JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Implementasi Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Peralatan Elektronik dengan Bahasa Pemrograman Visual Basic 6.0
VOL. 1 NO. 3 SEPTEMBER 2011
IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI KERUSAKAN PERALATAN ELEKTRONIK DENGAN BAHASA PEMROGRAMAN VISUAL BASIC 6.0 R. M. Nasrul Halim STMIK PalComTech Palembang
Abstract One of the science scopes of artificial intelligence is an expert system. The application of expert system is one solution the less of expertise problem. The topic research is about the implementation of expert system to detection damage of electronic tools. The development of expert system is restricted in finding damage process, especially in damage area series module. This research has description character that pressed in identification problem by involving an expert of electronic technician and manual electronic book. To give solution about the faced problem, both of sources above are collected and analyzed with the principle production method through inferential engine support which have the duty for tracking and adjusting one by one the electronic damage so then can find the kind of electronic damage with a good repair solution. The implementation method is packed in expert system application program with using language programming of Microsoft Visual Basic 6.0 that the result can help work in finding the kind of damage from the electronic tools. So that the development of program that based of Artificial Intelligence (AI) can be an alternative of existing an expert that can help in finishing the faced problem. Keywords : Electronic, Damage, Expert
PENDAHULUAN Teknologi informasi dan komputer yang terus-menerus berkembang baik hardware maupun software secara cepat, sehingga menjadi motivasi untuk mencoba mengembangkan suatu aplikasi computer yang bisa membantu pekerjaan menjadi lebih mudah. Aplikasi computer tersebut diharapkan dapat membantu kebutuhan sesuai yang diinginkan. Salah satu penerapan aplikasi tersebut pada bidang komputer adalah kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) yang diantaranya terdapat sub bidang yaitu Sistem Pakar (Expert System). Sistem pakar merupakan suatu teknik yang dipakai untuk mengkaji segala pengetahuan yang menyangkut bidang tertentu. Pengembangan sistem pakar menjadi sesuatu yang masih sulit untuk diimplementasikan, karena masih adanya keterbatasan sistem baik perangkat keras maupun perangkat lunak dalam melakukan proses pengolahan data. Untuk itulah diperlukan suatu perangkat lunak dengan memanfaatkan sistem pakar yang diharapkan dapat membantu para pengguna agar dapat bekerja dengan cepat dan tepat serta dapat memperoleh data sesuai dengan yang diinginkan.
282
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Implementasi Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Peralatan Elektronik dengan Bahasa Pemrograman Visual Basic 6.0
VOL. 1 NO. 3 SEPTEMBER 2011
Penerapan sistem pakar ini membahas tentang pendeteksian kerusakan pada peralatan elektronik meliputi televisi konvensional, lemari es dan pendingin udara/air conditioner (ac) untuk tahun 2000 keatas dan solusi perbaikannya berdasarkan buku petunjuk manual yang ada dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0 dan dengan database Microsoft Access 2002. LANDASAN TEORI 1. Perangkat Lunak Perangkat lunak adalah perintah program komputer yang bila dijalankan memberikan fungsi dan unjuk kerja seperti yang diinginkan. Perangkat lunak adalah struktur data yang memungkinkan program memanipulasi informasi secara proporsional, perangkat lunak adalah dokumen yang menggambarkan operasi dan kegunaan program (Roger S. Fressman, 2001, 10). 2. Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) Kecerdasan buatan (AI) adalah kemampuan manusia untuk memperoleh pengetahuan dan pandai melaksanakannya dalam praktek (Suparman, 1991, 1). Dalam hal ini penulis mengidentifikasikan kecerdasan nuatan sebagai suatu sub bidang pengetahuan komputer yang khusus ditujukan untuk membuat perangkat lunak komputer yang sepenuhnya menirukan beberapa kemampuan otak manusia. Tujuan utama kecerdasan buatan adalah untuk mengubah komputer agar menjadi lebih pintar, lebih menalar dan lebih berguna untuk membantu pemakai dalam mengambil keputusan tanpa terlalu banyak campur tangan manusia. 3. Sistem Pakar (Expert System) a. Definisi Sistem pakar adalah sebuah perangkat lunak komputer yang memiliki basis pengetahuan untuk domain tertentu dan menggunakan penalaran inferensi menyerupai seorang pakar dalam menyelesaikan masalah (A. Farid Aziz, 1994). Sistem pakar adalah suatu program kecerdasan buatan yang menggabungkan dasar pengetahuan (Knowledge base) dengan sistem Inferensi (Suparman, 1991, 99). Tujuan sistem pakar bukan untuk menggantikan kedudukan seorang pakar tetapi hanya memasyarakatkan pengetahuan dan pengalaman pakar-pakar yang berpengalaman (inferensi), komputer dapat disejajarkan sebagai alat bantu yang dapat digunakan secara praktis dalam memecahkan masalah dan pengambilan keputusan (Suparman, 1991, 13). b. Ciri dan Karakteristik Ciri dan karakteristik sistem pakar adalah sebagai berikut : 1. Pengetahuan sistem pakar merupakan suatu konsep, bukan berbentuk numeris. Hal ini dikarenakan komputer melakukan poses pengolahan data secara numerik sedangkan keahlian dari seorang pakar adalah fakta dan aturan-aturan. 2. Informasi dari sistem pakar tidak selalu lengkap, subjektif, tidak konsisten, subjek terus berubah dan tergantung pada kondisi lingkungan sehingga keputusan yang diambil bersifat tidak pasti dan tidak mutlak “ya” atau “tidak” akan tetapi menurut ukuran kebenaran tertentu. Oleh karena itu dibutuhkan kemampuan sistem untuk belajar secara mandiri dalam menyelesaikan masalah-masalah dengan pertimbangan-pertimbangan khusus.
283
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Implementasi Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Peralatan Elektronik dengan Bahasa Pemrograman Visual Basic 6.0
VOL. 1 NO. 3 SEPTEMBER 2011
3. Kemungkinan solusi sistem pakar terhadap suatu permasalahan adalah bervariasi dan mempunyai banyak pilihan jawaban yang dapat diterima, semua faktor yang ditelusuri memiliki ruang masalah yang luas dan tidak pasti. Oleh karena itu diperlukan fleksibelitas sistem dalam menangani kemungkinan solusi dari berbagai permasalahan yang ada. 4. Perubahan atau pengembangan pengetehuan dalam sistem pakar dapat terjadi setiap saat bahkan sepanjang waktu sehingga diperlukan kemudahan dalam memodifikasi sistem untuk menampung jumlah pengetahuan yang semakin besar dan semakin bervariasi. 5. Pandangan dan pendapat setiap pakar tidaklah selalu sama, oleh karena itu tidak ada jaminan bahwa solusi sistem pakar merupakan jawaban yang pasti benar. Setiap pakar akan memberikan pertimbangan-pertimbangan berdasarkan faktor subyektif. 6. Keputusan merupakan bagian terpenting dari sistem pakar. Sistem pakar harus memberikan solusi yang akurat berdasarkan masukkan pengetahuan meskipun solusinya sulit sehingga fasilitas informasi sistem harus selalu diperlukan (Andi, 2003, 6-7). c. Keuntungan Sistem Pakar Beberapa keuntungan sistem pakar sebagai berikut : 1. Membuat seorang yang awam bekerja seperti layaknya seorang pakar. 2. Meningkatkan produktivitas akibat meningkatnya kualitas hasil pekerjaan karena meningkatnya efisiensi kerja. 3. Menghemat waktu kerja dan menyederhanakan pekerjaan. 4. Merupakan arsip yang terpercaya dari sebuah keahlian, sehingga bagi pemakai sistem pakar akan seolah-olah berkonsultasi langsung dengan sang pakar, meskipun sang pakar telah meninggal. 5. Memperluas jangkauan dari kehlian seorang pakar, dimana sebuah sistem pakar yang disahkan akan sama saja artinya dengan seorang pakar dalam jumlah besar (dapat diperbanyak dengan kemampuan yang persis sama), dapat diperoleh dan dipakai dimana saja (M. Farid Aziz, 1994, 4). 4. Peralatan Elektronik a. Definisi Peralatan elektronik adalah alat-alat atau perangkat yang gerak atau kerjanya secara terus menerus menggunakan tenaga listrik (Soedarjono, 1993). Beberapa komponen alat elektronik, antara lain : 1. Tahanan/Resistor, merupakan komponen yang berfungsi untuk menghambat arus listrik. 2. Kondensator/Kapasitor, digunakan untuk menyimpan listrik dalam waktu yang lama. 3. Trafo, digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan AC menjadi tegangan yang dikehendaki. 4. Speaker, mengubah aliran listrik menjadi getaran bunyi. 5. Diode, merupakan komponen yang hanya dapat menghantarkan aliran listrik ke satu arah saja. 6. Transistor, digunakan sebagai pengganti lampu tabung radio.
284
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Implementasi Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Peralatan Elektronik dengan Bahasa Pemrograman Visual Basic 6.0
VOL. 1 NO. 3 SEPTEMBER 2011
b. Jenis-jenis peralatan elektronik 1. Televisi Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Televisi berasal dari kata Tele (jauh) dan Vision (melihat), jadi televisi berarti melihat dari jarak jauh (Ichwan Haryadi, 1981). 2. Lemari Es Lemari es merupakan satu bentuk dari alat elektronik yang bekerjas dengan sistem kompresor yang digunakan pada umumnya untuk mengawetkan makanan, minuman dan sayur yang dirancang untuk bekerja pada suhu 4,4o C atau 40o F (Ambar Yudiarto, 1993). Komponen lemari es antara lain : Pipa penguapan, Keran ekspansi, Saringan atau filter, Kondensator, motor penggerak, kompressor dan Refigerant. 3. Pendingin Udara (Air Conditioner) Air Conditioner (AC) atau pengatur udara/suhu merupakan salah satu mesin yang khusus untuk mengeluarkan hawa dingin atau menyejukkan ruangan yang umumnya digunakan untuk menyejukkan ruangan dan dapat juga digunakan untuk mengeluarkan asap rokok dari dalam ruangan (Ambar Yudiarto, 1993). Beberapa komponen dari AC yaitu Evaporator, roda blower, fan motor, daun kipas, kondensor, lubang udara dan dumper. 5. Bahasa Pemrograman Visual Basic a. Definsi Microsoft Visual Basic adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat program aplikasi berbasis GUI (Graphical User Interface) (Ario Suryokusumo, 2001). Visual basic adalah sebuah bahasa pemrograman komputer yang menggunakan pendekatan Graphical User Interface (GUI) yang mudah digunakan juga merupakan sebuah program aplikasi berbasis Windows (Arif Ramadhan, 2004). Beberapa kemampuan atau manfaat dari bahasa pemrograman visual basic diantaranya : 1. Untuk membuat program aplikasi berbasis windows 2. Untuk membuat objek-objek pembantu program seperti misalnya control ActiveX, File, Help, aplikasi internet dan sebagainya. 3. Menguji program (Debugging) dan menghasilkan program akhir yang bersifat executable, atau dapat langsung dijalankan.
285
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Implementasi Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Peralatan Elektronik dengan Bahasa Pemrograman Visual Basic 6.0
VOL. 1 NO. 3 SEPTEMBER 2011
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 1. Rekayasa Pengetahuan Membangun program yang modular merupakan tujuan utama dari rekayasa pengetahuan (Knowledge Engineering) sehingga penambahan dan perubahan dapat dibuat dalam satu modul tanpa mempengaruhi kerja dari modul yang lain. 2. Akuisisi Pengetahuan Seorang Knowledge Engineering berusaha menyerap pengetahuan, sehingga objek dari akuisisi pengetahuan adalah untuk mendapatkan pengetahuan dalam sebuah permasalahan yang dipergunakan untuk mengorganisasikan pengetahuan yang telah diperoleh ke dalam sebuah struktur tertentu yang digunakan. a. Metode Akuisisi Pengetahuan Metode akuisisi pengetahuan dimaksudkan untuk membantu Knowledge Engineering dengan mengizinkan untuk menjalankan tugas-tugas yang perlu dalam sebuah cara yang efisien. Penulis melakukan observasi dengan cara mengumpulkan dan menganalisa dokumentasi yang berhubungan dengan permasalahan, serta dokumentasi hasil penelitian pakar lain dalam bidang kerusakan pada peralatan elektronik, kemudian mengorganisasikan dengan mengkodekan ke dalam basis pengetahuan dengan cara yang lebih efisien dan efektif untuk mendukung sistem pakar. b. Prosedur dan Teknik Pencarian Kerusakan Prosedur penggunaan basis pengetahuan yang utama adalah pelacakan suatu teknik mencari jawaban atau pertanyaan dengan cara menguji beberapa alternatif yang ada dasar pengetahuan dengan cara “Trial and Error”. Hal ini mengarahkan pada faktafakta baru yang akhirnya sampai pada suatu jawaban atau solusi. Teknik mencari kerusakan dimulai dengan identifikasi masalah dan kebutuhan dengan mengetahui masalah apa atau jenis masalah yang terjadi kemudian mengambil keputusan dan kesimpulan serta memberikan saran dan solusi alternatif penyelesaiannya. c. Penyusunan Faktor-Faktor Kerusakan Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi kerusakan pada peralatan elektronik sangatlah banyak, mengingat rangkaian dan komponen pada peralatan elektronik terbagi beberapa bagian dan semua itu saling mendukung dalam proses kerjanya. Bagian itu dikelompokkan menjadi beberapa modul yang sangat luas sehingga akan sulit melakukan pencarian daerah kerusakan, baik dari rangkaian dalam maupun komponen pendukung cara kerja peralatan elektronik dari luar. 3. Representasi Pengetahuan Representasi pengetahuan harus memilih objek-objek dan hubungan yang signifikan dan memetakannya ke dalam bahasa formal bila ingin membuat suatu basis pengetahuan. Program yang dihasilkan harus berisi pengetahuan yang cukup unik untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dan membuat inferensi yang benar dari pengetahuan serta harus melakukannya secara efisien. Perbedaan antar susunan atau pola representasi dan media implementasi akan sangat bermanfaat.
286
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Implementasi Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Peralatan Elektronik dengan Bahasa Pemrograman Visual Basic 6.0
VOL. 1 NO. 3 SEPTEMBER 2011
a. Pemilihan Metode Representasi Pengetahuan Metode representasi pengetahuan yang digunakan dalam sistem pakar ini adalah representasi pengetahuan prosedural dengan metode kaidah produksi. Representasi pengetahuan merupakan kunci keberhasilan dalam pembuatan sistem pakar yang terletak pada pemilihan skema representasi pengetahuan yang paling baik dan tepat, dan yang paling penting lagi sesuai dengan domain pengetahuan dan masalah yang akan diselesaikan. Pemilihan ini akan tergantung pada rekayasa pengetahuan yang dihasilkan oleh pengetahuan yang luas dalam merancang perangkat lunak dengan jenis kecerdasan buatan. b. Motode Kaidah Produksi Mencari Jenis Kerusakan Metode kaidah produksi adalah sebuah kaidah hubungan implikasi dua bagian , yaitu bagian premis (jika) dan bagian konklusi (maka). 4. Aktivitas Inferensi Aktivitas ini melibatkan perancangan dari perangkat lunak yang akan memungkinkan komputer manarik kesimpulan berdasarkan kepada pengetahuan dan memungkinkan menyediakan saran kepada pemakai pada masalah tertentu. Perancangan ini akan memperlihatkan strategi berfikir tertentu yang akan digunakan untuk menarik kesimpulan, juga strategi pusat yang dapat digunakan untuk menuntut sebuah sistem basis pengetahuan, mengenai bagaimana berkomunikasi dengan pemakai. Menurut Arhami (2005, 111), ada dua metode penalaran dengan rules, yaitu forward chaining atau data-driven dan backward chaining atau goal-driven. 1. Forward Chaining Suatu rantai yang dicari atau dilewati/dilintasi dari suatu permasalahan untuk memperoleh solusinya dengan penalaran dari fakta menuju konklusi yang terdapat dari fakta. 2. Backward Chaining Suatu rantai yang dilintasi dari suatu hipotesa kembali ke fakta yang mendukung hipotesa tersebut, dan dalam hal tujuan yang dapat dipenuhi dengan pemenuhan sub tujuannya. a. Pemilihan Tipe Sistem dan Metode Inferensi Tipe sistem yang digunakan adalah sistem pakar berbasi aturan (Rule Based Expert System). Pemilihan tipe pendekatan tergantung pada tujuan dari penarikan kesimpulan dan bentuk serta ruang pencarian. Karena dalam sistem pakar yang akan dibuat tujuan dapat disimpulkan dari serangkaian fakta yang diberikan, maka pendekatan yang dipakai untuk mengontrol inferensi dalam sistem pakar berbasis aturan ini akan menggunakan metode Forward Chaining. b. Ruang Pencarian dan Pendekatan Pencarian Ruang pencarian direpresentasikan ke dalam pohon inferensi, dimana premis dan konklusi ditujukan sebagai simpul (node) dan sebuah cabang (branch) yang menghubungkan premis dan konklusi tersebut. Untuk mencapai suatu konklusi dibutuhkan dialog antara sistem dengan pemakai dimana sistem mengajukan pertanyaan kondisi (fakta) dan peranan menjawab benar maka kondisi tersebut akan dimasukkan ke dalam basis pengetahuan dan digunakan pada proses pembuktian selanjutnya sampai suatu konklusi dapat tercapai.
287
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Implementasi Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Peralatan Elektronik dengan Bahasa Pemrograman Visual Basic 6.0
VOL. 1 NO. 3 SEPTEMBER 2011
5. Perancangan Sistem a. Rancangan Data Flow Diagram (DFD) Diagram Konteks Diagram konteks ini menunjukkan bagaimana user serta knowledge engineer dalam hubungannya dengan sistem, dimana sistem akan memberikan pertanyaan kepada user kemudian user akan memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut sampai pada kondisi tertentu sistem akan memberikan solusi mengenai permasalahan kepada user, sementara knowledge engineer hanya memasukkan data pengetahuan ke dalam sistem. Gambar 1. Diagram Konteks
Gambar 2. DFD Level 0 DFD Level 0
288
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Implementasi Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Peralatan Elektronik dengan Bahasa Pemrograman Visual Basic 6.0
Gambar 3. DFD Level 1 Proses 1 DFD Level 1 Proses 1
Gambar 3. DFD Level 1 Proses 2 DFD Level 1 Proses 2 Solusi
2.2* Mesin Inferensi
USER Jawaban
Pertanyaan
2.1* Tanya
Ciri
Jenis
Penyebab
289
VOL. 1 NO. 3 SEPTEMBER 2011
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Implementasi Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Peralatan Elektronik dengan Bahasa Pemrograman Visual Basic 6.0
VOL. 1 NO. 3 SEPTEMBER 2011
b. Rancangan Entity Relationship Diagram (ERD) Merupakan proses pengalihan bentuk kejadian dunia nyata ke dalam bentuk model tertentu untuk mengetahui suatu sistem dan mengelompokkan data menjadi model tertentu. Gambar 4. Rancangan ERD
IMPLEMENTASI 1. Kebutuhan Sistem Perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan sistem pakar ini adalah sebagai berikut : a. Perangkat Keras 1. Komputer Processor 233 MMX atau lebih 2. RAM 128 MB atau lebih 3. Harddisk minimal 5 GB 4. VGA Card minimal Onboard 5. CD ROM 6. Monitor 7. Keyboard dan Mouse b. Perangkat Lunak Program aplikasi sistem pakar ini akan diimplementasikan pada sistem operasi Microsoft Windows dengan aplikasi pengembangan Microsoft Visual Basic 6.0 dan menggunakan Microsoft Access 2002 sebagai aplikasi database-nya
290
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Implementasi Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Peralatan Elektronik dengan Bahasa Pemrograman Visual Basic 6.0
VOL. 1 NO. 3 SEPTEMBER 2011
2. Implementasi Program a. Form Menu Utama Form pertama yang akan tampil adalah form menu utama yang merupakan form induk dari semua form yang ada, yang didalamnya terdapat sub menu untuk pakar dan pemakai. Gambar 5. Form Menu Utama
b. Form Menu Pakar Form pakar hanya dapat diakses oleh para knowledge engineer/pakar yang mempunyai password untuk masuk ke dalam menu pakar. Menu ini digunakan oleh pakar untuk menambah, mengedit, menghapus data yang ada mengenai jenis peralatan, ciri kerusakan, penyebab kerusakan dan solusi kerusakan. Gambar 6. Form Menu Pakar
c. Form Jenis Peralatan Form ini merupakan form pakar untuk menambah, mengedit dan menghapus data mengenai jenis peralatan.
291
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Implementasi Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Peralatan Elektronik dengan Bahasa Pemrograman Visual Basic 6.0
VOL. 1 NO. 3 SEPTEMBER 2011
Gambar 7. Form Jenis Peralatan
d. Form Ciri Kerusakan Form ini merupakan form pakar untuk menambah, mengedit dan menghapus data mengenai ciri kerusakan. Gambar 8. Form Ciri Kerusakan
e. Form Penyebab Kerusakan Form ini merupakan form pakar untuk menambah, mengedit dan menghapus data mengenai penyebab peralatan.
292
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Implementasi Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Peralatan Elektronik dengan Bahasa Pemrograman Visual Basic 6.0
VOL. 1 NO. 3 SEPTEMBER 2011
Gambar 9. Form Penyebab Kerusakan
f. Form Menu Pemakai Form pemakai dapat diakses oleh semua pemakai dari sistem ini tanpa harus menggunakan password. Form ini memiliki sub menu jenis peralatan, dimana pemakai dapat memilih jenis kerusakan apa yang akan diperiksa. Gambar 10. Form Menu Pemakai
g. Form Jenis Peralatan (User) Form ini merupakan form untuk pemakai dimana pemakai akan memilih salah satu jenis peralatan apa yang akan diperiksa kerusakannya.
293
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Implementasi Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Peralatan Elektronik dengan Bahasa Pemrograman Visual Basic 6.0
VOL. 1 NO. 3 SEPTEMBER 2011
Gambar 11. Form Jenis Peralatan (User)
h. Form Permasalahan Form permasalahan merupakan form tanya jawab antara sistem dengan pemakai, dimana sistem akan memberikan pertanyaan kepada pemakai, kemudian pemakai akan memilih jawaban apakah pertanyaan tersebut sesuai dengan permasalahan yang dihadapinya. Gambar 12. Form Permasalahan
i. Form Solusi Form solusi merupakan jawaban dari pertanyaan yang diajukan sistem kepada pemakai jika permasalahan sesuai dengan permasalahan pemakai.
294
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Implementasi Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Peralatan Elektronik dengan Bahasa Pemrograman Visual Basic 6.0
VOL. 1 NO. 3 SEPTEMBER 2011
Gambar 13. Form Solusi Permasalahan
PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan uraian dan penjelasan dari pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan : 1. Program aplikasi sistem pakar ini akan membantu pemakai agar dapat memperoleh data sesuai dengan yang diinginkan dalam mendeteksi kerusakan dini pada peralatan elektronik yang rusak. 2. Program aplikasi berbasis kecerdasan buatan diharapkan dapat membantu memberikan data dan informasi kepada pemakai layaknya seorang pakar Saran Dari kesimpulan yang diperoleh maka penulis dapat memberkan saran-saran sebagai berikut : 1. Peralatan elektronik sebaiknya menggunakan program aplikasi sistem pakar sebagai petunjuk manual bagi pemakai dan tetap menyertakan buku petunjuk manual pada setiap pembelian produk 2. Sebaiknya pemakai dapat menggunakan program aplikasi sistem pakar ini dengan baik. 3. Program aplikasi sistem pakar ini diharapkan dapat dikembangkan lagi ke arah yang lebih baik dengan memerlukan pengethuan serta klarifikasi kerusakan yang lebih baik pula.
295
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Implementasi Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Peralatan Elektronik dengan Bahasa Pemrograman Visual Basic 6.0
VOL. 1 NO. 3 SEPTEMBER 2011
DAFTAR PUSTAKA Aziz, Farid, 1994, Belajar sendiri Pemrograman Sistem Pakar, Elex Media Komputindo, Jakarta Andi, 2003, Pengembangan Sistem Pakar Menggunakan Visual Basic, Andi, Yogyakarta Arhami, Muhammad, 2005, Konsep Dasar Sistem Pakar, Andi Offset, Yogyakarta Budiharto, Widodo, 2001, Aplikasi databse dengan SQL Server 2000 dan Visual Basic 6.0, Elex Media Komputindo, Jakarta Hartono, Jogiyanto, 1999, Pengenalan Komputer, Andi, Yogyakarta Haryadi, Ichwan, 1981, Pembelajaran Elektronika Dasar Teknik Televisi, Usaha Offset Printing, Surabaya Kurniadi, Adi, 2000, Microsoft Visual Basic 6.0, Elex Media Komputindo, Jakarta Pressman, Roger S, 2001, Rekayasa Perangkat Lunak, And Offset, Yogyakarta Permana, Budi, 2001, Microsoft Access 2002, Elex Media Komputindo, Jakarta Soedjano, Hartanto H, 1993, Merakit Elektronika, Dahara Prize, Semarang Suparman, 1991, Mengenal Artificial Intelligence, Andi Offset, Yogyakarta Yudianto, Ambar, dkk, 1993, Teknik Reparasi Mesin Pendingin, Media Ilmu, Demak
296