapped with news paper, cotton, HVS paper, filter paper, tissue, and with nylon. Analysis of variance showed that there was no significant different in effect of type of wrapping material in oxygen consumption rate. However, obviously cotton and nylon provided the average of oxygen consumption rate higher than newspaper, HVS paper, tiisue, and filter paper. It was concluded that oxygen consumption rate by tested animal in the respiration experiment was more determined by the obseravtion time rather than the type of KOH wrapping material. Keywords: respiration, carbon dioxide, KOH, oxygen, wrapping material

B5 -

ANALISIS PROFIL PROTEIN MEMBRAN SPERMATOZOA KAMBING YANG MEMILIKI AKTIVITAS FOSFORILASI SEBAGAI SALAH SATU PENDEKATAN UNTUK MENGETAHUI KUALITAS SPERMA SECARA MOLEKULER Alif Yanuar Zukmadini1, Umie Lestari2, Murni Sapta Sari2 1

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bengkulu; email: [email protected], 2Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang

Abstrak: Keberhasilan inseminasi buatan dipengaruhi oleh motilitas sperma. Kemampuan motilitas sperma berkaitan dengan sejumlah energi yang dihasilkan oleh protein membran spermatozoa melalui aktivitas fosforilasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil protein membran spermatozoa kambing yang memiliki aktivitas fosforilasi. Protein membran spermatozoa yang dianalisis berasal dari spermatozoa kambing peranakan etawa (PE) dan kambing boer. Penelitian diawali dengan mengisolasi protein membran spermatozoa kambing, menentukan kadar protein, dan kemudian menganalisisnya dengan teknik elektroforesis 2-D SDSPAGE. Hasil elektroforesis menunjukkan bahwa profil protein kambing PE yang terekspresi adalah protein dengan berat molekul 55, 43, 38, 32, 21, dan 14 kDa. Pada kambing boer profil protein yang terekspresi adalah protein dengan berat molekul 43 dan 14 kDa. Terdapat kesamaan ekspresi pita protein yang muncul dari kedua jenis kambing yaitu protein pada berat molekul 43 kDa. Hasil analisis protein 43 kDa pada membran spermatozoa kambing PE dan kambing boer diduga merupakan protein kinase yang memiliki aktivitas fosforilasi dan berperan penting dalam menyediakan energi bagi motilitas sperma. Analisis profil protein membran spermatozoa kambing yang memiliki aktivitas fosforilasi dapat digunakan sebagai salah satu pendekatan untuk menentukan kualitas sperma secara molekuler. Kata kunci: analisis profil protein, protein membran spermatozoa, aktivitas fosforilasi

B6 -

Kandungan Klorofil Cantigi (Vaccinium korinchense RIDL.) di Sekitar Emisi Gas Gunung Talang Alponsin, Tesri Meideliza, dan Zozy Aneloi Noli Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas; Email: [email protected]

Abstrak: Penelitian tentang kandungan klorofil Cantigi (Vaccinium korichense RILD.) disekitar emisi gas Gunung Talang telah dilakukan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2015. Pengkoleksian sampel dilakukan 2


Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B) disekitar Solfatara Gunung Talang dan dilanjutkan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Andalas Padang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh paparan sulfur terhadap tumbuhan V. korichense. Metode penelitian menggunakan metode survei dan pengkoleksian sampel dilakukan secara Purposive sampling pada 5 strata ketinggian yaitu 2200 m dpl, 2300 m dpl, 2348 m dpl, 2483 m dpl dan 2529 m dpl. Berdasarkan analisis uji Kruskal Wallis Kandungan klorofil total, klorofil a dan klorofil b meningkatnya dengan meningkatnya ketinggian tempat. Kandungan klorofil secara berurutan yaitu 1.0818-1.277 mg/g, 0,915-1.064 mg/g dan 0.896-1.001 mg/g. Kata kunci: Vaccinium korichense, Gunung Talang, Solfatara, Sulfur, Kandungan Klorofil

B7 -

ANTIDIABETIC EFFECTS OF COSTUS SPECIOSUS IN MALE MICE: PANCREATIC RESPONSE Endang Linirin Widiastuti, Ana Triana Maiyah Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Lampung, Indonesia; Email: [email protected], [email protected]

Abstract: Diabetes is increasing at an alarming rate in Indonesia as there are approximately 10 million diabetic patients in Indonesia and rank 7th in the world. Recently, antidiabetic agents of plant origin such as Costus speciosus have gained attention of scientist due to unwanted side effects with other pharmacologic antidiabetic drugs. C.speciosus is indigenous plant in Indonesia, commonly known as “pacing” and has shown antidiabetic properties. Keeping this in view, the present study was designed to study the ameliorative effects of C.speciosus on blood glucose and pancrease in alloxan induced diabetic mice. Experimental mice were divided into six groups with five replicates and identified as follows: normal or control negative (group I), diabetic untreated or control positive (group II), diabetic treated with ethanolic extract of C.speciosus (group III,IV,V) and diabetic treated with reference drug metformin (group VI). Mice in all groups were intoxicated with alloxan to induce diabetes except group I which acted as negative control. Mice in the group III, IV and V were treated with ethanolic extract of C.speciosus at a dose rate of 10,20 and 30 mg/100g bw/day respectively while mice in group VI were treated with metformin at a dose rate of 19.5mg/100g bw/day. Mice treated with ethanolic extract of C.speciosus showed significant lower level (P<0.05) of blood glucose and significantly reduced (P<0.05) pathological lesions in pancrease. The result of this study highlight that ethanolic extract of C.speciosus could ameliorate negative effects of diabetes on the histologic structure of pancrease and also help to reduce glucose levels in the blood of diabetic mice,even in small dose than 10 mg/100 bw/days. Keywords: Costus speciosus, pancrease,diabetes mice

B8 -

The Kinds of Lepidoptera (Rhopalocera) Surrounding Sriwijaya University Area, Indralaya, Ogan Ilir Regency Anggi Trisna Risky dan Syafrina Lamin Mathematic and Natural Science Faculty, Sriwijaya University; email: [email protected]

Abstract: Lepidoptera plays vital roles to the ecosystem viability. Lepidoptera helps the pollination process of anthophytes, so that the multiplication process of the crop can take place naturally. Nowadays, Lepidoptera encounters extinction threat which is caused by land conversion on the habitat. This survey aims to find out the kinds of Lepidoptera (Rhopalocera) surrounding Sriwijaya University area, Indralaya, Ogan Ilir Regency, South Sumatera.This survey has been held since January to March 2016. The method which is used to collect kinds of Lepidoptera is exploring method toward some habitat types surrounding Sriwijaya University area, Indralaya. Whereas, the method that is used to identify the kinds of Lepidoptera is morphology descriptif method (morfometric). The result that is found during the survey, consist of 1 sub order, 3 families, 16 genera, and 20 individuals.

B9 -

EFEK TEMPERATUR TERHADAP LAJU KONSUMSI OKSIGEN KATAK POHON JAWA (Rhacophorus margaritifer Schlegel, 1837) DAN KATAK KONGKANG KOLAM (Hylarana chalconota Schlegel, 1837) Anggit Prima Nugraha Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Jambi; Email : [email protected]

Abstrak: Gunung Merapi merupakan salah satu gunung teraktif di Indonesia. Letusan terakhir gunung Merapi terjadi pada tahun 2010. Berdasarkan perbandingan data antara tahun 2010 dan tahun 2012 menunjukkan bahwa keanekaragaman ordo anura di Lereng selatan Gunung Merapi tidak mengalami perubahan yang signifikan (stabil). Dengan kestabilan data tersebut menunjukkan bahwa anura yang terdapat di lereng selatan Gunung Merapi dapat bertahan dari temperatur tinggi akibat adanya letusan. Mekanisme anura untuk menghindar dan bertahan terhadap temperatur tinggi tersebut belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh temperatur terhadap respirasi katak pohon jawa (Rhacophorus margaritifer) dan katak kongkang kolam (Hylarana chalconota). Penelitian dilakukan dalam laboratorium dengan menggunakan SEMIRATA Bidang MIPA 2016; BKS-PTN Barat

3

Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B) respirometer. Aklimatisasi selama 3 minggu, kemudian perlakuan menggunakan variasi temperatur, temperatur terendah (22°C) dalam lingkungan hidupnya, temperatur dalam kisaran normal (27°C) , dan beberapa tingkatan temperatur di atas kisaran temperatur normal (suhu 32°C, suhu 37°C, dan suhu 42°C). Berdasarkan perhitungan laju respirasi diperoleh hasil bahwa respirasi meningkat pada temperatur yang semakin meninggi pada R. margaritifer sedangkan pada H. chalconota akan memasuki masa istirahat pada temperatur tinggi. Kata kunci: Anura, Temperatur, Laju Konsumsi Oksigen

B10 - Karakterisasi Parsial Protease Alkali Termostabil dari Bacillus sp. SR-09 Anthoni Agustien1, Yetria Rilda2, Akmal Djamaan3, Yunofrizal4, Arzita5, dan Nasrazuhdy6 1

Jurusan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Andalas, Padang; 2Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Andalas, Padang; Fakultas Farmasi, Universitas Andalas, Padang; 4Jurusan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Bengkulu, Bengkulu; 5Jurusan Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Jambi, Jambi; 6Politeknik Kesehatan, Jambi 3

Abstrak: Telah dilakukan penelitian tentang karakterisasi secara parsial pada protease alkali termostabil dari Bacillus sp. SR-09 isolat dari sumber air panas Semerup, Kerinci Jambi. Karakterisasi dilakukan pada enzim yang sudah dimurnikan terlebih dahulu dengan kromatografi penukar ion. Aktivitas protease alkali dilakukan dengan metode Walker, sedangkan determinasi kadar protein dengan metode Lowry. Hasil penelitian menunjukkan bahwa enzim stabil pada lingkungan alkali, tahan terhadap panas, Reaksi enzimatik protease alkali hanya terhadap substrat kasein, enzim tergolong pada kelompok protease serin dengan bobot molekul sekitar 75 kDa. Kata kunci: Karakterisasi, Bacillus sp. SR-09, Protease alkali, Termostabil

B11 - TINJAUAN STANDARISASI LABORATORIUM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN PASAMAN BARAT Ardi1*, L.Y. Sari2 and E. Apriliani2 1)

Jurusan Biologi FMIPA UNP; email: [email protected]. 2)Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

Abstract: The standardization of laboratory is needed to support the students learning outcomes biology, because of the biology learning objectives will not be fully achieved if just learning in the classroom without having carried out practical activities. The variation of laboratory conditions in High School biology learning throughout West Pasaman indirectly lead to differences in laboratory standardization, but this has not been revealed. This study aims to determine the standardization of laboratory in High School biology learning throughout West Pasaman. This is a descriptive study, which was conducted in July-September semester of Academic Year 2014/2015, with samples from all of laboratory study in SMA biology as West Pasaman a total of 11 schools. The type of data in this study are primary data which obtained directly from respondents. The instrument used was a questionnaire. Data were analyzed by descriptive qualitative. The result showed that the average percentage of laboratory standardization in SMA biology learning of West Pasaman is 57,8%, which is at less criteria. Therefore it can be concluded that, a learning laboratory in SMA biology in West Pasaman are not satisfied the standards which set by Ministerial Regulation No. 24 of 2007. Keywords: the standardization of laboratory, biology learning, High School, West Pasaman.

B12 - PERANAN BAMBU DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT DESA TABA TERUNJAM BENGKULU TENGAH Ariefa Primair Yani, Irdam Idrus, dan Syantri Jayanti Dosen P.Biologi FKIP Universitas Bengkulu

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan masyarakat Desa Taba Terunjam Bengkulu Tengah, tentang jenis-jenis bambu dan peranannya dalam kehidupan sehari-hari. Metode pengambilan sampel secara porposive sampling dan wawancara langsung kepada masyarakat. Data dianalisis secara deskritif. Hasil penelitian didapatkan jenis bambu yang ditemukan ada 4 marga dalam 9 jenis dan 2 varitas yaitu : Bambusa multiplex, Bambusa vulgaris var vulgaris, Bambusa vulgaris var striata, Gigantochloa scortechinii, Gigantochloa serik, Gigantochloa robusta, Gigantochloa pseudoarundinaceae, Schizostachyum brachycladum, Schizostachyum lima dan Dendrocalamus asper. Umumnya masyarakat memanfaatkan batangnya untuk pagar rumah, kandang ternak, pancing, tiang bendera, kerajinan tangan, dan rebungnya dimasak sebagai sayur. Jenis bambu yang dimanfaatkan sebagai bahan makanan adalah Dendrocalamus asper, Gigantochloa scortechinii. Untuk meubeler adalah jenis bambu Gigantochloa robusta dan Dendrocalamus asper. Sedangkan untuk lemang adalah Schizostachyum lima dan Schizostachyum brachycladum. Sebagai obat penawar racun digunakan air dari dalam bambu kapal (Gigantochloa scortechinii ). Masyarakat baru memanfaatkan bambu dari segi ekonomi dan sosial. Segi ekologi belum dilakukan, sehingga belum ada usaha budidaya dari masyarakat setempat.

4


Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B) Kata kunci: Pengetahuan masyarakat, Jenis-jenis Bambu, Desa Taba Terunjam

B13 - PENINGKATAN SIKAP ILMIAHSISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI MODEL PEMBELAJAR BERBASIS PROYEK Arnentis, Evi Suryawati, Hanan Nadya Az Zuhara Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau; Email: [email protected]

Abstrak: Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan sikap ilmiah dan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran berbasis proyek di kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus, siklus I empat kali pertemuan dan siklus II dua kali pertemuan. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi untuk penilaian sikap ilmiah siswa dan lembar soal test hasil belajar dalam pembelajaran Biologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata – rata seluruh aspek sikap siswa pada siklus I 84,22 dengan kategori baik dan pada siklus II 91,50 dengan kategori sangat baik. . Daya serap siswa pada siklus I 85.08% dengan kategori baik. Pada siklus II 87.82% dengan baik. Ketuntasan siswa pada siklus I s 65.21% dengan kategori baik. Pada siklus II 82.60% dengan kategori baik. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan sikap ilmiah dan hasil belajar siswa kelas XI-IPA 1 SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. Kata kunci: Sikap ilmiah , Model pembelajaran berbasis proyek

B14 - PROFIL PERTUMBUHAN Bacillus TERMOFILIK PENGHASIL PROTEASE ALKALI DARI SUMBER AIR PANAS SUNGAI ABU KERINCI JAMBI Arzita1 , Syamsuardi2, Anthoni Agustien2, Yetria Rilda3 1 3

Jurusan Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Jambi; 2Jurusan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Andalas; Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Andalas. email: [email protected]

Abstrak: Protease alkali adalah salah satu enzim yang bernilai ekonomi tinggi, beguna sebagai aditif detergen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil tumbuh beberapa beberapa spesies Bacillus dari sumber air panas Sungai Abu, Kerinci Jambi, yang potensial menghasilkan protease alkali termostabil. Isolasi Bacillus spp. termofilik mengunakan medium Thermophilic Bacillus dan produksi enzimnya dengan medium Basal yang dimodifikasi, pada suhu 600 C, pH 8.0 dan agitasi 150 rpm. Fermentasi dilakukan dengan cara menambahkan 1% inoculum pada medium produksi. Sampling dilakukan setiap 2 jam sekali selama 24 jam. Optical Density ditentukan dengan membaca absorbansi pada 600 nm, dan uji aktivitas protease dengan metode Walter. Hasil penelitian dari 5 isolat Bacillus Termofilik yang diperlakukan, masing- masing menunjukkan pola yang berbeda terhadap OD dan aktivitas spesifiknya. Pertumbuhan Bacillus spp. termofilik, dimulai dari 2 jam fermentasi, eksponensial terjadi selama 4 sampai 8 jam fermentasi dan fase stasioner terlihat setelah 8 jam, selanjutnya pada jam ke 10 menunjukkan penurunan baik nilai OD maupun aktivitas spesifiknya. Kata kunci: Pertumbuhan, Bacillus, termofilik, protease alkali, sumber air panas.

B15 - PEMURNIAN ENZIM MANANASE DARI ISOLAT Bacillus pumilus MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI GEL FILTRASI DAN SDS-PAGE Ashif Irvan Yusuf Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Jambi; email: [email protected]

Abstrak: Penggunaan mikroba sebagai penghasil enzim sudah umum digunakan. Bacillus pumilus merupakan mikroba yang diisolasi dari air laut untuk dipelajari potensinya sebagai penghasil enzim mananase. Enzim mananase adalah enzim yang memiliki sifat endonuklease yang menghidrolisis rantai utama manan dan menghasilkan oligosakarida dengan panjang yang bervariasi. Untuk mempelajari karakteristik fisik dan biologis dari enzim mananase yang dihasilkan, perlu pemurnian enzim ekstrak kasar mananase yang dihasilkan oleh mikroba tersebut. Kromatografi gel filtrasi adalah pemisahan molekul berdasarkan ukuran partikel, sedangkan SDS-PAGE adalah pemisahan berdasarkan pergerakan partikel bermuatan. Hasil pemurnian enzim menggunakan kromatografi gel filtrasi menunjukkan aktivitas puncak didapat pada fraksi ke-31 dengan nilai aktivitas 4,2 U/mL. Hasil SDS-PAGE menunjukkan enzim merupakan pita protein tunggal dengan ukuran 30,17 kDa. Kata kunci: Enzim mananase, mikroba, pemurnian, kromatografi gel filtrasi, SDS-PAGE

B16 - REVITALISASI EKSTRA-KURIKULER BIOLOGI MELALUI PBL UNTUK MENINGKATKAN PERFORMANCE SKILLS SISWA MAN INSAN CENDIKIA JAMBI Aty Mulyani1), Rayandra Asyhar2), Upik Yelianti3), Asni Johari3)


5

Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B) 1) 3)

Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendikia Jambi; 2)Program Studi Doktor Pendidikan MIPA PPs Univ. Jambi;

Program Studi Magister Pendidikan IPA PPs Univ. Jambi; Contact Person: [email protected]

Abstrak: Menghadapi tantangan abad ke-21 dibutuhkan sumber daya manusia yang kreatif, inovatif, dan mampu beradaptasi dengan perubahan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan merevitalisasi program ekstra-kurikuler melalui kegiatan biologi dengan penerapan problem-based learning (PBL). Penelitian ini merupakan gabungan dari research & development dan action research yang dilaksanakan di MAN Insan Cendikia Jambi. Hasil studi awal menunjukkan bahwa lebih dari 85% SMA/MA di Kota Jambi belum melaksanakan program ekstra-kurikuler secara terencana, terarah dan terukur. Sebagian sekolah melaksanakan kegiatan ekstra-kurikuler tanpa perencanaan dan tanpa target capaian, dan terbatas pada kegiatan-kegiatan seni dan olah raga. Sebagian lagi tidak melaksanakan kegiatan ekstra-kurikuler sama sekali. Berbagai alasan dikemukakan oleh responden yang terdiri dari para guru, pimpinan sekolah dan siswa. Kata kunci: Revitalisasi, ekstra-kurikuler, biologi, PBL, performance skills.

B17 - AKTIVITAS ANTIOKSIDAN GOLONGAN SENYAWA FENOLIK PADA EKSTRAK KLOROFORM DAN METANOL TANAMAN DAUN DEWA (Gynura pseudochina (L.) DC.) Aulia Ulmillah Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Jambi; email: [email protected]

Abstrak: Penggunaan tanaman Daun Dewa (Gynura pseudochina (L.) DC.) sebagai sumber antioksidan belum banyak dimanfaatkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan aktivitas antioksidan golongan senyawa fenolik pada tanaman daun dewa, menentukan hubungan antara kandungan fenolik total dengan aktivitas antioksidan. Organ tanaman yang digunakan yaitu daun. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi bertingkat menggunakan pelarut kloroform dan metanol. Pengukuran aktivitas antioksidan menggunakan 1,1-diphenyl-2picrylhydrazyl (DPPH). Pengukuran kandungan fenolik total menggunakan metode Folin-Ciocalteau. Identifikasi golongan senyawa dilakukan menggunakan reagen FeCl3. Analisis data menggunakan uji regression correlation, probit analysis, one way anova dan uji DMRT. Hasil menunjukkan ekstrak metanol daun Gynura pseudochina (L.) DC. memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi dengan nilai IC 50 281,84 μg / mL. Kandungan fenolik total ekstrak metanol daun memiliki kontribusi terhadap aktivitas antioksidan sebesar 98%. Hasil reaksi semprot diketahui bahwa tanaman daun dewa (Gynura pseudochina (L.) DC) memiliki golongan senyawa fenolik yang bereperan sebagai antioksidan Kata kunci: Daun Dewa (Gynura pseudochina (L.) DC.), Antioksidan, Fenolik .

B18 - Cabbage Waste Utilization as Substitution Plant Nutrition Source for Soybean Plant In Ultisol Azwir Anhar, Melati Mayang Sari, and, Anizam Zein Faculty of Mathematic and Natural Science, Padang State University; [email protected]

Abstract: The use of synthetic fertilizers periodically for a long time with high doses has resulted in decreasing fertility of agricultural land, so that the production of agricultural crops including soybeans continued to decline. On the other hand, the potential agricultural land used for soybean cultivation is still available for example on ultisol The problem is that the low pH causes some nutrients become unavailable for absorb by plant. This study aims to determine the role of cabbage waste as a nutrients substitute for soybean plant in ultisol. The research conducted from February to May 2014, in the Central Seed Horticultural Crops Lubuk Minturun and Plant Physiology Laboratory, PSU. The variables measured were plant height, leaf number, number of nodules, fresh weight and dry weight of plants. Research using a completely randomized design with 6 treatments and 4 replications. The treatments were doses of cabbage waste that has been made Bokashi. The dosage consists of 0 g, 70 g, 80g, 90 g, 100 g / polybag and 0.6 g urea / polybag. Data were analyzed using ANOVA and continued with DNMRT.The results showed that the application of the cabbage waste in the Bokashi form effect on plant height, leaf number, number of nodules, fresh weight and dry weight of soybean plants. Thus, it was concluded that cabbage waste given in the form of Bokashi can be used for substitution of synthetic fertilizers. Keywords: waste,cabbage,nutrition,soybean,ultisol

B19 - PRODUKTIVITAS PRIMER FITOPLANKTON DI EKOSISTEM TERUMBU KARANG PANTAI NIRWANA KOTA PADANG Bayu Afnovandra Perdana, Indra Junaidi Zakaria, dan Izmiarti. Laboratorium Ekologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas, Padang. email: [email protected]

Abstract: This study aim at determine the value of primary productivity of phytoplankton in the coral reef ecosystem in Nirwana Beach Padang. This research was conducted in December 2015-January 2016 at 4 location sampling sites. The sampling locations were determined based on different regions and habitats that 6


Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B) evolved the coral reef ecosystem in Nirwana Beach. Primary productivity measurements used oxygen method at the water surface (30 cm below sea level) with 4 hours incubation time. Ecological parameters were measured involve temperature, pH, Dissolved Oxygen (DO), CO2, Biological Oxygen Demand (BOD 5), salinity, light penetration, Total Solid Suspended (TSS), nitrate, nitrite, ammonium, and orthophosphate. The value of primary productivity were obtained about 25,78 to 256,25 mgC/m3/h with lowest value at first location and highest value at third location. Other value of primary productivity were sequently involve 2 nd location (99,22 mgC/m3/h), 4th location (73,44 mgC/m3/h), and 5th location (146,88 mgC/m3/h). Keywords: Phytoplankton, primary productivity, coral reef, Oxygen method.

B20 - Micropropagation and cryopreservation protocols of Caladenia latifolia R.Br., an Australian terrestrial orchid Betty Mauliya Bustam Fakultas Matematika dan Ilmu Pegetahuan Alam, Universitas Syiah Kuala; email: [email protected]

Abstract: Caladenia latifolia (pink fairy orchid) is a common and widespread species and is found in southwest Western Australia (W.A.) from Geraldton to Esperance. C. latifolia was utilized to provide important test material for establishing protocols for rare orchid. The research was part of a bigger project to conserve rare orchid in Western Australia which was part of world orchid conservation program. Although the techniques and protocols were designed using an Australian species, those protocols, with some adjustments, can be implemented to Indonesian orchid species. Seeds were used as source materials for micropropagation, while primary protocorms were used for cryopreservation. Primary protocorms were generated asymbiotically in optimized asymbiotic medium investigated in this research (½ MS medium fortified with 5% (v/v) coconut water) selected from nineteen combinations of media. Three different stages of primary protocorms (3, 5, dan 7 after sowing) and three plant vitrification solutions (PVS – 2, 3, and 4) were used in experiments for developing cryopreservation techniques. Droplet cryopreservation was the basic technique used for cryopreserving primary protocorms. The whole techniques and protocols were designed as simple and as reliable as possible with visibility to be implemented to a broader range of orchid taxa worldwide. Keywords: Caladenialatifolia, micropropagation, cryopreservation, orchid.

B21 - PROBLEMS AND CHALLENGES IN TEACHING HUMAN REPRODUCTIVE SYSTEM IN RELIGIOUS SCHOOL Bony Irawan Biology Department, Universitas Maritim Raja Ali Haji; [email protected]

Abstract: Biology subject deals with vast and diverse topics about living things, and some of those are deemed controversial and provocative. Human reproductive system is one of the challenging topic to be taught, especially in a religious school amongst conservative society. This is a challenge worth solving, since human reproductive system topic can serve as a reliable and trustworthy source for student‟s sex education if taught properly. This study aimed to map the difficulties faced by student and teacher as well as student‟s perception in learning human reproductive system. Samples were taken from four classes of two junior school in Padang, Sumatera Barat. Data were gathered through the use of questionnaire and interview. Results shows that the problems revolves around the attitude of students toward the topic. 43% of the student samples consider the topic as unpleasant to talk about, while 50% of the teacher feels indifferent to the topic. Difficulties that arose tied to the nature of the topic are uneasiness among the student, overreactive response to several vernacular terms of reproductive organs, and the uneasiness of the teacher in teaching the materials. We suggest the teacher to resort to vastly available learning strategies as well as realizing the true nature of every particular topic, especially the controversial ones. Even more when the controversial topics are simultaneously helpful and important for children‟s development. Keywords: human reproductive system, biology, attitude, controversy

B22 - PEMANFAATANHEWAN SEBAGAI OBAT TRADISIONAL OLEH ETNIK LOM DI BANGKA Budi Afriyansyah FPPB, UBB email: [email protected]

Abstract: Knowledge about the use ofanimalsasa traditional medicineis benefitto societyandmustbe saved. Thisknowledgecanbe used asa source ofreference for researchersin the development of science and alternative ideasin the present. The purpose ofthis study were reveal diversity ofanimal drug ethnic Lom in Bangka and Lom ethnic knowledge traditional in Bangka about diversity of animal drug and used ofanimalsas a traditional medicine. Research was conducted from January toMay 2015 in Air Abik, Pejem, and Mapur village. Methods used in this research were purposive sampling (determine informans), interview and direct obeservation. Result showed that ethnic Lom used 24 species animals as medicine from 10 class in traditional medicine. The animal SEMIRATA Bidang MIPA 2016; BKS-PTN Barat

7

Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B) species most used is from the class of mammals (38%). Seen from habitat, animals are used as traditional medicines are mostly terrestrial animals (44%) are living wild in the woods. The most used animal that is part of the body (76%). Results of grouping by type of disease and the type of animals that have properties as a medicinal ingredient, there were 18 types of diseases that can be cured (medical or non-medical disease). EthnicLomhad agood knowledgeabout the diversity ofanimal speciesandbenefitof drugs, but this knowledge isdecliningandbegan tobe forgottenby the people ofethnicLom. The results of the interviews and observations in the field showed animal species of cacing tanah (Pheretima sp.) and undur-undur (Myrmeleon sp.) has the potential to be developed, not only as a animals drug used ethnic Lom communities but also can improve the economy of communities in the region. Keywords: Bangka, benefit animal, ethnic Lom, traditional medicines

B23 - Identifikasi Jentik dan Tempat Perkembangbiakan Nyamukdi Kampus Madang Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang Rahmat Darmawantoro1, Chairil Anwar1, Dalilah1 dan Ahmad Ghiffari2 1

Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya; [email protected], 2Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang

Abstrak: Genangan air merupakan tempat perkembangbiakan nyamuk, baik itu air tawar maupun air payau tergantung dari jenis nyamuknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis jentik nyamuk di tempat genangan air di Kampus Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.Desain penelitian ini adalah deskriptif observasional, dilakukan pada bulan November 2015. Sampel adalah seluruh larva dan pupa nyamuk serta TPA (tempat penampungan air) yang ditemukan di kampus. Sampel ditangkap menggunakan pipet tetes, cidukan dan Gamadotik. Hasil penelitian diperoleh dari 37 TPA, 19 TPA (51,35%) berada di dalam ruangan dan 18 TPA (48,65%) yang berada di luar ruangan. Pada sejumlah 6 TPA yaitu 4 TPA di dalam ruangan dan 2 TPA di luar ruangan didapatkan total 104 larva dan 15 pupa. Indeks larva yaitu Angka Bebas Jentik (ABJ) adalah sebesar 87,50%, Indeks pupa yaitu House Pupa Index (HPI) adalah sebesar 12,50%,. Seluruh spesies nyamuk yang ditemukan adalah Aedes aegypti.Simpulan dan saran Terdapat banyak TPA yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk vektor spesies Aedes aegypti. Seseorang yang berkunjung ke tempat ini kemungkinan dapat terkena penyakit demam berdarah dengue dan Chikungunya. Kata kunci: Aedes aegypti, indeks larva dan pupa, penyakit tular nyamuk, TPA

B24 - LUBUK LARANGAN; SUSTAINABLE ENVIRONMENTAL MANAGEMENT BASED ON LOCAL WISDOM FOR PRACTICE MODEL ON COURSE OF BIOETNOMELAYU Darmadi and Suwondo Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau, Pekanbaru; email : [email protected],

Abstract: A study on the management of Lubuk Larangan in Kampar District, Sub-district Kampar Kiri Hulu, as a form of local wisdom to be applied in practice of Bioetnomelayu subjects. Lubuk Larangan is a customary part of the river by declared off-limits to fishing activities at a particular time. The study was conducted in May to July 2015 in three villages along the banks of the Subayang River, namely Gema, Tanjung Belit, and Batu Sanggan villages. Data of biophysical taken in the area of Lubuk Larangan directly, whereas data of socio-economic retrieved by questionnaires and interviews. Biophysical data are taken to determine the condition of biology, physics, and chemistry Lubuk Larangan waters, while the socio-economic data is taken to determine the condition of the social and economic value to communities that relate to Lubuk Larangan. The results showed that the traditional management of Lubuk Larangan by the indigenous peoples in Kampar District, Sub-district Kampar Kiri Hulu, is conformity with the principles of sustainable environmental management and can be used as a practice on course of Bioetnomelayu or as a enrichment matter in the learning process. Keywords: ethnobiology, local wisdom, Lubuk Larangan, Subayang river, Bioetnomelayu

B25 - PEMANFAATAN SAMPAH ORGANIK DALAM PEMBUATAN BIOGAS SEBAGAI PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA MAHASISWA BIOLOGI PADA MATAKULIAH BIOTEKNOLOGI Darmawati Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau; Email: [email protected]

Abstrak: Penelitian ini dilakukan untuk memanfaatkan sampah organik dalam pembuataan biogas dan mengembangkan lembar kerja mahasiswa biologi untuk materi bioteknologi bahan bakar pada matakuliah bioteknologi. Penelitian dilaksanakan dari bulan Mei sampai November 2015. Penelitian ini dilaksanakan dengan 2 tahap yaitu tahap pembuatan biogas dengan menggunakan penelitian eksperimen dan tahap pengembangan

8


Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B) LKM menggunakan model ADDIE. Penelitian eksperimen dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Parameter yang diamati meliputi volume biogas, pH, suhu dan nyala api. Data dianalisis dengan menggunakan uji Anava dan apabila berbeda nyata dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampah organik dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan biogas. Volume biogas tertinggi diperoleh perlakuan R3 (250 ml cairan rumen sapi) dengan rerata 447,68 cm³, pH akhir 5.99, suhu akhir 35.33 ºC dan nyala api berwarna biru. Hasil penelitian ini dapat dikembangkan menjadi LKMbiologi untuk materi bioteknologi bahan bakar pada matakuliah bioteknologi. Kata kunci: biogas, bioteknologi, LKM, sampah organik

B26 - The Morphology of Three Ixora Species in Padang City Des M., Moralita Chatri, Masnul Hidayat Faculty of Mathematics and Science, Universitas Negeri Padang; Email: [email protected]

Abstract: The pollen is part of male reproductive organ of flowering plants. The morphology of pollen has different characters such as the dispersal unit, polarity, symmetry, aperture, size, shape, and ornamentation of the pollen wall. Ixora is one of flowering plant genera with various petal colors in each species. This research is aimed to find out the morphology of three Ixora species in Padang City. This research was done by using acetolysis method. The staining process of this method used safranin 0.1% in alcohol 70%. The samples of this research are the pollen of I. coccinia (4 colors), I. javanica (3 colors), and I. paludosa (3 colors) that exist in Padang City.Based on the result of pollen morphology observation, the pollen has isopolar polarity, radially symmetric, and has been released as monads. The size range of the pollen is about small (minutae) to medium (mediae). The pollen of the three Ixora species has five shapes; suboblate, oblate spheroidal, prolate spheroidal, subprolate, and prolate. The pollen‟s aperture is tricolporate type in equatorial sector and the ornamentation is reticulate. Keywords: pollen, morphology, Ixora

B27 - PENTINGNYA PENILAIAN KINERJA (PERFORMANCE ASSESSMENT) DALAM PROSES PEMBELAJARAN IPA Dewi Febrianty Magister Pendidikan IPA, FKIP Universitas Jambi; Email: [email protected]

Abstract: Performance Assessment is an assessment of the observed behavior, activity or interaction of the students through tasks/worksheets given by the teacher. Performance Assessment is an assessment of the process of learning activities, skills in performance and products. The purpose of this assessment is to get the value of performance and skills of students in the learning process. The development of the assessment instruments are using Doran, Borg & Gall models. Forms of performance assessment instruments including observation, interview, essay, practices, portfolio, project, questionnaire, a list of checklists, discussion sheet, and journals of scientific work. Performance assessment useful to assess the work ability of learners, and prepared thoroughly by using a simple and efficient rubric. Rubric assessment should be practical, efficient, and simple, making it easy to use by teachers and not require a long time in the implementation of the students performance assessment. Keywords: Performance Assessment, Instruments, Skills.

B28 - VARIASI MORFOLOGI Tor douronensis (Valenciennes, 1842)DARI ENAM ANAK SUNGAI BATANG TORU, SUMATERA UTARA Dewi Imelda Roesma dan Ada Chornelia Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Andalas; email: [email protected]

Abstract: Torspp. are economically important fish and sold at high local prices. This fish are also use in traditional ceremonies and also potential for freshwater sport fishing, like salmon, because they have strong swimming power, T.douronensis is one of them. In order to answer the question according to their widely distribution, sampling and the morphological analysis was done on February to Mei 2015. Samples consist of 61 individuals which distributed in six of eleven tributaries of the Batang ToruRiver system, North Sumatra. KruskallWallis Test on morphological measurement (in mm) from 28 characters showed that there are vary in 13 characters. Mann-Whitney U Test showed that 1- to 10 characters which differ significantly between samples from each of two different tributaries. Keywords: Cyprinidae, Tor douronensis, morphological character


9

Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B)

B29 - PERBANDINGAN SEKUEN DNA GEN LINAMARASE PADA UBI KAYU GENOTIPE VARIEGATA DAN KERITING Dewi Indriyani Roslim, Fitri Ramsela, Herman Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Riau; email: [email protected]

Abstract: Cassava is one of the important root crops because the tuber can be used as raw materials for food, starch industrial and animal feed. In Indonesia, cassava is very popular as the third major food staple after rice and maize. Bitter and sweet cassavas are distinguished by the sense of bulbs that can be associated with high and low of cyanide content. Cyanide biosynthesis is catalyzed by the linamarase enzyme. This study was aimed to compare the bitter (Keriting) and the sweet (Variegata) cassava genotypes based on DNA sequence of linamarase gene. Eachgenotypewas representedbythreecassavaplants asreplications. Methods included total DNA isolation, electrophoresis, polymerase chain reaction (PCR), sequencing, and data analysis. The results showed that the total DNA bands were intact and not smear. The concentrations were about 1500 ng/µl. The DNA fragments of linamarase gene that was successfully amplified sized 527 bp. Atthesefragmentsthere were a fewnucleotides differences between Variegata and Keriting cassavas. Those differences were located in intron region and peptide signal sequences. Keywords: cyanide, Keriting cassava, linamarasegene, PCR, Variegata cassava.

B30 - BIODIVERSITY OF MICROALGAE FROM SOUTH SUMATERA (INDONESIA ) LOWLANDS Dewi Jumiarni1), Salni2) 1)

Faculty of Teacher Training and Education, Bengkulu University, Jl. WR Supratman, Kandang Limun, Bengkulu, Indonesia; email: [email protected], 2)Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sriwijaya University, Jl. Palembang - Prabumulih KM.32, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Indonesia

Abstract: Microalgae are an ecologically important component of many lowlands ecosystems. Many research revealed potential of microalgae as raw material for biodiesel. This research was conducted to explore the biodiversity of microalgae from South Sumatera lowlands. This information will serve as a strong foundation for futher research in biodiesel producing from microalgae. Water samples were taken from five lowland areas (Banyuasin and Ogan Ilir district) on rainy season (February) 2015. Microalgae were found consist of 30 species of four classes, namely Bacillariophyceae, Chlorophyceae, Cyanophyceae and Euglenophyceae. Zooplankton were found consist of 7 species of three classes, namely crustaceans, Monogonanta and Rhizopoda. Keywords: microalgae, lowlands, biodiesel

B31 - Study Identification of Representation Preferency of Potential Membrane Concept of Biology Teacher Training Student Dewi Lengkana1, Fransisca Tapilow2, Ana Ratnawulan2. 1

Pendidikan Biologi PMIPA FKIP UNILA, 2Jurusan Biologi FMIPA UPI; [email protected]

Abstract: A diagram complex is commonly used as mode of student and teacher in representing concepts and information in Biology course. However, many student still facing difficulty in representing concepts due to lack of experiences to use the representations during learning process moreover teacher itself does not give much attention to this skill. Individual student has different level of skill representation with specific modes on every specific concepts. This study investigated the representation preferency of Biology students on Potential membrane concept. Research method used quasy experiment with unequivalent posttest design. The representational preference was measured by analyzing student`s representation constructed most in its category and the quality of the representation made. Data was obtained by using instrumentation which containing essay problem focusing on representation format commonly used in Biology teaching. Data obtained was analyzed using Kolmogorov-Smirnov one sample test. The analysis showed that the student representation preferency was significant. The precentage of the preferency sequently were: verbal format (78%), picture format (72%), table (58%) and graph (37%). There were differences in terms of quality of representation constructed which 72% student was categorized as best representation skill in verbal and 65% in picture, 56% student was in good of represent concept in table format, and 46% had the worst represent on graph format. Keywords: Multi representational preference, pictorial, graph, table

B32 - PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK MURDER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA Dodo Tomi Magister Pendidikan IPA, FKIP Universitas Jambi; email: [email protected]/[email protected]

10


Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B) Abstract: The purpose of this study was to know effectof application of cooperative learning model by MURDER technique. This study is an experimental researchwith random sampling group posttest only design. In this study, population were students of class X SMAN 9 Padang. The sample was taken by purposive sampling technique. Techniques of data analysis that are used to test of hypothesis is theaverage equality test by t test on the real level of 0.05 by free degreeof 72. Based on result offinal test data analysis obtained that average value of experimental class wasof 77.06, it was higher than class control was of 53.27. This phenomenon revealed that there is differences between experimental class and control class. It that was caused by treatment given to the experimental class. The results of ttest calculationwas obtainedtcount = 12.72 and ttable = 2.00, based on this data tcount> ttable. It indicates working hypothesis (Hi) is received. This revealed that hypothesis about ”there is a significant impact cooperative learning model by MURDER technique toward Biology learning outcomes of students of Class X SMAN 9 Padang" received on the real level of 0.05.Furthermore, psychomotor and affective values for experimental class numerically higher than control class. It can be concluded the learning process by using cooperative learning model by MURDER technique gave positive effect on Biology learning outcomes of students of Class X SMAN 9 Padang. Keywords: Cooperative Learning model, MURDER technique , Random sampling , learning outcomes

B33 - STUDY HISTOLOGY GINJAL IKAN JAMBAL SIAM (Pangasius hypopthalmus) YANG DIRENDAM DALAM KURKUMIN DAN DIINFEKSI Aeromonas hydrophila Morina Riauwaty dan Henni Syawal Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau, Pekanbaru Kampus Bina Widya km 12,5 Simpang Baru Pekanbaru 28293, Telp. (0761 63275); E-mail: [email protected]

Abstrak: Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli sampai Oktober 2015 di Laboratorium Parasit dan Penyakit Ikan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau, Pekanbaru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur jaringan ginjal ikan jambal siam (Pangasius hypopthalmus) yang direndam dalam larutan kurkumin dan diinfeksi dengan bakteri Aeromonas hydrophila. Perlakuan yang digunakan terdiri dari 5 perlakuan yaitu: Kn (Kontrol negatif, tanpa perlakuan), Kp (Kontrol positif, tanpa direndam dalam kurkumin dan diinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila dengan kepadatan108 cfu/mL sebanyak 0,1 ml/ekor. Perendaman ikan dalam kurkumin dengan konsentrasi berbeda yaitu P1 (0,5 g/L), P2 (0,7 g/L), dan P3 (0,9 g/L). Ikan direndam dalam larutan kurkumin selama 2 menit/minggu selama 2 minggu. Organ ginjal diambil, diawetkan dalam formalin 10%, diproses dalam alkohol seri, diwarnai dengan Hematoxylin dan Eosin dan dipotong setebal 6 µ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur ginjal ikan jambal siam yang terinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila terdapat abnormalitas seperti hyperplasia, hipertrophi, nekrosis sel, hemoragi dan degenerasi sel. Perendaman ikan dalam larutan kurkumin (0,9 g/L) menunjukkan berkurangnya abnormalitas seperti hemoragi dan nekrosis sel. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perendaman ikan dalam larutan kurkumin dapat mencegah infeksi Aeromonas hydrophila pada ikan. Kata kunci: Pangasius hypopthalmus, ginjal, Aeromonas hydrophila, kurkumin

B34 - ASPEK BIOLOGI IKAN SELAIS Ompok hypopthalmus YANG DIPELIHARA PADA FOTOPERIOD YANG BERBEDA Windarti and Benny Heltonika Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau, Pekanbaru; Kampus Bina Widya km 12,5 Simpang Baru Pekanbaru 28293, Email: [email protected]

Abstrak: Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh manipulasi fotoperiod terhadap aspek biologi ikan selais (Ompok hypopthalmus) telah dilaksanakan pada bulan April sampai Desember 2015. Terdapat 5 perlakuan, yaitu kontrol (Penerangan alami); 24 jam gelap (24D); 8 jam terang 16 jam gelap (8L16D); 16 jam terang 8 jam gelap (16T8D) dan 24 jam terang (24L). Ikan dipelihara di dalam tanki fiber berukuran 160 x 60 x 40cm dan ditutupi dengan plastik hitam yang dilengkapi lampu. Populasi ikan dalam tanki adalah 20 ekor/ tanki dan ikan diberi pakan komersil secara ad libitum. Tingkah laku ikan dimonitor setiap jam selama 96 jam, sedangkan pertumbuhan dan aspek reproduksi diperiksa sekali dalam 2 minggu. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan aspek biologi pada ikan yang dipelihara dengan fotoperiod berbeda. Ikan yang dipelihara pada suasana gelap menunjukkan turunnya aktifitas renang, tetapi napsu makan ikan lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan yang lain. Di akhir penelitian, ukuran ikan tersebut juga lebih besar (mencapai TL sekitar 20 cm), tetapi tidak dijumpai adanya gonad yang berkembang. Ikan yang dipelihara dengan perlakuan lain berukuran lebih kecil tetapi mempunyai gonad yang berkembang dan mencapai TKG 3. Hal ini membuktikan bahwa fotoperiod mempengaruhi aspek biologi ikan selais secara umum. Kata kunci: Ompok hypopthalmus, fotoperiod, tingkah laku ikan, tingkah laku makan, pertumbuhan


11


B35 - KEANEKARAGAMAN DAN KEPADATAN SEMUT (HYMENOPTERA, FORMICIDAE) DI LAHAN GAMBUT ALAMI DI SUNGAI PAGAR, KAMPAR, RIAU Yulminartia, Tati Subahar S. Syamsudinc, Siti Salmahb Amrizal Saidid a

Jurusan Biologi, Universitas Riau, Pekanbaru, Indonesia, bLaboratorium Entomologi, Jurusan Biologi, Universitas Andalas, Padang, Indonesia, cLaboratorium Ekologi, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, Institut Teknologi Bandung, Indonesia, d Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Andalas, Padang, Indonesia

Abstract: Peatland is a natural resouce owned by the Riau Province. The quality and fertility of peat depends on the level and depth of peat which was related to decomposition process. The objective of this research was to find out the effect of open peat land area on ants diversity. The study was conducted on 2013 in 2 (two) locations, that was at (1) in natural peat forest, and (2) the open peat. Ants were collected by pit fall traps method. The result showed that the total number of species of ants found in this study was 106 species. In natural peat forest found 113 species from 3660 individuals, and Index diversity was 2,38. In the opened peatlands found 49 species from 5976 individuals and Index diversity was 1,91. The number of species of ants tend to decrease with open area. Keywords: Ants, palm oil, peatlands

B36 - KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN ZOOPLANKTON DI DANAU DIATAS SUMATERA BARAT Izmiarti Jurusan Biologi FMIPA Universitas Andalas

Abstrak: Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman dan kelimpahan zooplanton di Danau Diatas Sumatera Barat telah dilakukan pada bulan Juni 2015. Metoda yang digunakan adalah metoda survey pada 6 stasiun yaitu: Daerah Dermaga, Teluk Dalam/, Muara, Gelagah, Teluk Kinari dan Tengah Danau. Pada masing-masing stasiun dikoleksi 2 sampel zooplankton dengan net plankton yang ditarik secara vertikal dengan kedalaman 6 meter. Hasil penelitian menunjukan bahwa komunitas zooplankton yang ditemukan di Danau Diatas sebanyak 29 jenis dengan komposisi Rotifera 17 jenis, Protozoa 6 jenis, Cladocera 4 jenis, Copepoda dan Insecta masing-masing 1 jenis. Kelimpahan zooplankton berkisar dari 17,34 – 134,39 ind/l yang tertinggi ditemukan di Tengah Danau dan yang terendah di Muara. Spesies yang dominan di Danau Diatas adalah Actynophrys sp., Keratella cochlearis, Polyarthra sp., Pompolyx complanata dan Thermocyclops sp. Indeks keanekargaman jenis berkisar dari 1,72 – 2,01 yang tertinggi ditemukan di Teluk Kinari dan yang terendah ditemukan di Gelagah. Semua faktor fisika kimia air yang diukur disetiap stasiun tergolong baik untuk kehidupan zooplankton. Kata kunci: keanekaragaman, kelimpahan, zooplankton, Danau Diatas

B37 - PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT ETNIS MUKOMUKO BERBASIS BUKU “SEJARAH DAN ADAT ISTIADAT KABUPATEN MUKOMUKO” DI DUSUN BARU PELOKAN KABUPATEN MUKOMUKO. Kasrina Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu, Email: [email protected]

Abstrak: Dalam tradisi pengobatan, masyarakat suku Mukomuko telah melakukan pengobatan secara tradisional sejak dari dulu dan dicatat awalnya dalam buku Sejarah dan Adat Istiadat Kabupaten Mukomuko Tahun 2005. Ada 44 jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan sebagai obat, tapi informasi pemanfaatan untuk penyakit yang bisa diobati tumbuhan tersebutpun sangatlah terbatas. Untuk memahami keterbatasan itu maka dilakukan penelitian yaitu pemanfaatan tumbuhan obat berbasis buku Sejarah dan Adat Istiadat Mukomuko, yang dilaku di Dusun Baru Pelokan Kabupaten Mukomuko. Masyarakat dusun ini masih memakai tumbuhan obat secara tradisional Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui manfaat jenis-jenis tumbuhan obat yang ada dalam Buku Sejarah dan Adat istiadat Suku Kabupaten Mukomuko. Penelitian dilakukan dengan metode observasi, wawancara pada dukun dan koleksi tumbuhan dari lapangan dengan mengacu pada kajian buku Sejarah tersebut. Data-data dianalisis secara deskriptif. Hasil yang didapatkan 15 jenis tumbuhan yang dipakai sama dengan buku Sejarah dan Adat istiadat Kabupaten Mukomuko. Ragam manfaat tumbuhan adalah untuk obat sakit perut, melancarkan darah,”kesapo” panu, batuk, malaria, gigit ular, panas dalam, masuk angin, demam. Penurunan jumlah jenis yang dipakai disebabkan adanya kemungkinan erosi pengetahuan pada generasi selanjutnya dan juga kemungkinan informasi pemanfaatan tumbuhan obat dalam buku Sejarah dan Adat Istiadat tersebut bukan berasal dari kawasan ini. Kata kunci: tumbuhan obat, etnis Mukomuko, sejarah dan adat istiadat, Tradisional, Bengkulu

12



B38 - PENGEMBANGAN INTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA Mariani Natalina Linggasari dan Evy Suryawati Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau Kampus Bina Widya Km 12,5 Panam, Pekanbaru; E-mail: [email protected]

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen penilaian autentik berbasis pendekatan saintifik pada mata pelajaran Biologi SMA Kelas X yang dilaksanakan pada bulan Juli sampai Desember 2015. Pengembangan instrumen penilaian autentik menggunakan model ADDIE yang terdiri dari 5 tahapan, yaitu Analyze, Design, Development, Implementation, dan Evaluation . Subjek penelitian ini adalah kompetensi inti dan kompetensi dasar kelas X yang terdiri dari tiga materi pokok. Data penelitian ini dianalisis secara deskriptif. Validitas perangkat penilaian ditentukan oleh nilai rata-rata skor yang diberikan validator. Validitas perangkat instrument penilaian autentik pada penilaian tertulis diperoleh rata-rata skor total 3,60, penilaian sikap 3,70, penilaian unjuk kerja 3,68, penilaian produk 3,58, penilaian proyek 3,60, penilaian diri sendiri 3,65, penialian portofolio 3,70 dengan kategori sangat valid. Hasil uji coba terbatas diperoleh penilaian tertulis rata–rata 84,2 kategori A- (Sangat Baik), penilaian sikap aspek kerjasama 82,65% (Baik), tanggung jawab 82,64% (Baik), teliti 90,28% (Sangat Baik), disiplin 90,63% (Sangat Baik). Penilaian diri sendiri 34 siswa memperoleh nilai 84 – 100 (Sangat Baik) dan 4 orang siswa dengan nilai 75 – 84 (Baik). Dari hasil validasi dapat disimpulkan bahwa instrumen penilaian autentik berbasis pendekatan saintifik pada mata pelajaran Biologi SMA kelas X kategori sangat valid dan dapat diimplementasikan dalam proses pembelajaran. Kata kunci: instrumen penilaian, penilaian autentik, pendekatan saintifik, Biologi SMA

B39 - FEEDING GUILD DI TIGA STRUKTUR VEGETASI BEKAS TEBANGAN DI TAMAN WISATA ALAM SEBLAT (TWAS) BENGKULU UTARA, BENGKULU Eki Susanto 1)2) & Rizwar 2) 1)

Bencoolen Bird Watching, Bengkulu, 2) Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Bengkulu; email: [email protected]

Abstract: Attendance of feeding guild can be used as indicators of habitat change in an ecosystem. Changes in vegetation structure because of logging practices in Seblat Nature Recreation Park (TWAS) could affect the availability of resources for feeding guild. The study aims to analyze feeding guild of birds at logged over forest in 1974 (HS1), logged over forest in 1989/1990 (HS2) and full logged over forest in 1989/1990 (HS3) in Seblat Nature Recreation Park (TWAS). The research was conducted in September to October 2013. Data collections were conducted using point count method (48 points) and mist nets (4752 nets hours). HS2 has the highest number of species compared with HS1 and HS3. Based on major food 15 guild categories were identified and it was dominated by insectivore‟s bird. Sub categorize of Arboreal foliage gleaning insectivore (AFGI) is dominate in HS3 (17 species). Keywords: Bird, guild, mist nets, point count, TWAS.

B40 - ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (PB) DAN KADMIUM (CD) PADA Strombus urceus DI PANTAI NONGSA KOTA BATAM Elya Febrita, Suwondo dan Ayudia Rafika Biology Education Courses, Faculty of Teacher Training and Educational Sciences of the University of Riau; e-mail: elyafebrita59gmail.com

Abstract: Industrial, transportation and domestic activities at Nongsa Beach Batam City could potentially cause the pollution of heavy metals Pb and Cd, so do research with survey method to determine the content of heavy metals Pb and Cd in seawater, sediment and Strombus urceus in April-May 2014. The results showed that there is an accumulation of heavy metals Pb and Cd in seawater, sediment and Strombus urceus. The average heavy metal Pb content in sea water is 2,763 ppm, in sediment is 3,823 ppm and in Strombus urceus is 3,766 ppm. While the average heavy metal content of Cd in seawater is 0,033 ppm, in sediments is 0,030 ppm and in Strombus urceus is 0,081 ppm.. Keywords: heavy metals lead (Pb) and cadmium (Cd), water pollution, Strombus urceus

B41 - POTENTIAL USE OF TAURINE AS ANTIDIABETIC ON MALE MICE INDUCED BY ALLOXAN Endang Linirin Widiastuti dan Ria Laila Husyanti Jurusan Biologi - FMIPA - Universitas Lampung; email: [email protected]

Abstract: Taurine is known to be one of the amino acids involved in many cell regulations including growth. In case of the growth, it is expected then that taurine is involved in blood glucose regulation through the way of insulin like growth factor. In order to prove this, male mice (Mus musculus) induced alloxan to suffer from SEMIRATA Bidang MIPA 2016; BKS-PTN Barat

13

Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B) diabetic was treated with taurine. A complete randomized design was assigned for this study, with 5 different treatments and each was replicated 5 times. The treatments were negative and positive controls (with and without alloxan induction), taurine treatments (7.8 and 15.6 mg/100 bw/day) and glibenclamid treatment. Observation was made for body weight as well as blood glucose level at 1, 4, 7 and 14 days after alloxan induction and taurine treatments. Hepatic histopatology was performed at the end of observation made (day 14th). One-way Anova followed by LSD at 5% level was used to analyze the collected data. Result indicated that taurine increased in body weight at 7 days of treatment while the blood glucose levels of 15.8 mg/100 g BW/day taurine and glibenclamid groups returned to normal level already at the 4 th day of treatment (p<0.05). Taurine also affected the recovery of hepar from alloxan induction. Keywords: Aloxan, taurine, antidibetic, male mice

B42 - In Vitro Selection on Fusaric Acid of Spathoglottis plicata Bl Plantlets for Obtaining a Resistant Cultivar toward to Fusarium oxysporum Endang Nurcahyani*), Rochmah A**), Tundjung TH**) *) Dept. of Plant Biotechnology, **) Dept. of Biology, The Faculty of Mathematics and Natural of Science, LampungUniversity, Bandar Lampung, Indonesia 35145; E-mail: [email protected].

Abstract: The most production constraints on Spathoglottis plicata Bl. cultivation one of them caused by Fusarium wilt disease. This disease is caused by Fusarium oxysporum (Fo) and until now still can not be effectively addressed.The use of Fo resistant cultivars orchid soil with high yield expected is an important alternative disease control. A resistant S. plicata plantlet to Fo has been initiated by in vitro selection on Vacin & Went (VW) medium containingfusaric acid (FA) on selective concentration. The goals of research were to study and determine of: The FA concentration of plantlet selection tolerant to steady growth; The selection produces S. plicata were insensitive to the FA. In vitro regenerated S. plicata plantlet has done by using shoot tip explants, cultivated on the VW medium containing BAP on the concentration is 1,0 mg/L. Plantlet was selected with FA supplementation to VW solid medium in different concentration (0, 10, 20, 30 and 40 ppm) for 4 weeks. The resistance was evaluated to plantlet of one month old after which was inoculated by Fo.Results showed that: The FA tolerant concentration for plantlet selection with S. plicata steady growth is between 10-40 ppm; The selectionproducesplantletsS. plicataamountequal to 100% (10-30 ppm) and86.7% (40 ppm) wereinsensitiveto theFA. Keywords: Spathoglottis plicata Bl; Fusarium wilt disease;Fusarium oxysporum; In vitro; Fusaric acid

B43 - ISOLATION AND IDENTIFICATION OF HYDROCARBON DEGRADING BACTERIA FROM RHIZOSPHERE OF Leucaena leucocephala (Lamk.) de Wit ON THE PHYTOREMEDIATION OIL SLUDGE Erni Angraini1), Sri Pertiwi Estuningsih2), and Muharni3) 1

Department of Biology FKIP, Muhammadiyah University, Palembang, email: [email protected]. 2,3Department of Biology Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sriwijaya University, Kampus Indralaya,Jl. Palembang - Prabumulih KM.32 Indonesia

Abstract: Phytoremediation process involves plants and rhizosphere bacteria as agents that degrade pollutants. This research was aimed to get isolates of hydrocarbon degrading bacteria from rhizosphere of lamtoro gung (Leucaena leucocephala (Lamk.) de Wit) and to know the characteristics of each isolate. The samples of soil were taken from control bioreactor (without Leucaena leucocephala (Lamk.) de Wit) and treatment bioreactor (planted Leucaena leucocephala (Lamk.) de Wit). Soil samples were taken every one week in one month. The results of the isolation and selection were obtained 14 bacteria isolates which were potential in degradation of hydrocarbon. Based on the result identification of bacteria isolates from treatment bioreactor was obtained 11 isolates consist of 3 isolates of genera Micrococcus, 3 isolates of genera Azotobacter, 2 isolates of genera Alcaligenes, each isolate of genera Azomonas, Acinetobacter, and Staphylococcus, while from control bioreactor was obtained 3 bacteria isolates that is 2 isolates of genera Micrococcus and 1 isolate of genera Pseudomonas. Keywords: isolation, bacteria hydrocarbon, Leucaena leucocephala (Lamk) de Wit, rhizosphere, phytoremediation

B44 - PENGARUH INSEKTISDA DIAZINON TERHADAP PERTUMBUHAN CACING TANAH Pheretima javanica Gates Erwin Nofyan Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya – Sumatera Selatan; E-mail: erw_biounsri @yahoo.co.id

14


Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B) Abstrak: Penelitian mengenai Pengaruh Insektisida Diazinon Terhadap Pertumbuhan Cacing tanah Pheretima javanica Gates dilaksanakan pada bulan Januari - Mei 2015, di laboratorium Fisiologi Hewan Jurusan Biologi F.MIPA Universitas Sriwijaya, Inderalaya Sumatera Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh insektisida diazinon terhadap pertumbuhan cacing tanah P. javanica. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan dan 5 kali ulangan Perlakuan yang diberikan berupa insektisida diazinon dengan konsentrasi 0 ppm (kontrol) ; 0,1 ppm ; 0,2 ppm ; 0,3 ppm ; 0,4 ppm . Data dianalisis dengan AnalisisVarians, jika terdapat perbedaan yang nyata dilanjutkan dengan Uji Duncan pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan berbagai konsentrasi insektisida diazinon berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan (rata-rata pertumbuhan berat) cacing tanah P. javanica. Rata-rata pertambahan berat tubuh terendah cacing tanah P.javanica terdapat pada pemberian insektisida diazinon dengan konsentrasi 0,4 ppm yaitu 1,50 ± 0,05 mg/individu/hari, selama 120 hari pengamatan dan rata-rata pertambahan berat tubuh tertinggi cacing tanah P. javanica terdapat pada pemberian insektisida diazinon dengan konsentrasi 0,1 ppm yaitu 0,35 ± 0,03 mg/individu/hari, selama 120 hari pengamatan Kata kunci: diazinon, pertumbuhan, Pheretima javanica Gates.

B45 - KEANEKARAGAMAN KULTIVAR CANNA (CANNACEAE) DI KOTA BENGKULU Evelyne Riandini & R.R. Sri Astuti Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Bengkulu; email: [email protected]

Abstract: Cannaceae is only genus Canna. The origin of Canna was South America, it dispersed and cultivated in other place in the world. The diversity of Canna particularly in Bengkulu city is not known well.This research was to provide the update information of Canna in Bengkulu city. The study used exploration method. The result of research was found 2 canna cultivated there are 3 variation cultivar Canna indica L. (red, orange, and yellow), and 3 variation cultivar Canna hybrida („Yellow King Humbert‟, „Fire Red‟, and Canna x generalis „Striatus‟). Canna indica L. and Canna hybrida have differences in terms of utilization. Canna indica L. was utilized as food plant. Peoples utilized rhizome of Canna indica L. as food alternative. Canna hybrida was utilized as ornamental plant. Canna hybrida known as ornamental plant due to their flower colors. Keywords: Bengkulu, canna, cultivated, diversity, variation.

B46 - TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (TPCK) MASTERY OF RIAU UNIVERSITY BIOLOGY PRESERVICE TEACHER Evi Suryawati Biology Department Faculty of Teacher Training and Education, Riau University; Email: [email protected]

Abstract: Technological Pedagogical Content Knowledge (TPCK) is a conceptual framework that shows the relationship between three kinds of knowledge needed bythe teacher or pre service teacher including technological knowledge, pedagogical knowledge, and content knowledge. The objective of this study was to identify the student‟s mastery of TPCK. The respondents of this study was 84 seventh semester students at Department of Biology Education, Faculty of Teacher Training and Education, Riau University (41 subjects from class 2011 and 43 subjects from class 2012). Data was collected from questionnaire, test, and documentation. Test and questionnaire instrument was developed from TPCK framework that went through item analysis and validation.This study revealed pre service teachers‟ student profile on each area including good (3.88) TK, moderate (2.63) PK, moderate (2.49) CK, good (3.23) TPK, good (3.50) TCK, good (3.75) PCK, and good (3.41) TPCK.This study shows significant relation between TPCK profile and preservice teachers‟ student grade point average (GPA). This review gave us information for the future model development to enhance pre service teacher TPCK. Keywords: Biology Education, Preservice Teacher, TPCK

B47 - DEVELOPMENT LEARNING MODULE OF ENVIRONMENTAL BASED MODEL EXPERIENTIAL LEARNING FOR JUNIOR HIGH SCHOOL Evita Anggereini, Afreni Hamidah, dan Dari Varaswati Biology Education, Faculty of Education, Jambi Univercity; e-mail: [email protected]

Abstract: The module can be considered as a package of programs arranged in the form of specific units for the purpose of learning. Module of environmental based model Experiential Learning is designed for student Junior High School. The steps in making this module is done by following the model of development Analysis, Design, Development or Production, Implementation or Delivery and Evaluations (ADDIE). The survey results revealed that the environmental learning module based experiential learning fit for use as a learning resource Yunior High School students in Jambi City which includes validation of the feasibility process media done twice, the second validation to get the average percentage rating of 73.28% with interpretation scores for each item indicators are


15

Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B) in either category. Assessment material validation 4 times and on validation to 4 on get the average percentage rating of 80.26% with a score interpretation for each item indicators are in good and excellent categories. Test small group average percentage score obtained, namely 87.5%, where the interpretation of scores obtained for each item in the category assessment is very good. And testing of large groups mean percentage score obtained, namely 85.6%, interpretation obtained for each assessment item already on the good and excellent categories. Keywords: environmental learning module, experiential learning

B48 - BAKTERI SELULOLITIK DI LIMBAH TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT YANG BERPOTENSI SEBAGAI DEKOMPOSER Fadli, Ayu Utami Rezki, Vanesha Octavelly, Fuji Astuti Febria Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas; email: [email protected]

Abstract: The research on “Cellulolytic bacteria in waste oil palm empty fruit bunches potential as decomposers” was held on March to June 2015 in the Microbiology Research Laboratory, Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Andalas, Padang. This study aimed to obtain a cellulolytic bacterial isolates from waste oil palm empty fruit bunches PT. Tidar Kerinci Agung and know the activity and character of the bacterial isolates. This research used survey method and continued with experimental methods in laboratory. Data presented descriptively. The results showed that 5 of 9 isolates of bacteria that can be isolated from the piles of empty oil palm bunches potential as decomposer indicated by the achievements of enzyme activity index which ranges from 1.36 to 7.43.Characterization of the 5 best bacterial isolates known that bacteria are classified into types of Bacillus sp. 1, Paracoli, Micrococcus sp. Bacillus sp. 2, Alcaligenes sp. Keywords: Cellulolytic Bacteria, Waste Oil Palm Empty Fruit Bunch, Cellulose, Decomposer.

B49 - KOMUNTAS ARTHROPODA GUA DI KAWASAN KARST GOMBONG KABUPATEN KEBUMEN JAWA TENGAH Fahma Wijayanti, Narti Fitriana, Marzuki Pujiantoro Program Studi Biologi UIN Sayarif Hidayatulah Jakarta; Email: [email protected]

Abstract: Arthropods plays an important role in the cave, especially in the food chain of caveecosystems. Caves in the karst area of South Gombong managed in different ways that have to do research about arthropods communities in each caves. This research was conducted on January to Juny 2012 using survey method and was conducted to identifiying and counting the diversity of arthropods in South Gombong karst area,Kebumen, Central Java. Sample arthropods were collected by using pit fall trap and hand sorting method that installed along the zone one, zone two and zone three in each caves. Based on research, the results obtained within 359 individuals consisting of 16 orders and 28 families. There are differences in arthropod species in each zone. The diversity of arthropods in Goa Inten and Goa Petruk is an intermediate, while Goa Jatijajar low. Diversity index at the highest Petruk Cave was found in zone two (H'= 1.870), Intan Cave in zone two (H' = 1.868), and Jatijajar Cave highest in zone two (H '= 1.038). The highest evenness index Petruk Cave located in zone one (0.561), Intan Cave in zone two (0.561), and Jatijajar Cave highest in zone two (0.312). The highest species similarity index on Petruk Cave in zone one with zone three (20.00), Intan Cave in zone two with zone three (53.84), and Jatijajar Cave are 0. Keywords: Arthropods, Cave, Diversity, Gombong Karst

B50 - DNA Extraction of Salmonella Typhoid from Patient Blood Suspected Typhoid Fever in Bandar Lampung Fajrin Nuraida, Wawan Abdullah Setiawan, Cristina Ekowati Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Lampung University; email: [email protected]

Abstract: Typhoid fever is an endemic disease with a high incidence. This disease caused by food or water contaminated with Salmonella typhoid through gastrointestinal tract by fecal oral. Current standard diagnosis of typhoid fever by Widal test that still confuse. It is necessary to develop a fast and accurate of detection methods, such used DNA biomarker based on PCR. DNA template was the one of critical success factors in PCR. The aim of this study was to extract the DNA of Salmonella typhoid from patient blood suspected typhoid fever in Bandar Lampung. In this study, DNA of Salmonella typhoid was successfully extracted. DNA concentration was obtained between 11.25 - 31.25 ng/µl. DNA purity determined between 0.9 - 1.8. Salmonella typhoid that used in this study was identified macroscopic and microscopic. Cell size determined between 2.5 - 3.5 μm length, rodshaped, gram negative, colony size determined between 2 - 8 mm, and motil. Furthermore, the extracted DNA can be identified to determine specific species of Salmonella typhoid. Keywords: typhoid fever, Salmonella typhoid, DNA extraction, identification.

16



B51 - STUDI MORFOLOGI MIKROBA NOSOKOMIAL ASAL UDARA DI INSTALASI OBGYN SALAH SATU RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUMATERA SELATAN Fitri Nurjannah, Marlina Ummas Genisa, dan Susi Dewiyeti Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Palembang; email: [email protected]

Abstract: Obgyn installation is one of the spaces in the hospital dealing with content issues, labor, etc. Obgyn installation occurs in many surgical wound infections that cause nosocomial transmission of infectious disease. Nosocomial bacteria is a bacteria originating from the hospital. The problem in this research was how the morphology of nosocomial bacterial origin from the air in the obgyn installation of the one districts hospital in South Sumatra. The purpose of this study was to determine the morphology of nosocomial bacterial origin from the air in the obgyn installation of the one districts hospitals in South Sumatra.This study used qualitative and quantitative descriptive. Based on the data obtained from the survey results revealed; (1 ) 10 bacterial isolates by colony morphology varying found in the delivery room consisting of 1 isolates form basil and 9 isolates form of cocci and 3 isolates with the nature of gram-positive which have endospores and 7 gram-negative isolates which did not have endospores; (2) 9 bacterial isolates by colony morphology varying found in the inpatient consisting of 1 isolates form basil and 8 isolates form of cocci and 2 gram-positive isolates with which have endospores and 7 gram-negative isolates with properties which did not have endospores. Keywords: Obgyn installation, nosocomial bacterial morphology, staining bacteria

B52 - PERTUMBUHAN BEBERAPA TANAMAN HIPERAKUMULATOR PADA TANAH TERCEMAR MERKURI Fitri Wahyuni Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas; email: [email protected]

Abstrak: Merkuri termasuk dalam kategori logam berat sangat beracun untuk makhluk hidup maupun lingkungan. Salah satu metode aplikatif diharapkan mampu menangani masalah pencemaran logam berat merkuri (Hg) pada tanah dengan cara fitoremediasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan tanaman Ageratum conyzoides, Cyperus kyllingia dan Digitaria ciliaris pada tanah tercemar merkuri. Penelitian ini telah dilakukan dari bulan November 2013 sampai Februari 2014 di Rumah Kawat dan Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Jurusan Biologi Universitas Andalas Padang. Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan 5 ulangan dengan menggunakan tanaman Ageratum conyzoides, Cyperus kyllingia dan Digitaria ciliaris. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman Ageratum conyzoides, Cyperus kyllingia dan Digitaria ciliaris mampu tumbuh dan beradaptasi dengan baik meskipun tumbuh dilingkungan tercemar merkuri. Digitaria ciliaris merupakan tanaman hiperakumulator yang terbaik, Hal ini dapat dilihat dari tinggi tanaman sebesar 14.80 cm, berat basah atas 0.68 g, berat basah bawah 0.25 g, berat kering atas 0.17 g dan berat kering bawah 0.15 g. Kata kunci: Hiperakumulator, Merkuri, Ageratum conyzoides, Cyperus kyllingia, Digitaria ciliaris

B53 - ANALISIS LIGNIN dan INDEKS STOMATA ANGGREK TANAH (Spathoglottis plicata) HASIL INDUCED RESISTANCE terhadap Fusarium oxysporum SECARA IN VITRO Gardis Andari, Endang Nurcahyani, dan Rochmah Agustriana Mahasiswa Pasca Sarjana Jurusan Biologi FMIPA, Universitas Lampung, Bandar Lampung, Indonesia; e-mail korespondensi: [email protected]

Abstrak: Anggrek tanah (Spathoglottis plicata Blume) merupakan tanaman hias yang banyak disenangi oleh masyarakat karena memiliki keindahan bentuk, warna, tekstur, dan susunan bunga. Pemicu penurunan produksi tanaman anggrek tanah salah satunya diakibatkan oleh penyakit layu fusarium yang disebabkan oleh jamur Fusarium oxysporum dan sampai sekarang masih belum bisa diatasi secara efektif. Penggunaan kultivar anggrek tanah yang tahan Fusarium oxysporum diharapkan dapat menjadi alternatif dalam mengendalikan penyakit tersebut. Penelitian pengimbasan ketahanan anggrek tanah tahan terhadap Fusarium oxysporum telah dilakukan secara in vitro dalam medium Vacin & Went (VW) padat yang ditambahkan dengan asam fusarat pada konsentrasi 10 ppm, 20 ppm, 30 ppm, dan 40 ppm dibandingkan dengan kontrol (0 ppm). Anggrek Spathoglottis plicata hasil seleksi asam fusarat selanjutnya diinokulasi dengan Fusarium oxysporum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketebalan lignin pada jaringan xylem dan indeks stomata pada daun planlet Spathoglottis plicata hasil induce resistance terhadap Fusarium oxysporum. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan 5 ulangan. Data dianalisis ragam (Anova) dan jika berbeda nyata dilanjutkan dengan uji BNT taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin meningkat konsentrasi asam fusarat, maka meningkat pula ketebalan lignin dan indeks stomata pada planlet anggrek tanah tahan fusarium oxysporum. Pada konsentrasi 40 ppm, ketebalan lignin dan indeks stomata paling tinggi yaitu 10,33 ± 4,44 µm dan13,4 ± 1,63. SEMIRATA Bidang MIPA 2016; BKS-PTN Barat

17

Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B) Kata kunci: Spathoglottis plicata,Induced Resistance, Fusarium oxysporum, lignin, indeks stomata

B54 - pH EFFECT ON THE ACTIVITIES PENICILLIN G ASILASE RESULTING FROM BACTERIA ISOLATE FECES ANIMALS Gustina Indriati Prodi Biology STKIP PGRI Sumbar; email: [email protected]

Abstract: Penicillin G asilase is an enzyme that catalyzes the hydrolysis reaction of the side chains of penicillin into 6-aminopenicillanic acid (6-APA). 6-APA is the core of penicillin and can be used as raw material for the manufacture of semisynthetic penicillins. Semisynthetic penicillin is needed to overcome the problem of resistance to antibiotics. Semisynthetic obtained by changing the chemical structure of penicillin naturally or by synthesis from the nucleus of penicillin. To create a semisynthetic penicillin necessary raw materials in the form of 6-aminopenicillanic acid (6-APA). 6-APA is the result of penicillin hydrolysis by the enzyme activity of penicillin G asilase. Penicillin G asilase produced by a variety of microorganisms include fungi and bacteria. The bacteria can be found in living organisms, especially in the gut organisms in the gut of the animal one. The purpose of this study is to look at the effects of pH and determine the optimum pH activity resulting Penicillin G Asilase bacteria from the intestines of cattle, buffaloes and horses. The study was conducted in January 2013 by the method of Kornfeld, which is used to view and test the amount of enzyme activity of penicillin G asilase quantitatively the bacteria isolated from the intestines of animals. This study was an experimental study is to calculate the activity of an enzyme produced by a range of pH 6.5; 7.0; 7.5; 80.The result showed that the activity of the enzyme Penicillin G Asilase produced cow feces bacteria have an optimum pH 7.0 with enzyme activity of 0.0061 U / ml, bacterial isolates buffalo has a pH of 7.0 with the optimum enzyme activity for 0,0312 U / ml and bacterial isolates stool horse has a pH of 7.5 with the optimum enzyme activity of 0.0182 U / ml. Keywords: pH, Activities, Enzyme PGA, Feces

B55 - Pantai Pasir Padi (Paddy Sand Beach)of Bangka Island; Crabs (Scopimera sp) Population, Feeding Behaviour and Their Bird Predator Hanifa Marisa, Mohd Rasyid Ridho and Sarno Lecturer for Ecology, Biology Deparement, Faculty of Mathematic and Natural Science, The University of Sriwijaya, South Sumatera, Indonesia; Email address: [email protected]

Abstract: An observation about beach crab (Scopimera sp) population, their feeding behaviour and predator bird had been done at October 9 th, 2014 in Pantai Pasir Padi, Eastern Bangka Island beach, near Pangkal Pinang town. Ten 1 meter square plots were put at sandy beach and number of Scopimera sp be counted by the number of their hole nest home. Their feeding behaviour observed directly by eye-watching and video making. The threatening of bird predator was noted too. The investigation find out that the mean of crabs population is 17 individu/m2 . They come out from home hole for feeding around by sieving wet sand that be taken by front legs, obsorb organic nutrious material by mouth and kick residual sand to behind legs, move it as a small sand ball to right of left back side. Production of small ball sand were about 15 - 30 balls /per minute. For making the nest hole, bigger sand ball were produced about 7 – 9 ball/minute; ball colour is same with under layer beach sand; quite grey. The crabs run instinctivey fast, when the threat come from their natural enemy, predator bird, Actitis hypoleucos. Bird searching behaviour look adapted to the fast run of crab. Keywords: Scopimera sp, Actitis hypoleucos, small sand ball, predator, behaviour

B56 - MICROALGAE SPECIES DIVERSITY IN KENALI LAKE JAMBI Harlis dan M. Rifai FKIP, UNIVERSITS JAMBI; [email protected]

Abstract: The Kenali lake Jambi located in the kelurahan Teluk Kenali Jambi . The lake is used by residents for bath, washing and toilet and used as a freshwater fish culture. Microalgae is one of the organisms that can be used as biological indicators in the contaminated water, because the microalgae can respond more or less pollutant. The method used is quantitative descriptive method and determining the location of sampling is done by purposive sampling method. The parameters observed diversity index, evenness index, dominance index and index of abundance. Environmental factors observed temperature, brightness, depth, water pH, and dissolved oxygen (DO). Based on the calculations, the diversity index of microalgae at sampling stations ranged from 1,714 to 1,896 moderate and moderate pollution criteria. Evenness index ranged from 0.582 to 0.790 and the dominance index ranged from 0.214 to 0.236. Based on the analysis of water samples in Kenali lake Jambi discover five class and 21 species of microalgae which consists of class Euglenophyceae much as one species with a percentage of 11.14%, Chlorophyceae as many as 15 species with a percentage of 53.12%, Cyanophyceae many as three species with the percentage of 1 , 95%, Xanthophyceae much as one species with a percentage of 0.13%, and Bacillariophyceae many as one species with a percentage of 27.40% . Conclusion of this research is 18


Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B) on the Kenali lake Jambi has moderate levels of diversity and stability of polluted water being with values ranging diversity 1,714 to 1,896. Based on the results of the study suggested more research needs to be done in the rainy season. Keywords: Diversity, Microalgae, Lake Kenali

B57 - Daya Hambat Detergen Cair terhadap Pertumbuhan Aspergillus fumigatus dari Pakaian Bekas di Arizona Kota Jambi Hasnaul Maritsa dan Hesti Riany Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Jambi; Email: [email protected]

Abstrak: Aspergillus fumigatus merupakan salah satu mikrobia saprofit yang mampu hidup pada berbagai habitat, salah satunya pakaian bekas. Mikrobia ini juga bersifat patogenik oportunistik yang menyebabkan infeksi letal invasif berasosiasi dengan asma dan sinusitis. Telah diteliti bahwa A. fumigatus ditemukan pada pakaian bekas yang beredar di Kota Medan. Penelitian ini bertujuan mendapatkan A. fumigatus dari pakaian bekas di Arizona Kota Jambi, dan menguji daya hambatnya menggunakan detergen cair. Sampel pakaian bekas diambil pada 4 lokasi yang berbeda di daerah Arizona Kota Jambi yang direndam menggunakan deterjen dan Pepton Dilution Fluid sebagai media pengencer. Karakterisasi dilakukan berdasarkan morfologi, sedangkan uji antagonis dilakukan menggunakan deterjen cair berdasarkan diameter zona hambat yang diukur dengan jangka sorong. Hasil penelitian menunjukkan bahwapakaian bekas di daerah Arizona Kota Jambi juga terkontaminasi oleh A. fumigatus. Deterjen cair 100 % dapat menghambat pertumbuhan A. fumigatus sebesar2,9 mm.Dengan demikian, deterjencair berperan sebagai alternatif menghambat pertumbuhan A. fumigatus pada pakaian bekas di Arizona Kota Jambi. Kata kunci: A. fumigatus, Pakaian bekas, Detergen Cair, Daya Hambat, Jambi

B58 - ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KAMUS MIKROBIOLOGI BERBASIS KONTEKSTUAL Hasruddin, Fauziyah Harahap, Mahmud FMIPA Universitas Negeri Medan; Email: [email protected]

Abstract: The purpose of this study are: (1) assess the needs analysis in the development of dictionary contextual microbiology based, (2) examine the model of contextual dictionary microbiology oriented of language, emotional, situational, and cultural context, and (3) explore the opinion of experts and potential users of dictionary. The study begins with the development of a survey of seven lecturers microbiology and 24 students of biology FMIPA Unimed. Research steps are: literature, field surveys, and expert validation. Data were collected through questionnaires in the form of checklists, interviews, and analyzed descriptively. The results showed that: (1) 92.85% or category desperately need their contextual microbiology dictionary based; (2) study the microbiology contextual dictionary models include linguistic context, the emotional context, situational context and cultural context; and (3) The contents of the dictionary is expected to train students to learn independently, learning more interesting outside the classroom and outside of school hours, the opportunity to test the ability of self, and reduce dependence on others. Keywords: dictionary, contextual, microbiology.

B59 - ANALISIS SOAL UJIAN SEMESTER I KELAS VII SMPN 1 PADANG PANJANG Heffi Alberida, Fitri Arsih, dan Yofi Astuti Universitas Negeri Padang

Abstrak: Tes yang baik adalah tes yang valid, reliabel, tingkat kesukaran proporsional, dan daya pembeda baik. Tes sebagai alat ukur kompetensi pengetahuan hendaknya memenuhi kriteria tersebut. Item soal IPA pada ujian semester ganjil kelas VII SMPN 1 Padang Panjang tahun pelajaran 2014/2015 masih terdapat soal yang tidak sesuai dengan kriteria tes yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas instrumen penilaian kompetensi pengetahuan berupa item soal dan instrumen penilaian kompetensi keterampilan untuk mengetahui kesesuaian penilaian yang telah dilakukan kompetensi dasar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Populasi dan sampel penelitian ini adalah satu set soal IPA pada ujian semester ganjil kelas VII dan instrumen penilaian kompetensi keterampilan IPA kelas VII SMPN 1 Padang Panjang tahun pelajaran 2014/2015. Analisis data dilakukan secara kuantitatif untuk soal dan secara kualitatif untuk instrumen kompetensi keterampilan.Hasil analisis data kompetensi pengetahuan diperoleh: 1) soal valid 86% dan tidak valid 14%; 2) reliabilitas tinggi (0,79); 3) soal kategori mudah 40%, sedang 50%, dan sukar 10%; 4) daya pembeda item soal 8% baik sekali, 44% baik, 18% cukup, dan 30% jelek. Hasil analisis instrumen penilaian kompetensi keterampilan diperoleh nilai 60% (cukup), nilai ini rendah karena instrumen tidak dilengkapi KI dan KD, penilaian tidak mencakup semua KD dan tidak memiliki rubrik penilaian. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa soal IPA pada ujian semester


19

Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B) ganjil kelas VII tahun pelajaran 2014/2015 yang digunakan SMPN 1 Padang Panjang kurang layak digunakan sebagai instrumen Kata kunci: Analisis Soal

B60 - SEGREGASI KARAKTER KILAUAN BIJI, BENTUK BIJI, DAN WARNA KULIT POLONG Vigna radiata GENERASI F3 Herman, Rindhani Friska Putri, dan Dewi Indriyani Roslim Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Riau; email: [email protected]

Abstract: The improvement of mung bean (Vigna radiataL.) can be conducted by crossing, selection, and evaluating of the progeny to obtain a new variety. The study aimed to analyze the segregation of pod color, seed shape, and seed luster on F3 generation derived from crossing between brown pod mung bean and black pod mung bean. The study was conducted at the experimental station of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Riau from January to April 2015. A total of 693 mung beans seeds (F 2 generation) were planted and observed. The results showed that the pod color of F 3 generation was varied. The dominant pod color that appeared in the F3 generation was black (72.91%) followed by brown (27.03%), brown striped black (2.01%), and white (0.37%). Te seed shape F3 generation was dominated by round seed shape and shiny seed. The petiole number was positively correlated with number of pods per plant (r = 0.833, P <0.00). Keywords: F3 generation, pod, seed, segregation, Vigna radiata L.

B61 - Daya Hambat Detergen Cair terhadap Pertumbuhan Bakteri pada Pakaian Bekas dari Arizona Kota Jambi Hesti Riany dan Hasnaul Maritsa Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Jambi; Email: [email protected]

Abstrak: Peminatan pakaian bekas, terutama pakaian bekas impor di kota Jambi cukup tinggi. Padahal penggunaan pakaian bekas impor telah dilarang oleh Kementerian Perdagangan karena ditemukan ribuan koloni mikroba dan ribuan koloni jamur. Selain itu impor pakaian bekas merugikan negara karena masuk ke Indonesia secara ilegal., Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui daya hambat detergen cair terhadap bakteri pada pakaian bekas yang dijual di kawasan Arizona kota Jambi. Bakteri yang digunakan diisolasi dari empat sampel baju bekas impor dari empat lokasi dan 1 sampel baju bekas harian sebagai pembanding. Bakteri yang berbeda pada setiap sampel diisolasi, dan didapatkan 11 isolat. Kemudian Isolat tersebut dikarakterisasi dan digunakan untuk uji daya hambat mengunakan detergen cair dengan konsentrasi 0%, 1% dan 10%.Data yang diperoleh berupa diameter zona hambat yang selanjutnya dianalisis dengan ANNOVA. Hasil penelitian menunjukkan semua bakteri berbentuk kokus. Uji gram menunjukkan 9 isolat merupakan bakteri gram negatif dan 2 isolat bakteri gram positif. Pemberian detergen 10 % pada setiap isolat memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap pertumbuhan bakteri sedangkan pemberian detergen 1 % tidak memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan bakteri. Kata kunci: detergen cair, pakaian bekas, bakteri, Jambi

B62 - COMPOSITION OF CORAL REEF FISH IN THE AREA OF CORAL TRANSPLANTATION AT TAMAN NIRWANA COSTAL AREA, PADANG Hidayatul Annisa, Indra Junaidi Zakaria, and Syaifullah Biology Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Andalas University, Padang; Email: [email protected]

Abstract: An attempt to rehabilitate the demaged reefs at Taman Nirwana Costal Area has been done by transplanting coral reefs in the area of 60m2. Rehabilitation of coral reef area with transplantation method can increasethe percentage of live coral cover that becomes a new habitat for coral reef fish as one of the bioindicators for the condition of good coral reefs. This study aims to learn the composition of species and abundance of coral reef fish in the transplantation area. This research has been carried out from December 2015 to February 2016 by using Underwater Fish Visual Census method. The result found 660 fish with 12 Families; Achanturidae, Calionymidae, Caesionidae, Centriscidae, Chaetodontidae, Labridae, Neptridae, Pinguipeddidae, Pomacentridae, Scaridae, Siganidae and Tetraodontidae. The highest abundance of coral reef fish is in December 230 ind/m2. Keywords: coral reef fish, composition, coral reefs, transplantation

B63 - MODIFIKASI EKSTRAKSI DNA DAUN MANGGA SECARA EFEKTIF DAN EFISIEN Fitmawati dan Ibna Hayati FMIPA, Universitas Riau, email: [email protected]

20


Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B) Abstract: Good quality DNA is the prerequisite for its downstream applications such as DNA amplification. The presence of high concentrations of polysaccharides, polyphenols, proteins and other secondary metabolites in mango leaves poses problem in getting good quality of DNA. The problem become risked when DNA is extracted from mature leaves even herbarium sample. A reliable and modified protocol based on CTAB method for DNA extraction from mango leaves is described here. Cutting the leaves into tiny pieces and soaked in sterile aquades help soften the cell wall and clean the sublimate. Strong invert during incubation helps to clean supernatant. Cold cheap alcohol is used to substitute isopropanol which is much expensive to precipitate DNA. Though low yield is obtained. The DNA isolated by the modified method showe good enough PCR amplification using ITS primers. This modified protocol can also be used to extract DNA from other woody plants having similar problems. It had been effective and efficient method for low cost to obtain good DNA without spending much cost. Keywords: Extraction DNA, Mango, Internal Transcribed Spacer (ITS), Polyphenols, CTAB method

B64 - PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE THE POWER OF TWO TERHADAP HASIL BELAJAR DI MTsS Idral Taufiq Azhary Magister Pendidikan IPA, FKIP Universitas Jambi; Email: [email protected]

Abstract: The purpose of this study was to determine effect of application of cooperative learning model by the Power of Two method on learning outcomes ofstudentsin MTsS Siulak on growth and development topic. This study is an experimental research using the Power of Two method with process stages of making a small group consisting of 2 students. The results showedthat thelearning outcomes of students who apply cooperative learning model by the Power of Two method obtained an average value of 75.78 with the highest score was of 90 and the lowest was of 60,while the learning outcomes of students who don‟t apply this method obtained the average value of 54.47 with the highest and lowest values were of 70 and of 40, based on data analysis of t test obtained that t count was 6.38 and t table was 3.01, it indicates that there is the influence. The power of two method can be used to improve student learning outcomes forthe growth and development topic. Keywords: cooperative learning, the power of two method, learning outcomes

B65 - KAJIAN APLIKASI BIOAKTIVATOR EM-4 DAN BOISCA DALAM PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR SEBAGAI POTENSI LEMBAR KERJA MAHASISWA (LKM)BIOTEKNOLOGI LINGKUNGAN Imam Mahadi, Sri Wulandari, dan Wulan Indri Safitri Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau. Pekanbaru. 28293, e-mail: [email protected]

Abstract: The research was conducted to determine the effect of bio-activator EM-4 and Boisca in the manufacture of liquid organic fertilizer. The results are used as potential make of Students Worksheet on the concept of environmental biotechnology. This study consisted of two phases: the manufacture of Liquid Organic Fertilizer and stage of development of LKM. Phase manufacture of Liquid Organic Fertilizer use research "TrueExperimental Research" with completely randomized design (RAL). While LKM refers to the development stage of research approaches Research and Development (R & D) by using ADDIE models developed from the research of liquid organic fertilizer. The results showed that the application of bio-activator EM-4 and Boisca affect the outcome of liquid organic fertilizer where the best treatment being owned by a treatment with a combination of EM-4 and Boisca is Nitrogen 1,942%, Phospor 0,479% dan Kalium 0,129%. Results of the study was developed as StudentsWorksheet is the composting material on the concept of environmental biotechnology. Students Worksheet were developed to obtain a valid category about 3.31so that LKM can be used in the manufacture of compost material. Keywords: Bioactivator, , liquid organic fertilizer, Students Worksheet.

B66 - OPTIMASI MEDIUM PRODUKSI ENZIM SELULASE DARI BAKTERI PROBIOTIK LOKAL Bacillus sp. Salman Farisi1,2, Sumardi2, Rochmah Agustrina2, Mulyono3 1

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Program Studi Magister Biologi, Universitas Lampung Email: [email protected]. 2Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Jurusan Biologi, Universitas Lampung, 3Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Jurusan Kimia, Universitas Lampung;

Abstrak: Limbah pertanian seperti sekam padi, tongkol jagung, maupun bagas tebu, memiliki kandungan selulosa sangat tinggi (28-59%). Kadar selulosa ini berpotensi sebagai substrat bagi bakteri selulolitik untuk dihidrolisis menjadi monomer-monomer gula pereduksi atau glukosa. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi FMIPA Unila dari Desember 2014 sampai dengan April 2015. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan kondisi optimum medium produksi enzim selulase Bacillus sp. Isolat B1. NaOH 12% digunakan SEMIRATA Bidang MIPA 2016; BKS-PTN Barat

21

Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B) untuk proses delignifikasi. Tepung limbah (sekam padi, tongkol jagung, dan bagas tebu) digunakan sebagai bahan substitusi CMC pada media Mendels. Diantara ketiga tepung limbah pertanian yang diujikan, tepung tongkol jagung menghasilkan aktivitas relatif enzim selulase terbaik sebesar 78%. Uji karakterisasi menunjukkan bahwa enzim selulase isolat B1 bekerja optimum pada pH 6, suhu 40oC, dan waktu inkubasi 30 menit. Uji optimasi medium produksi selulase isolat ini menunjukkan bahwa tepung tongkol jagung 0,25%, amonium sulfat ((NH4)2SO4) 0,175%, dan penambahan gula pereduksi xilan 0,0625% merupakan kombinasi terbaik medium produksi enzim selulosa bagi isolat B1. Penambahan glukosa sebagai gula pereduksi memberikan efek hambatan umpan balik bagi aktivitas enzim selulase bakteri Bacillus sp. Aktivitas selulase yang dihasilkan sebesar 0,03 U/ml (kadar glukosa 160,7 µg). Kata kunci: limbah pertanian, optimasi medium, selulase, Bacillus sp.

B67 - Implementasi Investigasi Kelompok dalam Pelaksanaan Praktikum untuk Mengembangkan Life Skills Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UR Irda sayuti Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau, [email protected]

Abstract: There was applied the Class Action Research (CAR) in order to develope student‟slife skills, by applying implementation group investigation on students of Biology Education Deparment UR. Subject of the research, which was conducted on February to July 2015, were students of Biology Education Deparment UR, which consist of 30 students. Life skills parameter contains 2element, those are; academic skill and social skill. Data colection in this research are; observation form and finaltest form. Result of the research discover that on average student‟s academic skill at first cycle at 68,5 (enough), increased on second cycle to 86 (very good), on social skill grade at first cycle showed 70 (enough) and contribute an increase on the second cycle at 83,5 (good), on final test at first cycle was 74 (good) and become 85 (very good) on the second cycle. It can be concluded based on the research, that implementation group investigation able to develope the students life skills at students of Biology Education Department UR. Keywords: Group Investigation, Life Skill, Biology Education

B68 - PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII3 SMPN 21 KOTA BENGKULU Irdam Idrus dan Nita Umi Khalifah Program Studi pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan MIPA, Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu; Email: [email protected]

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas guru dan siswa serta meningkatkan hasil belajar biologi menggunakan model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL).Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam dua siklus, yang terdiri atas empat tahap yaitu tahap perencanaan tindaka , tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi dan tahap refleksi. Subyek penelitian adalah guru dan seluruh siswa kelas VIII3 SMPN 21 Kota Bengkulu. Instrumen penelitian berupa lembar observasi dan lembar tes. Lembar observasi untuk memperoleh data kualitatif aktivitas guru dan siswa, sedangkan instrumen tes untuk memperoleh data kuantitatif hasil belajar. Hasil analisis data observasi aktivitas guru, pada siklus I diperoleh rerata skor 24 (kriteria baik), siklus II meningkat menjadi 27 (kriteria baik). Hasil analisis data observasi aktivitas siswa pada siklus I , rerata skor 18 (kriteria cukup) , siklus II meningkat menjadi 25,5 (kriteria baik). Sedangkan hasil belajar kognitif siswa mengalami ketuntasan pada siklus I dengan ketuntasan belajar 79,97%, siklus II meningkat menjadi 83,78%. Setiap siklus siswa mampu menunjukkan aspek afektif dan psikomotorik dengan baik. Dapat disimpulkan bahwa model Problem based Learning (PBL) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar biologi siswa kelas VIII3 SMPN 21 Kota Bengkulu. Kata kunci: Problem Based Learning (PBL), Aktivitas, Hasil Belajar

B69 - PENERAPAN TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI BAGI SISWA SMP IT RABBI RADHIYAH REJANG LEBONG Irdam Idrus Program StudiPendidikanBiologi, JPMIPA FKIP Universitas Bengkulu

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui efektivitas pembelajaran biologi melalui penerapan teknik peta konsep, 2) untuk mengetahui apakah hasil belajar biologi siswa yang mengikuti pembelajaran biologi dengan teknik peta konsep lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa teknik peta konsep. Desain penelitian ini adalah pretes-postes dua kelompok tidak ekuivalen, dengan populasi seluruh siswa Kelas VII SMP IT Rabbi Radhiyah Rejang Lebong Tahun ajaran 2014/2015 yang terdiri

22


Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B) dari empat kelas paralel. Sedangkan sampel penelitian ini dipilih dua kelas secara cluster random sampling dari empat kelas tersebut. KelaseksperimenadalahKelas VII A sebanyak 40 siswa kemudian diberi pelakuan pembelajaran biologi dengan teknik peta konsep, dan kelas kontrol adalah Kelas VII D sebanyak 40 siswa, diberi perlakuan pembelajaran biologi tanpa teknik peta konsep/konvensional. Instrumen penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) lembar pengamatan aktivitas siswa dan aktivitas guru, (2) tes hasil belajar, (3) lembar keterlaksanaan rencana pembelajaran, (4) angket respon siswa. Hasil penelitian ini adalah: 1) Pembelajaran biologi dengan teknik peta konsep efektif untuk mengajarkan mata pelajaran Biologi di SMP. 2) Hasil belajar siswa dengan teknik pembelajaran peta konsep lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa teknik peta konsep. Kata kunci: Peta Konsep, Hasil Belajar, Biologi

B70 - PEMBENTUKAN SARANG BARU DAN MOZAIK SARANG SEMUT RANGRANG (Oecophylla smaragdina) DENGAN METODE TANGLE FOOT Irham Falahudin1, Dahelmi2, Siti Salmah3, dan Ahsol Hasyim4 1

Jurusan Biologi Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, email: [email protected], 2Jurusan Biologi FMIPA Universitas Andalas-Padang, 3Stikes Indonesia –Padang, 4Balai Hortikultura Lembang-Bandung

Abstract: Weaver ants (O. smaragdina) has an important role in the ecosystem of oil palm plantations. One of them is the potential ability to nest in oil palm plantations. As a true arboreal ants, the ants are widely used as a model in biological control, utilization as a predatory caterpillar on a plant oil palm. Therefore, the problem is how the ant nests and nest form rangrang on oil palm plantations. The purpose of this study is to see the establishment of a new nest and variation types of nests (mosaic) weaver ants in oil palm plantations. This study was conducted in March 2012 to April 2013 is housed in oil palm plantations, the village of Tanjung Api-api, South Sumatra. Observations formation and mosaic nest with methods Tangle foot. The research found that O. smaragdina ant colony formation means that the technique Tangle foot got seven new nest with a total of 65 273 members of the colony. In non Tangle foot technique does not form a new nest with a total membership of 27 936 individual colonies. The forms vary nest there are rectangular, triangular, oval and hexagonal mosaic of the formation of a nest and the nest can be recommended that an ant colony O. smaragdina on oil palm trees can be used as a biological control by looking at the number of members of the colony are lots and nesting capabilities at these plants. Keywords: Weaver ants (O. smaragdina), nest, mozaik and tangle foot method

B71 - Produksi dan Laju Dekomposisi Serasah pada Hutan Mangrove di Laguna Pesisir Kota Pariaman Irma Leilani [email protected]

Abstrak: Produksi serasah mangrove merupakan bagian penting dalam transfer bahan organik ke dalam tanah. Serasah mangrove sangat menentukan produktifitas ekosistem setempat. Serasah yang mengalami proses dekomposisi oleh mikroorganisme akan berfungsi sebagai nutrisi bagi biota perairan hutan mangrove sekitarnya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produksi serasah dan laju dekomposisi pada hutan mangrove di Laguna Pesisir Kota Pariaman. Penelitian deskriptif ini di laksanakan pada Januari sampai Mei 2012 di hutan mangrove di Desa Mangguang Kota Pariaman dan Laboratorium Biologi FMIPA UNP. Produksi serasah diukur menggunakan perangkap serasah yang ditempatkan 3 buah pada masing-masing mintakat depan, tengah, dan transisi. Laju dekomposisi diukur menggunakan kantong serasah yang dibenamkan ke dalam tanah dengan penempatan sama. Pengambilan data di lakukan tiap 15 hari selama 3 bulan. Serasah dibedakan antara serasah daun, ranting dan organ generatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi serasah pada mintakat belakang terbanyak dan laju dekomposisi tertinggi ada pada mintakat depan. Kata kunci: Mangrove, Serasah, Dekomposisi, Mintakat, Pariaman

B72 - KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN ZOOPLANKTON DI DANAU DIATAS SUMATERA BARAT Izmiarti Jurusan Biologi FMIPA Universitas Andalas

Abstrak: Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman dan kelimpahan zooplanton di Danau Diatas Sumatera Barat telah dilakukan pada bulan Juni 2015. Metoda yang digunakan adalah metoda survey pada 6 stasiun yaitu: Daerah Dermaga, Teluk Dalam/, Muara, Gelagah, Teluk Kinari dan Tengah Danau. Pada masing-masing stasiun dikoleksi 2 sampel zooplankton dengan net plankton yang ditarik secara vertikal dengan kedalaman 6 meter. Hasil penelitian menunjukan bahwa komunitas zooplankton yang ditemukan di Danau Diatas sebanyak 29 jenis dengan komposisi Rotifera 17 jenis, Protozoa 6 jenis, Cladocera 4 jenis, Copepoda SEMIRATA Bidang MIPA 2016; BKS-PTN Barat

23

Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B) dan Insecta masing-masing 1 jenis. Kelimpahan zooplankton berkisar dari 17,34 – 134,39 ind/l yang tertinggi ditemukan di Tengah Danau dan yang terendah di Muara. Spesies yang dominan di Danau Diatas adalah Actynophrys sp., Keratella cochlearis, Polyarthra sp., Pompolyx complanata dan Thermocyclops sp. Indeks keanekargaman jenis berkisar dari 1,72 – 2,01 yang tertinggi ditemukan di Teluk Kinari dan yang terendah ditemukan di Gelagah. Semua faktor fisika kimia air yang diukur disetiap stasiun tergolong baik untuk kehidupan zooplankton. Kata kunci: keanekaragaman, kelimpahan, zooplankton, Danau Diatas

B73 - KAJIAN KEANEKARAGAMAN MOLUSKA LAUT (KERANG DAN SIPUT) SEBAGAI POTENSI EKOWISATA BAHARI DI PERAIRAN PANTAI PULAU ANGSO DUO KOTA PARIAMAN Jabang Nurdin dan Sah Putra Adrian Biologi Universitas Andalas; Correspoden: [email protected]

Abstrak: Penelitian tentanng kajian keanekaragaman moluska laut (kerang dan siput) sebagai potensi ekowisata bahari di perairan pantai pulau Angso Duo Kota Pariaman telah dilakukan September-November 2016.Moluska laut dikoleksi di daerah intertidal, perairan laut dangkal dan terumbu karang menggunakan petak kuadrat ukuran 1x1 m2 yang diletakkan pada substrat dengan dua ulangan disetiap stasiunnya. Diidentifikasi sampel dilakukan pada laboratorium Ekologi dengan menggunakan beberapa buku acuan. Hasil penelitian didapatkan kelas Bivalvia (kerang) tiga jenis dan kelas (Gastropoda) 16 jenis berjumlah 19 jenis. Jumlah individu yang banyak pada kelompok kerang adalahAsaphis violascens kemudian diikuti Sinonovacula virens,dan Tellina remies .Pada kelas Gastropoda yang banyak pada jenis Atalia sp. dan rendah pada jenis Limbricaria varikorensis. Kepadatan total moluska masing-masing stasiun pengamatan antara 41,14- 86,86 ind./m2 dan kepadatan tertinggi pada Stasiun 2 Barat pulau Angso dan terendah pada Stasiun 1 Selatan pulau Angso. Indeks keanekaragaman berkisar pada masing-masing stasiun berkisar antara 0,55-1,66. Hasil ini menunjukkan bahwa substrat dan ketidakstabilan ombak sangat mempengaruhi kepadatan dan sebaran serta keanekaragaman moluska laut. Jenis dan sebaran moluska pada kawasan ini sangat menunjang untuk ekowisata. Namun, sangat perlu kajian konservasi dan pemanfaatan moluska secara konsep ekowisata. Kata kunci: moluska, kerang, siput, kepadatan

B74 - DINAMIKA AVIFAUNA DI KAMPUS UNIVERSITAS LAMPUNG Jani Master Fakultas MIPA, Universitas Lampung; email: [email protected]

Abstrak: Burung dapat hidup pada berbagai jenis habitat, mulai dari hutan hingga perkotaan, termasuk lingkungan kampus yang luas dan memiliki beranekaragam jenis vegetasi. Universitas Lampung (Unila) memiliki konsep sebagai kampus hijau dengan menyediakan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang cukup luas dan ditanami dengan berbagai jenis tanaman. Berubahnya lingkungan kampus Unila yang diakibatkan dari pembangunan untuk memenuhi kebutuhan akan gedung perkuliahan dan fasilitas lainnya menyebabkan terjadinya perubahan keanekaragaman jenis burung yang mendiami kawasan ini. Untuk mengetahui perubahan keanekaragaman jenis tersebut maka dilakukan pengamatan berkala terhadap keanekaragaman jenis burung di Unila selama tiga tahun berturut-turut mulai tahun 2013 hingga 2015. Selain itu juga digunakan data penelitian sebelumnya yang dilaksanakan pada tahun 2008, 2010 dan 2011. Total jumlah jenis yang pernah tercatat keberadaannya di Unila sebanyak 65 jenis. Keanekaragaman jenis dari tahun 2008 hingga 2015 menunjukkan jumlah yang cenderung menurun. Pada tahun 2008 jenis burung yang berhasil tercatat berjumlah 47 jenis, tahun 2010 sebanyak 22 jenis, tahun 2011 sebanyak 17 jenis, tahun 2013 sebanyak 30 jenis, tahun 2014 sebanyak 30 jenis dan tahun 2015 sebanyak 23 jenis. Total jumlah jenis yang pernah tercatat keberadaannya di Unila sebanyak 65 jenis. Kata kunci: keanekaragaman jenis burung, avifauna, habitat

B75 - PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT ETNIS MUKOMUKO BERBASIS BUKU “SEJARAH DAN ADAT ISTIADAT KABUPATEN MUKOMUKO” DI DUSUN BARU PELOKAN KABUPATEN MUKOMUKO. Kasrina Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu, Jalan Raya Kandang Limun Bengkulu .Email: [email protected]

Abstrak: Dalam tradisi pengobatan, masyarakat suku Mukomuko telah melakukan pengobatan secara tradisional sejak dari dulu dan dicatat awalnya dalam buku Sejarah dan Adat Istiadat Kabupaten Mukomuko Tahun 2005. Ada 44 jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan sebagai obat, tapi informasi pemanfaatan untuk penyakit yang bisa diobati tumbuhan tersebutpun sangatlah terbatas. Untuk memahami keterbatasan itu maka dilakukan penelitian yaitu pemanfaatan tumbuhan obat berbasis buku Sejarah dan Adat Istiadat Mukomuko, yang dilaku di Dusun Baru Pelokan Kabupaten Mukomuko. Masyarakat dusun ini masih memakai tumbuhan 24


Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B) obat secara tradisional Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui manfaat jenis-jenis tumbuhan obat yang ada dalam Buku Sejarah dan Adat istiadat Suku Kabupaten Mukomuko. Penelitian dilakukan dengan metode observasi, wawancara pada dukun dan koleksi tumbuhan dari lapangan dengan mengacu pada kajian buku Sejarah tersebut. Data-data dianalisis secara deskriptif. Hasil yang didapatkan 15 jenis tumbuhan yang dipakai sama dengan buku Sejarah dan Adat istiadat Kabupaten Mukomuko. Ragam manfaat tumbuhan adalah untuk obat sakit perut, melancarkan darah,”kesapo” panu, batuk, malaria, gigit ular, panas dalam, masuk angin, demam. Penurunan jumlah jenis yang dipakai disebabkan adanya kemungkinan erosi pengetahuan pada generasi selanjutnya dan juga kemungkinan informasi pemanfaatan tumbuhan obat dalam buku Sejarah dan Adat Istiadat tersebut bukan berasal dari kawasan ini. Kata kunci: tumbuhan obat, etnis Mukomuko, sejarah dan adat istiadat, Tradisional, Bengkulu

B76 - KEPADATAN Acanthaster planci L. DAN HUBUNGANNYA DENGAN TUTUPAN KARANG KERAS DI PULAU AIR Lily Surayya Eka Putri, Azkiya Banata, dan Narti Fitriana Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta; Email: [email protected]

Abstract: Acanthaster planci (Crown-of-Thorns Starfish) is a coral predator that has potential to damage the coral reefs ecosystem with the density level is > 0.014 individual/m 2. Air Island is National Park of Thousand Islands buffer zone that needs to be maintained especially for coral reefs ecosystem. The purpose of this study is to analyze the abundance of A. planci related to hard coral cover percentage. The line intercept transect and belt transect technique were combined to get data, with 4 sampling sites (S1, S2, S3, S4) in shallow water (3-5 m depth) and deep water (10-13 m depth). Although it was found that the density of A. planci was 0.002 individuals/m2 (=2.0 individuals/1000 m)which was still in natural condition, the hard coral cover was not in good condition but in moderate condition with percentage of 44.21. It showed that predation by A. planci on corals was not high, but tend to threaten. This was also supported by the result of statistical analysis using Principal Component Analysis (PCA), there was negative correlation between A. planci and live hard corals. Thus, it can be assumed that the presence of A. planci has already threatened the corals existence in Air Island and if control efforts do not conducted, the outbreak of A. planci will be occured. Keywords: Acanthaster planci, density, coral cover, Air Island.

B77 - EFFECT OF SOME CONCENTRATION SARI DRUG PLANT LEAF INHIBIT GROWTH IN Escherichia coli Mades Fifendy Department of Biology, State University of Padang, [email protected]

Abstract: Medicinal plants have been very popular among the people of Indonesia as traditional medicine and a means of supporting public health hereditary. The ability of antimicrobial medicinal plants have been tested by several researchers. The chemicals contained in the plant is a real drug on medicinal plants. There are several chemical compounds found in plants, namely: saponins, flavonoids, tannins, triterpenoids, quinones and the elements sodium, calcium, potassium and magnesium. Diarrhea can be defined as the excess fluid in the stool resulting in lots of muddy excrement. Diarrhea due to infection is usually acute, ± 90% were caused by infectious microorganisms, such as viruses, bacteria, or parasites. The bacteria are most commonly found in the stools with diarrhea is Escherichia coli and Salmonella. The aim of research to determine the ability and the effective concentration are some herbs leaf extract in inhibiting the growth of bacteria Escherichia coli. This study uses a completely randomized design (CRD) with 6 treatments and three replications. Treatment concentrations of 10%, 20%, 30%, 40%, and 50% on each plant and amoxilin (control antibiotic). Data were analyzed by ANOVA (Analysis of Variance) and continued with DNMRT test (Duncan's New Multiple Range Test) at α level of 5%. The results showed that the leaf extract Karamunting (Rhodomyrtus tomentosa), red betel (Piper cronatum) and Papaya (Carica papaya) is able to inhibit the growth of Escherichia coli causes diarrhea. Keywords: Medicinal plants, diarrhea, Escherichia coli.

B78 - Ethanol Extract of Costus speciosus on The Fertility of Diabetic Male Mice (Mus musculus) Mahmud Rudini, Endang Linirin Widiastuti, Sutyarso Jurusan Biologi - Jurusan Biologi FMIPA - Universitas Lampung; email: [email protected]

Abstract: Diabetic is one of the world diseases and Indonesia is the fourth higher country with diabetic patients. Diabetic is characterized with hyperglycemia caused by inability of insulin secretion which in turn effecting fertility such as impotent, ejaculation and spermatogenesis defects. Costus speciosus with its diosgenin contain is known as anti-diabetic herb, however, this diosgenin effect should be explored more in the fertility of diabetic animals. The study was conducted in order to explore the effect of ethanol extract of C. specious on diabetic male mice. Complete random design was applied with 5 treatment groups (with 5 replications). The treatments SEMIRATA Bidang MIPA 2016; BKS-PTN Barat

25

Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B) groups were the control group (no induction), positive control group (aloxan induction), negative control group (no aloxan but received C. speciosus extract), two groups with ethanol extract of C. specious (after aloxan induction) 20 mg and 30 mg/100 gram BW/day. After 14 days of treatments, observation was made for change in body and testis weights, the number of spermatozoa, spermatozoa motility and viability, and the number of spermatogonia, spermatocyts, spermatid. Data were analyzed with Anova at 5% (p<0.05) followed by Fisher‟s at 5%. The result indicated that ethanol extract of rhizome of C. speciosus decrease significantly in blood glucose and fertility of diabetic induced male mice (p< 0,05). Keywords: Diabetic, mice, C. speciosus, glucose, fertility

B79 - ANALISIS KEMAMPUAN POHON DALAM MEREDUKSI CO2 DARI KENDARAAN BERMOTOR DI KAMPUS UNIVERSITAS JAMBI Mahya Ihsan, Ari Setiyawan, Muhammad Harun Al Rasyid Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Jambi; e-mail : [email protected]

Abstrak: Kajian tentang analisis kemampuan pohon dalam mereduksi CO2 dari kendaraan bermotor di kampus universitas jambidilakukan mulai Januari sampai Maret 2016. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan pohon dalam menyerap CO2 dari kendaraan bermotor di universitas Jambi. Penelitian dilakukan dengan metode sensus dengan menghitung jumlah individu satu persatu secara langsung. Penghitungan kendaraan dilakukan satu jam pada saat jam puncak kendaraan masuk dan keluar dalam satu hari. Lokasi penelitian adalah semua fakultas yang terdapat di kampus universitas Jambi, Mendalo dan ruang terbuka hijau. Hasil penelitian menunjukkan total tutupan tajuk pohon sebesar 11,2305403 ha dengan daya serap sebesar 1459,071795 Kg/jam. Emisi total CO2 yang berasal dari kendaraan bermotor sebesar 602,0616148 Kg/jam, sehingga sisa emisi yang dihasilkan adalah -857,01018 Kg/jam. Hasil ini menunjukkan jumlah pohon masih mendukung dalam penyerapan CO2 di Universitas Jambi. Kata kunci: Kemampuan pohon, Reduksi CO2, Universitas Jambi

B80 - Keanekaragamam Tumbuhan Asing Invasif di Kawasan Taman Hutan Raya Dr. Moh. Hatta, Padang Maifairus Sahira, Solfiyeni, Syamsuardi Abstrak: Penelitian mengenai “Keanekaragaman Tumbuhan Asing Invasif di Kawasan Taman Hutan Raya Dr. Moh. Hatta, Padang, Sumatera Barat dilaksanakan pada bulan Juni-Agustus 2015. Kawasan Taman Hutan Raya Dr. Moh. Hatta terletak di Desa Ladang Padi dikiri kanan jalan Padang – Solok. Kawasan ini memiliki luas 240 Ha. Analisis vegetasi dilakukan untuk mengetahui keanekaragaman spesies tumbuhan asing invasif dengan menggunakan metode petak ganda yang ditetapkan secara sistematis. Plot dibuat sebanyak 25 plot dengan ukuran 10x10 meter dan jarak antar plot 10 meter. Dilakukan pengukuran pada semua tingkatan tumbuhan. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 18 spesies dengan 12 famili tumbuhan asing invasif. Famili yang tergolong dominan pada tingkat tumbuhan bawah dan seedling adalah leguminosae dan asteraceae dengan nilai 27,63% dan 21,58%, sapling dan pohon leguminosae dengan nilai 82,44% dan 100%. Indeks nilai penting untuk tumbuhan asing invasif pada tingkat tumbuhan bawah dan seedling Borreria laevis 34,76%, sapling Calliandra calothyrsus 240,03% dan pohon Calliandra calothyrsus 300%. Indeks keanekaragaman tumbuhan asing invasif dikawasan ini untuk seedling dan tumbuhan bawah tergolong sedang dengan nilai 1,10, sapling dan pohon tergolong rendah dengan nilai 0,22 dan 0,00. Kata kunci: Taman Hutan Raya Dr. Moh. Hatta, Analisis vegetasi, Tumbuhan asing invasif

B81 - Inventarisasi Kunang-kunang (Coleoptera: Lampyridae) di Kawasan Gunung Tujuh, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Mairawita1), Annisa Izmi Aulia1), Resti Rahayu2) 1)

Laboratorium Riset Taksonomi Hewan, Jurusan Biologi, Universitas Andalas, 2)Laboratorium Riset Fisiologi Hewan, Jurusan Biologi, Universitas Andalas; email koresponden: [email protected]

Abstrak: Kunang-kunang adalah serangga yang sangat kharismatik dan unik karena dapat memancarkan cahayanya sendiri. Di Kawasan Gunung Tujuh memiliki sumberdaya alam yang mendukung bagi keberadaan Kunang-kunang. Penelitian tentang Jenis Kunang-kunang (Coleoptera: Lampyridae) di Kawasan Gunung Tujuh, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi telah dilakukan dari Maret 2015 sampai Agustus 2015.Penelitan ini menggunakan metode purposive sampling dan menangkap langsung kunang-kunang dengan insect net disepanjang jalur pendakian menuju Danau Gunung Tujuh. Dari hasil penelitian didapatkan 59 individu yang terdiri dari tiga subfamili (Amydetinae, Lampyrinae dan Luciolinae), enam genera dan 10 jenis. Dari subfamili Amydetinae didapatkan satu jenis yaitu Vesta menetriesi, subfamili Lampyrinae didapatkan tiga jenis yaitu Diaphanes javanus, Pyrocoelia analis dan larva Lamprigera sp, dan subfamili Luciolinae didapatkan enam jenis yaitu Curtos cerea, Curtos sp. 1, Curtos sp. 2, Luciola picea, Luciola sp. 1, dan larva Luciola sp. 2. 26


Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B) Kata kunci: Coleoptera, Lampyridae, Kunang-Kunang, Firefly, Gunung Tujuh Jambi

B82 - ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PENDEGRADASI HIDROKARBON DARI RIZOSFER Salvinia Molesta D.S.Mitchell DALAM FITOREMEDIASI LIMBAH CAIR MINYAK BUMI Meli Astriani1, Sri Pertiwi Estuningsih2, Muharni3 1

Department of Biology FKI, Muhammadiyah University, Palembang; [email protected], 2,3Department of Biology Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sriwijaya University,

Abstrak: Isolasi dan identifikasi bakteri pendegradasi hidrokarbon dari rizosfer Salvinia molesta D.S. Mitchell dalam fitoremediasi limbah cair minyak bumi telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan isolat bakteri disekitar rizosfer Salvinia molesta yang mampu mendegradasi hidrokarbon dari limbah cair minyak bumi serta mengetahui karakteristiknya. Sampel limbah cair minyak bumi diambil setiap satu minggu sekali selama satu bulan. Hasil isolasi dan identifikasi bakteri diperoleh 13 jenis isolat bakteri yang berpotensi dalam fitoremediasi limbah cair minyak bumi. Berdasarkan hasil identifikasi diperoleh 8 isolat dalam genus Aeromonas, Planococcus, Pseudomonas, Staphylococcus, 2dalam genus Azomonas, 2 isolat dalam genus Acinetobacter, 2 dalam genus Alkaligenes dan 3 dalam genus Azotobacter. Kata kunci: isolasi, fitoremediasi, rizosfer, bacteria hidrokarbon, Salvinia molesta

B83 - IMMUNOMODULLATORY ACTIVITY OF AQUEOUS EXTRACT OF (Plectranthus amboinicus Lour Spreng) ON RAT INDUCED BCG AS ANTIGEN Melva Silitonga dan Pasar Maulim Silitonga FMIPA , Universitas Negeri Medan; email: [email protected]

Abstract: This study aims to examine how the immunomodulatory potential of aquaeous extract of leaves bangunbangun in stimulating the body to increase immunity against to specific antigen. Twenty-four rats (Rattus norvegicus) aged 2.5 - 3 months divided into six group. P0 (control) was given distilled water, while the other group treatment were P1, P2, P3, P4 and P5 was given 19 g AEP / kg bw + BCG, 31.5 g AEP / kg bw + BCG, 19g AEP / kg bw, 31.5 g AEP / kg, and P5 was given only BCG respectively. Aquaeous extract of Plectranthus amboinicus Lour (AEP) administered orally every day for 30 days. BCG was given on days 14 and 21 by intramuscularry. Immunomodulatory studies conducted by measuring the antibody titer, lysozyme and spleen index. On day 31, carried out blood sampling for analysis of antibody titers, lysozyme and spleen index. Measurement of the antibody titer was conducted using HI tests and lysozyme are based on lysis of Micrococcus lysodeiktycus suspension. Spleen index was determined from the weight of the spleen of the rats.surviving up to 15 days. The result showed that the antibody titer and lysozyme activity significantly higher in the treatment P3, P2, P6, P5, P4 compared to the controls . Spleen index was significantly higher in the treatment P3. The conclusion that the water extract of Plectranthus amboinicus have immunomodulatory activity. Keywords: Plectranthus amboinicus Lour Spreng, Immunomodulatory activity, Titer antibodi, lisozim

B84 - THE DEVELOPMENT OF INTERACTIVE MULTIMEDIA BY USING CAMTASIA STUDIO 8 ON BIOLOGY LEARNING ACTIVITY IN TISSUE CULTURE MATERIAL FOR XI MIA STUDENT CLASS IN SENIOR HIGH SCHOOL Mia Aina dan Nabella Winanda Aulia FKIP, Universitas Jambi; [email protected]

Abstract: Generally, biology learning process of plant tissue isolation method in Senior High School which exist in Jambi was delivered generally and in short time, and with the result that so many students still not understand and know about the making step of plant tissue isolation method. That‟s why it need to do a research the development of interactive multimedia by using camtasia studio 8 on biology learning activity in plant tissue isolation method for XI MIA student class in senior high school. This research purpose is to develop multimedia learning in plant tissue isolation method. This kind of research is development research which using ADDIE development model. Before trials, this multimedia has been validated by media and material expert. Multimedia learning trials to a small group in 3 classes in SMA N 1 Kota Jambi. The media validation result, conducted in 2 stages with the final score 96% with it means very good category. The material validation result conducted in 3 stages with the final result 80% which is very good category. The result of small group trials XII MIA 1 the result is 92% , in XII MIA 2 the result is 92%, in XII MIA 4 the result is 91,33% with very good Category. Over all the conclusion is tthe development of multimedia is very good category, interesting and enable to use as multimedia learning of plant tissue isolation method . Keywords: interactive multimedia , camtasia studio 8 , plant tissue isolation method


27


B85 - Efektifitas Minyak Atsiri Hyptis suaveolens(L.) Poit terhadap Jamur Fusarium dan Sclerotium rolfsii Moralita Chatri Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Padang; email : [email protected]

Abstrak: Fusarium dan Sclerotium rolfsii merupakan jamur patogen pada cabai. Selama ini pengendaliannya dilakukan dengan fungisida sintetis yang meninggalkan residu yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Oleh karena itu dimanfaatkan bahan alam seperti minyak atsiri yang berasal dari tumbuhanHyptis suaveolens (L.) Poit. Komponen minyak atsiri daun muda dan daun dewasa dari tumbuhan ini berbeda, tetapi sama-sama bersifat antimikroba. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji efektifitas minyak atsiri dari daunmuda dan daun dewasa H. suaveolens(L.) Poit dalam menghambat pertumbuhan Fusarium dan Sclerotium rolfsii. Penelitian dilakukan dari bulan Juli sampai September 2013 di Laboratorium Mikrobiologi UNP dengan menggunakan RAL, empat perlakuan dan empat ulangan dengan jamur uji Fusarium dan Sclerotium rolfsii. Perlakuan adalah minyak atsiri daun muda, minyak atsiri daun dewasa, kontrol positif (fungisida sintetis) dan kontrol negatif. Parameter yang diamati adalah diameter koloni dan persentase hambatan pertumbuhan jamur. Hasil penelitian menunjukkan bahwaperlakuan minyak atsiri H.suaveolens (L.) Poit, baik pada daun muda maupun daun dewasa dapat menghambat pertumbuhan jamur Fusarium dan Sclerotium rolfsii. Kata kunci: minyak atsiri, Hyptis suaveolens(L.) Poit, Fusarium dan Sclerotium rolfsii

B86 - Potensi Teripang Pasir (Holothuria scabra) Sebagai Nutrisi Peningkat Kecerdasan Kognitif Otak Anak Pada Hewan Uji Mencit Putih (Mus musculus L.) Muhammad Syukri Fadil, Ruhama Maya Sari, dan Wandanil Putra Jurusan Biologi FMIPA Universitas Andalas

Abstrak: Teripang merupakan salah satu kekayaan hewan laut yang mengandung banyak senyawa-senyawa serta gizi yang bermanfaat sebagai makanan maupun obat. Salah satunya adalah DHA dan EPA yang sangat bermanfaat dalam perkembangan otak yang mempengaruhi tingkat kecerdasan. Salah satu jenis teripang yang banyak terdapat di Indonesia adalah Teripang Pasir (Holothuria scabra). Namun pemanfaatan teripang ini belum begitu banyak diketahui. Oleh karena itu telah dilakukan penelitian mengenai potensi teripang pasir (Holothuria scabra) sebagai nutrisi peningkat kecerdasan kognitif otak anak pada hewan uji mencit putih (mus musculus) Penelitian ini menggunakan metoda Eksperimen Rancangan Acak Lengkap dengan 5 Perlakuan 6 Ulangan dengan menggunakan uji Curiosity Hole, uji Hebb-Williams Maze dan Morris Water Maze. Hasil pengukuran yang diperoleh kemudian dianalisis sidik ragamnya yang dilanjutkan dengan uji DNMRT apabila terdapat perbedaan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terlihat bahwa terjadi peningkatan kecerdasan kognitif otak pada anak mencit yang induknya diberi Nutrisi Teripang Pasir (Holothuria scabra) selama kebuntingan. Peningkatan ini makin terlihat seiring dengan peningkatan dosis teripang pasir yang diberikan pada induknya selama kebuntingan berlangsung. Kata kunci: Teripang, kecerdasan kognitif, DHA, EPA, Holothuria scabra, Mencit musculus.

B87 - AKTIFITAS EKSTRAK DAUN PEGAGAN(Centella asiatica) SEBAGAI ANTIMIKROBA TERHADAP MIKROBA PATOGEN Muhammad Yusuf Nasution, Endang Sulistyarini Gultom, dan Ahmad Shafwan S. Pulungan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, UNIMED; Email: [email protected]

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk melihat aktivitas ekstrak daun pegagan sebagai antimikroba patogen. Penelitian ini menggunakan bakteri E.coli sebagai maikroba patogen dan ekstrak daun pegagan (Centella asiatica) sebagai zat ekstraksi. Persiapan ekstraksi menggunakan teknik dehydration, clearing, infiltrasi, embedding, sectioning dan staining. Hasil menunjukkan konsentrasi terbaik dalam menghambat pertumbuhan E.coli adalah konsentrasi 50 % dengan rata-rata zona hambat 8.00 mm. Daya hambat oleh ekstrak daun pegagan ditandai dengan berubahnya warna permukaan media NA atau sekitar pertumbuhan bakteri trsebut menjadi bening (tidak ada bakteri yang tumbuh di daerah tersebut) Kata kunci: Centela asiatica, antimikroba,zona hambat

B88 - DETEKSI SPESIES PARASIT MALARIA BERBASIS 18S rRNA DAN UJI RESISTENSINYA TERHADAP OBAT UNTUK GEN DHPS SEBAGAI INFORMASI DASAR PENGEMBANGAN VAKSIN MALARIA IRADIASI Mukh Syaifudin Pusat Teknnologi Keselamatan dan Metrologi, Badan Tenaga Nuklir Nasional, Jl. Lebakbulus Raya No. 49 Jakarta.

28


Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B) Abstrak: Malaria masih merupakan masalah kesehatan utama karena menyebabkan 1-2 juta kematian per tahun. Oleh karean itu pengembangan vaksin, termasuk vaksin dengan radiasi pengion, sangat diperlukan untuk mengendalikan penyakit ini. Tujuan penelitian ini adalah menentukan spesies parasit malaria yang menginfeksi spesimen darah pasien terduga malaria dan uji resistensinya terhadap sulfadoksin-pirimetamin (SP). Jumlah sampel yang diuji adalah 10 buah spesiemen darah dari Rumah Sakit Dok II Jayapura. Uji mikroskopik pada apusan darah tipis dilakukan menurut prosedur standard, diikuti diagnosa dengan Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengkonfirmasi lanjut parasit menggunakan gen 18S rRNA pada ekstrak asam deoksiribonukleat. Adanya mutasi gen dhps (dihydropteroate synthetase) terkait obat SP diuji dengan metode restriction fragment length polymorphism (RFLP). Hasil menunjukkan bahwa 9 sampel terinfeksi Plasmodium falciparum dan 1 terinfeksi P. vivax. Mutan alel dari gen dhps pada kodon K540E terdeteksi pada 3 (33,3%) sampel. Meskipun jumlah sampel yang diuji sangat terbatas, informasi yang diperoleh akan bermanfaat sebagai pengetahuan tambahan dalam pengembangan vaksin dengan iradiasi. Kata kunci: vaksin malaria, iradiasi gamma, diversitas genetik, 18S RNA, dhps

B89 - Effect of Growing Media on Growth Agarwood (Aquilaria malaccensis Lam.) Rendia Safitri1) dan Muswita2) 1)

Alumni FKIP University of Jambi , e-mail: [email protected]; 2) PMIPA FKIP Jambi University) , email muswita_2009 @yahoo.co.id

Abstract: Agarwood is one of beneficial plant species and a lot of them have been developed. Increased trade of agarwood since this few years have scarcity inflict in natural production of clump. In 1994, the CITES convention (convention on international trade in endangered species) have stipulated the agarwood‟s species Aquilaria malaccensis is in the appendix list, it‟s limited trade of plant that needs to be preserved. This research purpose are to know the effect of growing media and to know the best growing media for agarwood‟s growth. The design‟s used is completely randomized designt that consisting of 5 treatments and 5 replicates so there are 25 experimental units. Growing media that have been used are PMK soil + sands, PMK soil + rice hills, PMK soil + sawdust, PMK soil + coconut fiber dust, and PMK soil + top soil. After that, analysing the variance or F test. As a further test is used multiple range test of Duncan (DMRT) at 5% of significance level. The result‟s showed the growing media influence on specific leaf‟s weight and do not give an effect on high seed, leaf area, and the leaf number of agarwood. The best growing media for agarwood‟s growth in this research is PMK soil + sands. This media give 0,038g of specific leaf weight. Keywords: Growing Media, Agarwood

B90 - Efektivitas Penggunaan Multimedia dalam Pembelajaran Berbasis Masalah pada Perkuliahan Mikrobiologi Terhadap Kemampuan Memecahkan Masalah Nanda Pratiwi, Ahmad Shafwan S. Pulungan Jurusan Pendidikan Biologi Universitas Negeri Medan, Medan 20221, Indonesia. Email: [email protected]

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Mengetahui pengaruh model PBM dan media interaktif terhadap kemampuan memecahkan masalah pada perkuliahan Mikrobiologi di Jurusan Biologi Universitas Negeri Medan. (2) Mengetahui pembelajaran yang lebih efektif antara PBM kelompok menggunakan multimedia interaktif, PBM klasikal menggunakan multimedia interaktif, dan pembelajaran konvensional menggunakan media linier, dalam memecahkan masalah pada perkuliahan Mikrobiologi di Jurusan Biologi Universitas Negeri Medan. Metode penelitian adalah kuasi eksperimen dengan 3 kelas yang ditentukan secara random. Instrumen penelitian menggunakan tes kemampuan memecahkan masalah. Tes sebayak 4 soal dalam bentuk essay. Teknik analisis data menggunakan ANACOVA dengan bantuan progran SPSS. Hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa: (1) Terdapat pengaruh model PBM dan media interaktif terhadap kemampuan memecahkan masalah pada perkuliahan Mikrobiologi di Jurusan Biologi Universitas Negeri Medan (F hitung=14,533, P=0,000), (2) PBM kelompok menggunakan multimedia interaktif lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran PBM klasikal menggunakan multimedia interaktif, dan pembelajaran konvensional menggunakan media linier dalam meningkatkan kemampuan memecahkan masalah pada perkuliahan Mikrobiologi di Jurusan Biologi Universitas Negeri Medan. Kata kunci: Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM), multimedia interaktif, kemampuan memecahkan masalah.

B91 - Endophytic Colletotrichum spp. from Cinchona calisayaWedd. and its potential as quinine production Nani Radiastuti and Dalli Mutea Biology Department, Faculty of Science and Technology, State Islamic University (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia; email: [email protected]


29

Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B) Abstract: Endophytic fungiis microorganisms that live inside plant tissues without harming its host and is capable of producing the same secondary metabolites as its host plant. Endophytic fungi is very diverse and important group of microorganisms. The objectives of the study are to identify endophyte Colletotrichum spp. using ITS rDNA analyse, alkaloid chinchona and antibacterial characteristics. Phylogenetic analysis of ITS rDNA regions and morphology are used to identify the species. Chloroform extracts were analyzed using the High Pressure Liquid Chromatography (HPLC) to determine the production of quinine. There are 13 isolates of Colletotrichum spp as endophytes with associated with Cinchona calisaya Wedd. from fruit (6 isolates), leaf (5 isolates), twig (1 isolate) and root (1 isolate). This is the first report as endophytes are associated with C. calisaya. Based on ITS phylogenetic analysis are introduced of 7 strains Colletotrichum sp, 1 strain closely with C. aegnigma, 2 strains closely C. cordylinicola, 1 strains C arxii, 2 strains nested C. karstii. The Colletotrichum sp. M1 (leaf), M3 (bark), M8 (fruit) and C. karstii M5 (fruit) are potential alkaloid quinine. Four strains of Colletotrichum spp. have antibacterial activity are selected against Staphylococcus aureus and seven Colletotrichum spp. against Escherichia coli. The endophyte identification of Colletotrichum species needs another gene other than ITS rDNA. Keywords: Antibacterial, Cinchona calisaya, Colletotrichum spp. Endophytic fungi

B92 - Potensi Azolla pinnata sebagai pakan alternatif ikan lele (Clarias gariepinus Burchell, 1822) varietas sangkuriang Saleh Fatoni, Narti Fitriana, dan Joni Haryadi Abstrak: Salah satu alternatif untuk mengatasi harga pakan yang tinggi pada budidaya ikan lele varietas sangkuriang adalah dengan menggunakan gulma air seperti Azolla pinnata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi A. pinnata sebagai pakan alternatif ikan lele dan mengetahui sebarannya menggunakan radioisotop 32P dalam tubuh ikan lele. Perlakuan menggunakan A. pinnata sebanyak 5% dari bobot ikan, perlakukan B menggunakan 2,5% A. pinnata dan 2,5% pakan komersil sedangkan perlakuan C tidak menggunakan A. pinnata, setiap perlakuan dilakukan 3 kali ulangan. Hasil pengamatan menunjukkan adanya pengaruh A. pinnata terhadap laju pertumbuhan spesifik dan rasio konversi pakan. Tingkat kelangsungan hidup mencapai 92,22% (perlakuan A), 98,89% (perlakuan B) dan 95,56% (perlakuan C). Sebaran A. pinnata terinkorporasi 32P total yang tidak terinkorporasi (terserap) dalam tubuh ikan sebanyak 71,65%, total terinkorporasi sebanyak 28,35%, meliputi dalam otot lurik 15,17%, tulang 9,03% dan organ dalam 4,14%. Kata Kunci: Azolla pinnata, inkorporasi 32P, laju pertumbuhan spesifik, lele sangkuriang, rasio konversi pakan

B93 - PEMETAAN KERUSAKAN HUTAN MANGROVE AKIBAT KONVERSI LAHAN DI KAWASAN TAMAN WISATA ALAM (TWA) PANTAI PANJANG - PULAU BAAI KOTA BENGKULU TAHUN 2000-2013 Nike Anggraini Jurusan Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Bengkulu; [email protected]

Abstrak: Tujuan penelitian ini menggambarkan kondisi fisik kerusakan hutan mangrove akibat konversi lahan yang dilakukan oleh penduduk yang bermukim di kawasan TWA, jenis aktivitas penduduk yang berpengaruh terhadap kerusakan serta merumuskan upaya pemulihan hutan mangrove di kawasan TWA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei secara spasial, melalui interpretasi pada hasil pengolahan data citra penginderaan jauh yang disajikan dalam bentuk peta serta survei langsung pada objek kajian. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif. Pemilihan area menggunakan metode stratified random sampling berdasarkan unit penggunaan lahan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini, terjadi perubahan hutan mangrove mencapai 65,58 % pada daerah penelitian selama 13 tahun (2000-2013) yang disebabkan tingginya aktivitas konversi hutan mangrove di kasawan TWA Pantai Panjang dan Pulau Baai. Dampak yang ditimbulkan akibat aktivitas konversi yakni terjadinya perubahan luasan hutan mangrove selama 13 tahun. Salah satu upaya pemulihan terhadap kerusakan hutan mangrove yang dapat dilakukan yakni dengan menerapkan sistem silvofishery. Kata kunci: Pemetaan, kerusakan hutan mangrove, konversi lahan

B94 - KERAGAMAN ANURA DI KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS BENGKULU Novia, Feri Efriadi, Aceng Ruyani Jurusan Biologi FMIPA Universitas Bengkulu, [email protected]

Abstrak: Telah dilakukan penelitian tentang Keragaman Jenis Anura di Kawasan Kampus Universitas Bengkulu, penelitian ini telah dilakukan dari bulan April sampai dengan Mei 2015, dengan Metode Visual Ecounter Surveys (VES) . Pengambilan sampel dimulai dari pukul 19.00 – 23.00 ), penelitan ini bertujuan untuk mengetahui jenisjenis Anura yang terdapat di Kawasan Kampus Universitas Bengkulu.Dari hasil pengamatan didapatkan 13 spcies Anura yaitu Duttaphrynus melanosticus, Ingerophrynus biporcatus , Ingerophrynus parvus (Famili Bufonidae ), 30


Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B) Fejevarya cancrivora, Fejevarya limnocharis, Limnonectes blythii, Limnonectes ingeri, Limnonectes macrodon, Limnonectes shompenorum, Limnonectes sp1.(Famili Dicroglossidae), Hylarana chalconota , Hylarana purvacola (Famili Ranidae), Polypedates leucomystax (Famili Rhacoporidae ). Kata kunci: Keragaman, Anura, Metode VES.

B95 - PEMANFAATAN PATI SAGU SEBAGAI SUMBER KARBON UNTUK MEMPRODUKSI BIOPLASTIK OLEH BAKTERI AMILOLITIK LOKAL Nur Arfa Yanti dan Nurhayani H. Muhiddin Jurusan Biologi FMIPA Universitas Halu Oleo, Kampus Hijau Bumi Tridharma, Anduonohu, Kendari Sulawesi Tenggara, 93232; [email protected],

Abstract: Bacillus sp. PPK6is anamy lolytic bacteria is isolated from wet sago flour and potentially produce bioplastic Poly-β-hydroxybutyrate (PHB). This study aims to determine the potential of sago starchas a carbon source to produce bioplastic using the Bacillus sp. PPK6. PHB production was done with the Batch system using minimal media sago starch. Analysis of PHB content was determined using spectrophotometric method. The results showed thatthe sago starch can be used as a carbon source by Bacillus sp. PPK6 to produce PHB with the highest PHB content ofas much as81.60% (g PHB/g dry weight of cells) after 96 hours of incubation. Therefore, sago starch is potential is used as a carbon source to produce bioplastic. Keywords: Sago starch, Carbon source, Bioplastic, PHB, Amylolytic bacteria

B96 - Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Inkuiri Terbimbing dalam Meningkatkan Keterampilan Proses Sains pada Praktikum Sistematika Tumbuhan Tinggi di Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Tahun Akademis 2014/2015 Nursal dan Wan Syafii Program Studi Pendidikan BiologiFKIP Universitas Riau

Abstract: Research on application Method of Guided Inquiry Based Learning in Science Process Skills in High Plant Systematics Practicum in Biology Education Studies Faculty Of Teacher‟s Training and Education University of Riau on Academic Year 2014/015 have been done. The research was conducted from February to July 2015 at 20 students. The study consisted of two cycles of learning which includes 4 meetings. The parameters measured were the students' ability to implement the Basic Skills Process Science in the learning activities of students in each cycle of learning, which include: the ability to identify problems in the field of High Plant Systematics, the ability to formulate hypothesis in accordance with the formulation of the problem, the ability to plan and carry out the data collection process to answer hypothesis, the ability to analyze and interpret data to test the hypothesis, and the ability to formulate a correct conclusion. The results showed that there are increasing ability and learning activities of students in the implementation of basic science process skills in the practical implementation of High Plant Systematics. On average students' ability to implement basic science process skills in the first cycle was 3.09 (good) and the cycle II increase to 3.40 (good). The average student learning activities for implementing High Plant Systematics in the first cycle is 7.56 (good) and on the second cycle increased to 7.70 (good). Keywords: Guided Inquiry, High Plant Systematics

B97 - KETERKAITAN JUMLAH DAERAH TERMUTASI PADA GEN β-GLOBIN DENGAN INDEKS KORPUSKULAR PEMBAWA SIFAT β-THALASSEMIA Priyambodo1, Niken Satuti Nur Handayani2 1

Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung, Jl. Sumantri Brodjonegoro No. 1 Bandar Lampung, Lampung, [email protected]. 2Laboratorium Genetika Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, Jl. Teknika Selatan No. 1 Sekip, Sleman, DI Yogyakarta, [email protected]

Abstract: Thalassemia is a genetic dissorder caused by point mutation on the globin gene that decreasing the corpuscular index on thalassemian, included the carrier of thalassemia. Three to five percents of Indonesian is thalassemia carrier, β-thalassemia is the most common type. This research aimed to identify the relationship between the number of mutated region on β-globin gene and the decreasing of corpuscular index on βthalassemia carrier. The data was collected during 2012 to 2014 in Yogyakarta. Hematological analysis was performed by corpuscular index included mean corpuscular volume (MCV), mean corpuscular haemoglobin (MCH), and mean corpuscular haemoglobin concentration (MCHC) in Prodia Laboratory. Molecular analysis was performed by the polymerase chain reaction-single stand conformation polymorphism (PCR-SSCP) method in Laboratory of Genetics and Laboratory of Falitma, Biology Faculty, University of GadjahMada. Of a total of 96 individual screeaned, there were 9 suspects β-thalassemia carrier with 1 β-globin gene mutated region showed the average of MCV 63,1 fl, MCH 19,76 pg and MCHC 32,34 g/dl. Seven suspects β-thalassemia carrier with 2 βSEMIRATA Bidang MIPA 2016; BKS-PTN Barat

31

Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B) globin gene mutated regions showed the average of MCV 61,16 fl, MCH 19,74 pg, and MCHC 32,3 g/gl. One suspect β-thalassemia carrier with 3 β-globin gene mutated regions showed the average of MCV 64,2 fl, MCH 19,5 pg, and MCHC 30,4 g/dl. The number of β-globin gene mutated regionwas not the main factor of decreasing the corpuscular index on β-thalassemia carrier. Keywords: mutated region, corpuscular index, β-thalassemia carrier

B98 - THE EFFECT OF WASTE COAL ACID MINE DRAINAGE ON ERYTHROCYTES NUMBER, HEMOGLOBIN and CARP LEUKOCYTES (Cyprinus carpio L.) Puji Utari Ardika1, Erwin Nofyan2, Endri Junaidi2 1

Departement of Biology Education, Faculty of Education Matematic and Science, Jambi University. 2Departement of Biology, Faculty Matemathic and Science, Sriwijaya University

Abstract: The effect of intercolaration waste acid mine drainage on erytrocyte number, hemoglobin and carp leukocyte (Cyprinus carpio L), this research was conducted from January until March 2012 at the laboratory of Aquatic Association Aquaculture Program, Faculty of Agriculture and Animal Physyology Laboratory, Department of Biologi, Faculty of Mathematics and Sciences Sriwijaya University. This research aims to discover of the effects from acid mine drainage on the erythrocytes number, hemoglobin level and carp leukocytes numbers (Cyprynus carpio L.). The design was Complete Randomized Design (CRD) with the treatment concentacion 0%, 0.01%, 0.02% , 0.03% , 0.04% with 5 replicates for each treatment. For 24,48,72 and 96 hours. The variable was observed the changes of carp blood component numbers (Cyprinus carpio L). The data was analized with Analysis of Variance (ANOVA) and if there are differances in test followed by Duncan‟s New Multiple Test (DNMRT). The results showed that the distribute of waste coal acid mine drainage with different consentration, has significantly influenced to observed from control and the decreace erythrocytes numbers, hemoglobin level and leukocytes number of the carp (Cyprynus carpio L). Keywords: Carp, Acid Mine Drainage, erythrocyte, hemoglobin, leukocyte

B99 - Efektivitas Sarang Semut (Myrmecodia pendans) Terhadap Nilai Hematokrit Mencit Swiss Pasca Iradiasi Sinar UV Putri Triningsih, Resti Rahayu, Efrizal FMIPA, Universitas Andalas; Email: [email protected]

Abstract: The reduction of ozone in the stratosphere as a consequence of human activity led to an increase in the level of ultraviolet radiation on the ground. The increasing UV radiation is associated with the risk of some diseases or conditions, e.g. alteration of the hematological in the physiopathological evaluation of living beings. This study aimed to evaluate the potential antioxidant and effective doses of the extract (Myrmecodia pendans) could stabilize hematocrit value after UV irradiation. This study used an experimental method completely randomized design (CRD) with six treatments and four replication. The results were taken from twice measuring of hematocrit value.Treatment began with irradiated UV for 14th days. The first measuring was done at 15th days. Then treatments were given for each group, it is negative control, positive control, doses of Myrmecodia pendans extract 50; 100; 200; dan 300 mg/kg BB. Data were analyzed by using Paired t-test and One-Way ANOVA. The result showed that any significant differences among treatment groups. Consider the average change and percentage, a dose of 50 mg/kg BB the extract ant-plant had better effectiveness than the others. The result of this study can be concluded that giving of extract ant-plant could stabilize hematocrit value of swiss albino mice after UV irradiation. Keywords: ant-plant,hematocrit, swiss albino mice,and UV irradiation.

B100 - Komunitas Makrofauna di Kawasan Mangrove Desa Tanjung Leban dan Bukit Batu, Bengkalis Radith mahatma dan Afrimaini FMIPA Universitas Riau; email: [email protected]

Abstract: Information on macrofauna community from mangove areas in Indonesia is still scarce. The objective of this research were study the abundance and community structure of macrofauna in mangrove area of Tanjung Leban and Bukit Batu Villages, Bengkalis Region, Riau Province. Macrofauna were sampled in September 2014 using corer from 10 plot located in mangrove areas of Tanjung Leban and Bukit Batu Villages. Each plot were sampled three times as a replication. The macrofauna which were collected were classified to Nematoda, gastropoda, Copepoda, Bivalvia, Polychaeta, Oligochaeta, Tardigrada, Insecta, Holothuroidea, Ostracoda and Syncarida. Total abundance of macrofauna were 3347 ind./m2 with Nematoda, Gastropoda, and Copepoda as the most dominant taxa. Analysis of ANOVA indicated that the abundance of macrofauna between the plot inside each mangrove area were not statistically different (Tanjung Leban F = 0,96, Bukit batu F = 0,86). Additionally, the Student‟s t test indicated that the abundance of macrofauna betwen mangrove area in Tanjung Leban and Bukit Batu were not statistically different (t = 1,92). 32


Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B) Keywords: Macrofauna, mangrove, community, Bengkalis

B101 - MORFOLOGI SERBUK SARI PADA BEBERAPA VARIASI WARNA MAHKOTA BUNGA Caesalpinia pulcherrima (L.) SWARTZ Rahmadhani Fitri, Dezi Handayani, Des M. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Padang; Email: [email protected]

Abstrak: Struktur serbuk sari sangat bervariasi pada suatu spesies. Serbuk sari ini dapat digunakan sebagai alat dalam pengklasifikasian tumbuhan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur morfologi serbuk sari pada beberapa variasi mahkota bunga Caesalpinia pulcherrima (L) Swartz. Karakter morfologi serbuk sari diamati dengan menggunakan mikroskop digital dan Scanning Electron Microscope (SEM) yang meliputi unit, polaritas, simetri, ukuran, bentuk, ornamentasi, jumlah dan tipe aperture. Dari penelitian yang dilakukan, ditemukan bahwa serbuk sari dari variasi warna mahkota bunga C. pulcherrima (L.) Swartz memiliki unit serbuk sari tunggal atau monad, polaritas isopolar, simetri radial, dan ukuran besar. Panjang aksis polar (P) berkisar antara 58,16– 74,11 µm, sedangkan panjang diameter ekuatorial (E) berkisar antara 59,86–75,97 µm, sehingga serbuk sari dapat digolongkan ke dalam bentuk Subspheroidal Oblate Spheriodal dan SubspheroidalProlate Spheriodal. Ornamentasi dari C. pulcherrima (L.) Swartz yaitu bentuk jaring. Apertur ditemukan 3 dengan tipe pori dan terletak di bagian ekuatorial. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa, serbuk sari dari variasi bunga C. pulcherrima (L.) Swartz memiliki kesaman dari segi unit, polaritas, simetri, ukuran, serta tipe apertur, dan berbeda dari segi bentuk. Kata kunci: Serbuk Sari, Mahkota Bunga, Caesalpinia pulcherrima (L.) Swartz,

B102 - PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INSIDE-OUTSIDE CYCLE PADA MATA KULIAH BIOLOGI UMUM Relsas Yogica Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Padang; email: [email protected]

Abstract: Classroom learning and laboratory practic are spesific aspects of learning in university, focused on students activities. Students must be able to improve theirself become someone who expert to find an information, keep and save it, and share that thing to others. Hopely, a ready person who will hold the world chances in many life aspects will be created. This proceess is impossible without hands of teacher and all elements in department, faculty, university and government. But, the smallest factor that should exist in first step is teacher. They must always understand their own class and their student‟s problem in the class. Writer observed a class from Physic Development in first year degree in Basic Biology subject. This course is one of 4 courses that should be taken by first year students. Writer saw many students felt tedious. For example, they looked sleepy, they went out in high frequency, and some others came late to the classroom. This condition should not happen. Writer had use a learning model namely inside-outside cycle to solve this problem. In logic, writer had try a new learning method to make new sense. Writer looked for informations about this model before it was practiced in the class. The development of treatment was observed weekly. Research results are students feel happy and overall they got a good grade in last exam.

B103 - POTENSI DAUN HONJE HUTAN (Etlingera hemisphaerica) TERHADAP BERAT BADAN Mus musculus YANG TERPAPAR MERKURI KLORIDA (HgCl2) Rendi Zulni Eka Putri, Aceng Ruyani, Agus Sundaryono, Endang Widi Winarni Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bengkulu; e-mail: [email protected]

Abstrak: Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian crude ekstrak etanol daun E. hemisphaerica pada mencit yang terpapar merkuriklorida (HgCl2) terhadap berat badan M.musculus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen menggunakan 25 ekor M. musculus dan terbagi menjadi 5 kelompok perlakuan. Kelompok pertamadiberi air minum standar, kelompok kedua diberi HgCl2 dan ketiga kelompok lainnya diberi HgCl2serta crude ektrak etanol E. hemisphaerica dengan dosis 0,13 mg/g, 0,26mg/g dan 0,39 mg/g. Hasil peneitian terhadap rerata berat badan M. musculus pada kelompok pertama adalah 28.8 gram menjadi 33.4 gram, kelompok kedua 26.8 gram menjadi 29.4 gram, kelompok ketiga 27.6 gram menjadi 25 gram, kelompok keempat 29.6 gram menjadi 28.2 gram, dan kelompok kelima 30.8 gram menjadi 31.8 gram. Hasil analisis Annova berat badan awal tidak berbeda nyata terlihat dari F hitung < F tabel (1.290<2.87), sedangkan analisis berat badan akhir mengunakan Annova berbeda nyata terlihat dari F hitung > F tabel (5.521>2.87). Kesimpulan pemberian crude ekstrak etanol daun E. hemisphaerica pada M.musculus yang terpapar HgCl2 berpengaruhterhadap berat badan. Kata kunci: E. hemisphaerica, M. musculus, Berat badan


33


B104 - THE GROWTH RATE OF TRANSPLANTED CORAL BY BOUNDING METHOD IN TAMAN NIRWANA,PADANG Rera Agung Syukra, Indra Junaidi Zakaria, Izmiarti Biology Department, Mathematics and Natural Sciences Faculty, Andalas University, Padang; Email : [email protected]

Abstract: Attempts to rehabilitate damaged coral reef ecosystems can be performed through the coral transplantation activities. One of the ways used in these transplants is bounding method. This work aimed to study the growth rate of the transplanted coral by bounding method. Implementation of the research involved taking coral seedlings, planting coral seedlings by Scubadiving at a depth of 3 to 5 meters, measuring physicochemical of the water and measuring the length and number of coral reef branches. The corals used as seeds in this study is derived from the genus Acropora. The results showed the transplanted coral growth rate is 5.16 mm in the first month with the addition of one branch. Observations in the second month showed the transplanted coral growth rate of 3.74 mm with four additional branches. Keywords: growth rate, bounding method, transplantation

B105 - Uji Repelensi Ekstrak Sereh Wangi (Cymbopogon nardus (L.) Rendle) terhadap Beberapa Strain Kecoak Jerman (Blattella germanica L.) Resti Rahayu1), Robby Jannatan1) dan Henny Herwina2) 1)

Laboratorium Riset Fisiologi Hewan Jurusan Biologi Universitas Andalas; email: [email protected], 2)Laboratorium Riset Taksonomi Hewan Jurusan Biologi Universitas Andalas

Abstrak: Kecoak jerman telah resisten terhadap insektisida sintetis, oleh sebab itu eksplorasi bioinsektisida sangat perlu dilakukan, salah satunya adalah bioinsektisida dari ekstrak sereh wangi. Sifat sereh wangi sebagai repelen maupun atraktan perlu diketahui sebelum pengembangan bioinsektisida lebih lanjut. Penelitian ini telah dilakukan dari bulan Januari sampai Maret 2016 yang bertujuan untuk melihat tingkat repelensi ekstrak sereh wangi terhadap beberapa strain kecoak jerman. Metoda yang digunakan adalah eksperimental dengan rancangan acak lengkap empat perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan terdiri dari strain kecoak jerman jantan, strain rentan (VCRU-WHO) sebagai kontrol dan strain resisten dari lapangan (HHB-JKT, PLZ-PDG dan KRSBDG) sebagai perlakuan. Dari hasil yang didapatkan diketahui bahwa ekstrak sereh wangi memiliki sifat repelensi terhadap kecoak jerman. Repelensi tertinggi terdapat pada strain PLZ-PDG (84,26%) sedangkan repelensi terendah terdapat pada strain HHB-JKT (57,14%). Setelah dilakukan analisis sidik ragam (ANOVA) tidak terdapat perbedaan yang nyata antar perlakuan pada taraf 5%. Kata kunci: Kecoak jerman, Repelensi dan Sereh Wangi

B106 - The Influence Lactobacillus bulgaricus Grigorov and Streptococcus thermophilus (ex OrlaJensen) Schleifer et al. of Fermentatation Milk Jackfruit Seeds (Artocarpus integra Merr.) onProduction Yogurt Retni S. Budiarti and Nurul Fakultas PMIPA Universitas Jambi; Email: [email protected]

Abstract: Jackfruit is a plant fruit a grow all along the year, so it is easy to find. During this time people only consume meat only fresh fruit while the seeds are simply boiled and even thrown away, whereas jackfruit seeds contain nutrients that tow. Jackfruit seeds can be processed into economically valuable food, such as raw material for making yoghurt. This research aimed to know the influence of concentration starter Lactobacillusbulgaricus and Streptococcusthermophillus on fermented milk jackfruit seeds (Artocarpus integra Merr.) Towards the production of yoghurt and determine the concentration of a starter L. Bulgaricus and S. Thermopillus which can give the best results in fermented milk jackfruit seeds (Artocarpus integra Merr .) to the production of yoghurt. This research was conducted at the Laboratory of UP MIPA and used completely rendomize design (CRD), starter concentration with 6 treatments and 4 repeat. The observed parameters pH, total tertitrasi lactic acid, protein content, the population of lactic acid bacteria and organoleptic tests. Results were analyzed by ANSIRA and a further test DNMRT at 5% significance level. The results showed that the concentration of a starter of Lactobacillus bulgaricus and Streptococcus thermophillus no significant effect on pH and total lactic acid, but significant effect on protein content with the highest average is 13.13% and the population of lactic acid bacteria with the highest average is 207 , 75 × 1 012 cells / ml at a concentration of 7%. From the organoleptic test panelists preferred the yoghurt jackfruit seeds by treatment with L bulgaricus and starter S. thermophillus 7%. Keywords: concentration, starter, kualitas,yogurt

34



B107 - Sistem Polinasi Dragon’s Blood Palm (Daemonorops Spp.) Di Taman Nasional Bukit Duabelas, Jambi Revis Asra dan Upik Yelianti Program Magister Pendidikan IPA, Pascasarjana Universitas Jambi; Jambi, Indonesia; Email: [email protected]

Abstrak: Dragon,s Blood Palm (Daemonorops spp.) dikenal juga dengan rotan jernang. Tumbuhan ini menghasilkan resin merah pada permukaan buahnya, yang bermanfaat sebagai bahan baku untuk obat-obatan dan untuk perwarna. Resin merah merupakan salah satu sumber mata pencarian bagi suku-suku pedalaman seperti Suku Anak Dalam (Kubu) yang mendiami kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD) dan masyarakat lokal yang tinggal di sekitar hutan. Dragon’s blood palm (palem darah naga) termasuk ke dalam kelompok tumbuhan berumah dua (dioecious), dimana bunga jantan dan bunga betina terpisah pada individu yang berbeda. Pada tumbuhan dioecious sering gagal dalam melakukan perkawinan (polinasi), karena kematangan bunga jantan dan betina sering tidak sama. Hambatan ini akan berdampak terhadap keberhasilan polinasi sehingga dapat menurunkan produksi buah. Berdasarkan hasil penelitian di TNBD, ditemukan 2 species Dragon,s Blood Palm, yaitu Daemonoropsdidymophylla(Becc) yang dikenal dengan jernang burung dan jernang umbut (Daemonorops draco (Willd.) Blume). Log rasio polen ovul merupakan indikator sistem polinasi suatu tumbuhan. Berdasarkan log rasio polen ovul, sistem polinasi D.didymophylla dan D. draco adalah xenogami. Kata kunci: Polen, Ovul, D. didymophylla, D. draco, Xenogami.

B108 - Pengembangan Bahan Ajar Biologi Menggunakan Learning Cycle 7E untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMPN 12 Padang Risda Amini Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang, E-mail korespondensi: [email protected]

Abstrak: Biologi merupakan salah satu mata pelajaran di kelas VII SMPN 12 Padang yang membahas makhluk hidup. Pada pelajaran biologi banyak konsep yang harus dipelajari siswa. Hasil survei awal menunjukkan bahwa banyak siswa yang tidak tuntas pada pelajaran biologi. Hal ini terjadi karena bahan ajar yang ada tidak sesuai dengan tuntutan kurikulum. Untuk membantu siswa dalam menguasai pelajaran, bahan ajar harus sesuai tuntutan kurikulum, menarik, dan mudah dipelajari siswa. Untuk mengatasi masalah ini dikembangkan bahan ajar biologi menggunakan model Learning Cycle 7E. Penelitian bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar biologi yang valid, praktis, dan efektif. Penelitian ini menggunakan model 4D dari Thiagarajan yang dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016. Instrumen penelitian adalah panduan wawancara, lembar observasi, lembar validasi bahan ajar, angket respon guru dan siswa, serta tes hasil belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan ajar yang dikembangkan sudah termasuk kategori valid, praktis, dan efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Disarankan kepada guru biologi supaya dapat menggunakan bahan ajar ini. Kata kunci: Learning cycle 7E, hasil belajar

B109 - Pengaruh Medan Magnet 0,2mT Terhadap Perkecambahan dan Pertumbuhan Tomat (Lycopersicum esculentum) yang Diinfeksi Fusarium sp. Rochmah Agustrina1), Endang Nurcahyani1), Eko Pramono2), Ika Listiani)1, Eko Nastiti1) 1

Fakultas Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam dan 2Fakultas Pertanian, Universitas Lampung

Abstrak: Pengaruh medan magnet terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman telah banyak dilakukan. Hasil-hasil penelitian terdahulu berhasil membuktikan bahwa pemaparan medan magnet 0,2 mT pada rendaman benih tomat (Lycopersicum esculentum) mampu meningkatkan pertumbuhan maupun produksi tomat. Dalam penelitian ini diteliti lebih lanjut apakah rendaman benih tomat yang dipapar medan magnet 0,2 mT dapat mempertahankan pertumbuhannya terhadap serangan Fusarium sp. Fusarium sp. adalah salah jamur patogen penting pada budidaya tomat. Penelitian disusun secara faktorial menggunakan rancangan petak terbagi berlajur dengan perlakuan: lama pemaparan medan magnet 0,2 mT (M) sebagai petak utama, infeksi Fusarium sp. (F) sebagai anak petak, dan perendaman benih (S) sebagai anak-anak petak. Perlakuan M terdiri dari: kontrol, 7'48 "; 11'42" dan 15'36 ". Perlakuan F dilakukan melalui infeksi benih sebelum disemai dan batang saat tanaman berumur 28 hari setelah semai (hss). Perlakuan S adalah perendaman benih selama 15 menit sebelum perlakuan M, dan sebagai kontrol benih langsung dipapar M tanpa perendaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemaparan medan magnet 0,2 mT pada rendaman benih dapat mempertahankan daya kecambah dan laju pertumbuhan vegetatif tomat yang diinfeksi Fusarium sp. lama pemaparan medan magnet 0,2 mT yang paling baik dalam mempertahankan laju pertumbuhan vegetatif tomat dari serangan Fusarium sp. 11 menit 42 detik. Kata kunci: Medan magnet 0,2 mT, Fusarium sp, daya kecambah, dan laju pertumbuhan


35


B110 - ACTINOMYCETES FROM RIMBO PANJANG RIAU PEATLANDAS ANTIBACTERIAL AGENTS Staphylococcus aureusANDStaphylococcus epidermidis Rodesia Mustika Roza, Atria Martina, Nova Wahyu Pratiwi dan Gita Putri Rosandi Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Riau, Kampus Bina Widya Jl. HR Subrantas Panam Pekanbaru RIAU, email: [email protected]

Abstract: Actinomycetes is one of microorganisms that can be used as antibacterial agents. Metabolites produced by actinomycetes have antagonistic activity on bacteria, therefore it can be used as antibacterial. The aim of this study was to test actinomycetes from peatland which capable of inhibiting the growth of Staphylococcus aureus and S.epidermidis. This study was conducted at the Microbiology Laboratory, University of Riau. A total of 40 actinomycetes were isolated eight isolates inhibiting S. aureus dan S. epidermidis. The inhibition zone diameter of S. aureus and S. epidermidis were 10,13 –16,16 mm and 7,91-17,03 mm respectively. Keywords: actinomycetes, peatland, Riau, Staphylococcus aureus, S.epidermidis

B111 - THE UTILIZATION OF MORINGA LEAVES EXTRACT (Moringa oleifera Lamk.) AS THE TYROSINASE INHIBITOR OF HUMAN PIGMENTATION Saleh Hidayat, Marlina Ummas Genisa, Eka Haryati Yuliany FKIP, Universitas Muhammadiyah Palembang Palembang, (2) FKIP, Universitas Muhammadiyah Palembang Palembang; Email: [email protected]

Abstract: Hyperpigmentation occurs due the production of excessive melanin. The process of melanin formation can be occurred with the assist of tyrosinase enzyme biocatalyst and UV ray that is existed in the sun. The application of tyrosinase inhibitor will inhibit the hyperpigmentation reaction. One of them by utilizing moringa leaves. This research was aimed to know whether moringa leaves extract could be used as the inhibitor of tyrosinase enzyme in human skin by measuring skin brightness level that was given by moringa leaves extract after being exposed by sunlight. Research design of this study was quasi experimental design with nonrandomized pretest-posttest in control group design that compare the treatment and control group by doing the measument before and after treatment. The research result showed the average of brightness skin level up 5 levels from first skin colour with treatment 3 gr/15 ml. the research result showed that moringa leaves extract could be used as the inhibitor of tyrosinase enzyme, so there was not hyperpigmentation. Keywords: Hyperpigmentation, inhibitor tirosinase, moringa leaves extract

B112 - Reproduction Development Stage of Sonneratia in Sembilang National Park South

Sumatra

Sarno, Harmida, Nita Aminasih, and Nely Melyanti Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sriwijaya University; E-mail: [email protected]

Abstract: Mangrove is a vegetation formation that grows in areas affected by the tide. Phenology flowering plant species is one of the important characters in the life cycle of the plant due to the phase that occurs early process for a plant to breed. Research on "Characteristics and Development Stages of Sonneratia in Sembilang National Park, South Sumatra" to determine the characteristics and development stages some species of Sonneratia. This study was conducted in April and November 2015, in Sembilang National Park South Sumatra. This research was conducted in the arboretum area using tagging method. First, set up a label to mark the sample was then affixed to the trunk or branches and given a serial number on each sample of mangrove trunks. Three stems selected for each species. Based on the results obtained, discovered the characteristics of three mangrove species Sonneratia alba, Sonneratia caseolaris and Sonneratia ovata, as well as the different stages of flower development of each species. Keywords: Mangrove, Sonneratia, phenology, SNP

B113 - OPTIMIZATION OF THE ANNEALING TEMPERATURE ON AMPLIFICATION PROCESS OF HIF-1α, Ca9 AND Ace1 USING ONE STEP RT-PCR TECHNIQUE Siska Alicia F. Alisirsyah1), Rahmawati Ridwan2), Mohamad Sadikin2) Jurusan Biologi FMIPA, Universitas Negeri Padang; email: [email protected]. 2Departemen Biokimia dan Biologi Molekular, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia 1

Abstract: In the one step reverse transcription-polymerase chain reaction (RT-PCR) technique, cDNA is used as template which made from RNA. The amplification in vitro by a series of one step RT PCR is carried out as follows cDNA synthesis, inactivation reverse transcriptase, and cDNA denaturation, primer-template annealing, and cDNA extension After PCR amplification cycles, a dissociation (melting) curve is constructed. The primer 36


Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B) template annealing temperature need to optimize in order to get optimal and specific PCR product and nonspecific products may not be formed, and the yield of products is reduced. We experimentally determine the optimal annealing temperature (Ta) values for several primer-template pairs of HIF-1α, Ca9, and Ace1 gene. The optimal Ta value is used in amplification cDNA of HIF-1α, Ca9, and Ace1. One step real time RT PCR is carried out as follows: one cycle of 42°C 5 min for cDNA synthesis, at 95°C, 5 min to inactivation reverse transcriptase, and followed by 40 cycles of denaturing at 95°C for 10 s, annealing at 54°C (Ace1) and 56°C (HIF-1α, CA9) for 30 s, and extension at 72°C for 30 s. This optimum T a could amplified the cDNA fragments can contribute in amplifications of HIF-1α, Ca9, Ace1 more quickly and efficient. Keywords: cDNA, RT-PCR, HIF-1α, Ca9, Ace1, Annealing temperature

B114 - AKTIVITAS HIDROLITIK EKSTRAK KASAR AMILASE DARI ISOLAT LOKAL Aspergillus niger FGR1 PADA MEDIA UJI PATI SAGU (Metroxylon sagu Rottb) Siti Khotimah dan Dedi Asykin Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Tanjungpura, Jl. Prof.Dr. H. Hadari Nawari

Abstrak: Peranan enzim sebagai biokatalisator dalam industri semakin meningkat, salah satunya adalah amilase. Aspergillus niger memiliki kemampuan untuk memecah pati atau amilum sebagai bahan penginduksi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas hidrolitik ekstrak kasar amilase dari isolat lokal A. nigerFGR1 dalam menguraikan pati sagu (Metroxylon sagu Rottb). Aktivitas hidrolitik ekstrak kasar amilase diamati dalam media uji mengandung pati sagu (Metroxylon sagu Rottb) dengan variasi waktu inkubasi (40, 45, 50, 55, 60, 65, 70, 75, 80, dan 85 menit) dengan 3 kali ulangan. Kadar glukosa relatif hasil aktivitas hidrolitik enzim diukur dengan metode Smogy-Nelson pada panjang gelombang 550 nm.Isolasi ekstrak kasar amilase dilakukan pada hari ke-4 inkubasi, yaitu pada fase eksponensial atau log phase.Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pengaruh perlakuan variasi waktu inkubasi berbeda nyata terhadap produksi glukosa dari pati sagu oleh aktivitas hidrolitik ekstrak kasar amilase dari isolat lokal A. niger FGR1. Berdasarkan uji BNT yang dilakukan, aktivitas hidrolitik ekstrak kasar amilase berada pada kondisi tertinggi pada waktu inkubasi 75 menit (0,4034µg/ml filtrat enzim.menit) Kata kunci: aktivitas hidrolitik, ekstrak kasar amilase, isolat lokal Aspergillus nigerFGR1, pati sagu (Metroxylon sagu Rottb).

B115 - PENGARUH KEKERINGAN DAN PUPUK ORGANIK TERHADAP JUMLAH STOMATA DAN TRIKOMA TANAMAN PADI GOGO (Oryza sativa L. Var. Situ Bagendit) PADA TANAH BERKAPUR Siti Mardiyah Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Jambi; E-mail : [email protected]

Abstrak: Kekeringan merupakan salah satu faktor abiotik yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan terutama tanaman padi. Pada kondisi cekaman kekeringan tumbuhan akan melakukan mekanisme tertentu untuk menyesuaikan potensial osmotik terhadap kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan tersebut. Stomata dan trikoma memiliki peran penting dalam metabolisme pada tumbuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah stomata dan trikoma tanaman padi gogo var. Situ bagendit pada media tanah berkapur dengan penambahan pupuk organik yang mengalami cekaman kekeringan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari dua faktor yaitu variasi rasio pupuk organik dan interval penyiraman, dengan 4 perlakuan pada setiap faktor. Parameter yang diamati yaitu jumlah stomata dan trikoma. Data dianalisis menggunakan analisis ANAVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penyiraman 3 sampai dengan 12 hari menyebabkan penurunan jumlah stomata dan peningkatan jumlah trikoma, sedangkan peningkatan rasio penggunaan pupuk organik menyebabkan peningkatan jumlah stomata dan penurunan jumlah trikoma. Akan tetapi dari analisis ANAVA tidak ada beda nyata setiap perlakuan. Kata kunci: Kekeringan, Stomata dan Trikoma, Tanah berkapur, Pupuk organik, Padi Gogo

B116 - KOMPOSISI DAN STRUKTUR TUMBUHAN ASING INVASIF DI CAGAR ALAM LEMBAH HARAU SUMATERA BARAT Solfiyeni, Chairul dan Rahmi Wahyuni Jurusan Biologi FMIPA Universitas Andalas; e-mail : [email protected]

Abstrak: Penelitian tentang komposisi dan struktur tumbuhan asing invasif di Cagar Alam Lembah Harau (CALH) telah dilakukan pada bulan Maret sampai Oktober 2015. Penelitian dilakukan di hutan CALH dan dilanjutkan di Herbarium ANDA dan Laboratorium Ekologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Andalas Padang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi dan struktur tumbuhan asing invasif di kawasan CALH. Penelitian ini menggunakan metoda kuadrat dengan SEMIRATA Bidang MIPA 2016; BKS-PTN Barat

37

Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B) peletakan plot secara sistematik sampling. Plot dibuat berukuran 2 x 2 meter untuk mengamati seedling dan vegetasi dasar. Hasil penelitian menunjukan bahwa komposisi tumbuhan tingkat seedling dan vegetasi dasar ditemukan sebanyak 31 famili, 57 spesies, 660 individu. Berdasarkan komposisi ini didapatkan tumbuhan asing invasif sebanyak 9 famili, 18 spesies dan 404 individu dengan nilai penting tertinggi terdapat pada Clidemia hirta L yaitu 24,02%. Kata kunci: Komposisi, Struktur, Tumbuhan invasif, CALH

B117 - INVENTARIZATION OF LICHENES AT KARANG JAYA SELUPU REJANG REJANG LEBONG OF BENGKULU PROVINCE Sri Astuti, Okvi Seles Dwilis, Rochmah Supriati Fakultas MIPA, Universitas Bengkulu; email: [email protected]

Abstract: The research about the lichenes species has been conducted in April - May 2015 in Karang Jaya village and plant physiology laboratory of Basic Scince Building of Mathematic and Sciense Faculty of University of Bengkulu. The metodology of this research did by exploratif or investigate methode. Base on the result of the research it was found thirty two species of lichenes at of Ascomycotaphylum, Order Lecanorales families Parmeliacea, Graphidaceae, Cladoniaceae, Physciaceae, Arthoniacea and Ramalinaceae, eight genera (Parmelia, Graphis, Usnea, Cryptothecia, Physcia, Cladonia, Physconia, Ramalina). The lichenes mostly was found on in bark tree surface of Albizia chinensis (Osbeck) Merr., Citrus sinensis (L.) Osbeck, Artocarpus integer (Thunb.) Merr., Persea americana Mill., Aleurites moluccanus (L.) Willd., Swietenia mahagoni L., Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit, Coffea arabica L., Araucaria cunninghamii Mudie, Moringa oleifera Lam., Durio zibethinus L., Gliricidia sepium (Jacq.) Walp.. It was also found at soil and rock surface in 1132 - 1020 asl. in altitude. Keywords: Lichenes, Karang Jaya village, exploration method, descriptive analysis

B118 - PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING /DL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PERKULIAHAN KAPITA SELEKTA 2 MAHASISWA SEMESTER V PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UNIVERSITAS BENGKULU Sri Irawati Program Studi Pendidikan Biologi, JurusanPendidikan MIPA, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu; Email: sriirawati [email protected]

Abstrak: Tujuan utama penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar perkuliahan Kapita Selekta 2 dengan menerapkan Model Discovery learning. Penelitian ini dilaksanakan pada mahasiswa Semester Ganjil (Semester V) Tahun Ajaran 2015/2016 pada Program Studi Pendidikan Biologi. Jenis Penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan 3 siklus, masing masing siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Instrumen penelitian yang digunakan berupa lembar observasi dan lembar tes. Lembar observasi berupa lembar aktivitas belajar mahasiswa. Data hasil belajar yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan kuantitatif dengan mengacu kepada ketuntasan belajar secara klasikal. Data aktivitas belajar mahasiswa di analisis secara deskriptif. Hasil analisa data observasi aktivitas mahasiswa diperoleh skor rata-rata 25,5 dengan kriteria baik pada siklus I, pada siklus II skor rata-rata 25 dengan kriteria baik sedangkan pada siklus III meningkat menjadi skor rata-rata 26 dengan kriteria baik. Dari analisa data hasil belajar menunjukkan pada siklus I diperoleh persentase ketuntasan belajar secara klasikal 25% (belum tuntas). Pada siklus II diperoleh persentase ketuntasan belajar klasikal 56,25 % (belum tuntas). Pada siklus III diperoleh persentase ketuntasan belajar klasikal 90,625% (tuntas). Dari hasil analisa data tersebut disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Discovery Learningdapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar mahasiswa pada Mata Kuliah Kapita Selekta 2. Kata kunci: Discovery Learning, Aktivitas Belajar , Hasil Belajar

B119 - KEANEKARAGAMAN PLANKTON SEBAGAI INDIKATOR KUALITAS PERAIRAN KUALA LANGSA PROVINSI ACEH Sri Jayanthi, Elfrida, dan Lia Hariani Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Samudra; [email protected]

Abstrak: Penelitian tentang keanekaragaman plankton sebagai indikator kualitas perairan Kuala Langsa Provinsi Aceh dilakukan mulai bulan Desember 2014 sampai bulan Februari 2015. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat keanekaragaman plankton sebagai indikator kualitas perairan Kuala Langsa Provinsi Aceh. Penentuan lokasi penelitian dengan menggunakan metode purposive random sampling yaitu penentuan 3 stasiun pengamatan berdasarkan aktivitas masyarakat. Pengambilan sampel dilakukan pada pagi dan siang hari dengan 3 ulangan pada masing-masing stasiun pengamatan. Dari hasil penelitian didapatkan 9 filum plankton yaitu 3

38


Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B) filum zooplankton yaitu Arthropoda, Annelida dan Protozoa dan 6 filum fitoplankton yaitu Bacillarophyta, Chlorophyta, Chrysophyta, Chyanophyta, Heterokontophyta dan Pyrophycophyta. Dari hasil perhitungan nilai Indeks Keanekaragaman Shanon-Wiener memperlihatkan bahwa komunitas plankton diketiga lokasi pengamatan adalah sedang dengan nilai indeks keseragaman yang tinggi. Nilai indeks keanekaragaman menunjukkan bahwa perairan tidak tercemar. Kisaran rata-rata faktor fisik yaitu temperatur 28 ºC - 31 ºC, salinitas 28 ‰ – 31 ‰, intensitas cahaya 2.100 Cd - 78.800 Cd dan pH 6,3 - 7,2. Kata kunci: Keanekaragaman, Perairan Kuala Langsa, Plankton.

B120 - KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN DAN ESTIMASI CADANGAN KARBON DI JALUR HIJAU KOTA PEKANBARU Sri Wulandari Mathematics and Science Education, University of Riau; [email protected]

Abstract: Research on the diversity of plants and estimate of carbon stocks in the green belt city of Pekanbaru was conducted in November to January 2016. The research was conducted by non-destructive sampling method for the measuring of a living tree biomass and for measurement of plant species diversity level using the Shannon-Wiener diversity index. Analysis of data in the form of carbon from living biomass, CO 2 uptake by trees, important value index, and the index of plant diversity. The results showed carbon stock of 96.53 tons / ha, the amount of CO2 uptake by trees amounted to 354.28 tons / ha, and the diversity index of 1.4 is classified as moderate. Keywords: carbon stocks, CO2 uptake, plant diversity.

B121 - The Kinds of Odonata (Anicoptera dan Zygoptera) Surrounding Sriwijaya University Area, Indralaya, Ogan Ilir Regency Sulistiono dan Syafrina Lamin Mathematic and Natural Science Faculty, Sriwijaya University; email: [email protected]

Abstract: Odonata plays significant roles to the ecosystem viability. In a certain ecosystem, this insect function as the environment contamination indicator. This survey heads for knowing the kinds of Odonata that are surrounding Sriwijaya University area, Indralaya, Ogan Ilir Regency, South Sumatera.This research has been held since January to March 2016. The method which is used to collect kinds of Odonata is exploring method toward several habitat types surrounding Sriwijaya University area, Indralaya. Whereas, the method that is used to identify the kinds of Odonata is morphology descriptif method (morfometric). The result that is found during the survey, consist of 2 sub orders, 4 families, 21 genera, and 25 individuals.

B122 - PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP HUKUM MENDEL DI KELAS XII Sumadi Fakultas Magister Pendidikan IPA, UNJA; Email : [email protected]

Abstract: The descending of students understanding coused the process of learning less optimum. This action research aims to improve the understanding in learning activity. The objective to this research was students grade XII IPA2 at SMAN 4 Muaro Jambi. Regency in ist semester academic year 2013/2014 as much as 34 students. The research was applied into 2 cycles. Cycle 1 and 2 are about KD. 3.4. Applying the principles of heredity in the mechanisme of characteristic in heritage. The result data of research was in form of learning process including observing to the activiness, interesting, disciplin and giving assesment/ resitation and the evaluation result of students instruction which was submitted using learning output test. The result of research shows the progress in students understanding to the material of law of Mendel from cycle 1 good (80%) to be better (84%) in cycle 2 . furtherwere the result of learning evaluation of post test in cycle 1 and cycle 2 made a progress from post test average in cycle 1 is 63,65% by the completion 64,55%, otherwise to cycle 2 the average of each grade as 88,06% with the completion 88,06%. Keywords: Experiment Method, Students understanding

B123 - KEMAMPUAN CALON GURU BIOLOGI DALAM MAMBUAT RENCANA PEMBELAJARAN KONSERVASI BIODIVERSITAS BERBASIS KEARIFAN LOKAL BANTEN Suroso Mukti Leksono FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa; e-Mail : [email protected]

Abstrak: Pemahaman masyarakat akan arti penting biodiversitas masih rendah, walaupun Indonesia merupakan negara megabiodiversitas. Rendahnya pemahaman masyarakat ini disebkan oleh sistem pembelajaran yang SEMIRATA Bidang MIPA 2016; BKS-PTN Barat

39

Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B) tidak sesuai. Agenda 21 merekomendasikan bahwa untuk meningkatkan kepedulian masyarakat tentang pentingnya biodiversitas, pembelajaran yang sesuai adalah pembelajaran berbasis budaya local. Oleh sebab itu diperlukan penyiapan calon guru biologi untuk dapat membuat pembelajaran biologi konservasi berbasis kearifan local. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif pada mata kuliah biologi konservasi dengan subjek penelitian sebanyak 40 mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (84%) mampu merumuskan tujuan pembelajaran, 80 % mahasiaswa mampu mengembangkan dan mengorganisasikan materi, media pembelajaran, dan sumber belajar, 84 % mahasiswa mampu merencanakan metode pembelajaran, 80 % mampu merancang pengelolaan kelas, 70% mampu merencanakan prosedur, jenis, dan menyiapkan alat penilaian yang sesuai dengan standar kompetensi dan 76 % tampilan dokumen RPP telah memadai. Dengan kemampuan untuk merencanakan pembelajaran biologi berbasis kerifan local pada calon guru biologi ini diharapkan dapat peningkatan kesadaran masyarakat akan arti pentingnya biodiversitas, karena colon guru sekarang adalah akan menjadi guru dan pemimpin dimasa yang akan datang. Kata kunci: Pembelajaran biologi konservasi, kearifan lokal

B124 - ARCH AS GENETIC MARKER TYPE-2 DIABETES MELLITUS Syamsurizal FMIPA, Universitas Negeri Padang; Email: [email protected]

Abstract: Type-2 diabetes mellitus is a degenerative disease that is difficult to cure. The prevalence of diabetes in Indonesia was ranked fourth in the world. Therefore necessary efforts to prevent type 2 diabetes mellitus by findinga genetic marker. The finger print pattern arch, loop and ulna can be used asa genetic marker research DMT2. Objective studies find the finger print pattern of genetic markers for type 2 diabetes melitus. The research method used descriptive with 132 samples consist Of 66 patients with type 2 diabetes melitus and 66 control. Results of research on the control finger print pattern arch gained5.9%, the loop 64.1% and whorl 30%. Finger print pattern at type 2 diabetes mellitus was obtained arch 10.9%, loop 63.2% and whorl 25.9%. The statistical analysis proved that arch pattern associated with the incidence of type-2 diabetes mellitus. Keywords: arch, marker and diabetes mellitus type 2

B125 - Aktinomisetes dari gambut Riau sebagai biofungisida Rhizoctonia solani Kuhn. penyebab penyakit rebah kecambah pada tanaman cabai (Capsicum annum L.) Tetty Marta Linda, Atria Martina, Wahyu Lestari Jurusan Biologi FMIPA Universitas Riau; e-mail: [email protected],

Abstrak: Rhizoctonia solani Kuhn. merupakan jamur patogen penyebab penyakit rebah kecambah (damping-off) pada tanaman cabai. Umumnya diatasi dengan penggunaan fungisida. Alternatif lain yang ramah lingkungan adalah menggunakan biofungisida. Tujuan penelitian ini adalah melihat kemampuan isolat aktinomisetes SM11 dan SM12 dari tanah gambut Riau untuk memberikan daya hambat dan daya kecambah dengan menginokulasikan jamur patogen R. solani. Hasil penelitian menunjukkan daya hambat masing-masing isolat sebesar 21 mm dan 19 mm dengan menggunakan metode agar disk. Uji laboratorium, pemberian senyawa bioaktif isolat aktinomisetes pada benih cabai menghasilkan daya kecambah masing-masing sebesar 100% dan 66,67%. Pengujian di rumah kaca memberikan daya kecambah benih cabai masing-masing sebesar 100% dan 93,33%. Isolat aktinomisetes SM11 dan SM12 dapat dikembangkan sebagai agen biofungisida terhadap jamur patogen R. solani Kuh. penyebab rebah kecambah pada tanaman cabai. Kata kunci: aktinomisetes, R. solani, penyakit rebah kecambah, tanah gambut, cabai

B126 - Keanekaragaman Capung (Ordo: Odonata) di Persawahan Desa Pulau Kayu Aro Kabupaten Muaro Jambi Tia Wulandari dan Winda Dwi Kartika Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Jambi; Email: [email protected]

Abstrak: Capung merupakan salah satu hewan yang memiliki peranan penting dalam ekosistem, antara lain sebagai sebagai indikator kualitas perairan. Beberapa jenis capung memiliki tipe habitat perairan yang spesifik. Salah satu habitatnya adalah wilayah persawahan. Penelitian mengenai keanekaragaman capung dilaksanakan di area persawahan desa Pulau Kayu Aro Kabupaten Muaro Jambi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keanekaragaman capung yang ada di wilayah tersebut. Penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai Maret 2016. Koleksi capung dilakukan secara random menggunakan jaring serangga (insect net) dengan metode penjelajahan secara aktif. Total individu yang ditemukan ada penelitian ini adalah 162 individu yang termasuk kedalam 10 spesies. 7 spesies capung berasal dari subordo Anisoptera. Spesies yang paling banyak ditemukan dari subordo ini adalah Crocothemis servilia (42 individu). Selain itu juga ditemukan 3 spesies dari subordo Zygoptera (capung jarum). Spesies yang paling banyak ditemukan dari subordo ini adalah Agriocnemis pygmaea

40


Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B) ( 54 individu). Crocothemis servilia dan Agriocnemis pygmaea merupakan capung yang hidup di habitat persawahan. Hasil penelitian menunjukkan indeks keanekaragaman Simpsons sebesar 0,79. Nilai tersebut menunjukkan tingkat keanekaragaman capung di wilayah tersebut tinggi. Kata kunci: Capung, Keanekaragaman, Odonata, Persawahan

B127 - THE EXPLORATION OF MEDICINAL PLANTS KNOWLEDGE ON MINANG SOCIETY OF STATE INSTITUTE FOR ISLAMIC STUDIES STS JAMBI Try Susanti Faculty of Education and Teacher Training Program, Institut Agama Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi; email: [email protected]

Abstract: Indonesiahasethnic diversitywith strong cultural features and characteristics of traditional elements in it.It is recorded more than 159 tribes that live in the islands in Indonesia, and one of them is Minang society of IAIN STS Jambi. In everyday life, some of Minang society use the plants which grow in their environment, to maintain their health. This research is aimed to describe dan explore the knowledge of the Minang society (lecturer) of Education Faculty of IAIN STS Jambi in using medicinal plants. Survey data were gathered by using interview observation, collection and documentation. The findings indicated that Minang society of IAIN STS Jambi know 28 species of medicinal plants and there are 7 species of common plant which is used for treating some disease, they are: Garcinia sp, Imperata cylindrica, Leucana glauca, Mimosa pudica, Alstona scholaris, Melastoma malabatricum and Artocarpus heterophyllus. The parts of the plant which is used asthe medicineare leaves, barks, roots, fruits, fruit leather, seeds, leather, and crumb. The knowledge of the minang people come from their ancients, the developed science through reading material, mass media such as television, newspaper, technology and information. Keywords: Medicinal plants, Minang society, IAIN STS college, Jambi

B128 - JENIS-JENIS PAKAN IKAN ALAMI DI KAWASAN HUTAN MANGROVE, LABUHAN MARINGGAI, LAMPUNG TIMUR Tugiyono dan Jani Master Fakultas MIPA, Universitas Lampung; email: [email protected]

Abstrak: Kawasan Lampung Mangrove Center merupakan kawasan pelestarian hutan mangrove dengan luas 700 Ha di Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur. Tingginya unsur hara dalam ekosistem mangrove menyebabkan produktivitas plankton tinggi, khususnya fitoplankton yang berperanan sangat penting dalam rantai makanan sehingga akan meningkatkan jumlah dan keanekargaman jenis biota laut lainya seperti ikan. Peranan penting fitoplankton dalam ekosistem perairan, berpotensi untuk dikembangkan sebagai pakan biologi (biofeed) melalui isolasi dari alam dan dikulturkan secara laboratorium. Untuk mengetahui jenis-jenis fitoplankton yang mempunyai potensi sebagai pakan alami di Lampung Mangrove center maka dilakukan identifikasi jenis pakan ikan berdasarkan analisis isi lambung ikan. Dari hasil identifikasi, diketahui hampir sebagian besar ikan memakan larva udang ; l,l ,, larva ikan dan larva serangga air, zooplankton dan fitoplankton. Kelompok zooplankton yang ditemukan dalam lambung ikan meliputi: Chaetoceros sp, dan Brachionus sp., sedangkan kelompok phytoplankton yang banyak ditemukan adalah Nannochloropsis sp, Tetraselmis sp, Nitzhia sp dan sp. Kata kunci: pakan alami, lampung mangrove center, fitoplankton.

B129 - SKRINING BAKTERI AMILOLITIK DARI TANAH TAMAN NASIONAL GEOPARK MERANGIN JAMBI Ummi Mardhiah Batubara, Eko Pujianto, Meli Herlini Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Jambi; [email protected]

Abstrak: Amilase merupakan enzim termostabil yang berperan penting dalam perkembangan bioteknologi. Pemanfaatan enzim amilase telah banyak dilakukan dalam bidang industri pangan, farmasi dan tekstil. Skrining bakteri amilolitik dari tanah Taman Nasional Geopark Merangin Jambi dilakukan untuk memperoleh bakteri potensial amilolitik. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Bioteknologi dan Rekayasa, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Jambi, dengan mengkultur isolat pada media agar pati pada suhu 32oC. Bakteri amilolitik ditetapkan berdasarkan besarnya zona hidrolisis di sekitar koloni setelah penambahan larutan iodin pada permukaan media. Hasil skrining diperoleh 6 bakteri amilolitik yang memiliki diameter hidrolisis amilolitik ≥ 1,5 dengan karakteristik morfologi dan sifat fisiologi yang bervariasi. Enam isolat yang memiliki aktivitas amilolitik yaitu isolat GM01; GM02; GM19; GM20; GM21; dan GM23. Isolat yang menghasilkan zona hidrolisis terbesar yaitu isolat GM21 dengan besaran 3,65 cm. Keenam isolat tersebut berturut-turut memiliki nilai indeks amilolitik sebesar 2,13; 1,06; 2,43; 2,25; 3,56; dan 2,13. Nilai indeks yang diperoleh menunjukkan adanya aktivitas amilase ekstraseluler dari bakteri yang telah diisolasi dan berpotensi untuk pemanfaatan lebih lanjut. SEMIRATA Bidang MIPA 2016; BKS-PTN Barat

41

Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B) Kata kunci: Amilolitik, Amilase, Tanah, Taman Nasional Geopark Merangin Jambi

B130 - THE EFFECT OF ORGANIC FERTILIZER AND ARBUSCULAR MICHORRHYZA FUNGI (AMF) TO GROWTH OF AGARWOODS (Aquilaria malaccensis Lam) SEEDLING Upik Yelianti Faculty of Teacher Training and Education University of Jambi; email: [email protected]

Abstract: One of non timber production and has a high economical value is agarwood (Aquilaria malaccensi Lam) that produce a resin. The society can use the resin of agarwoods in many kind, for example as a ritual farfume. That‟s way the agarwood become endanger, because so many people poach it without conservation. It is important to cultivate the agarwoods by adding the organic fertilizer and inoculation of AMF to improve the quality of seedling. The organic fertilizer is made from the decomposition of the empty bunches palm oil. This research was arranged in Randomized Completely Design with 2 factors. The first factor is the inoculation of AMF (0, and 10 g/plant) and the second factor is the dose of organic fertilizer (0, 200, 400, and 600 g/plant) with 3 replications.The data was analized with anova. The parameters of growth are: hight, the amount of leaves, dry weight, and shoot root ratio.The result showed that only the organic fertilizer can influence the height, the amount of leaves, and leave area of agarwoods.The best performance of the agarwoods growth get at 400g/plant with the height is: 23,42 cm,the amount of leaves: 26.83, and the leave area: 16,62 cm. In conclusion, giving the organic fertilizer from decomposition of the empty bunces palm oil is good to improve the quality of agarwoods seedling. Keywords: organic fertilizer, AMF, growth, agarwoods, Aquilaria malaccensi Lam

B131 - PURIFICATION AND CHARACTERIZATION OF PROTEASE FROM BACILLUS LICHENIFORMIS IN SKIM LATEX SERUM FORTIFIED MEDIA Vivi Mardina1), Faridah Yusof 2) 1

Department of Mathematics and Naturals Sciences, Faculty of Engineering, Samudra University Indonesia; email: [email protected], 2Department of Biotechnology Engineering, Faculty of Engineering, International Islamic University Malaysia; email: [email protected]

Abstract: This study purified and characterized the metalloprotease from Bacillus licheniformis that was cultured in skim latex serum fortified media. Ammonium sulphate precipitation and ion exchange chromatography was employed in purification steps with the enzyme activity increase to 2.28 fold of purification compare to the crude enzyme. Assessment of the purified protein by SDS PAGE showed a single band with molecular mass of about 47 kDa. The enzyme was stable at temperature range of 35 oC to 65 oC and also at pH 6.0 and 7.0 for 60 min. The presence of Mn2+ and Ca2+ ions in the produced protease stimulated strongly the activity of the enzyme by 176.65% and 119.07% respectively, while inhibitory effects were found in the presence of Cu 2+, Zn2+, Mg2+, and EDTA. The enzyme exhibited their stability toward surfactants (Triton X100, Tween 20, SDS), solvents (acetone, chloroform, hexane and toluene) and oxidizing agent (H 2O2). The established characteristics of the enzyme indicated their potentiality for detergent application. Keywords: Bacillus licheniformis, Metalloprotease, EDTA, Skim latex serum, Liquid state fermentation.

B132 - EFEK DEBU TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KANDUNGAN KLOROFIL TOTAL Amaranthus sp. Wahyu Lestari Jurusan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Riau, Pekanbaru; email: [email protected]

Abstrak: Debu merupakan sumber polusi udara yang dapat menyebabkan rusaknya kualitas udara di lingkungan dan mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Efek polusi debu terhadap morfologi dan fisiologi tanaman khususnya beberapa jenis Amaranthus telah dilakukan menggunakan rancangan acak kelompok faktorial. Tingkat polusi debu secara umum mempengaruhi pertumbuhan dan menghambat sintesis klorofil. Hasil penelitian menunjukkan, efek debu terhadap masing-masing jenis Amaranthus memberikan respons yang berbeda selama empat minggu pengamatan. Tingkat polusi debu mempengaruhi panjang tanaman, menurunkan jumlah daun, pengurangan luas tajuk dan penurunan kandungan klorofil total. Kata kunci: Polusi, debu, pertumbuhan, klorofil, Amaranthus sp.

B133 - Inquiry Learning Implementation Through the Utilization Environment as a Learning Resource in Practical Plant Systematics To Improve Activity And Student Learning Outcomes Biology Education Wan Syafii dan Nursal FKIP Universitas Riau; [email protected]

42


Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B) Abstract: Research was conducted to enhance the activity and results of student learning in the practical of Plant Systematics courses through the implementation of inquiry learning with the use of the environment as a learning resource. Research was conducted in the second semester of academic year 2014/2015. The study consisted of two cycles of learning with 4 meetings. The parameters measured were the learning activities of students in carrying out laboratory work in every stage of inquiry, including: (a) identify the problem (b) formulate hypotheses (c) collect data (d) analyze and interpret data to test the hypothesis (e) create conclusions. The data of student learning outcomes at each stage of learning include: the value of post-test at the end of each meeting and Final test. The results showed a mean of learning activities of students classified as 'good' with an average of 76.3. The average of learning activities of students in the first cycle was 75.6 increased to 77.0 in Cycle II. The student learning outcomes are 'good' with an average value of 72.64 in the first cycle increased to 77.86 in the second cycle. Keywords: Inquiry Based Learning, Plant Systematics

B134 - PENGARUH METODE TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA DI SMPN 20 KERINCI Wenny Nureflia Magister Pendidikan IPA, FKIP Universitas Jambi; Email: [email protected]

Abstract: The purpose ofthis study was toknow effect of application of peer tutoring method on students‟ learning outcomes. This study was aquasi experimental research. This researchhad been conducted by applying the peer tutoring method in learning process with divide students from several discussion groups. The results showed that thelearning outcomes of students applying the peer tutoring method obtained an average value of 73.94with thehighest value was of 95and the lowest valuewas of 60. While thelearning outcomes of students who didn‟t apply this method obtained the average value of 57.89with the highest valuewas of 85 and the lowest was of 50. The values were obtained from experimental class which comparised with control class, based on data analysis of t test obtained with astandard deviation ofboth groups was of 9.99 andobtained tcount = 5.03 and ttable = 2.03.This indicates that tcount> ttable (5.03>2.03) at confidence levelof 95%. It can be concludedthatthepeer tutoring learning method improved students‟ learning outcomes on the topic of human population density effect to the environment. Keywords: Peer Tutoring Method, Students‟ Learning Outcomes, Quasi Experimental Research

B135 - KEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU (ORDO: LEPIDOPTERA) DI PERSAWAHAN DESA PULAU KAYU ARO KABUPATEN MUARO JAMBI Winda Dwi Kartika dan Tia Wulandari Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Jambi; Email: [email protected]

Abstrak: Penelitian mengenai keanekaragaman kupu-kupu telah dilakukan di kawasan persawahan Desa Pulau Kayu Aro, Kabupaten Muaro Jambi pada bulan Februari sampai Maret 2016. Persawahan di Desa Pulau Kayu Aro merupakan tipe sawah banjiran, yang selalu mendapat limpahan air yang berasal dari Sungai Batanghari, sehingga sering dalam kondisi tergenang. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengamati dan mengetahui keanekaragaman kupu-kupu yang berada di kawasan tersebut. Kupu-kupu dikoleksi dengan metode survey dan teknik penangkapan menggunakan sweeping secara acak (random). Keanekaragaman spesies dihitung dengan menggunakan rumus Indeks Keanekaragaman Simpson (Ds). Jumlah kupu-kupu yang tertangkap sebanyak 95 individu, terdiri dari 19 spesies yang termasuk dalam 5 famili (Nymphalidae, Pieridae, Papilionidae, dan Lycaenidae). Perhitungan Indeks Keanekaragaman Spesies diperoleh hasil 0,897 (kategori tinggi). Spesies yang paling banyak ditemukan adalah Appias olferna (21 individu) dan Catopsilia Scylla (15 individu). Kedua spesies tersebut berasal dari famili Pieridae (4 spesies). Sedangkan jumlah spesies yang paling banyak ditemukan berasal dari famili Nymphalidae (10 spesies). Diketahui bahwa Nymphalidae merupakan famili yang memiliki jumlah spesies terbanyak dan bersifat kosmopolit. Selain itu kelompok famili Nymphalidae juga memiliki distribusi yang sangat luas dan ketahanan hidup yang tinggi sebab umumnya bersifat polyfag. Kata kunci: Keanekaragaman, Kupu-kupu, Lepidoptera, Desa Pulau Kayu Aro, Muaro Jambi

B136 - IMPROVING STUDENT LEARNING OUTCOMES MODEL THROUGH THE MATTER OF COOPERATIVE STAD VII CLASSIFICATION OF SUBSTANCES CLASS A SMPN 17 TANJUNG JABUNG EAST ACADEMIC YEAR 2014/2015 Yanto Sugiyanto Abstract: This research is a classroom action research with Stages 2 cycles. Aimed To Improve Student Results on the standard of competence in the subject matter of classification acids, bases and salts, unsure compounds and mixtures. Indicators of expected research success is the individual student is able to achieve 65 and classical


43

Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B) completeness 85% of the total number of students results obtained in this study . At the stage of test free are 2 students or 6.67% of the total number of students (30 people) were completed, while the number of students who have not succeeded is 28 students or 93.33% of the total number of students. in the first cycle of students who completed at least 21 people (70%) of students who did not complete as many as 9 people (30%) with the highest value and the lowest value 65 95. on the second cycle students who pass as many as 27 people (90%), students who did not complete as many as 3 (0%) with the highest value and the lowest value 65.dengan 95 based on the results of the study it can be concluded that the Cooperative Model Stad mode can improve learning outcomes Keywords: learning outcomes, the cooperative model stad, classification of substances

B137 - INVENTARISASI JENIS LALAT BUAH (Diptera: Tephritidae) PADA BUAH YANG DIPERDAGANGKAN DI PASAR TRADISIONAL KOTA BANDA ACEH Yekki Yasmin, Syaukani, Novia Jastina Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Syiah kuala, Banda Aceh

Abstract: Fruit flyis one of the pestin plant cultivation. This research aims to determine the type offruit flies infruit tradedin Traditional Markets Banda Aceh. The research was conducted between inMay 2014 to February 2015by collecting samples of fruit in three market snamely Ulee Kareng Market, Setui Market, and Peunayong Market. Identification and analysis of data performed in the Laboratory ofZoology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Syiah Kuala. Explorative method was used in this research isto collect fruits that had sign of fruit flies attack. Fruits that were collected are sapodilla (Manilkara zapota), guava (Psidium guajava), banana (Musa paradisiaca var. Awak), banana (Musa paradisiaca var. Raja), papaya(Carica papaya), andorange(Citrus sinensis). Parameter observed in this research is the type and amount of fruit flies derived from fruit that were collected. The data wasanalyzed descriptively and displayed in the form of figures and tables. Types offruit flies found in this research is Bactrocera dorsalis and Bactroceracarambolae. B. dorsalisis a type offruit flies that attack the five kinds of fruit (orange (Citrus sinensis), sapodilla (Manilkara zapota), papaya (Carica papaya), banana (Musa paradisiaca var. Awak), and banana (Musa paradisiaca var. Raja)), while B.carambolaeis a type offruit flies that attack the two kinds of fruit (papaya (Carica papaya) and guava (Psidium guajava)). Keywords: Fruit fly, Explorative methods, Bactrocera dorsalis, B. carambolae.

B138 - PENGARUH PAPARAN ISOLAT MURNI Bacillus thuringiensis TERHADAP STADIUM DEWASA Aedes Aegypti Linnaeus Yelbi Rizki Yulian dan Cristina Nugroho Ekowati Laboratorium Mikrobiologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung, Bandar Lampung; email: [email protected]

Abstrak: Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk Aedes dewasa sangat berperan dalam penularan penyakit DBD ke manusia. Salah satu cara yang dilakukan untuk penanggulangan DBD secara aman dan alami yaitu, dengan memanfaatkan protein Cry dari spora Bacillus thuringiensis (BT). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh paparan isolat murni Bacillus thuringiensis dari tanah naungan pohon di sekitar lingkungan Universitas Lampung terhadap stadium dewasaAedes aegypti. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2015 sampai Maret 2016 bertempat di Laboratorium Entomologi dan Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan lima perlakuan yaitu, BT konsentrasi A (0 ppm) sebagai kontrol, B (200 ppm), C (400 ppm), D (600 ppm) dan E (800 ppm, dengan tiga ulangan. Data yang diperoleh dilakukan analisis ragam Anova (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf α 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan persentase mortalitas nyamuk secara berurutan yaitu, E (37,8%), D (28,9%), C (24,4%), dan B (15,5%) setelah 48 jam pengamatan dengan kepadatan 2,62 x 107 sel/ml dan 2,66 x 107 spora/ml. Kata kunci: Aedes aegypti,Bacillus thuringiensis,DBD,protein Cry,spore

B139 - Karakterisasi Bacillus licheniformis RL-05 Termo-proteolitik dari Sumber Air Panas, Air Putih, Rejang Lebong, Bengkulu Yunofrizal1, Anthoni Agustien2, Arzita3 1

Jurusan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Bengkulu, Bengkulu; 2Jurusan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Andalas, Padang; 3Jurusan Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Jambi, Jambi

Abstrak: Telah dilakukan penenlitian tentang karakterisasi Bacillus licheniformis RL-05 termo-proteolitik dari sumber air panas air putih, Rejang Lebong, Bengkulu. Determinasi bakteri bersifat proteolitik dilakukan secara in vitro pada medium mengandung casein. Karakter bakteri yang diteliti meliputi pengamatan makroskopis dan mikroskopis serta beberapa uji fisiologis yang rutin dilakukan di laboratorium mikrobiologi. Hasil penelitian 44


Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B) menunjukkan Bacillus licheniformis RL-05 bersifat termofilik dan memiliki kemampuan untuk menghasilkan enzim protease. Koloni bakteri bulat, putih dan pinggiran koloni rata pada medium TB. Bakteri mampu hidup pada medium yang bersifat alkali, sel berbentuk basil, Gram positip, memiliki endospore, uji katalase positip dan bersifat motil. Keywords: Karakterisasi, Bacillus licheniformis RL-05, Termo-proteolitik, Sumber air panas

B140 - EFFECTS OF NATURAL AND ETANOL EXTRACT OF Tristaniopsis obovata R.Br LEAFS ON KIDNEY STRUCTURE OF MALE WISTAR RAT (Rattus norvegicus) Yusfiati, Dyah Iriani, Fitmawati, Tantia Department of Biology, FMIPA University of Riau, Pekanbaru; [email protected]

Abstract: The purpose of research to get the toxicity effect of natural and ethanol extracts Tristaniopsis obovata R.Br leafs by examining histopathologic features in the kidneys of male Wistar rats (Rattus norvegicus). Samples of mice treated natural extracts and ethanol extract T. obovata R.Br dose of 100 mg/kg Body Weight and kidney histological preparations were made using the paraffin method with sliced 6 mm and Hematoxylin Eosin stain. The results found that kidney tissue becomes abnormal structures in natural and ethanol extract of T. obovata R.Br leafs. The structure of the kidney tissue change is the swelling of the glomeruli, proximal and distal tubules swelling, as well as cell swelling on loof & Henle. Histopathological evaluation results with natural extracts are giving glomerular swelling 75%, proximal tubule swelling 63 % and distal tubule swelling 33%, cell swelling of Loof & Henle 75%. At the ethanol extract is the glomerular swelling 45%, proximal tubule swelling 36 % and distal tubule swelling 21%, cell swelling of Loof & Henle 40%. Conclusion, the natural extract more effect against kidney toxicity than ethanol extracts. Allegedly, the element of antioxidants on this plant leafs triggers for the increased volume of cells in the kidneys of rats. Keywords: Kidney, Structure, Wistar rats, Triataniopsis

B141 - PROFIL PENGELOLAAN LABORATORIUM DAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM BIOLOGI DI SMA NEGERI KOTA PEKANBARU Yuslim Fauziah, Arnentis, dan Rosaulidia Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau, e-mail: [email protected]

Abstrak: Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui Profil Pengelolaan laboratorium dan pelaksanaan praktikum di SMA Negeri Pekanbaru. Populasiadalah seluruh SMA Negeri Pekanbaru yang berjumlah 14 sekolah dan sampel ditentukan secara purposif sampling yaitu SMA N 1, 3, 4, 5, 6, 8, 10, dan 12 Pekanbaru. Data dikumpulkan dengan angket tertutup yang disebarkan kepada siswa dan angket terbuka diberikan kepada guru mata pelajaran biologi kelas X, XI.Observasi langsung dilakukan pada setiap laboratorium Biologi sekolah yang menjadi sampel penelitian. Indikator angket tertutup adalah perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut. Selanjutnya, observasi dilakukan terhadap desain laboratorium, administrasi laboratorium, pengelolaan laboratorium, dan penyimpanan alat dan bahan praktikum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan praktikum sudah baik rerata 3,20, penataan 3,32 (baik), pengadministrasian 3,16 (baik), pengamanan adalah 3,18 baik, perawatan sudah baik (3,52), dan indikator pengawasan 2,68 dengan kriteria cukup.Hasil observasi langsung menunjukkan bahwa terdapat 4 sekolah yang memiliki persetse tertinggi dalam hal desain dan pengelolaan Labor Biologi yaitu SMA 8 (89 %), SMA I (86%),SMA 3 (85%) dan SMA 4 (84%). Untuk kegiatan praktikum nilai rata-rata berkisar dari 2.42 (cukup)-2.81 (baik). Sedangkan pada pelaksanaan praktikum nilai rata berkisar dari 2.36 (cukup)- 3.16 (baik).Secara keseluruhan pengelolaan laboratorium dan pelaksanaan praktikumBiologi di SMA Negeri Pekanbaru termasuk kriteria baik dalam mendukung kegiatan pembelajaran Biiologi di sekolah. Kata kunci: Profil, laboratorium, praktikum Biologi

B142 - Pemikiran Kreatif Dan Pemahaman Konsep Mahasiswa Pendidikan Biologi Dalam Pembelajaran IPA Melalui Problem Based Learning (PBL) Yustina Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Riau; Email: hj_yustin @ yahoo.com

Abstract: The purpose of this research was to analyze the differences between creativity thinking and conceptual understanding between the group of students who studied through problem based learning with the group of students through direct instructional strategies.This study was conducted from September to November 2015. Sample in this research are 62 students of 2014 grade in FKIP Biologi UR on sciens learning. This study was an quasy-experimental using the pre-test post-test noneequivalent control group design. Data were analyzed by using descriptive statistics and one way MANOVA. The result of study was stated: (1) there were the differences creativity thinking and conceptual understanding between the group of students who studied


45

Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B) through problem based learning strategies with the group students of through direct instructional strategies (F=67,151:p<0,05); (2) there were the differences creativity thinking between the group of students who studied through problem based learning strategies with the group of students through direct instructional strategies (Farithmetic= 85,601.Ftable= 3,94; p,0,05); (3)there were the differens concptual understanding between the group of students who studied through problem based learning strategies with the group of students through direct instructional strategies(Farithmetic= 86,474.Ftable= 3,94; p,0,05). The conclusion is student‟s creativity thinking and conceptual understanding on sciences learning through problem based learning better than direct instructional strategies . Keywords: Creativity thining, Conceptual Understanding, Problem Based Learning, Direct Instructional, Sains.

B143 - Induksi Akar Stek Pulai (Alstonia shcolaris (L) R. Br) dengan Pemberian Ekstrak Sargassum crassifolium (J. Agardh) Sebagai Upaya Penyediaan Bibit Untuk Reklamasi Lahan-Lahan Terdegradasi Zozy Aneloi Noli, Suwirmen, Kiki Ayunda Putri JurusanBiologi,Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas, LimauManisPadang,25163; Email:[email protected]

Abstrak: Penelitian tentang Induksi Akar Stek Pulai (Alstonia shcolaris (L) R. Br) dengan Pemberian Ekstrak Sargassum crassifolium (J. Agardh) Sebagai Upaya Penyediaan Bibit Untuk Reklamasi Lahan-Lahan Tergradasi telah dilakukan pada bulan Oktober-Desember 2015 di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan dan rumah kaca Jurusan Biologi Fakultas Matemtika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas Padang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui konsentrasi ekstrak S.crassifolium yang paling baik untuk menginduksi akar stek Pulai. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan berbagai konsentrasi S.crassifolium (0, 25%, 50%, 75%). Parameter yang diamati adalah jumlah akar, panjang akar, berat basah akar dan berat kering akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian konsentrasi S.crassifolium 25%- 50% mampu meningkatkan jumlah akar, panjang akar, berat basah akar dan berat kering akar. Kata kunci: Pulai, Sargassum crassifolium, Induksi akar

B144 - POPULASI KERANG BAKAU (Polymesoda erosa) SEBAGAI BIOINDIKATOR KUALITAS PERAIRAN PESISIR KOTA LANGSA Zulfan Arico1), Elfrida2), Agus Hidayati2) 1)

Program Studi Biologi, Fakultas Teknik, Universitas Samudra; email: [email protected], 2)Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Samudra; email: [email protected]

Abstrak: Penelitian tentang populasi kerang bakau (Polymesoda erosa) sebagai bioindikator pada perairan pesisisr kota Langsa dilakukan pada bulan Februari sampai Maret 2015. Tujuan penelitian ini adalah melihat kepadatan populasi kerang bakau (Polymesoda erosa) sebagai bioindikator kualitas perairan pesisir kota Langsa. Penentuan lokasi penelitian dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu penentuan 3 stasiun penelitian berdasarkan keadaan habitat yang berbeda. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode transek sepanjang 200 m dan ukuran petak contoh 10x10 m sebanyak 5 plot. Untuk melihat hubungan antara kepadatan populasi dengan faktor fisik kimia lingkungan dilakukan analisis korelasi product moment. Hasil penelitian didapatkan kepadatan tertinggi ditemukan pada stasiun III (mangrove) dengan jumlah 960 ind/ha dengan temperatur 29 OC dan pH 6,26 dengan jenis substrat lumpur berpasir sedangkan kepadatan terendah ditemukan pada lokasi I (Pertambakan) dengan jumlah 480 ind/ha dengan nilai temperatur 31 OC dan pH sebesar 7,18 dengan jenis substrat lumpur berpasir. Berdasarkan analisis korelasi diperoleh hubungan korelasi negatif (-) yang artinya semakin tinggi suhu dan pH maka akan menurunkan jumlah populasi kerang bakau (Polymesoda erosa). Kata kunci: Bioindikator, Polymesoda erosa, Populasi

B145 - POTENSI ISOLAT ACTINOMYCETES UNTUK BIOREMIDIASI LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT Zulfarina dan Suwondo PMIPA FKIP, Universitas Riau; email: [email protected]

Abstrak: Limbah cair industri minyak kelapa sawit mengandung bahan organik yang sangat tinggi yaitu BOD 25.500 mg/l, dan COD 48.000 mg/l, sehingga dapat menjadi polutan bagi lingkungan. Pengolahan limbah secara biologi dengan teknik bioremidiasi dilakukan dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme untuk merombak limbah organik menjadi senyawa organik sederhana dan mengkonversikannya menjadi gas karbondioksida (CO2), air (H2O) dan energy. Actinomycetes merupakan salah satu kelompok mikroorganisme yang memiliki kemampuan untuk mensintesis metabolit sekunder seperti enzim, herbisida, pestisida, dan antibiotik lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendapatkan sejumlah isolat aktinomisetes asal limbah pabrik kelapa sawit. 46


Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B) (2) uji potensi isolat aktinomisetes (antibakteri dan antifungi,) dan (3) mengkarakterisasi isolat aktinomisetes. Metode penelitian, isolasi aktinomisetes dilakukan dengan menggunakan metode Dry Heat (DH). Tahapan penapisan aktinomisetes penghasil antimikroba dilakukan dengan uji antibakteri dan antifungi dengan metode uji tanding. Mikroba uji yang digunakan adalah Eschereschia coli, Bacillus sp, Sclerotium rolfsii dan Fusarium sp. dan Karakterisasi ciri-ciri aktinomisetes diuji menggunakan metode standar.Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 37 isolat bakteri aktinomisetes telah diisolasi dari sampel yang diambil dari limbah cair pabrik kelapa sawit dengan menggunakan media HVA. Diperoleh 35 isolat aktinomisetes, yang mampu menghambat mikroba uji antibakteri dan 12 isolat menghambat mikroba uji antifungi. Kata kunci: Actinomycetes, Limbah Cair Kelapa Sawit

B146 - MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI Adeng Slamet FKIP Universitas Sriwijaya; [email protected]

Abstrak: Biologi merupakan bagian dari sains.Sains itu sendiri. adalah cara berpikir (science is a way of thinking), atau cara mengetahui sesuatu (a way of knowing). Berpijak kepada hal itu, berarti agar biologi sesuai dengan karakteristik sains, dalam konteks pembelajaran perlunya melatihkan kemampuan berpikir. Hal ini penting, mengingat masih ada kecenderungan pembelajaran biologi lebih dominan sebagai transfer akademik dengan menekankan kepada akumulasi pengetahuan tentang materi pelajaran (“core subject”), bahkan ada kesan biologi sebagai hapalan. Satu upaya yang harus dilakukan pendidik (dosen, guru) adalah untuk mengubah kesan tersebut dimana saat pembelajaran berlangsung senantiasa harus memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik agar mereka memperoleh pengetahuannya sendiri (self regulated leaning) melalui aktivitas berpikirnya (thinking skill). Salah satu aktivitas berpikir yang diperlukan pada era globalisasi ini adalah keterampilan berpikir kritis (critical thinking skill). Berpikir kritis merupakan proses mental yang terorganisir dan berperan dalam proses mengambil keputusan untuk memecahkan masalah dengan menganalisis dan menginterpretasi data dalam kegiatan inkuiri ilmiah. Bagi guru untuk melatihkan keterampilan berpikir kritis peserta didik saat pembelajaran dapat ditempuh melalui pendekatan saintifik (scientific approach). Kata kunci: Keterampilan berpikir kritis, pembelajaran biologi, pendekatan saintifik.

B147 - Pengembangan Buku Pop Up Sebagai Media Pembelajaran Pada Materi Crustacea untuk SMA Kelas X Meri lismayanti, Afreni Hamidah, Evita Anggereini Pendidikan Biologi FKIP Univ. Jambi

Abstrak: Media buku pop up merupakan suatu media yang memiliki unsur tiga dimensi. Buku pop-up mempunyai kemampuan untuk memperkuat kesan yang ingin disampaikan dalam suatu materi sehingga membuat materi lebih mudah diingat dan dipelajari.Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang menggunakan model R&D. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk berupa buku pop up materi Crustacea yang dapat mempermudah pemahaman siswa terhadap pembelajaran biologi dan mengetahui respon siswa terhadap penggunaan media buku pop up pada materi Crustacea tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 7 Kota Jambi pada 10 November 2015. Subjek uji coba satu lawan satu sebanyak 2 orang siswa dan uji coba kelompok kecil sebanyak 12 orang siswa. Jenis data yang digunakan yaitu data kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan instrumen pengumpulan data berupa angket. Hasil penelitian menunjukkan hasil revisi produk ahli media, ahli materi dan uji coba responden adalah sebagai berikut. Revisi ahli media dilakukan sebanyak tiga kali, persentase kelayakan produk 71% dikategorikan baik. Revisi ahli materi dilakukan sebanyak tiga kali, persentase kelayakan produk 84% dikategorikan sangat baik. Persentase uji coba satu lawan satu dan uji coba kelompok kecil berturut-turut yaitu 88% dan 91,6%. persentase tersebut termasuk di dalam kategori sangat baik. Berdasarkan analisis data kuantitatif dan kualitatif dapat disimpulkan bahwa produk yang dikembangkan berupa media pembelajaran buku pop up layak digunakan dalam proses pembelajaran. Kata kunci: Media pembelajaran, buku pop up, pengembangan

B148 - ALTERNATIF BAHAN PEMBUNGKUS KALIUM HIDROKSIDA (KOH) DALAM PENYERAPAN O2 DALAM PERCOBAAN RESPIRASI Ali Bakri, Mohammad Kanedi, Endang Pujiliningsih Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung, E-mail: [email protected]

Abstrak: Dalam pembelajaran fisiologi hewan proses pertukaran gas sering harus dibuktikan melalui suatu percobaan. Agar oksigen yang dikonsumsi bisa diukur gas sisa metabolisme yaitu karbondioksida yang tercampur dengan oksigen di dalam tabung harus diikat. Untuk mengikat CO 2 hasil pernapasan bahan kimia yang lazim digunakan adalah basa kuat kalium hidroksida (KOH). Penelitian dilakukan pada bulan Januari sampa Februari 2016 di Laboratorium Zoologi, Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan SEMIRATA Bidang MIPA 2016; BKS-PTN Barat

47

Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B) Alam, Universitas Lampung. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis bahan pembungkus KOH yang dapat memberikan laju konsumsi oksigen yang stabil dalam percobaan respirasi. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 3 ulangan. KOH dibungkus dengan Kertas Koran, Kapas, Kertas Buram, Kertas Saring, Kertas Tisu, dan Kasa Nilon. Hasil analisis ragam (ANOVA) menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan nyata pengaruh bahan pembungkus KOH terhadap laju konsumsi oksigen. Namun demikian, secara kasat mata terlihat bahwa kapas dan kassa nylon menghasilkan rerata laju konsumsi oksigen yang lebih tinggi daripada dengan kertas koran, kertas buram, kertas tissue, maupun kertas saring. Dapat disimpulkan bahwa laju konsumsi oksigen oleh hewan uji dalam percobaan respirasi lebih ditentukan oleh waktu pengamatan daripada jenis bahan pembugkus KOH.

B149 - UJI EFEKTIVITAS ISOLAT Bacillus thuringiensis DARI TANAH NAUNGAN BERINGIN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS LAMPUNG SEBAGAI LARVASIDA Aedes aegypti Ambar Prameswari Abstrak: Salah satu spesies bakteri yang dikembangkan untuk pengendalian hayatinyamuk Aedes aegypti adalah Bacillus thuringiensis. Bakteri Bacillus thuringiensismemiliki kristal protein bersifat toksik yang efektifterhadap nyamuk Aedes aegypti. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2015–Februari 2016 di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam Universitas Lampung dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas isolatBacillus thuringiesis dari tanah naunganberingin di lingkungan Universitas Lampung sebagai larvasidaAedes aegypti. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan pemberian Bacillus thuringiensis dari tiga titik yang berbeda yaitu Br2, Br3 dan Br4 pada kepadatan 105 (K1), 106 (K2), 107 (K3), 108 (K4), dan satu kontrol (K0) dengan masing-masing perlakuan dilakukan empat kali pengulangan. Analisis data menggunakan ANOVA (analysis of variant) pada taraf nyata 5% dan uji LSD(Least Significance Difference)pada taraf nyata 5%. Presentase mortalitas larva dengan isolat Br2 yaitu sebesar 22,5% (K4), 7,5% (K3), 0 (K2), 0 (K1) dan 0 (K0); dengan isolat Br3 yaitu sebesar 5% (K4), 5% (K3), 0 (K2), 0 (K1) dan 0 (K0); dengan isolat Br4 yaitu sebesar 5% (K4), 2,5% (K3), 0 (K2), 0 (K1) dan 0 (K0). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antar kelompok perlakuan. Kata kunci: Aedes aegypti, Bacillus thuringiensis, Kristal protein.

B150 - UJI TOKSISITAS ION LOGAM Pb2+ TERHADAP BERBAGAI JENIS IKAN Andi Arif Setiawan1 dan Arinafril 2 1

PPS Universitas Sriwijaya, Univ. PGRI Plg, 2PPS Universitas Sriwijaya

Abstrak: Telah dilakukan penelitian uji toksisitas ion Pb2+ dengan konsentrasi 5,964 ppm, yang berasal dari residu pengolahan limbah dengan menggunakan bioadsorben limbah biomasa. Pada konsentrasi tersebut terlebih dahulu dilakukan uji pendahuluan toksisitas terhadap berbagai jenis ikan, meliputi : ikan mas, mujair dan nila. Dimana konsentrasinya tersebut divariasikan dari 0; 1,491; 2,982; 4,473 dan 5,965 ppm selama 96 jam. Pengamatan terhadap kematian ikan dilakukan setiap 8 jam dengan 3 perulangan. Hasil uji pendahuluan toksisitas yang dilakukan tidak menunjukan kematian ikan (sublethal), ini menunjukan bahwa pada konsentrasi tersebut ikan masih mampu menetralisir ion Pb2+, ini dikarenakan adanya enzim cytocrom P450 yang meningkatkan kelarutan ion Pb2+ dan glutation transferase serta UDP glukoronil trasferase (UDPGT) yang berperan mengeluarkan racun dari tubuh (eksekresi). Penentuan Konsentrasi yang dapat membunuh 50 % hewan uji (LC50) dilakukan dengan program SPSS, didapatkan nilai LC50 untuk ikan mas, mujair dan nila masingmasing 12,376; 12,764 dan 14,756 ppm. Sedangkan waktu yang dapat membunuh 50 % hewan uji (LT 50) terjadi pada 127,158; 126,18 dan 340,46 jam. Kata kunci: Uji toksisitas, ion Pb2+, Berbagai jenis ikan, LC50 dan LT50

B151 - KEPADATAN POPULASI KEONG TURBO (Turbo bruneus) DI ZONA INTERTIDAL PANTAI BATU KALANG KECAMATAN KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN Armein Lusi Zeswita, Ria Kasmeri dan Richi Faiska Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat; [email protected]

Abstract: One of Mollusc that contained in Intertidal areas at Batu Kalang coast is Turbo bruneus. Turbo bruneus is better known by the people as Lolak. It is look for by the people to consumed. Besides the meat is used to consumed, shells are also often used as souvenirs. However in over time, the Turbo bruneus populations that live in the coral began to decline. Based on the information of local people, the population of Turbo bruneus is declining caused by the increased activity of the arrest. This study aims to determine the population density of Turbo bruneus and chemical physics factor of water in Batu Kalang coast Koto XI Tarusan district, South Pesisir regency. This research was conducted in October 2015. The analysis of chemical physics was conducted in the field at the time of taking sample. In this research, the researcher used Survey descriptive method. Whereas, station determination is use purposive sampling technique. Station one has gritty substrate, rocky, and seaweed. 48


Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B) These station is become a tourist attraction and a place of fishermen seek the fish. Stasiun two has gritty substrate, rocky, and seaweed. The station is also used to seek the fish by fisherman. Stasiun three has gritty substrates and seaweed. In this station, the human activity started to decrease since it is located farthest from Batu Kalang coast. Based on the result of this research that has been conducted, the researcher found the density of Turbo bruneus in Batu Kalang coast, Koto XI Tarusan subdistrict, south Pesisir regency is 4.5 ind/m2. The highest density is found at station three with rocky substrate and seaweed is 2,6 ind/m 2. The lowest density is found at the first station with gritty substrate, rocky, and seaweed is 0,5 ind/m 2. While the physical-chemical factors that affecting the density of this species is the temperature that range between 30-32oC, pH that range from 6.5 to 7.2, Salinity that range from 27,00-37,85o/oo and DO that range from 4 to 4.8 mg/L. Keywords: Intertidal area, Turbo bruneus

B152 - KAJIAN TINGKAT KUNJUNGAN PENDUDUK KE TAMAN NASIONAL KERINCI SEBLAT (TNKS) di NAGARI LIMAU GADANG Armen Jurusan Biologi Universitas Negeri Padang; Email: [email protected]

Abstrak: Nagari Limau Gadang terletak bersebelahan dengan kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).Nagari Limau Gadang berpenduduk sekitar 2500 orang terdiri dari 500 Kepala Keluarga (KK). Sekitar 250 KK mempunyai lahan perladangan di TNKS.Kegiatan berladang bersifat menebang dan membakar hutan, menyebabkan banyak spesies flora dan fauna punah.Kegiatan ekonomi penduduk menekan kawasan TNKS sangat tinggi, karena hutan TNKS tempat mereka mencari nafkah.Penduduk Nagari Limau Gadang bisa bertahan melakukan kegiatan ekonomi di luar TNKS jika kita mampu menciptakan usaha ekonomi pilihan. Budidaya ikan nila bisa menjadi pilihan kegiatan ekonomi untuk mengurangi ketergantungan penduduk Nagari Limau Gadang pada TNKS. Tujuan penelitian ini adalah agar penduduk tidak mencari nafkah di TNKS.Target khusus yang ingin dicapai adalah penduduk Nagari Limau Gadang meningkat taraf hidupnya, TNKS bebas dari tekanan penduduk dan Nagari Limau Gadang bebas dari bencana alam.Untuk mencapai tujuan penelitian dilakukan tindakan.Penduduk yang mencari nafkah di TNKS dipilih sebanyak 40 KK, kemudian dikelompokkan menjadi 5 kelompok.Pada tahun I dilakukan kegiatan membimbing penduduk sampel membudidayakan ikan nila.Diambil data frekuensi kunjungan sampel ke TNKS.Data kegiatan ekonomi sampel pada penelitian tahun I dibandingkan dengan data kegiatan ekonomi sampel pada penelitian tahun II.Untuk perbedaan rerata frekuensi kunjungan ke TNKS digunakan rumus statistika T-Test. Diharapkan pada tahun II kegiatan penduduk sampel tidak melakukan kegiatan ekonomi di kawasan TNKS. Persentase tingkat kunjungan penduduk ke TNKS pada tahun I masih tinggi.Tingkat kunjungan penduduk ke TNKS pada tahun ke II berkurang. Kata kunci: Kajian, Kunjungan, TNKS, Kegiatan Ekonomi.

B153 - SITOTOKSISITAS FRAKSI NON POLAR Brucea javanica (L.) MERR. TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA T47D Elvi Rusmiyanto Pancaning Wardoyo1, Arum Setiawan2 dan Ary Kusmawati Program Studi Biologi Fakultas MIPA Universitas Tanjungpura; Email: [email protected]; 2)Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya 1)

Abstrak: Buah Brucea javanica (L.) Merr (Buah Makasar) telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat pedalaman Kalimantan untuk mengatasi berbagai macam penyakit, seperti diare, panas badan dan tumor. Informasi tentang aktivitas fraksi polar buah B. javanicaasal Kalimantan Barat masih sangat terbatas. Tujuan penelitian ini ialah mengetahui aktivitas sitotoksik fraksi non polar B. javanicaasala Kalimantan Barat terhadap sel kanker payudara T47D. Buah Brucea javanica (L.) Merr. yang diambil dari Taman Nasional Betung Karihun, Kalimantan Barat digunakan dalam penelitian ini. Sel kanker payudara yang digunakan ialah cell line T47D. Ekstrak kloroform buah B. javanicadifraksinasi dengan menggunakan metode Kromatografi Vakum Cair (KVC). Fraksi non polar yang diperoleh dilakukan uji sitotoksistas dengan metode MTT assay. Sebagai pembanding digunakan obat standar Doksorubicin. Hasil uji sitotoksisitasmenunjukkan bahwa fraksi non polar buah B. javanicamemiliki aktivitas sitotoksik sebesar 63,32±2,35 µg/mL, lebih rendah dibandingkan dengan doxorubicin sebesar 38,29 µg/mL. Golongan senyawa yang terdapat pada fraksi non polar buah B. Javanicaadalah terpenoid. Kata kunci: Brucea javanica, kanker payudara, T47D, sitotoksisitas, terpenoid.

B154 - IDENTIFIKASIDAN POTENSI BAKTERI PEREDUKSI KROMIUM DARI TANAH SERPENTIN KALIMANTAN SELATAN Badruzsaufari, Dindin Hidayatul Mursyidin, dan Hasrul Satria Nur 1

FMIPA, Universitas Lambung Mangkurat; [email protected]


49

Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B) Abstract: Serpentin soil of Mandiangin and Awang Bangkal of Kalimantan Selatan has Cr, Ni, and Mn as much as 1,500, 7,000, and 4,000 mg.kg-1, respectively. The soil is a good source of heavy metals-tolerant microbes for bioremediation development. Twenty seven bacteria isolates that obtained from the soil were resistant to 300 to 400 mg.l-1 of chromium. Eight isolates that grew on the LB agar containing 150-200 mg.kg-1 of Cr (VI) were confirmed able to reduce at least 50 % of chromium hexavalent. The eight isolates were highly similar to Bacillus cereus, B. anthracis, and Acinetobacter radioresistens. B. cereus and A.acinetobacter are known able to reduce chromium hexavalent by their chromate reductases. Therefore, It suggested that the isolated bacteria have the genes and enzyme of chromate reductase that were potentially used in the development of bioremediation of chromium hexavalent pollution. Keywords: serpentin, chromium reductase, bacteria

B155 - Produksi BakteriosinBakteri Asam Laktat Lokal Sebagai agen Biopreservatif Bernadeta Leni Fibriarti, Rodesia mustika Roza Jurusan Biologi FMIPA, Universitas Riau; email: [email protected]

Abstract: Riau is one of province that has abudance natural resorces, especially fruits. Fruits are indicates as a habitat of Lactic Acid Bacteria (LAB) because their chemical composition and micro environment which neened their life. Bacteriocin is a potential biopreservative agent used as an antibacterial but commercial availability still limited and costly. On the other hand, the availability of lactic acid bacteria collection as a source of bacteriocin .The purpose of this study was to isolated and selected LAB from local fruits of Riau. The LAB was isolated using selective media, Trypton Glucose Yeast Extract (TGE) agar + 1% CaCO3 by standard prosedure for isolation and characterization of LAB. In this study, 18 isolates were obtained. Based on the biochemical and physiological character analysis, four genus of LAB isolates were identified as follow Lactobacillus, Pediococcus, Leuconostoc and Lactococcus. The total population of LAB on MRS agar with pH 6.0 from fruit samples the highest LAB populasions were found in Ananas sativus (1.59 x 104 CFU / g of fruits sample.All isolates were screened their potency to inhibit the growth of Staphylococcus FNCC 0047. Keywords: Lactic Acid Bacteria, biopreservatif, Staphylococcus aureus FNCC 0047

B156 - ANALISIS VEGETASI MANGROVE DI CAROCOK TARUSAN KAWASAN WISATA MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN Chairul, Erizal Mukhtar, Izil Okdianto Jurusan biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Andalas Kampus Limau Manis Universitas Andalas Padang

Abstrak: Penelitian analisis vegetasi mangrove di Carocok Tarusan Kawasan Wisata Mandeh Kabupaten Pesisir Selatan telah dilaksanakan dengan metode transek dengan garis berpetak secara purposive sampling. Hasil penelitian didapatkan sebanyak 10 famili, 14 genus, 15 species dan 658 individu. Diantaranya 10 jenis merupakan mangrove sejati dan 5 jenis mangrove ikutan. Famili Sonneratiaceae dan Rhizoperaceae merupakan family dominan pada tingkat pohon, sedangkan tingkat sapling dan seedling masih didominasi oleh Rhizoporaceae. Nilai Penting tertinggi didapatkan pada Sonneratia alba(NP=132%)pada tingkat pohon,sapling Rhizophora apiculata (NP=67,67%), dan seedling (NP=86,17%. Indeks keanekaragaman pohon (ID=1,57), sapling (ID=2,09) dan seedling (ID=1,76). Indeks kemerataan pohon sebesar 0,81, sapling 0,84 dan seedling 0,80. Kata kunci: Komposisi, Struktur,Keanekaragaman, mangrove,Mandeh.

B157 - PETUNJUK BAHASA DAN BUDAYA PADA KEISOLASIAN BIOGEOGRAFIS ORANG ENGGANO BENGKULU (LANGUAGE AND CULTURAL TRADITION AS AN INDICATION OF BIOGEOGRAPHICAL ISOLATION OF MEN OF ENGGANO, BENGKULU) Choirul Muslim Jurusan Biologi FMIPA UNIB; Alamat e-mail: [email protected]

Abstract: Human beings has inherited two different legacy simultaneously, i.e. genetic as well as social cultural inheritance from their parents. The genetic one has passed through cellular DNA, while the social one has crossed via learning processes outside cell. This paper attempts to learn language and cultural tradition as an indication of genetic biogeographical isolation of man of Enggano Bengkulu. Homology study on cultural tradition and the language of Enggano‟s people has been compared with the ones existed in the big island of Sumatera and the vicinities. Cultural tradition was learned from related bibliographies, while the comparative language was found from Heyne (1926). The results showed that there are much of dissimilarities between the cultural tradition and language of Engganos with the ones on their vicinities in Sumatera and others. The Enggano‟s tradition and language have closed to the ones in eastern parts of Indonesia, mostly Aru and Arafuru regions. It has believed that men of Enggano has migrated, adapted and somehow isolated biographically in 50


Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B) Enggano for thousand years. This is a preliminary investigation for further genetics study for the Enggano‟s people in the next examination. Keywords: homology study, cultural tradition, language, Enggano people, biogeographical isolation.

B158 - Life Cycle of Cethosia hypsea Moore (Lepidoptera: Nymphalidae) Reared on Adenia macrophylla Blume (Passifloraceae) Dahelmi1 , Evy Sriganti1 and Suwarno2 1)

Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Andalas University, Padang; email: [email protected]. 2)Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Syiah Kuala University, Banda Aceh; email: [email protected]

Abstract: Larvae of Cethosia hypesea is known associate with plants of the family Passifloraceae, one of host plant is Adenia macrophylla. The aim of this study wasto know the life cycle of Cethosia hypesea reared on A. macrophylla. Rearing was conducted in the room with temperature ranged 22-23°C and humidity 83-84%. The results of this study showed that the larvae have five instars. The incubation of eggs was ranged between 6 to 7 days. The first instar, second instar, third instar and fourth instar lasted 3, 3, 3, and 3 days, respectively. The fifth instar lasted between 9-10 days. The pupal stage lasted between 9 to 10 days. The total period of life cycle of Cethosia hypesea from egg to adult emergence lasted between 31 to 33 days. Three day after emergence, mating was done and the next two days females start laying the eggs. Butterflies live for 44 to 45 days in a field cage. Keywords: Life cycle, Cethosia hypsea, Nymphalidae, Adenia macrophylla

B159 - VARIASI MORFOLOGI Hampala macrolepidota Kuhl & van Hasselt, 1823 Di Danau Maninjau dan Singkarak Delfia Rahmadhani, Dewi Imelda Roesma, Syaifullah Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas; email: [email protected]

Abstract: The research on 45 individuals of Hampalamacrolepidota (Pisces:Cyprinidae)from Maninjau and Singkarak lakes has been conducted. The aim of the study was to determined the morphological variation of H. macrolepidota intra and inter populations of Maninjau and Singkarak lakes. The mophometric measurements and meristic counts were used to the samples that have been collected and stored before in Genetic and Cell Biology laboratory, FMIPA University of Andalas.The data was analyzed with the Mann Whitney U test. The result showed that there are 45 morphological characters that very between the samples from Maninjau and Singkarak lakes, consist of 28 mophometric and 17 meristic characters. The morphometric charactersare Standar length (SL), Head width (HW), Eye diameter (ED), Snout of length (SNL), Body width (BW), Caudal Penduncle Length (CPL), Dorsal base length (DBL), Pectoral length (PL), Ventral fin length (VFL), Anal base length (ABL), Pre-anal length (PAL), Lip lower length (LLL), Length of upper caudal (LUCI), Length of middle caudal (LMCI) and the meristic characters are Dorsal fin rays (DFR), Scales before dorsal fin (SBDF), Scales around caudal (SAC). Keywords: morphological variation,pisces,cyprinidae

B160 - Implementation of Integrated Science in SMP/MTs Jambi Delismar FPMIPA, University of Jambi; Email: [email protected]

Abstract: Integrated IPA has undertaken to SMP/MTs. Implementation of the integrated IPA will encounter obstacles when not prepared properly. This was not only about teachers' understanding of the concepts and integrated IPA implementation strategy, but also the availability of tools and support facilities. IPA has the characteristics to be integrated fully and properly understood by all stakeholders. It explicitly integrated science teaching for SMP/MTs carried out in an integrated manner. This means, the material taught in integrated science includes biology, physics, and chemistry is taught as one unified whole is taught through the scientific process. The research objective of reviewing the application of integrated science teaching for students of SMP/MTs city of Jambi. The method used in this research is the study of literature and distributing questionnaires integrated IPA implementation in 20 science teachers at SMP/MTs city of Jambi. The results showed that the implementation of integrated science teaching in SMP/MTs Jambi 90%. IPA implementation of integrated schools experienced some constraints, the lack of reference to carry out an integrated science teaching. Needed learning resources including student worksheets, internet, textbooks, environment. Keywords: Implementation, Integrated Sciences.


51


B161 - Produksi Biogas dari Campuran Limbah Cair Pabrik Minyak Kelapa Sawit dan Feses Sapi:Penentuan Volume, Jenis dan Kadar Asam Volatil, Serta Populasi Bakteri Delita Zul1), Amir Awalludin2), Jiffi Rokaheski3) 1)

Jurusan Biologi FMIPA Universitas Riau, 2)Jurusan Kimia FMIPA Universitas Ria, 3)Alumni Jurusan Biologi FMIPA Universitas; [email protected]

Abstrak: Selain produk utama, pabrik minyak kelapa sawit (PMKS) juga menghasilkan residu hasil pengolahan berupa limbah yakni 25-28% berupa limbah padat dan 45-47% limbah cair.Limbah cair PMKS mengandung bahan organik seperti karbohidrat, lemak, dan protein yang tinggi dan dapat diuraikan menjadi senyawasenyawa yang lebih sederhana, sehingga sangat berpotensi untuk diolah menjadi biogas. Biogas merupakan salah satu sumber renewable energy dan sumber energi alternatif yang tepat dalam memenuhi kebutuhan bahan bakar. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung volume biogas, identifikasi jenis dan kadar asam volatil, serta menghitung populasi bakteri yang terlibat dalam proses produksi biogas pada proses fermentasi campuran limbah cair pabrik minyak kelapa sawit (PMKS) dan feses sapi. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan bahan baku limbah cair dari PMKS PTPN V Sei Galuh dan feses sapi segar dari Rumah Potong Hewan Kota Pekanbaru. Volume biogas dihitung dengan cara mengukur volume air yang terdesak setiap 3 hari sekali selama 30 hari pengamatan, dimana volume air yang terdesak sebanding dengan volume biogas yang dihasilkan. Identifikasi jenis dan kadar asam volatil dilakukan dengan menggunakan perangkat alat Gas Chromatography-Mass Spectrometri (GCMS). Total populasi bakteri dihitung dengan metode plate count menggunakan medium Nutrien Agar (NA). Pada akhir masa pengamatan diketahui bahwa total volume biogas yang diproduksi mencapai 2.550 ml, dengan jenis asam volatil berjumlah 26 jenis. Jenis asam volatil yang memiliki kadar tertinggi yaitu nemamort (127,67%) dan terendah dimetil sulfida (0,3%). Total populasi bakteri yang terlibat dalam proses produksi biogas ini berkisar antara 0,2-6,2 x 105 CFU/ml sampel. Kata kunci: asam volatil, biogas, feses sapi, limbah cair PMKS

B162 - Uji Praktikalitas Media Interaktif Berorientasi Konstruktivisme Pada Materi Neurulasi Diana Susanti Pendidikan Biologi, STKIP PGRI Sumatera Barat; email: [email protected]

Abstract: Neurulation material in the animal development subject, is a material that discusess about the process of formation of the neural tube. This process can not be directly observable by the eye. All this times of neuralation materials, only to illustration the formation of neural tube through powerpoint media. Besides that, the lecturer used the media that taken from youtube and not compatible with curriculum. Development of interactive media based on constructivism of neurulation material in animal development subject has been done, with the valid result. The last research only validity stage. The purpose of this research is not to get the pralicality interactive media with constructivism orientation of neurulation material for development animal subject. This research is categorized as development research. Model and procedure of the development apply 4-D (four-D models), at this research only develop stage that is practicality test. The average of practicality from lecturer 81.96% and from students 80.62%, and the criteria is practical. The final conclusion for interactive medium based on constructivism of neurulation material in animal development subject is practical. Keywords: Practicality, Interactif Media, Neurulasi, Constructivism Approach

B163 - STUDI PENDAHULUAN: INVENTARISASI AMFIBI DI KAWASAN HUTAN LINDUNG BUKIT COGONG II Doni Setiawan, Indra Yustian, Catur Yuono Prasetyo Jurusan Biologi Fakultas MIPA, Universitas Sriwijaya; Email: [email protected]

Abstrak: Salah satu pulau terbesar di Indonesia yang memiliki nilai keanekaragaman hayati yang tinggi adalah Sumatera. Salah satunya adalah kelompok Amfibi.. Kelas Amfibi merupakan salah satu komponen penyusun ekosistem yang memiliki peranan sangat penting, baik secara ekologis maupun ekonomis Berdasarkan studi pendahuluan di kawasan Hutan Lindung Bukit Cogong II yang telah dilakukan survey pada bulan Oktober 2015 sudah mengalami gangguan, hal ini terlihat dari masih banyaknya aktivitas penebangan pohon dan alih fungsi lahan menjadi perkebunan karet oleh masyarakat yang bisa berdampak negatif terhadap lingkungan terutama habitat dari amfibi, sehingga perlu dilakukan studi inventarisasi mengenai keberadaan jenis-jenis amfibi di dalam kawasan tersebut. Pengamatan satwa mamalia dilakukan secara langsung melalui metode Visual Encounter Survey (VES). Hasil survey menunjukkan bahwa amfibi ditemukan sebanyak 10 jenis dari 5 famili dan 1 ordo. Ada pun jenisnya yaitu famili Bufonidae yaitu Bufo asper, Bufo melanosticus, Bufo biforcatus, famili Ranidae terdiri dari Hylarana baramica, famili Dicroglossidae Fejevarya limnocharis, Fejevarya cancrivora, Rana chancolnota, Limnonectes sp. famili Rhacophoriidae, yaitu Polypedates sp dan famili Microhylidae yaitu Kaloula baleata. Berdasarkan IUCN red list 2015 dari 10 jenis amfibi yang ditemukan pada kawasan tersebut semua jenis memiliki status beresiko rendah (Least Concern). 52


Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B) Kata kunci: Amfibi, Bukit Cogong II, hutan lindung, inventarisasi, Status konservasi

B164 - The Composition of Zooplankton in Nile Tilapia of Permanent Pool During Three Months Culturing at Bukit Lama Village, Ilir Barat 1 Subregion, Palembang City Effendi Parlindungan Sagala Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya Kampus Unsri Indralaya, OKI 30662Sumatera Selatan, sebagai kontak person ; email: [email protected], Hp.08153568038

Abstract: The main object of study wanted to analyze the community of zooplankton which there were in the permanent pool which had cultured during three months old at Bukit Lama Village, Ilir Barat 1 Subregion, Palembang City. Acording to indentification results had been worked can be found the composition of zooplankton community as much as 21 species namely: 16 species in Flagellata group consist of Carteria crucifera, Carteria globosa, Eudorina elegans, Euglena deses, Monas vivipara, Oicomonas socialis, Polytoma uvella, Trachelomonas abrupta, Trachelomonas cervicula, Trachelomonas crebea, Trachelomonas curta, Trachelomonas intermedia, Trachelomonas oblonga, Trachelomonas scabra, Trachelomonas volvocina, Trachelomonas volxii; 2 species in Rhizopoda group consist of Astramoeba radiosa, Centropyxis aculeata; and three species in Ostracoda group consist of Entocythere equicurva, Entocythere humesi, Entocythere talulus. The abundance of each spesies were 1 upto 5 individuals per liter at five time series from 6 o‟clock a.m. upto 18 o‟ clock. This abundance so lowest because these spesies had consumed by nile fishes. the other hand, according to identification results of zooplankton at the other pool without fishes, there were some species zooplankton from Cladocera group namely Chydorus ovalis and Copepoda group namely Cyclops strenuus respectively abundance as big as 320 and 515 individuals per liter of water. These data had proved that nila fishes (Oreochromis niloticus) consumed zooplankton mainly Chydorus ovalis and Cyclops strenuous. The condition of aquatic environments for this research were enough to contribute the habitat living of nila fishes with the qualities like dissolved of oxygen (DO) 5.10 – 8.20 ppm, free carbon dioxide dissolved 10 – 82 ppm, light penetration 45 centimeters, water temperature 27.5 – 31 oC, phosphate content 1,05 ppm and nitrate content 3.20 ppm. Keywords: zooplankton, tilapia pool, abundance, permanent pool.

B165 - POLA PERTUMBUHAN RELATIF IKAN BILIH, Mystacoleucus padangensis Blkr, DI PERAIRAN DANAU SINGKARAK, NAGARI GUGUK MALALO, SUMATERA BARAT Efrizal Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Andalas,Kampus Unand Limau Manis, Padang, 25163, Sumatera Barat, Indonesia; E-mail: [email protected]

Abstract: A study was carried out to investigate the relative growth patternof bilih fish, Mystacoleucus padangensis Blkr, population living in the waters Lake Singkarak, Nagari Guguk Malalo, West Sumatera. Samplings were done at four different sites of the waters Lake Singkarak, Nagari Guguk Malalo [i.e.region water intake of hydroelectric power center (PLTA) Singkarak (St=1); Northern region water intake of PLTA Singkarak (St=2); South region water intake of PLTA Singkarak (St=3); region outlet of PLTA Singkarak (St=4] from March- July 2013. A total of 184 males and 125 females were taken randomly using a gill nets river and preserved in 10 % buffered formalin for further investigations in the laboratory. The result showed that the relative growth patternof bilih fish male and female tend to be like allometric negative (b=0,8901 – 0,9738) at three stations ( St=1,St=2 and St=3), while the four stations (St=4) are isometric (b=0,9675 – 0,9803). Keywords: Bilih fish,Lake Singkarak, Mystacoleucus padangensis, relative growth pattern.

B166 - ANALISISCOLIFORM SEBAGAI INDIKATOR KUALITAS PERAIRAN DESA PENYANDINGAN KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR Eka Haryati Yuliany(1), Saleh Hidayat (2), Marlina Ummas Genisa (2),Emiliah (1) (1) Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah; Palembang; E-mail: [email protected]

(2)

FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang

Abstrak: Aktivitas tinggi penduduk di sepanjang Daerah Aliran Sungai Ogan Desa Penyandingan Kabupaten Ogan Komering Ilir memberikan peluang besar masuknya bakteri coliform ke lingkungan perairan.Hal tersebut dapat berdampak pada penurunan kualitas perairan yang berpotensi menimbulkan kerugian bagi kesehatan.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas perairan berdasarkan kepadatan bakteri coliform di Sungai Ogan Desa Penyandingan Kabupaten Ogan Komering Ilir pada bulan Agustus 2015 yang menggunakan metode purposive random sampling. Hasil pemeriksaan menunjukkan kepadatan bakteri coliform tertinggi terjadi pada saat surut di Stasiun 1 yaitu 441 cfu/1mL dan terendah Stasiun 3 pada saat pasang di yaitu 110 cfu/1mL. Hasil pemeriksaan menunjukkan perairan Sungai Ogan di Desa Penyandingan tercemar bakteri coliform yang telah melewati ambang batas persyaratan air minum dan penggunaan domestik (1000 Jml/100mL). SEMIRATA Bidang MIPA 2016; BKS-PTN Barat

53

Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B) Kata kunci: kepadatan, coliform, Sungai Ogan, Desa Penyandingan

B167 - The Effect of Analogy in Learning Biology to Critical and Creative Thinking Skill of Senior High School Students Eka Putri Azrai dan Ade Suryanda Program Studi Pendidikan Biologi FMIPA UNJ; [email protected]

Abstract: The purpose of this research is to investigate the use of analogy in learning biology on ecosystem topic and its affect tocritical and creative thinking skill of Senior High School students. This research was conducted in SMAN 1 Tambun Selatan. The methodology used in this research is quasi-experimental withposttest-only control group design. The instrument used in this research are questionnaire to find out critical and creative thinking skill and also observation sheet about the biology learning activities using analogy. The findings of this research show that the use of analogy in biology learning affects to critical and creative thinking skill.There are differences in the effect of the use of analogy in learning to critical and creative thinking skills of students. The effect of the use of analogy in learning is more on the students‟ creative thinking skills of rather than students‟ critical thinking skills. Keywords: analogy, biology learning, critical thinking skill, creative thinking skill

B168 - TINJAUAN UPAYA PENGENDALIAN RAYAP (INSEKTA: ISOPTERA) OLEH PERUSAHAAN PENGENDALIAN HAMA DI KOTA BANDUNG Eko Kuswanto 1), Intan Ahmad 2), Ramadhani Eka Putra 2), dan Idham Sakti Harahap 3) 1

Program Studi Pendidikan Biologi, IAIN Raden Intan Lampung, [email protected]; 2Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, Institut Teknologi Bandung, [email protected], [email protected]; 3Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, [email protected]

Abstract: Development and implementation of environmental friendly termite control program has been increasing due to public concern on environment health. Purposes of this study are to conduct a review on the effort of termite control in Bandung City. The questionnaires was send to registered pest control companies in Bandung in order to understand level of termite control conducted in Bandung. From as many as 17 pest control companies officially registered in DPD ASPPHAMI West Java year 2014, about 10 companies cater for the service of termite control. The service of antitermite contributes about 25% of total revenue with the average number of jobs per year reaching 99.6 unit jobs per company. The potential antitermite jobs in Bandung City only reached approximately 1/3 of the projection of 1% of the total estimation of house buildings infested with termites in Bandung City in 2012. The estimation of antitermite job value reached Rp13.5 billion, and will continue to increase to Rp45 billion in 2017, Rp99 billion in 2022, and Rp180 billion in 2027. Keywords: Termite control,Bandung City, Insect, Isoptera, ASPPHAMI.

B169 - Regenerasi alami hutan rawa gambut terbakar di area inti Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu Propinsi Riauserta implikasinya terhadap konservasi ELFIS dan PW. TISARI Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Islam Riau. Jl. Kaharuddin Nasution No. 113 Marpoyan Pekanbaru.Telp.(0761) 674674. Email: [email protected] dan [email protected]

Abstrak: Salah satu kawasan hutan rawa gambut yang mengalami kebakaran berulang adalah Area Inti di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu Propinsi Riau. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang komposisi jenis, keragaman vegetasi, regenerasi, dan tingkat kemiripan jenis di hutan rawa dan lahan gambut dengan sejarah kebakaran yang berbeda, yaitu hutan sekunder (HS), hutan terbakar Tahun 2000 (HT2000), hutan terbakar berulang (HT2005), dan lahan gambut terbakar dikelola dengan sistem agroforestri (AF). HT2000 dan HT2005 memiliki komposisi vegetasi yang berbeda. Jenis vegetasi tingkat pohon di HS didominasi oleh Calophyllum macrocarpum. Komposisi vegetasi tingkat pohon di hutan bekas terbakar (HT2000 dan HT2005) didominasi oleh Cratoxylum arborescens. Indeks kemiripan jenis Sorensen (IS) di HS dengan HT2000 cukup tinggi (IS = 68,43%), sedangkan indeks Sorensen antara HS dengan HT2005 = 33,12%. Kebakaran menurunkan keragaman jenis. Keragaman jenis Shannon-Wiener (H’) tingkat pohon di HS relatif tinggi (H’ = 3,41), sedangkan indeks H’ di HT2000 dan HT2005 masing-masing 2,89 dan 1,63. Pada tingkat pohon, ada 33 jenis yang hanya dijumpai di HS dan tidak dijumpai di hutan terbakar; 68,43% jenis tersebut merupakan tipe zoochory. Tipe penyebaran benih di masing-masing habitat perlu diperhatikan berkaitan dengan upaya konservasi di Area IntiCagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu Propinsi Riau. Kata kunci: komposisi jenis, pemencar benih, zoochory

54



B170 - KEANEKARAGAMAN PHYTOTELMATA DI BEBERAPA LOKASI PEMUKIMAN PENDUDUK DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN PROVINSI LAMPUNG Emantis Rosa Jurusan Biologi, Fakultas MIPA Universitas Lampung; Email: [email protected]

Abstrak: Phytotelmatamerupakan salah satu tempat perindukan alami dari nyamuk vektor DBD, yang banyak ditemukan tumbuh di berbagai tempat salah satnya di pemukiman, tumbuhan ini mempunyai keunikan karena bagian tubuhnya dapat menampung air dalam waktu yang cukup lama ,sehingga. Penelitian ini dilakukan bulan Juli sampai Agustus 2015 yang bertujuan untuk adalah mengetahui keanekaragaman phytotelmata di beberapa lokasi pemukiman penduduk di Kabupaten Lampung Selatan.Hasil penelitian menunjukkan jumlah total individu tanaman phytotelmata yang ditemukan pada kedua pemukiman adalah sebanyak 50 individu yang termasuk kedalam 20 jenis tumbuhan dan empat tipe phytotelmata. Indeks keanekaragaman phytotelmata di dua pemukiman di Kab. Lampung Selatan termasuk ke dalam tingkat keanekaragaman sedang dengan H‟=2,3076 dan H‟=1,6194, dengan Sedang

B171 - Isolasi Bakteri Kitinolitik dari Sumber Air Panas Hot Spring Pangururan Kabupaten Samosir Sumatera Utara Endang Sulistyarini Gultom, Dwi Putri Novitasari FMIPA, Universitas Negeri Medan; [email protected]

Abstrak: Penelitian tentang penapisan bakteri kitinolitik dari sumber air panas Hot Spring Pangururan dan uji indeks kitinasenya telah dilakukan. Isolasi dilakukan menggunakan medium agar garam minimum dengan kolidal kitin sebagai satu-satunya sumber karbon yang diinkubasi pada suhu 53 C selama 7 hari. Uji indeks kitinase dilakukan pada media yang sama, dengan melihat zona bening terbesar yang dihasilkan oleh masing-masing isolat. Tujuh isolat kitinolitik diperoleh dari hasil isolasi. Isolat IS2 memiliki indeks kitinolitik tertinggi yakni 1,65 dan indeks kitinase paling rendah adalah isolat IS6 yaitu 0,953. Kata kunci: kitinase, termofilik, Hot Spring Pangururan

B172 - KEANEKARAGAMAN HEWAN BENTHOS DALAM LOKASI KEGIATAN OPERASI PRODUKSI MIGAS DI KABUPATEN SAROLANGUN PROVINSI JAMBI Endri Junaidi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Sriwijaya

Abstrak: Kegiatan utama operasi produksi migas adalah proses pemompaan minyak di sumur produksi dan proses pemisahan minyak, air dan gas di stasiun produksi. Pada pengoperasian sumur produksi, minyak disalurkan ke stasiun pengumpul melalui pemipaan. Kegiatan produksi migas ini jika tidak dikelola secara optimal, maka dapat menyebabkan penurunan kualitas air permukaan. Penurunan kualitas air permukaan selanjutnya akan menganggu ekosistem sungai termasuk komunitas biota perairan. Penelitian mengenai keanekaragaman hewan benthos pada lokasi kegiatan migas bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis hewan benthos dalam perairan. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Maret 2015, dengan metode Purposif Random Sampling dengan 7 lokasi sampling. Hasil penelitian didapatkan komposisi jenis hewan benthos berkisar 5 – 6 jenis dengan kepadatan populasi berkisar 13 – 26 individu/400 cm2. Genera hewan benthos yang dominan ditemukan adalah Limnodrilus, Tufifex dan larva Chironomous, dimana ke-3 jenis ini merupakan spesies indikator ekologis perairan, dapat beradaptasi pada perairan yang mengandung bahan organik tinggi. Hasil perhitungan nilai indeks keanekaragaman jenis diperoleh indeks keanekaragaman jenis berkisar 1,427– 1,619, dimana nilai ini berdasarkan kriteria indeks Shannon –Wiener termasuk kategori sedang, yang berarti bahwa komunitas hewan benthos dalam perairan masih tergolong stabil dan tingkat perairan termasuk tercemar ringan. Hasil analisis laboratorium kualitas perairan secara umum masih memenuhi baku mutu lingkungan yang ditetapkan mengacu pada Peraturan Gubernur Jambi Nomor 20 Tahun 2007 tentang Baku Mutu Lingkungan Daerah Provinsi Jambi. Hasil analisis kandungan minyak dan lemak pada air limbah drainase juga masih memenuhi baku mutu lingkungan sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2010 tentang Baku Mutu Air Limbah dan/Atau Kegiatan Minyak dan Gas serta Panasbumi. Penilaian kualitas perairan berdasarkan nilai indeks keanekaragaman hewan benthos ini menunjukan bahwa kegiatan operasi produksi migas tersebut tidak menimbulkan pengaruh terhadap komunitas hewan benthos dalam ekosistem perairan. Kata kunci: limbah cair, produksi migas, keanekaragaman benthos

B173 - PERTUMBUHAN DIAMETER POHON DAN KEKERASAN KAYU DI HUTAN SEKUNDER ULU GADUT, PADANG, SUMATERA BARAT Erizal Mukhtar, Ade Adriadi, dan Syamsuardi Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Andalas; Kampus Limau Manis. Padang 25163


55

Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B) Abstrak: Penelitian tentang pertumbuhan diameter pohon dan hubungannya dengan kekerasan kayu telah dilakukan di hutan sekunder Bukit Gajabuih, alt. 650 m d.p.l, Kota Padang. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisa hubungan antara pertumbuhan pohon dengan faktor internalnya (faktor fisik) yaitu kekerasan kayunya. Pengamatan pertumbuhan diameter pohon dilakukan secara berkala sedangkan kekerasan kayu dilakukan dengan metoda “pulling out a nail”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis Macaranga triloba merupakan pohon yang tercepat pertumbuhannya (1,15 cm/cm/th) yang juga termasuk jenis pohon pionir. Selanjutnya pohon yang mempunyai kekerasan kayu yang paling tinggi adalah jenis Aglaia trichostemon (Kg f cm1 ) sebaliknya jenis yang terlunak ditemukan pada jenis M. triloba(38,80 Kg f cm-1). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa jenis pionir mempunyai kecepatan tumbuh yang cepat namun mempunyai jenis kayu yang terlunak. Hubungan pertumbuhan dan kekerasan kayu dari 10 pohon utama juga didiskusikan dalam makalah ini. Kata kunci: pertambahan diameter, kekerasan kayu, hutan sekunder, plot permanen

B174 - TYPES OF SEAWEEDS IN NIRWANA BEACH PADANG CITY WEST SUMATRA INDONESIA Faisal Hadi, Indra Junaidi Zakaria Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas, Padang; email: [email protected]

Abstract: Seaweeds is a group of macroalgae that lived in intertidal area on the ocean. Seaweeds divided into 3 group of division, Chlorophyta, Phaeophyta and Rhodophyta. There is a few Information of seaweeds on the coastal area of Padang City, West Sumatra, Indonesia. The aims of this study is to find out types of seaweeds in Nirwana Beach, Padang City, West Sumatra Indonesia. The method used in this study was Line Intercept Transect and Belt Transect. The result found about 5 types of seaweeds in Nirwana Beach, Padang City, West Sumatra, Indonesia. There are three types of seaweed belong to Phaeophyta. There is one types belong to Chlorophyta and one types belong to Rhodophyta. Keywords: Chlorophyta, Nirwana Beach, Phaeophyta, Rhodophyta and Seaweeds.

B175 - Human-Sumatran tiger (Panthera tigris sumatrae) conflict, a Study in Pesisir Selatan, West Sumatra Gita Fadhilah1, Rizaldi1, Erlinda Cahya Kartika2 1

Fakultas Metematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas, email: [email protected]; 2Balai KSDA Sumatera Barat

Abstract: A study on wildlife conflict between human and Sumatran tiger (Panthera tigris sumatrae Pocock, 1929) has been conducted from April to September 2014 in two villages in Pesisir Selatan, West Sumatra province, Indonesia. This study focuses on: (1) the location of conflict and its relative position toward protected areas; (2) land-use change in the conflict area and how it influences the conflict and (3) local people perceptions toward tiger. Field surveys and semi-structured interviews were conducted among 60 local inhabitants. The Result of this research showed that the conflict between human and Sumatran tiger occurred in rural area adjacent the forest habitat. The conflict that caused death to human occurred in rubber vegetation. In the past 25 years, there were massive land-use changes in the study area where the number of primary forest cover significantly decreased up to 7543 ha, while agricultural field increased up to 3337 ha and rural area also increased up to 2445 ha. Local inhabitants have a positive perception and a high tolerance to tiger existence. Positive perceptions and high tolerance of local inhabitants are influenced by traditional belief in relation of their local wisdom. Keywords: Sumatran tiger, human-tiger conflict, land-use change, perceptions, tolerance.

B176 - Struktur Komunitas Perifiton Di Perairan Batang Palangki Kabupaten Sijunjung Sumatera Barat Gusmaweti dan Lisa Deswati Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Padang; e-mail: [email protected]

Abstrak: Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran tentang keberadaan perifiton dalam menunjang fungsi-fungsinya di perairan Batang Palangki sebagai areal konservasi informasi tentang pengelolaan perairan sungai terutama bagi pemangku kepentingan Batang Palangki. Target khusus yang ingin dicapai dalam pencapaian tujuan tersebut adalah (1) menganalisis struktur komunitas perifiton yang meliputi kepadatan, keanekaragaman dan kesamaan perifiton, (2) menganalisis faktor kimia dan fisika perairan tersebut.Metode pengambilan sampel perifiton dilakukan secara porpusive samplingyaitu dipilh tiga stasiun meliputi stasiun I (lokasi pusat penambangan emas), stasiun II lokasi (hulu sungai) dan stasiun III (lokasi hillir), masing-masing stasiun diambil sebanyak 3 sampel secara random. Sampel perifiton diambil dengan caramengambil substrat batu kurang lebih berukuran 10 x 10 cm, kemudian substrat tersebut dibersihkan 56


Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B) dengan menggunakan sikat di dalam bak tampungan dan selanjutnya disaring dengan net plankton no 20. Hasil saringan dimasukkan ke dalam botol sampel dan diberi formalin sebanyak 3 tetes. Selanjutnya dibawa ke laboratorium untuk diidentifikasi. Untuk faktor fisika dan kima parameter yang diukur adalah temperatur air, pH air dan warna air. kandungan oksigen terlarut (DO) dan BOD, kandungan CO2 bebas dan kandungan Hg (air raksa), sedangkan unuk pengamatan perifiton yang diukur adalah kepadatan perifiton, IndeksKeanekaragaman, Indeks Keseragaman dan Indeks Dominansi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perifiton ditemukan sebanyak 11 genus yang tergolong dalan 4 divisi yaitu divisi Crysophyta, Chlorophyta, Charophyta dan Cyanophyta. Struktur komunitas perifiton meliputi Indeks diversitas (H) diperoleh dengan nilai rata-rata 0.35, kemudian indeks kesamaan (H) rata-rata 0.47, dan indeks dominasi (C) rata-rata 0.13. Kelimpahan perifiton ditemukan pada semua stasiun sebesar 310.4 indv/cm2, kelimpahan tertinggi ditemukan pada stasiun II sebesar 144.0 indv/cm2 dan kelimpaha terendah ditemukan padastasiun III yaitu sebesar 41.6 indv/ cm2. Selanjutnya faktor kimia bahwa kadar oksigen terlarut (DO) berkisar antara 5,25-5,96 mg/l, BOD 2,80-3,49 mg/l, COD 47,0578,25 mg/l, TOM 9,61-12,10 mg/l dan kadar Mercury (Hg) 0,098-0,208 mg/l, Pengukuran faktor fisika suhu air berkisar antara 25 – 260 C, transparansi antara 10 – 30 cm, kelembaban udara 60-65, warna air keruh, pH air rata-rata 6, dan kecepatan arus berkisar antar 8 – 15 m/detik. Kata kunci: Struktur, Komunitas, Perifiton, Perairan

B177 - Carbon Stock and CO2 Absorpsion on stands of Acacia mangium in Areal Campus Sriwijaya University Indralaya Harmida, Nita Aminasih, Nina Tanzerina Jurusan Biologi FMIPA Universitas Sriwijaya; e-mail : [email protected]

Abstract: The purpose of this research was to estimate biomass and stored carbon in the stands of Acacia mangium and its potency to absorb atmospheric CO2. The research was conducted at the stands of Acacia mangium, in areal Campus Sriwijaya University Indralaya in August until November 2015. The methods for this study were selected through non-destructive sampling technique using alometric equation and the proportional parts of Acacia manginum trees based on growth dimension, i.e. the diameter at DBH. The research was conducted at the stands of Acacia mangium, in areal Campus Sriwijaya University Indralaya in August until November 2015. The results shows that the potential of biomass in stands of A. mangium are about247.33 7830.127 tons/ha with means 3894,545 tons/ha.Carbon stock content was 123.67- 3915.06 tons/ha with means 1947.27 tons/ha. The potential of A. mangium stands to absorb atmospheric CO ranges from 453.87–14368.27 tons/ha with means 7146.49 tons/ha. Keywords: Acacia mangium, carbon stock, CO2absorption , UNSRI Indralaya

B178 - PRODUCTION BIOSURFACTANTS BY Pseudomonas alcaligenes HYDROCARBONOCLASTIC BACTERIA ON VARIATION OF pH AND TEMPERATURES PRODUKSI BIOSURFAKTANOLEH BAKTERI HIDROKARBONOKLASTIK Pseudomonas alcaligenes PADA BERBAGAI VARIASI pH DAN SUHU Hary Widjajanti, Muharni, Ayu Fatimatul Putri Jurusan BiologiFakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaya; Email :[email protected]

Abstract: Biosurfactant production influenced by the type of bacteria, substrate, and also enviromental factors. Biosurfactant production increase was related to pH and temperature for enzyme activity associated with the existing series in the biosurfactant producing bacteria. This research aims to determine the effect of variations in pH and temperature on biosurfactant production by Pseudomonas alcaligenes as hydrocarnoclastic bacteria. The research was conducted to provide variation of pH and temperatures, namely at a temperature of 30°C, 40°C, and 50°C with pH 6, 6,5, and 7. The variable measured were the number of bacterial cells, biosurfactant production, and emulsification index of biosurfactant. The results showed that on average of the highest number of bacterial cells is achived at the treatment temperature of 50°C and pH 7 is equal to 9.0.10 8 cfu/mL. The highest biosurfactant product is achived at the treatment temperature of 40°C, where Pseudomonas alcaligenes biosurfactant produced by 1.21 g/L. The highest emulsification index (0,75) achieved in the treatment of 50°C. Keywords: biosurfactant, emulsification index, degrading bacteria

B179 - Susseptibility Test dan Resistensi molekuler Insektisida terhadap Vektor Demam Berdarah Dengue (DBD) Aedes aegypti Hasmiwati1 dan Resti Rahayu2 1

Parasitology Devision, medical Faculty, Andalas University, Padang; Email: [email protected]. 2Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Andalas, Padang


57

Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B) Abstrak: Kebijakan dan strategi penanggulangan DBD telah diprogramkan pemerintah yang salah satunya adalah pengendalian nyamuk Aedes aegypti. Pengendalian dilakukan pada stadium larva dan stadium dewasa dengan menggunakan insektisida sintetik. Untuk nyamuk dewasa menggunakan beberapa insektisida seperti malathion 0,8 % dan permetrin 0,25%. Penggunaan insektisida dalam waktu lama akan menyebabkan nyamuk menjadi resistensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui resistensi nyamuk Ae.aegypti dengan metode bioassay dan uji molekuler. Bioassay dilakukan sesuai dengan metode standar WHO ( Susseptibility test, Impregnated test) dan secara molekuler mendeteksi mutasi pada kodon 1016 gen VGSC yang terkait dengan resistensi Aedes aegypti, dilakukan dengan mengisolasi DNA dan mengamplifikasi dengan primer Aed3 dan Aed2 yang selanjutnya dilakukan sekuensing. Hasil penelitian ini dengan metode bioassay menunjukan dengan pengunaan malathion 0,08% nyamuk Ae. aegypti di kota padang telah resisten dan dengan permetrin 0,25% pada beberapa sampel masih toleran. Hasil uji molekuler berdasarkan konfirmasi hasil sekuensing telah terjadi mutasi pada kodon 1016 dari leusin (TTA) menjadi fenaialanin (TTT) gen VGSC pada nyamuk Ae. aegypti di kelurahan Pasar Ambacang, Kuranji Padang. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan insektisida malathion 0,8% nyamuk Ae.aegypti telah resisten dan penggunaan permetrin 0,25% beberapa sampel masih toleran. Kata kunci: Aedes aegypti, Resistensi Insektisida, Voltage Gated Sodium Chanel (VGSC), Bioassay.Susseptibility test

B180 - PENGARUH TUGAS RUMAH MEMBUAT MIND MAPSEBELUM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINKING ALOUD PAIRPROBLEM SOLVING TERHADAP KOMPETENSI BELAJAR SISWA Helendra, Rini Santika, danErnie Novriyanti FMIPA UniversitasNegeri Padang, Email: [email protected]

Abstract: This research was conducted based on the problem that had been found in SMAN 1 Sungai Aur, where the learning method that applied by the teachers are still dominated by lecturing method and unstructured discussion which give impact on competency of biology learning of the student. Therefore, authors apply giving homework by making mind map before cooperative learning: Thinking Aloud Pair Problem Solving. The aim of this research is to determine the effect of giving homework by making mind map before cooperative learning Thinking Aloud Pair Problem Solving on student biology learning competency at XI gradeofSMAN 1 Sungai Aur. This is an experiment research, using The Static Group Comparison Design. The Population of this research were all student in XI grade of SMAN 1 Sungai Aur. Sample was taken by using SaturationTechnique, which class X12 is chosen as experiment class and X11 as control class. Data was analyzed using t-test. The conclusion of this research is that giving homework by making mind map before cooperative learning Thinking Aloud Pair Problem Solving giving positive effect to student biology learning competency at class XI in SMAN 1 Sungai Aur. Keywords: Mind Map, Cooperative Learning: Thinking Aloud Pair Problem Solving, Student Biology Learning Competency.

B181 - KEANEKARAGAMAN JENIS KUMBANG TINJA PADA FEKAL SAPI DI KAWASAN KONSERVASI TAMAN HUTAN HUTAN RAYA RAJOLELO BENGKULU Helmiyetti, Dewi S.A. dan S. Manaf Jurusan Biologi FMIPA Universitas Bengkulu

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman kumbang tinja di kawasan Konservasi Taman Hutan Raya Rajolelo Bengkulu. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Oktober 2015 dengan metode perangkap tinja (dung trap). Perangkap dipasang masing-masing 20 perangkap di wilayah yang terbuka dan tertutup. Jarak masing-masing perangkap adalah 10 meter. Perangkap dibiarkan selama 24 jam. Kumbang tinja yang tetangkap dimasukkan kedalam kantong plastik yang telah berisi formalin 4%, diberi label, dan dilanjutkan dengan identifikasi di laboratorium Basic Science FMIPA Universitas Bengkulu. Analisis data meliputi kepadatan, kepadatan relatif, indeks keanekaragaman dan indeks keragaman kumbang tinja. Dari hasil penelitian ditemukan sebanyak 287 individu kumbang tinja, yang terdiri dari 3 famili, 6 genus dan 14 jenis kumbang tinja. Pada wilayah terbuka ditemukan famili Scarabaeidae sebanyak 8 jenis yaitu Aphodius eracticus, Aphodhius prodromus, Aphodhius contaminatus Amphimallonsolstitiale, Liatangus miliaris, Onthophagus coebinata dan Onthophagus joannae. Pada wilayah tertutup ditemukan 3 famili yaitu famili Apionidae dengan jenis Apion frumentarum, famili Carabaidae dengan jenis Margarinatus striola, famili Scarabaeidae dengan jenis Aphodius eracticus, Aphodius fimetarius, Aphodius obliterates, Aphodius pasciatus, Aphodius contaminatus. Kepadatan kumbang tinja teringgi terdapat pada famili Scarabaeidae dari jenis Aphodhius prodramus dengan Kepadatan 2,4 dan Kepadatan Relatif 32,76%. Indeks Keanekaragaman di wilayah terbuka 1,61 dan wilayah tertutup 1,96, dengan indeks Keseragaman 0,44. Kata kunci: Kumbang tinja, perangkap tinja, Scarabaeidae. 58



B182 - The Differentiation Of Responses Sumatran Slow Loris (Nycticebus coucang) to Signs of Predator in the YIARI Cage Rehabilitation Henny Indah Pertiwi1), Jani Master1), Indah Winarti2) 1Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Lampung University; [email protected], 2International Animal Rescue Indonesia; [email protected]

Abstract: The Sumatran Slow loris (Nycticebus coucang) was died by one of predators namely Python sp after releasing in Batutegi, Tanggamus, Lampung. Based of that done research were knowing difference of responses and testing olfactory and auditory of sumatran slow lories on signs of Python sp (urine, feces, sound, and combination) as stimulate of responses in YIARI cage rehabilitation,Ciapus, Bogor. Observation of 8 sumatran slow lories as candidate release (4 males and 4 females). The observation of normal behavior and responses used Scan Sampling method with duration of observation was 2 hours per day. Data analysed by SPSS 16 with compare ability of olfactory and auditory, and compare behavior inter-phases. General responses showed alert and scanning, farer of treatment phase caused normal behavior come back. It shown relation between responses and normal behavior toward phase. Ability of auditory is the fastest to show up reflect responses, whereas the olfactory is the best abilities. Keywords: responses, sumatran slow loris, auditory, olfactory, Python sp.

B183 - Karakteristik Makroskopik dan Mikroskopik Isolat Bakteri Termofilik dari Sumber Air PanasSapan Sungai Aro, Kabupaten Solok Selatan Irdawati 1 , Syamsuardi2, Anthoni Agustien2,Yetria Rilda2 1

Biology Departement FMIPA UNP; 2Biology Departement FMIPA Andalas; Email: [email protected]

Abstrak: Peranan enzim sebagai biokatalisator dalam bidang industri semakin penting. Enzim termostabil yang dihasilkan oleh bakteri termofilik dan dieksplorasi dari sumber air panas sangat menjanjikan terhadap peningkatan kualitas produk di dunia industri. Bakteri termofilik dapat ditemukan pada berbagai tempat di alam, salah satunya adalah pada sumber air panas Sapan Sungai Aro, merupakan tempat yang memiliki suhu tinggi yang ada di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengetahui karakteristik bakteri termofilik dari sumber air panas Sapan Sungai Aro, Kabupaten Solok Selatan Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi FMIPA UNP. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan memperhatikan morfologi koloni (karakteristik makroskopis), pewarnaan Gram dan pewarnaan endospora (karakteristik mikroskopis), dari isolat bakteri termofilik yang diperoleh dari sumber air panas Sapan Sungai Aro, Kabupaten Solok Selatan. Dari Karakteristik Makroskopik,didapatkan 16 isolat bakteri termofilik dari sumber air panas Sapan Sungai Aro, Kabupaten Solok Selatan dengan karakterisrik mikroskopik tergolong bakteri Gram positif, sel berbentuk basil, dan dapat menghasilkan endospora pada semua isolate. Kata kunci: Bakteri termofilik,Sumber Air Panas Sapan Sungai Aro

B184 - PEMBENTUKAN SARANG BARU DAN MOZAIK SARANG SEMUT RANGRANG (Oecophylla smaragdina) DENGAN METODE TANGLE FOOT Irham Falahudin1, Dahelmi2, Siti Salmah3 dan Ahsol Hasyim4 1

Biologi Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, email: [email protected]; 2Jurusan Biologi FMIPA Universitas Andalas-Padang; 3Jurusan Biologi, Ketua Stikes Indonesia –Padang; 4Balai Hortikultura Lembang-Bandung

Abstract: Weaver ants (O. smaragdina) have an important role in the ecosystem of oil palm plantations. One of his roles as a biological agent in oil palm plantations.Weaver ants, which have the potential as ability nesting in thearboreal area.As true arboreal ants, the Weaver ants are widely used as a model in biological control, as predators of caterpillars on oil palm plantations. Therefore the problem is how nest process and variation nest in oil palm plantations. The aim of this study is to see the potential for the formation of a new nest and variation (mosaic nest) weaver ants in oil palm plantation. This research was conducted in March 2012 until April 2013 at the oil palm plantations, Tanjung Api-api of village, South Sumatra. The observation nest and mosaic nest with a tangle foot method. This research was found that seven new nesting and number of colonyamount 65,273 individual, while using non-tangle foot is not formed a new nest with a total membership of colony 27,936 individual. There is a four varies of nest rectangle, triangle, oval and hexagonal. The larger the sizes nest, the number of members of the colony more also. Potential nest and variations nest can be recommended that the ant O. smaragdina can be used as a biological of control agent. Keywords: Weaver ants (O. Smaragdina), Nest, Mosaic and Tangle foot of Methods


59


B185 - The Antagonist Assay Of Indigenous Bacteria Isolated From Skin Mucous of Local Species of Frog (Fejervarya cancrivora) To Suppress Colletotrichum sp. Cause Chilli Anthracnose Disease. Lela Susilawati, Siti Junnah Munawwaroh Department of Biology Education, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Kalijaga; E-mail: [email protected]

Abstract: Fejervarya cancrivora is an abundance species in Indonesia. It is believed that indigenous bacteria isolated from F. cancrivora have antifungal substances. Hence, these bacteria can be used as biological control. The purpose of this research was to investigate the antifungal capabilities of bacteria isolated from skin mucous to inhibit pathogenic fungi of Colletotrichum acutatum. The antifungal activity was determined by using modified dual culture and paper disc methods. The best strain that show the highest antifungal activity then were characterized and identified based on its phenotypic properties. The result shows that four selected strains showed their ability to inhibit the growth of C.acutatum (TCKU 1) namely KSB 1, KSB 3, KSB 6 and KSB 7. Based on the profile matching analysis, those strain were identified as the member of genus Bacillus. Keywords: Indigenousbacteria, antagonist assay, anthracnose.

B186 - THE EFFECT OF GLYCEROL ADDITION ON VIABILITY OF PSEUDOMONAD FLUORESCENT FORMULATED USING TALC Linda Advinda Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Negeri Padang; [email protected]; 08126724308

Abstract: Pseudomonad fluorescent is a group of rhizobacteria that can be used as plant diseases control. Up until now, the use of Pseudomonad fluorescent generally is in the form of bacteria cells suspension that do not have a long shelf life. These bacteria can be formulated in a talcum carrier material with the addition of glycerol sothat can be stored longer and can be applied easily. The aim of research is to determine the effect of glycerol addition in talc carrier material on the viability of Pseudomonad fluorescent. Completely randomized design (CRD) with six treatments and four replications is applied. Such treatment is A (control, no glycerol), B (0.01 mL), C (0.02 mL), D (0.03 mL), E (0.04 mL), and F (0.05 mL). Data were analyzed using ANOVA and further DNMRT at 5% significance level. The results show that on the observation day 28th, each of the treatment showed significant differences. In addition, treatment F (0.05 mL) had a number of bacteria that relatively stable at the end of the observation. Keywords: Pseudomonad fluorescent , glycerol, talc

B187 - Shrimp Freshwater Diversity on Several Habitat in Sarolangun Regency Jambi Province Lora Purnamasari 1), Achmad Farajallah 2) , Daisy Wowor 3) 1)

Pendidikan Biologi, STKIP PGRI Sumatera Barat, email: [email protected]; 2)BioSains Hewan, Institut Pertanian Bogor, email: [email protected]; 3) Bidang Zoologi, Pusat Penelitian Biologi, LIPI, email: [email protected]

Abstract: Shrimp freshwater has an important role in ecological and economical. The main barrier factors influencing the presence of freshwater shrimp include habitat characteristics and enviromental quality in each habitat type. Land conversion to agricultural land at Sarolangun regency resulting composition on freshwater. The purpose of the study is diversity of freshwater shrimp of Sarolangun regency on various habitats. Sampel collection in four habitat type used handnet and bubu by distinguished into 3 spesies, they are Macrobrachium malayanum, M. pilimanus, and M. Lanchesteri. The freshwater shrimp diversity and eveness in Sarolangun regency found high in the secondary forest and community forest. Keywords: Diversity, Freshwater shrimp, Macrobrachium, Jambi

B188 - PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS KONSEP, PEMODELAN DAN METODE DRILL UNTUK MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN Lufri, Ardi, dan Ristiono jurusan Biologi FMIPA UNP, [email protected]

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan model pembelajaran yang bermutuuntuk mata kuliah Metodologi Penelitian, dengan kriteria: (1) valid, (2) praktis, dan (3) efektif. Di samping itu, pada penelitian ini juga dihasilkan produk pendukung mata kuliah, yang meliputi: (a) buku ajar, (b) Lembaran Kerja Mahasiswa (LKM) (c) alat evaluasi, dan (d) kuesioner tentang persepsi, minat dan sikap. Metode penelitian yang digunakan adalah R &D. Langkah-langkah yang ditempuh untuk mencapai tujuan ini adalah: (1) menganalisis karakteristik materi mata kuliah Metodologi Penelitian secara mendalam dan menghubugkannya dengan pendekatan, metode dan model pembelajaran yang digunakan saat ini, serta orientasi kurikulum berlaku sekarang, dan menetapkan sintaks model pembelajaran yang dianggap sesuai dengan karakteristik materi Metodologi 60


Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B) Penelitian, (2) mengembangkan buku ajar yang sesuai dengan model pembelajaran (3) mengembangkan Lembaran Kerja Mahasiswa (LKM), (4) mengembangkan alat evaluasi, (5) mengembangkankan kuesioner tentang persepsi, minat dan sikap mahasiswa terhadap pembelajaran. Kemudian, semua produk yang dihasilkan dari penelitian ini divalidasi melalui uji pakar (expert validity), teman sejawat, dan subjek uji (mahasiswa). Kemudian, semua produk diperbaiki berdasarkan saran dan masukan dari validator. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sudah dihasilkan semua produk penelitian seperti yang dikemukakan di atas dengan kategori sangat valid, sangat praktis dan efektif. Kata kunci: model pembelajaran, berbasis konsep, pemodelan, metode drill, metodologi penelitian

B189 - Pengaruh Ektrak Etanol Daun Buas-Buas (Premna pubescens Blume) Sebagai Antiinflamasi Pada Edema Kaki Tikus Putih (Rattus novergicus) Martina Restuati dan Eka Mona A.Marbun Biologi, FMIPA UNIMED, Jln. Willem Iskandar Pasar V Medan Estate 20222

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh ekstrak etanol Daun Buas-Buas dan yang paling besar pengaruhnya sebagai antiinflamasi pada edema kaki tikus putih (Rattus novergicus) dengan induksi karagenan 1%. Penelitian ini dimulai dari tanggal 16 Februari sampai dengan tanggal 30 April 2015. Penelitian ini adalah Penelitian Eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Non Faktorial. Dengan lima taraf perlakuan yaitu Kontrol (-): CMC 0,5% ; Kontrol (+): Na diklofenak 10 mg ; Ekstrak Etanol Daun buas-buas 100 mg ; Ekstrak etanol daun buas-buas 200 mg; Ekstrak Etanol Daun Buas-Buas 300 mg. Data yang diperoleh dengan ANAVA kemudian dilanjutkan dengan Uji BNT. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa Ekstrak Etanol Daun Buas-Buas pada masing-masing konsentrasi mempunyai aktivitas sebagai antiinflamasi pada edema kaki tikus putih, dimana Nilai F hitung (4,15) > F tabel 0,05 (2,87 ) dan 0.01 (4,43). Dosis ekstrak yang paling berpengaruh dalam antiinflamasi adalah dosis Ekstrak Etanol Daun Buas-Buas 300 mg setelah diuji lanjut dengan BNT berpengaruh nyata dengan taraf kepercayaan 99%. Kata kunci: Antiinflamasii, Daun buas-buas (Premna pubescens Blume), tikus putih ( Rattus novergicus)

B190 - PRODUKSI XILANASE TERMOSTABIL OLEH BAKTERI TERMOFILIK Bacillus licheniformis TS-10 MENGGUNAKAN SUBSTRAT AMPAS TEBU Muharni1 dan Heni Yohandini2 1

Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya; [email protected]. 2Jurusan Kimia Fakultas MIPA Univesitas Sriwijaya; [email protected]

Abstrak: Bacillus licheniformis TS-10 merupakan bakteri termofilik yang diisolasi dari sumber air panas Tanjung Sakti Kab. Lahat, yang diketahui memiliki aktivitas xilanase termostabil. Produksi xilanase termostabil dilakukan menggunakan substrat ampas tebu dengan menggunakan xilan murni sebagai kontrol. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan kurva pertumbuhan dan produksi enzim, pengambilan sampel dilakukan setiap 4 jam dalam rentang waktu 48 jam. Optimasi faktor lingkungan dilakukan terhadap suhu, pH dan konsentrasi substrat. Produksi enzim dilakukan sesuai dengan kondisi optimum aktivitas xilanase. Aktivitas xilanase ditentukan dengan menggunakan metode Bailey dan jumlah sel ditentukan dengan menggunakan spetrofotometer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu optimum didapatkan pada suhu 70 oC, pH optimum 7 dan konsentrasi substrat 2%. Produksi xilanasetermostabil pada kondisi optimum adalah sebesar 0,06 unit/ml. Kata kunci: Bacillus licheniformis, xilanase termostabil, ampas tebu

B191 - INVENTARISATION INSECT PEST ON TOMATO PLANTS (Solanum lycopersicum L.)IN AGRICULTURAL LAND KERINJING VILLAGE, SUB-DISTRICT NORTH DEMPO, PAGARALAM, SOUTH SUMATERA Mustafa Kamal, Dwi Putri Handayani, Syafrina Lamin Jurusan Biologi FMIPA UNSRI; [email protected]

Abstract: Inventarisation insect pest on tomato plants (Solanum lycopersicum L.) in agricultural land Kerinjing Village, Sub-district North Dempo, Pagaralam, South Sumatera has been done in March 2014 until May 2014, identifying insect pests was done in Laboratory of Animal Taxonomy, Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Sriwijaya. This research aims to identify and know about insect pests on tomato plants (Solanum lycopersicum L.)agricultural land Kerinjing Village, Sub-district North Dempo, Pagaralam, South Sumatera. Process of collecting insect pests samples conducted using a method of direct observation(browse engineering), Pitfall trap, Yellow trap, and Light trap.Based on identification that has been done,acquired 3 ordo, 4 the family and 8 genus insects pests that are consists of four genus stadia larva insect pests namely Spodoptera, Plusia, Helliothis, Agrotis,and four genus of insect pests stadia adult (imago) which is Bemisia, Bactrocera, Liriomyza, and Agrotis moth. SEMIRATA Bidang MIPA 2016; BKS-PTN Barat

61

Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B) Keywords: inventarisation, insect pest, tomato, kerinjing village

B192 - JENIS JAMUR PADA BUAH KAKAO BERGEJALA SAKIT DI PT INANG SARI KABUPATEN AGAM SUMATERA BARAT Nasril Nasir FMIPA Biologi Universitas Andalas ([email protected])

Abstrak: Pada tahun 2006, Sumatera Barat ditetapkan pemerintah sebagai pusat pengembangan kakao (Theobroma cacao L) di wilayah Indonesia bagian Barat. Respon masyarakat dan pemerintah daerah Sumatera Barat sangat baik, terbukti dengan peningkatan luas areal perkebunan kakao yang hanya 25.000 ha pada tahun 2005, menjadi lebih dari 110.000 ha pada tahun 2012. Namun perluasan areal tanam tersebut, tidak selaras dengan produksi. Rata-rata produksi kakao Sumatera Barat hanya 300-500 kg/ha dari potensi genetiknya 2000 kg/ha. Dari kajian lapang dan diskusi dengan petani, didapatkan informasi bahwa tanaman kakao diserang oleh penyakit dan hama. Pada penelitian ini, identifikasi patogen yang menyerang buah kakao yang bergejala sakit dilakukan di perkebunan kakao milik PT. Inang Sari Kabupaten Agam seluas 400 ha. Pengambilan sampel buah bergejala sakit dilokasi dilakukan secara purposive sampling, didasarkan pada tingkat keparahan hasil wawancara dengan teknisi penanggung jawab areal. Dari hasil wawancara, dipilih 10 areal dengan urutan tingkat keparahan dan variasi gejala buah sakit yang tinggi. Dari identifikasi, didapatkan bahwa buah kakao di perkebunan ini paling banyak di serang oleh Phytopthora palmivora, kemudian Fusarium, Gloeosporium dan Aspergillus. Kata kunci: Sumatera Barat, kakao, pusat pengembangan, hama-penyakit, Phytopthora palmivora.

B193 - VARIASI POLA BIBIR PADA SUKU JAWA, BATAK DAN CINA DI SUMATRA BARAT Nia Vardini, Djong Hon Tjong, Syaifullah Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas; email: [email protected]

Abstract: The research on “Variation Patterns of Lip Print on Java, Batak and China ethnics in West Sumatra” was held on February to June 2016 in Genetic Research Laboratory, Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Andalas, Padang. The study aimed to determine the dominant lip print pattern among Java, Batak and China ethnics. The research used survey method and purposive sampling technique. The sampels, 300 subjects (100 person each of ethnic) of the lip prints were recorded by applying lipstick on the lips, then cellophane tape was applied on the lips and the prints were taken. These prints were classified according to Tsuchihashi‟s classification. The result showed the percentage distribution of lip prints predominant in Java ethnics was type I (37,66%), In Batak ethnic was type I (34,49%) and in China ethnic was type II (35,51%). From the result can be concluded that Java nd Batak ethnics more close relationship than China ethnic. Keywords: ethnic, lip print, tsuchihashi‟s classification, variation

B194 - ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT SUKU BESEMAH DI KECAMATAN PAJAR BULAN KABUPATEN LAHAT Nina Tanzerina, Harmida, dan Risi Agustina Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaya, email: ntanzerina @gamail.com

Abstrak: Pengetahuan mengenai pemanfaatan tumbuhan sebagai obat tradisional telah lama dikenal oleh masyarakat suku Besemah. Namun, informasi mengenai jenis tumbuhan dancara penyembuhannya belum terdokumentasikan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis tumbuhan yang digunakan sebagai obat oleh masyarakat suku Besemah di Kecamatan Pajar Bulan berdasarkan indikasi penyakit dan bagian tumbuhan yang digunakan.Penelitian ini dilaksanakan pada 3 (tiga) Desa di Kecamatan Pajar Bulan, meliputi Desa Bantunan, Desa Pulau, dan Desa Ulak Bandung.Penelitian menggunakan metode survey deskriptif dan pengumpulan data dilakukan dengan proses wawancara.Hasil penelitian menunjukan bahwa tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat oleh masyarakat suku Besemah sebanyak 109 jenis dimana Poaceae merupakan kelompok paling banyak yang digunakan. Tumbuhan obat diperoleh dengan 3 cara, yaitu dibeli, ditanam, dan tumbuh liar. Organ tumbuhan yang paling banyak digunakan adalah daun (58 jenis).Habitus tumbuhan obat didominasi oleh pohon (34 jenis), semak (26 jenis), herba (21 jenis), perdu (17 jenis), dan liana (10 jenis). Berdasarkan hasil yang diperoleh terdapat 8 ramuan dengan 11 jenis tumbuhan obat khas yang digunakan oleh masyarakat suku Besemah sebagai obat dan pengobatan dilakukan dengan dua cara yaitu pengobatan luar dan pengobatan dalam. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulan bahwa organ tumbuhan yang paling banyak digunakan adalah daun yang berjumlah 58 jenis tumbuhan dan pengobatan dilakukan dengan dua cara yaitu pengobatan luar dan pengobatan dalam, serta pengobatan yang dapat dilakukan baik dengan menggunakan ramuan obat tunggal atau hanya satu jenis tumbuhan saja maupun ramuan obat campuran yang menggunakan beberapa jenis tumbuhan. Kata kunci: Etnobotani, Tumbuhan Obat, Suku Besemah, Tumbuhan Khas 62



B195 - Kajian Akumulasi Timbal (Pb) pada Thalus Lichen sebagai Bioindikator Pencemaran Udara di Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan Nita Aminasih, Harmida, Endri Junaidi Jurusan Biologi FMIPA UNSRI; nitaaminasih @yahoo.co.id

Abstrak: Penelitian tentang Kajian akumulasi Timbal (Pb) pada thalus lichen sebagai bioindikator pencemaran udara di Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan telah dilakukan dari April- Nopember 2015. Lokasi penelitian ditentukan secara Purposive sampling berdasarkan tingkat kepadatan lalu lintas (rendah,sedang dan tinggi). Pengambilan sampel lichen corticolous pada pohon kelapa sawit dilakukan dengan metoda reconassance (jelajah). Pengamatan dilakukan terhadap morfologi lichen dan kandungan Pb. Analisis Timbal (Pb) dengan AAS (Atomic Absorption Spectroscopy). Didapatkan 7 jenis lichen dengan 3 type thalus yaitu crustose, foliose dan fruticose. Cryptothecia merupakan lichen kosmopolit sedangkan Phylopsora dan Racodium berpotensi sebagai bioindikator pencemaran udara. Akumulasi Pb pada Cryptothecia 1,99- 2,34 mg/kg. Kata kunci: akumulasi Pb,thalus lichen,bioindikator,Ogan Ilir.

B196 - Kemampuan Kapang Kitinolitik Sebagai Biolarvasida Aedes aegypti Nur Khikmah, Dwi Hidayah Septiana Akademi Analis Kesehatan Manggala Yogyakarta; email : [email protected]

Abstrak: Kapang kitinolitikmempunyai potensi sebagai agens biolarvasida Aedes aegypti yang merupakan vektor penyakit demam berdarah. Enzim kitinase yang dihasilkan kapang kitinolitik mampu mendegradasi kitin sebagai penyusun eksoskeleton Ae. aegypti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan kapang kitinolitik sebagai biolarvasida Ae.aegypti. Isolasi dilakukan menggunakan medium minimal dengan kitin sebagai sumber karbon. Isolat diseleksi berdasarkan aktivitas enzim secara kualitatif dan kuantitatif yaitu dengan menentukan indeks kitinolitik dan aktivitas kitinase. Indeks kitinolitik diperoleh dengan membagi diameter zona jernih di sekeliling koloni dengan diameter koloni.Aktivitas kitinase diukur berdasarkan pengurangan substrat koloidal kitin menggunakan metode spektrofotometer. Pengujian sebagai biolarvasida dilakukan dengan mengamati kematian (mortalitas) dan kerusakan morfologi larva Ae.aegypti. Sebanyak 8 (delapan) isolat kapang kitinolitik berhasil diisolasi dari tanah tempat pembuangan akhir di pantai Depok Yogyakarta. Isolat T10.8 mempunyai aktivitas kitinase tertinggi (23,90 U/mL) dan teridentifikasi sebagai Aspergillussp.. Pemberian enzim kitinase yang dihasilkan Aspergillussp T10.8 menyebabkan kematian dan kerusakan larva Ae. aegypti. Pengamatan mikroskopis menunjukan terjadi kerusakan morfologi pada bagian kepala, toraks, abdomen dan siphon. Dengan demikian isolat Aspergillussp. T10.8 berpotensi digunakan sebagai biolarvasida Ae.aegypti Kata kunci: Aedes aegypti, kapang kitinolitik, kitinase, biolarvasida

B197 - Etnobotani praktik pengobatan dukun di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu Propinsi Riau Prima Wahyu Titisari dan Elfis Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Islam Riau. Jl. Kaharuddin Nasution No. 113 Marpoyan Pekanbaru. Telp.(0761) 674674. Email: [email protected] dan [email protected]

Abstrak: Sebagian besar masyarakat di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu Propinsi Riau masih mempercayai dukun untuk mengobati penyakitnya. Penelitian bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan jenis tumbuhan yang digunakan pada praktik perdukunan; (2) memahami strategi budaya dukun dalam mempertahankan eksistensinya. Lokasi penelitian adalah di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu Propinsi Riau. Penentuan informan secara purposive, yang terdiri atas dukun dan orang-orang yang berobat ke dukun (pasien). Teknik mengumpulkan data melalui pengamatan berperanserta dan wawancara mendalam (indepth interview), sedangkan analisis data secara deskriptif etnografik dan etnobotani. Hasil penelitian menunjukkan, dukun menjalankan praktiknya karena orang-orang masih mempercayai pengobatan dukun. Dukun mengobati penyakit medis dan non medis (akibat gangguan makhluk halus berupa jin dan setan) dengan cara-cara tradisional berupa doa-doa, air putih yang diisi doa-doa, ramuan dari tumbuh-tumbuhan, menekan titik-titik syaraf pada bagian tubuh, serta kekuatan supranatural. Tercatat 110 jenis tumbuhan dan lebih dari 57 famili yang dimanfaatkan untuk bahan pengobatan. Dukun juga menerapkan beberapa strategi budaya untuk mempertahankan pasiennya. Pengobatan tradisional perlu terus dilestarikan karena merupakan salah satu kearifan lokal. Kata kunci: Pengobatan tradisional, dukun, tanaman obat

B198 - HUBUNGAN POLA SPATIAL NUTRISI TANAH TERHADAP STRUKTUR TEGAKAN DI KAWASAN HUTAN TROPIS ULU GADUT SUMATRA BARAT Rafdinal1, Hermansah2, Erizal Mukhtar3 dan Syamsuardi3 SEMIRATA Bidang MIPA 2016; BKS-PTN Barat

63

Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B) 1

Jurusan Biologi FMIPA Universitas Tanjungpura Pontianak, Kalimantan Barat; 2Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian Universitas Andalas, Padang; 3Jurusan Biologi FMIPA Universitas Andalas, Padang

Abstrak: Kondisi fisik dan kimia tanah hutan merupakan suatu aspek yang mempengaruhi vegetasi dalam suatu kawasan hutan tropis. Kami telah mengevaluasi hubungan pola spatial nutrisi tanah terhadap struktur tegakan di kawasan hutan tropis Ulu Gadut, Sumatra Barat. Pengukuran sampel tegakan (Dbh ≥ 8 cm) diukur di dua plot permanen (Pinang-Pinang dan Gajabuih) dengan luas area 2 ha. 60 sampel tanah (0-30 cm) pada masing-masing plot permanan telah diukur untuk 15 parameter fisika kimia tanah. Dari hasil memperlihatkan bahwa secara umum kondisi tanah dikawasan hutan tropis Ulu gadut tergolong miskin hara. Kepadatan tegakan berkisar 650712 individu/ha, basal area dan aboveground biomass masing-masing berkisar antara 14.03-39.98 m2/ha dan 99.17-603.10 Mg/ha. Dari 15 parameter fisika kimia tanah yang diuji ternyata kepadatan dan basal area tegakan berkorelasi negatif secara significant terhadap Ca, K dan P tanah di kawasan hutan tropis Ulu Gadut. Kata kunci: soil nutrisi, struktur tegakan, Hutan tropis, Ulu Gadut Sumatra Barat

B199 - KOMPOSISI DAN STRUKTUR KOMUNITAS ALGA EPILITIK DI DANAU DIATAS KABUPATEN SOLOK SUMATERA BARAT Rani Maulani, Izmiarti, dan Nofrita Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas; [email protected]

Abstract: A research on community of epilithic algae was conducted on September 2015 until January 2016. The purpose of this research was to clarify composition and structure of epilithic algae in Diatas Lake. Samples are collected by survey and quadrad method at 4 different stations purposively. The result found 115 species of epilithic algae belong to 5 classes; Bacillariophyceae (61 species), Chlorophyceae (33 species), Cyanophyceae (18 species), Euglenophyceae (2 species) and Dinophyceae (1 species). Total density of epilithic algae range from 662.65 to 6043.96 ind/cm². The highest density of epilithic algae at station II (Villa) and the lowest in station I (Dermaga). The dominant species epilithic algae were Cymbella tumida, Denticula elegans, Diatoma mesodon and Dermatophyton radians. Shannon-Winner Diversity index of algae epilithic was 3.02 to 3.658, where the highest diversity index was at station III (Muara) and lowest at station II (Villa). Equitability index was 0.722 to 0.819. Similarity index was 70,807 to 79,012%. Community of epilithic algae in Diatas Lake was still stable condition. Keywords: Algae Epilitic, Lake Diatas, Diversity, Composition, Structure

B200 - INDUKSI AKAR STEK TUNAS AKSILAR Andrographis paniculata DENGAN PERLAKUAN IAA DAN IBA Retno Prihatini,, Mansyurdin, dan Nadyatul Khaira Huda Biologi FMIPA UNAND; [email protected]

Abstrak: Telah dilakukan peneltian yang bertujuan untukmengetahui konsentrasi Zat pengatur tumbuh (IAA, IBA) yang paling baik dalam induksi akar stek tunas aksilar Andrographis paniculata.Bahan yang digunakan adalah tunas aksilar A. paniculata dengan jumlah nodus 3.yang diberi perlakuan berupa perendaman selama 30 menit dalam Larutan zat pengatur tumbuh IAA 1 ppm; IAA 2 ppm, IBA 1 ppm IBA 2 ppm, dan akuadest (kontrol), masing- masing dengan 6 ulangan. Pengamatan dilakuakan terhadap persentase hidup, panjang akar dan tinggi stek tunas aksilar A, paniculata setelah 12 minggu tanam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa zat pengatur tumbuh IAA maupun IBA dengan konsentrasi 1-2 ppm mampu untuk menginduksi akar stek A. Paniculata, dimana perlakuan IAA konsentrasi 1 ppm adalah terbaik dalam menginduksi akar dan menyokong pertumbuhan tinggi tanaman , masing-masing dengan rata-rata panjang akar 9,8 cm dan tinggi tanaman 25 cm. Kata kunci: Andrographis paniculata, induksi akar , IAA, IBA

B201 - KOMPOSISI DAN STRUKTUR KOMUNITAS KARANG (SCLERECTINIA) DI EKOSISTEM TERUMBU KARANG PULAU KASIAK GADANG LUBUK BEGALUNG KOTA PADANG Rezi Harmanda Putri, Indra Junaidi Zakaria, Jabang Nurdin Fakultas MIPA, Universitas Andalas; email: [email protected]

Abstract: A study on the composition and community structure of coral (scleractinia) in coral reef ecosystem at Kasiak Gadang Island Lubuk Begalung of Padang City have been done from March - April 2014. The purpose of the study are to know the competition and community structure of coral (scleractinia) in coral reef ecosystem at Kasiak Gadang Island Lubuk Begalung of Padang City. The research was conducted by "Line Intercept Transect" and "Purposive Sampling" in two stasions: south-west station and north-west station have 3-5 meters and 6-8 meters in depth and with 3 transects in each depth. Each stations have six transects and each transect have 25 meters in length. There are 44 coral species belong to 8 family at Kasiak Gadang Island. The highest relative density of coral species are Pocillopora damicornis (18,91%), Acropora pallifera and Montipora aequituberculata 64


Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B) (6,86%), M. venosa and Galaxea fasicularis (6,03%), A. Humilis (5,91%) and M. informis (4,96%). Diversity index of coral species at Kasiak Gadang Island is high (3,148). Respectively diversity index of each station is moderate which are south-west station (2,891) and and north-west station (2,743). The equitabilities index are 0,764 (south-west station) and 0.725 (north-west station). The composition of coral species at two stasion at Kasiak Gadang Island were in stable condition, and a similarity index is 64,615%. Keywords: Coral, Composition, Community, Kasiak Gadang Island

B202 - STATUS ASOSIASI CENDAWAN MIKORIZA ARBUSKULA PADA TALAS BENENG (Xanthosoma undipes K. Koch) DI JUHUT PANDEGLANG BANTEN Rida Oktorida Khastini, Tanri Alim, Suratmi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa; [email protected]

Abstract: This research was conducted to determine the Arbuscular Mycorrhiza Fungi (AMF) status on talas beneng (Xanthosoma udipes). Talas beneng is typical of local taro Crag Mountain of Juhut Village Beneng term comes from the word "big koneng (in Sundanese)" which means "a large yellow" .Wet sieving methode has been used to isolate spora from plant rhizosphare from three different stations. rhizosphere. The result showed that mycorrhizae fungi observed were various. Six mycorrhizal fungi belonging to three genera were founded. They were Glomus sp. 1, Glomus sp. 2. Glomus sp. 3. Acaulospora tuberculata, Acaulospora scrobiculata and Gigaspora margarita.. The result of root staining showed that hyphae colonized the root and structure of vesicula and arbuscula were observed within the root. Keywords: Arbuscular Mycorrhiza fungi, Talas beneng, Juhut

B203 - KEANEKARAGAMN DAN KELIMPAHAN SERANGGA DI SEKITAR DAS MUSI KOTA PALEMBANG SUMATERA SELATAN Riyanto dan Mgs M. Tibrani Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Sriwijaya; email: [email protected]

Abstract: The diversity and abundance of insects in the riparian zone of Musi river Palembang city was under pressure human activity. Therefore, information about the diversity and abundance of insects on Palembang Musi riparian zone with different habitats condition is important to be observed. The method or this research is survey. The insects surveysamplingdone by exploring every station observation to about two 2 kilometers in survey location. Different methods of sampling insects, namely the direct capture, pitfall trap, light trap, yellow trap, and sweep net were applied. Data on the numberof individual and the species composition were used to analyze the diversity and abundance ofinsects.Furthermore,the diversityandabundanceof speciesbetween location survey with different habitat conditions and between orders compared. The results of research showed that there were 204 species, 70 families and 10 orders of insects Musi riparian zone of Palembang city.The index of the highest diversity of insects was found in Boombaru and the lowest was found in Plaju. The highest abundance/number of specimens was found in Sungai Ijuk and the lowest number of specimens was found in Gandus. The diversity and abundance of insects, reviewed order-wise, showed that the highest insect diversity was found in the Hymenoptera and the lowest was found in the Blatodea. The highest abundance/number of specimens was found in the Hymenoptera and the lowest was found in the Mantodea. Keywords: Diversity, Abundance, Insects, Musi River and Palembang

B204 - THE EFFFECT OF COW URIN AND COCONAT WATER ON GROWTH BETEL STEM CUTTING (Piper betle L.) Riza Linda dan Diah Wulandari FMIPA Universitas Tanjungpura; Email: [email protected]

Abstract: Green betel (Piper betle L.) is medicinal plant with high economic value due to the content of bioactive compounds that act antioxidant and antimicrobial. Propagation can be done through cutting betel but face obstacles in the form of slow growth and rapidly withering. The purpose of this research was to determine the effect of coconut water and cow urin singly or in combination on the growth of the betel plant stem cutting. Experiments were carried out with Completely Randomized Design (CRD) factorial consisting of two factors, namely the concentration factors 0%, 20%, 40% and 60% for the treatments of coconut water and cow urin and five replications for each treatment. Parameter measured were the time to sprout, number of the shoot, number of leaves, number and root length, fresh and dry weight and the percentage of life. The result showed the provision of coconut water and cow urin as a natural plant growth regulator on cutting of green betel growth effect is different of each combination of cocentration. There is no interaction between administration of coconut water and cow urine on the groth of betel cuttings. Found no significant effect of coconut water provisin and cow uring on the number of shoot, sprouting time, number of leaves, fresh and dry weight and the percentage of life. But the real different in root length indicated in the treatment of cow urine. SEMIRATA Bidang MIPA 2016; BKS-PTN Barat

65

Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B) Keywords: coconut water, cow urine, stem cutting, betel (Piper betle L.)

B205 - POTENSI BUAH DURIAN MERAH BANYUWANGI SEBAGAI AFRODISIAK Rusmiati¹ , Sumeru Ashari2, M.Aris Widodo3 dan Lutfi Bansir4 ¹Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru, 2Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, 3Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, 4Dinas Pertanian Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara; E-mail: [email protected]

Abstrak: Kabupaten Banyuwangi memiliki durian berdaging buah berwarna merah yang dipercaya oleh masyarakat setempat berkhasiat sebagai afrodisiak bagi kaum laki-laki, walaupun belum pernah ada penelitian secara ilmiah yang membuktikan hal tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi buah durian merah Banyuwangi sebagai afrodisiak. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuanNa-CMC 0,5% sebagai kontrol dan ekstrak petroleum buah durian merah masing-masing dengan dosis 280 mg/kg, 560 mg/kg bb, dan 1120 mg/kg bb. Tikus jantan setelah diberi perlakuansecara oral 2,5 mL/200-250 gram bb dimasukkan kedalam alat libido meter dengan cahaya redup (1 w). Setelah diadaptasikan selama 30 menit, dimasukkan tikus betina estrus.Pemberian perlakuan dilakukan setiap hari selama 14 hari.Aktifitas afrodisiak dapat diamati dari perilaku seksualtikus jantan seperti jumlah introduction (pendekatan), jumlah climbing (penunggangan) dan jumlah coitus (sanggama) terhadap tikus betina dari pukul 16.00 – 04.00 WITA menggunakan camera CCTV. Pengamatan dilakukan pada hari ke 0 (pengamatan 1), hari ke 7 (pengamatan 2), dan hari ke 14 (pengamatan 3). Hasil penelitian mendapatkan bahwa ekstrak petroleum eter buah durian merah pada semua dosis berpotensi sebagai afrodisiak, karena dapat meningkatkan jumlah introduction, jumlah climbing, dan jumlah coitus tikus jantan baik pada pengamatan 1 maupun pengamatan 2. Pada pengamatan 3 (hari ke 14) terjadi penurunan jumlahintroduction,jumlah climbing, dan jumlah coitus tikus jantan. Hasil penelitian ini mendukung kepercayaan masyarakat yang menyatakan bahwa durian merah bersifat sebagai afrodisiak (meningkatkan libido) bagi kaum laki-laki. Kata kunci: durian merah, afrodisiak, perilaku seksual

B206 - PENGARUH EKSTRAK BUNGA KENANGA (Cananga odorata Hook) TERHADAP MORTALITAS LARVA INSTRAR III Aedes aegypti L. Salni, Erwin Nofyan Mery Christina S Faculty of Mathematic and Natural Science, Sriwijaya University; Email: [email protected]

Abstract: The research about “The Influence of Kenanga Flower (Cananga Odorata Hook) To Mortality of Instar III Aedes aegypti L.” have been done. The taking of sampling was doing in Indralaya, Ogan Ilir, South Sumatera, Indonesia. The process of extraction kenanga flowers was doing in the Laboratory of Genetics and Biotechnology, Biology Department, Sriwijaya University. The activity test of larvaside was doing in the Laboratory of Entomology Stasiun Lapangan Pengendalian Vektor, Dinas Kesehatan Baturaja, OKU, South Sumatera, Indonesia. The results showed in 1500 g simplisia of kenanga flowers produced 2.68% fraction of nhexane, 1.02% fraction ethyl acetate and 2.68% fraction methanol. The fractions of ethyl acetate and n-hexane from kenanga flowers have larvasida activity on Ae. aegypti L larvae. On fraction of n-hexane with 24 hour and 48 hour observation have LC50 5 ppm, and 2.5 ppm. While on fraction of ethyl acetate have LC50 value on the concentration of 1.25 ppm and 0.625 ppm. The result of TLC test showed the compound of n-hexane fraction is phenol with Rf= 0.92 and terpenoid with Rf= 0.87. From theTLC test of ethyl acetate fraction containing fenol compound with Rf = 0.94.

B207 - Variasi Rasio Amonium dan Nitrat terhadap Perkembangan Embrio Somatik Bawang Putih (Allium sativum L) Secara In Vitro Singgih Tri Wardana Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan, Indonesia

Abstrak: Penelitian yang bertujuan untuk menentukan rasio ammonium dan nitrat terbaik dalam memacu perkembangan embrio somatik bawang putih (Allium sativum L). secara in vitro telah dilakukan. Penelitian ini digunakan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan rasio ammonium dan nitrat yaitu 1:2, 1:3, 1:4, dan 1:5. Digunakan metode kultur suspensi sel pada medium dasar MS dengan penambahan 0,25 mg l-1 BAP. Berdasarkan hasil analisis sidik ragam, perlakuan rasio ammonium dan nitrat berpengaruh nyata terhadap perkembangan embrio somatik, baik pada stadium globuler, skutelar, dan koleoptiler. Perkembangan embrio somatik paling baik pada rasio ammonium dan nitrat 1:3 . Kata kunci: rasio ammonium dan nitrat, embrio somatik, bawang putih, in vitro

66



B208 - STANDARISASI EKSTRAK DAUN UBI JALAR UNGU (Ipomea batatas (L) Lam) ASAL DARI TIGA KABUPATEN DI PROVINSI JAMBI Siti Hamidatul „Aliyah, Desi Sagita, Ari Dewi Kartika Program Studi Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi, Email: [email protected]

Abstract: Standardization herbs drugs is one of the stages important in the development of Indonesian medicine used as raw materials for fulfilling the requirements. The study objective of this research to get parameter standardization of leaves sweet potato purple (Ipomea batatas (L) Lam extract..The chemical content leaves sweet potato purple (Ipomea batatas (L) Lam extract are alkaloid, tannin, flavonoid, steroid. Standardization simplisia includes: test parameter specific and non specific. The results of the determination of parameter non specific successive origin sample from Kerinci, Sarolangun and Muara Bungo which is keel drying 6.93 % ± 0,5802; 7,2567 % ± 0,0152; 7,2933 % ± 0,0635 , water content 6,2567 % ± 0,0577; 6,1133 % ± 0,0057; 6,1867 % ± 0,0577, the ashes total 1,826 % ± 0.00; 1,0715 % ± 0.00; 1,3095 % ± 0.00, the ashes insoluble acid 1,988 % ± 0.00 2,019 % ± 0.00 , 4,746 % ± 0.0, the ashes insoluble water 1,826 % ± 0.00; 1,070 % ± 0,00; 1,3075 % ± 0,00. Examination up impurities heavy metals lead ( pb ) from Kerinci <0,040, from Sarolangun <0,040, from Muara Bungo < 0,040. Keywords: standardization, extract , Ipomea batatas ( L ) Lam.

B209 - MODEL KONSERVASI AIR PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI KABUPATEN KONAWE UTARA SULAWESI TENGGARA Sitti Wirdhana Ahmad FMIPA, Universitas Halu Oleo; email: [email protected]

Abstract: Management of oil palm plantations often cause flooding, this is due to an uncontrolled runoff due to the management of land cover. This study aimed to analyze the flow rates using a tank model, which describes the hydrological processes, namely the amount ofrunoff , infiltration capacity, soil water content and water uptake by plant roots. The location of the oil palm plantation in the district North Konawe. The results showed that oil palm plantations in conservation treatment produces discharge runoff of 8.166,93 mm/year and without conservation of 8.449,13 mm/year, the infiltration of 161.062,09 mm/year and without conservation of 74.177,53 mm/year, soil water content in the oil palm plantations in conservation can fill in more depth at 100.634,01 mm/year compared with the conservation of 99.731,39 mm/year. Utilization of water by plants with conservation treatment of 1917.40 mm/year and without conservation of 1690.47 mm/year. This is because the scenario palm plantation to conservation by making the allocation of land cover in palm oil plantations for forest and river border, a buffer zone (reeds) and the planting of cover crops so that the absorption of water made by rooting greater than the scenario of oil palm plantations without plant cover crops. Keywords: conservation, oil palm plantations , models of tanks , water resources

B210 - SAPONIN BIJI KLABET PADA ORGAN REPRODUKSI TIKUS JANTAN SPRAGUE DAWLEY® Sri Nita1, Ummi Hiras Habisukan2, Nyayu Fauziah Zen3 1,3

Biologi Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya, [email protected]; 2STIK, Siti Khadijah

Abstract: Fenugreek seed saponin is one alternative of antifertilitas medicinal plants. Research purposes is to determine the effect of the fenugreek seeds saponin againts the reproductive organ, that is weight and histological structure of the testis and epididymis Sprague Dawley® rat. Research design using randomized design complete. The control group was given distilled water, the treatment group were given fenugreek seed saponin with doses of 40, 80, & 120 mg/kg bw. Treatment is administered orally 1x/day for 24 days. Award saponin start dose of 40 mg/kg bw can reduce the weight of the testes and reduce the size of the diameter of seminiferous tubules. Thick germ cells begin to be affected at higher doses, 120 mg/kg bw. Epididymis weight is reduced significantly compared to the control start at dose 80 mg/kg bw and giving a higher dose, 120 mg/kg bw significantly further reduces the weight of the epididymis. Saponin administration starting dose of 80 mg/kg bw already significantly reduced the thickness of the epithelium of the epididymis. Giving a higher dose of 120 mg/kg bw increasingly signifcant cause epididymal epithelium thickness thinner. It can be concluded that the administration of saponin fenugreek seeds caused a reduction in weight and histological changes in the testis and epididymis structure of rat Spraque Dawley® Keywords: Saponin Biji Klabet, Berat Testis dan Epididimis, Diameter Tubulus Seminiferus, Tebal Epitel Germinal, Tebal Epitel Epididimis

B211 - POTENTIAL TEST AND SYNERGISM SULFUR OXIDIZING BACTERIA FOR COAL DESULFURIZATION FROM TANJUNG ENIM SOUTH SUMATERA Sri Pertiwi Estuningsih, Munawar, Bambang Yudono, Fetrik ES SEMIRATA Bidang MIPA 2016; BKS-PTN Barat

67

Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B) Fakultas FMIPA UNSRI, email: [email protected]

Abstract: The aimsof this research are to know the potential and synergism of four sulfur oxidizing bacteria in the process of coal biodesulfurisation. This research design used the completely randomized design in which each treatment was 5 levels treatment as bacteria Alcaligenes sp.1, Alcaligenes sp.2, Paracoccus sp, 1, Paracoccus sp.2and control. The results of this research indicate that the number of bacterial cells for each type of bacteria has increased the number of cells, highly. The highest increase in the number of cells occurs in bacteria Paracocus sp.2 where the number of cells increased to 2.8× 1010 sel/mL. The decrease percentage in coal sulfur bacteria also occur in the fourth but two bacteria that have good potential in reducing the sulfur are sulfur bacteria Paracoccus sp.1 which reduced by 23.03% and Paracoccus sp.2 amounted to 26.96% . Based on the synergism that hase been done obtained two bacteria with a high percentage of synergism in this research of 100%, which is Alcaligenes sp. 2 and Paracoccus sp.1 capable of synergism with 3 types of bacteria. Keywords: potential test, synergism, bacteria of sulfur oxidizing, coal.

B212 - Pengembangan LKS Berbasis Kearifan lokal masyarakat Baduy sebagai Media Pembelajaran Biologi Suratmi, Enggar Utari, Via Sufyati Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa; [email protected]

Abstrak: Guru sebagai pelaksana pembelajaran dalam menggunakan media pembelajaran dapat memakai media yang sudah ada dan dapat juga membuat sendiri. Salah satu media pembelajaran yang dapat dijadikan alternatif dalam pembelajaran adalah mengembangan media pembelajaran berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis kearifan lokal masyarakat Baduy.Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan media LKS berbasis kearifan masyarakat adat Baduy pada konsep pencemaran lingkungan untuk siswa SMA. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan (R& D) dengan pendekatan ASSURE (Analysis learners, State Objectives, Select Method, Media and Material, Utilize Media and Material, Require learner partisipation dan evaluate and revise). Instrumen dalam penelitian ini adalah lembar wawancara, lembar angket, soal dan rubrik penilaian LKS. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah media LKSberbasis kearifan lokal masyaralat adat Baduy pada konsep pencemaran lingkungan untuk siswa SMA. Setelah dilakukan uji kelayakan oleh para ahli media LKS yang dihasilkan sangat layak digunakan untuk proses pembelajaran Biologi di SMA. Kata kunci: kearifan lokal masyarakat Baduy, media pembelajaran Biologi, LKS

B213 - Pengaruh Beberapa Konsentrasi Elisitor Ion Cu2+ Terhadap Kadar Artemisinin pada Kalus Artemisia vulgaris L. Suwirmen, Raudhatul Jannah, Zozy Aneloi Noli Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Andalas, Kampus Unand Limau Manis Padang, 25163; Koresponden, [email protected]

Abstrak: Telah dilakukan penelitian pada bulan September sampai Desember 2015 di Laboratorium Riset Fisiologi Tumbuhan dan Kultur Jaringan Jurusan Biologi FMIPA Unand, dengan tujuan untuk mengetahui konsentrasi terbaik Ion Cu2+ sebagai elisitor dalam meningkatkan kandungan artemisinin pada kalus Artemisia vulgaris L. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap dengan lima perlakuan dan lima ulangan. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penambahan elisitor ion Cu2+pada konsentrasi 0 ppm (kontrol), 2,5 ppm; 5 ppm; 7,5 ppm dan 10 ppm. Hasil dari penelitian ini menunjukkan penambahan ion Cu2+ pada semua konsentrasi mampu meningkatkan kandungan artemisinin pada kalus A. vulgaris. Kadar artemisinin tertinggi adalah 0,00790% dengan penambahan 7,5 ppm ion Cu 2+. Berat kalus terbaik adalah pada konsentrasi 5 ppm ion Cu2+ dengan berat basah kalus sebesar 1,0124g. Kata kunci: elisitor, ion Cu2+, artemisinin, kalus, Artemisia vulgaris,

B214 - Tingkat Kerentanan Akibat Perubahan Iklim di Wilayah Pesisir Riau: Studi Kasus Kabupaten Bengkalis Suwondo Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau; [email protected]

Abstract: Climate changes were impact on the increasing threat to food security, health, availability of water and biodiversity. It is necessary for the analysis of the level of vulnerability in coastal areas, especially Riau District of Bengkalis. Vulnerability assessment was used the functions of the three components, namely the level of exposure, sensitivity and adaptive capabilities. To detect the magnitude of the changes due to climate change is done by using climate scenarios Global Circulation Model (GCM's). Locus studies at the village level, where the 68


Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B) level of vulnerability was analyzed based on the level of exposure (E), the level of sensitivity (S) and adaptability (AC).). The results showed that there is one village with a level of vulnerability is very low, 150 villages low and 4 village very high. Therefore, necessary strategic steps to face the impact of climate change through mitigation and adaptation program implementation in the component of environmental, social and economic. Keywords: Climate changes, vulnerability,mitigation and adaptation

B215 - Insects Biodiversity in The area Sugar Cane (Saccharum officinarum L) Plantation PTPN VII district Cinta Manis, Ogan Ilir , South Sumatera Syafrina Lamin, Ayu Ryski Ismillah, dan Doni Setiawan Jurusan Biologi Fmipa Unsri, [email protected] Abstract: Insects has an important role in the food web , beside also act as bioindicator for the environment quality. The research about insect diversity at location sugar cane plantation of PTPN VII Cinta manis has not be done, and predictable insect diversity at this location has high, because of this location have significant different habitat ( homogenous, heterogenous, many tree and pineapple plantation). The Aims of this research is expected to increase information and become a data base obout insect diversity of sugarcane plantation.The research has been done from March until April 2015. Insect collected by Pitfaal trap, yellow trap dan direct observation. Result of this research show of: Total over all found 10 order, 19 family 28 genus and 1876 individuals. Diversity index at heterogeneous and open habitat types is 3.14 dan 3.04, dominance index at heterogeneous habitat type is 0.07, open habitat type is 0,06 and homogenenous habitat type is 0.09 Keywords: Biodivesity, insect, sugar cane

B216 - ISOLASI DAN PENGARUH pH TERHADAP AKTIVITAS PENISILIN G ASILASE (PGA) OLEH ISOLAT BAKTERIUSUS HEWAN Vivi Fitriani dan Mades Fifendy Program Studi Pendidikan Biologi (STKIP) PGRI Sumatera Barat

Abstract: Penicillin is one of the antibiotics used globally and are often used outside dosage, causing resistance to the bacteria that cause infectious diseases. One way to overcome the problem of resistance by creating a semisynthetic penicillin derived from natural penicillin. Semisynthetic can be made using basic ingredients such as 6-amino penisilanat acid (6-APA). Penicillin asilase is an enzyme that catalyzes the hydrolysis of penicillin asilase be penisilanat 6-amino acid (6-APA). Penicillin asilase (PA) can be produced by several microorganisms, such as fungi and bacteria. PA-producing bacteria can be found in various habitats, such as water, the intestines of animals, animal waste and animal intestines of vertebrates. Activity test results qualitatively show that the first positive bacterial isolates produce PA, while the physiological characteristics of the bacteria is unknown. Based on this characteristic tests of bacterial physiology and activity of the enzyme (AE) of the isolates derived from animal intestines of vertebrates. From the test results can be the result of the activity of the enzyme (AE) that at pH 6.5 to generate -0003 units / ml, pH 7.0 to produce 0003 units/ml, pH 7.5 produces -0.0004 units / ml was obtained, and the resulting enzyme activity at pH 8.0 as -0002 units/ml. It was concluded that the enzyme activity of penicillin G Asilase produced by bacteria from animal intestines of vertebrates have an optimum pH of 7.0. Keywords: Isolat Bacteri, Penicillin G Asilase (PGA)

B217 - MAMMALS DIVERSITY IN OIL PALM PLANTATIONS Wilson Novarino1, Rizaldi1, Erizal Mukhtar1, Inda Dwi Solina2, Husnul Fikri1, Dwiyanto1, Muhammad Shobri Hanif1, Huzri Yedi3, Zulsyarhi4 1 3

Jurusan Biologi FMIPA, Universitas Andalas; Email :[email protected]; 2Mahasiswi Pascasarjana Universitas Andalas; PT Tidar Kerinci Agug, Sumatera Barat; 4PT Kencana Sawit Indonesia, Sumatera Barat

Abstract: The expansion of oil palm plantation recorded as one of major factor that increase the forest cover loss in Sumatra. This phenomena believed also will act as threat to the mammals diversity in that areas. This paper will describe result of he study entitled “The study of mammal diversity in oil palm plantations‟ which has been carried out during July to November 2015. This study conducted in two oil palm lantation in West Sumatra (PT Tidar Kerinci Agung and PT Kencana Sawit Indonesia). In total 20 camera traps were deployed during the studies which located in continious, fragmented and riparian forest. Twenty four mammals species were recorded during the studies. Long-tailed macaques and wild boar were listed as most abundance mammals species on this areas. This studies also recorded the occurenced of endangered mammal species (Tapirus indicus) within the forest .This results were indicate the importance of forested areas within the oil palm plantation landscapes for conservation. Hence the management of plantation should have a management plant for conserve the biodiversity in thir consession. Keywords: Mammals diveristy, camera traps, oil palm plantations SEMIRATA Bidang MIPA 2016; BKS-PTN Barat

69


B218 - KEPADATAN POPULASI DAN KARAKTER MORFOLOGI KERANG BAKAU (Polymesoda bengalensis) DI KAWASAN HUTAN MANGROVE DESA SIRILOGUI KECAMATAN SIBERUT UTARA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI SUMBAR Yulianus, Armein Lusi Zeswita, Novi Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI SUMBAR

Abstrak: Kerang bakau (Polymesoda bengalensis)merupakan salah satu hasil perikanan yang bernilai ekonomis, berukuran relatif besar, bisa dikonsumsi dan mudah didapat serta memiliki nilai gizi yang tinggi. Bagi masyarakat Desa Sirilogui kerang bakau didapatkan dengan cara mengambil langsung dari habitatnya, kerang hanya dikonsumsi oleh masyarakat sekitar. Saat ini keberadaan kerang bakau di Kawasan Hutan Mangrove dan Kawasan luar Hutan Mangrove sudah mulai menurun, hal ini disebabkan aktivitas dan tingginya eksploitasi yang dilakukan penduduk. Maka telah dilakukan Penelitian tentang Kepadatan Populasi dan Karakter Morfologi Kerang Bakau (Polymesoda bengalensis) diKawasan Hutan Mangrove dan Kawasan Luar Hutan Mangrove Desa Sirilogui Kecamatan Siberut Utara Kabupaten Kepulauan Mentawai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepadatan populasi dan karakter morfologi kerang bakau dan kondisi fisika-kimia Kawasan Hutan Mangrove dan Kawasan Luar Hutan Mangrove. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2016. Penelitian ini dilakukan secara survey deskriptif dengan metode purposive sampling. Lokasi penelitian dibagi menjadi 2 stasiun, stasiun I pada Kawasan Hutan Mangrove, dan stasiun II pada Kawasan Luar Hutan Mangrove. Pengambilan sampel kerang dengan menggunakan petakan kuadrat 1 x 1m2, dengan cara mengeruk substrat ± 15 cm menggunakan sekop/parang. Dari hasil penelitian didapatkan kepadatan populasi kerang bakau (Polymesoda bengalensis)di Kawasan Hutan Mangrove Desa Sirilogui Kecamatan Siberut Utara Kabupaten Kepulauan Mentawai adalah 6,76 ind/m2. Kepadatan tertinggi ditemukan di kawasan hutan mangrove yaitu 4,52ind/m2,dengan kondisi tumbuhan mangrove yang masih rapat. Kepadatan terendah ditemukan dikawasan luar hutan mangrove yaitu 2,24 ind/m2. Dari hasil pengukuran morfologi cangkang, tinggi cangkang (Polymesoda bengalensis) 36,22-60,22 mm, panjang 40,24-75,77 dan tebal 19,24-40,40 mm, Faktor fisika-kimia perairan masih dalam kisaran toleransi untuk kehidupan kerang bakau. Kata kunci: Polymesoda bengalensis, populasi, karakter morfologi

B219 - Analisis Polimorfisme Gen Reseptor Estrogen pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Etnis Minangkabau Yuni Ahda, Risa Ukhti Muslima,Dezi Handayani Biology Department Faculty of Mathematic and Sciences State University of Padang, Indonesia; [email protected]

Abstract: Type 2 diabetes mellitus (DM) is a multifactorial disease where both genetic and environmental factors contribute to its pathogenesis. Estrogen plays an important role in type 2 DM pathogenesis. A number of polymorphisms have been reported in the estrogen receptor (ER), including the PvuII restriction enzyme polymorphisms of ER,which may be involved in disease pathogenesis. Fifty patients with type 2 diabetes mellitus were compared with forty health controls of ethnic Minangkabau in Indonesia. The participants were genotyped for this polymorphism using polymerase chain reaction and restriction fragment length polymorphism (PCR-RFLP) methods. Comparison of mutated gene frequency in patients and controls were analyzed using Chi Square test. Our study showed that there is significant difference in the frequency of P polymorphic allele between patients and control groups in PvuII polymorphisms. This result indicate that PvuII polymorphism of ER related to the incidence of DMT2 in Minangkabauethnic. Keywords: polymorphism, estrogen receptor, diabetes mellitus type 2

B220 - IDENTIFIKASI BAKTERI PADA TUBUH LALAT DI PASAR INDUK JAKABARING PALEMBANG Yunita Panca Putri Universitas PGRI Palembang

Abstrak: Lalat sebagai vektor mekanis membawa bibit-bibit penyakit melalui anggota tubuh seperti rambutrambut pada kaki, badan, sayap dan mulutnya. Beberapa penyakit yang dapat ditularkan melalui makanan oleh lalat ini adalah disentri, kholera, typhoid, diare dan gatal-gatal pada kulit. Tujuan penelitian untuk mengetahui jenis-jenis bakteri pada tubuh lalat yang ditemukan di Pasar Induk Jakabaring Palembang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai Mei 2015. Lokasi pengambilan sampel lalat di Pasar Induk Jakabaring Palembang. Penangkapan lalat dilakukan pada pukul 08.00 – 10 WIB, dengan menggunakan insect net dan kertas perekat lalat. Tempat identifikasi lalat adalah Laboratorium Entomologi Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian UNSRI Indralaya dan Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi FMIPA UNSRI Indralaya. Hasil penelitian menunjukkan di Pasar Induk Jakabaring diperoleh 5 spesies lalat, yaitu Musca domestica, 70


Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B) Chrysomyamegacephala, Lucilia sp., Sarcophaga sp. dan Fannia sp. Dari isolasi, karakterisasi dan identifikasi bakteri dari permukaan luar tubuh lalat di Pasar diperoleh bakteri dari genus Proteus, Salmonella, Providencia dan Citrobacter. Kata kunci: Spesies lalat (Diptera), Pasar, Bakteri.

B221 - Analisis Beberapa Karakter Reproduksi Hybrid Alam Tumbuhan Invasif Acasia auriculiformis X Acasia mangiumdi Limau Manis, Padang dan Implikasi Terhadap Daya Invasifnya Syamsuardi, Mira Ermawati, Tesri Maideliza, Wella Yuranti Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Andalas, Kampus Limau Manis Padang, 25163

Abstrak: Interspecific species hybridization atau persilangan antar jenis yang berbeda dapat memicu terjadinya peningkatan variasi genetik dari turunanannya sehingga mengakibatkan peningkatan daya adaptasinya terhadap berbagai kondisi lingkungan. Persilangan yang terjadi antar jenis tumbuhan invasif yang berbeda di alam diperkirakan dapat membuat turunannya lebih invasif dibandingkan dengan tetuanya. Analisis karakteristik reproduksi tumbuhan invasif beserta hibridnya sangat penting untuk memahami daya invasif sebagai upaya pengendaliannya. Penelitian tentang sifat reproduksi dari hybrid tumbuhan invasif sangat jarang dilakukan karena sulitnya memperoleh objek studi yang memenuhi syarat. Penemuan tumbuhan invasif Acasia auriculiformis dan Acasia mangium beserta hybridnya di Limau Manis Padang merupakan peluang untuk menganalisis beberapa karakteristik reproduksi untuk memahami sifat invasif hybrid beserta tetuanya. Karakteristik morfologi bunga dan buah termasuk fertilitas polen dari hybrid dan kedua tetuanya telah dianalisis dan implikasinya terhadap sifat invasifnya didiskusikan dalam tulisan ini. Kata kunci: Acasia auriculiformis, Acasia mangium, daya invasif, hybrid,karakter reproduksi

B222 - ANALISIS LITERASI SAINS BIOLOGI SISWA KELAS IX DI SMP N 37 PADANG1 Zulyusri, Linda Advinda, Lisa Karnela Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Padang

Abstract: This study begun from the achievements of scientific literacy Indonesian students PISA results in 2000, 2003 and 2006 are respectively 393, 395 and 395 with the average score of all participating countries 500. Low scores reflect the acquisition of Indonesian students studying science students' poor performance in Indonesia. The purpose of this study was conducted to determine the achievements of biological science literacy of students and the factors that influence it.This research is descriptive research. This research was conducted at SMPN 7Padang. The instrument used to collect data is a script about the biological science literacy test and interview guides for students and teachers. Achievement of students seen by the total score, the basic competence, scientific competence and formatting problems.The results showed biological science literacy based on the total score obtained by students of class IX SMPN 37 with an average value of 21,08. The most basic competencies mastered by students is excretion sistem with an average value of 25,29. Based on the science competency junior class IX students of Padang good at identifyingscientific issue and obtain the highest average value in the format of multiple choice questions. Based on interviews with students and teachers, causes of low achievement is a biological science literacy of students have never worked on a matter of biological science literacy, a matter which is used in school is different from biological science literacy test questions were given, as well as students who are lazy habits of reading and memorizing when will the exam without thinking using reasoning. Keywords: literacy sains, PISA results,using reasoning

B223 - STUDY HISTOLOGY GINJAL IKAN JAMBAL SIAM (PANGASIUS HYPOPTHALMUS) YANG DIRENDAM DALAM KURKUMIN DAN DIINFEKSI AEROMONAS HYDROPHILA Morina Riauwaty dan Henni Syawal Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau, Pekanbaru, Kampus Bina Widya km 12,5 Simpang Baru Pekanbaru 28293, Telp. (0761 63275), E-mail: [email protected]

Abstrak: Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli sampai Oktober 2015 di Laboratorium Parasit dan Penyakit Ikan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau, Pekanbaru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur jaringan ginjal ikan jambal siam (Pangasius hypopthalmus) yang direndam dalam larutan kurkumin dan diinfeksi dengan bakteri Aeromonas hydrophila. Perlakuan yang digunakan terdiri dari 5 perlakuan yaitu: Kn (Kontrol negatif, tanpa perlakuan), Kp (Kontrol positif, tanpa direndam dalam kurkumin dan diinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila dengan kepadatan108 cfu/mLsebanyak 0,1 ml/ekor. Perendaman ikan dalam kurkumin dengan konsentrasi berbeda yaitu P1 (0,5 g/L), P2 (0,7 g/L), dan P3 (0,9 g/L). Ikan direndam dalam larutan kurkumin selama 2 menit/minggu selama 2 minggu. Organ ginjal diambil, diawetkan dalam formalin 10%, diproses dalam alkohol seri, diwarnai dengan Hematoxylin dan Eosin dan dipotong setebal 6 µ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur ginjal ikan jambal siam yang terinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila terdapat abnormalitas seperti hyperplasia, hipertrophi, nekrosis sel, hemoragi dan degenerasi sel. SEMIRATA Bidang MIPA 2016; BKS-PTN Barat

71

Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B) Perendaman ikan dalam larutan kurkumin (0,9 g/L) menunjukkan berkurangnya abnormalitas seperti hemoragi dan nekrosis sel. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perendaman ikan dalam larutan kurkumin dapat mencegah infeksi Aeromonas hydrophila pada ikan. Kata kunci: Pangasius hypopthalmus, ginjal, Aeromonas hydrophila, kurkumin

B224 - ASPEK BIOLOGI IKAN SELAIS (OMPOK HYPOPTHALMUS) YANG DIPELIHARA PADA FOTOPERIOD YANG BERBEDA Windarti and Benny Heltonika Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau, Pekanbaru, Kampus Bina Widya km 12,5 Simpang Baru Pekanbaru 28293, Telp. (0761 63275), Email: [email protected]

ABSTRAK: Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh manipulasi fotoperiod terhadap aspek biologi ikan selais (Ompok hypopthalmus) telah dilaksanakan pada bulan April sampai Desember 2015. Terdapat 5 perlakuan, yaitu kontrol (Penerangan alami); 24 jam gelap (24D); 8 jam terang 16 jam gelap (8L16D); 16 jam terang 8 jam gelap (16T8D) dan 24 jam terang (24L). Ikan dipelihara di dalam tanki fiber berukuran 160 x 60 x 40cm dan ditutupi dengan plastik hitam yang dilengkapi lampu. Populasi ikan dalam tanki adalah 20 ekor/ tanki dan ikan diberi pakan komersil secara ad libitum. Tingkah laku ikan dimonitor setiap jam selama 96 jam, sedangkan pertumbuhan dan aspek reproduksi diperiksa sekali dalam 2 minggu. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan aspek biologi pada ikan yang dipelihara dengan fotoperiod berbeda. Ikan yang dipelihara pada suasana gelap menunjukkan turunnya aktifitas renang, tetapi napsu makan ikan lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan yang lain. Di akhir penelitian, ukuran ikan tersebut juga lebih besar (mencapai TL sekitar 20 cm), tetapi tidak dijumpai adanya gonad yang berkembang. Ikan yang dipelihara dengan perlakuan lain berukuran lebih kecil tetapi mempunyai gonad yang berkembang dan mencapai TKG 3. Hal ini membuktikan bahwa fotoperiod mempengaruhi aspek biologi ikan selais secara umum. Kata kunci: Ompok hypopthalmus, fotoperiod, tingkah laku ikan, tingkah laku makan, pertumbuhan

B225 - APPLICATION OF SUPERIOR MERCURY RESISTANT BACTERIA CONSORSIUM IN REMEDIATING GOLD MINE TAILING Fuji Astuti Febria1), IndraJunaidi Zakaria1), Lily Syukriani2) 1

Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Andalas University, 2Department of Agrotechnology, Faculty of Agriculture, Andalas University.

Abstrak: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan isolat bakteri unggulan yang digunakan secara bersamaan atau konsorsium dalam menurunkan kandungan Merkuri (HgCl2) skala laboratorium. Metoda penelitian adalah eksperimen menggunakan medium Nutrient Broth yang mengandung Merkuri (HgCl2) dengan konsetrasi 150-250 ppm. Analisis penurunan kandungan Merkuri menggunakan alat ICPE 9000 Shimadzu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsorsium isolate bakteri resisten Merkuri unggulan mampu tumbuh dengan baik dimana capaian nilai kekeruhan/ optical density (OD) tertinggi mencapai 0.921dengan OD awal 0.02, yang dicuplik pertiga hari selama dua belas hari inkubasi. Penurunan kandungan Merkuri tertinggi oleh konsorsium isolate bakteri resisten merkuri mencapai 82.77%. Kata Kunci: konsorsium, bakteri, resisten, Merkuri, remediasi, tambang emas

B226 - EKSPLORASI POTENSI BAKTERI ENDOFITIK DARI TANAMAN SIGENDONG ANAK (EUPHORBIA HIRTA) SEBAGAI PENGHASIL ANTIBIOTIKA Fici Engliani, Fuji AstutiFebria, Nasril Nasir FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlam, UniversitasAndalas, email: [email protected]

Abstract: Exploration potential of endophytic bacterium from Sigendong Anak plant (Euphorbia hirta) as an antibiotic production was researched since January- March 2016. This Study aimed to obtain endophytic of plant Sigendong Anak, to examine the potential isolates bacteria endophytic Sigendong Anak as antibiotic produces. This research us experiment method. The data is presented in a descriptive from. With isolation phase and characterization bacterium from Sigendong Anak plant. The result of the research confirmed that are 3 endophytic bacterium isolates. Characterization of bacterial isolates known that bacteria are white colony color, form colonies circular, entire periphery, flat surface, the cell group gram positive, rod shaped cells, subterminal endospora. Keywords: Sigendong Anaks plant, antibiotic, endophytic bacterium, inhibition zone.

72



B227 - PENGGUNAAN MIND MAP DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH FISIOLOGI TUMBUHANDI FMIPA UNP PADANG Anizam Zein Biologi FPA UNP Padang; e-mail [email protected]

Abstrak: Salah satu kegiatan yang dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa adalah penggunaan strategi pembelajaran, Peneilitan ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan mind map dalam meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah fisiologi tumbuhan di FMIPA UNP Padang. Metode peneitian yang digunakan adalah metode deskriptif.. Populasi dalam penelitian adalah mahasiswa Pendidikan Biologi Reguler A yang mengambil mata kuliah Fisiologi Tumbuhan semester Juli-Desember 2015. Sampel adalah seluruh populasi (sampel jenuh) yang berjumlah 42 orang. Data yang terkumpul dalam penelitian ini adalah kemampuan mahasiswa membuat mind map, ujian tengah semester dan ujian akhir semester. Data diolah secara deskrtiptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mind map dapat digunakan untuk evaluasi pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Kata kunci: Mind map, Hasil belajar, Fisiologi tumbuhan

B228 - Uji Fitokimia dan Efektivitas Ekstrak Lichen Parmotrema tinctorum (Despr. Ex.Nyl.) Hale.Dalam menghambat Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli (EPEC)Theodore Escherich, Salmonella typhi Karl Ebert dan Shigella dysenteriae Kiyoshi Shiga. Rochmah Supriati, Welly Darwis, Nola Qomat Trylia Jurusan Biologi-FMIPA Universitas Bengkulu

Abstrak: Uji Fitokimia dan Uji Efektivitas Ekstrak Lichen Parmotrema tinctorum (Despr. Ex.Nyl.) Hale.Dalam menghambat Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli (EPEC)Theodore Escherich, Salmonella typhi Karl Ebert dan Shigella dysenteriae Kiyoshi Shigadilaksanakan pada bulan Oktober-Desember 2014di Laboratorium Mikrobiologi Basic Science FMIPA Universitas Bengkulu. Ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol teknis 96%.Penelitian dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap, Penentuan Konsentrasi ekstrak lichen ditentukan dengan Hasil Uji MIC. Data dianalisis dengan ANOVA, dilanjutkan dengan Uji Duncan.Hasil dari uji fitokimia, menunjukkan ekstrak lichen P. tinctorum, mengandung senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid, steroid/terpenoid, tanin dan saponin. Analisis Data menunjukkan Ekstrak lichen P. tinctorum efektifdalam menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli,Salmonella typhidanShigella dysenteriae. Konsentrasi efektif untuk menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli, Salmonella typhi dan Shigella dysenteriaesecara berturut-turut yaitu pada konsentrasi 65%,55%, dan65%. Kata kunci: Uji fitokimia, Efektivitas, Parmotrema tinctorum, Escherichia coli, Salmonella typhi, Shigella typhi

B229 - KEANEKARAGAMAN SPESIES BURUNG DI RUANG TERBUKA HIJAU PT. PUSRI PALEMBANG Melto Sevli1), Hilda Zulkifli2), Indra Yustian2) 1)Biologi

Lingkungan Pascasarjana Sriwijaya University, [email protected]. 2)Biologi FMIPA Sriwijaya University

Abstract: The study was conducted to determine birds in Green open Space PT. Pusri and The function of green open space for the various protected bird species.Retrieval of data was conducted in a 28 ha Green open Space area of PT Pusri, during July to August 2015. The collecting of data determined by line transects through observation directly.Transect locations were selected based on their sources of water and the representation of vegetation types that have the potential as habitat for birds. Birds were observed later identified and grouped by family and species. Retrieved 17 bird species belonging to 13 families.There are four species of birds are classified as a protected species, such as; Brahminy Kite (Haliastur indus), Ruddy Kingfisher (Halcyon coromanda), collared kingfisher (Todiramphus chloris) and Brown-throated Sunbird (Anthreptes malacensis). The existence of protected species, indicating that the presence of green open space in an urban or industrial area has an important role in maintaining bird habitat. Keywords: Bird Diversity,Green open Space, PT. Pusri Palembang

B230 - VARIASI KERBAU RAWA (BUBALUS BUBALIS) TANJUNG SENAI KABUPATEN OGAN ILIR SUMSEL BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGI DARAH Yuanita Windusari, Erwin Nofyan, dan Siska Fajrin Jurusan Biologi Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaya, email: [email protected] dan [email protected]

Abstrak: Pengamatan terhadap variasi kerbau rawa(Bubalus bubalis) Tanjung Senai, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatra Selatan telah dilakukan berdasarkan karakter morfologi darah. Metode Two Slidedigunakan untuk SEMIRATA Bidang MIPA 2016; BKS-PTN Barat

73

Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B) pengamatan morfologi darah dan dilakukan penghitungan jumlah sel darah menggunakan Haemositometer. Morfologi sel darah mencakup eritrosit, neutrofil, eosinofil, basofil, limfosit, dan monosit dideskripsikan dalam bentuk foto. Hasil menunjukkan jumlah eritrosit tertinggi sebesar 10.16×106/mm3 ditemukan pada kerbau rawa variasi hitam dengan jenis kelamin jantan, dan diikuti oleh kerbau rawa variasi hitam dengan jenis kelamin betina sebesar 10.11×106/mm3. Jumlah eritrosit terendah sebesar 9.35×106/mm3ditemukan pada kerbau rawa variasi Lampung dengan jenis kelamin betina. Jumlah leukosit tertinggi sebesar 27×103/mm3 ditemukan pada kerbau rawa variasi hitam dengan jenis kelamin jantan, dan diikuti kerbau rawa dengan variasi hbitam dengan jenis kelamin betina sebesar 26.2×103/mm3, dan jumlah terendah sebesar25×103/mm3pada kerbau rawa variasi Lampung dengan jenis kelamin betina. Kata kunci: kerbau rawa, eritrosit, leukosit

B231 - POTENSI OBAT DARI BEBERAPA SPESIES SPERMATOPHYTA DI KAWASAN TAMAN NASIONAL SEMBILANG BANYUASIN SUMSEL: STUDI PENGAMATAN DI KAWASAN SOLOK BUNTU Yuanita Windusar, Laila Hanum, dan Medyah Oktariza Jurusan Biologi Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaya, email: [email protected]

Abstrak: Tumbuhan obat adalah semua spesies tumbuhan yang dipercaya berkhasiat sebagai obat. Penelitian terdahulu menunjukkan Taman Nasional Sembilang berpotensi sebagai obat. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi beberapa spesies Spermatophyta yang ditemukan di kawasan Taman Nasional Sembilang, Banyuasin, Sumatera Selatan yang berpotensi sebagai tanaman obat khususnya di wilayah Solok Buntu dan Barong Kecil. Metode eksplorasi dengan tujuan menjelajah, mencari, dan mengumpulkan jenis-jenis sumber daya genetik khususnya spermatophyta yang berpotensi obat, sehingga dapat dimanfaatkan dan diamankan dari kepunahan. Metode wawancara ditujukan untuk mengetahui kearifan lokal dari masyarakat dalam pemanfaatannya. Hasil menunjukkanterdapat 13 jenis spermatophyta berpotensi obat. Spesies-spesies tersebut adalahAchantus ilicifolius, Avicennia marina, Cymbopogon citratus, Curcumae domestica, Eupatorium odoratum, Imperata cylindrica, Leucaena glauca, Morindha citrifolia, Ocimum citriodorum, Pluchea indica, Solanum torvum, Xilocarpus granatum and Zingiber officinale. Berdasarkan hasil dapat dinyatakan bahwabeberapa spermatophyta umum digunakan sebagai obat luka, sakit gigi, sakit perut, cacingan, jerawat, malaria, ginjal, darah tinggi, masuk angin dan bau badan. Kata kunci: potensi obat, SpermatophytaSolok Buntu,Barong Kecil

B232 - KEANEKARAGAMAN DAN KEPADATAN SEMUT ( HYMENOPTERA,FORMICIDAE ) DI LAHAN GAMBUT ALAMI DI SUNGAI PAGAR, KAMPAR, RIAU Yulminartia, Tati Subahar S. Syamsudinc, Siti Salmahb Amrizal Saidid a

Jurusan Biologi, Universitas Riau, Pekanbaru, Indonesia, bLaboratorium Entomologi, Jurusan Biologi, Universitas Andalas, Padang, Indonesia, cLaboratorium Ekologi, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, Institut Teknologi Bandung, Indonesia, d Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Andalas, Padang, Indonesia

Abstract: Peatland is a natural resouce owned by the Riau Province. The quality and fertility of peat depends on the level and depth of peat which was related to decomposition process. The objective of this research was to find out the effect of open peat land area on ants diversity. The study was conducted on 2013 in 2 (two) locations, that was at (1) in natural peat forest, and (2) the open peat. Ants were collected by pit fall traps method. The result showed that the total number of species of ants found in this study was 106 species. In natural peat forest found 113 species from 3660 individuals, and Index diversity was 2,38. In the opened peatlands found 49 species from 5976 individuals and Index diversity was 1,91. The number of species of ants tend to decrease with open area. Keywords: Ants, palm oil, peatlands

B233 - COMPOSITION OF CORAL REEF FISH IN THE AREA OF CORAL TRANSPLANTATION AT TAMAN NIRWANA COSTAL AREA, PADANG Hidayatul Annisa, Indra Junaidi Zakaria, Syaifullah Biology Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Andalas University, Padang, Email: [email protected]

Abstract: An attempt to rehabilitate the demaged reefs at Taman Nirwana Costal Area has been done by transplanting coral reefs in the area of 60m2. Rehabilitation of coral reef area with transplantation method can increasethe percentage of live coral cover that becomes a new habitat for coral reef fish as one of the bioindicators for the condition of good coral reefs. This study aims to learn the composition of species and abundance of coral reef fish in the transplantation area. This research has been carried out from December 2015 to February 2016 by using Underwater Fish Visual Census method. The result found 660 fish with 12 Families; Achanturidae, Calionymidae, Caesionidae, Centriscidae, Chaetodontidae, Labridae, Neptridae, Pinguipeddidae, 74


Kumpulan Abstrak Kelompok Biologi (B) Pomacentridae, Scaridae, Siganidae and Tetraodontidae. The highest abundance of coral reef fish is in December 230 ind/m2. Keywords: coral reef fish, composition, coral reefs, transplantation

B234 - PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA Mariani Natalina dan Evy Suryawati Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau, Kampus Bina Widya Km 12,5 Panam, Pekanbaru, E-mail: [email protected]

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen penilaian autentik berbasis pendekatan saintifik pada mata pelajaran Biologi SMA Kelas X yang dilaksanakan pada bulan Juli sampai Desember 2015. Pengembangan instrumen penilaian autentik menggunakan model ADDIE yang terdiri dari 5 tahapan, yaitu Analyze, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Subjek penelitian ini adalah kompetensi inti dan kompetensi dasar kelas X yang terdiri dari tiga materi pokok. Data penelitian ini dianalisis secara deskriptif. Validitas perangkat penilaian ditentukan oleh nilai rata-rata skor yang diberikan validator. Validitas perangkat instrument penilaian autentik pada penilaian tertulis diperoleh rata-rata skor total 3,60, penilaian sikap 3,70, penilaian unjuk kerja 3,68, penilaian produk 3,58, penilaian proyek 3,60, penilaian diri sendiri 3,65, penialian portofolio 3,70 dengan kategori sangat valid. Hasil uji coba terbatas diperoleh penilaian tertulis rata–rata 84,2 kategori A- (Sangat Baik), penilaian sikap aspek kerjasama 82,65% (Baik), tanggung jawab 82,64% (Baik), teliti 90,28% (Sangat Baik), disiplin 90,63% (Sangat Baik). Penilaian diri sendiri 34 siswa memperoleh nilai 84 – 100 (Sangat Baik) dan 4 orang siswa dengan nilai 75 – 84 (Baik). Dari hasil validasi dapat disimpulkan bahwa instrumen penilaian autentik berbasis pendekatan saintifik pada mata pelajaran Biologi SMA kelas X kategori sangat valid dan dapat diimplementasikan dalam proses pembelajaran. Kata kunci: instrumen penilaian, penilaian autentik, pendekatan saintifik, Biologi SMA

B235 - K58 - TEKNIK IN VITRO MELALUI SUBKULTUR JERUK KEPROK BRASTAGI (Citrus nobilis BRASTEPU) UNTUK MENGHASILKAN BIBIT BEBAS PENYAKIT CVPD Isnaini Nurwahyuni dan Riyanto Sinaga Departemen Biologi, FMIPA, Universitas Sumatera Utara, Kampus USU Padang Bulan Medan, Sumatera Utara, Indonesia 20155, E-mail: [email protected]

Abstrak: Penyakit Citrus Vein phloem Degeneration (CVPD) merupakan salah satu penyakit pembunuh massal yang pernah menyerang Jeruk keprok Brastagi (Citrus nobilis Brastepu) sehingga varietas jeruk lokal Sumatera Utara ini menjadi langka dan terancam dari kepunahan. Beberapa keunggulan genetika jeruk Brastepu yaitu memiliki cita rasa manis, bentuk dan warna buah menarik, ukuran buah besar, kuantitas buah banyak, dan kulit buah dan daun mengandung senyawa bioaktif yang dapat dipergunakan sebagai obat tradisionil. Jeruk Brastagi pernah menjadi buah unggulan Sumetera Utara, namun saat ini sudah jarang ditemukan di pasar lokal. Jeruk lokal Brastagi sudah ditinggalkan oleh petani dan diganti oleh “Jeruk Madu” karena rentan terhadap penyakit CVPD yang membunuh jeruk lokal Brastagi secara massal beberapa tahun silam. Dengan demikian, diperlukan usaha untuk menyediakan bibit jeruk keprok Brastagi bebas CVPD melalui teknik in vitro. Penelitian ini bertujuan untuk perbanyakan jeruk keprok Brastagi bebas penyakit CVPD secara teknik in vitro melalui subkultur sehingga tersedia bibit kualitas baik untuk mengatasi kelangkaan jeruk lokal Brastagi menjaga kekayaan plasmanuftah tanaman jeruk Indonesia terhindar dari kepunahan. Penelitian bersifat eksperimental dan dilakukan secara in vitro melalui teknik subkultur untuk memperoleh bibit jeruk bebas CVPD. Teknik in vitro dilakukan menggunakan berbagai sumber eksplanyang disubkultur pada media MS dengan variasi zat pengatur tumbuh (zpt) auksin dan sitokinin, disertai suplemen ekstrak malt, glutamin, dan air kelapa yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jeruk di dalam media kultur.Hasil penelitian menunjukkan bahwa subkultur jeruk Brastepu menunjukkan pertumbuhan yang baik. Kondisi paling baik diperoleh pada perlakuan dengan dua kali subkultur, bobot kalus tertinggi diperoleh pada perlakuan D1B1 menggunakan 0,5 mg/L 2,4-D dan 0,5 - 1,0 mg/L BAP menghasilkan kalus 2,82 g. Jumlah embriosomatik tertinggi diperoleh pada D1B2 menggunakan 0,5 mg/L 2,4-D dan 0,5 - 1,0 mg/L BAP dihasilkan 24,80 embriosomatik. Kondisi terbaik di dalam menghasilkan tunas adalah pada perlakuan D1B2 dihasilkan rata-rata 4,00 tunas. Analisis jarak Duncan (P = 0,05) menunjukkan pengaruh perlakuan berbeda nyata terhadap pertumbuhan dan perkembangan kalus, embriosomatik dan tunas jeruk Brastepu. Konfirmasi PCR menunjukkan bahwa semua hasil kultur bebas CVPD. Analisis RAPD terhadap profil pita DNA menggambarkan bahwa DNA sampel jeruk yang diperbanyak secara in vitro tidak menunjukkan perbedaan genetik. Kata kunci: Biokonservasi, jeruk keprok, Citrus nobilis Brastepu, In Vitro, plasmanuftah, Brastagi


75

JADWAL ACARA SEMIRATA JADWAL PARALLEL SESSION KUMPULAN ABSTRAK

Recommend Documents