10th Seminar on Intelligent Technology and Its Applications, SITIA 2010
ISSN: 2087-331X
REMOTE KONTROL SISTEM JARINGAN BERBASIS TCP/IP MENGGUNAKAN FASILITAS LAYANAN PESAN SINGKAT 1)
2)
Cahyo Darujati Deny Kurniawan 1) Jurusan Teknik Elektro ITS, Surabaya 60111, email:
[email protected] 2) Auditor, Inspektorat Jenderal, Departemen Komunikasi dan Informatika Indonesia.
Abstract – Jangkauan koneksi internet yang tidak seluas jaringan telepon GSM menyulitkan penulis untuk melakukan kontrol service server linux pada sistem jaringan berbasis TCP/IP melalui internet saat melakukan suatu perjalanan. Dengan memanfaatkan jaringan telepon GSM penulis menggunakan sebuah SMS Gateway yang menggabungkan jaringan GSM dengan Jaringan TCP/IP sehingga apabila diinginkan kontrol service server pada jaringan internet dapat dilakukan melalui jaringan GSM. Sedangkan service GSM yang dipilih untuk melakukan remote kontrol adalah Layanan Pesan Singkat (Short Message Service / SMS) dan program/tools interfacing antara dua platform jaringan yang berbeda itu menggunakan program Gnokii yang berjalan pada Sistem Operasi Linux. Dalam Penelitian ini, SIMCard pada SMS Gateway dan HP penulis menggunakan provider GSM yang sama hasilnya lebih baik. Kata kunci : linux, remote kontrol, jaringan tcp/ip, service server linux I. PENDAHULUAN Membangun sistem seperti ini dibutuhkan beberapa pengetahuan dasar yang mendukung, seperti: Dasardasar TCP/IP: Mengenai penomoran IP, pembagian jaringan, routing dan gateway [1]. Instalasi dan Setup Linux: Menggunakan Sistem Operasi Linux dengan distribusi Knoppix relatif lebih mudah dan handal, mengetahui dasar dasar linux dan penggunaan port untuk service [2]. Instalasi Program dan membuat Script: Program Gnokii dan Script dibangun dengan Python yang digunakan merupakan Open Source dengan perlindungan GNU General Public Lisence sehingga legal dan banyak ditemui di internet [3]. Pengenalan sistem GSM: Beberapa hal yang perlu diketahui mengenai mekanisme pengiriman SMS [4]. Pembangunan Sistem ini diutamakan menggunakan biaya rendah dan legal tetapi tidak meninggalkan kualitas, peralatan yang digunakan adalah PC sebagai server, handphone nokia 5100, kartu GSM Telkomsel, Sistem Operasi Linux Knoppix, Program Interfacing Gnokii dan sebuah kabel serial. Software diatas dapat diambil dari internet secara gratis dan legal. Pengujian sistem ini meliputi reabilitas sistem, kontrol service web server dan kontrol service shutdown.
Draft
II. TEORI DASAR 2.1. Dasar-dasar TCP/IP Sekitar tahun 70-an Department of Defence (DoD) di Amerika Serikat memelopori pengembangan protokol jaringan komputer yang sama sekali tidak terikat pada jenis komputer maupun media komunikasi yang digunakan. Protokol yang dikembangkan diberi nama InterNet Protocol (pada network layer) [5] dan Transmission Control Protocol (pada transport layer) [6] atau disingkat TCP/IP. Setiap komputer yang ada memiliki keterbatasan perangkat keras. Komputer yang berdiri sendiri tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan pemakai yang menuntut peningkatan pelayanan. Orang pun kemudian mulai membangun infrastruktur komunikasi antar komputer. Karena pembuat perangkat keras komputer bermacam macam, maka terdapat bermacam macam konfigurasi hardware dan software yang berbeda. Bagaimana supaya komunikasi dapat tetap berlangsung dan tidak dibatasi oleh perbedaan ini. Untuk menyatukan sistem - sistem yang berbeda diperlukan suatu kesepakatan. Pada level konsensus ini, setiap mesin yang terhubung ke jaringan harus berperilaku sama. Dalam bagian model komunikasi data akan kita bicarakan beberapa protokol komunikasi serta kedudukan TCP/IP didalamnya. 2.2. Dasar-dasar Pembentukan Jaringan TCP/IP Ada beberapa konsep mendasar yang wajib dipertimbangkan dalam mensetup jaringan TCP/IP, yaitu pengalamatan (addressing), routing dan nameservice. Ide dasarnya adalah bagaimana supaya data yang dikirim sampai pada mesin yang yang sesuai (mesin tujuan) dan bagaimana hal tersebut dapat dilakukan oleh operator dengan mudah. Untuk dapat berkomunikasi, data dari suatu host (mesin) harus dilewatkan ke jaringan menuju host tujuan, dan dalam host tersebut ke user atau proses yang sesuai Karena seperti telah disinggung sebelumnya, TCP/IP tidak sesuai benar dengan model OSI, maka protocolstack dalam TCP/IP biasanya digambarkan dengan layer yang lebih sedikit.
10th Seminar on Intelligent Technology and Its Applications, SITIA 2010 ISSN: 2087-331X Berikut beberapa hal penting untuk setiap layer dalam untuk mengidentifikasi secara unik jaringan dan host model TCP/IP tertentu di jaringan tersebut. a.
Network Access layer Menyediakan sarana untuk sistem untuk mengirim data ke divais lain yang terhubung ke network, Mendefinisikan bagaimana menggunakan network untuk mentransmisikan datagram, Dibandingkan dengan model OSI, layer ini melingkupi tiga layer terbawah dalam model OSI, yaitu Network, Data-link, dan Physical layer. Application Layer Transport Layer Internet Layer Network Access Layer
Gambar 2.1 Layer pada TCP/IP b.
c.
d.
Internet layer IP merupakan inti dari TCP/IP dan merupakan protokol terpenting dalam Internet Layer. IP menyediakan pelayanan pengiriman paket elementer dimana jaringan TCP/IP dibangun. Fungsi Internet Protocol (IP) Datagram adalah format paket yang didefinisikan oleh IP. Routing datagram Internet Control Message Protocol (ICMP) merupakan bagian dari Internet layer dan menggunakan fasilitas pengiriman datagram IP untuk mengirim messagenya. Transport layer Dua protokol terpenting dalam layer ini adalah TCP(Transmission Control Protocol) dan UDP (User datagram Protocol). TCP menyediakan pelayanan pengiriman data yang andal dengan deteksi dan koreksi kesalahan dari ujung ke ujung (end to end). Sedangkan UDP menyediakan pelayanan pengiriman datagram yang connection less dan tanpa dilengkapi deteksi dan koreksi kesalahan. Application layer Layer ini melingkupi semua proses yang menggunakan protokol transport layer untuk mengirimkan data
2.3. Pengalamatan dan IP Addressing Internet Protocol (IP) melewatkan data antar host dalam bentuk datagram. Setiap datagram dikirim ke address yang ditunjukan oleh address tujuan dalam header datagram. Address tujuan adalah 32 bit IP address standard yang berisi informasi yang cukup Draft
IP address terdiri dari bagian network dan bagian host, tapi format dari bagian bagian ini tidak sama untuk setiap IP address. Jumlah bit address yang digunakan untuk mengidentifikasi jaringan, dan bilangan yang digunakan untuk mengidentifikasi host berbeda beda tergantung kelas address yang digunakan. Ada tiga kelas address utama: kelas A, kelas B dan kelas C. Dengan memeriksa beberapa bit pertama dari dari suatu address, software IP bisa dengan cepat membedakan kelas address dan strukturnya. IP address biasanya ditulis sebagai 4 urutan bilangan desimal yang dipisahkan dengan titik. Setiap bilangan tersebut berupa salah satu bilangan yang berharga diantara 0-255 (nilai desimal yang mungkin untuk 1 byte). 2.4. Setup dan Instalasi Linux Server Secara teknis pada prinsipnya Knoppix atau juga distro sejenis lainnya menempuh 3 (tiga) tahap dalam proses boot-nya dari mulai memasukkan CD sampai munculnya X session. 1. Load kernel, inisial ramdisk dan hardware. 2. Auto probe untuk SCSI, mounting CD-ROM, Floppy, membuat Link dan mengontrol INIT proses. 3. Setup hardware, chipset grafik dan start xsession. Proses Boot Menggunakan Knoppix. Pada saat awal booting, setelah kernel Linux mengenali dan mengkonfigurasi peranti keras akan berhadapan dengan prompt boot, dengan menekan [Enter] untuk mencoba apakah secara default dapat langsung menjalankan Linux dengan X Window dan desktop KDE. Jika ternyata sangat lambat atau macet dapat mereset komputer tanpa khawatir kehilangan data karena KNOPPIX tidak mengakses hard disk secara default. Boot ulang kemudian tekan [F1] kemudian memberi option, yaitu dengan mengetik knoppix diikuti option dan [Enter]. Instalasi Knoppix ke Harddisk 1. Boot CD Knoppix. 2. Ketika muncul boot prompt, ketik Boot: knoppix lang=en (lalu tekan enter). 3. Tunggu sampai proses boot Knoppix selesai dan memunculkan desktop KDE. 4. Tekan tombol CTRL-ALT-F1, untuk bisa masuk ke root. 5. Lalu ketik perintah knx-hdinstall. 6. Ikuti petunjuk dari menu instalasi yang akan memproses : Create partisi Linux (kurang-lebih 2,5 Gb). Create pertisi swap (kurang-lebih 256 Mb). Mounting partisi Linux sebagai root. Inisial swap.
10th Seminar on Intelligent Technology and Its Applications, SITIA 2010 ISSN: 2087-331X SMS telah diterima secara luas dalam layanan Mengcopy file yang diperlukan ke harddisk. komunkais bergerak, sehingga memungkinkan Setting Network. pengiriman pesan dalam bentuk teks (alphanumeric) Setting Password. Setting Boot Loader (jika masih memerlukan antar terminal bergerak pelanggan ata dengan sistem OS lain seperti Windows, sebaiknya pilih luar yang lain, seperti e-mail, paging dan wireless messageng lainnya. Grub). Boot ulang, kali ini tanpa CD. SMS mulai muncul dalam jaringan wireless Eropa 7. Jika boot dari harddisk sukses dan desktop KDE tahun 1991, saat teknologi komunkasi berkerak mulai bisa digunakan, klik di KDE Control Center. diperkenalkan. Standar komunikasi digital eropa yang 8. Masih dari menu KDE Control Centre klik dikenal sebagai GSM, telah mulai menggunakan Personliche Einstellungen. teknologi SMS semenjak pertama kali. 9. Klik Land und Sprache. 10. Pilih Lokal dan Bahasa yang akan digunakan dari daftar yang tersedia. 11. Lalu klik Andwenden. 12. Close dan Restart Control Centre. 13. Klik di Peripherals, kemudian Keyboard, dan pilih layout keyboard yang akan digunakan. klik OK dan close windows. 14. Tekan CTRL-ALT-F2 untuk masuk ke konsol root , dan log in sebagai root. 15. (Optional) - ketik apt-get update (diikuti dengan menekan ENTER). Perintah ini akan update daftar dari paket yang tersedia, dan mungkin akan mengambil waktu sekitar 5-10 menit. 16. Selesai, PC sudah memiliki full instalasi dari GNU/Linux. 2.5. Global System for Mobile Communication (GSM) Kehadiran GSM diawali pada tahun 1982 saat Conference of Europan Posts and Telegraph membentuk grup studi yang dinamakan Groupe Special Mobile ( GSM ) yang bertugas untuk mempelajari dan membangun sistem komunikasi radio bergerak digital yang bekerja pada frekuensi 900 MHz untuk publik di Eropa (PLMN). Pada tahun 1989 tanggung jawab grup studi diberikan ke European Telecommunication Standarts Institute (ETSI) dan spesifikasi pertama diumumkan pertama kali pada tahun 1990. Layanan komersial GSM dilakukan pertama kali pada tahun 1991.
SMS bekerja dengan menggunakan SMSC, yang melakukan fungsi store-and-forward dalam menyampaikan pesan. SMSC merupakan elemen jaringan yang disediakan oleh oprator jaringan sebagai media transport untuk menyampaikan pesan antar pengguna terminal bergerak. SMSC akan menjamin bahwa pesan yang dikirmkan akan disamapaikan ke tujuannya. Jika ada terminal bergerak yang tidak dapat dihubungi, SMSC akan menyimpan dulu pesan SMS tersebut dan akan dikirimkan saat pengguna terminal dapat dihubungi lagi. III. PERENCANAAN SISTEM Untuk melakukan kontrol secara remote, kita perlu membuat SMS gateway pada jaringan TCP/IP tersebut. 3.1. Perancangan Simulator Secara garis besar, desain yang akan diimplementasikan terdiri dari - PC Client : sebagai client yang pada jaringan TCP/IP tersebut. - SMS Gateway : Perangkat ini terhubung ke Nokia GSM dengan menggunakan serial kabel. Perintah yang diterima oleh GSM ini melalui SMS akan diproses oleh PC router,selanjutnya informasi yang direquest tersebut akan dikirim kembali ke no ponsel yang mengirimkan SMS request tersebut melalui SMS Gateway.
Jaringan GSM seperti terlihat pada gambar 2.2. dibawah, terbagi menjadi 3 sistem utama : Switching System (SS), Base Station System (BSS), dan Operational Support System (SS).
Gambar 2.2. Jaringan GSM 2.6. Short Message Service (SMS) Draft
Gambar 3.1. Diagram Perancangan Sistem
10th Seminar on Intelligent Technology and Its Applications, SITIA 2010 ISSN: 2087-331X akan menjalankan perintah pada mesin UNIX 3.2. Setup dan Instalasi Program Gnokii Tahapan perancangan simulator dimulai dengan /usr/sbin/ping –c 10 IP yang dilihat. Hasil dari membuat sebuah program penerjemah untuk NOKIA proses ini akan dikirimkan kembali kepada user GSM yang disebut GNOKII, GNOKII pada simulator yang megirimkan pesan tersebut. ini akan berjalan pada OS Linux pada versi kernel 2.4. Web Server Status : Karena software ini secara default tidak terinstall pada SMS yang diterima akan melakukan linux ini sehingga di butuhkan software tersebut start/stop/restart pada service Web pada Server. dengan cara download dari internet. Shutdown Proses ini dilakukan untuk melakukan Setelah proses download, extract, configurasi dan Reboot/Halt pada Mesin Server. instalasi. program ini dapat di jalankan dengan convensional maupun otomasi. Untuk loading IV. PENGUJIAN DAN ANALISA GNOKII pada simulator ini di lakukan dengan manual. 4.1. Metode dan Skenario Pengujian Setelah melakukan setup dan konfigurasi tahapan [root@root]#wget -c selanjutnya adalah menentukan metode dan skenario http://gnokii.org/download/binaries/Debian/gnoki pengujian simulator. i_0.3.3.tar.gz [root@root]# tar –xvzf gnokii_0.3.3.tar.gz 4.1.1. Metode Pengujian [root@root]#cd gnokii_0.3.3 Metode pengujian dilakukan seperti gambar 4.1: [root@root]# ./configure [root@root]#make [root@root]#make install [root@root]#ldconfig 3.3. Perencanaan SMS Gateway Dalam perencanaan SMS gateway ini, komponen utama yang digunakan adalah sebuah terminal bergerak menggunakan Nokia GSM 5100, yang merupakan terminal bergerak GSM 900 dengan kemampuan layanan fitur-fitur jaringan GSM (Voice,SMS, Data dan FAX). Nokia GSM ini akan digunakan sebagai sebagai SMSC yang dihubungkan dengan menggunakan kabel serial RS232, yang akan mengririmkan informasi jaringan TCP/IP sesuai request yang diinginkan melalui SMS. Gambar berikut ini merupakan konfigurasi elemen-elemen gateway SMS dengan menggunakan Nokia GSM.
Gambar 3.2. SMS Gateway 3.4. Data Proses pada SMS Gateway Setelah data diterima oleh SMS gateway langkah selanjutnya adalah melakukan proses pada mesin router. Proses yang dilakukan adalah : PC Server Status Pesan yang terima berupa request untuk melihat status ip yang aktif. Jika pesan ini diterima maka Draft
Gambar 4.1 Kondisi pengujian Pada gambar 4.1, pengujian ini dilakukan dalam waktu yang berbeda, hal-hal yang diujikan pada sistem ini adalah: a. Realibilitas sistem apabila digunakan pada waktu yang berbeda. b. Pengujian Sistem SMS Gateway pada PC Server 4.1.2. Skenario Pengujian Dalam pengujian 4.1.1 a); Adalah menghitung waktu yang dibutuhkan Sistem untuk meng-eksekusi perintah yang diminta oleh User Hand Set kepada Remote Kontrol Hand Set. Pengujian ini di butuhkan karena untuk mengetahui apakah sistem yang digunakan dapat diimplemtasikan dengan baik. Pengujian 4.1.1. b); Dengan menggunakan skenario sistem yang sama dengan point a); tetapi hanya melihat hasil SMS yg diterima Oleh User Hand Set, mengontrol sebuah service yang dimiliki oleh PC server dengan cara melakukan START/STOP/RESTART, hasil eksekusi perintah tersebut akan di terima kembali oleh User Hand Set dan mengontrol sebuah sistem pada PC Server yang hanya dapat dilakukan oleh seseorang yang memiliki akses SuperUser/Administrator untuk melakukan Shutdown Reboot maupun ShutDown Halt. 4.2. Pengujian-pengujian yg dilakukan pada Simulator.
10th Seminar on Intelligent Technology and Its Applications, SITIA 2010 ISSN: 2087-331X PC Server tersebut berdiri sendiri / stand, perintah pada commmand harus diubah sebagai berikut: 4.2.1. Pengujian Realibilitas Sistem. Dari gambar 4.1: User Hand Set = A, SMS Gateway # ifconfig eth0 down SAT-C = B, SMS Gateway T-SEL = C, Remote Microsoft Windows XP [Version 5.1.2600] Kontrol Hand Set = D, PC Server = E T1 = adalah waktu antar A mengirimkan SMS ke D sampai A menerima informasi SMS terdelivery. T2 = adalah waktu antara A mengirim SMS dengan saat D menerima SMS yang dikirim oleh A. T3 = adalah waktu antara A mengirim SMS ke D sampai A menerima SMS hasil Eksekusi E.
ZONA
I
II III IV
Tabel 4.1. Pengujian Realibilitas Sistem Waktu Tempuh (Detik) JAM T1 T2 T3 20 15 50 08-10 20 15 70 25 15 60 10-12 25 15 70 25 20 90 12-14 25 20 90 30 20 100 14-16 20 20 90 20 15 70 16-18 10 10 30 15 10 25 18-06 10 10 20 10 10 25 06-08 15 10 25
4.2.2. Pengujian Sistem SMS Gateway pada PC Server. 4.2.2.1. Pengujian Koneksi dengan PING Untuk pengujian ini, konfigurasi jaringan yang digunakan tampak pada gambar 3.1 Network router yang ada difungsikan untuk membuat server harus mengaktifkan eth0 terlebih dahulu, dengan menggunakan ip public: PC Server IP PC Client 1 PC Client 2 PC Client 3
202.154.57.249/28 IP 202.154.57.250/28 IP 202.154.57.251/28 IP 202.154.57.252/28
Perintah mengaktifkan Piranti Network pada OS Linux adalah sbb: 1. Cek Module Network apakah sudah terloading. #lsmod : 8139too 13932 1 2. Asosiasikan dengan sebuah IP # ifconfig eth0 202.154.57.249 \ netmask 255.255.255.248 3. Jika tidak ada Error, cek dengan: # ifconfig Setelah tampak eth0 202.154.57.249 kemudian hal itu dapat dilakukan hal serupa untuk PC Client . Namun jika kita menginginkan menghentikan fasilitas network pada ethernet tersebut yang mengakibatkan Draft
(C) Copyright 1985-2001 Microsoft Corp. C:\Documents and Settings\Cahyo Darujati>ping 202.154.57.249 Pinging 202.154.57.249 with 32 bytes of data: Reply from 202.154.57.249: bytes=32 time<1ms TTL=128 Reply from 202.154.57.249: bytes=32 time<1ms TTL=128 Reply from 202.154.57.249: bytes=32 time<1ms TTL=128 Reply from 202.154.57.249: bytes=32 time<1ms TTL=128 Ping statistics for 202.154.57.249: Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss), Approximate round trip times in milli-seconds: Minimum = 0ms, Maximum = 0ms, Average = 0ms C:\Documents and Settings\Cahyo Darujati>
Gambar 4.2. Hasil pengujian 1 Berarti pada jaringan tersebut, tidak ada satupun yang dapat terhubung kepada PC Server, sehingga jika kita lakukan ping dari client dengan ip 202.154.57.249 hasilnya adalah sebagai berikut. Microsoft Windows XP [Version 5.1.2600] (C) Copyright 1985-2001 Microsoft Corp. C:\Documents and Settings\Cahyo Darujati>ping 202.154.57.249 Pinging 202.154.57.249 with 32 bytes of data: Destination host unreachable. Destination host unreachable. Destination host unreachable. Destination host unreachable. Ping statistics for 202.154.57.249: Packets: Sent = 4, Received = 0, Lost = 4 (100% loss),
Gambar 4.3. Hasil Pengujian 2 4.2.2.2. Ping SMSC gateway dalam hal ini PC Server mempunyai ip 202.154.57.249 sedangkan PC Client mempunyai ip 202.154.57.250 dan pc client 192.168.1.2. Untuk melakukan monitoring pada link status tersebut, format perintah yang kita tulis dalam SMS adalah Ping:xyy.xyy.xyy.xyy (xy adalah angka dengan nilai x=1-2 dan y=0-5).Berikut adalah tabel untuk hasil ping dari handset kita ke SMSC Gateway. 4.2.2.3. WEB Untuk melakukan Start/Stop/Restart pada PC Server, kita dapat membuat membuat script pada file tertentu. Tabel 4.3. Hasil Test WEB dari SMS TEST TEST NO NAME 1 START WEB SERVER 2 STOP WEB SERVER 3 RESTART WEB SERVER
INPUT/ACTION
RESULT/OUTPUT
WEB:START
Apache Server is Start
WEB:STOP
Apache Server is Stop
WEB:RESTART Apache Server is Restart
Ada 3 perintah yang akan digunakan dalam WEB ini, yaitu START WEB rules, STOP WEB rules, RESTART WEB rules. Sedangkan perintah yang akan
10th Seminar on Intelligent Technology and Its Applications, SITIA 2010 ISSN: 2087-331X digunakan dengan menulis SMS pada handset kita Dari pengujian pengujian yang dilakukan diatas adalah : nampak bahwa sistem tersebut dapat dikategorikan realibel apabila diterapkan dalam kondisi sebenarnya. START WEB Rules : WEB:START Karena waktu respon sistem yang diberikan tidak STOP WEB Rules : WEB:STOP terlampau lama dan masih dalam tempo dibawah 5 RESTART WEB Rules: WEB:RESTART menit atau 300 detik. Batas maksimal 5 menit ini didasarkan pengalaman bahwa waktu tersebut cukup Tabel 4.2. digunakan seorang network administrator untuk Hasil Test ping dengan SMS menunggu kepastian dari informasi sistem yang sangat TEST TEST NAME INPUT/ACT RESULT/OUTPUT dibutuhkan. NO ION 1
Status
eth0
ping:
10 packets transmitted 10 packet received, 0% packet loss 202.154.57.2 round-trip 49 min/avg/max/mdev = 0.018/0.034/0.014/0.0 36 ms
Tabel 4.4 Hasil Test Shutdown dari SMS TEST TEST INPUT/ACTION NO NAME 1
Reboot Shutdown:Reboot
2
Halt
PC Server 2
Status
localhost
ping:
127.0.0.1
10 packets transmitted 10 packet received, 0% packet loss round-trip min/avg/max/mdev = 0.018/0.034/0.014/0.0 36 ms
PC Server 3
Status
PC
ping:
10 packets transmitted 10 packet received, 0% packet loss 202.154.57.2 round-trip 50 min/avg/max/mdev = 0.018/0.034/0.014/0.0 36 ms
Client 1 4
Status
PC
ping:
10 packets transmitted 10 packet received, 0% packet loss 202.154.57.2 round-trip 51 min/avg/max/mdev = 0.018/0.034/0.014/0.0 36 ms
Client 2 5
Status
ping:
10 packets transmitted 0 packet received, +10 errors, 100% packet loss
PC Client (kabel 202.154.57.2 putus) 52
4.2.2.4 SHUTDOWN Untuk melakukan shutdown pada PC Server kita dapat membuat membuat script pada file. Ada 2 perintah yang akan digunakan dalam shutdown ini, yaitu reboot shutdown rules dan halt shutdown rules. Sedangkan perintah yang akan digunakan dengan menulis SMS pada handset kita adalah : Reboot shutdown Rules: Shutdown:reboot Halt shutdown Rules: Shutdown:halt Dengan format nama rule sebagai berikut: #/sbin/sudo reboot atau #/sbin/sudo halt Hasil tabel pengujian dengan menggunakan SMS adalah sebagai berikut: 4.3 Analisa Draft
Shutdown:Halt
RESULT/OUTPUT PC Server akan melakukan Restart PC Server akan melakukan power off
V. PENUTUP Dari hasil implementasi sistem remote kontrol ini diperoleh beberapa kesimpulan dan saran. 5.1. Kesimpulan Dalam bab ini akan ditunjukkan hasil kesimpulan dari analisa remote kontrol berbasis jaringan TCP/IP dengan menggunakan SMS. 1. Sistem komunikasi antara terminal bergerak dan jaringan TCP/IP memerlukan software interface, yaitu: GNOKII untuk berhubungan dan menjembatani aliran data yang mempunyai format berbeda dengan menggunakan SMS Gateway. 2. SMS gateway dapat difungsikan sebagai server dan kontrol jaringan TCP/IP tersebut. 3. Penggunaan sistem pada Jaringan TCP/IP dengan menggunakan SMS ini memungkinkan kita melakukan kontrol secara mobile selama berada dalam jangkauan operator GSM 5.2. Saran Dari pembahasan, perencanaan, implementasi sampai dengan pengujian sistem, ada bebera saran : 1. Untuk Sistem HP berbasis Java, dapat dikembangkan sebuah kontrol yang lebih kompleks, sehingga dapat melakukan beberapa instruksi secara multi tasking. 2. Penggunaan Sistem ini sebaiknya menggunakan kartu GSM yang sama. DAFTAR REFERENSI [1] Onno W. Purbo, Dasar-dasar TCP/IP, Elex Media Komputindo, 1998 . [2] Knoppix Project, Linux Live CD Distribution, based on Debian, http://www.knoppix.org/ [3] Gnokii Project, Open Source Tools for Your Mobile Phone, http://www.gnokii.org [4] Scott B Guthery and Mary J. Cronnin, Mobile Application Development with SMS and the SIM Toolkit, McGraw-Hill Telecom Profesional, 2002. [5] J. Postel, "RFC 791: Internet Protocol (IP),"
10th Seminar on Intelligent Technology and Its Applications, SITIA 2010 InterNet Network Working Group, September 1981. [6] J. Postel, "RFC 793: Transmission Control Protocol," InterNet Network Working Group, September 1981.
Draft
ISSN: 2087-331X