IMPLEMENTASI METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA INDUSTRI PERHOTELAN (Studi Kasus pada Unit Bisnis Hotel DEF di PT. XYZ, Tbk)
SKRIPSI
AUDITYA MAULANA IRAWAN 0806371062
PEMBIMBING: WASILAH
FAKULTAS EKONOMI PROGRAM EKSTENSI AKUNTANSI UNIVERSITAS INDONESIA JAKARTA NOVEMBER 2012
1
Implementasi metode..., Auditya Maulana Irawan, FEB UI, 2012
2
ABSTRAK
Nama Program Studi Judul
: Auditya Maulana Irawan : Ekstensi Akuntansi : Implementasi Metode Activity Based Costing pada Industri Perhotelan (Studi Kasus pada unit bisnis hotel DEF di PT. XYZ, Tbk)
Skripsi ini membahas tentang implementasi metode Activity Based Costing dalam menentukan harga pokok jasa room dan membandingkan dengan metode biaya yang digunakan sendiri secara internal oleh manajemen hotel DEF dan metode biaya tradisional pada unit bisnis hotel DEF di PT. XYZ, Tbk dalam menentukan harga pokok jasa room. Berdasarkan perbandingan tersebut akan diketahui tentang perbedaan signifikan penggunaan ketiga macam metode costing tersebut. Bagi pelaku usaha atau manajemen perusahaan yang masih awam terhadap metode biaya, biasanya melakukan perhitungan harga pokok produksi atau jasanya hanya berdasarkan biaya langsung (direct cost) saja. Sedangkan biaya tidak langsung (indirect cost) yang tidak dapat ditelusuri langsung ke produk atau jasa dengan cara yang ekonomis biasanya dibebankan hanya berdasarkan asumsi yang menggunakan persentase perkiraan saja. Akibatnya terjadi kesalahan pengambilan keputusan khususnya kesalahan dalam strategi penetapan harga (pricing). Dengan menggunakan metode Activity Based Costing, penulis berupaya untuk memperkenalkan implementasi metode menghitung harga pokok jasa room, pada industri jasa perhotelan. Penulis melakukan perbandingan metode perhitungan biaya dengan memasukkan seluruh elemen biaya dan sumber daya yang dikorbankan dengan metode yang digunakan secara internal, menggunakan traditional costing dan metode Activity Based Costing. Berdasarkan perbandingan tersebut diketahui bahwa perhitungan dengan menggunakan metode Activity Based Costing menghasilkan nilai harga pokok jasa room yang lebih akurat sehingga diharapkan akan lebih tepat dalam pengambilan keputusan pada khususnya strategi penetapan harga (pricing strategy).
Kata kunci: Activity Based Costing,
Universitas Indonesia Implementasi metode..., Auditya Maulana Irawan, FEB UI, 2012
3
ABSTRACT
Name Study Program Title
: Auditya Maulana Irawan : Extension Accounting : Implementation Activity Based Costing method on Hospitality Industry (Case Study: Hotel DEF as a business unit of PT. XYZ, Tbk)
This thesis discussed about implementation activity based costing method (ABC), and comparison between ABC method, internal method and traditional costing for cost of room service Hotel DEF as a business unit of PT. XYZ, Tbk. Based on the comparison, we will understand a significant difference of these method. For entrepreneurs or management companies that still lay on costing method, usually calculate the cost of production or services based only direct costs. While the indirect costs that cannot be traced directly to products or services economically, usually charged based on the assumption that using an estimated percentage. This resulted an error in the decision making pricing strategy. Using Activity Based Costing method, the author tries to introduce the implementation of this method in the hospitality industry. Author compared the cost calculation method to include all elements of costs and resources used by the method used internally, traditional costing method and ABC method. By comparison it was found that calculation using activity based costing method cost will generate more accurate of room service value which is expected to be more precise in decision-making in particular pricing strategy.
Keywords: Activity Based Costing,
Universitas Indonesia Implementasi metode..., Auditya Maulana Irawan, FEB UI, 2012
4
Universitas Indonesia Implementasi metode..., Auditya Maulana Irawan, FEB UI, 2012
5
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampai saat ini di unit bisnis hotel DEF yang dikelola PT. XYZ, Tbk masih menerapkan sistem biaya yang diciptakan sendiri dalam menentukan harga pokoknya, dimana
penentuan harga pokoknya belum dapat mencerminkan
seluruh biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan. Hal ini menyebabkan informasi harga pokok jasa yang under costing atau over costing. Under costing terjadi bila biaya tidak langsung (indirect cost) dibebankan kepada jasa terlalu rendah dari biaya yang sebenarnya dikonsumsi untuk menghasilkan jasa, sedangkan overcosting terjadi bila biaya tidak langsung (indirect cost) dibebankan kepada jasa terlalu tinggi dari biaya yang sebenarnya dikonsumsi untuk menghasilkan jasa tersebut. Dengan munculnya biaya jasa yang undercosting atau over costing tersebut akan mengakibatkan kesalahan dalam pengambilan keputusan khususnya dalam strategi menetapkan tarif menginap (room rate) dan kelangsungan hidup organisasi (going concern). Untuk itu perlu dikaji kemungkinan diterapkannya sistem penentuan harga pokok jasa berdasarkan aktivitasnya. Adanya upaya untuk menghitung ulang biaya secara riil adalah salah satu wujud untuk terciptanya cost awareness yang diharapkan mampu meningkatkan ketepatan dalam pengambilan keputusan. Activity Based Costing System merupakan suatu sistem pembebanan biaya berdasarkan aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan untuk menghasilkan produk. Ada dua asumsi yang mendasari Activity Based Costing System (Cooper and Kaplan, 2007), yaitu : 1. adanya aktivitas akan menyebabkan timbulnya biaya. 2. produk atau jasa akan menyebabkan timbulnya permintaan akan aktivitas. 1.2 Rumusan Masalah Dengan mempertimbangkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
Universitas Indonesia Implementasi metode..., Auditya Maulana Irawan, FEB UI, 2012
6
1. Bagaimana proses perhitungan harga pokok jasa jika menggunakan metode biaya tradisional untuk unit bisnis Hotel DEF? dan apa pengaruh terhadap penentuan tarif menginap (room rate)? 2. Bagaimana proses perhitungan harga pokok jasa jika menggunakan metode Activity Based Costing unit bisnis hotel DEF? dan apa pengaruhnya terhadap penentuan tarif menginap (room rate)?
1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mencapai tujuan sebagai berikut: a. Melakukan simulasi perhitungan metode biaya tradisional dalam penentuan harga pokok jasa dan mengukur kemungkinan diterapkannya di unit bisnis hotel DEF b. Melakukan simulasi perhitungan metode Activity Based Costing dalam penentuan harga pokok jasa dan mengukur kemungkinan diterapkannya di unit bisnis hotel DEF. c. Mengetahui pengaruh penggunaan biaya tradisional dalam menghitung harga pokok jasa. d. Mengetahui pengaruh penggunaan metode Activity Based Costing dalam menghitung harga pokok jasa.
Universitas Indonesia Implementasi metode..., Auditya Maulana Irawan, FEB UI, 2012
7
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Biaya dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Konsep Biaya Hongren dan Foster (2009:53) mendefinisikan biaya (cost) sebagai berikut: “Cost as a resource sacrificed or forgone to achieve a spesific objective. A cost (such as direct materials or advertising) is usually measured as the monetary amount that must be paid to acquire goods or services”. Hongren dan Foster menyatakan bahwa biaya (cost) adalah sumberdaya yang dikorbankan untuk memperoleh suatu tujuan tertentu. Biaya biasanya diukur dengan satuan moneter yang harus dibayar untuk mendapatkan barang atau jasa. 2.1.2 Klasifikasi Biaya Klasifikasi biaya diperlukan untuk melakukan perhitungan biaya produk dan
jasa.
Biaya-biaya
yang
terjadi
diklasifikasikan
untuk
mengetahui
karakteristiknya. Selanjutnya ketika karakteristiknya telah diketahui maka biaya (cost) akan ditentukan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Menurut Hongren dan Foster (2009:54), biaya (cost) diklasifikasikan ke dalam dua kategori sesuai dengan cara menentukan biaya (cost) ke dalam obyek biaya (cost objects): 1) Direct Cost, adalah biaya yang dikaitkan dengan obyek biaya dan dapat ditelusuri kepadanya dengan cara yang ekonomis. 2) Indirect Cost, adalah biaya yang dikaitkan dengan obyek biaya namun tidak dapat ditelusuri kepadanya dengan cara yang ekonomis. 2.2 Harga Pokok Produksi Hongren dan Foster (2009:65), mendefinisikan harga pokok produksi (cost of goods manufactured) adalah: “The cost of goods manufactured refers to the cost of goods brought to completion whether they were started during the current accounting period.” Dari definisi Hongren dan Foster disimpulkan bahwa harga pokok produksi (cost of goods manufactured) adalah jumlah biaya untuk memproduksi barang yang telah diselesaikan selama periode akuntansi. Harga Pokok Produksi
Universitas Indonesia Implementasi metode..., Auditya Maulana Irawan, FEB UI, 2012
8
diperoleh dengan cara menjumlahkan biaya bahan baku (Direct Material), biaya tenaga kerja (Direct Labor) dan juga biaya overhead (Factory Overhead) ditambahkan dengan persediaan awal barang setengah jadi (Work In Process – Beginning Inventory) kemudian dikurangi dengan persediaan akhir barang setengah jadi (Work In Process – Ending Inventory) 2.3 Metode Akumulasi Biaya Ada beberapa metode dalam melakukan akumulasi biaya menurut Hongren dan Foster (2009), diantaranya adalah: 1. Traditional Costing System 2. Activity Based Costing System 2.3.1 Traditional Costing System Dalam sistem akuntansi biaya tradisional, hal yang menyebabkan biaya timbul (cost driver) disebut dengan basis alokasi (allocation bases) seperti misalnya jumlah pemakaian bahan baku langsung, jumlah penggunaan jam tenaga kerja, jumlah jam mesin, dan jumlah tenaga kerja langsung. Semua basis alokasi ini adalah pemicu biaya (cost driver) yang terkait dengan volume atau tingkat produksi yang nantinya akan digunakan untuk mengalokasikan biaya overhead pabrik. Cooper dan Kaplan (2007) menyatakan distorsi informasi yang terjadi pada sistem biaya tradisional disebabkan antara lain: 1. Adanya biaya yang dialokasikan ke produk yang tidak berkaitan sama sekali dengan produk yang menimbulkan biaya-biaya tersebut. 2. Adanya biaya-biaya yang tidak dihubungkan dengan produk yang dihasilkan ataupun dengan konsumen yang dilayani. 3. Adanya perhitungan biaya produk hanya terhadap sebagian output dari perusahaan. 4. Adanya pengalokasian biaya yang tidak akurat ke suatu produk. 5. Adanya usaha untuk mengalokasikan joint cost dan common cost ke suatu produk. 2.3.2 Activity Based Costing 2.3.2.1 Pengertian Activity Based Costing Hongren dan Foster (2009:170) mendefinisikan sebagai berikut:
Universitas Indonesia Implementasi metode..., Auditya Maulana Irawan, FEB UI, 2012
9
“Activity Based Costing (ABC) refines a costing system by identifying individual activities as the fundamental cost objects. An Activity is an event, task, or unit of work with a specified purpose-for example, designing products, setting up machines, operating machines, and distributing products.” Menurut Hongren dan Foster, ABC memurnikan sebuah sistem biaya dengan mengindentifikasi aktivitas sebagai dasar obyek biaya. Adapun aktivitas itu sendiri adalah kegiatan, tugas, atau unit kerja dengan tujuan yang ditentukan. Contohnya: desain produk, pengaturan mesin, pengoperasian mesin, distribusi produk. Gambar 2.1. Asumsi Dasar yang melandasi ABC System
Fundamental Cost Objects
Assignment to other cost objects
Activities
Cost of Activity
Cost of - Products - Services - Customers
Sumber : Hongren dan Foster, 2009
Dengan sistem ini Hongren dan Foster ingin menjelaskan penyebab timbulnya suatu biaya adalah aktifitas yang terjadi di suatu perusahaan. Sehingga sangatlah tepat kalau pengalokasian biaya tidak langsung yang tidak melekat ke produk dilakukan berdasarkan aktivitas yang terjadi. 2.3.2.2 Kriteria Penerapan Activity Based Costing Hongren dan Foster (2009:169) merumuskan beberapa hal yang berkaitan dengan faktor yang mendorong penerapan ABC, yaitu: 1) Increase in product diversity. 2) Increase in indirect cost. 3) Competition in product market.
Universitas Indonesia Implementasi metode..., Auditya Maulana Irawan, FEB UI, 2012
10
2.3.2.3 Hirarki Biaya (Cost Hierarchies) Hongren dan Foster (2009:173) mengelompokkannya menjadi 4 klasifikasi yaitu: 1) Aktivitas tingkat unit (Unit Level Activities) 2) Aktivitas tingkat kelompok unit (Batch Level Activities) 3) Aktivitas pendukung produk atau jasa (Product/Service Sustaining Activities) 4) Aktivitas pendukung fasilitas (Facility Sustaining Activities)
2.3.2.4 Activity Cost Pool Garrison mendefinisikan Activity Cost Pool dalam bukunya Managerial Accounting 11 edition, 2006, Mc Graww Hill : An Activity Cost Pool is a “bucket” in which costs are accumulated that relate to a single activity measure in the ABC system. Activity Cost Pool didefinisikan sebagai tempat dimana macam – macam biaya (cost) yang ada diakumulasikan menjadi satu aktivitas yang terukur dalam Activity Based Costing System. Maksudnya, dalam suatu proses produksi tentunya biaya tidak langsung (indirect cost) yang mendukung proses produksi sangat banyak variasi macamnya. Sehingga untuk memudahkan implementasi metode Activity Based Costing semua biaya tersebut dikelompokkan dalam beberapa activity cost pool. Cara mengelompokkannya pun ditentukan terlebih dahulu karakteristik yang menjadi cost driver-nya. Setelah ditentukan beberapa cost driver maka seluruh biaya tidak langsung tersebut dapat dikelompokkan ke dalam activity cost pool. Contohnya: kelompok cost driver berdasarkan jumlah kamar terjual, jumlah tamu menginap, jumlah luas lantai, jumlah kamar tersedia, jumlah jam kerja karyawan. 2.4 Cost driver Hongren dan Foster (2009:58) mendefinisikan Cost driver sebagai berikut: “Cost driver is a variable, such as the level activity or volume, that causally affects cost over a given time span.”
Universitas Indonesia Implementasi metode..., Auditya Maulana Irawan, FEB UI, 2012
11
2.5 Mekanisme Implementasi Activity Based Costing pada Perusahaan Jasa Tahap-tahap yang harus dilakukan dalam implementasi Activity Based Costing pada perusahaan jasa haruslah tepat supaya tidak terjadi kesalahan dalam pengambilan keputusan. Hal ini menghindari terjadinya distorsi biaya yang nantinya mengakibatkan kesalahan dalam penetapan harga pokok jasa yang terlalu tinggi atau terlalu rendah (overcosting atau under costing). Dalam penerapan ABC dilakukan 2 tahap proses pengalokasian sebagaimana gambar berikut: Gambar 2.2 Tahapan Proses Pengalokasian Penerapan ABC
Sumber : Garrison, Norren dan Brewer (2006)
1. Tahap Pertama Pada tahap pertama, aktivitas diidentifikasikan, biaya dituntukan ke setiap aktivitas dan aktivitas-aktivitas yang berkaitan disatukan dalam kelompok yang homogen, berdasarkan kesamaan karakteristik, secara logika berkaitan dan mempunyai ratio konsumsi sama untuk semua produk. 2. Tahap Kedua Pada tahap ke dua, Overhead dari setiap Pool Rate dibebankan keproduk. Hongren dan Foster (2009:174)
menjelaskan tahapan implementasi ABC
adalah: 1) Mengidentifikasi jasa yang menjadi obyek biaya. 2) Mengidentifikasi biaya langsung (direct cost) pada jasa tersebut. 3) Menentukan aktivitas dan dasar alokasi biaya yang nantinya digunakan untuk mengalokasikan biaya tidak langsung (indirect cost) ke jasa tersebut. 4) Menghitung tarif per unit dari tiap-tiap dasar alokasi biaya. 5) Menghitung biaya tidak langsung yang dialokasikan ke jasa tersebut.
Universitas Indonesia Implementasi metode..., Auditya Maulana Irawan, FEB UI, 2012
12
BAB III METODOLOGI PENELITIAN & PROFIL UNIT BISNIS HOTEL PADA PT. XYZ, Tbk. 3. Metodologi Penelitian 3.1 Objek, Tempat dan Waktu Penelitian Dalam penelitian ini yang akan dijadikan objek penelitian adalah implementasi metode Activity Based Costing dalam menentukan harga pokok dari room rate dari berbagai macam room type yang terdapat di unit bisnis hotel DEF yang berlokasi di Jakarta Utara. Unit bisnis hotel DEF ini mempunyai holding company yaitu PT. XYZ, Tbk. Sedangkan untuk waktu penelitian, penulis melakukannya pada saat bulan Januari 2012 sampai dengan selesai. 3.2 Metode Pengumpulan Data Metodologi yang akan digunakan di dalam penelitian ini adalah : 1) Review kepustakaan. 2) Deep Interview. 3) Wawancara 4) Observasi. 3.3 Metode Analisis Di dalam penelitian ini, jenis penelitian yang dipilih adalah Analisa Studi Kasus. Adapun menurut Sekaran (2009) adalah sebagai berikut: Metode analisis studi kasus adalah analisis mendalam dan kontekstual
terhadap situasi yang mirip dalam organisasi lain, di mana sifat dan definisi masalah yang terjadi adalah serupa dengan yang dialami dalam situasi saat ini. Sekaran berpendapat bahwa studi kasus adalah untuk meyakinkan dan dapat memberikan deskripsi (gambaran) tentang analisis mendalam dan kontekstual terhadap situasi yang mirip dalam organisasi lain, di mana sifat dan definisi masalah yang terjadi adalah serupa dengan yang dialami dalam situasi saat ini. Dalam studi kasus ini data yang disediakan adalah data kualitatif dan bukan kuantitatif untuk analisis dan interpretasinya.
Universitas Indonesia Implementasi metode..., Auditya Maulana Irawan, FEB UI, 2012
13 BAB IV ANALISA DATA & PEMBAHASAN
4.1 Perhitungan Harga Pokok Room Menggunakan Metode Biaya Tradisional Tabel 4.8 Harga Pokok Produk/Jasa unit bisnis Hotel DEF Tahun 2011 ELEMEN BIAYA
SUPERIOR
Biaya Langsung Ammenities Chemical Room Laundry Labour Energy Entertainment Depresiasi Break Fast Dinner Total Biaya Langsung
217.613.838 3.313.703 90.831.000 307.245.615 464.423.768 6.812.782 15.923.825 364.376.033 0 1.470.540.564
Biaya Tidak Langsung 9,40% x 30.760.016.663 10,50% x 30.760.016.663 7,07% x 30.760.016.663 16,20% x 30.760.016.663 2,89% x 30.760.016.663 3,69% x 30.760.016.663 2,43% x 30.760.016.663 HPP Jumlah Room Night HPP per room type
DELUXE
216.268.111 3.293.211 90.269.300 305.345.604 462.320.657 6.770.652 15.825.352 362.122.727 0 1.462.215.615
UNIQUE
126.695.236 1.929.245 72.568.000 178.879.046 209.987.572 3.966.416 9.270.885 212.140.496 0 815.436.895
FAMILY SUITE DUYUNG SUITE MARLIN SUITE
299.630.285 12.016.288 174.661.200 620.237.603 852.738.690 6.876.491 70.720.039 735.566.942 0 2.772.447.537
45.625.114 14.851.195 26.595.900 94.444.429 127.274.566 1.047.093 77.534.187 112.005.785 0 499.378.268
PAUS SUITE
43.931.047 19.667.056 36.328.700 194.403.522 112.846.566 862.130 106.397.093 92.220.661 0 606.656.777
28.817.281 4.550.992 16.230.600 98.707.867 109.213.061 437.744 75.031.720 70.237.190 0 403.226.456
978.580.912 59.621.689 507.484.700 1.799.263.686 2.338.804.880 26.773.308 370.703.102 1.948.669.835 0 8.029.902.112
748.769.530 1.151.995.985 426 2.704.216
2.890.901.348 3.229.921.368 2.174.425.371 4.984.051.179 888.636.040 1.133.852.008 748.769.530 24.080.458.956 26.055 924.216
2.890.901.348 3.229.921.368 2.174.425.371 4.984.051.179 888.636.040 1.133.852.008 4.361.441.911 6.630 657.834
4.692.136.983 6.589 712.117
2.989.862.267 3.860 774.576
7.756.498.717 6.692 1.159.070
1.388.014.308 1.019 1.362.134
1.740.508.785 839 2.074.504
TOTAL
Sumber data: Data internal unit bisnis hotel DEF, PT. XYZ, Tbk
4.2 Perhitungan Harga Pokok Room Dengan Metode Activity Based Costing System Tabel 4.10 Identifikasi Aktivitas dan Level Aktivitas NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
AKTIVITAS
Aktivitas menginap Aktivitas laundry Aktivitas listrik Aktivitas air Aktivitas breakfast Aktivitas pemasaran Aktivitas penyusutan Aktivitas pemeliharaan Aktivitas sewa lahan & pajak bumi bangunan Aktivitas pendukung operasional Aktivitas penggajian karyawan tetap Aktivitas penggajian karyawan kontrak outsorcing & part time
LEVEL AKTIVITAS
Unit level Unit level Facility level Facility level Unit level Facility level Product/Service Sustaining Product/Service Sustaining Product/Service Sustaining Product/Service Sustaining Facility level Facility level
Sumber data: Data internal unit bisnis hotel DEF, PT. XYZ, Tbk
Universitas Indonesia Implementasi metode..., Auditya Maulana Irawan, FEB UI, 2012
14
Tabel 4.11 Cost Pool Dan Cost Driver Cost Pool
Cost Driver
Unit level Activity : Pool I Aktivitas menginap Aktivitas laundry
Jumlah kamar terjual Jumlah kamar terjual
Pool II Aktivitas pemberian makan pagi
Jumlah tamu menginap
Facility Level Activity: Pool III Aktivitas pemasaran
Jumlah kamar tersedia
Product/Service Sustaining Level Activity: Pool IV Aktivitas pemeliharaan Aktivitas penyusutan Aktivitas sewa lahan & pajak bumi bangunan Aktivitas pendukung operasional Aktivitas listrik Aktivitas air
Jumlah luas lantai Jumlah luas lantai Jumlah luas lantai Jumlah luas lantai Jumlah luas lantai Jumlah luas lantai
Facility Level Activity: Pool V Aktivitas penggajian karyawan tetap Aktivitas penggajian karyawan kontrak outsorcing & part time
Jumlah jam kerja Jumlah jam kerja
Sumber data: Data internal unit bisnis hotel DEF, PT. XYZ, Tbk
Tabel 4.12 Cost Pool I DASAR PERSENTASE ALOKASI
AKTIVITAS
JUMLAH
TOTAL BIAYA
Aktivitas Menginap : Guest & cleaning supplies, room amenities
626.276.004
Aktivitas Laundry : Laundry Linen
550.716.055 TOTAL
1.176.992.059
Sumber data: Diolah dari data internal unit bisnis hotel DEF, PT. XYZ, Tbk
Tabel 4.13 Cost Pool II AKTIVITAS
Aktivitas Breaksfast Full Breakfast Buffet: (Rp. 27.479 x 70.914 orang) TOTAL
DASAR PERSENTASE ALOKASI
JUMLAH
TOTAL BIAYA
1.948.645.806 1.948.645.806
Sumber data: Diolah dari data internal unit bisnis hotel DEF, PT. XYZ, Tbk
Universitas Indonesia Implementasi metode..., Auditya Maulana Irawan, FEB UI, 2012
15 Tabel 4.14 Cost Pool III DASAR PERSENTASE ALOKASI
AKTIVITAS
Aktivitas Pemasaran : Advertising & Promotion
52,18%
JUMLAH
365.427.364
TOTAL
TOTAL BIAYA
190.679.762,73 190.679.762,73
Sumber data: Diolah dari data internal unit bisnis hotel DEF, PT. XYZ, Tbk
Tabel 4.15 Cost Pool IV AKTIVITAS
DASAR PERSENTASE ALOKASI
JUMLAH
TOTAL BIAYA
Aktivitas Listrik : Listrik Bahan Bakar Generator
52,18% 52,18%
2.386.445.834 796.142.165
1.245.245.896 415.426.468
Aktivitas Air : Air
52,18%
2.301.354.386
1.200.845.234
Aktivitas Penyusutan : Penyusutan Bangunan Penyusutan Mesin & Perlengkapan Penyusutan Peralatan Penyusutan Kendaraan Penyusutan Sarana & Prasarana Penyusutan Aktiva Berwujud Lain-Lain
52,18% 52,18% 52,18% 52,18% 52,18% 52,18%
1.339.206.786 1.605.915.469 557.296.885 2.690.001 1.704.757.132 1.520.887
698.797.237 837.965.655 290.797.155 1.403.641 889.541.171 793.598
Aktivitas Pemeliharaan : Pemeliharaan Bangunan Pemeliharaan Mesin & Perlengkapan Pemeliharaan Peralatan Pemeliharaan Kendaraan Pemeliharaan Infrastruktur Pemeliharaan Dekorasi & Taman Pemeliharaan Binatang Perawatan Taman & Kebersihan
52,18% 52,18% 52,18% 52,18% 52,18% 52,18% 52,18% 52,18%
669.890.920 410.938.003 49.476.463 160.409.812 149.959.075 1.361.039.664
349.548.650 214.427.185 25.816.786 83.701.736 78.248.549 710.189.618
Aktivitas Sewa Lahan & Pajak Bumi Bangunan: Beban Sewa Lahan Beban Pajak Bumi Bangunan
52,18% 52,18%
637.698.484 904.433.650
332.750.657 471.932.895
Sumber data: Diolah dari data internal unit bisnis hotel DEF, PT. XYZ, Tbk
Universitas Indonesia Implementasi metode..., Auditya Maulana Irawan, FEB UI, 2012
16 Tabel 4.15 (Lanjutan) Cost Pool IV (Lanjutan) Aktivitas Pendukung Operasional: Beban Telepon Program Atraksi/Honor Artis Program Atraksi/Beban Produksi Konsumsi Program/Atraksi Beban Perizinan Pakaian Seragam Operasional Olah Raga Rekreasi Karyawan Penghargaan Karyawan Pembinaan Rohani Karyawan Transport Rutin Perjalanan Dinas Dalam Kota Perjalanan Dinas Luar Kota Perjalanan Dinas Dalam Kota Pendidikan dan Pelatihan Operasional Asuransi Kebakaran Asuransi Gempa Bumi Asuransi Kendaraan Cetakan Alat Tulis Kantor Dapur Bahan Bakar Biaya Rapat Foto Copy Harian Majalah Untuk Tamu Kepurtakaan Jamuan Tamu Pajak Bea Materai Pajak Reklame Beban Rupa-Rupa
52,18% 52,18% 52,18% 52,18% 52,18% 52,18% 52,18% 52,18% 52,18% 52,18% 52,18% 52,18% 52,18% 52,18% 52,18% 52,18% 52,18% 52,18% 52,18% 52,18% 52,18% 52,18% 52,18% 52,18% 52,18% 52,18% 52,18% 52,18% 52,18% 52,18%
118.441.434 265.253.451 245.806.145 326.039.194 16.430.100 32.004.912 8.755.981 147.322.951 5.327.597 2.890.000 60.254.959 29.592.834 69.417.053 2.884.203 24.240.519 85.042.414 127.465.050 7.031.500 4.320.678 42.435.445 535.930 91.218.487 880.116 15.994.309 15.783.000 231.000 3.749.305 4.727.785 12.359.680 15.212.394
TOTAL
61.802.664 138.409.080 128.261.488 170.127.041 8.573.216 16.700.142 4.568.865 76.873.021 2.779.936 1.508.000 31.440.999 15.441.521 36.221.774 1.504.975 12.648.687 44.375.077 66.511.181 3.669.032 2.254.527 22.142.788 279.648 47.597.748 459.244 8.345.820 8.235.559 120.536 1.956.385 2.466.955 6.449.273 7.937.818 8.777.095.130
Sumber data: Diolah dari data internal unit bisnis hotel DEF, PT. XYZ, Tbk
Tabel 4.16 Cost Pool V AKTIVITAS
Aktivitas Penggajian Karyawan Tetap : Gaji / Honor Gratifikasi Bonus Iuran Dana Pensiun Beban Manfaat Pensiun Upah Tenaga Kontrak Upah Harian Paruh Waktu / Upah Paket Uang Makan & Transport Pegawai Uang Makan & Transport Pegawai Kontrak Uang Lembur Asuransi Tenaga Kerja Asuransi Kesehatan Uang Pakaian Seragam Dana Sosial Pegawai Beban Pegawai Lain - Lain
DASAR PERSENTASE ALOKASI
JUMLAH
TOTAL BIAYA
52,18% 52,18% 52,18% 52,18% 52,18% 52,18% 52,18% 52,18% 52,18% 52,18% 52,18% 52,18% 52,18% 52,18% 52,18%
2.313.420.142 377.588.721 720.525.025 613.393.425 501.167.662 0 2.040.636 687.237.230 0 105.062.219 89.658.958 271.723.146 42.762.942 0 59.476.673
1.207.141.137 197.025.551 375.969.493 320.068.293 261.508.963 1.064.803 358.599.943 54.821.398 46.783.987 141.784.962 22.313.675 31.034.890
Aktifitas Penggajian Karyawan Kontrak Outsorcing & Part Time: Honor Konsultan 52,18% Honor Jasa Professional 52,18%
13.144.922 5.375.273.059
6.859.012 2.804.814.013
TOTAL
5.829.790.120
Sumber data: Diolah dari data internal unit bisnis hotel DEF, PT. XYZ, Tbk Universitas Indonesia Implementasi metode..., Auditya Maulana Irawan, FEB UI, 2012
17 Tabel 4.17 Pengalokasian Data Cost Driver COST POOL COST DRIVER
1
2
3
4
5
JUMLAH
Alokasi jumlah room terjual Superior Deluxe Unique Family Suite Duyung Suite Marlin Suite Paus Suite Total Alokasi jumlah tamu menginap Superior Deluxe Unique Family Suite Duyung Suite Marlin Suite Paus Suite Total Alokasi jumlah room tersedia Superior Deluxe Unique Family Suite Duyung Suite Marlin Suite Paus Suite Total Alokasi jumlah luas lantai Superior Deluxe Unique Family Suite Duyung Suite Marlin Suite Paus Suite Total Alokasi jumlah jam kerja karyawan Superior Deluxe Unique Family Suite Duyung Suite Marlin Suite Paus Suite Total
6.630 6.589 3.860 6.692 1.019 839 426 26.055 13.260 13.178 7.720 26.768 4.076 3.356 2.556 70.914 11.974 11.929 7.930 11.610 1.817 1.799 1.087 48.146 1.485 1.650 1.320 4.160 650 800 480 10.545 177.122 177.122 118.081 171.755 26.837 26.837 16.102 713.856
Sumber data: Diolah dari data internal unit bisnis hotel DEF, PT. XYZ, Tbk
Tabel 4.18 Tarif Cost Pool NO
1 2 3 4 5
COST POOL
Cost Pool I Cost Pool II Cost Pool III Cost Pool IV Cost Pool V
TOTAL COST POOL (Tabel 4.12, 4.13, 4.14, 4.15, 4.16)
(1) 1.176.992.059 1.948.645.806 190.679.763 8.777.095.130 5.829.790.120
COST DRIVER (Tabel 4.17)
(2) 26.055 70.914 48.146 10.545 713.856
TARIF COST POOL (Rp)
(1) : (2) 45.173 27.479 3.960 832.347 8.167
Sumber data: Diolah dari data internal unit bisnis hotel DEF, PT. XYZ, Tbk
Biaya yang melekat pada aktivitas dibebankan ke room berdasarkan konsumsi atau muatan aktivitas, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Universitas Indonesia Implementasi metode..., Auditya Maulana Irawan, FEB UI, 2012
18
Tabel 4.19 Harga Pokok Room Superior NO
1 2 3 4 5
COST POOL
Cost Pool I Cost Pool II Cost Pool III Cost Pool IV Cost Pool V
TARIF COST POOL
COST DRIVER
45.173 6.630 27.479 13.260 3.960 11.974 832.347 1.485 8.167 177.122 TOTAL BIAYA TIDAK LANGSUNG TOTAL BIAYA LANGSUNG (TABEL 4.9) TOTAL BIAYA UNTUK ROOM SUPERIOR JUMLAH ROOM TERJUAL HARGA POKOK JASA ROOM SUPERIOR
TOTAL (Rp.)
299.499.419 364.371.540 47.422.413 1.236.034.734 1.446.489.278 3.393.817.383 143.081.393 3.536.898.776 6.630 533.469
Sumber data: Diolah dari data internal unit bisnis hotel DEF, PT. XYZ, Tbk
Tabel 4.20 Harga Pokok Room Deluxe NO
1 2 3 4 5
COST POOL
Cost Pool I Cost Pool II Cost Pool III Cost Pool IV Cost Pool V
TARIF COST POOL
COST DRIVER
45.173 6.589 27.479 13.178 3.960 11.929 832.347 1.650 8.167 177.122 TOTAL BIAYA TIDAK LANGSUNG TOTAL BIAYA LANGSUNG TOTAL BIAYA UNTUK ROOM DELUXE JUMLAH ROOM TERJUAL HARGA POKOK ROOM DELUXE
TOTAL (Rp.)
297.647.311 362.118.262 47.244.192 1.373.371.926 1.446.489.278 3.526.870.969 158.979.326 3.685.850.295 6.589 559.394
Sumber data: Diolah dari data internal unit bisnis hotel DEF, PT. XYZ, Tbk
Tabel 4.21 Harga Pokok Room Unique NO
1 2 3 4 5
COST POOL
Cost Pool I Cost Pool II Cost Pool III Cost Pool IV Cost Pool V
TARIF COST POOL
COST DRIVER
45.173 3.860 27.479 7.720 3.960 7.930 832.347 1.320 8.167 118.081 TOTAL BIAYA TIDAK LANGSUNG TOTAL BIAYA LANGSUNG TOTAL BIAYA UNTUK ROOM UNIQUE JUMLAH ROOM TERJUAL HARGA POKOK ROOM UNIQUE
TOTAL (Rp.)
174.369.194 212.137.880 31.406.358 1.098.697.541 964.326.185 2.480.937.159 127.183.461 2.608.120.619 3.860 675.679
Sumber data: Diolah dari data internal unit bisnis hotel DEF, PT. XYZ, Tbk
Universitas Indonesia Implementasi metode..., Auditya Maulana Irawan, FEB UI, 2012
19 Tabel 4.22 Harga Pokok Room Family Suite NO
1 2 3 4 5
COST POOL
Cost Pool I Cost Pool II Cost Pool III Cost Pool IV Cost Pool V
TARIF COST POOL
COST DRIVER
45.173 6.692 27.479 26.768 3.960 11.610 832.347 4.160 8.167 171.755 TOTAL BIAYA TIDAK LANGSUNG TOTAL BIAYA LANGSUNG TOTAL BIAYA UNTUK ROOM FAMILY SUITE JUMLAH ROOM TERJUAL HARGA POKOK ROOM FAMILY SUITE
TOTAL (Rp.)
302.300.167 735.557.872 45.980.809 3.462.561.948 1.402.656.269 5.949.057.066 400.820.603 6.349.877.669 6.692 948.876
Sumber data: Diolah dari data internal unit bisnis hotel DEF, PT. XYZ, Tbk
Tabel 4.23 Harga Pokok Room Duyung Suite NO
1 2 3 4 5
COST POOL
Cost Pool I Cost Pool II Cost Pool III Cost Pool IV Cost Pool V
TARIF COST POOL
COST DRIVER
45.173 1.019 27.479 4.076 3.960 1.817 832.347 650 8.167 26.837 TOTAL BIAYA TIDAK LANGSUNG TOTAL BIAYA LANGSUNG TOTAL BIAYA UNTUK ROOM DUYUNG SUITE JUMLAH ROOM TERJUAL HARGA POKOK ROOM DUYUNG SUITE
TOTAL (Rp.)
46.031.660 112.004.404 7.196.135 541.025.304 219.165.042 925.422.546 62.628.219 988.050.765 1.019 969.628
Sumber data: Diolah dari data internal unit bisnis hotel DEF, PT. XYZ, Tbk
Tabel 4.24 Harga Pokok Room Marlin Suite NO
1 2 3 4 5
COST POOL
Cost Pool I Cost Pool II Cost Pool III Cost Pool IV Cost Pool V
TARIF COST POOL
COST DRIVER
45.173 839 27.479 3.356 3.960 1.799 832.347 800 8.167 26.837 TOTAL BIAYA TIDAK LANGSUNG TOTAL BIAYA LANGSUNG TOTAL BIAYA UNTUK ROOM MARLIN SUITE JUMLAH ROOM TERJUAL HARGA POKOK ROOM MARLIN SUITE
TOTAL (Rp.)
37.900.454 92.219.524 7.124.847 665.877.298 219.165.042 1.022.287.165 77.080.885 1.099.368.051 839 1.310.331
Sumber data: Diolah dari data internal unit bisnis hotel DEF, PT. XYZ, Tbk
Universitas Indonesia Implementasi metode..., Auditya Maulana Irawan, FEB UI, 2012
20 Tabel 4.25 Harga Pokok Room Paus Suite NO
1 2 3 4 5
COST POOL
TARIF COST POOL
Cost Pool I Cost Pool II Cost Pool III Cost Pool IV Cost Pool V
COST DRIVER
TOTAL (Rp.)
45.173 426 27.479 2.556 3.960 1.087 832.347 480 8.167 16.102 TOTAL BIAYA TIDAK LANGSUNG TOTAL BIAYA LANGSUNG TOTAL BIAYA UNTUK ROOM PAUS SUITE JUMLAH ROOM TERJUAL HARGA POKOK ROOM PAUS SUITE
19.243.854 70.236.324 4.305.008 399.526.379 131.499.025 624.810.590 77.080.885 701.891.475 426 1.647.633
Sumber data: Diolah dari data internal unit bisnis hotel DEF, PT. XYZ, Tbk
4.3 Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Jasa Tabel 4.26 Perbandingan Harga Pokok Room dari ketiga metode perhitungan
ROOM TYPE
METODE YANG TRADITIONAL DIGUNAKAN BASED COSTING HOTEL DEF A
SUPERIOR DELUXE UNIQUE FAMILY SUITE DUYUNG SUITE MARLIN SUITE PAUS SUITE
ACTIVITY BASED COSTING
B
166.959 221.801 156.294 304.375 380.150 613.154 781.665
PERBEDAAN
C
657.834 712.117 774.576 1.159.070 1.362.134 2.074.504 2.704.216
533.469 559.394 675.679 948.876 969.628 1.310.331 1.647.633
-
A-C
B-C
A-B
366.510 337.594 519.385 644.500 589.478 697.178 865.968
124.365 152.722 98.897 210.194 392.506 764.173 1.056.583
- 490.875 - 490.316 - 618.281 - 854.695 - 981.984 - 1.461.350 - 1.922.551
Sumber data: Diolah dari data internal unit bisnis hotel DEF, PT. XYZ, Tbk
Tabel 4.28 Net Profit Margin per Room Type
ROOM TYPE
ACTIVITY AVERAGE ROOM RATE BASED COSTING A
SUPERIOR DELUXE UNIQUE FAMILY SUITE DUYUNG SUITE MARLIN SUITE PAUS SUITE
602.077 676.869 777.839 1.028.393 1.204.155 1.866.066 2.427.007
B
533.469 559.394 675.679 948.876 969.628 1.310.331 1.647.633
MARGIN
PERSENTASE MARGIN
A-B 68.608 117.475 102.160 79.517 234.527 555.734 779.375
11% 17% 13% 8% 19% 30% 32%
Sumber data: Diolah dari data internal unit bisnis hotel DEF, PT. XYZ, Tbk
Universitas Indonesia Implementasi metode..., Auditya Maulana Irawan, FEB UI, 2012
21
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan selama penelitian oleh penulis, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.
Metode perhitungan menggunakan Traditional Costing yang hanya menggunakan satu cost pool kurang akurat dalam menghitung harga pokok jasa room. Hal ini karena dalam komponen biaya terdapat berbagai macam karakteristik cost driver yang masing-masing tidak dapat disamakan ke dalam satu cost pool saja namun harus dibagi ke dalam beberapa cost pool sesuai dengan karakteristik aktivitasnya.
2.
Metode perhitungan menggunakan Activity Based Costing menggunakan beberapa cost pool diyakini paling akurat dalam menghitung harga pokok jasa room. Hal ini karena dalam komponen biaya terdapat berbagai macam karakteristik cost driver yang masing-masing tidak dapat disamakan ke dalam satu cost pool saja namun harus dibagi ke dalam beberapa cost pool sesuai dengan karakteristik aktivitasnya.
5.2 Saran Adapun saran yang dapat diberikan penulis untuk pihak manajemen unit bisnis hotel DEF adalah: 1.
Agar
manajemen
mengimplementasikan
unit
bisnis
hotel
DEF
mengaplikasikan
dan
metode Activity Based Costing untuk melakukan
perhitungan harga pokok jasa room. 2.
Penggunaan metode Activity Based Costing bukanlah sesederhana yang diperkirakan. Penggunaan metode ini perlu dukungan sistem informasi yang memadai dan tenaga kerja dengan kompetensi tinggi.
Universitas Indonesia Implementasi metode..., Auditya Maulana Irawan, FEB UI, 2012
22 DAFTAR PUSTAKA Charles T. Hongren and G. Foster, Cost Accounting: A Managerial Emphasis, 13th edition (New Jersey:Prentice Hall, 2009) Kaplan, Robert S., and Atkinson, Anthony A., Advanced Management Accounting, New Jersey: Prentice-Hall, 2007 Lavlinesia, Vega, Studi Eksplorasi Penerapan Activity Based Costing Pada Instalasi Room Bersalin (Studi Kasus pada Badan Rumah Sakit Umum Daerah Wonosobo), Skripsi Perpustakaan FEB UGM, 2008 Brewer, Noreen, Garrison., Managerial Accounting, 11th edition, Mc Graw Hill-Irwin, 2006 Sekaran, Uma, Research Methods for Business: A Skill Building Approach, New York: John Wiley and Sons, 2009
Universitas Indonesia Implementasi metode..., Auditya Maulana Irawan, FEB UI, 2012