ISSN : 2088 – 0804 Vol. 5 No. 2 September 2015
Berkala Teknik
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Palembang
Pemanfaatan Abu Batang Pisang sebagai Bahan Tambah untuk Meningkatkan Kuat Tekan Beton A. Junaidi Analisa Perencanaan Traffic Light di Persimpangan Bandara SMB II Palembang Noto Royan Rumah Limas Palembang “Warisan Budaya yang Hampir Punah” Reny Kartika Sary Kajian Instalasi Pengolahan Limbah Cair Stockpile Batubara Reno Fitriyanti Sintesis Tio2 Serbuk Kayu Kelor (Moringa oleifera) sebagai Adsorpsi Besi (II) Divalen Metal Marhaini Pengaruh Penambahan Tawas dan Kapur terhadap Kecepatan Pengendapan Air Rawa Netty Herawati
Berkala Teknik Volume 5, Nomor 2, September 2015 Penanggung Jawab Pemimpin Umum Pemimpin Redaksi
: Dr. Ir. Kgs.Ahmad Roni, MT : Ir. Cekmas Cekdin, MT : Atikah, ST, MT
Anggota Mitra Bestari Dr. Ir. HM. Faizal, DEA Dr. Eko Ariyanto, M.Chem.Eng Ir. H. Jonizar, MT
( T. Kimia UNSRI ) (T. Kimia UMP) (T. Sipil UMP)
Dr. Ir. Zuber Angkasa, MT.Ars
(T. Arsitektur UMP )
Redaksi Pelaksana
: Rika Noverianty ST, MT Asmar Ihsan, ST
Alamat Redaksi
: Sekretariat Berkala Teknik Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Palembang Jl. Jenderal A. Yani 13 Ulu Palembang 30263 Telp. (0711) 510820, Fax (0711) 519408 Email :
[email protected]
Berkala Teknik diterbitkan 2 (dua) kali setahun pada bulan Maret dan September. Redaksi menerima artikel dalam bidang teknik berupa hasil penelitian, studi kepustakaan maupun hasil tulisan ilmiah terkait.
PANDUAN PENULISAN JUDUL ARTIKEL MAKSIMUM 3 BARIS (Times New Roman 14 Bold) Nama penulis ditulis tanpa gelar (Times New Roman 11 Bold) Alamat lembaga penulis, termasuk email jika ada (Times New Roman 11) Abstrak (Times New Roman 10 Bold) Merupakan ringkasan dari isi artikel yang memuat urutan tentang permasalahan, penyelesaian dan hasil. Ditulis sesuai dalam bahasa naskahnya. Dituangkan secara padat dalam satu paragraf, satu spasi, terdiri dari 100 – 200 kata (Times New Roman 10, 1 spasi). Ditulis pada bagian tengah kertas dengan margin 3 cm dari tiap sisi samping kertas Kata kunci ditulis miring dengan font 10 Isi terdiri atas : (TNR 10 Bold) PENDAHULUAN berisi latar belakang, tujuan dan permasalahan TINJAUAN PUSTAKA berisi teori pendukung METODELOGI berisi cara penelitian, alat dan bahan yang digunakan PEMBAHASAN SIMPULAN UKURAN KERTAS, MARGIN DAN JUMLAH HALAMAN Artikel ditulis dengan huruf TNR 10 normal, 1 spasi dan ukuran kertas B5. Naskah dibuat dalam 1 kolom, margin kanan dan kiri masing-masing 2,5 cm. Margin atas dan bawah masing-masing 3 cm. Maksimal 15 halaman dan minimal 10 halaman. TABEL, GAMBAR DAN PERSAMAAN Judul tabel, keterangan gambar, isi tabel ditulis dengan TNR 10 dan diberi nomor secara urut. Semua persamaan juga diberi nomor secara urut. DAFTAR PUSTAKA Daftar pustaka ditulis tanpa nomor, ditulis dengan 1 spasi dengan urutan : Nama, Tahun, Judul, Edisi, Penerbit dan Kota Setiap artikel yang dikirimkan dimohon mengacu pada panduan ini. Artikel ditulis dalam bahasa Indonesia atau Inggris. Naskah dikirimkan melalui email atau menyertakan CD dengan format tulisan Microsoft Word.
Berkala Teknik
Diterbitkan oleh Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Palembang
PENGANTAR REDAKSI
Assalamu’alaikum wr. wb. Dengan mengucap puji syukur kepada Allah SWT, Berkala Teknik Vol. 5 No. 2 Edisi September 2015 Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Palembang telah terbit. Edisi ini memuat 6 artikel yang terdiri dari bidang ilmu Teknik Kimia, Teknik Sipil dan Arsitektur. Segenap redaksi mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut berperan aktif dalam penerbitan Berkala Teknik ini. Mudahmudahan tulisan yang dimuat pada edisi ini bermanfaat untuk kita semua dan dapat mengembangkan ilmu di bidang teknologi. Tidak lupa kritik dan saran demi kesempurnaan Berkala Teknik selalu kami nantikan dengan tangan terbuka. Billahitaufikwalhidayah.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Redaksi
Daftar Isi PEMANFAATAN ABU BATANG PISANG SEBAGAI BAHAN TAMBAH UNTUK MENINGKATKAN KUAT TEKAN BETON A. Junaidi
823 – 836
ANALISA PERENCANAAN TRAFFIC LIGHT DI PERSIMPANGAN BANDARA SMB II PALEMBANG Noto Royan
837 – 855
RUMAH LIMAS PALEMBANG “WARISAN BUDAYA YANG HAMPIR PUNAH” Reny Kartika Sary
856 – 863
KAJIAN INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR STOCKPILE BATUBARA Reno Fitriyanti
864 – 875
SINTESIS TiO2 SERBUK KAYU KELOR (Moringa oleifera) SEBAGAI ADSORPSI BESI (II) DIVALEN METAL Marhaini
876 – 883
PENGARUH PENAMBAHAN TAWAS DAN KAPUR TERHADAP KECEPATAN PENGENDAPAN AIR RAWA Netty Herawati
884 – 899
ISSN 2088-0804
RUMAH LIMAS PALEMBANG “WARISAN BUDAYA YANG HAMPIR PUNAH” Reny Kartika Sary Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Palembang Email :
[email protected]
Abstrak Rumah Limas merupakan salah satu peninggalan budaya yang berupa rumah tinggal dari masyarakat Sumatera Selatan, khususnya Palembang. Mempunyai nilai arsitektur yang sangat tinggi pada bentuk dan ornamennya yang mencerminkan tata cara hidup masyarakatnya. Rumah Limas yang ada sekarang kondisi nya sudah tua dan hampir terancam punah, dikhawatirkan generasi penerus tidak dapat lagi menyaksikan bukti sejarah yang bernilai tinggi ini. Untuk itulah penulis akan menjelaskan bagaimana pentingnya menjaga warisan budaya ini agar bisa terus bertahan. Beberapa masukan atau gagasan akan dikemukakan sebagai gambaran untuk tindak lanjut dimasa mendatang. Kata kunci: warisan budaya, Rumah Limas, Palembang
PENDAHULUAN Salah satu warisan budaya dari masyarakat Palembang adalah Rumah Limas. Rumah Limas adalah rumah tradisional Palembang (Saragih,2002). Sedangkan menurut Wahid (2006) Rumah Limas memiliki nilai budaya dan historis, yang terlihat pada bentuk arsitektur dan ragam hias yang sangat erat kaitannya dengan sistem kepercayaan, status sosial, lingkungan dan cara hidup masyarakatnya. Pada zaman dahulu Rumah Limas ini dibuat hanya untuk golongan tertentu saja misalnya bangsawan, penguasa, tokoh masyarakat dan orang-orang yang mampu. Adapun karakteristik Rumah Limas itu antara lain (Siswanto,1997); 1. 2. 3. 4. 5.
Rumah Limas berbentuk panggung yang berdiri diatas tiang-tiang penyangga Atap rumah berbentuk limas, yang dilengkapi dengan simbar dan tanduk Bahan bangunan dominan terbuat dari kayu Mempunyai perbedaan ketinggian pada lantai Terdapat ornamen-ornamen tertentu pada kolom, lisplank dan plafon
Lokasi penyebaran Rumah Limas ini berada dikawasan Seberang Ulu dan Seberang Ilir di Kota Palembang
Berkala Teknik Vol.5 No.2 September 2015
856
ISSN 2088-0804
Gambar 1. Peta Propinsi Sumatera Selatan
Gambar 2. Peta Kota Palembang Sumber : RTRWK Kota Palembang, 2004
Berkala Teknik Vol.5 No.2 September 2015
857
ISSN 2088-0804
Gambar 3. Peta keberadaan Rumah Limas Palembang Sumber : Penulis, 2010
Rumah tradisional Limas ini, harus tetap dipertahankan bentuk dan keberadaannya, karena itu merupakan bagian dari sejarah panjang kota Palembang yang telah menciptakan suatu identitas tersendiri. Menurut buku Arsitektur sebagai Warisan Budaya (1997), karya-karya arsitektur tradisional dan lingkungan kuno peninggalan kolonial, bila diinventariskan, kemudian di jaga, dipelihara dan dilestarikan dengan baik, maka akan menjadi aset wisata yang sangat potensial dalam mendukung pariwisata dan perekonomian daerah setempat khususnya di kota Palembang.
TINJAUAN TENTANG KONSERVASI Langkah pelestarian yang diperlukan untuk penanganan bangunan kuno bernilai sejarah seperti Rumah Limas Palembang ini adalah dengan pendekatan konservasi. Konservasi merupakan Tindakan atau upaya untuk mempertahankan dan memelihara bentuk asli dari warisan budaya yg telah ada, berupa bangunan kuno dan lingkungan bersejarah dari masa lampau (Budihardjo,1997). Konservasi lantas merupakan payung dari segenap kegiatan pelestarian lingkungan binaan, yang meliputi preservasi , restorasi, rehabilitasi , rekonstruksi, adaptasi dan revitalisasi. Tolak ukur yang digunakan untuk mengkaji kelayakan suatu bangunan kuno atau lingkungan bersejarah guna dikonservasi (Snyder dan Catanese dalam Budihardjo,1996) adalah sebagai berikut: 1. Kelangkaan (karya yang sangat langka dan tidak dimiliki oleh daerah lain) 2. Kesejarahan (lokasi peristiwa bersejarah yang penting)
Berkala Teknik Vol.5 No.2 September 2015
858
ISSN 2088-0804
3. 4. 5. 6.
Estetika (memiliki keindahan bentuk, struktur dan ornamen) Superlativitas (tertua, tertinggi dan terpanjang) Kejamakan (karya yang tipikal, mewakili suatu jenis atau ragam bangunan tertentu) Kualitas pengaruh (keberadaannya akan meningkatkan citra lingkungan sekitarnya)
Selain keenam tolak ukur tersebut Kerr (1983) dalam Budihardjo (1997) menambahkan lagi tiga tolak ukur lain, sebagai berikut : 1. Nilai sosial (untuk bangunan yang bermakna bagi masyarakat banyak) 2. Nilai komersial (sehubungan dengan peluangnya untuk dimanfaatkan bagi kegiatan ekonomis) 3. Nilai ilmiah (berkaitan dengan perannya untuk pendidikan dan pengembangan ilmu) Jadi, dengan sembilan tolak ukur yang telah disebutkan diatas, kita dapat menentukan peringkat dari setiap bangunan kuno yang layak untuk dikonservasikan. Undang-undang No 5 tahun 1992 tentang benda-benda cagar budaya menjadi piranti yang sangat penting dalam menjaga kelestarian cagar budaya dan khasanah sejarah kota.
TINJAUAN TENTANG INVENTARISASI Langkah- langkah nyata yang perlu digalakkan untuk menguak kearifan arsitektur tradisional adalah dalam bentuk inventarisasi data-data yang menyangkut karya-karya arsitektur tradisional peninggalan kolonial disetiap daerah khususnya di kota Palembang. Untuk itu perlu lebih digalakkan penyusunan peraturan bangunan setempat yang mengacu pada kaidahkaidah patokan dan prinsip perancangan tradisional, agar setiap daerah di Sumatera khususnya dikota Palembang mampu menunjukkan jati diri masing-masing yang khas, unik dan berpribadi. Karya-karya arsitektur tradisional dan lingkungan kuno peninggalan kolonial, bila diinventarisasikan kemudian dijaga, dipelihara dan dilestarikan dengan baik akan menjadi aset wisata yang sangat potensial. Tidak sekedar berorientasi pada kepentingan pelestarian budaya atau kesejarahannya saja tetapi juga berwawasan ekonomi –finansial. Dengan demikian bukan hanya bangunan terjaga lestari tetapi kehidupan ekonominya juga berkembang.
Berkala Teknik Vol.5 No.2 September 2015
859
ISSN 2088-0804
TINJAUAN TENTANG RUMAH LIMAS
Gambar 4. Rumah Limas Palembang Sumber : Penulis, 2010 (Gambar diambil dari Museum Bala Putra Dewa Palembang)
Gambar 5. Tampak Samping Rumah Limas Palembang Sumber : Penulis, 2010 (Gambar diambil dari Museum Bala Putra Dewa Palembang) Nama Limas berasal dari kata lima dan emas yaitu keagungan dan kebesaran, rukun damai, adab yang sopan santun, aman, subur dan sentosa serta makmur sejahtera. Atap berbentuk limas yang terpenggal mencerminkan manusia sebagai ciptaan tuhan. Bagian atap rumah
Berkala Teknik Vol.5 No.2 September 2015
860
ISSN 2088-0804
dilengkapi dengan simbar dan tanduk. Besar kecilnya Rumah Limas melambangkan status sosial pemiliknya. Pada bagian atap rumah terdapat hiasan simbar dan tanduk kambing. Simbar dianalogikan sebagai masyarakat Palembang yang hidup mandiri. Sedangkan tanduk dianalogikan sebagai penunjuk tingkat sosial pemilik rumah. Perbedaan kasta dalam keturunan adat Palembang terlihat jelas pada perbedaaan ketinggian pada lantai rumah yang disebut dengan bengkilas. Bagian teras depan rumah dikelilingi pagar setinggi plafon yang disebut dengan pagar tenggalong. Pagar ini dibuat tinggi dengan maksud agar anak perempuan tidak keluar rumah. Terdapat anak tangga yang berjumlah ganjil yang mempunyai makna akan membawa keberuntungan bagi yang menempati rumahnya. Terdapat amben tetuo yang digunakan sebagai tempat pelaminan disaat upacara perkawinan dan amben keluargo yang berfungsi sebagai ruang keluarga. Terdapat juga dapur atau yang disebut juga dengan pawon. Pawon ini letaknya terpisah dari rumah Limas atau terletak pada bagian belakang rumah yang berfungsi sebagai area service. ANALISA Potensi yang Ada Salah satu warisan budaya yang berupa rumah tinggal masyarakat Palembang adalah Rumah Limas. Rumah Limas ini masih banyak dijumpai diperkampungan asli masyarakat Palembang tepatnya yang berada di Seberang Ulu dan Seberang Ilir Kota Palembang. Apabila Rumah Limas ini terus dijaga dan dilestarikan bentuk dan keberadaannya maka akan menjadi aset budaya yang sangat potensial untuk dijadikan kawasan wisata budaya. Selain mendukung pariwisata juga bisa meningkatkan kesejahteraan pemilik Rumah Limas dan menambah perekonomian daerah. Masalah yang Ditimbulkan Kendala atau masalah yang ada adalah bahwa Rumah Limas yang ada di Palembang saat ini kondisinya hampir terancam punah. Ini disebabkan karena Rumah Limas yang ada sekarang kondisinya sudah tua dan banyak sekali mengalami kerusakan, sedangkan pemilik rumah mempunyai keterbatasan finansial dalam memperbaikinya. Sehingga banyak pemilik Rumah Limas mengambil tindakan dengan memperjualbelikan bahkan menghancurkan Rumah Limas tersebut. Solusi Terhadap Masalah untuk Penanganannya di Masa Mendatang Seluruh pihak baik pemilik rumah, masyarakat dan pemerintah harus bekerjasama saling bersatu padu dalam melaksanakan konservasi rumah limas ini. Bagi pemilik rumah dan masyarakat dituntut rasa memiliki yang tinggi terhadap rumah ini. Kepada pemerintah diharapkan ada komitmen yang jelas dan tindakan yang tegas yang bersifat menguntungkan bagi pemilik Rumah Limas, misalnya dengan cara menghapus pajak bumi dan bangunan bagi seluruh pemilik Rumah Limas tanpa terkecuali dan memberikan bantuan dana untuk pemeliharaan dan renovasi Rumah Limas yang sudah mengalami kerusakan. Di sektor pariwisata Pemerintah harus membuat perencanaan dengan memanfaatkan penyebaran Rumah Limas yang berada dikawasan Seberang Ulu dan Seberang Ilir menjadi
Berkala Teknik Vol.5 No.2 September 2015
861
ISSN 2088-0804
kawasan wisata budaya dimana pada kawasan itu masih banyak dijumpai Rumah Limas yang asli, sehingga masyarakat luas bisa mendapatkan informasi dan menambah wawasan tentang sejarah asal usul warisan budaya. Dengan demikian keberadaan Rumah Limas ini akan menjadi aset budaya penting yang dapat mendukung sektor pariwisata selain menambah pendapatan perekonomian daerah juga dapat meningkatkan kesejahteraan pemilik Rumah Limas itu sendiri.
TINDAK LANJUT 1. Segenap pihak baik pemerintah, swasta maupun masyarakat harus bersatu padu dalam kegiatan konservasi Rumah Limas ini, sehingga bangunan bersejarah yang merupakan warisan budaya bangsa, bisa terus di lindungi dan dilestarikan sampai ke generasi penerus. 2. Pemerintah daerah harus segera mengeluarkan peraturan untuk melindungi Rumah Limas ini yang merupakan bangunan kuno, berupa Peraturan Daerah (Perda) yang mengacu pada UU Benda Cagar Budaya No. 5 tahun 1992. 3. Memberikan keringan pajak atau bahkan penghapusan pajak bagi pemilik bangunan kuno (Rumah Limas) yang disertai dengan syarat yang mengikat bagi pemilik bangunannya. 4. Dari pihak swasta, diharapkan keterlibatan aktifnya dalam memanfaatkan bangunan kuno yang sangat potensial untuk kegiatan yang ekonomis, yang menghasilkan keuntungan. Sehingga keuntungan têrsebut bisa sedikit disumbangkan untuk pemeliharaan bangunan kuno. 5. Kepada masyarakat, dituntut rasa memiliki yang tinggi dan perhatiannya pada pelestarian Rumah Limas ini, yang merupakan warisan budaya, yang harus terus bisa di saksikan oleh generasi penerus bangsa.
SIMPULAN Rumah Limas yang merupakan warisan budaya harus tetap terus dipertahankan bentuk dan keberadaannya, karena itu merupakan bagian dari sejarah panjang kota Palembang. Konservasi terhadap bangunan-bangunan kuno sangatlah penting dilakukan, karena ini merupakan payung dalam menjaga dan melestarikan bangunan bersejarah bangsa. Ini juga sebagai masukan dan sumbangan pemikiran bagi pemerintah kota Palembang agar tetap menjaga dan melestarikan Rumah Limas agar warisan budaya bangsa itu tidak punah. DAFTAR PUSTAKA Budihardjo, E.. 1996. Architectural Consevation in Bali. Cet IV. Penerbit Alumni. Bandung. Budihardjo, E.. 1997. Arsitektur sebagai Warisan Budaya. Penerbit Djambatan. Siswanto,Ari.. 1997. Rumah Limas Palembang. Lembaga Penelitian Universitas Sriwijaya. Palembang.
Berkala Teknik Vol.5 No.2 September 2015
862
ISSN 2088-0804
Saragih, M.. 2002. Buku Panduan Museum Negeri Sumatera Selatan. Departemen Pendidikandan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Bagian Proyek Pembinaan Permuseuman Sumatera Selatan. Palembang Wahid. S.. 2006. Gelar Kebangsawanan Kaitannya dengan Rumah Limas Palembang. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Bagian Proyek Pembinaan Permuseuman Sumatera Selatan. Palembang.
Berkala Teknik Vol.5 No.2 September 2015
863