IMPLEMENTASI KRIPTOGRAFI DAN STEGANOGRAFI DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RSA DAN MEMAKAI METODE LSB Imam Ramadhan Hamzah Entik insanudin MT. e-mail :
[email protected] Universitas Islam Negri Sunan Gunung Djati Bandung
ABSTRAK: Cara untuk menjaga keamanan pesan menggunakan teknik steganografi. Metode steganografi yang digunakan adalah metode penyisipan pesan LSB (Least Significant Bit). Pesan rahasia disandikan sebelum disisipkan menggunakan teknik kriptografi. Algoritma kriptografi yang digunakan adalah algoritma RSA. Algoritma RSA terdiri dari algoritma enkripsi dan algoritma dekripsi. Pesan rahasia disandikan menggunakan algoritma enkripsi RSA dan disisipkan menggunakan metode penyisipan LSB. Membaca pesan dengan menggunakan metode LSB dan algoritma dekripsi RSA.
Kata kunci : Kriptografi, Steganografi, RSA, LSB, Pesan Perkembangan teknologi sangat mempermudah orang untuk berkomunikasi, mengirim dan menerima pesan adalah bentuk komunikasi yang sering digunakan. Semakin berkembangnya teknologi, semakin berkembang juga kejahatan terhadap keamanan pesan yang dikirim.Salah satu cara menghindari kejahatan terhadap pesan adalah dengan menyembunyikan pesan dalam suatu pesan lain. Yang sering disebut steganografi. Steganografi adalah ilmu dan seni menyembunyikan pesan rahasia di dalam pesan lain sehingga keberadaan pesan rahasia tersebut tidak dapat diketahui oleh orang lain. Metode steganografi yang sederhana dan mudah diimplementasikan adalah metode LSB (Least Significant Bit). Kelemahan dari metode LSB adalah pesan rahasia yang disisipkan dapat dengan mudah diambil dengan menggunakan metode LSB. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menyandikan pesan rahasia sebelum disisipkan menggunakan metode LSB, teknik ini disebut dengan kriptografi, yang artinya adalah kriptografi merupakan ilmu yang mempelajari teknik-teknik matematika yang berhubungan dengan aspek keamanan informasi seperti kerahasiaan, integritas data serta otentikasi. Dari penjelasan diatas maka dibuatlah program dan mengimplementasikan untuk meningkatkan keamanan pesan rahasia menggunakan teknik kriptografi dan steganografi. Pesan rahasia berupa teks disandikan menggunakan algoritma enkripsi RSA dan disisipkan ke dalam file gambar menggunakan metode LSB untuk proses menyisipkan pesan rahasia. Pesan rahasia diambil dari file gambar bitmap 24-bit menggunakan metode LSB dan pesan rahasia tersebut didekripsi menggunakan algoritma dekripsi RSA untuk proses membaca pesan yang tidak boleh di ketahui oleh orang lain.
Algorima kriptografi RSA terdiri dari algoritma enkripsi RSA dan algoritma dekripsi RSA. Algoritma RSA adalah sebagai berikut: 1. Pilih dua bilangan prima sembarang, contohnya y dan z. 2. Hitung n = y × z (sebaiknya y ≠ z, karena jika y = z maka n = y2 sehingga y dapat diperoleh dengan menarik akar pangkat dua dari n). 3. Hitung a = (y – 1) × (z – 1). 4. Pilih kunci e dengan 1< e < y dan e relatif prima terhadap a (gcd(e, a) = 1). 5. Bangkitkan kunci privat dengan menggunakan persamaan e × d ≡ 1 (mod n). Hasil dari algoritma di atas adalah: 1. Kunci publik adalah pasangan (e, n). 2. Kunci privat adalah pasangan (d, n). Algoritma enkripsi dan dekripsi RSA adalah sebagai berikut: 1. Enkripsi: a. Ambil kunci publik (e, n). b. Nyatakan plaintext m menjadi blok – blok 𝑚1, 𝑚2, … , demikian sehingga setiap blok merepresentasikan nilai di dalam selang [0, n – 1]. c. Setiap blok 𝑚𝑖, dienkripsi menjadi blok 𝑐𝑖 dengan 𝑐𝑖 = 𝑚𝑖𝑒 mod n. 2. Dekripsi: Setiap blok 𝑐𝑖 didekripsi menjadi blok 𝑚𝑖 dengan 𝑚𝑖 = 𝑐𝑖𝑑 mod n. Dalam proses pengerjaan algoritma RSA membutuhkan konsep matematika, yaitu FPB (faktor persekutuan terbesar), algoritma Euclidean, relatif prima, bilangan prima, aritmatika modular dan kekongruenan. Definisi dari FPB dari dua bilangan adalah bilangan positif terbesar yang dapat membagi dua bilangan tersebut. Algoritma Euclidean digunakan untuk mencari FPB dari dua bilangan. Dua bilangan dikatakan relatif prima jika FPB dari dua bilangan tersebut adalah satu. Pembahasan Steganografi adalah proses menyembunyikan pesan rahasia pada suatu media tertentu, dalam hal ini media yang digunakan adalah media file gambar bitmap 24 bit dengan pesan rahasia berupa text dan menggunakan metode LSB. Kriptografi adalah proses mengacak suatu pesan rahasia sedemikian sehingga maksud dari pesan rahasia tersebut tidak dapat dimengerti oleh orang lain, algoritma yang digunakan adalah algoritma RSA. Dengan menggabungkan metode LSB dan algoritma RSA dapat meningkatkan keamanan pesan rahasia.
Proses utama dari penggabungan algoritma RSA dan metode LSB adalah proses sisip pesan rahasia dan proses baca pesan rahasia. Proses penyisipan pesan harus dilakukan dengan menyandikan pesan rahasia atau plaintext menggunakan algoritma enkripsi RSA menjadi bentuk yang tidak dapat dipahami maknanya atau ciphertext, setelah itu disisipkan pada media atau covertext yang berupa file gambar menggunakan metode LSB. Hasil dari proses penyisipan adalah file gambar bitmap 24 bit yang disebut dengan stegotext. Sedangkan proses membaca pesan dilakukan dengan mengambil ciphertext dari stegotext dan mengubah ciphertext menjadi plaintext dengan menggunakan algoritma dekripsi RSA.
Gambar 1. Skema proses sisip pesan Dari gambar 1 merupan skema dari proses sisip pesan, proses ini dilakukan oleh orang yang akan mengirim pesan rahasia. Plaintext berupa pesan teks dienkripsi menjadi ciphertext dengan menggunakan kunci publik. kunci publik dibangkitkan dengan memasukkan password untuk kemanan kunci. Ciphertext yang didapatkan disisipkan ke dalam media berupa file gambar bitmap 24 bit dengan menggunakan metode LSB. Hasil dari proses sisip pesan ini adalah file gambar bitmap 24 bit, tetapi file gambar tersebut berisi pesan rahasia. Sehingga, pesan yang dikirim adalah file gambar yang sudah berisi pesan rahasia sehingga tidak di ketahui orang lain.
Gambar 2. Skema proses baca pesan Pada gambar 2 merupan proses baca pesan, proses ini dilakukan oleh orang yang menerima pesan rahasia. Pesan yang diterima adalah stegotext berupa file gambar bitmap 24 bit. Pesan yang masih berupa ciphertext diambil dari file gambar dengan menggunakan metode LSB. Ciphertext harus didekripsi untuk mendapatkan pesan rahasia yang sebenarnya. Ciphertext didekripsi menggunakan kunci privat. Kunci privat didapatkan dengan memasukkan password, password yang dipakai adalah password yang sama dengan password yang digunakan pada saat enkripsi atau yang digunakan oleh yang mengirim pesan. Dengan demikian, pesan rahasia yang sebenarnya dapat dibaca oleh penerima pesan Hasil Implementasi Program dan Analisis Pesan rahasia diubah menjadi karakter yang tidak dapat dipahami maknanya menggunakan algoritma enkripsi RSA, disebut dengan ciphertext. Ciphertext disisipkan ke dalam file gambar bitmap 24 bit dengan menggunakan metode LSB. Contoh nya seperti gambar dibawah:
Gambar 3. Hasil proses sisip pesan rahasia
Contoh hasil dari implementasi program untuk membaca pesan rahasia adalah sebagai berikut:
Gambar 4. Hasil proses baca pesan rahasia Jika stegotext dimodifikasi maka pesan rahasia yang sebenarnya akan hilanag karena nilai RGB pada piksel yang digunakan untuk menyisipkan pesan rahasia berubah. Kelebihan dari teknik steganografi adalah tidak adanya perbedaan yang signifikan antara file gambar sebelum dan sesudah disisipi. Pesan rahasia tidak dapat dengan mudah didapatkan karena tinggkat keamanan algoritma RSA Kesimpulan dan Saran Kesimpulan 1. Pesan rahasia berupa text disandikan dengan menggunakan algoritma enkripsi RSA dan disisipkan ke dalam covertext yang berupa file gambar 24 bit dengan menggunakan metode penyisipan LSB. 2. Pesan rahasia dibaca dengan cara mengambil pesan rahasia dari dari stegotext yang berupa file gambar 24 bit dan mengembalikan pesan rahasia yang disandikan menjadi pesan rahasia yang sebenarnya dengan menggunakan algoritma dekripsi RSA. Hasil dari proses ini adalah pesan rahasia yang sebenarnya. 3. Aplikasi kriptografi dan steganografi dapat meningkatkan keamanan pesan rahasia dengan mengenkripsi pesan rahasia sebelum menyembunyikan dalam covertext.
Saran 1. Pesan rahasia tidak hanya berupa pesan text, yaitu pesan file gambar, file audio ,file video DLL. 2. Covertext yang digunakan tidak hanya file gambar bitmap 24 bit, yaitu dapat file gambar dengan format selain bitmap, file audio ,file video DLL. 3. Enkripsi dan dekripsi pesan dapat menggunakan algoritma chiper blok, seperti DES, Double DES, Tripel DES, GOST, RC5 dan AES, atau menggunakan algoritma kriptografi kunci-publik, yaitu ElGamal dan Knapsack. 4. Byte yang digunakan dalam metode penyisipan pesan rahasia tidak berurutan, dengan membangkitkan bilangan random untuk menentukan urutan byte yang digunakan untuk metode penyisipan pesan rahasia yang tidak bisa di ketahui orang lain.
Daftar pustaka https://id.wikipedia.org/wiki/Kriptografi https://id.wikipedia.org/wiki/Steganografi http://ririsastia.blogspot.co.id/2011/12/perbedaan-steganografi-dan-kriptografi.html