Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Innas Survei Penyusunan Diagram Timbang Nilai Tukar Petani 18 Kabupaten 2015
BADAN PUSAT STATISTIK
KATA PENGANTAR Buku Pedoman Teknis BPS Provinsi/BPS Kabupaten/Instruktur Nasional Survei Penyusunan Diagram Timbang Nilai Tukar Petani 18 Kabupaten (SPDT NTP) 2015 adalah buku pedoman teknis yang ditujukan bagi Kepala BPS Provinsi, Kepala Bidang Statistik Distribusi, Kasi Statistik Keuangan dan Harga Produsen (Instruktur Nasional), Kepala BPS Kabupaten, dan Kasi Statistik Distribusi. Buku pedoman ini memuat petunjuk dan acuan tentang pelaksanaan lapangan SPDT NTP 18 Kabupaten 2015. Kegiatan SPDT NTP 18 Kabupaten yang dilaksanakan pada 2015, terdiri dari persiapan, pelaksanaan lapangan, entri data, proses pengolahan, dan tabulasi, sedangkan penyusunan diagram timbang serta penghitungan NTP dilakukan pada 2016. Mengingat kualitas data sangat ditentukan oleh keberhasilan pengumpulan data di lapangan, maka diperlukan petugas yang mempunyai kualifikasi yang sangat baik. Oleh sebab itu diperlukan kejelian dan kesungguhan dalam rekrutmen petugas. Kepada seluruh Instruktur Nasional SPDT NTP 18 Kabupaten diharapkan dapat menyampaikan materi pelatihan dengan sungguh-sungguh dan cermat kepada petugas agar pelaksanaan lapangan SPDT NTP 18 Kabupaten 2015 dapat berjalan lancar, sehingga data yang dihasilkan berkualitas. Terima kasih dan selamat bekerja.
Jakarta, Maret 2015
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa
Dr. Ir. Sasmito Hadi Wibowo, M.Sc.
iii
iv
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Innas SPDT NTP 18 KABUPATEN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................
iii
DAFTAR ISI ..............................................................................................................
v
BAB I
PENDAHULUAN ...................................................................................
1
1.1.
Latar Belakang .............................................................................
1
1.2.
Landasan Hukum .........................................................................
1
1.3.
Tujuan ..........................................................................................
2
1.4.
Ruang Lingkup.............................................................................
2
1.5.
Buku Pedoman dan Jenis Dokumen.............................................
2
ORGANISASI SURVEI..........................................................................
7
2.1.
Penanggung Jawab Pelaksanaan Survei.......................................
7
2.2.
Tugas Pemeriksa (PMS)...............................................................
7
2.3.
Tugas Pencacah (PCS) .................................................................
8
2.4.
Hubungan antara PCS dan PMS ..................................................
8
2.5.
Alur Dokumen..............................................................................
8
METODOLOGI.......................................................................................
11
3.1.
Cakupan .......................................................................................
11
3.2.
Kerangka Sampel .........................................................................
12
3.3.
Desain Sampel..............................................................................
13
3.4.
Alokasi Sampel ............................................................................
18
3.5.
Daftar Sampel Rumah Tangga Utama SPDT NTP 18
BAB II
BAB III
Kabupaten 2015 (SPDT15-DSRTU) ...........................................
19
3.6.
Pembentukan Sampel Pengganti ..................................................
20
3.7.
Daftar Sampel Rumah Tangga Pengganti SPDT NTP 18 Kabupaten
2015 (SPDT15-DSRTU) ........................................
20
3.8.
Prosedur Penggantian Sampel......................................................
22
3.9.
Cakupan Rumah Tangga..............................................................
22
3.10. Tata Cara Berwawancara .............................................................
24
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Innas SPDT NTP 18 KABUPATEN
v
BAB IV
INSTRUKTUR NASIONAL ..................................................................
25
4.1.
Persyaratan Instruktur Nasional ..................................................
25
4.2.
Tugas Instruktur Nasional............................................................
25
4.3.
Persiapan Mengajar......................................................................
25
4.4.
Materi yang Diajarkan .................................................................
26
4.5.
Cara Mengajar yang Baik ............................................................
26
4.6.
Pembuatan Laporan......................................................................
27
LAMPIRAN ...............................................................................................................
31
vi
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Innas SPDT NTP 18 KABUPATEN
I. 1.1.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja di
Indonesia, dimana sekitar 34 persen (Sakernas Agustus 2014) distribusi tenaga kerja diserap oleh sektor tersebut. Hal ini mencerminkan bahwa sektor pertanian sesungguhnya masih menjadi tumpuan bagi penduduk Indonesia dan sekaligus sebagai penyumbang terhadap pertumbuhan ekonomi. Sehubungan dengan itu, maka di perlukan suatu indikator yang secara akurat dapat mengukur kemampuan daya beli petani sebagai salah satu pelaku utama di sektor pertanian. Ukuran ini di sajikan sebagai bentuk perhatian dan kepedulian pemerintah yang berguna sebagai dasar pengambilan kebijakan. Salah satu indikator proxy untuk mengukur kemampuan daya beli petani di daerah perdesaan adalah Nilai Tukar Petani (NTP). NTP merupakan perbandingan indeks harga komoditas pertanian yang diproduksi oleh petani terhadap indeks harga barang/jasa yang dibayar petani untuk keperluan konsumsi rumah tangga dan biaya produksi. Salah satu bahan dasar dalam penghitungan NTP adalah diagram timbang dan paket komoditas dimana diagram timbang dan paket komoditas didapat dari hasil survei penyusunan diagram timbang. Pada tahun 2014 Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan Survei Penyusunan Diagram Timbang (SPDT) NTP pada tingkat kabupaten. Survei tersebut mencakup 16 kabupaten terpilih di 16 provinsi. Pada tahun 2015, cakupan SPDT NTP di tingkat kabupaten semakin diperluas dengan penambahan sebanyak 18 kabupaten terpilih yang tersebar di 17 provinsi lainnya.
1.2.
Landasan Hukum Pelaksanaan Survei Penyusunan Diagram Timbang NTP 18 Kabupaten 2015
dilandasi oleh: a.
Undang-undang No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik.
b.
Peraturan Pemerintah RI No. 51 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik.
c.
Keputusan Presiden No. 3 Tahun 2002 Jo Keputusan Presiden No. 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Fungsi, Kewenangan, dan Susunan Organisasi Lembaga Pemerintah Non Departemen.
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Innas SPDT NTP 18 KABUPATEN
1
1.3.
Tujuan Tujuan dari survei ini adalah: a.
Memperoleh nilai produksi dan jenis komoditas pertanian yang banyak dihasilkan petani dan persentase marketed surplusnya.
b.
Memperoleh nilai konsumsi dan biaya produksi serta komoditas yang banyak di gunakan oleh rumah tangga pertanian, baik untuk keperluan rumah tangga maupun digunakan dalam proses produksi pertanian.
c.
Menyusun struktur input untuk setiap komoditas pertanian yang banyak dihasilkan petani.
d.
Sebagai bahan untuk menyusun paket komoditas diagram timbang Nilai Tukar Petani (NTP).
e.
1.4.
Sebagai dasar untuk menghitung NTP tingkat kabupaten terpilih.
Ruang Lingkup Kegiatan survei dilakukan di 18 kabupaten yang tersebar di 17 provinsi di
Indonesia (Daftar nama kabupaten terpilih terlampir pada Blok III Metodologi). Responden adalah rumah tangga pertanian terpilih di 5 (lima) subsektor yang meliputi: rumah tangga pertanian Tanaman Pangan, Tanaman Hortikultura, Tanaman Perkebunan Rakyat, Peternakan, dan Perikanan (Tangkap dan Budidaya). Materi pencacahan meliputi pendapatan petani dari penjualan hasil produksi, pengeluaran rumah tangga petani untuk keperluan produksi, dan konsumsi rumah tangga.
1.5.
2
Buku Pedoman dan Jenis Dokumen a.
Buku 1, digunakan sebagai pedoman teknis BPS Provinsi/ Kabupaten/Innas.
b.
Buku 2, digunakan sebagai pedoman pencacahan konsumsi rumah tangga.
c.
Buku 3, digunakan sebagai pedoman pencacahan produksi.
d.
Buku 4, digunakan sebagai pedoman pengawasan/pemeriksaan.
e.
Buku 5, digunakan sebagai pedoman pengolahan.
f.
Buku 6, digunakan sebagai master komoditas
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Innas SPDT NTP 18 KABUPATEN
g.
Daftar SPDT15-TP, daftar ini digunakan untuk mengumpulkan data produksi, serta biaya-biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi pada Subsektor Tanaman Pangan.
h.
Daftar SPDT15-TH, daftar ini digunakan untuk mengumpulkan data produksi, serta biaya-biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi pada Subsektor Tanaman Hortikultura.
i.
Daftar SPDT15-TPR, daftar ini digunakan untuk mengumpulkan data produksi, serta biaya-biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi pada Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat.
j.
Daftar SPDT15-TRK, daftar ini digunakan untuk mengumpulkan data produksi, serta biaya-biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi pada Subsektor Peternakan.
k.
Daftar SPDT15-IKT, daftar ini digunakan untuk mengumpulkan data produksi, serta biaya-biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi pada Subsektor Perikanan Tangkap.
l.
Daftar SPDT15-IKB, daftar ini digunakan untuk mengumpulkan data produksi, serta biaya-biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi pada Subsektor Perikanan Budidaya.
m. Daftar SPDT15-K, daftar ini digunakan untuk mengumpulkan keterangan rumah tangga dan pengeluaran konsumsi rumah tangga yang berasal dari pembelian, tidak termasuk pemberian dari pihak lain maupun produksi sendiri. n.
Daftar SPDT15-LKK, daftar ini digunakan untuk membantu atau sebagai lembar kerja pengumpulan data pengeluaran konsumsi rumah tangga selama seminggu yang lalu.
o.
Daftar SPDT15-LKP, daftar ini digunakan sebagai lembar kerja untuk membantu pengumpulan data produksi yang dihasilkan petani dijual, dikonsumsi sendiri, yang diberikan kepada pihak lain, dan rata-rata harganya selama setahun yang lalu.
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Innas SPDT NTP 18 KABUPATEN
3
p.
SPDT15-DSRTU, daftar ini memuat nama kepala rumah tangga yang menjadi sampel utama dalam SPDT NTP 18 Kabupaten 2015.
q.
SPDT15-DSRTP, daftar ini memuat nama kepala rumah tangga yang menjadi sampel pengganti dalam SPDT NTP 18 Kabupaten 2015.
Satu rumah tangga sampel dicacah dengan satu daftar SPDT15-K dan salah satu daftar SPDT15 yang sesuai dengan kegiatan subsektor yang diusahakan.
4
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Innas SPDT NTP 18 KABUPATEN
Tabel 1. Jadwal Kegiatan SPDT NTP 18 Kabupaten 2015 Kegiatan
Pusat
Daerah
A. Persiapan 1. Pembahasan Persiapan Survei 2. Penggandaan Kuesioner Pedoman Pencacahan
Jan – Feb 2015 dan
3. Pengiriman Dokumen ke Daerah 4. Pelatihan Instruktur Nasional
Feb 2015 Mg III Mar 2015 Mg II Mar 2015 Mg II (12 – 13 Mar 2015)
5. Pelatihan Petugas Pencacah dan Pengawas B.
Mar 2015 Mg III – IV
Pelaksanaan Lapangan 1. Pencacahan SPDT NTP
Apr 2015
2. Pengawasan/Pemeriksaan Dokumen
Apr 2015
3. Entri Data
Mei - Jun 2015
4. Pengiriman Data (softcopy) ke BPS
Jul 2015 Mg I
C. Pengolahan di Pusat
Jul – Okt 2015
D. Cross check tabel
Nov – Des 2015
E.
Pengolahan Diagram Timbang
Jan - Mei 2016
F.
Tabulasi Diagram Timbang
Jun – Jul 2016
G. Penyajian Diagram Timbang
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Innas SPDT NTP 18 KABUPATEN
Ags 2016
5
6
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Innas SPDT NTP 18 KABUPATEN
II. ORGANISASI SURVEI
2.1
Penanggung Jawab Pelaksanaan Survei Penanggung jawab Pusat
: Direktur Statistik Harga
Penanggung jawab Teknis : Kepala Subdirektorat Pusat Perdesaan Penanggung jawab Daerah
Statistik
Harga
: Kepala BPS Provinsi dan Kepala BPS Kabupaten terpilih
Penanggung jawab Teknis : Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Daerah Provinsi dan Kepala Seksi Statistik Distribusi BPS Kabupaten
2.2
Pengawas/Pemeriksa (PMS)
: Staf BPS Kabupaten yang ditunjuk
Pencacah (PCS)
: Koordinator Statistik Kecamatan (KSK)/ Staf BPS Kabupaten dan/atau Mitra yang ditunjuk
Editor
: Kepala Seksi IPDS atau Kabupaten yang ditunjuk
Staf
BPS
Petugas entri
: Kepala Seksi IPDS atau Kabupaten yang ditunjuk
Staf
BPS
Tugas Pemeriksa (PMS) a.
Mengikuti pelatihan petugas survei.
b.
Mengatur pendistribusian dokumen dan perlengkapan pencacah (PCS) yang menjadi tanggung jawabnya.
c.
Mengawasi jalannya pelaksanaan pencacahan agar sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
d.
Mengatasi masalah teknis yang dihadapi oleh petugas pencacah.
e.
Mengumpulkan dan memeriksa kelengkapan semua dokumen serta hasil pencacahan yang dilakukan PCS.
f.
Mengisi kode jenis komoditas.
g.
Menyerahkan semua dokumen yang telah diperiksa kepada BPS Kabupaten.
h.
Mematuhi jadwal waktu yang telah ditetapkan.
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Innas SPDT NTP 18 KABUPATEN
7
2.3
Tugas Pencacah (PCS) a.
Mengikuti pelatihan petugas survei.
b.
Melakukan pencacahan dengan menggunakan daftar SPDT NTP 18 Kabupaten 2015 ke rumah tangga sampel.
c.
Mencatat seluruh permasalahan dan informasi penting dalam blok catatan.
d.
Memeriksa kelengkapan isian hasil pencacahan.
e.
Menyerahkan Daftar SPDT NTP 18 Kabupaten 2015 yang telah diisi kepada PMS secara bertahap tanpa menunggu selesainya seluruh beban tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
2.4
f.
Memperbaiki isian daftar pertanyaan yang dinyatakan salah oleh PMS.
g.
Mematuhi jadwal waktu yang telah ditetapkan.
Hubungan antara PCS dan PMS a.
PMS harus membantu, memeriksa dan memberikan bimbingan kepada pencacah/PCS.
b.
PCS dan PMS bersama-sama mendiskusikan dan memutuskan kesulitan yang dijumpai selama melaksanakan pencacahan. Apabila tidak dapat memecahkan permasalahan, harus segera melaporkan kepada Kepala Seksi Statistik Distribusi BPS Kabupaten.
2.5
Alur Dokumen a.
PCS menyerahkan dokumen hasil pencacahan kepada PMS
b.
PMS meneliti kelengkapan isiannya. Jika belum lengkap atau ada isian yang meragukan, dokumen tersebut dikembalikan ke PCS untuk dilengkapi dan diperbaiki.
c.
Seluruh dokumen yang sudah bersih dari kesalahan selanjutnya dientri di BPS Kabupaten.
d.
Sebelum proses entri dokumen dilakukan editing coding terlebih dahulu oleh petugas.
e.
Setelah proses data entri selesai, seluruh hasilnya segera dikirimkan via email ke BPS RI cq. Subdit Statistik Harga Perdesaan.
8
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Innas SPDT NTP 18 KABUPATEN
ALUR DOKUMEN DARI BPS RI KE PETUGAS
BPS RI
BPS PROV
BPS KAB
PETUGAS/KSK
Buku 1
SPDT15-K
Buku 1
SPDT15-K
Buku 1
SPDT15-K
Buku 2
SPDT15-K
Buku 2
SPDT15-TP
Buku 2
SPDT15-TP
Buku 2
SPDT15-TP
Buku 3
SPDT15-TP
Buku 3
SPDT15-TH
Buku 3
SPDT15-TH
Buku 3
SPDT15-TH
Buku 4
SPDT15-TH
Buku 4
SPDT15-TPR
Buku 4
SPDT15-TPR
Buku 4
SPDT15-TPR
SPDT15-TPR
Buku 5
SPDT15-TRK
Buku 5
SPDT15-TRK
Buku 5
SPDT15-TRK
SPDT15-TRK
Buku 6
SPDT15-IKT
Buku 6
SPDT15-IKT
Buku 6
SPDT15-IKT
SPDT15-IKT
SPDT15-IKB
SPDT15-IKB
SPDT15-IKB
SPDT15-IKB
SPDT15-LKK
SPDT15-LKK
SPDT15-LKK
SPDT15-LKK
SPDT15-LKP
SPDT15-LKP
SPDT15-LKP
SPDT15-LKP
SPDT15DSRTU
SPDT15DSRTU
SPDT15DSRTU
SPDT15DSRTU
SPDT15DSRTP
SPDT15DSRTP
SPDT15DSRTP
SPDT15DSRTP
ALUR DOKUMEN DARI PETUGAS KE BPS RI
BPS RI SIS BPS RI HARGA PRODUSEN
DATABASE
BPS KAB
PETUGAS/KSK
SPDT15-K
SPDT15-K
SPDT15-TP
SPDT15-TP
SPDT15-TH
SPDT15-TH
SPDT15-TPR
SPDT15-TPR
SPDT15-TRK
SPDT15-TRK
SPDT15-IKT
SPDT15-IKT
SPDT15-IKB
SPDT15-IKB
SPDT15-LKK
SPDT15-LKK
SPDT15-LKP
SPDT15-LKP
SPDT15DSRTU
SPDT15DSRTU
SPDT15DSRTP
SPDT15DSRTP
DATABASE
BPS PROV HASIL OLAH
DATABASE
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Innas SPDT NTP 18 KABUPATEN
9
10
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Innas SPDT NTP 18 KABUPATEN
III. METODOLOGI
3.1.
Cakupan SPDT NTP 18 Kabupaten 2015 dilaksanakan di 17 provinsi. Secara lengkap
cakupan wilayah tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 2. Cakupan wilayah SPDT NTP 18 Kabupaten 2015 No
Provinsi
1 2
Aceh Sumatera Barat
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Kepulauan Bangka Belitung Kepulauan Riau Kalimantan Tengah Kalimantan Timur Kalimantan Utara Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Tenggara Sulawesi Barat Maluku Papua
Kabupaten 1103 1306 1308 1406 1501 1610 1702 1901 2102 6203 6403 6502 7102 7202 7405 7602 8103 9403
Aceh Selatan Padang Pariaman Lima Puluh Kota Kampar Kerinci Ogan Ilir Rejang Lebong Bangka Bintan Kapuas Kutai Kartanegara Bulungan Minahasa Banggai Konawe Selatan Polewali Mandar Maluku Tengah Jayapura
SPDT NTP 18 Kabupaten 2015 mencakup semua subsektor dalam sektor pertanian kecuali subsektor kehutanan, sehingga bisa dinyatakan bahwa subsektor yang menjadi cakupan SPDT NTP 18 Kabupaten 2015 adalah:
Subsektor Tanaman Pangan
Subsektor Tanaman Hortikultura
Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat
Subsektor Peternakan
Subsektor Perikanan Tangkap
Subsektor Perikanan Budidaya
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Innas SPDT NTP 18 KABUPATEN
11
Terkait dengan tujuan survei tersebut, maka selain mendefinisikan cakupan subsektor maka perlu mendefinisikan komoditas yang akan dicakup
dalam survei.
Komoditas yang dicakup adalah sebagai berikut:
Subsektor Tanaman Pangan: padi, jagung, kacang kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu/ketela pohon, dan ubi jalar/ketela rambat, talas, jagung manis.
Subsektor Tanaman Hortikultura: buah naga, cempedak, duku, durian, jambu air, jambu biji, jeruk, kedondong, langsat, mangga, manggis, matoa buah, nenas, pepaya, pisang, rambutan, salak, sawo, mentimun suri, semangka, petai, bawang daun, bawang merah, bawang prei, bayam, brokoli, buncis, cabai hijau, cabai merah, cabai rawit, kacang merah, kacang kapri, kacang panjang, kangkung, kembang kol, kentang, kubis, labu siam, lobak, ketimun, oyong/gambas, paria/pare, petsai/sawi putih, sawi hijau, seledri, selada, terong, tomat, wortel, jahe, kemangi, dan kunyit.
Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat: cengkeh, gambir, jambu mete, kakao, karet, kelapa sawit, kelapa, kemiri, kopi, lada, pala, pinang/jambe, nilam, tebu, dan tembakau.
Subsektor Peternakan: kerbau, kuda, sapi potong, babi, kambing, ayam kampung, ayam ras pedaging, ayam ras petelur, itik, dan burung puyuh.
Subsektor Perikanan Kelompok Perikanan tangkap: Khusus penangkapan laut maupun penangkapan perairan umum tidak diperlukan informasi mengenai komoditas. Informasi yang dibutuhkan adalah jenis kapal/perahu yang digunakan. Jenis kapal/perahu yang digunakan antara lain: kapal motor, perahu motor tempel, perahu tanpa motor, dan tanpa perahu.
Subsektor Perikanan Kelompok Perikanan Budidaya: budidaya laut: kerapu dan rumput laut. budidaya air payau: bandeng, dan udang budidaya air tawar: baung putih, bawal air tawar, gurame, jelawat, lele, mas, mujair, nila, dan patin
3.2.
Kerangka Sampel Beberapa hal penting terkait pembentukan kerangka sampel dalam SPDT NTP 18
Kabupaten 2015 adalah sebagai berikut: 12
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Innas SPDT NTP 18 KABUPATEN
i)
Kerangka sampel rumah tangga yang digunakan dalam SPDT NTP 18 Kabupaten 2015 adalah daftar rumah tangga usaha pertanian hasil pencacahan lengkap ST2013 pada blok sensus perdesaan.
ii) Rumah tangga eligible SPDT NTP 18 Kabupaten 2015 adalah rumah tangga: - yang mempunyai 2-10 anggota rumah tangga (jumlah isian pada R107 pada daftar ST2013-L adalah 2-10)
- sumber penghasilan utama rumah tangga adalah dari sektor pertanian (R218=1)
- khusus untuk tanaman pangan, hortikultura,
dan tanaman perkebunan,
rumah tangga eligible dibatasi dengan kriteria batas minimal usaha (BMU). Kriteria penentuan BMU dilihat dari isian pada R214 pada daftar ST2013-L, dan selanjutnya disesuaikan dengan subsektor masing-masing serta memanfaatkan rincian sebagai berikut:
No Subsektor
Komoditas
Dasar BMU
1 2 3
Tanaman pangan Tanaman Palawija Hortikultura
4
Perkebunan
5
Peternakan
6 7
Budidaya ikan Penangkapan ikan
Padi sawah/lading Palawija Hortikultura tahunan Hortikultura semusim Perkebunan tahunan Perkebunan semusim ayam ras pedaging Lainnya Budidaya ikan Penangkapan ikan
BIII R301 kol (5) BIII R303 kol (5) BIV R401 kol (5) BIV R401 kol (4) BV R501 kol (5) BV R501 kol (6) BVI R 602f kol (3) -
Secara lengkap kriteria BMU untuk masing-masing komoditas terdapat di lampiran 1 - selain BMU, khusus untuk subsektor palawija, hortikultura, perkebunan,
dan peternakan, jumlah komoditas yang diusahakan yang memenuhi BMU juga menjadi pertimbangan dalam penarikan sampel rumah tangga pertanian tersebut.
3.3.
Desain sampel SPDT NTP 18 Kabupaten 2015 dirancang dengan metode two stage stratified
systematic sampling, dengan tahapan sebagai berikut:
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Innas SPDT NTP 18 KABUPATEN
13
Pengambilan sampel dilakukan dengan menentukan kabupaten terpilih yaitu kabupaten potensi pertanian.
Tahap selanjutnya memilih rumah tangga usaha tani di kabupaten terpilih dengan sistematic sampling.
Stratifikasi rumah tangga Stratifikasi rumah tangga dilakukan pada masing-masing subsektor. Rumah tangga pada BS cakupan di bagi menjadi beberapa strata sesuai dengan subsektor masing-masing. Strata tersebut adalah sebagai berikut: 1) Subsektor Tanaman Pangan a. Padi - strata 1: apabila jumlah luas tanam padi yang diusahakan oleh rumah
tangga pertanian tersebut kurang dari atau sama dengan nilai rata-rata luas luas tanam padi yang diusahakan per jenis komoditas padi dalam kabupaten tertentu
- strata 2: apabila jumlah luas tanam padi yang diusahakan oleh rumah
tangga pertanian tersebut lebih dari nilai rata-rata luas luas tanam padi yang diusahakan per jenis komoditas padi dalam kabupaten tertentu
b. Palawija - strata 1: apabila jumlah luas tanam komoditas palawija yang diusahakan
oleh rumah tangga pertanian tersebut kurang dari atau sama dengan nilai rata-rata luas luas tanam komoditas palawija yang diusahakan per jenis komoditas palawija dalam kabupaten tertentu
- strata 2: apabila jumlah luas tanam komoditas palawija yang diusahakan
oleh rumah tangga pertanian tersebut lebih dari nilai rata-rata luas luas tanam komoditas palawija yang diusahakan per jenis komoditas palawija dalam kabupaten tertentu
2) Subsektor Tanaman Hortikultura - strata 1:
(1) untuk
tanaman
hortikultura
tahunan:
apabila
jumlah
pohon/rumpun/luas tanam yang sudah berproduksi dari tanaman yang diusahakan oleh rumah tangga pertanian tersebut kurang dari atau sama dengan rata-rata jumlah pohon/rumpun/luas tanam yang sudah 14
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Innas SPDT NTP 18 KABUPATEN
berproduksi dari tanaman yang diusahakan per jenis komoditas dalam kabupaten tertentu (2) untuk
tanaman
hortikultura
semusim:
apabila
jumlah
pohon/rumpun/luas tanam yang diusahakan/dikelola oleh rumah tangga pertanian tersebut kurang dari atau sama dengan rata-rata jumlah pohon/rumpun/luas
tanam
yang
diusahakan/dikelola
per
jenis
komoditas dalam kabupaten tertentu - strata 2:
(1) untuk
tanaman
hortikultura
tahunan:
apabila
jumlah
pohon/rumpun/luas tanam yang sudah berproduksi dari tanaman yang diusahakan oleh rumah tangga pertanian tersebut lebih dari rata-rata jumlah pohon/rumpun/luas tanam yang sudah berproduksi dari tanaman yang diusahakan per jenis komoditas dalam kabupaten tertentu (2) untuk
tanaman
hortikultura
semusim:
apabila
jumlah
pohon/rumpun/luas tanam yang diusahakan/dikelola oleh rumah tangga pertanian tersebut lebih dari rata-rata jumlah pohon/rumpun/luas tanam yang diusahakan/dikelola per jenis komoditas dalam kabupaten tertentu 3) Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat - strata 1:
(1) untuk
tanaman
perkebunan
tahunan:
apabila
jumlah
pohon/lajar/rumpun yang sudah berproduksi dari tanaman yang diusahakan oleh rumah tangga pertanian tersebut kurang dari atau sama dengan rata-rata jumlah pohon/lajar/rumpun yang sudah berproduksi dari tanaman yang diusahakan per jenis komoditas dalam kabupaten tertentu (2) untuk
tanaman
hortikultura semusim:
apabila jumlah luas
tanaman/luas tanam yang diusahakan/dikelola oleh rumah tangga pertanian tersebut kurang dari atau sama dengan rata-rata jumlah luas tanaman/luas tanam yang diusahakan/dikelola per jenis komoditas dalam kabupaten tertentu - strata 2:
(1) untuk
tanaman
perkebunan
tahunan:
apabila
jumlah
pohon/lajar/rumpun yang sudah berproduksi dari tanaman yang Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Innas SPDT NTP 18 KABUPATEN
15
diusahakan oleh rumah tangga pertanian tersebut lebih dari rata-rata jumlah pohon/lajar/rumpun yang sudah berproduksi dari tanaman yang diusahakan per jenis komoditas dalam kabupaten tertentu (2) untuk
tanaman
hortikultura semusim:
apabila jumlah luas
tanaman/luas tanam yang diusahakan/dikelola oleh rumah tangga pertanian tersebut lebih dari rata-rata jumlah luas tanaman/luas tanam yang diusahakan/dikelola per jenis komoditas dalam kabupaten tertentu 4) Subsektor Peternakan - strata 1: apabila jumlah ternak yang dipelihara/dikuasai pada 1 Mei 2013
untuk usaha peternakan (pengembangbiakan/penggemukan/pembibitan/ pemacekan) oleh rumah tangga pertanian tersebut kurang dari atau sama dengan rata-rata jumlah ternak (ekor) yang diusahakan per jenis komoditas dalam kabupaten tertentu
- strata 2: apabila jumlah ternak yang dipelihara/dikuasai pada 1 Mei 2013
untuk usaha peternakan (pengembangbiakan/penggemukan/pembibitan/ pemacekan) oleh rumah tangga pertanian tersebut lebih dari rata-rata jumlah ternak (ekor) yang diusahakan per jenis komoditas dalam kabupaten tertentu
5) Subsektor Perikanan a. Perikanan Budidaya - strata 1: apabila luas baku budidaya pada saat pencacahan (dari seluruh
wadah yang digunakan) dari rumah tangga pertanian tersebut kurang dari atau sama dengan nilai rata-rata luas baku budidaya pada saat pencacahan (dari seluruh wadah yang digunakan) per jenis budidaya dalam kabupaten tertentu
- strata 2: apabila luas baku budidaya pada saat pencacahan (dari seluruh
wadah yang digunakan) dari rumah tangga pertanian tersebut lebih dari nilai rata-rata luas baku budidaya pada saat pencacahan (dari seluruh wadah yang digunakan) per jenis budidaya dalam kabupaten tertentu
b. Perikanan Tangkap Sebelum dilakukan stratifikasi pada rumah tangga perikanan tangkap, maka perlu dilakukan pengelompokan rumah tangga berdasarkan usaha perikanan yang diusahakan oleh rumah tangga tersebut. Penentuan rumah tangga 16
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Innas SPDT NTP 18 KABUPATEN
termasuk dalam usaha perikanan ditentukan berdasarkan kegiatan utama di subsektor perikanan tersebut, yaitu apakah penangkapan ikan di laut ataukah di perairan umum (Rincian 705 Daftar ST2013-L). Tahapan berikutnya adalah menentukan jenis kapal/perahu utama yang digunakan oleh rumah tangga perikanan tersebut. Penentuan jenis kapal/perahu didasarkan pada R704a kolom (5) atau R704b kolom (5) Daftar ST2013-L. Apabila rumah tangga tersebut menggunakan lebih dari satu jenis kapal/perahu maka pilih kode terkecil (R704a kolom (5) atau R704b kolom (5) Daftar ST2013-L). Setelah dilakukan penentuan jenis perahu/kapal, maka tahapan berikutnya adalah melakukan stratifikasi rumah tangga perikanan tangkap berdasarkan jenis kapal/perahu yang digunakan tersebut. Strata tersebut antara lain: - Strata 1: Penangkapan ikan di laut dengan kapal motor
- Strata 2: Penangkapan ikan di laut dengan perahu motor tempel - Strata 3: Penangkapan ikan di laut dengan perahu tanpa motor
- Strata 4: Penangkapan ikan di perairan umum dengan kapal motor
- Strata 5: Penangkapan ikan di perairan umum dengan perahu motor tempel
- Strata 6: Penangkapan ikan di perairan umum dengan perahu tanpa motor - Strata 7: Penangkapan ikan di perairan umum tanpa perahu
Selain stratifikasi di atas, khusus subsektor tanaman pangan kelompok palawija, subsektor tanaman hortikultura, subsektor tanaman perkebunan rakyat, dan subsektor peternakan dilakukan stratifikasi yang kedua berdasarkan jumlah komoditas yang diusahakan oleh rumah tangga menurut subsektor. Stratifikasi tersebut adalah sebagai berikut: 1) Subsektor tanaman pangan kelompok palawija Strata 1: jika jumlah komoditas yang diusahakan sebanyak 1-2 komoditas Strata 2: jika jumlah komoditas yang diusahakan sebanyak 3-4 komoditas Strata 3: jika jumlah komoditas yang diusahakan sebanyak > 4 komoditas 2) Subsektor tanaman hortikultura Strata 1: jika jumlah komoditas yang diusahakan sebanyak 1-3 komoditas Strata 2: jika jumlah komoditas yang diusahakan sebanyak 4-7 komoditas Strata 3: jika jumlah komoditas yang diusahakan sebanyak > 7 komoditas
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Innas SPDT NTP 18 KABUPATEN
17
3) Subsektor tanaman perkebunan rakyat Strata 1: jika jumlah komoditas yang diusahakan sebanyak 1-3 komoditas Strata 2: jika jumlah komoditas yang diusahakan sebanyak 4-7 komoditas Strata 3: jika jumlah komoditas yang diusahakan sebanyak > 7 komoditas 4) Subsektor peternakan Strata 1: jika jumlah komoditas yang diusahakan sebanyak 1-2 komoditas Strata 2: jika jumlah komoditas yang diusahakan sebanyak 3-4 komoditas Strata 3: jika jumlah komoditas yang diusahakan sebanyak > 4 komoditas
Tahapan pengambilan sampel SPDT NTP 18 Kabupaten 2015
3.4.
Alokasi sampel Jumlah sampel SPDT NTP 18 Kabupaten 2015 dirancang untuk estimasi tingkat
kabupaten. Alokasi sampel untuk tiap kabupaten sekitar 600 rumah tangga usaha tani. Total sampel dialokasikan secara compromise allocation untuk masing-masing komoditas. Formula alokasi yang digunakan adalah sebagai berikut:
dengan
=
∝ +(1−∝)
k = compromise allocation = equal allocation
= proportional allocation 0 ≤∝≤ 1 = power of allocation 18
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Innas SPDT NTP 18 KABUPATEN
3.5.
Daftar Sampel Rumah Tangga Utama SPDT NTP 18 Kabupaten 2015 (SPDT15-DSRTU) SPDT15-DSRTU dibuat dalam satu kecamatan. Rincian yang terdapat dalam
SPDT15-DSRTU adalah sebagai berikut: i)
Rincian Provinsi : yang tercantum dalam rincian ini adalah kode dan nama provinsi
ii)
Rincian Kabupaten : yang tercantum dalam rincian ini adalah kode dan nama kabupaten
iii)
Rincian Kecamatan : yang tercantum dalam rincian ini adalah kode dan nama kecamatan
iv)
Kolom (1) : No, yang tercantum pada kolom ini adalah nomor urut
v)
Kolom (2) : Kode dan Nama Desa/Kelurahan
vi)
Kolom (3) : Nomor Blok Sensus
vii) Kolom (4) : NURT, adalah nomor urut rumah tangga tani yang diurutkan dalam satu kabupaten viii) Kolom (5) : Nama Kepala rumah Tangga ix)
Kolom (6) : Alamat
x)
Kolom (7) : Subsektor sampel SPDT NTP 18 Kabupaten 2015
xi)
Kolom (8) : Komoditas sampel terpilih SPDT NTP 18 Kabupaten 2015
xii) Kolom (9): Kode hasil pencacahan, berisi kode hasil pencacahan rumah tangga yaitu: 1
: rumah tangga ditemukan dan komoditas yang diusahakan sesuai dengan komoditas terpilih sampel dan output yang dihasilkan merupakan produk standar
2
: rumah tangga ditemukan dan komoditas yang diusahakan sesuai dengan komoditas terpilih sampel tetapi output yang dihasilkan bukan merupakan produk standar
3
: rumah tangga ditemukan tetapi komoditas yang diusahakan tidak sesuai dengan komoditas terpilih sampel
4
: bukan rumah tangga pertanian
5
: tidak dapat diwawancarai sampai batas waktu pencacahan
6
: Menolak
7
: tidak ditemukan
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Innas SPDT NTP 18 KABUPATEN
19
8
: rumah tangga ditemukan tetapi tidak memenuhi BMU
9
: rumah tangga ditemukan tetapi jumlah anggota rumah tangga (ART)= 1 atau ART>10
3.6.
Pembentukan Sampel Pengganti Pembentukan sampel pengganti dilakukan untuk menyediakan daftar rumah tangga
usaha pertanian sebagai sampel pengganti dari Daftar SPDT15-DSRTU. Pembentukan sampel pengganti ini dilakukan dengan paket program bersamaan dengan penarikan sampel utama dan diuraikan sebagai berikut: Pemilihan rumah tangga sampel pengganti dilakukan setelah pemilihan rumah tangga sampel utama dalam satu kabupaten selesai dilakukan. Rumah tangga yang telah terpilih sebagai sampel utama tidak boleh dijadikan sebagai sampel pengganti. Rumah tangga sampel pengganti adalah rumah tangga dengan subsektor dan jenis komoditas yang sama dengan rumah tangga sampel utama. Pemilihan rumah tangga sampel pengganti dilakukan melalui tahap berikut: 1) Pencarian rumah tangga dilakukan pada desa yang sama dengan rumah tangga sampel utama 2) Cari rumah tangga yang berusaha dalam subsektor dan komoditas yang sama dengan sampel utama 3) Jika pada desa/kelurahan yang sama tidak ditemukan rumah tangga dengan subsektor dan komoditas yang sama dengan sampel utama maka pencarian dilakukan dalam kecamatan yang sama. 4) Jika dalam kecamatan yang sama tidak ditemukan rumah tangga dengan subsektor dan komoditas yang sama dengan sampel utama maka pencarian dilakukan pada kecamatan lain (berbeda kecamatan).
3.7.
Daftar Sampel Rumah Tangga Pengganti SPDT NTP 18 Kabupaten 2015 (SPDT15-DSRTP) Rincian yang terdapat dalam SPDT15-DSRTP adalah sebagai berikut: i)
Rincian Provinsi : yang tercantum dalam rincian ini adalah kode dan nama provinsi
20
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Innas SPDT NTP 18 KABUPATEN
ii)
Rincian Kabupaten : yang tercantum dalam rincian ini adalah kode dan nama kabupaten
iii)
Rincian Kecamatan : yang tercantum dalam rincian ini adalah kode dan nama kecamatan
iv)
Kolom (1) : No, yang tercantum pada kolom ini adalah nomor urut
v)
Kolom (2) : Kode dan Nama Desa/Kelurahan
vi)
Kolom (3) : Nomor Blok Sensus
vii) Kolom (4) : NURT, adalah nomor urut rumah tangga tani yang diurutkan dalam satu kabupaten viii) Kolom (5) : Nama Kepala Rumah Tangga ix)
Kolom (6) : Alamat
x)
Kolom (7) : Subsektor sampel SPDT NTP 18 Kabupaten 2015
xi)
Kolom (8) : Komoditas sampel terpilih SPDT NTP 18 Kabupaten 2015
xii) Kolom (9): Kode hasil pencacahan, berisi kode hasil pencacahan rumah tangga yaitu: 1
: rumah tangga ditemukan dan komoditas yang diusahakan sesuai dengan komoditas terpilih sampel dan output yang dihasilkan merupakan produk standar
2
: rumah tangga ditemukan dan komoditas yang diusahakan sesuai dengan komoditas terpilih sampel tetapi output yang dihasilkan bukan merupakan produk standar
3
: rumah tangga ditemukan tetapi komoditas yang diusahakan tidak sesuai dengan komoditas terpilih sampel
4
: bukan rumah tangga pertanian
5
: tidak dapat diwawancarai sampai batas waktu pencacahan
6
: Menolak
7
: tidak ditemukan
8
: rumah tangga ditemukan tetapi tidak memenuhi BMU
9
: rumah tangga ditemukan tetapi jumlah anggota rumah tangga (ART) = 1 atau ART > 10
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Innas SPDT NTP 18 KABUPATEN
21
3.8.
Prosedur Penggantian Sampel Penggantian sampel rumah tangga usaha pertanian dapat dilakukan apabila hasil
pencacahan rumah tangga (isian kolom 9 SPDT15-DSRTU) tersebut berkode 2 sampai 9. Jika rumah tangga ditemukan dan komoditas yang diusahakan sesuai dengan komoditas terpilih sampel tetapi output yang dihasilkan bukan merupakan produk standar, rumah tangga ditemukan tetapi komoditas yang diusahakan tidak sesuai dengan komoditas terpilih sampel, rumah tangga tersebut bukan rumah tangga pertanian, rumah tangga tersebut tidak dapat diwawancarai sampai batas waktu pencacahan, menolak, tidak ditemukan, ditemukan tetapi tidak memenuhi BMU, atau ditemukan tetapi jumlah anggota rumah tangga (ART) = 1 atau ART > 10 maka pencacah harus melaporkan kondisi tersebut kepada pemeriksa. Selanjutnya pemeriksa melaporkan ke BPS Kabupaten untuk dicarikan sampel pengganti rumah tangga tersebut. Prosedur penggantian sampel yang dilakukan oleh BPS Kabupaten adalah mencari rumah tangga pada daftar sampel pengganti SPDT15-DSRTP sesuai dengan komoditas rumah tangga sampel utama. BPS Kabupaten menginformasikan rumah tangga sampel pengganti tersebut kepada pemeriksa dan selanjutnya pemeriksa menginformasikannya kepada pencacah. Jika rumah tangga pengganti tidak berhasil dicacah karena beberapa alasan, maka prosedur penggantian sampel sama dengan prosedur sebelumnya. BPS Kabupaten melakukan pencarian rumah tangga sampel pengganti pada daftar SPDT15-DSRTP. Contoh: Dari daftar sampel NURT 005 adalah rumah tangga Pak Mahmud sebagai sampel usaha palawija dengan komoditas jagung dikunjungi oleh pencacah. Namun ternyata Pak Mahmud tidak mengusahakan jagung melainkan kedelai. Maka carilah sampel pengganti dari SPDT15-DSRTP dengan komoditas yang sesuai dengan komoditas sampel utama sebagai sampel pengganti untuk rumah tangga pak Mahmud. Misalkan ditemukan rumah tangga Pak Toni nomor urut 008 pada daftar SPDT15-DSRTP mengusahakan komoditas yang sama dengan Pak Mahmud yaitu jagung. Maka rumah tangga Pak Toni menjadi sampel pengganti dari rumah tangga Pak Mahmud.
3.9.
Cakupan Rumah Tangga Responden SPDT NTP 18 Kabupaten 2015 adalah rumah tangga tani. Rumah
tangga tani adalah rumah tangga yang salah satu atau lebih anggota rumah tangganya berusaha di sektor pertanian.
22
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Innas SPDT NTP 18 KABUPATEN
Satu rumah tangga tani hanya bisa menjadi responden pada satu subsektor pertanian. Bila suatu rumah tangga tani telah menjadi responden pada suatu subsektor, maka rumah tangga tersebut tidak bisa menjadi responden pada subsektor yang lain. Rumah tangga dibedakan menjadi dua macam: 1. Rumah tangga biasa 2. Rumah tangga khusus Dalam kegiatan ini yang dicakup hanya rumah tangga biasa. Rumah tangga biasa adalah seorang atau sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisik/sensus dan biasanya tinggal bersama serta makan dari satu dapur. Yang dimaksud makan dari satu dapur adalah jika pengurusan kebutuhan sehari-hari dikelola bersamasama menjadi satu. Petani adalah orang yang mengusahakan/mengelola usaha pertanian baik pertanian tanaman pangan, tanaman hortikultura, tanaman perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan yang bertujuan sebagian atau seluruh hasil produksinya untuk dijual. Namun yang dicakup dalam survei ini hanya petani yang mengusahakan usaha pertanian Subsektor Tanaman Pangan, Tanaman Hortikultura, Tanaman Perkebunan Rakyat, Peternakan dan Perikanan. Petani yang dimaksud adalah petani penggarap baik sebagai pemilik lahan pertanian, penyewa maupun bagi hasil. Dengan demikian, orang yang bekerja di sawah/ladang orang lain dengan menerima upah (buruh tani) bukan petani. Begitu juga dengan orang yang mengembalakan ternak, tukang memberi makan ternak milik orang lain dengan menerima upah, bukanlah peternak. Syarat rumah tangga tani yang dapat menjadi responden survei ini bila: a. Jumlah anggota rumah tangganya lebih dari 1 dan kurang dari 11 (1<jumlah ART<11). b. Salah satu anggota rumah tangga mengusahakan komoditas utama pertanian terpilih. c. Persentase rata-rata penghasilan rumah tangga selama setahun yang lalu dari sektor pertanian harus lebih dari 50 persen terhadap total penghasilan rumah tangga. d. Komoditas jenis usaha sektor pertanian harus memenuhi syarat Batas Minimal Usaha (BMU). e. Komoditas yang diusahakan sudah menghasilkan dan dijual selama referensi waktu survei. Referensi waktu survei ini adalah selama setahun yang lalu. Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Innas SPDT NTP 18 KABUPATEN
23
f. Hasil produksi komoditas jenis usaha subsektor pertanian minimal 11 persen dari produksi normal. g. Rumah tangga berdomisili di wilayah sampel minimal 1 tahun. h. Usaha sektor pertanian tidak berbadan hukum.
3.10. Tata Cara Berwawancara a. Pada saat berkunjung hendaknya berpakaian yang wajar dan sopan. b. Sebelum memasuki rumah untuk mengadakan wawancara, mintalah ijin dahulu dengan mengucapkan salam, mengetuk pintu atau dengan cara lain yang biasa berlaku. c. Awali wawancara dengan memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud kedatangan pencacah. Bila perlu tunjukkan surat tugas dan tanda pengenal petugas. d. Pada saat melakukan pencacahan, banyak ditemui berbagai macam sikap dan tingkah laku responden, gunakan kecakapan, kesabaran, keramahan selama berwawancara. e. Jika responden membelokkan percakapan kepada hal-hal yang menyimpang dari pelaksanaan survei, kembalikan pembicaraan secara bijaksana ke arah daftar isian. f. Jangan memberikan tanggapan yang tidak baik terhadap jawaban yang diberikan dan jangan kehilangan kesabaran. Bersikaplah tenang dalam menghadapi suasana yang tidak diinginkan. g. Bersabarlah terhadap rasa ingin tahu responden dan jawablah pertanyaan responden dengan tepat dan jelas. h. Setelah selesai melakukan pencacahan, jangan lupa mengucapkan terima kasih dan memberitahukan tentang kemungkinan kunjungan ulang bila masih ada keterangan yang diperlukan. i. Lakukan kunjungan ulang jika diperlukan. Hal ini mungkin terjadi jika pada kunjungan pertama keterangan yang diperlukan tidak berhasil diperoleh.
24
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Innas SPDT NTP 18 KABUPATEN
IV. INSTRUKTUR NASIONAL
4.1.
Persyaratan Instruktur Nasional Calon Instruktur Nasional berasal dari daerah, dan diutamakan adalah: a. Kepala Seksi Statistik Keuangan dan Harga Produsen BPS Provinsi. b. Sudah berpengalaman menjadi Instruktur Nasional atau Daerah. c. Mampu berkomunikasi dan mengajar.
4.2.
Tugas Instruktur Nasional Calon Instruktur Nasional yang memenuhi syarat akan ditugaskan untuk melatih
petugas di pusat pelatihan yang telah ditentukan. Instruktur Nasional mempunyai tugas sebagai berikut: a. Mengajarkan semua materi yang diterima selama mengikuti pelatihan Instruktur Nasional kepada peserta pelatihan dengan sebaik-baiknya. b. Koordinator pelaksanaan lapangan SPDT NTP 18 Kabupaten 2015. c. Membuat laporan pelatihan.
4.3.
Persiapan Mengajar a. Menanyakan apakah dokumen dan perlengkapan latihan sudah diterima dengan lengkap. Instruktur Nasional hendaknya menyebutkan satu persatu kegunaan dan isi setiap dokumen. Jika ada dokumen/perlengkapan petugas yang belum diterima oleh peserta, minta kepada panitia pelatihan untuk melengkapinya. b. Membacakan ralat dan penegasan (jika ada) secara jelas dan perlahan agar dapat diikuti oleh semua peserta pelatihan. Instruksikan kepada peserta untuk memindahkan ralat-ralat tersebut pada dokumen yang dipakai dalam pelatihan. c. Membacakan tata tertib dan jadwal materi. d. Membuat formulir biodata peserta.
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Innas SPDT NTP 18 KABUPATEN
25
4.4.
Materi yang Diajarkan Materi yang diajarkan kepada petugas pada dasarnya sama dengan materi yang
diajarkan pada waktu pelatihan Instruktur Nasional. Materi yang harus dijelaskan antara lain : a. Hal-hal yang berhubungan dengan SPDT NTP 18 Kabupaten 2015: 1.
Latar Belakang.
2.
Maksud dan Tujuan.
3.
Ruang lingkup.
4.
Metodologi.
5.
Jenis dokumen dan jadwal latihan.
6.
Organisasi lapangan.
b. Hal-hal yang berhubungan dengan pencacahan SPDT NTP 18 Kabupaten 2015:
4.5.
1.
Tata cara pelaksanaan pencacahan.
2.
Konsep/definisi dan tata cara pengisian daftar.
3.
Tata cara pemeriksaan dokumen.
4.
Jadwal pencacahan.
Cara Mengajar yang Baik a. Sistematika mengajar harus tetap dijaga. b. Usahakan volume suara dapat didengar oleh semua peserta pelatihan. c. Berikan kesempatan bertanya untuk setiap peserta. d. Berikan penjelasan sebaik-baiknya sehingga semua peserta pelatihan ikut memahami masalah yang dibicarakan. e. Berikan pertanyaan kepada setiap peserta pelatihan tentang berbagai kasus. Sebaiknya pertanyaan yang diajukan ditulis di papan tulis. f. Gunakan berbagai cara pendekatan agar suasana pelatihan cukup hidup. g. Usahakan untuk memperhatikan partisipasi setiap peserta. h. Ulangi setiap pertanyaan yang diajukan setiap peserta pelatihan.
26
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Innas SPDT NTP 18 KABUPATEN
i. Dalam
menjawab
pertanyaan,
usahakan
tetap
berorientasi
kepada
konsep/definisi dari pedoman yang ada. j. Apabila ada waktu, berikan tambahan contoh-contoh atau ”role playing” pada peserta pelatihan. k. Gunakan peralatan yang disediakan secara optimal.
4.6.
Pembuatan Laporan Setiap selesai melakukan pelatihan petugas di sebuah ”Pusat Pelatihan”, Instruktur
Nasional diwajibkan membuat laporan pelatihan per kelas/gelombang yang menjadi tugasnya. Pada laporan tersebut harus dilampirkan: a. Daftar petugas dan nilainya. b. Biodata peserta. c. Masalah yang dihadapi dan pemecahannya. d. Daftar fasilitas belajar dan akomodasi/konsumsi.
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Innas SPDT NTP 18 KABUPATEN
27
28
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Innas SPDT NTP 18 KABUPATEN
Lampiran 1. Penentuan BMU menurut komoditas Kode (1)
Nama Tanaman (2) TANAMAN PANGAN
PADI 1101 Padi Sawah 1102 Padi Ladang (Gogo) PALAWIJA 1201 Jagung 1202 Kedelai 1203 Kacang Tanah 1204 Kacang Hijau 1205 1206 1207 1208 1209 1210 1211 1212 1299
Kode (1)
Ubi Kayu/Ketela Pohon
Ubi Jalar/Ketela Rambat Sorgum Gandum Talas Ganyong Garut Jagung Manis Lainnya
Satuan (3)
BMU (4)
m2 m2
1700 1700
m2
700
m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 -
Nama Tanaman Satuan (2) (3) TANAMAN HOLTIKULTURA TANAMAN BUAH BUAHAN TAHUNAN 2101 Alpukat pohon 2102 Anggur pohon 2103 Apel pohon 2104 Belimbing Dewa/Dewi pohon 2105 Belimbing Demak Kunir pohon 2106 Belimbing Karang Sari pohon 2107 Belimbing Lainnya pohon 2108 Buah Naga pohon 2109 Buah Nona/Srikaya pohon 2110 Cempedak pohon 2111 2112 2113 2114 2115 2116 2117 2118 2119 2120 2121 2122 2123 2124 2125 2126 2127 2128 2129 2130 2131 2132 2133 2134 2135 2136 2137 2138 2139 2140 2141 2142
Duku
Durian Monthong Durian Lai Durian Lainnya Duwet/Juwet Jambu Air Jambu Air Citra Jambu Air Dalhari Jambu Air Camplong Jambu Biji Jambu Biji Putih Jambu Biji Merah Jambu Bol Jeruk Siam Jeruk Keprok Jeruk Besar Jeruk Manis/Baby Pacitan Jeruk Lainnya Kedondong Kesemek Langsat Lengkeng Mangga Arumanis Mangga Cengkir Indramayu Mangga Gedong Gincu Mangga Gedong Mangga Kweni/Kebembem Mangga Manalagi Mangga Lainnya Manggis Markisa Konyal Markisa Siuh
1500 2000 1500 1500
700
BMU (4)
pohon pohon pohon pohon pohon pohon pohon pohon pohon pohon pohon pohon pohon pohon pohon pohon pohon pohon pohon pohon pohon pohon pohon pohon pohon pohon pohon pohon pohon pohon pohon pohon
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Innas SPDT NTP 18 KABUPATEN
25 20 10 10 10 10 10 15 10
3 3 3
40 40 40 40 40 40 40 40 25 25 25 25 25 30 25
3 10 10 10 10 10 10 10 3 20 20
Kode (1)
Nama Tanaman Satuan (2) (3) TANAMAN HOLTIKULTURA TANAMAN BUAH BUAHAN TAHUNAN 2143 Markisa Lainnya pohon 2144 Matoa Buah pohon 2145 Nangka pohon 2146 Nenas Queen rumpun 2147 Nenas Smooth Cayenne rumpun 2148 Nenas Lainnya rumpun 2149 Pepaya Besar/Dampit pohon Pepaya 2150 pohon Sedang/Calina/Carissa 2151 Pepaya Kecil/Hawaii pohon 2152 Pepaya Lainnya pohon 2153 Pisang Mas/Lampung rumpun 2154 Pisang Ambon rumpun 2155 Pisang Kepok rumpun 2156 Pisang Raja rumpun 2157 Pisang Lainnya rumpun 2158 Rambutan Binjai pohon 2159 Rambutan Rapiah pohon 2160 Rambutan Lainnya pohon 2161 Salak Pondoh/Nglumut rumpun 2162 Salak Gula Pasir rumpun 2163 Salak Lainnya rumpun 2164 Sawo pohon 2165 Sirsak pohon 2166 Sukun pohon 2167 Terong Brastagi pohon 2199 Lainnya TANAMAN BUAH BUAHAN SEMUSIM 2201 Blewah 2202 Melon lainnya 2203 Rock Melon/Melon Berjaring Golden Melon/Melon tidak 2204 Berjaring 2205 Mentimun Suri 2206 Semangka 2207 Stroberi 2299 Lainnya TANAMAN SAYURAN TAHUNAN 2301 Blimbing Wuluh 2302 Jengkol 2303 Kluwih 2304 Melinjo 2305 Petai 2399 Lainnya 2401 2402 2403 2404 2405 2406 2407 2408 2409 2410 2411 2412 2413 2414 2415 2416
BMU (4) 20
25 100 100 100 20 20
20 20 20 20 20 20 20 2 2 2 20 20 20 10 80 20
m2 m2 m2
100 100 100
m2 m2 m2 -
100 100 70 **
m2
pohon pohon pohon pohon pohon -
TANAMAN SAYURAN SEMUSIM Asparagus m2 Bawang Bombay m2 Bawang Daun m2 Bawang Merah m2 Bawang Prei m2 Bawang Putih m2 Bayam m2 Brokoli m2 Buncis m2 Cabai Hijau m2 Cabai Merah Besar m2 Cabai Merah Keriting m2 Cabai Rawit m2 Jamur Kuping m2 Jamur Merang m2 Jamur Tiram m2
100
10 25 20 10 **
400 140 140 100 250 250 600 200 200 200 100 100 100
31
Lampiran 1. Lanjutan Kode (1)
Nama Tanaman Satuan (2) (3) TANAMAN HOLTIKULTURA TANAMAN SAYURAN SEMUSIM 2417 Kacang Merah m2 2418 Kacang Kapri m2 2419 Kacang Panjang m2 2420 Kailan m2 2421 Kangkung m2 2422 Kembang Kol m2 2423 Kentang sayur m2 2424 Kentang industri m2 2425 Kubis m2 2426 Labu Siam m2 2427 Lobak m2 2428 Ketimun m2 2429 Oyong/Gambas m2 2430 Pak Choi m2 2431 Paprika m2 2432 Paria/pare m2 2433 Petsai/Sawi Putih m2 2434 Sawi m2 2435 Seledri m2 2436 Slada m2 2437 Terung m2 2438 Tomat m2 2439 Wortel m2 2499 Lainnya TANAMAN OBAT TAHUNAN 2501 Daun ungu 2502 Dlingo 2503 Jati Belanda 2504 Jojoba 2505 Kapulaga 2506 Lavender 2507 Mahkota Dewa 2508 Mengkudu/Pace 2509 Paliasa 2510 Salam 2511 Sereh 2512 Sembung 2513 Sirih 2514 Tribulus 2515 Zodia 2599 Lainnya
TANAMAN OBAT SEMUSIM 2601 Artemisia 2602 Brotowali 2603 Jahe Putih Besar (Jahe Gajah) 2604 Jahe Putih Kecil (Jahe Emprit) 2605 Jahe Merah 2606 Jamur Ling Zhi 2607 Keji Beling 2608 Kemangi 2609 Kencur 2610 Kepel 2611 Kunyit 2612 Kumis Kucing 2613 Lempuyang 2614 Lengkuas 2615 Lidah Buaya 2616 Pegagan 2617 Pulepandak 2618 Purwoceng 2619 Sambiloto 2620 Selasih
32
m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2
BMU (4) 250 250 250 100 250 200 200 300 200 400 500 200 200 300 250 300 900 800 300
700
100 100 100
50 90
100 100 100 100
Kode (1)
Nama Tanaman Satuan (2) (3) TANAMAN HOLTIKULTURA TANAMAN OBAT SEMUSIM 2621 Tapak dara m2 2622 Tapak liman m2 2623 Tempuyung m2 2624 Temu Giring m2 2625 Temu Ireng (temu hitam) m2 2626 Temu Kunci m2 2627 Temu Wiyang m2 2628 Temulawak m2 2629 Temumangga m2 2630 Temuputih m2 2699 Lainnya TANAMAN HIAS TAHUNAN 2701 Anthurium Bunga 2702 Anthurium Daun 2703 Bambu Hias 2704 Bougenvillea spp 2705 Caladium 2706 Dieffenbachia 2707 Euphorbia 2708 Kaktus 2709 Phylodendron 2710 Ponix 2711 Polyscias 2712 Soka/Ixora 2713 Tabulampot 2799 Lainnya
TANAMAN HIAS SEMUSIM 2801 Alamanda 2802 Alpinia 2803 Anggrek 2804 Anyelir 2805 Aglaoenema 2806 Bunga Matahari 2807 Catleya 2808 Celosia 2809 Cocor Bebek 2810 Cordylene 2811 Drasena 2812 Fitonia 2813 Gladiol 2814 Hebras 2815 Kalla Lili 2816 Kamboja Jepang/Adenium 2817 Kastuba 2818 Kecombrang 2819 Krisan/Seruni 2820 Lantana 2821 Mawar 2822 Melati 2823 Melati Gambir Hutan 2824 Melati Kosta 2825 Monstra 2826 Nanas-nanasan/Bromelia 2827 Palm Jepang 2828 Palm Kuning 2829 Palm Merah 2830 Palm Waregu 2831 Peperonia 2832 Pisang-pisangan/Heliconia 2833 Pohon Dollar 2834 Pakis-pakisan
BMU (4)
100 70 70 100
m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 pohon m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2
50
100 174
100 100 100 100 100 50 50 50 50
100
50
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Innas SPDT NTP 18 KABUPATEN
Lampiran 1. Lanjutan Kode (1)
Nama Tanaman Satuan (2) (3) TANAMAN HOLTIKULTURA TANAMAN HIAS SEMUSIM 2835 Pedang-pedangan/Sansevieria m2 2836 Rose Bombay m2 2837 Rumput Peking m2 2838 Scindapsus m2 2839 Sirih-sirihan m2 2840 Sedap Malam m2 2841 Spathipyllum m2 2842 Talas-talasan m2 2843 Vanda m2 2899 Lainnya -
BMU (4)
400
Kode (1)
Nama Tanaman Satuan (2) (3) TANAMAN PERKEBUNAN TANAMAN TAHUNAN 3101 Aren/Enau pohon 3102 Asam jawa pohon 3103 Cengkeh pohon 3104 Gambir pohon 3105 Jambu mete pohon 3106 Jarak Pagar pohon 3107 Kakao pohon 3108 Kapok pohon 3109 Karet pohon 3110 Kayu Manis pohon 3111 Kelapa sawit pohon 3112 Kelapa pohon 3113 Kemenyan pohon 3114 Kemiri pohon 3115 Kemiri Sunan pohon 3116 Kenanga pohon 3117 Kina pohon 3118 Klerek pohon 3119 Kopi pohon 3120 Lada lajar 3121 Lontar pohon 3122 Murbai pohon 3123 Panili/Vanili lajar 3124 Pala pohon 3125 Pandan anyaman rumpun 3126 Pinang/Jambe pohon 3127 Sagu pohon 3128 Soga pohon 3129 Teh pohon 3199 Lainnya TANAMAN SEMUSIM 3201 Abaca/Manila 3202 Akar wangi 3203 Jute 3204 Kapas 3205 Kenaf 3206 Nilam 3207 Rami/Haramay 3208 Rosela 3209 Sereh Wangi 3210 Tebu 3211 Tembakau 3299 Lainnya
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Innas SPDT NTP 18 KABUPATEN
m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 -
BMU (4) 204 35 15 135 85
278 25 250 250 15 520 280 15 15 50 300 25 400 15 25 500 75 5 25 50 500 25 1000 800 500 800 1950
700 3846 3846 500 650 10000
33
Lampiran 1. Lanjutan Kode (1)
Nama Tanaman (2) PETERNAKAN
TERNAK BESAR 4101 Kerbau 4102 Kuda 4103 Sapi Perah 4104 Sapi Potong TERNAK KECIL 4201 Babi 4202 Domba 4203 Kambing
UNGGAS 4301 Ayam kampung 4302 Ayam ras pedaging 4303 Ayam ras petelur 4304 Itik 4305 Itik Manila
TERNAK/UNGGAS LAINNYA 4401 Angsa 4402 Ayam lokal lainnya 4403 Burung merpati 4404 Burung puyuh 4405 Kalkun 4406 Kelinci
34
Satuan (3)
BMU (4)
ekor ekor ekor ekor ekor ekor ekor ekor ekor ekor ekor ekor ekor ekor ekor ekor ekor ekor
100
Kode (1) 5101 5102 5103 5104 5105 5106 5107 5108 5109 5110 5111 5112 5113 5114 5115 5116 5117 5118 5119 5120 5121 5122 5123 5124 5125 5126 5127 5128 5129 5130 5131 5132 5133 5134 5135 5136 5137 5138 5139 5140 5141 5142 5143 5144 5145 5146 5147 5148 5149 5150 5151 5152 5153 5154 5155 5156 5157 5158 5159 5160 5161 5162 5163 5164
Nama Tanaman (2) PERIKANAN IKAN AIR LAUT Albakora Alu-alu/Manggilala/Pucul Banyar Baronang Bawal Hitam Bawal Putih Belanak Beloso Bentong Beronang Kuning Beronang Lingkis Biji Nangka Biji Nangka Karang Cakalang Cendro Cucut Botol Cucut Lanyam Cucut Martil Cucut Tikus/Cucut Monyet Cumi-Cumi Daun Bambu/Talang-Talang Ekor Kuning/Pisang-Pisang Gerot-Gerot Golok - Golok Gulamah/Tigawaja Gurita Ikan Gaji Ikan Layaran Ikan Lidah Ikan Nomei/Lomei Ikan Pedang Ikan Sebelah Ikan Terbang Japuh Julung-Julung Kakap Merah Kakap Putih Kapas-kapas Kembung Kepiting Kerang Darah Kerang Mutiara Kerapu Balong Kerapu Bebek Kerapu Karang Kerapu Lumpur Kerapu Sunu Kuniran Kurau Kurisi Kuro/Senangin Kuwe Layang Layur Lemadang Lemuru Lencam Lola/Susu Bundar Lolosi Biru Madidihang Manyung Pari Peperek Slipmouths Rajungan
Satuan (3)
BMU (4)
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Innas SPDT NTP 18 KABUPATEN
Lampiran 1. Lanjutan Kode (1)
Nama Tanaman (2) PERIKANAN
IKAN AIR LAUT 5165 Remis 5166 Rumput Laut 5167 Selanget 5168 Selar 5169 Senuk 5170 Siro 5171 Slengseng 5172 Sotong 5173 Sunglir 5174 Swanggi 5175 Tembang 5176 Tenggiri 5177 Teri 5178 Teripang 5179 Terubuk 5180 Tetengkek 5181 Tiram 5182 Tongkol Abu-Abu 5183 Tongkol Komo 5184 Tongkol Krai 5185 Tuna Mata Besar 5186 Tuna Sirip Biru 5187 Ubur-Ubur 5188 Udang Barong/Udang Karang 5189 Udang Dogol/Endeavor Pawn 5190 Udang Krosok 5191 Udang Putih/Jerbung 5192 Udang Ratu/Raja 5193 Udang Windu Jumbo 5194 Udang Lainnya 5199 Ikan Laut Lainnya
Satuan (3)
IKAN AIR PAYAU 5201 Bandeng 5202 Belanak 5203 Beloso 5204 Kepiting 5205 Kerang Darah 5206 Kerang Hijau 5207 Kerapu Balong 5208 Kerapu Bebek 5209 Kerapu Karang 5210 Kerapu Lumpur 5211 Kerapu Sunu 5212 Mujair 5213 Nila 5214 Rajungan 5215 Rumput Laut 5216 Tawes 5217 Teripang 5218 Udang Dogol 5219 Udang Jrebung 5220 Udang Krosok 5221 Udang Putih 5222 Udang Rostris 5223 Udang Vaname 5224 Udang Windu 5225 Udang Lainnya 5299 Ikan Air Payau lainnya
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Innas SPDT NTP 18 KABUPATEN
BMU (4)
Kode (1)
Nama Tanaman (2) PERIKANAN IKAN AIR TAWAR 5301 Bandeng Air Tawar 5302 Baung Putih 5303 Bawal Air Tawar 5304 Belida 5305 Belut 5306 Bentilap 5307 Berukung 5308 Betok 5309 Betutu 5310 Beunteur 5311 Bilih 5312 Buaya 5313 Bulu-Bulu 5314 Depik 5315 Gabus 5316 Genggehek 5317 Gurami 5318 Hampal 5319 Jambal 5320 Jelawat 5321 Kancera 5322 Karandang 5323 Katak Benggala 5324 Kehung 5325 Kelabau Padi 5326 Kendia 5327 Keting 5328 Ketup 5329 Koan 5330 Kodok 5331 Kura-Kura 5332 Labi-Labi 5333 Lais Junggang 5334 Lais Tabirin 5335 Lais Timah 5336 Lalang 5337 Lalawak 5338 Lampan 5339 Lele 5340 Lempuk 5341 Lindi 5342 Lukas 5343 Mas 5344 Moa Kembang 5345 Mola 5346 Mujair 5347 Nila 5348 Nilem 5349 Parang 5350 Paray 5351 Patin 5352 Patin Jambal 5353 Payangka 5354 Remis 5355 Repang 5356 Sadarin 5357 Semah 5358 Sepat Rawa 5359 Sepat Siam 5360 Seren 5361 Sidat 5362 Sili 5363 Siluk
Satuan (3)
BMU (4)
35
Lampiran 1. Lanjutan Kode (1)
Nama Tanaman (2) PERIKANAN IKAN AIR TAWAR 5364 Singaringan 5365 Siput 5366 Sumpit 5367 Tambakan 5368 Tawes 5369 Tempeh 5370 Toman 5371 Tontong tebu 5372 Udang Galah 5373 Udang grago 5374 Udang tawar 5375 Udang lainnya 5399 Ikan Air Tawar Lainnya IKAN HIAS 5401 5402 5403 5404 5405 5406 5407 5408 5409 5410 5411 5412 5413 5414 5415 5416 5417 5418 5419 5420 5421 5422 5423 5424 5425 5426 5427 5428 5429 5430 5431 5432 5433 5434 5435 5436 5437 5438
36
Akara
Arenga Arulis Arowana (Green) Arowana (Banjar) Arowana (Golden) Arowana Jardini Arowana Super Red Arowana Silver Badis-Badis Barbir Barbus Black Gost Botia Corydoras Cupang/Betta Hias Cupang/Betta Laga Cupang/Betta Alam Diskus Fasciata Gapi Grim Harlequin Head Stander Kaisar Kartetra Kissing Gourame Koi Kongo Salem Lalia Lemon Chichlid Louhan Manvis Mas Koki Moli Mulut Api Niyasa Oskar
Satuan (3)
BMU (4)
Kode (1)
Nama Tanaman (2) PERIKANAN
IKAN HIAS 5439 Paradis 5440 Phantom Merah 5441 Plati Koral 5442 Plati Pedang 5443 Plati Variatus 5444 Rainbow 5445 Rainbow Lakutris 5446 Rainbow Makuloci 5447 Rainbow Merah 5448 Rainbow Praecox 5449 Rainbow Sulawesi 5450 Silver Dollar 5451 Tiger Ceplok 5452 Udang Hias Air Tawar 5453 Ikan Hias Air Tawar Lainnya Tanaman Hias laut (Aquatic 5454 Plant) Ikan Hias Laut dan Hewan 5455 Laut
Satuan (3)
BMU (4)
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Innas SPDT NTP 18 KABUPATEN
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Innas SPDT NTP 18 KABUPATEN
Lampiran 2 SPDT15-DSRTU
SURVEI PENYUSUNAN DIAGRAM TIMBANG NILAI TUKAR PETANI 18 KABUPATEN 2015 DAFTAR SAMPEL RUMAH TANGGA UTAMA
Provinsi
:
Kecamatan
:
Kabupaten/Kota
No
Kode dan Nama Desa/ Kelurahan
(1)
(2)
:
Nomor Blok NURT Sensus (3)
(4)
Nama Kepala Rumah Tangga
Alamat
Subsektor Sampel SPDT NTP
Komoditas Sampel Terpilih SPDT NTP
Kode Hasil Pencacahan
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
37
Kode kolom (9): 1 : rumah tangga ditemukan dan komoditas yang diusahakan sesuai dengan komoditas terpilih sampel dan output yang dihasilkan merupakan produk standar 2 : rumah tangga ditemukan dan komoditas yang diusahakan sesuai dengan komoditas terpilih sampel tetapi output yang dihasilkan bukan merupakan produk standar 3 : rumah tangga ditemukan tetapi komoditas yang diusahakan tidak sesuai dengan komoditas terpilih sampel 4 : bukan rumah tangga pertanian 5 : tidak dapat diwawancarai sampai batas waktu pencacahan 6 : menolak 7 : tidak ditemukan 8 : rumah tangga ditemukan tetapi tidak memenuhi BMU 9 : rumah tangga ditemukan tetapi jumlah anggota rumah tangga (ART)= 1 atau ART>10
38
Lampiran 3 SPDT15-DSRTP
SURVEI PENYUSUNAN DIAGRAM TIMBANG NILAI TUKAR PETANI 18 KABUPATEN 2015 DAFTAR SAMPEL RUMAH TANGGA PENGGANTI
Provinsi
:
Kecamatan
:
Kabupaten/Kota
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Innas SPDT NTP 18 KABUPATEN
No
Kode dan Nama Desa/ Kelurahan
(1)
(2)
:
Nomor Blok NURT Sensus (3)
(4)
Nama Kepala Rumah Tangga
Alamat
Subsektor Sampel SPDT NTP
Komoditas Sampel Terpilih SPDT NTP
Kode Hasil Pencacahan
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
Kode kolom (9): 1 : rumah tangga ditemukan dan komoditas yang diusahakan sesuai dengan komoditas terpilih sampel dan output yang dihasilkan merupakan produk standar 2 : rumah tangga ditemukan dan komoditas yang diusahakan sesuai dengan komoditas terpilih sampel tetapi output yang dihasilkan bukan merupakan produk standar 3 : rumah tangga ditemukan tetapi komoditas yang diusahakan tidak sesuai dengan komoditas terpilih sampel 4 : bukan rumah tangga pertanian 5 : tidak dapat diwawancarai sampai batas waktu pencacahan 6 : menolak 7 : tidak ditemukan 8 : rumah tangga ditemukan tetapi tidak memenuhi BMU 9 : rumah tangga ditemukan tetapi jumlah anggota rumah tangga (ART)= 1 atau ART>10
2 2 2 2 2 2 2 2
Tanaman Hortikultura Tanaman Hortikultura Tanaman Hortikultura Tanaman Hortikultura Tanaman Hortikultura Tanaman Hortikultura Tanaman Hortikultura
Tanaman Hortikultura
JERUK
LANGSAT
v v
v v
v
v v
v
v v
v
v
v v
v
v
MANGGA
MANGGIS PEPAYA PISANG
RAMBUTAN
v
v
MATOA BUAH NENAS
v
v v
v v
v
v
v
v
v v v
v
v
v
v
v v v
v v v v
v
v
v
v v
v
v
v v
v v
v v
v v
v v v
v
v v
v
v v v v v v
v
v
v
v
v
v
v
v
v v
v v
v v v v v v v v
v v v v v v v
v v v v v v v v
v
v
v
v v v
v v
v
v
v
v
v
v v
v
v v
v v
v v v
v v v v v
v v
v v
Jayapura
v v
Polewali mandar
v
Minahasa
v v
Kutai kartanegara
v v
Kapuas
Bangka
v v
Bintan
Rejang lebong
v v
Maluku Tengah
DURIAN
Ogan Ilir
KEDONDONG
Tanaman Hortikultura
Kerinci
Tanaman Hortikultura
Tanaman Hortikultura
v v
Konawe Selatan
2
PADI JAGUNG KEDELAI KACANG TANAH KACANG HIJAU UBI KAYU/KETELA POHON UBI JALAR/KETELA RAMBAT TALAS JAGUNG MANIS BUAH NAGA CEMPEDAK DUKU
banggai
2
Tanaman Pangan (Padi) Tanaman Pangan (Palawija) Tanaman Pangan (Palawija) Tanaman Pangan (Palawija) Tanaman Pangan (Palawija) Tanaman Pangan (Palawija) Tanaman Pangan (Palawija) Tanaman Pangan (Palawija) Tanaman Pangan (Palawija) Tanaman Hortikultura Tanaman Hortikultura Tanaman Hortikultura
Bulungan
2
Komoditas
Kampar
11 12 12 12 12 12 12 12 12 2 2 2
Subsektor
Lima Puluh Kota
Kode
Padang Pariaman
Daftar Komoditas Cakupan SPDT NTP 18 Kabupaten 2015
Aceh Selatan
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Innas SPDT NTP 18 KABUPATEN
Lampiran 4
v v v v v v v
v v v v
v
v v
v v
39
40 Tanaman Hortikultura
SEMANGKA
2
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Innas SPDT NTP 18 KABUPATEN
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Tanaman Hortikultura Tanaman Hortikultura Tanaman Hortikultura Tanaman Hortikultura Tanaman Hortikultura Tanaman Hortikultura Tanaman Hortikultura
Tanaman Hortikultura Tanaman Hortikultura Tanaman Hortikultura Tanaman Hortikultura Tanaman Hortikultura Tanaman Hortikultura Tanaman Hortikultura
Tanaman Hortikultura Tanaman Hortikultura Tanaman Hortikultura Tanaman Hortikultura Tanaman Hortikultura
MENTIMUN SURI PETAI
BAWANG DAUN
v
BAWANG MERAH Bawang Prei BAYAM
v
BROKOLI BUNCIS
CABAI HIJAU
CABAI MERAH CABAI RAWIT
KACANG MERAH KACANG KAPRI
KACANG PANJANG KANGKUNG
KEMBANG KOL KENTANG KUBIS
LABU SIAM
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v v v v v v v
v v v
v
v
v
v
v v v v v v v v v
v
v
v
v v v v
v
v v v v
v
v
v
v
v v
v v v
v
v
v
v
Jayapura
v
v
v
Maluku Tengah
Polewali mandar
Konawe Selatan
banggai
Minahasa
v
Bulungan
v
Rejang lebong
Ogan Ilir
Kerinci v
v
Kutai kartanegara
2
2
SAWO
Kapuas
SALAK
Tanaman Hortikultura
Bintan
Tanaman Hortikultura
2
Bangka
2
Kampar
Komoditas
Lima Puluh Kota
Subsektor
Aceh Selatan
Kode
Padang Pariaman
Lampiran 4. Lanjutan
v v v v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v v v
v
v
v
v
LOBAK
2
Tanaman Hortikultura
PAK CHOI
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3
Tanaman Hortikultura Tanaman Hortikultura Tanaman Hortikultura Tanaman Hortikultura Tanaman Hortikultura Tanaman Hortikultura Tanaman Hortikultura Tanaman Hortikultura Tanaman Hortikultura Tanaman Hortikultura Tanaman Hortikultura Tanaman Hortikultura
Tanaman Perkebunan Rakyat Tanaman Perkebunan Rakyat Tanaman Perkebunan Rakyat
Tanaman Perkebunan Rakyat Tanaman Perkebunan Rakyat Tanaman Perkebunan Rakyat Tanaman Perkebunan Rakyat Tanaman Perkebunan Rakyat
KETIMUN
OYONG/GAMBAS PARIA/PARE
v
PETSAI/SAWI PUTIH SAWI Hijau SELEDRI SLADA
TERUNG
v
JAHE
v
CENGKEH
v
TOMAT
WORTEL KUNYIT
AREN/ENAU GAMBIR
JAMBU METE KAKAO
v
v
KELAPA SAWIT
v
v
KARET
KAYU MANIS
v
v
v
v
v v v v v
v v v v
v v
v v
v
v
v v
v
v v
v
v
v
v v v v
v
v v v
v v v v
v
v
v
v
v
v
v
v v
v v
v
v v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
Jayapura
Maluku Tengah
Polewali mandar
Konawe Selatan
banggai v
v v
v
v
v
v
v
Minahasa
Bulungan
v
v v
Kutai kartanegara
Kapuas
v
v
Bintan
v v
v
Rejang lebong
v
v
Kerinci
v
Bangka
Tanaman Hortikultura
2
Ogan Ilir
2
Kampar
Komoditas
Lima Puluh Kota
Subsektor
Padang Pariaman
Kode
Aceh Selatan
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Innas SPDT NTP 18 KABUPATEN
Lampiran 4. Lanjutan
v
v
41
42 3
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Innas SPDT NTP 18 KABUPATEN
3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5
Tanaman Perkebunan Rakyat Tanaman Perkebunan Rakyat Tanaman Perkebunan Rakyat Tanaman Perkebunan Rakyat Tanaman Perkebunan Rakyat Peternakan Peternakan Peternakan Peternakan Peternakan Peternakan Peternakan Peternakan Peternakan Peternakan
Perikanan Budidaya Perikanan Budidaya Perikanan Budidaya
PALA
v
PINANG/JAMBE NILAM TEBU
TEMBAKAU KERBAU KUDA
SAPI POTONG BABI
KAMBING
AYAM KAMPUNG
AYAM RAS PEDAGING AYAM RAS PETELUR ITIK
BURUNG PUYUH KERAPU
RUMPUT LAUT UDANG
v v v v v v v v v
v v
v v v v v v v
v v v v v v v v v v v
v v v v v v v
v v v v v v v v
v
v v v v v v
v v
v
v v v
v
v
v
v
v
v v
v
v v
v
v
v
v
v
v
v v v v
v v
v
v
v
v
v
v v
v
v
v
v
v
v v
v v
v
v v
v
v v v v v v
v v
Maluku Tengah
v
Jayapura
v
v
Bulungan v
Kapuas v
Bangka
Rejang lebong
Ogan Ilir
Kerinci v
v
Polewali mandar
LADA
KOPI
v
Konawe Selatan
Tanaman Perkebunan Rakyat
Tanaman Perkebunan Rakyat
v
banggai
3
3
KEMIRI
Minahasa
KELAPA
Tanaman Perkebunan Rakyat
Kutai kartanegara
Tanaman Perkebunan Rakyat
3
Bintan
3
Kampar
Komoditas
Lima Puluh Kota
Subsektor
Aceh Selatan
Kode
Padang Pariaman
Lampiran 4. Lanjutan
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v v v v
v v
v v
5 5 5 5 5 5
57 57 57 58 58 58 58
Perikanan Budidaya Perikanan Budidaya Perikanan Budidaya Perikanan Budidaya Perikanan Budidaya Perikanan Budidaya PI LAUT PI LAUT PI LAUT
PI UMUM PI UMUM PI UMUM PI UMUM
GURAMI
v
JELAWAT LELE MAS
MUJAIR
v
NILA
v
v
Perahu Motor tempel
v
v
PATIN
Kapal Motor
Perahu tanpa motor Kapal Motor
Perahu Motor tempel Perahu tanpa motor Tanpa perahu
v v
v v
v v v v v
v v v v v
v v v
v v
v v v
v v
v v v v
v v
v v v v v
v
v
v
v
v v
v
v v v
v
v
v
v
v
v v v v
v
v
v v v v v v v v
v v v
v v v v v
Jayapura
Maluku Tengah
Polewali mandar
Konawe Selatan v
v
v v
banggai
v
v
v v
Minahasa
Bulungan
v
Kutai kartanegara
Kapuas v
Bintan
BAWAL AIR TAWAR
Perikanan Budidaya
BAUNG PUTIH
Bangka
Perikanan Budidaya
5
Perikanan Budidaya
Rejang lebong
5
5
UDANG
Ogan Ilir
BANDENG
Perikanan Budidaya
Kerinci
Perikanan Budidaya
Kampar
5 5
Komoditas
Lima Puluh Kota
Subsektor
Padang Pariaman
Kode
Aceh Selatan
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Innas SPDT NTP 18 KABUPATEN
Lampiran 4. Lanjutan
v v
v v v v
v
v v v v
v v v v v
43
Lampiran 5 LAPORAN PELATIHAN SURVEI PENYUSUNAN DIAGRAM TIMBANG NILAI TUKAR PETANI (SPDT NTP) 18 KABUPATEN 2015
Hal
: Laporan Pelatihan Petugas SPTD NTP 18 Kabupaten 2015
..................................2015
Kepada Yang Terhormat: Direktur Statistik Harga, BPS di – Jakarta Bersama ini kami sampaikan laporan pelaksanaan pelatihan pengawas/pemeriksa dan pencacah SPDT NTP 18 Kabupaten 2015 1. Nama
: ..................................................................
2. NIP
: ..................................................................
3. Tempat Pelatihan
: ..................................................................
4. Waktu Pelatihan
: ..................................................................
5. Jumlah Peserta Pelatihan
:
Pemeriksa
: ............... orang
Pencacah
: ............... orang
Jumlah
: ............... orang
6. Jadwal Waktu Pelatihan Petugas 7. Rekapitulasi Biodata Peserta Pelatihan 8. Masalah dan Pemecahan selama Pelatihan 9. Daftar Fasilitas Belajar dan Akomodasi/Konsumsi Demikian laporan yang dapat disampaikan untuk dijadikan bahan evaluasi. Innas SPDT NTP 18 Kabupaten 2015
(..................................) Tembusan : 1. Yth. Kepala BPS Provinsi ...............................
44
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Innas SPDT NTP 18 KABUPATEN
Lampiran 6
DAFTAR FASILITAS BELAJAR DAN AKOMODASI/KONSUMSI
A.
Fasilitas Belajar 1. Kapasitas ruang belajar
: .......................... orang
2. a. Penerangan ruang belajar
: Listrik
b. Cukup terang untuk membaca 3. Papan tulis
: Ya
-1
Lainnya
-1
Tidak
-2 -2
: Putih dengan spidol
-1
Lainnya dengan kapur -1
-2
4. Meja Belajar
: Cukup
5. Menggunakan alat pengeras suara
: Ya
6. Laptop tersedia
: Ya
-1
Tidak
-2
7. Kepanitiaan
: Ya
-1
Tidak
-2
-1
Tidak cukup Tidak
-2
-2
B. Fasilitas Akomodasi/Konsumsi 1. Lokasi tempat menginap dan tempat belajar sama : Ya
- 1 (langsung ke P.4)
Tidak
-2
2. Jarak tempat menginap ke tempat belajar : ........................... meter 3. Transportasi lokal
: Ada Tidak
-1
(sebutkan........)
-2
4. Banyaknya orang per kamar
: ............................ orang
5. a. Penerangan kamar
:
Listrik
-1
Lainnya
-2
:
Ya
-1
Tidak
-2
:
Ada
-1
(....... buah/kamar)
Tidak
-2
Ada
-1
Tidak
-2
b. Cukup terang untuk membaca 6. Meja
7. Kursi
:
(....... buah/kamar)
8. Air untuk mandi
:
Ledeng
9. Makan
:
............................. kali/hari
10. Tempat makan
: Penginapan - 1
11. Makanan kecil
:
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Innas SPDT NTP 18 KABUPATEN
-1
Lainnya
Kelas
-2
-2
............................. kali/hari
45
Lampiran 7 JADWAL PELATIHAN INNAS SPDT NTP 18 KABUPATEN 2015 Hari/Tanggal
Waktu
Kegiatan
Kamis, 12 Maret 2015
08.00 – 10.00 10.00 – 10.15 10.15 – 12.00 12.00 – 13.30 13.30 – 15.30 15.30 – 16.00 16.00 – 17.30 17.30 – 18.30 18.30 – 19.15
Penjelasan Umum dan Metodologi Istirahat Daftar SPDT15-K dan SPDT15-LKK ISOMA Daftar SPDT15-TP dan SPDT15-LKP Istirahat Daftar SPDT15-TH dan SPDT15-TPR ISOMA Daftar SPDT15-TRK
Jumat, 13 Maret 2015
08.00 – 10.00 10.00 – 10.15 10.15 – 11.45 11.45 – 13.30 13.30 – 15.15 15.15 – 15.45 15.45 – 17.45 17.45 – 18.30 18.30 – 19.15
Daftar SPDT15-IKT dan SPDT15-IKB Istirahat Pedoman Pengawas/Pemeriksa ISOMA Pendalaman Materi Istirahat Pedoman Pengolahan ISOMA Evaluasi dan Penutupan
46
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Innas SPDT NTP 18 KABUPATEN
Lampiran 8
JADWAL PELATIHAN PETUGAS PENCACAH DAN PENGAWAS SPDT NTP 18 KABUPATEN 2015 Hari/Tanggal …./……Maret 2015
…../…. . Maret 2015
…./… .. Maret 2015
Waktu
Kegiatan
14.00 – 15.00
Pembukaan
15.00 – 15.15
ISOMA
15.15 – 17.15
Penjelasan Umum & Metodologi
17.15 – 19.00
ISOMA
19.00 – 21.00
Daftar SPDT15-K dan SPDT15 LKK
08.00 – 10.00
SPDT15-K
10.00 – 10.15
Istirahat
10.15 – 12.15
Daftar SPDT15-TP dan SPDT15-LKP
12.15 – 13.30
ISOMA
13.30 – 15.30
Daftar SPDT15-TH dan SPDT15-TPR
15.30 – 15.45
ISOMA
15.45 – 17.45
Daftar SPDT15-TPR dan SPDT15-TRK
08.00 – 10.00
Daftar SPDT15-IKT dan SPDT15-IKB
10.00 – 10.15
Istirahat
10.15 – 12.15
Pendalaman Materi Pelatihan SPDT dan Evaluasi
…./… .. Maret 2015
12.15 – 13.30
ISOMA
13.30 – 15.30
Pedoman Pengawasan
15.30 – 15.45
ISOMA
15.45 – 17.45
Penutupan Pelatihan Petugas SPDT
08.00 – 10.00
Pedoman SPDT-Pengolahan
10.00 – 10.15
Istirahat
10.15 – 12.15
Pedoman SPDT-Pengolahan
12.15 – 13.30
ISOMA
13.30 – 16.00
Praktek SPDT-Pengolahan
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Innas SPDT NTP 18 KABUPATEN
47
Lampiran 9
JUMLAH SAMPEL DAN JUMLAH PETUGAS PER KABUPATEN SPDT NTP 18 KABUPATEN 2015 Petugas No.
Kabupaten
Jumlah sampel
Pencacah Pengawas
Jumlah
Editor/ Entri Data
Innas
1.
Aceh Selatan
600
24
8
32
3
1
2.
Padang Pariaman
600
24
8
32
3
1
3.
Lima Puluh Kota
600
24
8
32
3
1
4.
Kampar
600
24
8
32
3
1
5.
Kerinci
600
24
8
32
3
1
6.
Ogan Ilir
600
24
8
32
3
1
7.
Rejang Lebong
600
24
8
32
3
1
8.
Bangka
600
24
8
32
3
1
9.
Bintan
600
24
8
32
3
1
10.
Kapuas
600
24
8
32
3
1
11.
Kutai Kartanegara
600
24
8
32
3
1
12.
Bulungan
600
24
8
32
3
1
13.
Minahasa
600
24
8
32
3
1
14.
Banggai
600
24
8
32
3
1
15.
Konawe Selatan
600
24
8
32
3
1
16.
Polewali Mandar
600
24
8
32
3
1
17.
Maluku Tengah
600
24
8
32
3
1
18.
Jayapura
600
24
8
32
3
1
10.800
432
144
576
54
18
Jumlah
48
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Innas SPDT NTP 18 KABUPATEN
Lampiran 10
ALOKASI SAMPEL PER SUBSEKTOR PER KABUPATEN SPDT NTP 18 KABUPATEN 2015 Subsektor No
Kabupaten
Tanaman Pangan
Tanaman Hortikultura
Tanaman Perkebunan Rakyat
Peternakan
Perikanan Tangkap
Perikanan Budidaya
Jumlah
1.
Aceh Selatan
158
112
208
56
3
63
600
2.
Padang Pariaman
185
108
100
122
45
40
600
3.
Lima Puluh Kota
147
130
143
125
55
0
600
4.
Kampar
64
125
196
89
76
50
600
5.
Kerinci
114
275
104
70
9
28
600
6.
Ogan Ilir
147
227
105
65
23
33
600
7.
Rejang Lebong
74
305
179
30
12
0
600
8.
Bangka
25
126
343
37
0
69
600
9.
Bintan
9
151
110
43
20
267
600
10.
Kapuas
191
156
88
54
31
80
600
11.
Kutai Kartanegara
107
256
96
70
41
30
600
12.
Bulungan
155
181
22
86
22
134
600
13.
Minahasa
131
173
102
84
32
78
600
14.
Banggai
193
120
153
80
0
54
600
15.
Konawe Selatan
127
183
140
61
43
46
600
16.
Polewali Mandar
136
49
172
104
49
90
600
17.
Maluku Tengah
153
160
163
64
0
60
600
18.
Jayapura
93
129
140
110
29
99
600
2.209
2.966
2.564
1.350
490
Jumlah
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Innas SPDT NTP 18 KABUPATEN
1.221 10.800
49