IPM KABUPATEN BANGKA: CAPAIAN DAN TANTANGAN
PAN BUDI MARWOTO BAPPEDA BANGKA 2014
LATAR BELAKANG Sebelum tahun 1970-an, pembangunan semata-mata dipandang sebagai fenomena ekonomi saja. (Todaro dan Smith) Pengalaman pada dekade tersebut menunjukkan adanya tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi tetapi gagal memperbaiki taraf hidup sebagian besar penduduknya. Pada tahun 1991 Bank Dunia menerbitkan laporannya yang menegaskan bahwa “tantangan utama pembangunan....adalah memperbaiki kualitas kehidupan”. (World Development Report) Pembangunan harus dipandang sebagai suatu proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikapsikap masyarakat, dan istitusi-institusi nasional. Konsep pembangunan manusia muncul untuk memperbaiki kelemahan konsep pertumbuhan ekonomi karena selain memperhitungkan aspek pendapatan juga memperhitungkan aspek kesehatan dan pendidikan.
Level GDP per Kapita Tidak Selalu Berbanding Lurus Dengan Capaian HDI
Sumber: Human Development Report
PEMBANGUNAN MANUSIA Manusia adalah kekayaan bangsa yang sesungguhnya. Pembangunan manusia menempatkan manusia sebagai tujuan akhir dari pembangunan, bukan alat dari pembangunan. Tujuan utama pembangunan adalah menciptakan lingkungan yang memungkinkan rakyat untuk menikmati umur panjang, sehat dan menjalankan kehidupan yang produktif (UNDP).
Partisipasi dalam proses pembangunan • Perumusan kebijakan: advokasi, isu prioritas: pro-poor • Perencanaan: anggaran bidang sosial, tujuan dan sasaran yang jelas dan terarah => input • Implementasi: partisipasi dalam program => proses • MONEV: dilihat manfaat dan dampak kebijakan
PEMBANGUNAN MANUSIA : Sebuah Paradigma
1
Produktivitas
3
Berkelanjutan
Masyarakat harus dapat meningkatkan produktivitas mereka dan berpartisipasi secara penuh dalam proses memperoleh penghasilan dan pekerjaan berupah. Oleh karena itu, pertumbuhan ekonomi adalah salah satu bagian dari jenis pembangunan manusia.
Akses untuk memperoleh kesempatan harus dipastikan tidak hanya untuk generasi sekarang tapi juga generasi yang akan datang. Segala bentuk pemodalan – fisik, manusia, lingkungan hidup – harus dilengkapi.
Sumber: Human Development Report
2
Pemerataan
4
Pemberdayaan
Masyarakat harus punya akses untuk memperoleh kesempatan yang adil. Semua hambatan terhadap peluang ekonomi dan politik harus dihapus agar masyarakat dapat berpartisipasi di dalam dan memperoleh manfaat dari kesempatan-kesempatan ini.
Pembangunan harus dilakukan oleh masyarakat, dan bukan hanya untuk mereka. Masyarakat harus berpartisipasi penuh dalam mengambil keputusan dan proses-proses yang memengaruhi kehidupan mereka.
DEFINISI IPM Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk). IPM merupakan indeks daya saing karena bisa dibandingkan antarwaktu dan antarwilayah. IPM diperkenalkan oleh UNDP pada tahun 1990 dan dipublikasikan secara berkala dalam laporan tahunan Human Development Report (HDR) → tahun 2010 dan 2011 dilakukan penyempurnaan metodologi. Dipilih tiga aspek pembangunan manusia yang paling mendasar yaitu: • Longevity (umur panjang dan sehat) • Knowledge (pengetahuan) • Decent living Standard (standard hidup layak)
KETERBATASAN IPM
Masih diperdebatkan sebagai indikator kinerja pembangunan • hanya meliputi 3 aspek • apakah ketiga indikator tersebut sudah bisa mengambarkan pembangunan manusia secara komprehensif? • daya beli merupakan indikator input/proses bukan indikator dampak
Mengabaikan disparitas gender
PERKEMBANGAN IPM INDONESIA
Perkembangan IPM, 2010-2012 Provinsi NUSA TENGGARA BARAT KALIMANTAN TIMUR KEPULAUAN RIAU BALI JAWA TIMUR D I YOGYAKARTA KALIMANTAN SELATAN SULAWESI SELATAN SUMATERA SELATAN JAMBI KALIMANTAN BARAT BENGKULU SUMATERA UTARA LAMPUNG SULAWESI UTARA SULAWESI BARAT MALUKU SULAWESI TENGGARA SULAWESI TENGAH SUMATERA BARAT RIAU PAPUA BARAT GORONTALO KEP. BANGKA BELITUNG BANTEN KALIMANTAN TENGAH DKI JAKARTA JAWA TENGAH NUSA TENGGARA TIMUR MALUKU UTARA JAWA BARAT NAD PAPUA Indonesia
2009
IPM 2010
2011
Reduksi Shortfall
65,20 75,56 75,07 72,28 71,62 75,77 69,92 71,62 72,95 72,74 69,15 72,92 74,19 71,42 76,09 69,64 71,42 70,00 71,14 73,78 76,07 69,15 70,28 72,86 70,48 74,64 77,60 72,49 67,26 69,03 72,29 71,70 64,94 72,27
66,23 76,22 75,78 72,84 72,18 76,32 70,44 72,14 73,42 73,30 69,66 73,40 74,65 71,94 76,54 70,11 71,87 70,55 71,62 74,28 76,53 69,65 70,82 73,37 70,95 75,06 77,97 72,94 67,75 69,47 72,73 72,16 65,36 72,77
66,89 76,71 76,20 73,49 72,83 76,75 71,08 72,70 73,99 73,78 70,31 73,93 75,13 72,45 76,95 70,73 72,42 71,05 72,14 74,70 76,90 70,22 71,31 73,78 71,49 75,46 78,33 73,36 68,28 69,98 73,11 72,51 65,86 73,29
2,21 2,17 2,13 2,09 2,07 2,02 1,96 1,95 1,95 1,95 1,93 1,93 1,91 1,90 1,90 1,89 1,87 1,87 1,87 1,86 1,86 1,86 1,86 1,85 1,85 1,80 1,80 1,79 1,77 1,76 1,72 1,70 1,62 1,91
•
Level pencapaian IPM di Indonesia bagian barat relatif lebih baik dibanding Indonesia bagian timur.
•
Reduksi shortfall IPM di wilayah timur tidak kalah cepat dibanding wilayah barat.
•
Reduksi shortfall IPM Bangka Belitung 2010-2012 relatif bagus sebesar 1,85 per tahun, masuk kelompok RSF IPM sedang
• Warna Biru: Kelompok RSF Tinggi (RSF lebih besar dan sama dengan rata-rata ditambah 1 standard deviasi) • Warna Hiaju: Kelompok RSF Sedang (RSF diantara rata-rata ± 1 standard deviasi) • Warna Oranye: Kelompok RSF Rendah (RSF kurang dan sama dengan rata-rata dikurangi 1 standard deviasi)
Perkembangan Komponen IPM, 2010-2012 Angka Harapan Hidup (e0)
Babel: 0,22 persen
Indonesia: 0,32 persen
1.Pertumbuhan tinggi Kalsel, NTB, Gorontalo, Maluku Utara, Papua Barat 2.Pertumbuhan sedang NTT, Lampung, Sulteng, Papua, Sumbar, Jatim, Bengkulu, Sulbar, Sumsel, Maluku, Sulsel, Sultra, Jabar, Kaltim, Banten, Jambi, Kalbar, Kep. Babel, Sumut, Jateng, Riau, DKI Jakarta, Aceh 3.Petumbuhan rendah Sulut, Kalteng, Bali, DIY, Kep. Riau
Angka Melek Huruf (AMH)
Babel: 0,10 persen
Indonesia: 0,18 persen
1.Pertumbuhan tinggi NTB, Bali, DIY, Sulsel 2.Pertumbuhan sedang Jatim, Kalbar, NTT, Kep. Riau, Papua Barat, Jateng, Lampung, Kaltim, Kalsel, Bengkulu, Maluku Utara, Sulbar, Banten, Papua, Jabar, Sultra, Sumut, Kep. Babel, Gorontalo, Sumsel, Sumbar, Jambi, Aceh, Riau, Kalteng, Sulut, DKI Jakarta, Sulteng, Maluku
Perkembangan Komponen IPM, 2010-2012 Rata-rata Lama Sekolah (MYS) 1.Pertumbuhan tinggi Kep. Riau, NTB, Jambi, Kalbar, Maluku, Bali 2.Pertumbuhan sedang Kaltim, Banten, Kep. Babel, Papua, Kalsel, Jatim, Papua Barat, Bengkulu, Sulbar, Sumut, Sumsel, Jateng, Sultra, Kalteng, Sulteng, Lampung, DIY, Gorontalo, NTT, Sumbar, Aceh, Sulsel, Sulut 3.Petumbuhan rendah Maluku Utara, Riau, Jabar, DKI Jakarta
Babel: 1,58 persen
Indonesia: 1,06 persen
Pengeluaran per kapita Disesuaikan 1.Pertumbuhan tinggi Sultra, Sulut, Sumsel, Sulteng, Sulbar 2.Pertumbuhan sedang Kalteng, Riau, Aceh, Jatim, Sumut, Kaltim, Gorontalo, Kalbar, Jambi, Banten, DIY, Lampung, Sulsel, Kep. Babel, NTT, Jabar, DKI Jakarta, Sumbar, Maluku Utara, Bengkulu, Maluku, Jateng 3.Petumbuhan rendah Bali, Kalsel, Papua, Kep. Riau, Papua Barat, NTB
Babel: 0,54 persen
Indonesia: 0,58 persen
CAPAIAN & TANTANGAN
PEMBANGUNAN MANUSIA KAB. BANGKA
CAPAIAN IPM KEP. BANGKA BELITUNG, 2004-2012 IPM Kep. Bangka Belitung dan Nasional
Kep. Bangka Belitung
73.78 73.37
Indonesia 72.19
72.55
72.86
73.29 72.77
71.62
72.27
71.18 71.76
70.68 71.17
69.60
70.59 70.08 69.57
68.69
2004
• IPM Kep. Bangka Belitung terus meningkat seiring peningkatan IPM Indonesia. 2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
TANTANGAN : Pembangunan Manusia Belum Merata IPM Kep. Bangka Belitung menurut Kabupaten/Kota, 2012
76.85 74.13
73.67
72.87
72.27
70.94 67.73
Kota Pangkal Pinang
Belitung
Bangka
Belitung Timur
Bangka Tengah
Bangka Barat
Bangka Selatan
Seluruh kabupaten/kota di Kep. Bangka Belitung telah masuk kategori menengah atas.
Masih terlihat disparitas pembangunan manusia antar kabupaten/kota di Kep. Bangka Belitung.
IPM Kota Pangkal Pinang berada di atas level 70, bahkan di atas capaian nasional (73,29).
IPM Kab. Bangka Selatan masih di bawah level 70.
TANTANGAN: Kesenjangan Capaian Pembangunan Gender 72 70
Tren Angka Harapan Hidup Kab. Bangka Belitung Perempuan
100 98
Tren Angka Melek Huruf Kep. Bangka Belitung Laki-laki
96 68
Laki-laki
94
Perempuan
92
66
90 64
88 86
62
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Tren Rata-rata Lama Sekolah Kep. Bangka Belitung
9 Laki-laki
8
Tingkat kesehatan perempuan di Kep. Bangka Belitung lebih tinggi dibanding laki-laki
Tingkat pendidikan perempuan di Kep. Bangka Belitung lebih rendah dibanding laki-laki AMH dan MYS
7 Perempuan
6 5 4 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
CAPAIAN : BIDANG KESEHATAN Tren Angka Harapan Hidup Kep. Bangka Belitung, 2004-2012 69.87 69.65 69.43
Pertumbuhan 2004-2012: 0,37 % per th
69.21 69.00
68.70 68.47 68.08
68.50
68.60
68.75
68.90
68.30
67.60
69.05
69.21
Kep. Bangka Belitung
68.10
Indonesia
Pertumbuhan 2004-2012: 0,42 % per th
67.20
2004
2005
• •
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
Perkembangan harapan hidup di Kep. Bangka Belitung terus meningkat Pertumbuhan AHH di Kep. Bangka Belitung mencapai 0,37 persen per tahun.
TANTANGAN : Disparitas AHH Antarwilayah Angka Harapan Hidup Kep. Bangka Belitung Menurut Kab/Kota, 2012 70.65
69.36
69.28
68.19
Kota Pangkal Pinang
Belitung
Belitung Timur
68.13
Bangka Tengah Bangka Selatan
68.06
68.02
Bangka
Bangka Barat
•
Disparitas angka harapan hidup antarkabupaten di Bengkulu relatif tinggi, dengan kisaran 70,65 hingga 68,02
•
Capaian harapan hidup di beberapa kabupaten masih di bawah capaian provinsi.
•
Hanya Kota Pangkal Pinang yang menunjukkan capaian di atas angka provinsi dan nasional.
TANTANGAN : Akses ke Fasilitas Kesehatan belum Merata Persentase Desa yang Memiliki Kemudahan Akses terhadap :: Kabupaten/Kota
Rumah sakit
Rumah Bersalin
Poliklinik
Puskesmas
Puskesmas Pembantu
Tempat Praktek Dokter
Tempat Praktek Bidan
Poskesdes
Polindes
Apotek
KEP. BANGKA BELITUNG
88,06
89,39
89,55
93,22
97,37
43,60
91,18
100,00
91,38
88,89
Bangka
87,50
86,84
86,84
93,94
100,00
62,32
78,95
80,00
85,71
86,49
Belitung
69,84
68,85
80,70
92,86
93,62
14,29
94,44
100,00
94,12
67,21
Bangka Barat
96,43
96,43
96,36
98,00
97,44
38,60
95,45
94,44
95,24
96,30
Bangka Tengah
82,69
50,94
84,62
95,56
70,37
21,05
95,65
100,00
93,94
83,67
Bangka Selatan
97,37
97,30
91,89
96,97
100,00
28,30
92,59
88,89
100,00
97,06
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
56,67
100,00
100,00
94,44
100,00
87,36
82,35
89,32
95,38
93,66
97,22
93,01
96,32
93,01
86,52
Belitung Timur Kota Pangkal Pinang
Terdapat kesenjangan antar kab/kota dalam kemudahan akses terhadap fasilitas kesehatan Akses terhadap fasilitas kesehatan di Kota Pangkal Pinang cukup tinggi, Akses fasilitas kesehatan di Kab. Belitung masih kurang.
TANTANGAN : Kesehatan Lingkungan Persentase ruta dengan sumber air minum bersih, 2012 Kep. Bangka Belitung (76,38)
Lingkungan merupakan salah satu faktor penentu derajat kesehatan masyarakat
•
Lingkungan yang sehat akan menciptakan manusia dengan derajat kesehatan yang yang baik.
•
Kondisi lingkungan di Bengkulu belum sepenuhnya mencerminkan lingkungan yang sehat
•
Capaian indikator sumber air minum bersih dan sanitasi layak masih rendah di beberapa kab/kota
54.66
Bangka Barat
72.39
Belitung Timur
73.80
Bangka Selatan
78.44
Belitung
78.87
Bangka Tengah
81.39
Bangka
Kota Pangkal Pinang
91.84
•
Persentase ruta dengan akses sanitasi layak, 2012 Kep. Bangka Belitung (74,41)
59.72
Belitung Timur
62.76
Bangka Selatan
64.29
Bangka Barat
72.61
Bangka Tengah
74.93
Belitung
86.33
Bangka
Kota Pangkal Pinang
87.81
CAPAIAN : Persalinan Medis Cukup Merata Persentase Penolong Persalinan Pertama oleh Tenaga Medis, 2012
94.97
Belitung Timur
91.85
90.56
89.75
Bangka
Kota Pangkal Pinang
Belitung
83.59
80.16
Bangka Tengah Bangka Selatan
71.81
Bangka Barat
•
Kualitas penolong kelahiran mempengaruhi kelangsungan hidup bayi dan angka kematian bayi yang merupakan invers dari AHH.
•
Persentase persalinan yang aman di Kep. Bangka Belitung sudah cukup tinggi.
•
Hanya Kab. Bangka Barat, Bangka Selatan, dan Bangka Tengah masih di bawah ratarata provinsi
CAPAIAN : Usia Kawin Pertama Wanita Usia Kawin Pertama Wanita 52.19 48.41
33.21
Rata-rata usia kawin pertama wanita di Kep. Bangka Belitung 20,02 tahun (Susenas 2012).
•
Persentase usia kawin pertama 19-25th di Kep. Bangka Belitung relatif tinggi dibanding Indonesia.
•
Tingginya usia kawin pertama dipengaruhi oleh pendidikan wanita.
•
Tingkat pendidikan wanita pernah kawin di Kep. Bangka Belitung cukup tinggi (tamat SMA ke atas)
Kep. Bangka Belitung Indonesia
32.10
7.71
6.89 11.13 < 16 th
•
8.35 16-18th
19-25th
>25th
Pendidikan Wanita Pernah Kawin 32.46 26.36
24.85 33.72
19.21
16.33 19.04
28.03
Indonesia Tidak pernah Tamat Tamat Tamat SMA ke sekolah/tidak SD/sederajat SMP/sederajat atas tamat SD
Kep. Bangka Belitung
CAPAIAN : BIDANG PENDIDIKAN Tren Angka Melek Huruf Kep. Bangka Belitung, 2004-2012
95.40
95.40
95.40
95.57
95.63
95.69
95.83
95.88
92.91
92.99
93.25
93.51 91.87
92.19
92.58
91.45
90.38
Kep. Bangka Belitung (r=0,32%)
90.90
Indonesia (r=0,40%)
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
Capaian AMH Kep. Bangka Belitung selama tujuh tahun terakhir sudah berkisar di atas 95%. AMH Kep. Bangka Belitung selama kurun waktu 2004-2012 lebih baik dari capaian Angka Melek Huruf Indonesia. Pertumbuhan AMH Kep. Bangka Belitung lebih lambat dibanding Indonesia.
CAPAIAN : BIDANG PENDIDIKAN Tren Rata-rata Lama Sekolah Kep. Bangka Belitung, 2004-2012 8.08 7.94
7.92 7.72
7.24
7.30
7.40
7.47
7.52
7.37
7.41
7.58
7.45
7.68
7.18 6.90
6.47
6.60
Kep. Bangka Belitung (r=2,34%) Indonesia (r=1,45%)
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
Rata-rata lama sekolah Bengkulu selama periode 2004-2012 terus meningkat nanum berada di bawah rata-rata nasional. Namun pertumbuhannya di atas rata-rata nasional.
2012
TANTANGAN: Partisipasi Pendidikan Belum Optimal Angka Partisipasi Sekolah Kep. Bangka Belitung & Indonesia, 2012 97.74
Kep. Bangka Belitung
97.95
83.52 89.66
Indonesia
50.89
7-12th
13-15th
61.06
16-18th
Capaian angka partisipasi pendidikan dasar di Kep. Bangka Belitung cukup tinggi meskipun masih ada penduduk usia 7-12th yang tidak sekolah. Semua jenjang pendidikan Kep. Bangka Belitung masih di bawah capaian nasional, masih perlu ditingkatkan.
CAPAIAN : BIDANG EKONOMI Pengeluaran per Kapita Disesuaikan menurut Provinsi, 2012
660
Indonesia, 641.04
648.49
650
Tren PPP Kep. Bangka Belitung & Indonesia 660
640
650
630
636.07
640
620 610
630
600
627.23 628.04
610
570
600
14 34 35 64 21 Kep. Babel 52 62 63 12 73 33 71 13 51 15 76 32 61 16 72 36 31 17 75 74 18 81 11 94 53 82 91
580
PDRB Per Kapita Nonmigas di Bengkulu menurut Kab/Kota, 2012 (ADHK tahun 2000)
619.93 621.26
2004
•
10 5
• Bengkulu
Lampung
Jambi
Aceh
Sumatera Selatan
Sumatera Barat
Bangka Belitung
Riau
Sumatera Utara
0 Kepulauan Riau
Juta rupiah
•
Indonesia: 10,59
638.05 641.04 628.33
Kep. Bangka Belitung Indonesia
590
25
15
624.37
648.49
631.46 633.64
614.07
30
20
641.51
630.23 631.75
620
590
639.10
645.37
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
Pengeluaran per kapita Kep. Bangka Belitung menduduki peringkat ke-6 dari seluruh provinsi di Indonesia. Tren pengeluaran per kapita Kep. Bangka Belitung di atas rata-rata nasional. PDRB per kapita non migas Kep. Bangka Belitung berada di posisi ke-4 diantara provinsi di Sumatera.
2012
CAPAIAN : Kemiskinan dan Pengangguran Rendah Tren Kemiskinan Kep. Bangka Belitung
17.75
16.66
15.97
15.42
10 14.15
14
13.33
9.07
9.74
9.11 8.39
12.49
10.91
12
10.28
9.86
16.58
16
10
11.24
12
20
18
Tren TPT Bengkulu
11.66
6
7.14
6.51
5.75
6
5.37
6.14
7.19
6.49
7.46
8
7.14
6.56
9.54 8.58
7.87
8.99
8
5.99
6.14
5.63
4
4
Kep. Bangka Belitung
3.61
3.49
2011
2012
2 2
Kep. Bangka Belitung
Indonesia
Indonesia
0 2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
0 2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
Tingkat kemiskinan di Kep. Bangka Belitung jauh lebih rendah dari tingkat kemiskinan nasional meskipun penurunannya lambat. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kep. Bangka Belitung menunjukkan tren menurun dan lebih rendah dibanding TPT nasional.
TANTANGAN : Pertumbuhan Ekonomi Lambat dan Struktur Ekonomi Kurang Seimbang Komposisi Tenaga Kerja dan PDRB Kep. Bangka Belitung, 2012
Tren Pertumbuhan Ekonomi Kep. Bangka Belitung 7.0
6.35 5.69
6.0
6.10
6.01
5.50 4.58
5.0 4.54
3.28
100%
5.99
5.72
90%
4.60
3.98
3.0
6.23
6.46
5.03
4.0
6.49
Kep. Bangka Belitung 2006
2.78 3.45
Jasa-Jasa
2007
2008
2009
2010
2011
19.87
Keuangan
19.11
Transportasi
Indonesia
60%
0.0 2005
1.83 2.36 3.74
3.47
70%
2004
11.94
80%
2.0 1.0
13.37
5.36 6.17
2012
8.36 Konstruksi
50% Perdagangan
•
• •
•
40%
Pertumbuhan ekonomi Kep. Bangka Belitung berfluktuasi namun menunjukkan tren yang positif.
22.15 LGA
30% Industri
Pertumbuhan ekonomi Kep. Bangka Belitung masih di bawah rata-rata nasional.
20%
Struktur ekonomi di Kep. Bangka Belitung kurang merata, terutama di sektor pertanian, pertambangan, dan industri.
10%
Produktivitas sektor pertanian masih rendah.
19.23
15.77
Pertambangan
28.57 Pertanian
18.65
0% Penduduk Bekerja (Sakernas 2012)
Share PDRB 2012
“ Add your company slogan ”
LOGO