Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
IMPLEMENTASI HIERARCHICAL CLUSTERING DAN BRANCH AND BOUND PADA SIMULASI PENDISTRIBUSIAN PAKET POS
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom.) Pada Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Nusantara PGRI Kediri
OLEH: EKA WAHYUNI NPM : 11.1.03.02.0109
FAKULTAS TEKNIK (FT) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
UNP KEDIRI 2015 Eka Wahyuni (11.1.03.02.0109) Teknik – Teknik Informatika
simki.unpkediri.ac.id Page 1 of 15
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Eka Wahyuni (11.1.03.02.0109) Teknik – Teknik Informatika
simki.unpkediri.ac.id Page 2 of 15
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Eka Wahyuni (11.1.03.02.0109) Teknik – Teknik Informatika
simki.unpkediri.ac.id Page 3 of 15
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Eka Wahyuni (11.1.03.02.0109) Teknik – Teknik Informatika
simki.unpkediri.ac.id Page 4 of 15
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
IMPLEMENTASI HIERARCHICAL CLUSTERING DAN BRANCH AND BOUND PADA SIMULASI PENDISTRIBUSIAN PAKET POS
EKA WAHYUNI Prodi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, UNP Kediri 2015 e-mail :
[email protected]
ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan dan penelitian peneliti, bahwa pembagian wilayah dan penentuan rute distribusi yang tidak tepat berakibat lamanya proses distribusi dan tingginya biaya distribusi. Namun pada prakteknya pembagian wilayah dan penentuan rute distribusi tidak lah mudah karena sangat komplek, rumit, dan memerlukan ketelitian yang tinggi. Identifikasi masalah pada penelitian ini adalah efektifitas dan efisiensi pengiriman akibat pembagian wilayah dan penentuan rute distribusi. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana mengimplementasikan metode Hierarchical Clustering dan Branch and Bound untuk merekomendasikan pembagian wilayah dan rute distribusi paket pos?. Penelitian ini menggunakan metode Hierarchical Clustering dan Branch and Bound. Hierarchical Clustering digunakan untuk pembagian wilayah dan Branch and Bound digunakan untuk penentuan rute distribusi paket pos. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dengan mengimplementasikan Single Linkage, Djikstra dan Branch and Bound dapat menghasilkan aplikasi pengelompokkan wilayah dan penentuan rute untuk memudahkan distribusi paket pos. Dengan hasil simulasi yang lebih efektif dan efisien dalam pendistribusian paket pos Kata kunci : rute (lintasan/cycle), simulasi, Hierarchical Clustering, Branch and Bound, pos.
Eka Wahyuni (11.1.03.02.0109) Teknik – Teknik Informatika
simki.unpkediri.ac.id Page 5 of 15
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Maka
I. Latar Belakang Masalah Graf merupakan salah satu cabang ilmu Matematika
yang
diperlukan
pemanfaatan
teknologi untuk memudahkan pembagian
merepresentasikan
wilayah dan penetuan rute distribusi paket
objek – objek diskrit dan hubungan antara
pos yaitu aplikasi simulasi pembagian
objek – objek tersebut. Representasi visual
wilayah dan penentuan rute distribusi
graf adalah dengan menyatakan objek
paket pos dengan metode Hierarchical
sebagai simpul (Vertex) dan hubungan
Clustering
antar objek sebagai sisi (Edge). Dalam
Hierarchical Clustering adalah teknik
kehidupan sehari-hari banyak ditemukan
pengelompokan
permasalahan
kontruksi
yang
dapat
direpresentasikan dalam bentuk graf.
dan
Branch
and
yang
hirarki
Bound.
membentuk
atau
berdasarkan
tingkatan tertentu yang dilakukan secara
Seperti permasalahan yang ada di
bertahap. Sedangkan Branch and Bound
Kantor Pos Kediri Kota. Kantor Pos
adalah algoritma pencarian didalam ruang
Kediri Kota adalah pusat pelayanan Pos
solusi secara sistematis. Pada penelitian
diseluruh wilayah Kediri yang memiliki
ini
tugas
untuk
dimanfaatkan untuk pembagian wilayah
seluruh
distribusi antar kantor pos, sedangkan
dan
tanggung
mendistribusikan
kiriman
jawab ke
Metode
Hierarchical
Clustering
kantor pos cabang. Kiriman Pos dituntut
metode
harus tepat waktu karena itu proses
untuk mencari lintasan yang akan dilalui
pendistribusian tidak boleh mengalami
untuk mendistribusikan paket pos.
masalah
kalaupun
ada
harus
diminimalkan. Namun jarak antar Kantor
Branch and Bound digunakan
Penelitian ini berdasarkan penelitian sebelumnya yaitu;
Pos Pusat Kediri Kota dengan Kantor Pos
1). Penerapan Algortima Branch and
Cabang wilayah Kediri cukup jauh. Selain
Bound untuk menentukan rute objek
itu jalan atau rute pengiriman juga cukup
wisata di kota Semarang oleh Fera
beragam, jika tidak tepat dalam memilih
Marlinda Gurnitowati,
rute
yang
Supriyono menyatakan bahwa algoritma
ditempuh akan semakin jauh dan waktu
branch and bound dapat digunakan untuk
pengiriman akan semakin lama selain itu
menyelesaikan persoalan TSP dengan
akan menambah biaya perawatan mobil
permasalahan pencarian rute objek wisata
serta biaya transportasi.
yang ada di Kota Semarang.
pengiriman
maka
jarak
Eka Wahyuni (11.1.03.02.0109) Teknik – Teknik Informatika
Rochmad dan
simki.unpkediri.ac.id Page 6 of 15
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri 2). Analisa
perbandingan
metode
Hierarchical Clustering, K-Means dan
(ii)
Himpunan E = E (G)
pasangan-pasangan tak berurut dari
gabungan keduanya dalam membentuk Cluster Data (studi kasus : problem kerja praktek jurusan Teknik Industri ITS) oleh Tahta Alfina, Budi Santosa, dan Ali Ridho Barakbah
dengan
hasil
vertex yang disebut edge (sisi) dari G. Banyaknya simpul (anggota V) disebut order Graf G, sedangkan
berdasarkan
parameter uji Cluster Variance, hasil Cluster terbaik dihasilkan oleh metode Single Linkage Clustering.
II. LANDASAN TEORI A. Definisi Graf
banyaknya ruas (anggota E) disebut ukuran (size) Graf G. Berikut gambar graf sederhana dan multigraf. B. Lintasan Lintasan adalah hubungan antar
Menurut Budayasa (2007) dalam
titik atau node dalam sebuah graf.
(Mardlootillah, H.I., Suyitno, A., &
Suatu lintasan yang berawal dan
Arini, F.Y. 2014:57),
berakhir pada node yang sama, maka
graf adalah himpunan berhingga tak kosong V(G) dari obyek-obyek yang disebut titik, dan himpunan berhingga (mungkin kosong) E(G) yang elemen-elemennya disebut sisi, sedemikian hingga setiap elemen e dalam E(G) merupakan pasangan tak berurutan dari titik-titik di V(G). Suatu Graf G terdiri dari dua hal : (i)
Himpunan V = V (G) yang
elemen–elemennya disebut vertex, titik sudut, atau simpul dari G.
Eka Wahyuni (11.1.03.02.0109) Teknik – Teknik Informatika
disebut lintasan tertutup (close path), jika node awal dan node akhir dari lintasan
tersebut
berbeda,
disebut
lintasan terbuka (open path). Menurut Brandes (2001) dalam (Mardlootillah, H.I., Suyitno, A., & Arini, F.Y. 2014:57),
definisi sebuah lintasan (path) dari s € V sampai t € V adalah sebuah rangkaian titik-titik dan garis, dimulai dengan s dan berakhir di t dengan masing-masing garis menghubungkan titik-titik simki.unpkediri.ac.id Page 7 of 15
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri tersebut. Panjang sebuah lintasan adalah jumlah dari bobot pada garis-garis tersebut.
sangat terkenal dalam teori graph. Nama persoalan ini diilhami oleh masalah seorang pedagang yang akan
Lintasan terpendek adalah lintasan mengunjungi sejumlah kota. Uraian yang memiliki total bobot minimum persoalannya adalah sebagai berikut: untuk mencapai suatu tempat dari Suatu
pedagang
menggunakan
tempat tertentu. Lintasan terpendek waktunya untuk mengunjungi n kota dapat dicari dengan menggunakan graf. (nodes)
secara
siklus
perputaran.
Graf yang digunakan adalah graf yang Didalam satu kali perjalanan keliling, berbobot, yaitu graf yang setiap sisinya ia
harus
menentukan
urutan
dari
diberikan suatu nilai atau bobot. Bobot sejumlah kota yang harus dilaluinya, pada sisi graf dapat
menyatakan, setiap kota hanya boleh dilalui sekali
waktu, biaya dan sebagainya. dan hanya sekali dalam perjalanan, dan C. TSP (Travelling Salesman Problem) perjalanan berakhir pada kota awal Menurut
Rosa
(2012)
dalam dimana ia memulai perjalanan.
(Marlinda,
F.G.,
Rochmad.,
& Kebanyakan Travelling Salesman
Supriyono. 2014 : 50), Problem merupakan suatu simetris TSP adalah masalah optimasi, yaitu mengunjungi setiap tempat dari himpunan tempattempat yang ditentukan sekali dan hanya satu kali kemudian kembali ke tempat awal pada akhir dari rute perjalanan dengan jarak, waktu dan biaya yang minimum.
yang berarti untuk dua kota A dan B, jarak dari kota A ke kota B adalah sama dengan jarak dari kota B ke kota A.
Dalam
mendapatkan Travelling
Salesman
hal
ini,
panjang
kita
akan
perjalanan
Problem
keliling yang sama persis jika kita
termasuk ke dalam persoalan yang
membalikkan rute perjalanan tersebut.
Eka Wahyuni (11.1.03.02.0109) Teknik – Teknik Informatika
simki.unpkediri.ac.id Page 8 of 15
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Jadi tidak ada perbedaan antara suatu
dari
perjalanan keliling dan kebalikannya.
menggabungkan pendek
D. Hierarchical Clustering Hierarchical
Clustering adalah
digunakan
untuk
meng-
individu
dengan
jarak
paling
atau
similarities
(kemiripan) yang paling besar.
salah satu algoritma clustering yang dapat
entities
Pada
awalnya,
kita
harus
menemukan jarak terpendek dalam
cluster dokumen (document
D = {dik} dan menggabungkan
clustering). Dari teknik hierarchical
objek-objek
clustering, dapat dihasilkan suatu
misalnya,
kumpulan partisi yang berurutan.
mendapatkan
Metode Hierarchical Clustering yang
Langkah untuk menghitung jarak-
sering digunakan untuk menghitung
jarak antara (UV) dan cluster W
tingkat kemiripan diantaranya adalah
yang lain dengan cara:
menggunakan metode Single Linkage, Complete
Linkage,
dan
yang U dan
bersesuaian V ,
cluster
untuk (UV).
d ( UV )W= min{ d UW , dVW
Average
}.
Linkage. Namun dalam penelitian ini
Di sini besaran - besaran dUW
Hierarchical Clustering yang akan
dan dVW berturut-turut adalah
digunakan adalah :
jarak terpendek antara cluster -
1. Single Linkage
cluster U dan W dan juga cluster-
Input untuk algoritma single linkage bisa berwujud jarak atau similarities
antara
pasangan
-
cluster V dan W. E. Branch and Bound ”Algoritma Branch and Bound
pasangan dari objek - objek.
adalah
Kelompok -
didalam ruang solusi secara sistematis.
kelompok dibentuk
Eka Wahyuni (11.1.03.02.0109) Teknik – Teknik Informatika
suatu
algoritma
pencarian
simki.unpkediri.ac.id Page 9 of 15
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Ruang solusi digambarkan ke dalam
2.
Antrian Q diidentifikasi. Jika
pohon ruang status. Pohon ruang status
antrian Q kosong, maka solusi
tersebut dibangun dengan skema BFS”.
tidak
(Nugraha, 2010) dalam (Marlinda,
berhenti. Jika antian Q berisi,
F.G., Rochmad., & Supriyono. 2014 :
maka dipilih antrian Q simpul
50).
i yang mempunyai nilai c Breadth First Search (BFS) adalah
ada
dan
pencarian
paling kecil. Jika terdapat
algoritma pencarian simpul dalam graf
beberapa
(pohon) secara traversal yang dimulai
memenuhi, maka dipilih satu
dari simpul akar dan mengecek semua
secara sembarang.
simpul-simpul tetangganya. (Wijaya, 2007)
dalam
(Marlinda,
3.
F.G.,
i
yang
Simpul i diidentifikasi. Jika simpul i adalah simpul solusi,
Rochmad., & Supriyono. 2014 : 50). Langkah –
simpul
maka solusi telah ditemukan
langkah pencarian
dan pencarian berhenti. Jika
solusi algoritma branch and bound
simpul i bukan simpul solusi,
adalah sebagai berikut :
maka
1.
Simpul
akar
dimasukkan
kedalam
antrian
Q.
dibangkitkan.
Jika
maka
ditentukan
solusi
dan
telah
pencarian
berhenti.
Eka Wahyuni (11.1.03.02.0109) Teknik – Teknik Informatika 15
Jika
anak simpul
tidak memiliki anak , maka
simpul akar adalah simpul solusi,
semua
kembali kelangkah 2. 4.
Untuk setiap anak j dari simpul i, nilai c dihitung dan semua
anak
yang
sudah
simki.unpkediri.ac.id Page 10 of
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri dibangkitkan
5.
dimasukkan
Menurut
Wibowo
kedalam antrian Q.
Wicaksono
Kembali kelangkah 2.
(Mardlootillah, H.I., Suyitno, A., &
dalam
Arini, F.Y. 2014:57),
F. Dijkstra Algoritma yang dinamai menurut
Algoritma Dijkstra adalah sebuah prosedur komputasi yang mentransformasikan sejumlah input menjadi sejumlah output. Sebuah algoritma dikatakan “benar (correct)” jika untuk setiap inputnya menghasilkan output yang benar pula
penemunya, Edsger Dijkstra pada tahun 1959, adalah sebuah algoritma rakus
(2012)
&
(greedy
memecahkan
algorithm) permasalahan
dalam jarak
terpendek untuk sebuah graf berarah (directed graph) ataupun graf tidak berarah
(undirected
graph).
III. METODE PENGEMBANGAN 1. Diagram Use-Case
Algoritma ini akan mencari jarak
peta
terpendek sebuah simpul terhadap wilayah
semua
simpul
dalam
himpunan bantuan
pegawai kantor pos
simpul. Satu hal yang tidak dapat tentang aplikasi
dilakukan algoritma ini adalah adanya nilai negatif pada salah satu sisi. Namun
pada
penggunaan bobot diterapkan
untuk
kenyataannya negatif jarang penyelesaian
masalah.
Gambar 3.1 diagram use case Pada
gambar
diatas
terdapat 1 aktor yaitu Pegawai kantor
pos
yang
dapat
mengakses 4 use case. Use case tersebut adalah peta, wilayah,
Eka Wahyuni (11.1.03.02.0109) Teknik – Teknik Informatika 15
simki.unpkediri.ac.id Page 11 of
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri bantuan dan tentang aplikasi.
Gambar 3.2 diagram sequence
Use case peta berfungsi untuk
Diagram
diatas
menampilkan peta kantor pos
menjelaskan alur proses yang
wilayah kota dan kabupaten
ada diaplikasi, yaitu pegawai
Kediri. Use
kantor pos masuk pada menu
case wilayah
berfungsi untuk rute
lintasan
menentukan
pendistribusian
paket pos. Use
peta
untuk
tampilan
memperoleh
peta
kantor
pos
case bantuan
wilayah kota dan kabupaten
berfungsi untuk memberikan
Kediri. Petugas kantor pos juga
penjelasan
yang
dapat mengakses menu wilayah
diperlukan pegawai kantor pos
untuk mengetahui hasil simulasi
dalam mengoperasikan aplikasi.
pembagian
Sedangkan use case
tentang
penetuan rute distribusi paket
penjelasan
pos. Jika pegawai kantor pos
aplikasi
bantuan
adalah
tentang aplikasi tersebut. 2. Diagram Urutan (Sequence Diagram) pegawai kantor pos
peta
wilayah
bantuan
1 : menampilkan()
tentang aplikasi
mengalami
wilayah
kesulitan
dan
dalam
mengoperasikan
aplikasi
simulasi
wilayah
pembagian
dan penentuan rute distribusi maka pegawai kantor pos dapat
2 : pembagian wilayah dan penentuan rute()
mengunakan
menu
bantuan.
3 : petunjuk()
Pegawai kantor pos juga dapat 4 : penjelasan()
Eka Wahyuni (11.1.03.02.0109) Teknik – Teknik Informatika 15
memilih menu tentang aplikasi
simki.unpkediri.ac.id Page 12 of
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri untuk mengetahui penjelasan tentang aplikasi. 3.
2) Hasil
simulasi
pembagian
Diagram Aktifitas (Activity
wilayah
dan penentuan rute ditampilkan
Diagram)
3) selesai
peta
Bantuan
Gambar 3.3 diagram aktifitas peta Penjelasan
proses
dari
diagram aktifitas pada peta
masuk
aktifitas bantuan Penjelasan
adalah sebagai berikut ; 1) User
Gambar 3.5 diagram
pada
proses
dari
diagram aktifitas pada bantuan adalah sebagai berikut ;
menu peta
1) User
2) Peta ditampilkan
masuk
pada
menu bantuan
3) Keluar
2) User
mendapat
wilayah
penjelasan Gambar 3.4 diagram aktifitas wilayah Penjelasan
bantuan
penggunaan aplikasi 3) keluar
proses
dari
tentang aplikasi
diagram aktifitas pada wilayah Gambar 3.6 diagram adalah sebagai berikut ; aktifitas tentang 1) User
masuk
pada aplikasi
menu wilayah
Eka Wahyuni (11.1.03.02.0109) Teknik – Teknik Informatika 15
simki.unpkediri.ac.id Page 13 of
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Penjelasan
proses
dari
bantuan,
diagram aktifitas pada bantuan
aplikasi
adalah sebagai berikut ;
select.
1) User
masuk
pada
2) Kelas
menu tentang aplikasi 2) User
tentang
berisi
proses
select
label,jalur, batas kota, Kelas
wilayah, dan rute.
(Class
Diagram)
IV. HASIL PENELITIAN A. Desain Akhir Aplikasi
peta
menu +peta +wilayah +bantuan +tentang aplikasi
peta
3) Kelas wilayah berisi
3) keluar Diagram
proses
jalur.
aplikasi
4.
dan
proses select label dan
mendapat
penjelasan
tentang
+setlabel() +setjalur()
+select()
bantuan
wilayah +setlabel() +setjalur() +setbataskota() +setwilayah() +setrute()
tentang aplikasi
Gambar 3.7 diagram kelas Penjelasan diagram kelas diatas adalah sebagai berikut; 1) Kelas
Menu
atribut Eka Wahyuni (11.1.03.02.0109) Teknik – Teknik Informatika 15
berisi
V. KESIMPULAN Setelah melakukan penelitian dan pembahasan
pada
bab
sebelumnya
maka
dapat
-
bab ditarik
simulasi, simki.unpkediri.ac.id Page 14 of
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri kesimpulan
bahwa
dengan
mengimplementasikan Single Linkage, Djikstra dan Branch and Bound dapat menghasilkan pengelompokkan
aplikasi wilayah
dan
penentuan rute untuk memudahkan distribusi paket pos. Dengan hasil simulasi yang lebih efektif dan efisien dalam pendistribusian paket pos. IV. DAFTAR PUSTAKA Alfina, T., Santosa, B., & Barakbah, A.R. 2012. Analisa Perbandingan Metode Hierarchical Clustering, K-means dan Gabungan Keduanya dalam Cluster Data (Studi kasus : Problem Kerja Praktek Jurusan Teknik Industri ITS). Jurnal Teknik ITS, (Online), 1 : 521 – 525, tersedia: http:/ejurnal.its.ac.id, diunduh 28 April 2015 (21:34).
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.p hp/ujm, diunduh 28 April 2015(21:34) Pugas, D.O., Somantri, M., & Satoto, K.I. 2011. Pencarian Rute Terpendek Menggunakan Algoritma Dijkstra dan Astar (A*) pada SIG Berbasis Web untuk Pemetaan Pariwisata Kota Sawahlunto. Jurnal Teknik UDS, (Online), 13 (1), 2011, 27-32, tersedia: http://ejournal.undip.ac.id/index.php /transmisi, diunduh 28 April 2015(21:34). Riyanti, E. 2004. Penerapan Algoritma Branch and Bound untuk penentuan rute objek wisata. Skripsi. Bandung:UKI Widodo, P, P. 2011. UML Secara Luas Digunakan Untuk Memodelkan Analisi & Desain Sistem Berorientasi Objek. Bandung : Informatika Bandung
Mardlootillah, H. I., Suyitno, A., & Arini, F.Y. 2014. Simulasi Algoritma Dijkstra dalam menanggani masalah lintasan terpendek pada Graf menggunakan Visual Basic. Jurnal Matematika, (Online), 3 (1) : 56-61, tersedia: http://journal.unnes.ac. id/sju/index.php/ujm, diunduh pada 28 April 2015. Marlinda, F.G., Rochmad., & Supriyono. 2014. Penerapan Algortima Branch and Bound untuk menentukan rute objek wisata dikota Semarang. Jurnal Matematika, (Online), 3 (1) : 49-55, tersedia: Eka Wahyuni (11.1.03.02.0109) Teknik – Teknik Informatika 15
simki.unpkediri.ac.id Page 15 of