ISSN 0853 – 4403
WAHANA Volume 66, Nomor 1, 1 Juni 2016
PENENTUAN JALUR TERPENDEK MENGGUNAKAN ALJABAR MIN-PLUS. Studi Kasus : Distribusi Kentang Jalur Pangalengan, Bandung - Jakarta
Rani Kurnia Putri Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya email :
[email protected]
Abstrak Penggunaan Sistem Event Diskrit (SED) dalam memodelkan, menganalisa dan mengontrol sistem-sistem yang kompleks menjadi salah satu fokus dalam dunia akademik. Gambaran karakteristik SED adalah ‘kedinamikaanya’ yaitu ‘event driven’ dimana hal tersebut bertolak belakang dengan ‘time driven’. Suatu event berkaitan dengan awal atau akhir dari suatu aktifitas. Event terjadi dengan waktu diskrit, dan interval diantara event tidak harus identik (bisa deterministic atau stokastik). Aljabar Max-plus dapat menentukan dan menganalisis berbagai sifat sistem, tetapi pendekatan hanya bisa diterapkan pada sebagian klas SED, yaitu pada klas SED yang dapat diuraikan dengan model waktu invariant max-linier. Selain aljabar max-plus, dalam John and George juga disinggung beberapa varian aljabar yang serupa dengan aljabar max-plus, yaitu aljabar min-plus (dengan operasi minimum dan penjumlahan) dan aljabar max-min (dengan operasi maksimum dan minimum). Artikel ini akan membahas tentang penentuan jalur terpendek menggunakan aljabar min-plus dengan studi kasus pada jalur distribusi kentang di pangalengan, Bandung menuju pasar Kramat jati Jakarta. Hal ini penting untuk dilakukan karena Kentang memiliki waktu kerusakan yang relatif singkat, dan kentang memiliki sifat, bila satu kentang membususk, maka kentang yang membusuk tersebut akan ‘menulari’ kentang yang lain, sehingga dalam waktu cepat kentang tersebut akan membusuk semuanya. Sehingga semakin cepat pendistribusian kentang sampai ke tangan konsumen akan semakin baik. Kata kunci: Aljabar Min-Plus, Jalur Terpendek, Distribusi Kentang
kedinamikaan dari SED dikarakteristikkan
1. Pendahuluan
oleh
Penggunaan Sistem Event Diskrit
‘kesinkronan’
dan
‘kongruensi’.
(SED) dalam memodelkan, menganalisa dan
Sinkronisasi memerlukan ketersediaan dari
mengontrol sistem-sistem yang kompleks
beberapa
menjadi salah satu fokus dalam dunia
bersamaan.. Kongruensi ada pada saat
akademik.
seorang pengguna harus memilih beberapa
Gambaran
karakteristik SED
adalah ‘kedinamikaanya’ yaitu ‘event driven’
resources
pada
saat
yang
resource.
dimana hal tersebut bertolak belakang
Aljabar Max-plus dapat menentukan
dengan ‘time driven’. Suatu event berkaitan
dan menganalisis berbagai sifat sistem, tetapi
dengan awal atau akhir dari suatu aktifitas.
pendekatan hanya bisa diterapkan pada
Event terjadi dengan waktu diskrit, dan
sebagian klas SED, yaitu pada klas SED
interval diantara event tidak harus identik
yang dapat diuraikan dengan model waktu
(bisa deterministic atau stokastik). Umumnya
invariant max-linier (Subiono, 2015). Selain 7
ISSN 0853 – 4403
WAHANA Volume 66, Nomor 1, 1 Juni 2016
aljabar max-plus, dalam John and George
Definisi 2.1.1. Definisi aljabar max-plus
(2010) juga disinggung beberapa varian
Diberikan ℝ𝜀 ≝ ℝ ∪ {𝜀} dengan ℝ adalah
aljabar yang serupa dengan aljabar max-plus,
himpunan semua bilangan real dan 𝜀 ≝ −∞.
yaitu aljabar min-plus (dengan operasi
Pada ℝ𝜀 didefinisikan operasi berikut: ∀x, y
minimum dan penjumlahan) dan aljabar max-
∈ℝ𝜀 ,
min
x⊕ y ≝ max{x, y} dan x ⊗ y ≝ x + y.
(dengan
operasi
maksimum
dan
minimum).Dalam beberapa referensi yang
untuk selanjutnya operasi ⊕ dibaca o-plus
disebutkan diatas, telah diberikan gambaran
dan operasi ⊗ dibaca o-times dan juga
singkat
dapat
penulisan (ℝ𝜀 ,⊕, ⊗) ditulis sebagai ℝ𝑚𝑎𝑥 .
diselesaikan menggunakan aljabar max-plus
Selain definisi diatas, dalam aljabar max-
yaitu masalah-masalah dalam teori graf.
plus.
masalah-masalah
yang
Seperti halnya dalam aljabar max-plus, dengan
pendekatan
aljabar
min-plus
Definisi 2.1.2. Definisi pangkat
diharapkan masalah-masalah yang terkait
Untuk setiap x ∈ℝ𝑚𝑎𝑥 dan untuk semua
dapat diselesaikan.
𝛼∈ℝ, maka
Artikel ini akan membahas tentang
𝑥 ⊗𝛼 = 𝛼×𝑥, untuk 𝛼∈ℝ
penentuan jalur terpendek menggunakan aljabar min-plus dengan studi kasus pada
2.2. Aljabar Min-Plus (Subiono, 2015)
jalur distribusi kentang di pangalengan,
Aljabar min-plus merupakan dual dari aljabar
Bandung menuju pasar Kramat jati Jakarta.
max plus, diberikan definisi aljabar min-plus.
Hal ini penting untuk dilakukan karena Kentang memiliki waktu kerusakan yang
Definisi 2.2.1. Definisi aljabar min-plus
relatif singkat, dan kentang memiliki sifat,
Dual dari plus adalah minus, sehingga
bila satu kentang membususk, maka kentang
Aljabar
yang membusuk tersebut akan ‘menulari’
ℝ𝑚𝑖𝑛 = (ℝ𝜀′ ,⊕′ ,⊗) dimana ℝ𝜀′ = ℝ ∪ {𝜀 ′ }
kentang yang lain, sehingga dalam waktu
dengan 𝜀 ′ = +∞ dan 𝑥 ⊕′ 𝑦 = min{𝑥, 𝑦}
cepat kentang tersebut akan membusuk semuanya.Sehingga
semakin
min-plus
didefinisikan
sebagai
untuk semua 𝑥, 𝑦 ∈ ℝ𝜀′ . Struktur aljabar min-
cepat
plus ℝ𝑚𝑖𝑛 = (ℝ𝜀′ ,⊕′ ,⊗) isomorfik dengan
pendistribusian kentang sampai ke tangan
struktur
konsumen akan semakin baik.
aljabar
max-plus
ℝ𝑚𝑎𝑥 =
(ℝ𝜀 ,⊕′ ,⊗). Misalkan pemetaan
2. Kajian Pustaka
𝑓:ℝ𝑚𝑎𝑥 → ℝ𝑚𝑖𝑛
2.1 Aljabar Max-Plus (Subiono, 2015)
Dengan 𝑓(𝑥) = −𝑥 untuk setiap 𝑥 ∈ ℝ𝑚𝑎𝑥 .
Sebelum membahas mengenai aljabar min-
Didapat untuk setiap 𝑥, 𝑦 ∈ ℝ𝑚𝑎𝑥
plus, terlebih dahulu diberikan definisi struktur aljabar max-plus. 8
ISSN 0853 – 4403
WAHANA Volume 66, Nomor 1, 1 Juni 2016
𝑛×𝑝
𝑓(𝑥 ⊕ 𝑦) = −(𝑥 ⊕ 𝑦) = −𝑚𝑎{𝑥, 𝑦}
𝑝×𝑚
Dan untuk matriks A∈ ℝ𝑚𝑎𝑥 dan B ∈ ℝ𝑚𝑎𝑥
= min{−𝑥, −𝑦}
perkaliaan
′
= 𝑓(𝑥) ⊕ 𝑓(𝑦)
A⊗ B
didefinisikan
sebagai
berikut:
Dan
[𝛼 ⊗ 𝐵]𝑖,𝑗 =
𝑝 𝑘=1⨁𝑎𝑖,𝑘
⊗ 𝑏𝑘,𝑗
𝑓(𝑥 ⊕ 𝑦) = −(𝑥 ⊕ 𝑦) = (−𝑥) + (−𝑦) = 𝑓(𝑥) ⊕ 𝑓(𝑦).
2.4. Nilai Eigen dan Vektor Eigen
Jelas bahwa pemetaan 𝑓 adalah bijektif.
Pengertian nilai eigen (eigenvalue) dan vektor eigen (eigenvector) yang bersesuaian
2.3. Vektor dan Matriks dalam Aljabar
dari suatu matriks persegi A berukuran n x n
Max-Plus
sebagaimana dijumpai dalam aljabar linier
Himpunan matriks n× m dalam aljabar max-
biasa, juga dijumpai dalam aljabar max-plus,
plus dinyatakan dalam ℝ𝑛×𝑚 𝑚𝑎𝑥 . Didefinisikan
yaitu bila diberikan suatu persamaan
n = {1,2,3, . . . , n}, untuk n ∈ℕ. Elemen dari ℝ𝑛×𝑚 𝑚𝑎𝑥
𝐴⨂𝑥 = 𝜆⨂𝑥
pada baris ke-i kolom ke-j
Dalam hal ini masing – masing vektor x ∈
dinyatakan dengan aij untuk i∈ n dan j∈ m.
ℝ𝑛𝑚𝑎𝑥 dan 𝜆 ∈ ℝ, dinamakan vektor eigen
Dalam hal ini matriks A dapat dituliskan
dan nilai eigen dari matriks A dengan vektor
sebagai
x ≠ (𝜀, ⋯ ,𝜀)T.
matriks
𝑎1,1 𝑎2,1 𝐴=[ ⋮ 𝑎4,1
𝑎1,2 𝑎2,2 ⋮ 𝑎4,2
… 𝑎1,𝑚 … 𝑎2,𝑚 ⋱ ⋮ ] … 𝑎𝑛,𝑚
2.5. Matriks dan Graf (Subiono, 2015) Misalkan diberikan matriks 𝐴 ∈ ℝ𝑛𝑥𝑛 𝑚𝑎𝑥
ada kalanya elemen aij juga dinotasikan
suatu graf berarah dari matriks 𝐴adalah
sebagai
𝒢(𝐴) = (𝐸, 𝑉). Graf [𝐴]𝑖,𝑗 , 𝑖 ∈ 𝑛, 𝑗 ∈ 𝑚
Untuk matriks A, B ∈
𝒢(𝐴) mempunyai n
titik, dan himpunan semua titik dari 𝒢(𝐴)
ℝ𝑛×𝑚 𝑚𝑎𝑥 penjumlahan
dinyatakan oleh V. Suatu garis dari titik 𝑗 ke
matriks A⊕B didefinisikan sebagai
titik 𝑖 ada bila 𝑎𝑖𝑗 ≠ 𝜀 , garis ini dinotasikan
[𝐴 + 𝐵]𝑖,𝑗 = 𝑎𝑖,𝑗 ⨁𝑏𝑖,𝑗
oleh (𝑗, 𝑖) dengan demikian (𝑗, 𝑖) ∈ 𝒟. Bobot
Untuk i ∈ n dan j ∈ m. Catatan bahwa,
dari garis (𝑗, 𝑖) adalah nilai dari 𝑎𝑖,𝑗 yang
untuk A, B ∈ ℝ𝑛×𝑚 𝑚𝑎𝑥 berlaku bahwa A⊕B =
dinotasikan oleh 𝓌(𝑗, 𝑖) = 𝑎𝑖,𝑗 ∈ ℝ𝑚𝑎𝑥 . Bila
B⊕A, sebab [A⊕B]ij = max {𝑎𝑖,𝑗 , 𝑏𝑖,𝑗 } =
𝑎𝑖𝑗 = 𝜀, maka garis (𝑗, 𝑖) tidak ada.
max {𝑏𝑖,𝑗 , 𝑎𝑖,𝑗 } = [B⊕A]ij, untuk i ∈ n dan j
Suatu
∈ m. Untuk A ∈
barisan
(𝑖2 , 𝑖3 ),… , (𝑖𝑙−1 , 𝑖𝑙 ) ℝ𝑛×𝑚 𝑚𝑎𝑥
dari
garis suatu
(𝑖1 , 𝑖2 ), graf
dan skalar 𝛼∈ℝ𝑚𝑎𝑥
dinamakan suatu path. Suatu path dikatakan
perkalian dengan skalar didefinisikan sebagai
elementer bila tidak ada titik terjadi dua kali
berikut
dalam path tersebut. Suatu sirkuit adalah
[𝛼 ⊗ 𝐴]𝑖,𝑗 = 𝛼 ⊗ 𝑎𝑖,𝑗 , untuk i ∈ n dan j ∈ m.
path 9
elementer
tertutup,
yaitu
(𝑖1 , 𝑖2 ),
ISSN 0853 – 4403
WAHANA Volume 66, Nomor 1, 1 Juni 2016
(𝑖2 , 𝑖3 ),… , (𝑖𝑙−1 , 𝑖𝑙 ).
Bobot
path𝑝 = (𝑖1 , 𝑖2 ),
dari
suatu
3.2 Tahapan Penelitian
(𝑖2 , 𝑖3 ),… , (𝑖𝑙−1 , 𝑖𝑙 )
Adapun tahapan-tahapan penelitiannya
dinotasikan |𝑝|𝑤 dan diberikan oleh |𝑝|𝑤 =
sebagai berikut:
𝑤(𝑖1 , 𝑖2 ) + 𝑤(𝑖2 , 𝑖3 ) + ⋯ + 𝑤(𝑖𝑙−1 , 𝑖𝑙 )=
a. Studi literatur dan pengumpulan ata
(𝑎𝑖2,𝑖2 + 𝑎𝑖3,𝑖2 + ⋯ + 𝑎𝑖,𝑖𝑙−1 ),
b. Mengkaji
sedangkan
dan
menganalisis
model
matematika Aljabar Min-Plus
panjang dari path𝑝 atau banyaknya garis dalam path 𝑝 dinotasikan oleh |𝑝|𝑙 .
c. Merumuskan Penyelesaian Numerik.
Himpunan semua path dari titik 𝑖 ke titik 𝑗
d. Analisa hasil dan pembahasan
dengan panjang 𝑘 dinotasikan oleh 𝑃(𝑗, 𝑖; 𝑘).
Pada tahapan
ini hasil yang telah
Bobot rata-rata dari path𝑝 adalah bobot dari
diperoleh dianalisis untuk kemudian
𝑝 dibagi oleh banyaknya garis dalam path𝑝,
diambil kesimpulan e. Simpulan
yaitu: |𝑝|𝑤 (𝑎𝑖2,𝑖2 + 𝑎𝑖3,𝑖2 + ⋯ + 𝑎𝑖,𝑖𝑙−1 ) = |𝑝|𝑙 (𝑙 − 1)
4. Hasil dan Pembahasan 4.1 Jalur Pangalengan– Pasar Induk Kramat Jati Jakarta
Teori 2.5.1 Misalkan matriks A berukuran
Jalur
𝑛𝑥𝑛. Graf 𝒢(𝐴) tidak memuat sirkuit bila dan hanya bila 𝐴
⊕𝑘
tempuh
untuk
mendistribusikan kentangdaripangalengan,
= 𝜀(𝑛, 𝑛),∀𝑘 ≥ 𝑛.
kabupaten
bandungmenuju
PasarKramatjatiJakartaPusat dapat melalui 3. Metode Penelitian 3.1 Tempat Penelitian
beberapadaerahyangberbeda.
ruteperjalanannyadapat dilihat dalam tabel-
Penelitian ini dilaksanakan di Desa
tabel dibawah ini.
Pulosari Kecamatan pangalengan Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat. Tabel 1. Tabel Jalur Tempuh Melalui Jalan Tol Cipularang dan Jalur Pantura Melalui JalanTol Cipularang danJalurPantura/ JalanTolJakarta-Cikampek No
Jaluryang dilalui
1
Jalan rayapangalengan, jalangandasari,
37,3 km (1 jam19 menit))
2
jalan soreangkopo, jalanrayakopo sayati Jalan tol cipularangdan jalurpantura,
141 km (1 jam56 menit)
JarakTempuh
jalan tolJakarta-cikampek, jalan T.B. Simatupang, Cijantung/Kramat 3
Jati/Cililitan Jalan rayabogor, jalan pedati, jalan H.
2,5 km (8menit)
Taiman Ujung 4
rute-
DESTINASI 10
ISSN 0853 – 4403
WAHANA Volume 66, Nomor 1, 1 Juni 2016
Tabel 2. Tabel Jalur Tempuh melalui Jalan Raya Cianjur - Ciawi Melalui JalanRaya Ciawi-Cianjur No
Jaluryang dilalui
JarakTempuh
1
Jalan rayapangalengan, jalangandasari,
37,3 km (1 jam19 menit)
jalan rayasoreangkopo, Jalan rayakopo sayati 2
Jalan tol padaleunyi dan jalan nasionalIII
60,9 km (1 jam34 menit)
kejalanIr.H. Djuanda/ JalanLabuanCianjur/Jalan RayaCiawi– Cianjur/ Jalan RayaPuncak– Cianjur 3 4
Bogor Jalan tol jagorawi, jalanpondok gede
48,7 km (1 jam47 menit) 41,6 km (33menit)
5
(Jakartatimur) Jalan pondok gede, Jalanrayabogor,
2,2 km (8menit)
jalan merpatidan jalan kramat utaradari jalan H.Taiman Ujung 6
DESTINASI
Tabel 3. Tabel Jalur Tempuh Melalui Jalan Nasional III Melalui JalanNasionalIII No 1
Jaluryang dilalui
JarakTempuh
Jalan rayapangalengan, jalan situ
180 km (5 jam 23 menit)
cileunca, jalanrayapangalengan, Tangu, Kebon kelapa, jalan pahlawan, dangdeur, jalan rayakamasan banjaran, jalan gandasari/kebun kelapa, jalan raya soreangkopo/jalan terusan kopo, jalan rayakopo sayati, jalan rayakopo, jalan keluartolpasir koja, jalan tolpadaleunyi, padalarang/cianjur/sukabumi, jalan nasionalIII, Jalan Parahyangan, Jalan nasionalIII, jalan rayacibogo, jalan mekargalih, jalanrayacariu, jalan raya jonggolcariu, 2
Jalan rayainpres, jalan merpati, jalan
1,1 km(4menit)
kramat utara, jalan H.Taiman ujung 11
ISSN 0853 – 4403
WAHANA Volume 66, Nomor 1, 1 Juni 2016
DESTINASI
3
Untuk
4.2 Penentun Lintasan Terpendek Menggunakan Aljabar Min-Plus
proyek diatas dapat diubah menjadi:
Pangalenganbandung menuju Pasar Induk Kramat jati, bersifat sekali jalan (onePerjalanan Pangalengan-Jakarta
dapatditempuhmelaluitigapilihanrute,yaitu melalui
Melalui
JalanTolCipularang,melalui
JalanRaya
Ciawi–Cianjur,danyang
terakhir
melaluiJalan NasionalIII.Setiapjaluryangdipilih,memilik iwaktu tempuhyangberbeda-beda. Ruteyang ditempuhakan dimodelkan kedalambentukjaringan
proyek
sehinggamemudahkanperhitungan pencarianjalurterpendekmenggunakan aljabar
min-
plus.Dalamjaringanproyekini,titikmenyatak anpersimpangan menyatakansuatu bobotbusur
jalan, jalan,
menyatakanwaktu
perhitungan
menggunakan aljabar min-plus, jaringan
Masalahpenentuanjalurterpendekrute
way).
memudahkan
busur sedangkan tempuh,
sehinggabobotbusur akan selalu bernilai positif.
12
ISSN 0853 – 4403
WAHANA Volume 66, Nomor 1, 1 Juni 2016
Jaringan proyek berbentuk graf dapat diubah menjadi bentuk matriks sebagai berikut: 𝐴
𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 24,01 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 13,29 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 5,7 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 6 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 125 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 4,5 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 1,5 𝜀 = 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 10 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 0,8 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 [ 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀
𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 43,8 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 1,1 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 20,4 𝜀 𝜀 𝜀 50,9 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 47,5 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 36,9 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 73 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 22,3 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 𝜀 24 𝜀 ] perhitungan matriks𝐴∗ . Matriks 𝐴∗
Arti dari matriks tersebut adalah untuk
diperoleh
atau +∞. Dengan kata lain tidak ada rute
𝐴 ⊕′ 𝐴2 ⊕′ 𝐴3 ⊕′ … ⊕′ 𝐴16 . Penyelesaian
perjalanan pada graf tersebut. Rute tersebut dapat
dinyatakan
sebagai
dari
dari
𝐴∗ = 𝐴⊗(𝑘−1) =
matriks A pada baris 1 kolom 1 bernilai 𝜀
perhitungan
matriks
berukuran 16 kali 16 tersebut akan sukar
𝐴(1,1) = 𝜀,
begitu pula seterusnya untuk baris dan
dilakukan
dengan
perhitungan
kolom yang lain.
sehingga akan dilakukan secara numerik menggunakan software scilab.
Untuk mendapatkan jalur optimal menggunakan Aljabar Min-Plus diperlukan
13
manual,
ISSN 0853 – 4403
WAHANA Volume 66, Nomor 1, 1 Juni 2016
n
dimana hal tersebut dapat disimpulkan Hasil perhitungan menggunakan
bahwa distribusi kentang dari Pangalengan-
software Scilab yang disinkronisasi dengan
Bandung menuju pasar Kramat Jati-Jakarta
toolbox MAXPLUSV16072014, diperoleh
ditempuh dengan jarak yang minimum yaitu
nilai-nilai yang optimal pada Matriks 𝐴∗,
166km. Dalam hal ini ditunjukkan pada 14
ISSN 0853 – 4403
WAHANA Volume 66, Nomor 1, 1 Juni 2016
matriks 𝐴∗ (16,1). Artinya rute awal berada
[2]
Andersen,
M.H.,
2002,
Max-Plus
di state 1 dan berakhir di state 16 dengan
Algebra:
Properties
And
jalur yang di lalui yaitu:
Applications, Master of Science in
Jalan raya pangalengan, jalan gandasari,
Mathematic Thesis Department of
jalan soreang kopo, jalan raya kopo sayati,
Mathematics, Laramie, WY. [3] John S. Baras and George
jalan raya kopo, jalan keluar tol pasir koja, jalan tol padaleunyi,
Theodorakopoulos. 2010. Path
padalarang/cianjur/sukabumi, jalan
Problems in Networks. Synthesis
nasional III, Jalan Parahyangan, Jalan
Lectures on Communication
nasional III, jalan raya cibogo, jalan mekar
Networks. Morgan & Claypool
galih, jalan rayacariu, jalan raya
Publishers. [4] Kentang Pangalengan dan Kertasari
jonggolcariu, Jalan raya inpres, jalan merpati, jalan kramat utara, jalan H.Taiman
Bandung Jadi Komoditi Ekspor,
ujung, DESTINASI
2013, www.fokusjabar.com. [5] Rudhito, Andy, 2013, Sistem Persamaan
5.KESIMPULAN
Linear Min-Plus dan Penerapannya
Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian
pada Masalah Lintasan Terpendek,
ini adalah:
Prosiding, FMIPA UNY Yogyakarta
1. Model sistem jaringan didasarkan pada
[6] Subiono, 2015, Aljabar Max Min-plus
model graf berarah yang perhitungan
dan Terapannya, Buku Ajar Aljabar
jalur terpendeknya disesuaikan dengan
Max-plus,
perhitungan aljabar min-plus
Nopember, Surabaya.
2. Jalur terpendek yang diperoleh untuk jalur distribusi kentang menggunakan perhitungan aljabar min-plus adalah sepanjang 166 km, diawali di Jalan Raya Pangalengan dan berakhir di Jalan H.Taiman Ujung.
6. DAFTAR PUSTAKA [1] Adzkiya, Dieky, 2009, Membangun Model Petri Net Lampu Lalu Lintas dan Simulasinya, Tesis Magister Matematika,
Istitut
Sepuluh
Nopember, Surabaya.
15
Institut
Sepuluh