Fasilitasi Pengembangan Prototipe Invensi/Inovasi Mahasiswa melalui Skema Kegiatan Pre-Mentoring Program RAMP-IPB1 M. Faiz Syuaib2,3, Aji Hermawan2,4, Ono Suparno2,4 dan Eko Nugroho2
I. PENDAHULUAN Recognition and Mentoring Program (RAMP) adalah program kerjasama internasional untuk pengembangan invensi/inovasi masyarakat yang diinisiasi oleh The Lemelson Foundation (TLF) bersama partner di empat negara (USA, India, Indonesia dan Peru). Kegiatan-kegiatan RAMP dimaksudkan untuk memfasilitasi pengembangan invensi dan inovasi yang berorientasi pada hasil (impact oriented) dan kemanfaatannya bagi masyarakat akar rumput. Dengan kata lain, program ini ingin bertujuan untuk memfasilitasi tercipta dan berkembangnya invensi dan inovasi serta mendorong agar hasilnya dapat diakses oleh masyarakat akar rumput (grassroot) sehingga dapat memberikan manfaat bagi mereka untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Institut Pertanian Bogor (RAMP-IPB) adalah salah satu inisiator dan institusi pelaksana utama RAMP di Indonesia yang telah bekerjasama dengan TLF sejak tahun 2005. Sejak masa-masa awal inisiasi dan pengembangan RAMP di tanah air, RAMP-IPB aktif terlibat dalam kegiatan studi kebijakan (policy study), penyebar-luasan informasi (outreach) dan penjaringan potensi invensi/inovasi (scouting), pelatihan technopreneurship bagi mahasiswa (STEP), serta implementasi program fasilitasi-inkubasi-pendampingan (mentoring) untuk pengembangan invensi/inovasi masyarakat. Dalam perjalanannya tersebut, RAMP-IPB mendapati bahwa dunia kampus, khususnya mahasiswa, adalah potensi terbesar serta „samudera‟ ide invensi/inovasi yang luar biasa di Indonesia. Ratusan-ribu skripsi, thesis, disertasi dan karya ilmiah lainnya dihasilkan di ribuan kampus di tanah air. Akan tetapi, hanya sebagian „sangat kecil‟ yang berhasil menjadi produk untuk didiseminasi ataupun komersialisasi ke masyarakat luas. Pada kenyataannya pula bahwa sebagian besar proposal mentoring yang diajukan ke RAMP Indonesia adalah berasal dari dunia kampus, khususnya mahasiswa, baik S0, S1, S2 ataupun S3. Akan tetapi, sebagian besar dari proposal tersebut masihlah pada taraf ide yang sangat dasar dan masih memerlukan kajian dan proses panjang untuk dapat diwujudkan menjadi produk di masyarakat ataupun pasar. 1
Makalah disajikan pada “Konferensi Nasional Inovasi dan Technopreneurship (KNIT) 2013”, Bogor 18-19 Feb 2013 Recognition And Mentoring Program, Institut Pertanian Bogor (RAMP-IPB) 3 Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB 4 Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB 2
1
Dalam implementasinya sejak tahun 2007 lalu, RAMP-IPB telah dan sedang mengembangkan program pelatihan “student technopreneurship” (1-STEP dan i-STEP), serta program “Technopreneurship Course Development” (TCD) dalam 4 tahun terakhir ini. Telah banyak ide invensi/inovasi mahasiswa yang teridentifikasi dari kegiatan-kegiatan tersebut. Akan tetapi, masih sangat sedikit dari ide tersebut yang cocok dan layak untuk dapat diinkubasi dalam skema Mentoring Program. Oleh karena itu, sejak tahun 2009 RAMP-IPB berinisitaif mengembangkan program Pre-Mentoring yang dirancang sebagai sarana fasilitasi “pra-inkubasi” ataupun “pematangan” ide bagi mahasiswa untuk mewujudkannya menjadi prototipe produk sebelum pada akhirnya mereka ajukan dan berkompetisi secara terbuka dalam skema Mentoring Program RAMP Indonesia.
II. KONSEP DASAR PROGRAM PRE-MENTORING RAMP-IPB Pre-Mentoring Program (PMP) dirancang sebagai sarana fasilitasi “pra-inkubasi” ataupun “pematangan” ide yang sekaligus sebagai wahana mengurangi resiko (risk-reduced) di mana ide-ide invensi/inovasi
dapat dirasionalisai, dibangun, dikembangkan dan diuji secara fungsional sebelum mereka melanjutkan perjalanan di masyarakat dan pasar yang sesungguhnya. Disamping itu, PMP dapat pula berperan sebagai “penyaring mula” (pre-filter) terhadap kelayakan dari suatu ide sehingga resiko tingkat pembiayaan ataupun kegagalan untuk “business start-up” dapat diperkecil. Melalui PMP ini berbagai kendala dan keterbatasan mahasiswa dalam proses technopreneur untuk mewujudkan ide invensi/inovasi dapat diatasi. Secara umum, konsep dasar kegiatan PMP dapat diilustrasikan pada diagram di Gambar 1 di bawah ini. Business Plan Proposal (Commercialization /Dissemination)
Basic Idea
Conceptualizing the idea
Design Input
Basic knowledge References Experts Experts advise consultation
Design Process
Prototyping
Facilities/tools Identification of Materials & Experts consultation Facilities
Lab Testing
Field Trial
Tested Prototyping
Identification of Identification of Lab & Testing Location & Trial arrangement arrangement
Gambar 1. Skema konsep dasar Pre-Mentoring Program RAMP-IPB 2
Terkait dengan konsep dasar RAMP “idea to impact” sebagaimana tersaji pada Gambar 2, PMP diharapkan dapat berperan untuk mengisi “missing link” dalam rantai pengembangan technopreneurship mahasiswa sebagaimana diinisiasi dan dikembangkan oleh RAMP-IPB, yaitu: “Course Development – Student Capacity Building – Pre-Mentoring – Mentoring – Venturing”
Gambar 2. Skema Program RAMP Indonesia III. DESAIN DAN MEKANISME PROGRAM PRE-MENTORING RAMP-IPB Pre-Mentoring Program (PMP) adalah suatu bentuk kegiatan fasilitasi “pra-inkubasi” yang didesain untuk menggali ide atau solusi teknologi yang dihasilkan oleh mahasiswa dari kampus-kampus di wilayah kerja RAMP di seluruh Indonesia untuk selanjutnya difasilitasi, dibimbing dan didampingi hingga menghasilkan prototipe produk teknologi yang berpotensi untuk didiseminasi ataupun dikomersialisasi kepada masyarakat luas. Kegiatan PMP ini juga didesain sedemikian rupa agar sejalan (in-line) dengan bidang studi dan proses akademik mahasiswa di perguruan tinggi yang bersangkutan. Dengan kata lain, proposal dan kegiatan PMP yang dilakukan oleh peserta harus juga sebagai projek tugas akhir/skripsi yang disetujui, dibimbing dan difasilitasi oleh perguruan tinggi yang bersangkutan. Dengan demikian, proses pengembangan technopreneurship dan hasil yang didapatkan adalah sejalan dan embedded dengan bidang kompetensi dan proses akademik yang ditekuni oleh yang bersangkutan. Sebagaimana disajikan pada Gambar 3, mekanisme kegiatan PMP terdiri dari beberapa tahapan, yaitu: (1) Scouting. Tahapan ini meliputi proses mencari atau menjaring calon perserta (awardees). Calon peserta yang dapat dipilih (eligible) adalah mereka yang berstatus sebagai mahasiswa aktif yang terdaftar di perguruan tinggi di seluruh Indonesia, berasal dari semua jurusan/departemen/
3
program studi untuk jenjang studi diploma/politeknik (S0) ataupun sarjana (S1), mahasiswa tingkat akhir yang memenuhi syarat untuk melaksanakan tugas akhir/skripsi. Penjaringan calon peserta dilaksanakan secara terbuka, baik bagi mereka yang mendaftar secara langsung melalui informasi yang mereka dapatkan dari website ataupun media lainnya; maupun undangan langsung dari RAMP-IPB bagi para peserta i-STEP, One-STEP, maupun para finalis PKM-DIKTI (khususnya bidang PKM-T, PKM-P, PKM-KC dan PKM-M). (2) Selection. Proses seleksi dilaksanakan oleh komite seleksi RAMP-IPB dan juga reviewer eksternal apabila dirasa perlu. Proses seleksi menitik-beratkan pada proposal yang dikirimkan oleh para calon peserta dengan format sesuai panduan. Proses seleksi meliputi seleksi administratif (status kemahasiswaan dan perguruan tinggi ybs), dan seleksi materi substantif isi proposal. Secara substantive, materi ide yang diajukan haruslah sesuai dengan sektor inovasi yang bisa didukung oleh program RAMP Indonesia secara umum, yaitu: air, energi, kesehatan, pertanian, dan keanekaragaman hayati (water, energy, health, agriculture, biodiversity; WEHAB). Kriteria umum seleksi adalah meliputi: (1) Karakteristik teknis dan potensi invensi/inovasi (originalitas, keunggulan, kemudahan produksi, aplikasi), (2) Potensi Ekonomi & Bisnis, (3) Dampak & Manfaat (teknis, ekonomis, social, lingkungan), dan (4) Aspek legal (status dan potensi HKI) (3) Intensive Training & Internship. Para peserta yang terpilih selanjutnya akan mengikuti proses capacity building dan finalisasi ide/desain melalui pelatihan dan kerja lab/bengkel/studio secara intensif selama 4 minggu di Bogor. Dalam tahap ini para peserta diberi materi tentang proses desain selama 40 jam (pada 1 minggu pertama) oleh para nara sumber, selanjutnya proses pengembangan dan finalisasi ide/desain dilaksanakan secara mandiri oleh masing-masing peserta pada minggu kedua hingga keempat. Setiap peserta didampingi oleh dua orang dosen sebagai pembimbing dan nara sumber terkait bidang invensi/inovasinya dan seorang tutor (mahasiswa senior) yang mendampinginya dalam aktivitas internship sehari-hari. Pada akhir tahap ini, dilakukan penilaian dan dievaluasi terhadap masing-masing peserta dan desain invensi/ inovasinya. Para peserta yang dinilai memenui syarat dan kriteria untuk menyelesaikan prototipe produknya sesuai rencana dan harapan, maka akan dinyatakan lolos untuk mengikuti tahap selanjutnya, yaitu product prototyping. (4) Research & Prototyping. Kegiatan ini dilaksanakan di kampus masing-masing peserta dalam skema yang in-line dengan prosedur tugas akhir/skripsi di bawah bimbingan dosen pembimbing masing-masing di kampus yang bersangkutan. Walupun tidak secara langsung di lokasi, dalam tahap ini RAMP-IPB terus mendampingi, dan apabila diperlukan peserta masih bisa berkonsultasi, termasuk dengan fasilitator atau nara sumber ketika mereka training di Bogor.
4
Sebagai dasar dan panduan untuk proses ini, para awardees akan menandatangani SPK yang diketahui dan disetujui oleh pihak kampus dan pembimbing akademik masing-masing. Jangka waktu penyelesaian tahap ini diharapkan tidak lebih dari satu semester akademik, sehingga para peserta diharapkan akan menyelesaikan masa studinya tepat waktu. Rangkaian kegiatan PMP dianggap selesai apabila para peserta telah menyelesaikan prototipe produknya sekaligus skripsinya. Dan apabila dirasa memenuhi syarat, selanjutnya mereka juga diarahkan agar mengajukan proposal untuk tahap selanjutnya, yaitu Mentoring Program. Secara umum, mekanisme kegiatan PMP disajikan pada Gambar 3. Thesis Proposal
One-STEP SCOUTING
PKM Winners RAMP Committee
i-STEP SELECTION
SELECTED PROPOSALS (10 ~ 20 Proposals annually) Experts / Advisers TRAINING & INTERNSHIP (Capacity Building, Idea & Design Finalization) Academic Advisor
Expert‟s Review
Source persons, Labs & Facilitators
Campus Labs & Facilities
RESEARCH & PROTOTYPING (Capacity Building, Idea & Design Finalization) Functional Test & Analysis
Labs & Field Tests TESTED PROTOTYPES
FEASIBLE PROTOTYPES Graduation Thesis/Script
MENTORING PROPOSALS
Program Report & Documentation
Gambar 3. Desain dan Mekanisme Program Pre-Mentoring RAMP-IPB
5
IV. IMPLEMENTASI PROGRAM PRE-MENTORING RAMP-IPB Implementasi kegiatan PMP telah diselenggarakan setiap tahun oleh RAMP-IPB sejak angkatan pertama pada tahun 2010, dan pada tahun 2013 ini adalah penyelenggaraan untuk angkatan ke-4. Secara umum, skema implementasi kegiatan adalah sebagaimana disajikan pada Gambar 4 di bawah ini. MULAI
Undangan Pengajuan Proposal Oct 2011
PelaksanaanTraining dan Magang di Bogor (Pengembangan dan Penyempurnaan Desain) 06 Feb – 03 Maret 2012
Batas akhir penerimaan proposal 2 Desember 2011 (cap pos)
Evaluasi Kelayakan Desain dan Kesiapan 03 Maret 2012
Seleksi Substantif Proposal Lengkap
Layak Didanai?
5 – 16 Des 2011
TIDAK
Diterima?
YA Pengumuman Pemenang
TIDAK
YA Pembuatan Prototipe di kampus masing-masing (Maret – Agustus 2012)
Uji Kinerja Prototipe dan Tugas Akhir/Skripsi di Kampus masingmasing
19 Des 2011
Perbaikan Proposal & Konfirmasi Persyaratan Administratif Calon Trainee
- Prototipe Invensi - Skripsi/Tugas Akhir - Proposal Mentoring September 2012
SELESAI
Gambar 4. Skema Implementasi Kegiatan PMP (contoh kegiatan tahun 2012: Angkatan ke-3) Kegiatan dimulai dengan undangan dan penerimaan proposal yang dibuka setelah berakhirnya kegiatan i-STEP RAMP-IPB (umumnya sekitar akhir bulan Juli), berakhirnya kegiatan PKM DIKTI dan tentunya pula setelah masa perkuliah dimulai. Dengan demikian, target calon peserta telah diketahui, dan mereka juga punya cukup waktu untuk mempersiapkan proposal di bawah bimbingan dosen di kampus masing-masing. Batas akhir penerimaan proposal adalah sekitar awal bulan Desember. Selanjutnya pengumuman pemenang dan undangan disampaikan pada sekitar pertengahan bulan Desember. 6
Intensive Training & Internship dilaksanakan di Bogor selama 4 minggu pada sekitar bulan Februari, yaitu pada masa libur alih semester. Selanjutnya bagi peserta yang lolos, pelaksanaan Research & Prototyping di kampus masing-masing dilaksanakan selama 4-6 bulan pada bulan Maret hingga Agustus. Pada sekitar bulan Juni-Juli fasilitator RAMP akan meninjau ke masingmasing kampus peserta untuk monitoring & evaluasi pekerjaan masing-masing peserta.
Gambar 5. Contoh dokumentasi Kegiatan Training dan Internship di Bogor Dalam kegiatan Training dan Internship selama lebih-kurang 4 minggu di Bogor, sebagian besar peserta berhasil mengembangkan ide invensi/inovasinya hingga menjadi desain untuk siap dibuat dan diuji. Proses pematanganan desain tersebut mengikuti metode dan kaidah rancang bangun sebagaimana mestinya. Sebagian besar ide yang dibawa peserta relatif masih “mentah” dan para peserta berasal dari latar belakang bidang studi dan perguruan tinggi yang berbeda, dengan metodologi pelatihan dan pembimbingan yang diterapkan, umumnya para peserta berhasil mencapai kemajuan yang cukup signifikan. Meskipin demikian, masih ada beberapa peserta yang dinilai kurang mampu untuk menyelesaikan idenya atau justru ide yang dimaksud dinilai cukup sulit untuk diwujudkan sesuai kapasitas mahasiswa, ketersediaan waktu, dana dan mungkin fasilitas perguruan tinggi yang bersangkutan. Untuk itu sebagian peserta atau ide dinilai tidak lolos untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya. Gambar 6 dan 7 di bawah ini menyajikan proses pengembangan ide inovasi peserta hingga menjadi produk yang diharapkan. 7
(a) Proses dan Hasil Pengembangan Desain di Bogor
(b) Prototipe yang Dihasilkan di Kampus ybs
Gambar 6. Contoh salah satu peserta PMP (mahasiswa S1) dan produk inovasinya (turbin micro-wind tipe vertikal)
(b) Proses dan Hasil Pengembangan Desain di Bogor
(b) Prototipe yang Dihasilkan di Kampus ybs
Gambar 7. Contoh salah satu peserta PMP (mahasiswa Poltek) dan produk inovasinya (alat pengusir hama dengan ultrasonik) 8
Selama 4 tahun penyelenggaraan PMP, 51 mahasiswa dari berbagai universitas di tanah air telah mengikuti kegiatan training di Bogor, dan 24 diantaranya telah mendapat fasilitasi pendanaan hingga penyelesaian prototipe inovasinya. Daftar selengkapnya disajikan pada Tabel 1- 4. Tabel 1. Daftar Peserta Pre-Mentoring Angkatan #1 (2010) No
Nama
L/P
Perguruan Tinggi (Jurusan)
Judul Proposal
Universitas Muhammadiyah Surakarta (Teknik Mesin) Universitas Muhammadiyah Surakarta (Teknik Mesin)
Rancang Bangun Mesin Pengering Kayu Portable dengan Bahan Bakar Briket Gergaji untuk Pengrajin Handicraft Surakarta Rancang Bangun Turbin Angin Mikro Wind Energy sebagai Energi Alternatif Pengganti Listrik PLN Skala Rumah Tangga
L
Poltek Pratama Mulia (Elektro)
Ahmad Gufron
L
5
Samsul Anam
6
1
Lilik Fajri Tri Payogo
L
2
Purwanto Eko Nugroho
L
3
Tunggul Dian Santoso
4
Kategori
Keterangan
Energi
Lolos Didanai untuk Tahap Prototyping
Energi
Lolos Didanai untuk Tahap Prototyping
Pemanfaatan Gelombang Ultrasonik sebagai Pengusir Hama
Pertanian
Lolos Didanai untuk Tahap Prototyping
Universitas Diponegoro (Fisika)
Teknologi Filtrasi Asap Rokok menggunakan Fotokatalis TiO2 dan Filter Carbon Nanotubes
Kesehatan
Lolos Didanai untuk Tahap Prototyping
L
Universitas Brawijaya (Teknik Pertanian)
R-GITAK: Alat Pencetak Rengginang untuk Industri Kecil
Pertanian
Lolos Didanai untuk Tahap Prototyping
Rizqi Rizaldi Hidayat
L
IPB (Ilmu dan Teknologi Kelautan)
Rancang Bangun Alat Pemisah Garam dan Air Tawar dengan Menggunakan Energi Matahari
Air
Lolos Didanai untuk Tahap Prototyping
7
Hargo Dahono
L
Sekolah Tinggi Teknologi Turbin Air Regeneratif Pembangkit Listrik Nasional (Teknik Mesin) (Mikrohidro)
Energi
Tidak Lolos
8
Suparno
L
Universitas Diponegoro (Teknik Mesin)
Pembangkit Listrik Tenaga Ombak untuk Solusi Listrik Masyarakat Nelayan
Energi
Tidak Lolos
9
Muhammad Fachrudin
L
IPB (Ilmu dan Teknologi Kelautan)
Rancang Bangun Sistem Aerator Otomatis Berbasis Sensor DO (Dissolve Oxygen)
Pertanian Tidak Lolos
Tabel 2. Daftar Peserta Pre-Mentoring Angkatan #2 (2011) No
Nama
1
Fransisco Bobyy Hermawan
L
2
Ganjar Chandra Sumindar
3
Perguruan Tinggi (Jurusan)
Judul Proposal
Kategori
UNIKA Soegijapranata (Teknik Elektro)
Modul Surya dengan Penstabil Tegangan Untuk Pembangkit Listrik Mandiri
Energi
Lolos Didanai untuk Tahap Prototyping
L
UPI, Bandung (Teknik Elektro)
Kompor Induksi Magnetik
Energi
Lolos Didanai untuk Tahap Prototyping
Rahmat Hidayat
L
Universitas Negeri Malang (Teknik Mesin)
Mesin Penetas Telur Otomatis Untuk Industri Lolos Didanai untuk Pertanian Tahap Prototyping Kecil
4
Fathy Bahanan
L
Universitas Brawijaya (Teknik Pertanian)
Ar-Rice “Art ificial Rice” Inovasi Beras Lolos Didanai untuk Pertanian Tahap Prototyping Tiruan Berbasis Tepung Komoditas Lokal
5
Hadi Apriliawan
L
Universitas Brawijaya (Teknik Pertanian)
Laban Elektric : Alat Pasteurisasi Susu Kejut Lolos Didanai untuk Listrik Tegangan Tinggi (Pulsed Electric Pertanian Tahap Prototyping Field) Menggunakan Flyback Transformer
6
Yunius Wijaya
Girry
L
IPB (Teknik Mesin dan Biosistem)
Alat Tanam Benih Jagung (Zea Mays) Lolos Didanai untuk Pertanian Tahap Prototyping Otomatis Berbasis Mikrokontroller
7
Yohanes Wibowo
Rikky
UNIKA Soegijapranata (Teknik Elektro)
Alat Pemenuh Kebutuhan Energy Listrik, Air Minum dan Pendeteksi Dini Bencana Angin (Human Life Support and Alert Technology
8
Muhammad Rijki
L
Univ Gajah mada, Jogja (Kedokteran Hewan)
Ekstrak Labu Parang untuk induksi Diabetes Kesehatan Tidak Lolos Melitus
9
Muhammad Lutfi
L
IPB (Manajemen Sumberdaya Perairan)
Rancangan Konstruksi Rakitan Budidaya Pembesaran Ikan Semi-intensif secara Pertanian Tidak Lolos Sirkulasi dengan Sistem Bio-filter Perifiton
L
IPB (Ilmu dan Teknologi Kelautan)
Alat Pengukur Kesegaran Ikan dengan Infrared
10
L/P
Erik Munandar
L
Energi
Keterangan
Tidak Lolos
Pertanian Tidak Lolos
9
Tabel 3. Daftar Peserta Pre-Mentoring Angkatan #3 (2012) Perguruan Tinggi (Jurusan)
No
Nama
L/P
1
Muhammad Afif Azis
L
IPB (Fisika)
2
Irfan Raditya Putra
L
IPB (Fisika)
3
Muhammad Gufron
L
4
Waryoto
L
5
Trio Andrelov
L
IPB (Teknik Mesin dan8. Pembangkit HHO dengan Teknik Resonansi Biosistem) dan Aplikasinya pada Traktor Pertanian
6
M. Gilang Ramdani
L
POLBAN (Teknik Refrigerasi dan Tata Udara)
7
Fiddiya
P
PNJ (Teknik Mesin)
8
Farqan Thanzalia
L
IPB (Fisika)
9
Ardy Rubinatta
L
10
Wahyudin
L
11
Muhammad Sunariyo
L
12
Yulianto Laksono Putra
L
13
R Zainal Fatah
L
14
Ichwal Safrizal
L
15
Ulfi Indri Ningsih
P
16
Siti Aminah
P
17 18 19
Khuzaini Bakhtiar Ronal Cristian Manik Zainal Mutaqim
Judul Proposal 1.
Ekstraksi Silikon dari Sekam Padi
2.
Sel Surya (Solar Cell) Berbasis Film BaxSr (1-x) Ti03 dengan Variasi Fraksi Molar (x= 0.5, 0.6, 0.7, 0.8) pada Kipas Sederhana. Aplikasi Nano Chitosan sebagai Zat Penyalut Pupuk Lepas Terkendali (Slow Release) Simbiotik sebagai Pengganti Anti-biotic Growth Promoter (AGP) untuk Daging Broiler Organik Bebas Residu Antibiotik
IPB (Teknologi Hasil 4. Perairan) 6. UGM (Kedokteran Hewan)
Kategori Energi
Lolos Didanai untuk Tahap Prototyping
Energi
Lolos Didanai untuk Tahap Prototyping
Pertanian
Lolos Didanai untuk Tahap Prototyping
Pertanian
Lolos Didanai untuk Tahap Prototyping
Energi
Lolos Didanai untuk Tahap Prototyping
2.
Rancang Bangun Seed Storage dengan Sistem Pertanian Pendinginan dan Kontrol RH
Lolos Didanai untuk Tahap Prototyping
3.
Generator Hidrogen Sederhana dengan Fungsi Energi Ganda sebagai Gas Kompresi Serta Fuel Cell
Lolos Didanai untuk Tahap Prototyping
4.
L L L
Keterangan
Sensor Chemically Sensitive Fet (ChemFet) berbasis Nanoserat Polianilin (Pani) untuk mengukur konsentrasi Gas Amonia (NH3) 10. Vertical Water Treatment (VQT): Aplikasi UNTAN, Pontianak Sederhana Pengolahan Air Gambut Menjadi (Teknik Lingkungan) Air Minum Skala Rumah Tangga Universitas Brawijaya 5. Kombinasi Ozonasi dan Iradiasi Ultraviolet (Teknik Kimia) untuk Pemurnian Air UM Purworejo 7. (Pend.Teknik Otomotif)
Pengolahan Air menggunakan Teknologi Mesin R.O dan UV
UNESA, Surabaya 9. (Fisika) ITS, Surabaya (Teknik 1. Kimia)
SP Water: Alat Pengolah Air dengan Media Limbah Cangkang Kerang Sea B (Seawater Battery): Sel Elektrokimia Air Laut Menjadi Baterei Volta
Poltek Lhokseumawe 5. (Teknik Kimia)
Analisa Karakteristik Epoksi Komposit dengan Penguat Serat Ijuk
Poltek Lhokseumawe 7. (Teknik Kimia) 3. IPB (Ilmu dan Teknologi Produksi Ternak)
Pengolahan Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit sebagai Bahan Baku Furfural Abomasum Domba Lokal Muda untuk “Tablet Rennet Instant” sebagai Koagulan Halal pada Pembuatan Keju Segar Prebiotik
Universitas Negeri 8. Malang (Teknik Mesin) UNIKA Soegiyapranoto, 6. (Teknik Elektro) 11. IPB (Fisika)
Mesin Proses Pencabut Bulu Ayam Sistem Pencacah Gelombang AC untuk Menghemat Daya Listrik Super Kapasitor Berbasis Membran Kitosan sebagai Elektrolit dan Komposit Nanokarbon Limbah Batere sebagai Elektroda
Pertanian
Lolos Didanai untuk Tahap Prototyping
Air
Lolos Didanai untuk Tahap Prototyping
Air
Lolos Didanai untuk Tahap Prototyping
Air
Lolos Didanai untuk Tahap Prototyping
Air
Lolos Didanai untuk Tahap Prototyping
Energi
Tidak Lolos
Biodiversi Tidak Lolos ti Pertanian
Tidak Lolos
Pertanian
Tidak Lolos
Pertanian
Tidak Lolos
Energi
Tidak Lolos
Energi
Tidak Lolos
10
Tabel 4. Daftar Peserta Pre-Mentoring Angkatan #4 (2013) No
Nama
L/P
1
Toufan Phardana
L
2
Koko Andi Irawan
L
3
Darmawansa
L
4
Bagus Prasetyo
L
5
Muhammad Nafis Rahman
L
6
Rully Arifin
L
7
Ridwan
L
8
La Nane
L
9 10
Muh. Fajar Nuh Pratama Andrisman Satria
L L
11
Mary Fitriyah
P
12
Nova Suparmanto
L
13
Nur Faizah
P
Perguruan Tinggi (Jurusan)
Judul Proposal
Universitas Bung Hatta Bioreeftek: Media tumbuh karang dari (Perikanan dan Kelautan) cangkang kelapa Cookies Tanah Liat yang Ditambahkan Universitas Brawijaya Rumput Laut Merah Sebagai Kudapan Sehat (Gizi Masyarakat) bagi Penderita Obesitas Universitas Tanjungpura Teknologi Pengolahan Air Payau Di Daerah (Teknik Lingkungan) Pesisir Universitas Lambung "ADING" PINTAR ( Automation Feeding ) Mangkurat (Teknik Penebar Pakan Ikan Pintar dengan Teknologi Pertanian) RTC Berbasis Mikrokontroller Eco-Electric Sprayer, Alat Semprot IPB (Teknik Mesin dan Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman Biosistem) dengan Sumber Listrik Tenaga Surya Universitas Negeri Pembuatan Shocktor Seeder sebagai Solusi Padang (Teknik Alternatif Alat Bantu Tanam Benih Jagung Otomotif, D3) Polytech (Pengembangan Alat Konversi Politeknik Negeri Jakarta Sampah Plastik Menjadi Bahan Bakar (Teknik Mesin) Minyak dengan Sistem Kontinyu Dan Penampung Uap Basah Minyak) Universitas Hasanuddin Mesin Teknologi Sapurata untuk (Kelautan dan Perikanan) Mengoptimalkan Produksi Gonad bulu babi UM Surakarta (Teknik Alat Pengupas Sabut Kelapa dengan Sistem Mesin) Ulir Vertikal Universitas Teuku Umar Alat Penyaring Air Gambut Berbasis Rumah Meulaboh (Teknik) Tangga, Praktis dan Ekonomis Green Repellent: Pemanfaatan Limbah Kulit Universitas Ahmad Jeruk dikombinasikan dengan Minyak Dahlan (Farmasi) Cengkeh Kayu Putih Aromaterapi UN Yogyakarta (Teknik Kompor Batik Cerdas Berbasis Elektro) Mikrokontroler untuk Industri Batik Tulis IPB (Teknologi Industri Desain Proses Produksi Kopi Luwak Pertanian) Biofermentasi
Kategori
Keterangan
Biodiversi Dalam Proses ti Kegiatan Training Kesehatan
Dalam Proses Kegiatan Training
Air
Dalam Proses Kegiatan Training
Pertanian
Dalam Proses Kegiatan Training
Pertanian
Dalam Proses Kegiatan Training
Pertanian
Dalam Proses Kegiatan Training
Energi
Dalam Proses Kegiatan Training
Pertanian Pertanian Air Kesehatan
Dalam Proses Kegiatan Training Dalam Proses Kegiatan Training Dalam Proses Kegiatan Training Dalam Proses Kegiatan Training
Dalam Proses Kegiatan Training Biodiversi Dalam Proses ti Kegiatan Training Energi
V. PENUTUP (Lessons Learnt & Challenges) Kegiatan PMP terbukti sebagai suatu metode yang cukup baik dan efektif untuk membangun motivasi dan kemampuan technopreneurship mahasiswa karena berhasil membangun kepercayaan diri untuk mengembangkan ide invensi/inovasi dan mewujudkannya menjadi suatu prototipe produk teknologi sesuai ilmu dan kompetensi yang dipelajari di bangku kuliah, PMP cukup efektif mengembangkan paradigma dan spirit “entrepreneurship” dari sekedar kemampuan berwirausaha dalam artian “menjual” sesuatu menjadi “technopreneurship” dalam artian kemampuan “mencipta” atau “membuat” sesuatu yang dapat “dijual” untuk mengatasi permasalahan di masyarakat, Pengalaman mengikuti PMP umumnya membangkitkan motivasi lanjutan bagi para peserta untuk terus berani mengembangkan ide dan semangat berinovasi,
11
Para peserta PMP umumnya menjadi motivator dan role-model di kampus masingmasing sehingga membangkitkan motivasi dan semangat teman-teman dan adik kelasnya, Semangat partisipasi mengirimkan proposal relatif terus meningkat, baik dari mahasiswa secara langsung maupun diorganisir melalui kampus, akan tetapi dari sisi kualitas dan rasionalitas ide yang disampaikan relatif tidak banyak perubahan, Rasionalitas ide dari proposal yang masuk umumnya sangat lemah dan sepertinya disebabkan karena pengetahuan dan kemampuan mahasiswa untuk memahami dan menganalisis problem nyata serta aplikasi teknologi di masyarakat relatif lemah, Pengembangan konten dan metodologi pembelajaran yang berbasis problem nyata (problem based learning) sepertinya perlu ditingkatkan, terutama untuk bidang studi yang mengutamakan kompetensi rancang bangun dan aplikasi teknologi, sehingga dapat meningkatkan pemahaman “kontekstuasi” ilmu dan teknologi terhadap aplikasinya, Keberlanjutan, pengembangan dan penyebar-luasan program dirasa perlu untuk terus ditingkatkan dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan yang lebih luas guna membangun generasi masa depan yang lebih kreatif dan inovatif.
12