ISSN:1410-5659
lURNAI ILMU TERNAK
l$," 2
i
JURNAL ILMU TERNAK Terbit 2kali setahun pada bulan Juni dan Desember berisi tulisan yang diangkat dari hasil dan kajian analitis.kritis di bidang peternakan. ISSN 1410-5659
Ketua Heni Indrijani
PenyuntingAhli Roostita L. Balia (Unpad) Soeparna (Unpad)
Siti Wahyuni HS (Unpad)
.
U. Hidayat Tanuwiria (Unpad) Muh. Hasan Hadiana (Unpad)
Wallop Promthong (Fac. Agri. Techno.- Rajamanggala University, Thailand) Charoen Charoencai (Fac. Home Econ. Techno
-
RajamanggalaUniversity, Thai
Monty S. Padmanagara (PPMKP
-
Deptan)
Tjeppy D. Soedjana (P3TP-Bogor) R. Widiastuti (Balitvet-Bogor)
Winugroho (Balihak-B ogor) Hario Puntodewo Siswanto (Unair-Surabaya)
Penyunting Pelaksana Asep Anang
Lilis Nurlina Sekretariat Mansyur
HasniArief
Administrasi Bayu Nugraha
Alamat Redaksi : Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, Jl. Raya Bandung Sumedang Km 2l Jatinangor 45363 Phone (022) 7798304,Fax (022) email:
[email protected], atau
[email protected]. website : http :/ipeternakan.unpad. ac.id Memuat naskah tulisan penelitian dalam disiplin ilmu ternak yang belum dipublikasikan di majalaUmedia
lainnya
"
rssN 1410-5659 Vnlume 13, Nomor 2 2013, Desember
ifui Bals€ri pada Pupuk Cair dari Feses W^scerevisiae
ft:WAK
tutEllin Harlia
l-3
Sryi P€rah : Studi Kasus pada Anggota Koperasr
4-72
dm l{antjoro
Sqi
Paah FH pada Waktu Pemerahan yang Berbeda di
t3-17
Foriml
HMenjadi H,
wryg
Eulis
Pupuk Cair dengan Penambahan
T.
M, dan Ellin Harlia
Q,fangifsvs indica) Sebagai Antioksidaa terhadap
Balso
22 -26
hierman dan Tiara Nofita
@sioml
18-21
tahadap Performan Produksi dan Kualitas Telur
27 -33
t Post Thowing Spermatozoa Epididimis Sapi dengan
s€bagai Antioksid4n pada Pengencer Semen W., dan M. Mirandy P. S.
Wrg
lEfiade Limbah Usaha Peternakan Sapi Potong NLtfrmfuddindanM. Imran
34-38
39-41
IhahPeternakan Ayam Broiler di Kecamatan Tapin Utara fusliruwati, danMaslan
42-48 49
Khotimah K. dan Fahrizal, Kualitas Mikrobiologi Kolostrum
Kualitas Mikrobiologi Kolostrum Sapi Perah FH pada Waktu Pemerahan yang Berbeda di Peternakan Rakyat (Quulity Of lllicrobiology From Bovine Colostrum PFH On Different Time in Milking at Dairy Farm) Khusnul Khotimah dan Farizal Dosen Jurusan Petemakan Universitas Muhammadiyah Malang Alurrnri Jwusan Petemalian Uni vers i tas Muhammaiiyah Mal an g
E-mail :
[email protected]
Abstrak Kolostrum Sapi Perah merupalan cairan kuning yang dikeluarkan oleh sapi induk laktasi setelah melahirkan selama
sekitar 24 sampai dengan 168 jam Kolostrum sapi perah {bovine colostrui) mengandrmg zat-zat a}Jrif wfiuk imunitas sepati immonoglobulin dm zat antimilnobial sepertr laktoferin, lactoperoksida dan lisozim, serta vitamin dan mineral, s-edikit mengandung lemak, serta mikroba. Kualitas mikrobiologi kolostrum ataupun air susu sapi dapat ditentukan dengan jurnlah total mikroba dengan istilah TPC (Total Plate Count) dengan satuan CFU/nrl. tujuan'penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas mikrobiologi kolostrum sapi PFH padapeternakan rakyat padawaktu pemerahan yang b_9r!ed.a Materi yarg digunalian adalah 8 ekor sapi perah PFH milik petemak anggota KUBE psp Iraaju Ir,tapan
yang dideteksi akan melahirkan dan diambil sampel mi,ai 24jam awal melahirkan sampai dengan 7 hari.setelah melahirkan. Variabel yang diukur adalah nilai TPC setiap waktu pemerahan mulai hari l- i. vt"toa" yang di.gunakan
adalah survey dan analisa laboratorium dari setiap sampel kolostrum yang ditampung setrap hari sampai aengan Z tran. Analisa data dengan ANOVA dan dilanjutkarr dengan uji BNT. Hasil Penelihan menrurjukkan bahwa waktu pemerahan berpengaruh terhadap kualitas mikrobiologi kolostrum sapi perah PFH di peternakan rakyat, TpC kolostrum terendah terdapatpada awal pemerahan atau hari pertama setelah melahirkan. Pada pemerahan hari ke 4 -7 terkadang terjadi junlah fuktuasi TPC dari kolosrurq sedangkan untuk rvaktu pqmerahan ke-l - 3 terjadi peningkatan jumlah TrC. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa kualitas mikobilogi kolostrum sapi perah PFH di p"te-ut* Rakyat pada sapi
petemak anggota KUBE PSP Maju Mapan dengan indicator nilai TPC, meriunjukkan puringkitan dengan bertambahnya hari pemerahan sampai dengan hari ke-3 dan pada hari ke 4 - 7 junrlah TPC kolostrum fluktuatif (n.ark danturun),padaharikeTsetelahpemerahanjurnlah rerataTPCkolostrum menwrjukkannilai.r,angtctinggrdibanding hari yang larn.
Kata lmnci : bovine colostrums, Total Plate Count, waktu pemerahan, PFH, peternakan sapi perah Abstract Bovine colostrum is yellow liqurd which was issued by fte parenl corvs during lactation aftergtving birth abour 24 to 168 hours. Colostrum contains active substances such immonoglobulin for immunity and antimicrobial agents such as lactoferrirq and lysozyme lactoperoxid4 as well as vitamins and minerals, low in fat, as well L microbes. Microbiologrcal quality of cow's colostrum or milk can be determined by the total number of microbes in terms of TpC (Total Plate Corurt) with units of CFU/r1. The purpose of this study was to determine the microbiological quality of PFH bovine colostrum on farms milhng people at different times. The material used is 8 cows belong to a farmer dairy PFH KUBE PSP Maju Mapan members were detected in labor and samples taken from 24 hours earlier gave birth to 3days after delivery. The measured variable is the value every time milhng TPC began the day I through the 7th. The method used was a survey and laboratory analysis of each sample were stored colostrum every day until Zn day. Data analyze by ANOVA followed by LSD test. Results indicate that the effect on time milking quality of dairy cow colostrum mikobilogi PFH in farm people, TPC lowest colostrum are at the beginning of milhngor tlte first Oay after birth .With the addition of an increasing number of TPC. But in terrns of the existing data on 4i sometimes happens not establish TPC number of colostrunl while milking time to-l-3 an increasing number of TpC cflr/rnl. fhe conclusion of this study is that the quality of bovine colostrum microbiloy PFH in People in cattle breeder farms KUBE PSP Maju member State with TPC value indicator, showed an increase the milhng up to day 3 arld at day-4-7 WC amount of colostrum fluctuale/or not establish (up and down), at day 7 after milking colostrum TpC shows the mean
number of the highest value compared to the other dq,. Keywords : bovine colostrum, Total Plate Count, milking time, pFH, dairy farm
Pendahuluan
ditolakjika disetorkan, hat ini bagi petemak rakyat. banyak dilakukan, ditingkat petemak terkadang Koltstrum sapi perah di petetakan rakyat beium kolostrum dibuang begitu saja jika produksinya banyak perhatian untuk dilakukan penelitian secara berlebihan dari sapi awal laktasi karena dranggap menyelurull artinya focus konsentmsi untuk Pemanfaatan kolostrum di Indonesia
belum
susu sub standar yang
sangat merugikan sekali
13
JURNAL ILMU TERNAIq DESEMBER 2013, VOL. 13, NO.
2
mengunkap manfaat yang beaarti bagi kesehatan. Kolostrum yang merupakan cairan kuning yang
terjadi kontamminasi miroba dari peraalatan yang
dikeluarkan diawal pemerahan hanya dibaikan
menjadi tinggi.
menyebabkan jumlah mikroba pada awal pemerahan
kepada pedet (anak sapi) selama 3 hari setelah itu arr susu sapi disetorkan ke koperasi untuk dijual dengan nilai jual yang sama dengan mature susu.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas mikobiologi kolostrum sapi perah PFH pada waktu pemerahan yang berbeda
Kualitas mikrobiologi dari kolostrum banyak dipengaruhi oleh pemerahan yang higienis dan kandungan zat antimikroba dalam kolostrum.
pada peternakan rakyat. Adapun manfaat dari
Kolostrum yang dikeluarkan diawal pemerahan jumlah TPC cenderung rendah, Sesuai Penelitian Rebelein (2010) bahwa jumlah bakteri pada 19 sampel kolostrum sapi sebelum pemerahan bervariasi antara2} - 520A cfu/m 1, rerata TPC dari sampel kolostrum segar sebesar 1062+ 1537 cfu/ml , setelah dilakrrkan perlakuan pemanasan pada kolostrum terjadt penurunan signifikan. Sedangkan menurut Heinrichs and Coleen (201 1) rerata standar TPC pada kolostrum sapi sebesar < 20. 000 cfu/ml. Pada awal pemerahan jumlah senyawa aktif didalam kolostrum sapi perah cukup tinggi seperti senyawa-senyawa bioaktif seperti laktoferin yang merupakan zat urtimll
berjalannnya waktu pemerahan dari hari ke 2 samapai dengan hari ke empat atau ketiga mulai terjadi penurunan. hal ini dapat ditunjukkan dengan kualitas kimiawi dari kolostrum, yaitu terlihat senyawa protein yang mulai menurun kadarnya. Data penelitian yang dilakukan pada uji kualitas kimia kolostrum dengan alat laktoscan menunjukkan kadar protein pada pemerahan hari pertama sampai dengan ketiga didapat rerata sebesar 6,1 - 3,8 yo sedangkan dihari keempat sampar dengan kaujuh
3,3Yo. Oleh karena itu dengan menurunnya kadar protein diduga kadar senyawa antimikoba seperti laktoferin juga menurun, sehingga dimungkinkan TPC atau jumlah bakteri berkisar 2,8
-
dalam kolostrum akan meningkat (Khotimah, 2013).
Kualitas mikrobiologi kolostrum sapi perah dapat dipengaruhi pula oleh factor factor seperti koleksi sampel (sampel collection), penanganan (handling), dan waktu pemerahan. Sedangkan manajemen dan pakan sedikit pengaruhnya bahkan dianggap tidak mempengaruhi s@ara mikrobiologi. Pada saat koleksi sampel dilakukan dengan tabung
steril dan dilaakkan dalam boks pendingin dan segera di kirim ke laboratoriurn, selanjutnya saat handling pemerahan susu juga dilakukan sesuai prosedur (SOP), jika tidak maka kemungkinan akan
t4
penelitian
ini
diharapkan dapat member informasi
tentang kualitas mikrobiologi kolostrum, yang selanjutnya dapat digunakan sebagi indikator untuk ada pada
mengisolasi bakteri fungsional yang
kolostrum untuk sumber probiotik
bag,
pengembangan pangan berbasis susu sapi.
Materi dan Metode
.;
Materi penelitian adalah kolostrum sapi perah PFH milik peternak anggota KUBE PSP Maju Mapan. Sampel kolostrum diambil dari 10 ekor sapi laktasi
yang melahirkan mulai 24 jam awal pemerahan setelah melahirkan sampai dengan hari ke * 3 (72 jam) pasca kelahiran. Bahan NA (Nutrient Agar), alkohol, kapas, dan bahan penunjang seperti kertas dan spidol, serta label. Alat yang digunakan meliputi boks untuk sampel kapasitas 5 liter, tabung xeil (tuhe steril) ukwan 9 ml, petridish, incubator, spatula, tabung reaksi dan rak, Erlenmeyer, dan Bunsen.
Metode penelitian adalah survey dan analisa laboratori um, sedan gkan pengambil an samp el secara incidental sampling, sampel kolostrum diambil dari
sapi
perah FH laktasi saat awal melahirkan,
dengan teknis koordiansi dengan petugas kesehatan
hewan dari KIIBE PSP Maju Mapan dan Peternak pemilik sapi untuk menuggu awal kelahiran sapi. Sehingga pada saat melahirkan dapat diperkirakan
waktuny4 dan setelah melahirkan baru 24 jam pertama diambil kolostrumnya sampai deangan 72 jam dengan 2 kali pengambilan pagr dan sore. Data dianalisis dengan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji BNT.
Hasil dan Pembahasan 3.1 Kualitas mikrobilogis Kolostrum Sapi Perah PFH Indikator pengukuran kualitas mikobiologi aAalah total plate count(TPC,cfu/gr). Rerata nilai TPC dari Kolostrum ditunjukkan pda Tabel I berikut.
iii
$rii rIq:i. .r"lij.. ::\:!:
':li:,
.
.r,1.
::
,ltl
. ..i i:,.:li.
l:'..1i:,
i,i
'':,.i.'
Khotimah
I( dan Fahrizal, Kualitas
Mikrobiologi Kolostrum
Tabel l. RerataNilai TPC dari kolostrum Sapi perah p.FH di peternakan Ralryat Sapi
Ilari
pemerahan Jumlah koloni/ml Sapi
AI
15
I
17x
2
182x103
.,
J
72xlO3
50 69
x 102 x 103 17 x 103
I
2
2
22xl03 3xl 03
J
41 1xI03
B1 J
CI
103
32
5x103
G
J
x 103 69 xl03
2
32
.,
37 xl03
2
DI
I
E
x 103 37x103
2
Tabel
x
Ilaripemerahan Jumlah kolonilml
17
15 xl03
x
H
103
Data rerata nilai TpC yang ditunjukkan pada
menunjukkan bahwa nilai TpC semakin meningkat dengan meningkatkannya hari pemerahan, baik sapi A sampai dengan sapi H, berarti dari waktu pernerahan hari ke -l sampai dengan hari ke 3 terjadi peningkatan jumlah TpC Hal ini diduga bahwa kadar senyawa bioaktif seperti laktoferin atau bioaktif yarrg lain seperti laktoperoksidase dan lisozim cukup tiirggi di dalam .
kolostrum pada saat awal pemerahan dan menurun kadarnya pada hari pemerahan berikutnya. Hal ini juga sesuai dengan kualitas kimiawi pada saat awal
protein lebih tinggi dan menurun pada hari pemerahannya selarrjutnya (Yoshida, 2OOZ) Senyawa bioaktif seperti laktoferin merupakan senyawa antimikoba atami yang ada dalam kolostrum dan kadar paling tinggi saat awal pemerahan setelah partus sehingga diduga adanya antibiotik alami ini dapat menghambat dan membunuh mikroba patogen yang ada dalam kolostrum dan susu sapi tersebut, sehingga indikator
mikrobilogis seperti nilai TpC menuryukkan keterkaitan yang berarti dengan nilai kimiawi kolostrum. Seperti pemyataan Laktoferin bukan
103
I
742x103
2
84x
J
94x103
I 2
285x103 23x703
J
925x1 03
103
proteln mumi, tetapi merupakan senyawa kompleks
glikoprotein di dalam susu dengan konsentrasi stjkitar 0,2 91 di dalam ASI kandungan laktoferin mencapai sekitar 0,5-2 dl dan di dalam kolostrum konsentrasinya mencapai sepuluh kali lipat dibanding ASI Laktoferin dapat berfungsi sebagai senyawa antimikoba Laktoferin mempunyai peranan penting dalam proses absorbsi zat 6esi di dalam usus. ketersediaan biologis dari zatbesi (Fe), Zn dan Mn pada ASI lebih tinggi di banding susu dan susu formul4 hal ini disebabkan karena "d*yu laktoferin yang relatif tinggi didalam ASI yang rnampu memfasilitasi penyerapan Fe dan Mn didalam usus (Naidu, 2000; Alvare z dan Ji, ZOO3). Antimikoba juga ddidefinisikan sebagai senyawa yang dihasilkan oleh suatu mikob a atau komponen bioaktif yang ada dalam suatu bahan, yang dapat menghambat atau bahkan membunuh mikoba yang lain. Kolostrum, mikoba dalam kolostrur4 dan senyawa dalam kolostrum dapat rnenghasilkan antimikroba yang menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif maupun Gram negatif (Roller, 2003; Najamudin, 2006).
15
JURNAL ILMU TERNAK DESEMBER 2013, VOL. 13, NO. 2
Tabel2. Analisis Varians Jumlah Mikroba pada Kolostrum Sapi Perah PFH yang Diperah pada Waktu yang Berbeda
Sumber
Derajat
, SeDas
Jumlah Kuadrat
Perlakrran
4
7,97
Galat
20
12,86
Total
29
l(eragaman
Keterangan : ns
:
fuadrfl I enga-n
F. Tabel
F.Hituns 504
0,492
0,7647""
0,643
2,87
4.43
Belpengaruh TidakNyata (P > 0.05)
Hasil analisis variansi pada Tabel
2
menunjukkan bahwa pemerahan kolostrum pada selang waktu yang berbeda yaitu 0 sampai 24, 24 sampai 48, 48 sampar 72 jam berpengaruh tidak nyata (P>0.05) terhadap jumlah mikroba kolostrum sapi perah FH. tlal ini diduga bahwa waktu pemerahan (umur kolostrum) tidak mempengaruhi jurnlah mikoba pada kolostrum. Waktu pemerahan
tidak mempengaruhi jumlah mikroba
di
dalam
kolostrunq namun demrloan kjumlah mikroba dalam
air susu sapi atau kolostrum banyak
dipengaruhi
oleh koleksi sampel saat pengambilan, penanganan (handling) dan pemerahan yang higiene. Air susu dan kolostrum secara alami mengandung jurnlah
mikroba berasal dari saluran putting dan dapat bertambah banyak dengan terjadinya kontaminasi. Kontaminasi di dalam ambing dapat terjadi karena ternak sedang sakit seperti mastitis atau brucellosis. Diluar ambing kontaminasi dapat berasal dari kulit
ternak, pemerah, udara, dan peralatan untuk penaanganan susu. Pada pemerahan yang higienis
spesifik (imunoglobulin) dan non-spesifik (humoral dan cellular), faktor-faktor anti bakteri yang sebagian besar membantu perlindungan terhadap infeksi-infeksi selama hari pertama kehidupannya (Henderiana dan Belli, 2009). Imunoglobulin menyediakan perlindungan yang sangat kuat untuk perawatan dan pencegahan infeksi yang disebabkan oleh virus dan bakteri dan juga terhadap jamur. Kolostrum pada sapi mengandung sebagian besar IgG dengan sedikit kandungan IgA, IgD, IgE dan IgM (Ilyas, 2008; Henderiana dan Belli, 2009).
Kesimpulan Kesimpulan yang dapat dipaparkan pada penelitian adalah bahwa waktu pemerahan tidak
berpengaruh terhadap kualitas mirobiologi kolostrunqnamun demikian secara tabulasi d*a terdapat kecenderungan meningkat dengan meningkatnya waktu pemerahan. Indikator kualitas mikrobiologis ditentukan dengan nilai TPC (Total
jurnlah mikroba dalam susu sekitar 10.000 koloni/ml atau 5 x 103 per ml jika diperah secara
Plate Couni), jumlah rerata TPC pada han pemerahan kel sebesat 143,87x 103, had ke 2 sebesar 55,25x 103, dan hari ke 3 sebesar
benar dan berasal dari sapi yang sehat (Legowo,
2A7,75x103 cfii/ml.
2002)
Data hasil analisis menunjukkan jumlah mikroba pada kolostrum lebih sedikit dari pada jumlah mikoba yang mencemari susu segar, hal ini menunjukkan kualitas kolostrum lebih baik dari pada susu segar. Faktor yang mempengaruhi jumlah mikroba pada kolostrum salah satunya adalah anti mikroba yang terkandung di dalam kolostrum. Di dalam kolostrum terdapat anti mikroba alami seperti
Daftar Pustaka
Alvarez,
V.8., and T. Ji. 2003. Emerging
Processing and PreservatioTechnologies For Milk and Dairy Product. In Food
Science
and Food
Biotechnologt,
G.F.Guitierrz- Lopez and G.V. BarbosaCanovas (Eds). CRC Press, Bocca Raon Washington DC
imunoglobulin (tg), lisozim (Lys), laktoferin (Lf). Susu dengan jumlah awal bakteri tinggi didominasi oleh bakteri gram negativg sedangkan susu dengan
Belli, L.L. Henderiana. 2009. Peran
jurnlah awal bakteri rendah didominasi bakteri gram positif (Chrisitensen dan Overbey; 1988 dnlam
Fardiaz,
Legowo,2A04.
Anti
mikroba tersebut penting
bug,
imunisasi pasif pada anak sapi baru lahir, sebagai
kombinasi 16
dari
berbagar komponen imunitas
Kolostram
Dalam Transfer Imunitas Pasif Pada Anak Sapi Baru Lahir.Wrtazoa 19(@): 76-8. S. 1992. Mikrobiologi Pangan. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Heinrichs, J and Coleerv J. 2011. Composition and
Hygiene
of
Colastrum
ennsylvania Dairy Farms
on
Modern
Khotimah IC dan Fahrizal, Kualitas Mikrobiologi Kolostrum
Ilyas, R. 2008. Bahan
- Bohan Kandungan dalam Colostrum. // http :WordPress.com Legowo, M..A., 2002. Sifat Kmiawi, Fisik dan Mikrobiologi Susu, Dihat Kuliah FAPET. tlNDIP. Semarang.
THT,
Mardalena. 2A08. Pengaruh WaHu Pemerahan dan Ttnglcat Lahasi terhadap Kualitas Susu Sapi Perah Peranakan Fries Holstein. Jurnal Ilmiah llmu-Ilmu PeternakanAgustus, Vol. XI. Na.3. Naidu as. 2003. Antimicrobials From Animals. Dt dalam Roller Editor Natural Antimicrobials for The Minimal Prosesing of Food.
Cambridge. Woordhead
Smitb J.W., L.O., Ely, W.M., Graves and W.D. Glson. 2002. Efficct of Milking Frequency
.
DHI Perfoymance Measure. J. Dairy Sci, 85 :3526-3533. R-ebelein, TW. ., ZA1o. The Effect of Heat Tbratment on Micro Qualities of Bovine Colostrum Passive Imune.Tansfer of Neonatal Calves, . and Future Animal Performance. Inagural Dissertation. Muchen University on
Roller, S. 2003. Natural Antimioobials for The Minimal Processing of Foods. Woodhead Publishing, Ltd. Cambridge, England Yoshida s, Wei.z, Shinmura y, Fukunaga n.2000. Sepamtion Of Lactoferrin A Abd B From Bovine Kolostrum, J Dairy sci 83 : 22ll 2215
t7
Petunjuk bagi Penulis Jurnal Ilmu Temak memuat tulisan-tulisan yang merupakan hasil penelitian dalam disiplin ilmu peternakan yang rieliputi: produksi,
nutrisi, teknologi hasil temak dan sosial ekonomi petemakan. Tulisanbelum pemah dipublikasikan
di
jurnal atau media lainnya.
AttrruxpBxulrsax Naskah diketik menggunakan Microsoft Word pada kertas ,A.4 Cengan jarak (maryin) masing-masing tepi 3 cm. Naskah ditulis denganjarak 2 spasi, kecuali unhrkjudul naskah, tabel, dan gambar diketik 1 spasi. Jenis huruf yang digunakan adalah Times New Roman dengan ukuran font 11, kecuali untuk tabel dan grafik menggunakan program Microsofi Excel. Gzrtbalr disajikan dengan format JPEG atau TIFF. Panjang naskah maksimal l2 halaman. Naskah secara substantive harus memenuhi syarat sebagai sebuah k4rya ilmiah yang tersusrm dengan urutan : (l) Judul, (2) Abstrak, (3) Pendahuluan, (4) Materi danMetode, (5) Hasil dan pembahasan, (6) Kesimpulan, (7) UcapanTerimakasi\ (8) DaftarPustaka.
STAI\DARNASKAH {I,t
Penulisan harus singkat sesuai dengan standar internasional. Judul
Judul
judul diawali dengan turd @ital kecuali rmtrk kata sambung. Bagian judul ini dilqgtei dangm aa6 penulis, alamat instansi dan eJamat email
cortzsprfure aalor.
(2) \bstrak/,{rsrc, Isi ;rbstrak @ahasa Indonesia) arau abstrrct @ahasalnggrig tidak 1.hh d-i 200 hta- Bagim fui ditnlis dalm satu paragraph yang br .isi latar belakmg; meto&, hasil dm kesiryulan serta kata kunci atw key w o rd (wks;mal 5 lm.) -
l)Pendahuluen
Pcndahuluan berisi rraim s;nglret meogenai latar belakang, tujuan aenelitian, dan lftermrryugrmxfi rkmg. (4) Materi drn M.tudc Materi penelitim didestrilrslr dengm jelas termasuk cara pengambilan daffiJ/a- lfiAode rmrqr desin, prosedur, dan analisis dateny.a
(5)HasildenPemDdrser Hasil penelitian seUfu5a Aiqifan datm beotuk tabel I diagnm I graf* I gambul foto- Naasi mde hsil dm penbahasan merupakan penjelasan dan atau fiskGi ihiah Erhadqr hasil penelitian yang didukung literatryag rElere-
el:n
(6)Kesimpulen Kesimpulan harus ringbs
da nerqatan
jayaban dari tujuan
penelitian (7) Ucapan
Terimekrrfr (itu ada)
AturanTambahen: Penulisan
satuenpengukuran algb desiD.I dah
jumal yang belum ada singkataanya ditulis lengkap sebagaimana adanya.
Pengutipan pustaka dari internet hanya diperbolehkan dari sumber yang dapat dipertanggungiawabkan, seperti jurnal, instansi
pemerintah atau swasta. Penulisan pustaka dari intemet agar mencantumkan tanggal dan wakfu access. Daftar Pustaka ditulis dengan mengikuti contoh sebagai berikut
:
Artikel Mansyur and H.L. Choi, 2011. Change of physic-chemical properties ofpig slurry during storage. Media PeternakanDesember 20t1.179-183. Brt
BabdalamBuku Romney, D.L., and M. Gill, 2000. Intake of forages. In: Forage Evaluation in Ruminant Nutrition. D.I Given, E- Owen, R.F.E.
Axford, and H.M. Omed (eds.) CABI publishing. Wallingford. UK.
43-62.
Publikasi dalam Risalah Reheul, D., A. De Vliegher, L. Bommale, and L. Carlier. 2004.T\e comprarison between temporary and perrnanent grassland. In: Permanent and Temporary Grassland, Plant, environment, and Economy. Proceeding European Grassland Federation. A. De Vliegher and L. Carlier.Ghent - Belgium. 3-5 September 2007. l13.
PubUkasi dari Internet Choi, H.L., Suresh, A., Babu, T., and Mansyur. 2011. Impact of pig Slaughter from WangGoong Farm Cluster on Water quitty of tni Iksan Stream. J. of Anim. Sci. and Technol. 53(6) 549-561. http://dx.doi.org/10.5 I 87/JAST.201 1.53.6.549 Acces date2012.05.14
PENERBITAN Sistemlntemasional
(SD.
pslrrlisan
(8)DaftarPustaka Pustaka maksimal referensi l0 tahun terakhir. penulisan pustaka dalam naskah didahului dengan nama penulis, kemudian diikuti dengan tahun penerbitan, judul, dan penerbit. pustaka yang disitir dalam naskah secara bersama-sama diurutkan secara kronologis. Contoh (Smith, 1970, 1980: Anderson dan Smith, l9L2a, lggzb: Anderson, dkk, 1985). Tidak diperkenankan menggunakan "Anonim", atau "skripsi" sebagaipustaka. Penulisan Daftar Pustaka disusun menurut abjad huruf pertama dari nama penulis. Seluruh pustaka yang ada di dalam daftar pustaka
hmus sesuai dengan pustaka yang digunakan.dalam naskah.
Judr.rl artikel harus singkag jelas, dm ryesifik yang mencerminkan fr:juzur penelitian- Pmjmgjudrl mksimal 14 kata Setiap kata pada
:
Gambar dan Grafik. Judul gambar dan grafrk diberi nomor dan harus menggunakanjenis tulisan yang sama dengan naskah. Ukuran gambar dan grafik harus masih terbaca denganjelasjika ukurannya dikecilkan hingga50%o. Grafikyarrg berbentuk kolom dibuat dalam dua dimensi dengan isian berupa arsiran dan tidak merupakan solid atau wama blok selain hitam. Grafft yang berbentuk garis harus menggunakan s tyl e I ine y atgberbeda.
naskah rmtuk bahasa Indonesia
(,)deunhlbabasa Inggris dengan titik (.). Totanama latin dicetak miring Nma lengkap kimia digunakan
memenuhi syarat untuk dipublikasikan, sebelumnya \ast
dipisah dengankoma
untuk senyawaan@apenyebumpertamakali. Tabel harus memberikrn infmmasi yang jelas, utuh dan bersifat inleg9$en (dapat dimengemi meskiprm ranfa teks naskah). Judul tabel diberi nomor dan harus menggunakan jenis tulisan yang sama dengan naskah. Garis pemisah dibuat dalam bentgk horilontal (mendatar) minimal terdiri atas tiga baris, yaitu dua pada bagian atas (kepala tabel) dan satu pada penutup tabel (tidak diperkenankan menggunakan garis vertikal. Setiap singkatan atau simbol diberikan penjelasannya di bawah tabel.
r
PENGIRIMANNASKAH
Naskah softcopy dikirim ke alamat email:
jumalilmuternak@yahoo. com, atau [email protected]. id. {askah printed dikirim ke alamat Redaksi Jumal lknu fernat, Fakultas Petemakan Universitas Padjadjaran, Jl. Raya Bandung Sumedang km 2 l, Sumedang 45363
(