ProsidingPertemuanIlmiah SainsMateri 1996
INTERAKSI PERMUKAAN RESTORASI AMALGAM DAN STRUKTUR GIGI DENGAN BAHAN PEREKAT DENTIN! Yosi K.E. Arianto2, Parangtopo S2 ABSTRAK INTERAKSI PERMUKAAN RESTORASI AMALGAM DAN STRUKTUR GIGI DENGAN BAHAN PEREKAT DENTIN. Restorasiamalgammemerlukanadaptasiyang baik dengangigi khususnyadentin. Pemakaianbahan perekatdentin (BPD) di bawah restorasiamalgamtelah digunakanuntuk meningkatkanketahananrestorasigigi, mengurangi kebocorantepi, mencegahkaries sekunderdaDmemperkuatgigi itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi shearbond strength, pola fraktur yang terjadi daDinteraksidari restorasiamalgamterhadapdentin yang direkatkandengan2 macam BPD komersial. Permukaan1/3 oklusaldari 20 gigi molar manusiatanpakariesyangtelah dicabut,dipotongtegak lurus sumbugigi daDdipoles denganSiC 600 grit untuk mendapatkanpermukaandentin. Restorasiamalgamtembagatinggi (Valiant, Ivoclar) bentuk silinder direkatkan pada spesimendenganBPD AmalgambondPlus (ABP) daD Syntac-Variolink (SV), daD setelahdisimpan7 hari dalam kelembaban100%. daDtemperatur37°C, diuji .vhearbond strength denganInstron Universal testing machine.Pola fraktur yang terjadi padaantar permukaan diobservasidenganSEM, sedangkanciri interaksi kimia dari BPD denganpermukaandentin dievaluasidengan Infra red spectroscopy(IRS)padalempengdentin yang telah dipersiapkan (tebal:l: 2 mrn). Shearbond strengthadalah 9,96 Mpa untuk SV dan21.5 Mpa untuk ABP. Terlihat adanyapola fraktur yang bersifatadhesifmaupunkohesif padakeduaBPD sedangkanevaluasidenganIRS terlihat adanyasedikit perubahanpita absorbsi dari protein daDmineral. PemakaianBPD dapat meningkatkanadaptasiamalgamterhadapdentin, namun kualitas interaksi permukaannyadapatdipengaruhiolehjenis BPD daDamalgamyangdigunakan,strukturdentindaDkondisipenyimpanan. ABSTRACT SURFACE INTERACTION OF AMALGAM RESTORATIONS BONDED TO DENTIN. wng lasting amalgam restorationsshouldadaptwell to thedentin. Dentin bondingagentshavebeenintroducedto bond amalgamrestorationsto dentin with the purposeof increasing bond strength, reducingmicroleakage,preventing secondarycaries and reinforcing the tooth itself. The aim of this study was to investigatetheshearbond strengthof amalgambondedto dentin using 2 commerciallydentin bonding agents,the fracturepatternand its characteristicchemicalinteractions.Twenty extractednon caries humanmolar teeth were cut at the third occlusal surfaceperpendicularto the axis and then polished with SiC 600 grit. Cylindrical high copper amalgam(Valiant, Ivoclar) restorationswere condensedto the dentin surfaceusing dentin bondingagents;Arna1gambond Plus (ABP) and Syntac-Variolink(SV). After storagein 100%relativehumidity, and temperatureof 37°C, for 7 days,shearbond test was conductedusing Instron Universaltestingmachine. Fracturepatternwas evaluatedby SEM to correlatethe findings of the measuredbond strength.Characterizationof the chemicalinteractionof the dentin bonding agent/dentinwas determinedusing Infra Red Spectroscopyin a prepareddentin discs(2 mm of thickness).The resultsindicatedshearbond strengthof 9,96 Mpa for SV and 21,5 Mpa for ABP. Fracturepattern showeda combinationof adhesiveand cohesivefailure in both dentin bonding agents.IRS investigationrevealedchangesin protein and mineralabsorbsionbands.It wasconcludedthat dentin bonding agents can increaseadaptationof amalgamto dentin, howeverthe surfaceinteraction quality will also dependon the type of dentin bondingagentsand amalgamused,dentinstroctureandthe storagecondition.
PENDAHULUAN Sampai saat ini material tambal amalgam masih banyak digunakan sebagai material tambal pilihan karena kekuatannya yang sangat tinggi, mudah dimanipulasi dan biaya murah dibandingkan dengan material tamballainnya (direct filling materials). Salah satu kekurangan dari material tambal.ini adalah adaptasinya terhadap gigi kurang baik. Biasanya dibawah suatu tambalan amalgam dilapisi oleh semen atau basis untuk memberikan perlindungan pada pulpa terhadap panas atau aksi mekanis. Sejak ditemukannya sistim etsa asam pada enamel gigi sebagai upaya merekatkan material tambal komposit resin pada gigi [1], maka dalam 10-15 tahun terakhir ini telah dikembangkan bahan perekat dentin (BPD) atau dentin bonding agent yang dimaksudkan untuk mendapatkan perekatan tambalan yang lebih maksimal pada gigi terutama dentin. Dengan tujuan meningkatkan ketahanan tambalan yang tinggi di dalam mulut, BPD dikembangkan pula untuk memperbaiki adaptasi amalgam pada gigi, mengurangi 1 Dipresentasikan pada Seminar Ilmiah PPSM 1996 2 Program Stidu Materials Science, Program PascasarjanaUniversitas Indonesia
kebocoran tepi, retensi lebih kuat daD sekaligus memperkuat gigi. Amalgam merupakan senyawa intermetalik yang rapuh (brittle) dengan kuat tekan tinggi daD kuat tarik rendah [2]. Amalgam harus tahan terhadap berbagai beban akibat tekanan kunyah tanpa patah, oleh karena itu penambahanBPD di bawah amalgam dianggap dapat mengatasi masalah tersebut. Oleh karena itu konsep bonded amalgam yang cukup baru ini masih memerlukan evaluasi lebih lanjut mengenai sifat-sifat antar permukaan antara Dentin-BPD daD Amalgam
[3-5]. lnteraksi antara dentin-BPD-amalgam penting diketahui sebagai dasar penelitian clan pengembangan teknologi bahan adhesif untuk mendapatkan tambalan yang lebih kuat clan lebih tahan lama. Dentin merupakan komponen utama dari struktur gigi, sehingga struktur mikro clansifat-sifatnya menjadi penentu utama pada hampir semua aplikasi restorasi kedokteran gigi. Sebagai bagian gigi yang vital/hidup, dentin terdiri dari 45% volume hidroksiapatit (fasa mineral), 33% rasa organik (kolagen) clan 22% air [6-7]. Dentin dianggap pula sebagai komposit alam dimana kristal-
161
kristal hidroksiapatitnya terdapat di dalam matriks organik, disamping adailya saluransalurantubuli dentin (berisi cairan dentin)yang berhubungandengan pulpa, yang menambah kompleksnyastrukturdentinini. Untuk mendapatkan rekatan yang maksimal, dentin harus dapat berinteraksi secarakimia ataupunmekanisdengantambalan sehinggadiupayakanadanyaperekatdentindan tambalan.Perkembangan BPD berlanjutdengan penemuan-penemuanbahan adhesif dari cyanoacrylate,epoksi,poliuretan, bis-A-GMA, chorophosphate ester, N-tolyl glycine glycidylmethacrylate,4-META dan lainnya [79], yang sebelumnya dimaksudkan untuk merekatkan material tambal komposit resin sewarnagigi pada dentin atauenamel.Namun karena amalgam masih menjadi tambalan pilihan maka BPD dikembangkanpula untuk dipakai sebagai perekat amalgam terhadap dentin. Rekatan BPD terhadap dentin dan kompositresinpadaumumnyadapatditentukan dengan pengujian mekanis shear atau penyimpanan,jenis BPD dan material tambal yang tensile bond, namunhasilnyatergantung pula daTikualitas gigi, digunakandan metoda pengujiannya[10]. Kuat rekat yang tinggi diharapkan terjadi akibat adanya interaksi kimia dan mekanis antara dentin dan BPD sehingga membentuk interpenetrating network antara BPD dandentin[11-12]. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi interaksi yang terjadi antara dentin, bahan perekat dentin dan amalgam melalui pengujian mekanis shear bond strength,observasidaerah interaksildebonding amalgamdenganScanningEletron Microscope dan interaksi kimia yang terjadi antara dentin dan bahan perekat dentin dengan infra red spectroscopy. CARA KERJA 1. Pengujian Shear Bond Strength (SBS) Dua puluh gigi molar manusia tanpa karies, yang telah dicabut, dipotong pada 1/3 oklusal , tegak lurus sumbu gigi untuk mendapatkanpermukaan dentin. Gigi kemudian diletakkan pada plastic holder yang diberi self curing acrylic resin untuk uji shear bond. Selanjutnya, permukaan dentin dipoles dengan SiC 600 grit basah daD disimpan dalam deionized water pada 37°C selama 24 jam. Spesimen gigi kemudian dibagi 2 grup dengan perlakuan sebagai berikut : Gru~ 1 : Sepuluh spesimen gigi diberi BPD Syntac-Variolink (SV/ Vivadent-Ivoclar, USA) sesuai petunjuk pabrik daD diberi amalgam
162
tembagatinggi Valiant (Ivoclar NG'rthAmerica, USA).Amalgamdikondensasipada permukaan dentin dalam cetakansilinder pla."tik, tinggi 5 mm dan diameter4 mm dankemudiandisimpan selama7 hari pada 37°C I 100% kelembaban relatif. Qn!Q..l.: Sepuluhspesimengigi diperlakukan samadengangrup 1, tetapi menggunakanBPD AmalgambondPlus + HPA (High performance Additive)powder (ABPI Parkell,USA). PengujianSBS dilakukan denganalat InstronUniversaltestingmachine(Series4200 System) dengan chisel shaped rod, beban sebesar200 kgf, kecepatan0,5 mm/menit,yaitu sejajar pada daerah rekatan ant:ara silinder amalgamdandentin. 2. Evaluasi dengan Scanning Electron Microscope(SEM). Permukaandentin dan amalgambasil debonding daTi pengujian SBS dievaluasi dengan Scanning electron miroscope (SEM Stereoscan240, Cambridgeinstruments).untuk mengetahuigambaranadhesive atau cohesive failure daTi antar permukaan dentin-BPDAmalgam. 3. PengujiandenganInfra Red Spectroscopy (IRS) Dua buah lempeng dentin, tebal :t2 mm, daTi 2 gigi molar manusia tanpa karies yang dicabut, dipersiapkan sebagai spesimen untuk pengujian ini. Permukaan dentin dibuat dengan cara memotong 1/3 permukaan oklusal gigi tegak lurus sumbu gigi dengan alat trimmer + air, sehingga didapat permukaan dentin. Potongan kedua dilakukan :t2 mm sejajar di bawah permukaan tersebut hingga didapat lempengan dentin. Setelah dipoles dengan silicon carbide 600 grit, lempeng disimpan dalam deionized water, 37°C, samp:aidilakukan
pengujian dengan IRS. Lempeng dentin masing-masing diberi bahan perekat dentin (BPD) sesuai tahapan daTi petunjuk pabrik, yaitu ; Syntac-Variolink (Ivo(:lar North America, USA) daD Amalgambond Plus (Parkell, Farmingdale, USA). Tahapan pemakaian bahan perekat dentin serta komposisinya terlihat pada Gambar 1. daD Tabell.
Garnbar I. Sterna tahapan pelakuan pacta d~~ntindengan BPD Syntac-Variolink dan Arnal:garnbond Plus.
VLC = visible light cure.
:I ,~
Spektra IRS daTi lempeng dentin yang telah diberi tahapan BPD didapat dengan mengg~nakan alat Infra red Spectroscopy (1310 'Infra-red spectroscopy,Perkins-Elmer) denganprisma KRS/Ge, scan time 12 menit, dan spectral range 4000-600 cm-l. Hasil
spektia daTi setiap tahapan prosedur BPDpada dentin dan masing-masing bahan BPD dibartdingkan dan dianalisa untuk mengetahui kemungkinan adanya ihteraksi kimia antara dentin clan bahanBPD.
Tabel I. KomposisiUtamadari BahanPerekatDentin Syntac-Variolink danAmalgambondPlus + HPA.
"
11
Syntac-Variolink
Amalgambond Plus
Primer Tetraethyleneglycol dimethacrylate (TEDGMA), maleic acid,acetone,air Adhesive Poly(ethylenegiy~oldimethacrylate), glutaraldehyde.air : HeUobond Bis-phenol-A-giycidylmethacrylate (Bis-GMA), TEDGMA Base VarioUnk Ba glassfiller, urethaneimethacrylate, BisGMA, TEDGMA, Spharosil, Ytterbium trifluoride, pigmen,catalyst, stabilizer Catalyst VarioUnk Urethanedimethacrylate,Bis-GMA, VillGMA, Ba glassfiller, Spharosil,. Ytterbium trifluoride, pigmen,katalisdan stabilizer
c.
...'
Activator 10% citric acid + 3% fe~c aci4
c{!~ "
Adhesive Hydroxyethyl meth1iCrylllte (HEMA)
Catalyst Tri N butyl borane oxide (TBB) Base
.,
4 metacryloxyethyltrimellitate anhydride(4-META)
.
HPA Poly methyl methacrylatefibers
1102
RASIL DAN PEMBAHASAN
secara superfisial. sehingga kolagen den~,' terekspos. Larutan ini menstabilkankolalf (Fe3+mengadakancross-link.dengankola~ sehingga tahan terhadap denaturasi) dlih mempertahankanintegritas molekul proteiilQ dentin.
Dari basil uji kuat rekatan. didapatkan skaT rata-rata shear bond strength dentinSyntac-Variolink-Amalgam adalah 9,96 Mpa daD untuk Dentin-Amalgambond Plus + HPAAmalgam adalah 21,5 Mpa, seperti terlihat pada Tabel 2. Kuat rekatan ABP yang lebih besar daTi SV pada penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu [13-15]. Tabel2. Shearbond stren.tth antara
ABP (Mpa)
sehingga
.
amal2am dan dentin.
N
Bahan adhesif pada ABP digunakan untuk meningkatkan wetting substrat dentin -
SV (Mpa)
f~~;.,~j;\f: " Bahan aktifator ABP yang terdiri dilri'{; larutan 10% citric acid dan~% ferric"~ dinyatakan potongan/debris
dapat daTi
aicifuber dentln/kotoran
sl"hkan:::"' 'sl.s '"a '"j'""';' ," '($~~(lr
layer) daD mendemineralisasi,permukaan dentin ,
memudahkan
penetrasi
4
META/MMA TBB [16]. Polimerisasi yang terjadi in-situ akan menghasilkan Iapisan komposit terdiri daTi kolagen. kristal hidroksiapatit daD resin pada permukaan dentin yang disebut hybrid layer/resin interdiffusion zone [17J. Terbentuknya hybrid layer ini meningkatkan kuat rekatdan disebutkan juga tahan terhadap asam daD tidak mudah larut sehingga memberikan proteksi yang baik pada dentin daD pulpa. Pemakaian BPD sebagai bah~~ere~t ~algam umumnya mencapai kua~:~~~t: ~q ¥!?a;..(~,~~.SVdapat mendekati ku~t;'rekatm1';~at:ij~'~BP dua kali lebih kare.na"pada-".-" .;;... penelltlan Inl;! penYlmpanan' hanya dl1akukan ,...J!itda ke~aban 100%. sehingga ABP yang ";d~an,.,.s~~lin'2Ki tidak
911nyak
g
mengalami
Jn
M~asan g
peru~l1ha1i
sifat
r
r9
r ;;:J::"'~' '", '"
akibat
,,:;1,* i;
:~ ,;
,...~~
keltlungkin~ penyerapan ait;, Namun' Cf~(~"~' kel.embaba!1 mungkin memp~ngaruhi "SV;1~';:i;,j ,
\:,,".;',.
.163
.,Wi, f\
'O:1~ '.
c
,
; ,'-)1""'"
:i i\\ i
""
,I ,. I
'._.,./~~ I~:,(
dimana komposisi Tetra ethylene glycol 'dimethacrylat~-Dya bersifat hidrofilik dan mempunyaisifat menyerapair yang lebih besar kareDa gugus eter daD hidroksil yang lebih
banyak[20].
teijadi\1muIJmyatnerupakan kombinasi fraktur adhesi( a:ntitra dentin.ABP/SV-Amalgam daD frakturkohesif pada amalgam. 'Bond strength yang tinggi memperlihatkan bahwa resin lebih kental daD permukaan resin kasar dan terlihat resin yang masuk ke dalam sela-sela partikel bulat dari amalgam [24] (Gambar 4,5,6). Sedangkan pada nilai bond strength yang rendah, fraktur yang terjadi pada umumnya bersifat adhesif yang terjadi antara BPD daD Amalgam. lnteraksi antara BPD dan amalgam yang lemah dimungkinkan karena adanya polymerization shrinkage yang terjadi pada resin daD pengaruh kelembaban atau sifat basah dari BPD yang dapat melemahkan
,
-
L-"\../~.'
~
r-,--\f ... ~
~
\
I
i" ,
I
J '_",
t
-'"\ I
'"
Ii-
"~.1f\
VOl;'
... ~
amalgam [25-27] memungkinkan terjadinya gap antara amalgan dan BPD.
v~r
--.
-,-
'~_rJ ,-
-'
w
"
-
-;.~~ / ...,..
Jarnbar2. GarnbarnnIRS dari Syntac-Variolink.pada substrat dentin.a. Substratdentin. b. Dentin+ pumice.c. Dentin+ primer. d. Dentin+ adhesive.e. Dentin+ Heliobond. f. Dentin+ base/catalystVariolink..
./
/'-~
-.oJ I'
I I'.'
-
I ..1/
.1 to #
Bila dilihat pada basil IRS. pita osorbsi protein daD karbonat (amida. 1650 '1il.. 1550 cm-l; karbonat, 1450 -1400 cm-1 ) ~ berubah posisi tetapi meningkat ~rbsinya sehingga konsentrasi protein, ~.tionat dentin lebih menonjol setelah ~berian bahan aktivator ABP atau primer SV
I--/'//~v -.0..-
lanJut..~
untuk
mas1
menunJ~~~,"ata
per
u
pent
an
e
IR
S ~.~~~ 'r.t i1:~i-i:,q)r;1
l'
'~r!
@
struktur dentin. a. Substratdentin. b. Dentin +pumice. c. Dentin + activator. d. Dentin + adhesive. e. Dentin + base/catalyst ABP.
Gambaran hasil debonding yang dievaluasi dengan SEM terlihat pada Gambar 4 -8.
0 ~..
Glimbar .0
,'..
4. Komblnasl'adheswedan ,
~~~,~!!!,~~:o~_o~~-":..
Hasil obse~~~..deng8;n SE.Mte'r~!'I~,r[':-'o~::~:::c :00'::".'" ::.'"~",:I"', pola fraktur yang terJ.adlantaradenUn.~BPDdan ".-c.;'1)~'~;'o:;oc Amalgam, terlihat bCrvariasi. Pola fraktur yang 0 t"~~. ,"cO 164
141»
.umber CIllo!
Garnbar 3. Gambaran IRS dati Amalgambond Plus pada
atau tidak berubah (fosfat, 1100 -970 cm-l) [8]. Hasil evaluasi IRS dari dentin dengan BPD Syntac-Variolink daD Amalgambond Plus terlihat pada Gambar 2. daD 3. Gambaran pita-pita absorbsi pada ~bagai tahapan pemakaian BPD Sy daD ABP ticdak banyak mengalami perubahan posisi f masih identik yang dapat diasumsikali bahwa kedua BPD ini tidak berikatan secara lC:ovalen dengan substrat dentin [21], Oleh kare,na itu, interaksi adhesi yang terjadi antara den9n dap i;; BPD mungkin didapat dari ikatan sek\1nder ;'1' Yan g lebih ::'i,:.' 0 ,..,. I lemah (mis, ikatan van derl Waals). DeJnikian ;; pula kuat ikat antara deptin ,dan BPD i* dapat ,;:; pula dihasilkan dari ~e~nsi mikrome~s ,yans (o~l: didapat dari penetra:si77resinke dal~U!i:. d . d be ..1. ' [2"s.~"'..,:" "31' ~,,:, ; enUn an mem nt~ resIn tags lb ;h' CO Dal hal '. 0"h :c 1 liu" 1m
,.-
WI"
sedangkan absorbsi fosfat sedikit berkurang
am
!
cohesive/allure i ,~:~ ro~~
pada _0;0:"0.. " if: :'
1l:!:o '~;);I ;~~ft,,~t~;~'i;1\!~ 0 ',:"'1./ '0
~
KESIMPULAN Kuat rekat dengan Amalgambond Plus lebih besar dari pada kuat rekat amalgam-dentin dengan Syntac-Variolink namun masih dalam batas optimal. Besarnya kuat rekat ini dipengaruhi oleh komposisi bahan BPD serta amalgam yang dipakai (partikel bulat dari Valiant), dimana masing-masing bahan memberikan ciri interaksi tersendiri. Hasil IRS
memberikan sedikit perubahan pita absorbsi Garnbar5. BPD ArnalgarnbondPlus yang melekatpada dentin dengan pennukaannya ireguler karena cetakan partikelamalgam.
Gambar.6. Resin yang masuk ke dalam sela-selapartikel amalgampadaAmalgambondPlus.
Gambar. 7. Integritas ikatan antara. AmalgamAmalgambondPlus-dentin-enamel.
Gambar.8. Integritas ikatan antara Amalgam-Syntac. Variolink-Dentin-Enamel.
dari protein daD karbonat akibat pemakaian bahan primer SV daD activator ABP, tetapi tidak terlihat adanya perubahan posisi pita-pita absorbsi sehingga dapat diasumsikan tidak adanya interaksi kimia. Untuk itu perlu penelitian lebih lanjut guna menunjang datadata IRS ini. Observasi dengan SEM menunjukkan adanya kombinasi adhesive daD cohesive failure antara Amalgam-BPD daD dentin, dimana pengaruh struktur dentin (banyaknya tubuli dentin), kondisi penyimpanan ikut berperan.
DAFTAR PUSTAKA 1. BUONOCOREM.G. Adhesionin Biological Systems.(1970)225-253. 2. PHILLIPS R.W. SKINNER'S Scienceof DentalMaterials. 9th ed., (1991)303-325. 3. GWINNETI' A.J.,BARATIERI L.N., MONTEIRO S., RITTER A. V. QuintessenceInt. 25 (1994) 687-695. 4. MILLSTEIN P.L., NAGUIB G.H., J. PROSTHET Dent. 74 (1995)106-109. 5. CHANG J.C., CHAN J.T., CIrnEDA H.N., Iglesias A. J ProsthetDent. 75 (1996)495-498. 6. VAN NOORTR. Introductionto Dental Materials. (1994) 136-147. 7..SWIFT E.J.,PERDIGAOJ.,HEYMANN H. QuintessenceInt. 26 (1995)95-107. 8. ELIADES G. Trans. Acad Dent Mater, (1993) 152-175. 9. RUYTER I.E. Op. Dent.,5 (1992)32-43. 10. Oilo G. Int.Dent J. 43 (1993)492-498. 11. EricksonR.L. Op. Dent. 5 (1992)81-94. 12. PASHLEY D.H., HORNER J.A., BREWERP.D. Op. Dent. 5 (1992) 137 -150. 13. COVEY D.A., MOON P.C. AM J. Dent. 4 (1991) 19-22. 14. COOLEY RL., TSENG E.Y., BARKMEIER W.W. Quintessence Int. 22 (1991)979-983. 15. PERDIGAO J., SWIFTE.J., DENEHY G.E., WEFEL J.S.,DONLY K.J., J Dent Res. 73 (1994)44-55. 16. NAKABAYASHI N., Op Dent 5 (1992) 125-130. 165
~
17. NAKABAYASHI N., NAKAl';'fURAM.. YASUDA N.J. ESTHETDent. 3 (1991)
133-138. 18. CRAIG R.G., O'BRIEN W.J.,PowersJ.M. Dental Materials Propertiesand Manipulation, (1996)92. 19. GENDUSAN.J. J EsthetDent. 4 (1992) 58-650 20 INDRANI D.J, HERDA E. Prosiding PekanIlmiah Ilmu KedokteranGigi Terapan (1996). 21. SPENCERP.,BYERLEY T.J., EICK J.D., WIlT J.D. DentMater. 8 (1992) 1015. 22. PASlll.EY DH. Trans Acad Dent Mater. 3 (1990)55-73. 23. VAN MEERBEEK B., INOKOSHI S., BRAEM M., LAMBRECHTS P., VANHERLE G. J Dent Res.71 (1992) 1530-1540. 24. RUZICKOVA T., STANINEC M., MARSHALL G.W. J Dent Res. 73 (1994) Abstr. # 2289. 25. HADA VI F., HEY J.H., AMBROE E.R., EL BADRA WY H.E. GenDent 43 (1993)
49-53. 26. YAMADA T., FUSAYAMA T. J Dent Res.60 (1981)716-729. 27. OSBORNEJ.W., HOWELL M.L. AM J Dent 7 (1994)337-340
1l\l\
DISKUSI Rukibati PPSM: Dalam penelitian ini digunakan dua macam BPD yaitu SV daD ABP, dan temyata ABP lebih kuat ikatannya; pertanyaannya bagaimanakonsumenmengetahuibahwa ABP dayaikatnya lebih kuat ? YosiKE. Arianto : Konsumentidak tabu apakah ABP/SU lebih kuat/tidak kecuali dengan memberitahukannya. Datam hat ini, pengujian-pengujian ini dilakukan untuk mengevaluasipula apakah bahan perekat dentin yang dijual/komersial sesuai dengan sifat-sifat yang diberikan oleh pabrik disamping perlu kita mengetahui sifat-sifat bahan tersebut secara laboratoris maupun klinis.