KANDUNGAN TIMAH ]HITAM (Pb) PADA SPiYURAN BMAM (Amaranthus tricolor), KANGKUNG AIR
(Ipomoea aqmica Forsk) DAN SAW HUAU (Brarsicajuncea)
Oleh:
JURUSAN GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKLnTAS PERTTANIAN INSTlTUT PEJ3TANIAN BOGOR 1994
RINGKASAN SRI JUWITA (A 26.1349). Kandungan Timah Hitam (Pb) Pada Sayuran Bayam (Amaranthus tricolor), Kangkung Air (Ipomoea aquatica Forsk) dan Sawi Hijau (Brassica juncea) . (Di bawah bimbingan Ali Khomsan dan Asep Rustiawan). Pengembangan industri, disamping membawa dampak positif dengan akselerasi ekonominya juga dapat membawa dampak negatif karena pencemaran limbahnya yang sering menimbulkan banyak permasalahan. Di daerah Jakarta Timur, banyak terdapat industri yang membuang limbahnya ke perairan (sungai). Bersamaan dengan peningkatan industri tersebut, di daerah ini juga banyak dijumpai petani sayuran yang menggunakan air sungai tercemar untuk menyirami sayuran. Penggunaan air sungai yang tercemar oleh logam berat terutama timah hitam (Pb) akan menyebabkan peningkatan timah hitam dalam jaringan tanaman sayuran. Sayuran yang tercemar apabila dikonsumsi maka timah hitam yang terdapat di dalamnya akan ikut terkonsumsi pula dan ini akan membahayakan kesehatan jika melebihi ambang batas yang tidak dapat ditoleransi oleh tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan timah hitam (Pb) pada bagian yang dapat dimakan dari sayuran daun (bayam, kangkung air dan sawi hijau) yang ditanam di daerah industri. Penelitian ini merupakan studi kasus terhadap tanaman sayuran bayam, kangkung air dan sawi hijau yang diambil dari lokasi penanaman di Jakarta Timur yang meliputi daerah Pulo Mas dan Pulo Gadung . Lokasi pembanding yaitu lokasi di daerah bukan industri yang meliputi daerah Semplak Bogor dan Cipanas Cianjur. Sayuran bayam diambil dari daerah Pulo Mas dan Semplak, sayuran kangkung air diambil dari daerah Pulo Gadung dan Semplak, sayuran sawi hijau diambil dari daerah Pulo Mas dan Cipanas. Penentuan lokasi ini di samping mempertimbangkan aspek pencemaran juga aspek ketersediaan sayurannya. Dari lokasi yang ditentukan secara purposif dipilih secara acak satu petak kebun, lalu diambil 10 sampel kirakira sebanyak 2 Kg dan tanahnya kira-kira sebanyak 2 Kg. Pengambilan tanah dilakukan dari tanah permukaan hingga kedalaman t10 cm. Pengambilan air dari sumber air pada bagian saluran yang dibuat petani untuk mengairi tanamannya. Keseluruhan bahan-bahan tersebut diekstraksi dan diukur kandungan timah hitamnya. Khusus untuk tanah diukur juga pH-nya. Data hasil penelitian yang berupa kadar timah hitam pada sayuran, tanah, air serta pH tanah diolah dengan uji t untuk uji beda dan uji regresi untuk untuk uji hubungan.
'
Hasil analisis kandungan timah hitam (Pb) sayuran di daerah industri yang meliputi bayam sebesar 4,54 ppm, kangkung sebesar 7,32 ppm, sawi hijau sebesar 3,48 pprn dan sayuran di daerah bukan industri yang meliputi bayam sebesar 2,22 ppm, kangkung sebesar 2,52 ppm, sawi hijau sebesar 3,58 ppm. Melalui uji t diketahui adanya perbedaan yang sangat nyata (ps 0,Ol) antara rata-rata kandungan Pb bayam di daerah industri dengan bayam di daerah bukan industri, Pb kangkung di daerah industri dengan kangkung di daerah bukan industri, sedangkan kandungan Pb pada sawi di daerah industri dengan sawi di daerah bukan industri tidak berbeda nyata. Rata-rata kandungan timah hitam tanah bayam di daerah industri sebesar 60 ppm, tanah sawi di daerah bukan industri sebesar 27 ppm, tanah kangkung di daerah industri sebesar 43 ppm, tanah kangkung di daerah bukan industri sebesar 25 ppm, tanah sawi di daerah industri sebesar 59 pprn dan tanah sawi di daerah bukan industri sebesar 39 ppm. Dari hasil uji t terlihat perbedaan yang sangat nyata (ps 0,Ol) pada rata-rata kandungan Pb tanah antara lokasi daerah industri dengan daerah bukan industri. Berdasarkan hasil uji regresi antara kandungan Pb tanah dengan Pb tanaman diperoleh nilai r= 0,25 dan p= 0,05. Hal ini menunjukkan ada hubungan atau pengaruh nyata kandungan Pb tanah terhadap Pb tanaman. Hasil pengukuran kandungan timah hitam (Pb) pada air kangkung di daerah industri sebesar O,11 pprn dan pada sawi dan bayam di daerah industri sebesar 0,26 ppm. Kandungan timah hitam pada air di daerah bukan industri tidak terdeteksi berdasarkan pembacaan dari signal absorbans terendah AAS sebesar 0,0001. Hasil pengukuran pH tanah berdasarkan lokasi penanaman sayuran didapatkan nilai 5,5 pada tanah bayam di daerah industri; 5,4 pada tanah bayam di daerah bukan industri; 5,O pada tanah kangkung di daerah industri; 5,4 pada tanah kangkung di daerah bukan industri; 6,l pada tanah sawi di daerah industri dan 3,9 pada tanah sawi di daerah bukan industri. Berdasarkan uji regresi nilai pH terhadap nilai Pb sayuran didapatkan adanya hubungan berbanding terbalik antara pH tanah dengan Pb sayuran, kecuali pada sayuran sawi di daerah bukan industri. Hasil uji menunjukkan juga bahwa ada pengaruh sangat nyata (ps 0,Ol) antara rata-rata pH tanah dengan Pb sayuran bayam di daerah industri, kangkung di daerah industri, kangkung di daerah bukan industri, sawi di daerah industri; pengaruh nyata (p= 0,04) pada sayuran bayam di daerah industri; pengaruh tidak nyata (p= 0,36) pada sayuran sawi di daerah bukan industri. Jika mengacu nilai AD1 (Acceptable Daily Intake) untuk Pb sebesar 430 pg, maka jumlah maksimal sayuran yang aman dimakan dengan jumlah Pb maksimal 430 pg perorang perhari untuk bayam daerah industri sebesar 95 gram, untuk
bayam daerah bukan industri sebesar 194 gram, untuk kangkung daerah industri sebesar 59 gram, untuk kangkung daerah bukan industri sebesar 171 gram, untuk sawi daerah industri sebesar 124 gram dan untuk sawi daerah bukan industri sebesar 120 gram.
KANDUNGAN TIMAH HITAM PADA SAYURAN BAYAM (Amaranthns tricolor.), KANGKUNG AIR (Ipomoea aquaticn Forsk) DAN SAW1 HIJAU (Brassica juncea)
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mernperoleh Gelar Sariana Pertanian Dada Fakultas Pertanian Institut ~ertanianBogor
Oleh SRI JUWITA A.
2 6 1349
JURUSAN GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN UOGOR 1994
Judul
:
KANDUNGAN TIMAH HITAM (Pb) PADA SAYURAN BAYAM (Amaranthus tricolor) , KANGKUNG AIR (Ipomoea aquatica Porsk) DAN SAW1 HIJAU (Brassica juncea)
Nama Mahasiswa
:
SRI JUWITA
Nomor Pokok
:
A 26.1349
Menyetujui
Dosen Pembimbing I
Dr. Ir. Ali Khomsan, M.S. NIP. 131404218
Tanggal Lulus
:
5 September 1994
:
Dosen Pembimbing I1
M .S . drh . ~ s Rust e iawan, ~ NIP. 131803650
RIWAYAT HIDW Penulis dilahirkan di Dumai, Riau, pada tanggal 21 Mei 1970. Penulis adalah anak pertama dari empat bersaudara dari keluarga Bapak H. Baidhowi dan Ibu H. Murni. Pendidikan SD ditempuh oleh penulis dari tahun 1977 hingga tahun 1983 di SDN I Cikupa, Tangerang. Pada tahun 1983, penulis melanjutkan sekolah di SMPN I Cikupa, Tangerang hingga tahun 1986. Pada tahun yang sama, penulis kemudian melanjutkan sekolah di SMAN I Balaraja, Tangerang dan lulus pada tahun 1989. Penulis diterima sebagai mahasiswa IPB pada tahun 1989 melalui Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI).. Tahun 1990, penulis masuk di Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian IPB.
Penulis pernah
menjadi asisten muda tidak tetap untuk mata ajaran Pengolahan Pangan pada tahun 1994.
UCAPAN TERIMA KASIH Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini . Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada Dr. Ir. Ali Khomsan, M.S. dan drh. Asep Rustiawan, M.S. yang'telah banyak membimbing dan memberi pengarahan.selama penelitian dan penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan pada Dr. Ir. Sudjana Sibarani, M.Sc. sebagai dosen pembahas dalam seminar dan dosen penguji dalam ujian skripsi. Selanjutnya juga diucapkan terima kasih kepada para petani di lokasi penelitian, para staf laboran di laboratorium Kimia Gizi, AP4 dan Laboratorium Terpadu Kimia Analitik IPB atas bantuannya. Kepada Mama dan Papa tercinta dengan rasa hormat penulis ucapkan terima kasih atas kasih sayang, jerih payah dan doa untuk keberhasilan penulis.
Ucapan terima
kasih juga penulis sampaikan kepada Dik Eti, Lina dan Ari tersayang yang telah memberikan doa dan semangat kepada penulis.
Kepada Ukhti Winda, Akhwati di Al-Izzah dan Afra
serta pihak-pihak yang telah banyak membantu, semoga Allah SWT memberikan balasan yang lebih baik dan selalu akan menjadi kenangan yang tak terlupakan.
DAFTAR IS1 Halaman DAFTAR TABEL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . vii DAFTAR LAMPIRAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . viii PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1
Latar belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1
Tujuan Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
5
Hipotesis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
5
Kegunaan Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
6
TINJAUAN PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
7
Pencemaran Air Sungai . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
7
Pencemaran Timah Hitam (Pb) pada Limbah Industri . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
9
penyerapan'Unsur-unsur Hara Oleh Tanaman. . . . . .
10
Penyerapan Timah Hitam (Pb) pada Tanah dan Tanaman . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
13
Pencemaran Timah Hitam (Pb) dari Udara . . . . . . . .
16
Sifat Fisika dan Kimia Timah Hitam (Pb). . . . . . .
18
Konsumsi dan Dampak Timah Hitam Bagi Kesehatan manusia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
19
Botani Sayuran Bayam. Kangkung Air dan Sawi .. Hljau . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
22
BAKAN DAN METODE . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
26
Tempat dan Waktu Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
26
Bahan dan Alat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
26
Metode Penentuan Contoh . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
27
Jenis dan Cara Pengumpulan Data . . . . . . . . . . . . . . .
28
Analisis Laboratorium . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
29
Pengolahan dan Analisis Data . . . . . . . . . . . . . . . . . .
32
HASIL DAN PEMBAHASAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
33
Hasil . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
33
Pembahasan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
41
KESIMPULAN DAN SARAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
49
Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
49
Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
50
DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
52