perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTANBILITAS PUBLIK (SAK-ETAP) TERHADAP PELAPORAN BISNIS DAN KEUANGAN PADA UMKM PENGRAJIN KALIGRAFI DI DESA MORANGAN KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN KLATEN
SKRIPSI
Oleh : AGUS NUGROHO K7408170
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTANBILITAS PUBLIK (SAK-ETAP) TERHADAP PELAPORAN BISNIS DAN KEUANGAN PADA UMKM PENGRAJIN KALIGRAFI DI DESA MORANGAN KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN KLATEN
Oleh : AGUS NUGROHO K7408170
Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012 commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK Agus Nugroho. IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTANBILITAS PUBLIK (SAK-ETAP) TERHADAP PELAPORAN BISNIS DAN KEUANGAN PADA UMKM PENGRAJIN KALIGRAFI DI DESA MORANGAN KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN KLATEN. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2012 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) bentuk dan kesulitan yang dihadapi pengusaha UMKM pengrajin kaligrafi dalam melakukan pencatatan; (2) bagaimana bentuk kegiatan bentuk pelaporan kegiatan pada UMKM pengrajin kaligrafi; (3) bagaimana bentuk laporan keuangan dalam kegiatan akuntansinya pada UMKM pengrajin kaligrafi; (4) kendala yang terjadi terhadap pelaporan dan keuangan dalam implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik (SAK-ETAP) pada UMKM pengrajin kaligrafi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian di Desa Morangan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten pada UMKM pengrajin kaligrafi. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah snowball sampling dimana sampel yang diambil pada awalnya jumlahnya sedikit kemudian lama-lama menjadi besar. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Validitas data dengan menggunakan teknik triangulasi. Teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi teknik. Teknis analisis data yang digunakan adalah teknik analisis interaktif yang terdiri dari proses reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Pencatatan yang dilakukan UMKM pengrajin kaligrafi masih sangat sederhana; (2) Penyusunan pelaporan kegiatan bisnis UMKM pengrajin kaligrafi hampir sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik (SAKETAP); (3) Laporan keuangan yang dibuat UMKM pengrajin kaligrafi sebenarnya sudah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik (SAK-ETAP) walaupun belum sepenuhnya; (4) Kendala-kendala yang dihadapi oleh para pelaku bisnis UMKM terhadap Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik (SAK-ETAP) yaitu karena kurangnya sosialisasi dari pihak pemerintah daerah sehingga pengetahuan secara teknis tentang penyusunan laporan keuangan belum sepenuhnya dipahami dan menganggap kegiatan pembukuan adalah tugas bagian keuangan.
Kata kunci : Laporan keuangan UMKM, Kendala implementasi SAK-ETAP
commit to user vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Agus Nugroho. THE IMPLEMENTATION OF STANDARD ENTITY FINANCIAL ACCOUNTING WITHOUT PUBLIC ACCOUNTABILITY (SAK-ETAP) TO BUSINESS AND FINANCIAL REPORTING IN CALLIGRAPHY CRAFTER UMKM (MICRO-, SMALL-, AND MEDIUM SCALE ENTERPRISE) IN MORANGAN VILLAGE OF WONOSARI SUBDISTRICT OF KLATEN REGENCY. Thesis. Surakarta: Teacher Training and Education Faculty. Surakarta Sebelas Maret University, Juli 2012. This research aims to find out (1) the form and difficulty the calligraphy crafter MSMEs employer faces in recording; (2) what the forms of activity and activity reporting are in the calligraphy crafter MSMEs; (3) what the form of financial report in accounting activity is in the calligraphy crafter MSMEs; (4) the obstacle occurred in reporting and financial in the implementation of standard entity financial accounting without public accountability (SAK-ETAP). The method used in this research was a descriptive qualitative method. The research was taken place in Morangan Village of Wonosari Subdistrict of Klaten Regency in calligraphy crafter MSMEs. The sampling technique used in this research was snowball sampling. The number of samples taken originally was small, but then larger. Techniques of collecting data used were observation, interview, and documentation. The data validation was done using triangulation technique. Triangulation technique used in this research was technique triangulation. Technique of analyzing data used was an interactive model of analysis encompassing data reduction, data display and conclusion drawing or verification processes. Based on the result of research, it could be concluded that; (1) the recording the calligraphy crafter MSMEs conducts was still very simple; (2) the activity reporting development in the calligraphy crafter MSMEs had been nearly consistent with the standard entity financial accounting without public accountability (SAK-ETAP) despite not completely; and (4) the obstacle the calligraphy crafter MSMEs employer faced concerning the standard entity financial accounting without public accountability (SAK-ETAP) was the lack of socialization from the local government so that the technical knowledge on the financial reporting development had not been understood completely and they considered bookkeeping activity as the financial division’s assignment.
Keyword : Financial statements of MSMEs, Obstacles to the implementation of commit to user SAK-ETAP. viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
# Kemenangan yang seindah-indahnya dan sesukar-sukarnya yang boleh direbut oleh manusia ialah menundukkan diri sendiri. ( R.A. Kartini ) #
# Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua. (Aristoteles) #
#
Apabila anda berbuat kebaikan kepada orang lain, maka anda telah berbuat kebaikan kepada diri sendiri. (Benyamin Franklin) #
#
Harga
kebaikan
manusia
adalah
diukur
menurut
apa
yang
telah
dilaksanakan/perbuatannya. (Ali Bin Abi Thalib) #
#
Bersyukur adalah kunci utama mendapatkan kebahagiaan dalam hidup. (Penulis) #
# Orang bodoh bukan takdir dari Tuhan tetapi kurangnya belajar dan usaha yang dilakukan untuk menjadi pintar. (Penulis) #
commit to user ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Teriring syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk : “Bapak dan Ibu” Terima kasihku kepada kalian atas doamu yang selalu menyertaiku, kasih sayang sepanjang jaman, pengorbanan dan kerja keras yang selalu kalian lakukan kepadaku. Saya bangga lahir menjadi anak dan memiliki kalian. “Keluarga besarku” Terima kasih kepada keluarga besarku yang telah mendukung dan menyemangatiku dalam segala tindakan yang akan menjadikanku sukses di masa depan. “Temen-temen Akuntansi angkatan 2008, 2009, dan 2010” Terima kasih kepada teman-teman angkatan 2008, 2009, dan 2010 atas persahabatan, dukungan, bantuan, semoga kita semua sukses di masa depan.
commit to user x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang memberi ilmu, inspirasi, dan kemuliaan. Atas kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan
skripsi
AKUNTANSI
KEUANGAN
PUBLIK
(SAK-ETAP)
dengan
judul
’’IMPLEMENTASI
ENTITAS
TERHADAP
TANPA
STANDAR
AKUNTANBILITAS
PELAPORAN
BISNIS
DAN
KEUANGAN PADA UMKM PENGRAJIN KALIGRAFI DI DESA MORANGAN KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN KLATEN’’. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa terselesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada : 1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah menyetujui permohonan ijin skripsi. 3. Ketua Program Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi 4. Dra. Sri Witurachmi, MM, selaku Pembimbing I, yang selalu memberikan motivasi dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini. 5. Sohidin, S.E.,M.,Akt, selaku Pembimbing II yang selalu memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini. 6. Bapak/Ibu Dosen BKK Akuntansi yang telah memberikan ilmu dan wawasan kepada penulis selama di bangku kuliah. 7. Kepala BAPPEDA kebupaten Klaten yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian di Kabupaten Klaten. 8. Bapak camat Wonosari yang telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian. commit to user xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9. Bapak Kepala Desa Morangan yang telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian di Desa Morangan. 10. Bapak-bapak pemilik UMKM yang bersedia untuk membantu dalam memberikan informasi tentang usaha UMKM yang mereka kerjakan dalam melakukan penelitian. 11. Masyarakat di Desa Morangan yang telah memberikan waktu untuk membantu dalam memberikan informasi yang saya butuhkan. 12. Ayah dan ibu tercinta yang telah memberikan kasih sayang dan pengorbanan yang besar untuk saya. 13. Keluarga besar saya yang telah mendukung dan memotivasi saya untuk masa depan. 14. Ibu Dolin beserta keluarga besar, terima kasih banyak atas bantuannya selama ini. 15. Bapak Tukimin yang telah membantu saya dalam memberikan wawasan mengenai UMKM yang saya teliti. 16. Teman spesial (Evi, Anisa, Sitta, Agus ar, Abdul, Bayu, Eri, Eka, Monik, Dhinda, Agus ardi, andik, Teguh) yang selalu ada dalam suka duka. 17. Teman –teman akuntansi kelas B yang selalu bersama untuk bekerja sama dalam menghadapi kesusahan. 18. Teman-teman dari LPM MOTIVASI yang telah memberikan wawasan dan ilmu yang bermanfaat bagi saya dalam bidang pers. 19. Semua orang yang telah membantu saya dalam menghadapi kesusahan dan memberikan motivasi, yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih banyak kekurangan, namun diharapkan skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Surakarta,
commit to user xii
Juli 2012
Penulis,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
HALAMAN PERNYATAAN .........................................................................
ii
HALAMAN PENGAJUAN.............................................................................
iii
HALAMAN PERSETUJUAN.........................................................................
iv
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................
v
HALAMAN REVISI........................................................................................
vi
HALAMAN ABSTRAK..................................................................................
vii
HALAMAN ABSTRACT................................................................................
viii
HALAMAN MOTTO ......................................................................................
ix
HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................................
x
KATA PENGANTAR......................................................................................
xi
DAFTAR ISI ....................................................................................................
xiii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
xv
DAFTAR TABEL ............................................................................................
xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii BAB I.
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .........................................................
1
B. Perumusan Masalah ................................................................
5
C. Tujuan Penelitian ....................................................................
6
D. Manfaat Penelitian ..................................................................
6
BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka ........................................................................
7
B. Kerangka Berpikir ...................................................................
22
BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................
24
1..................................................................................... Temp at Penelitian .......................................................................
24
2..................................................................................... Wakt commit to user u Penelitian........................................................................ 24 xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Bentuk dan Strategi Penelitian ................................................
25
1..................................................................................... Bent uk Penelitian......................................................................
25
2..................................................................................... Strate gi Penelitian.......................................................................
25
C. Sumber Data ............................................................................
26
D. Teknik Sampling ....................................................................
27
E. Teknik Pengumpulan Data .....................................................
27
F. Validitas Data ..........................................................................
29
G. Teknik Analisis Data ..............................................................
29
H. Prosedur Penelitian .................................................................
31
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi/Objek Penelitian .........................................
33
1..................................................................................... Kead aan Geografis Desa Morangan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten.......... ................
33
2..................................................................................... Struk tur Organisasi Pemerintahan Desa Morangan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten ..........................
33
3..................................................................................... Kead aan Penduduk Desa Morangan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten ..........................
35
B. Deskripsi Temuan Penelitian .................................................
38
1..................................................................................... Imple mentasi SAK-ETAP pada Pelaku Bisnis...........................
38
2..................................................................................... Trans aksi ....................................................................................
38
3..................................................................................... Penc atatan .................................................................................
41
4..................................................................................... Lapo commit to user ran Bisnis........................................................................... 43 xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5..................................................................................... Kebij akan Akuntansi ..................................................................
48
C. Pembahasan..............................................................................
50
1..................................................................................... Peny ajian Laporan Keuangan....................................................
50
2..................................................................................... Kend ala yang Dihadapi dalam Pelaksanaan Siklus SAK-ETAP........................................
57
BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan...................................................................................
59
B. Implikasi...................................................................................
60
C. Saran.........................................................................................
61
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
62
LAMPIRAN .....................................................................................................
64
commit to user xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerangka Berpikir .......................................................................
23
Gambar 2.
Komponen dalam Analisis Data (Interactive Mode)...................
31
Gambar 3.
Bagan Prosedur Penelitian...........................................................
32
Gambar 4.
Bagan Organisasi Pemerintahan Desa Morangan .......................
34
commit to user xvi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jadwal Penelitian Tahun 2011 .........................................................
24
Tabel 2. Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur ...........................
35
Tabel 3. Mata Pencaharian Penduduk Desa Morangan..................................
36
Tabel 4. Agama yang Dianut Penduduk Desa Morangan ..............................
37
Tabel 5. Tingkat Pendidikan Penduduk Desa Morangan...............................
37
Tabel 6. Nota Pembelian ................................................................................
39
Tabel 7. Nota Penjualan .................................................................................
40
Tabel 8. Surat Jalan ........................................................................................
40
Tabel 9. Pencatatan Kas Harian .....................................................................
42
Tabel 10. Laporan Persediaan Bahan Baku......................................................
43
Tabel 11. Laporan Pemakaian Bahan Baku .....................................................
44
Tabel 12. Laporan Persediaan Bahan Pendukung ............................................
44
Tabel 13. Laporan Perlengkapan......................................................................
45
Tabel 14. Laporan Upah Tenaga Kerja ............................................................
46
Tabel 15. Laporan Biaya Rupa-rupa ................................................................
46
Tabel 16. Laporan Modal Usaha ......................................................................
47
Tabel 17. Laporan Penjualan............................................................................
47
Tabel 18. Neraca (SAK-ETAP Bab 4 Paragraf 1)............................................
51
Tabel 19. Laporan Laba-Rugi (SAK-ETAP Bab 5 Paragraf 1) .......................
53
Tabel 20. Laporan Perubahan Ekuitas (SAK-ETAP Bab 6 Paragraf 1)...........
54
Tabel 21. Laporan Arus Kas (SAK-ETAP Bab 7 Paragraf 1)..........................
57
commit to user xvii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Pedoman Wawancara.................................................................
65
Lampiran 2. Field Note ..................................................................................
67
Lampiran 3. Laporan Bisnis ...........................................................................
77
Lampiran 4. Laporan Kas Harian (Pencatatan) ..............................................
80
Lampiran 5. Harga Produksi Per Unit Kaligrafi Polos...................................
82
Lampiran 6. Harga Produksi Per Unit Kaligrafi Ukir ....................................
83
Lampiran 7. Harga Pokok Produksi ...............................................................
84
Lampiran 8. Laporan Laba/Rugi ...................................................................
85
Lampiran 9. Nota Pembelian Kulit ................................................................
86
Lampiran 10. Nota Pembelian Vigura..............................................................
87
Lampiran 11. Nota Penjualan Kaligrafi Polos .................................................
88
Lampiran 12. Nota Penjualan Kaligrafi Ukir ...................................................
89
Lampiran 13. Pencatatan Modal Usaha............................................................
90
Lampiran 14. Pencatatan Gaji Karyawan.........................................................
91
Lampiran 15. Pencatatan Bahan Lain-lain .......................................................
92
Lampiran 16. Foto Kegiatan.............................................................................
93
Lampiran 17. Surat Permohonan Izin Penyusunan Skripsi..............................
96
Lampiran 18. Surat Keputusan Dekan FKIP tentang Izin Penyusunan Skripsi ..............................................
97
Lampiran 19. Surat Permohonan Izin Penelitian .............................................
98
Lampiran 20. Surat Permohonan Izin Survei ...................................................
99
Lampiran 21. Surat Keterangan Penelitian ...................................................... 100
commit to user xviii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil dengan memiliki kekayaan bersih maksimal sebesar Rp 200,000,000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha serta berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat”. Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut: 1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp200,000,000 (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. 2. Memiliki hasil penjualan tahunan maksimal Rp1,000,000,000 (Satu Miliyar Rupiah). 3. Milik Warga Negara Indonesia. 4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau usaha besar. 5. Berbentuk usaha orang perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi. Di Indonesia, UMKM adalah tulang punggung ekonomi. Jumlah UMKM hingga 2011 mencapai sekitar 52 juta pengusaha. UMKM di Indonesia sangat penting bagi ekonomi karena menyumbang 60% dari PDB dan menampung 97% tenaga kerja tetapi akses ke lembaga keuangan sangat terbatas baru 25% atau 13 juta pengusaha UMKM yang mendapat akses tersebut. Pemerintah Indonesia, membina UMKM melalui Dinas Koperasi dan UMKM, di masing-masing Provinsi atau Kabupaten/Kota. Dalam perekonomian Indonesia usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar. Selain itu, Kelompok ini terbukti tahan terhadap berbagai macam goncangan krisis ekonomi. Maka sudah menjadi keharusan penguatan kelompok usaha mikro, kecil dan menengah yang melibatkan banyak kelompok. Kriteria usaha commit yang termasuk to user dalam Usaha Mikro Kecil dan 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2
Menengah telah diatur dalam hukum berdasarkan undang-undang. Berdasarkan undangundang nomor 20 tahun 2008 pasal 5 tentang tujuan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) adalah:
1. Mewujudkan struktur perekonomian nasional yang seimbang, berkembang, dan berkeadilan. 2. Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan UMKM menjadi usaha yang tangguh dan mandiri. 3. Meningkatkan UMKM dalam pembangunan daerah, penciptaan lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan pengentasan rakyat dari kemiskinan. Analisis laporan keuangan (financial statement analysis) adalah aplikasi dari alat dan teknik analitis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan data-data yang berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan bermanfaat dalam analisis bisnis. Analisis laporan keuangan mengurangi ketergantungan pada firasat, tebakan, intuisi dalam pengambilan keputusan, serta mengurangi ketidakpastian analisis bisnis. Analisis bisnis merupakan analisis antar prospek dan risiko perusahaan untuk kepentingan pengambilan keputusan bisnis dengan menstrukturkan tugas analisis melalui evaluasi atas lingkungan bisnis perusahaan, strategi, serta posisi dan kinerja keuangannya. Penyusunan laporan keuangan merupakan tahap awal dari penerapan akuntansi akan menghasilkan informasi yang mempunyai peranan penting, baik untuk penyusunan perencanaan, pengendalian, maupun untuk pengambilan keputusan keuangan. Berbagai penelitian telah menyimpulkan bahwa pengguna informasi akuntansi dalam aktivitas yang dilakukan perusahaan akan menentukan keberhasilan dari perusahaan tersebut. Laporan keuangan dalam UMKM akan membantu untuk memperoleh pinjaman modal dari kreditur yaitu bank maupun lembaga keuangan non bank. Oleh karena itu, perlu dilakukan pencatatan dalam setiap kegiatan usaha yang terjadi dan penyusunan laporan keuangan harus ditumbuhkan di kalangan UMKM. Prinsip Akuntansi Indonesia ( PAI ). Revisi berikutnya dilakukan pada tahun 1984 dengan hasilnya adalah revisi berupa Prinsip Akuntansi Indonesia 1984 ( PAI 1984 ). Selanjutnya revisi dilakukan pada tahun 1994. Revisi pada tahun 1994 dilakukan secara total terhadap PAI 1984 dan hasilnya adalah Standar Akuntansi Keuangan (SAK) 1994.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3
Hasil revisi tahun 1994 IAI juga telah memutuskan untuk melakukan
harmonisasi
standar PSAK kepada International Financial Reporting Standard (IFRS). Diterapkannya SAK-ETAP pada tahun 2011 ini, maka Indonesia memiliki 3 SAK yang berlaku yaitu SAK Umum (berbasis IFRS), SAK-ETAP, dan SAK-Syariah. PSAK 1 (revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan merupakan PSAK yang mengatur mengenai penyajian keuangan bertujuan umum yang kemudian disebut sebagai laporan keuangan. Laporan keuangan bertujuan umum adalah laporan keuangan yang penyajian informasinya ditujukan untuk seluruh pihak berkepentingan. Hal ini karenakan adanya perbedaan kepentingan antara pihak-pihak tersebut. Sebagai contoh, manajemen tidak ingin menyajikan laba yang tinggi karena ini akan berarti peningkatan pembayaran pajak (pemerintah menginginkan sebaliknya, laba yang tinggi untuk mendapatkan laba tinggi), selain laba yang tinggi akan membuat karyawan meminta bonus. Konflik kepentingan (conflict of interest) semacam ini dapat terjadi jika laporan keuangan ditujukan untuk melayani kepentingan satu pihak saja. Oleh karena itu, untuk melayani kepentingan satu pihak tertentu, entitas menyajikan laporan keuangan bertujuan khusus (special purpose financial statement), sebagai contoh adalah laporan fiskal.
Ikatan Akuntansi Indonesia pada tanggal 17 juli 2009 telah meluncurkan standar akuntansi keuangan entitas tanpa akuntanbilitas publik (SAK-ETAP) bertepatan dalam acara Seminar Nasional Akuntansi “Tiga Pilar Standar Akuntansi Indonesia” yang dilaksanakan oleh Universitas Brawijaya dan Ikatan Akuntansi Indonesia. Nama standar ini sedikit unik karena diberi nama Standar Akuntansi UKM (Usaha Kecil dan Menengah), namun mengingat definisi UKM sendiri sering berubah, maka untuk menghindari kerancuan standar ini diberi nama SAK Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik. Apabila SAK-ETAP ini telah berlaku efektif, maka perusahaan kecil seperti UKM tidak perlu membuat laporan keuangan dengan menggunakan PSAK umum yang berlaku. Di dalam beberapa hal SAK-ETAP memberikan banyak kemudahan untuk perusahaan dibandingkan dengan PSAK adanya ketentuan pelaporan yang lebih kompleks. Perbedaan secara kasat mata dapat dilihat dari ketebalan SAK-ETAP yang hanya sekitar seratus halaman dengan menyajikan 30 bab. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4
Sesuai dengan ruang lingkup SAK-ETAP maka standar ini dimaksudkan untuk digunakan oleh entitas tanpa akuntanbilitas publik, yang dimaksud adalah entitas yang tidak memiliki akuntanbilitas publik secara signifikan dan tidak menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit. Penerapan dini SAK-ETAP per 1 Januari 2010 tetapi berlaku efektif mulai 1 Januari 2011 digunakan untuk BPR dan UMKM sehingga ketika diberlakukannya
SAK-ETAP
maka
UMKM
tidak
diperbolehkan
lagi
menggunakan PSAK umum yang berlaku. Entitas dalam laporan keuangan yang mematuhi SAK-ETAP harus membuat suatu pernyataan eksplisit dan secara penuh (explicit and unreserved statement) atas kepatuhan tersebut dalam catatan laporan keuangan. Laporan keuangan yang dinyatakan mematuhi SAK-ETAP jika mematuhi semua persyaratan dalam SAK-ETAP. Perusahaan yang menggunakan SAK-ETAP dalam laporan keuangannya maka auditor yang bertugas melakukan audit di perusahaan tersebut akan mengacu pada SAK-ETAP. Mengingat kebijakan akuntansi SAK-ETAP di beberapa aspek lebih ringan daripada PSAK, maka ketentuan transisi dalam SAK-ETAP ini cukup ketat misalnya pada BAB 30 disebutkan bahwa pada tahun awal penerapan SAKETAP, yakin 1 Januari 2011, entitas yang memenuhi persyaratan untuk menerapkan SAK-ETAP dapat menyusun laporan keuangan tidak berdasarkan SAK-ETAP, tetapi berdasarkan PSAK non-ETAP sepanjang diterapkan secara konsisten. Entitas tersebut tidak diperkenankan untuk kemudian menerapkan SAK-ETAP ini untuk penyusunan laporan keuangan berikutnya. Oleh sebab itu per 1 Januari 2011, perusahaan yang memenuhi definisi Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik harus memilih apakah akan tetap menyusun laporan keuangan menggunakan PSAK atau beralih menggunakan SAK –ETAP.
B. RUMUSAN MASALAH
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Mengapa pencatatan yang dilakukan UMKM pengrajin kaligrafi di Desa Morangan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten masih sangat sederhana sehingga belum menerapkan standar akuntansi dalam kegiatan usahanya? 2. Bagaimana bentuk pelaporan kegiatan
pada UMKM pengrajin kaligrafi di Desa
Morangan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten? 3. Bagaimana bentuk laporan keuangan dalam kegiatan akuntansi UMKM pengrajin kaligrafi di Desa Morangan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten? 4. Bagaimanakah kendala yang dihadapi UMKM pengrajin kaligrafi di Desa Morangan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten terhadap pelaporan bisnis dan keuangan dalam implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik (SAK-ETAP)? C. TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini yaitu: 1. Untuk mengetahui bentuk pencatatan pada UMKM pengrajin kaligrafi di Desa Morangan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten dalam menerapkan standar akuntansi. 2. Untuk mengetahui bagaimana bentuk pelaporan kegiatan pada UMKM pengrajin kaligrafi di Desa Morangan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. 3. Untuk mengetahui bagaimana bentuk laporan keuangan dalam kegiatan akuntansinya pada UMKM pengrajin kaligrafi di Desa Morangan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. 4. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi UMKM pengrajin kaligrafi di Desa Morangan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten terhadap pelaporan bisnis dan keuangan dalam implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik (SAK-ETAP).
commit to user D. MANFAAT PENELITIAN
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6
1. Manfaat Teoritis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperoleh pendalaman ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang akuntansi. b. Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi acuan dalam penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik (SAK-ETAP). c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian bagi penelitianpenelitian selanjutnya terutama di bidang akuntansi dan UMKM. 2. Manfaat Praktis a. Bagi peneliti Sebagai salah satu sarana pembelajaran bagi penulis untuk meningkatkan kemampuan di bidang ilmiah dengan cara mengungkapkan masalah secara sistematis serta memecahkan masalah dengan metode ilmiah sehingga ilmu pengetahuan dapat meningkat. b. Bagi Lembaga Pendidikan Penelitian yang dilakukan penulis ini diharapkan dapat dijadikan bahan kajian materi perkuliahan terutama yang berkaitan dengan akuntansi. c. Bagi pihak UMKM Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi UMKM untuk mengimplementasikan SAK-ETAP dalam penyusunan laporan keuangan agar mudah menentukan kebijakan untuk melakukan kegiatan usahanya di periode mendatang.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka 1. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Sejak berdirinya Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) tahun 1957, telah diadakan penyusunan dan perubahan secara signifikan terhadap standar akuntansi keuangan. Menjelang diaktifkannya pasar modal di Indonesia pada tahun 1973, untuk pertama kalinya IAI melakukan modifikasi prinsip dan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia dalam satu buku yang terkenal dengan nama “Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI)”. Pada tahun 1984 sesuai dengan perkembangan dunia usaha dan akuntansi, komite PAI-IAI telah melakukan revisi secara mendasar atas PAI dan hasil revisi tersebut dimodifikasi dalam buku Prinsip Akuntansi Indonesia 1984 sebagai pengganti prinsip akuntansi 1973. Pada tahun 1994, kembali IAI melakukan revisi total terhadap PAI 1984 untuk memenuhi kebutuhan dunia usaha dan profesi akuntan dalam mengikuti dan mengantisipasi perkembangan yang terjadi di Indonesia dan di dunia internasional. Sejalan dengan harmonisasi standar akuntansi di Indonesia dengan International Accounting standards, maka nama PAI diubah menjadi Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Pada tahun 1996, IAI kembali merevisi SAK, yang kemudian SAK 1996 direvisi kembali tahun 1999, kemudian SAK terbaru direvisi pada tahun 2009. Akuntansi memiliki kerangka teori konseptual yang mendasari pelaksanaan teknik-tekniknya. Kerangka kerja konseptual mirip dengan konstitusi yaitu suatu sistem koheren yang terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan yang menjadi landasan bagi penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi serta batas-batas dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan. Kerangka dasar konseptual ini terdiri dari standar dan praktek yang sudah diterima secara umum karena kegunaan dan kelogisannya standar ini disebut standar akuntansi. Di Indonesia commit to userstandar akuntansi yaitu Dewan badan yang berwenang untuk menyusun 7
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
8
Standar Akuntansi yang berada di bawah Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) sebagai organisasi profesi akuntan. IAI telah menghimpun prinsip-prinsip akuntansi yang dijadikan standar pelaporan keuangan di Indonesia yang dituangkan dalam buku Standar Akuntansi Keuangan (SAK) (Eri Kristianto, Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Untuk Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik (SAK-ETAP) Pada UMKM Pengrajin Rotan Di Desa Trangsan Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo, 2011). Menurut Suwarjdono dalam bukunya yang berjudul teori akuntansi, menyatakan : Standar akuntansi adalah konsep, prinsip, metoda, teknik, dan lainnya yang sengaja dipilih atas dasar rerangka konseptual oleh badan penyusun standar (atau yang berwenang) untuk diberlakukan dalam suatu lingkungan atau negara dan dituangkan dalam bentuk dokumen resmi guna mencapai tujuan pelaporan keuangan negara tersebut. 2. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik (SAKETAP) Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas tanpa Akuntanbilitas Publik
(SAK-ETAP)
dimaksudkan
untuk
digunakan
entitas
tanpa
akuntanbilitas publik. Entitas tanpa akuntanbilitas publik yang dimaksud adalah entitas yang tidak memiliki akuntanbilitas publik signifikan dan tidak menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit. Untuk entitas memiliki akuntanbilitas publik signifikan jika entitas telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau dalam proses pengajuan pernyataan pendaftaran pada otoritas pasar modal atau regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal atau entitas menguasai asset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi, pialang dan atau pedagang efek, dana pension, reksadana, dan bank investasi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9
3. Laporan Keuangan Menurut Drs. Ngadiman, dkk dalam buku Dasar-dasar Akuntansi mengatakan bahwa: Laporan keuangan adalah ringkasan dari suatu proses pencatatan yang merupakan ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama satu periode. Pada dasarnya laporan keuangan adalah laporan tertulis yang di dalamnya memuat informasi keuangan yang disusun dengan cara dan bentuk tertentu sesuai dengan pedoman dan tata cara pencatatan yang umum berlaku disebut prinsip akuntansi. Menurut PSAK No.1 Paragraf ke 7 (Revisi 2009) menyatakan bahwa, “Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja suatu entitas”.
4. Tujuan Laporan Keuangan Dalam memenuhi tujuannya, laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship) atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Menurut SAKETAP Bab II paragraph 1 menjelaskan bahwa: Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja keuangan, dan laporan arus kas suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi oleh siapapun yang tidak dalam posisi dapat meminta laporan keuangan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi tertentu. 5. Karakteristik Kualitatif Informasi dalam Laporan Keuangan a. Dapat dipahami Kualitas penting informasi yang disajikan dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pengguna. Untuk maksud ini, pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi tersebut dengan ketentuan yang wajar. Namun commit to user demikian, kepentingan agar laporan keuangan dapat dipahami tetapi tidak
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
10
sesuai dengan informasi yang relevan harus diabaikan dengan pertimbangan bahwa informasi tersebut terlalu sulit untuk dapat dipahami oleh pengguna tertentu. b. Relevan Agar bermanfaat, informasi harus relevan dengan kebutuhan pengguna untuk proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan jika dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna dengan cara membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu. c. Materialitas Informasi dipandang material jika kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna yang diambil atas dasar laporan keuangan. Materialitas tergantung pada besarnya pos atau kesalahan yang dinilai sesuai dengan situasi tertentu dari kelalaian dalam mencantumkan (omission) atau kesalahan dalam mencatat (misstatement). Namun demikian, tidak tepat membuat atau membiarkan kesalahan untuk menyimpang secara tidak material dari SAK-ETAP agar mencapai penyajian tertentu dari posisi keuangan, kinerja keuangan, atau arus kas suatu entitas. d. Keandalan Agar bermanfaat, informasi yang disajikan dalam laporan keuangan harus andal. Informasi memiliki kualitas andal jika terbebas dari kesalahan material dan bias, dan penyajian secara jujur apa yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan. Laporan keuangan tidak bebas dari bias (melalui pemilihan atau penyajian informasi) jika dimaksudkan untuk mempengaruhi pembuatan suatu keputusan atau kebijakan untuk tujuan mencapai suatu hasil tertentu. e. Substansi mengungguli bentuk commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
11
Transaksi, peristiwa dan kondisi lain dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya. Hal ini untuk meningkatkan keandalan laporan keuangan.
f. Pertimbangan sehat Ketidakpastian yang tidak dapat diabaikan meliputi berbagai peristiwa dan keadaan yang dipahami berdasarkan pengungkapan sifat dan penjelasan peristiwa dan keadaan tersebut dan melalui penggunaan pertimbangan sehat dalam menyusun laporan keuangan. Pertimbangan sehat mengandung unsur kehati-hatian pada saat melakukan pertimbangan yang diperlukan dalam kondisi ketidakpastian, sehingga aset atau penghasilan tidak disajikan lebih tinggi dan kewajiban atau beban tidak disajikan lebih rendah.
Namun
demikian,
penggunaan
pertimbangan
sehat
tidak
memperkenankan pembentukan aset atau penghasilan yang lebih rendah atau pencatatan kewajiban atau beban yang lebih tinggi. Singkatnya, pertimbangan sehat tidak mengijinkan bias. g. Kelengkapan Agar dapat diandalkan, informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam batasan materialitas dan biaya. Kesengajaan untuk tidak mengungkapkan mengakibatkan informasi menjadi tidak benar atau menyesatkan dan karena itu tidak dapat diandalkan dan kurang mencukupi ditinjau dari segi relevansi. h. Dapat dibandingkan Pengguna harus dapat membandingkan laporan keuangan entitas antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan. pengguna juga harus dapat membandingkan laporan keuangan antar entitas untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif. Oleh karena itu, pengukuran dan penyajian dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang serupa harus commit to user dilakukan secara konsisten untuk suatu entitas, antar periode untuk entitas
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
12
tersebut dan untuk entitas yang berbeda. Sebagai tambahan, penggunaan laporan keuangan harus mendapat informasi tentang kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan, perubahan kebijakan akuntansi dan pengaruh dampak perubahan tersebut.
i. Tepat waktu Agar relevan, informasi dalam laporan keuangan harus dapat mempengaruhi keputusan ekonomi para penggunanya. Tepat waktu meliputi penyediaan informasi laporan keuangan dalam jangka waktu pengambilan keputusan. Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan, maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya. Manajemen perlu menyeimbangkan secara relatif antara pelaporan tepat waktu dan penyediaan informasi yang andal. Untuk mencapai keseimbangan antara relevansi dan keandalan, maka pertimbangan utama adalah bagaimana yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam mengambilan keputusan ekonomi. j. Keseimbangan antara biaya dan manfaat Manfaat informasi seharusnya melebihi biaya penyedianya. Namun demikian, evaluasi biaya dan manfaat merupakan proses pertimbangan yang substansial. Biaya tersebut juga tidak perlu ditanggung oleh pengguna yang menikmati manfaat. Dalam evaluasi manfaat dan biaya, entitas harus memahami bahwa manfaat informasi mungkin juga manfaat yang dinikmati oleh pengguna eksternal.
6. Komponen Laporan Keuangan Laporan keuangan entitas menurut SAK-ETAP Bab III paragraf 12 meliputi: a. Neraca b. Laporan laba-rugi c. Laporan perubahan ekuitas 1) Seluruh perubahan dalam ekuitas, atau 2) Perubahan ekuitas selaincommit perubahan yang timbul dari transaksi dengan to user pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
13
d. Laporan arus kas e. Catatan atas laporan keuangan yang berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan lainnya. a. Neraca Neraca adalah bagian dari laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir periode. Neraca menyajikan aset, kewajiban, dan ekuitas suatu entitas pada suatu tanggal tertentu akhir periode pelaporan. Neraca minimal mencakup pos-pos (SAK-ETAP Bab IV paragraph 2) meliputi: 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) 10)
Kas dan setara kas Piutang usaha dan piutang lainnya Persediaan Properti investasi Aset tetap Aset tidak terwujud Utang usaha dan utang lainnya Aset dan kewajiban pajak Kewajiban diestimasi Ekuitas. Entitas menyajikan pos, judul dan sub jumlah lainnya dalam neraca
jika penyajian seperti relevan dalam rangka pemahaman terhadap posisi keuangan entitas. SAK-ETAP tidak menentukan format atau urutan terhadap pos-pos yang disajikan. b. Laporan laba-rugi Laporan laba-rugi merupakan laporan yang memberikan informasi mengenai penyajian penghasilan dan beban entitas untuk suatu periode. Laporan laba-rugi memasukan semua pos penghasilan dan beban yang diakui dalam suatu periode kecuali SAK-ETAP mensyaratkan lain. Laporan laba-rugi minimal mencakup pos-pos (SAK-ETAP Bab 5 paragraf 3) sebagai berikut: 1) Pendapatan 2) Beban keuangan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
14
3) Bagian laba atau rugi dari investasi yang menggunakan metode ekuitas 4) Beban pajak 5) Laba atau rugi neto. Entitas harus menyajikan pos, judul dan sub jumlah lainnya pada laporan laba-rugi jika penyajian tersebut relevan untuk memahami kinerja keuangan entitas. Entitas tidak boleh menyajikan atau mengungkapkan pos pendapatan dan beban sebagai pos luar bias, baik dalam laporan laba-rugi maupun dalam catatan atas laporan keuangan. c. Laporan perubahan ekuitas Laporan perubahan ekuitas menyajikan laporan laba atau rugi entitas untuk suatu periode, pos pendapatan dan beban yang diakui secara langsung dalam ekuitas untuk periode tersebut, pengaruh perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan yang diakui dalam periode tersebut, dan (tergantung pada format laporan perubahan ekuitas yang dipilih oleh entitas) jumlah investasi oleh dan dividen serta distribusi lain ke pemilik ekuitas selama periode tersebut. (SAK-ETAP Bab 6 paragraf 3) bahwa: Entitas menyajikan laporan perubahan ekuitas yang menunjukkan: 1) Laba atau rugi untuk periode. 2) Pendapatan dan beban yang diakui langsung dalam ekuitas. 3) Untuk setiap komponen ekuitas, pengaruh perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan yang diakui. 4) Untuk setiap komponen ekuitas, suatu rekonsiliasi antara jumlah tercatat awal dan akhir periode, diungkapkan secara terpisah perubahan yang berasal dari : a) Laba atau rugi b) Pendapatan dan beban yang diakui langsung dalam ekuitas c) Jumlah ivestasi, dividen dan distribusi lainnya ke pemilik ekuitas, dan perubahan kepemilikan dalam entitas anak yang tidak mengakibatkan kehilangan pengendalian. d. Laporan arus kas commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
15
Laporan arus kas menyajikan informasi perubahan historis atas kas dan setara kas entitas yang menunjukkan secara terpisah perubahan terjadi selama satu periode dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Informasi yang disajikan dalam laporan arus kas menurut SAKETAP Bab 7 adalah sebagai berikut : 1) Aktivitas operasi Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan entitas. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa serta kondisi lain yang mempengaruhi penetapan laba-rugi. Contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah : a) Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa. b) Penerimaan kas dari royalti, fees, komisi dan pendapatan lain. c) Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa. d) Pembayaran kas kepada dan atas nama karyawan. e) Pembayaran kas atau restitusi pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi. f) Penerimaan dan pembayaran kas dari investasi, pinjaman, dan kontrak lainnya yang dimiliki untuk tujuan perdagangan, yang sejenis dengan persediaan yang dimaksudkan untuk dijual kembali 2) Aktivitas investasi Arus kas dari aktivitas investasi mencerminkan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah : a) Pembayaran kas untuk memperoleh aset tetap (termasuk aset tetap yang dibangun sendiri), aset tidak berwujud, dan aset jangka panjang lainnya. b) Penerimaan kas dari penjualan aset tetap, aset tidak berwujud, dan aset jangka panjang lainnya. c) Pembayaran kas untuk perolehan efek ekuitas atau efek utang entitas lain dan bunga dalam joint venture (selain pembayaran untuk efek yang diklasifikasikan sebagai kas atau setara kas atau dimiliki untuk diperdagangkan). d) Penerimaan kas dari penjualan efek ekuitas atau efek utang dari entitas lain dan bunga dari joint venture (selain penerimaan dari efek yang diklasifikasikan sebagai setara kas atau dimiliki untuk diperdagangkan). e) Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain. f) Penerimaan kas dari pembayaran kembali uang muka dan pinjaman commit to user yang diberikan kepada pihak lain.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
16
3) Aktivitas pendanaan Contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan adalah: a) Penerimaan kas dari penerbitan saham atau efek ekuitas lain. b) Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau menembus saham entitas. c) Penerimaan kas dari penerbitan pinjaman, wesel dan pinjaman jangka pendek atau jangka panjang lainnya. d) Pelunasan pinjaman. e) Pembayaran kas oleh lessee untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa pembiayaan.
e. Catatan atas laporan keuangan yang berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan lainnya. Catatan atas laporan keuangan berisi tambahan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan memberikan penjelasan naratif atau rincian jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan dan informasi pos-pos yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dalam laporan keuangan (SAK-ETAP Bab 8 paragraf 1). Catatan atas laporan keuangan, menurut SAK-ETAP Bab 8 paragraf 2 menyatakan bahwa: 1) Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi tertentu yang digunakan. 2) Mengungkapkan informasi yang disyaratkan dalam SAK-ETAP tetapi tidak disajikan dalam laporan keuangan. 3) Memberikan informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi relevan untuk memahami laporan keuangan. 7. Pengakuan dalam Laporan Keuangan Suatu unsur diakui secara formal apabila unsur tersebut sudah memenuhi salah satu definisi elemen laporan keuangan sehingga dapat ditentukan dengan tegas kemana suatu transaksi dicantumkan dalam laporan keuangan. Pengakuan dalam laporan keuangan menurut SAK-ETAP Bab II paragraf 34 terdiri dari : a. Aset
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
17
b. c. d. e.
Kewajiban Penghasilan Beban Laba-rugi.
a. Aset Menurut (IAI :2007) mendefinisikan bahwa “Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan darimana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan”. Manfaat ekonomi masa depan yang terwujud dalam aset adalah potensi dari aset tersebut untuk memberikan sumbangan, baik langsung maupun tidak langsung, arus kas dan setara kas kepada perusahaan. Menurut SAK-ETAP Bab II menjelaskan : Aset diakui dalam neraca jika kemungkinan manfaat ekonominya di masa depan akan mengalir ke entitas dan aset tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal. Aset tidak diakui dalam neraca jika pengeluaran telah terjadi dan manfaat ekonominya dipandang tidak mungkin mengalir ke dalam entitas setelah periode pelaporan berjalan. Sebagai alternatif tersebut menimbulkan pengakuan beban dalam laporan laba-rugi. b. Kewajiban Menurut (IAI:2007) mendefinisikan bahwa, “Kewajiban adalah utang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi”. Kewajiban umumnya diklasifikasikan berdasarkan jatuh temponya. Jika periode jatuh temponya kurang dari satu tahun disebut kewajiban jangka pendek sedangkan periode jatuh temponya lebih dari satu tahun disebut kewajiban jangka pendek. Menurut SAK-ETAP Bab II menjelaskan bahwa, “Kewajiban diakui dalam jika kemungkinan pengeluaran sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban masa kini dan jumlah harus diselesaikan dapat diukur dengan andal”. c. Penghasilan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
18
(Suwarjdono:72) mendefinisikan penghasilan merupakan aliran masuk dana (kas atau lainnya) ke dalam perusahaan karena perusahaan menjual barang atau jasa kepada konsumen atau melakukan kegiatan utama perusahaan secara terus menerus. Menurut SAK-ETAP Bab II menjelaskan bahwa : Pengakuan penghasilan merupakan akibat langsung dari pengakuan aset dan kewajiban. Penghasilan diakui dalam laporan laba-rugi jika kenaikkan manfaat ekonomi di masa depan yang berkaitan dengan peningkatan aset atau penurunan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur secara andal.
d. Beban Beban merupakan aliran keluar sumber daya atau aset yang melekat pada produk atau jasa yang diserahkan perusahaan kepada konsumen dalam rangka menimbulkan pendapatan (Suwardjono:73). Menurut SAK-ETAP Bab II menjelaskan bahwa : Pengakuan beban merupakan akibat langsung dari pengakuan aset dan kewajiban. Beban diakui dalam laporan laba rugi jika penurunan manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan penurunan aset atau peningkatan kewajiban yang telah terjadi dapat diukur secara andal. e. Laba-rugi Menurut (Suwardjono:74) bahwa, “Rugi merupakan penurunan aset akibat transaksi yang peripheral (tidak erat kaitannya dengan tujuan utama perusahaan) atau bersifat incidental”. Laba selisih bersih antara pendapatan ditambah untung dan biaya ditambah rugi”. Laba rugi merupakan ringkasan dari hasil operasi perusahaan. Laporan laba-rugi menyajikan informasi mengenai kinerja badan usaha dalam satu periode. Menurut SAK-ETAP Bab II menjelaskan bahwa, “Laba atau rugi merupakan selisih aritmatika antara penghasilan dan beban. Hal tersebut bukan merupakan suatu unsur terpisah dari laporan keuangan dan prinsip commit to user pengakuan yang terpisah tidak diperlukan”.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
19
8. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Keberadaan UKM di negara berkembang seperti di Indonesia adalah untuk mengeliminasi ketimpangan yang diakibatkan oleh proses pembangunan yang tidak merata, terutama karena terjadinya bias pembangunan perkotaan yang menyebabkan daerah pedesaan menjadi jauh tertinggal dibanding dengan daerah perkotaan (Dyah Ratih Sulistyastuti, Dinamika Usaha Kecil Dan Menengah (UKM) Analisis Konsentrasi Regional UKM Di Indonesia 19992001, 2004) Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah merupakan kelompok ekonomi terbesar dalam perekonomian Indonesia dan terbukti menjadi katup pengaman perekonomian nasional dalam masa krisis, serta menjadi dinamisator pertumbuhan ekonomi pada krisis ekonomi (Rozia Stefani, Adoption Of Accounting System And Development Of The Financial Statements At MSME, 2010 ) a. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dalam bab I pasal 1 menerangkan bahwa: 1) Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam undang-undang ini. 2) Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana yang dimaksud dalam undang-undang ini. 3) Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam undang-undang ini. b. Pengertian UMKM di atas memiliki beberapa kriteria untuk masing-masing commit to user usaha yang diatur dalam undang-undang nomor 20 tahun 2008. Menurut
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
20
Undang-undang nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah pada Bab IV pasal 6 membedakan kriteria masing-masing sebagai berikut : 1) Kriteria usaha mikro sebagai berikut: a) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50,000,000 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau b) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300,000,000 (tiga ratus juta rupiah) 2) Kriteria usaha kecil sebagai berikut : a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50,000,000 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500,000,000 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300,000,000 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2,500,000,000 (dua miliyar lima ratus juta rupiah). 3) Kriteria usaha menengah sebagai berikut : a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500,000,000 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp10,000,000,000 (sepuluh miliyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2,500,000,000 (dua miliyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp50,000,000,000 (lima puluh miliyar rupiah). c. Menurut Abdulloh Mubarok dan M.Faqihudin dalam buku Pengelolaan Keuangan untuk Usaha Kecil dan Menengah menyatakan bahwa UKM memiliki beberapa jenis usaha. Jenis usaha tersebut antara lain: 1) Usaha perdagangan. Usaha perdagangan yang dilakukan UKM dapat berupa bidang keagenan seperti agen koran/majalah, pakaian dan lainlain, bidang pengecer seperti pengecer minyak tanah, sembako, buahbuahan dan lain-lain, bidang informal seperti pengumpulan barangbarang bekas, pedagang kaki lima dan lain-lain. 2) Usaha pertanian. Usaha pertanian yang dilakukan UKM meliputi bidang perkebunan seperti usaha pembibitan, kebun buah-buahan, kebun sayurmayur dan lain-lain, bidang peternakan seperti ternak ayam petelur, susu sapi, bidang perikanan seperti usaha tambak udang, usaha kolam ikan dan lain-lain. 3) Usaha industri. Usaha industri yang dilakukan UKM dapat berupa industri makanan dan minuman, pertambangan, pengrajin, konveksi dan lain-lain. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
21
4) Usaha jasa. Usaha jasa yang dilakukan UKM antara lain jasa konsultan, perbengkelan, restoran, jasa konstruksi, jasa transportasi, jasa telekomunikasi, jasa pendidikan dan lain-lain. d. Pembentukan UMKM terdapat asas yang mendasari kegiatan dan tujuan yang ingin dicapai oleh UMKM. Menurut Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2008 bahwa, ’’Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah pada Bab II pasal 2 dan 3 menyebutkan bahwa : 1) Asas a) kekeluargaan b) demokrasi ekonomi c) kebersamaan d) efisiensi berkeadilan e) berkelanjutan f) berwawasan lingkungan g) kemandirian h) keseimbangan kemajuan i) kesatuan ekonomi nasional 2) Tujuan Menumbuhkan dan mengembangkan usahanya dalam rangka membangun perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi yang berkeadilan. e. Terdapat 5 argumen yang relevan mengenai peran UKM dalam pembagunan ekonomi regional (Amstrong dan Taylor, 2000) sebagai berikut: 1) UKM mampu menciptakan lapangan kerja . 2) UKM memiliki kemampuan memunculkan industri-indusri kecil baru lainnya yang bersifat fleksibel dan bervariasi serta memunculkan enterpreneur baru yang berani menanggung risiko. 3) UKM memiliki kemampuan mendorong terjadinya persaingan secara intensif antar UKM bahkan usaha besar serupa. Hal ini sangat penting untuk mendorong lingkungan usaha yang kondusif dan berbudaya usaha yang kuat. 4) UKM mendorong inovasi. 5) UKM mampu meningkatkan hubungan industrial (misal hubungan industri dengan buruh) dan menyediakan lingkungan kerja yang baik dengan para buruhnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
22
B. Kerangka Berpikir Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah merupakan usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan milik orang perorangan yang menjadi katup pengaman perekonomian nasional dalam masa krisis, serta menjadi dinamisator pertumbuhan ekonomi. UMKM terdiri dari berbagai jenis usaha diantaranya adalah usaha perdagangan, usaha pertanian, usaha industri, usaha jasa. Penelitian ini, akan dilaksanakan pada UMKM yang tergolong jenis usaha industri yaitu pengrajin kaligrafi. Dalam pelaksanaan kegiatan usahanya para pengrajin kaligrafi sudah melakukan pembukuan ketika terjadi transaksi. Pembukuan yang dilakukan UMKM masih sangat sederhana karena UMKM pengrajin kaligrafi masih tergolong dalam usaha industri rumahan sehingga belum menerapkan standar laporan keuangan yang berlaku secara umum. Penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang mudah sangat diperlukan oleh UMKM, maka Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) mengeluarkan commit to user Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik (SAK-ETAP)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
23
yang diterapkan dini pada 1 januari 2010 dan berlaku secara efektif pada 1 januari 2011. SAK-ETAP merupakan pedoman pokok penyusunan dan penyajian laporan keuangan pada UMKM, agar laporan keuangan lebih berguna dan dapat dimengerti, diperbandingkan serta tidak menyesatkan. Dalam hal ini, maka peneliti mengevaluasi bagaimana perbandingan SAK-ETAP terhadap laporan keuangan pada UMKM pengrajin kaligrafi sehingga dapat diketahui persamaan SAK-ETAP dengan laporan keuangan yang diterapkan UMKM.
UMKM
UMKM
UMKM
pengrajin
pengrajin
pengrajin
kaligrafi
kaligrafi
kaligrafi
Pembukuan
Laporan keuangan
a. Neraca b. Laporan laba rugi c. Laporan perubahan
SAK-ETAP
ekuitas d. Laporan arus kas e. Catatan atas laporan keuangan Gambar 1. Kerangka Pemikiran
commit to user
Sesuai
Tidak
standar
sesuai stand ar
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODOLOGI
A. Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada UMKM pengrajin kaligrafi di Desa Morangan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. Adapun alasan mengambil objek penelitian pada UMKM pengrajin kaligrafi tersebut adalah sebagai berikut : a. Belum ada penelitian tentang SAK-ETAP pada UMKM pengrajin kaligrafi di Desa Morangan. b. Produk
yang
dihasilkan
berkualitas
Ekspor
dan
hampir
seluruh
pemasarannya adalah ekspor. c. Penulis mendapatkan ijin dari pihak UMKM pengrajin kaligrafi untuk mengadakan penelitian. 2. Waktu Penelitian Jadwal waktu penelitian yang direncanakan dalam kegiatan penelitian selama enam bulan adalah sebagai berikut: Tabel 1. Jadwal Penelitian Tahun 2011 Kegiatan
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
*
*
a. Pengumpulan data
*
*
b. Analisis data
*
*
3. Menyusun Laporan
*
*
Jun
1. Tahap Perencanaan a. Pengajuan judul
*
b. Penyusunan proposal c. Perijinan
*
2. Tahap Pelaksanaan
commit to user B. Bentuk dan Strategi Penelitian 24
*
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
25
1. Bentuk Penelitian Metode adalah cara, pendekatan, atau proses untuk menyampaikan informasi.
Menurut
Moh.
Nazir,Ph.D
(1988:15)
menjelaskan
bahwa
“Penelitian merupakan suatu proses mencari sesuatu secara sistematik dalam waktu yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku”. Menurut Sigit Santosa (2011:25) menyatakan bahwa, “Metode penelitian merupakan strategi umum yang diikuti dalam pengumpulan dan analisis data dalam upaya menjawab suatu pertanyaan”. Permasalahan yang penulis rumuskan sesuai dengan penelitian yang merupakan penelitian deskriptif. Menurut Moh. Nazir,Ph.D (1988:15) menjelaskan bahwa, “Penelitian deskriptif merupakan studi untuk menemukan fakta dengan interpretasi yang tepat”. Berdasarkan dari pengertian penelitian deskriptif tersebut karena peneliti
menggunakan
metode
penelitian
deskriptif
dengan
cara
mendeskripsikan mengenai laporan keuangan di UMKM yang penyusunan dan penyajiannya masih sangat sederhana maka penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui gambaran laporan keuangan di UMKM pengrajin kaligrafi dengan
perbadingan
Standar
Akuntansi
Keuangan
Entitas
Tanpa
Akuntanbilitas Publik (SAK-ETAP) di Desa Morangan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. 2. Strategi Penelitian Strategi penelitian yang digunakan peneliti dalam melakukan penelitian adalah strategi menggunakan pendekatan kualitatif.
Metode
penelitian kualitatif menurut Sugiyono (2010:15) adalah sebagai berikut: Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daritopada commit usergeneralisasi.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
26
Pengunaan metode penelitian kualitatif memiliki tiga tahap dalam proses penelitian kualitatif. Tahap pertama, tahap orientasi atau deskripsi dengan grand tour question. Pada tahap ini peneliti mendeskripsikan apa yang dilihat, didengar, dirasakan dan ditanyakan karena peneliti hanya mengenal serba sepintas terhadap informasi yang diperoleh. Tahap kedua, tahap reduksi atau fokus. Pada tahap ini peneliti mereduksi segala informasi yang telah diperoleh pada tahap pertama. Tahap ketiga, tahap selection. Pada tahap ini peneliti menguraikan fokus yang telah ditetapkan menjadi lebih rinci.
C. Sumber Data Pemahaman mengenai berbagai macam sumber data merupakan bagian yang sangat penting bagi peneliti karena memilih dan menentukan jenis sumber data akan menentukan ketepatan dan kekayaan data atau informasi yang diperoleh. Menurut H.B. Sutopo sumber data memiliki berbagai jenis bahwa: Adapun jenis sumber data secara menyeluruh dapat dikelompokkan sebagai berikut: a. Narasumber (informan) Dalam penelitian kualitatif posisi sumber data manusia (narasumber) sangat penting perannya sebagai individu yang memiliki informasinya. Informan adalah orang yang diminta untuk memberikan informasi mengenai suatu kondisi atau keadaan yang berhubungan dengan penelitian yang sedang dilakukan. Penelitian ini, yang menjadi informan adalah pemilik dan pengurus UMKM pengrajin kaligrafi yang sedang diteliti. b. Peristiwa atau aktivitas Data atau informan juga dapat dikumpulkan dari peristiwa, aktivitas, atau perilaku sebagai nara sumber data yang berkaitan dengan sasaran penelitiannya. Dari pengamatan pada peristiwa atau aktivitas, peneliti bisa mengetahui proses bagaimana sesuatu terjadi secara lebih pasti karena menyaksikan sendiri secara langsung. c. Tempat atau lokasi Tempat atau lokasi yang berkaitan dengan sasaran atau permasalahan penelitian juga merupakan salah satu jenis sumber data yang bisa dimanfaatkan oleh peneliti. Dari pemahaman lokasi dan lingkungannya peneliti bisa secara cermat mencoba mengkaji dan secara kritis menarik kemungkinan simpulan yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. d. Benda, Beragam gambar, dan rekaman Beragam benda yang terlibat commit dalam to usersuatu peristiwa atau kegiatan yang berupa benda sederhana sampai peralatan yang paling rumit bisa menjadi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
27
sumber data penting untuk dimanfaatkan dalam penelitian. Sumber data yang berupa benda, gambar, dan rekaman ini bisa juga daalam posisi sebagai dokumen dari suatu peristiwa yang telah terjadi. e. Dokumen dan arsip Dokumen dan arsip merupakan bahan tertulis yang bergayutan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu. Dokumen yang digunakan dalam penelitian berupa arsip yang berhubungan dengan masalah penelitian di UMKM pengrajin kaligrafi. Dokumen yang digunakan dalam penelitian adalah Laporan keuangan UMKM. D. Teknik Sampling Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Teknik yang digunakan oleh peneliti adalah snowball sampling. Menurut Sugiyono (2010:300) menyatakan bahwa, “Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar”. Hal ini dilakukan karena dari jumlah sumber data yang sedikit itu tersebut belum mampu memberikan data yang lengkap, maka mencari orang lain lagi yang dapat digunakan sebagai sumber data. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Dalam memperoleh data, terdapat empat macam teknik pengumpulan data yaitu: 1. Observasi Teknik observasi digunakan untuk memperoleh berbagai data konkret secara langsung di lapangan atau tempat penelitian dari sumber data yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi, dan benda. Menurut Sutrisno Hadi (1986) dalam Sugiyono (2010:203) mengemukakan bahwa, “Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan”. Penelitian yang dilakukan peneliti dengan cara pengamatan yaitu melihat secara langsung proses terjadinya transaksi sampai pencatatan yang dilakukan oleh pemilik usaha kaligrafi. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
28
2. Wawancara Menurut M.Burhan Bungin (2007:108) menyatakan bahwa: Wawancara mendalam secara umum adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. Kegiatan wawancara yang dilakukan peneliti dalam melakukan penelitian kepada UMKM pengrajin Kaligrafi dengan dua cara yaitu: wawancara pembicaraan secara formal dan wawancara dengan menggunakan petunjuk umum wawancara. Cara pertama yang dilakukan untuk hal yang sifatnya umum dan yang kedua dilakukan untuk hal bersifat khusus mengenai SAK-ETAP. 3. Dokumentasi Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawacara dalam penelitian kualitatif. Menurut M.Burhan Bungin (2007:121) menyatakan bahwa: Dokumenter adalah salah satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam metodologi penelitian sosial. Pada intinya metode dokumenter adalah metode yang digunakan untuk menelusuri data historis. Sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk suratsurat, catatan harian, cinderamata, laporan, dan sebagainya. Sifat utama dari data ini tidak terbatas pada ruang dan waktu sehingga member peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di waktu silam. Penelitian ini yang dilakukan oleh peneliti menggunakan dokumen yang berupa catatan-catatan transaksi yang terjadi, laporan keuangan dari UMKM pengrajin kaligrafi, dan peraturan-peraturan yang relevan seperti commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
29
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik dan Undang-undang tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
F. Validitas Data Data yang telah diperoleh, dikumpulkan, dan dicatat dalam kegiatan penelitian harus dapat dibuktikan kebenarannya, oleh karena itu diperlukan suatu cara supaya dapat mendukung derajat kebenarannya yang disebut validitas data. Supaya data penelitian yang diperoleh dapat dikatakan valid, maka perlu menggunakan teknik triangulasi sehingga dalam pemeriksaan keabsahan data. Menurut Wiliam Wiersma dalam Sugiyono (2010:372) bahwa, “Triangulasi dalam penyajian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu, yaitu: 1. Triangulasi sumber Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. 2. Triangulasi teknik Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. 3. Triangulasi waktu Triangulasi waktu untuk menguji kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda”. Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini menggunakan teknik triangulasi yang disebut triangulasi teknik. Triangulasi teknik dilakukan dengan cara melakukan pengecekan data yang sumbernya sama dengan teknik berbeda. Data yang diperoleh dengan wawancara, kemudian melakukan pengecekan melalui observasi, dokumentasi, atau kuesioner.
G. Teknik Analisis Data Menurut Moh. Nazir (1988:405) menjelaskan bahwa, “Analisa data commit to user merupakan bagian yang amat penting dalam metode ilmiah, karena dengan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
30
analisalah, data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian”. Menurut Sugiyono (2010:334) menjelaskan bahwa: Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain. Terdapat tiga Komponen utama dalam menganalisis data adalah sebagai berikut: 1. Reduksi data Menurut H.B. Sutopo bahwa, “Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisis yang merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi, data dari fieldnote (catatan-catatan tertulis di lapangan)”. 2. Penyajian data Menurut H.B.Sutopo bahwa, “Penyajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi, deskripsi dalam bentuk narasi yang memungkinkan simpulan peneliti dapat dilakukan”. Penelitian kualitatif dapat dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, phie card, pictogram dan sejenisnya. Melalui penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah dipahami. Menurut Miles and Huberman (1984) dalam Sugiyono menyatakan bahwa, “Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif”. 3. Penarikan kesimpulan data atau verifikasi Kegiatan analisis yang ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kegiatan analisis ketiga ini sangat penting karena simpulan perlu commit to user diverifikasi agar cukup mantap dan benar-benar bisa dipertanggungjawabkan.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
31
Maka perlu dilakukan aktivitas pengulangan untuk tujuan pemantapan, penulusuran data kembali dengan cepat, mungkin sebagai akibat pikiran kedua yang timbul melintas pada peneliti pada waktu menulis sajian data.
Penyajian Data
Pengumpulan Data
Penarikan Kesimpulan/Verifikasi
Reduksi Data
Gambar 2: Komponen dalam analisis data (interactive model) Komponen-komponen
tersebut
berjalan
pada
waktu
kegiatan
pengumpulan data-data yang dibutuhkan. Data-data yang telah diperoleh dan dikumpulkan, kemudian melakukan reduksi data yang segera dilanjutkan untuk melakukan penyajian data. Penyajian data yang telah disajikan digunakan sebagai dasar penyusunan penarikan kesimpulan sementara. Apabila memperoleh data yang baru, maka perlu diadakan perbaikan kesimpulan yang salah. Demikian seterusnya sampai data semua terkumpul dan kemudian disusun menjadi laporan penelitian.
H. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitian yang dimulai dari awal sampai akhir penelitian. Adapun langkah pertama dalam penelitian adalah memilih judul penelitian dengan mengajukan judul tersebut. Langkah kedua adalah menyusun proposal yang merupakan user rencana penelitian yang memuatcommit semuatokegiatan yang akan dilakukan dalam
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
32
penelitian. Setelah proposal mendapatkan persetujuan dari pihak yang berwenang, langkah ketiga adalah ijin penelitian pada obyek penelitian. Langkah keempat adalah pengumpulan data yang berhubungan dengan penelitian baik diperoleh dari observasi, wawancara maupun dokumentasi. Langkah kelima adalah menganalisis data.
Analisis
data
dilakukan
untuk
mengukur,
mengurutkan,
dan
mengelompokkan data agar semua data dapat disajikan secara rinci dan jelas. Langkah terakhir dalam proses penelitian adalah penyusunan laporan penelitian. laporan penelitian disusun berdasarkan atas data-data yang telah dikumpulkan, diolah, dianalisis, dan kemudian disusun dalam bentuk skripsi.
Proposal
Penarikan Kesimpulan Triangulasi
Persiapan Pelaksanaan
Pengumpulan data dan Analisis
Gambar. 3 : Bagan Prosedur Penelitian
commit to user
Analisis Akhir
Laporan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Keadaan Geografis Lokasi penelitian adalah Desa Morangan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. Desa Morangan termasuk dalam kategori dataran rendah dengan ketinggian 154 m dari permukaan laut dan suhu rata-rata 370c. Desa Morangan merupakan tanah yang subur dengan banyaknya curah hujan 54 mm/tahun. Jarak antara Desa Morangan dengan pusat pemerintahan Kecamatan Wonosari sekitar 12 km, sedangkan dengan Ibukota Kabupaten Klaten adalah 36 km. Desa Morangan memiliki luas wilayah sebesar 277 ha/m2 dengan hak milik 2554 buah. Secara administratif, Desa Morangan merupakan desa yang memiliki letak strategis dalam wilayah Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten dan berbatasan darat dengan Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo, dimana batas wilayah desa adalah sebagai berikut: a. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Bener b. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Taji c. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Gunting d. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Sonorejo 2. Struktur Organisasi Pemerintahan Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Desa Morangan dipimpin oleh kepala desa yang dalam tugasnya berkoordinasi dengan BPD. Dalam melaksanakan tugasnya, kepala desa dibantu oleh seorang sekretaris desa, empat orang ka-ur (kepala urusan), tiga kepala dusun. Untuk dapat mengetahui lebih jelas, maka dapat dilihat dalam susunan organisasi pemerintahan desa beserta gambar struktur organisasi desa di bawah ini: commit to user 33
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
34
Susunan Pejabat Pemerintah Desa Morangan Kepala Desa
: Rujito Bsc
Sekretaris Desa
: Sunaryo Hadi
Kepala Urusan (Ka-Ur) Ka-Ur Umum
: Pardimin, Amd
Ka-Ur Pembangunan
: Suhardi
Ka-Ur Pemerintahan
: Sri Rejeki
Ka-Ur Kesejahteraan
: Tugimin
Kepala Dusun (Ka-Dus) Kepala Dusun I
: Widodo
Kepala Dusun II
: Purwanto, Amd
Kepala Dusun III
: Cokrodiharjo Kepala Desa
BPD
Sekretaris Desa
Ka-Ur Umum Ka-Ur Pembangunan Ka-Ur Pemerintahan Ka-Ur Kesejahteraan
Kepala Dusun I
Kepala Dusun II
Kepala Dusun III
commit to user Gambar.4 : Bagan Organisasi Pemerintahan Desa Morangan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
35
(Sumber : Balai Desa Sidowarno Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten) 3. Keadaan Penduduk a. Jumlah penduduk Berdasarkan data monografi yang terdapat di Desa Morangan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten pada bulan November 2011 terbagi dalam 29 RT dan 13 RW. Jumlah penduduk sebesar 5.272 jiwa yang terbagi menjadi 1.364 kepala keluarga dengan perincian yaitu laki-laki 2.789 jiwa dan perempuan 2.929 jiwa. b. Komposisi Penduduk Berdasarkan data yang diperoleh di atas penduduk sebagian besar tergolong dalam kelompok umur 60-an ke atas. Sekarang ini Desa Morangan bagi usia produktif sebagian merantau untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih layak, sehingga banyak penduduk usia lanjut yang tetap tinggal. Komposisi penduduk Desa Morangan menurut kelompok umur dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 2. Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur KELOMPOK UMUR
JUMLAH
0–4
360 orang
5–9
345 orang
10 – 14
487 orang
15 – 19
331 orang
20 – 24
346 orang
25 – 29
337 orang
30 – 39
763 orang
40 – 49
503 orang
50 – 59
448 orang
60 – keatas
1807 orang
TOTAL
5727 orang
Sumber data : Data Monografi Desa Morangan Bulan November 2011. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
36
c. Aspek Sosial Ekonomi Keadaan demografi Desa Morangan dilihat dari aspek sosial ekonomi sudah dapat dipandang maju karena terdapat beranekaragam pekerjaan yang dijalani penduduk. Untuk dapat melihat lebih jelas mengenai keanekaragaman pekerjaan yang dijalani penduduk maka dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3. Mata Pencaharian Penduduk Desa Morangan MATA PENCAHARIAN
JUMLAH
Petani penggarap
794 orang
Petani buruh
948 orang
pengusaha
135 orang
PNS
60 orang
Pensiunan
12 orang
pedagang
195 orang
Jasa angkut
10 orang
Wiraswasta
1.910 orang
TNI
13 orang TOTAL
4077 orang
Sumber data: Data Monografi Desa Morangan Bulan November 2011. Dari data tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar penduduk Desa Morangan pekerjaannya sebagai wiraswasta. Walaupun begitu, tetapi pekerjaan sebagai petani dan buruh tani masih diminati penduduk. Hal ini sangat memungkinkan karena tanah pertanian yang berupa sawah mencapai 105 ha/m2 dan tanah bengkok yang berupa tanah sawah mencapai 10,8 ha/m2. Jadi memerlukan banyak tenaga tani supaya dapat mengolahnya. d. Aspek Sosial Budaya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
37
Aspek sosial budaya ini membahas mengenai agama yang dianut masyarakat Desa Morangan, maka dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4. Agama yang Dianut Penduduk Desa Morangan AGAMA
JUMLAH
Islam
5709 orang
Kristen
15 orang
Khatolik
3 orang
Hindhu
-
Budha
TOTAL
5727 orang
Sumber data: Data Monografi Desa Morangan Bulan November 2011. Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa mayoritas penduduk Desa Morangan menganut agama Islam sehingga sebagian besar kegiatankegiatan yang dilakukan penduduknya bernafaskan Islami. Hal ini terbukti dengan adanya masjid sebanyak 12 bangunan. Walaupun penduduk Desa Morangan menganut berbeda-beda agama tetapi masih memiliki rasa toleransi yang tinggi dan sikap kegotong-royongan antar warga. e. Tingkat Pendidikan Desa Morangan sudah menyadari akan pentingnya pendidikan bagi kehidupan mereka, hal ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 5. Tingkat Pendidikan Penduduk Desa Morangan TINGKAT PENDIDIKAN
JUMLAH
Tidak/belum SD
1.056 orang
Tamat SD/MI/Sederajat
1.881 orang
Tamat SLTP/MTs/Sederajat
825 orang
Tamat SLTA/MTA/Sederajat
745 orang
Akademi
commit to user
77 orang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
38
Sarjana
124 orang
Pasca sarjana
1 orang TOTAL
4709 orang
Sumberdata : Data Monografi Desa Morangan Bulan November 2011. Dari tabel di atas menunjukkan bahwa penduduk Desa Morangan memiliki tingkat pendidikan yang cukup tinggi, hal ini dapat dilihat bahwa jumlah lulusan SMP hampir sama banyaknya dengan lulusan SD bahkan ada juga yang lulusan sarjana. Ini membuktikan bahwa penduduk Desa Morangan telah memahami dan menghargai akan pentingnya pendidikan bagi kelangsungan hidup yaitu dengan cara mensukseskan wajib belajar 9 tahun yang dimulai dari SD 6 tahun sampai dengan SMP 3 tahun sesuai program pemerintah. Bukan hanya itu saja, Desa Morangan juga memiliki lulusan-lulusan sarjana yang di kemudian hari dapat diharapkan untuk membantu kelancaran dan peningkatan pembangunan di Desa Morangan.
B. Deskripsi Permasalahan Penelitian 1. Implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik Pada Pelaku Bisnis Hasil wawancara yang telah dilakukan dengan para pelaku bisnis UMKM secara langsung menyimpulkan bahwa para pelaku bisnis UMKM ternyata belum ada satupun yang mengetahui dan memahami tentang Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Namun, informasi tentang laporan keuangan yang meliputi neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas, para pengrajin sudah mengetahui tetapi hanya sebatas mengetahui informasi tersebut. Sedangkan informasi untuk membuat laporan keuangan para pelaku bisnis UMKM kurang begitu mengetahui. 2. Transaksi Transaksi adalah suatu peristiwa ekonomi yang mempengaruhi sektor commit to user keuangan suatu perusahaan. Aktivitas yang dilakukan perusahaan setiap
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
39
harinya berupa transaksi baik pengeluaran kas atau penerimaan kas. Gambaran mengenai transaksi pada UMKM adalah sebagai berikut: a. Nota pembelian Nota pembelian merupakan bukti transaksi atas aktivitas pembelian yang diperlukan dalam usaha. Berdasarkan hasil wawancara sebagian besar pengusaha UMKM kaligrafi di Desa Morangan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten yang mengunakan nota pembelian. Hal ini dibuktikan pada tabel di bawah ini: Tabel 6. Nota pembelian Nama dan alamat usaha
Date:… To :…
Nota no :….. Banyak
Nama barang
Harga @
Jumlah
Jumlah Rp. Tanda terima
Hormat kami,
(……………)
(……………)
b. Nota penjualan Nota penjualan merupakan bukti pembayaran transaksi atas penjualan barang jadi (kaligrafi). Nota penjualan ini digunakan sebagai bukti terjadinya transaksi atas penjualan hasil produksi baik secara kredit atau tunai sehingga UMKM dapat mencatat penghasilan dan piutang usaha ke dalam laporan keuangannya. Nota penjualan ini berisi kolom banyaknya barang yang dijual, kolom nama barang yang dijual, kolom harga per unit barang, kolom jumlah keseluruhan harga barang yang dijual. Berdasarkan hasil wawancara 14 pengusaha UMKM kaligrafi di Desa Morangan Kecamatancommit Wonosari Kabupaten Klaten menggunakan nota to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
40
penjualan. Pengusaha UMKM kaligrafi sangat mengutamakan nota penjualan ini, karena dengan adanya nota penjualan dapat membantu mereka mencatat penjualan sehingga dapat diketahui berapa pendapatan yang diperoleh dan piutang usaha yang masih harus ditagih. Hal ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 7. Nota penjualan Nama dan alamat usaha
Date:… To :…
Nota no :….. Banyak
Nama barang
Harga @
Jumlah
Jumlah Rp. Tanda terima
Hormat kami,
(……………)
(……………)
c. Surat jalan Surat jalan adalah dokumen yang berfungsi sebagai surat pengantar atas barang yang ditujukan kepada penerima dan mempunyai kekuatan hukum atas legalitas di jalan raya mulai dari keluar perusahaan sampai memasuki wilayah milik penerima sehingga barang dapat diterima oleh penerima. Surat jalan digunakan sebagai bukti bahwa barang produksi telah dikirim sesuai pesanan dan harga yang ditentukan. Berdasarkan hasil wawancara dan sumber dokumen terdapat 8 UMKM kaligrafi di Desa Morangan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten yang menggunakan surat jalan. Bentuk surat jalan yang berlaku pada UMKM dapat dibuktikan pada tabel di bawah ini: Tabel 8. Surat jalan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
41
Nama dan Alamat usaha
Date :…… To
No
Nama barang
Tanda Terima
Hormat kami,
(……………)
(……………)
:…..
Jumlah
3. Pencatatan Proses dalam akuntansi merupakan tahapan-tahapan untuk dapat menghasilkan laporan yang diinginkan dan dilakukan oleh suatu entitas. Proses akuntansi adalah serangkaian kegiatan yang diawali dengan transaksi sampai dengan penutupan buku hingga berakhirnya seluruh proses pencatatan pada periode tertentu. Pencatatan merupakan kegiatan pemindahan informasi dari bukti transaksi ke jurnal, baik transaksi yang terjadi dalam manajemen itu sendiri maupun pihak manajemen dengan pihak luar. Dalam kegiatan akuntansi, pencatatan diperlukan dalam merangkum setiap aktivitas yang dilakukan selama berjalannya usaha tersebut. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan 15 UMKM pengrajin kaligrafi, Ada 3 pengusaha UMKM kaligrafi di Desa Morangan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten hanya membuat pencatatan tanpa disertai laporan keuangan. Pencatatan dilakukan masih sederhana yang berisi catatan atas setiap transaksi dalam satu periode tertentu. Informasi yang disajikan tidak sesuai dengan standar akuntansi. Kesederhanaan pencatatan dapat dibuktikan pada pembuatan jurnal yang tidak mencantumkan informasi judul laporan sedangkan aturan penulisan akun dan aturan debet kredit tidak sesuai. Penyusunan dalam membuat pencatatan pada UMKM merupakan kumpulan dari laporan bisnis yang terdiri dari laporan pembelian bahan baku, laporan pemakaian bahan baku, laporan bahan pendukung, laporan commit to persediaan user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
42
upah tenaga kerja, laporan persediaan perlengkapan, laporan biaya rupa-rupa, laporan penjualan, laporan modal usaha. UMKM menggabungkan laporan bisnis untuk menjadi pencatatan yang berbentuk laporan kas harian selama satu bulan ini, bertujuan untuk mengetahui selisih antara pendapatan dengan pengeluaran sehingga para pengusaha UMKM dapat mengetahui keuntungan maupun kerugian selama satu bulan berproduksi. Mengenai bentuk pencatatan yang dibuat oleh pengusaha UMKM kaligrafi di Desa Morangan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 9. Pencatatan kas harian SANGGAR KALIGRAFI LAPORAN KAS HARIAN Per 1 s/d 30 November 2011 Tgl
Uraian
Debet
(Rupiah)
Kredit
Saldo
1
Saldo awal
6,500,000
6,500,000
2
Pinjaman BRI
45,500,000
52,000,000
3
Pinjaman Bp.Bener
3,000,000
55,000,000
4
Pembelian kulit
5
Pembelian vigura polos
1,000,000 29,000,000
5
Pembelian vigura ukir
1,100,000 27,900,000
14
Penjualan kaligrafi ukir
15,426,250
42,395,000
27
Penjualan kaligrafi polos
15,330,250
58,656,500
6
Pembelian obat sablon
6
Pembelian screen & kertas
6
Pembelian plastik
7
Pembelian Thiner & serlak
9
Pembelian benang kasur
9
Cetak gambar besar & kecil
350,000 52,194,000
27
Ongkir kaligrafi
350,000 51,844,000
25,000,000 30,000,000
300,000 58,356,500 4,200,000 54,156,500 230,000 53,926,500
commit to user
1,290,000 52,636,500 92,500 52,544,000
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
43
29
Biaya litrik & telpon
700,000 51,144,000
19
Pembelian perlengkapan
326,000 50,818,000
27
Upah tenaga kerja
7,000,000 43,818,000
Jumlah
85,756,500 41,938,500 43,818,000
Jurnal arus kas harian adalah jurnal yang berisi tentang pencatatan terjadinya keluar masuk kas selama periode satu bulan dalam kegiatan usaha. Jurnal ini digunakan untuk mencatat aktivitas kas masuk dan keluar sehingga dapat diketahui secara jelas pendapatan dan pengeluaran keuangan dalam usaha.
4. Laporan bisnis Laporan bisnis adalah suatu laporan yang memiliki sifat netral, tidak memihak, memiliki tujuan yang jelas, dan berisi rencana penyajian fakta kepada seorang atau lebih untuk tujuan bisnis tertentu. UMKM perlu membuat laporan bisnis supaya dapat menyajikan laporan berisi kegiatan bisnis yang dilakukan. Gambaran mengenai bentuk laporan bisnis pada UMKM dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Laporan persediaan bahan baku Berdasarkan hasil wawancara menjelaskan bahwa terdapat 11 UMKM yang menyusun laporan persediaan bahan baku ini, yaitu berisi kolom tanggal, kolom uraian, kolom stok barang, kolom harga, kolom jumlah. Contoh bentuk laporan persediaan bahan baku di bawah ini: Tabel 10. Laporan persediaan bahan baku Per 1 s/d 30 November 2011 Tgl
Uraian
Stok barang
4
Kulit kambing
1000 unit
25,000
25,000,000
5
Vigura polos
500 unit
2,000
1,000,000
5
Vigura ukir
500 unit
2,200
1,100,000
Total
commit to user
Harga @
(Rupiah) Jumlah
27,100,000
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
44
Laporan persediaan bahan baku adalah laporan yang berisi tentang jenis dan jumlah bahan baku yang tersedia. Laporan ini digunakan untuk mengetahui seberapa banyak bahan baku yang tersedia sehingga ketika bahan baku dikeluarkan dari persediaan harus sesuai pesanan pekerjaan yang menunjukkan jenis dan kuantitas bahan baku yang diperlukan. b. Laporan pemakaian bahan baku Laporan pemakaian bahan baku adalah laporan yang dibuat untuk mengetahui seberapa banyak bahan baku yang digunakan dalam proses produksi berlangsung. Tujuan laporan pemakaian bahan baku yaitu untuk mengetahui jumlah bahan baku yang diperlukan dari proses produksi. Berdasarkan hasil wawancara, terdapat 6 UMKM yang menyusun laporan pemakaian bahan baku. Hal ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 11. Laporan pemakaian bahan baku Per 1 s/d 30 November 2011 Tgl
Uraian
Stok barang
4
Kulit kambing
5 5
(Rupiah)
Harga @
Jumlah
480 unit
25,000
12,000,000
Vigura polos
480 unit
2,000
960,000
Vigura ukir
480 unit
2,200
1,056,000
Total
14,016,000
c. Laporan persediaan bahan pendukung Berdasarkan hasil wawancara menjelaskan bahwa terdapat 7 UMKM yang menyusun laporan persediaan bahan pendukung ini, yaitu berisi kolom tanggal, kolom uraian, kolom barang, kolom harga. Contoh bentuk laporan persediaan bahan pendukung di bawah ini: Tabel 12. Laporan persediaan bahan pendukung Per 1 s/d 30 November 2011 Tgl
Uraian
Barang commit to user
(Rupiah) Harga
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
45
6
Obat sablon
5 galon
300,000
6
Screen
60 buah
3,000,000
6
Plastik
2 roll
230,000
7
Kertas
2 kw
1,200,000
9
Benang kasur
5 lusin
92,500
9
Cetakan gambar
100 lbr
350,000
10
Serlak
4 kg
640,000
10
Thiner
50 liter
650,000
Total
6,462,5000
Laporan persediaan bahan pendukung adalah laporan yang berisi tentang jenis dan jumlah bahan pendukung yang tersedia. Laporan ini digunakan untuk mengetahui ketika persediaan bahan pendukung mengeluarkan
bahan
pendukung
sesuai
pesanan
pekerjaan
yang
menunjukkan jenis dan kuantitas bahan pendukung yang diperlukan. d. Laporan perlengkapan Berdasarkan hasil wawancara menjelaskan bahwa terdapat 4 UMKM yang menyusun laporan perlengkapan ini, yaitu berisi kolom tanggal, kolom uraian, kolom barang, kolom harga. Contoh bentuk laporan perlengkapan di bawah ini: Tabel 13. Laporan perlengkapan Per 1 s/d 30 November 2011 Tgl
Uraian
18
Bolpen
1 pack
8,000
18
Spidol
2 pcs
18,000
19
Nota
300 buah Total
Barang
(Rupiah) Harga
300,000 326,000
Laporan perlengkapan adalah laporan yang berisi tentang jenis dan commit to usersebagai alat operasional kantor. jumlah perlengkapan yang diperlukan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
46
Laporan ini digunakan untuk mengetahui apakah perlengkapan ini masih bisa digunakan dalam kegiatan operasional kantor atau sudah habis masa pemakaian sehingga perlu membelinya lagi sesuai kebutuhan. e. Laporan upah tenaga kerja Laporan upah tenaga kerja adalah laporan yang berisi tentang jenis pekerjaan dan jumlah tenaga kerja yang diperlukan dalam kegiatan usaha. Laporan ini digunakan untuk mengetahui berapa orang tenaga kerja yang dibutuhkan dan gaji yang diberikan dalam kegiatan usaha. Berdasarkan hasil wawancara menjelaskan bahwa terdapat 12 UMKM yang menyusun laporan upah tenaga kerja ini, yaitu berisi kolom tanggal, kolom uraian, kolom jumlah pegawai, kolom gaji. Contoh bentuk laporan upah tenaga kerja di bawah ini: Tabel 14. Laporan upah tenaga kerja Per 1 s/d 30 November 2011
(Rupiah)
Tgl
Uraian
Jumlah
Gaji
27
Upah tenaga kerja
20
7,000,000
Total
20
7,000,000
Laporan upah tenaga kerja adalah laporan yang berisi tentang jenis pekerjaan dan jumlah tenaga kerja yang diperlukan dalam kegiatan usaha. Laporan ini digunakan untuk mengetahui berapa orang tenaga kerja yang dibutuhkan dan gaji yang diberikan dalam kegiatan usaha. f. Laporan biaya rupa-rupa Berdasarkan hasil wawancara menjelaskan bahwa terdapat 3 UMKM yang menyusun laporan biaya rupa-rupa ini, yaitu berisi kolom tanggal, kolom uraian, kolom biaya. Contoh bentuk laporan biaya ruparupa di bawah ini: Tabel 15. Laporan biaya rupa-rupa Per 1 s/d 30 November 2011 Tgl
Uraian
commit to user
Biaya
(Rupiah)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
47
27
Ongkir Jogja
50,000
18
Ongkir Bandung
300,000
19
Biaya telpon & listrik
700,000
Total
1,050,000
Laporan biaya rupa-rupa adalah laporan yang berisi tentang biaya pengiriman barang produksi, biaya listrik dan biaya telpon. Laporan ini digunakan untuk mengetahui berapa biaya pengiriman barang produksi, biaya listrik, dan biaya telpon yang dikeluarkan selama kegiatan usaha. g. Laporan modal usaha Berdasarkan hasil wawancara menjelaskan bahwa terdapat 13 UMKM yang menyusun laporan modal usaha ini, yaitu berisi kolom tanggal, kolom uraian, kolom nilai. Contoh bentuk laporan modal usaha di bawah ini: Tabel 16. Laporan modal usaha Per 1 s/d 30 November 2011 Tgl
Uraian
(Rupiah)
Nilai
1
Modal sendiri
6,500,000
2
Pinjaman BRI
45,500,000
3
Pinjaman Bp.bener Total
3,000,000 55,000,000
Laporan modal usaha adalah laporan yang berisi tentang modal usaha yang diperoleh pengusaha dan berapa besar modal yang dipakai. Laporan ini digunakan untuk mengetahui darimana modal diperoleh dan seberapa besar modal yang diperlukan dalam menjalankan kegiatan usaha. h. Laporan penjualan Berdasarkan hasil wawancara menjelaskan bahwa terdapat 7 UMKM yang menyusun laporan penjualan ini, yaitu berisi kolom tanggal, kolom uraian, kolom pesanan, kolom harga, kolom jumlah. Contoh bentuk laporan penjualan di bawahcommit ini: to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
48
Tabel 17. Laporan penjualan Per 1 s/d 30 November 2011 Tgl
Uraian
Pesanan
(Rupiah)
Harga @
Jumlah
27
Kaligrafi polos
480 unit
31,938
15,330,250
14
Kaligrafi ukir
480 unit
32,138
15,426,250
Total
30,756,500
Laporan penjualan adalah laporan yang berisi tentang penjualan barang produksi dalam kegiatan usaha. Laporan ini digunakan untuk mengetahui seberapa banyak produk yang telah terjual dan seberapa besar hasil penjualan yang diperoleh pengusaha.
5. Kebijakan Akuntansi Kebijakan akuntansi adalah prinsip khusus, dasar, konvensi, peraturan dan praktik yang diterapkan perusahaan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan. Penetapan kebijakan akuntansi dilakukan oleh manajemen untuk digunakan dalam laporan keuangan supaya mudah dipahami. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan para pelaku bisnis UMKM menghasilkan bahwa UMKM sebenarnya sudah mengetahui tentang kebijakan akuntansi tetapi hanya sebatas mengetahuinya namun para pengrajin kaligrafi tidak mengetahui fungsi dari kebijakan akuntansi bahwa kebijakan akuntansi dapat dijadikan dasar dalam proses penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Kebijakan yang dilakukan oleh UMKM diantaranya: a. Kas Kas merupakan sumber daya yang mencakup koin, uang kertas, cek, wesel, dan uang di tangan atau simpanan di bank. UMKM telah menerapkan
pengendalian
internal
kebijakan
mengenai
kas,
yaitu
menerapkan kas di tangan dan kas di bank. Kas di tangan digunakan untuk membiayai semua kegiatancommit operasional mulai dari pembelian bahan baku, to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
49
pembelian perlengkapan dan peralatan, pembayaran utang dan biaya-biaya. Sedangkan kas di bank digunakan untuk pembayaran atas penjualan barang kepada konsumen yang berada di luar kota dan luar negeri sehingga kegiatan pembayaran dapat dilakukan secara aman dan praktis. b. Piutang Piutang merupakan jumlah yang dapat ditagih dalam bentuk tunai dari seseorang atau perusahaan lain. UMKM memberikan cadangan kerugian piutang sebesar 33% hingga 50% dari total penjualan. UMKM memberikan kebijakan dalam waktu pelunasan yaitu dilakukan saat barang dikirim atau sepuluh hari sesudah barang diterima oleh konsumen. c. Penyusutan Penyusutan merupakan proses alokasi biaya dari aset tetap menjadi beban selama masa manfaatnya berdasarkan cara yang sistematis dan rasional. Penerapan penyusunan diterapkan pada kelompok aset tetap yaitu hanya pada peralatan dan bahan inventaris. Berdasarkan hasil wawancara terdapat 5 UMKM yang melakukan perhitungan penyusutan dan metode yang digunakan untuk menghitung yaitu menggunakan metode garis lurus dimana penyusutan besarnya sama untuk setiap tahun masa manfaatnya. d. Persediaan Pengaturan persediaan barang dagang sebagian besar UMKM menggunakan metode FIFO (First in first out) yang dimulai dari pembelian bahan baku hingga barang jadi karena para pelaku bisnis UMKM memproduksi barang berdasarkan pesanan sehingga barang tidak disimpan di gudang dalam jangka waktu lama. Sistem yang diterapkan yaitu sistem persediaan periodik dimana rincian catatan persediaan barang yang dimiliki tidak disesuaikan secara terus menerus dalam satu periode. Karena persediaan bahan bahan baku yang masih tersisa tentu jumlahnya sedikit dan untuk persediaan barang jadi tentu akan langsung terjual. e. Pajak
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
50
Kebijakan
yang
diterapkan
dalam
kegiatan
usaha
adalah
penyusunan pajak penghasilan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku. Pajak yang dihitung merupakan pajak penghasilan orang pribadi dan pajak badan. Berdasarkan hasil wawancara yaitu tidak ada UMKM yang melakukan perhitungan pajak orang pribadi dan pajak badan karena pihak UMKM tidak memiliki NPWP. f. Hutang Berdasarkan hasil wawancara dan sumber dokumen menyatakan bahwa semua UMKM memiliki hutang baik hutang kepada perseorangan maupun hutang kepada bank karena permodalan bisa bertambah dengan adanya hutang. Kebijakan hutang yang dilakukan yaitu jangka waktu pelunasan hutang dalam kurun waktu lebih dari lima tahun. g. Modal Modal merupakan uang yang dipakai sebagai pokok dalam menjalankan usaha. Modal yang dimiliki UMKM sebagian besar modal sendiri dan jika mangalami kekurangan, pihak pengrajin kaligrafi bisa melakukan hutang kepada pihak kreditur baik perseorangan ataupun bank supaya modal bertambah dan bisa untuk mengembangkan usahanya.
C. Deskripsi Temuan Studi yang Dihubungkan dengan Teori 1. Penyajian laporan keuangan a. Neraca Neraca memberikan informasi tentang posisi keuangan perusahaan pada suatu waktu tertentu. Menurut SAK-ETAP neraca minimal mencakup pos-pos berikut: 1) Kas dan setara kas 2) Piutang usaha dan piutang lainnya 3) Persediaan 4) Properti investasi 5) Aset tetap
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
51
6) Aset tidak berwujud 7) Utang usaha dan utang lainnya 8) Aset dan kewajiban pajak 9) Kewajiban diestimasi 10) Ekuitas SAK-ETAP tidak menentukan format atau urutan terhadap pos-pos yang akan disajikan. Namun, dalam menyediakan daftar pos-pos yang berbeda baik sifat atau fungsinya untuk menjamin penyajian yang terpisah dalam neraca. Sebagai tambahan: a) Pos yang terpisah akan dibentuk jika ukuran, sifat, atau fungsi dari pos atau agregasi terhadap pos-pos yang serupa membuat penyajian terpisah menjadi relevan untuk memahami posisi keuangan entitas. b) Uraian yang digunakan dan urutan pos-pos atau agregasi terhadap pospos yang sejenis mungkin diubah sesuai dengan sifat entitas dan transaksinya untuk menyediakan informasi yang relevan dalam memahami posisi keuangan entitas. Pertimbangan atas pos-pos tambahan yang disajikan secara terpisah berdasarkan pada penilaian: (1) Sifat dan likuiditas aset (2) Fungsi aset dalam entitas (3) Jumlah, sifat dan waktu kewajiban Berdasarkan hasil wawancara terdapat 2 UMKM yang menyajikan laporan keuangan dalam bentuk neraca yaitu Suhono Kaligrafi, Sri Widodo Handoyo Kaligrafi. Bentuk laporan yang disusun SAK-ETAP untuk UMKM adalah bentuk akun (account form): Tabel 18. Neraca (SAK-ETAP bab 4 paragraf 1) SANGGAR KALIGRAFI NERACA Per 30 November 2011 commit to user
(Rupiah)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
52
AKTIVA
PASSIVA
Aktiva lancar:
Kewajiban jangka pendek:
Kas
10,000,000
Piutang usaha Persediaan bahan baku
4,000,000 27,100,000
Utang bahan baku 13,000,000 Utang gaji Kewajiban jangka
1,800,000 -
panjang Total
41,100,00
Aktiva tetap berwujud:
Total Modal usaha:
Kendaraan angkut
20,500,000
Modal sendiri
Akm. peny. kendaraan
(5,000,000)
Modal BRI
Peralatan
13,700,000
Modal Bp. Bener
Akm. peny. Peralatan
14,800,000
6,500,000 45,500.000 3,000,000
(500,000)
Total
28,700,000
Total
55,000,000
Total aktiva
69,800,000
Total
69,800,000
Laporan neraca yang dibuat oleh UMKM telah disesuaikan dengan format neraca SAK-ETAP karena dalam menyajikan aset lancar dan aset tidak lancar, kewajiban jangka panjang dan kewajiban jangka pendek yaitu sebagai kualifikasi yang terpisah dalam neraca. Bentuk format neraca yang disusun oleh UMKM menyajikan informasi mencakup pos-pos aktiva lancar, aktiva tetap, utang usaha, dan ekuitas. Neraca merupakan laporan keuangan yang memberikan informasi posisi keuangan perusahaan pada periode tertentu. UMKM harus membuat neraca dalam kegiatan bisnis karena dengan melakukan penyusunan laporan keuangan berupa neraca dapat membantu UMKM mengetahui kekayaan dan kewajiban perusahaan. b. Laba rugi Menurut SAK-ETAP laporan laba rugi minimal mencakup pos-pos sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
53
1)
Pendapatan
2)
Beban keuangan
3)
Bagian laba atau rugi dari investasi yang menggunakan metode ekuitas
4)
Beban pajak
5)
Laba atau rugi netto Entitas harus menyajikan pos, judul, dan sub jumlah lainnya pada
laporan laba rugi jika penyajian tersebut relevan untuk memahami kinerja keuangan entitas. Entitas tidak boleh menyajikan atau mengungkapkan pos pendapatan dan beban sebagai “pos luar biasa”, baik dalam laporan laba rugi maupun dalam catatan atas laporan keuangan Berdasarkan hasil wawancara terdapat 5 UMKM yang menyusun laporan laba-rugi yaitu Suhono Kaligrafi, Joko Kaligrafi, Suranto Kaligrafi, Sukari Kaligrafi, Widodo Kaligrafi. Bentuk format laporan laba-rugi yang disusun oleh UMKM masih sederhana tetapi sebenarnya hampir sama dengan bentuk format laporan laba-rugi SAK-ETAP yaitu berisi penjualan bersih, harga pokok penjualan, dan biaya-biaya. Di bawah ini merupakan bentuk laporan laba-rugi untuk UMKM yang disusun oleh SAK-ETAP adalah bentuk akun (account form): Tabel 19. Laporan laba/rugi (SAK-ETAP bab 5 paragraf 1) SANGGAR KALIGRAFI LABA/RUGI Per 30 November 2011 Penjualan bersih
30,756,500
HPP
(14,920,500)
Pendapatan kotor
15,836,000
Biaya operasional usaha: Ongkir kaligrafi Biaya telpon & listrik
(Rupiah)
350,000
700,000 commit to user Pembelian perlengkapan 326,000
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
54
Total biaya operasional
(1,376,000)
Laba usaha
14,460,000
Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang berisi tentang hasil penjualan dengan dikurangi biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan selama kegiatan produksi sehingga mengetahui pendapatan yang diperoleh. Para pengusaha UMKM dapat mengetahui seberapa besar pendapatan yang diterima setiap satu periode tertentu dengan cara menyusun laporan laba rugi. c. Laporan perubahan ekuitas Laporan perubahan ekuitas merupakan suatu bentuk laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai perubahan yang terjadi pada model suatu perusahaan untuk satu periode akuntansi tertentu. Menurut SAK-ETAP laporan perubahan ekuitas disajikan sebagai berikut ini: 1) Laba atau rugi periode 2) Pendapatan dan beban yang diakui langsung dalam ekuitas 3) Untuk setiap komponen ekuitas, pengaruh perubahan kebijakan akuntansi dan konveksi kesalahan yang diakui. 4) Untuk setiap komponen ekuitas, suatu rekonsiliasi antara jumlah tercatat awal dan akhir periode, diungkapkan secara terpisah perubahan yang berawal dari: a) Laba atau rugi b) Pendapatan dan beban yang diakui langsung dalam ekuitas c) Jumlah investasi, deviden, dan distribusi lainnya ke pemilik ekuitas yang menunjukkan secara terpisah modal saham, transaksi saham treasuri, dan deviden serta distribusi lainnya ke pemilik ekuitas, dan perubahan kepemilikan dalam entitas anak tidak mengakibatkan kehilangan pengendalian. Hasil wawancara kepada UMKM ternyata hanya ada 2 UMKM yang menyusun laporan perubahan ekuitas yaitu Suhono Kaligrafi, Widodo commit to user Kaligrafi. Bentuk format laporan perubahan ekuitas yang disusun UMKM
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
55
terlihat sama dengan format laporan perubahan ekuitas yang ditetapkan oleh SAK-ETAP: Tabel 20. Laporan perubahan ekuitas (SAK-ETAP bab 6 paragraf 1) SANGGAR KALIGRAFI PERUBAHAN EKUITAS Per 30 November 2011 Laba ditahan
10,000,000
Laba bersih
14,460,000
Prive
(5,000,000)
Modal akhir
19,460,000
(Rupiah)
Laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang berisi tentang perubahan modal yang terjadi dari awal sampai akhir periode tertentu. Laporan perubahan ekuitas berfungsi untuk mengetahui perubahan modal yang terjadi dalam satu periode tertentu karena adanya penghasilan dan prive sehingga mempengaruhi modal. d. Laporan arus kas Laporan arus kas yang disajikan sangat berguna bagi para pemakai laporan keuangan yaitu sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menggunakan arus kas tersebut. Laporan arus kas merupakan salah satu dari laporan keuangan pokok dari setiap badan usaha sehingga dapat disimpulkan laporan arus kas sebagai bagian dari laporan keuangan yang menyajikan informasi yang relevan dan memperlihatkan pengaruh dari arus kas masuk dan arus kas keluar terhadap ke tiga aktivitas yaitu aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan pada suatu periode tertentu. Menurut SAK-ETAP, laporan arus kas menyajikan informasi yaitu sebagai berikut: 1) Aktivitas operasi Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan entitas. Oleh karena itu, arus kas tersebut commit to user pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa serta kondisi lain
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
56
yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi. Contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah: a) Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa b) Penerimaan kas dari royalti, fees, komisi, dan pendapatan lain c) Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa d) Pembayaran kas kepada dan atas nama karyawan e) Pembayaran kas atau retribusi pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasi secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi. f) Penerimaan dan pembayaran kas dari investasi, pinjaman, dan kontrak lainnya yang memiliki untuk tujuan perdagangan sejenis dengan persediaan yang dimaksudkan untuk dijual kembali. 2) Arus kas Arus kas dari aktivitas investasi mencerminkan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah: a) Pembayaran kas untuk memperoleh aset tetap (termasuk aset tetap yang dibangun sendiri), aset tidak berwujud, dan aset jangka panjang lainnya. b) Penerimaan kas dari penjualan aset tetap, aset tidak berwujud, dan aset jangka panjang lainnya. c) Pembayaran untuk perolehan efek ekuitas atau efek hutang entitas lain dan bunga dalam joint venture (selain pembayaran untuk efek yang diklasifikasikan sebagai kas atau setara kas atau dimiliki untuk diperdagangkan) d) Penerimaan kas dari penjualan efek ekuitas atau efek hutang dari entitas lain dan bunga dari joint venture (selain penerimaan dari efek yang diklasifikasikan sebagai setara kas atau dimiliki untuk commit to user diperdagangkan)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
57
e) Uang muka dan pinjaman untuk diberikan kepada pihak lain f) Penerimaan kas dari pembayaran kembali uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain. 3) Aktivitas pendanaan Contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan adalah: a) Penerimaan kas dari penerbitan saham atau efek ekuitas lain b) Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau menembus saham entitas c) Penerimaan kas dari penerbitan pinjaman, wesel, dan pinjaman jangka panjang atau jangka pendek lainnya. d) Pelunasan pinjaman e) Pembayaran kas oleh lesse untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa pembiayaan. Hasil wawancara yang dilakukan dengan UMKM menjelaskan bahwa UMKM dalam penyusunan laporan arus kas belum menjalankan akses aktivitas investasi dikarenakan para pelaku bisnis UMKM hanya beranggapan kalau usahanya hanya berupa UMKM jadi tidak perlu memakai akses aktivitas investasi. Biasanya UMKM hanya menyusun laporan arus kas yang berisi aktivitas operasi dan aktivitas pendanaan. Tabel 21. Laporan aru kas (SAK-ETAP bab 7 paragraf 1) SANGGAR KALIGRAFI LAPORAN ARUS KAS Per 30 November 2011
(Rupiah)
Aktivitas operasi: Penjualan barang dan jasa
30,756,500
Pembayaran gaji karyawan
(7,000,000)
Pembayaran bahan baku
(14,100,000)
Selisih kas Aktivitas investasi:
9,656,500 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
58
Pembelian tanah Pembelian kendaraan angkut
15,500,000
Pembelian gedung
-
Total aktiva tetap
15,500,000
Aktivitas pendanaan: Modal sendiri Modal BRI Modal Bp.Bener
6,500,000 45,500,000 3,000,000
Total modal usaha
55,000,000
Kas dan setara kas di akhir periode
80,156,500
2. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan siklus standar akuntansi keuangan entitas tanpa akuntanbilitas publik Sebagian besar pengrajin UMKM sudah mengetahui komponenkomponen laporan keuangan, tetapi dalam kegiatan sehari-hari sedikit sekali UMKM yang melakukan pencatatan hingga penyusunan laporan keuangan. Hal ini dikarenakan: a. Pemilik usaha merasa kurang mampu dalam membuat laporan keuangan karena kurang adanya penyuluhan dari pemerintah daerah. Pemerintah daerah Kabupaten Klaten kurang adanya perhatian terhadap perkembangan UMKM. Hal ini dapat dibuktikan dengan kurangnya sosialisasi mengenai SAK-ETAP yang telah ditetapkan pemerintah pusat dalam menyusun laporan keuangan UMKM sehingga membuat para pengusaha UMKM sebagian besar masih kurang memahami dan mengetahui tentang SAKETAP. b. Pemilik usaha merasa siklus akuntansi terlalu sulit dalam pembuatannya sehingga mereka tidak suka membuang waktu untuk menyusun laporan keuangan lebih baik mengerjakan proses produksinya. Pengetahuan dan pemahaman yang kurang mengenai SAK-ETAP membuat para pengusaha commit to user UMKM merasa sulit untuk menyusun laporan keuangan sesuai SAK-ETAP.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
59
c. Pemilik tidak ingin membuang uang untuk membayar jasa teknisi akuntansi yang membuat laporan keuangan lebih baik digunakan untuk modal usahanya. Para pengusaha UMKM lebih suka membuat laporan keuangan sederhana daripada laporan keuangan standar SAK-ETAP karena tidak ingin mengeluarkan uang hanya untuk membayar jasa teknisi akuntansi dan mereka juga tidak ingin berusaha mempelajari SAK-ETAP sendiri karena dianggap membuang waktu. d. Bagian keuangan dibawa dan disimpan oleh pemilik usaha sehingga mereka percaya akan keuangan yang dimiliki tanpa harus membuat laporan keuangan hanya cukup catatan biasa. Para pengusaha UMKM sangat percaya akan laporan keuangan yang dihitung secara sederhana menurut kemampuan sendiri sehingga mereka beranggapan bahwa tanpa laporan keuangan SAK-ETAP keuangan mereka tetap bias dikendalikan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan Tujuan penelitian ini dilakukan yaitu untuk mengetahui implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik (SAK-ETAP) pada UMKM pengrajin kaligrafi di Desa Morangan. Setelah melakukan penelitian dan analisis data, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pencatatan yang dilakukan UMKM ini masih sangat sederhana. Hal ini dikarenakan kebutuhan laporan keuangan hanya perlu digunakan oleh pihak intern UMKM saja sehingga tidak diharuskan sepenuhnya sesuai standar akuntansi keuangan dan tidak ada tuntutan dari pihak ekstern yang mengharuskan UMKM untuk membuat laporan keuangan sepenuhnya sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku. Sehingga para pelaku bisnis pada UMKM kurang berkembang pengetahuannya dalam hal membuat laporan keuangan yang disebabkan anggapan mereka tentang usaha UMKM ini hanya usaha rumahan yang tidak perlu sepenuhnya disesuaikan dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku dalam membuat laporan keuangan. 2. Penyusunan pelaporan kegiatan bisnis pada UMKM pengrajin kaligrafi yang berupa laporan kas harian, laporan barang masuk atau laporan pembelian, laporan barang keluar atau laporan penjualan, laporan persediaan barang mentah, laporan persediaan barang dalam proses finishing atau barang setengah jadi, laporan barang jadi. Pelaporan kegiatan bisnis pada UMKM ini hampir sesuai dengan standar akuntansi keuangan entitas tanpa akuntanbilitas publik. Pembuatan laporan kegiatan bisnis ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan intern sehingga aktifitas manajemen UMKM dapat berjalan secara teratur. 3. Laporan keuangan yang dibuat oleh UMKM pengrajin kaligrafi secara lengkap yang berupa laporan neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas. Namun, penyusunan laporan keuangan ini tidak sepenuhnya sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntanbilitas commit to user pinjaman dana dari bank atau Publik (SAK-ETAP). Untuk dapat memperoleh 60
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
61
pihak ekstern, maka para pelaku bisnis UMKM pengrajin kaligrafi menunjukan laporan keuangan yang berupa laporan neraca dan laporan laba-rugi. Bukan hanya untuk mendapatkan pinjaman dana, laporan keuangan juga berfungsi untuk mengetahui besarnya pajak penghasilan perorangan / badan usaha. 4. Kendala-kendala yang dihadapi oleh para pelaku bisnis UMKM terhadap laporan keuangan dalam implementasi standar akuntansi keuangan entitas tanpa akuntanbilitas publik yaitu karena kurangnya penyuluhan dari pihak pemerintah tentang pengetahuan dan teknis penyusunan laporan keuangan kepada pelaku bisnis UMKM sehingga laporan keuangan dianggap sebagai pembukuan yang dikerjakan oleh bagian keuangan sedangkan tingkat kebutuhan UMKM kecil. Oleh karena itu, sebagian besar UMKM menganggap tidak memerlukan penyusunan laporan keuangan karena terlalu sulit.
B. Implikasi Berdasarkan simpulan dalam penelitian yang telah dilakukan peneliti, maka dapat dikemukakan implikasinya sebagai berikut: 1. Teoritis Penyusunan laporan keuangan pada UMKM jika disesuaikan dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik akan dapat mengetahui mengenai kinerja keuangan perusahaan selama satu periode yang menyangkut posisi keuangan perusahaan sehingga perubahan yang terjadi pada posisi keuangan bisa dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan. 2. Praktis Implikasi dari hasil penelitian ini secara praktis menerangkan bahwa para pelaku bisnis UMKM diharuskan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik dalam penyusunan laporan keuangan karena dapat meningkatkan kemampuan, ketelitian, keterampilan dan manajemen sehingga dapat meningkatkan kinerja dalam berwirausaha. C. Saran commit to user