INSTALASI JARINGAN WIRELESS LAN ( HOTSPOT AREA ) SEBAGAI SARANA KOMERSIL TUGAS AKHIR RAHMAT HIDAYAT HARAHAP 062406144
PROGRAM STUDI DIPLOMA III ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009
Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
INSTALASI JARINGAN WIRELESS LAN ( HOTSPOT AREA ) SEBAGAI SARANA KOMERSIL
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya
RAHMAT HIDAYAT HARAHAP 062406144
D3 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008
Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
PERSETUJUAN
Judul
Kategori Nama Nomor Induk Mahasiswa Program Studi Departemen Fakultas
: INSTALASI JARINGAN WIRELESS LAN (HOTSPOT AREA) SEBAGAI SARANA KOMERSIL : TUGAS AKHIR : RAHMAT HIDAYAT HARAHAP : 062406144 : DIPLOMA 3 (D3) ILMU KOMPUTER : MATEMATIKA : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Disetujui oleh :
Komisi Pembimbing
:
Diketahui/Disetujui oleh Departemen Matematika FMIPA USU Ketua,
Pembimbing,
Dr. Saib Suwilo, M.Sc NIP. 131796149
Dr. Opim Salim Sitompul, M.Sc NIP. 131653971
Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
PERNYATAAN
INSTALASI JARINGAN WIRELESS LAN ( HOTSPOT AREA ) SEBAGAI SARANA KOMERSIL
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil karya saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, 11 Juli 2009
RAHMAT HIDAYAT HARAHAP 062406144
Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
PENGHARGAAN
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala berkat dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik dan dalam waktu yang telah ditetapkan. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Dr. Opim Salim Sitompul, M.Sc, selaku pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membantu penulis dalam penyelesaian tugas akhir ini. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada Bapak Dr. Saib Suwilo, M.Sc selaku Ketua Departemen Matematika, Bapak Dr. Eddy Marlianto, M.Sc dan Dr. Sutarman, M.Sc selaku Dekan dan Pembantu Dekan I FMIPA USU, seluruh dosen dan pegawai FMIPA USU, dan Meisya Elvia yang telah memberikan saya support, ”my Best Friend” Rizki Firdaus, M.Yusuf Simatupang, Dedek Feilani, Fadlan Syahputra, Dedy Darmawan, Fauzi Andayu dan Afif yang telah membantu saya dalam tugas akhir ini dan telah memberikan semangat dan doa, serta seluruh mahasiswa komputer angkatan 2006. Akhirnya, tidak terlupakan kepada kedua orang tua tercinta Ayahanda dan Ibunda yang telah memberikan dorongan, nasehat, kasih sayang, doa, dukungan material dan spritual, tak lupa juga kepada abang dan kakak saya yang telah membantu dalam tugas akhir ini dan semua ahli keluarga yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan. Semoga amal baik mereka mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT, Amin.
Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
ABSTRAK
Penggunaan jaringan pada saat ini sudah mengalami kemajuan yang sangat pesat dan telah banyak dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan bisnis, baik oleh perusahaan yang besar maupun perusahaan kecil. Sebagai peluang bisnis dalam dunia usaha, beberapa dari perusahaan tersebut menjadikan media (jaringan internet) sebagai media utama yang dapat memberikan kemudahan untuk berkomunikasi secara langsung melalui media elektronik, baik secara internal maupun secara eksternal. Perkembangan yang begitu drastis bisa menjadi sebuah peluang yang sangat baik dalam segi ekonomi secara keseluruhan, namun bagi sebagian besar perusahaan yang bergerak di bidang jaringan, ini merupakan tantangan besar yang kompleks. Bagaimana tidak, sebuah perusahaan yang relatif kecil dapat dengan mudah memiliki teknologi informasi yang hampir sama dengan perusahaaan besar yang telah lama berkecimpung dibisnis ini.Dengan demikian, penulis ingin membangun suatu jaringan infrastriuktur yang mampu dijadikan sebagai peluang bisnis yang besar dan membuat informasi yang akurat agar sistem jaringan yang dirancang dapat memenuhi kebutuhan sesuai yang diinginkan. Untuk itu penulis akan membahas judul “INSTALASI JARINGAN WIRELESS LAN ( HOTSPOT AREA ) SEBAGAI SARANA KOMERSIL”.
Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
DAFTAR ISI
Halaman Persetujuan ............................................................................................................ ii Pernyataan ............................................................................................................. iii Penghargaan .......................................................................................................... iv Abstrak .................................................................................................................. v Daftar Isi ............................................................................................................... vi Daftar gambar viii Daftar tabel ix BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1 1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................. 2 1.3 Batasan Masalah .................................................................................. 3 1.4 Maksud Dan Tujuan Penulis ................................................................ 3 1.5 Metode Penelitian................................................................................. 4 1.6 Tinjauan Pustaka .................................................................................. 5 1.7 Sistematika Penulisan 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Jaringan Komputer 2.1.1 Defenisi Jaringan komputer 2.1.2 Tipe Jaringan Komputer 2.1.3 Peralatan Jaringan Yang Umum Digunakan 2.2 Jaringan Komputer Nirkabel/WirelessLAN 2.2.1 Mengenal Jarigan Wireless 2.2.2 Standarisasi Jaringan Wireless 2.2.3 Wi-Fi Dan 802.11 2.2.4 Topologi Jaringan Wireless 2.3 Menggenal Jaringan Infrastruktur 2.3.1 Defenisi Infrastruktur Jaringan 2.3.1.1 Infrastruktur Fisikal 2.3.1.2 Infrastruktur Logikal
8 8 8 9 10 15 15 16 18 19 19 19 20 21
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Mengenal Wireless Mode Infrastruktur 3.2 Access Point 3.2.1 Membedah Bentuk Fisik Access Point
23 23 24 25
Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
3.3 Konfigurasi Wireless Infrastruktur 3.3.1 konfigurasi Access Point BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM 4.1 Tujuan Impelementasi Sistem 4.2 Membangun Hotspot
Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
26 26 36 36 36
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 kabel UTP Gambar 2.2 NIC Gambar 2.3 HUB Gambar 2.4 Bridge Gambar 2.5 Router Gambar 2.6 Switch Gambar 2.7 Modem Gambar 2.8 AP Gambar 2.9 Infrastruktur fisikal Gambar 2.10 Infrastruktur logikal Gambar 3.1 Posisi AP di jaringan infrastruktur Gambar 3.2. Settingan IP Gambar 3.3 Memasukkan IP ke kolom address bar Gambar 3.4 Tampilan jendela form username dan password Gambar 3.5 Tampilan halaman depan konfigurasi AP Gambar 3.6 Tampilan menu halaman utama konfigurasi AP Gambar 3.7 Pengaturan basic setup Gambar 3.8 Pengaturan menu wireless submenu basic setting Gambar 3.9 Pengaturan menu wireless submenu wireless security Gambar 3.10 Tampilan MAC Address Gambar 3.11 Pengaturanmenu wireless sub menu wireless MAC filter Gambar 3.12 Tampilan MAC Address filter list Gambar 4.1 Setting IP address Gambar 4.2 Setting internet connection sharing Gambar 4.3 Verifikasi IP address Gambar 4.4 Hasil akhir konfigurasi ICS Gambar 4.5 Jendela liense agreement Gambar 4.6 Jendela pemilihan instalasi Gambar 4.7 Tampilan halaman login admin Gambar 4.8 Tampilan depan halaman admin Gambar 4.9 Hasil konfigurasi network setup Gambar 4.10 Tampilan jendela Edit Server Option Gambar 4.11 Hasil konfigurasi akhir Antamedia hotspot connection Gambar 4.12 Hasil pembuatan account baru Gambar 4.13 Halaman login Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
10 11 11 12 13 14 14 15 21 22 23 27 28 28 29 29 31 32 33 34 34 35 41 42 43 43 45 45 46 47 47 48 49 51
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Standarisasi jaringan wireless
Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
17
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kemajuan teknologi informasi pada saat ini terus berkembang seiring dengan kebutuhan manusia yang mengiginkan kemudahan, kecepatan, dan keakuratan dalam memperoleh informasi. Oleh karena itu kemajuan teknologi informasi harus terus di upayakan dan ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya. Salah satu kemajuan teknologi informasi di bidang transmisi pada saat ini yang berkembang salain fiber optic ialah penggunaan perangkat wireless LAN. Perangkat wireless LAN ini memungkinkan adanya hubungan para pengguna informasi walaupun pada saat kondisi mobile (bergerak), sehingga memberikan kemudahan pada para pengguna informasi dalam melakukan aktivitasnya. Salah satu contoh aplikasi dari perangkat wireless pada saat ini adalah penggunaan hp (handphone cellular).
Istilah jaringan nirkabel yang umum didengar pada saat ini adalah Wireless LAN. Wireless LAN adalah teknologi jaringan yang tidak menggunakan perangkat kabel sebagai media pengantar data yang umum dijumpai di dalam sebuah jaringan komputer dewasa ini. Teknologi ini sesuai dengan namanya wireless yang artinya tanpa kabel, memanfaatkan gelombang radio untuk melakukan interaksi atau komunikasi antar unit komputer. Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
Pada dasarnya pengguna Wireless LAN pada suatu jaringan tidak berbeda dengan jaringan yang menggunakan kabel sebagai media transmisinya, hanya saja biaya pemasangan akan relative lebih ringan terutama pada saat jaringan yang jaraknya cukup berjauhan, sehingga walaupun alat tersebut relative mahal di banding penggunaan kabel tetapi jika di lihat kemudahan dan total biaya instalasi jaringannya lebih murah khususnya jika jarak yang berjauhan dan medan yang sulit jika menggunakan perangkat kabel.
Salah satu alternatif yang dapat digunakan sebagai media penghantar gelombang Wireless LAN adalah Access Point. Penulis menyarankan menggunakan alat ini karena penggunaannya yang mudah dan fungsi yang banyak.
Atas dasar tersebut diatas penulis merasa perlu melakukan instalasi jaringan Wireless LAN menggunakan Access Point untuk membangun HOTSPOT area.
1.2 Identifikasi Masalah
Adapun bentuk masalah yang akan penulis bahas adalah mengimplementasikan sistem jaringan nirkabel dan program managemen hotspot untuk memberikan koneksi internet via Wireless LAN yang diinstal atau dikonfigurasi di PC SERVER.
Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
1.3 Batasan Masalah
Penulis membatasi masalah atas beberapa poin penting yang akan di bahas seputar judul yang diajukan, untuk menghindari penyimpangan – penyimpangan dalam tujuan penelitian yaitu: 1. Instalasi dan konfigurasi sistem jaringan Wireless yang dibangun. 2. Adapun yang akan disampaikan berkenaan dengan judl di atas yaitu dasar jaringan komputer, persiapan dan instalasi perangkat Wireless LAN. 3. Instalasi program manajemen hotspot yang digunakan. Dalam hal ini penulis menggunakan program ANTAMEDIA HOTSPOT untuk memanajemen jaringan hotspot yang dibangun.
1.4 Maksud Dan Tujuan
Adapun maksud penulis memilih judul Installasi jaringan wireless lan ( hotspot area ) sebagai sarana komersil ini adalah : 1. Mengenal dan memahami lebih jauh teknologi jaringan komputer, khususnya jarigan wireless / nirkabel ( tanpa kabel ). 2. Mengenalkan suatu sarana bisnis khususnya bagi penulis sendiri dan kalangan masyarakat umum sebagai penghasilan sampingan. 3. Memberi kemudahan khususnya bagi penulis sendiri dan kalangan masyarakat umum dalam mengakses internet. Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
4. Mengetahui teknik pembuatan/membangun sebuah jaringan infrastuktur dan implementasinya.
Penulis melakukan penelitian dengan judul diatas untuk tujuan yaitu, memperkenalkan
jaringan
wireless
menggunakan
Access
Point
serta
memanajemennya sehingga dapat menimbulkan suatu sarana bisnis dan menambah pengalaman serta pengetahuan baru bagi penulis dalam membangun sebuah jaringan Wirelees LAN.
1.5 Metode Penelitian
Metode penelitian sangat menentukan suatu penelitian, karena menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisa data dan pengambilan kesimpulan hasil penelitian. Pembahsan dalam metode penelitian meliputi : identifikasi variabel, penelitian, defenisi operasional, subjek penelitian, prosedur penelitian dan metode analisis data. Dalam penyusunan proposal, dilakukan pengumpulan data yang dipergunakan untuk membuat program ini dengan metode-metode sebagai berikut: 1. Penelitian Kepustakaan Merupakan jenis metode penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data yang berhubungan dengan topik permasalahan yang penulis angkat dari judul yang telah penulis ajukan ang bersifat teoritis. 2. Penelitian Lapangan Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
Merupakan metode tanya jawab kepada setiap orang tentang pentingnya jaringan wireless yang memberi akses internet atau sering disebut jaringan Hotspot. Hal ini dilakukan penulis untuk memperoleh informasi mengenai kebutuhan terhadap jaringan wireless saat ini.
1.6 Tinjauan Pustaka
Ada beberapa software yang terlibat dalam membuat jaringan wireless diantaranya perancangan Server untuk memanajemen jaringan dan membuat beberapa client agar menjadi suatu jaringan. Dalam hal ini penulis menggunakan software Antamedia Hotspot Manager untuk memanajemen jaringan dan Windows XP sebagai sistem operasi, yang keduanya akan diinstall di PC server.
Jaringan komputer (komputer network) adalah suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer autonomous. Dalam bahasa yang popular dapat dijelaskan bahwa jaringan komputer adalah kumpulan beberapa komputer (dan perangkat lain seperti printer, hub dan sebagainya) yang saling terhubung satu sama lain melalui media perantara. Begitu pentingnya kebutuhan internet pada zaman seperti sekarang ini, menjadikan jaringan komputer menjadi salah satu sarana bisnis yang dapat dengan mudah dibangun tanpa harus memiliki kemampuan atau skill khusus ( jaringan wireless untuk orang awam, Wahidin, 2008 ).
Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
Sistem jaringan sangat penting untuk membantu perusahaan dalam melakukan efisiensi dan efektivitas kerja yang lebih baik serta memberikan kepuasan pelanggan agar memiliki akses yang lebih cepat, semua adalah keuntungan jika perusahaan menggunakan system jaringan ( Jaringan WI-FI, teori dan implementasi, Tri Kuntoro Priyambodo, Dodi Heriadi, 2005 ).
1.7 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
Bab 1 Pendahuluan Bab ini merupakan bab pendahuluan dalam tugas akhir ini, penulis membuat latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, maksud dan tujuan, dan metode penelitian serta data – data yang dibutuhkan.
Bab 2 Landasan Teori Pada Bab ini penulis menjelaskan teori – teori singkat tentang hal – hal yang berhubungan dengan judul dan perangkat wireless juga software yang digunakan oleh penulis.
Bab 3 Perancangan Sistem Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
Pada Bab ini dijelaskan da diuraikan tentang perancangan, instalasi dan konfigurasi sistem.
Bab 4 Implementasi Sistem Bab ini menguraikan tentang defenisi, tujuan, dan langkah – langkah dalam implementasi sistem yang juga disertai dengan komponen – komponen kebutuhan sistem. Bab 5 Kesimpulan dan Saran Sebagai bab terakhir penulis akan menguraikan beberapa kesimpulan dari uraian bab – bab sebelumnya. Dan akan berusaha memberikan saran yang mungkin bermanfaat.
Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Dasar Jaringan Komputer
2.1.1 Defenisi Jaringan komputer
Jaringan adalah kombinasi perangkat keras, perangkat lunak, dan pengkabelan (cabeling), yang memungkinkan berbagai alat komputasi berkomunikasi satu sama lain.
Pendapat lain menyatakan bahwa jaringan komputer (komputer network) adalah suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer autonomous. Dalam suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer autonomous. Dalam bahasa yang popular dapat dijelaskan bahwa jaringan komputer adalah kumpulan beberapa komputer (dan perangkat lain seperti printer, hub dan sebagainya) yang saling terhubung satu sama lain melalui media perantara. Media perantara ini biasa berupa media kabel ataupun media tanpa kabel (nirkabel). Informasi berupa data akan mangalir dari suatu komputer ke komputer lainya atau dari satu komputer ke perangkat lain, sehingga masing – masing komputer yang terhubung tersebut biasa saling bertukar data atau berbagai perangkat keras. Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
2.1.2 Tipe Jaringan Komputer
Dalam jaringan komputer, terdapat tiga peranan yang dapat di jalankan oleh komputer-komputer didalam LAN (Local Area Network). Peran pertama dapat menjadi client, yaitu hanya sebagai pengguna tetapi tidak menyediakan sumber daya jaringan untuk di-share di bagi dan dipakai oleh anggota jaringan lain. Peran kedua dapat menjadi peer, yaitu menjadi klien yang menggunakan sekaligus menyediakan sumber daya jaringan yang disebut sebagai peer-to-peer. Peran terakhir yaitu dapat menjadi server yang menyediakan sumber daya jaringan. Berdasarkan tiga peranan diatas, selanjutnya jaringan komputer terbagi atas 3 bagian yaitu: 1. Jaringan berbasis server dan client-server, didefenisikan dengan kehadiran server didalam suatu jaringan yang menyediakan mekanisme pengamanan dan pengelolahan jaringan tersebut. Jaringan ini terdiri dari banyak klien dan satu atau lebih server. Klien yang biasa di sebut sebagai komputer front-end, meminta layanan seperti penyimpanan dan pencetakan data ke printer jaringan, sedangkan server yang sering disebut sebagi komputer back-end menyampaikan permintaan tersebut ke tujuan yang tepat. 2. Jaringan peer-to-per. Secara sederhana jaringan ini dideskripsikan, setiap komputer pada jaringan peer-to-peer berfungsi sebagai client dan server sekaligus.
Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
3. Jaringan hybrid, adalah jaringan komputer yang memiliki semua yang terdapat pada dua tipe jaringan di atas. Ini berarti bahwa pengguna dalam jaringan hybrid ini dapat mengakses sumber daya yang di-share atau dibagi pakai oleh jaringan peer-to-peer, sedangkan diwaktu yang bersamaan juga dapat memamfaatkan sumber daya yang disediakan oleh komputer server.
2.1.3 Peralatan Jaringan Yang Umum Digunakan
Dalam membangun sebuah jaringan komputer, juga di butuhkan perangkat keras khusus yang berhubungan dengan kebutuhan jaringan yang akan di bangun. Berikut adalah beberapa peralatan jaringan yang umum digunakan untuk jaringan berbasis kabel maupun nirkabel. 1. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair), merupakan salah satu media transmisi yang digunakan untuk menghubungkan antara komputer/peralatan jaringan satu dengan komputer/peralatan jaringan yang lain dengan menggunakan port RJ45Male.
Gambar 2.1 kabel UTP
Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
2. NIC (Network Interface Card), merupakan peralatan yang berhubungan langsung dengan komputer dan didesain agar komputer – komputer jaringan dapat saling berkomunikasi. NIC juga menyediakan akses ke media fisik jaringan. Bagai mana bit-bit data (seperti tegangan listrik, arus, gelombang elektromagnetik, dan besaran fisik lainya) dibentuk akan di tentukan oleh NIC. NIC contoh alat yang berkerja pada layar pertama atau layar physical.
Gambar 2.2 NIC
3. HUB, merupakan peralatan yang dapat menggandakan frame data yang berasal dari salah satu komputer ke semua port yang ada pada hub tersebut. Sehingga semua komputer yang berhubungan dengan port hub akan menerima data juga.
Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
Gambar 2.3 HUB
4. Repeater, merupakan salah satu contoh active hub. Repeater merupakan peralatan yang dapat menerima signal, kemudian memperkuat dan mengirim kembali signal tersebut ke tempat lain. Sehingga signal dapat menjangkau tempat-tempat yang jauh karena repeater berkerja pada besaran fisik seperti tegangan listrik, arus listrik, gelombang elektromagnetik, maka repeater termasuk dalam katagori peralatan yang berkerja pada layar physical. 5. Bridge, merupakan peralatan yang dapat menghubungkan beberapa segmen dalam sebuah jaringan. Berbeda dengan hub, bridge dapat mempelajari MAC address tujuan. Sehingga jika sebuah komputer mengirim data untuk komputer tertentu, bridge akan mengirim data melalui port yang terhubung dengan komputer tujuan saja. Ketika bridge belum mengetahui port mana yang terhubung dengan komputer tujuan, maka dia akan mencoba mengirim pesan broadcast ke semua port (kecuali port komputer yang mengirim). setelah port tujuan diketahui maka Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
untuk selanjutnya hanya port itu saja yang akan dikirim data. Bridge juga dapat mem-filter trafik diantara dua segmen LAN. Bridge berkerja dilayar Data Link.
Gambar 2.4 Bridge
6. Router, merupakan peralatan jaringan yang dapat menghubungkan satu jaringan dengan jaringan yang lain. Sepintas lalu router mirip dengan bridge, namun router lebih cerdas di bandingkan dengan bridge. Router berkerja menggunakan raouting table yang di simpan di memory-nya untuk membuat keputusan tentang ke mana dan bagai mana paket dikirimkan. Raouter dapat memutuskan rute terbaik yang akan ditempuh oleh paket data. Router akan memutuskan media fisik jaringan yang disukai dan yang tidak disukai. Protocol raouting dapat mengantisipasi berbagai kondisi yang tidak dimiliki oleh peralatan bridge. Router berkerja pada layar network.
Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
Gambar 2.5 Router
7. Network Switch, selain repeater, bridge, dan router, terdapat sejumlah peralatan switching yang dapat digunakan dalam membangun internetwork. Peralatan switch didesain dengan tujuan yang berbeda dengan repeater, bridge dan router. Jika perangkat jaringan yang terhubung pada sebuah LAN terlalu banyak maka kebutuhan transmisi meningkat melebihi kapasitas yang mampu dilayani oleh media transmisi jaringan. Cara kerja switch mirip dengan bridge. Sehingga kadangkala switch disebut sebagai multiple bridge dan setiap host yang terkoneksi akan mendapatkan full bandwidth. Switch memiliki beberapa kelebihan di bandingkan bridge, antara lain dalam hal forwarding methord paket yang dilewatkan.
Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
Gambar 2.6 Switch
8. Geteway berkerja dan bertugas melewatkan paket antar jaringan dengan protocol yang berbeda, sehingga perbedaan tersebut tidak tampak pada lapisan aplikasi. Kadangkala getway biasa disebut ip router. Getway berkerja pada layar application. 9. Modem digunakan sebagai penghubung jaringan LAN dengan internet.
Gambar 2.7 Modem
Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
10. Access point (AP), merupakan salah satu perangkat yang dapat mendukung akses jaringan tanpa kabel atau wirelessLAN. Wireless device jenis AP menggunakan gelombang radio sebagai media transmisinya. Fungsi utama dari AP adalah sebagai pusat koneksi. AP dapat dikatakan mempunyai fungsi seperti switch pada jaringan transmisit kabel. AP meyediakan perangkat seperti radio penerima yang mampu menerima gelombang lain dari AP lain atau media wireless lain, seperti USB wireless. Selain itu, AP juga menyimpan perangkat lunak yang mampu berkomunikasi
dan
mengenkripsikan
data,
serta
port
virtual
untuk
menghubungkannya dengan jaringan wired (jaringan yang menggunakan kabel). Khusus untuk hardware yang satu ini penulis akan membahas lebih lengkap di bab selanjutnya.
Gambar 2.8 AP
2.2 Jaringan Komputer Tanpa Kabel / WirelessLAN
Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
2.2.1 Mengenal Jaringan Wireless
Teknologi wireless sangat cocok dan banyak digunakan sebagai pengganti kabelkabel, seperti kabel mouse, kabel jaringan LAN dan bahkan kabel WAN (Wide Area Network) yang sebelumnya membutuhkan jaringan dari PT. Telkom. Teknologi yang digunakan untuk masing – masing kebutuhan pun berbeda-beda sesuai dengan jarak tempuh yang mampu di tanganinya. Secara kasar, semangkin jauh daya jangkauan wireless, semangkin tinggi juga kebutuhan hardware yang di perlukan.
Teknologi wireless yang popular untuk kelompok LAN adalah Wi-Fi. Kecepatan transfer data Wi-Fi yang saat ini sudah mencapai 54 Mbps, termasuk standarisasi yang sedang dikembangkan untuk mampu mencapai kecepatan 248Mbps. Memang masih tidak sebanding dengan kecepatan kabel UTP yang sudah mencapai 1 Gbps. Walau demikian, sebagian besar pengguna merasa kecepatan ini sudah memadai.
2.2.2 Standarisasi Jaringan Wireless
Untuk sebuah teknologi yang bersifat massal, sebuah standarisasi sangatlah dibutuhkan, standarisasi akan memberikan banyak keuntungan, diantaranya adalah:
Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
a. Pembuatan hardware yang berbeda biasa saling berkerja sama. Tentunya tidakkah sangat efesien apabila wireless disatu merk laptop hanya biasa berhubungan dengan peralatan yang berasal dari merek yang sama. b. Pembuatan hardware tambahan biasa membuat peralatan yang berlaku untuk semua peralatan berdasarkan informasi dari standarisasi yang telah ada. c. Penghematan dan perkembangan teknologi yang jauh lebih cepat.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh IEEE (Institute Of Electrical Engineers) merupakan organisasi non-profit yang mendidikasikan kerja kerasnya demi kemajuan teknologi. Pada tahun 1980, IEEE membuat sebuah bagian yang mengurusi standarisasi LAN dan MAN (Metropolitan Area Network). Bagian ini kemudian dinamakan sebagai 802. Angka 80 menunjukan tahun dan angka 2 menunjukan bulan dibentuknya kelompok kerja ini. (Sto, 2007).
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa enternet, wireless adalah sebagian dari hasil kerja 802. Bagian ini di bagi menjadi beberapa bagian yang lebih kecil dan lebih spesifik yang di namakan sebagai unit kerja. Unit kerja ini diberikan nama berupa angka yang berurutan dibelakang 802. Berikut adalah contoh unit kerja dan bidang yang mereka tangani: Tabel 2.1 Standarisasi Jaringan Wireless Unit Kerja 802.1
Bidang Yang Di Tangani Higher Layar LAN Protocol
Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
802.3
Ethernet Working grup
802.11
WIrelessLAN Working Group
802.15
Wireless Personal Area Network (WPAN) Working Group
802.16
Broadband Wilreless Access Working Group
802.17
Resilient Pacet Ring Working Group
802.18
Radio Regulator TAG
802.19
Coexistence TAG
802.20
Mobile Broadband Wireless Access (MBWA) Working Group
802.21
Media Independent Handoff Working Group
802.22
Wireless Region Area Network
Jika diperhatikan urutan angka-angka dari unit kerja, terdapat beberapa kecepatan. Hal ini terjadi karena berbagai sebab seperti bidang yang di tangani sudah ketinggalan jaman atau di satukan ke unit kerja yang lain. Unit kerja yang mengurusi tentang wireless LAN terbagi-bagi menjadi beberapa unit, namun tidak lagi ditandai dengan tanda titik dan angka, tetapi dengan huruf a,b,c sehingga menjadi unit 802.11a, 802.11b, 802.11g dan seterusnya (sto, 2007).
2.2.3 Wi-Fi dan 802.11
Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa walaupun IEEE telah membuat
standarisasi jaringan wireless, namun untuk pertama kali
pembuatannya standarisasi itu dirasakan kurang lengkap untuk memenuhi kebutuhan dunia bisnis. Oleh karena itu, dibentuklah sebuah asosiasi yang dipelopori oleh Cicso yang dinamakan sebagai Wi-Fi (Wireless Fidelity) yang beralamat di http://www.WiFlang/. Organisasi Wi-Fi ini bertugas memastikan semua peralatan yang mendapatkan label Wi-Fi biasa berkerja sama dengan baik sehingga memudahkan konsumen untuk menggunakan produknya. Beberapa anggota Wi-Fi diantaranya adalah Cisco, Microsoft, Dell, Texas Intrument, Apple, AT&T, dan masih banyak lagi lainnya.
Apakah Wi-Fi sama dengan wireless ? dari beberapa sumber yang penulis temukan menganggap kata WI-FI (Wireless Fidelity) merupakan merk dagang yang dimaksudkan sebagai istilah mum untuk menunjukkan semua tipe jaaringan tanpa kabel yang mengadopsi standar protocol jaringan wireless 802.11. Artinya bila sebuah perangkat telah memberikan label support Wi-Fi, berarti perangkat tersebut dalam saling berkomunikasi membentuk sebuah jaringan wireless meskipun merk dan vendor atau pembuatnya berbeda. Jadi sangat sempit sekali bila mengartikan wireless dengan kata Wi-Fi, karena Wi-Fi merupakan bagian dari teknologi wireless itu sendiri.
2.2.4 Topologi Jaringan Wireless
Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
Secara teori pada jaringan wireless ada dua topologi yang dapat di bentuk. Topologi yang dimaksud adalah topologi ad-Hoc dan infrastruktur. berikut penjelasan singkatnya: 1. Topologi ad-hoc sama seperti topologi pada jaringan peer-to-peer. Artinya jaringan yang dibangun hanya menggunakan komponen wireless device tanpa menggunakan access point sebagi penghubung. 2. Topologi infrastruktur. Pada topologi ini di butuhkan sebuah access point (AP) sebagai media penghubung. Klien sebagai anggota jaringan harus melelui access point terlebih dahulu sebelum dapat berhubungan dengan klien lain atau server.
2.3 Mengenal Jaringan Infrastruktur
2.3.1 Definisi Infrastruktur Jaringan
Sebuah infrastruktur jaringan adalah sekumpulan komponen fisikal dan logikal yang menyediakan dasar untuk konektivitas, keamanan, routing, pengaturan, akses, dan fitur integral pada jaringan.
Sering sekali, infrastruktur jaringan itu diturunkan dan dirancang. Jika jaringan terhubung ke internet, sebagai contoh, aspek-aspek tertentu seperti Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) yang merupakan protokol yang sesuai, diturunkan dari Internet. Aspek jaringan yang lain, seperti layout fisikal pada elemen Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
jaringan dasar dapat dirancang ketika jaringan pertama kali dibuat dan kemudian diturunkan kepada jaringan versi terbaru.
2.3.1.1 Infrastruktur Fisikal
Sebuah infrastruktur fisikal jaringan merupakan topologi jaringan tersebut rancangan fisik jaringan yang terdiri dari komponen perangkat keras seperti kabel, routers, switches, bridges, hubs, servers, dan hosts. Infrastruktur fisikal juga meliputi teknologi seperti Ethernet, 802.11b wireless, Public Switched Telephone Network (PSTN), dan Asynchronous Transfer Mode (ATM), semua dari metode yang didefinisikan pada komunikasi melalui berbagai jenis koneksi fisikal.
Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
Gambar 2.9 infrastruktur fisikal
2.3.1.2 Infrastruktur Logikal
Infratruktur logikal terdiri dari berbagai elemen perangkat lunak yang terhubung, diatur dan mengamankan host pada jaringan. Infrastruktur logikal memungkinkan komunikasi antar komputer melalui jalur yang telah digambarkan dalam topologi fisikal. Contoh elemen pada infrastruktur logikal meliputi komponen jaringan seperti Domain Name System (DNS), protokol jaringan seperti TCP/IP, perangkat lunak client jaringan seperti Client Service For NetWare, dan kayaan jaringan seperti Quality of Service (QoS) Packet Scheduler. Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
Setelah jaringan dirancang, administrasi, pemeliharaan, dan pengaturan infrastruktur logikalnya membutuhkan kedekatan dengan berbagai aspek teknologi jaringan. Dalam jaringan menengah dan besar, administrator jaringan harus menjalankan tugas yang lebih kompleks seperti mengkonfigurasi remote access melalui koneksi dial-up dan virtual private networks (VPN), membuat, mengubah, dan memperbaiki routing interfaces dan routing tables, membuat, mendukung, dan memperbaiki keamanan yang didasarkan pada public key cryptography, dan menjalankan keputusan pemeliharaan untuk jaringan yang heterogen yang meliputi sistem operasi seperti Microsoft Windows, UNIX, dan Novell NetWare.
Gambar 2.10 infrastruktur logikal
Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
BAB 3
PERANCANGAN SISTEM
3.1 Mengenal Wireless Mode Infrastruktur
Topologi jaringan wireless yang lebih kompleks adalah topologi jaringan wireless mode infrastruktur atau BSS (Basic Service Set). Konfigurasi mode ini menggunakan sebuah alat wajib berupa Access Point (AP) yang bertindak sebagai perantara lalu lintas data dalam jaringan.
Selaku perantara AP tidak saja melayani client-client anggota jaringan wireless saja tapi juga dapat difungsikan untuk menjembatani hubungan antara client anggota jaringan wireless dengan client anggota jaringan konvensional menggunakan kabel
Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
melalui port RJ-45 yang disediakan oleh AP. Ilustrasinya dapat kita simak seperti pada gambar berikut ini.
Gambar 3.1 Posisi AP di Jaringan Infrastruktur 3.1 Access Point
Pada jaringan wireless mode infrastruktur, Access Point (AP) bertindak sebagaitokoh utama untuk melayani pertukaran data dalam jaringan. Artinya dalam sebuah BSS dibutuhkan minimal satu AP (dalam tulisan ini penulis menggunakan Access Point merk Linksys model WRT54G). Permasalahan timbul manakala terdapat client anggota jaringan yang tidak tejangkau oleh signal AP. Pada kasus semacam ini kita dapat membangun BSS baru dengan menambah AP guna memperluas signal AP pertama atau sering dikeal dengan istilah ESS (Extended Service Set).
Dalam membangun ESS usahakan menggunakan SSID yang sama (namun dibedakan channelnya) agar saat terjadi perpindahan client dari BSS yang satu ke BSS yang lain tidak kehilangan konektivitasnya atau istilah kerennya Roaming. Untuk Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
memanfaatkan fasilitas roaming ini signal dari masing-masing AP harus membentuk irisan atau pertemuan signal dari kedua AP.
Pada prakteknya sebenarnya masih banyak lagi arsitektur yang dapat dibangun dengan penambahan AP pada sebuah jaringan wireless. Seperti contoh diatas Ap dihubungkan dengan kabel Ethernet, bagaimana jika kondisi tempat tidak memungkinkan untuk menggunakan kabel Ethernet?. Untuk kasus ini kita mengenal dengan istilah WDS (Wireless Ditribution System) dimana ada satu AP yang dijadikan sebagai AP utama kemudian terdapat AP lain yang difungsikan sebagai repeater/relay untuk emperluas jangkauan signal. Karena beraneka ragam banyaknya arsitektur jaringan yang menggunakan AP, maka pada tulisan ini hanya akan dibahas bagaimana menggunakan AP tunggal untuk membangun BSS.
3.1.1 Membedah Bentuk Fisik Access Point
Sebelum membangun jaringan wireless mode infrastruktur (BSS) ada baiknya kita berkenalan dulu dengan sang tokoh utama yaitu Access Point (AP). Penulis menggunakan AP Linksys Wireless-G Broadband Router model WRT54G. meskipun secara fisik komponen AP antara satu dengan yang lain berbeda, tetapi komponen pendukung dari sebuah AP tidak akan jauh berbeda seperti antenna, port, lampu indicator, power dan yang lainnya. Artinya bila kita paham dengan bentuk fisik satu AP mudah-mudahan kita tidak akan mengalami kesulitan untuk memahami bentuk fisik AP yang lainnya. Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
Linksys Wireless-G Broadband Router yang penulis gunakan ini merpakan 3 in 1 device karena dapat digunakan sebagai Access Point yang mampu menangani client dengan standar 802.11b dan 802.11g. Perangkat ini juga dilengkapi dengan port Ethernet yang dapat digunakan untuk menghubungkan dengan jaringan kabel dan yang terakhir dapat berfungsi sebagai router sehingga dapat dipakai untuk berbagi internet kecepatan tinggi antar anggota jaringan. Untuk pemahaman dasar AP itu seperti computer server yang memiliki kemampuan untuk menangani jaringan seperti DHCP, router, getway dll.
Selain itu juga perangkat ini mendukung enkripsi WEP dan WPA, DHCP server, VPN (Virtual Private Network). MAC addrees, dan kemampuan untuk memfilter user dalam pengaksesan internet dalam jaringan.
Pada skema Gambar ditunjukkan bagaimana penggunaan masing-masing port yang terdapat pada perangkat Linksys Wireless-G Broadband Router WRT45G. port WAN dapat kita hubungkan ke modem ADSL misalnya modem ADSL dari Telkom untuk mendapatkan layanan internet Telkom Speedy.
Port RJ-45 (4 buah) dapat kita hubungkan secara langsung ke computer melalui kabel UTP (tipe straight) atau jika kita menginginkan jumlah client jaringan Ethernet LAN lebih dari 4, kita dapat menghubungkannya ke HUB/Switch.
Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
Melalui skema diatas kita dapat menghubungkan jaringan wireless dengan jaringan kabel sehingga client anggota pada masing- masing jaringan tetap dapat berkomunikasi.
3.2 Konfigurasi Wireless Infrastruktur
Untuk mengkonfigurasi jaringan wireless infrastruktur, ada baiknya kita persiapkan dulu peralatannya, diantaranya : 1. Beberapa unit Laptop/PC desktop (yang telah dilengkapi dengan wireless adapter) dengan system operasi Microsoft Windows XP. 2. Access Point, dalam hal ini penulis menggunakan Linksys Wireless-G Broadband Router WRT54G. 3. 1 buah kabel UTP tipe straight.
3.2.1 Konfigurasi Access Point
Konfigurasi pada AP dapat kita lakukan melalui web browser seperti Internet Explorer, Mozila Firefox, Opera atau yang lainnya. Skenario yang dipakai dalam tulisan ini adalah AP akan dihubungkan secara langsung ke laptop menggunakan kabel UTP tipe straight melalui port RJ-45 yang disediakan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengkonfigurasi AP antara lain :
Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
•
Secara default AP telah memiliki alamat IP, username dan password. Informasi ini dapat kita temukan dalam buku manual atau CD yang diikut sertakan saat pembelian. Sebagai contoh AP Linksys WRT54G yang penulis gunakan memiliki alamat IP : 192.168.1.1, username : admin dan password : admin (Ingat!username dan password memiliki sifat case sensitive atau huruf besar kecil dibedakan).
•
Ubah alamat IP laptop yang kita gunakan untuk melakukan konfigurasi agar termasuk dalam kelas alamat IP AP, contoh jika alamat IP AP : 192.168.1.1 alamat IP laptop boleh 192.168.1.2 atau selengkapnya penulis menggunakan alamat IP : 192.168.0.1, subnet mask : 255.255.255.0. karena penulis mengubah IP AP menjadi 192.168.0.2. langkah ini untuk memudahkan kita nantinya untuk melakukan sharing connection.
Gambar 3.2 Settingan IP
Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
Baiklah langsung saja kita mulai konfigurasinya : 1. Hubungkan AC Power adapter ke socket power AP 2. Hubungkan AP dengan Laptop yang akan digunakan untuk mengkonfigurasi menggunakan kabel UTP tipe straight melalui port RJ-45 yang disediakan. 3. Ubah alamat IP laptop menjadi 192.168.0.1 atau sesuaikan dengan rentang kelas alamat IP AP anda. 4. Buka web browser kesayangan anda (dalam hal ini penulis menggunakan Mozila Firefox). Kemudian ketikkan alamat http://[alamat IP AP anda] dibagian addrees bar, contoh : http://192.168.0.2, kemudian tekan enter pada keyboard. Perhatikan gambar sebagai ilustrasinya.
Gambar 3.3 Memasukkan IP ke kolom address bar
5. Berikutnya akan ditampilkan jendela form untuk mengisi username dan password untuk masuk ke halaman konfigurasi AP anda.
Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
Gambar 3.4 Tampilan jendela form User name dan password 6. Jika username dan password yang anda masukkan benar maka halaman konfigurasi AP anda akan ditampilkan.
Gambar 3.5 Tampilan halaman depan konfigurasi AP
Sampai dengan tahap ini kita telah berhasil masuk ke dalam halaman utama konfigurasi perangkat AP Linksys WRT54G. Halaman utama konfigurasi AP ini memiliki menu yang disusun horizontal seperti Setup, Wireless, Security, Access Restrictions, Application & Gaming, Administration dan Status. Masing-masing menu memiliki sub menu misalnya menu Setup memiliki sub menu Basic Setup, DDNS, Mac Addrees Clone, dan Advanced Routing.
Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
Gambar 3.6 Tampilan menu halaman utama konfigurasi AP
Dalam tulisan ini mungkin tidak akan dijelaskan seluruh menu-menu yang ada. Konfigurasi hanya akan diarahkan bagaimana membangun jaringan wireless infrastruktur menggunaka AP untuk kepentingan Wireless LAN dalam skala kecil.
Adapun isi dari menu-menu yang ada pada AP Linksys WRT54G adalah : 1. Pada bagian atas kelompok Internet Setup anda dapat mengatur konfigurasi koneksi intenet pada jaringan anda. Biasanya bila kita berlangganan internet, penyedia jasa layanan internet atau ISP (Internet Service Provider) akan memberikan pengaturan lebih lanjut tentang bagaimana dan apa saja yang harus diatur pada bagian ini untuk menghubungkan jaringan anda ke internet. Untuk bagian ini anda biarkan saja dalam keadaan default saja karena kita belum akan terkoneksi ke internet. 2. Masih di menu Setup sub menu Basic Setup, scroll ke bawah halaman web browser anda. Pada bagian Network Setup berikan pengaturan untuk jaringan local anda. •
Local IP Address : isi dengan alamat IP yang akan anda gunakan pada jaringan. Alamat ini nantinya juga akan bertindak sebagai alamat default IP AP anda.
Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
•
Subnet Mask : biarkan dalam kondisi default sesuai dengan kelas alamat IP yang anda berikan.
•
DHCP Server : pilihan Enable artinya AP anda dapat bertindak sebagai DHCP server yang dapat memberikan alamat IP otomatis kepada client anggota jaringan. Sebaliknya pilihan Disable berarti AP tidak dapat menangani pemberian alamat IP otomatis kepada client.
•
Starting IP Address : merupakan alamat IP otomatis yang akan diberikan ke client (jika DHCP enable) dimulai dari nomor yang anda berikan. Misalnya jika diisi angka 100 berarti client DHCP pertama alamat IPnya 192.168.1.100, client kedua 192.168.1.101 dst.
•
Maximum Number of DHCP user : jumlah maksimal client DHCP server.
Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh pengaturan seperti tampak pada gambar dibawah ini.
Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
Gambar 3.7 Pengaturan Basic Setup
3. Sekarang beralih ke menu Wireless sub menu Basic Wireless Setting. •
Wireless Network Mode : tentukan wireless adapter client yang diijinkan terkoneksi ke AP. Disable berarti mematikan fungsi wireless sehingga tidak ada client yang dapat terkoneksi ke AP. Mixed artinya AP dapat menerima koneksi dari client 802.11b dan 802.11g. B-Only maksudnya AP hanya menerima koneksi client dengan standar 802.11b dan G-Only berarti AP hanya menerima koneksi dari client 802.11g.
•
Wireless Network Name (SSID) : isi dengan nama jaringan wireless anda.
•
Wireless Channel : gunakan channel berbeda agar tidak terjadi interfensi antar sesama jaringan wireless, misalnya channel 1, 6, 11 tidak akan saling jail satu sama lain atau channel 2, 7, 12 dan 3, 8, 13. channel mana yang harus dipilih ?, sesuaikan dengan kondisi sekitar anda. Misalnya wireless adapter anda mendeteksi jaringa dengan channel 1 berarti gunakan channel 6 untuk jaringan wireless yang sedang anda bangun.
•
Wireless SSID Broadcast : pilihan Enable berarti SSID anda akan diperlihatkan kesemua client tanpa menggunakan tool khusus atau Disable yang berarti anda menyembunyikan SSID kepada client anggota jaringan.
Untuk lebih jelasnya perrhatikan gambar berikut.
Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
Gambar 3.8 Pengaturan menu wireless submenu basic setting
4. Berikutnya masih pada menu Wireless tetapi pilih sub menu Wireless Security. Pada menu ini kita dapat memilih standar keamanan enkripsi data seperti WEP, WPA atau WPA2. simak penjelasan pada sub menu ini sbagai berikut : •
Security Mode : standar keamanan yang dapat diterapkan dalam jaringan anda seperti WEP, WPA atau WPA2.
•
Default Transmit Key : windows xp mengenalnya dengan istilah key index. Angka 1 – 4 menunjukkan bahwa anda boleh memberikan 4 buah kunci pengamanan namun yang berlaku adalah key indek yang aktif.
Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
•
WEP Encryption : adalah jenis enkripsi yang digunakan sesuai dengan scurity mode yang anda pilih. Coba anda ganti security mode menjadi WPA Personal/Enterprise, maka secara otomatis bagian akan berubah.
•
Key 1 – Key 4 : kunci keamanan yang harus dimasukkan oleh client sewaktu akan bergabung ke AP. Key 1 untuk default transmit key 1, Key 2 untuk default transmit key 2 dst.
•
Passphrase : digunakan untuk memasukkan kata kunci pengamanan secara instan. Untuk menggunakannya ketikkan sembarang kata setelah itu klik tombol Generate, maka secara otomatis anda akan dibuatkan kata kunci pengamananpada kotak isian Key 1 – Key 4.
Gambar 3.9 Pengaturan menu wireless submenu wireless security 5. Berikutnya masih pada menu Wireless tapi sekarang aktifkan submenu Wireless MAC Filter. Bila fitur MAC Filter di Enable kan anda dapat menentukan client mana saja yang boleh bergabung kejaringan berdasarkan MAC address client tersebut. Untuk melihat MAC Address pada komputer atau laptop caranya adalah dijendela ketik perintah ipconfigs /All, MAC
Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
Address komputer anda adalah data hexadecimal pada Physial Address. Perhatikan gambar dibawah ini.
Gambar 3.10 Tampilan MAC address
Selanjutnya masukkan data MAC address tersebut dengan mengklik tombol Edit MAC Filter List.
Gambar 3.11 Pengaturan menu wireless submenu wireless MAC filter
Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
Gambar 3.12 Tampilan MAC address filter list
Baiklah sampai dengan tahap ini sebenarnya AP sudah dapat digunakan untuk membangun jaringan infrastruktur. Dari konfigurasi AP di atas minimal kita telah memiliki data-data sebagai berikut : 1.
Alamat IP, Subnet Mask, Getway, DHCP, Jumlah Client DHCP, Alamat IP Client untuk jaringan anda.
2.
Wireless Mode (Mixed, G-Only, B-Only), SSID dan Channel.
Standar Keamanan (WEP), Default Transmit Key atau Key Index, Key 1 – Key 4 atau gunakan Passphrase.
Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
BAB 4
IMPLEMENTASI SISTEM
4.1 Tujuan Implementasi Sistem
Implementtasi sistem bertujuan menyelesaikan desain sistem yang telah direncanakan/ disetujui, untuk menguji, menginstal dan memulai sistem baru atau sistem yang diperbaiki untuk mengantikan sistem yang lama.
4.2 Membangun Hotspot
Dalam dunia wireless hotspot diartikan sebuah tempat atau lokasi yang menyediakan koneksi jaringan wireless. Feature utama sebuah hotspot biasanya adalah layanan koneksi internet bagi para penggunanya. Mal, kampus, hotel, bandara, cafe adalah beberapa tempat biasanya menyediakan fasilitas tambahan berupa hotspot.
Dalam buku penulis akan membangun sebuah hotspot sebagai implementasi atau penerapan keahlian yang telah dipelajari pada bab-bab sebelumnya. Tetapi kali ini penulis bukan hanya akan membangun hotspot, tetapi juga cara menjadikan hotspot tersebut debagai penghasilan sampingan.sesuai dengan judul yang diangkat penulis yaitu “INSTALASI JARINGAN WIRELESS LAN (HOTSPOT AREA) Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
SEBAGAI SARANA KOMERSIL“. Cara kerja hotspot yang akan dijelaskan pada bab ini cukup sederhana yaitu sebuah komputer atau laptop utama terhubung langsung ke internet melalui IP public akan bertindak sebagai gateway atau jembatan perantara bagi client yang ingin mengakses internet. Selanjutnya setiap client yang berusaha mengakses internet akan dialihkan (redirect) kehalaman login user. Bila user benar maka user tersebut berhak memanfaatkan akses internet yang disediakan. Disinilah letak inti dari penulisan ini, untuk bagian login atau pengaturan member penulis akan menggunakan software “ANTAMEDIA HOTSPOT Manager“. Dengan begitu setiap client yang ingin mengakses internet, harus mendaftar dahulu menjadi anggota (member) dengan membayar sejumlah uang, lalu akan mendapatkan hak akses internet bebas di jaringan yang kita buat dengan jangka waktu yang telah dipilih sendiri oleh client tersebut.
4.2.1 Persiapan Awal
Sebelum kita mempersiapkan kelengkapan untuk membangun proyek hotspot kecilkecilan ini, ada beberapa catatan penting yang ingin penulis jelaskan agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam membangun hotspot ini. Untuk koneksi hotspot yang akan kita bangun ini, penulis menemui beberapa kendala dalam pengambilan jaringan. Karena situasi yang sangat tidak memungkinkan bagi penulis untuk mengambil provider seperti Telkom (Speedy) atau yang lain. Jadi, penulis memutuskan untuk mengambil koneksi dari Handphone Celluler yang pada zaman sekarang ini juga sudah memiliki Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
akses internet cepat seperti 3G ataupun 3,5G (HSDPA), dengan provider dari XL. Tapi penulis tetap akan menjelaskan tahap awal membangun hotspot dengan menggunakan provider seperti Telkom (Speedy).
Baiklah persiapan awal untuk membangun proyek Hotspot kecil-kecilan ini antara lain : 1. 1 buah komputer dengan system operasi Microsoft Windows XP SP2 yang dilengkapi dengan 2 LAN card, LAN card 1 akan terkoneksi ke internet dan LAN card 2 akan terhubung ke AP (untuk penggunaan provider seperti telkom Speedy atau yang lain), atau 1 buah laptop dengan sistem operasi Microsoft Windows XP SP2 (untuk pengerjaan tugas akhir ini) yang untuk selanjutnya kita sebut komputer gateway. 2. 1 buah komputer (wireless adapter) atau laptop yang selanjutnya kita sebut sebagai komputer client. 3. Access Point (AP) dalam hal ini penulis menggunakan AP Linksys Wireless-G Broadband Router WRT54G. 4. Kabel UTP tipe straight untuk menghubungkan komputer utama dengan AP saat melakukan konfigurasi AP. 5. Koneksi internet (untuk penggunaan provider seperti speedy, kita juga harus menyediakan ADSL modem, tapi untuk pengerjaan TA ini penulis menggunakan HP Sony Ericsson G502 dengan provider dari XL). 6. Software ANTAMEDIA HOTSPOT Manager sebagai manajemen hotspot yang akan kita buat. Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
Adapun gambaran awal dari hotspot yang akan kita bangun adalah : •
Koneksi internet pada komputer gateway dilakukan melalui LAN card kedua dengan alamat IP yang diperoleh dari penyedia layanan internet, selanjutnya koneksi ini di-share memanfaatkan layanan Internet Connecting Sharing (ICS) Windows XP. Sedangkan untuk LAN card pertama akan dihubungkan ke AP menggunakan kabel UTP tipe Straight.
•
SSID AP di set sesuai dengan keinginan kita (dalam tulisan ini penulis memberi SSID AP dengan nama “Rahmat Hotspot“) sedangkan layanan DHCP harus di-disable-kan karena computer client akan mendapatkan alamat IP otomatis dari sistem ICS Windows XP.
4.2.2 Konfigurasi LAN Connection
Untuk tahap pertama kita akan melakukan konfigurasi terhadap koneksi LAN. Untuk penggunaan Telkom speedy kita membutuhkan 2 LAN card, LAN card 1 akan dikoneksikan ke AP dan LAN card 2 untuk koneksi internet. Untuk pengerjaan tugas akhir ini hanya ada 1 LAN card, dan akan dihubungkan ke AP, sedangkan LAN card 2 akan muncul otomatis apabila jaringan internet dari HP sudah terkoneksi. Adapun yang akan kita lakukan adalah merubah nama koneksi agar mudah dalam
Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
pengorganisasian setelah memberi alamat IP (IP address) untuk masing-masing LAN card. Baiklah berikut uraian selengkapnya. 1.
Buka jendela Network Connection setelah itu klik kanan daerah Local Area Connection (LAN card 1) lalu klik Rename kemudian ganti namanya dengan Hotspot Connection. Untuk pemakaian 2 LAN card, LAN card ke 2 diberi nama Internet Connection.
2.
Melanjutkan langkah sebelumnya, klik kanan lagi pada daerah internet connection (LAN card 2), tetapi kali ini pilih properties lalu pada jendela Internet Connection yang muncul klik Internet Protokol (TCP/IP), dan klik properties sekali lagi. (untuk pemakaian 2 LAN card)
3.
Sekarang tugas kita adalah memasukkan alamat IP, subnetmask, gateway, dns dan lain-lainnya yang anda peroleh dari ISP. Jika sudah hubungkan kabel UTP dari modem ADSL atau radio internet ke port LAN card 2 (untuk pemakaian 2 LAN card). Untuk pengejaan tugas akhir ini, koneksi internet tidak akan memasukkan alamat IP atau yang lainnya, karena sudah terpasang secara otomatis dari jaringan yang kita peroleh dari HP. Kita hanya perlu menghubungkan HP ke Komputer dengan kabel data, lalu mengkoneksikannya dengan software Sony Ericsson PC Suite bawaan dari HP. Maka secara otomatis computer akan menerima jaringan internet dari HP dan akan membuat LAN card 2 secara otomatis juga.
4.
Untuk mengecek keberhasilan settingan kita coba buka halaman internet dari computer tersebut. Jika sukses berarti konfigurasi kita berhasil.
Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
5.
Langkah selajutnya kita akan mendisable layanan DHCP AP. Caranya : ikuti langkah kedua tetapi kali ini kita klik kanan pada LAN 1 (hotspot connection) selanjutnya tentukan alamat IP mengikuti range alamat IP default AP. Sebagai contoh apabila alamat IP AP 192.168.0.2, jadi pada langkah ini LAN card 1 beri alamat IP 192.168.0.1. cara lain yang dapat kita terapkan adalah membiarkan LAN card 2 mendapatkan alamat IP dinamis dari AP.jadi pada jendela pengisian alamat IP klik lingkar pilihan obtain an IP address automatically. Perhatikan gambar dibawah ini.
Gambar 4.1 Setting IP Address Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
6.
Langkah berikutnya hubungkan AP ke computer melalui LAN card 1 menggunakan kabel UTP tipe straight. Ingat! Kita menghubungkannya ke port Ethernet AP bukan ke port WAN.
7.
berikutnya buka halaman utama konfigurasi AP menggunakan web browser dengan mengetik default alamat IP AP dibagian address bar-nya.
8.
Tugas berikutnya cari menu yang bertugas untuk meng-enable atau mendisable layanan DHCP pada AP. Jangan lupa untuk selalu menyimpan setelah melakukan perubahan.
9.
Terakhir tutup halaman konfigurasi AP.
4.2.3 Internet Connection Sharing
Langkah selanjutnya adalah elakukan konfigurasi internet connection sharing (ICS). ICS ini digunakan untuk membagi koneksi internet pada computer gateway ke computer client. Berikut langkah-langkahnya : 1.
Ubah terlebih dahulu alamat IP pada LAN card 1 (hotspot connection) ke mode obtain agar dapat menerima alamat IP dinamis atau bila kita ingin melakukan setting manual berikan alamat IP 192.168.0.1 subnet mask 255.255.255.0 (ICS menggunakan alamat 192.168.0.1 – 192.168.0.254 sebagai salah satu syarat utamanya).
2.
Buka kembali jendela network connection setelah itu klik kanan area LAN 2 (internet connection) kemudian klik properties.
Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
3.
Akan ditampikan jendela Internet Connection Properties. Pada jendela ini klik tab Advanced lalu berikan tanda cek pada Allow other network user to connect….
dibagian internet connection sharing. Kemudian pilih
Hotspot Connection di bagian bawahnya. Perhatikan gambar dibawah ini untuk lebih jelasnya.
Gambar 4.2 Setting Internet Connection Sharing
4.
Setelak kita klik OK pada langkah sebelumnya, kemungkinan akan ditampilkan jendela seperti gambar dibawah apabila kita tidak mengubah alamat IP LAN card 1 dengan 192.168.0.1. klik saja YES. Perhatikan gambar.
Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
Gambar 4.3 Verifikasi IP Address
Sampai disini sebenarnya konfigurasi ICS telah selesai. Perhatikan screenshot dibawah ini yang merupakan hasil konfigurasi ICS di computer penulis.
Gambar 4.4 Hasil Akhir konfigurasi ICS
4.2.3.1 Test Koneksi ICS
Pada bagian ini kita akan melakukan test koneksi dari computer client apakah layanan ICS sudah berjalan dengan baik. Baiklah berikut uraian selengkapnya : 1.
Beralih ke computer client, atur konfigurasi alamat IP menjadi Obtain agar dapat menerima alamat IP dinamis dari computer gateway melalui ICS nya.
2.
Berikutnya buka jendela Wireless Zero Configuration (WZC) dengan cara klik kanan icon Wireless Network Connection di sistry pojok kanan bawah monitor, kemudian klik View Available Wireless Networks.
3.
Bila tidak ada halangan maka SSID “Rahmat Hotspot” akan ditampilkan dalam jendela WZC. Klik connect untuk melakukan koneksi ke jaringan.
Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
4.
Setelah berhasil terkoneksi kejaringan Rahmat Hotspot, coba lakukan untuk membuka halaman dari komputer client.
Sampai disini jika tidak ada halangan seharusnya kita sekarang dapat mengakses internet dari komputer client. Jika tidak dapat mengakses internet coba cek kembali mungkin komputer gateway juga tidak bisa mengakses internet atau mugkin firewall pada komputer client diaktifkan. Silahkan cari solusinya sesuai dengan kondisi jaringan anda.
4.2.4 Installasi Hotspot Manager
HotSpot Manager digunakan untuk melayani client-client HotSpot misalnya mulai dari pemberian username dan password, batas waktu pemakaian layanan HotSpot, voucher HotSpot dll. Rata-rata software HotSpot Manager menawarkan cara installasi dan konfigurasi berbeda satu dengan yang lainnya.
Dalam tulisan ini kita akan menggunakan HotSpot Manager Antamedia Hotspot
yang
dapat
kita
download
versi
shareware
nya
di
http://www.antamediahotspot.com/ hotspot-installer-v2.exe. Baiklah berikut langkahlangkah untuk menginstall HotSpot Manager Antamedia Hotspot. 1.
Beralihlah ke computer gateway. Klik ganda file installasi hotspot-installerv2.exe, proses inisialisasi paket installasi akan dijalankan sampai akhirnya
Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
muncul jendela License Agreement seperti gambar di bawah ini. Untuk melanjutkan pilih lingkar I Accept, kemudian klik Next.
Gambar 4.5 Jendela License Agreement
2.
Berikutnya akan muncul jendela Choose Type of Installation akan di tampilkan. Klik tombol next pada pilihan Express Installation. Lihat Gambar.
Gambar 4.6 Jendela Pemilihan Installasi Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
3.
Lanjutkan installasi dengan mengikuti wizard yang diberikan. Screenshot proses installasi ini sampai dengan selesai. Kemudian kita akan diminta untuk merestart atau mereboot computer kita.
4.
Setelah computer restart program Antamedia Hotspot akan berjalan dengan sendirinya (startup) dengan menampilkan halaman login admin. User name dan password masih belum di set, jadi klik saja tombol Login untuk masuk ke halaman selanjutnya. Perhatikan gambar dibawah ini.
Gambar 4.7 Tampilan Halaman Login Admin
5.
Setelah mengklik Login kita akan masuk ke halaman admin. Kita juga akan disodorkan jendela Setup Wizard seperti gambar dibawah. Jendela ini berguna untuk kita yang baru pertama kali menggunakan program ini. Tutup saja jendela tersebut, karena disini penulis akan menjelaskan bagaimana cara kerja program ini.
Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
Gambar 4.8 Tampilan Depan Halaman Admin
6.
Baiklah, langkah pertama kita klik bagian Setup, kemudian klik tab Network, sub Network Setup. Pada bagian network interface kita pilih Hotspot Connection. Karena kita akan melakukan ICS ke LAN Hotspot Connection. Kemudian beri tanda centang pada pilihan Autostart Hotspot For Selected Interface. Setelah itu masukkan IP LAN Hotspot Connection pada kolom yang terletak di bagian kanan (192.168.0.1). setelah itu klik Save. Perhatikan gambar dibawah ini sebagai hasil akhirnya.
Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
Gambar 4.9 Hasil Konfigurasi Network Setup 7.
Langkah selanjutnya, kita beralih ke Antamedia Database Server. Klik Icon Antamedia Database Server di kanan bawah computer, maka akan muncul jendela tampilan depan Antamedia DBS Server. Klik Edit Server Option pada bagian kiri jendela tersebut. Maka akan muncul jendela Edit Server Option.
Gambar 4.10 Tampilan Jendela Edit Server Option
8.
Kemudian beria nama Hotspot yang kita inginkan. Pada tulisan ini kita buat “Rahmat Hotspot”. Lalu klik tab sessions, pada kotak pilihan Session
Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
Timeout isi dengan 86400 second atau sama dengan 24 jam. Setelah itu klik OK. 9.
Setelah jendela Edit Server Option ditutup, kita beralih ke halaman depan Antamedia DBS Server. Klik Start Server dibagian kiri jendela tersebut. Maka secara otomatis server akan berjalan.
10. Setelah itu kita beralih ke jendela Antamedia Hotspot Manager. Klik setup, masuk ke tab network sub network setup, klik Start. Akan muncul tulisan “Antamedia Hotspot is Ready” dibagian atas jendela Antamedia Hotspot Manager. Perhatikan gambar dibawah ini.
Gambar 4.11 Hasil Konfigurasi Akhir Antamedia Hotspot Connection
Sampai disini kalau tidak ada kesalahan seharusnya jaringan internet sudah bias di share ke client. Untuk bagian price/harga penulis masih mengikuti daftar harga yang sudah tersedia langsung dari program tersebut. Bagi yang ingin mengubah daftar harga bisa diubah sesuai dengan kebijkan masing-masing pengelola hotspot. Sekarang Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
kita akan lanjutkan bagaimana cara client untuk bias masuk menjadi anggota jaringan hotspot yang kita bangun.
4.3 Bergabung ke HotSpot
Setelah HotSpot sederhana di atas selesai dibangun, kini saatnya mencoba mengakses HotSpot kita melalui komputer client. Sebelum bergabung ke jaringan Hotspot, saya akan jelaskan dulu cara bagaimana client bisa masuk ke dalam jaringan hotspot yang kita buat. Pertama cliet akan mendatangi Operator Hotspot, dan akan mengajukan permintaan untuk masuk ke dalam jaringan hotspot yang kita bangun. Kemudian kita akan tawarkan paket internet mana yang mau diambil oleh client tersebut. Sebagai contoh yang akan kita praktekkan nanti, client ingin mengambil paket internet 10 jam, dengan maksimum quota 5 Gb, kecepatan download dan upload 30 Kb/sec, dan berlaku hingga 30 hari dihitung dari pemakaian pertama.setelah itu operator akan memberikan kertas Bill yang harus dibayar oleh client sesuai dengan daftar harga yang sudah tertera. Barulah client bias Login dan masuk kedalam anggota jaringan Hotspot kita. Baiklah sebelum saya jelaskan cara kerjanya pastikan komputer client yang akan kita gunakan telah dilengkapi dengan wireless adapter serta untuk mudahnya seting alamat IP wireless adapter computer client ke mode obtain agar dapat menerima alamat IP dinamis dari komputer gateway. Baiklah berikut langkahlangkah selengkapnya bagaimana Operator membuat Account untuk client yang ingin bergabung ke jaringan Hotspot kita. Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
1. Buka kembali program Antamedia Hotspot Manager, klik Account pada bagian sebelah kiri jendela tersebut. Kemudian pada kolol Generate yang dibawah masukkan angka 1 yang berarti kita akan membuat 1 account baru. Setelah itu pada kolom username masukkan nama user yang akan membuat account tersebut. Kemudian pada bagian Type disebelah kiri pilih User Prepaid. Kemudian pilih paket harga/price plan yang diinginkan client. Setelah dipilih untuk lebih jelasnya klik tab option dan disana akan dijelaskan apa saja layanan yang diberikan dari paket yang dipilih tersebut. Setelah cocok, klik tombol Generate, maka akan muncul 1 account baru. Kemudian klik Save, maka account tersebut akan terdaftar ke kolom yang ada diatas. Perhatikan gambar dibawah ini.
Gambar 4.12 Hasil Pembuatan Account Baru
2. Setelah itu klik account tesebut, maka akan muncul tab baru dibawah. Pada tab Account Info klik tombol Refill Account. Maka akan muncul jendela yang Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
menampilkan kertas bill account tersebut. Lalu print, setelah selesai berikan kertas bill tersebut kepada client tadi.
Sampai disini selesailah pembuatan account untuk client baru. Sekarang bagaimana cara bergabung ke hotspot? 1. Beralihlah ke komputer client, buka jendela Wireless Zero Configuration dan pastikan komputer dapat mendeteksi SSID RAHMAT HOTSPOT, klik tombol connect untuk bergabung ke jaringan. 2. Bila
koneksi
berhasil
sekarang
coba
buka
web
browser
(Mozila
FireFox/Internet Explorer), setelah itu ketik alamat website misalnya www.google.com, maka jika konfigurasi HotSpot yang telah kita lakukan sebelumnya berhasil sekarang kita akan di-redirec atau dialihkan ke halaman login kurang lebih seperti gambar di bawah ini.
Gambar 4.13 Halaman Login
3. Masukkan username dan password yang telah dibuat tadi, lalu klik login. Setelah itu tunggu beberapa saat maka kita akan langsung bisa mengakses internet sepuasnya sesuai dengan paket yang kita pilih. Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
Sampai disini saya harapkan kita sedikit mengerti tentang apa itu HotSpot dan bagaimana cara membangunnya. Untuk keperluan komersil saya sarankan kita menggunakan HotSpot Manager yang memang ditujukan untuk kepentingan tersebut agar jaringan HotSpot yang kita bangun mudah untuk dikelola dan terhindar dari useruser “nakal” yang dapat merugikan kita.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Sebagai akhir dari penulisan tugas akhir ini, penulis coba untuk memberikan kesimpulan atas tulisan yang telah penulis buat sebelumnya. Berikut kesimpulan yang dapat di berikan: 1. Sistem jaringan sangat penting untuk membantu perusahaan dalam melakukan efisiensi dan efektivitas kerja yang lebih baik serta memberikan kepuasan pelanggan agar memiliki akses yang lebih cepat, semua adalah keuntungan jika perusahaan menggunakan sistem jaringan. 2. Pentingnya Wi-Fi sebagai jaringan komputer nirkabel sekarang ini sudah terasa dengan semangkin maraknya pengguna laptop / notebook yang mengutamakan portabilitas dalam mengakses informasi via internet.
Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
5.2 Saran
Beberapa saran berikut ini merupakan saran yang penulis terima dari mereka yang sangat peduli pada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini: 1. Untuk penulis, diharapkan lebih konsisten terhadap setiap komitmen yang telah di ucapkan, terutama mengenai waktu kapan diselesaikannya tugas akhir ini. 2. Sistem jaringan infrastruktur merupakan pembahasan yang sangat kompleks, untuk itu diharapkan kedepannya pembahasan mengenai Membangun Jaringan Wireless LAN (Hotspot Area) Sebagai Sarana Komersil ini dapat lebih lengkap/ detail lagi sesuai dengan maksud dan tujuan pembuatannya.
Untuk mencapai hasil instalasi yang sempurna dibutuhkan peralatan yang baik dan kerja keras, untuk itu diharapkan kepada penulis untuk terus mau belajar dan berkembang dari sumber manapun, selalu memberikan yang terbaik, kerja keras dan belajar, konsisten, sabar, dan tidak lupa untuk selalu berdoa.
Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009
DAFTAR PUSTAKA
1. Wahidin, “ Jaringan Wireless Untuk Orang Awam “, MAXIKOM, Palembang, 2008 2. Priyambodo, K. Tri, Heriadi, Dodi, “ Jaringan WI-FI, Teori dan Implementasi “, ANDI, Yogyakarta, 2005 3. www.ilmukomputer.com 4. www.wikipedia.com
Rahmat Hidayat Harahap : Instalasi Jaringan Wireless Lan ( Hotspot Area ) Sebagai Sarana Komersil, 2009. USU Repository © 2009